Anda di halaman 1dari 574

Menuju Puncak Meraih Lebih

Aiming Higher Achieving More


Tahun 2012 merupakan tahun yang dipenuhi dengan prestasi dan inovasi. Setelah memperkuat fondasi dan bertransformasi untuk menjadi lebih baik, kali ini waktunya untuk PT Pos Indonesia (Persero) menuju puncak dan meraih lebih. Semangat Perusahaan untuk menuju puncak dan meraih lebih direpresentasikan dengan lomba panjat pinang dimana tujuan akhir adalah menuju puncak dan meraih berbagai macam hadiah secepat mungkin. Semangat tersebut juga tergambar pada percikan lingkaran berwarna oranye dan kuning pada layout. Bentuk lingkaran digunakan untuk menggambarkan perusahaan berstandar global yang juga terlihat pada logo Perusahaan. Secara keseluruhan, PT Pos Indonesia (Persero) bukan lagi perusahaan konvensional, kami sekarang adalah perusahaan yang modern, mutakhir, dan profesional yang siap menghadapi tantangan masa depan.
Year 2012 was a year filled with achievements and innovations. After strengthening the foundation and transforming to serve better, now it is the time for PT Pos Indonesia (Persero) in aiming higher and achieving more. The spirit of the Company to aim higher and achieve more is represented with the panjat pinang race in which the final goal is to be on top and reach various gifts as fast as possible. The spirit is also represented with sparkling orange and yellow circles on layout. Circle form is used to represent a global-standard company as seen also in the Company logo. Overall, the Company is no longer positioned as a conventional company, it is now a modern, sophisicated, and professional company that is ready to face future challenges.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

Pencapaian Penting di Tahun 2012


Significant Achievements in 2012
Bidang Bisnis 1. Kerjasama Layanan Mandiri Mitra Usaha
Business Field (MMU) antara PT Pos Indonesia (Persero) dengan Bank Mandiri tentang penggarapan pasar bersama dengan konsep pelayanan satu atap dan satu Banking Hall (integrated office) dan masing-masing pihak menyediakan jasa/produk yang saling melengkapi dan dibutuhkan oleh masyarakat luas. Pada tahun ini telah dibangun MMU sebanyak 39 Unit dan akan terus ditambah pada tahun yang akan datang. Kerjasama strategis ini diharapkan ke depan menjadi new engine growth sekaligus meningkatkan portofolio bisnis jasa keuangan. 2. Bertambahnya kerjasama dengan corporate holding company, pemerintah pusat dan daerah, serta perusahaan daerah dalam PosPay. Kerjasama dengan Pos Malaysia Berhad dalam bidang Wesel Ekspres Internasional (International Express Money Order) dan Paket Cepat PRIMA Internasional (Prepaid Parcel), untuk menggarap lebih optimal pasar pengiriman uang dan barang baik di Malaysia maupun di Indonesia. 3. Pos Properti Indonesia Gathering, acara ini digelar dengan tujuan untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam pemanfaatan dan pengembangan properti milik Pos Indonesia. Tidak kurang dari 158 lokasi akan dikerjasamakan dengan perusahaan properti nasional sehingga diharapkan adanya peningkatan utilisasi dan value dari aset yang dimiliki PT Pos Indonesia. 4. Nota Kesepahaman dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) tentang Implementasi Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditi. Nota Kesepahaman ini dilakukan dalam rangka memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh Pos Indonesia maupun BAPPEBTI secara sinergis berdasarkan prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Nota Kesepahaman bersama ini pun merupakan tindak lanjut dari cetak biru pengembangan Sistem Logistik Nasional berdasarkan Peraturan Presiden nomor 26 tahun 2012 dan program Big Win 2012-2015 BUMN Logistik. 1. The service cooperation of Independent Business Partner (MMU) between Pos Indonesia and Bank Mandiri on market cultivation based on the concept of one-stop service and integrated office, provide services/ products which complemented each other and needed by the public. This year, 39 units of MMU has been built and more units will be added again in the coming year. This strategic partnership is expected to be the new engine of growth and also enhance the financial business service portfolio.

2. The growth of cooperation with corporate holding company, national and local governments, regional companies in handling Pos Pay. This cooperation with Pos Pos Malaysia Berhad in International Express Money Order and PRIMA International Express Parcel (Prepaid Parcel), to optimize the delivery of money and goods both in Malaysia and in Indonesia.

3. Pos Property Indonesia Gathering is an event to establish cooperation with various parties in using and developing Pos Indonesia property. Not less than 150 locations will be linked to National Property Company. It is expected to increase the assets of PT Pos Indonesia utilization and value.

4. The Memorandum of Understanding with The Agency of Commodity Trading Regulatory (BAPPEBTI) on Warehouse Receipt System Implementation and Auction Market Commodity. This Memorandum of Understanding is done in order to harness PT Pos Indonesia potential and BAPPEBTI synergistically, based on the principles of good corporate governance (GCG). This Memorandum of Understanding is the follow-up from national logistics system development blue print which based on Presidential Regulation number 26 of 2012 and Big Win Program 2012-2015 from state program logistics.

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

5. Nota Kesepahaman dengan Pemda Jabar tentang Kerja Sama Program Ketahanan Pangan Pedesaan Jawa Barat. Nota Kesepahaman dilakukan sebagai Implementasi Pengembangan Sistem Logistik Nasional dan Program Ketahanan Pangan di Jawa Barat. 6. Pengembangan bisnis Post Shop, Post@Mall (Pos masuk mall) dan Post Agent sebagai upaya mendekatkan keberadaan Kantor Pos dengan masyarakat. Ini adalah salah satu bentuk perwujudan dari Pos Sahabat Rakyat. Pengembangan ketiga bentuk usaha Retail ini telah dimulai tahun 2012 akan lebih diintesifkan pada tahun 2013 ke depan. 7. Plazapos.com, sebuah situs berbelanja online yang unik dan berbeda dengan situs e-commerce lainnya. Plazapos.com menawarkan berbagai macam produk dan layanan yang terdiri dari tiga kategori utama yakni Produk-produk Internasional (International Products), Indonesian Heritage dan Gadgets. Didukung oleh sistem pembayaran Mastercard serta jumlah dan lokasi merchant yang berlokasi dekat dengan outlet kantor pos di seluruh Indonesia, Plazapos.com akan mampu memberikan kemudahan dalam mengumpulkan maupun mengirimkan barang ke seluruh pelanggan. Untuk kiriman tujuan ke luar negeri, para pelanggan Plazapos.com juga akan dimudahkan dengan adanya jaringan pos internasional dengan lebih dari 100 negara yang tergabung didalam Perhimpunan Pos Sedunia (Universal Postal Union). Kerjasama yang sedang dibangun di antaranya adalah dengan Furusato dan NTT-Jepang, dan Connecting live-Singapore dan juga rencana pembentukan komite e-commerce yang dimiliki oleh negara di Asean, Jepang, India, Australia dan New Zealand dan diharapkan dapat menjawab tantangan dalam penggarapan bisnis e-commerce saat ini dan masa yang akan datang. 8. Upaya pengembangan perdagangan online ini juga akan ditopang dengan penyediaan gerai khusus belanja online di setiap Kantor Pos, Post Shop, Post Mall dan Post Agent.

5. The Memorandum of Understanding with The Local Government of West Java on Food Security Programs in West Java rural areas. It is done to develop National Logistics Systems and Food Security Implementatio in West Java. 6. The Development of Post Shop, Post Mall (Post at mall) and Post Agent businesses is an effort to approach the communities. This is one of the realization from Post is People Friend. The third Retail development has been initiated in 2012 and will be intensified in the coming 2013.

7. Plazapos.com is a uniqe and different online shopping site compared to other e-commerce sites. Plazapos.com offers a wide range of products and services consisting of three main categories. There are International Products, Indonesian Heritage and Gadgets. Powered by Mastercard payment systems along with the numbers of merchant which is located near the post office outlets throughout Indonesia, Plazapos.com will be able to easily collect and ship the items to all customers. For the destination out of the country, the customer will be facilitated by international postal network for more than 100 countries joined in the Universal Postal Union. The cooperated networks are with Furusato, NTT-Japan and Connecting live. There is also a plan to form e-commerce committee owned by Asean countries, Japan, India, Australia and Newzeland Post. It is expected to respond the challenges in the business of e-commerce today and the future.

The online trade development efforts will also be supported by the provision of online shopping stores at Post Office, Post Shop, Post Mall and Post Agent.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

Bidang Operasi 1. Dibentuknya Unit Pelaksana Operasi yang dan Outlet terpisah dari Kantorpos, sehingga dapat lebih
Operations Field and Outlet fokus dalam menjaga kualitas, efektifitas dan efisiensi sistem operasi untuk layanan Mail dan Parcel. 2. Implementasi Sistem Kontrol Operasi (Operation Control System / OCS) sehingga semua transaksi dalam setiap tahapan proses operasi dapat terkendali secara harian (day to day) sesuai dengan standar ketetapan waktu (Cut of Time / COT) yang ditetapkan pada setiap Unit Pelayanan Teknis (UPT). 3. Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan PT Merpati Nusantara Airlines tentang kerjasama pengoperasian Pos Indonesia Air Cargo oleh Merpati Nusantara Airlines. 4. Pengembangan Agenpos dengan konsep pengembangan jaringan melalui kerjasama kemitraan, memberikan pelayanan pos secara lebih luas. Posisi November 2012 terdapat sekitar 1.380 Agenpos yang terdaftar dan 426 yang aktif melakukan transaksi memberikan layanan jasa kurir dan hampir 6.000 Agenpos yang memberikan layanan jasa keuangan dari PT Pos Indonesia dengan kontribusi pendapatan sebesar Rp78,6 miliar. 5. Implementasi loket terpadu yang saat ini masih pilotting dilaksanakan oleh 5 (lima) Kantorpos Pemeriksa yang berdampak pada peningkatan kapasitas pelayanan sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja pelayanan. 6. Revitalisasi kantorpos melalui standarisasi brand Kantorpos (brand name), tidak hanya untuk meningkatkan customer awarness tetapi diharapkan akan meningkatkan brand equity produk dan korporat. Standarisasi ini diharapkan dapat tuntas pada tahun 2013.

1. The establishment of Operation Implementation Unit which separated to Pos office is utilized in order to focus on maintaining the quality and effectiveness of Mail and Parcel services. 2. The implementation of Operation Control System / OCS is controlled to do all transactions day to day operation process in accordance to Cut of Time / COT standard assigned in every Technical Services Unit.

3. The signing of Memorandum of Understanding with PT Merpati Nusantara Airlines about Pos Indonesia Air Cargo operation by Merpati Nusantara Airlines. 4. The development of Agenpos partnership networks through providing broadly postal services. There were approximately 1,380 registered and 426 Agenpos active transactions on November 2012, which provided courier services. Nearly 6,000 Agenpos from PT Pos Indonesia provided IDR78.6 billion financial services revenue contribution.

5. The piloting implementation of Pos Indonesia encountered by 5 (five) Post Officce Examiner which expected to be able to improve service performance.

6. Not only Post Office Revitalization through Post Office brand name in increasing customer awareness, but also to improve brand euiqty product and corporate. This standardization is expected to be completed in 2013.

Bidang Akuntansi Sejalan dengan rencana strategi jangka panjang dan Keuangan perusahaan, Manajamen Pos Indonesia
Accounting memerlukan sistem teknologi informasi yang and Finance terintegrasi untuk mendukung analisis dan pengambilan keputusan manajemen dan solusi

In line with the companys long-term strategic plan, Pos Indonesia management requires to support the integrated information technology system and management decision-making to manage business solutions in managing overall

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

bisnis dalam mengelola keseluruhan operasional Perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut Pos Indonesia telah merancang penerapan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) atau System Application and Product (SAP). Sistem ERP ini dapat mengintegrasikan semua sistem operasi dan keuangan sehingga mempermudah proses pengendalian dan pengawasan, serta memberikan laporan akuntansi keuangan maupun akuntansi manajemen secara cepat dan handal sehingga dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang tepat. Pengembangan sistem aplikasi keuangan seperti kickoff SAP FICO, SAP FICA, SPK, SPB Online, sistem pemusatan pajak, dalam upaya meningkatkan kinerja akuntansi dan keuangan.

company operation. Pos Indonesia has designed the implementation of Enterprise Resource Planning system (ERP) or System Application and Product (SAP).

The ERP system can integrate all operating systems and finance to simplify the controlling process and monitoring, as well as providing finance accounting and management accounting reports reliablely. It can support the process of making the right decision. Financial development applications systems such as Kickoff SAP FICO, SAP FICA, SPK, SPB Online, centralizing tax system, is run to improve the performance of accounting and finance.

1. Penyempurnaan Sistem Manajemen Kinerja Individu (SMKI) dan Sistem Manajemen Kinerja Unit (SMKU), sehingga diharapkan penilaian ini benar-benar dapat dijadikan dasar penilaian secara lebih obyektif. Fokus pengembangan SDM melalui penilaian berbasis kinerja ini diharapkan dapat diikuti dengan skema manajemen balas jasa/rewards yang kompetitif. 2. Penerapan standar kinerja dan adanya targettarget yang spesifik, terukur realistis dan memiliki batas waktu serta adanya proses pemantauan atas progress keberhasilan terhadap inisiatif yang dilakukan secara periodik oleh fungsi SDM. 3. Penyusunan sistem MSDM yang meliputi sistem recruitment, pola karir, dan remunerasi berbasis 3P (pay for person, pay for performance, pay for position). 4. Intensifikasi lembaga kerjasama Bipartit untuk meningkatkan hubungan industrial.

1. The completion of Individual Performance Management System and Unit Performance Management Systems (SMKU) is expected to have more objective assessment. The focus is through the development of human resources followed by management scheme remuneration / rewards competitive assessment.

Bidang Sumber Daya Manusia


Human Resource Field

2. The application of performance standards and specifics target, measured and time limit as well as monitoring successive process to the progress of human resources function undertaken periodically.

3. The arrangement of MSDM system which included recruitment system, career patterns and 3P-based remuneration (pay for person, pay for performance, pay for position). 4. Intensification of cooperation with Bipartit institution to improve industrial relations.

Pengembangan IT sangat mendukung terhadap kinerja bisnis dan korporasi, beberapa sistem aplikasi yang telah dikembangkan pada tahun 2012 diantaranya:

The development of IT is strongly supported to Bidang Teknologi performance of business and corporate, some Technology Fied application systems that have been developed in 2012 are:

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

Fungsi operasional, meliputi: zz Pengembangan customer complain handling dan order taking. zz Pengembangan IPOS (integrated postal operating system) versi 403 yang lebih adaptif terhadap perkembangan bisnis, dan mendukung sistem kualitas dengan pola tutupan yang dikembangkan. zz Warehouse Management System dalam mengelola pergudangan Pos Indonesia. zz Taskforce Sales, untuk mendukung penjualan bisnis surat dan paket. zz Portable Data Terminal (PDT), untuk meningkatkan kinerja Antaran. zz Integrasi Loket layanan surat, paket dan jasa keuangan. zz Diterimanya aplikasi e-dapem oleh PT Taspen. zz Seat management, sistem pengelolaan aset aplikasi CN-38 dan lain-lain. Fungsi Manajemen, di antaranya: zz Executive Informastion System dan zz E-Office dalam upaya mendukung efisiensi dan program go green. Tidak luput peningkatan kualitas hardware, dengan penggantian PC untuk mendukung kualitas pelayanan.

Operational functions cover: zz The development of customer complaint handling and order-taking. zz The development of IPOS (integrated postal operating system) version 403 which is more adaptive to business development, and support quality systems with the progressive covered pattern. zz Warehouse Management System manages Pos Indonesia warehousing. zz Taskforce Sales to support business sales letters and packages. zz Portable Data Terminal (PDT) to improve the performance of delivery. zz Integration Counters mail services, parcel and financial services. zz E-dapem application by PT. Taspen . zz Seat management, asset management applications system CN-38 and others. Management functions, include: zz Executive Informastion System and zz E-Office to support efficiency and go green program. The improvement of Hardware quality and the replacement of new PC are done to support service quality.

Corporate Sosial Pos Indonesia dalam menjalankan aktivitas Responsibility Corporate Social Responsibility (CSR) bertujuan

Corporate Sosial membantu, menyejahterakan dan meningkatkan Responsibility perekonomian masyarakat sekitar. Program kerja Pos Indonesia dalam bidang CSR pada tahun 2012 yang telah dilaksanakan meliputi beberapa bidang di antaranya: Bidang Pendidikan, seperti pemberian beasiswa dan santunan bagi anak yatim piatu; Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat, seperti pengobatan gratis dan Gerakan Hidup Sehat; Bidang Pemeliharaan Kebersihan dan Keindahan Lingkungan, seperti pembuatan taman kota dan penghijauan; Bidang Seni dan Budaya, diwujudkan dengan aktivitas pelestarian kesenian tradisional; Bidang Keagamaan dan Kepedulian Sosial, diwujudkan dalam bentuk bantuan kepada korban bencana alam dan bantuan keagamaan/peribadatan.

Pos Indonesia in carrying out its Corporate Social Responsibility activities is intended to help, welfare and improve the standard economy of society. PT Pos Indonesia has been implemented CSR on several areas in 2012, there are: Education, such as scholarships and donation for the orphans; Health and Welfare, such as free medical tretament and Healthy Living Movement; Maintenance and Enviroment Cleanliness, such as the creation of city parks and greening; Arts and Cultural Affairs, such as preservation traditional arts activities; Religious Affairs and Social Concern, manifested in the form of donation to the victims and worship building donation.

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Kinerja Utama di Tahun 2012


Major Performance in 2012

Nilai Penjualan Total (Rp Juta)


Total Sales Value (IDR Million)

2010

+13,94%

2.581.598 3.030.642 3.453.000

2011 2012

Laba Bersih Komprehensif (Rp Juta)


Comprehensive Income (IDR Million)

+47,60%

2010 2011 2012

45.318 144.981 214.000

2010

Total Aset (Rp Juta)


Total Aset (IDR Million)

+4,61%

4.445.010 4.193.660 4.387.000

2011 2012

2010

Ekuitas (Rp Juta)


Equity (IDR Million)

+29,69%

440.133 592.954 769.000

2011 2012

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

2011 2012
Produksi Surat Pos (Ribu Pucuk)
Postal Mail Production (Thousand Pieces of Mail)
Surat Standar Standard Mail 37.066 54.264 Kiriman Korporat Corporate Package 106.968 136.445 Surat Kilat Khusus Express Mail 89.189 96.311 Pos Express Post Express 20.074 26.901

Produksi Paket Pos (Ribu Pucuk/Buah)


Parcel Production (Thousand Packages)
Paket Standar Standard Parcel 6.721 7.405 Paket Kilat Khusus Express Parcel 3.057 3.801 Paketpos Biasa LN Standard Parcel Post Overseas 84 89 Paketpos Cepat LN Express Parcel Pos Overseas 44 48 Remailing Remailing 5.612 7.095 EMS (Express Mail Service) EMS (Express Mail Service) 11.271 13.001

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

2011 2012
Produksi Jasa Keuangan (Ribu Transaksi)
Financial Services Production (Thousand of Transaction)
Weselpos Standar Standard Money Order 32 27 Weselpos Prima Prima Money Order 2.320 1.812 Weselpos Instan Instant Money Order 13.109 16.507 Western Union Western Union 2.874 3.881 Weselpos Bayar di Tempat On the Spot Money Order 426 601 Kiriman Uang Lainnya Other Money Order Facility 842 756 Giropos Postal Money Order 653 1.139

Produksi Jasa Keuangan Pospay (Ribu Transaksi)


Financial Services Pospay (Thousand of Transaction)
Tabanas Batara Tabanas Batara (SOPP) 18.989 20.121 Angsuran Perbankan (SOPP) Bank Payment (SOPP) 20.751 20.551 Setoran Telepon (SOPP) Telephone Payment (SOPP) 19.350 20.143 Setoran PAM (SOPP) PAM Payment (SOPP) 7.350 8.777 Setoran PLN (SOPP) Electricity Payment (SOPP) 50.939 60.991

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

Daftar Isi

Table of Contents
13 16 18
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlight

2 7

Pencapaian Penting di Tahun 2012


Significant Achievements in 2012

Ikhtisar Operasional
Operational Performance

Kinerja Utama di Tahun 2012


Major Performance in 2012

Identitas Perusahaan
Company Identity

Profil PT Pos Indonesia (Persero)


Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

54 55 58

Lembaga Profesi Penunjang Penghargaan dan Sertifikasi


Awards and Certifications

Supporting Professional Institution

Peristiwa Penting
Significant Events

68

20
22 27
Bidang Usaha
Business Line

Operasi 60 Wilayah Operation Areas

Sekilas PT Pos Indonesia (Persero)


PT Pos Indonesia (Persero) in Brief

Laporan kepada Pemegang Saham


Report to Shareholders Dewan Komisaris 70 Laporan Report from the Board of Commissioners

Organisasi 34 Struktur Organizational Structure Visi & Misi, dan Tata Nilai 40 Penjelasan Elaboration on Vision, Mission and Values dan Strategi 44 Sasaran Objectives and Strategies Pemegang Saham 50 Informasi Information on Shareholders

79

Profil Dewan Komisaris

Profile of the Board of Commissioners

Direksi 84 Laporan Report from the Board of Directors

92

Profil Direksi

Profile of the Board of Directors

51

Profil Anak Perusahaan & Perusahaan Asosiasi/Afiliasi


Profile of Subsidiary & Association/Affiliation

Jawab Laporan Tahunan 96 Tanggung Annual Report Accountability

Industri 100 Tinjauan Industrial Review

Pembahasan dan Analisis Manajemen


Management Discussion and Analysis

Operasi per Segmen Usaha 112 Tinjauan Operational Review per Business Segment

98

Pemasaran dan Pangsa Pasar 120 Tinjauan Market Review Anak Perusahaan 131 Laporan Company Subsidiary Report

10

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Tinjauan Kinerja Keuangan


Review of Financial Performance Modal 151 Struktur Capital Structure Barang Modal 152 Belanja Expenditure of Capital Goods Ekuitas 156 Perubahan Changes in Equity

Investasi 2012 158 Kinerja Investment Performance 2012 Kinerja 159 Penilaian Key Performance Indicators Kesehatan 161 Tingkat Level of Health 2012 163 Segmen Segment 2012

134
Laba Rugi 136 Laporan Income Statement

Risiko Keuangan dan Lindung Nilai 176 Informasi Financial Risk and Hedging Information Perkembangan Terakhir Pernyataan 181 Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
Latest Development of Statement of Financial Accounting Standards (PSAK)

137 Neraca Balance Sheet


Kas 137 Arus Cash Flow Pendapatan dan Biaya 2012 138 Ikhtisar Summary of Revenues and Expenses 2012

Pembayaran Pajak 189 Publikasi Tax Payment Publication

196

Hasil Assessment 210 Penerapan GCG

GCG Implementation Assessment Results

274 Tahun 2012

Topik dan Fokus Isu


Topics and Focus in 2012

Rencana Tindak Lanjut atas Hasil Self Assesment 212 Tahun 2012
Follow-up Plans of Self Assesment Results 2012

Internal 276 Pengendalian Internal Control

277 Sekretaris Perseroan


Corporate Secretary

Tata Kelola Perusahaan 212 Struktur Structur of GCG

Pengawas Intern (SPI) 283 Satuan Internal Audit Unit (SPI) Perseroan 288 Akuntan Company Accountant

Laporan Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance Report Program Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

214 Saham (RUPS)

Rapat Umum Pemegang


Shareholders General Meeting

229 Board of Commissioners 254 Committees under 264 Direksi Board of Directors
Komite-Komite di Bawah Dewan Komisaris
the Board of Commissioners

Dewan Komisaris

289 Rules of Conduct

Peraturan Perilaku (Etika Perseroan)


(Corporate Ethics)

198 Implementation of

291 atas Dugaan Penyimpangan


Whistleblowing System

Mekanisme Pelaporan

Pelaksanaan GCG 204 Laporan GCG Report

Resiko 292 Manajemen Risk Management

dan Fakta Material yang Terjadi setelah Tanggal Laporan Akuntan 133 Informasi Material Information and Facts Subsequent to the Accountants Report Date Material mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi atau Restrukturisasi Utang/Modal 133 Informasi Material Information Related with Investment, Expansion, Divestment, Acquisition or Debt/Capital Restructuring

133 dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi

Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan


Information of Material Transaction which Related with Conflict of Interest and/or Transaction with Affiliates

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

11

308

394
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan
Corporate Social and Environmental Responsibility

Prospek Usaha
Business Prospect PT Pos Indonesia (Persero) 310 Prospek The Prospect of PT Pos Indonesia (Persero) ke Depan 354 Strategi Upcoming Strategies Usaha 357 Pengembangan Business Development

398 Pengembangan Masyarakat

Program PKBL dan

PKBL Program and Community Development

438 Protection for Employment, Occupational


Health and Safety

Perlindungan terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Konsumen 443 Perlindungan Customer Protection Lingkungan 448 Perlindungan Environmental Conservation Internal 450 Kegiatan Internal Activities

453

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statement

Laporan Pendukung Bisnis


Report of Business Support Sumber Daya Manusia 376 Pengelolaan Human Resource Management Informasi 382 Teknologi Information Technology

541

Informasi Tambahan
Additional Information Pejabat Senior 542 Profil Profile of Senior Officials Kantor Pos Pemeriksa 550 Alamat Address of Main Post Office Kriteria Annual Report 2012 556 Standar Cross Reference of 2012 Annual Report

12

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Ikhtisar Keuangan

Financial Highlight

Kinerja Pos Indonesia


Pos Indonesia Performance
4.000.000 3.500.000 3.95 3.000.000 0.22 2.500.000 2.000.000 1.500.000 (10.39) 1.000.000 500.000 0 (500.000) (16.70) 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 (15,00) (1.31) 1.68 0,00 5.08 5.33 5,00 10,00

(3.04) (7.90)

(5,00)

(10,00)

(20,00)

Pendapatan
Revenue

Biaya

Expenses

Laba/Rugi
Profit/Loss

Profit Margin
Profit Margin

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

13

Uraian

2012

2011
dalam Rupiah In IDR

2010

Descriptions

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Consolidated Statement of Financial Position Aset Lancar Investasi pada Entitas Asosiasi Aset Tetap Aset Tidak Lancar Lainnya Total Aset Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Hak Kepentingan Non Pengendali Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Modal Kerja Bersih Investasi 2.961.068.742.854 50.000.000.000 515.201.937.104 31.129.187.858 4.576.108.193.953 3.409.847.755.408 402.019.838.074 3.811.867.593.482 (29.533.344.797) 764.240.600.471 4.576.108.193.953 2.667.708.844.775 240.106.394.574 2.623.305.486.262 451.736.967.095 38.044.717.125 4.193.660.483.451 3.282.739.024.327 317.425.273.770 3.600.164.298.097 (30.531.522.191 ) 563.560.160.873 4.193.660.483.451 2.370.031.580.939 244.080.013.311 2.993.011.821.940 443.097.667.069 33.194.131.329 4.445.1 98.213.335 3.732.785.962.650 272.406.082.516 4.005.192.045.166 (30.975.739.715) 418.680.214.809 4.445.198.213.335 2.513.523.436.949 250.042.330.850 Current Assets Investment in Associates Entitiy Fixed Assets Other Non-Current Assets Total Assets Current Liabilities Non-Current Liabilities Total Liabilities Non-Controlling Interests Equity Total Liabilities and Equity Net Working Capital Investment

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Consolidated the Statement of Comprehensive Income Pendapatan Bersih Beban Usaha Laba Usaha Pendapatan Keuangan Beban Keuangan Laba Sebelum Pajak Penghasilan Laba Komprehensif Laba yang dapat diatribusikan ke Kepentingan Non Pengendali Laba yang dapat diatribusikan ke Pemilik Entitas Induk Laba Bersih per Saham Dasar (Rupiah) 3.335.875.259.994 (3.162.082.603.767) 205.644.289.889 26.408.307.777 (19.720.656.008) 212.331.941.658 173.037.370.347 498.177.394 172.487.312.046 3.006.012.251.120 (2.882.470.886.974) 151.234.086.212 23.411.908.061 (18.178.035.039) 156.467.959.234 144.435.728.540 444.217.524 144.536.812.215 2.562.881.712.563 2.530.411.366.667 32.470.345.896 123.370.890.827 (110.171.345.764) 45.669.890.959 375.518.013.415 110.519.835 45.435.257.435 Net Revenue Operating Expenses Income from Operations Finance Income Finance Cost Income Before Income Tax Comprehensive Income Net Income Attributable to Non-Controlling Interests Net Income Attributable to Owners of the Parent Entity Earning per Share (in Rupiah)

14

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Rasio-Rasio Keuangan

2012

2011
dalam persentase In percentage PROFITABILITAS Profitability

2010

Financial Ratios

Imbal Hasil Terhadap Ekuitas Imbal Hasil Terhadap Aset

22,63 3,78

25,73 3,46 LIKUIDITAS Liquidity

10,87 1,02

Return on Equity Return on Assets

Rasio Kas Rasio Lancar

310,32 379,58

287,70 359,92 STRUKTUR MODAL Capital Structure

309,89 360,24

Cash Ratio Current Ratio

Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas Rasio Liabilitas Terhadap Aset Rasio Ekuitas Terhadap Aset

498,78 83,30 16,70

638,83 85,85 13,44 MARJIN Margin

956,62 90,10 9,42

Debt To Equity Ratio Debt To Assets Equity to Assets

Margin Laba Usaha Margin Laba Bersih

6,16 5,19

5,03 4,82 PERTUMBUHAN Growth

1,27 1,78

Operating Profit Margin Net Profit Margin

Penjualan Laba Usaha Laba Bersih Ekuitas Aset

10,97 35,98 19,32 35,61 9,12

17,29 365,76 218,64 34,60 (5,66)

9,22 (40,65) (44,39) 43,16 5,06

Sales Operating Income Net Income Equity Assets

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

15

Ikhtisar Operasional
Operational Highlight
Mail and Parcel Growth
350.000 300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 0

Pertumbuhan Surat dan Paket

2008

2009

2010

Pendapatan
Suratpos Standar Surat Kilat Khusus Kirimanpos Express Paketpos Standar Paketpos Kilat Khusus

2008
145.151 232.884 76.822 76.282 67.203

2009
133.836 247.432 70.308 84.255 73.782

2008-2009
-7,80% 6,24% 3,22% 23,56% 8,66%

2010
100.493 262.481 104.195 107.260 100.825

2008-2010
-30,76% 12,71% 35,63% 40,61% 48,48%

dalam juta Rupiah In billion IDR

Pertumbuhan Jasa Keuangan


Financial Services Growth
700.000 600.000 500.000 400.000 300.000 200.000 100.000 0

2008

2009

2010

Pendapatan
Weselpos Prima Weselpos Instan Wesel WU Penyaluran Dana Pos Pay

2008
41.960 36.307 65.509 235.070 204.705

2009
43.728 108.663 39.128 159.420 267.313

2008-2009
4,21% 199,29% 36,05% -32,18% 30,53%

2010
31.973 193.027 108.918 76.699 412.517

2008-2010
-23,50% 451,65% 66,26% -67,37% 101,52%

dalam juta Rupiah In billion IDR

16

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Suratpos Standar
Standard Mail Express Mail

Surat Kilat Khusus Kirimanpos Express


Express Post

Paketpos Standar
Standard Parcel Express Parcel

Paketpos Kilat Khusus

2010

2011

2012

2011
83.926 286.618 130.784 134.383 138.485

2008-2011
-42.18% 23,07% 70,24% 102,65% 101,01%

2012
77.455 303,435 200.142 186.625 181.454

2008-2012
-46,64% 30,29% 160,53% 144,65% 167,23%

Ravenue
Standard Mail Express Mail Express Post Standard Parcel Express Parcel

dalam juta Rupiah In billion IDR

Weselpos Prima

Prima Money Transfer

Weselpos Instan Wesel WU


Distribution WU Money Transfer

Instant Money Transfer

Penyaluran Dana Pos Pay


Post Pay

2010

2011

2012

2011
23.106 262.357 113.457 76.694 513.638

2008-2011
-44,93% 625,99% 73,19% -67,37% 153,36%

2012
16,030 291.093 123.680 74.608 623.800

2008-2012
-61,63% 700.28% 119.66% -71.05% 210.62%

Revenue
Prima Money Order Instant Money Order WU Money Order Distribution Post Pay

dalam juta Rupiah In billion IDR

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

17

Nama Name

PT Pos Indonesia (Persero)


Bidang Usaha (sesuai dengan anggaran dasar) Line of Business
1. Usaha jasa Pos pan giro termasuk jasa keuangan secara tunai maupun berbasis giro (account); 2. Usaha jasa komunikasi, jasa logistik, jasa ritel, jasa keagenan dan jasa-jasa lainnya yang menunjang penyelenggaraan usaha jasa pos dan giro sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku; 3. Usaha pemanfaatan dan pengembangan sumber daya yang dimiliki untuk menunjang kegiatan utama Perseroan.
1. Postal Services business and financial services, including current accounts in cash or giro-based (accounts); 2. Communications services business, logistics services, retail services, agency services and other services that support the implementation of the postal services business and current accounts in accordance with the legislation in force; 3. For utilization and development of its resources to support the activities of the Company.

Kepemilikan Ownership
Pemerintah Republik Indonesia 100%
The Government of the Republic of Indonesia 100%

Tanggal Pendirian Date of Establishment


20 Juni 1995
June, 20th 1995

Dasar Hukum Pendirian Legal Basis


Akta Notaris Sutjipto, SH Nomor 117 tanggal 20 Juni 1995
Notarial Decree Sucipto, SH No 117, June, 20th 1995

Modal Dasar Authorized Capital

Rp 1.500.000.000.000,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid Capital

Rp 455.000.000.000,00
Kronologis Pencatatan Saham Share Listing Chronology
Status PT Pos Indonesia adalah BUMN kategori non-listed sehingga belum tercatat dalam Bursa Efek.
Status of PT Pos Indonesia is State Owned Enterprises non-listed category, therefore the company has not been listed in Stock Exchange.

Kantor Pusat Head Office


Jln. Cilaki No. 73 Bandung 40115, Indonesia Telepon Phone Faksimile Faximile Website email : (022) 4206195,4206339 : (022) 4267725, 4267744 : www.posindonesia.co.id : pos@posindonesia.co.id

18

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Identitas Perusahaan
Company Identity

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

19

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Profil PT Pos Indonesia (Persero)


Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

20

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

our primary focus is to be C ustomer oriented by fulfilling the customers needs and serving with excellence.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

21

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Sekilas PT Pos Indonesia (Persero)


PT Pos Indonesia (Persero) in Brief

Sebagai perusahaan yang memiliki usia jauh lebih tua dibandingkan dengan usia Republik ini, Pos Indonesia memiliki sejarah cukup panjang dalam membangun komunikasi sosial dan kultural di Indonesia. Pos Indonesia didirikan pada Tahun 1746 di Batavia oleh Gubernur Jenderal GW Baron dan untuk pertama kali bertansformasi menjadi PTT pada Tahun 1906; kemudian berubah menjadi Djawatan PTT (1945); PN PTT (1961); PN Pos & Giro (1965), Perum Pos & Giro (1978), dan sejak 1995 menjadi PT Pos Indonesia (Persero). Sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang jasa, Pos Indonesia menyelenggarakan layanan pos bagi masyarakat baik di dalam maupun di luar wilayah Indonesia, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu

As a company which older than the age of the Republic, PT Pos Indonesia has a long history in building social and cultural communication in Indonesia. Pos Indonesia was established in Batavia (1746) by the Governor-General GW Baron and for the first time transformed into PTT in 1906; Djawatan PTT (1945); PTT PN (1961); PN Pos and Giro (1965), Perum Pos & Giro (1978), and becomes PT Pos Indonesia (Ltd) since 1995 until now.

As one of state-owned enterprises engaged in services, PT Pos Indonesia (Ltd) held post service for people inside and outside Indonesia, as well as optimizing the use of its resources to produce goods and/or services of high quality and competitive benefit in order to enhance

22

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Pos Indonesia menyelenggarakan kegiatan usaha utama dalam: a. Layanan Komunikasi tertulis dan/atau surat elektronik b. Layanan Paket c. Layanan Logistik d. Layanan Transaksi Keuangan e. Layanan Keagenan Pos f. Layanan Giropos g. Layanan lain yang menunjang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini sejalan dengan pasal 4 ayat (1) dari Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), di mana di sebutkan bahwa maksud dan tujuan pendirian Persero adalah untuk menyediakan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat baik di pasar dalam negeri maupun internasional. Bahkan pada saat Persero melaksanakan penugasan khusus untuk menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum pun tetap harus memperhatikan maksud dan tujuan yang disebutkan pada ayat (1) tersebut. Sebagai anggota Universal Postal Union (UPU), Pos Indonesia harus memperhatikan dua prinsip dasar dalam penyelenggaraan layanan pos, yaitu: a. Single Postal Territory Berdasarkan prinsip ini, seluruh wilayah negara anggota UPU termasuk dalam wilayah pos tunggal sehingga Indonesia dianggap sebagai bagian dari wilayah pos tunggal yang merupakan kesatuan bagi pertukaran kiriman pos. b. Freedom of Transit Berdasarkan prinsip ini, Pos Indonesia dalam kapasitasnya sebagai operator ditugaskan dan mewakili negara, wajib menyalurkan atau meneruskan seluruh kiriman pos negara lain dengan sarana yang paling aman dan rute tercepat.

shareholder values by applying the principles of Limited Liability Company.

To achieve the aims and objectives of PT Pos Indonesia (Ltd), it organized following major effort: a. Written Communication Services and / or electronic mail service b. Parcel Service c. Logistics services d. Financial Transaction Services e. Postal Agency Service f. Giropos Service g. Other services that supported in laws.

This is in line with the Government Regulation No. 12 of 1998 article 4 paragraph (1) on Limited Liability Company (Ltd), which stated that the intent and purpose of establishing a limited company is to provide goods or services of high quality and strong competitive both in domestical and international market. Even at the time the company carries out special assignments to hold public benefit functions, it should consider the intent and purposes mentioned in paragraph (1).

As a member Universal Postal Union (UPU), PT Pos Indonesia (Ltd) has to follow two basic postal service administration principles, there are: a. Single Postal Territory Based on this principle, the entire region UPU member countries including the single postal territory that Indonesia is considered as part of the single postal territory which united for the exchange of postal items. b. Freedom of Transit Based on this principle, PT Pos Indonesia (Persero) in its capacity as operator assign and represent the state, distribute, or forward all postal items other countries by means of the safest and quickest route.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

23

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Sejak 2009, tatkala manajemen baru dipercaya memimpin Pos Indonesia, telah dirumuskan langkah-langkah transformasi dengan peta perubahan dan aksi korporasi seperti tercermin pada gambar berikut:

Since 2009, when the new management entrusted to lead PT. Pos Indonesia, it has beenn formulated transformation steps map changes and corporate actions, as reflected in the following figure:

Revitalization and Turnaround Strategy


2 1501 6

20
2013
2009-2010

-201

2011-20

12

Fix the basics


Empowerment Moderization

Fix the basics


Improve quality & efficiency Define key projects & new structure

Extend core business


Grow in new products and services

Leapfrog the Competition


Expand into new segments and business

Transformation

IPO

Indonesia Best Netwok Company

Satu dekade sebelum itu Pos Indonesia berada pada posisi titik nadir. Tidak saja kinerja keuangan dalam lima tahun berturut-turut merugi, 2003 2008, yang merusak tatanan struktur permodalan Perusahaan, tidak saja tampilan kantor pos, mobil operasional atau infrastruktur bisnis lainnya yang kusam dan tidak layak pakai, tidak saja permasalahan hukum yang menimpa beberapa karyawan, dan tidak saja semakin merosotnya kemampuan daya saing perusahaan terhadap maraknya pertumbuhan bisnis perposan, tetapi juga persepsi dan tingkat kepercayaan masyarakat yang terus menurun terhadap layanan Pos Indonesia.

A decade before PT Pos Indonesia was in down level. Not only to face the lose of financial performance in five years (2003-2008) which has been destructed the capital structure, post office display, unworthy operational car or other business infrastructure, legal issues to some employees, companys declining competitiveness against many similar postal business growth, but also the declining of people perception and trust to PT Pos Indonesia service.

24

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Kepemimpinan baru Pos Indonesia kemudian melakukan langkah awal dari suatu perubahan di tahun 2009-2010, yaitu dimulai dengan program empowerment and modernization. Dalam program ini ditekankan dua hal yakni desentralisasi pengambilan keputusan, di mana policy decision making process tidak dimonopoli oleh pemimpin di tingkat pusat, tetapi sebagian keputusan bisnis dilimpahkan kepada para pemimpin di tingkat area. Tujuannya adalah mempercepat proses pengambilan keputusan dan dimulainya langkah transformasi kepemimpinan yang berlandaskan pada vision, value dan courage. Tujuan yang lainnya adalah membangun para pemimpin di tingkat area untuk mampu sebagai motor penggerak bisnis di tingkat area. Kebijakan delegasi kewenangan ini dibarengi dengan langkah strategis yang mampu membangkitkan gairah, rasa percaya diri dan kebanggaan bagi para pemimpin Pos melalui program modernization infrastruktur bisnis. Kendaraan operasional dan kendaraan dinas yang sebagian besar telah berusia lebih dari 10 tahun diganti dengan kendaraan baru dengan pola leasing, kantorkantor Pos yang telah kusam direnovasi dan dicat dengan warna orange yang menyolok sesuai warna korporat, dan secara pelan-pelan program otomasi mulai disempurnakan yaitu membuat seluruh Kantor Pos tidak hanya tersambung secara fisik, tetapi juga secara virtual. Online-isasi seluruh kantor pos ini telah memudahkan layanan jasa keuangan seperti Remitansi, PosPay, dan juga dapat dilakukannya jejak-lacak terhadap kirimankiriman dokumen dan barang. Program empowerment dan modernization tersebut di atas membuahkan hasil yang baik, di mana telah berhasil membangun rasa percaya diri para pemimpin Pos, rasa bangga seluruh karyawan sehingga lebih bergairah, juga membalikkan kinerja perusahaan dari rugi menjadi laba. Lebih lanjut, perusahaan mampu memberikan tunjangan kinerja triwulanan, bahkan tahun 2010 karena laba terus berlanjut, Perusahaan memberikan reward dalam bentuk tunjangan triwulanan dan kenaikan tunjangan konjungtur, serta jasa produksi akhir tahun.

The new leadership of PT Pos Indonesia (Persero) then performs the first step of change in 2009-2010, which begins with the empowerment and modernization program. This program focused on two things: (i) decentralization of decision-making, in which the policy decision making process is not monopolized by leaders at the central level, but most business decisions delegated to leaders at area level. The goal is to accelerate the decision-making process and the beginning steps of transformation leadership based on vision, values and courage. Other goals are to build leaders so they are able to force the driving in business area level. This authority policy delegation is followed by strategic steps to evoke passion, self-confidence and pride for all leaders through business infrastructure modernization program. Operational vehicles and service vehicles which are mostly over the age of 10 years were replaced with new vehicles through leasing, Post offices were renovated and painted in a striking orange color, and began to enhanced automation programs that make all Post Offices connected physically and virtually. The virtually post office program has facilitated financial services, such as remittances, PosPay, and shipments trail-track of documents and goods.

Empowerment and modernization programs have succeeded building the confidence of all leaders, the employees passionate pride, also reverses the company performance from loss to profit. Furthermore, the company is able to provide quarterly performance benefits, even in 2010 due to continued profit, the companies even provide rewards in the form of quarterly allowance and conjuncture hike allowance, as well as the year-end production services.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

25

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Tahun 2011-2012 memasuki program fix the basics. Meskipun dalam eksekusi program fix the basics ini tujuan utamanya masih dalam kerangka memperbaiki kualitas layanan dan tingkat efisiensi, dan belum memasuki kegiatan untuk mengakselerasi penjualan, secara fakta telah membawa dampak peningkatan penjualan dan perolehan laba. Tahun 2010 jumlah revenue mencapai Rp2,68 triliun dan menjadi Rp3,06 trilun pada tahun 2011 atau meningkat sebesar 14,34%, sedangkan laba bersih meningkat dari tahun 2010 sebesar Rp45,02 miliar menjadi Rp144.43 miliar dalam tahun 2011 atau meningkat sebesar 220,81%. Sementara itu penjualan sampai dengan tahun 2012 mencapai Rp3,33 triliun atau meningkat sebesar 8,823%. Adapun perolehan laba 2012 mencapai Rp212,332 miliar, meningkat sebesar 55,92% dibandingkan laba 2011 yang mencapai angka sebesar Rp144,43 miliar.

In 2011-2012, Pos Indonesia entered fix the basic program. Although the basic primary goal is in improving the framework of quality services and efficiency levels, and have not accelerated the sales activities, but it has brought an increase in sales and earnings. The amount of revenue in 2010 reached IDR2.68 trillion, and hiked to IDR3.06 trillion in 2011, or 14.34% increased, while net income increased from IDR45.02 billion to IDR144.43 miliar in 2011, an increase of 220.81%. Meanwhile the sales point until 2012 has reached IDR3.33 trillion, an increase of 8.823%. The profit in 2012 reached IDR212.332 billion, an increase of 55.92% compared to the gaining profit in 2011 by the total of IDR144.43 billion.

26

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Bidang Usaha
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi: a. Layanan Komunikasi tertulis dan/atau surat elektronik b. Layanan Paket c. Layanan Logistik d. Layanan Transaksi Keuangan e. Layanan Keagenan Pos f. Layanan Giropos g. Layanan lain yang menunjang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hingga saat ini, Pos Indonesia melaksanakan kegiatan pos dengan bertumpu kepada tiga bisnis intinya yaitu layanan pengiriman surat dan paket, logistik, dan jasa keuangan. Pada tahun 2012, pendapatan bisnis surat dan paket berkontribusi sebesar 53%, logistik sebesar 5%, dan jasa keuangan sebesar 35% sehingga ketiganya mengontribusikan 93% total pendapatan usaha Pos Indonesia. Di masa depan, melalui sebaran dan luasnya jaringan yang dimiliki, Pos Indonesia akan memanfaatkan jaringan tersebut untuk mengembangkan keseluruhan portofolio bisnisnya sehingga Pos Indonesia tidak hanya menjadi penyelenggara pos, tetapi mampu bertransformasi menjadi network company yang andal dan terdepan. Pengembangan lini bisnis Perusahaan adalah sebagai berikut: Based on Companys budgeting on article 3, the scope of business company activities include: a. Written Communication Services and / or electronic mail b. Service Package c. Logistics services d. Financial Transaction Services e. Postal Service Agency f. Giropos Service g. Other services in accordance to the legislation in force. In addition to the main business activities, the company may optimize its resources for the property goal. Until now, Pos Indonesia conducts to three core business, there are: mail and parcel delivery services, logistics, and financial services. In 2012, business letters and packages revenue accounted by 53%, 5% from logistics, and financial services by 35%. The three cores contributed to 93% of total operating Pos Indonesia revenues. In the future, through the distribution and extent of their network, Pos Indonesia will utilize these networks to develop overall business portfolio so that Pos Indonesia is not only Post organizer, but it transform to be the reliable and leading network company. Specifically, the development line of business ares:

Business Line

Layanan ini meliputi pengiriman surat dan paket ke area domestik dan internasional, yang meliputi sebagai berikut : a. Layanan surat dan paket domestik Layanan pengiriman surat domestik mencakup pengiriman surat dengan berat maksimum 2 kg dan tujuan pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia. Spesifikasi produk yang ditawarkan adalah:

This service includes the delivery of letters and Surat dan Paket packages to domestic and international areas. Mail and Parcel Specifically, letters and packages services are as follows. a. Domestic mail and parcel Service Domestic letter delivery service includes the delivery of letters weighing up to 2 kg and shipment to all parts of Indonesia. Specifications of the products offered are:

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

27

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Produk
Product
Surat Standar Standard Mail Surat Premium Premium Mail Produk Korporat (Admail) Corporate Product (Admail)

Jangka Waktu Pengiriman


Delivery Period
Maksimum 14 hari. 14 days max. Maksimum 2-4 hari. 2-4 days max. Sesuai kesepakatan antara Pos Indonesia dan klien korporat. Based on the deal between Pos Indonesia dan Corporate Client.

Layanan pengiriman paket domestik mencakup pengiriman dengan berat > 2 kg tidak terbatas (unlimited). Spesifikasi produk yang ditawarkan sebagai berikut:

Domestic parcel delivery service includes delivery weighing> 2 kg - unlimited. Specifications of the products offered are:

Produk
Product
Paket Standar Standard Parcel Paket Premium Premium Parcel

Jangka Waktu Pengiriman


Delivery Length
5-14 hari. 5-14 days. Maksimum 4 hari. 4 days max.

Corporate postal management yaitu layanan terpadu untuk menangani penerimaan, pemrosesan, dan pengiriman surat dan paket bagi perusahaan dan institusi pemerintahan (mailroom management). Spesifikasi layanan yang ditawarkan adalah sebagai berikut:

Corporate postal service management is an integrated service to handle the receipt, processing, and delivery of mail and packages for corporate and government institutions (mailroom management). Specification of services offered are:

28

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Layanan
Service

Deskripsi

Description
Penanganan pengiriman dokumen antar kantor dari beberapa perusahaan yang berlokasi dalam suatu gedung. Handling shipping documents between offices of several companies located in a building. Penanganan pengiriman dokumen antar departemen dalam suatu perusahaan yang berlokasi dalam suatu gedung. Handling shipping documents between departments within a company located in a building. Penanganan pengiriman dokumen antar kantor cabang dari suatu perusahaan di dalam suatu kota. Handling shipping documents between branches of a company in a city.

Intra Office Service Intra Office Service

Inter Office Service Inter Office Service Inter District Service Inter District Service

b. Layanan surat dan paket internasional

b. Mail services and international package

Produk
Product
Surat dan Paket Standar Standar Mail and Parcel EMS EMS Pos Express Luar Negeri Pos Express Overseas

Jangka Waktu Pengiriman


Delivery Length
30-60 hari. 30-60 days. 3-7 hari. 3-7 days. 1-7 hari. 1-7 days.

Kegiatan bisnis logistik di Pos Indonesia bermula dari adanya proyek bisnis logistik pada tahun 2004. Dengan dukungan kekuatan jaringan Pos Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia, pada tahun 2007, SBU Logistik secara resmi didirikan dengan tujuan untuk melakukan penetrasi pasar logistik yang sedang berkembang. Pada akhir tahun 2011 Pos Indonesia berencana akan melakukan spin-off yaitu mengubah SBU Logistik menjadi perseroan dengan kepemilikan saham berada di tangan Pos Indonesia. Pada Maret 2012, Pos Logistik resmi didirikan sebagai anak perusahaan Pos Indonesia. Dengan posisi sebagai anak perusahaan, Pos Logistik diharapkan dapat beroperasi secara independen dan profesional untuk dapat memaksimalkan peluang pada bisnis logistik di Indonesia sekaligus memanfaatkan jaringan fisik yang sudah terbangun.

