Anda di halaman 1dari 21

Pulau Sebatik, Solusi Pengembangan Wilayah Perbatasan

www.wilayahperbatasan.com

Yth Para Pemerhati Wilayah Di Perbatasan atau PPKT Salam sejahtera, Pulau Sebatik merupakan salah satu dari 13 pulau terluar yang memerlukan perhatian para pengambil kebijakan untuk pembangunannya. Dikaitkan dengan Visi Indonesia 2025 dan Konektivitas Asean-2015 maka ada banyak hal yang bisa dikaitkan dengan pengembangan pulau-pulau terluar tersebut. Khususnya Pulau Sebatik yang berada di pesisir timur pulau Kalimantan Timur yang membentang mulai dari BalikPapanSamarinda-Bontang-Sangata-Tanjung Selor-Tarakan-Nunukan dan Pulau Sebatik di paling utara. Pengembangan itu bisa dikaitkan dengan menjadikannya sebagai Kawasan Ekonomi Khusus atau sebagai Kawasan Berikat Nasional. Data yang ada dalam tulisan ini diambil dari data tahun lama (2001;2003 dan 2008) jadi sudah banyak perubahan di sana. Karena itu laporan ini sifatnya hanya sebagai trigger ide saja. Manatahu bisa memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pengembangan PPKT dan khususnya pulau Sebatik. Laporan ini bisa sampai ketangan anda karena kebaikan dan perhatian Unhan-Kemhan dalam usaha mensosialisasikan CBDR( Center Border Defence Research)-Pusat Riset Perbatasan Unhan. Demikian, semoga sukses selalu

Harmen Batubara www.wilayahperbatasan.com;www.wilayahpertahanan.com;www. kawasanperbatasan.com

www.wilayahperbatasan.com

Pulau Sebatik, Solusi Pengembangan Wilayah Perbatasan

RISET PERBATASAN, MENCARI SOLUSI MASALAH PERBATASAN Wilayah NKRI secara geografis berada pada posisi silang terbuka yang terletak diantara dua benua (Asia-Australia) dan dua samudera ( Samudra Hindia-Pasifik), merupakan jalur perdagangan utama di Asia, serta berbatasan dengan 10 negara. Indonesia layak disebut negara kepulauan terbesar ( Benua Maritim) dengan letak pulau-pulaunya yang menyebar, berjumlah tidak kurang dari 17.504 pulau serta memiliki wilayah daratan seluas 1.9 juta km2 , perairan 5.8 juta km2, panjang garis pantai 81.000 km serta terdapat 92 pulau-pulau kecil terluar dengan jumlah penduduk 235.000.000 jiwa terdiri dari ratusan suku bangsa.

Peta Pulau Sebatik by Google

Wilayah perbatasan laut di mulai dengan negara India, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singaoura, Filipina, Kepulauan Palau, Papua New Guinea, Australia dan Timor Leste. Sementara perbatasan darat terdapat antara RI-Malaysia di Pulau Kalimantan, antara RI-Papua New Guinea di Papua dan antara RI-RDTL di pulau Timor. Dari berbagai hasil kajian tentang konflik di kawasan memperlihatkan bahwa konflik yang paling riel dan mungkin terjadi di masa datang di kawasan adalah konflik yang berasal dari persoalan batas.Karena itu persoalan-persoalan perbatasan sejak dini perlu mendapatkan perhatian, hal mana dimaksudkan untuk bisa lebih mengetahui berbagai permasalahan yang ada di wilayah perbatasan. Penegasan perbatasan darat antara RI-Malaysia di Pulau Kalimantan, sudah dimulai sejak MOU terkait penegasan batas di tanda tangani tahun 1973. Pada tahun 2000 proses demarkasinya sudah selesai, tetapi kedua negara masih mempunyai perbedaan persepsi tentang batas di sepuluh lokasi (Outstanding Boundary Problems) dan sampai www.wilayahperbatasan.com 2

Pulau Sebatik, Solusi Pengembangan Wilayah Perbatasan


sekarang belum terselesaikan. Panjang garis batas antara RI-Malaysia di Kalimantan 2004 km melintasi 8 (delapan) daerah kabupaten di 2 (dua). Di propinsi Kalimantan Barat memiliki 5 (lima) wilayah kabupaten perbatasan yaitu Sanggau, Kapuas Hulu, Sambas, Sintang, Bengkayang. Panjang garis garis batas Kalimantan Barat dengan Sarawak adalah 966 kilometer, melintasi 98 desa dalam 14 kecamatan, Di Kalimantan timur terdapat 3 (tiga) kabupaten, yaitu Nunukan, Kutai Barat dan Malinau dengan panjang garis batas sekitar 1.038 kilometer yang melintasi 9 kecamatan dan 256 desa. Di sepanjang perbatasan tersebut terdapat 56 Pos Lintas Batas, tiga diantaranya adalah PPLB yang mempunyai sarana CIQS tedapat di kabupaten Sanggau (Entikong)

dan Aruk di Kalbar dan di Nunukan di Kaltim.

Kepentingan Strategis Pertahanan di Perbatasan. Kepentingan Nasional Indonesia adalah menjamin kesejahteraan seluruh rakyat dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Karena itu tetap tegaknya NKRI yang memiliki wilayah yurisdiksi nasional dari Sabang sampai Merauke merupakan hal mutlak. Dalam konteks pertahanan di perbatasan, maka kepentingan nasional yang dituangkan dalam Kebijakan Pertahanan adalah mewujudkan kondisi aman disepanjang perbatasan antar negara, dengan jalan terwujudnya penyelenggaraan pertahanan yang mampu menjamin upaya pemenuhan kepentingan nasional di perbatasan. Oleh karena itu, penyelenggaraan pertahanan negara di perbatasan memiliki peran dan fungsi untuk mempertahankan eksistensi bangsa Indonesia dari setiap ancaman dan gangguan.

