I. IDENTITAS PASIEN Nama Jenis kelamin Umur Agama Suku/Bangsa Pekerjaan Alamat No. Register : Tn. S : Laki-laki : 25 Tahun : Islam : Makassar/Indonesia : Swasta : PAI KP Balang Tangnga Biringkanaya : 588189
Tanggal pemeriksaan : 15 Februari 2012 Rumah sakit Dokter pemeriksa : Wahidin Sudirohusodo : dr. D
II. ANAMNESIS KU : Nyeri pada mata sebelah kanan dan kiri AT : Dialami sejak tahun 2009 disertai penglihatan menurun, nyeri pada mata
dirasakan semakin memberat sejak 1 bulan terakhir. Riwayat mata merah pada mata kanan (+) sejak 1 bulan yang lalu, kotoran mata berlebih (-), air mata berlebih (+) kadang-kadang, gatal (-), rasa berpasir (-), riwayat melihat seperti bayangan hitam (-), riwayat melihat kilatan cahaya (-), nyeri kepala hebat (+) hilang timbul, mual (-), muntah (-), riwayat trauma sebelumnya (-), riwayat memakai kaca mata (-). Riwayat menderita menderita penyakit gula dan tekanan darah tinggi (-). Riwayat penyakit sama pada keluarga (-). Riwayat pengobatan sebelumnya (+) di BKMM dan didiagnosis glaucoma serta diberi obat Glaucon, KSR, dan Timol.
III. STATUS GENERALIS KU Tanda Vital : Sakit sedang, gizi cukup, compos mentis : Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi Pernapasan Suhu : 80x/menit : 16x/menit : 36,70C
OD Edema (-) Lakrimasi (+) Normal Hiperemis (+) Normal Normal ke segala arah :
OS Edema (-) Lakrimasi (-) Normal Hiperemis (-) Normal Normal ke segala arah :
Mekanisme muskular
B. Palpasi Pemeriksaan Tensi okuler Nyeri tekan Massa tumor Glandula preaurikuler OD Tn+2 Ada Tidak ada Tidak ada pembesaran OS Tn+1 Tidak ada Tidak ada Tidak ada pembesaran
C. Tonometri TOD = 0/5,5 = 2/7,5 = 4/10 = 43,4 mmHg TOS = 3/5,5 = 5/7,5 = 7/10 = 30,4 mmHg
H. Penyinaran Oblik Pemeriksaan Konjungtiva Kornea BMD Iris Pupil OD Hiperemis (+) Edema Dangkal Coklat, Kripte (+) Bulat, middilatasi, RC (-) OS Hiperemis (-) Jernih Normal Coklat, Kripte (+) Bulat, sentral, RC (+)
J. Oftalmoskopi FOD : pasien tidak kooperatif. FOS : refleks fundus (+), papil N.II batas tegas, CDR 0,8, a/v = 2/3, makula refleks fovea (+) kesan normal, retina perifer kesan tipis.
K. Slit Lamp SLOD : konjungtiva hiperemis (+), kornea edema, BMD dangkal, iris coklat kripte (+), pupil bulat, middilatasi, RC (-), lensa jernih. SLOS : konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih, BMD kesan normal, iris coklat kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa jernih.
L. Gonioskopi OD OS
M. PERIMETRI OS
N. RESUME Seorang laki-laki umur 25 tahun datang ke poliklinik Mata RSWS dengan keluhan utama nyeri pada mata kanan dan kiri yang dialami sejak 2009 disertai penglihatan menurun, nyeri pada mata dirasakan semakin memberat sejak 1 bulan terakhir. Riwayat mata merah pada mata kanan (+) sejak 1 bulan yang lalu, kotoran mata berlebih (-), air mata berlebih (+) kadang-kadang, gatal (-), rasa berpasir (-), riwayat melihat seperti bayangan hitam (-), riwayat melihat kilatan cahaya (-), nyeri kepala hebat (+) hilang timbul, mual (-), muntah (-), riwayat trauma sebelumnya (-), riwayat memakai
5
kaca mata (-). Riwayat menderita menderita penyakit gula dan tekanan darah tinggi (-). Riwayat penyakit sama pada keluarga (-). Riwayat pengobatan sebelumnya (+) di BKMM dan didiagnosis glaucoma serta diberi obat Glaucon, KSR, dan Timol. Dari pemeriksaan oftalmologi, didapatkan pada inspeksi OD konjungtiva hiperemis (+), lakrimasi (+), pupil bulat, middilatasi, RC (-), dan OS kesan normal. Visus Oculus Dextra (VOD) : 0 dan VOS : 6/12 F. Pada pemeriksaan tonometri, didapatkan TOD : 43,4 mmHg dan TOS : 30,4 mmHg. Pada pemeriksaan funduskopi didapatkan FOS : refleks fundus (+), papil N.II batas tegas, CDR 0,8, a/v = 2/3, makula refleks fovea (+) kesan normal, retina perifer kesan tipis.Pada pemeriksaan Slitlamp, didapatkan SLOD konjungtiva hiperemis (+), kornea edema, BMD dangkal, iris coklat kripte (+), pupil bulat, middilatasi, RC (-), lensa jernih. dan SLOS kesan normal. Pada pemeriksaan gonioskopi terlihat trabekula meshwork pada kedua mata dengan kesan sudut terbuka dan pada pemeriksaan perimetri OS tampak adanya defek lapangan pandang pada bagian superior. V. DIAGNOSIS ODS Glaukoma Primer Sudut Terbuka VI. PENATALAKSANAAN Timol ED 2x1 gtt ODS C. Lyters ED 4x1 gtt ODS Glaucon tab. 3x250 mg KSR tab. 1x1 Rencana OD trabekulektomi jika TOD 30 mmHg
VIII. DISKUSI Pasien ini didiagnosa sebagai glaukoma sudut terbuka primer karena dari anamnesis didapatkan bahwa penglihatan berkurang secara mendadak dan sering disertai dengan nyeri kepala, dari pemeriksaan tonometri didapatkan adanya peningkatan tekanan intraokuler (TOD : 43,4 mmHg dan TOS : 30,4 mmHg). Selanjutnya dilakukan pemeriksaan Gonioskopi dimana pada pasien ini struktur-struktur seperti Trabecular Meshwork terlihat dengan jelas seperti pada orang normal. Pada pemeriksaan perimetri oculus sinistra tampak adanya defek lapangan pandang. Sedangkan pada pemeriksaan funduskopi oculus sinistra ditemukan adanya cupping, dan Cup Disc Ratio = 0,8 nasalisasi, retina perifer kesan tipis. Dengan ditemukannya peningkatan tekanan intraokuler dan defek lapangan pandang dimana penyebab pasti pada pasien ini tidak diketahui, maka pasien didiagnosa sebagai ODS glaukoma primer sudut terbuka. Adapun penatalaksanaan pada pasien ini berupa pemberian obat yang menekan produksi humor aquous seperti Cendo Timol (obat golongan penghambat adrenergik beta) dan Glaucon (obat golongan carbonic anhydrase inhibitors). Selain itu diberikan juga KSR tablet (Potassium chloride) untuk mengurangi efek samping dari Glaukon dan mencegah terjadinya hipokalemia.