Post logistics business activities in Indonesia started from the logistics business project in 2004. With the support of Pos Indonesia network which spread across Indonesia, SBU Logistics formally established by the aim to penetrate the burgeoning logistics market. At the end of 2011 Pos Indonesia planned to do the spin-off, the changing of Logistics SBU into limited company where PT Pos Indonesia were the shareholders. In March 2012, Post Logistics was officially established as a subsidiary of Pos Indonesia to meet the legal requirements as well as licensing. Through a position as a subsidiary, Post Logistics is expected to operate independently and professionally in order to maximize opportunities in the logistics business in Indonesia, and to take the advantages of physical network.

PT Pos Logistik Indonesia ( Persero)


PT Pos Logistik Indonesia (Persero)

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

29

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Berikut ini adalah deskripsi layanan yang diberikan oleh Pos Logistik: a. Transportasi (trucking) melalui pemindahan barang dari pabrik ke korporasi/agen. b. Pergudangan (warehousing) dengan melakukan kegiatan pengelolaan persediaan yaitu penyimpanan, pemberian label, tagging, dan lain-lain. c. Freight forwarding sebagai layanan untuk mewakili kepentingan pemilik barang untuk melaksanakan kegiatan bagi terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang. d. Jasa kepabeanan dan administrasi melalui penanganan custom clearance. e. Regulated Agent yaitu melakukan transaksi dengan operator pesawat udara untuk pemeriksaaan keamanan terhadap barang kargo dan pos.

Here is the description of the services provided by Post Logistics: a. Trucking through the transfer of goods from factories to corporate / agent. b. Warehousing through inventory management activities, like storaging, labeling, tagging, and others. c. Freight forwarding is a service to represent the owner interests in delivery and receipt of goods. d. Customs and administrative services through handling custom clearance. e. Regulated Agent conduct transactions with the aircraft operator for the security checks to cargo and mail

Jasa Keuangan Melalui jaringan yang luas dan tersebar hingga


Financial Services ke pelosok negeri, layanan jasa keuangan Pos Indonesia dapat menciptakan Postal financial inclusion bagi unbanked population di Indonesia. Program financial inclusion ini ditujukan kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan akses kepada layanan jasa keuangan dalam hal memperoleh dana untuk konsumsi maupun modal usaha. Peningkatan akses masyarakat kepada layanan jasa keuangan tersebut memerlukan koordinasi lintas sektoral yang melibatkan otoritas perbankan, jasa keuangan non bank, dan instansi lainnya. Layanan jasa keuangan yang ditawarkan oleh Pos Indonesia adalah sebagai berikut. a. Remitansi Layanan remitansi terdiri dari beberapa spesifikasi produk sebagai berikut. I. Weselpos instan yang mencakup pengiriman uang ke seluruh Indonesia secara instan. Jaringan Pos Indonesia untuk layanan ini menjangkau hingga 200 kota di Indonesia. II. Weselpos dalam negeri yang dilakukan melalui kerja sama dengan beberapa bank di Indonesia. layanan ini mencakup pencairan uang dari dalam negeri.

Through an extensive area until the remote areas, Pos Indonesia fimamcial service create financial inclusion for the unbanked population in Indonesia. Financial inclusion program is aimed to people with limited financial services in terms of obtaining funds for consumption and business capital. Increasing peoples access to financial services require cross-sectoral coordination which involves the authority of banks, non-bank financial services, and other agencies. Financial services offered by Pos Indonesia are:

a. Remittances Remittance service consists of several specifications as the following products. I. Weselpos instant (instant money transfer) that cover all places Indonesia instantly. The services reach 200 cities in Indonesia II. Domestic Weselpos collaborate with several banks in Indonesia. This service includes the disbursement of money from the country.

30

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

b.

c.

d.

e.

III. International Remittance Product yang mencakup pengiriman uang khusus ke dan dari Malaysia yang memanfaatkan jaringan Universal Postal Union (UPU). IV. Western Union yang merupakan salah satu bentuk kerja sama antara Pos Indonesia dengan pihak lain untuk pengiriman uang ke luar negeri dengan jangka waktu pengiriman maksimum 24 jam atau sampai di hari yang sama (same day service). GiroPos yang merupakan layanan transaksi keuangan berbasis rekening koran sebagai alternatif layanan perbankan. System Online Payment Point (SOPP)/ PosPay yang merupakan layanan pembayaran berbagai tagihan dan angsuran di kantor pos dan agen yang tersebar di seluruh Indonesia. Fund distribution yang meliputi layanan penyaluran dana dari institusi pemerintah ke masyarakat luas. Bank channeling yang mencakup layanan produk simpanan dan layanan potongan langsung pembayaran angsuran kredit. Dalam hal ini, Pos Indonesia membina kerja sama dengan Bank Tabungan Negara melalui produk e-Batara Pos.

III. International Remittance Product covers remittance of money transfer to Malaysia that utilize Universal Postal Union (UPU) network. IV. Western Union, which is one form of cooperation between Pos Indonesia to other parties for sending money overseas with a maximum delivery period 24 hours or until the same day (same day service). b. GiroPos is a financial transactionbased services as an alternative banking services. c. Online Payment System Point (SOPP) / PosPay is service and installment payment of various bills at the post office and agents all over Indonesia. d. Fund distribution services which include the distribution of funds from government institutions to the wider community. e. Bank Channeling which include bank deposit services and chunks installment credit service. In this case, Pos Indonesia has cooperated with Bank Tabungan Negara through e-Batara Pos.

Bisnis ritel Pos Indonesia meliputi seluruh transaksi di loket dari seluruh kantor pos dan agen pos yang tersebar di seluruh Indonesia. Kegiatan ritel Pos Indonesia dikelola oleh Sub Direktorat (Subdit) Ritel di bawah Direktorat Ritel dan Properti. Produk-produk yang ditawarkan adalah: a. Benda meterai Pos Indonesia memiliki peran sebagai channel penjualan meterai dari Ditjen Pajak, yang pengelolaannya diatur dalam Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-23/PJ.53/2003 tanggal 17 September 2003. Melalui bisnis ini, Pos Indonesia menetapkan fee dari tiap penjualan produk yang kemudian menjadi pendapatan bagi Pos Indonesia (sistem konsinyasi). b. Filateli (prangko) Penjualan produk filateli (prangko) yang memiliki karakteristik:

Pos Indonesia retail business covering all Ritel transactions from all post offices and postal Retail agencies all over Indonesia. Pos Indonesia retail activities are managed by Retail Sub-Directorate under the Retail and Property Directorate. The products offered are: a. Stamp Object Pos Indonesia has a role as channel selling stamp by Directorate General of Taxation where the managerial is arranged in Directorate General of Taxation circular No. SE-23/PJ.53/2003 on September 17, 2003. Through this business, Pos Indonesia set fee from each sale of the product which the revenue becomes the income for Pos Indonesia (consignment systems). b. Philatelic (stamps) The selling of philatelic products (stamps) should have these characteristics:

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

31

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

I. Prangko untuk keperluan surat-menyurat. Penetapan tarif prangko yang berlaku saat ini masih menggunakan tarif menurut Keputusan Direksi No.34/Dirutpos/0702 tanggal 23 Agustus 2002. II. Prangko sebagai koleksi/cenderamata. Saat ini, Pos Indonesia memiliki sekitar 11 sampai 15 seri penerbitan prangko per tahun.

I. Stamps for mailing purposes. The determination of postage rates today is still based on Directors Decision No.34/ Dirutpos/0702 on August 23, 2002. II. Stamps as a collection / souvenirs. Currently, Pos Indonesia has about 11 stamps series of publications per year.

c. E-commerce Layanan aplikasi e-commerce berbasis website (plazapos.com) sejak tahun 2010, Pos Indonesia telah mengembangkan bisnis ritel e-commerce, tetapi bisnis tersebut dinilai masih dapat dioptimalkan sehingga mampu menarik banyak pengunjung untuk bertransaksi di Plazapos. Oleh karena itu, Pos Indonesia akan kembali mengembangkan bisnis e-commerce dengan perencanaan yang lebih matang. Hal ini bertujuan agar Plazapos mampu menjadi bisnis e-commerce yang mampu bersaing dan bersinergi dengan layanan berbasis jaringan yang selama ini telah terbangun yaitu pengiriman paket Pos Indonesia.

c. E-commerce Plazapos is the e-commerce application website (plazapos.com) based service. Since 2010, Pos Indonesia has developed e-commerce retail business, but the business is still considered to be optimized to attract more visitors in doing transaction at Plazapos. Therefore, Pos Indonesia will develop e-commerce business with more mature plan. It is intended the Plazapos to be able to compete and synergize with a network-based services. One of the services that have been run is Pos Indonesia delivery parcel.

32

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Untuk mengelola 3.132 aset propertinya, Pos Indonesia menjalin berbagai bentuk kemitraan sebagai berikut. a. Lease yaitu Pos Indonesia menyewakan sebagian atau seluruh bangunan/tanah miliknya kepada mitra tanpa mengubah struktur, fisik bangunan, dan layout aset. b. KSU yaitu pendirian bangunan oleh mitra dengan kepemilikan tanah oleh Pos Indonesia.

To manage approximately 3,000 property Properti assets, Pos Indonesia establish various forms of Property partnerships: a. Lease. Pos Indonesia rent part or all building / land to the partners without changing the structure, physical structure, and the layout assets. b. KSU. The construction of buildings by partners with land ownership by Pos Indonesia.

BWN merupakan perusahaan patungan yang didirikan pada tahun 2001 melalui kemitraan antara Pos Indonesia dengan PT Quantum Aksesindo Nusantara (QAN). Dalam memenuhi visi dan misinya sebagai pendukung bisnis Pos Indonesia sekaligus sebagai revenue center Pos Indonesia, BWN menawarkan layanan sebagai berikut: a. Layanan jaringan/internet. Produk utama untuk layanan jaringan BWN adalah jasa layanan internet dan jasa layanan Virtual Private Network (VPN). Layanan jaringan merupakan layanan yang memberikan kontribusi terbesar dari pendapatan BWN yaitu sebesar 70,43% (tahun 2011) dari total pendapatan. b. Layanan Payment. Fokus dari layanan payment BWN adalah sebagai pendukung layanan jasa keuangan Pos Indonesia. Layanan ini terbagi menjadi dua, yaitu layanan main agent PosPay dan layanan pengelolaan switching payment gateway, yang menjadi terminal perantara antara biller PosPay dan Pos Indonesia. Secara historis tingkat pertumbuhan pendapatan layanan ini sangat signifikan (1.769% di tahun 2011), karena layanan ini merupakan layanan baru yang ditawarkan oleh BWN. b. Layanan solusi TI. Secara historis layanan ini terdiri atas 3 layanan utama yaitu layanan pengadaan perangkat hardware dan jaringan, layanan pengembangan sistem, dan layanan contact center. Pendapatan yang masih bersifat project based dan dependensi yang tinggi terhadap satu pengguna jasa yaitu Pos Indonesia menyebabkan tren pendapatan dari layanan ini masih belum konsisten (fluktuatif).

BWN is a joint venture which established in 2001 through a partnership between Quantum PT Pos Indonesia with Aksesindo Nusantara (QAN). In fulfilling its vision and mission as a Pos Indonesia business support as well as Pos Indonesia revenue center, BWN offers the following services: a. Service network / internet. The main products for BWN is a networking service internet services and Virtual Private Network (VPN) service. Network services are services that provide greatest contribution in the amount of revenue BWN by 70.43% (in 2011) of total revenue. b. Payment Services. The focus of BWN payment service is as Pos Indonesia financial supporting services. The service is divided into two, the main agent PosPay service and switching payment gateway services, as the gateway between billerPosPay terminal and Pos Indonesia. Historically the level of service revenue growth was very significant (1.769% in 2011), because the service is a new service offered by the BWN. c. IT solution services. Historically these services consist of 3 main services, there are: the procurement of hardware devices and network service, systems development services, and contact center services. The revenues are still project-based and still depend on Pos Indonesia only which led the service revenue trend is not consistent enough (fluctuative)

PT Bhakti Wasantara Net (BWN)


PT Bhakti Wasantara Net (BWN)

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

33

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Struktur Organisasi
Organizational Structure
PT Pos Indonesia (Persero) telah melakukan perubahan organisasi dan tata kerja, terakhir sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) No. KD.01/DIRUT/0111 tanggal 3 Januari 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja PT Pos Indonesia (Persero). Struktur organisasi PT Pos Indonesia (Persero) yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi nomor KD.01/DIRUT/0112 tanggal 2 Januari 2012 adalah sebagai berikut: PT Pos Indonesia (Persero) has made changes to the organization and work procedures, as specified in the Pos Indonesia Final Decision (Ltd) No. KD.01/DIRUT/0111 on January 3, 2011 about PT Pos Indonesia Organization and Administration.

PT Pos Indonesia organizational structure regulated by Board of Directors number KD.01/ DIRUT/0112 on January 2, 2012 as follow:

Direktur Surat dan Paket


Director of Mail and Parcel

Director of Technology and Financial Service

Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan Budi Setiawan

Direktur Ritel dan Properti


Director of Retail and Property

Ismanto

Setyo Riyanto

Kepala Change Management Office Head of Change Management Office Amrizal

SVP Penjualan
SVP of Selling

SVP of Operation

SVP Operasi

SVP of Information Technology

SVP Teknologi Informasi

SVP of Financial Service

SVP Jasa Keuangan

SVP Properti
SVP of Property

SVP of Retail

SVP Ritel

Herbon Opnalto

Zulkifli Assegaf

Budhi Setyawan

Totok Wilutantyo

Agus Yuhono

Harnito

Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Tuwuh Widodo

VP Pengembangan Bisnis Paket


VP of Business Development Parcel

VP Perencanaan & Pengembangan Teknologi VP of Technology Information Development VP Pengembangan Bisnis Jasa Keuangan VP of Business Development Finance Service

VP Public Service Obligation


Vp of Public Service Obligation

VP Pengembangan Bisnis Surat


VP of Business Letter Developmenr

OPERATING BUSINESS

Area Penjualan
Selling Area

Pos Admail
Admail Post

Area Operasi
Operation Area

Area Teknologi Informasi


Information Technology Area

Area Jasa Keuangan


Financial Service Area

Sentral Giro Layanan


Giro Central Financial Service

Area Ritel
Retail Area

Sales Representatives
Sales Representatives

Unit Operasi
Operation Unit

Teknologi Informasi Representatives


Information Technology Representatives

Kantor Pos
Post Office

34

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Pemegang Saham
Shareholders

Dewan Komisaris
Board of Commissioners

Managing Director

Direktur Utama

I Ketut Mardjana Wakil Direktur Utama

Deputy of Managing Director

Sukatmo Padmosukarso

Director of Finance

Direktur Keuangan

Director of Human Resources and General Affairs

Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Entis Sutisna

Tavip Parawansa

SVP of HRD

SVP SDM

Hasanuddin

SVP of Public and Environmental Development Company

SVP Umun dan Bina Lingkungan

Head of Internal Control Unit


Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa

Kepala Satuan Pengawas Internal

PUSAT Center

Syahrial

VP Treasury dan Pajak


VP of Treasury and Tax

VP Akuntansi
VP of Accounting

VP Human Resource Strategy


VP of Human Resource Strategy

VP Hukum
VP of Law

Umar Mansur

VP Manajemen Keuangan
VP of Financial Management

SHARED SERVICE

Area Akuntansi
Accounting Area

Area SDM
HRD Area

AREA Area

Akuntansi Representatives
Accounting Representatives

SDM Representatives
HRD Representatives

PELAKSANA TEKNIS Technical Executive

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

35

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Pos Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara dipimpin oleh suatu Dewan Direksi, diawasi oleh suatu Dewan Komisaris, dan menyampaikan pertanggungjawaban pengelolaannya kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Direksi PT Pos Indonesia (Persero) terdiri dari : a. Direktur Utama, b. Wakil Direktur Utama, c. Direktur Surat dan Paket, d. Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan, e. Direktur Ritel dan Properti, f. Direktur Keuangan, g. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum. Organisasi PT Pos Indonesia (Persero) disusun dalam 3 (tiga) tingkat yaitu : a. Tingkat Pusat, b. Tingkat Area, c. Tingkat Pelaksana Teknis. Organisasi Perusahaan Tingkat Pusat terdiri dari : a. Unit organisasi yang melaksanakan peran penyelenggaraan Operating Business; i. Direktorat Surat dan Paket, ii. Direktorat Teknologi dan Jasa Keuangan, iii. Direktorat Ritel dan Properti. b. Unit organisasi yang melaksanakan peran penyelenggaraan Shared Service; i. Direktorat Keuangan, ii. Direktorat Sumber Daya Manusia dan Umum. c. Unit organisasi yang melaksanakan peran Corporate Office; i. Change Management Office (CMO), ii. Sekretariat Perusahaan, iii. Satuan Pengawasan Internal, iv. Vice President Hukum. Direktorat Surat dan Paket dipimpin oleh Direktur Surat dan Paket, yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh : 1. Vice President Pengembangan Bisnis Surat, 2. Vice President Pengembangan Bisnis Paket, 3. Sub Direktorat Penjualan, 4. Sub Direktorat Operasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Sub Direktorat Penjualan dibantu oleh: 1. Divisi Pengelolaan Penjualan, 2. Divisi Pos Internasional,

PT Pos Indonesia (Persero) is a State Owned Company headed by Board of Directors, supervised by Board of Commissioners, and deliver the management accountability and deliver to the General Meeting of Shareholders. Directors of PT Pos Indonesia (Persero) consists of: a. Director. b. Vice President. c. Director of Mail and Package. d. Director of Technology and Financial Services. e. Director of Retail and Property. f. Director of Finance. g. Director of Human Resources and General. PT Pos Indonesia (Persero) arranged in 3 (three) level: a. Central level. b. Area level. c. Technical level. Company organization at the central level consists of: a. Organizational units that perform the role of organizing the Operating Business ; i. Directorate of Mail and Packages ii. Directorate of Technology and Financial Services iii. Retail and Property Directorate b. Organizational units that perform the role of organizing Shared Service; i. Directorate of Finance ii. Directorate of Human Resources and Public c. Organizational units that perform the role of Corporate Office; i. Change Management Office (CMO) ii. Secretary iii. Internal Audit Unit iv. Vice President of Law Directorate of Letter and Package led by The Director of Letters and Package, where the duty performance assisted by: 1. Vice President of Business Mail Development. 2. Vice President of Business Development Package. 3. Sub Directorate of Selling. 4. Sub Directorate of Operations. Sub Directorare of Selling assisted by: 1. Sales Management Division. 2. International Postal Division.

36

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Dalam melaksanakan tugasnya, Sub Direktorat Operasi dibantu oleh: 1. Divisi Proses dan Transportasi, 2. Divisi Kolekting dan Antaran, 3. Divisi Pengendalian Sistem Operasi. Direktorat Teknologi dan Jasa Keuangan dipimpin oleh Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat Dirtekjaskug. Dalam melaksanakan tugasnya, Dirtekjaskug dibantu oleh: 1. Vice President Perencanaan dan Pengembangan Teknologi Informasi, 2. Vice President Pengembangan Bisnis Jasa Keuangan, 3. Sub Direktorat Teknologi Informasi, 4. Sub Direktorat Jasa Keuangan. Dalam melaksanakan perannya, Sub Direktorat Teknologi Informasi dibantu oleh: 1. Divisi Infrastruktur Teknologi Informasi, 2. Divisi Operasi Teknologi Informasi, 3. Area Teknologi. Dalam melaksanakan tugasnya, Sub Direktorat Jasa Keuangan dibantu oleh: 1. Divisi Pos Pay, 2. Divisi Transfer Uang, 3. Divisi Penyaluran Dana dan Kemitraan Perbankan, 4. Sentral Giro Layanan Keuangan, 5. Area Jasa Keuangan. Direktorat Ritel dan Properti dipimpin oleh Direktur Ritel dan Properti, selanjutnya disingkat Dir Ritel dan Properti. Dalam menjalankan perannya, Dir Ritel dan Properti dibantu oleh: 1. Sub Direktorat Ritel, 2. Sub Direktorat Properti, 3. Divisi Publics Service Obligation (PSO). Dalam melaksanakan tugasnya, Sub Direktorat Ritel dibantu oleh: 1. Divisi Konsinyasi dan Filateli, 2. Divisi Outlet, 3. Divisi Agenpos, 4. Divisi Post Mart, 5. Area Ritel.

Sub Directorate of Operation assisted by: 1. Process and Transportation Division. 2. Collecting and Delivering Division. 3. Operating and Controlling System Division. The Directorate of Technology and Financial Services headed by the Director of Technology and Financial Service. In performing its duties, Dirtekjaskug assisted by: 1. Vice President of Planning and Information Technology Development. 2. Vice President of Financial Business Services Development. 3. Sub Directorate of Information Technology. 4. Sub Directorate of Financial Service.. For its part, Sub Directorate of Information Technology assisted by: 1. Division of Information Technology Infrastructure. 2. Division of Information Technology Operations. 3. Technology Area. In performing its duties, Sub Directorate Financial Services assisted by: 1. Division of Post Pay. 2. Division of Money Transfer. 3. Division of Fund Distribution and Banking Partnership. 4. Giro Sentral Financial Services. 5. Financial Services Area. Directorate of Retail and Property headed by the Director of Retail and Property (Dir Retail and Property). Dir Retail and Property assisted by: 1. Sub Directorate of Retail. 2. Sub Directorate of Property. 3. Division of public Service Obligation (PSO). Sub Directorate of Retail is assisted by: 1. 2. 3. 4. 5. Division of Consignment and Philately. Division of Outlet. Division of Postal Agency. Division of Post Mart. Retail Area

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

37

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Dalam melaksanakan tugasnya, Sub Direktorat Properti dibantu oleh: 1. Divisi Bisnis Properti, 2. Divisi Pengelolaan Properti. Direktorat Keuangan dipimpin oleh Direktur Keuangan, yang selanjutnya disingkat Dirkug. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur Keuangan dibantu oleh: 1. Vice President Treasury dan Pajak, 2. Vice President Manajemen Keuangan, 3. Divisi Akuntansi yang dibantu oleh Area Akuntansi. Direktorat Sumber Daya Manusia dan Umum dipimpin oleh Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum, yang selanjutnya disingkat Dir SDM dan Umum. Dalam melaksanakan tugasnya, Dir SDM dan Umum dibantu oleh: 1. Vice President Human Resource Strategy, 2. Sub Direktorat Pengelolaan SDM, 3. Sub Direktorat Pengelolaan Umum dan Bina Lingkungan Perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya, Sub Direktorat Pengelolaan SDM dibantu oleh: 1. Divisi Learning Center, 2. Divisi Pelayanan SDM, 3. Divisi Pengelolaan Karir dan Asesmen Sumber Daya Manusia 4. Area SDM. Dalam melaksanakan tugasnya, Sub Direktorat Pengelolaan Umum dan Bina Lingkungan Perusahaan dibantu oleh: 1. Divisi Umum, 2. Divisi Pengadaan Barang dan Jasa, 3. Divisi Bina Lingkungan Perusahaan. Change Management Office (CMO) dipimpin oleh Kepala Change Management Office, yang selanjutnya disingkat Ka CMO, yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Dalam menjalankan perannya, Ka CMO dibantu oleh: a. Wakil Kepala CMO Bidang Strategi dan Perubahan, yang dibantu oleh: i. Vice President Perencanaan dan Pengembangan Perusahaan,

In performing its duties, Sub Directorate of Property assisted by: 1. Division of Business Property 2. Division of Property Management Directorate of Finance headed by the Director of Finance. In performing its duties, the Director of Finance assisted by: 1. Vice President of Treasury and Tax. 2. Vice President of Financial Management. 3. Division of Accounting assisted by Accounting Area. Directorate of Human Resources and General Affairs led by the Director of Human Resources and General Affairs.

In performing its duties, Director of Human Resource and General Affairs assisted by: 1. Vice President of Human Resource Strategy. 2. Sub Directorate of Human Resource Management. 3. Sub Directorate of Public and Enviromental Development Company. In performing its duties, Sub Directorate of Human Resource Development assisted by: 1. Division of Learning Center. 2. Division of Human Resource Services. 3. Division of Career Management and Human Resource Assesment. 4. Human Resource Area. In performing its duties, Sub Directorate of Public and Enviromental Development Company assisted by: 1. General Division. 2. Division of Goods and Services. 3. Division of Enviromental Development Company. Change Management Office (CMO) led by the Head of Change Management Office, (KaCMO), which is responsibled to the Managing Director. In carrying out its role, KaCMO assisted by: a. The Deputy of CMO Sector Strategy and Change, which assisted by: i. Vice President of Corporate Planning and Development.

38

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

ii. Vice President Transformasi Organisasi, SDM, dan Keuangan. b. Wakil Kepala CMO Bidang Revitalisasi Bisnis, yang dibantu: i. Vice President Revitalisasi Bisnis Jasa Keuangan dan Non Core, ii. Vice President Revitalisasi Bisnis Surat, Paket, dan Logistik. c. Sekretariat CMO. d. Kelompok Kerja. Dalam melaksanakan tugasnya, Vice President di CMO dibantu oleh Kelompok Kerja. Kegiatan Sekretariat CMO dikelola dan dipimpin oleh Manajer Sekretariat CMO. Kelompok Kerja CMO merupakan tenaga dedicated, tenaga kontrak karya atau tenaga kerja profesional Perusahaan. Sekretariat Perusahaan dipimpin oleh Sekretaris Perusahaan, yang selanjutnya disingkat Sesper, yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Dalam melaksanakan tugasnya, Sesper dibantu oleh: a. Vice President Kesekretariatan. b. Vice President Komunikasi Korporat. c. Vice President Manajemen Risiko dan Good Corporate Governance (GCG). Satuan Pengawasan Internal (SPI) dipimpin Kepala Satuan Pengawasan Internal, yang selanjutnya disingkat Ka.SPI, yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Dalam melaksanakan tugasnya Ka. SPI dibantu oleh: a. Deputi Ka. SPI, yaitu : i. Deputi Bidang Pengawasan Operasional, ii. Deputi Bidang Pengawasan Keuangan, iii. Deputi Bidang PengawasanTeknologi. b. Bagian Sekretariat, c. Kelompok Auditor, d. Perwakilan SPI. Vice President Hukum bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Utama. Dalam melaksanakan tugasnya, Vice President Hukum dibantu oleh: a. Manajer Litigasi, b. Manajer Kajian Hukum, c. Manajer Kontrak dan Hukum Bisnis

ii. Vice President of Organizational Transformation, Human Resources, and Finance b. The Deputy of CMO Business Revitalization Division, which assisted by: i. Vice President of Business Revitalization Financial Services and Non-Core. ii. Vice President of Mail Business Revitalization Mail, Package, and Logistics. c. Secretariat of CMO. d. Working Group. In performing its duties, CMO Vice President assisted by the Secretariat Group. The activity of CMO Secretariat is managed and led by CMO Secretariat Manager. CMO work group is a group of dedicated workers, or company professional workers. Corporate Secretariat led by the Secretary of Company, who is responsible to the Managing Director. In performing its duties, Sesper assisted by: a. Vice President Secretariat. b. Vice President of Corporate Communications. c. Vice President of Risk Management and Good Corporate Governance (GCG). Internal Audit Unit led by the Head of Internal Audit Unit, who is responsible to the Managing Director.

In performing its duties, the Head of Internal Audit Unit assisted by: a. The Deputies of Ka.SPI are: i. The Deputy of Operational Supervision ii. The Deputy of Financial Supervision iii. The Deputy of Technology Supervsion b. Secretariat. c. Group of Auditors d. SPI representatives. Vice President of Law is responsible to the Vice Director. In performing its duties, Vice President of Law assisted by: a. Manager of Litigation b. Manager of Legal Studies c. Manager of Contracts and Business Law

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

39

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Visi Vision

Menjadi perusahaan jejaring terbaik di Indonesia tahun 2016 dengan menyediakan layanan: surat, paket, logistik, ritel, dan properti yang andal serta jasa keuangan yang terpercaya.
Be the best networking company in Indonesia in the year of 2016 by providing reliable and trustworthy services: mail, parcel, logistics, retail, property and financial services

a. Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang efisien dan tepat waktu, b. Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang nyaman, aman, dan menghargai kontribusi, c. Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan pengembalian yang menguntungkan dan memiliki pertumbuhan yang berkelanjutan, d. Berkomitmen untuk melakukan kontribusi positif kepada masyarakat, e. Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh pemangku kepentingan.

Misi Mission

a. Committed to customers services in providing efficient and on time services. b. Committed to employees by providing comfortable working environment, safe, and appreciating contribution. c. Committed to shareholders in returning the profit and accelerating sustainable growth. d. Committed to give positive contribution to the public. e. Committed to be transparent and reliable to all stakeholders

40

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Motto

Tepat Waktu. Setiap Waktu.


On Time. Every Time.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

41

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Tata Nilai
Values
Pos Indonesia selalu berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen.
Pos Indonesia has always sought to provide the best service for consumers.

Customer Orientation

Integrity

Pos Indonesia senantiasa memiliki kejujuran dan etika bisnis dalam melakukan aktivitas perusahaan.
Pos Indonesia always present honesty and business ethics in conducting business activities.

Networking

Pos Indonesia menjunjung tinggi jaringan hubungan yang luas antar perusahaan, yaitu dengan berbagi pengetahuan dan informasi, Pos Indonesia berpotensi meningkatkan kinerja perusahaan di masa mendatang.
Pos Indonesia upholds a broad network of relationships between the company, sharing knowledge and information. Pos Indonesia is potential to improve company performance in the future.

Teamwork

Pos Indonesia menjunjung nilai kerja sama tim.


Pos Indonesia upholds the value of teamwork.

42

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

CINTA POS
Accountable
Pos Indonesia menjunjung tinggi sikap bertanggung jawab atas aktivitas pengelolaan perusahaan.
Pos Indonesia ide alize responsibility to companys management activities.

Professional

Pos Indonesia menjunjung tinggi nilai profesionalisme dalam melakukan aktivitas pengelolaan perusahaan.
Pos Indonesia upholds the values of professionalism in doing companys management activities.

Obsessed

Pos Indonesia bekerja berlandaskan tujuan dan motivasi untuk menjadi yang terbaik.
Pos Indonesia work to be the best based on its purpose and motivation.

Spiritual

Pos Indonesia mampu memberikan makna yang lebih luas pada setiap pekerjaan yang dilakukan demi kepentingan masyarakat.
Pos Indonesia is able to provide a broader meaning in every performance for the sake of public interest.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

43

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Sasaran dan Strategi


Objectives and Strategies
Pendirian Pos Indonesia dimaksudkan untuk menyelenggarakan layanan pos bagi masyarakat baik di dalam maupun di luar wilayah Indonesia, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan barang dan/ atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Dalam menjalankan bisnisnya, Pos Indonesia selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas layanan dan memperkuat daya saing perusahaan agar dapat menghasilkan kinerja dan tingkat profitabilitas yang diharapkan oleh seluruh stake holders. Komitmen Pos Indonesia untuk dapat memberikan kontribusi maksimal bagi bangsa dan negara maka konsekuensi logisnya adalah harus menjadi Agent of Development, yang berperan melaksanakan Universal Service Obligation, yang menjamin kelancaran hubungan masyarakat/ pemerintah, yang mampu menggerakan perekonomian masyarakat, mampu memberi kontribusi terhadap penerimaan negara dalam bentuk dividen dan pajak, serta ikut membangun kehidupan sosial budaya bangsa. Dalam kaitan inilah, maka Pos Indonesia menjabarkan lebih lanjut tugas-tugas sebagai Agent of Development ke dalam peran-peran sebagai berikut: 1. Community Center, yaitu menjadi pusat pelayanan jasa bagi masyarakat, khususnya di bidang ritel, logistik, komunikasi, dan transaksi keuangan. 2. Sebagai perpanjangan tangan Pemerintah dalam melayani masyarakat (pembayaran subsidi BBM, Bantuan Langsung Tunai, Bantuan Operasional Sekolah, dan lain-lain). 3. Sebagai penyambung komunikasi antara warga masyarakat, negara, dan organisasi/ institusi bisnis maupun nirlaba. 4. Menjadi salah satu infrastruktur bangsa, khususnya di bidang komunikasi dan logistik. The establishment of PT Pos Indonesia (Ltd) is intended to serve people both in inside and outside Indonesia in delivering mail and parcel post, optimizing the use of its resources to produce high quality goods and/or services and strong competitive to get / pursuit profit in order to increase compays value by applying the principles of limited liability companies.

In conducting its business, PT Pos Indonesia (Ltd) always tries to improve service quality and strengthen the competitiveness of the company to generate performance and profitability levels who are expected by all stakeholders. PT Pos Indonesia (Ltd) commitment is to be able to make maximum contribution to the nation. The logical consequence should be the Agent of Development, whose role is implementing the Universal Service Obligation, which ensure smooth public relations/government, drive the economy of the community, contribute to revenues in the form of dividend and tax, and build the life of social and cultural nation.

Here, Pos Indonesia elaborate the dutes of Agent of Development into following roles:

1. Community Center, to become the center of services for the public, particularly in the retail, logistics, communications, and financial transaction fields. 2. As government assistance in serving the public (payment of fuel subsidies, Cash Fund, School Operational Fund, etc.) 3. As communication mediator among citizens, states, and organizations/businesses and non-profit institutions 4. Being one of nations infrastructure, particularly in the field of communications and logistics.

44

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Arah pengembangan bisnis perusahaan pada tahun 2012 masih tetap memperkuat Fix The Basics dengan memperkokoh definisi bisnisnya dan pengembangan struktur organisasi baru, sebelum nantinya Perusahaan akan fokus pada Extend Core Business; Grow in New Products and Services. Sasarannya untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi produk dan operasi agar terjadi peningkatkan volume bisnis dan penambahan produk dan layanan baru untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Proses penciptaan dan peningkatan nilai bisnis dan perusahaan dilakukan melalui keseriusan dalam mengelola impelementasi program kerja tahun 2012, di mana sebagian besar program tersebut tealah dapat diselesaikan pada triwulan II dan triwulan IV sehingga dampak perbaikannya akan berpengaruh pada upaya pencapaian tingkat pendapatan, maupun untuk mengendalikan beban. Pada tanggal 10 Oktober 2012, Presiden Republik Indonesia dalam rapat kerja nasional dihadiri oleh 110 BUMN telah menggariskan 3 fokus keberadaan BUMN; pertama, BUMN sebagai alat ketahanan nasional termasuk di dalam kategori ini BUMN industri strategis dan BUMN pangan. kedua, BUMN yang berfungsi sebagai engine of growth atau mesin pertumbuhan ekonomi diantaranya BUMN pelabuhan, bandara, jalan tol, dan industri hulu solar cell; ketiga, BUMN untuk menumbuhkan kebanggaan nasional, memiliki reputasi sebagai regional atau world champion seperti BUMN Bank, penerbangan, semen, telekomunikasi, dan kedokteran nuklir. BUMN yang pada saat ini tidak masuk ke salah satu harus harus bermetamorfosis agar masuk ke salah satu kategori baik secara transformasi maupun merger, jika tidak maka akan ditiadakan. Arahan Presiden tersebut telah menjadi acuan dalam membuat Rencana Jangka Panjang 20122016 dan sejalan dengan upaya Pos Indonesia untuk membangun dan meningkatkan nilai perusahaan sebagai perusahaan jaringan. Jaringan kantor pos saat ini yang dimiliki sebanyak 3.481 telah berhasil membangun

Companys business development direction in 2012 still remain at Fix the Basic to strengthen the definition of business and new organizational structures development, before it focuse on Extend Core Business; Grow in new Products and Services. The goal is to improve quality and product efficiency, increase the business volume, and grow the addition of new products and services to improve company financial performance.

Sasaran Perusahaan
Company Target

The process of creation and raising business and company value is done through seriousness in managing implementation of work program in 2012, where most of the programs can be completed at second quarter and fourth quarter, so the impact will improve to achieve the income level and also control the load.

On October 10, 2012, the President of the Republic of Indonesia in a national working meeting attended by 110 state has outlined three focus on the existence of state-owned enterprises: First, BUMN as national defence pillar included in strategic industries category and food category. Second, BUMN that serves as the engine of growth are ports, airports, toll roads, and the upstream solar cell industry. Third, BUMN focus on fostering national pride, create regional reputation or world champions, like State-owned Bank, aviation, cement, telecommunications, and medical nuklir. BUMN which at this point doesnt metamorphosed into one categories or either transformed even merger to the category, will be eliminated..

The President Direction has become a reference in making Long Term Plan 2012-2016 and it is in line with PT Pos Indonesia efforts to build and enhance the value of company as a corporate network. There are 3.871 Post office network which currently owned and succeeded in building companys business. It is shown from the rising incomes

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

45

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

bisnis perusahaan antara lain ditunjukkan dari meningkatnya pendapatan dan makin diakuinya Pos Indonesia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Salah satu pengakuan pemerintah tentang keberadaan jaringan Pos Indonesia adalah dengan dimasukkannya Pos Indonesia menjadi salah satu penyelenggara Logistik, yaitu logistik rural seperti dituangkan dalam Perpres no. 26 tahun 2012 tentang Sislognas. Di bidang layanan transaksi keuangan, Pos juga telah memainkan peran penting dalam menyalurkan dana BOS, PKH dan dana kompensasi kenaikan BBM. Demikian pula dengan kinerja layanan transaksi keuangan yang menjangkau desa lewat pengiriman uang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. UPU pada kongres ke 25 tahun 2012 di Doha Qatar telah mengkatogerikan Pos Indonesia sebagai 1 dari 3 Negara di dunia yang sukses memberikan pelayanan keuangan online yang menjangkau rural. Ke depan perusahaan terus berusaha meningkatkan nilai pos sebagai perusahaan jaringan, dengan kapabilitas internal, kinerja dan pengakuan baik nasional maupun internasional. Pos Indonesia mencanangkan masuk pada kategori engine of growth dalam klasifikasi BUMN seperti yang digariskan Meneg BUMN. Upaya meningkatkan nilai strategis jaringan kantor pos ke depan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya di rural antara lain melalui: menyediakan sistem bisnis berbasis aplikasi on-line sebagai infrastruktur perdagangan online untuk komoditi strategis sebagai bagian dari program rural logistics. Layanan ini terintegrasi dengan pembiayaan mikro, logistik dan distribusi sehingga meningkatkan nilai tambah ekonomi bagi pelaku ekonomi rural, melalui sistem logistik yang efisien, akses ke pasar yang lebih baik dan dukungan termasuk pembiayaan yang efektif. Secara keseluruhan diharapkan akan meningkatkan daya beli komunitas rural dan berkontribusi secara signifikan dalam menurunkan biaya logistik nasional. Inilah salah satu peran Pos Indonesia sebagai engine of growth.

and the growing recognition of PT Pos Indonesia (Ltd) in supporting economic growth. One of the governments recognition to the existence of PT Pos Indonesia (Ltd) network is Rural Logisitic Implementation as stated in Presidential Decree no. 26 of 2012 about Sislognas (National Logistic System).

In the field of money transaction services, Pos Indonesia has played an important role in channeling BOS, PKH and fuel compensation fund. It also perform money ttarsfer service that cover villages through remittances from domestic area and abroad. At 25th UPU Congress in Doha Qatar (2012), it has categorized Pos Indonesia as 1 of 3 countries in the world succeded providing online financial services to rural areas.

In the future, the company will continue increasing the value of mail as a corporate network, with internal capabilities, performance and recognition, both nationally and internasional. Pos Indonesia Indonesia proclaim the entry category engine of growth in the classification of stateowned enterprises (BUMN) as State Enterprises Minister outlined. The efforts in promoting the economic growth to increase the strategic value of post office network especially in rural areas is by providing system-based business on-line applications as on-line trading infrastructure for strategic commodities for the rural program logistics. The service is integrated to micro-finance, logistics and distribution, so it will increase the economic add value for rural economic actors through an efficient logistics system, better access to the market, supporting and effective financing. Overall, it is expected to bind rural communities purchasing level and contribute significantly in reducing national logistics costs. This is one of Pos Indonesia role as the engine of growth.

46

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Demikian pula peran jaringan Kantor Pos Indonesia berpotensi sebagai engine of growth melalui pengembangan bisnis transaksi keuangan. Peningkatan jumlah kantor pos diikuti keterhubungan secara on line serta terintegrasi dengan sistem bisnis Pos Indonesia lainnya maupun dengan sistem aplikasi di luar pos seperti perbankan, pasar dll, pembinaan komunitas akan menjadi modal pula bagi kantor pos menjadi jaringan financial inclusion.

It has the potential to be the engine of growth through the development of business financial transactions. The increasing number of post offices, which connected virtually and integrated to other Pos Indonesa business systems, followed by the applications beyond the system as banking, markets, community development and so forth, will be the opportunity by post office network to build financial inclusion network.

1. Suratpos dan Paketpos Sebagian besar program kerja bisnis suratpos dan paketpos merupakan kelanjutan dari penerapan strategi perbaikan dasar yang telah dilakukan sejak tahun 2009 antara lain memperbaiki proses operasi (peningkatan kualitas dan efisiensi), dan intensifikasi penjualan untuk meningkatkan pangsa pasar korporat. Sedangkan perbaikan infrastruktur bisnis diarahkan pula untuk meningkatkan kapasitas dan daya dukung peningkatan kuantitas bisnis. Beberapa program kerja strategisnya antara lain: zz Mendapatkan kembali pangsa pasar, melalui kegiatan meningkatkan layanan mailroom; meningkatkan layanan admail; dan menggarap lebih intensif pasar paket. zz Mempertahankan basis pelanggan, melalui kegiatan mengembangkan program loyalitas konsumen, zz Memanfaatkan kemampuan yang ada untuk mendukung kinerja, melalui kegiatan perbaikan proses operasi baik simplifikasi proses, memanfaatkan teknologi informasi dan merefitalisasi peralatan kerja serta monitoring kualitas. 2. Jasa Keuangan Dua besaran strategi bisnis jasa keuangan antara lain pertama mempertahankan dan mengembangkan produk portofolio saat ini dan kedua kerja sama untuk memperluas portofolio produk. zz Mempertahankan dan mengembangkan produk portofolio saat ini melalui program kegiatan: mengembangkan kapabilitas

1. Mail Postal and Parcel Most of mail postal business program and parcel business is a continuation of the improvement application strategy that has been done since 2009. There are improving operation processes (improving quality and efficiency), and the intensification of sales to increase share of corporate market. While in infrastructure improvements business is geared to increase and carry business quantity improvement. Some strategic programs are: zz Getting back market share, through: increasing mailroom services; admail services, and work intensively on the parcel program. zz Maintain customer base, through the activities of developing customer loyalty programs, zz Leveraging existing capabilities to support performance improvement through simplification process operations, utilizing information technology and revitalizing equipment as well as monitoring the quality of work. 2. Financial Services Two massive financial services business strategy are; first, to maintain and develop the current portfolio of products and work together to expand portfolio product. z z Maintain and develop current product portfolio through developing program acitivities, such as: develop Customer

Strategi dan Program Bisnis


Strategy and Business Program

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

47

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Customer Understanding/ Analytics (CDA); mengembangkan Produk IFS International Remittance dan meningkatkan jumlah mitra; mengembangkan footprint: lokasi dan jaringan/ jangkauan; memfokuskan pemasaran terhadap tenaga kerja industri padatkarya; mengembangkan produk remitansi untuk menembus segmen account to cash; repricing strategy; dan fokus pemasaran kepada produk unggulan. zz Kerja sama strategis dengan mitra untuk memperluas portofolio produk, melalui program kegiatan antara lain: aliansi strategis untuk memperluas portofolio produk baik dengan model JV atau KSO. 3. Ritel dan Properti Sebagai unit bisnis baru misi utama bisnis ini adalah menyediakan dan menyakinkan tersedianya layanan ritel bagi bisnis surat dan paket serta layanan jasa keuangan, serta fungsi pendukung administrasi dan keuangan. Di samping itu juga mengembangkan bisnis ritel yang ada sekarang dan mengembangkan layanan ritel baru antara lain e-commerce, postshop dan layanan infrastruktur layanan perdagangan on-line untuk komoditi strategis sebagai bagian dari sistem rural logistik. Strategi Bisnis Ritel lainnya yang menjadi perkuatan untuk pertumbuhan bisnis PT Pos Indonesia (Persero) ke depan dan menunjang menjadi perusahaan jaringan adalah melalui penambahan jumlah jaringan Kantor Pos secara signifikan baik melalui peningkatan model agenpos saat ini maupun penambahan kantor pos baru. Penambahan jumlah akan dilakukan sebagian besar melalui investasi pihak ketiga termasuk pengelolaannya. Bisnis properti fokus pada optimasi beberapa aset properti saat ini yang penggunaannya belum optimal melalui pengembangan menjadi hotel, perkantoran dan lain-lain sesuai dengan best used masing-masing aset. Transformasi perusahaan selanjutnya dijabarkan menjadi fokus agenda strategi pengembangan perusahaan tahun mulai tahun 2012 s.d 2016 sebagai berkut:

Understanding/Analytics (CDA) capability; develop IFS International Remittance Products and increase the number of partners; develop footprint: location and network/range; marketing focused on industrial labor; develop remittance products to penetrate accounts to cash segment; repricing strategy, and marketing focus to superior product. zz Cooperation with strategic partners to expand product portfolio, through strategic alliance program in expanding portfolio product with JV model or KSO.

3. Retail and Property As a new business units, the primary mission is to provide business and ensure the availability of retail services for business letters, parcel, financial services, and administrative support and financial functions. Beside that, it also develops the existing retail business and new retail services such as e-commerce, postshop and on-line trading infrastructure services for the strategic commodities as part of rural logistic system. Other Retail Business Strategies to strengthen the business for the growth of PT Pos Indonesia (Ltd) in the coming years and support companys network is through the addition of Post Office network significantly through the improvement of curretnt agenpos and the newest one. The additional post offices will be done mostly through third parties investement and its management.

Property business focused on the optimization of some current property assets where it has not been optimized through the development of hotel, offices dan others in accordance with best used of each asset. The transformation of the company will be elaborated tobe the next focus on the agenda development strategy from 2012 until 2016 as follow:

48

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Fix the Basics

Value Creation through Refocusing Target Markets and Products

Further Market Penetration

Strengthen Market Penetration

Continuous Transformation

2012

2013

2014

2015

2016

Selama kurun waktu 2012-2016, Pos Indonesia ditujukan untuk dapat bertransformasi menjadi netwok company. Dengan luas dan keterhubungan jaringan yang dimilikinya, Pos Indonesia sebagai satu kesatuan dapat memberikan layanan yang terpadu dan terintegrasi. Hal ini dijadikan basis untuk melakukan penetrasi kepada pasar-pasar baru yang dianggap potensial dan tumbuh menjadi perusahaan berkinerja tinggi. Dalam kurun waktu 2012-2016, Pos Indonesia akan mengembangkan portofolio bisnisnya yaitu surat dan paket, logistik, jasa keuangan, ritel, properti, dan IT solution. Pengembangan bisnis ini akan dimulai dari peningkatan kapabilitas internal Pos Indonesia yang dilanjutkan oleh upaya-upaya peningkatan nilai (value creation) dan penguatan merek Pos Indonesia di kalangan masyarakat. Salah satu upaya value creation adalah menjadi perusahaan terbuka melalui IPO. Dengan menjadi perusahaan terbuka, segenap elemen perusahaan akan terbawa dalam langkah transformasi strategis yang berdampak baik dari sisi tata kelola (governance) hingga ke budaya perusahaan. Upaya value creation juga akan dilakukan melalui peluncuran kembali produkproduk unggulannya sekaligus memperkenalkan produk-produk baru yang dapat meningkatkan daya saing Pos Indonesia di dalam kancah persaingan. Jaringan Pos Indonesia yang mampu menjangkau ke seluruh Indonesia menjadi tulang punggung bagi layanan yang ditawarkan di atas. Keseluruhan upaya tersebut akan dibalut oleh semangat untuk terus menjadi lebih baik sehingga Pos Indonesia dapat menjadi network company berkinerja tinggi secara berkelanjutan.

During the period of 2012-2016, Pos Indonesia intended to be transformed into a highperformance company netwok. Through extensive networking and connectedness, Pos Indonesia can provide a unified and integrated services. It is a base to penetrate new markets that considered to be potential and will grow into high-performance businesses.

In the period 2012-2016, Pos Indonesia will develop a portfolio of businesses. There are letters and parcel, logistics, financial services, retail, property, and IT solution. This business development will commence from internal capabilities increase followed by Pos Indonesia value creation increase and Pos Indonesia brand streghtening in the community. One of value creation effort is to become public company through IPO. As public company, it will carry over all elements in the strategic transformation steps that impact both in terms of governance (governance) to the corporate culture. Value creation efforts will also be done through re-launch its superior products and introduce new products where they might improve the competitiveness of Pos Indonesia in the arena of competition. It becomes the service backbone of the services offered by Pos Indonesia all over Indonesia. The overall effort will be wrapped by the spirit to continue maintaining Pos Indonesia to be the sustainable high-performing network company.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

49

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Informasi Pemegang Saham


Information on Shareholders
Informasi PT Pos Indonesia (Persero) merupakan Kepemilikan Perusahaan Non Listed sehingga baik masyarakat, Saham
PT Pos Indonesia (Ltd) is a Non-Listed Companies so the public, directors, and board of commissioners have not got any shares in PT Pos Indonesia. Shareholding is fully 100% owned by the Government of Republic of Indonesia.

Direksi, maupun Dewan Komisaris PT Pos Shareholding Information Indonesia tidak mempunyai kepemilikan saham atas PT Pos Indonesia. Kepemilikan saham seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia 100%.

Pemerintah Indonesia
Government of Indonesia

100%

Efek dan belum menjual sahamnya kepada Chronology of Shares publik. Oleh sebab itu, informasi kronologis pencatatan saham dan jenis aksi korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah saham tidak tersedia. Sesungguhnya sudah ada persiapan dari Pos Indonesia untuk melakukan IPO (Initial Public Offering) dalam tahun 2014-2015 mendatang, yaitu dengan dibentuknya Proyek Initial Public Offering (IPO) dalam organisasi Pos Indonesia (dengan Keputusan Direksi Nomor KD 54/Dirut/0711 tanggal 14 Juli 2011 tentang Pembentukan Proyek Initial Public Offering Pos Indonesia , yang bertugas mempersiapkan dan merencanakan IPO Pos Indonesia yang diselaraskan dengan penyehatan perusahaan.

