Anda di halaman 1dari 18

KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURSHIP)

4 KELOMPOK: (Ciputra,2007:16) Business Entrepreneur Academic Entrepreneur Government Entrepreneur Social Entrepreneur KEWIRAUSAHAAN: Adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produksi baru dengan meningkatkan efisieansi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. (Inpres No. 4 Tahun 1995( Adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi. (Hisrich Peters, 1995:10) Adalah sikap dan perilaku wirausaha yaitu orang yang inovatif, antisipatif, inisiatif, pengambil resiko, dan berorientasi laba. (John Kao (1991;14)

JENIS WIRAUSAHA WIRAUSAHA (ENTREPRENEUR) : Kemampuan membaca peluang Mengambil resiko Membuat rencana kegiatan sendiri Menciptakan kegiatan usaha dan kegiatan industry yang sebelumnya belum ada

Business Entrepreneur Owner Entrepreneur Professional Entrepreneur

3 tipe utama: 1. Wirausaha Ahli (Craftman) 2. The Promoter 3. General Manager

Profil Wirausaha (Zimmerer & Scarborough, 1996:9)

Women Entrepreneur Minority Entrepreneur Immigrant Entrepreneur Part Time Entrepreneur Family & Owner Entrepreneur Co-preneur

RINGKASAN MATERI KEWIRAUSAHAAN HASAN & SETIA AJI 1

BACHTIAR

RINGKASAN MATERI KEWIRAUSAHAAN HASAN & SETIA AJI 2

BACHTIAR

CIRI-CIRI & SIFAT WIRAUSAHA

Geoffrey G. M (2005:5) Dalam Suherman (2008:16

Percaya Diri Berorientasikan Tugas dan Hasil Pengambil Resiko Kepemimpinan Korisinilan Orientasi Masa Depan

CIRI-CIRI & SIFAT WIRAUSAHA

Fadel Muhamad

Kepemimpinan Inovasi Cara Pengambil Keputusan Sikap Tanggap terhadap Perubahan Bekerja Ekonomis dan Efisien Visi Masa Depan Sikap Terhadap Resiko

Konsep 10 D (Bygrave, 1994:5)

Dream (mimpi berupa visi) Decisiveness (membuat keputusan secara cepat) Doers (menindaklanjuti) Determination (menentukan dan melaksanakan) Dedication (dedikasi) Devotion (Kegemaran atau kegilagilaan) Details (secara rinci) Destiny (bertanggungjawab) Dollars (Uang atau kekayaan) 10.Distribute (mendistribusikan)

RINGKASAN MATERI KEWIRAUSAHAAN HASAN & SETIA AJI 3

BACHTIAR

BERFIKIR KREATIF

Ciri dan sifat Berpikir Kreatif (Danny dan Davis)

Fleksibel, Tidak konvensional, Eksentrik (aneh) Bersemangat Bebas Berpusat pada diri sendiri Bekerja keras Berdedikasi Intelegen Fluency (Kelancaran) Flexibilty (Keluwesan) Originality (Keaslian) Elaboration (penguraian) Redefinition (Perumusan kembali) Persiapan (preparation) Investigasi (Investigation) Transformasi (transformation) Inkubasi (Incubation) Iluminasi (Ilumination) Verivikasi (Verification) Implementasi (Implementation) Evaluasi (Evaluation) Pengembangan (Development)

BERPIKIR KREATIF: Berpikir yang menghasilkan metode baru, konsep baru, perencanaan baru, dan seni baru. KREATIVITAS: Merupakan hasil dari proses berpikir kreatif yang dilakukan oleh seseorang.

5 Sifat Berpikir Kreatif (Guilford)

Tahap Berpikir Kreatif (Rawlinson)

RINGKASAN MATERI KEWIRAUSAHAAN HASAN & SETIA AJI 4

BACHTIAR

RINGKASAN MATERI KEWIRAUSAHAAN HASAN & SETIA AJI 5

BACHTIAR

INOVASI (INOVATION)

Prinsip-prinsip Inovasi INOVASI: Penemuan atau trobosan yang menghasilkan produk baru yang belum pernah ada sebelumnya atau mengerjakan sebuah produk yang sudah ada dengan cara baru. Sebuah inovasi lahir dari cara berfikir inovatif Mengembangkan Cara Berpikir Inovatif

a. Prinsip Keharusan: 1)Keharusan menganalisa peluang 2) Keharusan memperluas wawasan 3) Keharusan untuk bertidak efektif 4) Keharusan untuk tidak berfikir muluk b. Prinsip Larangan: 1) Larangan untuk berlagak pintar 2) Larangan Untuk rakus 3) Larangan untuk berpikir terlalu jauh ke depan

Biasakan memiliki mimpi Perkayalah sumber ide Biasakan diri menerima perubahan dan perbedaan Tumbuhkan sikap empati

