Anda di halaman 1dari 5

Konversi Tulangan

Pada pelaksanaan di lapangan, terkadang diperlukan konversi atau penggantian diameter tulangan yang disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya ketersediaan material di lokasi proyek maupun kondisi pasar dan kemampuan produsen besi/baja tulangan. Yang

harus

diingat

dalam

pemakaian

tulangan

dan

konversinya

adalah

kemampuan dukung ultimate maupun ijin setelah dikonversi harus tidak lebih kecil dari penampang awal jangan pernah mencampur dua jenis tulangan yang berbeda mutu (fy) dalam satu penampang untuk satu macam pemakaian tulangan (tulangan lentur, tulangan tekan atau sengkang geser) sedapat mungkin tidak melakukan perubahan penampang struktur beton bertulang yang dikonversikan tulangannya setelah dilakukan konversi, perlu diperiksa kembali pengaturan penempatan tulangan tidak melanggar ketentuan jarak minimum maupun maksimum antar tulangan

Pada prinsipnya, konversi atau penggantian diameter tulangan lentur harus dilakukan dengan mengikuti ketentuan :

konversi dilakukan antar tulangan yang bermutu (fy) dan kelas kandungan karbon sama dengan yang akan diganti konversi sedapat mungkin dilakukan tanpa mengubah garis netral kelompok lapis tulangan tarik maupun tekan menjadi lebih jauh dari tepi atas/bawah yang terdekat dengan kelompok tulangan yang dikonversikan tidak boleh menggunakan besi tulangan yang diameternya lebih kecil dari 13 mm untuk mengganti atau mengkonversi tulangan

Jika dapat dipenuhi kondisi di atas, maka konversi cukup dilakukan dengan penggantian jumlah dan diameter tulangan supaya diperoleh luasan penampang yang minimal sama dengan luas total tulangan yang dikonversikan (diganti diameternya).

Jika terpaksa menambah jumlah lapis tulangan (mengubah posisi garis netral menjadi lebih jauh dari posisi awal), maka analisa penampang harus dilakukan untuk memastikan Mr (momen ijin yang dapat didukung) elemen struktur yang bersangkutan tidak menjadi lebih kecil setelah dilakukan konversi -- untuk analisa penampang akan diberikan
contohnya lain kali

Jika terpaksa harus melakukan perubahan penampang struktur yang bersangkutan, jika momen inersia penampang berubah terlalu besar (lebih dari 5%) maka perlu dilakukan pemeriksaan portal dan keseluruhan struktur apakah terjadi perubahan distribusi momen, beban aksial maupun geser akibat perubahan inersia penampang yang dilakukan.

klik untuk memperbesar (klik kanan > view image > zoom sesuai kebutuhan)

Pada contoh di atas, tulangan tetap dipertahankan satu lapis sehingga tidak memerlukan analisa penampang, namun memerlukan penyesuaian ukuran agregat kasar maksimum yang boleh dipakai Jika ukuran agregat diinginkan yang lebih besar, misalnya karena beton dengan split 1:1 tidak tersedia di sekitar lokasi proyek, maka harus dilakukan analisa penampang untuk penggantian tulangan menjadi 2 lapis tulangan. Untuk konversi tulangan tekan pada kolom, pada prinsipnya harus dilakukan analisa atas penampang struktur yang baru, karena terdapat perubahan penyebaran tulangan secara merata di perimeter pembesian kolom yang akan mengubah kapasitas momen sumbu X maupun sumbu Y atau momen dua arahnya kecuali : apabila pihak Konsultan Desain merancang kekuatan lentur penampang untuk masing-masing arah sumbu dengan hanya memperhitungkan lapis terluar masingmasing arah, maka konversi dilakukan dengan mengikuti acuan sama dengan konversi tulangan lentur. Untuk penggantian tulangan tekan pada kolom struktur, tidak boleh digunakan besi tulangan yang diameternya lebih kecil dari 13 mm sebagai pengganti/konversi Untuk konversi tulangan geser, pada prinsipnya dapat dilakukan penggantian jumlah dan diameter (mempertahankan luas penampang perlu) dengan tetap memperhatikan

ketentuan jarak minimum dan maksimum antar sengkang -- dan tidak menggunakan tulangan yang lebih kecil diameternya dari 10 mm sebagai pengganti pada konversi tulangan sengkang pada tie beam, balok induk dan kolom struktur. Tulangan dengan diameter 8 mm hanya boleh digunakan untuk mengkonversi sengkang pada balok anak.

Anda mungkin juga menyukai