Anda di halaman 1dari 11

; ; ; EBM : o

LBM 5

METODOLOGI PENELITIAN

suatu sistem atau cara untuk menyaring semua data atau informasi dalam bidang untuk atau kesehatan mengambil dalam untuk memperoleh dalam untuk informasi yg sahih dan mutahir untuk mengobati pasiennya

Cara

pendekatan pasien

keputusan dan

tatalaksana mengambil bermanfaat ;

penyelenggaraan eksplisit

keputusan

secara

sistematis

berdasarkan penelitian terakhir yg sahih atau valid dan critical appraisal : o alat untuk bantu yg dibutuhkan dalam yg penganalisaan berkualitas dan serta penyeleksian penelitian berupa suatu proses yg secara kritis menghasilkan penemuan memikirkan apakah proses tersebut memang dibutuhkan atau apakah ada alternarnatif lain yg lebih baik. ; ; latar belakang EBM? Karena seorang dokter dituntut untuk dapat melakukan praktek dengan baik, tepat, dapat dipertanggung jawabkan dan sesuai dengan tuntutan pasien ; ; Kemajuan teknolgi dan media komunikasi mempengaruhi perkembangan disegala bidang. Pengetahuan bisa berubah dalam waktu yang tidak terlalu lama. o ; (Majalah kedokteran Atma Jaya.Vol.4 No1.Januari 2005)

Sejarah EBM? o EBM dikembangkan oleh sejumlah ahli epidemiologi klinis dan biostatistik, yang berkembang pesat. Pertama kali ditulis dalam majalah JAMA sebagai petunjuk kepustakaan kedokteran (Readers Guildes to Medical Literature) untuk menolong para klinikus dalam menilai karya ilmiah di bidang

kedokteran.

Kemudian

sebagai

pengguna

kepustakaan

kedokteran atau Users Guildes to Medical Literature dan berkembang mnjadi pengetahuan klinis berbasis bukti atau Evidence Based Clinical Specialities. Dengan berkembangnya metode-metode dalam bidang penelitian dan tuntutan untuk mengetahui hasil penelitian secara benar, maka pada tahun 1992 berkembanglah EBM atau KBB. Sejalan dengan itu berkembang pula pemeliharaan kesehatan berbasis bukti atau Evidence Based Health Care (EBHC) yang lebih menitikberatkan pada kebijakan kesehatan masyarakat pada suatu daerah. KBB lahir pada tahun 1992 oleh suatu kelompok yang diketuai oleh Gordon Guyatt dari McMaster University di Canada. Sejak saat itu, sejumlah makalah tentang KBB dibuat dari 1 publikasi pada tahun 1992 menjadi 1.000 publikasi pada tahun 1998 dan menjadi perhatian internasional. ; Apa yg dimaksud dgn bukti EBM? o Kekuatan bukti bervariasi dari kekuatan bukti yang paling kuat seperti TKS (tinjauan Kepustakaan Sistematis) yg diambil dari banyak penelitian dengan desain acak, makalah2 yg menggunakan metode RCT dengan hasil persisi sempit sampai pada bukti-bikti yg lemah seperti opinion respect authority (ORA) atau opini paraahli, penelitian deskriptif, serta laporan2 dari para ahli. o ; ; ; Dalam mencari bukti yang valid, beberapa criteria yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: Bukti yg kuat paling tidak satu tinjauan kepustakaan sistematis dari beberapa peneltian acak dengan control yg didesain dengan baik Bukti yang kuat paling tidak satu penelitian acak dengan control yg didesain dengan layak dan dgn jumlah sampel yg cukup Bukti2 dari penelitian dengan desain metodologi yg baik tanpa randomisasi seperti penelitian dengan desain pre-post test tanpa control, kohort, kasus kelola, dan matching

; ;

Bukti dari penelitian dengan desain metodologi yg baik yg berasal lebih dari satu sumber Bukti dari ORA yg meliputi bukti klinis, penelitian deskriptif, dan laporan para ahli. o (Kajian menurut Kritis Makalah Ilmiah Kedokteran Bukti (KBB); Klinik DR.Dr. Kedokteran Berbasis

