Anda di halaman 1dari 15

MY JOURNEY

Kumpulan Kisah Perjalanan Yang Pernah Dimuat di Berbagai Media

oleh Agung Basuki www.TravelHemat.com www.TravelHematShop.com

DapatkanProdukUnikUntukKeamanandanKenyamananPerjalanandi www.TravelHematShop.com

SALZBURG
Kota Garam, Mozart dan The Sound of Music Ibarat sayur tanpa garam, itulah ungkapan yang pas apabila berbicara tentang kota Salzburg yang terletak di Austria Tengah tanpa menyoal masalah musik klasik. Apabila Wina ibukota Austriaterkenal dengan pertunjukan operanya yang menawan, maka Salzburg adalah gudang dari para pemusik klasik yang pernah berjaya di masa lalu. Sementara antara pertunjukan opera dan musik klasik sendiri, jelas erat sekali kaitannya. Agung Basuki (pemilik www.TravelHemat.com dan www.TravelHematShop.com) mengisahkan menariknya kota kecil ini untuk Anda.

Kota Kelahiran Mozart


Musik klasik sudah menjadi darah dan daging dari kota yang terbelah oleh aliran sungai Salzach ini. Bahkan nama-nama besar macam Johan Strauss, Franz Peter Schubert dan tentu saja. Wolfgang Amadeus Mozart, pernah berkiprah di kota yang menurut ahli geografi asal Jerman Alexander Von Himboldtadalah salah satu kota yang memiliki struktur alam yang paling indah di seluruh muka bumi. Diantara ketiga pemusik klasik yang barusan disebutkan tadi, adalah Mozart yang memiliki sejumlah peninggalan yang sampai kini masih bisa dinikmati dengan baik oleh masyarakat awam yang berkunjung ke Salzburg.

www.TravelHemat.com 3
EBookGRATIS:MyJourney

Bangunan yang terletak di Makartplatz 8 misalnya, pernah menjadi tempat kediaman Mozart dari tahun 1773 sampai 1798. Sementara di sebuah jalan sempit yang dikenal sebagai pusat keramaian kota tua Salzburg dari dahulu hingga sekarang, Getreidegasse, tepatnya di sebuah bangunan bernomor 9, di tempat inilah Mozart dilahirkan. Bangunan berlantai lima yang sengaja dicat warna kuning-oranye ini yang tampak paling mencolok dibandingkan bangunan lain di sekitarnya yang rata-rata berwarna putih dan coklat tidak mungkin lepas dari pandangan mata siapapun yang datang berkunjung ke kota tua Salzburg dari arah Sungai Salzach lantaran berlokasi tepat di pertigaan Getreidegasse di mana pada dinding depannya tertulis kata-kata dalam bahasa Jerman Mozarts Geburtshaus, atau jika diterjemahkan berarti: rumah kelahiran Mozart. Di zaman moderen seperti saat ini, gedung tua tempat kelahiran salah satu komposer musik klasik terbesar sepanjang sejarah ini telah berubah fungsi menjadi sebuah museum. Berbagai potret diri Mozart dipajang di dalamnya, termasuk juga surat-suratnya pada teman-teman dan kekasihnya, pelbagai alat musik yang pernah digunakannya semasa hidup dan juga beberapa barang pribadi yang tak ternilai harganya. Jadi, bagi Anda penyuka musik klasik, atau bagi Anda yang mengagumi kejeniusan Mozart dalam menciptakan karya-karyanya, adalah suatu hal yang wajib hukumnya untuk berkunjung ke tempat yang satu ini. Acapkali, di depan rumah kelahiran Mozart ini, beberapa seniman sengaja mengabadikan wajah Mozart dengan melukisnya di atas aspal jalan. Hal ini merupakan suatu atraksi tersendiri bagi para turis yang melintas di daerah itu. Daerah Getreidegasse sendiri saat ini merupakan jalan yang paling sibuk di Salzburg lantaran sering dilalui oleh para turis, terutama pada musim panas di mana para turis berdatangan dari seluruh penjuru dunia. Di jalan nan sempit dan panjang ini yang tampak cantik dengan ornamen-ornamen keemasan yang terbuat dari logam berukir yang bergelantungan di bagian depan tiap-tiap bangunan, yang sekaligus berfungsi sebagai papan namaberjajar berbagai jenis toko, caf, restoran, hingga rumah penginapan. Karena itu, tak heran jika pada jam-jam tertentu dalam sehari, daerah ini tertutup untuk kendaraan bermotor (mobil) dan hanya dikhususkan bagi pejalan kaki (pedestrian area).

