kuat dan penyediaan aman dari bangunan ancaman (termasuk kerusakan. Ruang dan/atau lingkup tanah kajian sebagai dalam material geoteknik bangunan berhubungan (construction dengan material), studi: 1) 2) batuan massa batuan (rock yang tidak mass) langsung yang langsung berkaitan berkaitan dengan dengan tubuh tubuh bangunan, tetapi sebagai 3) massa penyusun tebing, maupun bangunan dataran alami limpah di lingkungan banjir yang sekitarnya, luas, sehingga misalnya dapat gunung, saja lereng, memendam atau berpotensi ancaman bagi keselamatan bangunan tersebut. tanah digunakan untuk mengisi atau menyusun Beberapa contoh berikut untuk lainnya. menyusun 2. Sebagai tanggul, massa landasan batuan yang jalan terkait raya, dan langsung berbagai dengan keperluan bangunan. urugan bangunan dibuat, sehingga batuan berfungsi sebagai penyusun bangunan tersebut yang kiri-kanan dibuat tubuh menembus bendungan massa yang batuan. bersangkutan 3. Sebagai ( right massa and/or batuan left abutment penyusun ). Aspek Zufialdi manfaat Zakaria, Ir., dari MT kajian 1. PENDAHULUAN tersebut : 1. Sebagai 1 Geoteknik material merupakan bangunan perangkat dan atau diantaranya: Batu untuk menyusun mansory ,bangunan. beton, dan sebagainya. Tanah Batuan misalnya: berfungsi Massa sebagai batuan sebagai landasan tumpuan atau fundasi ataupun baik tumpuan di bawah bangunan, maupun di Selanjutnya, sebagai massa batuan, batuanpun berfungsi sebagai media tempat termasuk sebagai lingkungan bangunan yang bersangkutan, contoh : Terowongan bangunan alami di lingkungan bangunan, misalnya lereng rawan longsor, lembah rawan geomekanik banjir dan sebagainya. Hirnawan & Zakaria / bendungan, GEOTEKNIK-D1F322
studi bangunan tentang maupun kekuatmassa an/kelemahan batuan secara batuan luas, dan/atau sehingga tanah geoteknik sebagai perlu material didukung membahas geologi termasuk genesis kegempaan batuan, urutan dan kejadiannya, bentuk-bentuk tektonik bangunan dan konfigurasi alami yang struktur dikenal dan/atau tanah untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan tersebut di (dalam genesis konteks batuan, dengan yang lebih meluas lagi studi kepada geoteknik genesis tidak tanah lepas yang dari berasal kajian dari dipengaruhi faktor-faktor R (batuan induk), C (iklim), T (topografi), O diketahui genesis tanah, maka kekuatannya ataupun kelemahannya makin mudah dipelajari, tanah karena makin terkait mudah dengan pula penyebaran diketahui daerah batuan penyebarannya induknya, topografinya, untuk setiap iklim jenis sekitarnya, jelas dapat diketahui organisme penyebaran yang tumbuh/hidup wilayah tempat di dalamnya berlangsungnya dan sebagainya, proses sehingga urutan lapisan-lapisan profil tanah yang mulai berangsur dari batuan menuju induk tanah yang terlapukan segar, kuat arah dan atas lengkap, bertahap yang pembentukan kemudian ditutupi tiap jenis tanah tanah organik, yang campur bersangkutan humus. (perhatikan Urutan tersebut pelapukan dari atas di daerah ke oleh Teknik ilmu-ilmu , Geologi penunjangnya, Kebencanaan, yaitu: Hidrogeologi, Mekanika dan tanah, Geologi dan (yang Mekanika secara batuan, Geologi sebagai geomorfologi ). Dalam mempelajari kekuatan maupun kelemahan batuan batuan induknya, dengan lima faktor terkait sbb. : S5 = fke (R, C, T, O, t), S (soil) (organisme), dan t (waktu), karena terbentuk oleh faktor tersebut. Dengan basah dan kering). Selanjutnya pada proses pembentukan residual soil ,luas dikenal bawah : T op soil (organic soil) Completelly weathered zone Strongly weathered zone Moderatelly weathered zone Partly weathered zone geomekanik Fresh rock Hirnawan & Zakaria /bangunan), GEOTEKNIK-D1F322