Kronologis Pos Indonesia merupakan Perusahaan Non Pencatatan Listed sehingga belum tercatat dalam Bursa Saham

PT Pos Indonesia (Ltd) is a Non-Listed Companies which not listed at Stock Exchange and has not to sell its shares to the public. Therefore, information chronological listing of shares and type of corporate action causes the unavailableity number of shares. Actually, PT Pos Indonesia (Ltd) has prepared to do IPO (Initial Public Offering) in the coming year of 2014-2015, with the establishment Initial Public Offering (IPO) project at PT Pos Indonesia (Ltd) organization based on Board of Directors Decision No. KD 54 / Dirut/0711 at 14 July 2011 about the establishment of PT Pos Indonesia Initial Public Offering project, by the charge of preparing and planning PT Pos Indonesia IPO aligned with corporate restructuring.

Oleh sebab itu, informasi kronologis pencatatan Chronology of Other Listing Shares efek lainnya dan jenis aksi korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya tidak tersedia.

Kronologis Pos Indonesia merupakan Perusahaan Non Listed Pencatatan sehingga belum menjual sahamnya kepada publik. Efek Lainnya

PT Pos Indonesia (Persero) is a Non-Listed Companies that sell shares to the public yet. That is why the chronological of listing shares information and other types of corporate acitivity cause the unavailability of other shares amount changes.

50

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Profile of Subsidiary & Association/Affiliation


No.
1 2 3 4

Profil Anak Perusahaan & Perusahaan Asosiasi/Afiliasi


%
51 100 100 100

Company Name

Nama Perusahaan

Business Line

Bidang Usaha
Penyedia Jaringan Internet Internet Service Provider Logistik Logistics Dana Pensiun Pension Fund Pendidikan Education

Status
Status
Beroperasi Operating Beroperasi Operating Beroperasi Operating Beroperasi Operating

PT Bhakti Wasantara Net (BWN) PT Pos Logistik Indonesia Yayasan Dana Pensiun PT Pos Indonesia (DAPENPOS) YPBPI dan Politeknik Pos Indonesia YPBPI and Indonesian Postal of Polythecnic

Tabel Kepemilikan Anak Perusahaan oleh PT Pos Indonesia (Persero)


Table of Subsidiary Ownership by PT Pos Indonesia (Persero)

Anak Perusahaan
Subsidiaries

PT Bhakti Wasantara Net (BWN)


Pada tahun 1996 Pos Indonesia membentuk Divisi Teknologi dan Sistem Informasi untuk mengelola dan mengembangkan jaringan Intranet serta bisnis Internet yang dikenal dengan nama WasantaraNet. Izin sebagai penyelenggara Internet Service Provider (ISP) diperoleh dengan nomor: KM.33/PT 102/MPPT-1996 tanggal 7 Mei 1996, dan layanan internet mulai dikembangkan di empat kota besar. Dengan tujuan mengembangkan dan mengefektifkan layanan internet, PT Pos Indonesia (Persero) bekerjasama dengan PT Quantum Aksesindo Nusantara mendirikan PT Bhakti Wasantara Net berdasarkan akta notaris: Ivonne B Sinyal SH. nomor 7 tanggal 2 April 2001. In 1996, Pos Indonesia form the Division of Technology and Information Systems to manage and develop Intranet and Internet business, which known by WasantaraNet. The licensed as an organizer of the Internet Service Provider (ISP) is obtained by the licence number KM.33/PT 102/MPPT1996 on May 7, 1996. And it started to develop in 4 major cities.

With the goal of developing and effecting the internet service, PT Pos Indonesia (Ltd) in collaboration with PT Quantum Aksesindo Nusantara built PT Bhakti Wasantara which established under notarial document named: Ivonne B Sinyal, S.H. Number 7/ on April 2, 2001.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

51

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

PT Pos Logistik Indonesia


PT Pos Ligistik Indonesia adalah salah satu anak perusahaan Pos Indonesia dalam aktivitas bisnisnya menangani jasa transportasi, jasa pergudangan, pengiriman kargo, dan regulated agent atau agen inspeksi. PT Pos Logistic Indonesia is one of PT Pos Indonesia subsidiary (Ltd) in dealing with transportation services, warehousing services, cargo delivery, and regulated agent or inspection agent.

Perusahaan Asosiasi/Afiliasi
Company Association/ Affiliates

Yayasan Dana Pensiun PT Pos Indonesia (DAPENPOS)


Yayasan Dana Pensiun Pos Indonesia (disingkat DAPENPOS) didirikan dengan Keputusan Direksi PT. Pos Indonesia (Persero) Nomor : KD 53/Dirut/1204 tanggal 6 Desember 2004 tentang Peraturan Dana Pensiun Pos Indonesia. Pada pasal 12 ayat (7) menyatakan bahwa salah satu tugas dan kewajiban Pengurus Dapenpos adalah Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dapenpos yang didalamnya juga memuat Rencana Investasi Tahunan. PT Pos Indonesia Pension Fund Foundation (Dapenpos) was established by the Decree of PT Pos Indonesia Board of Directors Number: KD 53/Dirut/1204 on December 6, 2004 about Pension Fund Regulatory of Pos Indonesia. On article 12 paragraph (7) states that one of the duties and Dapensos Board responsibility is to Develop Dapensos Working Plan and Budgeting (RKA) which includes the Annual Investment Plan.

52

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

YPBPI dan Politeknik Pos Indonesia


Menyadari akan kebutuhan kalangan industri terhadap tenaga-tenaga profesional yang begitu besar, minat masyarakat khususnya calon mahasiswa untuk mengikuti jenjang pendidikan profesional juga cenderung meningkat. Peningkatan tersebut dikarenakan masyarakat, meskipun pelan, mengalami perubahan pandangan terhadap pendidikan yang berorientasi gelar ke pendidikan profesional. Indikasi dari tingginya minat ini adalah jumlah calon mahasiswa yang melamar untuk menjadi mahasiswa ke jenjang pendidikan profesional seperti Politeknik begitu besar sehingga banyak yang tidak tertampung karena terbatasnya fasilitas yang ada. Oleh karenanya, tenaga terampil dan profesional tersebut dirasakan masih sangat kurang. Dengan memperhatikan perkembangan tersebut serta ketersediaan sarana maupun prasarana yang dimiliki, Pos Indonesia sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri perposan ikut tergerak untuk memberikan kontribusi di bidang pendidikan dalam upaya ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan sumbangsihnya bagi dunia pendidikan, maka didirikanlah Yayasan Pendidikan Bhakti Pos Indonesia yang kegiatannya antara lain: menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan sebagainnya. Politeknik Pos Indonesia merupakan institusi yang pertama yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan Bhakti Pos Indonesia pada tanggal 5 Juli 2001 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 56/D/O/2001 Pemberian Ijin pendirian Politeknik Pos Indonesia adalah pada jalur pendidikan Diploma III dan IV untuk jurusan Teknik Informatika, Manajemen Informatika, Akuntansi, Manajemen Pemasaran, dan Logistik Bisnis.

YPBPI and Indonesian Postal of Polythecnic


Recognizing the industrial needs of professional workers, people interest especially the would-be students who want to attend professional education relatively increase It is due to the public, though slightly, view changing from the degree-oriented education to professional education. The indication is the high interest number of students who cannot accommodate by the institution due to limited facilities when they apply to professional education institution like Polytechnic. Therefore, Indonesia is still lack of skilled and professionals workers.

Concerning to these developments, the facilities and infrastructures, PT Pos Indonesia as one of the postal industrial company moved to contribute on educational field in order to educate the nation. To realize its contribution to the world of education, Yayasan Pendidikan Bhakti Pos Indonesia (The Bhakti Pos Indonesia Education Foundation) was built. The activities are; to held education, training and so on. Pos Indonesia Polytechnic is the first institution established by The Bhakti Pos Indonesia Education Foundation on July 5, 2001 based on the Decree of Minister of National Education Letter number 56/D/O/2001. The License for Indonesia Postal of Polythecnic establishment is for Diploma III and Diploma IV majoring Informatics Engineering, Information Management, Accounting, Marketing Management, and Logistics Business.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

53

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Lembaga Profesi Penunjang


Supporting Professional Institution
Konsultan Hukum
Legal Adviser
KANON & PARTNER Jl. Cempaka Putih Timur XXIV No. 46 Jakarta Pusat 10510 Telp. 021 428 74767 021 428 74775 Faks. 021 428 74804

Kantor Akuntan Publik


Public Accountant Office
KAP Kosasih Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan Wisma 46 Kota BNI Lt. 37 Suite 3708 Jl. Jend. Sudirman Kav. 1 Jakarta Pusat 10310 Telp. 021 574 2116 021 574 2117 Faks. 021 574 2118

Konsultan Keuangan
Finance Consultant
PT Ersnst & Young Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia Menara I Lt.13 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 - Indonesia Telp. 021 529 91099 Faks. 021 529 91199

Konsultan Perencanaan Strategis


Strategic Planning Consultant
PT Ersnst & Young Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia Menara I Lt.13 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 - Indonesia Telp. 021 529 91099 Faks. 021 529 91199

Perusahaan Pemeringkat
Rating Agency
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Atrium Mulia Lt. 2, Suite 205 Jl. HR. Rasuna Said Jakarta Selatan 12910

54

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Penghargaan dan Sertifikasi


Awards and Certifications

2012

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

55

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

2011

56

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

2010 2008

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

57

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Peristiwa Penting
Significant Events
2 9 10 10
Launching Same Day Delivery Pos Express
Launching of Pos Express Same Day Delivery

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pos Indonesia dengan PELNI


The Signing of Cooperation Agreement between Pos Indonesia with PELNI

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pos Indonesia dengan CS Finance BCA


The signing of Cooperation Agreement between Pos Indonesia with CS BCA Finance

Penghargaan Reward Agpenpos Terbaik 2011


The Best Agenpos Reward 2011

17 23 31

Launching Prangko Shio Naga Air


Launching of Shio Naga Air Stamp Anniversary of IMPI (Head Office), Pangandaran Tour

Ulang Tahun IMPI Pusat, Pangandaran

Januari
January

Penghargaan Dirut Pos Indonesia dalam People of the Year 2011


President Director Award of Pos Indonesia on People of The Year 2011

Banjir Emas eBataraPos

Golden Prize of eBatara Pos

8-9

Acara Launching Operation Control System (OCS)


Launching of Operation Control System (OCS)

Februari
February

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pos Indonesia dengan Pos Malaysia


The Signing of Cooperation Agreement between Pos Indonesia with Pos Malaysia

16 22

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pos Indonesia dengan PT PPA


The Signing of Cooperation Agreement between Pos Indonesia with PT PPA

15

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pos Indonesia dengan UPS Cardig Int

Acara Launching Prangko PON Riau


Launching of PON Riau Stamp

The Signing of Cooperation Agreement between Pos Indonesia with UPS Cardig Int

Maret
March

5 23
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pos Indonesia dengan Indomobil
The Signing of Cooperation Agreement between Pos Indonesia with Indomobil

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pos Indonesia dengan Yamaha MI


The Signing of Cooperation Agreement between Pos Indonesia with Yamahas MI

Mei
May

15 20 30
BUMN Marketing Award
BUMN Marketing Award

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pos Indonesia dengan ACC


The Signing of Cooperation Agreement between Pos Indonesia with ACC

June

Juni

17

Acara Penanaman Pohon


Tree Planting Program

18 23

Penandatanganan MOU Pos Indonesia dengan BPN


The Signing of MOU Pos Indonesia with BPN

Acara Launching SIMKUG


Launching of SIMKUG

11

Pemberian Penghargaan Dittekjaskug


Handing on Dittekjaskug Award

24
Penyerahan Sertifikat ISO EMS di KP Denpasar
Handing on KP Certificate ISO EMS Denpasar

Ramadhan Gerebek Berbagi


Ramadan Charity Gerebek Berbagi

July

Juli

58

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

6 9 15

Buka Bersama Anak Yatim


Breakfasting with the Orphans

29

CSR Pasar Murah


Pasar Murah Event by CSR

Agustus
August

Penandatanganan Kerjasama Pos Indonesia dengan PT Merpati (Persero), Bappebti dan Pemprov Jabar
The signing of the cooperation between Pos Indonesia with PT Merpati (Ltd), Bappebti and Pemprov Jabar

September
September

Mudik Gratis Bareng Pos Indonesia


Free Homecoming Transportation Pos Indonesia

29

Peluncuran Sampul Peringatan dan Prangko Prisma Transportasi Listrik


Launching of Traffic Warnings Cover and Prisma Electric Transportation Stamp

CSR Kandang Jurang


CSR Kandang Jurang

26 19
PKS Rumah Zakat
PKS Zakat House

Oktober
October
CSR Launching MMU Pos Mandiri Sidoarjo
CSR Launching of MMU Pos Mandiri

26 27

Penandatanganan Kerjasama Pos Indonesia dengan EDC, dan MOU E-commerce Pos dengan Mandiri
The Signing of Cooperation Between Pos Indonesia with EDC and E-Commerce MOU with Mandiri

2 9

Launching Penjualan Tiket PT PELNI


Launching of PT PELNI Ticket Selling

Bantuan Hari Bakti PosTel


Devoted Day Postel Aid

Rekor MURI Prangko


MURI Award on Stamp Record

19

MOU Pos Indonesia dengan Pemkot Yogyakarta


MOU of Pos Indonesia with Pemkot Yogyakarta

November
November

13-14

CSR Yogyakarta
CSR Yogyakarta 19-22

13

CSR Indonesia Berkibar PSF


Indonesia Berkibar PSF (CSR)

22

CSR Purbalingga Refleksi


Purbalingga Refleksi (CSR)

Desember
December

CSR Majalengka
CSR Majalengka

Launching Buku MARKPLUS & MoU ANTARA


Launching of MARKPLUS Book & MoU with ANTARA

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

59

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Wilayah Operasi
Operation Areas

3.621
3.217 on line
Area I Medan Area IX Banjarbaru

Post Offices

Area II Padang

Area III Palembang

271

AreaIV Jakarta Extension Counter Area V Bandung

Area VI Semarang

City Mobile Service

211

4.635
Total Assets

trillion IDR

60

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

28.600
Area X Makasar

Employees

Service Points

24.000

Area XI Jayapura

Area VII Denpasar

Main Post Offices

297
Laporan Tahunan Annual Report

Sub Post Offices

3.414
2012

PT Pos Indonesia (Persero)

61

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

AREA POS I
No. Kantor Pos
Post Office

Kantor Cabang
Branch Office

NANGROE ACEH DARUSSALAM


1 2 3 4 5 6 7 Banda Aceh Kutacane Langsa Lhoseumawe Meulaboh Sigli Tapaktuan Subtotal 21 3 14 23 12 15 14 102

SUMATERA UTARA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Balige Binjai Gunungsitoli Kabanjahe Kisaran Medan Padangsidempuan Pematangsiantar Rantauprapat Sibolga Tarutung Tebingtinggideli Subtotal TOTAL 13 15 7 18 20 33 23 22 13 9 17 15 205 307

62

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

AREA POS II
No. Kantor Pos
Post Office

AREA POS III


Kantor Cabang
Branch Office

No.

Kantor Pos
Post Office

Kantor Cabang
Branch Office

KEPULAUAN RIAU
1 2 Batam Tanjungpinang Subtotal 16 17 33 1 2 Bengkulu Curup Subtotal

BENGKULU
41 9 50

RIAU
1 2 3 4 Dumai Pekanbaru Rengat Tembilahan Subtotal 13 26 11 13 63 1 19 11 24 10 9 11 9 13 14 120 216 1 2 3 4 5 6 2 3 1 2 3 Jambi Muarabungo Sungaipenuh Subtotal

JAMBI
29 22 7 58

LAMPUNG
Bandarlampung Kotabumi Metro Subtotal 43 20 26 89

SUMATERA BARAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bukittinggi Lubuksikaping Padang Padangpanjang Painan Pariaman Payakumbuh Sawahlunto Solok Subtotal TOTAL

SUMATERA SELATAN
Baturaja Lahat Lubuklinggau Muaraenim Palembang Prabumulih Subtotal 14 12 12 5 45 6 94

BANGKA BELITUNG
1 2 Pangkalpinang Tanjungpandan Subtotal TOTAL 10 4 14 305

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

63

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

AREA POS IV
No. Kantor Pos
Post Office

AREA POS V
Kantor Cabang
Branch Office

No.

Kantor Pos
Post Office

Kantor Cabang
Branch Office

D.K.I. JAKARTA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jakartabarat Jakartapusat Jakartaselatan Jakartatimur Jakartautara Jakartajatinegara Jakartamampang Jkttmnfatahillah Tanjungpriok MPC Jakarta SGLK A Jakarta KTR FIL Jakarta MUPI Subtotal 39 45 40 38 19 1 1 1 1 1 1 1 1 189 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Bandung Banjar Ciamis Cianjur Cimahi Cirebon Garut

JAWA BARAT
58 15 11 16 17 34 20 17 19 17 16 11 8 19 23 16 21 11 1 350 350

Indramayu Karawang Kuningan Majalengka Purwakarta Soreang Subang Sukabumi Sumedang Tasikmalaya Ujungberung MPC Bandung Subtotal TOTAL

JAWA BARAT (BOGOR - BEKASI)


1 2 3 4 5 6 Bekasi Bogor Cibinong Depok Pondokgede Sawangan Subtotal 37 24 10 11 6 7 95

BANTEN
1 2 3 4 5 6 7 Ciputat Cilegon Pandeglang Rangkasbitung Serang Tangerang Soekarno Hatta Subtotal TOTAL 15 6 10 10 18 36 1 96 380

64

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

AREA POS VI
No. Kantor Pos
Post Office

AREA POS VII


Kantor Cabang
Branch Office

No.

Kantor Pos
Post Office

Kantor Cabang
Branch Office

JAWA TENGAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Banjarnegara Blora Boyolali Brebes Cilacap Jepara Karanganyar Kebumen Kendal Kudus Klaten Magelang Pati Pekalongan Pemalang Purbalingga Pwgrobogan Purwokerto Purworejo Salatiga Semarang Solo Sragen Sukoharjo Tegal Temanggung Ungaran Wonogiri Wonosobo MPC Semarang Subtotal 19 15 18 17 24 13 15 22 15 9 24 20 29 29 14 17 13 27 16 12 44 23 21 10 22 10 16 17 15 1 547 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

JAWA TIMUR
Bangkalan Banyuwangi Blitar Bojonegoro Bondowoso Gresik Jember Jombang Kediri Lamongan Lumajang Madiun Magetan Malang Mojokerto Nganjuk Ngawi Pamekasan Pasuruan Ponorogo Probolinggo Sidoarjo Situbondo Sumenep Surabaya Surabayaselatan Tuban Tulungagung MPC Surabaya Subtotal TOTAL 24 22 18 12 11 14 28 18 30 18 15 19 10 42 14 18 14 13 21 18 20 17 12 18 24 21 15 30 1 537 537

D.I. YOGYAKARTA
1 2 3 4 5 Bantul Watesyogya Wonosariyogya Yogyakarta MPC Yogyakarta Subtotal TOTAL 12 12 13 46 1 84 631
Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

65

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

AREA POS VIII


No. Kantor Pos
Post Office BALI
1 2 3 4 Denpasar Gianyar Singaraja Tabanan Subtotal 20 23 10 13 66

AREA POS IX
Kantor Cabang
Branch Office

No.

Kantor Pos
Post Office

Kantor Cabang
Branch Office

KALIMANTAN BARAT
1 2 3 4 5 Ketapang Pontianak Sanggau Singkawang Sintang Subtotal 11 30 14 16 20 91

NUSA TENGGARA BARAT


1 2 3 4 Bima Mataram Selong Sumbawabesar Subtotal 16 28 11 16 71 1 2 3 4 5 6 18 20 11 7 7 69 206 1 2 3 4 6

KALIMANTAN SELATAN
Amuntai Banjarbaru Banjarmasin Kandangan Batulicin MPC Banjarmasin Subtotal 20 22 18 11 12 1 84

NUSA TENGGARA TIMUR


1 2 3 4 5 6 Atambua Ende Kupang Maumere Soe Waingapu Subtotal TOTAL

KALIMANTAN TENGAH
Palangkaraya Buntok Pangkalanbun Sampit Subtotal 26 12 8 8 54

KALIMANTAN TIMUR
1 2 3 4 5 6 Balikpapan Bontang Samarinda Tanjungredeb Tarakan Tenggarong Subtotal TOTAL 22 6 22 5 20 13 88 317

66

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

AREA POS X
No. Kantor Pos
Post Office

AREA POS XI
Kantor Cabang
Branch Office

No.

Kantor Pos
Post Office

Kantor Cabang
Branch Office

SULAWESI BARAT
1 Mamuju Subtotal 14 14 1 2 Sorong

PAPUA BARAT
Manokwari 9 7 16

SULAWESI SELATAN
1 2 3 4 5 6 Bulukumba Makassar Palopo Parepare MPC Makassar Watampone Subtotal 10 28 17 15 1 13 84 1 2 3 4 5

Subtotal

PAPUA
Biak Jayapura Merauke Nabire Timika Subtotal 7 14 8 5 3 37

SULAWESI TENGAH
1 2 Luwuk Palu Subtotal 9 43 52 1 2 Ambon Tual Subtotal

MALUKU
26 8 34

SULAWESI TENGGARA
1 2 Baubau Kendari Subtotal 9 40 49 1

MALUKU UTARA
Ternate Subtotal TOTAL 23 23 110

SULAWESI UTARA
1 2 Kotamobagu Manado Subtotal 15 47 62

GORONTALO
1 Gorontalo Subtotal TOTAL 16 16 277

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

67

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

we emphasize on I ntegrity in running our business to be successful

68

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Laporan kepada Pemegang Saham


Report to Shareholders

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

69

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Laporan Dewan Komisaris

Report from the Board of Commissioners

Basuki Yusuf Iskandar


Komisaris Utama
President Commissioner

Pemegang Saham yang terhormat,


Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, perkenankanlah kami mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran Pos Indonesia atas pencapaian hasil-hasil usaha selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Ditopang oleh kompetensi sumber daya manusia yang telah teruji dalam pengoperasian dan pemasaran jasa pos selama ini, serta kepemimpinan manajemen yang andal, Perusahaan berhasil mempertahankan kinerja optimal dalam kondisi pasar persaingan yang semakin dinamis sepanjang tahun 2012. Pos Indonesia mampu mengambil berbagai langkah strategis, sekaligus meletakkan fondasi yang lebih kokoh bagi pertumbuhan Perusahaan yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Dewan Komisaris berpendapat bahwa arah dan strategi

Dear Shareholders,
All praises be to Allah SWT, may the Board of Commissioners express our appreciation to the Board of Directors and all employees of Pos Indonesia for their performance achievements in the fiscal year ended on December 31, 2012. Supported by competence human resources in the operation and marketing of postal services, and also the strong management leadership, the Company managed to maintain optimum performance in the increasing dynamic competitive market conditions during 2012.

Pos Indonesia had been able to take strategic actions, and also establish long term solid foundation for the Companys sustainability growth. The Board of Commissioners stated that the business direction and strategy

70

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

bisnis yang dijalankan Direksi pada tahun 2012 mampu menyiasati kondisi pasar yang sangat berbeda dengan apa yang berlaku setahun sebelumnya. Dalam hal ini manajemen mampu mengidentifikasi perubahan, mengambil tindakan yang dibutuhkan, dan mengubahnya menjadi peluang untuk menghasilkan kinerja yang optimal.

implemented by the Board of Directors in 2012 properly fitted to the market conditions which was entirely different than the previous year. The management succesfully identified the changes, took the necessary actions, and turned it into an opportunity to deliver optimum performance.

Pos Indonesia berhasil mencatat peningkatan nilai pendapatan dari Rp3 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp3,3 triliun pada tahun 2012, dan peningkatan laba bersih dari Rp144,36 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp212 miliar pada tahun 2012. Laba pada tahun 2012 ini apabila dibandingkan dengan laba yang diperoleh tahun 2010, mencapai 4,7 kali lebih tinggi. Dewan Komisaris menyampaikan beberapa catatan atas hasil kinerja Pos Indonesia ini: zz Nilai pendapatan tahun 2012 lebih tinggi sedikit (10,97%) terhadap tahun 2011, yaitu dari Rp3 triliun (2011) menjadi Rp3,3 triliun (2012). Bila dibandingkan nilai pendapatan tahun 2010, maka nilai pendapatan Pos Indonesia tahun 2012 meningkat hampir dua kali lipat. zz Nilai pendapatan surat dan paket pos meningkat 15,61% terhadap tahun sebelumnya, yaitu dari Rp1,64 triliun (2011) menjadi Rp1,89 triliun (2012). Peningkatan nilai pendapatan ini sebagai dampak dari membaiknya sistem operasional dan meningkatnya volume pasar korporat dan pemerintah. zz Nilai pendapatan logistik turun (53,76%), dari Rp144,50 triliun (2011) menjadi Rp66,82 triliun (2012). Penurunan ini sebagai dampak dari pembentukan anak perusahaan logistik. zz Nilai pendapatan jasa keuangan naik 13,40%, dari Rp1,01 triliun (2011) menjadi Rp1,15 triliun (2012). Kenaikan ini sebagai dampak dari kerja sama. zz Nilai pendapatan ritel meningkat 24,07%, dari Rp125,9 miliar (2011) menjadi Rp157 miliar (2012). zz Total aset pada tahun 2012 adalah 9,12% lebih tinggi dibandingkan total aset pada tahun 2011, dengan nilai aset pada 2012 sebesar Rp4,57 triliun.

Pos Indonesia has recorded increased revenue from IDR3 trillion in 2011 to IDR3.3 trillion in 2012, and an increase in net profit from IDR144.36 billion in 2011 to IDR212 billion in 2012. The earnings in 2012 was 4.7 times higher as compared to that obtained in 2010. The Board of Commissioners provided some notes on the accomplishment of Pos Indonesias performance:

Penilaian Kinerja Direksi mengenai Pengelolaan Perusahaan


Assessment of the Board of Directors peformance

zz The 2012 revenue was slightly higher by (10.97%) compared to that in 2011, from IDR3 trillion (2011) to IDR3.3 trillion (2012). Compared to 2010s revenue, the revenue of Pos Indonesia in 2012 has increased almost two times higher. zz The revenue of mail and parcel increased 15.61% compared to the revenue in the previous year, from IDR1.64 trillion (2011) to IDR1.89 trillion (2012). The increase was due to the operational systems improvement program and the increased volume of corporate and government market. zz The logistics revenue fell by (53.76%), from IDR144.50 trillion (2011) to IDR66.82 trillion (2012). The declining revenue was the impact of the establishment of the logistics subsidiary company. zz The financial services revenue increased by 13.40%, from IDR1.01 trillion (2011) to IDR1.15 trillion (2012). This increase was contributed from the extensive of cooperation in the business. zz The retail business revenue increased by 24.07%, from IDR125.9 billion (2011) to IDR157 billion (2012). zz The total assets in 2012 was 9.12% higher than in 2011, and the assets value amounted to IDR4.57 trillion in 2012.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

71

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Meskipun secara keseluruhan terjadi peningkatan kinerja, Dewan Komisaris memberikan catatan khusus terkait kinerja operasi. Dewan Komisaris meminta Direksi untuk lebih fokus meningkatkan operasional dan pemasaran, baik pada bisnis inti, yaitu surat, paket, dan jasa keuangan maupun pengembangan, yaitu logistik, ritel dan properti.

Even though there was an increase in overall work performance of Pos Indonesia, the Board of Commissioners requested the Board of Directors to be more focus in improving operational and marketing of the core businesses, which are mail, parcel, and financial services as well as development, which are logistics, retail and property.

The optimalization of post office building assets Optimalisasi aset gedung kantor pos dan and utilization post networking is needed to pemanfaatan jaringan pos perlu segera diselesaikan be completed soon to guarantee operational untuk menjamin kontinuitas operasi di masa depan. continuity in the future. It is true that Memang benar, salah satu penyebab tidak one of the causes in the failure to tercapainya target pendapatan achieve the target revenue in bisnis pos tahun 2012 adalah 2012 was due to the limited karena kurangnya kantor number of post offices pos menghasilkan jasa and low productivity. akibat produktivitas yang The failure to achieve kurang optimal. Tidak this target was due tercapainya target to the management ini adalah akibat dari who had ignored kekeliruan yang telah the principle of best mengabaikan prinsip management practice best management The retail business revenues increased by 24.7% to of postal network to practice jaringan pos, IDR157 billion in 2012 increase the number of yaitu mengabaikan

Nilai pendapatan ritel meningkat 24,7% menjadi Rp157 miliar di tahun 2012

pengembangan service point yang harus senantiasa dikembangkan perluasannya. Dewan Komisaris yakin bahwa melalui inovasi dan kreativitas, serta penerapan SOP dengan benar, kedua hal tersebut dapat dilakukan beriringan, yaitu optimalisasi aset gedung kantor pos sekaligus juga peningkatan produktivitas jaringan pos. Selain hal tersebut, kami juga meminta Direksi agar melakukan peningkatan layanan dan waktu tempuh kiriman. Demikian pula, pengembangan usaha yang sejalan dengan core business perusahaan juga wajib dijalankan karena kelak akan menjadi penggerak pertumbuhan Perusahaan yang berkelanjutan. Dalam pada itu, rancang bangun atau perencanaan strategis untuk persiapan masuk ke industri berbasis jaringan korporasi perlu dipersiapkan. Meningkatnya produksi dan produktivitas kantorkantor pos selama lima tahun berturut-turut, menunjukkan komitmen dan kesungguhan Pos Indonesia dalam memberdayakan jaringan pos,

service points to expand the companys network. The Board of Commissioners believes that through innovation and creativity, as well as correct implementation of SOP, Pos Indonesia will be able to simultaneously optimize post office building asset and increase post office productivity. In addition to that, the Board of Commissioners also requested the Board of Directors to improve the quality of service and delivery time. The development of new businesses related with the companys core business shall also be carried out as this will be the driver of the sustainable growth of the company. Therefore, the strategic design or planning for the companys preparation to enter the corporate network based industries needs to be prepared. The increasing production and productivity of post offices for the last five consecutive years, demonstrated the commitment and determination of Pos Indonesia in empowering

72

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

yang berdampak pada meningkatnya taraf ekonomi dan sosial masyarakat di sekitar wilayah kerja perusahaan. Dewan Komisaris mengharapkan Pos Indonesia akan lahir menjadi pelopor terdepan karena kesuksesannya dalam mengembangkan kemitraan dengan perusahaan-perusahaan pembiayaan. Di tahun ini strategi transformasi Pos Indonesia dijalankan, selain mencapai target-target protabilitas, Direksi telah melakukan peningkatan kualitas layanan dan keunggulan operasional serta melakukan investasi di bidang pengembangan sumber daya manusia. Tantangan yang dihadapi Direksi adalah untuk terus meraih protabilitas dan melakukan investasi peningkatan sistem dan budaya organisasi, sehingga Pos Indonesia dapat mencapai kinerja yang meningkat ditengah persaingan yang semakin ketat. Dewan Komisaris memberi apresiasi atas pencapaian Direksi dalam memperkuat eksistensi Pos Indonesia dalam memfasilitasi jasa keuangan non-bank serta dalam menghadapi tantangan persaingan dari perusahaan-perusahaan lokal dan asing yang beroperasi di Indonesia. Sepanjang tahun 2012, jajaran Direksi Pos Indonesia telah mendukung implementasi strategi yang efektif di tengah pasar yang kompetitif.

the postal network. It resulted in an increase in the economic and social level of the communities around the company. The Board of Commissioners hopes Pos Indonesia will be the leading company for its successful partnerships with financial companies. In this year, the transformation strategy was implemented and resulted in the achievement of the companys profitability. In addition, the Board of Directors also improved the quality of service and operational excellence, and invested in the field of human resources development. The challenges for the Board of Directors are to maintain the companys profitability and to invest in the systems and organizational culture, in order for Pos Indonesia to improve its performance in the tight competition of business environment. The Board of Commissioners also extended their appreciation to the Board of Directors for successful achievement to strengthen the existence of Pos Indonesia in facilitating non-bank financial services and to compete with local as well as foreign companies operated in Indonesia. Throughout 2012, the Board of Directors of Pos Indonesia has supported the implementation of effective strategy in a competitive market.

Untuk mencapai peningkatan kinerja Pos Indonesia secara berkelanjutan, Dewan Komisaris memberikan arahan agar Pos Indonesia terus melanjutkan upaya internalisasi budaya organisasi yang mengacu kepada nilai-nilai perusahaan dan implementasi Etika Kerja dan Etika Bisnis dalam mendukung implementasi semangat Good Corporate Governance. Berdasarkan kedua hal inilah seluruh kekuatan dan sumber daya perusahaan akan memberikan manfaat yang optimal, baik untuk perusahaan dan negara maupun untuk masyarakat di mana pun Pos Indonesia berada. Dewan Komisaris memberikan arahan agar Pos Indonesia melanjutkan upaya membangun sistem pengelolaan karyawan yang sesuai dengan strategi bisnis dan melaksanakan transformational leadership untuk menciptakan pemimpin yang adaptif terhadap perubahan bisnis.

In order to achieve Pos Indonesias sustainable improved performance, the Board of Commissioners gave direction to Pos Indonesia in order to continue the internalization of the organizational culture which referred to the companys value and the implementation of Work Ethics and Business Ethics to support the implementation of Good Corporate Governances spirit. By considering these two factors, the companys strength and resources will give optimum benefits, for the company itself and the state as well as to the surrounding community in which Pos Indonesia is located. The Board of Commissioners also motivated Pos Indonesia to continue the development of employee management system that is in line with its business strategy and to carry out leadership transformation program to create leaders who are adaptive to changes in the business environment.

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

73

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

The Implementation ditingkatkan sesuai standar best-practice yang of Good Corporate Governance dilandasi oleh prinsip-prinsip dasar GCG yang meliputi transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian dan kewajaran. Dewan Komisaris menilai bahwa penerapan GCG di Pos Indonesia telah mencapai standar yang cukup baik, antara lain dibuktikan oleh asesmen GCG yang dilakukan oleh BPKP dengan pencapaian skor 78,06 kategori cukup baik pada tahun 2012.

Penerapan Di tahun 2010 komitmen Pos Indonesia di Tata Kelola bidang tata kelola perusahaan (atau GCG) terus

Starting from the year of 2010, Pos Indonesia had started to improve its commitment in the adoption of Good Corporate Governance (GCG) in accordance with the best-practice standard which comprises the GCG fundamental principles i.e. transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. The Board of Commissioners concluded that the implementation of GCG in Pos Indonesia has achieved a good standard, as shown by the result of an assessment conducted by Governments Auditor (BPKP) in 2012 whereby Pos Indonesia obtained the score of 78.96 and categorized as fair.

Transparency

Accountability Fairness

GCG

Independence

Responsibility

Dalam menjalankan tugas, wewenang dan kewajibannya, Dewan Komisaris Pos Indonesia secara proaktif melakukan pengawasan terhadap kinerja Direksi. Selama tahun 2012, Dewan Komisaris melakukan rapat Dewan Komisaris Dan Direksi sebanyak 10 kali. Dewan Komisaris juga mengadakan kunjungan kerja untuk meninjau langsung unit kerja maupun proyek yang sedang dibangun guna memastikan bahwa perencanaan dan pelaksanaan sesuai dengan yang diharapkan. Berbagai perangkat dan kelengkapan tata kelola perusahaan seperti Kode Etik Perusahaan, Pakta Integritas dan Kebijakan Manajemen Risiko telah ditetapkan dan diterapkan secara konsisten. Dewan Komisaris memastikan pengawasan yang menyeluruh atas semua kegiatan Perusahaan, dibantu oleh peranan Komite Audit dan Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan Investasi. Laporan hasil kerja masing-masing Komite di

In conducting its duties, authority and obligation, the Board of Commissioners of PT Pos Indonesia had proactively supervised the performance of the Board of Directors. In 2012, the Board of Commissioners organized 10 meetings with the Board of Directors. The Board of Commissioners also carried out an on-site visit to verify that proper execution of the work in certain units or projects were in place.

Pos Indonesia had established and consistently adopted various documents related to the implementation of Good Corporate Governance i.e. the Code of Ethics, the Integrity Pact and the Risk Management Policy. The Board of Commissioners ensured the supervision of the overall companys activities with the assistance of the Audit Committee and the Committee of Investment and Risk Control. Reports of each

74

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

bawah Dewan Komisaris tersebut disajikan pada bagian lain Laporan Tahunan ini. Dewan Komisaris berpendapat bahwa penerapan GCG di lingkungan Pos Indonesia telah mangacu pada garis-garis besar panduan tata kelola perusahaan yang direkomendasikan oleh Komite Nasional Kebijakan dan Governance (KNKG), dengan berbagai penyempurnaan yang terus dilakukan di tingkat pelaksanaannya. Dalam tiga tahun terakhir, Direksi di bawah pengawasan Dewan Komisaris telah melakukan berbagai penyempurnaan infrastruktur GCG yang bersifat mendasar (fundamental), menyeluruh (holistic) dan bersifat jangka panjang (strategic) di semua bidang, di antaranya : a. Penyempurnaan dan pembaharuan hard and soft structure yang ada menuju infrastruktur yang sesuai best practices, termasuk peningkatan hard & soft structure Teknologi Informasi (IT). b. Penyempurnaan sistem kerja internal yang ada menjadi proses bisnis yang memegang prinsip kecepatan, efektif, kesederhanaan dan fleksibel; c. Penyempurnaan dan pembaharuan sistem pembinaan SDM dari sistem yang berorientasi pada pengawasan (controlling) menjadi sistem yang berorientasi pada nilai tambah (value added) melalui peningkatan kompetensi SDM, penetapan standar kinerja, dan cascading Key Performance Indicators (KPI) terhadap tingkat jabatan satu dan dua tingkat di bawah Direksi.

committees Work Performance are presented separately in this Annual Report. The Board of Commissioners contend that the application of GCG in Pos Indonesia has followed the corporate governance outline as recommended by the National Committee on Policy and Governance (KNKG) and continuosly being improved in its implementation.

In the last three years, the Board of Directors under the supervision of the Board of Commissioners has undertaken various fundamental, holistic, and strategic GCG infrastructure completion, as follows: a. The refinement and renewal of current hard and soft structure in accordance with best practices, including the improvement of hard and soft Information Technology (IT) structure. b. The completion of current internal working system to create a business processes with the principle of speed, effective, simplicity and flexibility; c. The improvement and refinement of current system of human resource development from control oriented system into value added oriented system through the improvement of human resource competence, the development of standard performance , and the deployment of Key Performance Indicators (KPI) for the first and second layers below Directors.

Komisaris senantiasa memantau kegiatan Perseroan yang berhubungan dengan perkembangan berkelanjutan. Tanggung jawab sosial Perseroan saat ini menjadi perhatian terbesar dalam masyarakat. Komisaris selalu menekankan bahwa tanggung jawab sosial Perseroan (CSR) tidak sebatas pada budi baik (goodwill) semata, tapi mencerminkan seluruh kegiatan Perseroan. Dengan tujuan untuk mencapai sesuatu yang lebih dari sekedar kontribusi secara sukarela, Pos Indonesia senantiasa berbagi ilmu dan teknologi melalui pemberian pelatihan kewirausahaan/bisnis, beasiswa serta pemasaran jasa pos.

The Board of Commissioners continuously monitored the companys activities associated with the development of sustainable social responsibility. Currently, CSR has been the greatest concern of the community. The Board of Commissioners has always stressed that Companys Social Responsibility (CSR) shall not merely reflected the companys goodwill, but also reflected the overall companys activities. In order to achieve a higher objective than the distribution of voluntary contributions, Pos Indonesia always shared knowledge and technology by providing a training program on entrepreneurship / business, offering scholarship and a marketing program on postal services.

Corporate Social Responsibility (CSR)


Corporate Social Responsibility (CSR)

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

75

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Pelaksanaan Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan Tugas dan Peran terhadap kebijakan pengurusan jalannya Perseroan Dewan Komisaris

pada umumnya baik mengenai Perseroan yang The Implementation of Task and Role dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat of the Board of kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap Commissioners pelaksana Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundangundangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Kegiatan Dewan Komisaris yang dilakukan selama tahun 2012 adalah sebagai berikut: a. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perseroan yang dituangkan dalam RKAP/RJPP dalam bentuk melakukan reviu kinerja Perseroan secara periodik, memberikan rekomendasi dan persetujuan atas tindakan korporasi yang dilakukan oleh Direksi serta melakukan pengawasan langsung proses produksi di lapangan. b. Memastikan terselenggaranya praktik Good Corporate Governance (GCG) di Pos Indonesia sesuai dengan kaidah dan norma GCG yang berlaku umum. c. Melaksanakan pengawasan jalannya sistem pengendalian internal Perseroan, dibantu oleh Komite Audit, hal ini untuk memastikan terselenggaranya pengendalian internal yang efektif serta mendorong sistem pelaporan yang transparan dan akuntabel. d. Dalam rangka meningkatkan efektivitas tugas pengawas, Dewan Komisaris juga senantiasa mengikuti seminar program pengembangan diri melalui keikutsertaan dalam acara seminarseminar dan konferensi jasa pos dan logistik, serta kursus singkat yang diselenggarakan oleh instansi/ lembaga swasta maupun pemerintah. Sepanjang tahun 2012, telah dilaksanakan kunjungan kerja Dewan Komisaris ke unit pelaksana teknis (UPT) dan kantor area sebanyak 6 kali meliputi kunjungan ke kantor pos dan MPC termasuk fasilitas sosial dan fasilitas umum serta melakukan pertemuan dengan para karyawan. Di samping kegiatan rutin seperti tersebut di atas, Dewan Komisaris juga mengikuti kegiatan non

The Board of Commissioners run a general supervision of the companys management policy as conducted by the Board of Directors, provide the Directors with advices , and oversee the execution of the companys Long-Term Plan, annual Work Plan and Budgeting, Deed of Establishment, results of Shareholders General Meeting, and related Laws, for the sake of the company and in respect of the companys aim and objective.

BOC activities undertaken during the year 2012 were as follows: a. Directed, monitored and evaluated the implementation of strategic policies as stipulated in the Annual Work Plan and Budgeting (RKA)/ the Companys Long Term Plan (RJPP) t periodic review of the companys performance, provided recommendations and approval of the BODs corporate action as well as conducted direct observation to production process at field level. b. Ensured that the implementation of Good Corporate Governance (GCG) practices in Pos Indonesia followed the general rules and norms of GCG. c. Supervised application of the companys system of internal control, with the assistance of the Audit Committee, in order to ensure the effective implementation of internal control and promote a transparent and accountable reproting system. d. In order to improve the effectiveness of supervisory duties, the Board of commissioners has consistently participated in self-development seminar programs among others seminars on postal and logistics services, short courses organized by private institutions or government institutions. Throughout the year 2012, the Board of Commissioners has visited the post offices (UPT) and area offices for 6 times including Mail Processing Center (MPC), postal facilities, and held employees gathering.

In addition to those routine activities, the Board of commissioners also conducted other activities

76

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

rutin yaitu antara lain mengikuti seminar-seminar dan konferensi, mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat, pejabat Pemerintah Daerah serta masyarakat di sekitar area usaha pos yang terkait dengan kegiatan Perseroan, sehingga diharapkan tercapai hubungan yang harmonis dengan para stakeholders. Pada tahun 2012, telah terjadi pergantian Komisaris Utama, yaitu Sdr. Daddy Hariadi dan Komisaris Sdr. Farid Harianto pada susunan dewan Komisaris Pos Indonesia. Jabatan Komisaris Utama diserahkan kepada Sdr. Basuki Yusuf Iskandar. Saya mewakili Dewan Komisaris Pos Indonesia menghaturkan terima kasih atas sumbangsih beliau berdua. Demikian pula saat Laporan Tahunan ini ditulis Sdr. Harry Z Soeratin telah mengakhiri masa jabatan sebagai Komisaris Pos Indonesia. Atas nama Dewan Komisaris sekali lagi saya mengucapkan terima kasih atas sumbangsih beliau selama ini.

associated with the companys business i.e. joined seminars and conferences, held a meeting with community leaders, local government officials and local community in which the post office is located. These activities were expected to promote a harmonious relationship with stakeholders. In 2012, there has been a change in the composition of the Board of Commissioners. two leaving members of Commissioners were Mr. Daddy Hariadi (President Commissioner) and Mr. Farid Harianto (Member of Commissioner). At the time when this Report was being written, Mr. Harry Z. Suratin has also accomplished his service as Member of Commissioner Currently, the position of President Commissioner is assigned to Mr. Basuki Yusuf Iskandar. On behalf of the Board of Commissioners, I would like to extend appreciation and thanks for their contributions over the years.

Perseroan memiliki prospek usaha yang baik di masa mendatang terutama peningkatan produktivitas dibandingkan dengan best practice industri kurir dan logistik. Pencapaian pertumbuhan rata-rata Suratpos dan Paketpos yang realisasinya sebesar 28,48% masih berpeluang ditingkatkan mencapai 37%. Perbaikan teknologi di Sentral Pengolahan Pos, penggunaan teknologi informasi untuk kantor-

The Company has good business prospects in the future, especially in the increase of productivity compared to the best practice in courier and logistics industry. The average growth of mail and parcel of 28.48% is still likely to be increased to 37%. Several improvement programs that have been conducted also supported the future prospect of the company i.e. the improvement of technology infrastructure at the Mail Processing Center, the introduction of

Prospek ke Depan
Prospects for the Future

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

77

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

kantor pos (termasuk kantor pos di kecamatan) serta penggunaan Portable Data Terminal (PDT) untuk efektivitas operasional sekaligus menambah pendapatan (lain-lain).

information technology at the post offices (including those in the districts) and the introduction of Personal Data Terminal (PDT) to facilitate effective operation and promote other income.

Penutup Pada kesempatan ini Komisaris mengucapkan


Closing selamat dan menyampaikan apresiasi kepada jajaran Direksi dan seluruh karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) atas prestasi yang telah dicapai pada tahun 2012. Upaya pencapaian target produktifitas, pendapatan, laba dan efisiensi biaya produksi tetap menjadi fokus Perseroan. Meskipun kelihatannya sederhana, tantangan ini sangat berat dan memerlukan waktu yang bertahap sebelum kemajuan signifikan tersebut tercermin dalam hasil operasional Perseroan. Komisaris yakin bahwa dalam kurun waktu enam belas tahun perjalanan PT. Pos Indonesia (Persero) tentu telah memiliki keunggulan dalam pengetahuan serta kemampuan mengelola Perseroan jaringan postal dengan baik. Komisaris juga yakin bahwa PT. Pos Indonesia (Persero) sangat menguasai core business-nya, sehingga produktivitas Perseroan pun menjelma menjadi yang terbaik di industrinya. Di tahun-tahun yang akan datang, masih banyak hal yang perlu dilakukan, masih banyak tantangan yang harus dilalui dan masih banyak peluang yang harus diraih untuk menciptakan nilai tambah bagi Perseroan guna melanjutkan kemajuan PT. Pos Indonesia dalam merealisasikan visi dan misi-nya. Akhirnya, marilah kita memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga kita senantiasa diberikan bimbingan dan kekuatan, sehingga kita dapat melaksanakan tugas-tugas kita dalam mengelola Perseroan dengan sebaik-baiknya.

On this occasion, the Board of Commissioners congratulated and expressed appreciation to the Board of Directors and Pos Indonesia employees for the achievement in 2012. The Corporation remained focus to achieve the target of productivity, revenue, profit and production cost efficiency. While it looked simple, but it was a very tough challenge and required gradual time before a significant progress was reflected in the operating results of Company. The Board of Commissioners believes that within a period of sixteen years experience of Pos Indonesia , it must have acquired an advantage in knowledge and ability to manage the postal network properly. The Board of Commissioner also believes that Pos Indonesia is the master of its core businesses, so the companys productivity become the best in the industry.

In the years to come, there are still many things to be done, many challenges must be resolved and many opportunities to be achieved to create added value for the Company and to continue the realization of its vision and mission.

Finally, let us ask the blessing of GOD the Almighty God, may we always be given guidance and strength to carry out our duties in managing the Company at the best we can.

Bandung, Juni 2013 / June 2013 Atas nama Dewan Komisaris PT Pos Indonesia (Persero) On behalf of Board of Commissioners of PT Pos Indonesia (Persero)

Basuki Yusuf Iskandar


Komisaris Utama | President Commissioner

78

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Profile of the Board of Commissioners


Basuki Yusuf Iskandar lulus Ph.D Interdisciplinary Study (Management Of Technology) dari Universitas Nashville Tennessee Amerika Serikat tahun 2000. Sebelumnya pada tahun 1987 ia mendapatkan gelar insinyur dari Teknik Sipil - Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Sebelum menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris Pos Indonesia, Basuki Yusuf Iskandar pernah menjabat Kepala Bagian Sistem dan Prosedur Kemitraan pada Biro Bina Kemitraan Usaha, Direktur Kebudayaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Direktur Pengairan dan Irigasi, dan Direktur Jenderal Pos dan Informatika. Usia pertanggal 31 Desember 2012 adalah 52 tahun. Basuki Yusuf Iskandar Ph.D was graduated from Interdisciplinary Studies (Management of Technology) from the University of Nashville Tennessee United States in 2000. Earlier in 1987 he earned an engineering degree from Civil Engineering, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Prior to serve as a member of the Board of Commissioners of Pos Indonesia, Basuki Yusuf Iskandar was formerly as a Head of the Systems and Procedures Partnership of Bureau Community of Development Business Partnership, Director of Culture, Science and Technology, Director of Water and Irrigation, and the Director General of Post and Information Technology. He was 52 years old as of December 31, 2012.

