Anda di halaman 1dari 19

DRAMA Bawang Merah dan Bawang Putih TOKOH : *Bawang Putih *Bawang Merah *Ibu Bawang Merah *Pangeran

Gibug *Macan *Ajudan *Mbok Darmi *Nenek Sihir *Ikan Mas Kelas : Sella Kumbara : Wika Dhamayanti : Lastiur Frisca S.S. : Lingga Harum P. : Dian Rahmat N.H. : Mathias Dwi S. : Ivvianty Pelita L. : Rosa Apriliani S. : Euis Kartiska D. : XII IPA-1

SMA NEGERI I BOJONGSOANG KAB. BANDUNG 2012

BABAK I Suatu hari disebuah desa, hiduplah seorang gadis cantik dan baik hati bernama Bawang Putih. Dia tinggal bersama ibu dan kakak tirinya yang sangat kejam. Setiap hari bawang putih selalu di siksa oleh ibu dan kakak tirinya, Seperti pagi ini . Bawang Putih : (membersihkan rumah) Ibu : Putih. Putih (dari luar) Hei budeg ! Kamu itu dipanggilpanggil gak ngedenger. Ini kuping atau cantelan sih? (menjewer kuping Bawang Putih) : Ampun Bu, aaaddduuuhhh addduuhhh ampun Bu. : Cepat sana kamu masak nasi goreng, saya sudah lapar! : Iya, Bu. : PutihPutih Cepat sini! : Aduuh kak.. Aku lagi disuruh Ibu : Aku enggak mau tahu. Pokoknya kamu harus nyuciin baju aku. : Aku kan mau masak

Bawang Putih Ibu Bawang Putih Bawang Merah Bawang Putih Bawang Merah

Bawang Putih

BABAK II Akhirnya bawang putih pun pergi ke kali untuk mencuci baju Bawang Merah. Walaupun lelah, Bawang Putih tetap mengerjakan perintah si Merah. Bawang Putih : Kenapa sih keluarga aku jahat banget?? Apa salahku? Coba aja ada yang bisa bantuin aku mungkin perkerjaan aku tidak seberat ini. (menunduk) Ikan Mas Bawang Putih : Buahaahaha.. Ada apa Gerangan putri ayu nan cantik? Kamu galau? : Hah Siapa kamu? Mau apa kamu? Aku gak punya pulsa, ehh gak punya uang udah jangan malakin aku pergi pergi huss husss.

Ikan Mas

: Ehh Ehhh cantik-cantik kok galak Tenang-tenang, aku disini akan membantumu. Kamu pasti cape, sini aku bantu. : Hah benarkah itu?? : Tentu saja, sini berikan cucian itu padaku. : Ini, tapi jangan sampai rusak dan hilang karena itu milik kakak tiriku. Nanti bisa-bisa aku di cincang olehnya. : Baiklah. Abrakaeuis caiya oh caiya. : Wah. Jadi bersih terimakasih ya. Siapa namamu? Bagaimana aku bisa berterima kasih padamu??? : Namaku Euis, mulai sekarang aku akan selalu membantumu. Panggil saja namaku 3x aku akan datang padamu. : Baiklah Euis kamu baik sekali. Terima kasih banyak, ya. Oh iya, kamu mau gak berteman dengan ku? : Tentu, mulai sekarang kita sudah menjadi teman.

Bawang Putih Ikan Mas Bawang Putih

Ikan Mas Bawang putih

Ikan mas

Bawang putih

Ikan mas

BABAK III Suatu hari Bawang Merah bertanya pada cermin ajaib.. Bawang merah Cermin Bawang merah Cermin : Cermin ajaib siapa gadis yang paling cantik di negeri ini??? : Kasih tau gak ya??? Udah, ah capek gak punya pulsa. : Hari gini gak punya pulsa??? Kamseupay.. Please deh. : Yang cantik di negeri ini? Tentu saja bawang putih. Udah cantik, baik , tidak sombong seperti kamu. : Apa? Apa kamu buta? Dia itukan gembelehe, masih cantikan juga aku. Dikit sih. : EGP.. : Dasar cermin butut.. : Kamu lebih butut

