Anda di halaman 1dari 10

Makalah Seminar Departemen Statistika FMIPA IPB

Kamis, 18 Juli 2013

EKSPLORASI KINERJA DOSEN DALAM MELAKSANAKAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA


Rizky Nurkhaerani G14090074 Pembimbing : Dr Ir Hari Wijayanto, MSi Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr ABSTRAK Dosen memiliki kewajiban dalam melaksanakan Tridharma Perguruan tinggi, yaitu dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran umum mengenai karakteristik dan capaian kinerja dosen, menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dosen, serta mengklasifikasikan dosen berdasarkan faktor-faktor tersebut. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum mengenai karakteristik dan capaian kinerja dosen sedangkan metode CART digunakan untuk menentukan faktor yang berpengaruh serta mengklasifikasikan dosen. Sebesar 79% dosen di Indonesia telah melaksanakan kewajibannya. Rataan kredit total capaian dosen per tahun adalah sebesar 31.86 sks sedangkan rataan untuk masing-masing bidang sebesar 16.32 sks untuk pendidikan, 8.83 sks untuk penelitian, serta 6.72 sks untuk pengabdian masyarakat. Secara umum, faktor-faktor yang bepengaruh adalah faktor-faktor dari individu dosen sendiri, yaitu bidang ilmu, latar belakang pendidikan, jabatan fungsional, serta usia. Kata kunci : analisis deskriptif, classification and regression tree (CART), kinerja dosen, tridharma perguruan tinggi Disetujui oleh : Pembimbing I Pembimbing II

Dr Ir Hari Wijayanto, MSi

Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr

PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang dibutuhkan manusia untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Salah satu lembaga pendidikan adalah perguruan tinggi. Perguruan tinggi sebagai salah satu pondasi pendidikan di suatu negara memiliki tugas dan tanggung jawab dalam membentuk pemimpin-pemimpin bangsa di masa depan yang memiliki intelektualitas tinggi serta budi pekerti yang luhur. Pencapaian tugas tersebut tidak lepas dari peran serta dan kontribusi sumber daya pendidik serta sarana pendidikan yang juga harus berkualitas.
1

Makalah Seminar Departemen Statistika FMIPA IPB

Kamis, 18 Juli 2013

Dosen merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan di perguruan tinggi. Menurut PP No. 37 Tahun 2009 Pasal 1, dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Ketiga bidang tersebut dikenal dengan sebutan Tridharma Perguruan Tinggi. Pengajaran di kelas, asistensi, pembimbing dan penguji tugas akhir mahasiswa, serta pembuatan dan perbaikan bahan ajar merupakan beberapa tugas dosen dalam bidang pendidikan. Tugas dalam bidang penelitian berupa pelaksanaan penelitian dan publikasi baik nasional maupun internasional sedangkan untuk pengabdian masyarakat meliputi kegiatankegiatan yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Kualitas pendidikan di perguruan tinggi salah satunya dapat dilihat dari kualitas kinerja dosen dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Kinerja dosen sangat beragam. Keragaman kinerja dosen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal dari dalam diri maupun faktor eksternal. Oleh karena itu, informasi mengenai kinerja dan karakteristik dosen sangat diperlukan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan proses serta hasil pendidikan. Penelitian ini menggunakan analisis CART (classification and regression tree) untuk melihat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian tugas dosen serta membuat klasifikasi dosen berdasarkan faktor-faktor tersebut. Kondisi data yang berukuran besar dan kompleks, yaitu bertipe campuran numerik dan kategorik, sulit untuk memenuhi asumsi yang merupakan syarat pada penggunaan analisis regresi. Metode CART merupakan metode nonparametrik yang tidak membutuhkan pemenuhan asumsi dan dapat menangani data berukuran besar dan kompleks (Breiman 1993). Peubah respon pada penelitian ini merupakan data numerik sehingga prosedur CART yang digunakan adalah prosedur pohon regresi. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Memberikan gambaran umum mengenai performa kinerja dosen di Indonesia dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi. 2. Menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja dosen dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi. 3. Mengklasifikasikan dosen berdasarkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerjanya dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi. METODOLOGI Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Evaluasi Kinerja Dosen Penerima Tunjangan Profesi pada tahun 2012 sebanyak 33299 data dosen. Evaluasi kinerja dosen penerima tunjangan profesi tahun 2012 merupakan program evaluasi yang diselenggarankan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi dan dilaksanakan dalam bentuk pengisian kuisioner online. Seluruh dosen penerima tunjangan profesi di Indonesia diwajibkan untuk mengisi kuisioner online tersebut. Pengisian program evaluasi ini dilaksanakan pada bulan Juni 2012 sampai dengan Oktober 2012. Peubah respon yang digunakan dalam penelitian ini adalah rataan pencapaian kredit dosen per tahun dalam melaksanakan tugas-tugasnya, baik dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, serta total kredit keseluruhan. Peubah-peubah penjelas
2