mempelajari kelemahan geologi atau mengkaji (a.l. aspek gejala kebencanaan), geologi dari diaplikasikan aspek kekuatan untuk dan/atau kepentingan lain: lapukan Erosi tanah, dan erodibilitas, profil pelapukan genesa tanah tanah residu, & faktor-faktor deskripsi dan yang klasifikasi mempengaruhi tanah, dan pembangunan geologi teknik meliputi infrastruktur kajian terutama terhadap pada aspek-aspek tahap desain keteknikan tahap dari konstruksi berbagai penunjang bangunanmasalah faktor pendukung) (sebagai bangunan. dalam faktor geoteknik beberapa Beberapa penghambat, adalah faktor, kajian antara geologi yang a.l. kebencanaan) lain: penting teknik, Batuan untuk Geologi /kebencanaan dan tanah geologi Teknik manfaat / material, adalah teknik, (sebagai ilmu antara struktur yang dikenal salah satu jenis kebencanaan berupa longsor. Faktor-faktor penunjang daerah (struktur rawan geologi longsor dan kegempaan), adalah litologi geomorfologi (batuan dan (terutama lapukannya), aspek tektonik kemiringan lereng), vegetasi dan iklim (terutama curah hujan). Berdasarkan jenisnya, kerapatan batuan (Rock kekar. Mass RQD Rating, penting RMR) untuk dan digunakan pembobotan dalam massa pembobotan lereng (Slope massa Mass aspek Rating, singkapan kekuatan SMR). batuan Perhitungan batuan yang (a.l. mengalami RQD Mekanika biasa retakan-retakan Batuan), didapat dikenal dari perhitungan (baik istilah lapisan RQD langsung rock batuan quality dari maupun kekar atau sesar) berdasarkan rumus Hudson (1979, dalam besar nilai RQD, maka frekuensi retakannya kecil. Frekuensi retakannya makin adalah rasio antara jumlah kekar dengan panjang scan-line (kekar/meter). Makin kolovium maupun dilivium . Ada juga sand dan sebagainya. Salah satu ilmu peta geologi teknik dan skala peta (1:5.000 1:200.000) Ruanglingkup kajian geologi dan geomorfologi. Dalam mempelajari aspek geologi, longsoran dapat diklasifikasikan (lihat lampiran) Dalam mempelajari designation yaitu suatu penandaan atau penilaian kualitas batuan berdasarkan banyak, geomekanik nilai RQD makin kecil. Hirnawan & Zakaria / GEOTEKNIK-D1F322 Djakamihardja & Soebowo, 1996) sbb.: -dunes 0.1s/d
frekuensi kekar/meter, retakan maka = RQD 11 kekar/meter, = 90,9 % Jika maka frekuensi RQD = retakan 69,90 % =Jika 2 kekar/meter, frekuensi retakan maka = RQD 5batuan geomekanik. (a.l. Mekanika Tujuan klasifikasi Batuan, Geomekanika geomekanik ini dll.) adalah diperlukan sebagai klasifikasi alat komunikasi para sifat dari ahli dalam massa permasalahan batuan, dan juga geomekanika merencanakan selain atau untuk menilai memperkirakan kemantapan sifat1984, dalam Setiawan 1990) didasarkan pada hasil penelitian 49 terowongan di Eropa dan Afrika. Klasifikasi ini menilai beberapa parameter yang kemudian diberi Tabel klasifikasi geomekanik (Tabel A, B, C, dan D). Pembobotan adalah jumlah dari nilai bobot parameter pada Tabel A dan B. Pada tabel C jumlah nilai tersebut Pada dan kegunaan Tabel C, nomer tiap-tiap kelas nomer dan kelas pemerian disampaikan dapat diberikan. di sini. Berdasarkan Pada Tabel D nilai makna RMR, jangkauan atap (span) apat direncanakan, serta keleluasaan waktu yang tersedia (RMR) (Bieniawski, memperkirakan adalah 1973, pembobotan kestabilan dalam Djakamihardja suatu batuan. pengupasan & Sistem Soebowo, lereng pembobotan massa 1996), batuan. juga dapat dipakai dilihat Sama dalam halnya pada dengan data hasil penilaian observasi terowongan, lapangan dan penilaian data laboratorium kestabilan lereng (lihat juga Tabel) menggunakan sehingga dalam pembobotan dapat dilihat nilai RMR. Massa batuan dapat