Bawang Merah

Cermin Bawang Merah Cermin

Bawang Merah Ibu Merah Bawang Merah Ibu Merah Bawang Merah Ibu Merah Bawang Merah Ibu Merah Bawang Merah

: IbuIbu. : (Lewat memakai headset) : Ibu IbuIbu : Ada apa sayanggg? : Ibu Ini gimana sih? Dipanggil-panggil kok gak ngedengerin! : Emang kamu tadi manggil? : Aduuuuh Cape Deeehhh! : Ada apa gerangan ? : Buu masa cermin itu bilang aku itu hmmmm jelek,item, buduk, hidup lagi padahal aku kan cuman kurang putih. : Emang bener sih, ehhh engga kamu tuh yang paling cantik diseluruh dunia. Agnes Monica, lewat. Siapa lagi? Nikita Willy, lewat. Katty Perry lewat. : Yang benar Bu? Tapi kata cermin, Bawang Putih yang paling cantik. : Masa? Ya sudah kalo begitu kita bunuh saja dia. Kita musnahkan dari muka bumi ini, kalau gitu ibu panggil si macan dulu. Macan. Macan.Macandimana kamuu??? Ulul. : Ada apa ndoro? : Saya punya tugas buat kamu. : Tugas apaan ndoro? : Kamu bunuh dia. (menunjuk bawang merah) : Apa? Akuuu? : EHHHH.. Salah,maksud saya bawang putih. Kamu bawa dia ke hutan lalu kamu bunuh dia hidup-hidup dan bawa hatinya padaku. : Hatinya? untuk apa ndoro? : Untuk mendekatkan hatinya dengan hatiku.

Ibu Merah

Bawang Merah Ibu Merah

Macan Ibu Merah Macan Ibu Merah Bwang Merah Ibu Merah

Macan Ibu Merah

Bawang Merah Macan

: Udah sana bunuh saja. Banyak nanya sih. : Baik ndoro putri.

BABAK IV Akhirnya Macan pun mengajak Bawang Putih ke hutan untuk melakukan tugasnya itu Macan Bawang Putih Macan Bawang Putih Macan Bawang Putih : Putiiiihhh.. : Iyaaa. : Ada yang baru loh : Apa ? : Ikut aku yuk ke hutan, kita jalan-jalan. : Ahhhh Engga mau aahhhh Ntar Ibu dan Kakak marah lagi sama aku. : Engga akan Tenang aja,,, kan ada aa macan ihhhhhhh hihihihihiihihhh. : Tapi tapiii,.. : Udah yukk. (menggandeng putih)

Macan

Bawang Putih Macan

Tak berpikir panjang, mereka berduapun pergi ke hutan. Bawang putih tak mengetahui rencana jahat Ibu dan kakak tirinya yang ingin membunuhnya. Dengan riangnya dia melihat keindahan yang ada di hutan. Bawang Putih : Wahhh. Indah sekali kakak hutannya (sambil menari-nari) Haii kupukupu.. Cantik sekali rupamu alangkah agungnya yang menciptakanmu. : Bagaiamana putih? Indah kan ? Kamu suka tidak? : Iya aa indah sekali, aku sukaaaa banget tapi kita harus cepat pulang aku takut ibu marah. : Mmmm.. Putih, sebenarnya akuaku. : Kenapa A?

macan Bawang Putih

Macan Bawang Putih

Macan Bawang Putih Macan

: Sebenarnya aku disuruh Ibu dan Kakak tirimu untuk membunuhmu. : Apa? Kenapa? Apa salahku A? Kenapa mereka ingin membunuhku? : Entahlah, tapi aku tak tega, kamu terlalu indah dan sempurna untuk ku musnahkan dari bumi ini. Ntar mubasir lagi. : Terus aku harus bagaimana sekarang? Aku tak mungkin kembali ke rumah A. Aku takuuut. : Mmmm. (mencoba berfikir) Aha.Aku ada ide. : Ide apa Aa? : Begini, sekarang kamu bantu aku berburu rusa saja. Kita ambil hati rusa itu untuk bukti kepada Ibu dan kakak tirimu bahwa kamu telah ku bunuh. Setelah itu kamu pergi ke desa di belakang hutan itu. Kamu mulai kehidupanmu yang baru dan jangan pernah kamu memperlihatkan batang hidungmu ke Ibu dan kakak tirimu. Bagaimana? Deal?? : Baiklah, Aa. Deal. Terimakasih, ya Aa Macan yang unyu-unyu telah membantuku. : Ah, kamu buat aku melayang tinggi aja. Yaudah sekarang cepat kamu pergi jauh-jauh dari sini sebelum Ibu dan kakak tirimu mengetahui ini semua. : Iya, Aa. Dadaaaaah, jangan kangen sama aku, yaaaahhh.