Makalah Seminar Departemen Statistika FMIPA IPB

Kamis, 18 Juli 2013

yang digunakan di dalam penelitian ini, yaitu status perguruan tinggi, lokasi perguruan tinggi, bidang ilmu, jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan terakhir, dan jabatan fungsional. Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan adalah analsis deskriptif serta prosedur pohon regresi dari analisis CART. Analisis deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran umum mengenai karakteristik dan kinerja dosen. Sementara itu, analisis pohon regresi dapat menentukan peubah - peubah yang berpengaruh terhadap kinerja dosen dan mengklasifikasikan dosen berdasarkan peubah tersebut. Adapun langkah - langkah analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Persiapan data a. Mengatasi data kosong. b. Mengatasi isian yang tidak sesuai. c. Mengkategorikan peubah. d. Memboboti tiap pelaksanaan tugas dengan bobot sks sesuai ketentuan. e. Membuat rataan pencapaian kredit pertahun. 1. Menghapus data pencapaian kredit di atas 60 sks, baik untuk bidang pendidikan, penelitian, pengabdian maupun total kredit. f. Mengkategorikan pencapaian kredit total berdasarkan kewajiban tugas dosen. 2. Melakukan analisis deskriptif mengenai karakteristik dan capaian kinerja dosen. 3. Melakukan analisis pohon regresi a. Memilih pemilah terbaik, yaitu pemilah yang memiliki nilai kebaikan pemilah paling besar. Nilai kebaikan pemilah diperoleh dari selisih nilai kehomogenan simpul antara simpul induk dengan simpul anak. Nilai kehomogenan simpul dilihat dari nilai jumlah kuadrat sisaan dengan persamaan sebagai berikut : R(t) =
(

)2

dengan adalah nilai amatan pada simpul ke-t dan rataan pada simpul ke-t. b. Menentukan simpul terminal. Suatu simpul dijadikan simpul terminal jika tidak terdapat lagi penurunan keheterogenan yang berarti (kondisi simpul sudah homogen) atau nilai amatan pada simpul terlalu sedikit sehingga tidak efektif untuk dipilah kembali. Minimal amatan pada simpul terminal yang digunakan pada penelitian ini, yaitu 500 amatan. c. Menentukan nilai dugaan respon untuk setiap simpul terminal. d. Melakukan pemangkasan pada pohon awal yang besar dan kompleks. Pemangkasan dilakukan pada bagian yang kurang penting sehingga diperoleh beberapa pohon dengan ukuran yang berbeda. Pemilihan pohon hasil pemangkasan dilakukan dengan penduga uji contoh, membagi data menjadi dua bagian, yaitu learning sampel L1 untuk membentuk pohon dan test sample L1 untuk menguji hasil dugaan pohon. Persamaan penduga uji contoh yang digunakan adalah sebagai berikut : = 1 2 [ ]2
( , )2

dengan n2 adalah banyaknya L2 dan adalah nilai dugaan respon dari amatan ke-i pada simpul ke-k. Pohon terbaik adalah pohon Gk0 yang memiliki ( ) minimum. Kemudian pohon dipilih berdasarkan jumlah simpul dan nilai dugaan jumlah kuadrat sisaan. 4. Interpretasi hasil
3

Makalah Seminar Departemen Statistika FMIPA IPB

Kamis, 18 Juli 2013

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Deskriptif Usia dosen di Indonesia berkisar antara 27 sampai dengan 72 tahun dengan rata-rata usia adalah 50 tahun. Sebagian besar usia dosen terletak pada selang antara 46 - 55 tahun. Berdasarkan kategori usia, rataan capaian kredit tertinggi dimiliki oleh dosen dengan kategori usia muda (Gambar 1). Dosen kategori usia tua memiliki rataan capaian tertinggi untuk bidang pendidikan sedangkan untuk penelitian dosen muda lebih unggul sedangkan pengabdian masyarakat relatif sama untuk semua kategori usia.
Rataan Kredit (sks) 40,0 30,0 20,0 10,0 0,0 Muda Madya Tua PENGABDIAN PENELITIAN PENDIDIKAN

