MODUL 1
Statistika
1. Pendahuluan
Modul ini adalah modul pertama mata pelajaran Matematika XI, isinya membahas tentang Penyajian Data, Penyajian Data Statistik, Penyajian Data Ukuran Menjadi Data Statistik Diskriptif. Tujuan dari modul ini adalah Anda harus mampu melaukan pengolahan, penyajian dan penafsiran data dengan cara membaca dan menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkran,dan ogive serta pemaknaannya, dan menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penyebaran data, serta penafsirannya. 2. Satandar Kompetensi 1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah. 3. Kompetensi Dasar 1.1 Membaca data dalam bentuk tabel, dan diagram batang, garis, lingkaran, dan ogive 1.2 Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan ogive serta penafsirannya 1.3 Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penyebaran data, serta penafsirannya. 4. Indikator 1. Membaca sajian data dalam bentuk diagram garis, diagram lingkaran, dan diagram batang 2. Mengidentifikasi nilai suatu data yang ditampilkan dalam pada tabel dan diagram 3. Menyajikan data dalam bentuk diagram batang, garis, lingkaran, dan ogive serta penafsirannya 4. Menafsirkan data dalam bentuk diagram batang, garis, lingkaran, dan ogive 5. Membaca sajian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram 6. Menyajikan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram. 7. Menentukan rataan, median, dan modus. 8. Memberikan tafsiran terhadap ukuran pemusatan 9. Menentukan simpangan rata-rata dan simpangan baku 1
5. Kegiatan Belajar
1. Penyajian Data 2. Penyajian Data Statistik 3. Penyajian Data Ukuran menjadi Data Statistik Diskriptif Untuk mempermudah Anda mempelajari modul Statistik perhatikan diagram alur berikut ini.
Statistika Data
Pengumpulan
Pengolaha n
Ukuran Letak
Ukuran Pemusatan
Lingkaran Batang
Simpangan Rata-rata
Pencilan
Desil
Mean
Ragam
Median
Simpangan Baku
Modus
Simpangan kuartil
Kegiatan Belajar
1
Penyajian Data
Statistika termasuk cabang matematika termuda dan paling luas penerapannya. Kajian tentang Statistika dimulai oleh seorang berkebangsaan Inggris yang bernama John Graunt (1620-1674).
A. Penyajian Data
Statistika berkaitan erat dengan data, oleh karena itu dalam pembahasan satistika ini dimulai dari pengertian data datum dan data.
1.
Di SMP Anda telah mempelajari pengertian datum dan data, perhatikan contoh pengukuran berat badan dan kesehatan dari lima siswa berikut ini. Misalkan diperoleh hasil pengukuran 44 kg, 50 kg, 48 kg, 52 kg, dan 40 kg, dan kondisi kesehatan: baik, baik, buruk baik, baik, buruk. Hasil pengukuran berat badan tersebut dinamakan fakta dalam bentuk angka, dan hasil kesehatan dinamakan fakta dalam bentuk kategori. Selanjutnya fakta tunggal dinamakan data dan kumpulan datum dinamakan data.
2.
Misalkan seorang peneliti ingin meneliti tinggi badan siswa SMA se Kabupaten Lumajang tahun Pelajaran 2007/2008. Untuk keperluan itu tentu memerlukan waktu lama dan biaya mahal, karena keterbatasan waktu dan biaya maka hanya diambil beberapa SMA yang mewakili SMA se Kabupaten Lumajang. Data tentang tinggi badan siswa seluruh SMA se Kabupaten Lumajang dinamakan populasi sedang data tinggi badan siswa yang diambil sebagai wakil dinamakan sampel
3.
Pengumpulan Data
Dari segi bentuknya, data dapat dibedakan sebagai berikut : a). Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk bilangan. Misalnya, data tentang ukuran tinggi badan, data tentang upah buruh, dll. b). Data kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk bilangan. Misalnya data tentang pekerjaan orang tua murid, data tentang mutu barang, (apakah kualitasnya tinggi, sedang atau rendah ). Macam macam cara pengumpulan data, antara lain: a). Penelitian lapangan (pengamatan langsung ) atau observasi. Pengumpulan data dilakukan langsung mengadakan penelitian ke lapangan atau laboratorium terhadap suatu objek penelitian. b). Wawancara (interview).
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung kepada objek atau kepada orang yang mengetahui persoalan objek. c). Angket (kuesioner). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar isian atau suatu daftar pertanyaan yag telah disiapkan dan disusun oleh peneliti sedemikian rupa sehingga nantinya di dapatkan jawaban atau isian yang dikehendaki. d). Media cetak atau elektronika, dll.
4.
