Anda di halaman 1dari 17

Strategi China Menjaga Pangsa Pasar dengan Renmimbi

Bank sentral China atau lebih dikenal dengan PBOC (Peoples Bank of China) direncanakan akan memperlebar batas transaksi mata uang yuan China (Renmimbi). Selama ini China memberlakukan kebijakan dengan menentukan batas penguatan dan pelemahan yang berkisar hanya 1% saja. Jelas kebijakan China ini akan membuat penguatan yuan lebih jauh terhadap sejumlah mata uang utama dunia seperti dolar AS. Dengan diberlakukannya kebijakan tersebut maka China sebenarnya makin terbuka dengan dunia luar. Penguatan yuan China akan meningkatkan volume impor China serta mengurangi proteksi pasar karena selama ini China dikenal lebih suka untuk memperlemah yuan China. Tak lain kebijakan ini sebenarnya merupakan strategi pemerintah China untuk menggenjot eksor dari China itu sendiri. China dengan cadangan devisa terbesar di dunia tengah melakukan pendekatan liberalisasi terhadap nilai tukar yuan. Strategi memperbesar batas volatilitas yuan China lebih dari 1% tentunya mendapat sambutan hangat bagi mitra dagang China khususnya mereka yang menggantungkan ekonominya dengan banyak melakukan ekspor ke China itu sendiri. China tengah melakukan upaya untuk menjadikan yuan sebagai mata uang yang dapat digunakan sebagai lalu lintas pembayaran layaknya dolar AS. Sejumlah perusahaan domestik China bahkan tengah melakukan upaya dengan menjual produknya dengan cara meminta bayaran menggunakan uang renmimbi. Ini merupakan langkah nyata dari China untuk menjadikan Renmimbi sebagai mata uang internasional. Dengan kekuatan ekonomi yang cukup besar ini maka sebenarnya China berpeluang menggeser peran Amerika Serikat dalam lalu lintas pembayaran perdagangan internasional. Terlebih jika nantinya mampu mepengaruhi negara lain untuk memupuk cadangan devisanya dengan menggunakan mata yuan China (Renmimbi). Walaupun dibutuhkan kerja keras ekstra serta memakan waktu yang cukup lama, namun dengan kebijakan memperlebar batas transaksi mata uang yuan, maka sisi negatif dan positif akan tetap memengaruhi perdagangan mata uang yuan China di pasar internasional. Sisi positifnya adalah adanya tren penguatan yuan China terhadap dolar AS. Dengan melihat fundamental ekonomi China yang kuat pada saat ini maka sebenarnya China berpotensi mejadi negara adidaya di sktor keuangan. Disisi lain, penguatan yuan China akan berdampak pada meningkatnya kinerja impor barang-barang dibeli oleh China. Selain itu daya saing barang China di pasaran global berpotensi turun. Meski demikian, mata uang yuan yang cenderung menguat tentunya tidak semata-mata karena keteledoran pemerintah China dalam merumuskan suatu kebijakan. Penggunaan mata uang internasional dengan menggunakan dolar AS tentunya menjadi salah satu cara mengapa China mengambil langkah untuk membiarkan mata uang yuan ditransaksikan dengan batasan

yang lebih lebar lagi. Sementara itu, disisi lain investor meyakini kebijakan tersebut akan berdampak pada menurunnya daya saing. Skenario ini merupakan suatu bentuk penguasaan pasar oleh China khususnya di pasar Asia. Dengan melakukan penguatan yuan maka impor China bisa membengkak. Namun tidak serta merta akan membuat ekspor China menurun. Karena bila mengacu pada jumlah eksportir China yang belum sepenuhnya menggunakan yuan. Besar kemungkinan kebijakan penguatan Yuan akan memperlemah nilai tukar dolar AS. Sehingga meskipun kran barang-barang impor sedikit terbuka namun ekspor masih relatif akan terjaga. Khususnya nagi para eksportir China yang masih menggunakan mata uang dolar AS dalam transaksinya. Sementara itu, tren membaiknya ekonomi AS juga sudah diperhitungkan oleh pemerintah China itu sendiri. Membaiknya ekonomi AS akan memberikan penguatan bagi dolar AS itu sendiri. Sementara memperlebar batas transaksi yuan yang memang sejauh ini masih murah tentunya akan memberikan tren pelemahan terhadap dolar AS terhadap renmimbi. Jadi sebenarnya kebijakan memperlebar batas transaksi mata uang yuan yang berpotensi bagi penguatan yuan bukan karena semata-mata agar impor dari China akan meningkat. Meski demikian kebijakan ini justru merupakan strategi yang diambil China untuk menguasai pangsa pasar barangbarang yang diproduksi China itu sendiri di tingkat global.(Oleh: Gunawan)

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2013/04/29/26359/strategi_china_menjaga_pangsa_pas ar_dengan_renmimbi/#.Uacb1EA3CAU

Tiga Strategi BUMN China Jadi Pemain Global


Jakarta (ANTARA News) - Sukses perusahaan milik negara (BUMN) di China menjadi pemain dominan dalam cakupan global tidak terlepas dari pemilihan strategi yang tepat bagi setiap BUMN. Pakar ekonomi China, Professor Xiao Geng, dalam sebuah dialog di Jakarta, mengatakan, strategi pengembangan perusahaan negara di China termasuk unik, lebih seperti sebuah paradoks. Ketika di satu sisi pemerintah China gencar-gencarnya melakukan privatisasi dan pembangunan berorientasi pasar, di sisi lain perusahaan negara di dorong untuk menjadi aktor dominan dalam perekonomian China, yang kini juga mendominasi perekonomian global. Xiao yang meneliti perkembangan perusahaan negara di China menyimpulkan bahwa kunci pertama perkembangan perusahaan negara di China karena pemerintah China cenderung mempertahankan aset perusahaan negara yang bergerak di sektor strategis. Sementara untuk perusahaan negara yang mengalami penurunan keuntungan, khususnya