Profil Dewan Komisaris

Basuki Yusuf Iskandar


Komisaris Utama President Commissioner

Daddy Hariadi adalah lulusan Institut Teknologi Bandung tahun 1974. Selain menjabat sebagai Presiden Komisaris Pos Indonesia (Persero), Daddy juga Direktur Utama PT Laju Perdana Indah, Komisaris Utama PT Pearl Flour Mills Timur dan Direktur Operasi PT Pondok Indah Padang Golf, Tbk. Ia sebelumnya memegang posisi senior di sejumlah perusahaan, antara lain PT Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk, Salim Group Industri Gula, PT Indokodeco Semen, PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk dan PTSemen Padang. Dia berperan aktif dalam berbagai organisasi, termasuk Persatuan Insinyur Indonesia, Asosiasi Semen Indonesia, Asosiasi Gula Indonesia, Asosiasi Jalan Tol Indonesia, Persatuan Golf Indonesia, dan Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia, serta berbagai organisasi amal, diantaranya pada Yayasan Asa Bangsa dan Yayasan Al Islah. Usia pertanggal 31 Desember 2012 adalah 66 tahun. Daddy Hariadi was graduated from the Institute of Technology Bandung in 1974. In addition to his position as President Commissioner of PT Pos Indonesia (Persero), Daddy is also the President Director of PT Laju Perdana Indah, the President Commissioner of PT Pearl Flour Mills Timur and the Director of Operations of PT Pondok Indah Padang Golf, Inc. He previously held senior positions at several companies, including PT Citra Marga Nusaphala Persada, Inc., Salim Group Industri Gula, PT Indokodeco Semen, PT Indocement Tunggal Prakarsa, Inc. and PT Semen Padang. He was active in various organizations, including Association of Engineers Indonesia, Association of Cement Indonesia, Association of Sugar Indonesia, Association of Highway Indonesia, Association of Golf Indonesia, dan Association of Golfcourt Owners Indonesia, as well as various charitable organizations, including Yayasan Asa Bangsa and Yayasan Al Islah. He is 66 years old by the end of December 2012.

Daddy Hariadi
Komisaris Utama President Commissioner

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

79

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Tumpak Hatorangan Panggabean


Komisaris Commissioner

Tumpak Hatorangan Panggabean, SH, lulus dengan gelar sarjana hukum dari Universitas Negeri Tanjungpura. Sebelum menjadi anggota Dewan Komisaris Pos Indonesia, Tumpak adalah anggota pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tumpak Hatorangan Panggabean juga pernah menjabat sebagai kepala Kejaksaan Negeri Pangkalan Bun, Asisten Intelijen di Kejaksaan Tinggi Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Kejaksaan Negeri Dili, Asisten Tindak Pidana Khusus di kejaksaan Tinggi Riau, Kepala Sub Direktorat Intelejen pada JAM Intel Kejaksaan Agung RI , Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku, Jaksa Tinggi di Maluku dan Sulawesi Selatan, dan Sesjam Pidana Khusus di Kejaksaan Agung Republik Indonesia. Penghargaan yang telah diberikan pada Tumpak oleh Negara adalah Satya Lancana Karya Satya XX Tahun 1997 dan Satya Lancana Karya Satya XXX tahun 2003, dan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama. Usia pertanggal 31 Desember 2012 adalah 69 tahun. Hatorangan Tumpak Panggabean,SH, was graduated from Universitas Negri Tanjungpura majoring in Law. Before his assignment as member of the Board of Commissioners of Pos Indonesia, he was member of the Corruption Eradication Commission (KPK). Hatorangan Tumpak Panggabean also served as the Head of the State Attorney Pangkalan Bun, Provincial Assistant of High Attorney of Intelligence in Central Sulawesi province, Head of the Dili District Attorney, Specific Crimes Assistant in Riau District Attorney, Head of Sub Directorate of Intelligence on Intel JAM General Attorney, Intelligence Assistant of High Attorney of DKI Jakarta, Chief Deputy of High Attorney of Maluku, High Prosecutor in Maluku and South Sulawesi, Secretary of the Deputy of General Attorney for Specific Crimes (Sesjampidsus) in the Republic of Indonesia. He had been awarded Satya Lancana Karya Satya XX in 1997 and Satya Lancana Karya Satya XXX in 2003, and the last Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra Utama. He is 69 years old by the end of December 2012.

Harry Z. Soeratin
Komisaris Commissioner

Harry Z. Soeratin memperoleh pendidikan dari Universitas Keio di Tokyo, Jepang, Universitas Indonesia dan Universitas Padjadjaran. Selain menjabat sebagai Komisaris PT Pos Indonesia (Persero), Harry Z. Soeratin juga Kepala Biro Humas Departemen Keuangan, Ketua Program Pelatihan Portal-portal Online Kementerian Negara BUMN, dan Sekretaris Tim Nasional Pengalihan Aktifitas Bisnis TNI (Kepres 7 Tahun 2008). Harry pernah menjabat sebagai Sekretaris Dewan Komisaris PT Perusahaan Pengelola Aset, dan Sekretaris di PT Rajawali Nusantara Indonesia dan PT Danareksa . Dia juga menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas Perum Pegadaian dan sebagai Kepala Bagian SDM di Kementerian Negara BU MN. Selain menjadi dosen di sejumlah perguruan tinggi, Harry aktif sebagai anggota komite pada restrukturisasi dan privatisasi BU MN, pengelolaan keuangan negara, dan reformasi pajak. Penghargaan yang telah diberikan pada Harry oleh Negara antara lain Satya Lancana Karya Satya X tahun 2006 dan Satya Lancana Karya Satya XX tahun 2009. Usia pertanggal 31 Desember 2012 adalah 49 tahun.

80

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Harry Z. Soeratin studied in Keio University in Tokyo, Japan, Universitas Indonesia and Universitas Padjadjaran. In additon to serve as commissioner of PT Pos Indonesia (Persero), Harry Z. Soeratin also Head of Public Relations of the Ministry of Finance, Head of Online portals Training Programs of Ministry of State Enterprises (BUMN), and the Secretary of the National Team Diversion of TNI Businesses Activities (Presidential Decree No7 of 2008). Harry has served as Secretary of the Board of Commissioners of PT Perusahaan Pengelola Aset, and Secretary of PT Rajawali Nusantara Indonesia and PT Danareksa. He also served as a member of the Board of Supervisory of Pawnshop (Dewan Pengawas Perum Pegadaian) and as the Head of Human Resources (SDM) in the Ministry of State Enterprises (BUMN). In addition to being a lecturer at several universities, Harry is active as a member of the committee on the restructuring and privatization of state enterprises (BUMN), the Management of State Finances, and Tax Reform. The award has been given to Harry by the State was among others Satya Lancana Karya Satya X in 2006 and Satya Lancana Karya Satya XX in 2009. He was 49 years old as of December 31, 2012.

Farid Harianto menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi Bandung dan Wharton School, University of Pennsylvania. Selain menjadi anggota Dewan Komisaris PT Pos Indonesia (Persero), Farid Harianto adalah penasehat khusus Presiden Republik Indonesia, penasehat Gubernur Bank Indonesia, anggota National Railways Revitalisasi Committee, anggota dari Asia Eksekutif, Dewan Penasehat di Wharton School, University of Pennsylvania, dan anggota Komite Pemantau risiko bank Internasional Indonesia (BII), dan sebagai Komisaris PT Unggul Indah Cahaya Tbk. dan PT Lippo Karawaci, Tbk. Farid juga pernah menjabat sebagai Komisaris dan CEO PT KPEI dan PT PEFINDO serta wakil Ketua BPPN. ia mengajar di sejumlah lembaga pendidikan tinggi dan Editor berkontribusi untuk majalah Globe Asia. Usia pertanggal 31 Desember 2012 adalah 60 tahun. Farid Harianto was graduated from Institut Teknologi Bandung and the Wharton School, University of Pennsylvania. In addition to his assignment as a member of the Board of Commissioners of PT Pos Indonesia (Persero), Farid Harianto is a special advisor to the President of the Republic of Indonesia, the advisors to the Governor of Central Bank, the members of the National Railways Revitalization Committee, a member of the Asia Executive, the Advisory Council at the Wharton School, University of Pennsylvania, and member of Risk Monitoring Committee of Indonesia International Bank(BII), and as Commissioner of PT Unggul Indah Cahaya, Inc.and PT Lippo, Inc. Farid also serves as Chairman and CEO of PT KPEI and PT PEFINDO and as Vice Chairman of IBRA. He gives lectures at several institutions of higher education and also Contributing Editor for the Globe Asia magazine. He is 60 years old by the end of December 2012.

Farid Harianto
Komisaris Commissioner

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

81

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Bambang Widianto
Komisaris Commissioner

Bambang Widianto, menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi Bandung, Boston University dan Northeastern University. Selain menjadi anggota Dewan Komisaris PT Pos Indonesia (Persero), Bambang Widianto adalah Deputi bidang Kesejahteraan Sosial dan Pengentasan Kemiskinan/ Sekretaris Eksekutif di Tim Nasional untuk Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dari Wakil Presiden, Dosen Pasca Sarjana Kebijakan Publik Nasional Institute (LAN), Dosen Program Pasca Perencanaan dan Kebijakan Umum di Universitas Indonesia. Liberalisasi keuangan di Indonesia Masalah Ekonomi Perbankan Skala Ekonomi dan Politik (Disertasi tidak dipublikasikan, 1995). Dampak Krisis Ekonomi terhadap Kinerja Industri (Makalah yang disajikan pada Konferensi Bank Dunia tentang Pemulihan Perusahaan Asia, Bangkok, April 1999). Pekerjaan Ramah Kebijakan: Masalah dan Arah Masa Depan (Makalah yang disajikan pada Seminar Teknis PEG-BAPPENAS tentang Ketenagakerjaan Kebijakan tenaga kerja untuk Pemulihan Ekonomi, Jakarta, April 2002). Membuat Sebagian besar dari Kebijakan Upah Minimum (Laporan Kerja, BAPPENAS, Jakarta, September 2003). Ekonomi Politik dari Reformasi Perlindungan Sosial di Indonesia (Kertas dipresentasikan pada Konferensi Internasional Reformasi Perlindungan Sosial Sistem di Negara deveoping Indonesia , 20-21 Oktober 2011, Institut Pengembangan Penelitian dan Pengembangan Kebijakan, Ruhr-Univesitat, Bochum, JERMAN). Usia pertanggal 31 Desember 2012 adalah 53 tahun.

Bambang Widianto graduated from Institut Teknologi Bandung, Boston University and Northeastern University. In addition to being a member of the Board of Commissioners of PT Pos Indonesia (Persero), Bambang Widianto is a Deputy for Social Welfare and Poverty Alleviation/Executive Secretary - National Team for the Acceleration of Poverty Reduction (TNP2K) Office of the Vice President, Lecturer Graduate Program of Public Policy National Institute for Public Policy (LAN), and Lecturer Graduate Program of Planning and Public Policy - School of Economics University of Indonesia. He wrote the papers as Financial Liberalization in Indonesia: Issues of Banking Economics of Scale and Political Economy (Unpublished Dissertation, 1995). The Impact of the Economic Crisis on Industry Performance (Paper presented at the World Bank Conference on Asian Corporate Recovery, Bangkok, April 1999). Employment Friendly Policies: Problems and Future Directions (Paper presented at the PEG-BAPPENAS Technical Seminar on Employment Labor Policies for Economic Recovery, Jakarta, April 2002). The Political Economy of Social Protection Reforms in Indonesia (Paper presented at The International Conference Reforming Social Protection System in Indonesia Deveoping Countries, October 20,21, 2011, Institute of Development Research and Development Policy, RUHR-Univesitat, Bochum, GERMANY). He is 53 years old by the end of December 2012.

82

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Karyono Supomo, Pria kelahiran Cilacap, tahun 1951 selain menjabat sebagai Komisaris Independen PT Pos Indonesia aktif pula menjadi Ketua Tim Pembangunan Rumah Sakit Pekerja di KBN Cakung. Pernah menjabat sebagai Direktur perusahaan pertanian dan kehutanan, Direktur Pembinaan IV (Kementerian Keuangan), Direktur perusahaan agro industri, Direktur perusahaan kehutanan, kertas dan percetakan (Kementerian BUMN), Direktur Keuangan dan Umum Perusahaan Umum (Perum) Jamkrindo, Kepala Biro Perencanaan dan SDM (Kementerian BUMN), Direktur Administrasi dan Keuangan PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero). Pendidikan lain dalam negeri Kursus Good Corporate Governance di Price Water House Cooper dan Kursus Keterbukaan & Sistem Keuangan di Universitas Indonesia. Pendidikan Luar Negeri di Studi Banding Kawasan Berikat di Shanghai China dan Studi Banding Kawasan Industri di Rugau Shanghai China. Karyono Supono mendapatkan penghargaan Satyalancana Karya Satla XX tahun dan Satyalancana Karya Satya XXX tahun di Departemen Keuangan. Usia pertanggal 31 Desember 2012 adalah 61 tahun.

Karyono Supomo
Komisaris Commissioner

Karyono Supomo, born in Cilacap, 1951, in addition to serving as Independent Commissioner of PT Pos Indonesia, he is also active as a Chairman of hospital development for workers at KBN Cakung. Karyono has served as Director of agriculture and forestry company, Director of Development IV (Ministry of Finance), Director of agro industrial company, Director of forestry, paper and printing (Ministry of State-Owned Enterprises), Director of Finance and General of Public Corporation (Perum) Jamkrindo, Head of Planning and Human Resources (Ministry of State-Owned Enterprises), Director of Administration and Finance of PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero). He followed courses of Good Corporate Governance at Price Water House Cooper, and Disclosure & Financial Systems Course at the University of Indonesia. He also followed the comparative study at Bonded Zone and at Rugau Industrial Zone in Shanghai, China. He was awarded Satyalancana Karya Satya XX Years and Satyalancana Karya Satya XXX Years in Treasury Departement. He is 61 years old by the end of December 2012.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

83

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Laporan Direksi

Report from the Board of Directors

I Ketut Mardjana
Direktur Utama
President Director

Pemegang Saham yang terhormat,


Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkah dan rahmat yang dilimpahkan-Nya, sehingga Pos Indonesia kembali mencapai kinerja yang menggembirakan pada tahun 2012, dan berhasil meningkatkan laba keuangan yang signifikan. Beberapa catatan penting yang bisa disampaikan dalam perjalanan Perusahaan di tahun 2012, antara lain adalah tercapainya target produksi, meningkatnya pendapatan, terlaksananya sejumlah proyek pengembangan dan implementasi sistem-sistem baru untuk menunjang kinerja dan kompetensi organisasi. Perusahaan juga tetap menjalankan programprogram revitalisasi dan transformasi sesuai dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan. Dalam peta perencanaan strategis transformasi Pos Indonesia, tahun 2012 ini merupakan tahun FIX THE BASICS tahapan kedua yang berisikan tujuan strategis untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi serta proyek-proyek kunci dan struktur

Dear Shareholders,
All praises and gratitudes shall go to God the Almighty for HIS blessings and graces to Pos Indonesia that the company succeeded in its performance achievement in 2012, and gain significant .profit.

Some important notes in 2012, are the achievement of target production, the increase of revenue, the implementation of several development projects and the introduction of new systems to support the organizations performance and competence. The company also maintained to run revitalization and transformation programs in accordance with the Companys Long-Term Plan.

Based on Pos Indonesias transformation strategic plan, the theme of 2012 was to FIX THE BASIC. It constited a second stage with a strategic goal to improve the quality and efficiency as well of key projects and new organizational structures. This

84

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

organisasi yang baru. Strategi ini akan menjadi dasar bagi pengembangan core business di tahun mendatang. Kami bersyukur berbagai capaian penting telah dapat dilaksanakan oleh manajemen Perusahaan beserta seluruh jajarannya. Tantangan yang kami hadapi di tahun 2012 tidaklah kecil. Pesatnya pertumbuhan teknologi komunikasi dan informasi telah merubah dunia yang mencakup perkembangan ekonomi, bisnis, gaya hidup, sosial, budaya, dan berbagai aspek kehidupan lainnya. Perubahan lingkungan ini telah membuat lingkungan perekonomian tak berbatas jarak (borderless) di mana setiap pelaku bisnis di seluruh dunia dapat berhubungan satu sama lain dengan mudah dan instan. Pesatnya pertumbuhan Information and Communication Technology (ICT) juga telah merubah paradigma masyarakat dalam bentuk perilaku konsumen yang menuntut kualitas yang prima. Kedua hal ini mengharuskan Pos Indonesia melakukan revolusi bisnis-nya. Hal ini telah kami buktikan dengan pertumbuhan laba yang sangat signifikan sejak tahun 2009 hingga tahun 2012 ini, setelah sebelumnya bertahun-tahun merugi. Pos Indonesia berhasil memantapkan diri untuk terus tumbuh di tengah berbagai tantangan lingkungan industri yang di berbagai negara lain sedang menurun. Contohnya berdasarkan studi yang dilakukan oleh International Postal Coorporation (IPC), IMF, serta analisis Boston Consulting Group (BCG) bahwa tren volume surat terus menurun tajam hingga tahun 2016, kami menyikapinya dengan melakukan revitalisasi dan berbagai diferesiansi produk serta lini bisnis. Sementara itu Pos Indonesia juga memanfaatkan peluang ditahun 2012 sebagai Operator Postal Financial Inclusion yang utama dengan jaringan perusahaan yang mempunyai potensi strategis dalam mendukung program pemerintah untuk memperluas inklusi keuangan. Hal ini kami lakukan mengingat masyarakat yang belum terlayani oleh layanan perbankan masih berjumlah 60% dari seluruh Indonesia, terutama di masyarakat perdesaan atau rural. Dalam hal ini kami mempertimbangkan bahwa masyarakat Indonesia di seluruh pelosok tanah air merupakan pasar yang luas dalam layanan surat, paket, logistik, transaksi keuangan, properti dan ritel termasuk e-commerce.

strategy served as the basis for the development of core business in the coming year. We are grateful for significant achievements that have been carried out by the companys management and employees. The challenges we faced in 2012 was big. The rapid growth of information and communication technology has changed the world, in terms of economic development, business, life style, social, cultural, and other aspects of human life. These environmental changes have created borderless economic environment whereby every businessman all over the world can communicate easily and instantly among themselves. The rapid growth of Information and Communication Technology (ICT) also shifted paradigm of the society in which consumer demands optimum quality. These factors have enforced, Pos Indonesia to conduct business revolution. The result has been demonstrated by a very significant profit growth obtained since 2009 until 2012, after so many years of losses.

Pos Indonesia managed to establish itself to continuously growing despite of the industrial challenges that has made many other countries suffer from negative growth. According to the studies conducted by the International Postal Corporation (IPC), IMF, and the analysis of Boston Consulting Group (BCG), mail volumes will continue to decline sharply until 2016. Pos Indonesia anticipated this trend by revitalizing and differentiating various products and lines of business. Meanwhile Pos Indonesia also took advantage of opportunities in 2012 as a leading operator of Postal Financial Inclusion with the strong and strategic network to support the government programs in financial inclusion expansion. We were aware that 60% of Indonesian citizen do not have access to banking services, particularly those in rural areas. We also consider that the entire community of the nation serve as a vast market for mail, parcel, logistics, financial transactions, retail and properties, as well as e-commerce.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

85

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Kinerja Strategi FIX THE BASICS yang kami terapkan di Perusahaan tahun 2012 menghasilkan laba signifikan. Secara

Company Performance ringkas kami sampaikan kinerja perusahaan di tahun 2012 yang mencakup kinerja keuangan dan produksi, pencapaian KPI dan tingkat kesehatan perusahaan sebagai berikut. Kinerja Pos Indonesia dalam tahun 2012 menunjukan laba komprehensif sebesar Rp173,037 miliar meningkat 19,80% dibandingkan dengan laba tahun 2011 sebesar Rp144,436 miliar. Hasil evaluasi kinerja perusahaan tahun 2012 atas tingkat kesehatan menunjukan kualifikasi Sehat dengan katagori A, sedangkan untuk pencapain KPI meraih predikat Baik A-2. Perusahaan telah mengimplementasikan dan menyajikan laporan keuangan konsolidasian tahun 2012 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan terkini (Konvergensi IFRS). Perusahaan mengkonsolidasikan 2 (dua) laporan Anak Perusahaan yaitu PT Bhakti Wasantara Net (BWN) dan PT Pos Logistik Indonesia (PLI). Laporan keuangan konsoloidasian Pos Indonesia tersebut telah diaudit oleh KAP Kosasih, Nudyaman, Tjahyo & Rekan selaku Auditor Independen, dengan opini KAP yang diperoleh adalah wajar tanpa pengecualian. Manajemen telah menindaklanjuti arahan RUPS serta temuan KAP 2011, di mana dalam pelaksanaannya beberapa hal temuan atau saran masih memerlukan pentahapan penyelesaian. Namun demikian secara umum arahan atau temuan RUPS dan Auditor tersebut dapat diitindaklanjuti dengan baik oleh manajemen pada tahun 2012. Manajemen telah banyak melakukan perubahan signifikan dalam tahun 2012 yang cukup bersifat revolusioner pada berbagai lini bisnis perusahaan. Gerakan perubahan yang revolusioner ini telah membalikan posisi keuangan yang merugi menjadi laba, memperbaiki infrastruktur operasional, sarana kerja, IT, mengefektikan struktur organisasi, serta memperbaiki sistem operasi, akuntansi, dan keuangan.

Fix The Basic strategy that we applied in 2012 has generated significant profits. We convey the companys performance 2012 in brief to include financial and production performance, achievement of KPI and companys health. Pos Indonesias performance 2012 showed comprehensive income of IDR173.037 billion increased by 19.80% as compared to 2011 which amounted IDR144.436 billion. The health performance in 2012 obtained Health qualification and A category, whereas KPI classified as Good A-2.

The Company has implemented and presented consolidated financial statements 2012 in accordance with the update Financial Accounting Standards (IFRS Convergence). The Company also consolidated reports of two (2) subsidiary companies i.e., PT Bhakti Wasantara Net (BWN) and PT Pos Logistik Indonesia (PLI). The consolidated financial report of Pos Indonesia has been audited by KAP Kosasih, Nudyaman, Tjahyo & Partners as the Independent Auditor, and obtained unqualified opinion.

The management has followed up the General Meeting of Shareholders (RUPS) direction and Independant Auditor (KAP) finding in 2011, whereby some findings and suggestions still undergone stages of completion. However, in general, the aforemention direction and findings could be followed up properly by the management in 2012. Management has conducted significant and revolutionary changes in 2012 in various business lines of the company. This revolutionary change movement has reversed financial loss to profit, improved operational infrastructure, working facilities and IT, established effective organizational structure, and improved operating, accounting, and finance systems.

86

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Dalam kurun waktu tahun 2012-2016, Pos Indonesia akan mengembangkan portofolia bisnisnya yaitu surat dan paket, logistik, jasa keuangan, ritel, properti, dan solusi IT. Pengembangan bisnis ini dimulai kapabilitas Pos Indonesia yang dilanjutkan oleh upaya-upaya penguatan merek Pos Indonesia di kalangan masyarakat. Melalui rebranding, Pos Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya dalam kancah persaingan lingkungan bisnis. Ke depan Pos Indonesia akan memposisikan dirinya sebagai sebuah perusahaan jaringan (Network Company). Struktur bisnis Perusahaan ke depan akan menjadikan Pos Indonesia sebagai perusahaan induk (holding company) yang memiliki segmen bisnis berupa anak-anak perusahaan di bidang Pos Kurir, Pos Logistik, Pos Jasa Keuangan, Pos Ritel, Pos Properti, dan PT Bhakti wasantara Net yang sudah ada saat ini. Diharapkan dari kontribusi kinerja keuangan per lini bisnis Pos Indonesia selama periode 2012-2016 akan menghasilkan total penjualan Rp10 triliun di akhir tahun 2016. Hal ini sangat wajar walau nampak cukup ambisius mengingat pertumbuhan jasa-jasa produk pos dan beberapa lini bisnisnya mengalami ekskalasi yang signifikan setidaknya dalam 5 (lima) tahun terakhir. Pertumbuhan kiriman pos ekspres tumbuh 160,53 % di tahun 2012 dibanding tahun 2008, demikian pula kiriman paket pos kilat khusus tumbuh 167,23%. Belum lagi pertumbuhan bisnis jasa keuangan secara rata-rata dalam 5 (lima) tahun terakhir memiliki CAGR sebesar 23%, dengan turnover jasa keuangan yang meliputi remittance, pospay, giro, dan penyaluran dana mencapai Rp128 triliun di tahun 2012. Direksi Pos Indonesia memproyeksikan pertumbuhan jangka panjang selama 5 (lima) tahun ke depan sebesar 27%, sehingga kami menatap masa depan Pos Indonesia dengan prospek yang cerah. Untuk merealisasikan prospek ke depan, Pos Indonesia akan berfokus pada bagaimana membangun kompetensi dasar yang baru sebagai respon atas persiapan yang ketat dengan tuntutan

In the period of 2012-2016, Pos Indonesia Prospek Usaha extended its businessportfolio covering mail and Business Prospects parcel, logistics, financial services, retail, property and IT solutions. The business extension began with developing the companys capabilities and followed by strengthening the companys brand awareness in the community. Rebranding enabled Pos Indonesia to improve its competitiveness in the competitive business environment. Pos Indonesia will reposition itself as a Network Company in the future.

The future companys business structure will place.Pos Indonesia as a holding company that oversee subsidiary companys as follows: Pos Courier, Pos Logistics, Pos Financial Services, Pos Retail, Pos Property, and currently exis PT Bhakti Wasantara Net. The contribution of the subsidiarys financial performance for the period 2012-2016 will generate a total sales of IDR10 trillion at the end of 2016.

This estimation is very reasonable, even though a bit quite ambitious considering the growth of postal services and some business line products showed significant escalation in the last 5 (five) years. The postal express grew 160.53% in 2012 as compared to that of 2008, while express parcel has grown to 167.23%.

In addition, the Postal financial services showed CAGR of 23% on average within the last 5 (five) years, showing financial turnover of IDR128 trillion in 2012, covering remittances, postal payment, giro services, and distribution of government. The Board of Directors of Pos Indonesia has set a long-term growth for the next 5 (five) years by 27%, so we look to the future of Pos Indonesia with an optimism. In view of achieving the target, Pos Indonesia will focus on building new basic competencies in response to rigorous preparation and to the increasing of customer demands. The new

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

87

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

pelanggan yang semakin meningkat. Kompetensi yang kami bangun akan melengkapi resource based management yang sebelumnya menjadi kekuatan perusahaan dalam membangun kompetensi dasar dalam mengelola mail dan parcel sehingga apabila kompetensi dasar ini dilengkapi dengan kompetensi dalam pengelolaan bisnis logistik, jasa keuangan, serta retail dan properti, termasuk e-commerce, maka Pos Indonesia sebagai perusahaan jaringan akan bertransformasi dari perusahaan dengan resource based management menjadi competency-based management. Realisasi prospek usaha dapat diraih dengan lebih optimis di masa yang akan datang. Direksi dan jajaran manajemen Pos Indonesia berkomitmen untuk membangun kompetensi baru ini sebagai basis dari proses tranformasi, revitalisasi, dengan turn-around Perusahaan. Target kami adalah membangun Pos Indonesia yang unggul di masa depan baik dari proses operasi di jaringan, kualitas pelayanan, efisiensi produksi serta dapat memberikan nilai tambah bagi para pelanggannya.

competencies will strengthen the resource based management currently used to build basic competence in logistics business, financial service, retail and property, as well as e-commerce. It will enable Pos Indonesia, as the network company to transform from a resource-based management into competency-based management. Thus it will be able to achieve the target optimistically in the future.

The Board of Directors and the Management Team of Pos Indonesia are committed to build the new competencies as the basis for transformation program, revitalization, and the companys turn-around. Our target is to build a prominent company in the future in terms of the network operating process, quality of service, efficient product, and the value added services to its customers.

88

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Pos Indonesia bertekad untuk menjalankan Perusahaan dengan prinsip-prinsip tata kelola sesuai dengan best practice perusahaan kelas dunia, memegang teguh moral dan etika pengelolaan yang sehat, tanpa meninggalkan asas profesionalisme. Kami berusaha senantiasa memperbaiki tata kelola perusahaan dengan membangun sistem-sistem manajemen di organorgan yang ada pada perusahaan. Diharapkan semua organ yang ada mampu menjalankan peran dan tanggung jawabnya masing-masing secara transparan, accountable, responsible, independent, dan fair.

Pos Indonesia is determined to run the company Tata Kelola based on good governance principles in Good Corporate Governance accordance with best practices of the worldclass companies, strongly hold morality and good ethical conduct, without abandoning the principles of professionalism. We are constantly improving the corporate governance by building management systems among the companys organization. It is expected that all functions in the organization be able to run their roles and responsibilities in a transparent, accountable, responsible, independent, and fair manner.

In this way, Pos Indonesia has commited to Untuk itu Pos Indonesia telah membuat sign a contract management, to adopt komitmen dengan penandatanganan rewardand punishment related kontrak manajemen, memberikan to the application of code of reward and punishment atas conduct and compliance penerapan pedoman to the regulations, perilaku, kepatuhan and to continuously perusahaan terhadap evaluate the result of peraturan yang berlaku, assessment related to serta mengevaluasi the implementation secara kontinyu of Good Corporate hasil assessment Governance (GCG) penerapan Good as conducted by Corporate Governance Board of Directors has set a long the Supervisory Body (GCG) yang dilakukan term growth for the next 5 (five) (BPK). To measure oleh BPKP. Sebagai years by 27% and evaluate the sarana pengukuran dan implementation of GCG in pengujian penerapan GCG 2010, the Company conducted pada tahun 2010, Perusahaan a GCG assessment based on the melakukan Assessment penerapan Minister of SOEs Decree No. SOE. 117 of 2002 GCG dengan berpedoman pada KEPMEN on the Implementation of Good Corporate BUMN No. 117 Tahun 2002 Tentang Penerapan Governance Practices In State-Owned Praktek Good Corporate Governance Pada Enterprises which have been updated by The Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah Minister of SOEs Decree No.. 01/MBU/2011 diperbaharui dengan Permen No. 01/MBU/2011 on the Implementation of Good Corporate Tentang Penerapan Tata kelola Perusahaan yang Governance (GCG) in the State-Owned Baik (Good Corporate Governance) Pada badan Enterprises, and the Stated-Owned Minister Usaha Milik Negara dan Surat Edaran Menteri Decree Number: SE-14/MBU/2010 on November Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: SE-14/ 11, 2010. In 2012, the company conducted GCG MBU/2010 tanggal 11 November 2010. Selanjutnya assesment by The Supervisory Body (BPK), and untuk penilaian GCG tahun 2012, perusahaan obtained a score of 78.96 which was higher than kembali melakukan assessment penerapan GCG the previous achievements in 2010 of 76.96. oleh BPKP, dan memperoleh hasil skor sebesar 78,06 atau terdapat peningkatan dari capaian sebelumnya di tahun 2010 sebesar 76,96.

Direksi memproyeksikan petumbuhan sebesar 27% selama 5 (lima) tahun ke depan

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

89

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Hasil assessment tersebut menunjukkan adanya perbaikan dari capaian skor yang diperoleh pada assessment sebelumnya. Hal ini mengindikasikan adanya upaya yang sungguh-sungguh dan terusmenerus dilakukan oleh seluruh insan perseroan untuk memperbaiki kualitas penerapan GCG di Perusahaan. Kami memiliki keinginan kuat untuk memperbaiki kondisi seluruh aspek yang ada di perusahaan untuk menyehatkan dan meraih kinerja puncak perusahaan melalui penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Sejalan dengan tata kelola perusahaan, kami juga mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh aspek risk management yang harus diantisipasi seluruh karyawan Pos Indonesia. Situasi lingkungan eksternal dan internal perusahaan mengalami perkembangan yang diikuti oleh semakin kompleksnya risiko bagi aktivitas usaha perusahaan. Terlebih dengan semakin tumbuhnya bisnis jasa keuangan yang dikelola Pos Indonesia. Semakin kompleksnya risiko terhadap Perusahaan tersebut meningkatkan kebutuhan praktek tata kelola yang sehat termasuk di dalamnya pelaksanaan pengelolaan risiko yang efektif dan komprehensif. Manajemen Risiko yang efektif dapat membantu Perusahaan dalam usahanya untuk menghindari atau paling tidak meminimalkan kerugian potensial (potential loss), biaya-biaya yang terpaksa harus dikeluarkan, mempertahankan lingkungan kerja yang kondusif dan dapat meningkatkan shareholder value. Direksi telah menyusun pedoman umum manajemen risiko yang perlu ditaati oleh seluruh insan Pos Indonesia. Direksi berkomitmen untuk mengembangkan budaya sadar risiko (risk consciousness) pada seluruh jenjang organisasi, antara lain meliputi komunikasi yang memadai kepada seluruh jenjang organisasi tentang pentingnya pengendalian internal yang efektif. Akhirnya, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh karyawan atas kerja keras dan dedikasinya sehingga Pos Indonesia dapat mencapai perbaikan dan peningkatan kinerja yang cukup signifikan di tahun 2012. Program

The assessment result indicated an improvement of score as compared to the previous assessment. It indicated that the Board of Directors and employees of Pos Indonesia have seriously and continuously improve the quality of GCG implementation in the organization. We have strong desire to improve all aspects of the organization to be able to make the company healthy andto be able to achieve the best companys performance through the application of good corporate governance principles. In line with the company corporate governance, the Board of Directors also seriously consider the risk management aspects that must be anticipated by all Pos Indonesia employees. The external and internal companys environment have grown and significantly followed by increasingly complex risk of the companys business activity, especially related to the development of the financial services business of Pos Indonesia. The increasingly complex risk of the companys business require the need of good Corporate Governance practices including the implementation of effective and comprehensive risk management. Effective risk management can help the company to prevent or at least minimize the potential losses, the companys costs, maintain good working environment and enhance the shareholders value. The Board of Directors has developed general guidelines for ris management adherence by all Pos Indonesia employees. The Board of Directors committed to develop risk consciousness culture in all organizational level that comprises adequate communication to all e about the importance of effective internal controls.

Finally, we express our thanks and appreciation to all employees for their hard work and dedication with which Pos Indonesia can achieve good performance and significant improvement in 2012. Our transformation program which is currently

90

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

transformasi yang tengah kami jalankan semakin memperoleh titik terang untuk menyongsong masa depan. Kami lakukan ini dengan model kepemimpinan transformasional yang kami harap dapat menyemangati seluruh karyawan. Dapat kami sampaikan pula bahwa transformasi yang dijalankan PT Pos Indonesia bertumpu pada dua kekuatan utama, yakni sikap kepemimpinan (leaderships) dan jiwa kewirausahaan (entrepreneurships) dalam upaya menggerakan roda organisasi agar dapat melakukan perubahan (change). Jenis leaderships yang kami elaborasi adalah transformational leaderships, yakni kepemimpinan yang mampu menggerakan seluruh jajaran Pos Indonesia ke arah perubahan visi dan misi perusahaan untuk menjadikan Pos Indonesia, dari postal company menjadi network company dengan meningkatkan utilisasi aset dan diversifikasi usaha. Dengan perubahan atau transformasi ini ditambah dengan selalu memberikan motivasi agar terus dibangun spirit entrepreneurships maka kami yakin bahwa situasi ini akan menjadikan transformasi Pos Indonesia sebagai sebuah success story di masa mendatang. Kami juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemegang Saham atas segala dukungan yang diberikan, sehingga Perusahaan dapat terus melakukan pengembangan di tahun 2012. Penghargaan juga kami sampaikan kepada para pelanggan, mitra usaha, mitra kerja, dan pemangku kepentingan lain atas kerja sama dan dukungan yang telah diberikan kepada Pos Indonesia.

running has portrayed a bright spot for the future. We do this by adapting a transformational leadership model to encourage all employees.

We also need to mention that the transformation of Pos Indonesia focuses on two main strengths, i.e. leadership and entrepreneurship in effort to move the organization to make changes. The kind of leadership that we elaborate is transformational Leaderships. It is a type of leadership that is able to drive the whole employees of Pos Indonesia to follow the new vision and mission to transform Pos Indonesia from a postal company into a Network Company by increasing asset utilization and business diversification. Through this transformation program and endless effort to promote the entrepreneurship spirit, we are confident to make Pos Indonesia a success story in the future.

We would also express our thanks and highest appreciation for the support from the Shareholders with which the Company could continue to develop in 2012. Our appreciation also goes to our customers, business partners, and all stakeholders for their cooperation and support to PT Pos Indonesia.

Bandung, Juni 2013 / June 2013 Atas nama Dewan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) On behalf of Board of Directors of PT Pos Indonesia (Persero)

I Ketut Mardjana
Direktur Utama | President Director

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

91

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Profil Direksi

Profile of the Board of Directors


I Ketut Mardjana memulai karirnya di Pos Indonesia pada 2008 sebagai Wakil Direktur Utama. Doktor lulusan Monash University, Melbourne tahun 1993 ini selanjutnya dipercaya menjadi Direktur Utama pada tahun 2009. Sebelum bergabung dengan Pos Indonesia, pria kelahiran Bangli Bali tahun 1951 ini, pernah menjabat Kepala Bagian Kerjasama Lembaga Keuangan Regional, Direktur Informasi dan Pengembangan Peraturan BUMN pada Departemen Keuangan. Selain itu pria yang lulus sarjana akuntansi dari Institut Ilmu Keuangan Jakarta tahun 1979 pernah menduduki berbagai posisi penting seperti Direktur Industri Manufaktur pada Kementerian BUMN, Komisaris PT Semen Gresik (Persero-Tbk), Komisaris PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Komisaris PT Semen Tonasa (Persero), Direktur Eksekutif Keuangan PT CMNP Tbk, Komisaris PT Perkebunan Nusantara XI, Komisaris PT Kapita Asia, Komisaris PT Jasa Sarana Jabar, dan Direktur Pengembangan Usaha dan Umum PT Citra Marga Nusa Pala, Tbk. I Ketut Mardjana juga aktif dalam organsasi profesi, antara lain menjadi Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia dan anggota delegasi Indonesia pada Pertemuan Dewan Gubernur Asian Development Bank tahun 1996 dan 1997. I Ketut Mardjana juga aktif menulis karya ilmiah, artikel serta tampil sebagai pembicara dalam berbagai forum nasional maupun internasional. Penghargaan yang pernah diterima selain beasiswa, antara lain adalah: Asian Development Best Executive Awards, Satya Lencana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia, dan ASEAN Social and Economic Corporation Golden Awards. Inspiring CEO 2011, dari Seputar Indonesia (MNC Group). Usia pertanggal 31 Desember 2012 adalah 61 tahun. I KETUT MARDJANA began his career at Pos Indonesia in 2008 as Vice President Director. The Doctoral graduated of Monash University, Melbourne in 1993 was believed to be the next President Director on 2009. Prior to joint Pos Indonesia,the man who was born in Bangli, Bali 1951, had served as the Head of Cooperation Section of Regional Financial Institutions, Director of Information and Regulatory Development of Enterprises (BUMN) in the Ministry of Finance. He was graduated as Accounting Degree in 1979 from Institut Ilmu Keuangan Jakarta has held various important positions such as Director of Manufacturing Industry in the Ministry of Enterprise (BUMN), Commissioner of PT Semen Gresik (Limited Corporation-Inc), Commissioner of PT Indocement Tunggal Prakarsa Inc.,Commissioner of PT Semen Tonasa (Limited Corporation), Executive Director of Finance of PT CMNP Inc.,Commissioner of PT Perkebunan Nusantara XI, Commissioner of PT Kapita Asia, Commissioner of PT Jasa Sarana Jabar, and Director of Business Development and General of PT Citra Marga Nusa Pala Inc. .I Ketut Mardjanaal so actived in the profession organization, among others, to be Deputy of General Secretary of Indonesia Travel Corporate Association and the Indonesian delegation at the meeting of the Board of Governors of Asian Development Bank in 1996 and 1997. I Ketut Mardjana also wrote some scientific works, articles and appeared as a speaker in various national and international forums. He received some awards among others: Asian Development Awards Best Executive, Satya Lencana and ASEAN Social and Economic Corporation Golden Awards. Inspiring CEO 2011, from Seputar Indonesia (MNC Group). He is 61 years old by the end of December 2012.

I Ketut Mardjana
Direktur Utama President Director

92

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Sebelum menduduki posisi sebagai Wakil Direktur Utama Pos Indonesia Sukatmo Padmosukarso adalah VP Wakil Direktur Utama Bank Internasional Indonesia. Pria kelahiran Wonogiri, Jawa tengah tahun 1957 aktif pula menjadi Komisaris independen pada PT Bank Rabobank International Indonesia serta Direktur Eksekutif di Perbanas. Gelar Sarjana Muda Sastra Inggris diperolehnya dari Universitas Sebelas Maret tahun 1979 dan Sarjana Ekonomi Manajemen dari Universitas Indonesia tahun 1986, sedangkan gelar MBA diperolehnya dari Curtin Business School, Curtin University of Technology, Perth tahun 1993. Usia pertanggal 31 Desember 2012 adalah 55 tahun. Before assuming the position as Vice President Director of Pos Indonesia, Sukatmo Padmosukarso was Deputy President Director of the Bank Internasional Indonesia. He was born in Wonogiri, Central Java in 1957 also became actived in the Independent Commissioner of PT Bank Rabobank Internasional Indonesia and also Executive Director in Perbanas. He obtained English Literature Bachelors degree from Universitas Sebelas Maret in 1979 and a Bachelor of Economics Management from University of Indonesia in 1986, and obtained MBA degree from Curtin Business School and from Curtin University of Technology, Perth 1993. He is 55 years old by the end of December 2012.

Sukatmo Padmosukarso
Wakil Direktur Utama Vice President Director

Tavip Parawansa sebelum menjabat Direktur Keuangan Pos Indonesia adalah Risk Management Credit Officer pada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan Direktur Utama pada PT Mentari Multimedia (M2V) serta Dewan Komisaris pada PT Mentari Multimedia (M2V). Pria kelahiran Jakarta tahun 1964, berhasil meraih gelar Sarjana Ekonomi Manajemen dari Universitas Krinadwipayana. Tavip Parawansa telah mengikuti beberapa training di bidang perbankan antara lain: BII Management Developing Program, Brand Positioning & Direct Marketing di Bangkok, Bank Marketing Management Program, Super Service Exellence, Risk Management Guidelines for Indonesian Banking, dan Thomas International Assessment Training. Usia pertanggal 31 Desember 2012 adalah 48 tahun. Tavip Parawansa was a Credit Risk Management Officer at Bank Restructuring Agency (BPPN) before he serves as Finance Director Pos Indonesia, He was also as the Director of the PT Mentari Multimedia (M2V) and the Board of Commissioners of PT Mentari Multimedia (M2V). He was born in Jakarta, 1964, earned a degree in Economics Management from the Universitas Krinadwipayana. Tavip Parawansa had attended some training in banking, among others: BII Developing Program Management, Direct Marketing & Brand Positioning in Bangkok, Bank Marketing Management Program, Super Service Excellence, Risk Management Guidelines for Indonesian Banking, and Thomas International Assessment Training. He is 48 years old by the end of December 2012.

Tavip Parawansa
Direktur Keuangan Director of Finance

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

93

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Setyo Riyanto
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis Director of Marketing and Business Development

Setyo Riyanto meraih Doktor Pemasaran dari Universitas Padjadjaran Bandung pada 2002. Sebelum terpilih menjadi Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis, ia pernah menjadi Ketua Yayasan Pendidikan Bhakti Pos Indonesia dan Direktur PT Prima Yasa Eduka. Pria kelahiran Jakarta tahun 1962 ini adalah anggota peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengembangan bisnis serta Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Padjadjaran. Beberapa jabatan di Pos Indonesia yang pernah menjadi tanggung-jawabnya adalah sebagai Fungsional Perusahaan Bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia, Proyek Restrukturisasi Perusahaan, Fungsional Perusahaan Bidang Penerapan Manajemen Mutu Terpadu, Fungsional Perusahaan Bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia, Koordinator Tim Implementasi Penyempurnaan Organisasi, Kepala Proyek Optimalisasi Kapasitas Pusat Pelatihan dan Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Bisnis serta tugas belajar pada Pendidikan Tinggi Pos Indonesia serta MM pada Universitas Gadjah Mada. Jabatan organisasi profesi yang pernah disandangnya adalah sebagai Director Professional Certification, Indonesia Marketing Association, Chapter Jawa Barat. Usia pertanggal 31 Desember 2012 adalah 50 tahun. Setyo Riyanto earned a Marketing Doctorate Degree from the Universitas Padjadjaran Bandung in 2002. Before elected as Director of Marketing and Business Development, he had become Chairman Yayasan Pendidikan Bhakti Pos Indonesia and Director of Yasa Prima Eduka. He was born in Jakarta in 1962, was a researcher fellow at the Center for Research and Development Business and Community Services Agency of Universitas Padjadjaran. He had served several positions in Pos Indonesia, was as the the member of Company Functional of Organization Field and Human Resources, the member of Corporate Restructuring Project, the member of the Company Functional of Area Application of Integrated Quality Management, the member of Functional Corporate of Organizations Sector and Human Resources, Organizational Improvement Implementation Team Coordinator, the Head of Capacity Optimization Project Training Center and Head of Planning and Business Development. He was also assigmented to learn in Pendidikan Tinggi Pos Indonesia and MM at the Universitas Gadjah Mada. The position of professional organizations that he had assumed was a Director of Professional Certification, Indonesia Marketing Association, Chapter of West Java. He is 50 years old by the end of December 2012. Ismanto lahir di Jua-Jua, Sumatera Selatan tahun 1963. Sebelum menjabat sebagai Direktur Operasi Surat Pos dan Logistik Kepala Wilayah Usaha Pos Regional Jawa tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pria lulusan S2 Manajemen pada Sekolah Tinggi Manajemen Bandung ini pernah menjabat Sekretaris pada Yayasan Pendidikan Bhakti Pos Indonesia. Penugasan khusus yang pernah dilakukannya antara lain: Kunjungan program MM STMB di Singapura dan Malaysia, Organization Transformation di Jakarta, Implementation of Train Post di Bangkok dan Project Body of Knowledge di Bandung. Usia pertanggal 31 Desember 2012 adalah 49 tahun. Ismanto born in Jua-Jua, South Sumatra in 1963, before serving as Director of Postal Letter Operations and Logistics, he was the Regional Postal Chief of Region of Central Java and Yogyakarta. He obtained master of Management from Sekolah Tinggi Manajemen Bandung had served as the Secretary in Yayasan Pendidikan Bhakti Pos Indonesia. The assignments he has done among others: STMB MM visit program in Singapore and Malaysia, Organization Transformation in Jakarta, Implementation of Train post in Bangkok and the Project Body of Knowledge in Bandung. He is 49 years old by the end of December 2012.

Ismanto
Direktur Surat dan Paket Director of Mail and Parcel

94

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Budi Setiawan adalah lulusan Master of Applied Finance University of Western Sydney Australia pada tahun 1998. Beberapa jabatan yang pernah menjadi tanggung jawabnya adalah Senior Vice President Jasa Keuangan, Senior Vice President Treasury di PT. Pos Indonesia. Budi Setiawan juga pernah menjadi anggota Dewan Pengawas Dana Pensiun Pos Indonesia serta Komisaris pada PT Bhakti Wasantara Net. Budi sempat bertugas sebagai Ketua Komite Kerja bidang Keuangan Komite Penyehatan Pos Indonesia, Ketua Tim Kajian Bersama Strategis Perusahaan, Ketua Komite Kerja Bidang Jasa Keuangan, dan Komite Penyehatan Perusahaan. Pria kelahiran Magelang tahun 1963 ini mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Australia (Ausaid Program) untuk Post Graduate Program pada tahun 1997 serta mendapatkan penugasan khusus International Postal Service di Bangkok, Thailand. Usia pertanggal 31 Desember 2012 adalah 49 tahun. Budi Setiawan was graduated of Master of Applied Finance University of Western Sydney Australia in 1998. Some of the positions that had become his responsibility were the Senior Vice President of Financial Services, Senior Vice President Treasury at PT Pos Indonesia. Budi Setiawan has also been a member of the Supervisory Board of the Retired Fund of Pos Indonesia and Commissioner of PT Bhakti Wasantara Net. Budi had served as Chairman of the Working Committee on Financial Sector Restructuring Committee of Pos Indonesia, Chairman of the Company Joint Strategic Assessment Team, Chairman of the Working Committee on Financial Services Sector, and Corporate Restructuring Committee. The man who was born in Manila in 1963 received a scholarship from the Government of Australia (Ausaid Program) for the Post graduate Program in 1997 and get a special assignment of the International Postal Service in Bangkok Thailand. He is 49 years old by the end of December 2012. Entis Sutisna sebelum menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum adalah Kepala Wilayah Usaha Pos Regional Jabodetabek dan Banten serta Kepala Pusat Perencanaan dan Transformasi Perusahaan. Penerima Satya Lencana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia tersebut terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Tinggi Pos lanjutan tahun 1993 dan meraih gelar MM bidang Manajemen dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tahun 1994. Pernah mengikuti beberapa pelatihan bidang perposan dan Postal Management Course di Bangkok. Penugasan khusus yang pernah dilakukan antara lain mengikuti Direct Mail 97 Exhibition di Singapura hingga Studi Strategis luar Negeri Lemhannas Republik Indonesia di Jerman. Pria kelahiran Batujajar tahun 1960 ini, mendapatkan penghargaan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia. Usia pertanggal 31 Desember 2012 adalah 52 tahun. Before serving as Director of Human Resources and General, Entis Sutisna was the Head of Post Regional Business of Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek) and Banten, he was also the Head of Planning and Corporate Transformation. The Satya Lencana Wira Karya recipient of the President of Republic of Indonesia was listed as a student of Advanced Pos Higher Education (Pendidikan Tinggi Pos Lanjutan) in 1993 and earned MM degree Management of Universitas Gadjah Mada in 1994. He had attended some post activities training and Postal Management Course in Bangkok. Special assignment ever undertaken for him, among others, following the Direct Mail 97 Exhibition in Singapore to Foreign Strategic Studies of institutions of national defense of the Republic of Indonesia in Germany. He was born in Batujajar, awarded Satya Lencana Wira Karya of the President of the Republic of Indonesia. He is 52 years old by the end of December 2012.

Budi Setiawan
Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan Director of Technology and Financial Services

Entis Sutisna
Direktur Sumber Daya Manusia & Umum Director of Human Resources & General Affairs

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

95

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Tanggung Jawab Laporan Tahunan


Annual Report Accountability
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Pelaporan Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran dari Laporan Tahunan ini berikut laporan keuangan dan informasi keuangan lain yang terkait. Reporting Responsibility The Board of Commissioners and the Board of Directors hereby declare to take full responsibility of the truth of the contents of this Annual Report including the financial report and other relevant financial information.

