Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN A.

Pengertian Terpenoid Terpenoid adalah hidrokarbon yang berasal dari tanaman yang mempunyai struktur umum (C5H8)n begitu juga dengan hasil oksigenasi, hidrogenasi dan dehidrogenasi turunannya. Terpenoid adalah suatu substansi yang mudah menguap yang memberikan bau pada tanaman dan bunga. Terpenoid banyak dihasilkan pada daun dan buah dari tanaman tingkat tinggi. Monoterpenoid dan sesquinterpenoid merupakan konstituen utama dari minyak esensial yang diperoleh dari getah dan jaringan tanaman tertentu. Diterpenoid dan triterpenoid termasuk kelompok yang tidak mudah menguap (Bano, 2007). B. Pengertian Monoterpenoid Monoterpen, terutama yang berasal dari tanaman, adalah produk dari jalur prenoid dan berfungsi sebagai pembawa pesan kimiawi dengan fungsi beragam. Monoterpen adalah 10-molekul karbon yang berasal dari pirofosfat geranyl, perantara dalam jalur biosintesis isoprenoid. Ekstrak tanaman yang mengandung monoterpen telah digunakan dalam pengobatan berbagai macam penyakit manusia dating kembali ke dinasti Mesir (3000 SM) Di zaman modern, monoterpen dimanfaatkan sebagai bahan dalam kosmetik, perasa makanan, dan produk pembersih (Lahora et all, 2011). C. Mentol (Sinonim 1-Mentol;3-Menthanol;Menthan-3-ol; Pepermint camphor, Hexahydrothymol) (Kar, 2007). Mentol merupakan senyawa organik yang disintesis dari peppermint atau minyak mint yang lain. Mentol memiliki kemampuan untuk memacu kerja saraf pendeteksi rasa dingin di kulit yaitu reseptor TRPM8 yang bertanggung jawab dalam mendeteksi rangsang dingin ketika bernafas, menelan ataupun saat diadministrasikan di kulit. Sebagai analgesik topikal untuk meringankan rasa nyeri pada misalnya saat kram otot, keseleo, sakit kepala dan gejala yang menyerupainya, baik senyawa itu sendiri ataupun dengan dikombinasikan bersama senyawa lain, misalnya camphora atau capsaicin. Di Eropa sudah dikembangkan dalam bentuk sediaan gel atau krim, sementara di Amerika masih 1

belum banyak dikembangkan sediaan terkait. Sebuah penelitian sudah dilakukan untuk menjelaskan mekanisme kenaikan permeasi kulit, peningkatannya dalam sifat alirnya dari kulit kedalam darah, dengan delapan jenis basis, dapat digunakan untuk menentukan efek mentol pada kulit dan barier jaringannya (Lahora et all, 2011). Senyawa ini dapat ditemukan dalam minyak peppermint dan diperoleh dari bunga segar yang ada di puncak tanaman yang dikenal dengan nama Menthae piperita Linn., atau dari spesies lain dalam dengan nama Mentha, dan termasuk dalam Labiatae (Kar, 2007). Umumnya spesies Mentha piperita seharusnya dapat tumbuh di seluruh belahan dunia. Tanaman ini dapat tumbuh baik dan melimpah di Eropa, bahkan dapat tumbuh subur di Jepang, Great Britain, Italy, Prancis, Amerika, Bulgaria dan India (Kar, 2007).

Gambar 1. Tanaman Menthae piperita (Britt, 2010)

Deskripsi: Warna Bau Rasa Bentuk : Tidak berwarna : seperti aroma peppermint : aromatik, dan cooling taste : kristal heksagonal biasanya mirip dengan prisma; bubuk kristal;

perpaduan massa antar kristal (Kar, 2007).

D. Isolasi mentol Bagian dari tanaman Menthae piperita yang digunakan untuk

mendapatkan mentol adalah bagian daun. Daun merupakan bagian terpenting yang digunakan dimana minyak diekstraksi. Komposisi paling banyak adalah epidermis atas, letak minyak esensial terkhususkan pada kelenjar trikoma pada epidermis bagian bawah. Kelanjar trikoma mempunyai 1-2 sel batang dan 1-8 kepala sel glanduler yang mengandung minyak esensial. Minyak diekstraksi dengan prosedur klasik seperti destilasi uap atau dengan pelarut organik dari tanaman atau baian tanaman yang dikeringkan (Rita and Animesh, 2011). Daun Menthae piperita dicuci dibawah air mengalir, kemudian disterilisasi, didestilasi dan dikeringkan pada ruangan bertemperatur rendah dan dalam keadaan gelap kemudian digiling menjadi serbuk menggunakan blender elektrik. Kemudian dilakukan ekstraksi minyak esensial dan isolasi mentol dengan bahan baku tanaman yang sudah dikeringkan. Tanaman yang sudah dikeringkan kemudian dimasukkan ke dalam destilator uap dengan tipe alat Clevenger selama 3 jam. Sebanyak 1 ml ksil destilasi minyak esensial kemudian dilarutkan dengan 50 ml heksana dan dimasukkan ke dalam corong pisah berukuran 125 ml. Ditambahkan 25 ml metanol, corong pemisah digoyangkan dan cairan akan terpisah menjadi beberapa bagian. Kemudian fase heksana dikeringkan menggunakan sodium sulfat anhidrat untuk memproduksi mentol (Mathur et all., 2011).