di sektor tempat pasar bersaing begitu ketat, pemerintah China menerapkan strategi privatisasi. Perusahaan negara di China memang bergerak di bidang-bidang strategis seperti infrastruktur, perbankan, energi, sumber daya alam, dan telekomunikasi. Dalam artikelnya yang berjudul "State-Owned Enterprises in China, Reform Dynamic and Impacts", Xiao yang berasal dari Columbia University itu juga menjelaskan bahwa ketika sebuah perusahaan negara semakin menguntungkan, pemerintah akan menerapkan strategi ketiga yakni memperkuat monopoli mereka. Hal itu menandakan bahwa privatisasi di perusahaan negara di China ditentukan oleh kepentingan implisit pemerintah yang ingin memaksimalkan aset finansial, sosial, dan politik sembari meminimalisasi kewajiban di aspek yang sama. Kesimpulan Xiao itu terlihat gamblang dari data perkembangan jumlah dan aset perusahaan negara di China sejak tahun 1995 hingga tahun 2005. Pada tahun 1995 jumlah perusahaan negara yang bergerak di pasar di China mencapai 12.128 dan hanya tinggal 1.975 perusahaan pada 2005. Tetapi penurunan jumlah itu tidak begitu terasa pada berkurangnya aset yang hanya berkurang dari 1819 miliar Yuan ke 1423 Yuan pada periode yang sama. Sementara pada sektor usaha strategis penurunan jumlah perusahaan terkesan tidak berarti banyak, dari 2.979 pada 1995 menjadi 2.024 pada 1995, tetapi sebaliknya nilai aset justru bertumbuh dari 1,99 triliun Yuan menjadi 4,66 triliun Yuan dalam jangka waktu yang sama. Xiao mencatat jumlah aset perusahaan negara di pasar usaha strategis mencapai 56 persen dari total aset pada 2005. Sementara untuk pasar kompetitif, jumlah aset perusahaan negara hanya sekitar 15 persen dari total aset waktu yang sama. Akan tetapi perkembangan perusahaan negara itu tidak serta merta mematikan peluang dari perusahaan swasta, justru terjadi yang sebaliknya. Indikatornya adalah peningkatan nilai aset perusahaan swasta yang hanya 246,6 miliar Yuan pada 1995 meningkat menjadi 545,8 miliar Yuan pada 2005. Selain itu keuntungan yang didulang pun meningkat dari 58,2 miliar Yuan menjadi 812,6 miliar Yuan pada periode yang sama. Perkembangan di sektor swasta itu bisa tercapai karena pertama monopoli perusahaan negara pada sektor strategis pemerintah bisa semakin mengembangkan jaringan infrastruktur yang semakin luas. Yang kedua dengan mengontrol sektor strategis otomatis pemerintah juga bisa menekan harga komoditas atau jasa strategis seperti listrik, air, dan energi tetap rendah.

http://www.antaranews.com/print/1291406896

China Tahan Penguatan Yuan, AS Gigit Jari


Penulis : Rachmat Adhani

Ramalan para analis yang mengatakan bahwa China akan membiarkan yuan menguat sebelum menaikkan suku bunga guna menghindari arus modal masuk berlebihan yang berpotensi mendongkrak inflasi ternyata meleset. Pemerintah China justru menunjukkan sinyal akan mencegah penguatan yuan terhadap dolar AS pada tahun ini guna membantu ekspor akibat melemahnya permintaan global. China terus mendapat tekanan dari dunia internasional agar memperkuat yuan karena menyebabkan ketidakseimbangan dalam perdagangan global. Pertumbuhan ekonomi China sulit berlanjut tanpa bantuan stimulus. Mengingat pengaruh penguatan yuan atas ekspor dan pemulihan negara itu, alternatif membiarkan yuan menguat tampaknya kecil, kata CEO Fukoku Capi tal Management Yuuki Sakurai. Menkeu AS Timothy F Geithner juga terpaksa gigit jari setelah mengatakan pejabat China menyadari perhatian terbesar terhadap nilai tukar fleksibel, dan Pemerintah AS mengekspektasikan negara itu mengubah kebijakan mata uang. Namun, di sisi lain peneliti Academy of Macroeconomic Research Zuo Chuanchang mengatakan bahwa meningkatkan suku bunga sekaligus mematok nilai tukar yuan hanya akan menarik lebih banyak modal. Dia menambahkan investor akan meningkatkan suntikan dana ke negara itu untuk mendapatkan keuntungan dari perdagangan berjangka mata uang. Pejabat China mencoba membatasi lonjakan karena dapat menghambat pemulihan ekonomi. China mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 10,7% pada kuartal IV2009, merupakan laju pertumbuhan tercepat sejak 2007 sekaligus tertinggi di dunia. Dengan kenaikan PDB sebesar 10,7% tersebut mendorong spekulasi pemerintah akan membiarkan yuan menguat guna meredakan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi risiko penggelembungan nilai aset. Indeks harga konsumen di China selama Desember naik 1,9%, laju tercepat sejak 1 tahun terakhir. Peoples Bank of China beberapa waktu lalu juga mengatakan lonjakan inflasi akan mempersulit kebijakan ekonomi tahun ini. Pembuat kebijakan China membatasi penguatan yuan sejak Juli 2008 setelah ekonomi dunia masuk ke dalam resesi terparah sejak Perang Dunia II. Tiga tahun sebelum krisis, China melepas yuan sehingga nilainya naik sebesar 21% dibandingkan dengan dolar AS. China mempertahankan yuan pada level 6,83 per dolar AS sejak Juli 2008 guna membantu ekspor. Tiga bulan sebelum kebijakan pagu nilai tukar itu diterapkan,

nilai tukar yuan sempat melonjak hingga 21%. Nilai tengah estimasi 17 ekonom yang disurvei Bloomberg juga memperkirakan bank sentral China kemungkinan menaikkan suku bunga pinjaman sebesar 27 basis poin menjadi 5,58% pada kuartal II tahun 2010. (blg/bis/dni)
http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=1296&type=6#.UaccwUA3CAU

Uni Eropa Serius Selidiki Kecurangan Dagang China


Penulis : Wiwin Wirwidya Hendra 11:04 WIB | Selasa, 21 Mei 2013

Produk Huawei yang merupakan produk telekomunikasi dari China saat ini telah menguasai lebih dari seperempat pasar di Eropa. (dok. Fox Business)

