Anda di halaman 1dari 10

Cemas dan sulit tidur (Laporan Akhir Kasus 4 Tutorial Blok Neuro Behaviour)

Oleh : Kelompok 13 1. Anwar Nuari 2. Dessy eva 3. Fini amalia 4. Gilang yogi p 5. Kartika yuana 6. Nur Amalina 7. Nycho Alva Chindo 8. Resty Rhamdani 9. Siska carolina 10. Vandy ikra (1118011012) (11180110) (11180111) (11180110 (11180110) (11180110) (1118011) (1118011) (1118011) (1118011)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG ( 24 september 2012 )

KATA PENGANTAR Assalammualaikum wr. wb. Alhamdulillah, puji dan syukur kami ucapkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun laporan tutorial ini yang berjudul cemas dan sult tidur Selanjutnya, laporan tutorial ini disusun dalam rangka memenuhi tugas BLOK Neuro behaviour. Kami sampaikan terimakasih kepada semua dosen yang telah membimbing dalam pembuatan lapoan ini, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini. Kami juga meminta maaf atas segala kekurangan dalam penlisan laporan ini, baik dari segi isi, bahasa, analisis, dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya pengetahuan, wawasan, dan keterampilan kami. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan guna perbaikan laporan ini ke depannya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan berupa ilmu pengetahuan bagi kita semua. Wassalammualaikum wr. wb. Bandar Lampung,24 februari 2012

Tim Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..... DAFTAR ISI .... HASIL DISKUSI A. STEP 1 .... B. STEP 2 . C. STEP 3 ... D. STEP 4. E. STEP 5 ...... F. STEP 6 ...... G. STEP 7 ..... DAFTAR PUSTAKA ........

STEP 1 7 A. STEP I Klasifikasi Terminologi yang Tidak Diketahui Tidak ditemukan istilah-istilah asing

STEP 2 1. Kenapa Ny. Rika sulit tidur dan kebayang, macam-macam gangguan jiwa dan terapinya ? 2. etiologi gangguan jiwa ? 3. tampak lesu dan letih ? 4. diagnosa gangguan jiwa ?

STEP 3 1. gangguan jiwa : - obsesif, komplosif - Anxietas - depresif - histeria - fobik - neurostenia

2.

internal Eksternal Stress dan konflik Biologis Psikososial Genetis

3.Multiaksial ada 5 aksis : Aksis 1 : klinis Aksis 2 : kepribadian Aksis 3 : medik umum Aksis 4 : lingkungan Aksis 5 : penilaian fungsi secara global 4. lingkungan Kognitif ECT Psikofarmako Rujuk ke RSJ

STEP 4 1. Gangguan Jiwa Mayor : bersifat psikosis tidak sadar sakit secara psikologis/psikis tapi pasien tidak merasa bahwa si pasieen merasa sakit,tandanya adalah waham .Gangguan jiwa Minor : orang tersebut mengalami gamgguan secara psikis tapi si pasien mengetahui kalau dia sedang sakit (psiko neurosis/ neurosis/neurotik). Neurosis : gangguan jiwa pada tahap ringan dan menyerang pada aspek kepribadian. Gejala-gejala khasnya adanya kecemasan, penderita neurosis masih bisa menyesuaikan diri dengan aktifitas sehari-hari. neurosis ini dibagi menjadi 6 diantaranya : - cemas - histeria - fobik - obsesif komplusif - depresif - neurosthenia 1.Neurosis cemas Adanya gejala somatis dan gejala psikologis yang dirasakan pada penderita neurosis cemas adalah : - sesak nafas (dispneu) -dada seperti ditekan - mudah lelah - keringat dingin Terapi neurosis cemas : - menemukan sumber ketakutan - menemukan penyelesaian yang lebih baik terhadap permasalahan - berhasil atau tidaknya terapi tergantung dari kepribadian individu tu sendiri 2. neurosis histeria Neurosis histeria adalah neurosis yang tanda-tanda reaksi emosionalnya tidak terkendali sebagai cara mempertahankan diri dari kepekaannya terhadap

rangsangan-rangsangan emosional, jenis-jenis histeria ini dibagi menjadi 2 yaitu histeria minor dan mayor. Histeria minor (reaksi conversi) adalah kecemasan yang diubah menjadi gangguan fungsional susunan sistem saraf somatomotorik/somatosensorik. Biasanya histeria minor ini sesudah mendengar kabar tentang saudaranya yang meninggal dan kemudian langsung pingsan/lemas, ex: kejang mati rasa,buta, lumpuh. Histeria mayor adalah kecemasan yang dapat mengakibatkan terpisahnya fungsi kejiwaan 1 dengan yang lainnya, dan fungsi yang terpisah tersebut bekerja secara otonom. Ex: amnesia Faktor penyebab histeria: karena pengalaman traumatis (yang biasanya dianggap dilupakan dan dianggap tidak pernah terjadi) Terapi untuk penderita histeria: - hipnotis/hypnoterapi - teknik asosiasi bebas - psikoterpy suportif - farmakoterapi 3. neurosis fobik Adalah gangguan jiwa dengan gejala utamanya itu adalah fobia, ketakutan yang irasional terhadap suatu benda atau keadaan. Penyebab neurosis fobik ini adalah terjadi karena penderita pernah mengalami ketakutan dan shok hebat berkenaan dengan situasi atau benda tertentu yang disertai perasaan malu dan bersalah, pengalaman traumatis ini kemudian direpresi (ditekan kedalam ketidaksadarannya namun pengalaman tersebut tidak bisa hilang dan akan muncul bila ada rangsangan yangg serupa. Pada saat fobia kadang penderita mual, lelah, panik, muntah, pingsan. Macam-macam fobia : - ketinggian (acrophobia) - hematofoobia - hydrofobia - pyrofobia

Terapi neurosis fobik : - psikoterapy suportif, upaya untuk mengajar penderitamemahami apa yang sebenarnya dia alami beserta psikodinaikanya. - terapi perilaku dengan deconditioning, yaitu setiap kali penderita merasa takut dia diberi rangsang yang tidak menyenangkan - terapi kelompok - manifulasi llingkungan(pada takut-takut ketinggian) flying fox. 4. Neurosis obsesif-kompulsif Menunjukan suatu ide yang mendesak kedalam pikiran atau menguasai kesadaran dan istilah kompulsi menunjukan pada dorongan atau impuls yang tidak dapat ditahan untuk tidak dilakukan meskipun sebenarnya perbuatan tersebut tidak perlu dilakukan. Contoh obsesif-kompulsif: - pyromania : keinginan yang tidak bisa ditekan untuk mmmbongkar sesuatu - wanderlust : keinginan yang tidak bisa ditahan untuk berpergian - kleptomania : keinginan yang kuat untuk mencuri, meskipun dia tidak membutuhkan barang yang ia cari. Neurosis ini dapat terjadi karna faktor-faktor tersebut: - konflik antara keinginan yang ditekan atau dialihkan - trauma mental emosional, yaitu represi (penekanan) pengalaman masa lalu (masa kecil). 5. neurosis depresis

10

Anda mungkin juga menyukai