Datum Terkecil, Datum Terbesar, Kuartil Bawah, Median, dan Kuartil Atas
Data di bawah ini adalah data tentang nilai matematika dari 20 orang siswa. 71 65 80 69 76 77 72 76 89 85 54 81 67 74 78 63 92 67 75 68 Dari data tersebut Anda dapat mengetahui hal-hal berikut. a) nilai yang paling rendah adalah 54 b) nilai yang paling tinggi adalah 92 Jika data tersebut diurutkan menurut besarnya akan diperoleh data sbb. 54 63 65 67 67 68 69 71 72 74 75 76 76 77 78 80 81 85 89 92 Dari data tersebut dapat diketahui bahwa: a) 50 % dari kedua puluh siswa tersebut nilainya tidak lebih dari 74,5 b) 25 % dari kedua puluh siswa tersebut nilainya tidak lebih dari 67,5 c) 75 % dari kedua puluh siswa tersebut nilainya tidak lebih dari 78,5 Bagaimanakah cara menentukan angka-angka tersebut? Perhatikan uraian berikut ini. 54 63 65 67 67 68 69 71 72 74 75 76 76 77 78 80 81 85 89 92
Q1 Q2
Q3
Median
Q1 adalah kuartil bawah Q2 adalah kuartil tengah yang juga disebut median
Q3 adalah kuartil atas Untuk menentukan Q1 , Q2 , dan Q3 terlebih dahulu data diurutkan menurut besarnya, kemudian ditentukan Q2 , selanjutnya baru ditentukan Q1 , dan Q3
9 17
Q1
Q2 (median)
Q3
b.
12
12
14
15
15
18
15 + 18 2
19
20
Q3
21
Q1
Q2 =
Kuartil akan membagi data yang sudah diurutkan menjadi empat bagian yang sama.
3. Menentukan Q1 (kuartil bawah) dengan membagi dua bagian yang sama banyak data di bawah Q2 4. Menentukan Q3 (kuartil atas) dengan membagi dua bagian yang sama banyak data di atas Q2 5. Data statistik x1 , Q1 , Q2 , Q3 , xn disebut statistik lima serangkai. Latihan 1 Tentukan statistik lima serangkai dari data berikut ini a. 46 54 65 67 82 84 75 78 79 b. 6 5 6 4 8 7 8 5 c. 154 167 164 170 167 159 160 162
90 9 175
94 7 155
87 6
5.
Data,
Jangkauan
Antar
Kuartil,
dan
a. Jangkauan Data Jangkauan data atau rentang data adalah selisih datum terbesar dan datum terkecil. Jika jangkauan data dinotasikan J, datum terbesar xn , datum terkecil x1 , maka
J = xn x1
Jangkauan antar kuartil atau disebut juga rentang antar kuartil (RAK) adalah selisih antara kuartil atas dan kuartil bawah.
RAK = Q3 Q1
b. Pencilan (Outlier) Nilai statistik jangkauan (J) dan jangkauan antar kuartil (RAK) dapat dipergunakan untuk memperoleh gambaran penyebaran suatu data. Untuk keperluan tersebut didefinisikan pengertian Langkah (L) sebagai berikut. Satu Langkah adalah satu setengah kali panjang jangkauan antar kuartil (RAK), dan secara matematis ditulis
L=
3 3 RAK = (Q3 Q1 ) 2 2
Nilai yang letaknya satu langkah dibawah Q1 dinamakan pagar dalam (PD) dan nilai yang letaknya satu langkah di atas Q3 dinamakan pagar luar (PL)
PD = Q1 L dan PL = Q3 + L
Semua data yang nilainya kurang dari pagar dalam atau lebih dari pagar luar dinamakan pencilan. Jadai pencilan adalah datum yang memiliki karakteristik berbeda dari datum lainnya. Latihan 2 Berikut ini ini adalah data tentang hasil ulangan dari data tersebut tentukan: a. Jangkauan b. Kuartil bawah, median dan kuartil atas c. Jangkauan antar kuartil d. Pagar dalam dan pagar luar e. Pencilan atau Outlier 45 64 56 66 76 87 90 72 86 55 71 69 63 54 85 81 90 49 71 73 67 81 77 78 72 71 67 matematika dikelas XI IPA 1,
67 40 75
76 76 69
75 72 80
Kegiatan Belajar
Banyaknya Mobil
SMP 2003
10 20 30 40 Pribadi Angkot
b. Diagram Garis
Diagram garis dipergunakan untuk menggambarkan perkembangan (pertumbuhan) suatu hal (kegiatan) dari waktu ke waktu secara terusmenerus. Melalui diagram garis ini kita sering melakukan interpolasi dan ekstrapolasi. Interpolasi adalah memperkirakan nilai diantara dua nilai. Eekstrapolasi adalah memperkirakan nilai yang akan datang.
c. Diagram Lingkaran Untuk mengetahui perbandingan suatu data terhadap keseluruhan lebih
tepat disajikan dengan diagram lingkaran. Diagram lingkaran adalah bentuk penyajian data statistik dalam bentuk lingkaran yang dibagi menjadi beberapa juring. Contoh Data berikut ini menunjukkan banyaknya siswa sekolah negeri di Kabupaten Lumajang menurut jenjang sekolah tahun 2004 Jenjang Pendidikan Banyaknya siswa SD 2750 SMP 2050 SMA 1200 Jumlah 6000
Buatlah diagram lingkaran untuk data tersebut
2750 x 100% = 45,83 % 6000 2050 x 100 % = 34,16 % Siswa SMP: 6000 1200 x 100 % = 20,00 % Siswa SMA: 6000
Siswa SD:
SMA 20 %
SD 45,83 %
3. Tabel Distribusi Frekwensi, Frekwensi Relatif dan Komulatif, Histogram, Poligon Frekwensi, dan Ogive
a. Tabel 1.1 Tabel Distribusi Frekwensi Apabila terdapat data yang jumlahnya cukup banyak maka akan lebih efektif dan simple jika penyajiannya dalam tabel distribusi frekuensi Data dikelompokkan dalam beberapa kelas/interval di mana dalam satu interval memuat/mengandung beberapa data tunggal Interval 41 50 31 40 21 30 11 20 1 20 Frekwensi 6 3 7 4 10 30
Agar mudah memperoleh keterangan dari data Ada beberapa cara menyatakan sekumpulan data dalam Distribusi frekuensi, sbb: 1) Distribusi frekuensi tunggal Berikut adalah nilai matematika pada Raport Semester 2 dari 40 siswa Kelas X: 4567867688975667676575667556775778878496
Jika data itu akan di susun dalam daftar distri busi frekuensi tunggal, caranya: 1. Nilai diurutkan dari terendah s/d tertinggi. 2. Data diitulis dalam kolom nilai yang biasa nya dinyatakan dengan variabel x 3. Dengan pertolongan turus (tally) dapat di tentukan frekuensi masing-masing nilai.
