Anda di halaman 1dari 1

Seperti biasa, kau adalah coffee latte.

Pahit, hitam, penuh misteri,tapi dengan sedikit rasa manis yang menggodaku. Seperti halnya coffee latte, selalu ada perasaan berdebar setiap menjumpaimu. Mungkin seperti halnya coffee latte, membuatku ingin segera menghabiskannya selagi hangat, tentunya dengan resiko akan cepat habis. Atau bisa saja aku menyimpannya. Hingga esok, lusa, minggu depan, tahun depan atau entah kapan. Tapi, tentu saja akan terlanjur dingin. Hingga mungkin terlanjur enggan aku menyentuhnya.

Jadi, sampai kapan kau akan tetap jadi coffee latte? Ah, entahlah. Yang ku tahu pasti aku masih setia menunggu saat-saat mendebarkan, Selalu, saat menatap,menghirup aroma dan menyesap sedikit kepahitan dari coffee latte itu....

Anda mungkin juga menyukai