Penyakit asam urat atau gout adalah salah satu bentuk arthritis (radang sendi). Berbeda dengan radang sendi lainnya, serangan asam urat bisa lebih parah. Serangan asam urat bisa menyebabkan nyeri tiba-tiba seperti rasa terbakar, kekakuan dan pembengkakan pada sendi, biasanya pada jempol kaki. Kecuali ditangani dengan baik, serangan ini akan terjadi secara berulang. Seiring perjalanan penyakit, asam urat dapat membahayakan sendi, tendon dan jaringan lain.
Purin akan diubah oleh tubuh menjadi asam urat, dan jika kadar asam urat berlebih, ginjal tidak mampu mengeluarkannya sehingga kristal asam urat menumpuk di persendian. Beberapa jenis sayuran dan buah-buahan juga mengandung purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu.
Pada banyak orang, penumpukan asam urat juga dapat disebabkan karena faktor lain, yaitu : Minum alkohol Tidak memiliki cukup vitamin C di dalam tubuh Minum minuman ringan manis yang tinggi fruktosa Sebuah penelitian baru menemukan bahwa meminum minuman ringan bergula dua gelas sehari dapat meningkatkan risiko terkena asam urat hingga 85%. Namun minuman yang berlabel "diet" atau minuman yang dibuat dengan pemanis buatan, diteliti tidak meningkatkan risiko asam urat. Buah atau jus buah yang kaya fruktosa juga bisa meningkatkan risiko terkena asam urat. Makanan tertentu Makanan tertentu bisa meningkatkan kadar asam urat seperti banyak makan hati, ikan sarden, ekstrak ragi, atau kerang. Namun, diet seimbang normal diyakini tidak akan mempengaruhi kadar asam urat di dalam darah. Obat-obatan Beberapa jenis obat juga bisa meningkatkan kadar asam urat misalnya, diuretik (tablet air/pelancar kemih) seperti bendroflumethiazide, aspirin (dosis tinggi) dan beberapa obat-obat kemoterapi (obat kanker). Beberapa penyakit seperti psoriasis berat dan kelainan darah Kondisi tertentu Kondisi tertentu seperti obesitas (kegemukan), tekanan darah tinggi, kerusakan ginjal, diabetes melitus, gangguan sumsum tulang, gangguan lipid (terutama hipertrigliseridemia), penyakit pembuluh darah, cacat enzim seperti defisiensi hipoksantin guanin fosforibosiltransferase (HGPRT) dan defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD).
untuk melihat ada atau tidaknya kristal asam urat. Selanjutnya cairan akan dilihat dengan mikroskop (di laboratorium) untuk memastikan ada tidaknya kristal asam urat. Ini merupakan cara terbaik untuk menguji penyakit asam urat. Dokter mungkin juga merekomendasikan Anda untuk tes darah untuk mengukur kadar asam urat di dalam darah Anda.
Jika Anda kelebihan berat badan, cobalah untuk menurunkannya karena hal ini dapat membantu menurunkan kadar asam urat. Namun, jangan sampai memberlakukan diet yang justru meningkatkan kadar asam urat, seperti diet tinggi protein atau diet starvation. Makanlah dengan bijaksana. Kadar asam urat yang tinggi dapat turun dengan menghindari asupan tinggi protein dan makanan yang kaya dengan purin, seperti jeroan (hati, ginjal, limpa, usus, paru, otak dll) dan makanan laut. Juga hindari makanan yang tinggi ekstrak ragi. Jika Anda adalah seorang peminum alkohol, kami tidak sebaiknya berhentilah secara total. menyarankan untuk menguranginya tapi
Jika Anda suka minum minuman ringan bergula, terutama yang mengandung fruktosa, sebaiknya kurangi atau berhenti sama sekali. Jika Anda sedang mengonsumsi obat, periksalah apakah obat itu menyebabkan peningkatan kadar asam urat (lihat obat di atas). Jangan takut, obat alternatif akan selalu tersedia. Hindari dehidrasi dan perbanyak minum air putih (hingga dua liter perhari) kecuali ada alasan medis. Selalu periksa tekanan darah Anda. Penyakit asam urat banyak terjadi pada orang yang memiliki tekanan darah tinggi. Dengan perubahan pola hidup, banyak