Berikut ini adalah data tentang berat jeruk (dalam kg) yang dijual oleh seorang petani selama 50 hari. 152 108 145 161 170 164 47 84 76 98 119 136 89 82 93 124 127 109 120 131 102 124 97 79 100 92 69 69 117 74 50 113 137 123 115 72 126 113 129 106 177 168 86 81 139 78 53 58 96 119 Dari data itu diperoleh ukuran paling rendah (minimal ) 47 dan ukuran paling tinggi (maksimal) 177 Selisih ukuran tertinggi dengan ukuran terendah disebut Jangkauan (range, rentang (J) = 177 47 = 130 Jika data akan di susun dalam tabel distribusi frekuensi, anda ikuti langkah sbb: 1). Semua ukuran harus termuat dalam kelas-kelas interval. Ukuran minimum termuat dalam kelas-kelas interval terendah (tidak perlu menjadi batas bawah), Ukuran maksimum termuat dalam kelas interval tertinggi (tidak perlu menjadi batas atas). 2). Tentukan range / jangkauan (J) = nilai maksimum nilai minimum. 3). Tentukan banyaknya kelas interval dengan rumus k = 1 +3,3 log n; n = banyak ukuran (data) ,k = banyak kelas. 4). Tentukan lebar kelas dengan rumus i =
jangkauan k
Data itu disusun dalam tabel sebagai berikut.: Jangkauan = 130 Banyaknya kelas interval : k = 1 + 3,3 log (50) = 1 + 3,3 (1,6990) = 1 + 5,6967 = 6,6967 7 Lebar kelas ( i ) =
jangkauan 130 = = 18,57 19 k 7
10
Tabel 1.3 Tabel Distribusi Frekwensi Data Berkelompok Nilai (X) 47 65 66 84 85 - 103 104 - 122 123 - 141 142 - 160 161 - 179 Turus (Tally) ............................... ............................... ............................... ............................... ............................... Nilai Tengah ....... ....... ....... ....... Frekuensi ( f ) ....... ....... ....... ....... .......
Cobalah Anda lengkapi data tersebut, mintalah petunjuk guru jika kurang jelas! Dari kelas interval 1: 47 65 dapat diidentifikasi beberapa hal, sbb: 47 disebut batas bawah kelas , 65 disebut batas atas kelas. 46,5 disebut tepi bawah kelas. 65,5 disebut tepi atas kelas. b. Frekwensi Relatif dan Komulatif 1) Menyusun Daftar Distribusi Frekuensi Kumulatif. Jumlah frekuensi yang memiliki nilai kurang dari batas nyata (tepi atas) suatu inteval tertentu disebut frekuensi kumulatif kurang dari (fk kurang dari). Jumlah frekuensi yang memiliki nilai lebih dari batas bawah tepi (tepi bawah) interval tertentu disebut frekuensi kumulatif lebih dari (fklebih dari). Dari data yang tertera pada Tabel 1.3 dapat disusun menjadi tabel distribusi frekwensi komulatif berikut ini. Tabel 1.4 Tabel Distribusi Frekuensi Komulatif Nilai (x) Frek. (f) 40 48 49 57 58 - 66 67 - 75 76 - 84 85 -93 Tepi atas (U) 3 4 6 19 13 5 48,5 57,5 66,5 75,5 84,5 93,5 Tepi bawah (L) 39,5 48,5 57,5 66,5 75,5 84,5 U
7 13 32 45 50
47 43 37 18 5
Jika dalam penelitian memerlukan frekuensi kumulatif dalam prosentase, maka f k dibagi dengan f kemudian dikalikan 100%. Frekuensi kumulatif seperti itu dinamakan frekuensi kumulatif relatif.