Hananto Wiryo, Sp.A)

tujuan? o Mensurvei suatu cakupan yang luas tentang jurnal medis internasional yang menerapkan ukuran-ukuran tegas untuk mutu o o o o o o dan kebenaran riset Untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Menghasilkan pemikiran yang akurat. Memanfaatkan informasi untuk menyelesaikan masalah. Untuk menilai obat baru agar diketahui kelebihan/kekurangan suatu obat. Menentukan pengobatan pada penderita yang sedang kita hadapi. Menilai suatu obat baru yang akan dipasarkan (www.cochrane.org)

manfaat? o o o o agar dokter tidak salah mendiagnosis agar dokter tidak kesalahan memberikan terapi pada pasien agar dapat menigkatkan kualitas hidup pasien (Sumber : Wiryo, H., 2002, kajian kritis makalah ilmiah kedokteran klinik menurut kedokteran berbasisi bukti, sagung seto, jakart)

Untuk memperbaiki tata laksana pasien.

; ; ;

Untuk memperoleh informasi mutakhir dan sah tentang kemajuan ilmu pengetahuan. Memecahkan masalah dalam penanganan pasien. Meningkatkan kualitas pelayanan efisiensi dan outcome klinis. ; (www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformat ion.htm)

langkah-langkah? 1 o o o Identifikasi dan formulasi masalah Masalah harus disusun dalam bentuk pertanyaan. Hal ini memudahkan untuk mencari bukti yang baik., caranya : focus question : pertanyaan terarah. Secara tegas pertanyaan diarahkan pada masalah tertentu. relevance question yang : pertanyaan yang baik sesuai dalam dengan aspek permasalahan o 2 3 o 4 5 dihadapi pasien

etiologi, diagnosis, terapi, dan prognosis. searchable question : pertanyaan yang dapat ditelusuri Mencari dan menelusuri bukti medline, Embase Kajian kritis bukti dari makalah ilmiah Sangat penting dilakukan untuk mengetahui isi dari setiap makalah Menerapkan hasil kajian kritis kepada pasien kita evaluasi

kendala? o o o o o o kurangnya informasi, fasilitas dan teknologi kurangnya rasa ingin tahu kurangnya pengalaman dan prior knowledge menyembunyikan kegagalan suatu karya ilmiah kurangnya kemampuan untuk melakukan kajian secara kritis terhadap suatu masalah liliana sugiharto, bagian anatomi FK unika atma jaya

hubungan EBM dg Critical appraisal? o CA merupakan dasar dari EBM, yg didasarkan dari CT (critical thinking) dan bersumber dari IT. Jika IT nya bagus maka informasi yang didapat juga akan bagus sehingga seseorang dapat melakukan CA

Critical Appraisal ( CA ) tujuan? o o o o Agar mampu mengevaluasi dan menganalisis sumber informasi yang diperoleh. Agar mampu memahami informasi yang diperoleh. Agar mampu mengikuti perubahan informasi yang ada. Agar mampu memberi komentar dan mengevaluasi baik terhadap permasalahan yang dihadapi maupun pemecahan masalah tersebut. o Agar mampu memilih kriteria informasi yang tepat untuk dianalisa (www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.ht m)

manfaat? o o o o o Meningkatkan daya analisis kritis Menentukan alternatif yang lebih baik Memunculkan banyak pertanyaan yang baru Informasi yang diproleh lebih detail dan lebih paham Memperoleh kebenaran darisuatu informasi ; liliana sugiharto, bagian anatomi FK unika atma jaya

langkah-langkah? ; menyiapkan sesi analisi kritis

baca keseluruhan artikel tanpa mencatat untuk memahami gagasan dan tujuan penulisan serta topic utama dari artikel tersebut

; ; ;

menggarisbawahi gagasan-gagasan utama dan membuat catatan lengkapnya mengoreksi tujuan utama, metode yang digunakan, hasil penelitian dan kesimpulan dari hasil analisis menyusun CA sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah yaitu introduction, body dan conclusion