Apel pagi di Lanal Nunukan

Berdasarkan perkiraan ancaman serta kepentingan nasional, maka kepentingan strategis pertahanan negara di perbatasan, meliputi : Kepentingan pertahanan yang bersifat tetap . Adalah penyelenggaraan pertahanan negara untuk menjaga, melindungi kedaulatan negara dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
www.wilayahperbatasan.com 3

Pulau Sebatik, Solusi Pengembangan Wilayah Perbatasan


Indonesia, serta keselamatan dan kehormatan bangsa dari setiap ancaman. Dalam jangka panjang perlu digelar (deploy) kekuatan utama (TNI), komponen cadangan dan komponen pendukung. Dengan gelar pertahanan Defensif Aktif, sistem pertahanan yang bersifat Semesta dan bersifat trimatra. Kepentingan pertahanan yang bersifat mendesak . Adalah kepentingan untuk mampu mengatasi isu keamanan faktual yang mengancam/ mengganggu keselamatan dan kehormatan bangsa, serta mengganggu kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI. Isu keamanan aktual di perbatasan dapat berupa ancaman non-tradisional yang bersifat lintas negara, ataupun ancaman/gangguan aktual yang timbul di dalam negeri. Kepentingan yang bersifat mendesak ini difokuskan pada upaya pencegahan kejahatan/ancaman lintas negara dengan meningkatkan fungsi kawasan pertahanan yang dapat memberikan dampak penangkalan, yang merangkaikan gelar kekuatan kewilayahan trimatra sampai ke Pos-pos lintas di perbatasan.

Tim Riset Perbatasan-Unhan

Kepentingan Kerjasama Internasional . Menjalin kerjasama pertahanan dengan negara-negara tetangga, khususnya dalam bingkai Asean, Asean plus tiga dan plus enam, atas prinsip kerjasama antar negara, dan memfokuskan kepentingan pembangunan dan pengembangan sektor pertahanan, serta menciptakan stabilitas keamanan regional dan global. Dalam konteks pertahanan, perlu difokuskan pada kesepakatan antar negara dalam menyusun regulasi dan batas antar negara. Bentukbentuk kerjasama tersebut meliputi : Koordinasi bersama dalam mengatasi masalah-masalah : Keamanan kawasan perbatasan dengan meningkatkan patroli perbatasan dan pembangunan pos-pos di perbatasan; Lalu lintas orang dan barang dengan mengadakan pengaturan tentang keimigrasian dan cukai khusus bagi
www.wilayahperbatasan.com 4

Pulau Sebatik, Solusi Pengembangan Wilayah Perbatasan


penduduk kawasan perbatasan; Penegasan garis batas, penentu dan pemasangan tanda batas serta survai dan pemetaan wilayah secara lengkap;Penyelesaian beberapa permasalahan titik perbatasan yang masih ada dengan kesepakatan bersama (OBP). Pembangunan daerah perbatasan yang mensinergikannya dengan pembangunan di masing-masing negara; Pengelolaan terhadap sumber daya alam yang berada di kawasan perbatasan dengan mengikutsertakan pihak swasta. Prosfek Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Kabupaten Nunukan merupakan salah satu wilayah perbatasan strategis karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Kabupaten ini memiliki luas sekitar 13.9017,17 km2 terdiri atas lima kecamatan yaitu : Kecamatan krayan, lumbis, sembakung, nunukan dan Sebatik serta terletak pada 115 22 30 118 44 54 BT dan 3 30 00 42455 LU dengan batas-batas wilayah sebelah utara Negara bagian Sabah (Malaysia) dan sebelah selatan Kabupaten bulungan dan Malinau. Sebelah Timur Laut Sulawesi dan sebelah barat negara bagian serawak (Malaysia).

Peta Kabupaten Nunukan

Dari ke lima kecamatannya, krayan adalah yang paling terisolir, nyaris tidak terjangkau; dari persepsi Nunukan untuk pengembangan kota ke depan www.wilayahperbatasan.com 5

Pulau Sebatik, Solusi Pengembangan Wilayah Perbatasan


yang paling besar efeknya terhadap wilayah perbatasan di Nunukan adalah Simenggaris. Tetapi itu memerlukan usaha dan modal yang sangat besar. Sebaliknya Pulau Sebatik, pulau ini telah dapat melakukan berbagai upaya yang meyakinkan, yang bisa membawa pulau Sebatik sebagai Kota yang patut dikembangkan di wilayah perbatasan. Kabupaten Nunukan mempunyai komoditas unggulan berupa; Kakao (coklat), Kopi, Padi Adan, Kelapa Sawit, Ikan laut, ikan tambak; Garam gunung dan Wisata alam. Nunukan juga mempunyai permasalahan khas wilayah perbatasan yang meliputi; Rendahnya aksesibilitas antar wilayah;Timpangnya pembangunan antar wilayah yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga;Rawan terhadap kegiatan Illegal Logging, Fishing, Traficking dan penyelundupan Narkoba ataupun bahan berbahaya lainnya; Minimnya sarana dasar, seperti pendidikan, kesehatan, air bersih, listrik dan telekomunikasi dan Kondisi geografis yang berbukit-bukit, dan terisolir telah menghambat proses pertumbuhan dan pembangunan di wilayah dan mematikan proses perekonomian yang sehat.

Harmen batubara dengan Hanafiah (Ketua Bappeda Nunukan)

Dari sisi starategi Pembangunan, Kabupaten Nunukan sudah memilikinya yang meliputi; Pembangunan infrastruktur, khususnya program yang mendukung peningkatan perekonomian dan sumberdaya manusia di wilayah pedesaan, pedalaman dan perbatasan; Revitalisasi Pertanian, yaitu melalui pengembangan sektor-sektor pertanian unggulan; Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan dan kesehatan yang berkualitas; Penanggulangan kemiskinan, melalui peningkatan pelayanan dasar, seperti pangan, perumahan, kelistrikan dan air bersih; Peningkatan pemberdayaan masyarakat pedesaan, pedalaman dan perbatasan serta peningkatan kelembagaan ekonomi masyarakat dan www.wilayahperbatasan.com 6

Pulau Sebatik, Solusi Pengembangan Wilayah Perbatasan


Peningkatan Kinerja Birokrasi Pemerintah sehingga pelayanan prima yang diharapkan oleh seluruh masyarakat dapat segera terwujud.