11
Dari data yang tertera pada Tabel 1.4 dapat disusun menjadi tabel distribusi frekwensi komulatif relatif berikut ini. Tabel 1.5 Tabel Distribusi Frekwensi komulatif relatif Nilai (x) Frekuensi kumulatif Frekuensi kumulatif relatif (%)
( f k )
0
( f k )
50 7 13 32 45 50 47 43 37 18 5
0
( f k )
( f k )
0 6 14 26 64 90 100
100 94 86 74 36 10 0
c. Histogram dan Poligon Frekwensi Suatu diagram yang menyajikan data yang disusun dalam kelas-kelas interval (distribusi frekuensi) dalam bentuk batangan persegi panjang disebut Histogram. Jika titik-titik tengah sisi atas persegi panjang pada histogram di hubungkan, maka diperoleh sebuah poligon frekuensi. Agar poligonnya tertutup, maka sebelah kiri dan kanan histogram ditambahkan dengan satu kelas interval lagi dengan frekuensi nol. Perhatikan contoh berikut ini: Berikut ini adalah data tentang berat badan dari sekelompok siswa Nilai Frekwensi 45 53 4 54 62 5 63 - 71 8 73 - 81 17 82 - 90 10 91 - 99 6 Jumlah 50 12
Histogram dan poligon frekwensi dari data tersebut adalah: f Histogram 17 Poligon Frekwensi 10 8 6 5 4 O Nilai S
d. Ogive (Ogif ) Grafik yang menunjukkan frekwensi komulatif kurang dari atau frekwensi komulatif lebih dari dinamakan poligon komulatif. Untuk populasi yang besar, poligon memiliki banyak ruas garis patah yang menyerupai kurva sehingga poligon frekwensi komulatif dibuat mulus, yang hasilnya disebut ogive. Ada dua macam ogive yaitu: 1). Ogive dari frekwensi komulatif kurang dari disebut ogive positif. 2). Ogive dari frekwensi komulatif lebih dari disebut ogive negatif. Nilai (x) 40 48 49 57 58 - 66 67 - 75 76 - 84 85 -93 Tepi atas (U) 3 48,5 4 6 19 13 5 Tepi bawah (L) 39,5 48,5 57,5 66,5 75,5 84,5 U
7 13 32 45 50
47 43 37 18 5
13
50 45 32
Ogive positif
Ogive negatif
84,5 93,5
Latihan 3 1. Buatlah daftar distribusi frekwensi dari data berikut. 79 15 90 84 76 89 78 60 43 74 62 88 72 64 54 83 71 41 67 81 98 80 25 78 75 64 10 52 76 55 85 92 65 95 81 77 80 24 60 79 32 57 74 52 70 82 36 46 53 49 a. Buatlah daftar distribusi frekwensi b. Gambar histogram dari data tersebut c. Buatlah daftar distribusi frekwensi komulatif kurang dari dan lebih dari d. Gambarkan ogive positif dan ogive negatif
14
2. Misalkan berat badan seorang bayi mulai usi 6 bulan tampak pada tabel berikut ini. Umur 6 7 8 9 10 11 12 13 Berat 5,6 5,9 6,4 6,9 7,5 7,9 8,7 9,4 Buatlah digram garis dari data tersebut 3. Gambarkan diagram lingkaran dari data hasil panen padi di suatu desa se Kecamatan Sukajaya Desa A B C D Hasil 120 ton 100 ton 150 ton 80 ton Panen Gambarkan diagram lingkaran dari data tersebut
15
Kegiatan Belajar
3
Penyajian Data Ukuran menjadi Data Statitik Diskriptif C. Penyajian Data Ukuran Menjadi Data Statistik Diskriptif 1. Rataan Hitung (Mean)
Mean atau nilai rata-rata hitung ( x ), yaitu Jumlah semua ukuran dibagi banyaknya ukuran.
_
a). Mean data tunggal: n x + x2 + x3 + x4 + ......... + xn x Mean = x = 1 = 1 n i =1 n Keterangan : x = Nilai rata-rata hitung (mean) n = banyak nilai (ukuran) , xi = data ke- i Contoh : Tentukan mean dari : 11, 10, 12, 9, 8, 12, 9, 9, 7, 13 Penyelesaian:
Mean = x =
_
7 + 8 + 9 + 9 + 9 + 10 + 11 + 12 + 12 + 13 100 = = 10 10 10
b). Mean data kelompok: Pada tabel distribusi frekuensi berkelompok, kita hanya dapat mengetahui frekwensi untuk masing-masing kelas interval. Kita menganggap bahwa frekuensi di dalam setiap interval tersebar merata. Dengan demikian , perhitungan pada data berkelompok tidak seteliti sebagaimana dengan data tunggal. Masing-masing kelas interval diwakili oleh titik tengahnya. Mean dari data berkelompok sama dengan data mean dari titik-titik tengah interval kelas yang dapat dihitung seperti pada data tunggal, dengan aturan: ( f1.x1 ) (1). Mean ( x ) = f1 Contoh: Tentukan mean dari data kelompok yang Datanya terlihat pada tabel ! Berat (Kg) 50 52
53 55 56 - 58 59 61 62 - 64
f 5
17 14 10 4 50
16
Penyelesaian:
Tabel berat badan siswa
Berat (kg) 50 52 53 55 56 - 58 59 61 62 - 64
Mean ( x ) =
Frekuensi (f) 5 17 14 10 4 50
17
Mean ( x ) = M s +
d x Ms = = d' i i
Gunakan rumus tersebut untuk melengkapi tabel, jika kurang jelas mintalah petunjuk dari guru! Berat(x) Titik (x1) 50 52 53 55 56 - 58 59 61 62 - 64 Frekuensi 51 ............. ............. = Ms ............. 63
d '=
x Ms i
Mean ( x ) = ....... +
b. Modus data kelompok: Untuk menentukan modus data berkelompok ada beberapa cara pendekatan, antara lain: 1). Modus besar, yaitu nilai titik tengah kelas interval yang memiliki frekuensi terbanyak. Kelas interval yang memilki frekuensi terbanyak disebut kelas modus. Pendekatan ini jarang digunakan sebab penyimpangannya terlalu besar. 2). Dengan menggunakan rumus yang diperoleh dari histogram. Perhatikan tabel distribusi frekuensi berikut. Tabel berat badan 50 siswa Berat(x) (kg) 50 52 53 55 56 58 59 61 62 64 Titik tengah interval (x1) 51 54 57 60 63 Frekuensi (f) 5 17 12 10 6 50
c. Menggunakan rumus.