RINGKASAN MATERI KEWIRAUSAHAAN HASAN & SETIA AJI 6

BACHTIAR

Kepemimpinan Kepemimpinan
Kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakan, dan kalau perlu memaksa orang lain agar menerima penga -ruh itu selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian suatu maksud atau tujuantujuan tertentu. (Nurdin, 2001:23) Kemampuan untuk membujuk orang lain supaya mengejar tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan bergairah (Oteng Sutisna, 1993:254)

Dimensi Kepemimpinan

(David. G. Bowers & Stanley. E. S)


Pendekatan Kepemimpinan

Bantuan (Support) Kemudahan Interaksi Pengutamaan Tujuan Kemudahan Bekerja

(Carrol dan Torsi) Unsur Kepemimpinan Sebab Munculnya Pemimpin 10 Sifat Kepemimpinan (Ordway Tedd dalam Kartini Kartono, 1993:37) 1. Energi Jasmani dan Rohani 2. Kesadaran akan Tujuan dan Arah 3. Antusiasme 4. Keramahan dan Kecintaan 5. Integritas Aspek Pemimpin Aspek Kelompok Aspek Situasi

Pendekatan sifat Pendekatan Perilaku Pendekatan Situasional

Teori Genetis Teori Sosial Teori Ekologis dan Sintetis 6. Penguasaan Teknis 7. Ketegasan dalam mengambil keputusan 8. Kecerdasan 9. Keterampilan mengajar (Teaching skill) 10. Kepercayaan (Faith) 5. Tipe Laissez Faire 6. Tipe Populistis 7. Tipe Administratif 8. Tipe Demokratis

Tipe Kepemimpinan (Kartini Kartono, 1983:37)

1. Tipe Kharismatik 2. Tipe Paternalistis & Maternalistis 3. Tipe Militeristis 4. Tipe Otokratis Technicall Skill Human Skill Conceptual Skill (Keit Devis, 1981:127)

Keterampilan Kepemimpinan

(Leadership Skill)

RINGKASAN MATERI KEWIRAUSAHAAN HASAN & SETIA AJI 7

BACHTIAR

RINGKASAN MATERI KEWIRAUSAHAAN HASAN & SETIA AJI 8

BACHTIAR

Peranan Usaha Kecil

Organisasi Usaha Sederhana/Kecil


Organisasi usaha yang kegiatan usahanya bersekala kecil, dilakukan oleh masyarakat dengan modal relatif kecil dan dikelola dengan manajemen yang sederhana, bergerak dalam lapangan bisnis, baik perdagangan barang dan jasa maupun industri. Kriteria Industri Kecil (UU No. 9 Tahun 1995) Kekayaan paling banyak Rp. 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak 1 (satu) milyar rupiah Milik WNI Berdiri sendiri Berbentuk usaha perseorangan atau badan usaha
Bentuk Badan Usaha

Pembentukan dan peningkatan produk nasional Perluasaan kesempatan kerja dan berusaha Peningkatan eksport Produk barang dan jasa daerah Pemerataan pendapatan dan peningkatan taraf hidup masyarakat Visi Perusahaan adalah pandangan jauh ke depan kemana perusahaan akan dibawa. Visi perusahaan itu akan menunjukan suatu kondisi ideal tentang masa depan yang reaktif, dapat dipercaya, meyakinkan, dan mengandung daya tarik.

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Misi perusahaan adalah keadaan untuk mewujudkan visi perusahaan. Misi perusahaan menjelaskan mengapa perusahaan itu harus ada dan apa yang akan dilakukan serta bagaimana cara melakukannya.

Tujuan perusahaan adalah merupakan penjabaran visi dan misi perusahaan. Tujuan perusahaan berisi sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Tujuan perusahaan adalah target yang bersifat kuantitatif dan pencapaian target tersebut merupakan ukuran keberhasilan kinerja perusahaan Sasaran Perusahaan adalah penjabaran dari tujuan perusahaan, yaitu sesuatu yang akan dihasilkan oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu agar sasaran dapat dicapai dengan efektif dan efisien, maka sasaran perusahaan harus dibuat secara spesifik, terukur, jelas kriterianya, dan disertai indikator yang lebih rinci.
Menurut lapangan usaha Badan usaha agraris Badan usaha industri Badan usaha ekstraktif Badan usaha perdagangan Badan usaha jasa

Menurut Kepemilikan Modal Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) Badan Usaha Campuran

Berdasarkan Bentuk Hukumnya Perusahaan Perseorangan Perusahaan Persekutuan Firma (Fa) Persekutuan Komanditer (CV) Perseroan Terbatas (PT)

RINGKASAN MATERI KEWIRAUSAHAAN HASAN & SETIA AJI 9

BACHTIAR

RINGKASAN MATERI KEWIRAUSAHAAN HASAN & SETIA AJI 10

BACHTIAR

Hal yang perlu diperhatikan dalam proses produksi

Sifat proses produksi (terputus-putus/terus-menerus) Jenis dan mutu produk yang akan diproduksi Jenis produksi (baru atau lama) Pengendalian proses produksi

Proses Produksi Merupakan rangkaian kegiatan pembentukan, mengubah, menciptakan untuk meningkatkan nilai suatu barang (tambahan manfaat atau faedah, baik itu faedah bentuk, faedah tempat, faedah waktu dsb
Tahapan Proses Produksi

Routing: menetapkan dan menentukan urutan-urutan proses produksi dari bahan mentah sampai menjadi akhir, termasuk didalamnya mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan. Scheduling: menetapkan dan menentukan jadwal kegiatan proses produksi sebagai satu kesatuan. Dispaching: menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk melaksanakan operasi proses produksi yang sudah direncanakan dalam routing dan scheduling kegiatan. Follow up: menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan dan mendorong terkoordinasikannya seluruh perencanaan proses produksi.