Tipikal rumah warga sebatik

Dengan prioritas utama melaksanakan; Pembangunan perkebunan kepala sawit, Pengembangan dan perluasan percetakan sawah; Pembangunan infrastruktur wilayah, terutama pembangunan sarana transportasi jalan; Peningkatan akses palayanan dasar, seperti sarana pendidikan, kesehatan, perumahan; listrk dan air bersih;Pengembangan Kota Baru perbatasan di Simenggaris;Pembangunan Pos Lintas Batas Darat dan Laut (PLBD dan PLBL); Pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Nunukan dengan wilayah di daratan Pulau Kalimantan dan Pemberdayaan masyarakat perbatasan, melalui bantuan permodalan usaha dan pelatihan keterampilan usaha. Pulau Sebatik, sekarang ini terdiri dari dua kecamatan yakni Sebatik Induk dan Sebatik Barat; dan sekarang tengah dikembangkan lagi untuk bisa menjadi empat kecamatan, yakni kecamatan Sungai Pancang dan Haji Kuning. Hal mana dimaksudkan untuk memuluskan pulau Sebatik kelak menjadi salah satu Kota di wilayah perbatasan.

Dermaga di Perbatasan

Visi dan Misi Pembangunan Sebatik seirama dengan pembangunan Kabupaten Nunukan yakni untuk mewujudkannya menjadi kawasan perdagangan, agroindustri dan jasa di kawasan Asia Tenggara dalam rangka menyongsong perdagangan bebas yang didukung oleh sumberdaya manusia yang menguasai Iptek dan dilandasi Iman dan taqwa. Sekarang Nunukan tengah menyiapkan pemilukada untuk memilih bupati yang baru. Tanggal 16 Febuari nanti Pemilukada akan di lakukan, apakah visi misinya berubah atau terus, tergantung siapa nanti yang akan jadi Bupati baru di Nunukan. www.wilayahperbatasan.com 7

Pulau Sebatik, Solusi Pengembangan Wilayah Perbatasan


Pulau Sebatik memiliki pantai yang mengelilingi pulau serta ditumbuhi oleh vegetasi mangrove. Wilayah pegunungan umumnya dibagian tengah, disamping ditumbuhi hutan sekunder kini tengah diusahakan untuk perkebunan kakau dan kelapa sawit ( perkebunan rakyat), sedangkan di wilayah dataran rendah bagian tengah diusahakan sebagai lahan sawah tadah hujan. Kondisi pasang surut di pesisir pulau sebatik termasuk pasang surut campuran cenderung bersifat harian ganda (mixed prevailing semi durnal) dengan dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari. Kondisi iklim di P. Sebatik berdasarkan data klimatologi dari stasiun Nunukan periode 1998-2000, curah hujan tahunan rata-rata sebesar 2.280 mm dengan bulan-bulan basah (Curag hujan > 200mm) terjadi pada bulan Mei, Juni, Oktober dan Desember dan tanpa bulan kering (curag hujan < 100mm). Diluar bulan-bulan tersebut terjadi bulan lembab, dengan curah hujan sekitar 100-200 mm perbulan. Infrastruktur. Pembangunan Infrastruktur berupa penyediaan sarana dan prasarana dasar terus dikembangkan oleh pemerintah, tetapi hasilnya masih jauh dari memadai, masih membutuhkan investasi cukup besar dan bersifat mendasar yang meliputi bidang energi listrik, air bersih, jaringan transportasi, dermaga, terminal, telekomunikasi dan perbankan. Aksesibilitas. Akses dari dan ke Pulau Sebatik dapat dilakukan dengan menggunakan transportasi laut, sungai dan darat. Akses dari dan ke Pulau Sebatik dari Ibu kota Kabupaten Nunukan melalui laut dengan menggunakan speed boat selama 20 menit dengan tujuan Bambangan atau 60 menit dengan tujuan desa Sungai Nyamuk. Perjalanan melalui Bambangan dapat dilanjutkan dengan jalan darat menuju Sungai Nyamuk dengan menggunakan mobil angkutan sekitar 1,5 jam. Jaringan jalan darat di P. Sebatik terbagi atas ; Jalan yang telah diaspal sepanjang 12 Km dari desa Pancang hingga desa Tanjung Karang; Jalan berbatu sepanjang 48 Km di Desa Tanjung Karang dengan desa Setabu, dan Jalan tanah sepanjang 47,7 Km yang melalui lima desa yang ada. Ruas jalan antara desa Bambangan dan Desa Pancang melalui kampung Ajikuning saat ini sedang dalam proses penyelesaian. Jalan ini dapat mempersingkat waktu tempuh antara Bambangan Sungai Nyamuk menjadi 20 menit, dari sebelumnya sekitar 90 menit. Ruas jalan ini melewati daerah sekitar perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Jarak antara ibu kota kecamatan dengan desa-desa sekitarnya di Pulau Sebatik berada pada rentang 23 km; Tanjung karang-Stabu. Transportasi lautnya bisa juga dengan; Speed boat, Melayani jalur pelayaran dari kota Tarakan ke kabupaten Nunukan pulang pergi atau kota tarakan P. Sebatik pulang Pergi dua kali sehari. Melayani jalur

