Anda di halaman 1dari 3

Zaman batu Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia terbuat dari batu,

rneskipun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Tetapi, pada zaman ini secara dominan alat-alat yang digunakan terbuat dari batu. Dari alat-alat peninggalan zaman batu tersebut, maka zaman batu dibedakan lagi menjadi tiga peniode sebagai berikut. 1) Zaman batu tua (Palaeolithikum) Zaman bath tua merupakan suatu masa di mana hasil buatan alat-alat dari batunya masih kasar dan belum diasah sehingga bentuknya masih sederhana. Misalnya, kapak genggam. Hasil kebudayaan Palaeolithikum banyak ditemukan di daerah Pacitan dan Ngandong Jawa Timur. 2) Zaman batu madya (Mesolithikum) Zaman batu madya merupakan masa peralihan dirmana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari zaman batu tua. Misalnya pebble/kapak Sumatera. 3) Zaman batu muda (Neolithikum) Zaman batu muda merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang ini sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya. Misalnya, kapak perseg dan kapak lonjong.

1. 2.

1. 2. 3. 4. 5.

1. 2. 3. 4. 5. 6.

1. 2. 3.

Mesolithikum (Zaman Batu Tengah) Ciri zaman Mesolithikum : Alat-alat pada zaman ini hampir sama dengan zaman Palaeolithikum. Ditemukannya bukit-bukit kerang dipinggir pantai yang disebut kjoken modinger (sampah dapur) Kjoken =dapur, moding = sampah). Alat-alat zaman Mesolithikum : Kapak genggam (peble) Kapak pendek (hache Courte) Pipisan (batu-batu penggiling) Kapak-kapak tersebut terbuat dari batu kali yang dibelah Alat-alat di atas banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Flores Alat-alat Kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua-gua yang disebut Abris Sous Roche Adapun alat-alat tersebut adalah : Flaces (alat serpih) , yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu dan berguna untuk mengupas makanan. Ujung mata panah, Batu penggilingan (pipisan), Kapak, Alat-alat dari tulang dan tanduk rusa, Alat-alat ini ditemukan di gua lawa Sampung Jawa Timur (Istilahnya: Sampung Bone Culture = kebudayaan Sampung terbuat dari Tulang) Tiga bagian penting Kebudayaan Mesolithikum,yaitu : Peble-Culture (alat kebudayaan Kapak genggam) didapatkan di Kjokken Modinger Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang) Flakes Culture (kebudayaan alat serpih) didapatkan di Abris sous Roche Manusia Pendukung Kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa Papua Melanosoid.

Neolithikum (Zaman Batu Muda) Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang sudah dihaluskan.

Contoh alat tersebut : 1. Kapak Persegi, misalnya Beliung, Pacul dan Torah untuk mengerjakan kayu. Ditemukan di Sumatera, Jawa, bali, Nusatenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan 2. Kapak Bahu, sama seperti kapak persegi ,hanya di bagian yang diikatkan pada tangkainya diberi leher. Hanya di temukan di Minahasa 3. Kapak Lonjong, banyak ditemukan di Irian, Seram, Gorong, Tanimbar, Leti, Minahasa dan Serawak 4. Perhiasan ( gelang dan kalung dari batu indah), ditemukan di jawa 5. Pakaian (dari kulit kayu) 6. Tembikar (periuk belanga), ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Melolo(Sumba) Manusia pendukung Kebudayaan Neolithikum adalah bangsa Austronesia (Austria) dan Austro-Asia (Khmer Indochina).

1. 2. 3. 4. 5.

Megalithikum (Zaman Batu Besar ) Hasil kebudayaan zaman Megalithikum adalah sebagai berikut : Menhir, adalah tugu batu yang didirikan sebagai tempat pemujaan untuk memperingati arwah nenek moyang Dolmen, adalah meja batu, merupakan tempat sesaji dan pemujaan kepada roh nenek moyang, Adapu;a yang digunakan untuk kuburan Sarchopagus atau keranda, bentuknya seperti lesung yang mempunyai tutup Kubur batu/peti mati yang terbuat dari batu besar yang masing-masing papan batunya lepas satu sama lain Punden berundak-undak, bangunan tempat pemujaan yang tersusun bertingkat-tingkat

ZAMAN LOGAM

zaman ini terbagi menjadi 2 zaman yaitu : 1. Zaman Perunggu

Hasil kebudayaan perunggu yang ditemukan di Indonesia adalah : Kapak Corong (Kapak Perunggu), banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Balio, Sulawesi dan Kepulauan Selayar dan Irian. Kegunaannya sebagi alat perkakas. Nekara perunggu(Moko), bebrbentuk seperti dandang. Banyak ditemukan di daerah : Sumatera, Jawa Bali, Sumbawa, Roti, Leti, Selayar dan Kep. Kei. Kegunaan untuk acara keagamaan dan maskawin. Bejana Perunggu, bentuknya mirip gitar Spanyol tetapi tanpa tangkai. Hanya ditemukan di Madura dan Sumatera Arca-arca Perunggu, banyak ditemukan di Bangkinang(Riau), Lumajang (Jatim) dan Bogor (Jabar) Perhiasan : gelang, anting-anting, kalung dan cincin. Kebudayaan Perunggu sering disebut juga sebagi kebudayaan Dongson-Tonkin Cina karena disanalah Pusat Kebudayaan Perunggu.

2.

Zaman Besi

Pada masa ini manusia telah dapat melebur besi untuk dituang menjadi alat-alat yang dibutuhkan, pada masa ini di Indonesia tidak banyak ditemukan alat-alat yang terbuat dari besi. Alat-alat yang ditemukan adalah :

Mata kapak, yang dikaitkan pada tangkai dari kayu, berfungsi untuk membelah kayu Mata Sabit, digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan Mata pisau Mata pedang Cangkul, dll

Jenis-jenis benda tersebut banyak ditemukan di Gunung Kidul(Yogyakarta), Bogor, Besuki dan Punung (Jawa Timur)

Anda mungkin juga menyukai