Anda di halaman 1dari 5

Empat Pertanyaan Wajib dijawab Kepala Sekolah sebagai Entreprenur Posted by Bambang Sudibyo Samad, M.Pd.

I Labels: Kewirausahaan - Principal Memiliki kejelasan tentang arah sekolah sangatlah penting dalam membangun sebuah sekolah yang sukses. Semakin jelas anda dengan arah sekolah anda, maka anda kep ala sekolah dengan kapasitas sebagai entrepreneur akan menjadi semakin sukses. Beberapa pertanyaan di bawah ini akan membantu Anda sebagai kepala sekolah untuk mempunyai kejelasan arah sekolah Anda serta memudahkan Anda untuk mengambil kep utusan yang terbaik untuk sekolah Anda. Mengapa pelanggan membeli produk atau jasa Anda? Apa nilai (value) yang mereka cari? Apa manfaat yang mereka ingin nikmati? Apa p erubahan atau peningkatan dalam kehidupan yang mereka cari? Apa alasan yang sesu ngguhnya seorang wali murid memasukkan anaknya kesekolah Anda dan bukan memikirk an atau menundanya terlebih dahulu? Apa yang Anda berikan berbeda? Mengapa wali murid masih mempercayakan kepada sekolah anda untuk pendidikan anaknya? Apa keunggulan kompetitif Anda? Keunggulan kompetitif adalah keunggulan-keunggulan, manfaat-manfaat,benefit yang Anda berikan kepada pelanggan Anda, yang tidak diberikan oleh pesaing Anda, yan g juga di sebut dengan keahlian atau keunikan . Apa USP (Unique Selling Proposition) Anda, yaitu sesuatu yang Anda lakukan yang benar-benar memberikan benefit pada p elanggan-pelanggan Anda dan tidak ada individu atau sekolah lain lain yang menaw arkan hal yang sama? Bagaimana Anda memposisikan produk atau jasa Anda di pasar untuk menekankan Area Keunggulan dan USP Anda? Hal-hal apa yang benar-benar diin gini pelanggan, yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan dari pelanggan hingg a pelanggan akan rela membayar lebih untuk mendapatkannya? Bila Anda belum memiliki keunggulan kompetitif, mulailah membuatnya dari sekaran g. Di masa yang akan datang bila bisnis berjalan seperti sekarang apa yang menja di keunggulan kompetitif Anda? Bila bisnis Anda mengalami perubahan atau mengala mi peningkatan, apa yang akan menjadi keunggulan kompetitif Anda? Keunggulan kom petitif apa yang akan Anda buat agar menjadi yang terbaik di bidang Anda? Siapa pesaing Anda? Apa keunggulan, manfaat, atau keuntungan yang didapat pelanggan Anda ketika memb eli dari pesaing yang tidak dapat Anda berikan kepada pelanggan Anda? Hal yang t erpenting adalah apa atau tindakan apa yang dapat Anda kerjakan untuk menyetarak an atau melebihi (mengungguli) pesaing Anda? Hal apa yang dapat Anda buat agar p elanggan tahu bahwa Anda lebih unggul dari para pesaing dan agar mereka mulai me mbeli dari Anda? Bila Anda memenangkan hati dan melekatkan bisnis Anda pada piki ran pelanggan, hal inilah yang dapat membuat bisnis Anda tumbuh dan menjadi terb aik di bidang Anda. Apa penghalang yang menahan Anda? Jika sasaran Anda adalah meningkatkan penjualan dan keuntungan dua kali lipat da lam dua atau tiga tahun ke depan, hal apa yang menghalangi Anda sehingga Anda ti dak dapat mencapainya? Mengapa penjualan Anda belum juga meningkat dua kali lipa t? Hal-hal apa yang seharusnya sudah Anda lakukan agar dapat meningkatkan penjua lan dan keuntungan? Hal-hal apa yang seharusnya Anda pelajari untuk mendukung pe ncapaian tersebut? Kepada siapa Anda harus bertanya? Kapan waktu yang tepat untu k memulainya? Kecepatan Anda dalam mencapai suatu sasaran kadang dihalangi oleh satu atau lebi h hambatan. Semakin cepat Anda mengidentifikasi hambatan-hambatan tersebut, sema

kin cepat Anda mencapai sasaran tersebut. Setelah Anda mengidentifikasi secara a kurat, fokuskan waktu, energi dan pikiran Anda dalam hal tersebut. Lampaui hamba tan tersebut dengan