Dewan Komisaris
Board of Commissioners

Basuki Yusuf Iskandar


Komisaris Utama President Commissioner

Tumpak Hatorangan Panggabean


Komisaris Commissioner

Karyono Supomo
Komisaris Commissioner

Bambang Widianto
Komisaris Commissioner

96

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Direksi
Board of Directors

I Ketut Mardjana
Direktur Utama President Director

Sukatmo Padmosukarso
Wakil Direktur Utama Vice President Director

Tavip Parawansa
Direktur Keuangan Finance Director

Ismanto
Direktur Surat dan Paket Mail and Parcel Director

Budi Setiawan
Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan Technology and Financial Services Director

Setyo Riyanto
Direktur Ritel dan Properti Retail and Property Director

Entis Sutisna
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Human Resources and General Affairs Director

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

97

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Pembahasan dan Analisis Manajemen


Management Discussion and Analysis

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

98

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

we believe the importance of Networking in expanding the business and achieving greater performance

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

99

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Tinjauan Industri
Industrial Review
Tinjauan Industri Dalam sejarah perkembangannya, industri Pos Dunia pos merupakan industri kurir yang bertugas
In its historical development, postal industry can be said as courier industry delivering any written message from the sender to the receiver; its product is known as a letter/mail. In the beginning, mail industry was strategically prominent to the societies and government, because the communication technology had not improved as today. In other words, the courier industry at that time converged with communication industry until the birth of telephone and telegraph. The development of communication and telecommunication has brought huge impacts to the courier industry, mail in particular. From the data of Universal Postal Union, the volume of global conventional mail decreased inasmuch 57 billion from 2006 to 2010. Additionally, the analysis conducted by International Post Corporation showed high probability in the volume decreasing in the next 15 years. Thus, the major challenges in current postal service are to:

Review of melakukan penyampaian berita tertulis dari World Postal Industry pengirim kepada penerima, produknya disebut surat. Perkembangan industri persuratan pada mulanya merupakan industri strategis dan penting bagi masyarakat dan pemerintahan mengingat saat itu teknologi telekomunikasi belum berkembang. Dapat dikatakan pada waktu itu industri kurir berkonvergensi dengan industri komunikasi sampai lahirnya telepon dan telegraf. Perkembangan industri komunikasi dan telekomunikasi telah membawa dampak besar bagi industri kurir, terutama surat. Berdasarkan data yang dihimpun dari Universal Postal Union, volume surat konvensional global mengalami penurunan sebesar 57 miliar dari tahun 2006 ke tahun 2010. Selain itu, hasil analisa yang dilakukan oleh International Post Corporation menunjukan adanya kemungkinan yang tinggi untuk penurunan volume tersebut dalam 15 tahun yang akan datang. Dengan demikian, tantangan utama di dalam dunia pelayanan jasa pos saat ini adalah sebagai berikut : 1. Mengestimasi volume surat-menyurat konvensional (via pos dan kurir) di kemudian hari. 2. Adanya persaingan yang ketat antara jasa layanan pos dan kurir swasta. 3. Perkembangan teknologi dan perubahan demografis masyarakat pun membuat pelanggan berpindah dari korespondensi surat konvensional kepada surat elektronik. Melihat hal-hal tersebut di atas, Kewajiban Pelayanan Universal ( Universal Service Obligation atau USO ) layanan pos pemerintah atau publik yang ada pada saat ini dapat menjadi sulit dipertahankan dan tidak dapat mengandalkan pendapatan dari surat konvensional saja. Menghadapi permasalahan ini, secara otomatis para penyedia jasa pos milik pemerintah atau publik di seluruh dunia harus mampu mempunyai model bisnis yang mampu mendukung kesinambungan.

1. Estimate the volume of conventional mail (via post and courier) in the later time. 2. Deal with existing high competitiveness between postal service and private courier service. 3. Cope with technological advancement and changes in society demographic altering their interests from conventional mail correspondence into electronic mail. Taking these into account, the current Universal Service Obligation (USO) of government or public postal service becomes less sustainable and therefore income cannot be fully relied on the conventional mail services. By coming face to face with these obstacles, the postal service provider of either government or public all over the world should be in the possession of business model capable of supporting the sustainability.

100

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Menurut International Post Corporation, beberapa faktor pendorong yang dapat merubah proses layanan pos milik pemerintah atau publik di masa depan, adalah : zz Ketidakpastian dari relevansi surat-menyurat bagi pelanggan di kemudian hari. zz Peran pengirim dan penerima dalam menentukan relevansi surat-menyurat. zz Adanya keanekaragaman pilihan dalam komunikasi bisnis melalui akses broadband dan pengembangan teknologi seluler. z z Hasil dari penurunan volume suratmenyurat dikarenakan persaingan, liberalisasi pasar, dan respon terhadap peraturan yang berlaku. zz Tekanan sosial untuk mengurangi jumlah penggunaan kertas sebagai tindakan untuk melestarikan lingkungan. zz Resiko dari penurunan surat-menyurat yang diakibatkan oleh resesi ekonomi. zz Tingkat permintaan dari pengirim dan penerima untuk jasa yang lebih baik dan harga yang lebih terjangkau. zz Perubahan profil demografi pelanggan dan karyawan pos, dan zz Kesempatan untuk mengangkat nama pos yang berasal dari kebutuhan akan kepercayaan, privasi dan keamanan dari pelanggan. Secara umum, langkah-langkah yang wajib dilakukan seluruh penyedia layanan pos milik pemerintah atau publik di seluruh dunia antara lain diversifikasi produk, penyesuaian harga, perubahan kebijakan, dan peningkatan produktivitas. Selain itu, penyedia layanan pos milik pemerintah atau publik harus memperhatikan kebutuhan pelanggan (customer centric service), termasuk kualitas pelayanan yang mereka harapkan. Ini menjadi tantangan utama Pos Indonesia untuk mengembangkan usaha kurirnya.

According to International Post Corporation, some factors may change the process of either government or public postal service in the future, they are: zz The uncertainty of correspondence relevance for customers in the following days. zz The roles of sender and receiver in determining the correspondence relevance. zz The varied options in business communication through broadband access and cellular technological advancement. zz The result of the decreasing volume of correspondence due to competitive services, market liberalization, and response to current valid regulation. zz Social demand regarding the reduction of paper in use as an effort of environmental preservation. zz The risk of decreasing correspondence as a result of economic recession. zz The number of demand from sender and receiver asking for better services and more affordable cost. zz The changes in demographic profile of customers and employees, and zz The opportunity to promote postal services that come from the needs of trust, privacy, and customer security.

Faktor Pendorong Perubahan dan Langkah-langkah yang Wajib Diambil


The Driving Factors on Changes and Steps Need to be Taken

In general, the steps need to be taken by either government or public postal service around the globe can be made through product diversification, price adjustment, changes in policy, and increasing productivity. In addition, both postal service providers should also consider what are needed by the customers (customercentric service), including the expected service of quality. This has now become the major challenges for PT Pos Indonesia (Persero) to expand its courier business.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

101

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Investment Plan untuk meningkatkan efisiensi dan keefektivan for World Postal pelayanan. Namun, perlu diperhatikan Industry bahwa investasi yang tepat sasaran wajib memperhatikan besaran volume surat menyurat konvensional, karena aspek ini memiliki implikasi operasional bagi para penyedia layanan pos milik pemerintah atau publik. Salah satu implikasi operasional tersebut adalah penyesuaian prosedur operasional dan peningkatan kualitas layanan. Apabila investasi yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan implikasi operasional di atas, maka investasi tersebut dapat menghasilkan laba yang optimal.

Rancangan Industri layanan pos di seluruh dunia secara Investasi umum sedang menanam modal yang cukup tinggi bagi Industri Pos Dunia pada sisi transportasi dan teknologi penyortiran

Worldwide postal service industries are now investing high capital on transportation and sorting technology in order to improve its service effectiveness and efficiency. However, the targeted investment should consider the volume scale of conventional correspondence since this aspect has operational implication on both government and public postal service providers. One of them is operational procedure adjustment and service quality improvement. When the investment meets the operational implication, it can then yield optimum profits.

Bagaimana melakukan positioning surat konvensional di dunia online dengan adanya perkembangan dunia teknologi informasi saat ini, industri layanan pos milik pemerintah atau publik di seluruh dunia diharapkan untuk menjadikan surat konvensional sebagai bagian dari suatu lingkungan yang interaktif dan terintegrasi dengan teknologi, bukan sebagai suatu sarana tradisional dalam berkomunikasi. Dengan demikian, model bisnis layanan pos milik pemerintah atau publik harus terfokus pada nilai yang ditawarkan (Value - Oriented). International Post Corporation memperkirakan bahwa penyedia layanan pos milik pemerintah atau publik akan lebih berkonsentrasi di pasar pos domestic, meskipun layanan mereka terintegrasi dengan teknologi. Namun, beberapa penyedia layanan pos milik pemerintah atau publik di negara tertentu juga berusaha untuk memperoleh pendapatan yang cukup signifikan dari pasar pos internasional. Melihat hal ini, para penyedia layanan pos tersebut harus bekerjasama dengan penyedia layanan pos yang lain, termasuk pesaing dalam industri tersebut.

How do we do positioning of conventional letters in this online world and in the rapid advancement of information technology? Both government and public postal service providers all over the world are expected to treat conventional mail as a part of interactive environment and it is integrated to technology, not as a traditional way of communicating. Thus, the business model of government and public postal services should focus on the value offered (value-oriented).

International Post Corporation estimates that both government and public postal service providers will concentrate more on domestic market, though their services have been technologically integrated. However, several postal services providers; both government and public, in particular countries also focus on gaining significant income from international market. Looking at these facts, the postal providers should cooperate with other postal services, including their competitors.

102

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Para pemangku kepentingan (terutama pemerintah) yang berkepentingan langsung dengan operator jasa pos yang bergerak dalam bidang kewajiban pelayanan universal wajib menyadari bahwa akan terdapat perubahan mendasar pada kegiatan surat-menyurat. Menurut International Post Corporation, perusahaan jasa pos yang melayani kewajiban pelayanan universal akan berevolusi dari penyedia layanan surat-menyurat konvensional menjadi penyedia layanan internet broadband. Para operator jasa pos di dunia, jika tetap berkonsentrasi pada layanan surat pos konvensional, diperkirakan akan tetap memerlukan dukungan kebijakan dan finansial dari pemerintah agar dapat menjaga kesinambungan bisnisnya atau kesinambungan tugas pelayanan umumnya PSO.

Stakeholders (especially the government) concerned directly with the postal service operator who is engaged in universal service obligations must realize that there will be fundamental changes in the activities of the correspondence. According to the post international corporation, postal services company serving the universal service obligation will evolve from conventional mailing service providers to broadband internet service providers. The postal service operators in the world, if concentrating on conventional postal mail services, they will continuously need support and financial policies of the government in order to maintain their business continuity or their continuity on general service tasks (Public Service Obligation or PSO).

Kewajiban Pelayanan Universal (USO) Perposan di Masa Depan


Universal Service Obligation (USO) of Future Postal

Analisa skenario memberikan gambaran yang baik untuk memperhitungkan tantangan-tantangan yang akan terjadi di masa depan. Para konsumen akan menjadi fasih dalam menggunakan teknologi untuk memperoleh informasi dan jumlah mereka akan menjadi jauh lebih banyak dibandingkan dengan saat ini. Beberapa skenario yang dibangun oleh International Post Corporation bagi para operator layanan pos milik pemerintah atau publik pada tahun 2025 adalah sebagai berikut : zz Skenario pertama menggunakan asumsi penurunan yang relatif lambat. Volume surat yang dikirimkan menurun sebesar 40 sampai 60 persen pada tahun 2025. Hal ini merupakan kelanjutan dari penurunan volume surat saat ini, yaitu sebesar 2,5 sampai 4 persen pertahun, dan zz Skenario kedua menggunakan asumsi adanya penurunan yang signifikan, diperkirakan terjadi penurunan sebesar 90 persen dari volume surat yang dikirimkan pada tahun 2025, dengan berpatokan pada asumsi penurunan 15 persen pada negara tertentu saat ini. Terlebih lagi, perkembangan teknologi ICT yang canggih diperkirakan akan menjadikan layanan pos milik pemerintah atau publik menjadi kurang relevan.

Scenario analysis provides a good overview to account for the challenges that will occur in the future. The consumers will be literate in using technology to obtain information and their number will be far more than that of the current.

Skenario untuk 2025 Berdasarkan Analisa International Post Corporation


Scenario for 2025 Based on International Post Corporation Analysis

Several scenarios constructed by the international post corporation for both government and public postal service operators in 2025 are as follows: zz The first scenario is to use the assumption of a relatively slow decline. The volume of mails sent decreases by 40 to 60 percent in 2025. This is a continuation of the current decline in mail volumes, namely by 2.5 to 4 percent per year, and zz The second scenario is to use the assumption of a significant decline; an estimated decline of 90 percent of the volume of the mails sent in 2025, with a reduction based on the assumption of 15 percent in particular countries at current time. Additionally, the development of advanced ICT technologies may make both government and public postal services become less relevant.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

103

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

104

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Admail Pos atau direct mail atau surat pemasaran langsung muncul sebagai salah satu kesempatan yang dapat dikembangkan lebih jauh. Namun, untuk memaksimalkan potensi bisnis surat pemasaran langsung tersebut, para operator industri layanan pos perlu meningkatkan fungsi pemasaran mereka dan bukan hanya memperhatikan kegiatan operasional dalam pengiriman surat. Tantangan yang wajib untuk dihadapi oleh surat pemasaran langsung adalah penggunaan internet sebagai media pemasaran on line. Dengan meningkatkan fungsi surat pemasaran langsung sebagai media pemasaran yang relevan, terkini, fleksibel, hemat biaya, dan tepat sasaran, pihak pemasaran dari suatu perusahaan akan

Admail Pos or direct mail or direct marketing mail emerges as one of many opportunities that can be further developed. However, to maximize the business potential of the direct marketing mail, the postal service industry operators need to enhance their marketing function and not only pay attention to the operational activities in the delivery of mails. The challenge that must be faced by the direct marketing mail is the use of internet as online marketing medium.

Keberadaan AdMail Pos


The Existence of AdMail Pos

By improving the function of direct marketing mail as the medium that is relevant, current, flexible, cost-effective, and targeted, the marketing of a company will be able to include direct mail

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

105

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

mampu mengikutsertakan surat pemasaran langsung sebagai salah satu kunci dari kegiatan pemasaran mereka. Beberapa operator pos di Eropa, seperti La Poste dan Deutsche Post telah menawarkan jasa pengiriman surat pemasaran langsung kepada pihak pemasaran di berbagai perusahaan terkemuka sebagai salah satu bentuk media pemasaran yang terintegritas. Pada dasarnya, International Post Corporation menyatakan bahwa ada dua aspek yang mendasari pemilihan media pemasaran langsung pada suatu perusahaan. Yaitu aspek ekonomi dan aspek demografis. Aspek ekonomi berkaitan dengan anggaran yang tersedia dalam melakukan pemasaran. Para pihak pemasaran di suatu perusahaan akan cenderung memilih media pemasaran berbiaya yang lebih rendah, namun cukup efektif dari segi penjualan. Aspek demografis, di sisi lain lebih mengacu kepada karakter pihak pemasaran yang nantinya bertugas memilih media pemasaran. Jika pihak pemasaran di suatu perusahaan didominasi oleh kaum muda yang berumur 30 sampai 35 tahun, maka kecenderungan untuk menggunakan media pemasaran online akan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan surat pemasaran langsung. Demikian pula sebaliknya dengan suatu perusahaan yang didominasi oleh para pihak

marketing as one of their key marketing activities. Several post offices in Europe, such as La Poste and Deutsche Post have offered the delivery service of direct marketing mail to any marketing in various leading companies as one of the integrated marketing media.

International Post Corporation states that there are two underlying aspects in selecting the media of direct marketing in a company. Both are the economic and demographic aspects. The former relates to the budget available to marketing. The marketing team in a company tends to choose lower-cost marketing media, yet effective enough in terms of sales. The later, in the other hand, refers more to the marketer characters who will later be in charge of selecting the media. If young people aged 30 to 35 years dominate the marketing in a company, the tendency to use online marketing media will be higher than direct mail marketing. On the contrary, if a company is dominated by senior marketing, they tend to use direct mail marketing than online marketing media.

106

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

pemasaran yang lebih senior. Mereka memiliki kecenderungan untuk menggunakan surat penawaran langsung dibandingkan dengan media pemasaran online. Melihat persaingan yang terjadi antara kedua media pemasaran ini, pihak operator industri layanan pos milik pemerintah atau publik wajib memberikan infomasi yang tepat mengenai keunggulan surat pemasaran langsung. Keunggulan tersebut adalah membangun hubungan yang baik antara merk perusahaan dengan para pelanggan. Selain itu, surat pemasaran langsung juga dapat terintegrasi dengan baik dengan media pemasaran lainnya. Seperti majalah, selebaran, dan media tertulis lainya, di mana integrasi ini akan memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk berhubungan secara langsung dengan perusahaan. Selain mampu menjelaskan tentang keunggulan dari surat pemasaran langsung, para penyedia layanan pos milik pemerintah atau publik juga harus mampu menjawab kekhawatiran pihak pemasaran mengenai biaya, waktu pengiriman, dan tingkat pengukuran. Sebagai contoh, bagaimana penyedia layanan pos milik pemerintah atau publik menyesuaikan mekanisme harga agar lebih terjangkau. Looking at the competition between both media, the industry operator of both government and public postal services shall provide information regarding the exact advantages of direct marketing mail. The advantage is to build a good relationship between brand companies with customers. In addition, direct marketing mails can also well integrate with other marketing media such as magazines, pamphlets, and other written media. This integration may ease the customer to deal directly with the company.

Not only being able to explain the advantages of direct marketing mail, the government and public postal service providers should also be able to address the concerns regarding the cost of the marketing, delivery time, and measurement level. For instance, the way both providers adjust the mechanism to make prices more affordable.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

107

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Tinjauan Perkembangan Pos Indonesia dalam Konteks Organisasi Industri


Overview of Developments of PT Pos Indonesia in Industrial Organization Context

Perubahan zaman dan perkembangan teknologi tentu mempengaruhi jatuh bangunnya industri pos di tanah air. Jasa pos yang bercirikan pengantaran surat bagi komunikasi antar penduduk tersubstitusi secara sempurna oleh layanan SMS dan e-mail. Demikian pula terjadi pada bisnis logistik modern dewasa ini yang semakin maju dengan dilengkapi teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini pun membuat Pos Indonesia tertinggal dalam bisnis layanan pengiriman barangnya. Sama seperti yang dialami industri pos dunia. Terjadi penurunan volume industri pos di seluruh dunia, terutama dalam jasa pengiriman surat. Para operator industri pos di seluruh dunia menyadari bahwa dewasa ini adalah era konektivitas logistik, sementara bisnis surat telah menjadi sunset industry.

Changing times and technological developments surely affect the rise and fall of the postal industry in the country. The postal service characterized by the delivery of mail communication among residents is completely substituted by sms and e-mail services. Similarly, todays modern logistics business is growing rapidly together with the information and communication technology. This makes PT Pos Indonesia is left behind in its goods delivery service, just as what the world postal industries experience. There has been a decline in the volume of postal industry worldwide, especially in mail service.

The postal industry operators around the world realize that today is the era of logistics connectivity, while the mail business has become a sunset industry.

4.000.000 3.500.000 3.000.000 2.500.000 2.000.000 1.500.000 1.000.000 500.000 0 (500,000) 2003 Pendapatan
Revenues (16,70) (10,39) (7,90) 0,22 (1,31) (3,04) 3,95 1,68 5,08 5,33

10,00 5,00 0,00 (5,00) (10,00) (15,00) (20,00) 2005 2006 Biaya
Expenses

2004

2007

2008

2009 Laba/Rugi
Profit/Loss

2010

2011

2012 Profit Margin


Profit Margin

Premis tersebut kiranya hampir betul jika melihat awal-awal berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang telah menggantikan layanan suratpos individual. Selama lebih dari satu dasawarsa yang lalu Pos Indonesia mengalami penurunan volume produksi yang tajam. Perusahaan terus menerus mengalami kerugian dalam capaian kinerja keuangannya sejak tahun 2003 dan nyaris bangkrut di periode antara tahun

If we look at the early development of information and communication technology that has now replaced the individual postal mail, the premise can be said almost correct. For over than the last decade, PT. Pos Indonesia experienced a sharp decline in its production volume. The company had continued to experience losses in the achievement of financial performance since 2003 and nearly went bankrupt in the

108

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

2004 hingga 2008. Pilihan yang ada selanjutnya hanyalah apakah Pos Indonesia akan membiarkan dirinya tenggelam dalam era kemajuan teknologi dan tidak mampu memasuki era konektivitas logistik ataukah perusahaan memilih untuk berani melakukan revitalisasi dan mentransformasikan dirinya sejalan dengan kemajuan teknologi dan memasuki era konektivitas logistik dengan membangun kompetensi baru. Jika pilihan kedua yang diambil tentu memiliki konsekuensi bahwa manajemen Pos Indonesia harus menggabungkan dua landasan utama, yakni leadership yang kuat dan jiwa entrepreneurship, terutama di kalangan pimpinannya. Hal ini merupakan prasyarat dalam membangun kompetensi baru yang diperlukan dalam menghadapi era konektivitas logistik yang ditandai dengan kemajuan information and communication technology (ICT). Leadership yang kuat diperlukan untuk memberikan directions kepada para karyawan perusahaan ke arah visi baru, meyakinkannya bahwa visi tersebut bernilai dan dapat dicapai perusahaan, serta mampu memotivasi para karyawan untuk melakukan perubahan. Sedangkan jiwa entrepreneurship diperlukan oleh seluruh karyawan perusahaan dari semua levelnya untuk mampu melakukan terobosan-terobosan bisnis baru yang sesuai dengan perubahan zaman serta berani mengambil keputusan untuk melakukan revitalisasi, turnaround, dan bertransformasi. Revitalisasi dan transformasi Pos Indonesia tidak saja bertujuan untuk menjaga going concern perusahaan, menjadikannya sebagai perusahaan yang bernilai, menguntungkan, bereputasi baik serta tumbuh dan berkembang di masa depan. Keharusan melakukan revitalisasi dan transformasi sebagai bagian dari blueprint strategi manajemen perusahaan didorong oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, terjadinya perubahan lingkungan bisnis dan persaingan yang semakin tajam dan perubahan paradigma masyarakat terhadap perlunya kecepatan layanan. Hal ini menimbulkan cara berfikir dan tahapan transformasi dengan urutan sebagai berikut: Pertama, pada awalnya

period of 2004 to 2008. The next option for PT. PT Pos Indonesia is whether it will let itself sink into the era of technological advancement and not able to enter the era of logistics connectivity or it will revitalize and transform itself in line with advances in technology and enter the era of logistics connectivity by building new competencies?

The second option has the consequences to the management that PT.Pos Indonesia has to incorporate two main runways; the strong leadership and entrepreneurships mind, especially among its leaders. This is such a prerequisite in building new competencies needed in the facing the logistics connectivity era marked by the progress of information and communication technology (ICT). The strong leadership is required to provide directions to the employees towards the new vision, ensuring that the vision is prominent and is achievable, and at the same time to motivate the employees to make changes. In the other side, the entrepreneurship mind is required by all the employees to be able to make a breakthrough in creating a new business according to dynamic changes in time as well as be able to make decisions to revitalize, turnaround, and transformation.

The revitalization and transformation of PT. Pos Indonesia are not only aimed at keeping the companys going concern, but also at making it a valuable, profitable, and reputable company that grows well in the future. The needs of revitalization and transformation as a part of managements blueprint strategy are encouraged by the development of information and communication technology, changing in business environment, high competition, and the societys changing paradigm regarding the service acceleration. This emerges new way of thinking and transformation steps in the following order: First, initially PT. Pos Indonesia grows on the basis of resource-based

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

109

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Pos Indonesia maju dan berkembang berbasis pada resource-based management, yaitu bertumpu pada sumberdaya utama yang dimilikinya yakni kantor-kantor pos yang tersebar di seluruh tanah air dan para pengantar pos yang siap melakukan delivery kiriman surat, paket dan uang (weselpos). Kompetensi dasar perusahaan yang dikelola manajemen adalah collecting dan delivery kiriman surat dan paket melalui loket-loket yang tersebar di seluruh kantor pos serta banyaknya para pengantar yang siap mengerjakan tugas tersebut. Kedua, terjadinya penurunan volume surat individual secara drastis karena kemajuan teknologi telah mengharuskan kompetensi dasar perusahaan dirubah (change) dan ditransformasikan dari kompetensi collecting dan delivery surat dan paket menjadi kompetensi konektivitas dan logistik yang berbasis corporate customers dan business industry. Dengan kata lain, Pos Indonesia maju dan berkembang di samping berbasis resource-based dari kantorkantor pos yang ada harus dilengkapi pula dengan competency-based management, yaitu bertumpu pada kemampuan melakukan bisnis di luar surat dan paket untuk mengoptimalisasikan aset-asetnya agar lebih bernilai. Ketiga, competency-based yang dibutuhkan dalam era konektivitas logistik dewasa ini adalah kemampuan mengelola kantor-kantor pos sebagai sebuah jaringan (network) yang bernilai dan dapat dimanfaatkan bagi para pelaku ekonomi di tanah air guna melakukan usahanya. Change yang harus dilakukan adalah menjadikan kantor-kantor pos tidak saja sebagai jaringan fisik (yang dihubungkan melaui armada transportasi), namun juga sebagai jaringan virtual (yang terhubung secara on line) sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan jasa-jasa transaksi keuangan seperti remittance, bill payment, fund distribution, dan bank channelling, serta jasa-jasa logistik, retail, dan property, disamping e-Commerce. Keempat, integrasi dari resource-based dan competencybased Pos Indonesia sebagai perusahaan jaringan bertujuan agar perusahaan memiliki distinctive competencies yang khas dan unik serta memiliki keunggulan dalam menyelenggarakan bisnis mail, logistik, dan transaksi keuangan terutama bagi corporate customers dan business

management, resting on its main resource that post offices spread across the country and the mailman are ready to deliver mails, parcel, and money order (draft). The basic competence managed by the company is collecting and delivery of mails and packages through the spreading post offices and the number of postal worker ready to do the job. Second, the drastic decline in the volume of individual mails due to technological advancement has required the companys competence to be changed and transformed from collecting and delivery to logistic and connectivity competences based on corporate customers and business industry. In other words, PT. Pos Indonesia grows not only based on resource-based of the existing post offices but is also supported by the competencybased management, resting on the ability to make business other than mails and packages to optimize the assets to be more valuable. Third, the competency-based management required in the current logistic connectivity is the ability to run the post offices as valuable networks that can b made use by executives for their businesses. The change that needs to be done is to make the post offices as not only physical networks (connected through transportation mode) but also as a place to expand transaction services such as remittance, bill payment, fund distribution, and bank channeling as well as for logistic services, retail, and property, other than e-commerce. Fourth, it is the integration of resource based and competency-based. PT. Pos Indonesia as a networking company is aimed at making a distinctive competency company that is unique and superior in performing business of mails, logistics, and fund transactions, particularly for corporate customers and business industry. The competency-based of the employees of Indonesia Post is focused to be superior or excellent in terms of process, efficiency, effectiveness, and customer responsiveness or customer satisfaction in conducting this networking business. This is the so-called distinctive competency of PT Pos Indonesia. Fifth, with its newly built competence, PT Pos Indonesia transforms from postal company to Network Company.

110

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

industry. Competency-based para karyawan Pos Indonesia difokuskan agar memiliki superioritas atau keunggulan dalam hal proses, efisiensi, efektivitas, serta customer responsiveness atau kepuasan pelanggan dalam menjalankan bisnis jaringan ini. Inilah yang dimaksud dengan distinctive competency Pos Indonesia. Kelima, dengan kompetensi baru yang dibangunnya maka Pos Indonesia bertransformasi dari perusahaan persuratan (postal company) menjadi perusahaan jaringan (network company). Implikasi Pos Indonesia sebagai network company adalah dibentuknya berbagai diferensiasi produk dan lini bisnis baru sejalan dengan kompetensi yang dibangunnya. Perencanaan strategis perusahaan selama lima tahun ke depan (2012-2016) telah memetakan roadmap target pencapaian hasil integrasi resource-based dan competency-based ini beserta langkah-langkah stratejik dan programprogram kerjanya. Pos Indonesia mengembangkan kompetensi dengan kegiatan yang bertumpu kepada tiga bisnis intinya yaitu layanan pengiriman surat dan paket, logistik, dan jasa keuangan. Pada tahun 2012, pendapatan bisnis surat dan paket berkontribusi sebesar 54%, logistik sebesar 5%, dan jasa keuangan sebesar 34% sehingga ketiganya mengontribusikan 93% total pendapatan usaha Pos Indonesia. Di masa depan, melalui sebaran dan luasnya jaringan yang dimiliki, Pos Indonesia akan memanfaatkan jaringan tersebut untuk mengembangkan keseluruhan portofolio bisnisnya sehingga Pos Indonesia tidak hanya menjadi penyelenggara pos, tetapi mampu bertransformasi menjadi network company yang andal dan terdepan. Sebagai suatu kesatuan perusahaan, Pos Indonesia memiliki pusat pendapatan (revenue center) dan pusat biaya (cost center). Revenue center merupakan kontributor yang kegiatannya dapat menghasilkan pendapatan bagi Pos Indonesia. Di lain pihak cost center adalah bagian yang berkontribusi terhadap keberlangsungan bisnis Pos Indonesia, tetapi tidak berkontribusi secara langsung terhadap pendapatan perusahaan.

The implication of the network company is the establishment of varied product differentiation and various new lines of business in line with the competence constructed. Company strategic planning for the next five years (2012-2016) has mapped out the roadmap of achievement of the integration of resource-based and competencybased together with the strategic steps and its programs.

Until present, Pos Indonesia performs postal service by resting on its three cores of businesses; mail delivery and package, logistics, and financial services. In 2012, the income of mails and packages contributed for 54%, logistics for 5%, and financial services for 34%. All three contributed 93% of the total income of PT Pos Indonesia. In the future, through the distributed and extent of the network, Pos Indonesia will make use the networks to develop its overall business portfolio so that PT. Pos Indonesia not only becomes the postal executives, but also transforms into reliable and leading network company.

As a unit of company, Pos Indonesia has revenue center and cost center. Revenue center is contributor that brings income for PT Pos Indonesia. In the other side, cost center is the part that contributes on the business sustainability, but does not directly contribute to the company income.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

111

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Tinjauan Operasi per Segmen Usaha


Operational Review per Business Segment
Segmen Usaha di dalam Pos Indonesia terdiri dari layanan pengiriman surat dan paket, jasa keuangan, ritel, properti, dan anak-anak perusahaan yaitu PT Pos Logistik Indonesia dan PT Bhakti Wasantara Net (BWN). Produk surat dan paket memiliki tren historis yang diproyeksikan dalam grafik di bawah ini. Business segment in PT Pos Indonesia consists the services of delivery mail, packages, financial, retail, property, and the subsidiaries; PT Pos Logistics and PT Bhakti Wasantara Net (BWN).

Mail products and packages have historical trends projected in the following graph:
dalam ribuan in thousand

500 400 300 200 100 0 2007 2008 2009 2010 2011

EMS EMS Paketpos Cepat LN Express Parcel Post Overseas Remailing Remailing Pos Express Post Express Surat Kilat Khusus Express Mail Admail Pos Admail Pos Kiriman Korporat Corporate Package

Volume Pengiriman Surat Pos Indonesia 2007-2011


The Volume of Mail Delivery of Pos Indonesia 2007-2011

Volume layanan pengiriman surat Pos Indonesia terus menurun selama lima tahun terakhir yang didorong oleh turunnya volume surat standar dengan rata-rata penurunan sampai dengan 14% selama lima tahun terakhir. Walaupun terjadi penurunan yang cukup tajam pada produk surat standar, beberapa produk lain yaitu surat kilat khusus, layanan Express, dan layanan korporat (Admail) menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan.

The volume of mail delivery of Pos Indonesia declined in the last five years. This declining was also supported by the decrease of standard mails with the approximate decline of 14% in the last five years. Despite this sharp decline in the standard mails, some products such as special delivery letter, express service, and corporate service (admail) showed a promising progress.

20 15 10

dalam ribuan in thousand Paketpos Cepat LN Express Parcel Post Overseas Paketpos Biasa LN Standard Parcel Post Overseas Paket Perlakuan Khusus Special Delivery Parcel

5 0 2007 2008 2009 2010 2011

Paket Kilat Khusus Express Parcel Paket Standar Standard Parcel

Volume Pengiriman Paket Pos Indonesia 2007-2011


The Volume of Package Delivery of Pos Indonesia 2007-2011

112

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Dalam kurun waktu 2007 hingga 2011, volume layanan pengiriman paket juga mengalami penurunan dengan rata-rata penurunan 4% per tahun. Akan tetapi, volume pengiriman paket tahun 2011 menunjukkan perbaikan dengan tingkat pertumbuhan 37% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini diharapkan dapat terus berlanjut seiring dengan meningkatnya penggunaan belanja secara online dan pertumbuhan bisnis UKM yang dapat meningkatkan pengiriman barang melalui paket. Sebelum penyelarasan tahun 2012, Pos Indonesia telah mengembangkan inisiatif strategi selama 2013-2017 yaitu membangun kembali posisi kepemimpinan suratpos dan paketpos melalui perbaikan kapabilitas internal, perluasan portofolio produk dan layanan melalui pengembangan Express LN, dan meyakinkan struktur regulasi yang berkelanjutan dan efisien.

In 2007 to 2011, the volume of package delivery also decreased with the approximate decline of 4% per year. However, the volume in 2011 showed progression with the growth level of 37% compared to the previous year. This growth was expected to continue due to the increasing uses of online shopping and the growth of Small Medium Business that could enhance the delivery through packages.

Prior to the alignment in 2012, Pos Indonesia has developed strategy of initiative for 2013-2017, that is to rebuild mail and package postal leadership through internal capability improvement, product portfolio and service expansion through Express LN, and establishment of certain continuous and efficient structure of regulation. Other program that will further describe in chapter IV will support this program.

Melalui layanan logistik yang ditawarkan, pendapatan aktivitas logistik selama 2009-2011 adalah sebagai berikut.

Through the offered service of logistics, the PT Pos Logistik Indonesia (Persero) income of this service in 2009-2011 is: PT Pos Logistik Indonesia (Persero)

0,50 2.90 0,67 0,24 0,83


dalam miliar Rupiah in billion IDR Lain-lain Others Warehouse Warehouse Freight Forwarding Freight Forwarding

2009

2010 Pendapatan SBU Logistik 2009-2011


The Income of Logistic of 2009-2011

2011

Selama kurun waktu 2009-2011, SBU Logistik mampu mencatat pertumbuhan pendapatan secara signifikan. Pada tahun 2009, pendapatan SBU Logistik mencapai Rp10,6 M dan meningkat hingga Rp21,8 M pada tahun 2011. Pendapatan yang dibukukan tersebut mayoritas berasal dari

In 2009-2011, Logistics SBU was able to record a significant growth of income. In 2009, the income had reached the number of Rp. 10,6 billion and increased to Rp. 21,8 billion in 2011. The majority income came from the freight forwarding, particularly the delivery of project and non-

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

113

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

aktivitas freight forwarding terutama pengiriman berupa project dan pengiriman paket nonstandar. Meskipun dalam kurun waktu 20092011 telah terjadi peningkatan pendapatan yang cukup signifikan (43%), tetapi kontribusi pendapatan bisnis logistik terhadap pendapatan Pos Indonesia secara keseluruhan dinilai masih rendah dan dapat dioptimalkan. Oleh karena itu dengan dukungan Pos Indonesia sebagai induk perusahaan, peluang Pos Logistik untuk berkembang di masa depan masih sangat luas. Sebelum penyelarasan tahun 2012, Pos Indonesia telah mengembangkan inisiatif strategi untuk bisnis logistik selama 2013-2017 yaitu membangun perusahaan logistik yang efisien dan kompetitif serta menentukan arah dan segmen Pos Logistik.

standard packages. Despite the quite significant increase of income in 2009-2011 (43%), the income contributed from the logistic business towards the overall income of PT Pos Indonesia was relatively low yet potential. Therefore, with the support from Pos Indonesia as the parent company, extensive markets for the Pos Logistics are open wide in the future.

Prior to the alignment in 2012, Pos Indonesia has developed strategy of initiative for logistic business for 2013-2017, that is to build efficient and competitive logistic company and at the same time determine the line and segment of Pos Logistics. Other program that will further describe in chapter IV will support this program.

Jasa Keuangan Secara keseluruhan, tren pertumbuhan volume


Financial Services layanan jasa keuangan mengalami peningkatan. Sejak tahun 2007 hingga 2011, pertumbuhan rata-rata volume tersebut mencapai 12,95% sampai dengan tahun 2011. Hal ini berdampak positif terhadap pendapatan jasa keuangan untuk periode 2008-2012 yang mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 24%, yaitu dari Rp 352,7 M menjadi Rp 1,03 T terutama dari produk pembayaran tagihan (PosPay), wesel, dan fund distribution. Pos Indonesia saat ini juga memiliki rencana untuk melakukan kerja sama Joint Venture (JV) Bank dengan salah satu bank BUMN. Hal ini juga didukung oleh inisiatif pengembangan JV dengan pemain-pemain dalam industri pegadaian, asuransi, keuangan syariah, dan pembiayaan (multifinance). Kerja sama ini akan meningkatkan layanan jasa keuangan Pos Indonesia dengan memberikan tambahan produk dan akses yang lebih baik kepada masyarakat.

In all, the growing trend of the financial service volume is increasing. Since 2007 to 2011, the approximate volume reached 12,5% in 2011. This affected positively to the income of financial services within the period of 2008-2012, which approximately grew 24% from Rp 352,7 billion to 1,03 trillion particularly from the payment of bill products (Pospay), draft, and fund distribution.

Currently, Pos Indonesia is also planning to bind cooperation JV Bank with one state-owned Bank. This is supported by the developing JV initiative with the pawnshops, insurances, Islamic financial services, and multi-financing. This cooperation will increase the financial services of Pos Indonesia by providing additional products and better accesses for the society. Furthermore, other program and initiatives that will further describe in chapter IV will support this program.

114

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Secara historis, pendapatan bisnis ritel mengalami peningkatan pada tahun 2008-2012 yaitu dari Rp85,9 M menjadi Rp147,3 M dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 11,37%. Kenaikan pendapatan historis tersebut didominasi oleh penjualan meterai dan prangko. Kegiatan bisnis ritel yang merupakan front line dari seluruh layanan Pos Indonesia menjadikannya sebagai perangkai dan perekat seluruh produk Pos Indonesia. Dalam memanfaatlkan jaringan fisik yang selama ini telah terbangun sehingga mampu menjadi network company yang terdepan pada 2016 dan selanjutnya, peningkatan dan pemeliharaan kualitas pelayanan dari loket-loket di setiap kantor pos di seluruh Indonesia menjadi krusial. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi bisnis ritel tetapi juga bagi produk-produk Pos Indonesia lainnya.

Historically, the revenue of retail business Ritel increased in 2008-2012 from Rp. 85,9 billion to Rp. Retail 147,3 billion with approximate growth of 11,37%. This historical revenue was dominated by the sales of seal products and stamps.

Retail business is the frontline of all services offered by Pos Indonesia. This makes it as the connector and adhesive for all the products of Pos Indonesia. Therefore, improving and maintaining the quality of service for all post offices are crucial things. This relates closely to the way the employees make use any establishing physical networks that make Pos Indonesia as the leading network company in 2016 and following years. It will not only be useful for the retail business but also for other products of Pos Indonesia.

139.522.204 (57%) Masyarakat Indonesia familiar dengan belanja online


139,522,204 (57%) Indonesian people are familiar with the idea of online shopping

Potesi pasar Indonesia untuk e-commerce


Indonesia potential market for e-commerce

Transaksi e-commerce pada tahun 2012 di Indonesia: + Rp30 triliun (3 miliar USD)
E-commerce transaction in 2012 in Indonesia: + IDR30 trillion (3 billion USD)

Pertumbuhan bisnis online di Indonesia


Growth of the online business in Indonesia

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

115

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Properti Secara historis, bisnis properti telah menunjukkan


Property tren pertumbuhan pendapatan sejak tahun 2007 yang ditandai oleh peningkatan pendapatan ratarata bisnis properti yang mencapai 13,85% selama periode 2008-2012. Pos Indonesia berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp62,1 M di tahun 2011 dengan pertumbuhan sebesar 44,28% dari tahun 2010 yang membukukan pendapatan sebesar Rp43 M. Pertumbuhan pendapatan pada tahun 2011 sebagian besar berasal dari kerja sama dengan Departemen Sosial untuk penyewaan ruang kerja Program Keluarga Harapan di 1.328 kantor pos di seluruh Indonesia dengan nilai sebesar Rp13 M.

Historically, property business showed the growing revenue since 2007 marked by the increasing of average revenue reaching 13,85% within the period of 2008-2012. Pos Indonesia made the revenue of Rp. 62,1 billion in 2011 with the growth of 44,28% from 2010 which had made the revenue of Rp. 43 billion. The growing revenue in 2011 mostly originated from the cooperation with Social Department that rented the space for working on the Program Keluarga Harapan (Family Hope Program) at 1.328 post offices all over Indonesia with the amount of Rp. 13 billion.

Lokasi untuk Kerja Sama dengan Skema KSU


Locations for Cooperation with KSU Scheme

KSU (129 Locations)


Kantorpos Binjai
Binjai Post Office

KSU (129 Lokasi)

Eks Kantor Wilpos Manado


Former Building of Wilpos, Manado

Kpclk/Rmd Muja Muju


Kpclk/Rmd Muja Muju

Kantor Area II Padang


Office Area II, Padang

Eks Rmd Samratulangi Bitung


Former Home Office of Samratulangi, Bitung

Kpclk Gondolayu
Kpclk Gondolayu

Plasa Pos Bandarlampung


Bandarlampung Plasa Pos

Kantor Pos Padang


Padang Post Office

Jakarta Utara Pegangsaan Dua


North Jakarta, Pegangsaan Dua

Kantorpos Jakarta Mampang


Jakarta Mampang Post Office

Kantor Pos Tanjung Pinang


Tanjung Pinang Post Office

Rmd Tegal
Home Office, Tegal

Gedung Pos Ibukota Jakarta


Post Office of the Capital of Central Jakarta

Ktr Pos Cabang Pondokbambu


Post Offfice of Pondokbambu Branch

Kp Indramayu
Indramayu Post Office

Gedung Eks P3SDM


P3SDM Former Buidling

Kantor Pos Rangkasbitung


Rangkasbitung Post Office

Kpc Cepu
Cepu Post Office

Kantorpos Bandung
Bandung Post Office

Kp Cabang Demak Semarang


Post office of Demak Branch, Semarang

Kpc Rembang
Post office of Rembang Branch,

Rumah Perusahaan
Home Company

Kantor Area VI Semarang


Office Area IV Semarang

Kantor Pos Jombang


Jombang Post Office

GOR Cikutra
GOR Cikutra

Kp Cabang Ambarawa
Post office of Ambarawa Branch

Kp Pekalongan
Pekalongan Post Office

Gedung Eks Puslitbang


Former Building of Puslitbang

Rumah Dinas Kp Salatiga


Home office of Salatiga Post Office

Kpc Parakan
Post office of Parakan Branch

Pusdiklatpos Bandung
Postal Training Center, Bandung

Kantorpos Yogyakarta
Yogyakarta Post Office

Kantor Pos Tuban


Tuban Post Office

Rumah Perusahaan Bogor


Home Company, Bogor

Kantorpos Purwokerto
Purwokerto Post Office

Kp Cabang Bireun
Post office of Bireun Branch

Kantorpos Cabang Bogor


Bogor Branch Post Office

Kantorpos Banjarnegara
Banjarnegara Post Office

Kpc Galang
Post office of Galang Branch

Kantorpos Sukabumi
Sukabumi Post Office

Kantorpos Temanggung
Temanggung Post Office

Kpc Lubukpakam
Post office of Lubukpakam Branch

Kantorpos Magelang
Magelang Post Office

Kantorpos Solo
Solo Post Office

Kpc Pangkalan Brandan


Post office of Pangkalan Brandan Branch

Rumah Perusahaan Semarang


Home Company, Semarang

Kp Cabang Surabaya Simpang


Post Office of Surabaya Simpang Branch

Tanah Kosong
Empty Land

116

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Dari sisi aset, Subdit Properti telah menunjuk konsultan properti untuk melakukan kajian HBU terhadap beberapa lokasi yang dianggap potensial. Berdasarkan kajian tersebut Pos Indonesia telah menyelenggarakan acara property gathering yang dimaksudkan untuk menarik minat investor dengan memaparkan potensi lokasi yang telah dipilih. Agar dapat lebih fokus, Subdit Properti memilih 158 lokasi yang akan dikembangkan melalui pola kemitraan dengan pihak ketiga dan pola investasi sendiri berdasarkan kajian HBU dan penilaian lainnya. Bentuk kerja sama tersebut adalah sebagai berikut:

From the asset viewpoint, Subordinator Directorate Property had appointed property consultant to analyze the HBU regarding the potential sites. Based on the study, Pos Indonesia held property-gathering event that was meant to draw investors by describing the selected potential sites. To focus the description, Subordinator Directorate Property selected 158 sites to be developed through partnership pattern with the third parties and independent investment pattern based on HBU study and other assessments. The cooperation is described in the followings:

KSU (129 Locations)


Kantorpos Purworejo
Purworejo Post Office

KSU (129 Lokasi)

Kantorpos Surabaya Selatan


South Surabaya Post Office

Kpc Perdagangan
Post Office of Perdagangan Branch

Kantorpos Cabang Bangil, Pasuruan


Bangil Branch Post Office, Pasuruan

Kantorpos Sidoarjo
Sidoarjo Post Office

Kp Kisaran
Kisaran Post Office

Kantorpos Jember
Jember Post Office

Kantorpos Bojonegoro
Bojonegoro Post Office

Kantor Pos Blitar


Blitar Post Office

Kantorpos Surabaya
Surabaya Post Office

Kp Cabang Batu Malang


Postn office of Batu Malang Branch

Kpc Limapuluh
Post office of Limapuluh Branch

Kantorpos Cabang Mataram


Mataram Branch Post Office

Kantorpos Tulungagung
Tulungagung Post Office

Tanah Kosong
Empty land

Kantorpos Mataram
Mataram Post Office

Kantorpos Probolinggo
Probolinggo Post Office

Kpc Bengkulubarukoto
Post office of Bengkulubarukoto Branch

Gedung Eks Kantor Wilpos Pontianak


Former Building of Wilpos Office, Pontianak

Kantorpos Bondowoso
Bondowoso Post Office

Kp Metro
Metro Post Office

Kantorpos Makassar
Makassar Post Office

Rumah Dinas Situbondo


Home Office, Situbondo

Kpc Mattoangin
Post office of Mattoangin Branch

Kantor Pos Banda Aceh


Banda Aceh Post Office

Kantorpos Banyuwangi
Banyuwangi Post Office

Rumah Dinas Kakp


Kakp Home Office

Kantor Pos Langsa


Langsa Post Office

Kantorpos Pamekasan
Pamekasan Post Office

Rumah Perusahaan
Home Company

Kantor Pos Pematangsiantar


Pematangsiantar Post Office

Mess Pos Jempiring


Mess Pos of Jempiring

Kpclk Wlingi
Kpclk Wlingi

Kantor Pos Tebingtinggideli


Tebingtinggideli Post Office

Kantorpos Singaraja
Singaraja Post Office

Kpc Kertosono
Post Office of Kertosono Branch

Kantor Pos Dumai


Dumai Post Office

Tanah ksg Menuh Singaraja


Empty land of Menuh Singaraja

Kp Mojokerto
Mojokerto Post Office

Tanah Kosong Tanjung Api-Api, Palembang


Empty Land of Tanjung Api-Api, Palembang

Rmd Area II Padang (9 unit rmd)


Home Office Area II Padang (9 units)

Kpc Glenmore
Post office of Glenmore Branch

Kantor Pos Bengkulu


Bengkulu Post Office

Kantorpos Balikpapan
Balikpapan Post Office

Kpc Gresik Pelabuhan


Post office of Gresik Pelabuhan Branch

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

117

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

KSU (129 Lokasi)


KSU (129 Location)
MPC Bogor
MPC Bogor

Kp Cabang Samarinda Ilir


Post office of Samarinda Ilir Branch

Kpc Kutoarjo
Post office of Kutoarjo Branch

Kantor Pos Bekasi


Bekasi Post Office

Rumah Dinas Balikpapan


Balikpapan Home Office

Kpc Sumberpucung
Post Office of Sumberpucung Branch

Kantor Pos Jakarta Selatan


South Jakarta Post Office

Kantorpos Tarakan
Tarakan Post Office

Kp Kendal
Kendal Post Office

Kantor Pos Jakarta Barat


West Jakarta Post Office

Kantorpos Palu
Palu Post Office

Kpclk Bandung
Kpclk Bandung

Kantor Pos Jakarta Timur


East Jakarta Post Office

Rumah Dinas Manado (8 unit)


Manado Home Office (8 units)

Kpclk Negara
Kpclk Negara

Kantor Pos Cirebon


Cirebon Post Office

Kantorpos Jayapura
Jayapura Post Office

Kpclk Fontein
Kpclk Fontein

Kantor Pos Cabang Bandung Cipaganti


Bandung Branch, Cipaganti Post Office

Tanah Kosong Sambas


Empty Land of Sambas

Tanah Kosong Palangkaraya


Empty Land of Palangkaraya

Kantor Pos Cilacap


Cilacap Post Office

Tanah kosong Palopo


Empty Land of Palopo

Kpclk Samarinda Utara (Banyubiru)


Kpclk Samarinda Utara (Banyubiru)

Kantor Pos Pasuruan


Pasuruan Post Office

Kpclk Cabang Batuampar


Kpclk Cabang Batuampar

Rmd Batu Putih Bundar


Home office of Batu Putih Bundar

Kantor Pos Kupang


Kupang Post Office

Kpc Jakarta Barat Tegal Alur


Post office of West Jakarta, Tegal Alur Branch

Kpclk Palu Sudirman


Kpclk Palu Sudirman

Kantor Pos Cabang Rahadi Usman Pontianak


Rahadi Usman Branch Pontianak

Jakarta barat grogol


West Jakarta Grogol

Rumah Dinas Sudirman (2 unit)


Home Office of Sudirman (2 units)

Eks Kantor Pos Palangkaraya


Former Post Office, Palangkaraya

Kp VI Sleman
Post office VI, Sleman

Kpclk Balai Kota (Bislog)


Kpclk City Hall (Bislog)

Lokasi untuk Kerja Sama dengan Skema Investasi Sendiri


Locations for Cooperation with Self-Investment Scheme

INVESTASI SENDIRI (22 Lokasi)


SELF-INVESTMENT (22 Location)
Kpclk Gombong
Kpclk Gombong

Gedung Eks Sentral Giro Medan


Former Building of Sentral Giro, Medan

Kantorpos Cabang Bandung Kosambi


Bandung Branch, Kosambi Post Office

Kantor Area III Palembang


Kantor Area III Palembang

Kpclk Sb Darmo
Kpclk Sb Darmo

Kpclk Palembang
Kpclk Palembang

Gedung Eks Sentral Giro Semarang


Former Building of Sentral Semarang

Cirebon (Jl. Siliwangi No.5 Cirebon)


Cirebon (Jl. Siliwangi No.5 Cirebon)

Kpclk Dampit
Kpclk Dampit

Rumah Perusahaan Solo


Home Company, Solo

Kantor pos Pekanbaru


Pekanbaru Post Office

Kpclk Batang
Kpclk Batang

Kantor MPC Semarang


MPC Office, Semarang

Kantorpos Samarinda
Samarinda Post Office

Rumah Perusahaan (Jl. Merak no. 7 Bandung)


Home Company (Jl. Merak no. 7 Bandung)

Kantor Pos Klaten


Klaten Post Office

Rumah dinas Divre I Medan


Home Office of Regional Division I, Medan

Kpc Bengkayang
Post Office of Bengkayang Branch

Kantor Pos Kebumen


Kebumen Post Office

Kantor Pos Bukittinggi


Bukittinggi Post Office

Kantor Area V Bandung dan Mess Pos Cihampelas Bandung. (merupakan bagian dari perencanaan awal Subdit Properti)
Area V Office, Bandung and Postal Mess, Cihampelas Bandung. (part of early planning of Subordinator Directorate Property)

118

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Lokasi untuk Kerja Sama dengan Skema KSO


Locations for Cooperation with KSO Scheme

KSO (7 Lokasi)
KSO (7 Location)
Kantorpos Malang
Malang Post Office

Kantorpos Manado
Manado Post Office

Kantor Area X Makassar


Office Area X, Makassar

Kantor Area VIII Denpasar


Office Area VIII, Denpasar Post Office Branch Cikini Jakarta Pusat

Kantorpos Kediri
Kediri Post Office

Kantor Pos Jakarta Taman Fatahillah


Jakarta Post Office, Taman Fatahillah

Kantor Pos Cabang Cikini Jakarta Pusat

Adanya pemilihan lokasi dan bentuk kerja sama di atas dimaksudkan untuk melakukan optimalisasi aset di masa depan. Melalui hal ini, jaringan fisik Pos Indonesia dapat diutilisasikan secara optimal sehingga mampu merealisasikan Pos Indonesia sebagai network company yang terdepan. Untuk bidang administrasi keuangan, pencatatan keuangan bisnis properti masih menggabungkan kode rekening/referensi dan kode produk bisnis dan tertulis sebagai pendapatan sewa. Begitu juga dengan pendapatan dari KSU yang masih menggunakan kode yang sama dengan pendapatan sewa. Selain itu, laporan keuangan dari seluruh Area yang dilaporkan kepada bagian keuangan Pos Indonesia tidak seluruhnya menembuskan kepada Subdit Properti. Hal ini menyebabkan Subdit Properti tidak memiliki gambaran lengkap atas kinerja bisnis properti. Di masa mendatang, seluruh hal tersebut akan diselesaikan melalui kontrol dan pengawasan yang lebih baik terhadap kinerja unit bisnis.

