Anda di halaman 1dari 9

Konstruksi Rangka atap terbagi 2 bagian 1. penutup atap 2.

pendukung atap ( rangka kuda-kuda )

Atap adalah bagian bangunan yang mempunyai fungsi sebagai pelindung bangunan dari panas dan hujan serta juga berfungsi untuk menambah keindahan bangunan. 1. Penutup Atap Berbagai macam bentuk penutup atap baik bentuk, bahan maupun ukuran yang beragam Bentuk, bahan maupun ukuran penutup atap sangat mempengaruhi susunan konstruksi pendukungnya Bahan penutup atap yang banyak dikenal : genteng, sirap, asbes, seng, aluminium dan lain sebagainya Bentuk atap dapat disebut, atap pelana, atap perisai, atap gergaji, atap joglo, dan lain nya Bahan-bahan penutup atap Setiap jenis penutup atap punya kelebihan dan kekurangangnya masingmasing. Anda bisa memilihnya dengan mempertimbangkan penampilan, kepraktisan, bentuk dan umur rencananya masing masing. Berikut saya akan bahas beberapa jenis yang paling popular saat ini : Atap sirap

Penutup atap yang terbuat dari kepingan tipis kayu ulin (eusideroxylon zwageri) ini umur kerjanya tergantung keadaan lingkungan, kualitas kayu besi yang digunakan, dan besarnya sudut atap. Penutup atap jenis ini bisa bertahan antara 25 tahun hingga selamanya. Bentuknya yang unik cocok untuk rumah rumah bergaya country dan yang menyatu dengan alam. Atap genteng tanah liat tradisional

Material ini banyak dipergunakan pada rumah umumnya. Gentang terbuat dari tanah liat yang dipress dan dibakar. Kekuatannya cukup. Genteng tanah liat membutuhkan rangka untuk pemasangannya. Genteng dipasang pada atap miring. Genteng menerapkan sistem pemasangan inter-locking atau saling mengunci dan mengikat.

Atap adalah salah satu bagian rumah yang paling terlihat dari luar dan sangat menentukan penampilan rumah. Selain itu, atap berperan melindungi isi rumah dari panas, dingin, hujan, angin, dan pengaruh cuaca lainnya. Rumah sebagus apa pun kalau atapnya bocor tentu akan membuat pusing pemiliknya. Karena itu, penting sekali untuk memilih jenis atap yang tepat untuk rumah Anda. Ada banyak pilihan bahan untuk atap rumah. Produk-produk baru selalu bermunculan untuk menggantikan yang lama dengan material yang lebih unggul dan memenuhi tuntutan teknik dan estetika bangunan baru. Berikut adalah beberapa jenis bahan untuk atap rumah yang paling populer. Ingatlah bahwa tidak semua bahan cocok untuk rumah Anda dan masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri. 1. Sirap Sirap biasanya dibuat dari kayu besi/kayu ulin tua yang tahan cuaca. Setiap lembar sirap memiliki warna, lebar, ketebalan dan potongan yang unik sehingga terlihat alami. Sirap juga membuat rumah terasa sejuk karena tidak menyerap panas dan memberikan sirkulasi udara yang bagus bagi atap. Namun, sirap memiliki beberapa kelemahan:

membutuhkan perawatan dan perbaikan teratur agar bisa bertahan lama. Pelapukan dan serangga dapat memperpendek usia sirap. lebih sulit dipasang dibandingkan dengan genteng sehingga kualitas atap sirap sangat tergantung pada kecakapan tukang yang memasangnya. rentan terhadap bahaya kebakaran bila tidak diproses dengan lapisan antipanas.

Karena mahal dan langkanya bahan serta berubahnya preferensi konsumen, kini sudah jarang orang menggunakan sirap sebagai penutup atap. 2. Genteng Tanah Liat

Genteng tanah liat dengan bermacam variasinya merupakan bahan atap yang paling banyak dipakai. Genteng jenis ini sangat awet karena tidak dapat lapuk, terbakar atau dirusak serangga. Bila jenis material dan pemrosesannya bagus, genteng tanah liat sangat sedikit memerlukan perawatan. Genteng tanah liat memiliki beberapa kelemahan:

genteng tanah liat dapat sangat berat sehingga membutuhkan papan pendukung yang lebih kuat. warna genteng dapat memudar atau menghitam setelah sekian lama. Genteng jenis baru yang diproses dengan suhu tinggi dan berglazur warnanya lebih permanen. relatif rapuh, dapat pecah bila Anda menginjaknya. Hal ini membuat perawatannya lebih sulit.