BAB II JALUR BIOSINTESIS A. Struktur Kimia Mentol

Gambar 2. Struktur Mentol (Turner and Croteau,2004) Struktur kimia mentol memiliki 3 atom C kiral (*), karena itu dapat memiliki enam (2n = 23) isomer optik dan 4 buah bentuk rantai. Mentol dalam oksidasi dapat memberikan menthone (gugus keton) dan kehilangan satu atom C kiral pada atom pusatnya; karena itu setelah pelepasan menthone tersebut hanya tersisa empat (22) isomer optik dan 2 buah bentuk rantai.

B. Building Block

Gambar 3. Building Block Mentol (Turner and Croteau, 2004) Building block pada Menthol adalah 2 C5. Masing-masing C5 membentuk isoprena.

C. Biosintesis

Gambar 3. Biosintesis mentol (Turner and Croteau, 2004) Peppermint (Mentha x piperita) telah digunakan sebagai model kajian studi biosintesis monoterpen. Kelenjar peltat dari peppermint menghasilkan kandungan bernilai harganya, kaya minyak esensial mentol, kandungan utama pmenthana monoterpen. Protokol untuk mengisolasi dan memurnikan sel sekretori dari kelenjar trikoma kaya akan enzim biosintesis monoterpen. Penelitian mendapatkan hasil bahwa gen dan karakteristik protokol sesuai dengan enzim jalur pembentukan (-)-mentol dari metabolik primer isopentenil difosfat (IPP) dan dimetilalildifosfat (DMAPP) (Turner and Croteau, 2004). Ultrastruktur sel kelenjar peppermint menunjukkan tipe tanaman yang menghasilkan minyak esensial dan sel sekresi resin dengan leukoplas ameboid dengan jumlah banyak dan RE halus yang melimpah. Proses sekresi efisien dengan mengisi kantung ekstraseluler yang luas memerlukan waktu sekitar 25 jam. Oleh karena itu, sel kelenjar peltat pepermint mempunyai kemampuan contoh terbaik untuk sel biologis dari kelenjar minyak tanaman, didukung dengan menetapkan genetik molekuler dan enzimologi dari biosintesis (-)-mentol. Penjelasan mengenai susunan subseluler biosintesis monoterpen merupakan langkah penting untuk memahami fungsi khusus sel sekretori. Empat enzim tambahan pada tahapan menengah utama biosintesis monoterpen p-mentana : 5

geranil difosfat sintase (GPPS, frenil transferase yang mengkondensasi IPP dan DMAPP untuk memproduksi prekursor C10 dari (-)-limonen), spearmint (Mentha spicata) limonen-6-hidroksilase (L6OH, untuk menghidroksilasi limonen; pada peppermint, isopiperitenol), terkait dengan limonen-3-hidroksilase dehidrogenase (IPD, yang untuk memproduksi mengoksidasi isopiperitenol

isopiperitenol menjadi isopiperitenon), dan pulegon reduktase (PR, mengkatalisis reduksi dari ikatan rangkap untuk menghasilkan menthone pada rute menuju mentol). Kecuali GPPS, lokasi pertama untuk enzim ini pada tanaman, tahap pertama jalur biosintesis yang dikatalis monoterpen sintase. Biosintesis monoterpen diawali di plastid, tetapi sebagai tambahan, lokasi enzim juga ada di RE, mitokondria, dan sitosol (Turner and Croteau, 2004). Jalur biosintesis monoterpen pada peppermint diawali dengan pembentukan C5 terpenoid prekursor IPP dan DMAPP yang berasal dari piruvat dan gliseraldehid-3-fosfat oleh plastidial nonmevalonat, jalur metileritritol fosfat (MEP). GPPs adalah rantai pendek freniltransferase yang mengkatalis kondensasi IPP dengan isomer DMAPP ke bentuk geranil difosfat (GPP; C 10), karena itu jalur isoprenoid dicairkan langsung ke produksi monoterpen (C10). Pada peppermint, residu GPPS ada di dalam leukoplas dari kelenjar peltat trikoma (Turner and Croteau, 2004). Geranil difosfat diproduksi oleh GPPS adalah siklisasi oleh (-)-limonen sintase ke bentuk (-)-(4S)-limonen. Mentha limonene sintase mengandung peptid transit target plastid N-terminal dan letaknya di stroma leukoplas dari sel sekretori kelenjar peltat trikoma. Produksi enzim ini, (-)-(4S)-limonen, dihidroksilasi oleh sitokrom P450 limonen hidroksilase. Pada peppermint, campuran steril spearmint (M. spicata) dan air mint (Mentha aquatica), posisi C3 dari (-)-(4S)-limonen secara spesifik dihidroksilasi oleh (-)-(4S)-limonen-3-hidroksilase ke bentuk (-)trans-isopiperitenol, yang mengalami beberapa transformasi redoks subsekuen untuk menghasilkan karakteristik minyak peppermint C3-oksigenase p-mentana (Turner and Croteau, 2004). IPD tertelak di mitokondria. Oksidasi dari (-)-isopiperitenol oleh IPD, endosiklik-ikatan rangkap (-)-isopiperitenon direduksi oleh (-)-isopiperitenon reduktase menjadi (+)-cis-isopulegon. Kemudian isomerase untuk menghasilkan (+)-pulegon (Turner and Croteau, 2004). (+)-PR larut protein 38-kD dan merupakan medium chain dehidrogenase atau redutase, yang mengkatalis NADPH-tergantung reduksi ikatan rangkap 6

