Anda di halaman 1dari 3

Pengenalan MPASI pada bayi 6 bulan hendaknya dilakukan sedikit demi sedikit dengan cara yang menyenangkan agar

bayi dapat beradaptsi dengan baik. Pemberian MPASI yang tepat dengan gizi yang seimbang sangat mempengaruhi tumbuh kembang bayi dan pola makannya ketika sudah besar. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengenalan MPASI adalah sebagai berikut: 1. MPASI diberikan sedikit demi sedikit, misalnya 2 -3 sendok pada saat pertama, dan jumlahnya bisa ditambah seiring perkembangan bayi, agar terbiasa dengan teksturnya. 2. Pemberian MPASI dilakukan di sela sela pemberian ASI dan dilakukan secara bertahap pula. Misal pertama sekali dalam sehari kemudian meningkat menjadi 3 kali dalam sehari. 3. Tepung beras sangat baik digunakan sebagai bahan MPASI karena tepung beras sangat sedikit kemungkinan menyebabkan alergi pada bayi. Tepung beras yang baik adalah yang berasal dari beras pecah kulit yang lebih banyak kandungan gizinya. 4. Pengenalan sayuran didahulukan daripada pengenalan buah, karena rasa buah yang lebih manis lebih disukai bayi, sehingga jika buah dikenalkan terlebih dahulu, akan ada kecenderungan bayi untuk menolak sayur yang rasanya lebih hambar. Sayur dan buah yang dikenalkan pun hendaknya dipiliha yang mempunyai citarasa manis. 5. Hindari penggunaan garam dan gula. Utamakan memberikan MPASI dengan rasa asli makanan, karena bayi usia 6-7 bulan, fungsi ginjalnya belum sempurna. Untuk selanjutnya, gula dan garam bisa ditambahkan tetapi tetap dalam jumlah yang sedikit saja. Sedangkan untuk merica bisa ditambahkan setelah anak berusia 2 tahun. 6. Untuk menambah cita rasa, MPASI bisa menggunakan Kaldu ayam, sapi, atau ikan serta bisa juga disertakan berbagai bumbu seperti daun salam, daun bawang, seledri. 7. Jangan terlalu banyak mencampur banyak jenis makanan pada awal pemberian MPASI, satu satu saja, dan berikan dala 2-4 hari untuk mengetahui reaksi bayi terhadap setiap makanan yang diberikan jika ada alergi. 8. Perhatikan bahan makanan yang sering menjadi pemicu alergi yaitu telur, kacang, ikan, susu, gandum. 9. Telur bisa diberikan kepada bayi sejak umur 6 bulan, tetapi pemberiannya bagian kuning terlebih dahulu karena bagian putih telur dapat memicu reaksi alergi. 10. Madu sebaiknya diberikan pada bayi usia lebih dari 1 tahun karena madu seringkali dicemari suatu jenis bakteri yang bisa menghasilkan racun pada saluran cerna bayi yang dikenal sebagai toksin botulinnum (infant botulism). 11. Pengolahan MPASI harus higienis dan alat yang digunakan juga diperhatikan kebersihannya. Tahapan pengenalan MPASI: 1. Mulai usia 6 bulan

Tekstur makanan : semi cair. Mulailah dengan makanan lunak seperti biscuit yang diencerkan pakai air atau susu. Kenalkan pula bubur susu dalam jumlah sedikit demi sedikit. Bubur susu sebaiknya dibuat sendiri dari tepung beras yang dicampur dengan ASI atau susu formula. Untuk pengenalan rasa, selingi dengan tepung beras merah, kacang hijau, atau labu kuning. Mulai pemberian sayuran yang dijus, kemudian buah yang dhaluskan atau di jus. Sayur dan buah yang disarankan yaitu: zicchini, pisang, pir, alpukat, jeruk.

Pemberian ASI atau susu formula di selang seling waktu makan utama.Untuk kebutuhan susu/cairan dihitung dari kebutuhan cairan per usia dan berat badan bayi.Kebutuhan cairan pada usia bayi trimester pertama sekitar 150cc/hari/berat badan.Trimester kedua sebesar 125cc/kg BB/hr dan trimester ketiga 110 cc/kg BB/hr.Contoh usia 12 bulan bb 10 kg, kebutuhan cairan sebesar 110 cc x 10 kg = 1.100 cc

2. Mulai usia 7 bulan

Perkenalkan dengan tekstur yang lebih kasar (semi padat) yaitu bubur tim saring. Coba terus seandainya bayi menolak atau muntah karena tahapan ini harus dilaluinya.Jika tidak nanti bayi akan malas mengunyah. Perhatikan asupan zat besi seperti hati sapi karena di usia ini cadangan zat besi bayi mulai berkurang. Setelah secara bertahap pemberian tim saring, bayi bisa dikenalkan dengan nasi tim tanpa disaring. Jenis sayur dan buah yang disarankan: asparagus, wortel, bayam, sawi, bit, lobak, kol, mangga, blewah, timun suri, peach. Bisa juga ditambahkan ayam, sapi, hati ayam/sapi, tahu, tempe.

3. Mulai usia 9 bulan

Mulai dikenalkan dengan bubur beras atau nasi lembek, lauk pauk dengan sayuran seperti sup.

4. Pada usia lebih dari 1 tahun, anak sudah bisa mengkonsumsi makanan keluarga.

Makanan pendamping ASI atau yang biasa disingkat dengan MP-ASI merupakan makanan dan minuman tambahan bergizi tinggi selain ASI yang diberikan kepada bayi untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

MP-ASI merupakan suatu tahapan awal untuk mengenalkan menu makanan bayi selain asi. Pada tahapan ini bayi mulai dikenalkan makanan yang teksturnya sedikit padat. Hal ini dilakukan untuk mulai pembelajaran bayi melatih ketrampilan motorik oralnya. Ketrampilan motorik oral ini dilatih agar berkembang dari yang sebelumnya refleksnya hanya menghisap (mengingat selama 6 bulan pertama bayi hanya mengonsumsi ASI ) menjadi menelan yang berbentuk bukan cairan dengan memindahkan makanan dari lidah bagian depan ke lidah bagian belakang. Proses pembelajaran pengenalan makanan ini hendaknya dilakukan dengan menyenangkan agar bayi dapat dengan mudah belajar dan beradaptasi terhadap tekstur dan jenis makanan yang benar benar baru baginya. Selain itu, proses pembelajaran ini lebih baik jika dilakukan secara bertahap dan teratur, misalkan dengan memberikan jadwal makan MP-ASI yang waktu dan jumlahnya bertambah sedikit demi sedikit. MP-ASI sebaiknya diberikan kepada bayi yang berusia lebih dari 6 bulan, karena menurut penelitian, bayi pada usia ini sudah memiiki system imun yang sudah cukup kuat untuk melindungi bayi dari berbagai macam penyakit dan system pencernaan yang relative lebih sempurna sehingga lebih siap untuk mencerna MPASI sehingga dapat mengurangi resiko alergi terhadap makanan. Karena fase ini benar benar merupakan pengalaman pertama bagi sang bayi terhadap pengenalan makanan, maka hendaknya menu makanan yang diberikan adalah yang mudah dicerna dan lebih mengutamakan rasa asli makanan. Oleh karena itu, tidak dianjurkan untuk menambahkan garam dan gula saat mengolah MP-ASI. Selain mengurangi rasa asli makanan, garam dpat membahayakan ginjal sang buah hati, sedangkan penambahan gula dapat mempengaruhi bayi untuk cenderung menyukai makanan manis di kemudian hari dan menyebabkan gigi mudah keropos.

Anda mungkin juga menyukai