www.wilayahperbatasan.com

Pulau Sebatik, Solusi Pengembangan Wilayah Perbatasan


pelayaran dari pelabuhan Tunon taka (Kabupaten Nunukan) ke pelabuhan Tawao (Malaysia). Kapal perintis. Kapal-kapal perintis yang singgah secara rutin di pelabuhan Tunon taka Nunukan diantaranya adalah KM Kerinci, KM Gunung Awu, KM Umsini, KM Agomas, KM Fitma, Samarinda Express dan Balikpapan express. Sarana dan prasarana Perekonomian Jenis dan jumlah sarana dan prasarana perekonomian yang ada memang masih terbatas; tetapi yang menonjol adalah upaya para pengusaha di pulau ini sungguh luar biasa. Mereka membangun Pulau Sebatik disamping Visi bisnis mereka, juga dengan dorongan kecintaan mereka atas kemajuan Sebatik. Ambil contoh misalnya pengusaha Haji Herman (49 th), pengusaha ini telah membangun hotel Queen Hotel (melati-3 Plus), Kembalen Jaya (mall dengan sarana ATM), Puluhan Blok Ruko dan kebun sawit 500 ha. Meski masih dalam skala kecil tetapi sudah ada sarana dan prasarana usaha hote jenis hotel, Mall, mini market dan juga pasar-pasar tradisional dan meski terbatas tetapi sudah ada ATM BNI dan Bank BRI dan Bank Pemda. Padahal di samping Haji Herman masih ada tokoh-tokoh pengusaha lain yang juga melakukan hal yang kurang lebih sama. Ketua Bapeda Kabupaten Nunukan juga mengakui kenyataan ini; menurutnya para pengusaha Sebatik telah melakukan berbagai pembangunan fisik yang membuat Sebatik menarik untuk di kunjungi. Pemda juga sudah melihat perlunya peningkatan kualitas pembangunan sarana Dermaga yang lebih baik dan besar di Sebatik dan juga perlu adanya pintu resmi PPLB (Pos Pengamanan Lintas Batas, lengkap dgn petugas imigrasinya). Meski untuk itu harus terlebih dahulu di komunikasikan lewat Sosek Malindo antara RI-Malaysia. Mata pencarian. Jumlah Penduduk di P. Sebatik mencapai 29.590 jiwa, dan sebagian besar merupakan masyarakat pendatang dari Sulawesi Selatan. Masyarakat asli Pulau Sebatik adalahh suku Tidung. Masyarakat Pulau Sebatik berasal dari nelayan Kabupaten Bone, sulawesi Selatan. Diperkirakan kedatangan mereka ke daerah ini adalah pada tahun-tahun 60 an. Pada saat itu Pulau Sebatik masih berupa hutan belantara sehingga disamping sebagai nelayan, mereka juga membuka lahan untuk bercocok tanam guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada mulanya tercatat jumlah keluarga pada saat itu baru ada sekitar 30 an keluarga, mereka bermukim di pulau Sebatik. Mata pencarian utama adalah pertanian berupa tani sawah dan tani kebun (44%); perikanan sekitar 21 % dan sekitar 16% sebagai tenaga serabutan dan petani musiman. Sisanya bergerak pada sektor dagang dan jasa. Pada tahun 2007 sarana pendidikan Pulau Sebatik sudah ada 5 Taman Kanak-kanak, 9 Sekolah Dasar Negeri, 5 Sekolah Dasar Swasta/ Madrasyah Itbadyah, 2 SLTP Negeri, 1 SLTP Swasta, 1 SLTP Terbuka, 1 SMU Negeri dan 2 SMU Swasta/ Madrasyah Aliah. Rasio murid-guru untuk SD Negeri pada tahun 2008 sebesar 25,00 artinya seorang guru bertanggung jawab terhadap 25 murid, sedangkan untuk SD swasta rasio murid-guru sebesar 26,79. Sedangkan pada tingkat SLTP Negeri menunjukkan rasio murid-guru www.wilayahperbatasan.com 9

Pulau Sebatik, Solusi Pengembangan Wilayah Perbatasan


sebesar 24,97. dan rasio murid-guru pada tingkat pendidikan SLTA Umum Negeri adalah sebesar 25,19, sedangkan pada SLTA Umum Swasta sebesar 7,00. Fasilitas kesehatan tersedia pada tahun 2008 terdiri dari puskesmas 1 buah induk, 2 buah puskesmas pembantu / Pondok Bersalin Desa (Polindes) 2 buah, puskesmas keliling 2 buah, klinik dokter praktek 4 buah, posyandu 15 buah serta 4 praktek bidan. Pertanian meliputi tanaman pangan, perkebunan, dan hasil hutan. Pada tahun 2008 luas panen padi sawah di 1.592 ha dengan produksi sebesar 7.372 ton. Di bidang tanaman kebun, komoditi Kakao mempunyai luas areal 11.143,20 ha hasil produksi 33.250,00 ton sekarang yang menonjol adalah kelapa sawit, tanaman yang sangat disenangi oleh warga ini tumbuh dengan pesat dan kini sudah menghasilkan 6000 ton pertahun; di samping itu masih ada tanaman kopi dan plawija lainnya. Pada bidang peternakan, ternak terbanyak yang dipelihara yaitu sapi potong sebanyak 2680 ekor, kambing sebanyak 191 ekor, dan kerbau sebanyak 707 ekor. Sumber daya perikanan tangkap. Produksi perikanan pada tahun 2008 yaitu 2381,40 ton untuk perikanan laut dan tambak sebesar 37,86 ton dengan jumlah rumah tangga perikanan laut sebanyak 1.061 rumah tangga. Potensi sumber daya perikanan tangkap diperairan Nunukan diperkirakan cukup besar, terdiri dari jenis ikan demarsal, ikan pelagis kecil dan udang yang tersebar disekitar perairan pulau Bukat,Pulau sebatik, pulau Nunukan dan Pulau Sekapal. Perairan P. Sebatik diperkirakan mempunyai potensi udang sekitar 2.500 ton/tahun, sedangkan potensi ikan demersal dan pelagis mencapai 54.860- ton/tahun. Alat tangkap ikan yang dipakai adalah jenis dogol, Pukat Gondrong, jaring kantong,jaring insang dll. Pada umumnya untuk alat dogol dioperasikan di sekitar perairan muara sungai Sebaku, perairan sekitar Pulau Pulau Sebatik sampai ke perairan Tanjung Aus. Alat tangkap Pukat gondrong umumnya dioperasikan pada perairan muara sungai Sebaku, perairan sekitar pulau Sebatik sampai ke perairan Tanjung Aus, yang digunakan untuk menangkap udang. Alat tangkap jaring kantong dan jaring insang umumnya digunakan untuk menangkap ikan merah, udang dan ikan kembung, masing-masing mencapai 17.001, 9.896 dan 5.698 tonm/tahun. Pemasaran produksi ikan di Sebatik masih berupa ikan segar.Saat ini mereka sepenuhnya tergantung dengan para pengusaha dari Tawao, Malaysia. Adanya hubungan dagang yang baik dan sudah berlangsung lama, membuat harga tidak sepenuhnya di permainkan oleh para pengusaha dari Tawao, tetapi harus diakui keuntungan besarnya tetaplah ada pada mereka. Industri pengolahan hasil perikanan belum bisa berkembang, karena dukungan sarana lainnya yang masih terbatas, misalnya pasokan listrik dan BBM yang tidak memadai, sehingga tidak bisa membangun cool storage. Dengan demikian mereka belum

www.wilayahperbatasan.com

10

Pulau Sebatik, Solusi Pengembangan Wilayah Perbatasan


mampu memperoleh saat musin panen. nilai tambah dari hasil hasil perikanan tangkap terutama pada