; o ;

mengidentifikasi proses yang perlu diperbaiki sumber : www.deliveri.org and praktikum 4

kendala? o o o o memakan banyak waktu Critikal Apprasial tidak selalu memberikan jawaban yang mudah Critical apprasial dapat membuat keputusasaan jika CA menonjolkan kekurangan dari bukti2 yang baik (Sumber : Alison Hill, Claire Spitlehouse, Institute Of Heal Sciences Oxford)

; ; ;

Kurangnya pengetahuan tentang program penelitian Terkadang membosankan bagi yang melakukan Perlu biaya yang tidk sedikit o (Sumber : www.FKUNAIR.ac.id)

keuntungan dan kerugian? o o Keuntungan : Dapat mengembangkan pemikiran menurut akses informasi yang valid,relevan dan berguna sesuai dengan hasil publikasi riset pengetahuan o Keterampilan CA tidak sulit untuk dikembangkan

o o

CA melakukan pendekatan dengan peralatan yang nyaman dan memadai Bersama dengan kemampuan menunjukkan dalam menemukan bukti penelitin dan perubahan pelatihan sebagai hasil penelitian,CA adalah jalan penutup dari gabungan antara peneliti dan pelatihan sebagai kontribusi yang penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan

o ;

Kerugian :

CA tidak dapat berkembang bila pertanyaan hasil analisis yang dihasilkan terlalu mudah dengan fakta intervensi tidak efektif sesuai dengan bukti

; ;

CA ditekankan jika kekurangan bukti informasi yang baik,yang dapat membuat hasil riset terbatas pada infornasi yang tidak jelas CA tidak selalu memberikan pembaca dengan kemudahan menjawab atau menjawab suatu kemungkinan yang diharapkan itu mungkin ditekankan bahwa intervensi penulis tidak efektif o liliana sugiharto, bagian anatomi FK unika atma jaya harus melakukan critical appraisal dalam

Mengapa o

mencermati artikel? mendorong kita untuk membuat keguanaan bukti suatu penelitian dan juga menutup kerenggangan antara penelitian dan fakta o o o o ; ; penelitian yang dipublikasikan tidak selalu dapat dipercaya penelitian yang dipublikasikan tidak selalu valid untuk memperbaiki keefektifan klinis (Sumber; www.Keele.ac.uk)

Pengetahuan apa yg dimiliki untuk melakukan CA? pengetahuan tentang metodologi dan biostatistika yang cukup baik.

Pengetahuan tentang tata cara kajian kritis menurut EBM. Tanpa pengetahuan tentang metodologi dan biostatistika, seseorang tidak dapat menyimpulkan bukti dari makalah tersebut.

; ; ; ;

hal pokok

yg

harus dikaji dalam menerapkan hasil

penelitian terhadap pasien? Valid, Penting dan Dapat diterapkan pada pasien kita. o (Kajian menurut Kritis Makalah Ilmiah Kedokteran Bukti (KBB); Klinik DR.Dr. Kedokteran Berbasis

Hananto Wiryo, Sp.A) ; ; ; ; jelaskan petunjuk untuk menyeleksi makalah ilmiah sesuai materinya? Tabel 3 : Petunjuk Untuk Menyeleksi Makalah Dalam Perkumpulan Membaca Makalah Materi Pokok ; Penelitian Tunggal Terapi ; apakah dilakukan randomisasi pada pasien ? ; ; Diagnosis ; apakah semua pasien dianalisis dan mendukung kesimpulan ? apakah terdapat independent blind bila ; dibandingkan jumlah dengan pasien standar termasuk baku ? apakah spektrum yang layak dari perjalanan penyakit pasien dimana tes diagnosis ; Merugikan ; akan diterapkan secara klinis. apakah secara jelas teridentifikasi perbandingan kelompok yang sama dengan ; determinan penting dari kesudahan? Apakah pengukuran kesudahan dan