Kabar Terkait
Yahoo Optimis Akuisisi Tumblr Akan Catatkan Kenaikan P... Miss Coffee International, Ajang Kelas Dunia Milik Indo... Apartemen, Hunian Nyaman Menguntungkan Equipment Salah Satu Kunci Sukses Seven Summits Expedit... Facebook Siapkan 1 Milyar Dolar AS untuk Beli Waze Protes Internasional terhadap Monsanto akan Digelar di ... BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM - Uni Eropa dik abark an ak an benar -benar serius m enelusuri dugaan k ecurangan dagang yang dilak uk an du a pem asok perangk at tek nologi k om unik asi asal China; Huawei Tec hnologies Co. dan ZTE Corp. Kabar tersebut k em udian diperk uat oleh perm intaan duk ungan Kom isaris Perdagangan Uni Eropa (UE), Kar el De Gucht, yang m em inta duk ungan dari s eluruh anggota Kom isi

Eropa untuk m em ulai penyelidik an terk asit k ecurangan perdagangan tersebut. Rencananya, upaya penyelidik an tersebut ak an dilak uk an pada Rabu (22/5) besok . Tetapi, ibarat buah sim alak am a, tek anan yang dilancark an Uni Eropa terhadap China m engenai k ecurangan bisnis ini dinilai beberapa k alangan k orporas i ak an m em icu reak si balasan ter hadap berbagai k epentingan Eropa di negeri tirai bam bu itu. Seperti bis a dilihat, bisnis Eropa di China seperti Ericsson, Alcatel -Lucent SA, Nok ia Siem ens Network s adalah beber apa b isnis ya ng sangat potensial di China dan m ereka saat ini m em ang tengah m em ulai program belanja bernilai mil yaran Dolar untuk m em bentuk jaringan data nirk abel berk ecepatan tinggi. Men yangk ut hal tersebut, Kepala Hubungan Industri -Pem erintah Ericsson, Ulf Pe hrsson m enegask an pihak nya m enentang tindak an investigasi. "Ericsson m enduk ung aturan global yang berlak u untuk sem ua pem ain industri ini, dan UE harus tetap m enyadari reak si negatif dari upaya m engincar perusahaan tertentu," k atan ya. Dalam k asus ini, tam pak jelas bahwa Kom isi Perdagangan UE tidak m endapatk an duk ungan dar i par a pelak u bis nis telek om unik asi UE sendiri. "Kek uatiran utam an ya adalah China ak an m enggunak an k asus sem acam ini sebagai alas an untuk tidak m em berik an k ontrak bagi per usahaan - perus ahaa n Eropa di k em udian hari," k ata salah seorang sum ber analis yang diwawancarai W allstreet J ournal. Oleh k arena itulah, De Gucht saat ini juga belum m em utusk an apak ah ia ak an benar benar m em ulai investigasi atau tidak . Yang pasti, para pejabat UE k hususnya m erek a yang berada dalam Kom isi Perdagangan m enduga ZTE dan Huawei m endapatk an subs idi yang cuk up besar dari pem erintah Cina. Subsidi tersebut term asuk kredit m urah dari bank -bank pem ilik pem erintah untuk k lien m erek a. UE yak in China telah m enggunak an subsi di tersebut untuk m enjual m urah produk m erek a di tengah pas ar Eropa dan m erebut potongan besar pangsa perusahaan Eropa sendiri.

http://satuharapan.com/content/read/uni-eropa-serius-selidiki-kecurangan-dagang-cina/

Menakar China di Eropa


Darmansjah Djumala* | Kamis, 10 Mei 2012 - 15:56:17 WIB : 354

Share

(AP/Photo)

Gelontoran dana yang masif lumrah dalam diplomasi ekonomi.

Perdana Menteri China Wen Jiabao berkunjung ke Polandia, 13-15 April lalu. Selama di Polandia, dua pertemuan digelar: konsultasi bilateral dengan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk dan Forum Bisnis China-Eropa Timur. Dalam temu bisnis yang dihadiri oleh 16 kepala pemerintahan negara-negara Eropa Timur itu, PM Jiabao menjanjikan dana pinjaman lunak jangka panjang sebanyak US$ 10 miliar untuk pembangunan infrastruktur dan berbagai proyek hi-tech di Eropa Timur. Di bidang penanaman modal, China akan menyiapkan dana sebesar US$ 500 juta sebagai modal awal bagi pengusaha China yang ingin investasi di kawasan itu. Tak hanya itu, di bidang perdagangan PM Jiabao berjanji akan meningkatkan nilai perdagangan dengan Eropa Timur dua kali lipat, menjadi US$ 100 miliar pada 2015. Dalam pakem diplomasi konvensional, kunjungan pemimpin satu negara ke negara lain sangat jamak dilakukan untuk meningkatkan hubungan bilateral. Namun ketika rencana itu diumumkan di depan 16 kepala pemerintahan dari negara-negara Eropa Timur, manuver diplomasi ekonomi itu membuka ruang interpretasi yang luas terhadap kepentingan China di Eropa. Bagaimana menakar kepentingan China itu? Untuk menakar kepentingan China di Eropa, utamanya di Eropa Timur, dapat dilakukan dengan melihat politik perluasan keanggotaan Uni Eropa. Uni Eropa sampai saat ini beranggotakan 27 negara. Pada 2004, entitas regional ini menerima delapan anggota baru, yaitu Polandia, Republik Cek, Slovakia, Hongaria, Estonia, Latvia, Lithuania, dan Slovenia. Lalu pada 2007, dua negara menyusul, yaitu Bulgaria dan Rumania. Tuntaskah ambisi Uni Eropa memperluas keanggotaannya? Ternyata belum. Sampai saat ini proses perluasan keanggotaan terus bergulir. Beberapa negara masih dalam daftar tunggu. Untuk tidak menyebut semuanya, lima negara (Kroasia, Makedonia, Serbia, Albania, dan Bosnia-Herzegovina) sedang menjalani proses aksesi menjadi anggota. Menarik diamati, negara-negara yang diterima menjadi anggota baik pada 2004 maupun 2007, bahkan lima negara yang sedang diproses keanggotaannya adalah negara-negara bekas sosialis-komunis. Dari sini terlihat bahwa kriteria perluasan keanggotaan Uni Eropa ternyata tidak melulu masalah geografi. Sesuai dengan amanat Lisbon Treaty 2009, entitas regional ini mengusung nilai-nilai demokrasi, kemanusiaan, dan ekonomi pasar. Maka, demokrasi, hak asasi manusia, dan ekonomi pasar menjadi takaran utama dalam menilai keanggotaan baru. Uni Eropa berkepentingan untuk merangkul negara bekas komunis itu agar mereka

