Anda di halaman 1dari 10

Laporan Kasus

Tinea Facialis et Corporis

Oleh: Ira Utami Putri, S.Ked

Pembimbing: Prof. Dr. Suroso Adi Nugroho, Sp.KK(K)

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN RUMAH SAKIT MOH. HOESIN PALEMBANG

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2009 HALAMAN PENGESAHAN Laporan Kasus

Tinea Facialis et Corporis

Oleh:

Oleh: Ira Utami Putri, S. Ked Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat guna mengikuti kepaniteraan klinik senior di Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Rumah Sakit Dr.Mohammad Hoesin Palembang periode 25 Mei 2009 29 Juni 2009 Palembang, Juni 2009

Pembimbing

Prof. Dr. Suroso Adi Nugroho, Sp.KK(K)

STATUS PASIEN I. IDENTIFIKASI Nama Usia Jenis Kelamin Status Agama Pekerjaan Suku Bangsa Alamat : Tn. A : 19 tahun : Laki-laki : Belum menikah : Islam : Belum bekerja (mahasiswa) : Palembang : Indonesia : Jl. A. Yani Lr. Fuad Plaju Palembang

No rekam medik : 648833 Kunjungan pertama ke Poli IKKK RSMH, tanggal 1 Juni 2009 II. ANAMNESIS (Autoanamnesis, 1 Juni 2009 pukul 10.00 WIB) Keluhan Utama : Bercak merah disertai gatal pada pipi kanan sejak kisaran 1 pekan yang lalu Riwayat Perjalanan Penyakit : Kisaran 1 pekan yang lalu, pasien mengeluh timbul bercak merah yang terasa gatal pada pipi kanan, berbentuk bulat dengan ukuran kira-kira sebesar uang logam 50 rupiah. Gatal dirasakan hilang timbul namun lebih terasa hebat pada saat pasien berkeringat. Pasien tidak berobat untuk keluhan ini. Kisaran 4 hari yang lalu, pasien mengeluh bercak merah melebar dan timbul dua bercak merah sebesar tutup gelas belimbing di leher bagian tengkuk yang terasa gatal juga. Pasien juga mengeluh bercak merah ditutupi oleh lapisan

sisik halus berwarna putih yang tidak berminyak. Tidak ada hilang rasa pada bercak-bercak merah di pipi dan tengkuk pasien. Pasien tidak pernah mengoleskan apapun ke wajahnya selama 1 pekan terakhir. Pasien lalu membeli obat berupa salep 88 dan memakainya tapi keluhan tidak berkurang. Karena pasien merasa tidak nyaman pasien memutuskan untuk berobat ke poliklinik IKKK RSMH Palembang. Riwayat Penyakit Dahulu : - Riwayat pernah menderita penyakit kulit yang sama disangkal - Riwayat alergi kosmetik tidak ada Riwayat Penyakit Dalam Keluarga : - Ada anggota keluarga yang menderita sakit kulit dengan gejala yang sama. Riwayat Higiene : - Pasien mandi dua kali sehari dengan air sumur dan memakai sabun batang. - Pasien memakai handuk yang dipakai bersama-sama dengan anggota keluarga yang lain - Pasien mengganti pakaian setiap dua kali dalam sehari. - Pasien tidak memelihara hewan di rumah. Riwayat sosial ekonomi: - Pasien adalah mahasiswa yang tinggal dengan kakek, nenek dan seorang kakaknya. - Pasien tinggal di kompleks perumahan yang tidak terlalu padat penghuninya. III.PEMERIKSAAN FISIK Status Generalis Keadaan Umum : baik

Keadaan sakit Kesadaran Tekanan Darah Nadi Suhu Pernapasan Tinggi Badan Berat Badan IMT Status gizi

: tampak sakit ringan : compos mentis : 120/80 mmHg : 80 x/menit : 36,5 C : 20 x/menit : 160 cm : 44 kg : 17 (underweight) : sedang

Keadaan Spesifik Kepala Wajah Mata Hidung : lihat status dermatologikus : konjungtiva palpebra tidak anemis, sklera tidak ikterik, palpebra tidak edema. : bagian luar tidak ada kelainan, septum dan tulangtulang dalam perabaan baik. Selaput lendir dalam batas normal. Telinga Mulut : nyeri tekan processus mastoideus tidak ada, selaput pendengaran tidak ada kelainan, pendengaran baik. : tonsil tidak ada pembesaran, lidah tidak pucat, tidak ada atrofi papil, gusi tidak berdarah, tidak ada stomatitis, tidak ada rhagaden. Tenggorokan Leher Thoraks : faring tidak hiperemis : tekanan vena jugularis (5-2) cmH2O, tidak terdapat pembesaran KGB. : bentuk dada simetris, sela iga tidak melebar, retraksi dinding dada tidak ada.

