Anda di halaman 1dari 3

ANTIBODI MONOKLONAL DAN POLIKLONAL

Antibodi merupakan komponen protein sistem kekebalan yang terdapat dalam darah hewan menyusui (mamalia). Antibodi mempunyai kemampuan yang unik untuk mengidentifikasikan dan meniadakan molekul asing yang masuk kedalam tubuh. Jika senyawa asing (antigen) masuk kedalam tubuh, sel-sel khusus yang disebut limfosit B menghasilkan protein (antibody) untuk melawan antigen. Masingmasing sel limfosit B khusus hanya memproduksi satu tipe antibody. Jadi, hanya dapat mengenal satu antigen. Tetapi, dalam tubuh terdapat sel limfosit berbeda dalam jumlah besar dan masing-masing cepat mengembangkan antibody untuk melawan antigen yang sesuai. Dengan cara seperti ini terjadi system kekebalan dalam tubuh untuk melindungi diri terhadap infeksi zat penginfeksi dengan bentuk yang bermacam-macam dan senyawa asing lain (Sardjoko, 1991). Sebelum tahun 1975, satu-satunya sumber antibody untuk penelitian dan aplikasi klinis adalah darah hewan yang telah diimunisasi. Antibodi seperti itu disebut sebagai antibody poliklonal. Karenal antibody tersebut muncul dari banyak klon sel B yang berbeda, yang masing-masing spesifik untuk epitop tertentu dari antigen yang digunakan untuk imunisasi. Meskipun antibody poliklonal sangat bermanfaat dakam penggunaan laboratorium, namun campuran tersebut seringkali merupakan antibody dengan spesifitas yang tidak diinginkan. Batasan lain adalah, bahwa sumber antibody itu, hewan yang diimunisasi, mempunyai masa hidup yang terbatas. Pada tahun 1975, George Kohler dan Cesar Milstein mengembangkan metode yang menyediakan sumber antibody monoclonal yang tidak terbatas. Antibody tersebut disebut monoclonal karena semua molekul antibody dalam satu sediaan (preparasi) merupakan klon suatu produk tunggal sel, dan antibody monoclonal yang disekresikan bersifat identik (Campbell, 2006) A. Antibodi Monoklonal

Penggunaan antibody monoclonal telah dikenal sejak tahun 1975 yaitu ketika Kohler dan Milstein berhasil mengkonstruksi sel hibridoma yang mensekresi antibody dengan spesifitas khusus. Salah satu yang paling fenomenal adalah penggunaan antibody monoclonal sebagai pereaksi diagnostic dalam metode analisis imunokimia. Keuntungan metode imunokimia dibandingkan metode analisis lainnya adalah: 1. Spesifitas tinggi karena situs epitop pengikatan antibody tertentu hanya dapat bereaksi dengan determinan antigen (epitop) yang sesuai saja dan tidak akan terjadi ikatan dengan antigen lainnya 2. Reaksi imunokimia dapat dikombinasikan dengan beberapa teknik analisis lain, seperti spektrofotometri, atau kromatografi dan lain-lain untuk tujuan kuantitatif 3. Hasil reaksi umumnya dapat dengan cepat diamati 4. Sensitivitas tinggi (Milanda, 2007). Antibodi dibuat oleh sel khusus dalam limpa, darah, dan kelenjar getah bening. Sel-sel yang disebut sel B ini melepaskan antiboid yang menjelajahi tubuh, memilih dan menempel pada mikroba dan bahan asing lain. Sekali penyerbu telah dikenal oleh antibody sisa system kekebalan melancarkan aksinya, dan berkahir dengan peniadaan benda asing yang tidak diinginkan (Sardjoko, 1991). Bentuk setiap molekul antiboid ditentukan oleh urutan asam amino yang digunakan untuk menyususnnya. Semua antibody memiliki bentuk dasar yang sama, yaitu seperti huruf Y. tetapi bila diperiksa lebih rinci, ditemukan bahwa keseragaman yang tampak itu menyembunyikan keanekaragaman yang sukar dipercaya. Setiap antibody mempunyai lekuk yang identik, masing-masing satu pada ujung tangan molekul. Bentuk molekul menentukan variasi yang kecil antara jenis antibody yang satu dengan jenis yang lainnya. Variasi inilah yang memberikan cirri khas yang paling penting bagi antibody. Lekuk antibody itu sesuai dengan bangunan molekul dan membentuk sambungan yang erat. Dalam tubuh manusia terdapat jutaan antibody

dengan tipe yang berbeda-beda. Setiap tipe memiliki bentuk yang khas (Sardjoko, 1991). Permukaan setiap zat, baik itu virus, bakteri, atau zat lainnya memiliki bajian yang menonjol. Jika antibody menjumpai tonjolan yang sesuai dengan lekuknya maka akan terjadi pelekatan yang erat. Antibody hanya mengikat antigen yang bentuknya benar benar sesuai. Istilah antibody monoclonal digunakan untuk kelompok antibody yang identik dengan bentuk lekukan yang sama sehingga hanya akan mengenal antigen dengan bentuk yang benar-benar sama (Sardjoko, 1991). Antibody monoclonal B. Antibodi Poliklonal

Anda mungkin juga menyukai