19
D Q
C T P S
M A oB
Berat badan
Modus M o = OA + AM o d1 = Lo + i d1 + d 2
Rumus modus:
d1 .I d1 + d 2 Lo = Tepi bawah kelas modus I = Interval kelas = lebar kelas d1 = Selisih fekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya. d2 = Selisih fekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya.
Modus (Mo) = Lo +
20
Contoh: Berikut ini ini adalah data tentang tinggi badan dari 40 siswa, hitunglah modus data tersebut Tinggi Badan (cm) Frekwensi 145 152 159 166 172 179 151 158 165 171 178 185 2 7 14 22 10 5 60
d1 =12 , d 2 =8 , L =165,5 , i = 7
Modus = L + d1 i d1 + d 2
b. Median dan Kuartil Median adalah nilai atau ukuran yang membagi ukuranukuran yang telah diurutkan menurut besarnya menjadi dua bagian yang sama banyaknya. Median adalah ukuran yang ditengah-tengah jika banyaknya data ganjil, atau rata rata kedua nilai tengah jika banyaknya data genap. 1). Median data tunggal (untuk diingat kembali) Jika n ganjil, median : Jika n genap, median:
Md = x 1
2 ( n +1)
x1 + x1 Md =
2 n 2
n +1
Contoh:
21
Tentukan mean, median, dan modus dari : 11, 10, 12, 9, 8, 12, 9, 9, 7 Penyelesaian : n = 9 (ganjil)
Mean.( x) = 7 + 8 + 9 + 9 + 9 + 10 + 11 + 12 + 12 87 = = 9,67 9 9
= x5 = 9
Modus (Mo) = 9 (sebab frekuensinya paling banyak, yaitu tiga). Contoh Tentukan mean, median, dan modus dari data yangada pada tabel berikut.
Penyelesaian : Mean ( x ) =
_
f .x = 260 = 6,5 40 f
x1 + x1
2 n 2 n +1
Median : Md =
x20 + x21 7 +7 = = 7 2 2
Modus (Mo) = 7 (karena frekuensinya paling besar, yaitu 13) Catatan : Suatu distribusi frekuensi mungkin tidak ada modusnya (bila mana distribusi tidak mempunyai modus?) Jika hanya ada satu modus dinamakan unimodal. Jika ada dua modusnya dinamakan bimodal. Jika mempunyai lebih dari dua modus dinamakan multimodal.
22
2). Median data kelompok: Ada beberapa cara menentukan median dari data berkelompok antara lain: a). Menggunakan ogive. c). Mungunakan rumus. b). Mengunakan histogram. Contoh: Berat (x) (kg) 50 -52 53 55 56 58 59 61 62 - 64 F 5 17 14 10 4 50
Tentukan median-nya ! Penyelesaian: Berat (x) (Kg) 50 52 53 55 56 58 59 61 62 - 64 F 5 17 14 10 4 50 Tepi Atas (U) 52,5 55,5 58,5 61,5 64,5 fk 5 22 36 46 50 Tepi Bawah (L) 49,5 52,5 55,5 58,5 61,5 fk 50 45 28 14 4
a). Menggunakan ogive. Median adalah ukuran tengah. Kita tentukan kumulatif, yaitu 25
1 n pada sumbu frekuensi 2
Dari titik 25 ditarik garis mendatar memotong ogive di titik A, kemudian dari titik A ditarik tegak lurus memotong sumbu ukuran berat di M. Dengan anggapan bahwa penyebaran ukuran di 55,5-58,5 merata, maka:
50 45 36 25 22 A
23
Median = 55,5 +
52,5
55,5
58,5 61,5
64,5
b). Menggunakan histogram. Median adalah suatu ukuran (nilai) yang membagi data menjadi dua bagian yang sama frekuensinya. Luas persegi panjang pada histogram sebanding dengan frekuensi. Jadi median dapat digambarkan Suatu titik M pada sumbu mendatar (sumbu berat). Garis MN membagi luas bidang DCUL berbanding 3 :11, sehingga luas bidang persegi panjang seluruhnya menjadi dua bagian yang sama luasnya.