CariHotelMurah?TemukanJawabnyadiwww.TravelHemat.com>>PesanHotelMurah

DapatkanProdukUnikUntukKeamanandanKenyamananPerjalanandi www.TravelHematShop.com Sebagai kota yang sarat dengan muatan musik klasik, Salzburg seringkali menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan berbagai macam festival yang berhubungan dengan kesenian musik klasik. Tak kurang dari 4000 acara berunsur seni dan budaya diselenggarakan di kota ini setiap tahunnya. Beberapa event populer yang diadakan di sini misalnya, Minggu Mozart yang diselenggarakan pada bulan Januari (Mozart lahir pada bulan ini), Festival hari Paskah pada bulan April, Konser Pentakosta, Festival musim panas, Festival Szene Salzburg, Peringatan Hari Kebudayaan Salzburg, Konser Istana dan juga Pentas Teater Marionettes yang terkenal itu. Dengan seabreg acara berbau kesenian dan kebudayaan yang diselenggarakan di sana, tak salah apabila Salzburg juga dikenal sebagai kota budaya di Austria, sama halnya dengan Brugge di Belgia atau Barcelona di Spanyol. Disamping terkenal akan budaya musik klasiknya, kota kecil yang terletak diantara beberapa pegunungan ini juga memiliki sebuah benteng yang konon, terbesar di seluruh daratan Eropa Tengah. Benteng Hohensalzburg yang terletak di sebuah bukit tertinggi di Salzburg mulai didirikan pada tahun 1077. Masa pembangunannya yang cukup lama, membuat benteng ini dikenal juga sebagai benteng abadi, karena baru selesai pembangunannya pada tahun 1681 atau membutuhkan waktu lebih dari enam abad untuk menyelesaikannya. Di dalam bangunan berdinding warna putih, yang bila malam hari tampak berkilau disinari cahaya lampu ribuan watt berwarna kuning keemasan ini, terdapat sebuah museum yang dikenal dengan nama Burgmuseum. Museum ini cukup unik karena di dalamnya dipamerkan berbagai peralatan yang pernah digunakan pada zaman dahulu untuk menyiksa para tawanan perang. Memang di masa lalu, tempat ini juga pernah difungsikan sebagai penjara. Suasana di dalam Burgmuseum menjadi lebih dramatis karena di dalam bangunan berdinding tebal yang juga menjadi landmark dari kota Salzburg ini, juga dipertunjukkan berbagai gambar adegan penyiksaan secara eksplisit dengan menggunakan beragam peralatan yang dipamerkan di sana.

Kota Muasal The Sound of Music


Kunjungan ke Salzburg bakalan kurang lengkap (lagi-lagi saya umpamakan seperti memakan sayur tanpa garam) apabila Anda melewatkan lokasi pembuatan film musical tempo doeloe yang sangat terkenal: The Sound of Music. Beberapa tempat di Salzburg dan sekitarnya memang pernah dijadikan tempat shooting bagi film legendaris ini. Untuk bisa mengetahui

www.TravelHemat.com 5
EBookGRATIS:MyJourney

cerita lengkap dibalik pembuatan film tersebut (yang bahkan lebih menarik dibandingkan jalan cerita film itu sendiri), biasanya seorang pengunjung harus bergabung dalam sebuah guided tour yang diselenggarakan oleh kantor pariwisata setempat. Dalam kesempatan itu, peserta tur bakal disuguhi alunan musik yang melatar belakangi film tersebut, diantaranya adalah Edelweiss, Do Re Mi, The Sound of Music, dan How do you solve a problem like Maria.