Bawang Putih

Macan Bawang Putih Macan

Bawang Putih

Macan

Bawang Putih

BABAK V Bawang putih pun terus berlari dan berlari menjauh dari desa tempat tinggalnya itu, hingga tiba-tiba BRUKKK Mbok Darmi : Aduh. Sopo iki?? Ndak punya mripat opo koe, orang segede aku ditabrak! Koe kira aku ini Tembok Cina opo? Main tabrak aja! : Aduh, maaf Bu, maaf. Aku gak sengaja.

Bawang Putih

Mbok Darmi

: Walah, walah. Ayu tenan kamu ndok. nangapa koe iki kok koyo yang ketakutan toh? : Ya, Bu. Soalnya tadi Ibu dan kakak tiriku akan membunuhku. Jadi aku harus lari-lari sampai aku ga liat badan Ibu yang segede ini. Maaf ya, Bu. : Masya Allah, tega benar toh Ibu dan Kakak tirimu. Yo wis saiki koe melu simbok aja. Mau ndak? Kebetulan Mbok ga punya anak : Yang bener Bu? Mauuuuuuuuuuuuu banget. : Ya, bener. Tapi mulai saiki, kamu panggil aku simbok wae yo? Eh, tapi jenengmu iku sopo toh ndok? : Baiklah, Simbok. Namaku Putih. Bawang Putih. Tapi kalo bisa, Simbok ganti namaku saja. Agar Ibu dan kakak tiriku tidak mengetahui keberadaanku lagi. : Oh, koyo ngonoh toh ndok. Yow wis Simbok ganti namamu dadi Gula Putih, gimana? Seperti rupamu yang manis tenan koyo gula. : Ya Mbok, kalau begitu rumah simbok dimana? : Nangkono, ya wis, ayu kita pulang ke rumah. (merangkul Bawang Putih)

Bawang Putih

Mbok Darmi

Bawang Putih` Mbok Darmi

Bawang Putih

Mbok Darmi

Bawang Putih Mbok Darmi

Akhirnya Bawang putih pun tinggal bersama Mbok Darmi yang baik hati dan memulai hidupnya yang baru. BABAK VI Setelah menyelesaikan tugasnya itu Macan pun segera memberitahukan kepada ibu dan bawang merah bahwa dia telah berhasil membunuh Bawang putih dengan membawa bukti hati bawang putih yang ternyata adalah hati rusa. Macan : Ndoro putri, Ndoro Ayu. Im coming.Where are you going? Open the door!! : Hsssst. Ngomong apa kamu itu? Bikin kuping aku budeg. : Helloooo. Please deh, ga usah sok inggris deh.

Ibu Merah Bawang Merah

Macan

: Enggeh..Yes..Terserah kalian saja lah, oh iya Ndoro tugasku sudah selesai, ini bukti hati si Putih. : Oh So siiiiis. Pintar sekali kamu. Hahaha. : Aduh, Ibu! Yang benar itu so sweet. Sini berikan padaku. : Ini, Ndoro. : Oke, baiklah, sekarang kamu boleh pergi. Udah cepet sana pergi. Sepet nih mata. : Aduh, Ndoro. Masa secakep Justin Bieber kaya gini bikin sepet mata sih? : Hah? NGOOOK.. Udah, udah sepet sana pergi. : Enggeh Ndoro putri.

Ibu Merah Bawang Merah Macan Ibu Merah

Macan

Ibu Merah Macan

BABAK VII Setelah mengetahui Bawang Putih telah meninggal, Bawang merah pun mencoba kembali untuk bertanya pada Cermin ajaib Bawang Merah Cermin Bawang Merah Cermin : Cermin ajaib, sekarang siapa gadis yang paling cantik di negri ini? : Mmmm. Ciapa ea? : Aduh.. Gak usah sok imut deh, siapa ayo siapa? : Emang aku imut. Hihihi. Mmmmm kamulah gadis yang paling cantik di negeri ini. : Hahaha. Bagus-bagus. Nah begini baru jawaban yang benar. Matamu sudah normal lagi yah?

Bawang Merah

BABAK VIII Pada suatu pagi di pasar seorang Ajudan dari istana memberikan sayembara tentang pangeran yang sedang mencari istri, penduduk pun segera berkumpul mendekati Ajudan istana itu Ajudan : Pengumuman, pengumuman. Barangnya siapa yang merasa perempuan dan memenuhi persyaratan, Pangeran Gibug mencari jodoh untuk dijadikan pendamping hidupnya. : Wah Persyaratannya apa Bapak Ajudan? : Apa? Anda berminat? Aduh, please deh ini tuh buat para gadis cantik bukan buat wanita lapuk seperti mbok. Walah..walah.. : Hush. Ndasmu peyang. Bukanlah, ini buat anak saya yang paling cantik di negri ini. Eh tapi jangan salah loh. Gini-gini saya juga masih semog hihihi... : Owalah nyadar diri dikit dong Mbok. Ndak punya kaca di rumah toh, mbo nyadar sama umur. Sama bapak saya juga simbok belum tentu pantes. Hikshksihiks... : Hush, sembarangan kamu, sudah ada gak persyaratannya biar saya catat. : Baiklah, ehSemuanya dengarkan baik-baik ya.. Syarat I, harus cantik SyaratII, harus bersuara merdu Syarat III, harus mengikuti test kesehatan, bisa lari 100m tanpa bernapas, bagaimana??? Ibu Merah Ajudan Ibu Merah : Aduh.. Ga salah itu syaratnya? : Heh, jangan cerewet, ya. Kalau gak mau, ya sudah. : Eh, iya iya. Gitu aja ngambek!

Ibu Merah Ajudan

Ibu Merah

Ajudan

Ibu Merah

Ajudan

Ibu Merah pun segera pulang untuk memberitahukan kabar baik itu. Sesampainya di rumah dia segera memanggil ankanya itu Ibu Merah : Merah, Merah. Sayang sini sebentar. Ada berita bagus loh.

Bawang Merah Ibu Merah Bawang Merah Ibu Merah

: Aduh ada apa sih, Bu? Ibu menemukan jodoh Ibu kembali? : Hush, sembarangan kamu ini. : Mmmm. Emang kabar bagus apa sih Bu? : Dengar, nduk. Cah Ayu! Baru saja Ibu mendengarkan pengumuman dari Ajudan Kerajaan bahwa Pangeran Gibug yang gagah perkasa sedang mencari istri. Ini peluang untuk kamu menjadi istri pangeran yang kaya. : Kalau begitu aku harus berdandan yang cantik, Bu? : Ya, tentu. Tapi tenang saja Ibu akan membantumu.

Bawang Merah Ibu Merah

BABAK IX Suatu pagi saat Pangeran berkelana ke hutan, dia mendengar suara seorang gadis yang sangat indah dan segeralah mencarinya. Bawang Putih Pangeran : La..la..la..la. (sambil menyuci) : Wah Indah sekali suaranya seperti Katy Perry. Oh My God siapa gerangan itu ? ( celingukan mencari sumber suara ) : Hai gadis cantik, siapakah gerangan namamu ? bolehkah aku berkenalan dengan mu. : Mmm Siapa kamu? Mau apa ? : Hai-hai cantik. Jangan takut,aku tak akan menyakitimu. Namaku Gibug, Pangeran Gibug aku hanya ingin berkenalan denganmu, namamu siapa? : Hah? Kamu Pangeran Gibug yang gagah perkasa itu? Kok asli nya gini sih? ( nguk-nguk) : Kenapa? Kamu pasti terpesona yah? Ya biasa sih orang unyu-unyu. Sana-sini pasti nyantol. Pasti nanti malem kamu ga bisa tidur. : Apaan cihh?!! PD banjet. : Ahh Udah ga usah malu-malu deh. Eh nama kamu siapa ?