tidak terpengaruh kembali oleh mantan bos ideologinya dulu, Rusia (John Van Oudenaren, Uniting Europe, 2005). Dengan anggota yang banyak dan ideologi yang sama, Uni Eropa akan solid untuk mengembangkan nilai ideal itu di kawasan, termasuk menjadikannya alat penekan dalam berinteraksi dengan negara mitranya, termasuk China. Pada titik inilah kepentingan Uni Eropa berkelindan dengan ambisi China untuk hadir di Eropa, khususnya Eropa Timur. Selama ini China risih dengan kerewelan Uni Eropa terhadap hak asasi manusia dan demokrasi. Sikap kritis atas rekam jejak China dalam isu ini tidak hanya ditunjukkan oleh negara anggota dari Eropa Barat, tetapi juga oleh negara bekas komunis, Eropa Timur. Tengok Polandia yang aktif mendukung demokratisasi di Ukraina, Belarusia dan kawasan Afrika Utara. Terkait dengan isu demokrasi dan hak asasi manusia, ada dua hal menarik dalam paket bantuan ekonomi China untuk Eropa Timur. Pertama, pemilihan Polandia sebagai tempat temu bisnis. Kiprah Polandia dalam mendukung demokratisasi dinilai sebagai indikasi bahwa negara ini pada suatu saat akan rewel terhadap kinerja demokrasi dan penghormatan hak asasi manusia di negara lain. Dalam konteks ini, pemilihan Polandia sebagai tempat untuk temu bisnis dan pengumuman paket bantuan ekonomi bukanlah suatu kebetulan. Polandia, negara Eropa Timur terbesar dalam jumlah penduduk dan pendapatan nasional serta dikenal sebagai penyebar demokrasi di kawasan, dinilai dapat berperan sebagai perantara, bridge builder, antara China dan negara-negara Eropa Barat tatkala isu demokrasi dan hak asasi manusia menjadi ganjalan dalam hubungan China-Uni Eropa. Kedua, ke-16 negara yang hadir pada acara temu bisnis di Polandia itu adalah negara bekas komunis di Eropa Timur. Dalam perspektif geo-politik, Uni Eropa, terutama anggota dari kawasan Eropa Barat, sangat berkepentingan dengan haluan politik ke-16 negara bekas komunis itu agar mereka juga pro demokrasi dan hak asasi manusia. Namun China bermain dari dalam dengan instrumen ekonomi. Dalam jangka panjang, jika lima dari 16 negara itu resmi menjadi anggota maka 16 negara itu merupakan separuh dari seluruh anggota Uni Eropa. Ini jelas sangat signifikan dalam konstelasi politik dan proses pengambilan keputusan di markas besar Uni Eropa di Brussels. Jika paket bantuan ekonomi China berhasil meningkatkan kemakmuran, tak heran jika ke-16 negara itu akan berpikir dua kali untuk mengusik China dengan isu-isu sensitif. Berhubungan baik dengan ke-16 negara Eropa Timur yang bekas komunis dan tidak rewel terhadap demokrasi dan hak asasi manusia, sejatinya adalah kepentingan China di Eropa.(*)

http://www.shnews.co/detile-1669-menakar-china-di-eropa.html

Asia dan Eropa bisa dapat untung dari penutupan pabrik Ford Australia
Diperbaharui 26 May 2013, 13:25 AEST

Pengamat industri otomotif mengatakan keputusan Ford untuk menutup pabrik di Australia pada tahun 2016 akan membuka jalan bagi industri otomotif di Asia dan Eropa.

"Ford memiliki pabrik yang sangat besar di Thailand, juga ada di Cina, tentu di Amerika Serikat, Eropa...jadi mereka benar-benar punya jaringan yang kuat di seluruh dunia." (Credit: ABC)

Audio: Asia dan Eropa bisa dapat untung dari penutupan pabrik Ford di Australia John Mellor, Editor majalah GoAuto Magazine mengatakan kepada Radio Australia bahwa keputusan Ford untuk menutup pabrik di Australia bisa jadi akan memberi kesempatan bagi pabrik-pabrik perusahaan yang sama di Asia, seperti di Thailand, dan Eropa, untuk meraih keuntungan lebih banyak. "Ford memiliki pabrik yang sangat besar di Thailand, juga ada di Cina, tentu di Amerika Serikat, Eropa...jadi mereka benar-benar punya jaringan yang kuat di seluruh dunia." "Pabrik mereka di Thailand mungkin akan mendapat order yang sebelumnya dilayani pabrik di Australia. Model Mondeo, yang sangat serupa dengan Falcon (yang diproduksi di Australia), dan mungkin menjadi salah satu alasan kenapa Falcon tidak selaku dulu, diproduksi di Eropa. Masalah terbesar Ford di Australia adalah bahwa model-model Ford dan Territory tidak memiliki hubungan dengan program mobil internasional, ketika Ford memiliki kebijakan absolut bernama 'One Ford'. Itu artinya, mobil dengan ukuran serupa akan diproduksi dengan rancangan yang sama di seluruh dunia, tapi Falcon dan Territory tidak mengikuti pola tersebut." Pabrik mobil lainnya di Australia, Toyota dan Holden, telah menggabungkan kekuatan secara global untuk mencoba bertahan. Sedangkan Mitsubishi dan Nissan telah menghentikan proses manufaktur di Australia. John Mellor mengatakan, Ford akan kehilangan pangsa pasar mereka setelah menutup pabrik. "Ketika Nissan keluar dari Australia pada tahun 1990an, mereka menguasai 12 persen pangsa pasar mobil Australia, dan mereka memperkirakan akan jatuh sampai 8 persen ketika memutuskan menghentikan proses manufaktur, tapi ternyata mereka jatuh sampai 4 persen. Ketika Mitsubishi keluar, pangsa pasar mereka jatuh dari 8 persen sebelumnya menjadi 4 persen. Sejarah menunjukkan, Ford akan kehilangan pangsa pasar mereka sampai masyarakat bisa kembali memiliki kepercayaan atas brand mereka." Menurut John Mellor, hanya ada 13 negara di dunia yang memiliki kemampuan manufaktur mobil, dan sangat penting untuk Australi mempertahankan industri otomotif tersebut. "Banyak proses yang terlibat dalam pembuatan mobil, dari rancangan di atas kertas sampai pembuatan di pabrik. Saya kira Australia akan menyesal kalau sampai kehilangan industri ini, karena begitu banyak pekerjaan dengan kemampuan tingkat tinggi yang terlibat dalam pembuatan sebuah mobil."