Kota Garam
Paket tur The Sound of Music yang berdurasi kira-kira empat jam ini dimulai dari taman bunga terkenal yang terletak di sebelah utara Sungai Salzach, Mirrabel Garden. Tempat yang satu ini memiliki arti sejarah yang penting karena aktifitas pertambangan emas putih yang pernah dilakukan pada abad pertengahan. Emas putih yang dimaksudkan di sini adalah garam. Ya, garam yang kita kenal pada saat ini sebagai salah satu perlengkapan dapur berharga murah, pernah mengalami masa keemasan di masa lalu. Pada abad pertengahan, khususnya di Eropa, garam adalah salah satu komoditas yang paling dicari yang dipergunakan sebagai pengawet makanan. Saking populernya, bahkan para pekerja di pertambangan tersebut sering kali bersedia dibayar dengan menggunakan garam. Oleh karena itu, ada beberapa ahli bahasa yang menyebutkan bahwa sesungguhnya kata gaji, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan salary, berasal dari kata dasar salt (=garam). Dan memang benar adanya, bahwa tidaklah lengkap rasa sebuah masakan tanpa garam, seperti halnya tidak enak rasanya bila bekerja tanpa mendapatkan gaji. Tempat-tempat lain yang menjadi persinggahan dalam paket tur ini adalah Nonnberg Nunnery (sebuah rumah biara khusus wanita), Leopoldskron Castle, taman bunga Hellburn Castle dan juga kawasan peristirahatan di daerah Mondsee, yang berjarak 30 kilometer dari Salzburg. Di Mondsee ini, terdapat sebuah gereja bernama Pfarrkirche St. Michael yang kerap dipergunakan oleh keluarga-keluarga bangsawan dari Austria, Jerman, Republik Ceko dan Hungaria untuk melangsungkan acara pemberkatan pernikahan. Termasuk dalam paket tur The Sound of Music ini, di kedai-kedai yang terletak di sekitar gereja, peserta diberi kesempatan untuk mencicipi nikmatnya kopi Austria yang beraroma semerbak dan juga beberapa jajanan khas Bavaria seperti Apple Strudel, Salzburg Nockerl dan

CariHotelMurah?TemukanJawabnyadiwww.TravelHemat.com>>PesanHotelMurah

DapatkanProdukUnikUntukKeamanandanKenyamananPerjalanandi www.TravelHematShop.com Pretzel maupun makanan berat lainnya macam daging rebus tafelspitz yang biasanya disajikan dengan saus mayonnaise atau daging goreng berbalut tepung roti, wiener schnitzel. Di musim dingin, daerah Mondsee selalu ditutupi oleh salju tebal. Karena itu, tak heran jika para penyuka olahraga ski es selalu berdatangan ke tempat ini untuk menyalurkan hasratnya. Salah satu tempat yang terkenal sebagai base-camp para penyuka olahraga ski es adalah kota kecil St. Gilgen, yang terletak di tepi sebuah danau kecil yang seringkali membeku permukaan airnya saat musim dingin tiba. Khusus pada bulan Mei sampai September, di akhir perjalanan paket tur ini, peserta biasanya diajak menyaksikan sebuah operet kecil bertajuk The Sound of Music. Dalam acara ini, disajikan paket makan malam dengan iringan berbagai komposisi karya Mozart yang dimainkan oleh sebuah grup musik klasik di bawah pimpinan Maria Von Trapp, seorang pemusik tradisional kenamaan yang juga berasal dari Salzburg. Nah, bagi Anda penghobi belanja atau penyuka koleksi souvenir dari berbagai negara yang Anda singgahi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi deretan toko yang terletak di sepanjang jalan Getreidegasse dan juga di sepanjang jalan di kiri-kanan sungai Salzach. Namun harap diingat, seperti kebanyakan toko di negara-negara Eropa yang lainnya, tokotoko yang ada di Salzburg buka hanya mulai jam 10 pagi hingga jam 6 sore, mulai Senin hingga Sabtu. Di luar jadwal tersebut, hanya segelintir saja dari sekian banyak toko yang ada di sana yang bersedia melayani para pembeli. Panduan detil tentang Wisata di Salzburg dan juga di kota Viena (Wien) di Austria bisa dibaca lengkap di ebook serial TravelHemat Eropa 2 di http://www.travelhemat.com/travelhemat-eropa-2/

www.TravelHemat.com 7
EBookGRATIS:MyJourney

Wisata Seoul: Belanja... Belanja... Belanjaaaa....

Salah satu alasan banyak wisatawan Asia (termasuk Indonesia) berkunjung ke Seoul (Ibukota Korea Selatan) disamping menyaksikan berbagai objek wisata kebudayaan yang indah adalah: berbelanja. Agung Basuki (pemilik www.TravelHemat.com dan www.TravelHematShop.com) menuliskan beberapa pusat belanja utama di Seoul, ibukota Korea Selatan untuk Anda.

