Anda di halaman 1dari 29

ENSEFALITIS PADA ANAK

DEFINISI
Ensefalitis

adalah suatu peradangan pada jaringan parenkim otak yang disebabkan oleh infeksi dari berbagai macam mikroorganisme dengan gejala-gejala umum dan manifestasi neurologis

Epidemiologi
60 % penyebab ensefalitis tidak diketahui 67 %berhubungan dengan penyakit infeksi pada anak 20 % kelompok arbovirus dan Herpes simpleks Penyebab yang terpenting dan tersering adalah virus

Etiologi
Infeksi

Virus - Penyebaran dari manusia ke manusia - Virus RNA : Mumps ( Gondongan ) Campak Kelompok Enterovirus Rubela ( Campak Jerman )

Virus DNA
Kelompok Virus Herpes - Virus Herpes Simpleks I & II (VHS) - Virus Varisela-Zoster ( VVZ ) - Virus Sitomegali ( CMV ) - Virus Epstein Barr ( VEB ) Penyebaran dari Vektor ke Manusia - Ditularkan oleh Artropoda : - Ensefalitis Virus Arbo di Amerika utara

Infeksi Non Virus


Riketsia

Mycoplasma
Bakteri Spirochaeta Jamur Protozoa Metazoa

pneumonia

Patofisiologi
Berbeda-beda

sesuai dengan Agen Penyakit dan pejamu Jalan Masuk Virus dapat melalui kulit,saluran pernapasan dan saluran pencernaan Setelah masuk kedalam tubuh,virus akan menyebar dengan beberapa cara :

Setempat Sebatas menginfeksi selaput lendir atau organ tertentu Penyebaran Hematogen Primer Virus masuk ke dalam darah ke organ berkembang biak di organ tersebut Penyebaran Hematogen Sekunder Penyebaran melalui saraf

Kelainan Neurologis pada Ensefalitis disebabkan oleh :


Invasi

dan pengerusakan langsung pada jaringan otak oleh virus yang sedang berkembang Reaksi jaringan saraf terhadap antigen virus terjadi demielinisasi, kerusakan vaskular dan paravaskular Reaksi aktivitas neurotropik yang bersifat laten

Manifestasi Klinis
Trias

Ensefalitis yang Khas : Demam,Kejang,Kesadaran menurun Manifestasi tergantung pada : - Berat dan anatomi susunan saraf yang terlibat - Patogenesis Agen yang menyerang - Kekebalan dan mekanisme reaktif dari penderita

Umumnya

manifestasi awal menyerupai penyakit sistemik akut seperti : suhu yang mendadak tinggi, kesadaran yang menurun,sakit kepala,mual dan muntah yang seringkali proyektil. Gejala pada otak meliputi : Letargi, kesadaran menurun, halusinansi, disorientasi, kejang fokal/umum, hemiplegi, sakit kepala, nistagmus,ataxia,pupil anisokor dll

Diagnosis

Anamnesis - Adanya kontak dalam 2-3 minggu terakhir terhadap penyakit tertentu - Pemaparan dengan binatang (kutu,nyamuk) - Perjalanan meninggalkan wilayah tempat tinggal - terpapar logam berat/pestisida/bahan mencurigakan lain - Penyakit yang baru diderita - Suntikan yang baru didapat

Keluhan

yang sering timbul : Perubahan tingkah laku dan kepribadian serta penurunan kesadaran Leher kaku, fotofobia dan letargi kejang umum atau fokal Status amnetikus/kebingungan akut Paralisis flasid

Pemeriksaan Fisik
Suhu yang mendadak naik, kesadaran yang cepat menurun, nyeri kepala, muntah, kejang umum/fokal dapat berlangsung selama berjam-jam,adanya defisit neurologis misalnya paresis/paralisis Perubahan status mental atau kepribadian, Gangguan pergerakan, ataxia, disfungsi sensorimotor unilateral

Pemeriksaan Laboratorium
LCS

umumnya jernih, sering dalam batas normal kadang-kadang sedikit terdapat peninggian jumlah sel, kadar protein atau glukosa Pemeriksaan darah lengkap Biakan Darah sukar Pemeriksaan Serologis Feses (+) untuk enterovirus

Polymerase

Chain Reaction ( PCR ) Pemeriksaan biokimiawi - ELISA : dapat mendeteksi IgM juga dapat mendeteksi imunoglobulin anti arboviral

Pemeriksaan Penunjang
MRI

Merupakan pemeriksaan penunjang yang paling dianjurkan Lebih sensitif dan mampu menampilkan detil yang lebih, ketimbang CT-scan Computed Tomography Elektroensefalografi (EEG)

Penatalaksanaan
Terapi Suportif - Pembersihan jalan napas secara berkala - Pemberian Oksigen - Pemasangan respirator bila henti napas atau trakeostomi Koreksi gangguan keseimbangan air dan elektrolit Koreksi Asidosis

Terapi Kausal
Pemberian

antibiotik polifragmasi infeksi sekunder Pada Ensefalitis Herpes Simpleks, antivirus harus dimulai sedini mungkin. Obat pilihan pertama adalah Asiklovir 30 mg/kgBB/hr dibagi dalam 3 dosis (diencerkan) dan diberi selama 10 hari

Terapi Kausal
Terapi

Ganciclovir pilihan utama untuk infeksi Citomegalovirus (CMV), juga dapat digunakan pada infeksi virus Herpes Simpleks, Variselazoster,virus herpes hominis 6, 7, 8 Dosis 5 mg/kgBB dua kali sehari Preparat Sulfa (sulfadiazin) untuk ensefalitis karena Toksoplasmosis

Terapi Simtomatis
Pemberantasan

kejang dengan diazepam 0,1 0,2 mg/kgBB I.V dalam bentuk infus selama 3 menit. Fenobarbital 5-8 mg/kgBB/hr untuk mencegah kejang Pengobatan demam atau hiperpireksia Mengurangi edema serebri dengan dexametason 0,2 mg/kgBB/hr IM dibagi dalam 3 dosis dengan cairan rendah Na

Terapi Simtomatis

Menurunkan tekanan intrakranial dengan manitol IV sebagai larutan dengan dosis 1,5 2 g/kgBB per 3060 menit. Diulang setiap 8-12 jam Gliserin melalui pipa nasogastrik 0,51 mg/kgBB diencerkan dengan 2 bagian, diulang tiap 6 jam

Terapi Simtomatis
Hiperalimentasi

parenteral pada koma berkepanjangan Bila terdapat gagal jantung kongestif atau aritmia jantung tirah baring, digitalisasi, diuretikum, diet lunak dan rendah garam

Terapi Rehabilitatif
Dilakukan

pada pasien yang telah sembuh dari ensefalitis, tetapi meninggalkan gejala sekuele.

Komplikasi
Gangguan motorik, penglihatan, pendengaran Abses Otak Kejang otot pernapasan Gagal jantung kongestif Retardasi mental Epilepsi Gangguan tingkah laku TIK meninggi Koma

Prognosis
Angka kematian untuk ensefalitis saat ini masih tinggi, berkisar antara 35-50 %. Dari penderita yang hidup, 20 -40 % mempunyai sekuele berupa paresis/paralisis,gangguan penglihatan dan kelainan neurologis lain

Prognosis
Prognosis

tergantung dari : - Virulensi kuman - Variabel-variabel yang berkaitan dengan status kesehatan pasien, status imun dan kondisi neurologis sebelumnya

Pencegahan
Pemberian vaksinasi morbili, mumps dan rubela Memberantas vektor serangga

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai