Anda di halaman 1dari 4

Nama : Radhitya Syamsuprakasa (110110100006) Kelas : Teori Hukum Pembangunan Dosen : Miranda Risang Ayu,S.H.

,LLM,PhD

Tulisan di dalam kurung merupakan jawaban dari masing-masing pemegang bagian mahzab. 1. Mahzab Hukum Alam Thesa :

Universal dan moral. Hukum tidak hanya berupa larangan saja tapi mengandung nilai moral yang berlaku. Antithesa :

Darimanakah sumber hukum? (Moral) Antithesa :

Darimanakah atau bagaimana takaran moral itu sendiri, karena moral tersebut bersifat relatif? (Kembali pada hati nurani) Falsifikasi :

menurut anda hukum juga mengandung nilai moral yang berlaku,menurut saya itu kurang tepat mengingat banyak perbedaan moral di dalam masyarakat,saya ambil contoh,di suatu masyarakat membunuh hewan sapi merupakan hal yang sangat dilarang,dan di suatu masyarakat lain hewan sapi merupakan sumber makanan sehingga bebas

dibunuh,bagaimana dengan moral tersebut dikaitkan dengan hukum yang berlaku bila melihat hal tersebut. 2. Mahzab Hukum Formal Thesa :

Hukum terjelma dalam undang-undang, mengutamakan kejelasan dan kepastian hukum itu sendiri.

Antithesa

Salah satu tujuan hukum adalah keadilan sementara disebutkan bahwa hukum tidak dapat dicampuri oleh anasir-anasir non hukum yang salah satunya adalah keadilan. (Keadilan merupakan tujuan bukan landasan) Antithesa :

Tujuan hukum diantaranya adalah kemanfaatan, keadilan dan kepastian hukum. Tujuan mengenai kepastian hukum sudah tercapai, bagaimana dengan yang lainnya? (Hukum dapat diterapkan secara adil dan menjadi bermanfaat bagi banyak orang apabila hukum tersebut bersifat pasti). Falsifikasi :

kepastian hukum disini apakah sudah tercapai dengan benar?menurut saya tidak,hukum disini bisa menjelma menjadi kediktatoran suatu kalangan saja yang mempunyai pengaruh dalam pembentukan hukum tersebut,karena hukum disini mempunyai kedaulatan penuh,maka dari itu tidak benar bahwa kepastian hukum akan tercapai karena kepastian hukum juga terkait dengan tujuan hukum lainnya yaitu kemanfaatan dan keadilan. 3. Mahzab Hukum Budaya dan Sejarah Thesa :

Keadilan berasal dari keinginan masyarakat, maka hukum yang dibuat dapat ditemukan dan berbentuk sesuai dengan keinginan masyarakat tersebut. Berasal pula dari sejarah. Antithesa :

Apakah keadilan dan hukum menjadi relatif serta hanya berlaku bagi kalangan masyarakat tertentu? Antithesa :

Bagaimana dengan bangsa yang mempunyai masyarakat dengan sifat plural? (Masyarakat mayoritas tentu akan diutamakan).

Falsifikasi :

menurut saya tidak relevan bila hukum berbentuk dan ditemukan,karena perkembangan zaman sangatlah pesat,dan bila masih memakai hukum yang kolot apakah dapat mengakomodir kebutuhan-kebutuhan yang timbul dikarenakan perkembangan zaman tersebut. 4. Mahzab Hukum Sosiologis Thesa :

Hukum berasal dari masyarakat. Hukum tersebut merupakan produk nyata dari kebutuhan sosial masyarakat. Antithesa :

Apabila tidak bersifat tertulis dan tetap bagaimana dapat mempunyai kekuatan hukum? (Hukum kebiasaan juga mempunyai kekuatan hukum berdasarkan keyakinan masyarakat) Antithesa :

Kebutuhan sosial berasal dari masyarakat, dan kebutuhan sosial tersebut berbeda-beda. Bagaimana hukum tersebut dapat mengakomodir segala kebutuhan masyarakat yang beragam? Falsifikasi :

menurut saya hukum merupakan produk nyata dari kebutuhan sosial masyarakat tidak relevan mengingat kebutuhan sosial di masyarakat itu beragam,bagaimana cara sinkronisasi antara hukum dengan kebutuhan sosial tersebut?hal tersebut sangat lah sulit mengingat kebutuhan sosial itu beragam dan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. 5. Mahzab Hukum Realis Thesa :

Dinamika yang diciptakan oleh pengadilan dengan perkembangan yurisprudensi hakim. Antithesa :

Apakah yurisprudensi yang dikeluarkan hakim dapat memenuhi semua tujuan sosial?

Antithesa

Bagaimana mengenai hakim yang salah menerapkan hukum dan baru diketahui kemudian? Falsifikasi :

Yurisprudensi hakim yang dipegang teguh memang sangat baik,tetapi apakah memang yurisprudensi tersebut diterapkan pada waktu dan tempat yang berbeda?mengingat suatu kondisi dalam kasus yang berbeda pula,hal tersebut sangatlah sulit,mengingat watak dan moral hakim yang juga berbeda pula. 6. Mahzab Hukum Kritis Thesa :

Hukum dapat dinegosiasikan dan bersifat argumentatif Antithesa :

Apabila hukum tersebut argumentatif, bagaimana dengan sisi kepastian hukumnya? Antithesa :

Apakah hukum hanya ditujukan bagi orang-orang yang mempunyai kepentingan, bagaimana hukum dapat menjangkau pihak-pihak yang berkedudukan lemah sementara orang-orang yang berkepentingan identik dengan orang yang berkekuasaan? Falsifikasi :

Hukum bila dapat dinegosiasikan dan bersifat argumentatif dapat menimbulkan tujuan hukum yang sebenarnya tidak akan tercapai,kepastian hukum tidak akan tercapai dikarenakan hukum disini dapat dinegosiasi dan bersifat argumentatif tersebut,ketidak adilan dapat timbul manakala kalangan tertentu yang mempunyai kekuatan dalan negosiasi dapat menguasai hukum tersebut,dan kemanfaatan jelas sulit tercapai mengingat hukum tersebut akan menimbulkan ketidakadilan bagi kalangan tertentu dan akhirnya hukum tersebut menjadi rusak dengan sendirinya.

Anda mungkin juga menyukai