17 14 10 5 4 0
14
D N
LM
14
Median mempunyai nilai: Md = 55,5 + 3 ( LU ) = 55,5 + 3 .3 = 56,14 Keterangan : L = Tepi bawah kelas, U = Tepi atas kelas dan c). Menggunakan rumus. Dengan mengikuti langkah-langkah cara menentukan (mencari) median menggunakan histogram, kita dapat menemukan rumus untuk mencari median sebagai berikut. Banyaknya ukuran (frekuensi) = n. Tentukan nilai
1 n untuk menentukan kelas 2
M= median
median, yaitu kelas terletaknya median. fk = Frekuensi kumulatif sebelum kelas median. fm = Frekuensi kelas median. L = Tepi bawah kelas median U = Tepi atas kelas median Perhatikan gambar histogram pada gambar Histogram: LM : LU = Luas LMND : Luas LUCD
24
1 n fk 1 LM : i = n f : f LM = 2 xi k m 2 f m 1 n fk Jadi: Median (Md) = L + 2 .I fm Lihat tabel : n = 25, i = 3 , fk = 22 , L = 55,5 dan f m = 14 Jadi, Median (Md) = 55,5 + Latihan 4: Tentukan mean, modus dan median dari data di bawah ini! 1. a. 3, 4, 6, 7, 3, 3, 5, 6, 6, 6, 7 2. a. Ukuran Sepatu Frekuensi Siswa Kelas X 32 2 33 2 34 6 35 10 36 5 37 2 38 2 39 1 b. 7, 8, 3, 5, 7, 4, 6, 7, 3, 6, 3, 7, 8, 3 b. Upah Buruh Ribuan (Rp) 40 48 49 57 58 66 67 75 76 84 85 93 94 102 Frekuensi 7 11 17 14 9 5 2 65
25 22 x 3 = 55,5 +0,64 = 56,14 14
3. Kuartil (Q):
30
Suatu data dapat diurutkan dari yang terkecil s/d terbesar, sehingga Jika banyaknya ukuran lebih dari atau sama dengan 4 ( n 4 ) , maka dapat ditentukan tiga ukuran yang membagi kelompok data yang telah diurutkan menjadi empat kelompok data yang sama banyaknya. Ketiga ukuran (nilai) yang membagi kelompok data menjadi 4 bagian sama banyak tersebut disebut kuartil, diberi lambang Q1, Q2 dan Q3. Q1 = Kuartil bawah , Q1 dengan nilai ukuran dari Q1 dan
3 bagian dengan nilai lebih dari Q1. 4
1 bagian 4
25
Q2 = Kuartil tengah [median (Md) ] , Q2 membagi kelompok ukuran menjadi nilai kurang dari Q2 dan
2 4
2 bagian dengan nilai lebih dari Q2. 4 3 Q3 = Kuarti atas , Q3 membagi kelompok ukuran mejadi bagian dengan nilai 4 1 kurang dari Q3 dan bagian dengan nilai lebih dari Q3. 4
Kuartil bukan ukuran yang ada hubungannya dengan niai rata-rata, melainkan hanya sebagai ukuran lokal. a. Kuartil data tunggal (Untuk diingat kembali): Ukuran-ukuran diurutkan menurut besarnya mulai dari yang terkecil. Mula-mula ditentukan Q2 (median), kemudian tentukan Q1, yaitu nilai tengah dari bagian I (kiri), kemudian tentukan Q3 , yaitu nilai tengah dari bagian II (kanan). Q1 Q2 = Md Q3
Contoh: Nilai raport seorang siswa kelas XI untuk 9 bidang mata pelajaran adalah sebagai berikut : 8, 7, 7, 6, 5, 6, 8, 6, 7. Tentukanlah: Q1, Q2 , Q3. ! Penyelesaian : Ukuran (data) diurutkan dahulu dengan n = 9. 5 , 6 , 6, 6, 7, 7, 7, 8 , 8 Q1 Me = x5 = 7 Q3
x2 + x3 6 + 6 = =6 2 2 x + x 7+8 = 7,5 Bagian II (kanan dari Q2) ada 4 ukuran, maka Q3 = 7 8 = 2 2 Bagian I ( kiri dari Q2) ada 4 ukuran, maka Q1 = Contoh: Tabel berikut adalah tabel hasil ulangan 40 siswa di suatu sekolah. Nilai frekuensi 4 1 5 6 6 19 7 9 8 4 9 1
f = 40
26
Penyelesaian : Jumlah data (frekuensi) n = 40 x +x 6+6 =6 Md = Q2 = 20 21 = 2 2 Sebelum Q2 ada 20 data, maka x +x 6+6 =6 Q1 = 10 11 = 2 2 Sesudah Q2 ada 20 data yaitu data ke 21 s/d data ke 40 x +x 7+7 =7 Q3 = 30 31 = 2 2 b). Kuartil data Kelompok: Seperti menetukan median (Q2) pada data berkelompok, menentukan kuartil bawah (Q1) dan kuartil atas (Q3) -pun dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu : 1). Dengan ogive. 2). Dengan histogram. 3). Dengan rumus Khusus untuk langkah menggunakan Ogive dan histogram tidak jauh berbeda dengan langkah-langkah menentukan Median data kelomppok. Dapat pula kita gunakan rumus untuk menentukan Kuartil bawah (Q 1) dan kuiartil atas (Q3) sebagai berikut:
1 n f k1 Q1 = L 1 + 4 . i f q1
dan
Q3 = L3 +
3 n fk3 4 f q3
. i
Dimana : L1 = tepi bawah kelas Q1 , L3 = tepi bawah kelas Q3 f k1 = frekuensi kelas sebelum kelas Q1 f k = frekuensi kelas sebelum kelas Q3
3
Contoh: Tabel berikut adalah distribusi frekuensi upah Buruh pada suatu perusahaan. Tentukan Nilai Kuartil bawah, dan atas ! Penyelesaian : Dari data didapat: Lebar kelas (i) = 9 Kelas Q1 : 49 57 L1 = 48,5 , fq1 = 10 fk1 = 7 Kelas Q3 : 76 84 L3 = 75,5 , fq3 = 9 Upah (Rp) 40 48 49 57 58 66 67 75 76 84 85 93 94 - 102 f 7 10 15 12 9 5 2 60 fk1 fq1 fk3 fq3
27
fk3 = 44 Jadi:
1 n f k1 15 7 .9 = 48,5 + 7,2 = 55,7 Q1 = L 1 + 4 . i = 48,5 + 10 f q1
Q3 = L3 +
3 n fk3 4 f q3
Latihan 5 1. Tentukan kuartil bawah dan kuartil atas dari data berikut ini a. 4,4,5,9,7,4,8,7,8,9,7,8,9,5,6,7,6,98 b. 10,12,15,23,34,23,37,48,35,45,46,57,37,48,37 2. Berikut ini adalah data tentang hasil ulangan statistika dari suatu kelas Nilai Frekwensi 46 - 50 2 51 - 54 4 55 - 59 6 60 - 64 12 65 - 69 15 70 - 74 9 75 - 79 8 80 - 84 5 85 - 89 3 90 - 94 2 Hitung kuartil dan simpangan kuartil dari data tersebut 3.