Gambar 1 Rataan capaian kredit berdasarkan kategori usia Berdasarkan jenis kelamin, sebagian besar dosen adalah laki-laki dengan persentase sebesar 64% sedangkan perempuan sebesar 36%. Dosen laki-laki memiliki rataan capaian kredit lebih tinggi dibandingkan dengan dosen perempuan dalam bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat sedangkan untuk bidang penelitian rataan capaian kredit dosen perempuan lebih tinggi. Akan tetapi, selisih capaian kredit tersebut sangat kecil. Jika dilihat berdasarkan status perguruan tinggi, perguruan tinggi negeri (PTN) memiliki sumber daya pendidik yang lebih besar dibandingkan perguruan tinggi swasta (PTS). Sebesar 70 % dosen di Indonesia bertugas di PTN. Padahal jika dilihat dari jumlah perguruan tinggi di Indonesia, jumlah PTS jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah PTN. Secara keseluruhan, PTN memiliki rataan capaian kredit yang lebih tinggi. Namun, untuk bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat rataan keduanya relatif sama. Sementara itu, jika dilihat berdasarkan lokasi perguruan tinggi dibedakan menjadi dua, yaitu berlokasi di Jawa dan luar Jawa. Lebih dari setengah jumlah dosen di Indonesia bertugas di perguruan tinggi yang berlokasi di pulau Jawa. Capaian kredit dosen di Pulau Jawa lebih tinggi dalam semua bidang dibandingkan dengan dosen di luar Pulau Jawa tetapi selisih pada tiap-tiap bidang tidak besar. Berdasarkan rumpun, bidang ilmu, bidang teknik, pendidikan, dan ekonomi memiliki jumlah dosen terbesar dengan persentase masing-masing sebesar 18, 17, dan 15 persen. Bidang ilmu pendidikan memiliki nilai rataan kredit yang paling tinggi dalam hal pelaksanaan pendidikan. Ilmu hewan, MIPA, ilmu tanaman, kedokteran, dan kesehatan merupakan bidang-bidang yang memiliki rataan kredit penelitian yang tinggi sedangkan bidang seni desain dan media menempati posisi pencapaian kredit penelitian yang paling rendah. Sementara itu, rataan kredit untuk bidang pengabdian masyarakat hampir sama nilainya untuk semua bidang ilmu, seperti yang terlihat pada Gambar 2.

Makalah Seminar Departemen Statistika FMIPA IPB

Kamis, 18 Juli 2013

20 Rataan Kredit 15 10 5 0 Pendidikan Penelitian Pengabdian

AF BHS EKO HWN KED KES MIPA PND SDM SOS TAN TEK LYN

Gambar 2 Rataan capaian dosen berdasarkan bidang ilmu Jabatan fungsional terbagi kepada empat, yaitu asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan guru besar. Persentase jumlah dosen berdasarkan jabatan didominasi oleh lektor dan lektor kepala. Jika dilihat berdasarkan jabatan fungsional, rataan capaian tertinggi dimiliki oleh guru besar (Gambar 3). Hal ini dikarenakan seorang guru besar memiliki tugas khusus yang tidak diwajibkan pada dosen lain.
Rataan Kredit (sks) 50 40 30 20 10 0 Asisten Ahli Lektor Lektor Kepala Guru besar PENGABDIAN PENELITIAN PENDIDIKAN

Gambar 3 Rataan capaian dosen berdasarkan jabatan fungsional Pendidikan terakhir merupakan salah satu syarat untuk menjadi tenaga pendidik di perguruan tinggi. Sebagian besar dosen berpendidikan S2 (66,53%) dan sisanya S1 (0,26%) dan S3 (33.21%). Tingginya tingkat pendidikan dosen sangat membedakan rataan pencapaian ketiga bidang tugas. Gambar 4 menunjukkan kenaikkan yang nyata pada tiap tingkatan pendidikan. Capaian kredit dosen yang berpendidikan S3 memiliki nilai yang paling tinggi pada ketiga bidang, terutama bidang penelitian.
40 Rataan Kredit (sks) 30 20 10 0 S1 S2 S3 PENGABDIAN PENELITIAN PENDIDIKAN