paparan sama pada tiap kelompok ; Prognosis ; yang dibandingkan? Apakah terdapat dalam ; ; ; Penelitian Gabungan Tinjuan Kepustakaan ; perjalanan sampel penyakit yang yang

representatif pada suatu titik waktu diidentifikasi dengan jelas ? Apakah pengamatan cukup lama dan lengkap? ; Apakah Apakah untuk layak ? Apakah review kriteria memilih ditujukan yang pada

pertanyaan yang terfokus dan jelas ? dugunakan yang makalah

dimasukkan pada tinjuan kepustakaan ; Protap ; ; kesudahan secara spesifik

jelas dicantumkan? Apakah protap menggunakan suatu proses ; Decision analysis ; yang jelas untuk mengidentifikasi dan memilih bukti ? Apakah model analisis yang dapat dipercaya penetapan penting ? ; Apakah bukti yang valid digunakan untuk ; Analisis ekonomi ; ; membuat probabilitas data dasar dan penggunaannya? Apakah 2 atau lebih alternatif yang jelas dibandingkan ? Apakah konsekuensi yang diduga dari tiap alternatif berdasarkan pada bukti yang valid? merupakan keputusan klinik suatu yang

bagian mana yg paling penting dalam makalah ilmiah?

Bagian metode. Karena pada bagian metode menerangkan tentang subjek penelitian, cara pengambilan sampel, cara pemeriksaan, dan analisis data. Bagian ini yang menentukan apakah sampel diambil secara acak, dan bagaimana secara rinci proses randomisasi tersebut dilakukan. Jadi, penelitian yang valid adalah penelitian yang terbukti melakukan pengambilan sampel secara acak.

o ; ; ; ;

Sumber : Kajian Kritis.

bagaimana menilai hasil penelitian? o Yang perlu dinilai adalah : apakah makalah tersebut valid ? apakah makalah yang sudah dinilai valid tersebut penting ? apakah makalah yang sudah dinilai valid penting tersebut dapat diterapkan pada pasien kita ?

bagaimana menilai pentingnya suatu makalah penelitian? o Kalau kita mempelajari pada bagian suatu makalah ilmiah, setelah mengkaji metode untuk menentukan

validitasnya, kita kemudian menilai apakah makalah tersebut penting. Dari aspek terapi, pentingnya suatu makalah dilihat dari besarnya nilai JDD (jumlah yang dibutuhkan untuk diobati), sedangkan pada aspek diagnosis siambil selisih antara nilai PrTP (Pre Test Probabilitas) dan PoTP (Post Test Probabilitas). Kita dapat menghitung nilai JDD, PrTP, dan PoTP pada bab hasil penelitian dalam makalah tersebut. ; bagaimana menilai agar makalah dapat diterapkan pada pasien? o Untuk menilai makalah agar dapat diterapkan pada pasien kita tergantung dari tingkat penguasaan substansi makalah tersebut. Menilai apakah makalah dapat diterapkan pada pasien, tidak sesederhana dengan hanya memakai kriteria

inklusi dan eksklusi, tetapi juga perbedaan secara kuantitatif dan kualitatif termasuk juga adanya biologic sense. Seseorang yang sudah mendalami substansi, akan dengan segera mengetahui bahwa kondisi yang tertulis di dalam makalah tersebut sama atau berbeda dan kita dapat memprediksikan besaran perbedaan tersebut. Sehingga apabila kita mengandaikan suatu besaran dengan nilai f, dimana nilai f (dalam prosentase) menunjukkan perbedaan kondisi pasien kita dengan pasien yang tertulis di dalam makalah. Jadi besarnya nilai JDD pasien kita ( untuk makalah aspek terapi) adalah : JDD (makalah)/nilai f, sehingga kita melihat bahwa selain diperlukan pengetahuan tentang ketentuan-ketentuan EBM, juga sangat diperlukan penguasaan substansi dalam mengkaji setiap makalah ilmiah. o Sumber : Kajian Kritis.

Anda mungkin juga menyukai