http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2013-05-26/asia-dan-eropa-bisa-dapat-untung-daripenutupan-pabrik-ford-australia/1136228

Dalam rilis terbaru, 2000 Ranking Global Perusahaan terbesar di dunia, Cina secara mengejutkan menggeser dominasi Amerika Serikat selama bertahun-tahun. Tidak tanggung-tanggung, peringkat 1 dan 2 diduduki Perusahaan dari Cina, yaitu ICBC dan China Construction Bank. ICBC menggeser posisi Exxon Mobil sebagai Perusahaan terbesar dunia versi Forbes Global 2000. Di dalam 5 besar, posisi 1 dan 2 dipegang oleh Cina, posisi 3 sampai 5 dipegang Amerika Serikat. Bahkan, dalam 10 besar, Cina bersaing ketat dengan Amerika Serikat masing-masing memasukkan 4 Perusahaannya. Dua lainnya berasal dari Inggris dan Belanda. Berikut daftar peringkat 10 besar Perusahaan Terbesar di Dunia versi Forbes Global 2000: 1. ICBC, Cina Sales: $134.8 B Profit: $37.8 B Aset: $2,813.5 B Market Value: $237.3 B 2. China Construction Bank, Cina Sales: $113.1 B Profit: $30.6 B Aset: $2,241 B Market Value: $202 B 3. JPMorgan Chase, AS Sales: $108.2 B Profit: $21.3 B Aset: $2,359.1 B Market Value: $191.4 B 4. General Electric, AS Sales: $147.4 B Profit: $13.6 B Aset: $685.3 B Market Value: $243.7 B 5. Exxon Mobil, AS Sales: $420.7 B Profit: $44.9 B Aset: $333.8 B Market Value: $400.4 B 6. HSBC Holdings, Inggris Sales: $104.9 B Profit: $14.3 B Aset: $2,684.1 B Market Value: $201.3 B 7. Royal Dutch Shell, Belanda Sales: $467.2 B Profit: $26.6 B Aset: $360.3 B Market Value: $213.1 B 8. Agricultural Bank of China, Cina Sales: $103 B Profit: $23 B Aset: $2,124.2 B Market Value: $150.8 B 9. Berkshire Hathaway, AS Sales: $162.5 B Profit: $14.8 B Aset: $427.5 B Market Value: $252.8 B 9. PetroChina, Cina Sales: $308.9 B Profit: $18.3 B Aset: $347.8 B Market Value: $261.2 B Belajarlah sampai ke Negeri Cina...

http://www.forbes.com/global2000/list/

VIVAnews - Australia menjadi negara terkini yang mendukung upaya China mempopulerkan mata uangnya, yuan (renminbi), dalam perdagangan internasional. Dukungan itu merupakan upaya Australia untuk memuluskan hubungan dagang dengan China, yang telah berkembang menjadi raksasa ekonomi nomor dua dunia. Menurut kantor berita Reuters, dukungan itu diumumkan oleh Perdana Menteri Australia, Julia Gillard, dalam kunjungannya ke China hari ini. Dia mengungkapkan bahwa China telah menyetujui dua bank Australia, ANZ dan Westpac, sebagai fasilitator perdagangan langsung yang menggunakan mata uang yuan dan dollar Australia. "Ini merupakan langkah maju yang bagus dan strategis bagi Australia dan juga bagi hubungan ekonomi kami dengan China," kata Gillard saat berada di Shanghai.

Beberapa sumberReuters pekan lalu mengungkapkan bahwa kedua negara akan memulai perdagangan langsung dengan menggunakan mata uang masing-masing di Shanghai dan Sydney dalam beberapa pekan mendatang. China merupakan mitra dagang terbesar bagi Australia. Volume perdagangan kedua negara sudah sebesar US$120 miliar. Bank sentral dari kedua negara Maret lalu sudah menandatangani perjanjian currency swap senilai A$30 miliar atau 200 miliar yuan, namun fasilitas itu belum mereka gunakan. Seiring pesatnya perkembangan ekonomi China, dalam beberapa tahun terakhir Beijing giat mempopulerkan yuan sebagai alat transaksi perdagangan internasional dengan negara-negara mitra. Dengan demikian para pebisnis China tidak akan perlu lagi menggunakan mata uang dari negara pihak ketiga sebagai perantara, seperti dollar AS. Sejumlah negara maupun entitas bisnis sudah bekerjasama dengan China untuk bertransaksi menggunakan mata uang masing-masing dengan yuan dalam perdagangan bilateral. Beberapa dari mereka yaitu Kanada, Malaysia, dan Hong Kong. Namun nilai tukar dari masing-masing mata uang itu masih dihitung berdasarkan kurs dollar AS, yang masih diakui sebagai mata uang jangkar internasional. (eh)

http://dunia.news.viva.co.id/news/read/403441-australia-kini-juga-pakai-yuan-sebagai-alat-pembayaran

Perkembangan Mata Uang Yuan


Jakarta (ANTARA News) - Baru-baru ini terbetik berita yang menarik dalam medi bahwa Bank Sentral China secara resmi merencanakan/menargetkan revaluasi Yuan lagi sebelum September 2010. Namun, para pembuat kebijakan China tetap memegang kendali atas kurs Yuan dengan antara lain ungkapan bahwa China tidak boleh menyerah pada tekanan politis dari Amerika Serikat (AS). Jika menelaah kebelakang sejak 1980, maka kebijakan ekonomi gaige kaifang (kebijakan membuka diri) dengan prinsip menerapkan strategi mantap gradualisme. Dalam perkembangannya, Pemerintah China menetapkan dua tingkat nilai tukar ( dual exchange rate mechanism). Dengan mekanisme ini para investor diberi kemudahan untukmenukarkan mata uangnya dengan Yuan pada kurs yang lebih tinggi dibandingkan kurs resmi. Dengan mekanisme itu, Yuan mengalami devaluasi untuk mencapai keseimbangan pasar (market equilibrium), demikian Shujie Yao dan ZhongYi Zhang dalam Openness and Economic Performance: A Comparative Study of China and the Asian NiIEs (Jurnal of Chinese Economic and Business Studies, 2003). Para investor mulai tertarik untuk melakukan investasi dan pada gilirannya cadangan devisa China meningkat secara drastis. Dengan kekuatan cadangan devisa, mulai tahun 1994, mekanisme dua tingkat kurs mata uangnya dihapus dan diberlakukannya hanya satu kurs resmi. Demikian ketegasan Bank Sentral China.