Gambar 4 Rataan capaian kredit berdasarkan jenjang pendidikan terakhir Negara tempat menempuh pendidikan pun beragam. Lebih dari setengah dosen menempuh pendidikan S3 di dalam negeri dan sisanya di luar negeri, yaitu Jepang (9%), negara-negara di Asia lainnya (3%), Eropa (9%), Australia (5%), Amerika (3%), dan lainnya (17%). Jepang di bedakan dari Asia karena jumlah dosen yang menempuh pendidikan di sana memang lebih besar dibandingkan dengan Asia sendiri. Capaian kredit bidang penelitian untuk dosen yang menempuh S3 di Jepang pun sangat tinggi disbanding yang lainnya. Lulusan dalam negeri unggul dalam capaian kredit pendidikan walaupun hanya berbeda sedikit dari yang lainnya.
5

Makalah Seminar Departemen Statistika FMIPA IPB

Kamis, 18 Juli 2013

Tabel 1 menunjukkan bahwa pendidikan menyumbangkan nilai tertinggi bagi capaian total. Nilai keragaman masing-masing pencapaian kredit tersebut sangat besar. Beragamnya capaian kredit dosen terlihat dari masih banyaknya pencilan terutama pada bidang pendidikan dan penelitian walaupun sudah dibatasi pada nilai 60. Tabel 1 Ringkasan statistik pencapaian kredit N Min Max Mean SD Variance PENDIDIKAN 33299 .0 51.5 16.316 5.8718 34.478 PENELITIAN 33299 .0 45.0 8.823 6.7883 46.081 PENGABDIAN 33299 .0 15.0 6.726 2.7705 7.676 TOTAL 33299 1.3 60.0 31.861 9.8880 97.772

CV (%) 35.99% 76.94% 41.19% 31.04%

Dosen memiliki kewajiban beban kredit minimal 12 - 16 sks per semester. Penelitian ini menggunakan data rataan per tahun sehingga selangnya digandakan menjadi 24 - 32 sks per tahun. Kategori capaian tugas dibentuk berdasarkan selang tersebut. Kategori kurang menunjukkan capaian kredit yang kurang dari 24 sks, kategori cukup untuk capaian di dalam selang 24 - 32 sks, sedangkan kategori lebih untuk capaian kredit melebihi 32 sks. Jika dilihat dari kategori-kategori tersebut, sebagian besar dosen telah melaksanakan tugasnya bahkan 44 persen dosen melebihi batas kewajiban pencapaian kredit. Namun, sebanyak 21 persen jumlah dosen masih belum memenuhi kewajibannya (Gambar 5). 21% 44% KURANG
CUKUP LEBIH

35% Gambar 5 Persentase jumlah dosen berdasarkan kategori pencapaian kredit total Hasil Analisis Pohon Regresi Pohon Regresi Bidang Pendidikan Berdasarkan pohon regresi, terdapat 3 peubah penciri yang berpengaruh terhadap pencapaian kredit pendidikan, yaitu bidang ilmu, jabatan, dan latar belakang pendidikan (Gambar 9). Ilmu tanaman, ilmu hewan, teknik, kedokteran, dan MIPA berada pada simpul kiri sedangkan ekonomi, bahasa, agama dan filsafat, pendidikan, sosial, kesehatan, dan seni desain dan media berada pada simpul kanan. Berdasarkan nilai rataannya, dosen dengan bidang ilmu pada simpul kanan cenderung memiliki capaian kredit pendidikan yang lebih tinggi daripada dosen dengan bidang ilmu pada simpul kiri. Peubah kedua yang berpengaruh adalah jabatan fungsional. Asisten ahli, lektor, dan lektor kepala terletak dalam satu simpul terpisah dengan guru besar. Dosen dengan jabatan sebagai guru besar memiliki nilai rataan kredit yang lebih tinggi dibanding yang lain sehingga terletak pada simpul yang berbeda. Peubah berikutnya yang berpengaruh adalah latar belakang pendidikan. Dosen berpendidikan S3 cenderung memiliki rataan kredit pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan dosen berpendidikan S1 dan S2. Berdasarkan pohon yang terbentuk, terdapat enam kelas hasil klasifikasi dosen.