Jantung Paru-paru Abdomen Ekstremitas atas

: HR=80x/menit, murmur tidak ada, gallop tidak ada. : vesikuler (+) normal, ronchi tidak ada, wheezing tidak ada. : datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien tak teraba, bising usus dalam batas normal. : eutoni, eutrofi, gerakan ke segala arah, kekuatan +5, nyeri sendi tidak ada, pitting edema tidak ada, refleks fisiologis normal, turgor normal.

Ekstremitas bawah

: eutoni, eutrofi, gerakan ke segala arah, kekuatan +5, nyeri sendi tidak ada, pitting edema tidak ada, varises tidak ada, refleks fisiologis normal, turgor normal.

Kulit Kelenjar Getah Bening Status Dermatologikus Regio facialis dextra :

: lihat status dermatologikus. : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

Plak eritema, soliter, ukuran 7x5 cm, polisiklik, tepi lebih aktif berupa papul eritema multipel, dan permukaan ditutupi skuama halus. Regio colli posterior : Dua plak eritem, masing-masing ukuran 6x2 cm dan 5x5 cm, polisiklik dan sirkuler, tepi lebih aktif berupa papul eritema multipel, dan permukaan ditutupi skuama halus.

Regio Facialis Dextra

Regio Colli Posterior

IV. PEMERIKSAAN DERMATOLOGI MANUAL Scratch Test: Bercak putih digores, maka akan tampak squama halus

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan mikroskopik preparat dengan KOH 10% (regio facialis dextra) didapatkan hifa (+). VI. RESUME Laki-laki, mahasiswa, 19 tahun beralamat dalam kota datang pertama kalinya ke Poli IKKK RSMH dengan keluhan utama bercak merah disertai gatal pada pipi kanan sejak kisaran 1 pekan yang lalu Kisaran 1 pekan yang lalu, pasien mengeluh timbul bercak merah yang terasa gatal pada pipi kanan, berbentuk bulat dengan ukuran kira-kira sebesar uang logam 50 rupiah. Gatal dirasakan hilang timbul namun lebih terasa hebat pada saat pasien berkeringat. Kisaran 4 hari yang lalu, pasien mengeluh bercak merah melebar dan timbul dua bercak merah sebesar tutup gelas belimbing di leher bagian tengkuk yang terasa gatal juga. Pasien juga mengeluh bercak merah ditutupi oleh lapisan sisik halus berwarna putih yang tidak berminyak. Tidak ada hilang rasa pada bercak-bercak merah di pipi dan tengkuk pasien. Pasien tidak pernah mengoleskan apapun ke wajahnya selama 1 pekan terakhir. Pasien lalu membeli obat berupa salep 88 dan memakainya tapi keluhan tidak berkurang. Ada anggota keluarga yang menderita sakit kulit dengan gejala yang sama. Penderita memakai handuk yang dipakai bersama-sama dengan anggota keluarga yang lain. Dari pemeriksaan fisik didapatkan status generalikus dalam batas normal. Pada status dermatologikus regio facialis dextra: Plak eritema, polisiklik, tepi lebih aktif berupa papul eritema multipel, dan permukaan ditutupi skuama putih halus selapis, pada status dermatologikus regio colli posterior: dua plak eritem, masing-masing ukuran 6x2 cm dan 5x5 cm, polisiklik dan sirkuler, tepi

lebih aktif berupa papul eritema multipel, dan permukaan ditutupi skuama halus. Pemeriksaan mikroskopik preparat dengan KOH 10% (regio facialis dextra) didapatkan hifa panjang (+). VII. DIAGNOSIS BANDING - Tinea facialis et corporis - Dermatitis kontak akibat alergi kosmetik - Dermatitis seboroik - Psoriasis - Morbus Hansen VIII. DIAGNOSIS KERJA Tinea facialis et corporis IX. PENATALAKSANAAN Umum: 1. Memberikan informasi kepada pasien mengenai penyakitnya dan pengobatannya. 2. Menyarankan kepada pasien untuk mengunakan obat secara teratur dan tidak menghentikan pengobatan tanpa seizin dokter. 3. Menyarankan kepada pasien untuk lebih memelihara/ menjaga kebersihan 4. Menyarankan kepada pasien untuk tidak menggunakan handuk secara bersama-sama dengan anggota keluarga yang lain

Khusus: Sistemik: - Anti histamin 3x1 /hari kalau perlu. Topikal: - Ketokonazol krim (dioleskan 2 kali sehari, pagi dan sore hari pada bercak merah dan gatal) selama minimal 2 minggu. X. PROGNOSIS Quo ad vitam : bonam Quo ad functionam : bonam Quo ad sanationam : bonam

10

Anda mungkin juga menyukai