Anda di halaman 1dari 7

EKOSISTEM LAUT DALAM Berdasarkan salinitas atau kadar garam ekologi perairan dibagi menjadi tiga yaitu: 1.

Tawar (Freswater) Berdasarkan arus tawar dibagi menjadi tak berarus/tenang yang disebut dengan lentik dan berarus yang disebut dengan lotik. 2. Payau (Estuari) 3. Asin (marine/salty) Terdiri dari daerah yang dipengaruhi oleh pasang surut dan wilayah yang tidak dipengaruhi oleh pasang surut. Pasang surut a. Mangrove b. Intertidal Tidak dipengaruhi oleh pasang surut a. Subtidal b. Terumbu karang c. Laut dalam Ekosistem Laut Dalam Air merupakan bagian yang rumit bagi semua makhluk hidup di bumi. Kita dulu berpikir bahwa cahaya matahari juga diperlukan untuk mendukung hidup. Namun sekarang kita mengetahui bahwa ada komunitas organisme lain yang menggunakan energi kimia sebagai basis dalam jaringan makanannya. Kondisi lingkungan laut dalam sangat ekstrem, mulai dari tekanan tinggi (dapat mencapai 1.000 kali tekanan atmosfer), suhu yang sedikit di atas titik beku air, dasar laut yang berlumpur, sampai kegelapannya yang sepanjang masa. Kemosintesis adalah suatu proses dimana organisme tertentu menggunakan energi yang disimpan dalam ikatan hidrogen sulfida (H 2S) untuk berkombinasi dengan karbondioksida, oksigen, dan proton untuk menghasilkan

karbohidrat. Bakteri yang melaksanakan fungsi ini disebut chemotrophs dan merupakan produsen utama dalam ekosistem laut dalam. Berbagai macam konsumen tergantung baik secara langsung maupun tidak langsung pada chemotrophs ini. Komunitas chemotroph terikat kuat di sekitar hydrothermal vents (tempat keluarnya air panas dari perut bumi). Air yang mengandung mineral dan nutrien tersebut merembes ke dalam lantai samudera. Dipanaskan oleh aktivitas yang vulkanis, air ini kemudian menyebar ke dalam air samudra yang dingin. Hal ini menyebabkan terbentuknya logam di dalam air panas, berubah secara kimia dan membuat lubang air menyembur sepertii asap. Ketika hydrothermal vents ditemukan, para ilmuwan ingin belajar bagaimana organisme yang hidup dekat lubang air tesebut saling berinteraksi satu sama lain. Bakteri-seperti organisme ini disebut Archaea merupakan produsen yang mendukung komunitas yang dinamis dan berbeda. Tentu saja, hanya mahkluk hidup yang hidup di komunitas ini. Tidak ada tumbuhan sama sekali sebab tidak ada cahaya matahari. Pewarnaannya sangat aneh di sini. Cacing laut berbulu merah sebab hemoglobin dari darah mereka, kerang-kerangan menyerap bahan kimia dari air dan karenanya kulit kerangnya berwarna kuning, namun kebanyakan makhluk hidup komunitas ini berwarna putih pucat. Masing-masing lubang udara berbeda dalam hal jumlah dan jenis makhluk hidup yang ditemukan di sana, tetapi memiliki ciri khas sbb : 1. Bakteri simbiosis, yang menghasilkan gula dengan kemosintesis, hidup di dalam cacing laut dan kerang-kerangan serta menyediakan sumber makanan. 2. Ikan, kepiting, udang, dan gurita memangsa cacing laut , kerang-kerangan, dan satu sama lain sebagai makanannya. Seperti halnya di dalam ekosistem terestrial ada suatu suksesi jenis. Yang dikenal sejauh ini, cacing Jericho adalah penghuni awal lubang udara baru dan ditekan ke luar oleh cacing laut yang lebih besar dan kerang-kerangan. Ikan dan populasi kepiting meningkat seiring dengan berlimpahnya makanan mereka. Batas

ekosistem ini adalah jangkauan dari lubang udara yang hangat dan hidrogen sulfida. 1. Predator yang memakan hewan lainnya seperti ikan, udang, kepiting, gurita, dan cumi-cumi. 2. Deposit-feeder dan scavenger yang memakan endapan (partikel sedimen) dan bangkai. Misalnya Echinodermata (teripang, bintang laut), siput, cacing laut. Hewan tersebut merupakan pembersih laut karena mempercepat proses penguraian bangkai hewan laut maupun sampah di laut. 3. Hewan penyaring air (filter-feeder). Partikel atau makanan larut air akan tertahan pada sistem penyaring, kemudian diteruskan ke pencernaan. Contohnya adalah kerang (Bivalvia) dan Pogonophora (hewan dalam tabung). 4. Parasit. Namun, belum banyak diketahui parasit hewan laut-dalam ini. Salah satu contoh adalah siput dari famili Eulimidae yang hidup menumpang pada Echinodermata (teripang). Pada masa lalu, sampel dari laut dalam diperoleh dengan alat berupa jaring/pengeruk besar yang dioperasikan dari atas kapal oleh tali penghubung yang sangat panjang (diperlukan tali dengan panjang 2-3 kali dari titik kedalaman yang akan diteliti). Berikut ini merupakan jenis-jenis ikan yang terdapat di perairan laut dalam:
1.