diklasifikasikan sebagai = 98,2 % Dalam penilaian massa batuan (Rock Mass Rating, RMR), prosentase RQD 50 (%) Nilai 8 < 90 25 100 3 20 4 75 90 Dalam mempelajari 17 50 75 aspek kekuatan 13 25 terowongan maupun lereng. Klasifikasi Geomekanik (Bieniawski, 1973, 1976, RQD bobot diberikan (rating) dan penilaian digunakan berikut dalam di tabel perencanaan sebelah: 2. terowongan. KLASIFIKASI GEOMEKANIK Rock Mass Rating dimasukkan ke dalam kelompok yang sesuai dengan pembobotan masing-masing. agar terowongan tidak runtuh dapat diperkirakan. Klasifikasi Geomekanik berikut: Hirnawan & Zakaria / GEOTEKNIK-D1F322 geomekanik
lereng mengaitkan pengupasan. nilai RMR Romano dengan (1990, faktor dalam penyesuaian Djakamihardja dari orientasi & Soebowo, kekar tehadap 1996) (pembobotan), yaitu: F1 mencerminkan paralelisme antara arah kekar kemiringan dengan kemiringan lereng F4 merupakan penyesuaian untuk (SMR) Sudut , lereng adalah yang penerapan nilai RMR Untuk untuk nilai memperkirakan RMR sudut kemiringan lereng, SMR) 60Soebowo, Baik Nilai RMR 61 -sistem 80 Sangat Baik Nilai RMR 81 100 5 Slope Mass Rating orientasi lereng pengupasan lereng dalam bentung angka rating arah lereng F2 memperlihatkan kemiringan kekar F3 memperlihatkan hubungan metoda tersebut pengupasan. sbb.: SMR =disarankan RMR Romano ( F1 x F2 (1990) x F3 )0,65 + memberikan F4 Laubscher nilai (1975, SMR dalam dari keempat faktor RMR dan SMR sebagai berikut : (pembobotan 21 - 40 35 o kekar 00 massa - serta 20 Hall batuan) (1985, sebesar: dalam Djakamihardja o 75 81 -(pembobotan 100 65 & o Soebowo, 61 - massa 80 55 1996) o 41 60 45 o / memberikannilai & 1996) SMR, membahas sbb.: SMR hubungan = RMR +25 sbb.: Orr SMR (1992, = 35 ln dalam RMR -Djakamihardja 71 Djakamihardja Hirnawan & dan Zakaria GEOTEKNIK-D1F322 geomekanik
geoteknik khususnya kajian (metode dapat dilakukan di menilai sampai sejauh keamanan ditinjau dari massa batuan, kondisi kuliah lapangan ini diharapkan mahasiwa dapat menambah khazanah ilmu pengetahuannya labil/lemah dengan tentang mengenal geoteknik aspek antara kekuatan lain dan mengetahui kelemahan kondisi geologi, daerah kejelasan kondisi struktur mengenai geologi, jenis-jenis selain itu kualitas massa dapat batuan mengetahui hubungannya cara dengan e) mendeskripsi Mencoba mengevaluasi tanah di lapangan, bangunan mengevaluasi jalan di bawah massa bukit batuan Citatah dan yang kestabilan bertujuan lokasi : 1) Citatah, Rajamandala, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. lapangan 2) ini adalah Luragung, untuk Kabupaten :geomekanik a) Mengetahui, Kuningan, Jawa Barat. dan Tujuan mengklasifikasikan kuliah jenis bagian tanah lembah lapukan di jalan melalui KM 23. deskripsi c) Menghitung di lapangan; / menilai b)Bieniawski) Mengevaluasi kualitas batuan kondisi berdasarkan longsoran kerapatan melalui deskripsi kekar. d) di Mengetahui, lapangan sehingga mendeskripsi dapat mencoba dant mengklasifikasikan menilai RMR dan batuan SMR-nya; diskontinuitas batuan, dan ancaman lingkungan sekitarnya. Setelah mengikuti massa lereng Peralatan geologi lapangan terdiri atas: dan kompas geologi (merk Shunto) D1F322 Citoal, palu geologi mana alat tulis mahasiswa kamera mendeskripsi pita geomekanik ukur. Hirnawan & Zakaria / khususnya GEOTEKNIK-
