Ensefalitis Pada Anak - Rika (06-006)
Ensefalitis Pada Anak - Rika (06-006)
DEFINISI
Ensefalitis
adalah suatu peradangan pada jaringan parenkim otak yang disebabkan oleh infeksi dari berbagai macam mikroorganisme dengan gejala-gejala umum dan manifestasi neurologis
Epidemiologi
60 % penyebab ensefalitis tidak diketahui 67 %berhubungan dengan penyakit infeksi pada anak 20 % kelompok arbovirus dan Herpes simpleks Penyebab yang terpenting dan tersering adalah virus
Etiologi
Infeksi
Virus - Penyebaran dari manusia ke manusia - Virus RNA : Mumps ( Gondongan ) Campak Kelompok Enterovirus Rubela ( Campak Jerman )
Virus DNA
Kelompok Virus Herpes - Virus Herpes Simpleks I & II (VHS) - Virus Varisela-Zoster ( VVZ ) - Virus Sitomegali ( CMV ) - Virus Epstein Barr ( VEB ) Penyebaran dari Vektor ke Manusia - Ditularkan oleh Artropoda : - Ensefalitis Virus Arbo di Amerika utara
Mycoplasma
Bakteri Spirochaeta Jamur Protozoa Metazoa
pneumonia
Patofisiologi
Berbeda-beda
sesuai dengan Agen Penyakit dan pejamu Jalan Masuk Virus dapat melalui kulit,saluran pernapasan dan saluran pencernaan Setelah masuk kedalam tubuh,virus akan menyebar dengan beberapa cara :
Setempat Sebatas menginfeksi selaput lendir atau organ tertentu Penyebaran Hematogen Primer Virus masuk ke dalam darah ke organ berkembang biak di organ tersebut Penyebaran Hematogen Sekunder Penyebaran melalui saraf
dan pengerusakan langsung pada jaringan otak oleh virus yang sedang berkembang Reaksi jaringan saraf terhadap antigen virus terjadi demielinisasi, kerusakan vaskular dan paravaskular Reaksi aktivitas neurotropik yang bersifat laten
Manifestasi Klinis
Trias
Ensefalitis yang Khas : Demam,Kejang,Kesadaran menurun Manifestasi tergantung pada : - Berat dan anatomi susunan saraf yang terlibat - Patogenesis Agen yang menyerang - Kekebalan dan mekanisme reaktif dari penderita
Umumnya
manifestasi awal menyerupai penyakit sistemik akut seperti : suhu yang mendadak tinggi, kesadaran yang menurun,sakit kepala,mual dan muntah yang seringkali proyektil. Gejala pada otak meliputi : Letargi, kesadaran menurun, halusinansi, disorientasi, kejang fokal/umum, hemiplegi, sakit kepala, nistagmus,ataxia,pupil anisokor dll
Diagnosis
Anamnesis - Adanya kontak dalam 2-3 minggu terakhir terhadap penyakit tertentu - Pemaparan dengan binatang (kutu,nyamuk) - Perjalanan meninggalkan wilayah tempat tinggal - terpapar logam berat/pestisida/bahan mencurigakan lain - Penyakit yang baru diderita - Suntikan yang baru didapat
Keluhan
yang sering timbul : Perubahan tingkah laku dan kepribadian serta penurunan kesadaran Leher kaku, fotofobia dan letargi kejang umum atau fokal Status amnetikus/kebingungan akut Paralisis flasid
Pemeriksaan Fisik
Suhu yang mendadak naik, kesadaran yang cepat menurun, nyeri kepala, muntah, kejang umum/fokal dapat berlangsung selama berjam-jam,adanya defisit neurologis misalnya paresis/paralisis Perubahan status mental atau kepribadian, Gangguan pergerakan, ataxia, disfungsi sensorimotor unilateral
Pemeriksaan Laboratorium
LCS
umumnya jernih, sering dalam batas normal kadang-kadang sedikit terdapat peninggian jumlah sel, kadar protein atau glukosa Pemeriksaan darah lengkap Biakan Darah sukar Pemeriksaan Serologis Feses (+) untuk enterovirus
Polymerase
Chain Reaction ( PCR ) Pemeriksaan biokimiawi - ELISA : dapat mendeteksi IgM juga dapat mendeteksi imunoglobulin anti arboviral
Pemeriksaan Penunjang
MRI
Merupakan pemeriksaan penunjang yang paling dianjurkan Lebih sensitif dan mampu menampilkan detil yang lebih, ketimbang CT-scan Computed Tomography Elektroensefalografi (EEG)
Penatalaksanaan
Terapi Suportif - Pembersihan jalan napas secara berkala - Pemberian Oksigen - Pemasangan respirator bila henti napas atau trakeostomi Koreksi gangguan keseimbangan air dan elektrolit Koreksi Asidosis
Terapi Kausal
Pemberian
antibiotik polifragmasi infeksi sekunder Pada Ensefalitis Herpes Simpleks, antivirus harus dimulai sedini mungkin. Obat pilihan pertama adalah Asiklovir 30 mg/kgBB/hr dibagi dalam 3 dosis (diencerkan) dan diberi selama 10 hari
Terapi Kausal
Terapi
Ganciclovir pilihan utama untuk infeksi Citomegalovirus (CMV), juga dapat digunakan pada infeksi virus Herpes Simpleks, Variselazoster,virus herpes hominis 6, 7, 8 Dosis 5 mg/kgBB dua kali sehari Preparat Sulfa (sulfadiazin) untuk ensefalitis karena Toksoplasmosis
Terapi Simtomatis
Pemberantasan
kejang dengan diazepam 0,1 0,2 mg/kgBB I.V dalam bentuk infus selama 3 menit. Fenobarbital 5-8 mg/kgBB/hr untuk mencegah kejang Pengobatan demam atau hiperpireksia Mengurangi edema serebri dengan dexametason 0,2 mg/kgBB/hr IM dibagi dalam 3 dosis dengan cairan rendah Na
Terapi Simtomatis
Menurunkan tekanan intrakranial dengan manitol IV sebagai larutan dengan dosis 1,5 2 g/kgBB per 3060 menit. Diulang setiap 8-12 jam Gliserin melalui pipa nasogastrik 0,51 mg/kgBB diencerkan dengan 2 bagian, diulang tiap 6 jam
Terapi Simtomatis
Hiperalimentasi
parenteral pada koma berkepanjangan Bila terdapat gagal jantung kongestif atau aritmia jantung tirah baring, digitalisasi, diuretikum, diet lunak dan rendah garam
Terapi Rehabilitatif
Dilakukan
pada pasien yang telah sembuh dari ensefalitis, tetapi meninggalkan gejala sekuele.
Komplikasi
Gangguan motorik, penglihatan, pendengaran Abses Otak Kejang otot pernapasan Gagal jantung kongestif Retardasi mental Epilepsi Gangguan tingkah laku TIK meninggi Koma
Prognosis
Angka kematian untuk ensefalitis saat ini masih tinggi, berkisar antara 35-50 %. Dari penderita yang hidup, 20 -40 % mempunyai sekuele berupa paresis/paralisis,gangguan penglihatan dan kelainan neurologis lain
Prognosis
Prognosis
tergantung dari : - Virulensi kuman - Variabel-variabel yang berkaitan dengan status kesehatan pasien, status imun dan kondisi neurologis sebelumnya
Pencegahan
Pemberian vaksinasi morbili, mumps dan rubela Memberantas vektor serangga
Terima Kasih