Ikan Viper Memiliki nama latin Mesopelagic

dapat ditemukan dikedalaman 80-1600 meter, merupakan ikan dengan tampang super kejam (mulut lebar dan gigi tajam). seperti kebanyakan ikan dari lautan dalam, ikan ini tidak memiliki warna kulit alias tembus pandang dan organnya menyala karena proses yang disebut bioluminescence,

selain itu mereka memiliki mata yang besar untuk mengumpulkan cahaya sebanyak mungkin di dalam kondisi minim cahaya atau bahkan tanpa cahaya sama sekali. Mulutnya yang lebar dalam menelan utuh ikan yang bahkan lebih besar dari badannya, hal ini dimungkinkan karena perutnya bersifat elastis sehingga dapat mengembang. Ikan-ikan dasar laut ini harus beradaptasi dengan lingkungan yang sangat minim stok makanan karena lingkungannya yg sangat dalam sehingga tidak banyak mahluk lain yg berkeliaran, kadang mereka saling memakan sesama sejenis untuk dapat bertahan hidup.
2.

Fangtooth Dikenal juga dengan nama

Anoplogaster Cornuta, meski terlihat seperti monster, ikan ini cuma dapat tumbuh sampai 6 inci panjangnya. Ikan ini memiliki tubuh pendek dengan kepala yang berukuran besar, ikan ini hidup dikedalaman yang cukup ekstrim yaitu 16.000 kaki. Tekanan yang tinggi dan temperatur yang hampir membeku membuat makanan sulit didapatkan, sehingga ikan ini hampir memakan semua yang dapat ditemui. Fangtooth dapat ditemukan di lautan tropikal seperti Australia.
3.

Dragonfish Mempunyai nama latin

Grammatostomias Flagellibarba, hidup di kedalaman 5000 kaki / 1.500 meter, memiliki semacam belalai menyala yang terhubung dengan dagunya. Dibagian samping tubuhnya juga terdapat bagian menyala yang digunakan untuk memberi tanda kepada ikan Dragonfish lain selama musim kawin.

4.

Angler Dikenal juga 5 dengan inci, nama tubuhnya tubuhnya Johnsoni, sampai

Melanocetus berkembang

hampir menyerupai bola basket, ditemukan dikedalaman 3000 kaki.

5.

Gulper Eel

Dikenal juga dengan nama Eurypharynx Pelecanoides, panjang dasar laut. 2-6 dapat kaki tumbuh dapat sampai ditemukan

dikedalaman 3000 sampai 6000 kaki di

6.

Gurita Raksasa

Memiliki nama latin Architeuthis Dux, salah satu mahluk laut terbesar, dapat tumbuh sampai dengan ukuran 60 kaki, dikenal sebagai hewan tak bertulang belakang terbesar yang pernah ada. Hewan satu ini dikenal sangat misterius karena belum pernah ada yang melihat mahluk ini di alam liar, karena kebanyakan mereka ditangkap sudah dalam keadaan mati atau tersangkut jaring nelayan. Hewan ini termasuk hewan pemakan daging, dan mereka akan memakan apapun yang mereka tangkap, selama perang dunia ke dua ada sebuah cerita yang menyatakan mahluk ini menarik seseorang dari sebuah kapal kecil di kegelapan malam. Tetapi gurita ini merupakan makanan fav untuk ikan paus, karena pernah ditemukan Gurita raksasa ini didalam perut ikan paus yang telah mati.

7.

Giant Isopod Dikenal juga dengan nama Bathynomus Giganteus, dapat tumbuh sampai

panjang 16 inci, hidup dikedalaman 2000 kaki.

8.

Long Nosed Chimaera Memiliki nama lain Harriotta dapat tumbuh sampai

Raleighana,

panjang 5 kaki, memiliki hidung seperi moncong pesawat supersonic, hidup dikedalaman 8000 kaki.

Laut dalam merupakan adalah daerah yang tidak tertembus cahaya matahari. Seluruh zona yang berada di bawah zona eufotik (zona bercahaya), mencakup zona batipelagis, abisal dan hadal (Nontji,2002) Bagian dari

lingkungan bahari yang terletak di bawah kedalaman yang dapat diterangi sinar matahari di laut terbuka dan lebih dalam dari paparan benua (>200m) (Nybakken,1982

Anda mungkin juga menyukai