Anda di halaman 1dari 5

Nama : Anggie Yezion Simeon NIM : 10505244015

Kelas : 3B1 Waktu : 27 September 2011 20:28 WIB Soal:


1. Jelaskan perbedaan pendekatan perhitungan luas dengan cara trapesium dan simpson's

rule! Jawab: 1. Cara Trapesium - Menggambar bentuk area luas tanah yang akan di ukur. Menarik garis lurus memotong area tersebut, usahakan garis perpotongan berada di tengah. Menarik garis tegak lurus dari garis perpotongan tadi hingga ke tepi area ( garis h). Buat garis h dengan jarak ( w ) yang sama, kira kira setiap 3 5 km. Garis garis dengan jarak yang sama tersebut menjadi suatu pias - pias berbentuk trapesium yang akan dihitung luasannya. Menghitung pias dengan menggunakan rumus Luas Trapesium, yaitu .t

Luas bidang adalah jumlah dari luas beberapa pias tersebut. Semakin kecil pias yang digunakan, hasil yang didapat menjadi semakin teliti.

Dalam Gambar di bawah panjang tiap pias adalah sama yaitu x. Apabila terdapat n pias, berarti panjang masing-masing pias adalah:
x = b a n

Batas-batas pias diberi notasi: xo = a, x1, x2, , xn = b Integral total dapat ditulis dalam bentuk:

I = f ( x) dx + f ( x) dx + + f ( x) dx
x0 x1 xn 1

x1

x2

xn

Gambar: Metode trapesium dengan banyak pias

Substitusi persamaan rumus luas trapesium ke dalam persamaan pada kurva akan didapat:
I = x f ( xn ) + f ( xn 1 ) f ( x1 ) + f ( x 0 ) f ( x 2 ) + f ( x1 ) + x + ... + x 2 2 2

2. Metode Simpson Di samping menggunakan rumus trapesium dengan interval yang lebih kecil, cara lain untuk mendapatkan perkiraan yang lebih teliti adalah menggunakan polinomial order lebih tinggi untuk menghubungkan titik-titik data. Misalnya, apabila terdapat satu titik tambahan di antara f (a) dan f (b), maka ketiga titik dapat dihubungkan dengan fungsi parabola (Gambar 1.a). Apabila terdapat dua titik tambahan dengan jarak yang sama antara f (a) dan f (b), maka keempat titik tersebut dapat dihubungkan dengan polinomial order tiga (Gambar 1.b). Rumus yang dihasilkan oleh integral di bawah

polinomial tersebut dikenal dengan metode (aturan) Simpson. Gambar 1: Aturan Simpson 1) Aturan Simpson 1/3 Di dalam aturan Simpson 1/3 digunakan polinomial order dua (persamaan parabola) yang melalui titik f (xi 1), f (xi) dan f (xi + 1) untuk mendekati fungsi. Rumus Simpson dapat diturunkan berdasarkan deret Taylor. Untuk itu, dipandang bentuk integral berikut ini.

I ( x) = f ( x) dx
a

(1)

Apabila bentuk tersebut didiferensialkan terhadap x, akan menjadi:


I ' ( x) = dI ( x) = f ( x) dx

(2)

Dengan memperhatikan Gambar 2 dan persamaan (2) maka persamaan deret Taylor adalah:

I ( xi +1 ) = I ( xi + x ) =I ( xi ) + x f ( xi ) +

x2 x3 f ' ( xi ) + f ' ' ( xi ) 2! 3!

x4 f ' ' ' ( xi ) + O ( x 5 ) 4! x2 x3 f ' ( xi ) f ' ' ( xi ) 2! 3!

(3)

I ( xi 1 ) = I ( xi x ) =I ( xi ) x f ( xi ) +

x 4 f ' ' ' ( xi ) O ( x 5 ) 4!

(4)

Pada Gambar 2, nilai I (xi + 1) adalah luasan dibawah fungsi f (x) antara batas a dan xi + 1. Sedangkan nilai I (xi 1) adalah luasan antara batas a dan I (xi 1). Dengan demikian luasan di bawah fungsi antara batas xi 1 dan xi + 1 yaitu (Ai), adalah luasan I (xi + 1) dikurangi I (xi 1) atau persamaan (3) dikurangi persamaan (4). Ai = I (xi + 1) I (xi 1) atau
Ai = 2 x f ( xi ) + x3 f ' ' ( xi ) + O ( x 5 ) 3

(5)

Gambar 2 Penurunan metode Simpson Nilai f ''(xi) ditulis dalam bentuk diferensial terpusat: f ' ' ( xi ) = f ( xi 1 ) 2 f ( xi ) + f ( xi + 1 ) x2 + O ( x 2 )

Kemudian bentuk diatas disubstitusikan ke dalam persamaan (5). Untuk memudahkan penulisan, selanjutnya notasi f (xi) ditulis dalam bentuk fi, sehingga persamaan (5) menjadi:
Ai = 2 x f i + x x3 ( f i 1 2 f i + f i +1 ) + O ( x 2 ) + O ( x 5 ) 3 3

atau
Ai = x ( f i 1 + 4 f i + f i +1 ) + O ( x 5 ) 3

(6)

Persamaan (6) dikenal dengan metode Simpson 1/3. Diberi tambahan nama 1/3 karena x dibagi dengan 3. Pada pemakaian satu pias, x = dapat ditulis dalam bentuk:
Ai = b a [ f ( a ) + 4 f (c ) + f ( b) ] 6 b a , sehingga persamaan (6) 2

(7)

dengan titik c adalah titik tengah antara a dan b. Kesalahan pemotongan yang terjadi dari metode Simpson 1/3 untuk satu pias adalah:
t =
1 x 5 f ' ' ' ' ( ) 90 b a , maka: 2

Oleh karena x =

t =

(b a ) 5 f ' ' ' ' ( ) 2880

2) Aturan Simpson 1/3 dengan banyak pias Seperti dalam metode trapesium, metode Simpson dapat diperbaiki dengan membagi luasan dalam sejumlah pias dengan panjang interval yang sama (Gambar 2):
x = b a n

dengan n adalah jumlah pias.

Gambar 3. Metode Simpson dengan banyak pias Luas total diperoleh dengan menjumlahkan semua pias, seperti pada Gambar 3
b a

f ( x) dx = A1 + A3 + ... + An 1

(8)

Dalam metode Simpson ini jumlah interval adalah genap. Apabila persamaan (6) disubstitusikan ke dalam persamaan (8) akan diperoleh:
b a

f ( x) dx =

x x x ( f 0 + 4 f1 + f 2 ) + ( f1 + 4 f 2 + f 3 ) + ... + ( fn 2 + 4 fn 1 + fn ) 3 3 3

atau
n 1 n2 x f ( a ) + f (b) + 4 f ( xi ) + 2 f ( xi ) f ( x) dx = i =1 i=2 3 a b

(9)

Seperti pada Gambar (3), dalam penggunaan metode Simpson dengan banyak pias ini jumlah interval adalah genap. Perkiraan kesalahan yang terjadi pada aturan Simpson untuk banyak pias adalah:
a =
(b a ) 5 f '''' 180 n 4

dengan

f ''''

adalah rerata dari turunan keempat untuk setiap interval.

Anda mungkin juga menyukai