27
Buatlah daftar distribusi frekwensi dari histogram tersebut, kemudian tentukan kuartilnya.
28
Ukuran Penyebaran Pengertian ukuran penyebaran (dispersi). Ukuran pemusatan (tendensisentral) seperti mean, mdian, dan modus merupakan ukuran yang dapat dipakai sebagai wakil dari sekumpulan data (ukuran). Tetapi, gambaran yang diberikan kadang-kadang tidak jelas dan kurang banyak memberikan arti. Oleh karena itu, perlu diberikan keterangan mengenai penyebaran ukuran itu sendiri yang disebut ukuran penyebaran (dispersi). Ukuran dispersi ada beberapa macam, diantaranya adalah : a. Jangkauan atau range (J): Jangkauan atau range merupakan ukuran penyebaran yang paling sederhana. Range sekumpulan data dirumuskan sebagai selisih nilai tertinggi (nilai maksimum) dan nilai terendah (nilai terendah) data tersebut. a.1. Range dari data tunggal (untuk diingat): J = xn x1 Contoh: Tentukanlah range dari nilai : 6, 8, 3, 3, 4, 4, 6, 6, 8, 8, 8, 7, 7, 9, 10 Penyelesaian: J = 10 - 3 = 7 a.2. Range dari data kelomppok: Range dari data berkelompok dapat ditentukan dengan 3 cara: 1). Range = selisih titik tengah kelas tertinggi dengan titik tengah kelas terendah. 2). Range = selisih tepi atas kelas tertinggi dengan tepi bawah kelas terendah. 3). Range = selisih batas atas kelas tertinggi dengan batas bawah kelas terendah Contoh: Tabel berikut adalah distribusi frekuensi upah Buruh pada suatu perusahaan. Tentukan Nilai jangkauan atau range ! Penyelesaian : 1. J = Xin Xi1 = 98 - 44 = 54 2. J = Ln L1 = 102,5 39,5 = 63 3. J = Bn Bo = 102 - 40 = 62 Upah (Rp) 40 48 49 57 58 66 67 75 76 84 85 93 94 - 102 f 7 10 15 12 9 5 2 60
29
b. Jangkauan semiinter kuartil (simpangan kuartil) (Qd) : Range dapat dugunakan sebagai ukuran penyebaran dari nilai data. Akan tetapi range merupakan ukuran penyebaran yang kurang baik karena range hanya ditentukan ekstrim saja. Selain pengertian range diatas ada bentuk range yang laihn yang bisa di pakai sebagai ukuran penyebaran, yaitu jangkauan semiinterkuartil. Jangkauan interkuartil adalah selisih antara kuartil atas dengan kuartil bawah (Q3 Q1) Hal ini menunjukkan bahwa 50% dari data terletak antara Q3 dan Q1. Pada umumnya orang lebih suka menggunakan Jangkauan semi-interkuartil yang dirumuskan dengan Qd =
1 (Q3 Q1) 2
Tugas 14: Tabel berikut adalah distribusi frekuensi upah Buruh pada suatu perusahaan. Tentukan Nilai jangkauan atau range ! Penyelesaian :
Q1 = 40,5 + 50 49 10 39 150 132 10 29
Upah (Rp) 1 10 11 20 21 30 31 40 41 50 51 60 61 - 70 71 80 81 - 90
f 7 9 12 21 39 44 29 18 14 7 200
= 40,76
Q3 = 60,5 +
= 65,02 Jadi
1 1 Qd = (Q3 Q1 ) = (65,02 40,76) 2 2
: 91 - 100
= 12,13
c. Simpangan rata-rata atau deviasi rata-rata (SR) : Simpangan rata-rata adalah ukuran dispersi yang menyatakan penyebaran nilainilai terhadap mean.