Pangeran

Bawang Putih Pangeran

Bawang Putih

Pangeran

Bawang Putih Pangeran

Bawang Putih Pangeran

: Namaku Gula Putih. : Oh jadi nama kamu Gula Putih? Aku bingung deh, kenapa sekarang gula putih ga manis? : Ga manis? Masa sih? : Iya, soalnya manisnya ada dikamu semua. : (malu-malu) : Oh iya, kamu mau ga ikut audisi jadi istriku? : Aduh, Pangeran. Mana pantas orang seperti aku ikut audisi seperti itu. : Ya ngga lah. Kan semua orang berhak mengikuti audisi itu. Ya kecuali laki-laki, mau yah ? Pliss ! Cuman kamu loh, yang mendapat kehormatan undangan langsung dari aku. Jadi gimana, Gul? : Aduh Pangeran jadi malu aku. Ya udah deh kalo di paksa. : Asiik, ya udah besok kamu datang yaah ke istanaku. Jam 10 teng. Awas jangan telat, oke. : Oke deh. Pangeran yang unyu

Bawang Putih Pangeran Bawang Putih Pangera Bawang Putih Pangeran

Bawang Putih Pangeran

Bawang Putih

Bawang Putih dan Pangeran Gibug pun berkenalan, dan dari situlah pangeran mulai mengagumi kecantikan Bawang Putih.

BABAK X Keesokan harinya saat pendaftaran calon istri pangeran di buka, gadis-gadis mulai memenuhi lapangan istana. Ajudan : Pengumuman-pengumuman. Bagi para single ladies yang akan mendaftar untuk menjadi istri pangeran segera mengambil nomer peserta. Jadilah the next Indonesian Idol. : Heh, Panjul. Jadi istri gue, kenapa jadi Indonesian Idol? : Hehehe. Sorry, coy biasa saya kan humoris. Silahkan mengantre mbakmbak .

Pangeran Ajudan

(banyak gadis-gadis mengantre) Ajudan Bawang Merah : Baiklah saya panggil peserta pertama. Bawang Merah? : Perkenalken nama saya Bawang Merah. Saya berasal dari dari Kroya. Oh iyah kata Ibu saya, saya itu gadis paling cantik di negeri ini. So, kalian- kalian yang kurang cantik, eh maksud nya ngga cantik! Mending ngundurin diri aja deh. : Huuuu.. Turun-turun!!! : Udah-sudah. Jangan ribut, lebih baik sekarang kamu tampilkan kebolehan kamu. : Heh pada sirik aja kalian. Ya udah aku cape, mending aku nyanyi aja buat pangeran yang unyu itu ( menyanyi ).Terima kasih semua, aku percaya pasti pangeran milih aku. Ha. .ha. .ha. : Ya udah peserta selanjut nya. : Hahaha terimakasih- terimakasih.

Gadis-Gadis Ajudan

Bawang Merah

Pangeran Bawang Merah

( tiba-tiba . . . duuuggghh ) Bawang Merah Bawang Putih : Iih sakit. Ga punya mata apa kamu? : Aduh Aduh maaf mataku masih normal kok. Ga min, ga plus, ga kali, ga bagi : OMG siang bolong gini hantu si upik abu gentayangan , hah ?! kamu bawang putih masih hidup atau kamu gentayangan atau gendrowo atau tuyul atau kuntilanak? : Mmmm.. bawang merah : Bukan. Dia Gula Putih anak saya. Ayo ndok kita pulang. (sambil menarik Bawang Putih) : Bentar-bentar. Heh Upik Abu jangan pergi. Hah sialan dia masih hidup. Aku harus cepat-cepat melaporkannya sama ibu.

Bawang Merah

Bawang Putih Mbok Darmi

Bawang Merah

Bawang merah pun segera pulang ke rumahnya dengan tergesa-gesa untuk memberitauhukan tentang si putih pada ibunya. Sesampainya dirumah ia pun segera memanggil-mangil ibunya.. Bawang Merah : Ibu.. ibu. Ih si ibu belegug !!! mana sih si ibu tehh !!!

Ibu Merah

: Aduh berisik banget toh ndok, pake bilang Ibu belegug!!! Kamu tuh yang tolol. : Aduh Ibu jangan kaya gini deh..!!! Aduh Ibu tau gaa??? Tadi aku ketemu sama Bawang Putih, tapi dia sama Mbok-Mbok yang badannya ga beda jauh sama Ibu. Eh, keceplosan. : Maksudnya ga beda jauh gimana??? Sama cantiknya?? Masa ada yang menyaingi kecantikan ibu? Mata mu pecak yaaa sayang?? Kamu harus pake kacamata kuda sayang. : Aduh terserah Ibu ajalah. Tapi tadi aku beneran ketemu si P utih Padahal kan kata si macan dia udah di bunuh. Berarti si Macan makan gaji buta dari kita, Bu. : Yang bener???? Kurang ajar!!! Dasar macan buta. : Ya, Bu. Kita harus buat perhitungan sama dia. : Iya ide bagus itu Macannnnnnnnnnnnn buduggggggg !!!!! : Ada apa ndoro? Apa ada tugas lagi buat saya ? : Tugas-tugas .. Membunuh Bawang Putih aja gaa becus. : Kurang ajar kamu!!! Selama ini kamu membohongi kita. Sebenarnya kamu ga membunuh bawang putih kan ? : Ampun Ndoro. Ampun,,, Saya tidak tega membunuh bawang putih soalnya dia terlalu baik. : Jadi menurut kamu, aku gaa baik??? : Bukan gitu . Kamu itu sangat cantik untuk mengisi hati aku tapi iya sih kurang baik. : Apa? : Heh. Sudah-sudah, kalau begitu mulai sekarang aku pecat kamu. Sudah sana pergi. Aku ga mau liat muka kamu lagi. : Tapi. Tapi ndoro. : Hah udah cepat sana kamu pergi.

Bawang Merah

Ibu Merah

Bawang Merah

Ibu Merah Bawang Merah Ibu Merah Macan Bawang Merah Ibu Merah

Macan

Bawang Merah Macan

Bawang Merah Ibu Merah

Macan Ibu Merah

Bawang Merah

: Heuh. Dasar macan buta! Aduh ibu. Gimana ini Bawang Putih masih hidup bisa-bisa pangeran memilih bawang putih buuuuuuuuu,. : Hmmmm.. Cup. Cup cup Tenang sayang. Ibu ada ide kita minta bantuan sama nenek sihir aja. Gimana ???? : Nenek sihir? Nanti gagal lagi. : Tenang saja. Ayo cepat kita pergi ke rumah nenek sihir.

Ibu Merah

Bawang Merah Ibu Merah

Mereka berdua pun segera pergi ke tempat nenek sihir untuk meminta bantuannya. Ibu Merah Bawang Merah Ibu Merah Bawang Merah Nenek Sihir : Kulonuwuuun. Spadaaa. Permisi. : Aduh Ibu serem banget rumahnyaaaa. : Husssss. Diam, jangan berisik. Bisa-bisa kamu yang di bunuh. : Hiiiii. : Hihihihi Siapa kamu? Ada urusan apa kamu datang kesini? Hihihihihi. : Maaf nek. Kita butuh bantuan nenek. Apa nenek bisa bantu kami ? : Hihihihi. Kalian ingin membunuh Bawang Putih yaaa? Hihihi. : Hah ko tau sih? : Hihihi ya karena kamu telah memporak porandakan hatiku. Hihihi. : Apa sih nenek sihir gembel, pake ngegombal segala. : Kalian bilang saya gembel? Mau saya kutuk jadi kolak? Hihhihihi. : Maaf nek maaf, saya cuma bercanda. Saya ga mau jadi kolak. Jangan jadiin saya kolak yaaa pleaseeeee. : Ibu sihhh Yaudah, Nek gimana ? bisa gaa bantuin kami ? : Yaaa bisa lah Gue gitu lohhh. Hihihi. : Wah Kita ga salah yah, datang ke nenek sihir ini sakti mandra guna. : Hihihi Ya iya lah, hihihi.