penderita asam urat yang sudah merasakan manfaatnya. Meskipun begitu, Anda tentu harus tetap menyimpan obat anti-inflamasi untuk berjaga-jaga seandainya asam urat kembali menyerang. Namun pada sebagian orang, serangan mungkin tidak akan berkurang (tetap). Dalam situasi ini, Anda bisa mengonsumsi suplemen vitamin C atau obat untuk mencegah serangan asam urat. Suplemen vitamin C Sebuah penelitian pada tahun 2009 menunjukkan bahwa vitamin C dapat mengurangi risiko serangan asam urat. Dalam penelitian tersebut, 46.994 orang telah mengalami kemajuan setelah beberapa tahun. Dibandingkan dengan pria yang hanya mengonsumsi vitamin C kurang dari 250 mg per hari. Berikut faktanya : Mereka yang mengonsumsi vitamin C antara 1.000-1.499 mg per hari memiliki risiko 34% lebih rendah terserang asam urat. Mereka yang mengonsumsi 1.500 mg perhari memiliki risiko 45% lebih rendah untuk terserang asam urat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa asupan suplemen vitamin C dapat membantu mencegah asam urat. Jadi, dokter Anda mungkin akan menyarankan suplemen vitamin C setiap hari jika makanan Anda tidak kaya dengan vitamin C. Alasan mengapa vitamin C bisa mengurangi kadar asam urat dalam darah memang masih belum jelas, tapi diperkirakan bahwa vitamin C dapat mengubah banyaknya kadar asam urat yang dikeluarkan lewat ginjal. Allopurinol untuk mencegah asam urat Allopurinol merupakan obat yang umum digunakan untuk mencegah serangan asam urat. Namun Allopurinol tidak memiliki efek saat serangan asam urat, dan bukan sebagai obat penghilang rasa sakit. Allopurinol bekerja dengan menurunkan kadar asam urat di dalam darah. Anda mungkin perlu mengonsumsinya setiap hari untuk menjaga kadar asam urat yang normal yang akhirnya dapat mencegah serangan asam urat. Sebagai aturan umum, allopurinol akan diresepkan oleh dokter jika Anda : Mengalami dua atau lebih serangan asam urat dalam waktu satu tahun Memiliki satu atau lebih tophi (dijelaskan di atas) Ada sendi atau kerusakan pada ginjal akibat asam urat Memiliki satu atau lebih batu ginjal yang terbentuk karena asam urat Mengalami serangan asam urat dan minum obat jangka panjang yang bisa meningkatkan kadar asam urat. Ketika Anda pertama kali menggunakan allopurinol, malah terkadang dapat menyebabkan serangan asam urat. Hal ini karena allopurinol dapat meningkatkan kadar asam urat sebelum akhirnya menurun. Untuk alasan inilah penggunaan allopurinol tidak dilakukan selama serangan asam urat. Cara terbaik untuk menggunakan allopurinol adalah sekitar 3-4 minggu setelah serangan asam urat. Juga, obat anti-inflamasi sering diresepkan untuk 2-3 bulan pertama setelah
Anda mulai mengonsumsi allopurinol, hanya dalam kasus allopurinol menyebabkan serangan asam urat. Setelah kadar asam urat turun, maka allopurinol akan berkerja sangat baik untuk mencegah serangan asam urat. Dosis allopurinol bervariasi bagi setiap orang. Pengobatan biasanya dimulai dengan dosis rendah. Tes darah mungkin akan dilakukan setelah satu bulan atau lebih untuk memeriksa apakah kadar asam urat sudah turun atau belum. Jika tidak, dosis mungkin perlu ditingkatkan. Dosis umumnya adalah 100-300 mg setiap hari untuk mencegah serangan asam urat. Jika serangan asam urat terjadi, padahal Anda terus mengonsumsi allopurinol, Anda masih bisa menggunakan obat anti-inflamsi untuk mengurangi rasa sakitnya. Namun, ini megindikasikan bahwa Anda memerlukan peningkatan dosis allopurinol. Efek samping allopurinol jarang terjadi. Kalaupun terjadi, obat-obat lainnya yang memiliki aksi serupa dengan allopurinol bisa digunakan. Misalnya obat yang disebut febuxostat dapat menjadi pilihan jika Anda tidak bisa menggunakan allopurinol karena alasan medis, alergi atau efek samping.