30
Dispersi suatu data akan kecil jika nilai-nilai tersebut terkonsentrasi pada rataratanya. Sebaliknya, dispersi akan besar jika nilai-nilai (data) tersebar dari rataratanya. c.1. Simpangan rata-rata untuk data tunggal: Pada data: x1, x2 , x3 , x4 ,.................., xn memiliki rata-rata hitung (mean) = x , maka simpangannya dapat dinyatakan dengan: (x1 - x ), (x2 - x ), (x3 - x ), (x4 - x ),........., (xn - x ) Jumlah harga mutlak untuk simpangan-simpangan itu adalah : x x + x x + x x + x x +...................+ x x sehingga simpangan rata-rata seluruh data dapat dirumuskan sebagai :
1 2 3 4 n
1 n SR = n i =1
x1 x
atau
SR =
x
i =1
Jika suatu data : x1, x2, x3 , x4, .................., xk dengan masing-masing frekuensi f1, f2, f3, f4, ............, fk disusun dalam bentuk distribusi frekuensi, maka simpangan rata-rata dapat dirumuskan sebagai : 1 n SR = fi n i =1 dengan
x1 x
atau
SR =
i= 1
f i xi x n
f =
Simpangan rata-rata dari suatu data adalah nilai rata-rata hitung dari harga mutlak simpangan-simpangannya. Contoh: tentukan simpangan rata rata dari : 3, 4, 6, 8, 9. Penyelesaian:
x
3+ 4+6+8+9 =6 5
3 6 + 4 6 + 6 6 + 8 6 + 9 6 5 3 + 2 + 0 + 2 + 3 10 = =2 = 5 5
SR =
31
Pada data berkelompok setiap kelas diwakili oleh titik-titik tengahnya. Simpangan rata-rata pada data berkelompok adalah simpangan rata-rata titik-titik tengah interval kelas terhadap mean dari data itu.
Contoh: Tentukan simpangan rata-rata dari data yang terdapat pada tabel berikut jika diketahui rata-rata hitung tinggi siswa adalah x = 149,5. Hasil pengukuran tinggi badan siswa kelas II. No 1 2 3 4 5 6 7 Nilai 130 - 134 135 - 139 140 - 144 145 - 149 150 - 154 155 - 150 160 - 164 Titik tegah (xi) 132 137 142 147 152 157 162
x x
x 149,5
f.
x x
17,5 25 15
190 Penyelesaian: n = f = 32 , SR =
f . x x n
f .x x = 190
= 149,5.
190 = 5,94 32
d. Simpangan baku ( Deviasi standar ) ( S ): Simpangan baku dari suatu data ialah akar dari jumlah kuadrat simpangan dibagi dengan banyak data, atau akar dari nilai rata-rata deviasi standar. Jika data-nya : x1, x2, x3, x4, ......, xn , maka simpangan bakunya dirumuskan sebagai :
S =
( xi x)2
i =1
atau
( xi x) 2
n
32
Jika datanya terdiri atas sekelompok ukuran : x1, x2, x3, x4, ......xk, dan masingmasing frekuensi f1, f2, f3, f4, ...... , fk, maka :
S =
f =
f .( x
i =1 i
x) 2
atau
f .( x
x) 2
,dengan n
Contoh Lihat tabel berikut. Tabel ukuran jari tengah. Ukuran Jari Tengah 8,0 8,5 9,0 9,5 10 10,5 11,0 11,5 Frekuensi (f) 1 6 9 20 27 8 7 2 80
( xi 9,80)
-1,8 ............ -0,3 ............ ............ ............ 1,7
(x
( xi 9,80) 2
............ ............ ............ 0,09 ............ ............ ............ ............
(x
f. ( xi x ) 2 f. ( xi 9,80) 2 3,24 ............ ............ 1,8 ............ ............ ............ 5,78 ............
Isilah tabel tersebut, mintalah petunjuk guru jika kurang jelas Penyelesaian: S=
f x x n
........... ........
..............
= .............. = ..........
.x 2 x n n
2
Penyederhanaan rumus simpangan baku: Rumus simpangan baku dapat disederhanakan menjadi S = Bukti:
33
( x x)2 S2 = N ( x 2 2 x x + ( x)2 ) = N x = N N x =
2
x x x 2 + N N
x x x 2 N N + N
2
x 2 x = N N
Jadi S =
x
N
x N
Jika frekuensi untuk masing masing nilai dinyatakan dengan (bila data tunggal berbobot), maka: S =
f .x 2 f .x n n
2
Untuk menghindari bilangan-bilngan besar, digunakan deviasi sementara (simpangan sementara ) sehingga rumus simpangan menjadi S =
f .d 2 f .d n n
2
Cobalah menghitung simpangan baku data di atas dengan dua rumus terakhir, mintalah petunjuk guru jika belum jelas.
Permasalahan untuk didiskusikan siswa: 1. Hasil pengamatan suatu jenis barang C sebanyak 40 kotak tercatat dalam Kg yang terdekat adalah sebagai berikut: 127, 146, 143, 119, 152, 146, 159, 147, 164, 137, 149, 139, 142, 159, 151, 139, 130, 135,177, 145, `32, 156, 135, 144, 14\52, 167, 157, 162, 140, 134, 140, 145, 149, 166, 171, 156, 125, 176, 154, 146. Tentukan : a. Range d. Buat kurva ogive-nya. b. Tabel distribusi frekuensinya. e. Nilai dari Kuartil c. Simpangan kuartil. 2. Diketahui data tunggal: 10, 9, 8, 10, 12, 15, 6, 10 Tentukan nilai dari: a. Jangkauan c. Simpangan rata-rata b. Simpangan kuartil d. Simpangan baku. 3. Dari tabel distribusi berkelompok berikut, tentukanlah: a. Jangkauan (Range). 34 Interval 80 84 F 2
75 79 70 74 65 69 60 64 55 59 50 54 45 49 40 44 35 39 30 34 25 - 29
3 6 11 12 4 3 2 1 2 1 1 48
35