Ibu Merah Nenek Sihir Bawang Merah Nenek Sihir Ibu Merah Nenek Sihir Ibu Merah

Bawang Merah Nenek Sihir Ibu Merah Nenek Sihir

Bawang Merah

: Iya, nenek hebat sekali. Jadi apa yang akan nenek lakukan pada Bawang Putih? Pokoknya kami ingin dia mati. : Hihihi. Tenang Tenang, saya akan memberikan apel beracun ini, sekali gigit, beuuuuuuuuuuh Ngek! : Waaahh. Hebat. Ya sudah, terimakasih yah, Nek. Kami pamit pulang Bye- bye.. See ya!

Nenek Sihir

Ibu Merah

BABAK XII Ketika bawang putih sedang membersihkan rumah mbok Darmi sambil menyanyi tiba-tiba Bawang Putih Nenek Sihir Bawang Putih Nenek Sihir : Na..Na..Na.. (bernyanyi sambil membereskan rumah) : Kulonuwun Assalamualaikum. : Monggo. Walaikumsalam. Mau ke siapa ya, Nek? : Walah Ndok cantik sekali kamu. Ini Nenek jualan apel. Kamu mau gak beli apel ini? : Wah Kelihatannya segar sekali apelnya, Nek. Tapi saya tidak mempunyai uang. : Mmmmm. Ya sudah, untuk gadis secantik dirimu, kuberikan apel ini secara gratis. : Wah Benarkah itu, Nek? : Ya benarlah. Masa Nenek bohong. Dimakan ya, ndok. Mumpung masih segar. Nenek baru memetiknya loh dari pohonnya. : Baik Nek. Terimakasih ya, Nek. Ini pasti manis. (digigit, lalu pingsan) : Hihihi Tugasku berhasil. Berhasil, berhasil, berhasil, Hore!

Bawang Putih

Nenek Sihir

Bawang Putih Nenek Sihir

Bawang Putih Nenek Sihir

Akhirnya bawang putih pun terjatuh ke lantai setelah memakan apel pemberian nenek sihir itu. BABAK XIII Pagi hari saat hasil audisi calon istri pangeran di istana di umumkan..

Ajudan

: Pengumuman, pengumuman. hasil rapat saya dan pangeran maka hasil keputusan audisi istri pangeran telah ditentukan dan pemenangnya adalah.. Bawang Merah. Selamat untuk Bawang Merah. : Hore, hore.. Tuh kan benar kata aku, aku yang menang. Kalian tuh jelek. : Huh Kumaha sia! : Eh Dasar kalian sirik aja. Mmmm, Pangeran. (menggandeng Pangeran) : Ih Apa sih kamu. Aku tuh milih kamu terpaksa tau. : Kok gitu sih? Aku terpilih kan karena kamu yang milih. : Iya, tapi karena suasana yang memaksa. Soalnya gadis pujaanku ga dateng. : Siapa??? Emang ada yang lebih cantik dari aku? : Tentu saja. Gula Putih namanya. : Apa? Si Upik Abu? Dia tuh udah mati. : Apa?? Mati?? : Ups.. Keceplosan. : Cepet ceritakan apa yang sebenarnya terjadi, pasti itu semua karna ulah kamu. : Mmmm. Bukan kok, aku kan baik. : Udah, cepet katakan yang sebenarnya. Kalau tidak ku jadikan istri loh. Ups.. Keceplosan. Maksud saya masukin ke penjara. : Uuuuhh. Cari-cari kesempatan aja kamu. Iya deh iya sebenarnya aku dan Ibuku menyuruh Nenek Sihir untuk membunuh si Putih. : Jahat sekali kamu, aku tidak mau mempunyai istri jahat sepertimu. : Iya. Pangeran kok gitu sih?? Aku kan udah jujur.

Bawang Merah

Gadis- Gadis Bawang Merah

Pangeran Bawang Merah Pangeran

Bawang Merah Pangeran Bawang Merah Pangeran Bawang Merah Pangeran

Bawang Merah Ajudan

Bawang Merah

Pangeran Bawang Merah

Ajudan Pangeran Bawang Merah Pangeran

: Duh Jadi laper pengen jujur kacang ijo nih. : Huh Bubur sayang. : Idiiihhhh. Maho.. : Hush, enak saja. Aku akan mencari bawang putih karna hatiku berbicara bahwa cintaku belum mati. : Aduuuhhhh, Pangeran (colek dagu) : Idihhhh. Serem : Ahhh udah-udah.. Ayo kita cepet cari Bawang Putih.