Memang harus diakui bahwa Seoul adalah kota yang menarik untuk wisata belanja. Hampir semua pusat perbelanjaan di Seoul selalu bisa dikunjungi dengan mudah karena letaknya yang selalu dekat dengan stasiun subway. Ini tentunya adalah kabar baik buat Anda, pencinta belanja. Banyak tempat belanja asyik tersebar di seluruh penjuru kota. Beberapa diantaranya adalah:

Myeongdong area
Tak pelak lagi, inilah tempat belanja paling favorit di Seoul! Berlokasi sangat strategis di pusat kota Seoul, tempat ini adalah pusat bisnis dan belanja di Seoul.

CariHotelMurah?TemukanJawabnyadiwww.TravelHemat.com>>PesanHotelMurah

DapatkanProdukUnikUntukKeamanandanKenyamananPerjalanandi www.TravelHematShop.com

Berbagai bank ternama di dunia memiliki kantornya di daerah ini. Demikian halnya dengan restoran-restoran terkenal asal luar negeri maupun restoran lokal, banyak bertebaran di sini. Di sisi kiri dan kanan jalan utama di Myeongdong dipenuhi oleh jajaran toko-toko dari merek terkenal dunia, utamanya jelas produk-produk fashion. Tak cuma itu, di sini pula terdapat shopping mall besar seperti Avatar dan Migliore.

Namdaemun area
Berbeda dengan Myeongdong yang lebih ditujukan untuk kalangan menengah atas, Namdaemun Market lebih cenderung menjual segala macam produk buat semua kalangan. Ini adalah pasar tradisional terbesar di Seoul, dan jika Anda tidak mampir ke Namdaemun saat berkunjung ke Seoul, Anda boleh dibilang belum pernah menginjakkan kaki di Seoul! Tempat yang sangat popular ini memang menjual apa saja! Mulai dari pakaian untuk anak-anak, pria dan wanita dewasa; peralatan masak memasak, ginseng, kimchi, bahan makanan seharihari dan lain-lain. Di sini pula adalah pusatnya jajanan khas Korea yang dijual dengan harga relative murah meriah namun mengenyangkan! Yang lebih seru, tempat ini bisa dibilang buka 24 jam, karena ketika toko-toko pada tutup, maka penjual makanan jalanan yang menggantikan keramaian tempat ini.

Insadong area
Insadong adalah salah satu dari sedikit area di Seoul yang masih mempertahankan ciri khasnya sebagai distrik dengan pengaruh gaya abad pertengahan yang masih terasa di zaman moderen ini. Di daerah ini, untuk para pencinta benda-benda kesenian nan antik, Anda bakal merasa seperti di surga. Ratusan toko-toko penjual produk-produk khas Korea tempoe doeloe saling berjejeran satu sama lain. Anda bisa menemukan berbagai koleksi keramik, perabot rumah tangga peninggalan masa lalu dan kerajinan tangan antik serta bervariasi perangkat pakaian tradisional Korea (hanbok) di sini. Bahkan, di sini pula Anda bisa mengunjungi beberapa galeri seni yang banyak tersebar di distrik yang satu ini.

www.TravelHemat.com 9
EBookGRATIS:MyJourney

Dongdaemun area
Sejak dioperasikan pertama kali pada tahun 1905, Dongdaemun Market adalah salah satu pusat belanja utama di Korea. Kebanyakan menjual barang-barang pakaian secara partai (pembelian dalam jumlah besar) dan hingga kini, di area tersebut telah dipenuhi oleh lebih dari 20 gedung pusat perbelanjaan. Barang-barang yang dijual di Dongdaemun relative murah, sehingga inilah alasan tempat ini tak pernah sepi sepanjang waktu.

Itaewon area
Ini adalah salah satu tempat belanja terfavorit buat saya. Tempat ini mewakili gaya fusion dengan nuansa yang berbeda daripada perbelanjaan lainnya di Seoul. Itaewon sekaligus adalah pusat belanja jalanan terpanjang di Seoul (1.4 kilometer) yang dimulai dari Itaewon 1-dong hingga ke ujung timur di Hannam 2-dong. Tempat ini juga adalah favorit para pelaut asing yang singgah di Seoul untuk berbelanja oleh-oleh. Karena itulah, ciri khas Itaewon yang sungguh vibrant lantaran di daerah tersebut penuh dengan toko-toko, restoran, bar dan pub. Nama-nama toko, penunjuk jalan dan lain-lain, sebagian besar didominasi oleh tulisan dalam bahasa Inggris. Dan di daerah ini pula, para pedagang maupun pemilik toko kebanyakan sudah terbiasa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

COEX Mall
Terletak di Samseong-dong - Seoul, COEX Mall memiliki luas 119,000 meter persegi, membuatnya dikenal sebagai pusat perbelanjaan terbesar di seluruh Asia yang terletak di bawah tanah! Ukurannya hampir 14 kali lipat dari Seoul Olympic Main Stadium. Di dalam gedung tersebut, terdapat hampir 300 tenant yang sebagian besar didominasi oleh toko-toko fashion, toko buku dan peralatan tulis (stationeries), toko mainan anak-anak, toko souvenir, showroom produk elektronik, showroom handphone dari berbagai produsen terkenal di Korea, restoran dan caf. Hyundai Department Store dan COEX SKM Duty Free Shop yang terletak di sebelah COEX Mall terhubung secara langsung melalui sebuah jalan khusus. Untuk pencinta belanja, mungkin Anda akan membutuhkan waktu sehari penuh agar bisa menikmati dan menyalurkan

CariHotelMurah?TemukanJawabnyadiwww.TravelHemat.com>>PesanHotelMurah

DapatkanProdukUnikUntukKeamanandanKenyamananPerjalanandi www.TravelHematShop.com

hobi belanja Anda. Produk yang dijual pun sangat beragam, mulai dari yang tak bermerek hingga produk-produk terkenal papan atas. Penjelasan detil tentang tempat belanja dan wisata lainnya di Seoul bisa dibaca di ebook TravelHemat Korea di www.TravelHemat.com/travelhemat-korea/

www.TravelHemat.com 11
EBookGRATIS:MyJourney

QUEENSTOWN
Surga Wisata Adrenalin

Queenstown adalah sebuah kota kecil berpenduduk tak lebih dari 200.000 jiwa yang terletak di bagian South Island dari jajaran sebuah negeri kepulauan di ujung bumi yang bentuknya memanjang ke arah kutub selatan: New Zealand. Kota ini memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh kebanyakan kota lain di berbagai belahan dunia. Indah, romantis, misterius sekaligus menantang. Sebuah perpaduan yang unik. Agung Basuki, pemilik www.TravelHemat.com dan www.TravelHematShop.com mengajak Anda berkunjung ke sana. Kondisi geografis Queenstown yang berada di tengah-tengah daerah perbukitan dan bergunung-gunung, memang kurang memiliki nilai ekonomis dibanding kota lainnya seperti Auckland maupun Wellington ibukota New Zealand, yang terletak di tepi pantai. Kota ini hanya memiliki sebuah danau yang bentuknya memanjang seperti huruf S dan lahan luas yang banyak dipakai untuk menggembalakan domba dan sapi maupun untuk kegiatan bercocok tanam. Selebihnya adalah gugusan pegunungan Alpen yang sambung menyambung satu sama lain termasuk diantaranya adalah The Remarkables yang tampak kokoh menjulang dengan jalanan naik-turun berkelok-kelok, sangat persis dengan situasi alam yang dapat ditemukan di Switzerland.