Potensi Budaya dan wisata. Potensi pengembangan para wisata di Pulau Sebatik cukup baik, seperti hamparan pantai yang indah seperti di desa Lamampu sungai Tewan dan Gosong; kemudian tanaman mangroce yang bagus. Kalau saja objek wisata ini di hubungkan dengan posisi Sebatik yang dekat dengan Tawao, Nunukan, Tarakan serta Kepulauan Derawan pastilah akan sangat menarik. Selama ini wisatawan yang datang ke Pulau Sebatik wisatawan lokal dan wisatawan dari Malaysia, khususnya disekitar daerah perbatasan. Interaksi penduduk diwilayah perbatasan dapat berdampak positif maupun negative. Interaksi positif bila interaksi yang saling menguntungkan antar etnis yang sama didua Negara, karena adanya saling ketergantungan baik substitusi maupun komplemen sehingga pemerintah masing-masing memberikan kemudahan bagi masyarakatnya dengan memberikan Cross border pass ( pass lintas batas) untuk melakukan kunjungan dagang, kunjungan keluarga dan kunjungan sosial lainnya yang jumlahnya kian hari semakin banyak. Sesuai kesepakatan bersama batas belanja barang saat ini masih sebesar 600 ringgit/bulan; besaran ini sudah tidak memadai lagi, terlebih lagi kalau hendak menghidupkan perekonomian di wilayah perbatasan. Interaksi negatif merupakan sisi lain dari benturan budaya dari dua Negara yang bertetangga, dan juga tergantung dari seberapa besar akses yang bisa di fasilitasi oleh negaranya masing-masing. Dalam hal siaran Radio dan TV, pada umumnya sangat di dominasi oleh Radio dan TV Malaysia. Sehingga tidak heran kalau warga perbatasan jauh lebih mengetahui kehidupan sosial di Negara tetangga daripada di negaranya sendiri. Pemda dan pemerintah Pusat belum mampu menghadirkan siaran Radio dan TV ke wilayah perbatasan; meski diakui kualitas dan suguhan siarannya, sebenarnya Radio dan TV basional jauh lebih menarik dari siaran sejenis dari Negara tetangga. Masalahnya siaran itu tidak bisa atau kualitas aksesnya jelek. Secara umum masyarakat Pulau Sebatik memiliki rasa nasionalisme yang baik, ditunjukkan oleh hubungan sosial yang sehat antar etnis. Namun harus diakui bahwa masyarakat pendatang, khususnya masyarakat yang berasal dari Sulawesi jauh lebih menonjol, hal ini dikarenakan kualitas SDM dan pengalamannya jauh melebihi etnis lainnya. Sehingga posisi penduduk etnis asli lebih banyak sebagai pengikut arus dan menjadi tenaga kerja lepas saja.

Pengelolaan Bagi Pengembangan Pulau Sebatik Pengelolaan sumber daya Pulau Sebatik diupayakan untuk mengoftimalkan pemanfaatan berbagai potensi sumber daya yang ada, baik dari sisi letak geografisnya sendiri maupun potensi sumber daya alam
www.wilayahperbatasan.com 11

Pulau Sebatik, Solusi Pengembangan Wilayah Perbatasan


yang telah ada, mencakup pengembangan usaha perikanan tangkap, pengembangan usaha tani perkebunan dan tanaman pangan seperti kakao, kopi, kelapa sawit dan padi serta pengembangan usaha-usaha perdagangan dan jasa yang menjadikannya sebagai pintu masuk ke wilayah KalimantanTimur khususnya kota-kota disepanjangn pantai timur Kalimantan mulai dari Balikpapan, Bontang,Tanjung Selor, Tarakan, Nunukan dan Sebatik, termasuk di dalamnya adalah potensi pariwisata (Trade and Service). Usaha-usaha diatas dipandang penting dalam menggerakan perekonomian Pulau Sebatik. pengembangan ekonomi kawasan perbatasan seperti halnya Pulau Sebatik di mana perdagangan dipandang penting mengingat perannnya selama ini yang mampu mengembangkan potensi wilayahnya sehingga dapat menjadi perhatian positip dari kota tetangganya Tawao. Tawao secara pasti telah menjadikan Sebatik sebagai partner dagang yang baik dan memberikan semangat kerjasamanya. Konsepsi pengembangan wilayah Kabupaten Nunukan secara umum dan pulau Sebatik khususnya perlu dikembangkan melalui strategi pengembangan wilayah yang spesifik sesuai dengan kondisi geografi wilayahnya, yang terintegrasi dengan VISI INDONESIA 2025 DAN KONEKTIVITAS ASEAN 2015 baik pada wilayah laut maupun daratnya. Hal ini dikarenakan pada wilayah ini disamping merupakan wilayah perbatasan juga sebagai simpul dalam system jaringan perdagangan antar Negara, yang bisa memanfaatkan potensi perekonomian kota-kota besar di Kalimantan Timur, khususnya Balik Papan, Samarinda, Bontang, Sangata, Tanjung Selor, Tarakan dan Nunukan dengan kota-kota di wilayah Sabah. Sumber daya wilayah perbatasan perlu dikelola dan didayagunakan dengan optimal dan mandiri sehingga dapat memberikan peluang bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat diwilayah tersebut. Pengembangan Usaha Perikanan Pengembangan usaha perikanan tangkap di pulau Sebatik secara umum harus dilakukan dengan menjadikannya mempunyai kemampuan dan
www.wilayahperbatasan.com 12