The sites selection and cooperation are meant to optimize the asset in the future. Through this, the physical networks of Pos Indonesia can be utilized optimally so that it can realize Pos Indonesia as the leading network company.

In financial administration, the financial recording of property business is still using the combination of account/reference code and business product code that are written as rent revenue. Similarly, the financial recording of the revenue of KSU is also using the same code as that of the rent revenue. In addition, the financial report of all area reported to the Financial of Pos Indonesia is not wholly forwarded to the Sub-directorate of Property. This makes the sub-directory does not have any overall illustration over the performance of property business. In the future, all of the issue shall be better controlled and supervised over the performance of the business unit.

Produk utama untuk layanan jaringan BWN adalah jasa layanan internet dan jasa layanan Virtual Private Network (VPN). Layanan jaringan merupakan layanan yang memberikan kontribusi terbesar dari pendapatan BWN yaitu sebesar 70,43% (tahun 2011) dari total pendapatan. Di samping produk utama tersebut untuk produk layanan payment secara historis tingkat pertumbuhan pendapatannya signifikan (1.769% di tahun 2011), karena layanan ini merupakan layanan baru yang ditawarkan oleh BWN.

The main products for the network service are the internet and Virtual Private Network (VPN). Network service is the one that contributes the largest revenue for BWN inasmuch 70,43% (2011) from the total revenue. Historically, the growth level revenue of payment service was quite significant (1,769% in 2011) since it was a newly offered service from BWN.

PT Bhakti Wasantara Net (BWN)


PT Bhakti Wasantara Net (BWN)

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

119

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Tinjauan Pemasaran dan Pangsa Pasar


Market Review
Revenue Center Sesuai dengan kajian IBIS World, industri pos untuk layanan surat di Indonesia mengalami pertumbuhan sejak tahun 2007 hingga 2011, yaitu Rp 10,8 T pada tahun 2007 dan mencapai Rp 11,4 T pada tahun 2011. Kontribusi dan pertumbuhan terbesar selama kurun waktu 2008-2012 berasal dari surat korporat kepada individu (business to consumer-B2C). Saat ini, penyedia layanan pengiriman surat dan paket di Indonesia terdiri dari sekitar 3.400 perusahaan dengan mayoritas pangsa pasar dikuasi oleh 3 pemain utama, yaitu Tiki, Pos Indonesia, dan Tiki JNE. Dalam hal ini, mayoritas kegiatan pengiriman surat dan paket berada di area Jawa dan area tersebut dikuasai oleh para pesaing Pos Indonesia. Di bawah ini merupakan potret pangsa pasar para penyedia layanan surat dan paket di Indonesia selama 2011. In compliance with the IBIS World study, postal industry for mail services in Indonesia increased since 2007 to 2011, which was Rp. 10,8 trillion in 207 and reached Rp. 11,4 trillion in 2011. The highest growth and contribution within 20082012 came from corporate mailings to individuals (business to consumer-B2C). Currently, mail and packages service providers in Indonesia consist of approximately 3400 companies with the majority market share is occupied by 3 main companies, Tiki, Pos Indonesia, and Tiki JNE. The majority of mail and packages delivery occur in Java area in which the competitors of Pos Indonesia dominate the area. Below were the illustrations of the market share of the mail and package service providers in Indonesia during 2011.

Pusat Pendapatan SURAT DAN PAKET

MAILS AND PACKAGES

Surat Mail 9% 4% 1% 3% 34% DHL Elteha Lainnya Pos Indonesia 14% Tiki Tiki JNE Pandu Siwi Sentosa 35% FedEx 17% 14%

Paket Parcel 6% 2% 27%

34%

Pangsa Pasar Penyedia Layanan Surat dan Paket di Indonesia 2011


Market Share of Mail and Parcel Service Providers in Indonesia in 2011

Baik dari segi layanan surat domestik dan internasional, penguasaan pangsa pasar di Indonesia dipimpin oleh Tiki. Hal ini disebabkan oleh kinerja pengiriman dan jenis produk yang ditawarkan pesaing dianggap lebih memuaskan oleh konsumen.

From both domestic and international mail services, Tiki dominated the market share in Indonesia. This was due to the delivery performance and varied products offered were more satisfying to customers.

120

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

LOGISTIK

LOGISTICS
0.89 0,82 0.64 14,53 22,71 0.68 16,33 24,90 0,74 18,53 27,09 21,16 29,56 24,27 32,44

dalam triliun Rupiah in trillion rupiahs Sumber / Source: Frost & Sullivan Road Sea Air Warehouse Rail + VAS

0,39 14,05 23,90 52,18

0,48 10,55 23,90

0,60 11,52 20,62

64,79

72.60

77,18

83,79

90,86

98,38

106,20

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

Tren Industri Logistik di Indonesia 2007-2014


The Trend of Logistic Industry in Indonesia within 2007-2014

Industri logistik di Indonesia mengalami pertumbuhan sejak tahun 2007 hingga tahun 2011. Pada tahun 2011, nilai pasar logistik di Indonesia mencapai Rp128,2 T. Berdasarkan jenis produk logistik yang ditawarkan, freight forwarding adalah produk dengan tingkat kontribusi terbesar pada keseluruhan industri logistik (84% pada tahun 2011). Saat ini, Pos Logistik memilih untuk berfokus pada pasar freight forwarding dan pergudangan. Namun dengan skala bisnisnya yaitu 0,1% dari total nilai bisnis logistik, Pos Logistik dinilai masih belum mampu bersaing dengan pemain logistik besar di Indonesia. Pertumbuhan industri logistik di atas dapat diidentifikasi dari kondisi makro perekonomian Indonesia. Di Indonesia, pertumbuhan pendapatan per kapita di Indonesia sejak tahun 2007 hingga tahun 2011 menyebabkan peningkatan aktivitas konsumsi di Indonesia. Hingga kuartal pertama tahun 2012, sektor konsumsi domestik mencapai 55% dari keseluruhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Tingginya kontribusi konsumsi tersebut mendorong intensifnya pergerakan barang konsumsi antar area di Indonesia. Pergerakan barang tersebut merupakan salah satu peluang utama bagi Pos Logistik dalam mengembangkan skala bisnisnya, terutama untuk penetrasi pasar eksternal.

Logistic Industries in Indonesia increased since 2007 to 2011. In 2011. The value of logistic market in Indonesia reached Rp. 128,2 trillion. Based on the offered logistic products, freight forwarding was the product with the highest contribution level on the overall logistic industries (84% in 2011). At this moment, Pos Logistic prefers to focus on the freight forwarding and warehousing. However, with the business scale of 0,1% from the total value of logistic business, Pos Logistic is considered to be less competitive compared to other big logistic industries in Indonesia. The above growth can be identified from the macro-economic condition of Indonesia. In Indonesia, the growth of income per capita within 2007 to 2011 caused the increasing in consumption activities. Until the first quarter of 2012, domestic consumption sector reached 55% of the overall Indonesias Gross Domestic Product (GDP). The high consumption contribution encouraged intense activity of the consumption products among areas in Indonesia. The activity was one opportunity for Pos Logistic in expanding its business scale, particularly in terms of entering the external market.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

121

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

JASA KEUANGAN Pertumbuhan tingkat perekonomian Indonesia yang ditandai dengan peningkatan pendapatan per kapita merupakan pendorong tingkat permintaan terhadap produk-produk bisnis jasa keuangan. Pertumbuhan bisnis jasa keuangan di segmen produk remitansi secara internasional dan domestik didorong oleh tingkat pertumbuhan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Arus masuk remitansi ke Indonesia pada tahun 2011 telah mencapai US$6,92 M dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 20,8% sejak tahun 2000. Didukung oleh pertumbuhan ekonomi global, pasar remitansi diperkirakan akan terus berkembang.

FINANCIAL SERVICE The growing level of Indonesia economy marked by the improved income per capita is such a stimulant for the demand over the financial service products. In international and domestic market, the growing business of financial services in remittance segment is encouraged by the growing numbers of Indonesia Manpower (TKI) working abroad. Remittance inflow in Indonesia in 2011 had reached $92 million US dollar with the average growth of 20,8 since 2000. Supported by the growing of global economy, remittance market is potentially developing.

7.000 6.800 6.600 6.400 6.200 6.000 5.800 5.600 2007 2008 2009
6,174 6,794 6,793

6,916

6,924

dalam juta dolar AS in US million dollar Sumber / Source: World Bank

2010

2011

Jumlah Remitansi Masuk ke Indonesia 2007-2011


Number of Incoming Remittance in Indonesia within 2007-2011

dalam jutaan in millions Sumber / Source: AKKI, Riset EMIS

250,00 200,00 150,00 100,00 50,00


12,26 13,37 14,79 177,82 205,30 194,68 158,69 132,65 178,16

Number of Credit Card

Jumlah Kartu

Number of Transaction

Jumlah Transaksi

Transaction Value (Million)

Nilai Transaksi (Juta)

2009

2010

2011

Tren Kartu Kredit di Indonesia 2009-2011


The Trend of Credit Cards in Indonesia within 2009-2011

122

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 0 2007 2008 2009 2010 2011
104,044 133,871 139,582 183,183 241,383

dalam miliar rupiah in billion rupiahs Sumber / Source: Bank Indonesia

Tren Industri Leasing dan Consumer Finance di Indonesia 2007-2011


The Trend of Leasing and Consumer Finance Industries in Indonesia within 2007-2011

Pertumbuhan segmen produk PosPay (SOPP) yang ditawarkan Pos Indonesia didukung oleh tingkat pertumbuhan dua industri yang menjadi pendorong utama segmen produk ini, yaitu subscription-based industry dan financing industry. Pertumbuhan subscription industry dapat dilihat dari jumlah kepemilikan kartu kredit di Indonesia yang telah mencapai 14,8 juta dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 9,83% sejak tahun 2009 hingga 2011. Sementara itu, pertumbuhan financing industry dapat diidentifikasi melalui pertumbuhan industri leasing dan consumer finance yang bernilai Rp 241,38 T di tahun 2011 dengan pertumbuhan ratarata sebesar 24,73% selama periode 2001-2011. Untuk keseluruhan produk jasa keuangan yang dimiliki Pos Indonesia, keunggulan yang dimiliki Pos Indonesia terletak pada jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia dan penetapan tarif yang relatif rendah. Akan tetapi, persepsi masyarakat akan kelemahan dalam hal ketepatan waktu pengiriman dan kurang terjaminnya keamanan dalam pengiriman uang dapat menjadi alasan konsumen untuk memilih penyedia layanan jasa keuangan dari para pesaing Pos Indonesia.

The growth of PosPay segment products (SOPP) offered by Pos Indonesia is supported by the growing level of two industries that become the main stimulants for the product segment, subscription-based industry and financing industry. The growth of subscription industry was illustrated from the numbers of credit card owners reaching 14,8 million with the average growth of 9,83% since 2009 to 2011.

In the mean time, the growth of financing industry was identified through the growing industries of leasing and consumer finance which were worth of Rp. 241,38 trillion in 2011 with the average growth of 24,73% during 2001-2011. For the overall financial service product owned by Pos Indonesia, the superiority lies in the wellestablished networks around Indonesia and the relatively low cost tariff. However, people perceptions on the least issue of on-time delivery and less secure fund delivery may alter consumers to other financial service providers that are the competitors of Pos Indonesia.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

123

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

RITEL Pertumbuhan bisnis ritel akan mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan jumlah populasi dan pertumbuhan tingkat perekonomian masyarakat. Menurut Business Monitor International (BMI), industri ritel akan tumbuh dengan rata-rata 11,4% setiap tahun hingga 2016. Tren pertumbuhan bisnis ritel juga diikuti oleh pergeseran channel penjualan ritel. Saat ini di Indonesia, penjualan ritel dari pasar tradisional masih mendominasi dengan mencapai 77% dari total penjualan pasar ritel Indonesia. Akan tetapi meski pasar tradisional masih mendominasi pasar ritel, jumlah pasar tradisional mengalami penurunan seiring penetrasi pasar yang tinggi oleh supermarket dan minimarket pada tingkat area rural. Pada tahun 2018, diperkirakan kontribusi pasar tradisional menurun menjadi 58% dari total penjualan ritel di Indonesia. Di Indonesia, pelaku bisnis utama minimarket antara lain ialah Alfamart dan Indomaret, yang merupakan dua pemegang pangsa pasar terbesar minimarket di Indonesia.

RETAIL The growth of retail business shall be increasing in line with the growth of population and the growth of societys economic level. According to Business Monitor International (BMI), retail industries will grow with the average of 11,4% each year until 2016. The shifting of retail sale channel also follows this growing trend. Currently in Indonesia, the retail sale of traditional market is still in domination by the number of 77% from the total sale of retail markets. However, the traditional markets still dominate the retail markets. The number of traditional markets is undergoing a decline due to high penetration by the supermarket and minimarket in the rural areas. In 2018, it is estimated that the contribution of traditional market will decrease to 58% of the total retail sales in Indonesia. In Indonesia, the main participants for the minimarkets are Alfamart and Indomaret that become the two largest market-share holders for the minimarket.

0,4% 0,8% 1,5%


Sumber / Source: Mars Indonesia

3,4%

Alfamart Indomart Yomart Ceriamart 36,2% Alfamidi Lainnya Others 57,7% Pangsa Pasar Minimarket di Indonesia 2011
Market Share for Minimarket in Indonesia in 2011

124

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Gambar di atas memproyeksikan bahwa Alfamart memiliki pangsa pasar sebesar 57,7% dengan jumlah outlet lebih dari 6.000 outlet di seluruh Indonesia, sedangkan Indomaret sebesar 36,2% dengan jumlah outlet lebih dari 6.100 outlet di seluruh Indonesia. Meski jumlah outlet lebih rendah dibandingkan Indomaret, penguasaan pangsa pasar Alfamart dikontribusikan oleh pendapatan sebesar Rp 18 T pada tahun 2011 yang lebih tinggi dibandingkan dengan Indomaret sebesar Rp 17 T. Perkembangan jumlah outlet Alfamart dan Indomaret juga diekspektasikan terus meningkat dengan target masing-masing sekitar 700-800 outlet di seluruh Indonesia. Besarnya pangsa pasar yang dimiliki oleh keduanya menyebabkan Alfamart dan Indomaret dapat dijadikan Pos Indonesia sebagai mitra usaha pengembangan Post Shop di masa depan. Tren lain yang mampu berdampak terhadap bisnis ritel Pos Indonesia adalah tren dan peluang bisnis e-Commerce. Sesuai dengan karakteristik e-Commerce sebagai bisnis yang dilakukan secara elektronik dan berbasis web, terdapat potensi pendapatan bisnis ini melalui penawaran space untuk beriklan di dalam situs. Selain itu berdasarkan hasil survei Mars 2011, industri pakaian dalam e-Commerce berkontribusi sebesar 64% dari jumlah transaksi e-Commerce, disusul dengan gadgets dan barang elektronik sebesar 24%, dan aksesoris 12%. Tren tersebut merupakan peluang pengembangan e-Commerce Pos Indonesia (Plazapos) di masa depan.

The picture illustrates that Alfamart owns the market share inasmuch 57,7% with the number of outlets more than 6000 around Indonesia, whereas Indomaret owns 36,2% with more than 6100 outlets around Indonesia. Despite its lesser number of outlets, the revenue of Rp 18 triilion contributed Alfamart market share in 2011 that was higher compared to Indomaret with Rp. 17 trillion. The growing numbers of both outlets is expected to grow continuously with each target reaches 700-800 outlets around Indonesia. The large market share of both is potential for Pos Indonesia to be in partnership in developing the Post Shop in the future.

Other trend that may affect the retail business of Pos Indonesia is the e-commerce trend and business opportunity. In accordance with the characteristics; electronic web-based business, the potential income from e-commerce may be achieved from the space offer for web advertising. Furthermore, based on the survey of Mars in 2011, clothing industry in e-commerce contributed inasmuch 64% from the numbers of e-commerce transactions, followed sequentially by gadget and electronic devices with 24%, and accessories with 12%. These trends are potential opportunity in developing e-commerce of Pos Indonesia (Plazapos) in the future.

PROPERTI Hingga saat ini, industri properti di Indonesia terus menunjukkan tren pertumbuhan. Menurut President and Chief Operating Officer Century 21 untuk Asia Pasifik Donald E. Lawby, potensi sektor properti di Indonesia sangat menjanjikan. Terjadinya krisis di belahan benua Eropa dan Amerika nampak tidak memiliki imbas langsung terhadap perkembangan bisnis properti di Indonesia karena adanya prospek dan ekspektasi pasar tersendiri di Indonesia. Peningkatan permintaan di sektor properti telah mendorong

PROPERTY To the present time, Indonesia property industries continuously exhibit growing trends. According to the Asia Pacific President and Chief Operating Officer Century 21, Donald E. Lawby, the property sector in Indonesia is promising. The crisis in Europe and America does not seem to have direct effect on the growing of Indonesias property business due to the distinguished expectations and market. The increasing demand on the property sector affected the price hike into 4,13% in 2011 compared to the previous year with only

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

125

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

kenaikan harga mencapai 4,13%, pada tahun 2011 dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya meningkat sebesar 2,91%. Selain itu, pertumbuhan bisnis properti juga didorong oleh pertumbuhan perekonomian di Indonesia.

2,91%. Other than that, the growth of property business is also encouraged by the economic growth in Indonesia.

Sumber / Source: Biro Pusat Statistik

8,0 6,0 4,0 2,0 0 2007 2008 2009 2010


6,3 6,0 4,6 6,1

6,5

2011

PDB di Indonesia Tahun 2007-2011


Gross Domestic Income (GDI) in Indonesia in 2007-2011

Grafik di atas memproyeksikan pergerakan PDB yang menunjukan tren peningkatan dari tahun 2007 hingga 2011. Fundamental perekonomian domestik yang baik, permintaan yang terus meningkat, sumber pembiayaan yang semakin berkembang, dan kebijakan pemerintah yang kondusif menyebabkan ekspektasi pertumbuhan yang sangat menjanjikan dibandingkan dengan negaranegara lain di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Pertumbuhan perekonomian di Indonesia juga kini mulai merata melalui peningkatan PDRB tiap provinsi yang diilustrasikan sebagai berikut.

The graph illustrates the GDI movement showing the growing trend from 2007 to 2011. Wellestablished domestic economic fundamentals, continuously increasing demands, a growing source of financing, and conducive government policies cause higher expectation of promising growth compared with other countries in Southeast Asia (ASEAN).

The economic growth in Indonesia has now spread evenly through the increasing Regional Gross Domestic Product (RGDP) of each province illustrated in the following:

20,000,000 18,000,000 16,000,000 14,000,000


274 984 1.036 291 306 354 1.085 303 321 371 1,148 322 342 396 1,226
Lainnya Others Jawa Barat West Java

340 367 421

Jawa Timur East Java DKI Jakarta DKI Jakarta

12,000,000 10,000,000

288 333

2007

2008

2009

2010

2011

126

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Tren peningkatan dan pemerataan perekonomian Indonesia tersebut memiliki dampak terhadap pergerakan masyarakat, khususnya untuk kegiatan yang berkaitan dengan bisnis atau usaha. Melalui ketersebaran asetnya, Pos Indonesia menyadari hal ini dapat dijadikan sebagai sarana penyokong pergerakan masyarakat melalui optimalisasi properti sebagai hotel kelas menengah atau bintang tiga. Selain itu, banyaknya aset Pos Indonesia yang memiliki luas di kisaran 1.0003.000 m2 menjadi faktor pendukung lain yang menjadikan bisnis hotel/hospitality dengan konsep kelas menengah sesuai untuk dijalankan. Hal ini juga didukung oleh tren peningkatan kontribusi hotel dalam PDRB sejak tahun 2007 sebagai berikut.

The growing trend and the equally distributed economic of Indonesia affect on the society, particularly in the activity relating to businesses.

Through its widespread assets, Pos Indonesia realizes that they can be used as the media supporting the societys movement by optimizing the properties as middle class hotel or three star hotels. Additionally, the huge property assets, such as large land areas of 1000-3000 m2, also support the business of hotel/hospitality with middle class concept. This is also supported by the growing trend of hotel contribution to RGDP since 2007 as illustrated below:

CAGR 7,44

18,000,000 16,000,000 14,000,000 12,000,000 10,000,000 2007 2008 2009 2010


14,035,160 12.959.074 16,270,690 14,035,160

17,270,576

2011

PDRB Hotel atas Harga Konstan Tahun 2007-2011


Hotel RGDP over the Constant Cost in 2007-2011

Melalui target konsumen yaitu masyarakat yang melakukan perjalanan dinas atau usaha, maka konsep hotel ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pendapatan yang baik untuk Pos Indonesia dengan faktor modal usaha yang relatif lebih terjangkau.

Through the targeted customers undertaking business or official trip, the concept of the hotel is expected to be able to provide decent income for Pos Indonesia with the relatively affordable capital factor.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

127

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

LAYANAN TI BWN Kebutuhan TI yang terus meningkat beberapa tahun terakhir dan ditambah dengan tren peningkatan penggunaan TI untuk mendukung bisnis Pos Indonesia memberikan dampak positif terhadap perkembangan bisnis BWN. Selain itu, pasar ekternal pun menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan.

BWN IT SERVICES The growing needs of IT in recent years and the growing use of IT in supporting the business of Pos Indonesia have positively affected the growth of BWN business. In addition, the external markets also show a quite significant growth .

dalam miliar dolar AS in US billion dollar

12 10 8 6 4 2 0 2011 2012 2013 2014


5,31 7,32 6,23 8,65

10,27

2015

Tren Pasar TI di Indonesia 2011-2015


IT Market Trend in Indonesia 2011-2015

Analisis Techvio di atas memproyeksikan bahwa pertumbuhan investasi TI di Indonesia dalam kurun waktu 20112015 akan mencapai 17,9% dengan nilai pasar sebesar US$10,27 M pada tahun 2015. Selain pertumbuhan investasi TI, tren layanan jaringan juga menunjukkan peningkatan yang signifikan melalui pertumbuhan pengguna internet di Indonesia.

The analysis performed by Techvio shows that the investment growth of IT in Indonesia within 2011-2015 will reach 17,9% with the market value of US$10,27 billion in 2015.

Other than the growing investment of IT, network trend also shows significant improvement in terms of internet users in Indonesia.

128

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

dalam ribuan in thousands Sumber / Source: BMI

250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 0 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
41,081 60,975 84,775 135,456 111,029 175,183 153,065 166,841

Pertumbuhan Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2009-2016


The Growing Number of Internet Users in Indonesia in 2009-2016

Proyeksi BMI di atas menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia akan bertumbuh hingga mencapai 175 juta, dengan CAGR 21% selama 2009-2016. Besarnya peluang pasar TI di Indonesia menunjukkan tingginya prospek BWN untuk mengembangkan bisnis layanan TI-nya. Namun perlu diperhatikan pula, bahwa saat ini pasar TI telah dikuasai oleh vendor-vendor besar dengan dukungan teknologi dan finansial yang kuat. Oleh karena itu agar dapat bersaing, BWN diharapkan sesegera mungkin dapat meningkatkan kualitas layanan menentukan fokus pasarnya.

The projection shows that the internet users in Indonesia shall grow to 175 million users, with the CAGR of 21% within 2009-2016.

The wide opportunity of IT market in Indonesia indicates higher prospect for BWN to expand its IT service business. However, major vendors with their sophisticated technology and strong financial supports have now dominated the current IT market. This needs to be taken into account so that BWN can compete. Due to this fact, BWN should immediately improve its service quality and determine its market focus.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

129

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

TEKNOLOGI INFORMASI Bisnis pos saat ini dan di masa mendatang akan menghadapi tantangan, terutama dengan tren teknologi yang berdampak pada menurunnya volume pengiriman surat. Kegiatan operasional bisnis membutuhkan dukungan lebih dalam meningkatkan kinerja maupun efisiensi operasional bisnis, dan adanya inisiatifinisiatif strategi yang bergantung terhadap TI menyebabkan TI memiliki peran kunci dalam keseluruhan usaha perusahaan untuk mencapai kesuksesan yang optimal. Peran Fungsi TI tidak terbatas sebagai enabler melalui penyelenggaran layanan TI yang dibutuhkan, tetapi TI juga berperan sebagai pendorong inovasi bagi bisnis. Hal ini dilakukan oleh perusahaan-perusahaan pos lainnya, seperti Poste Italiane yang memiliki berbagai inovasi teknologi.

INFORMATION TECHNOLOGY Present and future postal business will face obstacles, particularly in technology trend affecting the decreasing volume of mail delivery. Business operational requires more support in order to improve both performance and the efficiency of business operational. The existence strategy initiatives dependent to IT make IT play the key role in the overall company business in achieving optimum success.

ITs role and function is not limited as enabler by providing the required IT services, IT also plays its role as a driver for business innovation. Other postal company such as Postal Italiane that has various innovations on technology also performs this role-function.

dalam miliar euro in US billion Euro

549

636 454 380 241,56 286,2 245,16 128 344 196

2007

2008

2009

2010

2011

Capex Poste Italiane SpA (Euro M)

IT Capex (Euro M)

Grafik 1 IT CAPEX Poste Italiane 2007-2012


Graph 1 IT CAPEX Poste Italiane 2007-2012

Grafik di atas menunjukkan penurunan total CAPEX Poste Italiane secara keseluruhan dari tahun 2007 hingga 2011, namun porsi CAPEX TI terus meningkat tiap tahunnya, dan terjadi peningkatan CAPEX TI yang signifikan pada tahun 2009.

This graph shows the total decline of CAPEX Poste Italiane from 2007 to 2011. However, the portion continued to increase every year in which significant growth of CAPEX IT occurred in 2009.

130

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Laporan Anak Perusahaan


Company Subsidiary Report
KONTRIBUSI LABA ANAK PADA INDUK TAHUN 2012 INCOME CONTRIBUTION OF SUBSIDIARY Laporan Keuangan Anak Perusahaan COMPANY TO PARENT COMPANY IN 2012

Tahun 2012

Kontribusi Laba Anak pada Induk


Subsidiary Contribution to Parent
PT Pos Indonesia (Persero) PT Bhakti Wasantara NET PT Pos Logistik Indonesia JUMLAH LABA

2011
143.528 907 144.435

2012
170.024 975 2.018 173.037

Tumbuh (%)
Growth (%)
18.46 7.49 19.80

Financial Statement of Subsidiary Company in 2012

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN PT BWN TAHUN 2012

OVERVIEW OF FINANCIAL STATEMENT OF PT BWN IN 2012

Nama Perkiraan
Aset Lancar Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS Laba (Rugi) Komprehensif Pendapatan Usaha Harga Pokok Pendapatan Beban Usaha Pendapatan (Beban) Di Luar Usaha LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK Beban Pajak LABA (RUGI) SETELAH PAJAK Pendapatan Komprehensif Lainnya LABA (RUGI) KOMPREHENSIF

2011
12,09 4,655 205 26,638 52,326 -62,309 16,655

2012
9,482 3,951 13,433 22.261 52,506 (61,334) 13,433

Name of Estimations
Current Assets Non-Current Assets TOTAL ASSETS Short Term Liability Long Term Liability Equity TOTAL LIABILITY AND EQUITY Comprehensive Profit (Loss)

dalam juta Rupiah In billion IDR

38,103 -28,379 -8,885 733 1,572 -665 907 907

33,695 (25,382) (9,438) 2,438 1,289 (314) 975 975

Operating Revenues Cost Of Revenues Operating Expenses Revenues (Expenses) Other Than Operational PROFIT (LOSS) BEFORE TAX Income Tax PROFIT (LOSS) AFTER TAX Other Comprehensive Revenues COMPREHENSIVE PROFIT (LOSS)

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

131

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM PT BWN TAHUN 2012

SHAREHOLDING COMPOSITION OF PT BWN IN 2012

Komposisi Kepemilikan Saham


Shareholding Composition
PT POS INDONESIA (PERSERO) PT QUANTUM AKSESINDO NUSANTARA JUMLAH

Jumlah Saham
Share Qty
9.537 9.163 100%

Saham
Share
51% 49% 100%

BSU
BSU
9.507.000.000 9.163.000.000 18.670.000.000

IKHTISAR LAPORAN TAHUN 2012

KEUANGAN

PT

PLI

OVERVIEW OF FINANCIAL STATEMENT OF PT PLI IN 2012

Nama Perkiraan
Aset Lancar Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS Laba (Rugi) Komprehensif Pendapatan Usaha Beban Usaha LABA (RUGI) USAHA Pendapatan Lain-Lain (Bersih) LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK Taksiran Beban Pajak LABA (RUGI) SETELAH PAJAK Pendapatan Komprehensif Lainnya LABA (RUGI) KOMPREHENSIF

2011

2012
110,310 948 111,258 59,220 52,038 111,258

Name of Estimation
Current Assets Non-Current Assets TOTAL ASSETS Short Term Liability Long Term Liability Equity TOTAL LIABILITY AND EQUITY Comprehensive Profit (Loss)

dalam juta Rupiah In billion IDR

67,300 64,617 2,683 49 2,732 (694) 2,038

Revenues Operating Expenses BUSINESS PROFIT (LOSS) Other Revenues (Nett) PROFIT (LOSS) BEFORE TAX Provision For Income Tax PROFIT (LOSS) AFTER TAX Other Comprehensive Revenues

2,038

COMPREHENSIF PROFIT (LOSS)

KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM PT PLI TAHUN 2012

SHAREHOLDING COMPOSITION OF PT PLI IN 2012

Komposisi Kepemilikan Saham


Shareholding Composition
PT POS INDONESIA (PERSERO) Yayasan Pendidikan Bhakti Pos JUMLAH

Jumlah Saham
Share Qty
99,000 1,000 100%

Saham
Share
99% 1% 100%

BSU
BSU
49,500,000,000 500,000,000 50,000,000,000

132

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Informasi dan Fakta Material yang Terjadi setelah Tanggal Laporan Akuntan
Material Information and Facts Subsequent to the Accountants Report Date
Tidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan sepanjang tahun 2012. There as no material information and facts subsequent to the accountants report date throughout 2012.

Informasi Material mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi atau Restrukturisasi Utang/Modal
Material Information Related with Investment, Expansion, Divestment, Acquisition or Debt/Capital Restructuring
Tidak terdapat transaksi material sepanjang tahun 2012. There was no material transaction throughout 2012.

Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi
Information of Material Transaction which Related with Conflict of Interest and/or Transaction with Affiliates
Tidak terdapat informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi sepanjang tahun 2012. There was no information of material transaction which related with conflict of interest and/or transaction with affiliates throughout 2012.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

133

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Tinjauan Kinerja Keuangan


Review of Financial Performance

134

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

we always encourage effective Teamwork to boost performance

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

135

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Laporan Laba Rugi


Income Statement
Laba Rugi
Profit Loss

Uraian
I. Pendapatan Income Pendapatan Bisnis Surat Dan Paket Pendapatan Logistik Pendapatan Jasa Keuangan Pendapatan Ritel Pendapatan Filateli Pendapatan Property Jumlah Pendapatan Usaha II. Beban Expenses Beban Pegawai Beban Operasi Beban Administrasi Beban Umum Penurunan Nilai Aset Tetap Beban Penyusutan dan Amortisasi Beban Pemasaran Jumlah Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Pendapatan Lain-Lain Beban Lain-Lain Laba (Rugi) Keuangan Pendapatan Keuangan Beban Keuangan Laba (Rugi) Keuangan Laba (Rugi) Sebelum Manfaat (Beban) Pajak - Taksiran Pajak Kini - Taksiran Pajak Tangguhan Jumlah Pajak Kini dan Pajak Tangguhan Laba (Rugi) Sebelum Manfaat (Beban) Pajak

2011

2012

Realisasi Realization

Descriptions

1.640.721 44.506 1.011.477 125.926 21.326 62.056 3.006.012 1.680.900 793.301 32.753 206.729 0 103.581 65.207 2.882.471 123.541 49.362 21.669 27.693 23.412 18.178 5.234 156.468 (12.335) 848 (11.487) 144.981

1.896.880 66.818 1.146.039 157.035 24.932 44.172 3.335.875 1.852.135 878.018 32.473 239.863 0 81.680 77.915 3.162.083 173.793 41.670 9.818 31.852 26.408 19.721 6.688 212.332 (60.091) 20.744 (39.346) 172.985

15,61 50,13 13,30 24,70 16,91 (28,82) 10,97 10,19 10,68 (0,86) 16,03 0 (21,14) 19,49 9,70 40,68 (15,58) (54,69) 15,02 12,80 8,49 27,77 35,70 387,14 2.345,18 242,53 19,32

Mail and Package Business Income Logistics Income Financial Service Income Retail Income Philatelic Income Property Income Total Operating Income Employee Expense Operating Expense Administrative Expense General Expense Impairment of Fixed Assets Depreciation and Amortization Marketing Expense Total Operating Expenses Operating Profit (Loss) Miscellaneous revenue Other Charges Financial Profit (Loss) Financial income Financial Expenses Financial Profit (Loss) Profit (Loss) Before Tax Benefit (Expense) Income Tax - Current Tax Provision - Deferred Tax Provision Total Amount of Current and Deferred Taxes Profit (Loss) Before Tax Benefit (Expense) Income Tax

III. Pendapatan dan Beban Lain-Lain Income and Other Expenses

IV. Pendapatan dan Beban Keuangan Income and Financial Expenses

V. Pendapatan dan Beban Lain-Lain Other Comprehensive Expenses Selisih Penilaian Invesatsi Efek Tersedia untuk Dijual Jumlah Pendapatan Komprehensif Lain Setelah Pajak Total Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan (545) 52 (109,51) The Difference of Investment Assessment Available for Sale Securities Total of Other Comprehensive Income After Tax Total of Comprehensive Income for the Year

(545) 144.436

52 173.037

(109,51) 19,80

136

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Balance Sheet
Nama Perkiraan
Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Bantuan Pemerintah yang BDS Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas

Nerace

2011
3.281.846 911.814 4.193.660 3.282.739 317.425 29.936 563.560 4.193.660

2012
3.621.909 954.200 4.576.108 3.409.848 402.020 764.241 4.576.108

Posisi Keuangan
%
128,60 92,91 119,06 124,57 116,18 0,00 103,43 119,06

dalam juta Rupiah In million IDR

Name of Estimation
Current Assets Non-Current Assets Total Assets Short Term Liability Long Term Liability The BDS Government Assistance Equity Total Liability and Equity

Financial Position

Arus Kas
Nama Perkiraan
Laba Komprehensif setelah Pajak Arus Kas dari Aktivitas Operasi Perubahan Aset dan Liabilitas Usaha Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan (Penurunan) Kas dan Setara Kas Saldo Awal Kas Saldo Akhir Kas

Cash Flow
Arus Kas
Cash Flow

2010
45.499 99.918 164.938 310.355 (103.217) (61.126) 146.012 2.847.000 2.993.12

2011
144.435 197.310 (640.696) (298.951) (93.328) 22.573 (369.706) 2.993.012 2.623.306

2012
173.037 240.411 (152.395) 261.053 (159.801) 236.511 337.763 2.623.306 2.623.306

Name of Estimation
Comprehensive Profit after Tax Cash Flows from Operating Activities Changes in Operating Assets and Liabilities Net Cash from (for) Operating Activities Cash Flows from Investing Activities Cash Flows from Financing Activities Increase (Decrease) in Cash and Cash Equivalence Beginning Cash Balance End Cash Balance

dalam juta Rupiah In million IDR

500.000 400.000 300.000 200.000 100.000 0 2010 2011 2012


Laporan Tahunan Annual Report

Modal Saham Share Capital Setoran Modal Lainnya Other Capital Deposit Saldo Laba Rugi Balance of Profit and Loss Laba (Rugi) Tahun Berjalan Profit (Loss) Current Year PKBL PKBL Pendapatan Komprehensif Lainnya Other Comprehensive Income

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

137

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Ikhtisar Pendapatan dan Biaya 2012


Summary of Revenues and Expenses 2012
Uraian Pendapatan Pendapatan usaha PT Pos Indonesia (Persero) Tahun 2012 pada tahun 2012 mencapai sebesar Rp 3.335.875
Description of juta atau 98,94% dari RKAP sebesar Rp 3.371.581 Revenue 2012 juta. Pencapaian pendapatan usaha pada tahun 2012 ini mengalami kenaikan sebesar 10,97%, jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp 3.006.012 juta. The operating revenue of PT Pos Indonesia (Persero) in 2012 was of Rp 3,335,875 million or by 98.94% of the CBP of Rp 3,371,581 million. The accomplishment of operating revenues in 2012 increased by 10.97%, compared with the realization in 2011 that reached Rp 3,006,012 million.

1% 1% 0,78% 1% 4%

1% 0,78% 56% 2% 34% 4% 1%

Properti Property P. Keuangan Financial Surat & Paket Postal Mail & Parcel Logistik Logistic Jasa Keuangan Financial Services Ritel Retail Filateli Philately Lain-Lain Others

34%

56%

1%

2%

Kontribusi Pendapatan Tahun 2012


The Inome Contribution in 2012

Kontribusi pendapatan usaha terbesar berasal dari pendapatan bisnis surat dan paket dan jasa keuangan masing-masing sebesar 55,73% dan 33,67%. Pendapatan surat dan paket tahun 2012 sebesar Rp1.896.880 juta atau 105,52% dari target RKAP sebesar Rp11.797.673 juta, dan mengalami kenaikan sebesar 15,61% bila dibandingkan realisasi tahun 2011 sebesar Rp1.640.721 juta. Sedangkan pendapatan jasa keuangan sebesar 1.146.039 juta atau 100,74% dari RKAP 2012 sebesar Rp1.137.631 juta, atau mengalami kenaikan 13,30% bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 Rp1.011.477 juta.

The biggest income contribution was derived from the business revenue of postal mail and parcel and also the financial service that each contributed by 55.73% and 33.67%. The revenue from the mail and packages in 2012 reached IDR1,896,880 million or by 105.52% of the target in CBP that was about IDR11,797,673 million, and increased by 15.61% compared to the realization in 2011 that reached IDR1,640,721 million. Meanwhile, the financial services revenue was about IDR1,146,039 million or by 100.74% from CBP 2012 that reached to IDR1,137,631 million, or increasing by 13.30% compared with the realization in 2011 that of IDR1,011,477 million. The illustration of business revenues in 2012 can be explained in more detail as follows:

Gambaran realisasi pendapatan usaha tahun 2012 secara lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

138

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

SURAT POS Sampai dengan akhir tahun 2012, realisasi pendapatan layanan surat pos sebesar Rp1.374.068 juta atau 103,82% dari target RKAP 2012 sebesar Rp1.323.489 juta. Walaupun hanya tumbuh 9,72% dibandingkan tahun lalu pendapatan suratpos masih merupakan kontribusi terbesar atau 40,37% dari total pendapatan. Berbagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja layanan surat pos antara lain: 1. Optimalisasi kunjungan Account Executive ke calon pelanggan melalui penyediaan database pelanggan yang lebih baik. 2. Merebut kembali pasar layanan premium (Express dan Kilat Khusus) di segmen korporat melalui kebijakan tarif, diskon dan batas minimal nilai transaksi yang bersaing dengan kompetitor. 3. Join selling dengan UPS untuk penggarapan pasar korporat yang menggunakan layanan Express Mail Service (EMS) Priority ke LN dari Area Surabaya, Denpasar dan Semarang. 4. Pengendalian umur piutang dan percepatan penagihan piutang yang umurnya melebihi ketentuan. 5. Meningkatkan penjualan di segmen walk in customer dengan menyelenggarakan kegiatan promosi bellow the line melalui pembukaan outlet layanan pos di pusat perbelanjaan di beberapa kota besar. 6. Pengembangan jaringan Express Mail Service (EMS) melalui jaringan Universal Postal Union (UPU) ke 169 negara tujuan EMS Cooperative . 7. Pengembangan kerja sama dengan UPS untuk EMS Priority, dalam bentuk perluasan destinasi menjadi 45 negara dan penambahan tingkat berat sampai dengan 100 kg. 8. Implementasi kerja sama Prepaid Parcel dengan Pos Malaysia untuk kiriman outgoing . 9. Revisi tarif Pos Tercatat Luar Negeri. 10. Pembuatan barang-barang promosi. 11. Perubahan desain PP-72 dan EMS-5.

POSTAL MAIL Untill the end of 2012, the revenue of postal mail services reached about IDR1,374,068 million or by 103.82% of the target set in CBP 2012 that was about IDR1,323,489 million. Although it grew only about 9.72% compared to the last year income, the postal mail was still the biggest contributor or donated about 40.37% to the total revenue. Various attempts were made to improve the performance of postal mail services namely: 1. The optimization of the Account Executive visits to prospective customers through the provision of better customer database. 2. Recapturing the premium service market (Express and Special Express) in the corporate segment through the tariff policies, discounts and the minimum value of the transaction with a competitor. 3. Join selling with UPS for the cultivation of the corporate markets that use Express Mail Service (EMS) for the priority areas covering Surabaya, Denpasar and Semarang. 4. Controlling the account receivables age schedule and the acceleration of the over-age schedule account receivables billing. 5. Improving the sales of the walk in customers segment by organizing a bellow the line promotional activity through the opening of postal service outlet in shopping malls in major cities. 6. Developing the network of Express Mail Service (EMS) through a network of Universal Postal Union (UPU) to 169 EMS Cooperative destination countries. 7. Developing the cooperation with UPS to EMS Priority, in the form of expansion of destinations to 45 countries and additional weight rate up to 100 kg. 8. Implementing the Prepaid Package collaboration with Malaysian Post for outgoing shipments. 9. The revision of Foreign Recorded Post rate. 10. The manufacture of promotional items. 11. The changes in design of PP-72- EMS-5.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

139

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

PAKET POS Pendapatan layanan Paket pos tahun 2012 sebesar Rp 522.812 juta atau 110,26% dari target RKAP 2012 sebesar Rp 474.184 juta. Realisasi tahun 2012 meningkat sebesar 34,61% dibandingkan realisasi tahun 2011 sebesar Rp388.381 juta. Pertumbuhan layanan Paket pos yang cukup signifikan tercapai dengan melakukan berbagai upaya, antara lain: 1. Meningkatkan penjualan di segmen walk in customer dengan menyelenggarakan kegiatan program Gebyar Undian Gratis Berhadiah Tidak Langsung untuk layanan Paketpos. 2. Pengendalian biaya pengembangan pasar melalui pemberian target batasan biaya pengembangan pasar kepada para Area Manajer dan Ka. Unit Pemasaran yang dikaitkan dengan realiasasi pendapatan. 3. Pengendalian umur piutang dengan penurunan umur piutang melalui perbaikan kebijakan piutang serta pemberian target penurunan umur piutang kepada Account Executive untuk semua account yang ditanganinya. 4. Pick up retail di kawasan wisata. 5. Pembenahan proses operasi layanan Paketpos.

POSTAL PACKAGE The revenue of postal package service in 2012 reached the total of Rp 522,812 million or 110.26% of the target set in CBP 2012 that was about Rp 474,184 million. The realization in 2012 increased by 34.61% compared to the one in 2011 that reached Rp388,381 million. The growth of postal package service was achieved significantly by taking various attempts that cover: 1. Increasing the sales at the walk in customers segments by organizing the series of program activities of Gebyar Indirect Free Lottery Prize for Postal Package Service. 2. Controlling the market development cost through the provision of targeted market development cost limits to the Area Manager and the head of marketing unit that is associated with the income realization. 3. Controlling the age of account receivables by reducing the age schedule through the policies improvement and the target provision of the age of account receivables reduction to the Account Executive for all handled accounts. 4. Picking up retail in tourist areas. 5. Revamping the operational process of postal package service.

140

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

POS LOGISTIK Terhitung 1 Maret 2012 telah didirikan anak perusahaan PT Pos Logistik Indonesia. Secara bertahap bisnis pos logistik yang selama ini dikelola oleh PT Pos Indonesia (Persero) akan dialihkan ke PT Pos Logistik Indonesia. Pendapatan Logistik sebesar Rp66.818 juta merupakan realisasi pendapatan PT Pos Logistik Indonesia selama tahun 2012 yang terpisah dari RKAP 2012 sebesar Rp215.660 juta. Pendapatan logistik terdiri dari Pendapatan transportasi Rp49.499 juta, Pendapatan freight forwarding Rp148.490 juta dan Pendapatan warehousing Rp17.670 juta.

LOGISTICS POST On March 1, 2012 a subsidiary company of PT Pos Logistik Indonesia was established. Gradually, the postal logistics business that thus far was managed by PT Pos Indonesia (Persero) had been transferred to PT Pos Logistik Indonesia. The revenue for logistics of IDR66,818 million was the realization of the logistics revenue of PT Pos Indonesia during 2012 separated from the CBP 2012 that reached IDR215,660 million. Logistics revenue consisted of transportation revenue of IDR49,499 million, freight forwarding revenues of IDR148,490 million and warehousing revenue of IDR17,670 million.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

141

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

WESEL POS Pendapatan layanan Wesel Pos tahun 2012 sebesar Rp441.974 juta atau 132,95% dari target RKAP 2012 sebesar Rp332.425 juta. Realisasi tahun 2012 meningkat sebesar 7,49% jika dibandingkan realisasi tahun 2011 sebesar Rp411.168 juta. Beberapa upaya dilakukan untuk meningkatkan kinerja layanan Wesel Pos antara lain: 1. Kerjasama pengiriman uang dengan PT. CIMB Niaga. 2. Tindak lanjut rencana pengembangan layanan pengiriman uang pola Cash to Account. 3. Peningkatan promosi Weselpos Instan. 4. Tindak lanjut kerjasama pengiriman uang dengan Pos Korea. 5. Tindak lanjut kerjasama pengiriman uang dengan Pos Brunei. 6. Tindaklanjut kerjasama pengiriman uang dengan Uni Emirat Arab. 7. Peningkatan promosi layanan Western Union (WU) melalui program Scratch and Win.

MONEY ORDER The revenue of money order service in 2012 reached about IDR441,974 million or by 132.95% of the target set in CBP 2012 that was about IDR332,425 million. The realization in 2012 increased by 7.49% compared to the sales in 2011 that reached about IDR411,168 million. Several attempts were made to improve the performance of the Money Order service covering: 1. A collaboration with PT. CIMB Niaga in remittance 2. A Follow-up of the development plan of Cash Account patterns remittance services. 3. An Improvement of Instant money order promotion. 4. A follow up of collaboration in remittance with the Korean post 5. A follow up of collaboration in remittance with the Brunei post. 6. A follow up of collaboration in remittance with the United Arab Emirates. 7. Improvement of promotion of Western Union (WU) services through Scratch and Win program.

GIRO POS Pendapatan layanan Giro Pos tahun 2012 sebesar Rp6.130 juta atau 227,03% dari target RKAP 2012 sebesar Rp2.700 juta. Realisasi tahun 2012 meningkat sebesar 99,90% jika dibandingkan realisasi tahun 2011 sebesar Rp3.067 juta. Beberapa upaya dilakukan untuk meningkatkan kinerja layanan Giro Pos antara lain: 1. Peningkatan pengawasan Giro pos. 2. Pengalihan saldo giro manual ke rekening Giropos Online.

POSTAL GIRO The revenue of Postal Giro service in 2012 reached about IDR6,130 million or by 227.03% of the target set in CBP 2012 that was about IDR2,700 million. The realization in 2012 increased by 99.90% compared to the sales in 2011 that reached about IDR3,067 million. Several attempts were made to improve the performance of the Postal Giro services including: 1. The improvement of postal giro supervision. 2. The transformation of manual giro balance into Postal Giro Online account.