Kurs resmi Yuan ketika tahun 1978 adalah Dolar AS 1 = Yuan 1,68 dan melemah terus menjad1 Yuan 8,321 tahun 1995. Terjadilah devaluasi sebesar 400% dalam kurun waktu 17 tahun. Sejak tahun 1995 , kurs mengambang dihapus dan kemudian dipatok menjadi Dollar AS 1 = Yuan 8,321 dan untuk kalkulasi resmi dipatok 8,28 sampai 22 Juli tahun 2005. Baru 22 Juli 2005, kurs Yuan terhadap Dolar AS menjadi Dolar AS 1 = Yuan 8,11. Makin menguatnya perekonomian , terjadi revaluasi kembali secara gradual melalui peggingoleh Bank Sentral China: - akhir tahun 2006: Dolar AS 1 = Yuan 7.69 - akhir tahun 2007: Dolar AS 1 = Yuan 7.27 - April 2008: Dollar AS 1 = Yuan 6,992 - akhir tahun 2009 hingga sekarang: Dollar AS 1 = Yuan 6,82. Hal yang patut dicermati adalah bahwa selama krisis keuangan Asia, justru cadangan devisa China meningkat terus dan sekarang ini berkisar pada jumlah Dollar AS $2,34 trilyun jumlah tersebut berada di atas cadangannya Jepang (sekitar Dollar AS $ 980 milyar). Meningkatnya cadangan di China itu karena makin meluasnya ekspor yang didukung oleh kebijakan stimulasi ekspor yang pro-aktif dan makin tegasnya transformasi struktural ekonomi yang gradual. Sejak 1978 sampai sekarang inipun Bank Sentral China tidak pernah lepas kendali atas sumber daya keuangan, terutama dengan dipatok (pegged)-nya yuan dari 1994 sampai 2005 dan seterusnya. Pemerintah China tetap mengendalikan hampir semua sumber daya finansial dan dengan efektif mengalokasi ke semua sektor yang membutuhkannya. Semua bank di China diarahkan oleh Bank Sentral agar bagi pelaku ekonomi yang dinilai layak kredit ( credit worthy) dengan manajemen profesional diberi fasilitasi kredit dengan bunga yang sekitar 56%. Sebagai negara berkembang yang terbesar, maka kinerja ekonomi China sejak 1978 telah memberi dampak yang kuat pada ekonomi global. Sebut saja gaige kaifang (kebijakan membuka diri) sambil berproses mereformasi infrastruktur ekonomi dengan strategigradualism. Transformasi ini patut disambut baik, meskipun ada di kalangan pengamat Barat dan beberapa dari Jepang yang menyebut bahwa pendekatan gradualis sulit untuk dibenarkan (justified). Pertumbuhan ekonomi yang spektakuler dan kemajuan sosial sejak gaige kaifang itu diawali tahun 1978. Dalam banyak aspek, yang dijalani serupa dengan yang dilalui oleh negara negara Industri Baru Asia tahun 1960an sampai 1990an dan seterusnya. Bukannya mencontek, tapi pengamatan menunjukkan keserupaan. Apalagi dengan masuknya Hongkong dan Makau kedalam orbit China telah memperkuat posisi China dalam

perekonomian dunia. Sejak awal 1990an ekonomi China benar benar telah menunjukkan pertumbuhan yang menakjubkan, dengan rata rata 9% per tahunnya. Industri China memasuki tahun 2000 sudah menghasilkan sekitar 75% mainan anak anak dunia, 58% garmen dan 30% telepon seluler. Lebih dari US $1 miliar setiap minggunya masuk ke China. Perkiraan oleh McKinsey Quaterly dalam China Today (2004) menyebut China sebagai eksportir ketiga terbesar memasuki tahun 2008. Berbagai kalangan menyebut ekspor China untuk tahun 2009 melampaui jumlah Dollar AS 800 milyar. Sektor perbankan China sudah sejak lama didominasi oleh empat bank komersial milik negara, yakni 1. Industrial and Commercial bank of China, 2. Bank of China, 3. China Construction Bank, dan 4. Agricultural Bank of China. Secara bertahap masuklah bank swasta asing : Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) yang selain diizinkan beroperasi di Beijing juga di beberapa kota besar China. Sejak awal tahun 2000an , bank bank China memperlihatkan kinerja yang lebih baik dari sebelumnya. Meskipun masih menanggung bad debts sebagai akibat masa lalu yang disebabkan oleh adanya mismanajemen bank bank demi memelihara kesempatan kerja dengan memberi dukungan terbatas keuangan pada perusahaan perusahaan negara yang kebanyakan tidak memberi laba. Pertengahan 2006, kemudian setiap kesempatan, Amerika Serikat pernah mendesak Bank Sentral China agar merevaluasi kembali yuan. China menolak merevaluasi mata uang yuan alias tak mau tunduk pada tekanan politis AS yang ingin mempertahankan hegemoni ekonomi. Dengan melihat data di atas, sebenarnya yuan sudah mengalami penguatan terhadap dolar AS. Geng Xiao, direktur Brookings-Tsinghoa Center for Public Policy dalam wawancara dengan Clay Chandler, dari McKinsey Publishing dalam Mckinsey Quarterly, February 2010, antara lain menolak anggapan kalangan elit AS, bahwa nilai mata uang yuan selama ini dinilai lebih rendah (undervalued), hingga nilai itu memberi keunggulan yang tidak adil pada para eksportir China, dan menyebabkan meningkatnya tingkat penganguran AS. Tegas-tegas Geng Xiao menyatakan bahwa tidak boleh adanya pemecahan sepihak mengenai ketidakseimbangan dalam arti: China menikmati surplus perdagangan, sedangkan AS mengalami defisit perdagangan. Keduanya harus memperbaiki kondisi ini. Dari perspektif AS, maunya penyesuaian jangka pendek melalui tingkat harga dan nilai mata uang (exchange rate). Jadinya, AS ingin cepatnya penyesuaian nilai tukar mata uang, dan ini berarti adanya apresiasi mata uang hingga dapat memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan. Peranan pasar uang yang maunya menjadi acuan pihak AS Dari sudut pandang China, penekanan lebih pada perubahan struktural dan institusional jangka menengah dan jangka panjang. Bagi China, tidak mudah berperannya tingkat nilai mata uang melalui mekanisme pasar untuk memperbaiki keseimbangan perdagangan. Bayangkan, kalau China terus menerima tekanan pihak AS dan membiarkan nilai yuan mengalami apresiasi, hal ini justru menjurus pada membesarnya cadangan mata uang