Ajudan Bawang Merah Pangeran

BABAK XIV Pangeran dan Ajudan pun segera mencari Bawang Putih. Pangeran : Putih Putih Kamu dimana? Aku udah muter-muter Sapan Gudang, Bojong Mas, Rancawaliwis, Bojong Jati, Haur Cucuk, nangkring di Baso Bagiyo, beli es kelapa Mang Oha Oh My God. Gak ketemu juga. : Gula Putih.. Gula Putih, eh Bawang Putih.. Bawang Eh Namanya siapa sih? : Bawang putih jangan tinggalin aku!!!!!!!!!!!!!!! : Emangnya kenapa AKKANG? : Kamu itu oksigen aku jadi kalau kamu pergi, aku ga bisa nafas : Yang bener kakanda? : Hiiii Kenapa jadi kamu, sana kamu jangan deket-deket : Heh Berisik banget toh kalian. Mau apa kalian kesini? : Loh, kok Bawang Putihnya jadi bengkak, Pangeran?? : Iya, ya Jangan-jangan dia makan gajah bulat-bulat.

Ajudan

Pangeran Ajudan Pangeran Ajudan Pangeran Mbok Darmi Ajudan Pangeran

Mbok Darmi

: Hush Enak aja kalian, aku ini dudu Bawang putih. Aku iki Mboknya. Mau opo toh kalian? Bawang Putih wis ora ono. : Apa?? Itu ga mungkin, dimana sekarang dia, Mbok?? : wis diomong koh, dia itu sudah ndak ada. Dia sudah mati.iku dia disana. (sambil menangis) : (lari mendekati Bawang Putih) Putih. Tanpamu aku galau. : Stop. Jangan galau, jangan risau. Kalau galau jangan risau, kalau risau jangan galau. : Owalah Ngomong opo toh koe iki? : Mmmmm Bagaimana aku bisa hidup tanpanya. : Aha Aku ada aide. Bagaimana jika Pangeran menciumnya kaya di cerita-cerita dongeng itu loh : Ide bagus (mencium Bawang Putih)

Pangeran Mbok Darmi Pangeran Ajudan

Mbok Darmi Pangeran Ajudan

Pangeran

(Tiba-tiba Bawang Merah datang) Bawang Merah : Pangeran. Kamu ngapain sih nyari-nyari Bawang Putih?? Dia itu udah mati. Apa kurangnya aku sih? : Mmmmm. Huaaaanyeeeem. Ada apa ini? Kok rame-rame gini? : Bawang Putih Akhirnya kamu sadar, benarkan hatiku bahwa kamu masih hidup. Apakah kamu mau menikah denganku? : Aduh. Pusing Aku kan baru bangun, masa langsung dia jak nikah. Mmmmm yaudah deh, mau. Dari pada direbut Bawang Merah. : Mulai sekarang aku ga butuh matahari lagi. : Kenapa kakanda? : Soalnya udah ada kamu yang selalu menyinari hari-hari aku : Pangeran, apa-apaan sih? : Eh.. apaan itu tu si ajudan kecentilan banget, itu kan kata -katanya buat kamu sayangku

Bawang Putih Pangeran

Bawang Putih

Pangeran Ajudan Pangeran Bawang Putih Pangeran

Bawang Merah Macan Bawang Merah Macan Bawang Merah Ibu Merah Ajudan

: Wah... Bawang Putih sama Pangeran, terus aku sama siapa? : Eh neng.. neng.. neng..? : Apa? : Udah neng jangan galau, kan masih ada aa macan rauw : Ya udah deh, dari pada ga ada sama yayang macan aja deh. : (menyenggol-nyenggol Ajudan) : (malu-malu tapi mau)

Akhirnya mereka pun hidup bahagia bersama pasanganya masing-masing.

-TAMAT

Anda mungkin juga menyukai