142

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

BANK CHANNELING Pendapatan layanan Bank Chanelling tahun 2012 sebesar Rp39.247 juta atau 33,75% dari target RKAP 2012 sebesar Rp116.297 juta. Realisasi tahun 2012 meningkat sebesar 46,97% jika dibandingkan realisasi tahun 2011 sebesar Rp26.705 juta. Beberapa upaya dilakukan untuk meningkatkan kinerja layanan Bank Chanelling antara lain: 1. Penyelesaian perpanjangan PKS Pos Indonesia dengan Bank BTN. 2. Launching layanan Tabungan Cermat di 86 Kantor pos cabang (Kpc) di Area Jasa keuangan VI Jateng dan DIY. 3. Launching layanan Share Bank Muamalat dengan menggunakan skema bisnis baru (Fee based Transaction) PENYALURAN DANA Pendapatan layanan Penyaluran Dana tahun 2012 sebesar Rp74.608 juta atau 56,58 % dari target RKAP sebesar Rp131.858 juta. Realisasi tahun 2012 meningkat sebesar 0,75% jika dibandingkan realisasi tahun 2011 sebesar Rp74.055 juta. Beberapa upaya dilakukan untuk meningkatkan kinerja layanan penyaluran dana antara lain: 1. Perpanjangan PKS dengan Mitra Kredit Pensiun. 2. Penyesuaian SOP / Juklak / Juknis FD khusus E-Dapem. 3. Pembenahan rekon dengan TASPEN dan ASABRI. 4. Pembayaran PKH melalui Smartcard. 5. Penyaluran dana PKH Tahap III dan IV tahun 2012. 6. Rekonsiliasi PKH Tahap III dan IV tahun 2012. 7. Evaluasi penyaluran dana pemerintah lainnya 8. Gebyar banjir Emas sepanjang tahun di Kantor Pos untuk periode II tahun 2012 di Makassar

BANK CHANNELING The revenue of Bank Channeling service in 2012 reached about IDR39,247 million or by 33.75% of the target set in CBP 2012 that was about IDR116,297 million. The realization in 2012 increased by 46.97% compared to the sales in 2011 that reached about IDR26,705 millions. Several attempts were made to improve the performance of the Bank Channeling services including: 1. The completion of the extension of MOU between PT. Pos Indonesia and BTN bank. 2. The launching of Tabungan Cermat services in 86 post office branches (KPC) in the financial services area VI Central Java and Yogyakarta. 3. The launching of Bank Muamalat share service by by using the new business scheme (Fee Based Transaction) DISTRIBUTION OF FUNDS The revenue of distribution of fund service in 2012 reached about IDR74,608 millions or by 56.58% of the target set in CBP of IDR131,858 million. The realization in 2012 increased by 0.75% compared to the realization in 2011 that was about IDR74,055 million. Several attempts were made to improve the performance of the fund distribution services, namely: 1. The extension of MOU with the Pension Credit Partners. 2. The adjustment of the Standard Operation / Guidelines / Technical Guidelines Special for E-Dapem 3. The revamping and reconstruction with TASPEN and ASABRI. 4. The PKH payment via Smartcard. 5. The distribution of PKH fund period III and IV in 2012. 6. The reconciliation of PKH period III and IV in 2012. 7. The evaluation of other government funds. 8. The implementation of Gebyar Banjir Emas throughout the year at the Post Office for the period II in 2012 in Makassar.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

143

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

POS PAY Pendapatan layanan PosPay tahun 2012 sebesar Rp 584.079 juta atau 105,36% dari target RKAP 2012 sebesar Rp 554.351 juta. Realisasi tahun 2012 meningkat sebesar 17,64% dibandingkan realisasi tahun 2011 sebesar Rp 496.483 juta. Sampai dengan akhir tahun 2012 layanan PosPay merupakan layanan yang memberikan kontribusi pendapatan terbesar nomor dua setelah layanan suratpos atau 17,56%. Hal tersebut dicapai melalui beberapa upaya antara lain: 1. Kemitraan Multi Finance 2. Penambahan 2 (dua) Mitra baru yaitu PT Multhindo dan PT Arthaasia. 3. Layanan PT Multhindo telah diimplementasikan sejak Tanggal 13 November 2012. Sedangkan layanan Arthaasia saat ini dalam tahap proses (Test UAT) dan akan dilanjutkan pada Triwulan I Tahun 2013. 4. Peningkatan transaksi dengan memindahkan pembayaran dari loket mitra ke Kantor Pos. 5. Evaluasi dan perpanjangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) ANZ Bank, Asuransi Takaful, Mandala Finance, Mandiri Tunas Finance dan NSC. 6. Meminimalisir keluhan konsumen melalui koordinasi dengan Ka Area dan Ka UPT dan IT. 7. Kemitraan Biller 8. Pembukaan dan Penambahan Pos persepsi Purwodadigrobogan, Watesjogja dan Tobelo. Pos persepsi Purwodadigrobogan sudah implementasi pada tanggal 21 Desember 2012. Pos persepsi Watesjogja sudah implementasi pada tanggal 28 Desember 2012, sedangkan Pos persepsi Tobelo dalam proses pendaftaran ke Ditjen Perbendaharaan Negara dan realisasinya akan dilanjutkan pada Triwulan I Tahun 2013. 9. Pembukaan Layanan PDAM di daerahdaerah: a. PDAM Medan; sedang dalam proses kerja sama. b. PDAM Ternate dan Badung Selatan; sedang dalam proses Develop Aplikasi:

POST PAY The revenue of Post pay service in 2012 reached about Rp 584,079 million or by 105.36% of the target mentioned in CBP 2012 that was about Rp 554,351 million. The realization in 2012 increased by 17.64% compared to the one in 2011 that was about Rp 496,483 million. Until the end of 2012 Post Pay service has contributed second biggest revenue after the mail services or by 17.56% of the total income. This was achieved through several attempts, namely: 1. The Multi Finance Partnership 2. The additional number of 2 new partners: PT and PT Arthaasia Multhindo. 3. The service of PT Multhindo has been implemented since November 13 2012. Meanwhile, the Arthaasia service is currently in process phase (UAT Test) and will be continued in the first quarter in 2013. 4. The transaction improvement by transferring payments from partner counters to the Post Office. 5. The evaluation and extension of MOU with ANZ Bank, Takaful Insurance, Mandala Finance, Mandiri Tunas Finance and NSC. 6. Minimizing the consumers complaints through coordination with the head of Area, Unit Area and IT. 7. Biller Partnership 8. The opening and addition of perception Post of Purwodadigrobogan, Watesjogja and Tobelo. Perception post of Purwodadigrobogan had been implemented on December 21, 2012. The Perception post of Watesjogja had been implemented on December 28, 2012, while the perception Post of Tobelo is still in the registration process to the Directorate General of State Treasury and its realization will be continued in the first quarter in 2013. 9. The PDAM (Drinking Water Regional Company) Service opening in the following areas: a. PDAM in Medan; currently in the process of cooperation. b. PDAM in South Badung and Ternate; in the process of Application Development:

144

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

c. PDAM Manado (Minahasa Utara), Tomohon, Karanganyar, Purwodadi Grogoban, Sukabumi, Cianjur; sudah launching dan implementasi. d. Sedangkan PDAM Medan, Ternate, Tolitoli dan Badung Selatan akan Grogoban, Sukabumi, Cianjur; sudah launching dan implementasi dilanjutkan pada Triwulan I Tahun 2013. e. Implementasi Layanan Tiket Kereta Api secara Direct Host to Host tanpa Switching Provider Flash Mobile; sedang dalam proses Test UAT, akan dilanjutkan pada Triwulan I Tahun 2013. f. Implementasi dan sosialisasi Layanan TV Berbayar Orange TV melalui SOPP Pos; sudah diimplementasikan pada Tgl 1 Desember 2012. g. Implementasi dan sosialisasi Layanan Penjualan Tiket Air Asia melalui SOPP Pos; sedang dalam proses Test UAT, akan dilanjutkan pada Triwulan I Tahun 2013. h. Penyempurnaan Aplikasi Layanan SPP Poltekpos; sudah diimplementasikan sejak tanggal 17 Oktober 2012. i. Mengurangi Data Unmatch dan Data Reversal pada Layanan Setoran Penerimaan Negara; sedang dalam proses koordinasi untuk pelaksanaan sosialisasi bersama ke UPT/Area Jasa Keuangan oleh Tim Jasa Keuangan (Jaskug) Pusat dan Ditjend Perbendaharaan, dlanjutkan pada Triwulan I Tahun 2013. j. Pelaksanaan kerja sama Pos dengan PT. BWN sebagai Switching dan Multibiller untuk pengembangan Bisnis PosPay; sedang dalam proses pembahasan SLA, akan dilanjutkan pada Triwulan I Tahun 2013. k. Implementasi pembayaran non tunai layanan PosPay melalui EDC (debet ATM) kerja sama dengan PT Artajasa. Pembayaran Elektronis; sudah diimplementasikan sejak tanggal 1 Nopember 2012.

c. PDAM of Manado (North Minahasa), Tomohon, Karanganyar, Purwodadi Grogoban, Sukabumi, Cianjur; have already been launched and implemented. d. PDAM of Medan, Ternate, Tolitoli and South Badung, Grogoban, Sukabumi, Cianjur; have already been launched and implemented and will be continued in the first quarter in 2013. e. The implementation of Direct Host to Host without Switching Provider Flash Mobile Railway Ticket Service; ; still in the process of UAT Test, will be continued in the first quarter in 2013. f. The implementation and dissemination of Pay TV Services, Orange TV, via SOPP Post; have already been implemented on December 1, 2012. g. The implementation and dissemination of Air Asia Ticket Sales Services via SOPP Post; are still in the process of UAT Test, will be continued in the first quarter in 2013. h. The completion of Application Services for education fee of Poltekpos; has been implemented since October 17, 2012. i. The reduction of Unmatched Data and Reversal Data on the State Revenue Service; currently in the process of coordination for the implementation of joint socialization to UPT / Financial Services Area by the Center Financial Services Team (Jaskug) and the Directorate General of Treasury, will be continued in the First Quarter 2013. j. The implementation of Collaboration between PT Pos.and BWN as Multibiller Switching and Post Pay for Business development; currently in the process of SLA discussion, will be continued in the First Quarter of 2013. k. The implementation of non-cash payment services through EDC Post Pay (ATM debit) cooperated with PT Artajasa. Electronic payment; has been implemented since November 1, 2012.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

145

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

RITEL Pendapatan layanan Ritel tahun 2012 sebesar Rp 157.035 juta atau 105,66% dari target RKAP 2012 sebesar Rp 148.618 juta, dan mengalami pertumbuhan 24,70% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp 125.926 juta. Berbagai upaya untuk peningkatan pendapatan dan pencapaian target Ritel yang dilakukan pada tahun 2012, diantaranya; 1. Menyelesaikan PKS Pengelolaan dan Penjualan Benda Meterai tahun 2012. Melaksanakan Verifikasi Penjualan Meterai Semester I/2012 nasional bersama Tim Ditjen Pajak. 2. Menyelesaikan PKS Penjualan Asuransi Demam Berdarah ACA Pengembangan disitribusi dan penjualan di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Sumatera Utara. 3. Menyerahkan penanganan proses perpanjangan PKS Penjualan Asuransi Takaful Ukhuwah ke Divisi PosPay.

RETAIL The revenue of retail service in 2012 reached about Rp 157,035 million or by 105.66% of the target set in n CBP 2012 that was about Rp 148,618 million, and grew by 24.70% compared with the one in the previous year that was about Rp 125,926 million. Various efforts to increase the revenue and Retail target achievement in 2012 are including; 1. Completing the MOU of stamp objects management and sales in 2012; Implementing the sales verification of the stamp objects in Semester I/2012 with The Taxation Office team. 2. Completing the MOU of ACA Blood Fever Insurance Sales; the expansion of distribution and sales in Central Java, East Java, Bali and North Sumatra. 3. Submitting the handling of MOU extension concerning the sales of Takaful Ukhuwah to the Post Pay division.

146

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

FILATELI Pendapatan layanan Filateli tahun 2012 sebesar Rp24.932 juta atau 95,89% dari target RKAP 2012 sebesar Rp26.000 juta, dan mengalami pertumbuhan 16,91%, bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp21.326 juta. Berbagai upaya untuk peningkatan pendapatan dan pencapaian target Ritel yang dilakukan pada tahun 2012, diantaranya: 1. Penerbitan prangko istimewa seri Jati Diri Bangsa pada tanggal 1 Oktober 2012. Peluncuran diselenggarakan pada tangal 9 Oktober 2012 di Hotel Hyatt Bandung. 2. Penerbitan prangko istimewa seri Bangunanbangunan Ibadah Bersejarah di Indonesia, pada tanggal 27 Oktober 2012. 3. Penerbitan prangko istimewa seri Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2012 pada tanggal 5 November 2012. Peluncuran dilaksanakan pada tangal 19 November 2012 di Istana Wakil Presiden Jakarta 4. Penerbitan Sampul Peringatan: a. Penerbitan Sampul Peringatan Seminar Mahatir Mohamad tanggal 9 November 2012, di Jakarta. b. Penerbitan Sampul Peringatan Porseni Pos tanggal 30 November 2012. c. Penerbitan Sampul Peringatan Desa Informasi yang diterbitkan tanggal 5 Desember 2012 ditandatangani di Boven Digoel Papua oleh Dirjen PPI. d. Penerbitan Sampul Peringatan 12.12.12 di 12 Kantor Pos seluruh Indonesia.

PHILATELY The revenue of Philately in 2012 reached about IDR24,932 millions or by 95.89% of the target set in CBP 2012 that was about IDR26,000 million and grew by 16.91%, compared to the realization in 2011 which was about IDR21,326 million. Several attempts were conducted to improve the performance of the philately services including: 1. The publishing of special stamps of National Identity series on October 1, 2012. The launcing was held on October 9, 2012 at the Hyatt Bandung. 2. The publishing of special stamps of Historic Buildings of Worship in Indonesia series on October 27, 2012. 3. The publishing of special stamps of Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2012 (Puspa and National Wildlife day) series on November 5, 2012. The launching was held on November 19, 2012 at the vice presidential palace,Jakarta 4. The Publishing of Commemorations Covers, namely a. The Publishing of a Cover for the commemoration of Mahathir Mohamad Seminar on November 9, 2012, in Jakarta b. The Publishing of a Cover for the commemoration of Porseni Pos on November 30, 2012. c. The Publishing of a Cover for the commemoration of Desa Informasi issued on December 5, 2012 signed by the Director General of Papua Digoel PPI d. Publishing of a Cover for the commemoration of 12:12:12 at 12 Post Offices in Indonesia

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

147

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

PROPERTI Pendapatan Properti tahun 2012 sebesar Rp46.977 juta atau 96,03% dari target RKAP 2012 sebesar Rp46.016 juta, dan mengalami penurunan 28,82% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp54.000 juta.

PROPERTY The revenue of Property in 2012 reached about IDR46,977 million or by 96.03% of the target set in CBP 2012 that was about IDR46,016 million, and decreased by 28.82% compared with the realization in the previous that was about IDR54,000 million. Various efforts had been conducted for developing the sale value of the assets-that would be rent to the third parties, including: 1. The optimization of office space a. The optimization of office space in appropiate with the rental income target. b. The Cooperations with Mandiri MMU, Syariah Mandiri and Retail Mart. 2. The Optimization of Property and Asset: implementing the property assets optimization program corresponding with the target and HBU (highest best use). 3. Work Plan for Revenue: a. Maintaining the collaboration and Revenue Rent b. Building management and office space corresponding with the target rental income, eg. Center Building III Bandung, the building and other assets.

Berbagai upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan nilai jual aset-aset yang akan disewakan kepada pihak ketiga, antara lain: 1. Optimasi Ruang Kantor a. Optimasi ruang kantor sesuai dengan target pendapatan sewa. b. Kerjasama dengan Mandiri MMU, Syariah Mandiri dan Retail Mart. 2. Optimasi Properti dan Aset: Melakukan program optimasi aset properti sesuai dengan target dan HBU (highest best use). 3. Rencana Kerja untuk Pendapatan: a. Maintain Kerja sama dan Pendapatan Sewa. b. Pengelolaan gedung dan ruang kantor sesuai dengan target pendapatan sewa, misal. Gedung Pusat III Bandung, gedung dan asset lainnya.

148

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

PENDAPATAN LAINNYA Sampai dengan akhir tahun 2012, Pendapatan Lainnya mencapai sebesar Rp41.670 juta atau sebesar 142,92% dari RKAP 2012 sebesar Rp29.155 juta. Realisasi pendapatan lainnya ini menggalami penurunan sebesar 11,82%, bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp47.256 juta.

OTHER REVENUES Until the end of 2012, other revenues reached IDR41,670 million or by 142.92% from CBP 2012 that was about IDR29,155 million. The other revenues decreased by 11.82%, compared with the realization in 2011 that reached IDR47,256 million.

PENDAPATAN KEUANGAN Pendapatan keuangan tahun 2012 sebesar Rp26.408 juta atau 106,27% dari target RKAP 2012 sebesar Rp24.850 juta, dan mengalami kenaikan 3,49% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp25.518 juta merupakan dari Pendapatan jasa giro dan Pendapatan penempatan dana di bank.

FINANCIAL INCOME The financial income in 2012 was about IDR26,408 million or by 106.27% of the target set in CBP 2012 that was IDR24,850 million, and an increase of 3.49% compared with the realization in 2011 that reached IDR25,518 million. The revenues were from the giro services and the fund saving in banks.

Sampai dengan akhir tahun 2012, anggaran beban usaha terealisasi sebesar Rp3.162,083 juta atau 98,83% dari target yang ditetapkan pada RKAP 2012 sebesar Rp3.199,618 juta. Realisasi beban tahun 2011 meningkat sebesar 9,70% dibandingkan realisasi beban tahun 2011 sebesar Rp2.882.471 juta. Dari tabel Perbandingan Realisasi Beban dengan RKAP 2012 dan Realisasi 2012, dapat diketahui adanya realisasi kelompok beban usaha yang melampaui anggaran yang telah ditetapkan pada RKAP yaitu: beban umum 130,42%, beban administrasi sebesar 117,94% dan beban pemasaran 105,24%. Penyebab terjadinya pelampauan beban-beban tersebut di atas antara lain: 1. Beban umum terlampaui sebesar 30,42% disebabkan oleh : a. Biaya perjalanan dinas untuk kegiatan koordinasi, monitoring dan konsolidasi bisnis serta biaya perjalanan dinas untuk peserta pelatihan baik di kantor pusat maupun di area.

Until the end of 2012, the operating expenses budget was realized of IDR3,162.083 million or 98.83% of the target set in CBP 2012 that was about IDR3,199.618 million. The realization of expenses in 2011 increased by 9.70% compared to the actual expenses in 2011 that reached IDR2,882,471 million. As can be seen in the table of comparison of the expenses realization between the CBP 2012 and its realisation in 2012, it can be figured out that there were some groups operating expenses exceeding the budget that has been set on CBP: general expenses of 130.42%, administrative expenses was of 117.94% and 105.24% of marketing expenses. The cause of the overrun expenses above including: 1. The general expenses were exceeded by 30.42% due to: a. The travel expenses for activities of coordination, monitoring and consolidation of business as well as travel expenses for trainees both at headquarters and in the area.

Uraian Biaya Tahun 2012


The Description of Budget in 2012

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

149

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

b. Biaya pengadaan prangko, formulir, dan kantungpos seiring dengan peningkatan produksi. c. Biaya penyisihan piutang piutang pegawai 2. Beban Administrasi terlampaui sebesar 17,94% disebabkan adanya peningkatan kegiatan administrasi kantor. Tingkat persentase pertumbuhan beban tertinggi jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 antara lain terjadi pada beban pemasaran sebesar 19,49% atau naik sebesar Rp12.708 juta, beban umum 16,03% atau naik sebesar Rp33.314 juta, dan beban operasi sebesar 10,68% atau naik sebesar Rp84.717 juta. Beban pegawai dan beban operasi masih merupakan komponen beban usaha dengan kontribusi terbesar pada komposisi realisasi beban tahun 2012, yaitu masing-masing sebesar Rp1.852.135 juta atau 58,03% dan Rp878.018 juta atau 27,51% seperti terlihat pada diagram di bawah ini :

b. Procurement cost of postage, forms, and postal bag along with the increase of production. c. Cost allowance for employees accounts receivablesi 2. The Administrative Expenses were exceeded by 17.94% due to an increase in office administration activities. The highest percentage rate of growth in expenses compared with the realization in 2011 was occured on the marketing expenses by 19.49%, an increase of IDR12,708 million, the general expenses increased by 16.03% or IDR33,314 million, and the operating expenses increased by 10.68%, an increase of IDR84,717 million. The Personnel and operating expenses are still the component of operating expenses with the largest contribution to the realization of the composition of the load in 2012, which amounted to IDR1,852,135 million or 58.03% and IDR878,018 million or 27.51% as shown in the diagram below:

3% 2% 8% 1%

1%
0% 58% 27% 1% 8% Beban Lain-lain Other Expenses Beban Pegawai Employee Expenses Beban Operasi Operational Expenses Beban Administrasi Administrative Expense Beban Umum General Expense Beban Penyusutan dan Amortisasi Depreciation and Amortization Beban Pemasaran Markting Expense Beban Keuangan Financial Expense Penyusutan Nilai Aset Tetap The Impeairmnet of Fixed Assets

58%

3% 2% 1% 0%

27%

Kontribusi Beban Tahun 2012


Expenses Contribution 2012

150

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Struktur Modal
Nama Akun
Modal Saham Setoran Modal Lainnya Jumlah Modal Saham Saldo Laba Rugi Laba (Rugi) Tahun Berjalan PKBL Jumlah Laba (Rugi) Pendapatan Komprehensif Lainnya Kepentingan Non Pengendali Saldo Akhir Ekuitas

Capital Structure
Account Name
Share Capital

2010
425.000 0 425.000 (17.320) 45.546 (2.455) 25.771 (1.115) (30.976) 418.680

2011
425.000 0 425.000 25.771 144.981 0 170.752 (1.660) (30.532) 563.560

2012
425.000 30.023 455.023 170.752 172.487 (2.880) 340.359 (1.609) (29.533) 764.240

Perubahan Ekuitas
The Equity Changes

dalam juta Rupiah In million IDR

Other Capital Deposit The Total of Share Capital The Balance of Profit and Loss The Profit (Loss) Current Year CSR The Total of Income (Loss) Other Comprehensive Income Non-controlling interests The Equity Ending Balance

500.000 450.000 400.000 350.000 300.000 250.000 100.000 150.000 100.000 50.000 2010 2011 2012
PKBL PKBL Setoran Modal Lainnya Other Capital Deposit Saldo Laba Rugi Balance of Profit and Loss Laba (Rugi) Tahun Berjalan The Profit (Loss) Current Year Modal Saham Share Capital

Perubahan Ekuitas
The Equity Changes

PT Pos Indonesia (Persero) menerapkan kebijakan struktur modal secara hati-hati sedemikian sehingga porsi utang sangatlah kecil dan tidak menimbulkan risiko bagi manajemen keuangan Perusahaan.

PT Pos Indonesia (Persero) applies capital structure policy with prudent so the debt portion is very low and does not create risk on the companys financial management.

Kebijakan Struktur Modal


Capital Structure Policy

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

151

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Belanja Barang Modal


Penganggaran Belanja Modal Pos Indonesia Tahun 2012
Capital Expenditure Budgeting of PT Pos Indonesia 2012

Expenditure of Capital Goods


Biaya 2012
dalam miliar Rupiah In billion IDR

Expenses

Pendapatan Usaha Korporat The Corporate Operating Income


Surat dan Paket Mail and Package Layanan Surat Pos Standar Layanan Paket Pos Standar Layanan Prima Layanan internasional Pendapatan penggantian PSO Jumlah Beban Usaha Jasa Keuangan Jasa Keuangan Remitansi Giro Pospay (SOPP) Distribusi dana Bank Channeling Joint Venture Jumlah Pendapatan Jasa Keuangan Ritel Retail Konsinyasi Materai Non-materai Filateli E-commerce Post Shop Jumlah Pendapatan Ritel Properti Property Pendapatan sewa Pendapatan swakelola Pendapatan BOT Pendapatan JV Pendapatan investasi sendiri Jumlah Pendapatan Properti Total Pendapatan Usaha Korporat 23 14 1 0 0 38 3,390 Rental Income Self-Management Revenue BOT Income JV Income Own Investment Income The Total Income from the Property The Total Income from Mail and Package 172 0 0 24 0 0 196 Consignment Materai Non-materai Philatelli E-commerce Post Shop The Total Income from Retail 436 3 563 23 154 0 1,179 Remmitance Giro Postpay (SOPP) Fund Distribution Bank Channeling Joint Venture The Total Income from Financial Services 76 390 963 276 271 3.162.083 Standar Postal Mail Service Standar Postal Package Service Excellent Service International Service PSO reimbursement Income The Total Income from Mail and Package

152

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Biaya

2012
dalam miliar Rupiah In billion IDR

Expenses

Pendapatan oleh Anak Perusahaan The Income of Subsidiary Companies


PT Pos Logistik PT Pos Logistik Pendapatan Freight Forwarding Pendapatan Warehousing Jumlah Pendapatan PT Pos Logistik PT Bhakti Wasantara Net PT Bhakti Wasantara Net Internet dan Network IT Solutions Content Jumlah Pendapatan PT BWN Total Pendapatan dari Anak Perusahaan Total Pendapatan Terkonsolidasi 0 0 4 4 63 3,453 Internet dan Network IT Solutions Content The Total Income of PT BWN The Total Income from the Subsidiary Companies The Total of Consolidated Income 37 22 59 Freight Forwarding Income Pendapatan Warehousing Income The Total Income of PT Pos Logistik

Beban Usaha Korporat The Corporate Operating Expenses


Holding Level Holding Level Beban pegawai Beban operasional Beban administrasi Beban umum Beban penurunan nilai aset tetap Beban penyusutan dan amortisasi Beban pemasaran Beban lainnya Jumlah Beban Usaha untuk Holding Leve Surat dan Paket Surat dan Paket Beban pegawai Beban operasional Beban administrasi Beban umum Beban penurunan nilai aset tetap Beban penyusutan dan amortisasi Beban pemasaran Beban lainnya Total Beban Usaha untuk Surat dan Paket 1,332 603 13 91 0 28 33 0 2,100 Employee Expense Operational Expense Administrative Expense General Expense Fixed Asset Impairment Expense Depreciation and Amortization Expense Maketing Expense Other Expense The Total Operating Expense for Mail and Package 223 41 0 37 0 13 0 4 59 Employee Expense Operational Expense Administrative Expense General Expense Fixed Asset Impairment Expense Depreciation and Amortization Expense Maketing Expense Other Expense The Total Operating Expense for Holding Level

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

153

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Biaya
Jasa Keuangan Financial Service Beban pegawai Beban operasional Beban administrasi Beban umum Beban penurunan nilai aset tetap Beban penyusutan dan amortisasi Beban pemasaran Beban lainnya Total Beban Usaha untuk Jasa Keuangan Ritel dan Properti Retail and Properti Beban pegawai Beban operasional Beban administrasi Beban umum Beban penurunan nilai aset tetap Beban penyusutan dan amortisasi Beban pemasaran Beban lainnya Total Beban Usaha untuk Ritel dan Properti Total Beban Usaha Korporat

2012
dalam miliar Rupiah In billion IDR

Expenses

307 148 3 65 0 43 26 0 593

Employee Expense Operational Expense Administrative Expense General Expense Fixed Asset Impairment Expense Depreciation and Amortization Expense Maketing Expense Other Expense The Total Operating Expense for Financial Service

140 32 14 8 0 6 3 0 203 3,215

Employee Expense Operational Expense Administrative Expense General Expense Fixed Asset Impairment Expense Depreciation and Amortization Expense Maketing Expense Other Expense The Total Operating Expense Retail and Property The Corporate Total Operating Expenses

154

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Biaya

2012
dalam miliar Rupiah In billion IDR

Expenses

Beban Usaha Anak Perusahaan The Operating Expense of Subsidiary Companies


PT Pos Logistik PT Pos Logistik Beban pegawai Beban penyusutan dan amortisasi Beban administrasi dan umum Beban pemasaran Beban operasional Total Beban Usaha untuk PT Pos Logistik PT Bhakti Wasantara Net PT Bhakti Wasantara Net Beban pegawai Beban penyusutan dan amortisasi Beban administrasi dan umum Beban pemasaran Beban operasional Total Beban Usaha untuk PT BWN Total Beban Usaha dari Anak Perusahaan Total Beban Usaha Terkonsolidasi EBIT Margin 1 0 0 0 3 4 57 3,272 5.25% Employee Expense Depreciation and Amortization Expense Administrative and General Expenses Marketing expense Operational Expense The Total Operating Expense for PT BWN The Total Expenses from the Subsidiary Companies The Total of Consolidated Operating Expenses EBIT Margin 13 0 5 3 32 53 Employee Expense Depreciation and Amortization Expense Administrative and General Expenses Marketing Expenses Operational Expense The Total Operating Expense for PT Pos Logistik

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

155

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Perubahan Ekuitas
Changes in Equity
Tambahan Modal Disetor Lainnya Saldo Laba (Delisit)

Catatan

Modal Saham
Share Capital

Modal Saham
Share Capital

Other Additional Paid-in Capital


30.023.000.000 -

Retained Earnings (Delisit)


(17.320.221.358) (2.454.527.000) 45.545.777.270 25.771.028.912 144.981.029.739 170.752.058.651 (100.529) (2.879.830 220)

Saldo 1 Januari 2010 Alokasi Bagian Laba PKBL Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan Saldo 31 Desember 2010/ 1 Januari 2011 Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan Saldo 31 Desember 2011 Tambahan Modal Disetor Lainnya Alokasi Bagian Laba PKBL Setoran Modal Lainnya Kepentingan Non Pengendali Entitas Anak Jumlah Laba Komprehensif Tahun berjalan Saldo 31 Desember 2012

23 23 23 36 -

425.000.000.000 425.000.000.000 425.000.000.000 -

23

425.000.000.000

30.023.000.000

172.487.312.046 340.359.439.948

156

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual

Jumlah

Financial Assets Available for Sale


(1.296.545.347) 181.470.959 (1.115.074.388) (545301 199) 11.660.375.587) -

Amount

Kepentingan Non Pengendali


Interest Non-Controlling

Jumlah Ekuitas

The Amount of Equity

Notes

406.383.233.295 (2.454.527.000) (2.454.527.000) 449.655.954.524 144435.728.540 594.091.683.064 30.022.899.471 (2.879.830.220)

(30.865.219.880) (110.519.835) (30.975.739.715) 444.217.524 (30.531.522.191) -

375.518.013.415 (2.454.527.000) 45.616.728.394 418.680.214.809 144879946064 563.560.160.873 30022.899471 (2.879.830.220)

Balance as of January 1, 2010 Allocaled profit for PKBL Total comprehensive income current year Balance as of December 31,2010/January 1, 2011 Totet comprehensive income CUrTentyear Balance as of December 31, 2011 Other additional paid-in capital Allocated profit for PKBL

500.000.000

500.000.000

Non controlling interest of Subsidiary Total comprehensive income current year Balance as of December 31, 2012

51.880.907 (1.608.494.680)

172.539.192.953 793.773.945.268

498.177.394 (29.533.344.797)

173037.370.347 764.240.600.471

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

157

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Kinerja Investasi 2012

Investment Performance 2012


Kinerja investasi perusahaan selama tahun 2012 secara rinci dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini, masih rendahnya realisasi investasi pada tahun 2012 disebabkan sebagai berikut: The investment performance of the company during the year 2012 can be described in detail in the table below; the actual investment is still low in 2012 due to the following reasons:

Jenis Investasi
Investasi Pada Anak Perusahaan Tanah Gedung Kendaraan Bermotor Barang Inventaris Intangible Aset Luar Perusahaan JUMLAH

2011

2012

Pertumbuhan
Growth

dalam juta Rupiah In billion IDR 49.500 978 71.132 34.181 5.380 161.171 49.500 27.360 65.013 65.314 20.790 227.977

Type of Investment
Investment in Subsidiaries Land Building Motor Vehicle Inventory Goods Intangible Assets Corporate Affairs TOTAL

80.000 70.000 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000


0,79 5.380 31.897 20.790 14.029 0 50.110 49.500 49.500 41.580 68.013

Investasi pada Anak Perusahaan Investment in Subsidiaries Tanah Land Gedung Building Kendaraan Bermotor Motor Vehicle Barang Investarisir Inventory Goods Intangible Aset Intangible Assets Luar Perusahaan Corporate Affairs

2011

2012 1. Some investment programs are still in the tendering process and have not been completed yet until the end of the year. 2. Specification of the desired item price does not match. 3. The reorganization of the company impacts on the transition of the officials at the area and head office level therefore, some programs are delayed in their implementation. 4. The execution of some programs is piled in the fourth quarter of 2012 that have an impact on the implementation of investment delays.

1. Beberapa program investasi masih dalam proses tender dan tidak selesai sampai akhir tahun. 2. Spesifikasi harga barang yang diinginkan tidak sesuai. 3. Reorganisasi perusahaan berdampak pada transisi pergantian pejabat di level area dan kantor pusat sehingga sebagian program tertunda pelaksanaannya. 4. Eksekusi program bertumpuk pada triwulan IV 2012 yang berdampak pada keterlambatan pelaksanaan investasi.

158

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Key Performance Indicators


Penilaian Key Performance Indicator (KPI) PT Pos Indonesia (Persero) tahun 2012 dihitung berdasarkan Kontrak Manajemen antara Kuasa Pemegang Saham dengan Direksi dan Komisaris PT Pos Indonesia (Persero) Nomor: RIS71/D3.MBU/2011 tanggal 20 Desember 2011 tentang Persetujuan indikator-indikator kunci (Key Performance Indicators) yang meliputi aspek keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, learning & growth, produk layanan dan kepemimpinan tahun 2012 Kontrak manajemen adalah kesepakatan antara Pemegang Saham/Pemilik Modal dengan Dewan Komisaris dan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) yang berisi target-target pencapaian indikator kinerja kunci (key performance indikator) yang akan dievaluasi setiap tahun. Kontrak manajemen dan KPI merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Kontrak manajemen antara Kuasa Pemegang Saham dengan Dewan Komisaris dan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) tahun 2012 Nomor: RIS-71/D3.MBU/2011 tanggal 20 Desember 2011, sepakat mengenai hal-hal berikut: 1. Kuasa Pemegang Saham telah menyampaikan kepada Pemegang Saham RKAP dan menyatakan bahwa RKAP PT Pos Indonesia (Persero) tersebut telah disusun dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dan telah mempertimbangkan semua risiko yang terukur; 2. Dewan Komisaris dan Direksi berjanji akan mengupayakan pencapaian target-target RKAP tahun 2012 tersebut termasuk targettarget KPI, yang meliputi aspek keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, learning and growth, produk dan layanan serta kepemimpinan; 3. Atas pencapaian target-target KPI dimaksud, Kuasa Pemegang Saham akan memberikan penghargaan atau sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Key Performance Indicators of PT Pos Indonesia (Persero) in 2012 was calculated based on the Authorization Management Contract between the Board of Directors and Shareholders of Commissioners of PT Pos Indonesia (Persero) Number: RIS-71/D3.MBU/2011 on December 20, 2011 concerning the approval of key performance indicators which includes financial, customer, internal business processes, learning and growth, service and product leadership in 2012. Management contract is an agreement between the shareholders / owners of Capital by the Board of Commissioners and Board of Directors of PT Pos Indonesia (Persero) which contains the achievement targets of key performance indicators that will be evaluated each year. Contract management and KPI are an integral part of the Work Plan and Budget (CBP). The management contract between the authorization of Shareholders and Directors of the Board of Commissioners of PT Pos Indonesia (Persero) in 2012 Number: RIS-71/D3.MBU/2011 dated December 20, 2011, agreed on the following matters: 1. The authorities of shareholders have delivered the CBP to the shareholders and stated thet the CBP of PT Pos Indonesia (Persero) has been prepared by taking into account the precautionary principle and to account for all the measurable risk; 2. The board has promised to pursue the targets of CBP 2012 including the KPIs targets covering the aspects of financial, customer, internal business processes, learning and growth, products and services, and leadership; 3. Upon the achievement of KPIs targets, the authorities of Shareholders would give reward or sanction in accordance with the applicable regulations;

Penilaian Kinerja

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

159

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

4. Kedua belah pihak akan melakukan peninjauan kembali terhadap target-target, jika dikemudian hari timbul hal-hal memaksa (force majeure) yang secara signifikan berpengaruh terhadap pencapaian targettarget tersebut.

4. The two sides will conduct a review of targets if the force majeure occures in the future which can significantly affect the achievement of these targets:

Tujuan Kontrak 1. Memberikan motivasi kepada manajemen Manajemen dan KPI untuk meningkatkan kinerja;

The Objectives of the 2. Pemegang saham tidak terlibat dalam proses, Management Contract tetapi berorientasi kepada hasil akhir; and KPI 3. Pemberian kewenangan yang lebih luas kepada manajemen; dan 4. Dasar penerapan reward and punishment berdasarkan penilaian kualitatif dan objektif.

1. to motivate management to improve their performance; 2. the shareholders are final result- oriented instead of being involved in the process. 3. Granting a greater authority to management, and 4. Basic implementation of reward and punishment based on qualitative and objective assessment.

Hasil Penilaian Skor KPI


The Key Performance Indicator score in 2012

No
A B C D E F

Indikator
KPI Aspek Keuangan KPI Aspek Pelanggan KPI Aspek Proses Bisnis Internal KPI Aspek Learning & Growth KPI Aspek Kepemimpinan KPI Aspek Produk dan Layanan JUMLAH

Quality

Bobot

Score

Skor

Skor KPI
KPI Score Indicator
Key Performance Indicators of Financial Aspect Key Performance Indicators of Customer Aspect Key Performance Indicators of Internal Business Process Aspect Key Performance Indicators of Learning & Growth Aspect Key Performance Indicators of Leadership Aspect Key Performance Indicators of PI Product & Services Aspect TOTAL

dalam persentase in percentage 25,00 20,00 20,00 15,00 10,00 10,00 100,00 104,22 127,16 71,71 160,42 117,26 229,74 16,46 21,19 11,86 26,74 19,54 27,10 122,90

Jumlah Skor atas hasil penilaian kinerja manajemen PT Pos Indonesia untuk tahun 2012 berdasarkan target KPI yang tercantum dalam Kontrak Manajemen Nomor: RIS 71/D3-MBU/2011 tanggal 20 Desember 2011 adalah sebesar 122,90 dengan predikat Baik A-2.

Total Score of the performance assessment result of PT Pos Indonesia Management in 2012, based on KPI target set in the Management Contract Number: RIS 71/D3-MBU/2011 2011 on December 20 was about 122.90, with predicate: Good A-2.

160

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Tingkat Kesehatan
Level of Health
Tingkat kesehatan PT Pos Indonesia (Persero) dihitung berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor: KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 mengenai Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hasil penilaian tingkat kesehatan PT Pos Indonesia (Persero) untuk tahun buku 2011 dihitung sesuai dengan tata cara penilaian tingkat kesehatan Badan Usaha Milik Negara yang diatur dalam Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/ MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Nilai bobot tingkat kesehatan Perusahaan tahun 2012 adalah sebesar 75,00 dengan kualifikasi SEHAT kategori A dibandingkan target RKAP sebesar 79,00 dengan kualifikasi dan kategori yang sama. Kinerja perusahaan tidak mengalami peningkatan dibandingkan dengan kinerja tahun 2011 dengan nilai bobot 75,00 dengan kualifikasi SEHAT kategori A The health of PT Pos Indonesia (Persero) is calculated based on the Decree of the Minister of State-Owned Enterprises of the Republic of Indonesia Number: KEP-100/MBU/2002 dated June 4, 2002 regarding the Rating System of State Owned Enterprises (SOEs). The assessment result of the health level assessment of PT Pos Indonesia (Persero) for the financial year 2011 was calculated in accordance with the procedures rating of stateowned enterprises regulated in the Decree of the Minister of State-Owned Enterprises No.: KEP100/MBU/2002 dated June 4, 2002 concerning the Rating system of the State-Owned Enterprises (SOEs). The index of health level of the company in 2012 was about 75.00 with a HEALTHY qualification category A compared with the target in CBP that was about 79.00 with the same qualifications and categories. The Corporate performance was stagnant compared with the performance in 2011 with the index of 75.00, HEALTHY qualification with an A category.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

161

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Hasil Penilaian tingkat kesehatan PT Pos Indonesia (Persero) dibandingkan dengan RKAP 2012 dan tahun 2011 pada tabel sebagai berikut:

The assessment results of the level of health of PT Pos Indonesia (Persero) compared to CBP 2012 and in 2011 can be studied on the following table:

No
1 2 3 4 5 6 7

Indicator

Indikator

Bobot
Index
20 15 5 5 5 5 5

Tahun / Year Value

RKAP 2012 / RKAP 2012 Value 26,75 % 6,68 % 78,07 % 104,38 % 41 0 hari 89,62 %

Realisasi 2012 / Realization in 2012

Nilai

Score 20 5 5 3 5 5 3

Skor

Nilai

Score 20 5 5 3 5 5 4

Skor

Value 30,48 % 6,47 % 86,93 % 106,68 % 28 hari 0 hari 75,04 %

Nilai

Score 20 5 5 3 5 5 3

Skor

Return On Equity (ROE)


Return On Equity (ROE)

35,28 % 6,08 % 80,32 % 102,40 % 43 hari 1 hari 73,36 %

Return On Invesment (ROI)


Return On Invesment (ROI)

Cash Ratio (Rasio Kas)


Cash Ratio

Current Ratio (Rasio Lancar)


Current Ratio

Collection Periods (CP)


Collection Periods (CP)

Perputaran Persediaan (PP)


Inventory Turnover

Perputaran Total Aset (TATO)


Total Asset Turnover

Rasio Total Modal Sendiri terhadap Total Aset (TMS thd TA)
Ratio of Total Equity to Total Assets

10

13,52 %

18,77 %

16,71 %

70 1 2 3 4 Jangkauan Pelayanan
Service

52 BS B B B 5 3,2 2,4 2,4 13 35,28 % 6,08 % 80,32 % 20 5 5 26,75 % 6,68 % 78,07 % BS B B B

53 5 3,2 2,4 2,4 13 20 5 5 30,48 % 6,47 % 86,93 % BS B B B

52 5 3,2 2,4 2,4 13 20 5 5

5 4 3 3 70

Kualitas Pelayanan
Service Quality

Produktivitas Sumberdaya
Human Resource Productivity

Peningkatan Kualitas SDM


The Improvement of Human Resource Quali

1 2 3

Laporan Perhitungan Keuangan


Calculation Statement

3 3 3

Rancangan RKAP
RKAP Design

Laporan Periodik
Periodical Statement

Kinerja Penyaluran Dana PUKK


PIJKK Fund Distribution Performance

102,40 %

104,38 %

106,68 %

15 JUMLAH / TOTAL 100

10 75

13 79

10 75

162

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Segmen 2012
Segment 2012
Perbandingan Pendapatan, Beban dan Hasil Segmen 2012
The Comparison of Revenues, Expenses and Segment Results in 2012 Pendapatan Segmen /
Segment Income

Segmen Usaha Tahun 2012


Hasil Segmen /
Segment Results

Rumpun
Type
Surat dan Paket
Mail and Package

Segment Expenses

Beban Segmen /

Operating Segment 2012 (%)


(35,94) 173,17 (37,23)

(Rp)
1.871.829.430.242 1.144.448.419.171 322.372.931.172 3.338.650.780.585

(%)
56,07 34,28 9,66 100,00

(Rp)
1.981.125.602.870 617.847.381.570 435.585.989.967 3.034.558.974.408

(%)
65,29 20,35 14,35 100,00

(Rp)
(109.296.172.629) 526.601.037.601 (113.213.058.796) 304.091.806.177 93.266.239.486 210.825.566.691 (59.105.571.500) 20.767.316.851 172.487.312.042 51.880.907 172.539.192.949

Jasa Keuangan
Financial Service

Lainnya/Other JUMLAH

100,00

Beban usaha tidak dapat dialokasikan / Unalocated Operating Expense Laba sebelum pajak / Profit before Tax Pajak Kini / Current Tax Pajak Tangguhan / Deffered Tax Laba Setelah / Pajak Profit After Tax Pendapatan/Beban Komprehensif Lainnya / Income/Other Comprehension Expense Laba Setelah Pendapatan/Beban Komprehensif Lainnya / Profit After Income/Othr
Comprehensive Expense

Perbandingan Pendapatan Segmen 2011 dan 2012


The Comparison of Segment Income in 2011 and 2012 Tahun / Year

Pendapatan Segmen Tahun 2012


The Segment Income 2012

No
I
a b c d e f g h

Descriptions

URAIAN

2011 Rp
194.320.638.704 856.057.384.524 251.254.283.556 250.572.477.334 1.009.254.473.883 118.318.226.052 21.326.314.358 169.037.607.959 3.070.141.406.371

2012 %
6.33 27.88 11.44 11.42 32.87 3.85 0.69 5.51 100

Rp
162.612.674.561 981.355.809.481 414.933.925.779 312.927.020.421 1.144.448.419.171 154.563.334.423 24.931.920.535 142.877.676.214 3.338.650.780.585

%
4.87 29.39 12.43 9.37 34.28 4.63 0.75 4.28 100

GROWTH %

PT POS INDONESIA (INDUK) / PT POS INDONESIA (MAIN COMPANY)


Surat LPU
LPU Mail

(16.32) 14.64 18.13 (10.74) 13.40 30.63 16.91 (15.48) 8.75

Surat LPK
LPU Mail

Paketpos LPU
LPU Postal Package

Paketpos LPK
LPK Postal Package

Jasa Keuangan
Financial Service

Ritel
Ritail

Filateli
Philately

Jasa Lainnya
Other Service

JUMLAH INDUK The Total Amount of Main Company

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

163

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

No
II
a b

Description

URAIAN

Tahun / Year

2011 Rp
39.036.956.799 -

2012 % Rp
36.527.627.735 67.350.531.999 3.442.528.940.319

GROWTH %

ANAK PERUSAHAAN / SUBSIDIARY COMPANIES


PT BWN PT PLI (6.43) 200.00

JUMLAH INDUK & ANAK PERUSAHAAN Total Main and Subsidiary Company

3.109.178.363.170

10.72

dalam juta Rupiah / in million rupiah

1.200.000 1.000.000 800.000 600.000 400.000 200.000


194.613 162.613 414.934 351.254 350.572 312.927 981.356 856.057

1.114.448 1.009.254

154.563 118.318

169.038 142.878 169.038 21.326 142.878 24.932

67.351 -

Surat LPU

Surat LPK

Paketpos Paketpos Jasa LPU LPK Keuangan

Ritel

Filateli

Jasa Lainnya 2011

BWN 2012

PLI

Grafik Perbandingan Pendapatan Segmen Usaha 2011 vs 2012


Chart of Comparison of Operating Segments Income 2011 vs 2012

Berdasarkan tabel di atas Segmen Jasa Keuangan pada tahun 2012 memberikan kontribusi terbesar yaitu 34,28% dari total pendapatan tahun 2012 tumbuh 13,40% dibandingkan tahun 2011, diikuti oleh segmen surat LPK yang memberikan kontribusi sebesar 29,39% tumbuh 14,64% dibandingkan tahun 2011. Untuk segmen surat LPU dan paket LPK mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya masing-masing sebesar 16,32% dan 10,74% begitu juga dengan segmen lainnya turun 15,48% dibandingkan tahun sebelumnya.

Based on the table above, in 2012, the Financial Services segment had the highest contribution, that was about 34.28% of the total revenue in 2012; a grew by 13.40% compared tothe total amount in 2011. It is followed by the LPK mail segment which contributed of 14.64%, a growth of 29.39% compared to the ones in 2011. Meanwhile, the segments of LPU mail and LPK package LPK had decreased each by 16.32% and 10.74% compared to the previous year as well as other segments which fell by 15.48% over the previous year.

164

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Perbandingan antara beban segmen tahun 2012 dengan beban segmen tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut :

The comparison between the expense segments Beban Segmen in 2012 and 2011 can be seen in the following Tahun 2012 The Expense Segment table: 2012
Tahun / Year

No
I
a b c d e f g h

Description

URAIAN

2011 Rp
404.919.858.264 945.754.508.037 263.665.026.744 156.670.848.971 622.870.764.266 298.332.476.393 14.803.876.587 115.854.167.109 2.822.871.526.371

2012 %
14.34 33.50 9.34 5.55 22.07 10.57 0.52 4.10 100

Rp
291.997.959.021 1.199.962.508.337 295.641.787.321 193.523.348.152 617.847.381.570 323.171.236.663 13.772.956.127 98.641.797.178 3.338.650.780.585

%
9.62 39.54 9.74 6.38 20.36 10.65 0.45 3.25 100

GROWTH %

PT POS INDONESIA (INDUK) / PT POS INDONESIA (MAIN COMPANY)


Surat LPU
LPU Mail

(27.89) 26.88 12.13 23.52 (0.81) 8.33 (6.96) (14.86) 7.50

Surat LPK
LPU Mail

Paketpos LPU
LPU Postal Package

Paketpos LPK
LPK Postal Package

Jasa Keuangan
Financial Service

Ritel
Ritail

Filateli
Philately

Jasa Lainnya
Other Service

JUMLAH INDUK The Total Amount of Main Company

II
a b

ANAK PERUSAHAAN / SUBSIDIARY COMPANIES


PT BWN PT PLI 37.465.285.338 35.237.825.196 64.618.608.047 3.442.528.940.319 (5.95) 200.00

JUMLAH INDUK & ANAK PERUSAHAAN Total Main and Subsidiary Company

2.860.336.811.709

9.58

dalam juta Rupiah / in million rupiah

1.500.000
1.393.486 1.102.425

1.000.000
668.585 587.640

617.847 622.871

500.000

435.586 428.991 35.238 37.465 64.619 -

Surat & Paket LPU

Surat & Paket LPK

Jasa Keuangan

Lainnya

BWN 2011

PLI 2012

Grafik Perbandingan Beban Segmen Usaha 2012 vs 2011


The Chart of Comparison of Operating Segment Results 2012 vs 2011

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

165

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Terlihat bahwa segmen surat LPK pada tahun 2012 menyerap beban sebesar 39,54% dari total beban tahun 2012 atau tumbuh 26,88% dibandingkan penyerapan beban pada tahun 2011, hal ini berbanding terbalik dengan penyerapan beban oleh segmen jasa keuangan pada tahun 2012 hanya menyerap beban sebesar 20,36% dari total beban tahun 2012 atau mengalami penurunan sebesar 0,81% dibandingkan tahun 2011. Kontribusi serapan beban pada segmen Paket LPU / LPK serta Ritel juga mengalami pertumbuhan di bandingkan tahun sebelumnya masing-masing 12,13%, 23,52% dan 8,33%.