3. Genteng Beton Genteng beton biasanya dibuat dari semen yang diperkuat dengan serat dan aditif tertentu. Beberapa produk dilapisi dengan plastik, enamel, logam tipis, dan material lainnya. Genteng beton sangat awet karena tahan api, pelapukan dan serangga. Bentuk dan warnanya yang variatif juga menarik secara penampilan. Kelemahan utama genteng beton adalah bobotnya yang berat (lebih berat dari genteng tanah liat) dan harganya yang lebih mahal. 4. Genteng metal Genteng metal, sesuai namanya, terbuat dari logam antikarat. Bentuknya bisa dibuat seperti sirap, genteng beton atau genteng tanah liat. Genteng jenis ini juga awet, anti api dan bebas perawatan. Berbeda dengan seng yang biasa kita kenal, genteng metal memantulkan panas sehingga menjaga rumah tetap sejuk. Genteng metal juga ramah lingkungan karena terbuat dari material yang dapat didaur ulang. Karena berbobot ringan, genteng metal tidak membutuhkan dudukan atap yang kuat. Kelemahan utama genteng metal adalah harganya yang sangat mahal dibandingkan alternatif lain. Namun, hal itu sebanding dengan keawetannya. 5.Seng Seng adalah bahan penutup atap yang murah, ringan dan tahan lama. Seng terbuat dari lembaran logam tipis bergelombang yang diikat satu sama lain dengan paku. Kelemahan seng adalah sifatnya yang menahan panas, berkarat, kurang menarik secara penampilan dan mudah terhempas angin.

6. Asbes Asbes memiliki karakteristik seperti seng yaitu murah, ringan dan tahan lama. Tidak seperti seng, asbes tidak menyerap panas sehingga membuat rumah lebih sejuk. Kelemahan asbes adalah penampilannya yang tidak menarik, mudah retak bila terinjak dan dapat membahayakan kesehatan (memicu timbulnya kanker paru mesothelioma).

Seperti apa atap rumah yang anda inginkan. Berbagai macam model dan materialnya ada di pasaran. Kadang cukup membingungkan. Namun apapun jenis atap yang akan dipilih , kta harus memenuhi fungsi utamanya terlebih dahulu. Atap itu harus kuat, tahan terhadap cuaca hujan maupun panas dalam waktu puluhan tahun. Pemeliharaannya pun harus mudah. Anda tentu kesal jika atap anda bocor tiap kali hujan datang. Untuk menjalankan fungsinya itulah atap memerlukan konstruksi yang kokoh. Baik itu kolom dan balok penopang, rangka atap maupun material penutupnya. Perhitungan yang tepat akan memastikan bahwa atap anda akan bertahan selama puluhan tahun sesuai umur rencana rumah anda. Berbagai bentuk atap Banyak sekali pilihan bentuk atap untuk rumah anda yang akan mempengaruhi tampilan rumah secara keseluruhan. Namun setiap pilihan tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Berikut adalah beberapa bentuk yang dapat anda pertimbangkan : Atap Pelana ( gable roof )

Ini adalah bentuk atap yang paling aman. Sambungan hanya ada di atas yang biasa disebut bubungan. Atap ini paling sering dipakai

karena biayanya yang relatif paling murah dan pemeliharaannya pun mudah. Kebocoran lebih mudah diditeksi, biasanya pada bubungan yang merupakan satu satunya sambungan pada atap ini. Kemiringan minimal adalah 30 derajat. Tepi bawah bidang atap tempat air hujan jatuh dinamakan tepi teritis. Air bisa langsung jatuh ke tanah atau dibuatkan talang tepat dibawah teritis. Sementara pada kedua ujung tembok bangunan dibuatkan dinding sopi sopi sebagai pengganti fungsi kuda kuda. Atap perisai ( hip roof )

Jenis atap ini merupakan penyempurnaan dari atap pelana dan secara tampilan memang lebih cantik. Namun biayanya akan lebih besar karena akan menggunakan rangka yang lebih banyak. Resiko bocorpun lebih besar karena sambungan yang lebih banyak. Atap perisai terdiri dari 2 bidang atap miring yang membentuk trapezium panjang. Pada tepi atasnya bertemu pada satu garis lurus. Biasanya kemiringan atap ini sama pada setiap sisinya. Atap sandar