Pulau Sebatik, Solusi Pengembangan Wilayah Perbatasan


keunggulan dalam pengelolaan potensi periakanan yang ada; sebatik harus dikembangkan agar mempunyai fasilitas pengolahan ikan ( storage dan fabric ikan kaleng) dan barulah kemudian dilakukan upaya-upaya peningkatan produksi usaha perikanan. Dalam konteks ini, pengembangan diartikan sebagai pemenuhan suatu proses agar wilayah ini mampu memanfaatkan potensinya untuk menghasilkan sesuatu yang mermanfaat bagi wilayah disekitarnya. Pengembangan sumber daya kelautan perlu dilakukan secara cerdas, efisien dan opimal sehingga dapat mewujudkan memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan masyarakat secara luas di wilayah sekitarnya dan khususnya di kabupaten Nunukan. Pemanfaatan sumber daya tersebut harus senantiasa menjaga kelestarian tetap terjaga dan produksi dapat ditingkatkan. Dari analisa pengembangan usaha perikanan yang pernah dilakukan maka yang menjadi issue positip adalah perlunya upaya untuk mengoftimalkan sarana penangkapan yang ada dan memadukannya dengan usaha pengembangan industri perikanan di kawasan. Industri ikan yang perlu dikembangkan adalah yang mampu mengolah potensi perikanan di wilayah pesisir timur pulau Kalimantan, mulai dari Balikpapan-Samarinda-BontangTanjung Selor - Tarakan-Nunukan dan Sebatik dan memasarkannya ke manca negara. Perlu adanya upaya menjadikan wilayah ini sebagai kawasan Ekonomi khusus atau kawasan berikat nasional. Itu artinya perlu bantuan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu merangsang pihak swasta, baik dari segi perizinan, dukungan perbankan dan bantuan dalam pembangunan Cool Storage-dermagadermaga Ikan- Sarana Kapal dan sarana penangkap ikan dan pusat-pusat industri perikanan itu sendiri. Pengembangan Usaha Tanaman Pangan Luas wilayah P. Sebatik 29.907 hektar, dari jumlah tersebut lebih dari 75% merupakan lahan kering dalam bentuk areal tanaman perkebunan dan
www.wilayahperbatasan.com 13

Pulau Sebatik, Solusi Pengembangan Wilayah Perbatasan


hutan belukar. Luas areal perkebunan di Pulau Sebatik saat ini mencapai 9.397,5 hektar yang telah ditanami kakao, kelapa, kopi dan lada (disbun Kabupaten Nunukan 2003) dan kini tengah berkembang kelapa sawit. Tanaman kakao merupakan tanaman dominan perkebunan rakyat di pulau Sebatik yang mencapai luas 8.216 hektar dan ditanam secara monokultural, serta telah didayagunkan secara insentif dan tumpang sari. Keterbatasan usaha modal , harga pupuk dan obat-obatan yang realtif mahal telah membuat para petani makin jeli, disamping tentu saja ada juga yang terpengaruh dan menyebabkan petani kurang bergairah. Tapi garis besarnya usaha tani, bisa berkembang sesuai dengan dinamikanya. Hasil penelitian menunjukan bahwa program produktivitas kakao di puklau Sebatik sebesar 1.203,33 kg/ha/th yang lebih tinggi dinandingkan dengan produkuktivitas nasional yang mencapai 0,7 tom/ha. Rata-rata usaha lahan perkebunan kakao di pulau sebatik lebih dari satu hektar dan merupakan mata pencarian utama, disamping itu juga usaha tani lainnya seperti kelapa, kopi, padi sawah dan kelapa sawit. Petani yg mengusahakan lahan pertanian umumnya tidak berpropesi sebagai nelayan dan sebaliknya. Komoditas kakao yang dihasilkan petani secara umum dijual kepara pedangan pengumpul di pulau sebatik dengan harga yang cukup baik. Pendapatan usaha tani kakao perhektar dapat memberikan penghidupan yang memadai. Areal tanaman kopi di pulau Sebatik memang masih terbatas baru ada sekitar 227 hektar dengan rata-rata produksivitas ditingkat petanai sekitar 8,5kw/ha/tahun, lebih tinggi dibandingkan produktivitas nasional yg mencapai 4,4 kw/ha. Seperti halnya kakao, kopi ditanam secara monokultural meski ada juga yang tumpang sari. Komoditas lainnya dipulau sebatik adalah tanaman pangan khususnya padi dengan luas lahan sekitar 1.543 hektar dengan tingkat produktivitas mencapai 2,85 ton GKP/ha/ musim dan alokasi pupuk sekitar 233,3 kg/ha/ musim. Padi sawah dapat ditanam 2 kali setahun dengan pengairan yg bersumber dari air hujan dan mata air yg disalurkan lewat irigasi sederhana

www.wilayahperbatasan.com

14

Pulau Sebatik, Solusi Pengembangan Wilayah Perbatasan


yakni melalui selokan-selokan kecil. Namum usaha ini masih dilakukan oleh sebagian kecil penduduk. Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa petani dapat memperoleh hasil 5.700 kg/ha/tahun. Berdasarkan data dari dinas pertanian dan dinas perkebunan Kabupaten Nunukan, potensi areal usaha tani kakao mencapai 8.216 ha, areal kopi 207 ha dan areal usaha tani padi 1.543. Sementara itu luas oftimal usaha tani kakao dan padi dapat ditingkatkan berturut-turut menjadi 10.335 ha dan 1.895 hektar. Sedangkan untuk areal usaha tani kopi tidak direkomendasikan untuk ditambah maupun dikurangi. Potensi lahan kering di pulau Sebatik cukup luas, sehingga pengembangan usaha tani kakao dan kelapa sawit perlu ditingkatkan sebagai salah satu komoditas unggulanderah di samping usaha perikanan tangkap. Potensi lahan kering di pulau Sebatik yg dapat dimanfaatkan untuk tanaman perkebunan mencapai 15.000 hektar dan untuk tanaman pangan termasuk padi mencapai 7.500 hektar. Pola perdagangan hasil tani di Sebatik adalah dengan cara menjualnya kepada pedagang pengumpul, atau sebaliknya dengan pembayaran secara tunai. Kemudian para pedagang pengumpul ini menjualnya ke pedagang di Tawao-Malaysia (perdagangan lintas batas). Dengan demikian harga berbagai produk pertanian tersebut sangat terpengaruh oleh fluktuasi harga di Tawao bahkan skala internasional karena para pedagang di tawao memiliki jaringan luas keberbagai Negara dan tentu saja dengan margin keuntungan yang lebih besar ada pada pengusaha di Tawao. Saat ini pilihan lain tidak ada, karena hanya Tawao lah yang bisa membeli harga dengan lebih baik; kalau membawanya ke pusat-pusat perdagangan di sebelah Indonesia jelas kerugiannya akan lebih besar lagi. Kecuali Pemda Provinsi Kaltim mampu membangun pusat bisnis perikanan, dan pertanian di pesisir timur wilayahnya di sepanjang pantai timur mulai dari Balikpapan-Bontang-Tarakan-Nunukan-Sebatik. Sukur kalau mereka bisa mengembangkannya ke wilayah Filipina Brunai dan Malaysia.
www.wilayahperbatasan.com 15