Merancang proses produksi

Ciri-ciri perencanaan proses produksi Syarat-syarat perencanaan proses produksi Persiapan perencanaan proses produksi Cara penyimpanan hasil produksi Pemasukan dan pengeluaran di tempat penyimpanan

Penyimpanan Hasil Proses Produksi

RINGKASAN MATERI KEWIRAUSAHAAN HASAN & SETIA AJI 11

BACHTIAR

RINGKASAN MATERI KEWIRAUSAHAAN HASAN & SETIA AJI 12

BACHTIAR

Kebutuhan Konsumen
Kebutuhan Pokok/Utama (Primer) Kebutuhan Penunjang (Sekunder) Kebutuhan Pelengkap/Mewah (Tertier)

Barang

Kebiasaan Konsumen Barang mudah didapat Barang Shopping

Produk Segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada suatu pasar agar diperhatikan, diminta, dibeli, dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan kebutuhan Produk berupa Barang dan Jasa

Ciri-ciri Produk jasa Tidak Berwujud (intangibility) Tidak dapat dipisahkan (inseparability) Berubah-ubah (variability) Daya tahan (perishability) Jasa Bentuk Produk jasa
1. Jasa Transportasi 2. Jasa Asuransi 3. Jasa Servis 4. Jasa Salon dan kecantikan 5. Jasa perantara perdagangan 6. Jasa Hiburan 7. Jasa Konsultan, akuntan dan pengacara

Berdasarkan tujuan pemakaianya

Shopping goods Convinience goods Speciality goods Unsought goods

RINGKASAN MATERI KEWIRAUSAHAAN HASAN & SETIA AJI 13

BACHTIAR

RINGKASAN MATERI KEWIRAUSAHAAN HASAN & SETIA AJI 14

BACHTIAR

tujuan

Untuk menjaga jangan sampai persediaan habis Untuk menjaga jangan samapi mengecewakan konsumen Untuk menjaga jangan sampai jumlah persediaan barang dagangan berlebihan Sistem pencatatan yang paling tepat Metode pencatatan yang paling tepat untuk menentukan persediaan Menghitung persediaan barang dagangan Menyusun laporan persediaan

Hal yang perlu diperhatikann

Pengelolaan Persediaan Suatu tindakan seorang pengusaha untuk menjaga agar persediaan barang stabil sesuai rencana. Stabil artinya jangan sampai kekurangan dan kelebihan

Sistem Pencatatan

Pencatatan secara terus-menerus (perpetual system) Pencatatan secara periodic (periodic system)

Metode Pencatatan

1.First-in, First-out (FIFO) Barang yang pertama masuk, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan 2. Last-in, First-out (LIFO) Barang yang paling akhir masuk, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan 3. Average Cost (AC) Barang-barang yang dikeluarkan dicatat berdasarkan harga rata-ratanya

Administrasi Persediaan Barang

Buku Pembelian (tunai/kredit) Buku Penjualan (tunai/kredit) Kartu Persediaan Gudang Kartu Persediaan di Toko Kartu Retur Pembelian dan Kartu retur penjualan

RINGKASAN MATERI KEWIRAUSAHAAN HASAN & SETIA AJI 15

BACHTIAR

RINGKASAN MATERI KEWIRAUSAHAAN HASAN & SETIA AJI 16

BACHTIAR

Pelayanan Prima (Exellence service) Konsep A3

Konsep Attitude (Sikap) Konsep Attention (Perhatian) Konsep Action (Tindakan) Advertensi (Periklanan) Personal selling Sales Promotion Publicity Attention (Perhatian) Interest (Minat) Desire (Keinginan) Action (Tindakan) Satisfaction (Kepuasan)

Promosi Pemasaran Segala daya upaya manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui proses tukar menukar yang layak dan teratur, sehingga kedua belah pihak yang melaksanakan pertukaran dapat memperoleh kepuasan Teknik Menjual Konsep AIDAS

Strategi Negosiasi (tawar-menawar)

Strategi menang-menang (win-win strategy) Strategi menang-kalah (win-lose strategy) Strategi kalah-kalah (Lose-lose strategy)

Secara Langsung Secara semi langsung Secara tidak langsung

Distribusi Distribusi intensif Distribusi selektif Distribusi eksklusif

RINGKASAN MATERI KEWIRAUSAHAAN HASAN & SETIA AJI 17

BACHTIAR

RINGKASAN MATERI KEWIRAUSAHAAN HASAN & SETIA AJI 18

BACHTIAR

Anda mungkin juga menyukai