asing, dan adanya kemungkinan serbuan dunia memegang mata uang yuan. Keberhasilan China sejak 1980an sampai sekarang adalah karena kebijakan gradualismedan tidak tergesa-gesa dalam melangkah maju , termasuk dalam menentukan tingkat inflasinya dan suku bunga yuan. Tantangannya ke depan adalah perjalanannya masih jauh menuju ekonomi terbuka (open economy) termasuk keterbukaan penuh dalam persaingan dalam kancah internasional. Inilah beberapa upaya pemahaman sebagai tantangan bagi para pembuat kebijakan, pengamat dan pelaku bisnis di Indonesia, agar makin meningkat dalam mutu profesionalisme yang tidak mudah mencari quick fix dalam menanggapi perubahanperubahan yang akan terjadi kini dan mendatang. *) Bob Widyahartono MA (bobwidya@cbn.net.id) adalah pengamat ekonomi/bisnis China dan Asia Timur; Lektor Kepala di Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara (FE Untar) Jakarta.

http://www.antaranews.com/print/1272121862

JAKARTA - Mata uang euro tengah terombang-ambing oleh krisis ekonomi. Euro bergerak fluktuatif dengan tren menurun. Itu kondisi saat ini. Tapi bisa saja Euro kembali perkasa menandingi dolar Amerika, asal dengan cacatan. Yunani dan negara Uni Eropa saat ini tengah berjuang memerangi kondisi ekonominya. Jika perjuangan itumembuahkan hasil, saat itulah euro bisa kembali berjaya. "Akan ada sebuah peluang bagi euro untuk menggantikan peran dolar Amerika sebagai mata uang utama dunia, asalkan yuan atau reminbi China dipatok ke emas sebelum diinternasionalisasi," jelas Askap Futures, Selasa (21/6/2011). Hal ini dimungkinkan, mengingat sejarah dunia telah membuktikan, pada abad 15 dan abad 16, negara adidaya pada saat itu adalah Spanyol dan Portugal. Peran mereka tergeser oleh Inggris setelah Spanyol kalah perang besar-besaran di lautan. Great Britain Poundsterling (GBP) menjadi mata uang utama dunia dengan berkuasanya Inggris. Bahkan, Inggris sempat sesumbar kalau matahari tidak pernah tenggelam di wilayah Inggris. Setelah Perang Dunia II, Amerika serikat dengan mata uang dolar yang dikenal Certificate of Silver, melepaskan patokan dolar terhadap peraknya. Hal ini membuat dolar menjadi mata uang patokan dunia. Setelah Amerika, hanya ada dua mata uang uang berpeluang menggantikan peran dolar di masa depan. Yaitu euro dan yuan. Kalau yuan China dipatok dan menjadi Certificate of Gold, maka peluang euro akan menjadi lebih besar. Karena China telah melakukan pembelian emas besar-besaran. Bahkan menyarankan kepada penduduknya agar mengalihkan investasi mereka dari properti ke emas.

http://economy.okezone.com/read/2011/06/21/213/470836/adu-kekuatan-euro-usd-yuan

Reputasi Dari China Pengembangan Energi Hijau, Seperti Satellite Uni Soviet Ke Ruang Angkasa

inShare

digg HC panas jaringan Menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada bulan November depan "majalah Time," AS untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memenuhi permintaan listrik tumbuh di Cina, Pemerintah Cina secara aktif mempromosikan terbarukan EnergiPembangunan, Energi Matahari Dan terutama energi angin. China berharap di bidang Tenaga angin dan tenaga surya sebagai pemimpin dunia. Banyak perusahaan asing telah tertarik oleh prospek pasar yang besar, satu demi satu ke Cina. Beberapa perusahaan telah memenangkan kesuksesan besar. Tetapi beberapa perusahaan asing bahwa kebijakan China untuk membatasi mereka, Pemerintah Cina menentang ini, mengatakan bahwa bekerja untuk menciptakan tingkat lapangan bermain. Beberapa perusahaan dan lembaga penelitian selama produk yang kompetitif dan teknologi, perusahaan bisa berhasil di pasar Cina. Cina pengembangan terbarukan Energi peluang bisnis besar dari perusahaan asing telah memasuki pasar Cina Di Cina, orang merasa komitmen pemerintah Cina untuk Energi terbarukan tidak sulit. Beijing, Shanghai dan kota-kota besar lainnya atap lantai perumahan pemanas air surya telah tertutup. DalamMongolia padang rumput, putih turbin angin bermunculan seperti. Lokasi generator ini sangat terpencil, sebelumnya hanya sapi, domba dan menunggang kuda pengembara melalui. Meskipun dua tahun berikutnya, konsumsi batubara China masih merupakan peningkatan tahunan lebih dari 3%, namun pemerintah Cina telah meminta perusahaan listrik untuk menggunakan bagian dari generasi energi alternatif. Dalam ekonomi global dalam situasi lesu, komitmen China untuk mempromosikan pembangunan energi hijau untuk tenaga angin banyak internasional dan perusahaan energi surya banyak peluang. Mengurangi emisi Gas rumah kaca untuk memenuhi kebutuhan listrik Sebagai emitter utama dunia gas rumah kaca, China membuat usaha besar untuk mengembangkan sumber energi alternatif. Meskipun tenaga air telah menjadi pemimpin di lapangan, tetapi Cina masih ingin tenaga angin dan pembangkit tenaga surya untuk menjadi pemimpin. China berharap untuk membuat 2020 listrik yang dihasilkan dari sumber energi terbarukan dalam pembangkitan listrik total di besar rekening listrik perusahaan untuk 8% dari saham. Menurut sebuah perusahaan bernama teknologi hijau China (ChinaGreentechInitiative) dari survei terbaru organisasi tahun 2013, termasuk energi terbarukan, teknologi lingkungan akan membentuk triliun di pasar Cina. Amerika pemenang Pulitzer penulis Thomas - Friedmanmengatakan keputusan Cina untuk pergi mempengaruhi hijau di abad ke-21 dan mantan Uni Sovietmeluncurkan Sputnik pada tahun 1957, hanya sebanyak. Balik dalam Pengembangan Energi baru berkembang pesat permintaan untuk listrik. Kapasitas terpasang China akan meningkat pada tahun 2020 hampir dua kali lipat, sementara tenaga angin dan pembangkit

