Anda di halaman 1dari 8

Oleh: Galuh Talitha Ayuthia (NIM 052.12.045) Dosen: Ir.

Laksmi Utami, MS

Pengaturan perilaku mempertimbangkan kestabilan perpaduan antara aktivitas dan tempat, yang berisi: 1. A recurrent Activity (aktivitas yang berulang)

Fixed feature space (ruang bersifat tetap) 2. Semifixed-feature space (ruang bersifat semi-tetap) 3. Informal space (ruang tidak tetap)
1.

Tanpa pengecualian, bukanlah hal yang mustahil bermacam-macam pola dalam berperilaku untuk berada di suasana yang sama Edward T. Hall(1966) mengidentifikasi 3 tipe mendasar dalam pola tata ruang, yakni:

Contoh elemen Fixed feature space, yaitu dinding dan lantai. Bersifat permanen dan digunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu yang spesifik

Elemen fitur semi-tetap adalah obyek yang bergerak dan berubah. Cara penempatan objek dalam lingkungan mengartikan banyak hal Berat badan manusia termasuk fitur non-tetap. Aspek lainnya adalah ruang antara (ditengah) para pelaku pelaku interaksi

Ada perkembangan yang baik dari kata yang mengklasifikasikan bangunan dan ruangan. Saat orang menyebut sekolah atau gereja ataupun kantor, orang-orang memiliki gambaran suasana dan tata ruang/bangunan masing-masing dalam benak mereka. Tugas dari seorang arsitektur adalah mempelajari suasana bangunan ataupun ruang dan karakteristik dari berbagai macam bangunan & ruang.

Dengan karakteristik bangunan yang bersifat terbuka, lapangan di tengah bangunan dan tempat duduk dalam jumlah besar, stadion

Melalui penataan perabotan dalam ruangan disamping, maka tergambarkan suasana Ruang makan

Banyak upaya yang telah dikerahkan dalam 20 tahun silam untuk mengembangkan penyamarataan sistem kegiatan setiap orang sebagai basis untuk perancangan dan keputusan desain

perancang memikirkan lingkungan dalam hal ruang dan bangunan. ini adalah konfigurasi fisik dunia Hal yang sangat penting bagi perancang untuk memahami apa saja kemungkinan geometris yang berada dalam basis perancangan

Anda mungkin juga menyukai