Anda di halaman 1dari 4

Saat Bersedih, Menangislah!!

Sebuah Tulisan
31 Maret 2011 @CHEEVERT Chytra Bertdiana E.

Saat bersedih, menangislah!


Tidak seorang pun bisa mendapat hidup yang penuh kebahagiaan sepanjang waktu. Tidak seorangpun mendapatkan semua yang diinginkannya persis seperti apa yang ia inginkan. Harapan, keinginan, impian dan cita-cita, semua adalah rencana teramat baik yang kita simpan rapatrapat dalam harian di hati dan fikiran kita. Tapi sebuah rencana yang lebih besar telah dirancang jauh sebelum kita merencanakan kebahagiaan itu sendiri. Rencana berliku yang penuh pelajaran agar kita mampu meresapi kebahagiaan dengan selayaknya, maka dari itu sebuah pelajaran tentang kesedihan dan pahitnya terluka harus dipetik. Agar kita menghargai kebahagiaan. Ada yang datang, ada yang pergi. Ada keramaian ada kesepian. Ada saat dimana kita dikelilingi begitu banyak sahabat baik yang menyenangkan, ada saatnya pula kita dikelilingi orang-orang yang berpacu untuk saling mendahului, menyikut dan menjatuhkan. Ada saatnya kita merasa dianugerahi banyak hadiah dan kejutan menyenangkan dan ada saatnya dirunuti persoalan yang rumit. Hidup adalah pelajaran, dan bukankah sebagian diantara kita adalah juga pelajaran untuk sebahagian lainnya. Dan sebahagaian diantara kita adalah ujian pula bagi sebahagiaan lainnya. Maka ujian itu bisa saja dalam bentuk kesedihan, rasa sakit hati, kekecewaan, rasa dikhianati dan

rasa sedih ditinggalkan. Apa saja yang membuat hati kita lebih halus dari sebelumnya. Yang membuat kita merasa hidup dan menjadi manusia seutuhnya. Dan membuat kita tercenung, duduk, menatap dan berfikir matang tentang apa yang telah kita perbuat. Sebuah Introspeksi. Kesedihan seringkali membawa sebuah pelajaran tentang perbaikan. Beberapa orang menganggap air mata adalah pertanda kelemahan. Apalagi jika anak laki-laki mereka menangis, maka mereka akan menganggap itu sebuah hal yang tabu. Tapi bukankah air mata tidak hanya diberikan untuk wanita. Air mata diberikan pada banyak makhluk hidup, bahkan tidak hanya pada manusia. Itu artinya siapa saja bisa menangis dan siapa saja boleh menangis, karena kesedihan tidak hanya milik sekelompok orang saja, kesedihan bisa menjadi milik siapa saja. Ketika rasa sakit hati dan kesedihan menghampiri, tidak perlu merasa malu dan lemah. Kekecewaan bukanlah pertanda kelemahan, ia adalah pelajaran untuk menjadi lebih kuat. Karena itu menangislah. Teteskan air matamu. Jatuhkan dengan penuh kesungguhan. Hilangkan semua beratnya beban itu. Serahkan seutuhnya pada rencana yang lebih besar, pada kekuasaan yang tak terhingga. Dan menangislah untuk kelegaan hatimu. Untuk mendapatkan perasaan yang lebih baik. Untuk menangisi rasa sakit dan kelemahan diri sendiri. Untuk menangisi penderitaan yang terasa perih. Tapi berhentilah untuk menjadi kuat. Menangislah untuk sesaat dan lantas terjagalah. Bergeraklah. Mulailah sesuatu untuk membuat akhir yang berbeda. Berjalanlah lebih tegap.

Tegakkan bahu dan lihatlah ke sekeliling. Ada kehidupan lain yang berdenyut. Ada harapan dan cita-cita lain yang sedang mereka kejar. Pun ada kekecewaan dan kesedihan lain yang mereka miliki. Dan berbahagialah, karena semua orang memiliki kesedihan. Mereka pun menangis dan lantas terjaga untuk bangkit! Jambi-MyRoom 30 Mar2011 @cheevert

Anda mungkin juga menyukai