CariHotelMurah?TemukanJawabnyadiwww.TravelHemat.com>>PesanHotelMurah

DapatkanProdukUnikUntukKeamanandanKenyamananPerjalanandi www.TravelHematShop.com

Ada pepatah lama yang mengatakan bahwa justru dalam segala keterbatasan, manusia biasanya cenderung lebih kreatif. Hal ini mungkin diaplikasikan dengan baik oleh para penduduk setempat. Menyadari bahwa daerahnya tidak memiliki nilai ekonomis ditinjau dari letak dan kondisi geografisnya, maka penduduk setempat berupaya keras untuk menjual pesona Queenstown dengan mengeksplorasi kekayaan unik yang dimilikinya, yang justru menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Karena itu, jangan berharap untuk menemukan sebuah kota metropolis yang sarat hingarbingar kehidupan malam layaknya Paris atau Los Angeles; jangan pula membayangkan sebuah kota surga belanja barang-barang fashion bermerek saat berkunjung ke kota yang pernah dijadikan home-base pembuatan beberapa film terkenal seperti Xena The Warrior Princess, Lord of The Rings dan Vertical Limit ini. Yang menjadi sajian andalan bagi Queenstown untuk menarik minat wisatawan mancanegara adalah atraksi wisata alam yang sifatnya memacu hormon adrenalin. Bagi Anda yang sudah bosan dengan acara traveling yang hanya diisi dengan kegiatan yang itu-itu saja, rasanya perlu untuk sesekali mencicipi apa yang ditawarkan oleh tempat ini. Sebagai sajian pembuka, tak ada salahnya untuk melakukan orientasi dari puncak Bobs Peak sambil bersantap malam di Skyline Restaurant, satu-satunya restoran mewah yang berlokasi di tempat tertinggi di Queenstown. Seraya menikmati menu the real all-you-can-eat buffet dinner yang benar-benar dapat menggugah selera (restoran ini menyediakan lebih dari 50 variasi makanan mulai dari appetizer sampai dessert!), sejauh mata memandang, akan tampak pemandangan yang luar biasa indah dari aerial kota Queenstown berikut danau Wakatipu yang berbentuk huruf S tadi. Tidak ada seorangpun akan mengatakan wahketipu, deh ketika memutuskan untuk merogoh kocek sebesar NZD 120 sebagai ongkos transport (termasuk paket makan malam ala buffet) dengan menggunakan Skyline gondola menuju ke puncak Bobs Peak yang berketinggian sekitar 800 meter dari permukaan laut. Yang jelas, bagi mereka yang takut ketinggian, perjalanan dengan gondola yang kira-kira memakan waktu 10 menit one-way ini bisa jadi adalah sebuah perjuangan

www.TravelHemat.com 13
EBookGRATIS:MyJourney

untuk menaklukkan diri sendiri. Apalagi, rute yang dijalani memiliki kemiringan hingga 45, cukup membuat jantung berdetak sedikit lebih cepat. Di puncak Bobs Peak, selain Skyline restaurant, pengunjung juga berkesempatan menguji nyali untuk berbungy-jumping yang letaknya tepat berada di puncak tertinggi gedung Skyline Restaurant. Jika hal itu masih dirasa kurang, pada waktu-waktu tertentu pengunjung diizinkan pula untuk mencoba tantangan Tandem Parapente terjun payung dengan menjatuhkan diri dari tebing yang curam di Bobs Peak. Thats all?! Tentu saja tidak. Agak ke arah luar kota Queenstown, tepatnya di daerah Kawarau, beberapa atraksi ekstrem disajikan untuk konsumsi wisatawan yang pemberani. Di A.J. Hackett bungy bridge, lagi-lagi diberikan kesempatan untuk melakukan bungy jumping dari atas jembatan yang di bawahnya mengalir sungai berarus deras. Dari ketinggian kira-kira 40 meter, ditambah dengan tiupan angin yang cukup kencang dari arah perbukitan terjal di sekitarnya, rasanya hal ini cukup menantang bagi mereka yang ingin melakukan uji nyali. Sementara di Kawarau River yang mengalir tepat di bawahnya, terdapat tantangan Shotover-Kawarau Jet-nya naik speedboat berkekuatan 700 tenaga kuda membelah sungai berarus liar sejauh 40 km diantara tebing-tebing batu di sisi kiri dan kanan. Masih banyak lagi tantangan adrenalin yang ditawarkan di sekitar Queenstown yang bisa Anda coba. Melakukan white water rafting, mengendarai helicopter untuk berkunjung ke daerah Fox Glacier atau Mount Cook yang senantiasa tertutup salju abadi, dan dari sana melakukan seluncur dengan snowboard, menikmati keindahan Queenstown dari udara dengan menumpang hot-air balloon, ber-paragliding dari antara puncak-puncak gunung berbatu terjal, atau bahkan melakukan skydiving dari sebuah pesawat terbang di ketinggian 6000 kaki. Yang jelas, semuanya menjanjikan sensasi yang berbeda.

CariHotelMurah?TemukanJawabnyadiwww.TravelHemat.com>>PesanHotelMurah

DapatkanProdukUnikUntukKeamanandanKenyamananPerjalanandi www.TravelHematShop.com

Panduan lengkap perjalanan ke New Zealand bisa Anda baca secara detil dalam serial TravelHemat New Zealand di situs http://www.travelhemat.com/travelhemat-new-zealand/

www.TravelHemat.com 15
EBookGRATIS:MyJourney

CariHotelMurah?TemukanJawabnyadiwww.TravelHemat.com>>PesanHotelMurah

Anda mungkin juga menyukai