Makalah Seminar Departemen Statistika FMIPA IPB

Kamis, 18 Juli 2013

Gambar 6 Pohon regresi bidang pendidikan Pohon Regresi Bidang Penelitian Peubah yang berpengaruh terhadap capaian kredit penelitian tidak jauh berbeda dengan bidang pendidikan. Terdapat 3 peubah penciri yang berpengaruh, yaitu latar belakang pendidikan, bidang ilmu, dan usia. Latar belakang pendidikan merupakan peubah yang paling berpengaruh (Gambar 7). Dosen dengan latar belakang S3 akan cenderung memiliki kredit penelitian yang lebih tinggi dibandingkan dengan dosen berpendidikan S1 dan S2. Peubah berikutnya yang berpengaruh adalah bidang ilmu. Dosen dengan bidang ilmu tanaman, ilmu hewan, teknik, kedokteran, kesehatan, atau MIPA cenderung memiliki capaian kredit penelitian yang lebih tinggi dibandingkan bidang ilmu lainnya. Jika dilihat berdasarkan usia, dosen yang berusia lebih muda (usia 43 tahun) memiliki kecenderungan capaian kredit penelitian yang lebih tinggi.

Gambar 7 Pohon regresi bidang penelitian Pohon Regresi Bidang Pengabdian Masyarakat Terdapat 3 peubah penciri yang berpengaruh pada bidang pengabdian masyarakat, yaitu bidang ilmu, jabatan fungsional, serta usia. Peubah bidang ilmu merupakan peubah yang paling berpengaruh terhadap capaian kredit pengabdian. Bidang ilmu terbagi atas dua simpul. Simpul kiri terdiri dari bidang ekonomi, teknik, ilmu tanaman, ilmu hewan, kedokteran, kesehatan, sosial, serta agama dan filsafat sedangkan bahasa, MIPA, pendidikan, dan seni desain dan media terdapat pada simpul kanan. Dugaan rataan kredit pengabdian untuk simpul
7

Makalah Seminar Departemen Statistika FMIPA IPB

Kamis, 18 Juli 2013

kiri lebih besar dari simpul kanan sehingga dapat diartikan bahwa pelaksanaan pengabdian cenderung lebih tinggi bagi dosen dengan bidang ilmu ekonomi, teknik, ilmu tanaman, ilmu hewan, kedokteran, kesehatan, sosial, serta agama dan filsafat. Peubah berikutnya yang berpengaruh adalah jabatan fungsional dan usia. Jabatan fungsional juga merupakan peubah penciri yang berpengaruh dalam bidang pendidikan maupun penelitian. Nilai rataan capaian kredit dari guru besar lebih tinggi dan jelas berbeda dari yang lainnya untuk ketiga bidang tersebut, seperti yang telah dijelaskan pada hasil analisis deskriptif. Usia juga berpengaruh terhadap pelaksanaan pengabdian. Dosen dengan usia yang lebih muda memiliki capaian kredit yang lebih tinggi, seperti pada bidang penelitian. Berdasarkan peubah-peubah tersebut, terdapat lima kelas klasifikasi dosen.

Gambar 8 Pohon regresi bidang pengabdian Pohon Regresi Total Terdapat 3 peubah penciri yang berpengaruh terhadap capaian total kredit, yaitu latar belakang pendidikan, jabatan fungsional, serta usia (Gambar 9). Peubah penciri yang paling berpengaruh adalah latar belakang pendidikan. Seperti yang telah dijelaskan dalam analisis deskriptif, dosen dengan S3 memiliki capaian kredit yang jelas berbeda dengan dosen S1 maupun S2. Begitu pula dengan jabatan fungsional. Capaian kredit guru besar jelas terlihat berada di atas yang lainnya. Usia juga berpengaruh terhadap capaian total.