Pulau Sebatik, Solusi Pengembangan Wilayah Perbatasan

Pengembangan Ke Depan Kegiatan usaha jasa di P.Sebatik telah berkembang cukup pesat bahkan mampu untuk menjadi pendorong sektor usaha lainnya seperti jasa angkutan (darat dan laut) dan usaha perdagangan antar pulau dan lintas batas. Meski semua itu justeru dimotori oleh masyarakatnya sendiri. Angkutan darat merupakan angkutan yg menghubungkan pusat Kecamatan Sebatik dengan desa-desa sekitarnya hingga mencapai desa Bambangan (penyeberangan laut ke Nunukan). Tarif angkutan di Pulau Sebatik cukup mahal, karena sarana transportasinya bukan angkutan khusus seperti angkutan kota, tetapi dengan jenis kendaraan yg cukup bagus seperti mobil Kijang dan panther. Jumlah pengusaha angkutan darat memcapai 60 orang dengan rata-rata armada 2 kendaraan. BBM merupakan persoalan mendasar, sebab pasokan yang ada tidak mencukupi, karena itu harganya cukup mahal. Usaha angkutan lainnya adalah angkutan laut berupa kapal kayu untuk mengangkut barang-barang belanjaan dari luar ke Pulau Sebatik atau sebaliknya. Jumlah jasa angkutan laut sekitar 10 orang dengan rata-rata armada satu kapal perorang. Namum jumlah omset tersebut cenderung menurun karena hampir setiap pengusaha yang bergerak dibidang perdagangan memiliki kapal sendiri. Disamping itu terdapat juga jasa angkutan speed boat kecil yg biasa bolak-balik dengan cepat untuk mengantar barang dagangan. Kegiatan perdagangan di Pulau Sebatik telah berkembang cukup pesat bahkan orientasi beberapa usaha perdagangan telah mengarah pada perdagangan antar pulau dan lintas batas sebagai akibat pesatnya perkembangan jasa angkutan laut. Usaha perdagangan yang ada di Pulau Sebatik mencakup perdagangan hasil pertanian (kakao dan Kopi), hasil perikanan, kebutuhan pokok sehari-hari (beras, gula, minyak goring,
www.wilayahperbatasan.com 16

Pulau Sebatik, Solusi Pengembangan Wilayah Perbatasan


minyak tanah dsb). Kegiatan perdagangan hasil perikanan di P.Sebatik cukup berkembang dengan pedagang pengumpul ikan sejumlah 60 orang yang mampu menampung ikan dari nelayan. Ikan yg dibeli pedagang sekitar 70% dijual(ekspor) ke Tawao dan hanya 30% dipasarkan di P. Sebatik atau dibawa ke kabupaten Nunukan. Terdapat perbedaan harga jual yang cukup signifikan untuk ikan dan udang di Tawao menyebabkan penjualan keluar relatif lebih tinggi. Pemasaran hasil perikanan ke Tawao cukup sederhana karena ikan apapun pasti diterima. Dalam satu tahun, pedagang pengumpul rata-rata dapat menjual 24,5 ton ikan dengan nilai Rp. 452,324 juta. Usaha dagang pengumpul lainnya adalah perdagangan hasil pertanian baik kopi maupun kakao. Pedagang pengumpul kakao di pulau Sebatik jumlahnya sekitar empat orang yang mampu menampung sekitar 200 ton/tahun dengan pemasaran 100% ke Tawao karena tersedia industri pengolahan kakao. Usaha dagang lainnya adalah perdagangan sandang dan kebutuhan pokok (beras, minyak goring, gula, terigu, mei, pakaian dsb) jumlah usaha yang bergerak dibidang ini sebanyak enam orang dengan rata-rata omzet pertahun diatas satu milyar rupiah. Perdagangan ini disamping utnuk memenuhi kebutuhan masyarakat Pulau Sebatik, juga kabupaten Berau, Bulungan, pulau Kayangan dan tawao. Usaha dagang kelontong merupakan usaha dagang barang-barang kebutuhan rumah tangga misalnya perkakas rumah tangga, barang-barang non komsumsi (Kasur, perabot rumah tangga dsb). Jumlah pedagang ini di pulau Sebatik mencapai 10 orang dengan rata-rata mencapai Rp. 89 juta/tahun. Berdasarkan hasil tersebut maka jumlah unit usaha dagang sandang dan kebutuhan pokok serta kelontong yang tidak perlu ada penambahan. Jumlah unit pedagang pengumpul hasil pertanian kakao jumlahnya masih dapat ditingkatkan lagi menjadi 11 unit pedagang pengumpul. Pengumpul ikan dapat diatingkatkan dari 60 pengumpul menjadi 74 pedagang pengumpul.