tenaga surya akan tumbuh lebih dari lima kali. Pemerintah China akan memberikan subsidi finansial yang besar. Pembatasan counter pada perusahaan asing, pasar memiliki keuntungan selama teknologi dan produk bisa sukses Tapi perusahaan asing berinvestasi di China juga menghadapi sejumlah implikasi kebijakan. Cina adalah penuh semangat mempromosikan industri energi alternatif lokal. Cina saat ini memiliki lebih dari 100 produsen turbin angin dan sekitar 400 perusahaan manufaktur panel surya. Cina telah dengan cepat menjadi produsen terbesar sel surya di dunia, dengan produksi jauh melebihi permintaan domestik. Beberapa perusahaan asing percaya bahwa mereka memasuki pasar Cina terbatas. Pemerintah Cina menyatakan oposisi, mengatakan upaya China untuk semua perusahaan asing tingkat lapangan bermain. Membaca terkait: Pemimpin energi hijau Cina kekuatan raksasa dalam Konstruksi Jilin Cina energi baru yang besar untuk mempercepat basis industri Negara ahli Pusat Penelitian Energi mengatakan rancangan rencana baru untuk yang akan datang

http://id.prmob.net/cina/tenaga-angin/uni-soviet-158286.html

Cina-Player global
digg Bisnis internasional adalah satu-satunya perdagangan taktik yang memastikan metode uang-berputar dan datar skala besar eter bisnismemperbaikinya mantel. Cina yang merupakan salah satu negara berkembang yang terbaik di seluruh dunia adalah sumber globalutama. Bonus Cina poin penipuan di situs menguntungkan geografis dari pasar perdagangan utama. Jadi dengan sisi penuh pemerintah untuk infrastruktur menopang unggul untuk mengatur nada untuk perdagangan ekspor-impor, Cina sumber global adalah rute besar untuk sukses. Perekonomian Cina adalah untuk sebagian besar bergantung pada impor dan Bisnis ekspor. Terlepas dari kontroversi yang paling penting pada topik kualitas, China telah membeli ke berada di luar metode sendiri untuk menghadapi masa sulit dan terus maju. Saat ini tidak jauh pada waktu apa rantai pasokan Cina memenjarakan tempat utama di pasar internasional, hal ini dapat mengubah seluruh negara urusan dari pasar global dari apa yang pada hari ini. bisnis perdagangan Cina akan mencapai up-to-the-menit tallness dari kehalusan sebagai terdepan luas untuk sumber global. Pembeli internasional dan pemasok pada dasarnya akan memiliki unit manufaktur atau sumber ekspor dalam negeri. Selain dari harga-efisien
inShar e

ekonomi China, banyak orang lain masalah ini akan memberikan dukungan kepada revolusi yang sangat baik. Biaya China file dari barang lebih banyak difokuskan pada perhitungan harga dari ujung pembuatan cukup dibandingkan dari negara mereka diperoleh, ini adalah hal yang baik paling penting untuk Cina bisnis. Meskipun menjadi lebih dari berpenduduk dan memiliki kekacauan politik di pedalaman negeri, pemotongan biaya ukurannya semakin meningkat, di samping dengan bantingan yang lumayan menyenangkan oleh pemerintah untuk investasi dalam penelitian dan pengembangan. Bisnis Cina juga dapat menjadi kekuatan super yang akan datang berikutnya! Persamaan perlahan-lahan mengurangi kemiskinan dari 50% pada tahun 1980 menjadi hampir 40% pada tahun 2000. Bisnis Cina memiliki peran yang sebening kristal kunci dalam melakukan Bisnis internasional. Ini adalah salah satu konsumen terkemuka baja dan beton. Selain itu, disebut-sebut menjadi importir terkemuka kedua minyak di dunia, sehingga menjadi eksportir terbesar ke-2 dan pengimpor terbesar ke-3 dalam skenario global. Cina perjalanan bisnis juga telah melihat peningkatan yang substansial selama bertahun-tahun. Kompetensi pergantian telah sangat ditingkatkan di China dengan hambatan, kereta api, bus charter dan perjalanan udara meningkat. Ada peningkatan yang cukup besar di negara-menjalankan pariwisata lebih dari beberapa tahun terakhir. Dengan tidak adanya kesulitan dalam pembatasan dalam perjalanan dan perdagangan oleh pemerintah Cina ada bang di industri pariwisata. Ada banyak tempat wisata yang sangat disukai di Cina seperti Tembok Besar China ~ ',' Kota Terlarang 'dan prasejarah ~ Terracotta' patung. Pada akhir tahun tujuh puluhan Bisnis Cina disambut sekitar 2, 00.000 wisatawan global, terutama karena untuk mengatur ketat hukum dan batas-batas oleh Otoritas Cina pada asing mengunjungi. Tapi di tahun 2006 itu bisa di wilayah dari 20 juta wisatawan global, menurut Organisasi Pariwisata Nasional China. Jika sumber tidak salah, maka berikut ini angka laju pertumbuhan, perjalanan bisnis Cina berkembang dan mungkin bisa berubah menjadi negara paling banyak dikunjungi di seluruh dunia dengan 2016 tahun atau 17. Ada add stabil dalam pariwisata keduanya, inbound dan outbound di negara ini.

http://id.prmob.net/cina/bisnis/global-sourcing-1667598.html

Anda mungkin juga menyukai