yang menghasilkan campuran (-)-menthone dan (+)-isomenthone dengan perbandingan 70:30. PR ditemukan di kelenjar sel sitoplasma (Turner and Croteau, 2004).

BAB III MANFAAT MENTOL DALAM DUNIA KEFARMASIAN Kegunaan mentol antara lain: 1. 2. 3. Dapat digunakan sedalam-dalamnya sehingga banyak dimanfaatkan dalam pembuatan mouth washes, pasta gigi, dan formulasi sediaan oral lainnya. Terkadang juga ditemukan sebagai bahan tambahan dalam permen karet, permen, throat lozenges tablet, dan juga pada rokok. Kebanyakan digunakan pada lapisan membrane mukosa atau pada kulit untuk berperas sebagai senyawa untuk bereaksi dengan suatu infeksi, dan sebagai mild stimultant dengan range konsentrasi 1-16%. 4. Senyawa ini berguna dalam konjungsi dengan senyawa lain misalnya camphor, minyak eucalyptus (eucalyptol) pada berbagai bentuk sediaan farmasi, seperti ekspektoran, nasal spray dan sediaan inhalasi untuk segera berefek pada penyumbatan hidung, sinusitis, dan terhadap semua gejala bronkitis. 5. Mentol dalam konsentrasi rendah antara 0,1 hingga 1%, ketika diaplikasikan ke kulit dapat membantu vasodilatasi pada pembuluh darah sehingga menghasilkan sensasi dingin yang mengikutinya, biasanya dengan depresi sensori terhadap reseptor nyeri dengan cara menghambat aksi antipruritic. Mungkin inilah penyebab mentol termasuk bahan yang ditambahkan untuk merawat cedera akibat paparan sinar matahari, obat spray untuk otot atlet (Kar, 2007).

BAB IV KESIMPULAN Senyawa mentol termasuk dalam golongan monoterpen yang banyak ditemukan pada tanaman Mentha piperita. Bagian dari tanaman Menthae piperita yang digunakan untuk mendapatkan mentol adalah bagian daun. Daun merupakan bagian terpenting yang digunakan dimana minyak diekstraksi. Enzim untuk biosintesis monoterpen banyak ditemukan di kelenjar peltat trikoma. Building block pada Menthol adalah 2 C5. Masing-masing C5 membentuk isoprena. Mentol memiliki kemampuan untuk memacu kerja saraf pendeteksi rasa dingin di kulit yaitu reseptor. Selain itu, mentol juga dapat dimanfaatkan sebagai analgesik topikal untuk meringankan rasa nyeri pada misalnya saat kram otot, keseleo, sakit kepala dan gejala yang menyerupainya.

10

Daftar Pustaka Bano, S., 2007, Chemistry of Natural Products, Departement of Chemistry Faculty of Science Jamia Hamdard, New Delhi, p. 2. Britt, Bill, 2010, Profetional Website Bill Britt, 2B Enterprise Alamo, TX, http://www.billbritt.info/gardening/herbs/HerbPlants.html, Accessed at 17th September 2012 Kar, Ashutosh, 2007, Pharmacognosy and Pharmacobiotechnology (RevisedExpanded Second Edition, New Age International (P) Ltd. Publishers, New Delhi, pp. 223-225. Lahora, D., Chaudhary, V., Shah, S.K., Swami, G., Chaudhary, G., Saraf, S.A., 2011, Terpenes: Natural Skin Penetration Enhancers In Transdermal

Drug Delivery System, International Journal of Pharma Research


and Development, 2(12): 39 45. Mathur, A., Prasad, G.B.S.K., Rao, N., Babu, P., and Dua, V.K., 2011, Isolation and Identification of Antimicrobial Compound from Menthae Piperita L., Rasayan Journal Chemistry, 4(1): 36-42. Rita, P. and Animesh, D.K., 2011, An Update Overview on Pepermint (Menthae piperita L.), International Research Journal of Pharmacy, 8: 1-10. Turner, Glenn W. and Croteau Rodney, in 2004, Organization of Monoterpene Hydroxylase, Biosynthesis Mentha. Immunocytochemical Pulegone

Localization of Geranyl Diphosphate Synthase, Limonene-6Isopiperitenol Dehydrogenase, Reductase, Plant Physiology, 136(4): 4215-4227.

10

Anda mungkin juga menyukai