www.wilayahperbatasan.com

17

Pulau Sebatik, Solusi Pengembangan Wilayah Perbatasan

Sebatik sebagai Kota Perbatasan Menjadikan wilayah perbatasan sebagai beranda depan Negara, berarti melakukan pembangunan wilayah dengan cara-cara yang benar, dilakukan berdasarkan pada suatu hasil riset yang dilakukan dengan baik oleh suatu badan riset yang berkualitas. Karena itu di masa yang akan datang Badan nasional Pengelola Perbatasan memerlukan partner berupa pusat riset yang tepat, pusat riset yang memahami tidak saja permasalahan pembangunan di wilayah perbatasan tetapi sekaligus yang bisa melihatnya dari sisi pertahanan. Fakta memperlihatkan bahwa saatnya, Indonesia mempersiapkan segala sesuatunya terkait pembangunan wilayah perbatasan dengan cara-cara yang benar dan berdasar pada hasil riset kajian unggulan oleh Universitas atau badan yang mempunyai kompetensi pada bidangnya. Dari sisi lain wilayah perbatasan itu sendiri membutuhkan model/ ikon tentang pembangunan wilayah atau pembangunan kota perbatasan yang bisa dijadikan acuan bagi pengembangan kota-kota lainnya. Dalam konstek seperti ini, maka tidaklah berlebihan bila untuk pengembangan pulau Sebatik ke depan dapat di jedikan sebagai ikon pembangunan Kota di perbatasan. Di lihat dari Visi Indonesia 2025 dan Konektivitas Asean 2015 maka sedang di gagas adanya kooridor pengembangan potensi wilayah di Kalimantan Timur, khususnya di pesisir timur pulau Kalimantan yang menghubungkan Balikpapan-Tarakan-Nunukan-Sebatik dan Tawao (Malaysia), maka sudah pada tempatnya menjadikan pulau Sebatik sebagai Kota perbatasan dan menempatkannya sebagai kota dagang, yang mampu memberikan nilai tambah bagi kepentingan perdagangan di wilayah perbatasan. Sebatik yang ada saat ini masih sangat tergantung pada berbagai sarana dan prasarana dagang yang di berikan oleh Tawao ( Malaysia). Tanpa Tawao praktis kegiatan produksi dan semua usaha ( tani koko, sawit dan
www.wilayahperbatasan.com 18

Pulau Sebatik, Solusi Pengembangan Wilayah Perbatasan


sembako) tidak akan jalan. Artinya semua bisnis yang ada di pulau Sebatik di kendalikan oleh Tawao. Untuk mengurangi ketergantungan dan memberikan daya tawar yang lebih baik bagi para pengusaha Sebatik, maka ada beberapa hal yang perlu dipikirkan oleh Pemda beserta pengusaha lokal, yakni adanya pembangunan berbagai fasilitas yang bisa memberi nilai tambah bagi produk yang ada di pulau Sebatik yang meliputi pusat bisnis, pusat pengelolaan produk perikanan, produk pertanian dll. Jadi Pemda perlu bekerja sama dengan para pengusaha lokal dan juga dengan Kota Tawao untuk sama-sama pengembangan pusat pusat bisnis yang cocok untuk dikembangkan di Sebatik. Karena itu adanya sarana penunjang seperti dermaga dan pelabuhan yang bagus, pusat cool storage, pabrik pengalengan ikan; kakao; kelapa sawit dll. Adalah suatu kebutuhan yang riel. Sekarang ini nelayan harus menjual hasil tangkapannya ke pengusaha Tawao meski nilainya rendah. Dengan adanya cool storage, pengusaha Sebatik bisa melakukan nego yang lebih fair demi mendapatkan harga yang lebih pantas. Demikian juga dengan Sawit; Sebatik saat ini membutuhkan Fabrik pengolahan sawit, sebab dalam setahunnya sudah mampu menghasilan 600 ton. Hal yang sama untuk petani Coklat, sebatik juga merupakan penghasil coklat yang cukup besar dengan kualitas yang sangat baik. Adanya pusat pengolahan coklat, akan memberikan nilai tambah yang sangat besar bagi Sebatik. Demikian pula dalam pengembangan Pariwisata, dari sisi keindahan alam, pulau Sebatik mempunyai pantai yang sangat indah dan bisa dikembangkan untuk resort dan rekreasi keluarga; untuk itu pemerintah perlu memperkuat jaringan transportasi yang ada, khususnya sarana Dermaga, ditambah pintu PPLB ( Pos Pemeriksaan Lintas Batas) yang mempunyai kewenangan keimigrasian. Bila hal itu bisa diwujudkan, maka dipercaya di masa depan Kota Sebatik akan jadi Ikon Kota perbatasan yang bisa jadi contoh bagi pengembangan wilayah perbatasan
www.wilayahperbatasan.com 19

Pulau Sebatik, Solusi Pengembangan Wilayah Perbatasan


di masa yang akan datang. Tetapi semua itu Perlu terlebih dahulu dilakukan lewat Kajian dan Riset oleh institusi Riset yang mempunyai kompetentsi di bidangnya. Ide CDBR ke depan; Dari pengalaman melakukan Riset di pulau Sebatik. Maka kami melihat perlunya Pusat Riset Kajian Perbatasan unhan ini dikembangkan menjadi Pusat Riset Unggulan yang Konsern Dalam Pengembangan Potensi Wilayah Perbatasan. Pusat Riset ini diharapan tidak saja mempunyai data potensi wilayah perbatasan, tetapi sekaligus menjadi partner Pemda kabupaten/Kota wilayah perbatasan dalam mengkaji pengembangan wilayahnnya. Hal ini bisa dilakukan dengan jalan mengetahui secara persis apa dan bagaimana potensi suatu wilayah perbatasan yang data dan idenya dikumpulkan dari BNPP pusat dan daerah; yang bersma-sama dikaji dan dikoordinasikan dengan Bapenas,dan Bappeda. Dengan Kajian dan Riset seperti itu Pusat Riset ini dapat mengkomunikasikannya dengan para pebisnis lokal, nasional maupun internasional yang dalam pelaksanaannya berkolaborasi dengan Kadin (Pusat dan Daerah). Dengan demikian Pusat Riset Unhan ini diharapkan jadi Pusat unggulan Kajian dalam menghasilkan konsep-konsep pengembangan wilayah perbatasan tetapi sekaligus juga mampu menjualnya kepada para pebisnis terkait di bidangnya, baik di tingkat lokal, nasional maupun Internasional dan tentu saja tetap berada pada sisi keunggulannya, yakni pemahamannya yang baik terkait pertahanan nasional.

www.wilayahperbatasan.com

20

Pulau Sebatik, Solusi Pengembangan Wilayah Perbatasan


Saat pulang dari pulau Sebatik

www.wilayahperbatasan.com

21

Anda mungkin juga menyukai