Gambar 9 Pohon regresi total

Makalah Seminar Departemen Statistika FMIPA IPB

Kamis, 18 Juli 2013

Berdasarkan keempat pohon regresi yang terbentuk, peubah - peubah yang berpengaruh terhadap capaian kinerja dosen adalah peubah yang melekat pada diri dosen, seperti latar belakang pendidikan, jabatan, bidang ilmu, serta usia. Sementara itu, peubah status dan lokasi perguruan tinggi tidak berpengaruh. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Pramudyo (2010) yang menyatakan bahwa lingkungan tempat kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja dosen negeri yang dipekerjakan pada kopertis Yogyakarta. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Sebagian besar dosen di Indonesia telah melaksanakan kewajibannya dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi. Pencapaian terbesar berasal dari bidang pendidikan. Dosen dengan latar belakang pendidikan S3 memiliki capaian kredit yang lebih tinggi dari yang lain. Begitu pula dengan dosen yang memiliki jabatan sebagai guru besar. Dosen muda juga cenderung memiliki capaian kredit yang lebih tinggi. Secara umum, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap capaian kinerja dosen adalah faktor internal atau faktor yang melekat pada diri dosen, yaitu bidang ilmu, latar belakang pendidikan, jabatan, serta usia. Faktor perguruan tinggi tempat bertugas tidak berpengaruh, baik dalam hal status perguruan tinggi maupun lokasi perguruan tinggi. Capaian kredit antara peguruan tinggi negeri dan swasta maupun perguruan tinggi di Jawa dan luar Jawa memang tidak jauh berbeda. Peubah yang paling berpengaruh terhadap bidang pendidikan adalah bidang ilmu kemudian jabatan fungsional dan latar belakang pendidikan. Pada bidang penelitian, terdapat tiga peubah yang berpengaruh yaitu latar belakang pendidikan, bidang ilmu, dan usia. Bidang ilmu merupakan peubah yang paling berpengaruh dalam hal capaian kredit pengabdian. Selain itu, jabatan dan usia juga ikut mempengaruhi. Berdasarkan pohon-pohon yang terbentuk, terdapat 5 klasifikasi dosen untuk bidang penelitian, pengabdian, dan total sedangkan bidang pendidikan terdapat 6 klasifikasi. SARAN Peubah yang berkaitan dengan perguruan tinggi tempat bertugas, yaitu status dan lokasi perguruan tinggi tidak berpengaruh pada penelitian ini. Penelitian selanjutnya dapat meneliti pengaruh perguruan tinggi dari faktor lain, seperti dengan menggunakan peubah akreditasi, jumlah peserta didik, atau pun popularitas perguruan tinggi. Selain itu, penelitian berikutnya diharapkan dapat meneliti kinerja dosen dengan menggunakan metode lain sehingga dapat memperkaya informasi yang diperoleh dari penelitian ini. Program evaluasi berikutnya disarankan untuk lebih memperketat sistem pengisian kuisioner. Pembuatan kuisioner online ini sebaiknya dilengkapi dengan sistem filtrasi sehingga hasil isian akan sesuai harapan dan tidak akan terdapat isian-isian yang melenceng sehingga informasi dapat terserap seluruhnya.

Makalah Seminar Departemen Statistika FMIPA IPB

Kamis, 18 Juli 2013

DAFTAR PUSTAKA Breiman, L., J. H. Friedman, R. A. Olshen & C.J. Stone. 1993. Classification and Regression Tree. New York(US): Chapman and Hall. [DEPDIKNAS, DIKTI] Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2010. Pedoman beban Kerja Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Jakarta (ID): DEPDIKNAS [internet].[diunduh 2013 Februari 27]; Tersedia pada: http://fekon.unand.ac.id/images/Akademik/pedoman-beban-kerjadosen-evaluasi.pdf. [DEPDIKNAS, DIKTI] Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2010. Rumpun Ilmu. Jakarta (ID): DEPDIKNAS. [internet][diunduh 2013 Februari 8] Tersedia pada: http://evaluasi.dikti.go.id/dok/rumpunilmu. [DEPDIKNAS, DIKTI] Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2012. Daftar Nama Perguruan Tinggi. Jakarta (ID): DEPDIKNAS. [internet]. [diunduh 2013 Februari 8] Tersedia pada: http://www.dikti.go.id/?page_id=793&lang=id. Hartanti A, Zain I, Ulama BSS. Analisis CART (Classification and Regression Tree) pada Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepala Rumah Tangga di Jawa Timur Melakukan Urbanisasi. Jurnal Sains dan Seni ITS. 1(1): D-100 D-105. Kardiana A. 2006. Metode Klasifikasi Berstruktur Pohon Biner (Studi Kasus pada Prakiraan Hujan Bulanan di Bogor). Di dalam: Aunuddin, Wigena AH, Wijayanto H, editor. Seminar Nasional Aplikasi teknologi Informasi; 2006 Juni 17; Yogyakarta, Indonesia. Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor (ID). hlm G-21 G-25. Komalasari, Wieta B. 2007. Metode Pohon Regresi untuk Eksploratori Data dengan Peubah yang Banyak dan Kompleks. Informatika Pertanian. 16(1): 696 971. Pramudyo, Anung. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Dosen Negeri Dipekerjakan Pada Kopertis Wilayah V Yogyakarta. JBTI. 1(1): 9 - 10.

10

Anda mungkin juga menyukai