Djakamihardja, A.S., dan Soebowo, E., 1996, Studi kemantapan lereng batuan pada jalan raya Liwa-Krui, Lampung Barat: Suatu pendekatan metoda faktor Penentu Zona berpotensi Longsor di dalam Mandala Geologi dan Lingkungan Fisiknya Jawa Barat, Majalah Ilmiah Universitas Padjadjaran , No. 2, Vol. 1990, Informasi Geologi untuk Menilai Kemantapan Terowongan, Proceeding PIT Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Proseding PIT IAGI ke-22, hal. 226-240. empiris, Prosiding Seminar Sehari Kemantapan Lereng Pertambangan Indonesia II, Jurusan Teknik Pertambangan, ITB, hal. 153-163 Hirnawan, R.F., 1994, Peran faktor12, hal. 32-42. Hirnawan, R.F., 1998, Mekanika Tanah , Laboratorium Mekanika Tanah, Jurusan Geologi FMIPA-UNPAD (belum dipublikasikan), 68 hal. Setiawan, XIX Lembar IAGI, Cianjur, bandung Jawa, 11-13 Pusat Desember Penelitian 1990 dan Sudjatmiko, Pengembangan 1972, Peta Geologi, Geologi 1 lembar. Bersistem, Bandung, Zakaria /jalur GEOTEKNIK-D1F322 Juli 2002 Prof. Dr. H.R.F. Hirnawan, Ir. Zufialdi Zakaria, geomekanik Ir., MT Hirnawan &
Tabel Klasifikasi longsoran (landslide) oleh Varnes (1978, dalam M.J.Hansen, 1984) yang digunakan oleh Reseach Landslide Comitte (1978, dalam (topple) (slides) Gelinciran Rotasi Satuan sedikit (few units) Translasi Satuan banyak (many units) Gerak horisontal /(freedom, bentang lateral (lateral spreads) Aliran (flow) Jenis Material fall) Jatuhan Bebas, butir bahan kasar rombakan (debris coarse) fall) Jatuhan Berbutir tanah halus (earth (predominantly fall) Jungkiran batu fine) (rock Jatuhan topple) batu Jungkiran (rock bahan Nendatan rombakan bahan (debris rombakan topple) (debris Nendatan slump) batu Luncuran (rock bongkah slump) Luncuran bahan rombakan bongkah batu (debris (rock block block slide) slide) Luncuran tanah (earth batu slump) (rock Luncuran slide) Luncuran bongkah bahan tanah rombakan (earth block (debris slide) slide) Luncuran Jungkiran tanah tanah (earth (earth slide) topple) Bentang Nendatan lateral batu Aliran Sudarsono (rock batu spread) / rayapan & Pangular, Bentang dalam lateral (rock 1986) flow bahan Jenis /Higway deep rombakan gerakan creep) Aliran (debris (type bahan spread) of movement) rombakan Bentang lateral (debris Jatuhan tanah flow) (falls) (earth Alran tanah spread) Jungkiran (earth flow) (combination (type Rayapan of material) two tanah or Batuan (soil more creep) movement) dasar Majemuk (bedrock) (complex) Gambar Tanah keteknikan lokasi kekar-kekar Gabungan (engineering dua batugamping atau lebih soils) gerakan 8 geomekanik Formasi Rajamadala di Citatah Hirnawan & Zakaria /Board GEOTEKNIK-D1F322
berkembang di lokasi kuliah lapangan. Faktor apa saja yang mempengaruhi jenis tanah dari satu lokasi pengamatan di sekitar daerah longsoran Pada meter terdapat rata-rata 2 kekar Hitung berapa RQD batugamping Formasi renggang (frekuensi retakan sedikit). Apa maknanya bila dikaitkan dengan aspek kelemahan geologi? Apa pula maknanya bila dikaitkan dengan struktur geologi 5. Berdasarkan pengamatan di lapangan, daerah lokasi kuliah lapangan lapuk jika terkena air? 2. Sebutkan dua jenis tipe jenis longsoran yang longsor tersebut. Berikan sketsa lokasi longsoran dan jenisnya. 3. Klasifikasikan lokasi tersebut, buatlah penampang tanahnya (profil tanah). 4. Jika diketahui sbb: B kekar Dinding A A atas : Dalam C Dinding 1: meter A terdapat :/ GEOTEKNIK-D1F322 Dalam rata-rata 1 meter terdapat 10 kekar rata-rata Dinding 20 B : Dalam 1 meter terdapat rata-rata 4 kekar bawah Dinding C :tersebut. Dalam 1 TUGAS Rajamandala 9 1. Apa pada yang daerah disebut kekar dengan rapat (frekuensi genesis tanah? retakan Mengapa banyak) batuan dan kekar mudah yang berkembang di daerah tersebut? Berapa RMR dan SMR dari lokasi tersebut? termasuk dalam SGW apa? Catatan Tugas dikumpulkan paling lambat satu minggu (Zufialdi Tugas Zakaria, akan dilibatkan Ir., MT) Hirnawan dalam & penilaian Zakaria kuliah Geoteknik keseluruhan. geomekanik