Posted by Bambang Sudibyo Samad, M.Pd.I Labels: Kewirausahaan - Principal Publikasi sebuah lembaga pendidikan adalah sebuah keniscayaan untuk membuat komu nikasi dengan masyarakat luas. Di jaman informasi ini, komunikasi bisa dilakukan dengan teknologi. Meski internet dan social media melanda semua lini kehidupan, media konvensional macam spanduk, billboard, dan poster masih marak dilakukan. Hal ini didasari tidak semua masyarakat pengguna sekolah mencari informasi melal ui internet. Pihak sekolah harus mempelajari segmen siswa, sebagai contoh komunitas orang tua yang status-quo, yang memilih sekolah karena faktor kepemimpinan, akan mantap m emilih sekolah dengan foto sang kepala sekolah di papan besar. Mereka beranggapa n, kepemimpinan yang menonjol akan membawa kemajuan sekolah. Banyak benarnya mem ang. Jika suatu waktu sang pimpinan keluar, pindah kerja, dibajak sekolah lain a tau mengundurkan diri karena alasan lain, maka biasanya terjadi gagap dan pengen duran peminat. Wah gawat, hal ini harus dihindari. Ada lagi contoh sebuah sekolah bertaraf international memasang sebuah billboard dengan ukuran besar dengan memamerkan berbagai fasilitas mewah yang dimilikinya. Seperti fasilitas kolam renang, bahasa inggris, computer dan yang paling norak di sampingnya, foto kepala sekolah, seorang ibu setengah baya berkebaya, besar s ekali ukuran gambarnya, hahaha Lha, narsis bukan hanya milik anak ABG dan para cal eg tapi kepala sekolah pun pengin menunjukkan mukanya di depan khalayak ramai, h oror memang Masalahnya isi pesan yang akan disampaikanpun, kini makin mirip denga n iklan komersial produk dan jasa. Persaingan menjadi alasan klasik dunia pendid ikan kita. Mana yang lebih efektif? Saya pribadi belum dilakukan survey. Namun kata hati sa ya pasti bertolak belakang dengan promosi publikasi dua sekolah di atas. Sekolah tetaplah menjadi lembaga yang memanusiakan manusia. Tak elok jika dikomunikasik an dengan gaya komersial, ataupun dengan memamerkan fasilitas dan ketokohan. Pro ses pembelajaran akan menjadi samar-samar. Sekolah kan layanan social yang masih sarat dengan nilai-nilai. Jangan diobral layaknya menjual obat dung! Sewajarnya ajalah. Tak perlu muluk, desain elegan, tampilkan wall of fame atau ketercapaia n yang pernah dihasilkan. Bukan menonjolkan komersialisasi dan pamer wajah pemim pin sekolah, apalagi janji dan fasilitas. Orang tua calon peserta didik memilih sekolah tidak dengan cara impulse buying y ang menentukan dengan cepat dan segera saat itu juga. Kebanyakan masih dengan ca ra lama yang lebih dipercaya, yakni komunikasi langsung. Saat open house misalny a, umumnya diperlihatkan semua faktor penunjang sekolah. Pakai saja event atau ke giatan lain yang menyentuh langsung calon orang tua dan siswa. Dengan begitu, ju mlah siswa yang diharapkan akan lebih lestari atau lebih berumur lama , dibanding p erolehan murid yang dilakukan dengan sentuhan komersial. Saran saya pelajari kembali rencana publikasi dan publisitas sekolah. Lakukan de ngan lebih patut. Strategi mendapatkan siswa baru akan lebih elegan jika dilakuk an dengan tatap muka dan pendalaman kekuatan sekolah yang sesungguhnya. Demikian tarik menarik nantinya akan terjadi dengan lebih alami. Akan terseleksi, orang tua dan siswa yang sama vision nya. Masalah dibelakangnya masih panjang, karena itu penjaringan siswa lebih baik tak mengandalkan tawaran diskon atau wajah pemi mpin. Tetaplah mengutamakan proses belajar. Ingat !! Sekolah yang unggul itu buk an the best input, but the best process.

Semoga bermanfaat... Referensi: teachersguideonline. Oktober 25, 2010 Read more: http://educationesia.blogspot.com/search/label/Kewirausahaan%20-%20Pr incipal#ixzz2VAueC4WN segera.

EDUCATIONESIA - Pendidikan, Penelitian, dan Kompetensi Guru HOME ABOUT CONTACT SITEMAP DISCLAIMERS PRIVACY POLICY Implementasi Teori Kebutuhan Maslow di Sekolah Posted by Bambang Sudibyo Samad, M.Pd.I Labels: Kompetensi Pedagogik Pemikiran Maslow tentang Teori Hierarki Kebutuhan Individu sudah dikenal luas, n amun aplikasinya untuk kepentingan pendidikan siswa di sekolah tampaknya belum m endapat perhatian penuh. Secara ideal, dalam rangka pencapaian perkembangan diri siswa, sekolah seyogyanya dapat menyediakan dan memenuhi berbagai kebutuhan sis wanya. Berikut ini ringkasan tentang beberapa kemungkinan yang bisa dilakukan di sekola h dalam mengaplikasikan teori kebutuhan Maslow. 1. Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis: Menyediakan Menyediakan tepat Menyediakan Menyediakan program makan siang yang murah atau bahkan gratis. ruangan kelas dengan kapasitas yang memadai dan temperatur yang kamar mandi/toilet dalam jumlah yang seimbang. ruangan dan lahan untuk istirahat bagi siswa yang representatif.

2. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman: Sikap guru: menyenangkan, mampu menunjukkan penerimaan terhadap siswanya, da n tidak menunjukkan ancaman atau bersifat menghakimi. Adanya ekspektasi yang konsisten Mengendalikan perilaku siswa di kelas/sekolah dengan menerapkan sistem pendi siplinan siswa secara adil. Lebih banyak memberikan penguatan perilaku (reinforcement) melalui pujian/ g anjaran atas segala perilaku positif siswa dari pada pemberian hukuman atas peri laku negatif siswa. 3. Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang atau Penerimaan: a. Hubungan Guru dengan Siswa: Guru dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian : empatik, peduli dan intereres terhadap siswa, sabar, adil, terbuka serta dapat menjadi pendengar yang baik. Guru dapat menerapkan pembelajaran individua dan dapat memahami siswanya (ke butuhan, potensi, minat, karakteristik kepribadian dan latar belakangnya)

Guru lebih banyak memberikan komentar dan umpan balik yang positif dari pada yang negatif. Guru dapat menghargai dan menghormati setiap pemikiran, pendapat dan keputus an setiap siswanya. Guru dapat menjadi penolong yang bisa diandalkan dan memberikan kepercayaan terhadap siswanya. b. Hubungan Siswa dengan Siswa: Sekolah mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kerja sama mutua listik dan saling percaya di antara sisw Sekolah dapat menyelenggarakan class meeting, melalui berbagai forum, sepert i olah raga atau kesenian. Sekolah mengembangkan diskusi kelas yang tidak hanya untuk kepentingan pembe lajaran. Sekolah mengembangkan tutor sebaya Sekolah mengembangkan bentuk-bentuk ekstra kurikuler yang beragam. 4. Pemenuhan Kebutuhan Harga Diri: a. Mengembangkan Harga Diri Siswa Mengembangkan pengetahuan baru berdasarkan latar pengetahuan yang dimiliki s iswanya (scaffolding) Mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa Memfokuskan pada kekuatan dan aset yang dimiliki setiap siswa Mengembangkan strategi pembelajaran yang bervariasi Selalu siap memberikan bantuan apabila para siswa mengalami kesulitan Melibatkan seluruh siswa di kelas untuk berpartisipai dan bertanggung jawab. Ketika harus mendisiplinkan siswa, sedapat mengkin dilakukan secara pribadi, tidak di depan umum. b. Penghargaan dari pihak lain Mengembangkan iklim kelas dan pembelajaran kooperatif dimana setiap siswa da pat saling menghormati dan mempercayai, tidak saling mencemoohkan. Mengembangkan program star of the week Mengembangkan program penghargaan atas pekerjaan, usaha dan prestasi yang di peroleh siswa. Mengembangkan kurikulum yang dapat mengantarkan setiap sisiwa untuk memiliki sikap empatik dan menjadi pendengar yang baik. Berusaha melibatkan para siswa dalam setiap pengambilan keputusan yang terka it dengan kepentingan para siswa itu sendiri. c. Pengetahuan dan Pemahaman Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengeksplorasi bidang-bidang yang ingin diketahuinya. Menyediakan pembelajaran yang memberikan tantangan intelektual melalui pende katan discovery-inquiry Menyediakan topik-topik pembelajaran dengan sudut pandang yang beragam Menyediakan kesempatan kepada para siswa untuk berfikir filosofis dan berdis kusi. d. Estetik Menata ruangan kelas secara rapi dan menarik Menempelkan hal-hal yang menarik dalam dinding ruangan, termasuk di dalamnya memampangkan karya-karya seni siswa yang dianggap menarik. Ruangan dicat dengan warna-warna yang menyenangkan

Memelihara sarana dan pra sarana yang ada di sekeliling sekolah Ruangan yang bersih dan wangi Tersedia taman kelas dan sekolah yang tertata indah 5. Pemenuhan Kebutuhan Akatualisasi Diri Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk melakukan yang terbaiknya Memberikan kekebasan kepada siswa untuk menggali dan menjelajah kemampuan da n potensi yang dimilikinya Menciptakan pembelajaran yang bermakna dikaitkan dengan kehidupan nyata. Perencanaan dan proses pembelajaran yang melibatkan aktivitas meta kognitif siswa. Melibatkan siswa dalam proyek atau kegiatan se Read more: http://educationesia.blogspot.com/2012/09/implementasi-teori-kebutuha n-maslow-di.html#ixzz2VAyDBv9J Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas setidaknya setiap enam bulan sekali, atau tiga bulan sekali, dan lakukan kegiatannya. Bisa dipastikan perkembangan bisnis Anda akan berkembang secara exponensial. Sumber: Kaskus[dot]com Read more: http://educationesia.blogspot.com/2012/09/empat-pertanyaan-wajib-dija wab-kepala.html#ixzz2VAuMzWth

Anda mungkin juga menyukai