Atap ini bagian tepi atasnya memempel pada tembok vertikal sehingga sering disebut atap temple. Konstruksinya adalah setengah kuda kuda atau dapat diganti dengan dinding sofi sofi. Atap ini biasanya dipakai sebagai atap tambahan. Namun ada yang memakainya sebagai atap utama. Kadang dari depan kelihatan seperti memakai dak beton, padahal ternyata di belakang memakai jenis atap ini. Atap Datar. Atap ini biasanya terbuat dari dak beton. Konstruksinya berupa balok beton dan plat beton. Kelebihannya di atas atap ini bisa dijadikan tempat aktifitas seperti menjemur pakaian, taman ataupun tempat santai. Selain beton

mungkin juga atap kaca yang sering disebut skylight untuk memenuhi kebutuhan sinar matahari di dalam ruangan. Biaya atap ini yang paling mahal dibanding atap yang lainnya. Perawatannya pun lebih repot karena sering terjadi kebocoran. Maka di lapisan luar biasanya diberi lapisan anti bocor secara berkala bisa 2 atu 3 tahun sekali. Atap datar tidak mempunyai rongga udara di bawahnya sehingga membuat suhu udara ruangan di bawahnya menjadi lebih panas. Perlu dibuat ruang insulasi ( peredam suhu udara) tepat diatas plafon. Atau dapat juga dengan melapisi dak beton dengan glasswooll ( peredam panas berbahan serabut). Atap Kombinasi

Semakin kompleks desain sebuah bangunan mungkin akan lebih rumit juga desain atapnya. Mungkin diperlukan lebih dari satu jenis atap untuk rumah tinggal. Bisa bervariasi tergantung design dan kebutuhan. 2. pendukung atap ( rangka kuda-kuda ) Susunan Konstruksi pendukung penutup atap terdiri dari : 1. Bila penutup atap dari bahan genteng, sirap, susunan konstruksi pendukungnya adalah : - genteng/sirap - kaso - gording - rangka kuda-kuda 2. Bila penutup atap dari asbes gelombang, seng / alluminium gelombang, susunan konstruksi pendukungnya adalah :

- asbes/seng - gording - rangka kuda-kuda

Berbagai jenis rangka atap Atap berfungsi untuk melindungi bangunan yang ada dibawahnya dari pengaruh cuaca maupun benda-benda yang menggangu. Keaneka ragaman material memberikan pertimbangan kepada anda untuk memilih bahan untuk konstruksi atap. Jenis- jenis yang umum adalah sebagai berikut :

Rangka Kayu Sejak dahulu rangka atap kayu banyak digunakan dalam bangunan rumah tinggal. Namun banyaknya permentaan dan kebutuhan kayu dengan kualitas yang baik menyebabkan persediaan alam akan kayu makin sulit di pasaran. Harga pun jadi relatif mahal apalagi untuk mendapatkan kualitas yang tebaik. Keuntungan rangka kayu adalah jika anda akan mengexpose rangka atap. Keaslian profil kayu dapat menambah keindahan rumah anda. Tapi kerugiannya adalah kerentanan kayu terhadap rayap yang bisa menjadi masalah besar. Maka treatment anti rayap yang benar diperlukan sebelum anda memasang rangka kayu.

Rangka atap Baja Ringan Banyak cara yang digunakan untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan kayu sebagai rangka atap. Yang paling populer saat ini adalah penggunaan atap baja ringan. Baja ringan terbuat dari bahan baja dengan campuran aluminium dan zink. Keunggulannya tentu bahan ini lebih ringan, tidak muai, tahan karat, tidak mudah lapuk, anti rayap dan kuat sampai puluhan tahun. Ranka atap baja ringan juga lebih efisien dari segi biaya maupun juga waktu. Suatu studi menyimpulkan rangka atap dari kayu lebih mahal rata2 116 % dibanding rangka atap baja ringan. Waktu penyelesaiannya pun rangka kayu lebih lambat 75 % dibanding rangka baja ringan. Namun rangka atap baja ringan tidak untuk rangka yang diexpose. Rangka ini lebih cocok tertutup oleh penutup atap dan plafon. Anda dapat memilih sesuai dengan delera dan budget yang ada.

Perbandingan Material Rangka Atap Berikut adalah perbandingan antara material rangka atap baja ringan dengan rangka atap kayu, baja, dan beton bertulang . RANGKA ATAP KAYU +/- 10 kg/m2 Tidak baik RANGKA ATAP BAJA +/- 20 kg/m2 Baik RANGKA ATAP BAJA RINGAN +/- 6 kg/m2 Baik

URAIAN

ATAP BETON

Berat per m2 Ketahanan terhadap serangga Ketahanan terhadap karat Kemampuan menjalarkan api Ketepatan ukuran

+/- 30 kg/m2 Baik

Baik

Baik

Tidak baik

Baik

Cepat

Lambat Tidak baik

Lambat

Lambat

Tidak baik

Baik

Baik

Ketahanan terhadap perubahan temperatur Kecepatan proses pekerjaan Finishing

Tidak baik

Baik

Baik

Baik

Cepat

Lama Plester aci Banyak Terbatas Jarang

Cepat

Paling Cepat

Anti rayap

Anti karat

Tidak perlu Paling sedikit Bebas Bebas

Waste Material Bentuk desain atap Perawatan

Banyak Bebas Sering

Sedikit Terbatas Jarang

Anda mungkin juga menyukai