It shows that LPK mail segment in 2012 absorbed the expense of 39.54% of total expenses in 2012 or grew by 26.88% compared to the absorption of expenses in 2011, it is inversely proportional to the absorption of expenses by segment in the financial services 2012 was only absorb expenses of 20.36% of the total expenses in 2012 or declined by 0.81% compared to 2011. The contribution of the expense absorption at the BDS / LPK and Retail also grew compared with the e previous year, respectively 12.13%, 23.52% and 8.33%.

Segment Results antara hasil segmen tahun 2012 dengan hasil for 2012 segmen tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut:

Hasil Segmen Hasil Segmen merupakan hasil pendapatan Tahun 2012 segmen dikurangi biaya segmen, perbandingan

Segment result is the income segment reduced by the expense segment; the comparison between the results of the segment in 2012 with the ones in 2011 can be seen in the following table:
Tahun / Year

No
I
a b c d e f g h

Description

URAIAN

2011 Rp
(210.599.219.560) (89.697.123.512) 87.589.256.812 193.901.628.363 386.383.709.617 (180.014.250.341) 6.522.437.771 53.183.440.850 2.822.871.526.371

2012 %
-85.17 -36.27 35.42 78.42 156.26 -72.80 2.64 21.51 100

Rp
(129.385.284.459) (218.606.698.896) 119.292.138.458 119.403.672.269 526.601.037.601 (168.607.902.241) 11.158.964.408 44.235.879.037 304.091.806.177

%
-42.55 -71.89 39.23 39.27 173.17 -55.45 3.67 14.55 100

GROWTH %

PT POS INDONESIA (INDUK) / PT POS INDONESIA (MAIN COMPANY)


Surat LPU
LPU Mail

(38.56) 143.72 36.19 (38.42) 36.29 (6.34) 71.09 (16.82) 22.98

Surat LPK
LPU Mail

Paketpos LPU
LPU Postal Package

Paketpos LPK
LPK Postal Package

Jasa Keuangan
Financial Service

Ritel
Ritail

Filateli
Philately

Jasa Lainnya
Other Service

JUMLAH INDUK The Total Amount of Main Company

II
a b

ANAK PERUSAHAAN / SUBSIDIARY COMPANIES


PT BWN PT PLI 1.571.671.461 1.289.802.539 2.731.923.952 3.442.528.940.319 (17.93) 200.00

JUMLAH INDUK & ANAK PERUSAHAAN Total Main and Subsidiary Company

2.860.336.811.709

23.82

166

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

600.000
362.601

500.000 400.000 300.000 200.000 100.000 0 (100.000) (200.000) Surat & Paket LPU Surat & Paket LPK Jasa Keuangan Lainnya 2011 Grafik Perbandingan Beban Segmen Usaha
The Chart of Comparison of Operating Segment Results
(123) 10 104.200 99.203 1.572 1.290 2.732 386.384

(113.213) (120.308)

BWN

PLI 2012

Dapat dilihat bahwa segmen Jasa Keuangan memberikan kontribusi hasil segmen terbesar yaitu 173,17% atau Rp526.601 juta tumbuh sebesar 36,29% dibandingkan hasil segmen tahun 2011, diikuti oleh segmen Paketpos LPU dan LPK, Filateli dan Lainnya, sedangkan segmen surat LPU/LPK dan Ritel memberikan kontribusi hasil segmen negative (Rugi),

It can be seen that the Financial Services segment contributed the biggest segment results of 173.17% or IDR526 601 million, or grew by 36.29% compared to the previous segment in 2011. It was followed by LPU and LPK postal package segment, Philately and Other, meanwhile. The LPU and LPK postal mail segment and Retail segment contributed negative results (Loss),

Beban yang tidak dapat dialokasikan adalah beban yang tidak bisa diatribusikan ke masingmasing segmen, rincian Beban yang tidak dapat dialokasikan untuk tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut :

Unallocated expense is a burden that can not be attributed to individual segments; the details of expenses that can not be allocated for 2012 and 2011 are as follows:

Beban yang Tidak Dapat Dialokasikan


Unallocated Expenses

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

167

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Uraian
IPK Lainnya (Kesehatan Pensiunan, Sumbangan Duka Pensiunan, Tunjangan Pangan Pensiunan, TPP Pensiunan & Beban Purna Karya lainnya CSR Beban Lainnya ( bencana alam & beban fiskal / denda lainnya) Jumlah Beban Tidak Dapat Dialokasikan

Tahun / Year

2012

2011

Pertumbuhan % Growth %

Description
Other IPK (Health Retired, Donations Retired Grief, benefits of Food Retired, Retired TPP & Post Retirement Expenses other CSR Other expense (disaster natural and fiscal burden / other penalties) Number of Expenses can be Allocated

83,448,215,544

7 0,146,921,337

18.96

1.146.039 93,266,239,486

2 1,764,322,038 91,911,243,375

200.00 -54.89 1.47

Beban Pajak / Beban Pajak


Pajak Kini Pajak Tangguhan Jumlah Beban Pajak LABA (RUGI) USAHA (59,105,571,500) 20,767,316,851 (38,338,254,649) 54,927,984,837 ( 12,335,304,250) 1,513,479,840 (10,821,824,410) 81,089,418,965 379.16 1272.16 254.27 -32.26 Current Tax Tax Dependents The Amount of the Tax Burden EARNINGS (LOSS) FROM OPERATIONS

Aktiva Segmen Perbandingan proporsi Aktiva Segmen Tahun


Segment Assets 2012 dengan Tahun 2011 adalah sebagai berikut :

The proportion comparison between the Segment Assets in 2012 and 2011 is as follows: Description

Uraian

Tahun / Year

2012
92.135.860.274 512.466.613.779 85.909.523.954 81.636.785.730 3.158.334.749.982 150.681.768.216 30.333.039.001 246.890.867.531 4.358.389.262.465

2011
96.621.518.698 437.407.833.615 83.321.064.714 70.980.491.523 2.953.405.080.130 169.480.217.382 26.693.487.557 249.593.348.470 4.087.503.042.090

PT Pos Indonesia (Induk) PT Pos Indonesia (Main Company)


Surat LPU Surat LPK Paketpos LPU Paketpos LPK Jasa Keuangan Ritel Filateli Jasa Lainnya Jumlah Induk LPU Mail LPU Mail LPU Postal Package LPK Postal Package Financial Service Ritail Philately Other Service The Total Amount of Main Company

Anak Perusahaan Subsidiary Companies


PT BWN PT PLI Jumlah Induk & Anak Perusahaan 4.358.389.262.465 4.087.503.042.090 PT BWN PT PLI Total Main and Subsidiary Company

168

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Untuk mendapatkan hasil segmen yang cukup besar, segmen Jasa Keuangan juga menggunakan aset yang paling besar yaitu Rp3.158.335 juta diikuti segmen Surat LPK, Ritel dan Lainnya.

To obtain big enough segment results, segment Financial Services also used the greatest asset that was about IDR3,158,335 million, followed by LPK mail segments, Retail and Other.

Perbandingan proporsi Kewajiban Segmen Tahun 2012 dengan Tahun 2011 adalah sebagai berikut :

The proportion comparison between the Segment Kewajiban Segmen liabilities in 2012 and 2011 is as follows: Segment Liabilities
Tahun / Year

No
I
a b c d e f g h

Description
Surat LPU
LPU Mail

URAIAN

2012
132.523.071.564 413.332.448.735 90.459.758.254 65.184.651.612 2.947.224.629.005 92.954.474.444 17.649.961.736 13.536.887.378 3.772.865.882.727

2011
58.464.248.063 258.827.477.099 69.340.908.227 59.845.341.421 3.090.241.873.275 57.114.843.957 3.341.440.609 7.176.194.745 3.604.352.327.394

PT POS INDONESIA (INDUK) / PT POS INDONESIA (MAIN COMPANY)

Surat LPK
LPU Mail

Paketpos LPU
LPU Postal Package

Paketpos LPK
LPK Postal Package

Jasa Keuangan
Financial Service

Ritel
Ritail

Filateli
Philately

Jasa Lainnya
Other Service

JUMLAH INDUK The Total Amount of Main Company

II
a b

ANAK PERUSAHAAN / SUBSIDIARY COMPANIES


PT BWN PT PLI 74.767.306.020 9.719.854.892 3.857.353.043.639 78.388.710.444 3.682.741.037.838

JUMLAH INDUK & ANAK PERUSAHAAN Total Main and Subsidiary Company

Sebagaimana penggunaan aset, kewajiban segmen terbesar juga diserap oleh segmen Jasa Keuangan sebesar Rp2.947.225 juta, diikuti oleh Surat LPK sebesar Rp413.332 juta dan surat LPU sebesar Rp132.523 juta.

As the use of assets, the biggest segment liabilities were also absorbed by the Financial Services segment that reached about IDR2,947,225 million, and were followed by LPK mail of IDR413,332 million and LPU mail of IDR132,523 million LPU.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

169

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Pengeluaran Perbandingan antara pengeluaran barang modal Barang Modal tahun 2012 dengan 2011 dapat dilihat pada tabel
Capital berikut: Expenditures

The comparison between capital expenditures in 2012 and 2011 can be seen in the following table:

No
I
a b c d e f g h

Description PT POS INDONESIA (INDUK)


Surat LPU
LPU Mail

URAIAN

Tahun / Year

2012
17.669.645.010 46.036.119.846 16.923.869.873 12.093.827.111 23.327.712.858 20.000.062.482 8.494.142.673 89.680.000 144.635.059.853

2011
16.439.998.581 42.220.979.863 16.462.169.547 11.504.918.584 18.655.595.433 12.131.299.922 8.290.572.863 125.624.534.794

Surat LPK
LPU Mail

Paketpos LPU
LPU Postal Package

Paketpos LPK
LPK Postal Package

Jasa Keuangan
Financial Service

Ritel
Ritail

Filateli
Philately

Jasa Lainnya
Other Service

JUMLAH INDUK The Total Amount of Main Company

II
a b

ANAK PERUSAHAAN / SUBSIDIARY COMPANIES


PT BWN PT PLI 175.007.905 1.002.904.813 145.812.972.571 216.018.825 125.840.553.619

JUMLAH INDUK & ANAK PERUSAHAAN Total Main and Subsidiary Company

Pengeluaran barang modal selama tahun 2012 terbesar diperuntukan untuk segmen surat LPK sebesar Rp46.036 juta, diikuti segmen Jasa Keuangan sebesar Rp23.328 juta.

The biggest capital expenditures during 2012 was intended for LPK mail segment that was about IDR46,036 million LPK, followed by the Financial Services segment that reached about IDR23,328 million.

170

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Perbandingan antara pengeluaran barang modal tahun 2012 dengan 2011 dapat dilihat pada tabel berikut:

The comparison between depreciation in 2012 Penyusutan Depreciation and 2011 can be seen in the following table:

No
I
a b c d e f g h

Description
Surat LPU
LPU Mail

URAIAN

Tahun / Year

2012
2.493.117.035 6.424.357.012 2.481.902.510 1.773.717.875 2.807.286.275 1.826.949.121 1.240.696.846 19.048.299.673

2011
2.073.549.261 5.320.356.377 2.105.621.496 1.471.691.098 2.283.005.697 1.269.177.869 1.043.813.978 15.567.215.773

PT POS INDONESIA (INDUK) / PT POS INDONESIA (MAIN COMPANY)

Surat LPK
LPU Mail

Paketpos LPU
LPU Postal Parcel

Paketpos LPK
LPK Postal Parcel

Jasa Keuangan
Financial Service

Ritel
Ritail

Filateli
Philately

Jasa Lainnya
Other Service

JUMLAH INDUK The Total Amount of Main Company

II
a b

ANAK PERUSAHAAN / SUBSIDIARY COMPANIES


PT BWN PT PLI 87.503.953 319.658.657 19.455.462.282 108.009.409 15.675.225.189

JUMLAH INDUK & ANAK PERUSAHAAN Total Main and Subsidiary Company

Perbandingan antara beban non kas selain penyusutan tahun 2012 dengan 2011 dapat dilihat pada tabel berikut:

The comparison between non-cash expenses Beban Non Kas instead of the depreciation in 2012 to 2011 can be Selain Penyusutan Non Cash Expense seen in the following table: Other Instead of the Depreciation
Tahun / Year

No
a b c IPK
IPK

Description

URAIAN

2012
192.633.450.989 34.464.716.428 227.098.167.417

2011
156.714.598.276 36.914.046.924 193.628.645.200

Beban Penyisihan Piutang


Allowance for Receivables

Penurunan Nilai Aset Tetap


Impairment of Fixed Assets

JUMLAH INDUK The Total Amount of Main Company

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

171

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Segmen Demografi
Demographic Segment Kode Rekening Nama Rekening
Account Codes Account Name
Pendapatan Bersih Net Income 51 51 01 51 02 51 03 51 04 51 05 51 06 51 07 51 08 Beban Expense Pegawai Employee Operasi Operasional Administrasi Administration Umum General Penurunan Nilai Aset Tetap
The Impairment Of Fixed Asset Value

Kinerja Segmen Demografi Tahun 2012


Demographic Segment Performance in 2012

AREA I
145.109.622.063

AREA II
169.627.803.310

AREA III
208.260.517.240

AREA IV
1.045.013.089.297

AREA V
332.470.671.080

120.569.398.872 35,293,028,375 1,526,952,851 12,954,203,894 0 5,464,661,725 3,324,716,540 503,753,695 179,636,715,952 4,346,020,014

99,811,670,830 38,467,670,830 1,550,902,851 13,583,717,964 0 5,538,874,345 3,155,649,930 628,823,642 162,737,309,887 1,284,239,263

111,561,915,208 45,980,500,115 2,509,198,065 15,723,820,142 0 5,204,690,457 5,694,876,431 1,026,436,396 187,701,436,813 1,266,553,300

507,293,357,072 304,888,528,481 10,673,669,094 71,003,676,529 0 26,590,908,936 28,172,224,536 2,058,643,749 950,681,008,397 (55,719,256,451)

196,033,870,976 76,449,111,413 2,892,113,279 19,275,726,187 0 4,708,823,116 7,759,585,892 1,129,022,138 308,248,253,002 2,945,007,611

Penyusutan Dan Amortisasi Depreciation And Amortization Pemasaran Marketing Lainnya Others Jumlah Beban The Total Expenses Pajak Tax Selisih Penilaian Investasi Revaluation Of Investment

41 99 05 01

Efek Tersedia Untuk Dijual Available-For-Sale Effect

2,597,947

2,652,346

3,618,528

16,684,210

4,942,470

JUMLAH / TOTAL

(30,178,475,929)

8,177,385,032

21,829,252,254

38,629,508,659

27,172,368,159

172

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

AREA VI
396,597,601,148

AREA VII
201,138,414,167

AREA VIII
215,515,052,732

AREA IX
131,954,648,873

AREA X
71,575,801,796

AREA XI
421.387.558.880

JUMLAH AREA
3,338,650,780,585

224,228,164,451 88,198,663,850 2,930,606,277 26,638,805,638 0 7,908,410,261 7,833,194,840 1,465,689,575 359,203,534,892 (396,712,305)

217,083,574,704 90,103,708,386 3,466,293,758 26,854,107,711 7,527,554,529 8,612,743,989 1,192,823,003 354,840,806,080 1,986,083,529

89,641,242,317 54,065,919,517 2,027,119,524 17,388,832,368 6,257,871,508 4,866,046,347 380,093,655 174,627,125,236 (218,123,247)

118,770,845,171 54,270,129,410 2,006,829,464 18,789,539,112 6,814,475,119 3,235,882,758 623,691,309 204,511,392,344 644,718,092

96,955,622,684 32,551,367,249 1,579,318,828 14,712,827,461 2,857,561,146 2,584,357,755 587,373,020 151,828,428,144 644,718,092

51,650,901,812 20,925,738,250 893,363,972 16,707,670,343 2,041,394,564 1,368,460,445 221,673,761 93,809,203,147 2,054,707,330

1,833,600,563,752 841,194,365,876 32,056,367,805 253,632,927,349 80,915,225,707 76,607,739,463 9,818,023,942 3,127,825,213,894 (38,338,254,649)

6,245,041

6,129,032

2,665,893

3,060,464

3,060,464

815,976

51,880,907

61,793,556,725

43,749,007,629

26,295,831,577

11,651,438,944

(16,402,802,056)

(20,177,878,046)

172,539,192,949

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

173

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

600.000
526.601

500.000 400.000 300.000 200.000 100.000 0 (100.000) (200.000)


(10.093) (123.010) (99.203) (113.213) (120.308) 104.205 1.572 1.290 2.732 386.384

Surat & Paket Surat & Paket LPKi LPUi


LPU Mail & Parcel LPK Mail & Parcel

Jasa Keuangan
Financial Services

Lainnya
Others

BWN
BWN

PLI
PLI

2012

2011

Grafik Perbandingan Hasil Segmen Usaha 2011-2012


Grafik Perbandingan Hasil Segmen Usaha 2011-2012

Kinerja Segmen Area Tahun 2012


The Performance of Area Segment in 2012 AREA Uraian
Pendapatan Biaya Laba

I
145,11 174,449 (29,339)

II
169,628 158,539 11,089

III
208,261 180,988 27,273

IV
1,045,013 926,858 118,155

V
332,471 296,98 35,491

VI
421,388 342,519 78,869

dalam juta Rupiah In billion IDR

174

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Berdasarkan tabel kinerja segmen di atas terlihat bahwa Area IV menyumbang pendapatan terbesar pada tahun 2012 yaitu sebesar Rp1.045.013 juta, diikuti oleh Area VI Rp421.388 juta, dan Area VII Rp396.598 juta. Kontribusi laba terbesar juga dicapai oleh Area IV sebesar Rp 118.155 juta, diikuti area VI Rp 78.869 juta serta Area VII Rp 54.948 juta. Selain tiga area tersebut terdapat 5 area lainnya yang memberikan kontribusi laba yaitu Area II, Area III, Area V, Area VIII, dan Area IX, sedangkan Area I, Area X dan Area XI masingmasing mengalami kerugian sebesar Rp29.339 dan Rp15.475 juta dan Rp21.080 juta.

The table of segment performance above shows that Area IV contributed the biggest revenue in 2012 reaching IDR1,045,013 million, followed by Area VI that contributed about IDR421,388 million, and Area VII reaching IDR396,598 million. The biggest profit contribution was also donated by Area IV of IDR118,155 million, followed by Area VI and Area VII that each contributed about IDR78,869 million and IDR54,948 million. In addition to the three areas, there were 5 other areas that contributed to the profit donation namely area II, Area III, Area V, Area VIII, and Area IX, while the Area I, Area X and XI each area - each suffered losses amounting to IDR29,339 and IDR15,475 million and IDR21,080 million.

AREA VII
396,598 341,649 54,948

VIII
201,138 171,963 29,175

IX
215,515 200,53 14,985

X
131,955 147,429 (15,475)

XI
71,576 92,656 (21,080)

JUMLAH/ TOTAL

Description

dalam juta Rupiah In billion IDR


3,338,651 3,034,559 304,092 Income Expense Profit

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

175

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Informasi Risiko Keuangan dan Lindung Nilai


Manajemen risiko Perusahaan bersifat dinamis dengan bertujuan untuk mengidentifikasi, mengukur, memetakan dan mengembangkan alternatif penanganan risiko atas portofolio instrumen keuangan. Dalam pelaksanaan manajemen risiko, Perusahaan mengidentifikasikan risiko-risiko yang dihadapi terkait dengan instrumen keuangan, yaitu risiko pasar (tingkat suku bunga, nilai tukar), risiko likuiditas, risiko kredit. Masing-masing risiko tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Financial Risk and Hedging Information


The companys risk management is dynamic with the aim to identify, measure, map and develop the alternative of risk treatment towards the portfolio of financial instruments. In the implementation of the risk management, the Company identifies the faced risks that are associated with thefinancial instruments namely market risk (interest rate, exchange rate), liquidity risk, credit risk. Each of the risk can be explained as the following :

Risiko Kredit Risiko kredit dalam piutang adalah ketidakpastian


Credit Risk pelanggan pos tidak dapat membayar utangnya sesuai dengan PKS yang ditetapkan. Risiko ini teridentifikasi dari status debitur (pelanggan) dalam posisi bangkrut/pailit, kesulitan likuiditas (permintaan penjadualan ulang pembayaran), tidak dikenal alamat terakhir. Perbandingan piutang pendapatan macet dengan piutang pendapatan lancar s.d. 31 Desember 2012 sebesar 24,83% turun sebesar 39,89% tahun 2011 sebesar 64,72%. Walaupun terjadi penurunan, karena risiko kredit ini sangat tergantung pada kemampuan debitur/mitra, maka alternatif penanganan risiko adalah meningkatkan selektifitas pemberian fasilitas pembayaran kredit kepada perusahaan yang benar-benar bonafid. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 eksposur maksimum Perusahaan terhadap risiko kredit mendekati nilai tercatat bersih dari kas yang beredar di bank dan piutang usaha dengan rincian sebagai berikut:

Credit risk in the account receivable is an uncertainty condition when postal customers can not pay their account payable as mentioned in the established MOU. The risk is identified from the debtors (customers) in the position of insolvent / bankrupt, liquidity (demand rescheduling of payments), unrecognized latest address. The comparison of bad accounts receivable income and the current one untill 31 Desember 2012 was by 24.83% decreased by 39.89% from those in 2011 that was 64.72%. Despite the decline, since the credit risk is highly dependent on the ability of the debtor / partner, the alternative of the risk treatment was to increase the selectivity of the credit payment facilitation to companies that are thoroughly bonafide. On December 31, 2012 and 2011, the Companys maximum exposure towards the credit risk approached the net value from the cash circulated at bank and account receivables with the following details:

Jenis Investasi
Kas dan setara kas Piutang Usaha Aset lancar lainnya Piutang lainnya JUMLAH

2011
2.623.305.486.262 350.705.169.231 173.547.542.569 3.147.558.198.062

2012
2.961.068.742.854 351.236.281.769 145.552.749.590 3.457.857.774.213

Jenis Investasi
Cash and Cash Equivalence Operating Account Receivables Current Assets and Other Account Receivables Other Account Receivables TOTAL

176

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Tabel berikut memberikan kualitas kredit dan analisis umur aset keuangan sesuai dengan peringkat kredit debitur yang pada tanggal 31 Desember 2012:

The following table gives the quality of the credit and period analysis of financial assets in accordance with the debtors credit rating on 31 December 2012.

Belum jatuh tempo dan tidak ada penurunan nilai


Before the due time and no value impairment

Jatuh tempo tetapi tidak ada penurunan


Is Due but no impairment

Telah jatuh tempo dan ada penurunan


Is Due and there is an impairment

Jumlah
Total

Kas dan setara kas Cash and Cash Equivalence Piutang Usaha Operating Account Receivables Aset lancar lainnya Other Current Assets Piutang lainnya Other Account Receivable

2.961.068.742.854

2.961.068.742.854

145.552.749.590 3.106.621.492.444

279.567.433.067

71.668.848.702

351.236.281.769 145.552.749.590 3.457.857.774.213

Kualitas kredit instrumen keuangan dikelola oleh Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan peringkat kredit internal. Instrumen keuangan diklasifikasikan sebagai masa lalu karena tidak juga terganggu meliputi instrumen kualitas kredit kelas tinggi karena ada sedikit atau tidak ada sejarah dari default pada kesepakatan berdasarkan surat kuasa, surat jaminan atau promissory note. Masa lalu jatuh tempo tetapi tidak terganggu adalah barang-barang dengan sejarah default sering namun jumlahnya karena masih tertagih. Terakhir, melewati jatuh tempo dan gangguan adalah mereka yang lama beredar dan telah dilengkapi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang.

The credit quality of financial instruments is Risiko Pasar managed by the Company and its Subsidiaries Market Risk using the internal credit ratings. Financial instruments are classified as past due nor impaired includes high-grade credit quality instruments because there is little or no history of default on the deal based on a power of attorney, letters of guarantee or promissory note. The past due but not impaired is the stuffs with the default history history because of default often but the numbers are still collectible. Finally, past due and impaired are those that are long outstanding and have been equipped with a provision for impairment losses on receivables.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

177

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Manajemen yakin akan kemampuan Perusahaan dan Entitas Anak untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimum dengan membentuk penyisihan penurunan nilai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang berdasarkan data historis kerugian yang ada Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Perusahaan dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko tingkat suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing.

The management is confident in the ability of the company and its subsidiaries for controlling and maintaining the credit risk exposure at the minimum level by forming the impairment allowance to cover any possible losses from uncollectible account receivables based on the historical of the existing loss. A market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of some changes in market prices. Companies are affected by the market risk, especially the risk of interest rate and the risk of foreign currency exchange rate

The Risk of Foreign Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko yang Currency Exchange Rate timbul dari perubahan nilai tukar Rupiah sebagai mata uang pelaporan terhadap mata uang asing, terutama Dolar USD, EUR, GBP dan SGD. Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Perusahaan dan Entitas Anak terhadap fluktuasi nilai tukar berasal dari selisih nilai tukar antara Rupiah dan US Dolar. Bagian signifikan dari risiko nilai tukar mata uang asing merupakan kontribusi secara tunai dalam mata uang US Dolar, EUR, GBP dan SGD pada kas di bank. Perusahaan dan Entitas Anak memantau fluktuasi nilai tukar asing dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil tindakan yang diperlukan paling diuntungkan kepada Perusahaan dan Entitas Anak pada waktunya. Manajemen saat ini tidak mempertimbangkan kebutuhan untuk masuk ke dalam setiap mata uang forward / swap.

Risiko Nilai Tukar Perusahaan dan Entitas Anak menghadapi risiko Mata Uang Asing pasar, risiko pertukaran mata uang asing tertentu.

The company and its subsidiaries face the market risk, a particular foreign currency exchange. The risk of exchange rate is the risk arising from the change of Rupiahs exchange rate as the reporting currency towards the foreign currencies, especially the USD, EUR, GBP and CHF. The risk of Foreign currency exchange is the fair value or future cash flows of a financial instrument that will fluctuate because of the changes in foreign currency exchange rates. The exposure of the company and its subsidiaries towards the exchange rate fluctuations was derived from the difference in the exchange rate between Euro and U.S. Dollar. The significant part of the risk of foreign currency exchange rate is the contribution in cash of U.S. Dollars, EUR, GBP danSGD in bank. The company and its subsidiaries monitor the fluctuations in foreign exchange rates and market expectations therefore they can take any necessary actions that give most benefit to the Company and its Subsidiaries at the time. Management at this time is considering the need to enter into any forward currency/swap. Foreign exchange risk is the potential deviation from expected results due to the exchange rate fluctuations. Exchange rate risk has a direct impact on revenues or liabilities because the Company uses foreign exchange transactions. These risks are clearly illustrated

Risiko nilai tukar adalah potensi penyimpangan dari hasil yang diharapkan karena fluktuasi nilai tukar. Risiko nilai tukar berdampak langsung pada penerimaan atau kewajiban karena Perusahaan melakukan transaksi dengan menggunakan valuta asing. Risiko ini sangat jelas tergambar

178

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

atas transaksi pos internasional baik untuk jasa pos internasional ataupun dalam bidang administrasi pos (UPU). Berbagai kurs valuta asing digunakan terkait dengan counterpart negara masing-masing. Namun pada umumnya risiko nilai tukar dimulai pada saat mengakui transaksi pos internasional yang dimulai dengan kurs SDR. Penempatan dana pada portofolio valas, diyakini mampu untuk memitigasi risko nilai tukar tersebut.

the international postal transactions for international postal services or the postal administration (UPU). Various foreign exchange rates are used in relation to each counterpart country. But in general, the risk of exchange rate begins at the acknowledged international postal transaction begins with SDR. The insertion of funds in foreign exchange portfolio, is believed to be able to mitigate the risks of exchange rate

Kenaikan (Penurunan) Mata Uang Asing


Increase (Decrease) Currency Foreign Money

Pengaruh pada Laba sebelum pajak


Influence on Profit before Tax

USD

4% -4% 1% -1% 1% -1% 1% -1%

7.148.088.575 7.148.088.575 14.101.858.637 14.101.858.637 1.153.277.885 1.153.277.885 1.492.831.485 (1.492.831.485)

EUR 31 Desember 2012/ December 31, 2012 SGD

GBP

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

179

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan


Liquidity Risk dan Entitas Anak tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan. Tabel dibawah merupakan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak terdiskonto pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:

Liquidity risk is the risk that the company along with its Subsidiaries is not able to meet the liabilities on the due time. The management makes a tight evaluation and supervision towards the cash in and the cash out to ensure the availability of funds to meet the payment needs of maturing liabilities. In general, the need to fund the repayment of short-term liabilities and longterm maturities are derived from the sales to customers

The table below is the maturity profile of the financial liabilities of the company and its Subsidiaries based on the contractual undiscounted payments as of December 31, 2012 and 2011:

2011 Uraian
Liabilitas Keuangan
Utang usaha Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Pinjaman bank jangka pendek Provisi jangka pendek Utang lain-lain Pinjaman bank jangka panjang JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 2.936.073.152.594 17.842.798.999 25.750.857.142 89.300.000.000 199.697.215.590 14.075.000.000 3.282.739.024.325 14.075.000.000 14.075.000.000 21.112.500.000 21.112.500.000 89.300.000.000 199.697.215.590 49.262.500.000 3.317.926.524.325 2.936.073.152.594 17.842.798.999 25.750.857.142

Di bawah 1 Tahun
Under 1 Year

Lebih dari 1 - 3 tahun


More than 1-3 Years

Lebih dari 3 tahun


More than 3 Years

Jumlah
Total

180

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Perkembangan Terakhir Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan


Latest Development of Statement of Financial Accounting Standards (PSAK)
Accounting Policies

KEBIJAKAN AKUNTANSI

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK) dan Keputusan Nomor KD.81/ DIRUT/111 tentang Kebijakan Akuntansi tanggal 1 Nopember 2011; serta Peraturan Dinas (PD) V dan aturan-aturan tambahan. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif.

The consolidated financial statements has been writen in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards (IFRSs), which comprises the Statemen and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAK) and Accounting Policy Decree No KD.81/ DIRUT/111 November 1, 2011;, the Department (PD) V Regulation and additional rules. As disclosed in the relevant notes below, some accounting standards that had been revised and published, were adopted effectively on January 1, 2011, either prospectively or retrospectively.

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian


The Basis of consolidated Financial Statements Writing

2012
Dibawah 1 tahun
Under 1 Year

Lebih dari 1 - 3 tahun


More than 1-3 Years

Lebih dari 3 tahun


More than 3 Years

Jumlah
Total

Description

Financial Liabilities
2.662.412.777.546 48.177.031.370 86.012.722.925 150.000.000.000 99.400.000.000 298.657.723.567 65.187.500.000 3.409.847.755.408 20.000.000.000 20.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 2.662.412.777.546 48.177.031.370 86.012.722.925 150.000.000.000 99.400.000.000 298.657.723.567 135.187.500.000 3.479.847.755.408 Trade payables tax account payables Accrued expenses Short-term provincial Short-term provincial Other payables Long-term bank loans TOTAL FINANCIAL LIABILITIES

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

181

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada catatan ini. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep harga historis, kecuali laporan arus kas konsolidasian dan beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak.

The consolidated financial statements are writen in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 1 (Revisi2009), Presentation of Financial Statements. The accounting policies that are applied in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with the accounting policies applied in the preparation of the consolidated financial statements of the Company for the year that ended on December 31, 2011, except for the application of several PSAK that had been revised effectivelly by January 1, 2012 as disclosed in this note . The consolidated financial statements were writen based on an accrual basis, and basic measurements using historical value concept, except for the consolidated statements of cash flows and certain accounts which were measured on the basis described in accounting policy for each of these accounts. The consolidated statements of cash flows were writen by using the indirect method by classifying the cash flows on the basis of operating, investing and financing. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements was rupiah, which is the functional currency of the Company and its subsidiaries.

Prinsip-prinsip Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan Konsolidasian keuangan Perusahaan dan Entitas Anaknya, yang
Principles of dimiliki oleh Perusahaan dengan kepemilikan Consolidation saham lebih dari 50%, secara langsung atau tidak langsung.

The consolidated financial statements include the financial statements of the company and its subsidiaries owned by the company with the ownership of more than 50% of the shareholding that is owned directly or indirectly. All significant accounts and transactions among the companies, have been eliminated. The subsidiaries are fully consolidated since the date of the acquisition,that is the date when the company obtained its management, up to the date of the main enitity looses its right in managing. The management was presumed

Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar Perusahaan, telah dieliminasi. Entitasentitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan

182

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas-entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Non Pengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo deficit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perusahaan dan Entitas Anak: a. menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; b. menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; c. menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; d. mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; e. mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; f. mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian sebagai laba rugi; dan g. mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan, secara langsung maupun tidak langsung, pada Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

to exist when, directly or indirectly through its subsidiaries, the company owns more than half of the voting power of the entity. The Loss suffered by the subsidiaries of the company was fully attributed to the NonControlling Interests (NCI) even if this resulted in a deficit balance of NCI. If the subsidiaries loss their right in managing, the company and the Subsidiaries would: a. Stop the recognition of the assets (including any goodwill) and liabilities of the subsidiary; b. discontinue the recognition of the recorded number mentioned in NCI (Non-Control Interest) c. Stop the recognition of accumulated translation differences, recorded in equity, if any; d. admit the fair value of the consideration received; e. admit any investment retained at its fair value; f. admit any resulting difference as a gain or loss in profit or loss, and g. Reclassify the main share of components that previously was admitted in other comprehensive income to profit or loss or transfor it directly to retained earnings. NCI reflects the portion of profit or loss and net assets of subsidiaries that directly or indirectly cannot be attributed in the company, which each is presented in the consolidated statement of comprehensive income and within equity in the consolidated statement of financial position, separately from the part that can be attributed to the owners of the main entities.

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK No. 55 (Revisi 2011) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK No. 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas

The company and its ssubsidiaries adopt the SFAS 50 (Revised 2010), Financial Instruments: Presentation, SFAS No. 55 (Revisi2011) Financial Instruments: Recognition and Measurement and SFAS No.. 60 Financial Instruments: Disclosures. The application of this revised SFAS was conducted prospectively.SFAS no 50 (Revision of 2010), Financial Instruments: Presentation, establishes the principles for presenting financial

Aset dan Liabilitas Keuangan


Financial Assets and Liabilities

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

183

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan PSAK No. 55 (2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan. PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut. Penerapan PSAK 60 memiliki dampak pada pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. I. Klasifikasi Aset Keuangan Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan tersedia untuk dijual, jika sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal. Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, pendapatan yang masih harus diterima, piutang layanan usaha dan piutang pegawai diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, dan investasi surat berharga diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, jika sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan

instruments as a iliability or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities SFAS No. 55 (2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement , establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts for buying or selling the non-financial items. SFAS No. 60, Financial Instruments: Disclosures, requires an expose in the financial Reports that enables users to evaluate the significance of financial instruments for posisidan financial performance; The type and the quantity of the risk arising from the financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of reporting period, and how the entity manages those risks.

The implementation of SFAS 60 has affected the disclosure in the consolidated financial statements I. The classification of Financial Assets Financial assets are classified as the assets of finance that can be measured at the fair value through the profit loss statement, the granted loans and the investment of account receivables owned till the due time, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The company and its subsidiaries determine the classification of the financial assets at the initial admission. The finance of the company and its Subsidiaries consist of cash and cash equivalents, accounts receivable, accrued revenues,operating accounts receivable services and the account receivables of the employees that are classified as a loan and acoount receivables, in addition, the investments securities are classified as financial assets available-for-sale financial assets. Financial Liabilities Financial liabilities are classified as liabilities of a finance that are measured at their fair value through the profit or loss or a liability of the finance that is recorded based on the diamortization acquisition cost, as appropriate. The company and it subsidiaries

184

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, pinjaman bank jangka pendek, utang lain- lain, provisi jangka pendek dan pinjaman bank jangka panjang yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. II. Pengakuan dan Pengukuran Aset Keuangan Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset. Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saat Perusahaan dan Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku dipasar. Pinjaman yang diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya.

determine the classification of the financial liabilites at the initial admission.The financial liabilities consist of the account receivables, accrued expenses, short-term bank loans, other payables, short-term provision and long-term bank loans. Those are classified as financial liabilities that are recorded at amortized cost.

II. Admission and measurement of financial assets At the time of initial admission, the financial assets are measured at their fair value, as an addition, in the case of financial assets, they are not calculated at their fair value through the profit or loss statement, transaction costs that are directly attributable to the acquisition or issuance of the financial assets. The financial assets calculation after the initialadmission depends on the classification of the assets. All the common purchases and sales of financial assets are recognized or derecognised on the trade date ie the date on which the company and its Subsidiaries commit to purchase or sell their common assets. The common purchases or sales are the acquisition and sale of the financial assets that require delivery of assets withinany particular period that is generally established by the regulation or prevailing custom at the market. The granted loan and the account receivables Loans, and the receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and have no quota at the active market. After the initial recognition, the financial assets are recorded at the amortized cost using the effective methode of interest rate. The profit or loss is admitted in the comprehensive profit or loss statement when the financial assets are derecognized or impaired, and through the amortization process. Available for Sale Financial Assets The available for sale financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in the previous three categories.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

185

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual selanjutnya diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui sebagai laba rugi komprehensif lain dalam cadangan nilai wajar sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya, pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui dalam pendapatan operasional lainnya, atau terjadi penurunan nilai, pada saat kerugian kumulatif direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam biaya keuangan dan dihapus dari cadangan nilai wajar.

After the initial measurement, available-for-sale financial assets are subsequently measured at their fair value with gains or unrealized losses admitted as other comprehensive income in the fair value reserve until the investment is derecognized, at which time the cumulative gain or loss recognized in other operating income, or to be impaired, the cumulative loss is reclassified into the current income statement in the financial costs and removed from the fair value reserve. The available for sale financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in the previous three categories. The company and its Subsidiaries evaluate the available-for-sale financial assets to find out whether the ability and intention to sell them in the near future and Subsidiaries are appropriate or not. The company along with its subsidiaries will not be able to trade the assets due to the inactive markets and the managements intention to do so significantly is changed in the future. The company may choose to reclassify the financial assets in a very rare occassion. Reclassification to the granted loans and account receivables is permitted when the financial assets meet the definition of loans and account receivables, and the company atogether with its Subsidiaries has an intention and ability to own all the assets for the foreseeable future or until the due time. Reclassification to a group that is owned till the due time is permitted only when the entity has the ability and intention to hold the financial assets in such a way. For the financial assets that are reclassified as out of any available-for-sale financial assets, the profit or loss on the asset previously admitted in equity is amortized to the income statement over the remaining life of the investment using the effective interest rate. The difference between the new amortized cost and the expected cash flows will also be amortized over the remaining life of the asset using the effective interest rate. If the rates further decline in the value of assets, the total amounts admitted in equity are reclassified to profit or loss.

Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi aset keuangan tersedia untuk dijual apakah kemampuan dan niat untuk menjualnya dalam waktu dekat masih sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak tidak mampu untuk memperdagangan aset keuangan karena pasar tidak aktif dan niat manajemen untuk melakukannya secara signifikan berubahan di masa mendatang, Perusahaan dapat memilih untuk mereklasifikasi aset keuangan dalam kondisi yang jarang terjadi. Reklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan piutang diperbolehkan ketika aset keuangan memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Perusahaan dan Entitas Anak memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki aset-aset di masa mendatang atau sampai jatuh tempo. Reklasifikasi ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo hanya diperbolehkan ketika entitas memiliki kemampuan dan berkeinginan untuk menahan aset keuangan sedemikian rupa untuk aset keuangan direklasifikasi keluar dari aset keuangan tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian sebelumnya atas aset tersebut yang telah diakui dalam ekuitas diamortisasi ke laporan laba rugi selama sisa umur dari investasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Selisih antara biaya perolehan diamortisasi baru dan arus kas yang diharapkan juga diamortisasi selama sisa umur aset dengan menggunakan suku bunga efektif. Jika selanjutnya terjadi penurunan nilai aset, maka jumlah yang dicatat dalam akun ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi.

186

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakui pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam Beban keuangan dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi. III. Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. IV. Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi- transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arms length market transactions); referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.

Financial Liabilities Financial liabilities are admitted initially at their fair value and, in the case of loans, they include the directly attributable transaction costs. The liabilities measured at the amortized cost, are initially admitted at their fair value reduced by the transaction costs that can be directly attributed and subsequently measured at the amortized cost using the effective interest rate. Unless the impact of the discount is not material, it is stated at the cost. The interest expense is admitted in the Financial expenses in the comprehensive earning and loss statement. The profit or loss is admitted in the profit or loss statement when the financial liabilities are derecognized and through the amortization process.

III. Offsetting of Financial Instuments Financial assets and financial liabilities are offset, and the net amount is reported in the statement of financial position if, and only if, it currently has a legally enforceable right to offset the admitted amounts and there is the intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

IV. The Fair Value of Financial Instruments The fair value of financial instruments that is actively traded in organized financial markets, if any, is determined by referering to the quoted prices in active markets at the business closing at the end of the reporting period. For the financial instruments that do not have an active market, the fair value is determined by using an assessment technique. The technique includes the use of fair market transactions between the parties who understand and desire (arms length market transactions); reference to the current fair value of another instruments that is substantially the same; discounted cash flow analysis, or other valuation models..

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

187

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

V. Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif VI. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. VII. Penurunan Nilai Aset Keuangan Jika Perusahaan dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga selanjutnya

V. The Amortized Cost of Financial Instruments Amortized cost is calculated by using an effective interest rate method; then it is reduced by any allowance for value impairment and principal repayment or value that can not be allocated.The calculation is considerering the premium or discount on acquisition and is included transaction costs and fees that are the integral parts of the effective interest rate. VI. The Impairment of Financial Assets At the end of each reporting period, the company together with its subsidiary companies evaluates whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets experiences an impairment of a value. For the granted loans and the account receivables carried at amortized cost, the company and its subsidiaries must first determine that there is objective evidence of value impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. VII. Impairment of Financial Assets If the company as well as its subsidiaries decides that there is no objective evidence for the value impairment of financial assets that are individually assessed, despite those are significant or not, the assets are included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and assessed collectively. The assets whose value impairment is individually assessed, and thus the impairment is admitted or is still admitted, are excluded in the collective assessment of value impairment.

The carrying value of the financial asset is reduced through the use of an allowance for value impairment and the admitted amount of the loss in the consolidated comprehensive income statement. Further, the income of

188

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan dan Entitas Anak. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai.

interest subsequently is also admitted at the carrying value of the impairement based on the original effective interest rate of the financial assets. The granted loans and account receivables along with the related reserves are eliminated if there is no realistic possibility that the future recovery and all collateral have been realized or transferred to the company and its subsidiaries. If in the following year, the value of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event that happens after the admission of the value impairment, the previous admitted value impairment loss will be increased or reduced by adjusting the allowance of value impairment.

Publikasi Pembayaran Pajak


Tax Payment Publication

Akun ini merupakan PPN sebesar Rp 1.261.578.447 dan Rp90.981.585 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

This account is VAT of Rp1.261.578.447 and Pajak Dibayar Rp90.981.585 dated on 31 December 2012 and di Muka Prepaid Tax 2011.

Jenis
Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pajak pertambahan nilai PPN WAPU Lainnya JUMLAH

2011
850.000 11.003.237.257 1.313.801.934 5.524.909.808 17.842.798.999

2012
44.914.993 10.720.178.707 1.123.537.655 2.067.529.621 25.231.086.550 3.912.960.224 5.070.727.620 6.096.000 48.177.031.370 TOTAL

Types
Income Tax Art 4 (2) Art 21 Art 23 Art 25 Art 29 Value Added Tax VAT WAPU Others

Utang Pajak
Tax Debt

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

189

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Pajak Penghasilan Rekonsiliasi antara laba konsolidasian sebelum Tahun Berjalan manfaat (beban) pajak penghasilan menurut
Current Income Tax laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Reconciliation between the consolidated profit before the benefit (expense) of income tax based on the statement of consolidated comprehensive profit and loss with the estimation of taxable income for the year that is ended on December 31, 2012 and 2011 is as the following:

Jenis
Laba Komrehensif konsolidasian sebelum manfaat (beban) Pajak sesuai laporan laba rugi Dikurangi Laba Entitas Anak yang dikonsolidasi sebelum pajak penghasilan Laba sebelum beban pajak penghasilan Beda tetap SKPKB,denda pajak dan pajak final Pembinaan Jasmani dan Rohani Tunjangan pangan dan tunjangan duka pensiun Pemasaran properti Sumbangan dan bencana alam Pendapatan yang dikenakan PPh final Keselamatan dan kesehatan kerja Sub jumlah beda tetap Beda waktu Imbalan pasca kerja Pemulihan piutang kerugian Perusahaan Pembayaran manfaat Sub jumlah beda waktu Taksiran laba kena pajak sebelum kompensasi rugi fiskal Kompensasi rugi fiskal Taksiran laba kena pajak setelah kompensasi Taksiran penghasilan kena pajak (pembulatan)

2011
156.467.959.234

2012
212.331.941.658

Types
Comprehensive Consolidated Profit before Tax Benefit (Expense) Income Taxes as Reported Consolidated Reduced Subsidiary Earnings Profit before the Income Tax Expense Permanent Differences Underpayment, Penalty Taxes and Final Tax Physical and Spiritual Guidance Property Marketing Donations and Natural Disasters Income Subjected to Final Income Tax Occupational Safety and Health Sub Number of Permanent Differences Temporary Differences Post-employment Benefits The Corporates Accounts Receivable Recovery Losses Payment of Benefits Sub Number of Different Time Estimated Taxable Income Prior to Fiscal Loss Compensation Fiscal Loss Compensation Estimated Taxable Income after Compensation Provision for Income Taxable (Rounding)

1.109.322.610 22.998.205.344 2.355.747.541 2.355.747.541 372.129.000 (74.316.517.806) (57.787.324.300) 127.496.839.501 (1.779.601.316) (77.894.343.945) 83.384.044.408 236.422.286.802 236.422.286.802 236.422.286.000

1.506.374.964 9.696.461.242 3.178.122.952 2.523.767.796 3.178.122.952 200.552.200 (87.149.473.020) 7.032.100.882 (54.562.867.053) 9.697.468.893 40.144.752.031 140.940.521.602 (91.599.303.889 49.341.217.713 49.341.217.000

190

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Beban pajak penghasilan tahun berjalan dan utang pajak penghasilan Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:

The Current income tax expense and the income tax liabilities of the company and its Subsidiaries are as follows:

Jenis
Beban pajak kini Perusahaan Entitas Anak Jumlah Pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan PPh pasal 23 PPh pasal 25 Jumlah Entitas Anak PPh pasal 23 Jumlah pajak penghasilan Dibayar di muka Taksiran tagihan (utang) pajak penghasilan tahun berjalan Perusahaan

2011
12.335.304.250 12.335.304.250 7.563.519.554 19.118.185.500 26.681.705.054 210.592.560 26.892.297.614 14.346.400.804

2012
59.105.571.500 965.211.500 60.090.783.000 2.067.529.621 9.978.153.344 24.810.355.452 34.788.508.796 71.187.654 34.859.696.450 (24.317.062.704)

Types
Current tax expense Company Subsidiaries Total amount Income tax paid in advance Company Income tax Art 23 Income tax Art 23 The total amount Subsidiaries Income Tax Art 23 The Total of Income Tax The total of paid in advance income tax

Perhitungan manfaat (beban) pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku untuk tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

The calculation of the benefit (expense) of Pajak Tangguhan the deferred tax for the significant temporary The Deferred Tax deviation between financial and tax reporting by using the tax rates applicable for 2012 and 2011 are as follows:

Jenis
Manfaat (beban) pajak tangguhan Perusahaan Imbalan paska kerja Penyisihan penurunan nilai piutang Hutang tantiem Rugi fiskal

2011
2.424.367.223 5.565.102.772 (6.475.990.155) 1.513.479.840

2012
12.400.623.889 8.445.387.213 (78.694.250) 20.767.316.852 (22.986.070) 20.744.330.782

Types
The benefit (expense) of the companys deferred tax Post-employment benefits Provision for impairment debt tantiem Fiscal loss

Beban pajak tangguhan Entitas Anak Manfaat pajak tangguhan bersih

(665.105.085) 848.374.755

Deferred tax expense Subsidiaries Deferred tax benefit - net

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

191

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Aset pajak tangguhan terdiri dari:

The deferred tax assets consist of:

Jenis
Perusahaan Penyisihan piutang Penyisihan persediaan Hutang tantiem Imbalan paska kerja

2011

2012

Types
Company

23.337.194.994 549.634.734 78.694.250 64.738.264.151 88.703.788.129

31.782.582.207 549.634.734 77.138.888.040 109.471.104.981 189.622.179 189.622.179 109.660.727.160

Allowance of Account Receivables Allowances for inventories Debt tantiem Post-employment benefits

Entitas Anak Imbalan paska kerja

144.729.992 67.878.257 212.608.249

Subsidiary Companies Post-employment benefits

Aset pajak tangguhan bersih

88.916.396.378

The deferred tax assets net

Taksiran Tagihan Akun ini merupakan taksiran kelebihan Pajak Penghasilan pembayaran pajak penghasilan Perusahaan dan

The Estimation of Entitas Anak yang menurut manajemen dapat Income Tax Invoice diperoleh kembali, dengan rincian sebagai berikut:

This account represents the estimation of the companys overpayment income tax refund and its Subsidiaries that management believes can be recovered, with the details as follow:

Jenis
Taksiran tagihan pajak penghasilan Perusahaan 2010 2011 Penyesuaian tahun 2011 Sub jumlah Entitas Anak 2010 2011 Sub jumlah JUMLAH

2011

2012

Types
Estimated income tax bill Company

50.656.307.015 14.346.400.804 65.002.707.819

14.346.400.804 1.060.072.434 15.406.473.238

2010 2011 Adjustment of 2011 Sub total Subsidiaries

210.592.560 210.592.560 65.213.300.379

210.592.560 84.175.269 294.767.829 15.701.241.067 TOTAL

2010 2011 Sub total

192

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Pada tahun 2011, Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak berupa Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) untuk masa pajak 2009 atau masa Januari Desember 2009 secara keseluruhan jumlah lebih bayar bersih sebesar Rp 49.311.399.881 dengan rincian sebagai berikut:

In 2011, the Company received the result of Pemeriksaan the tax assessment in the form of a Decree of Pajak OverpaymentTax, a Decree of Underpayment Tax Assessment Tax and Tax Invoice for tax period of 2009 or the period of January to December 2009. As a whole, the amount of net overpayment tax was about Rp 49,311,399,881 with the detail as the following:

Surat Pajak
Letter of Tax
SKPLB No. 0067/406/09/051/11 SKPLB No. 0040/201/03/051/11 SKPLB No. 0089/203/09/051/11 SKPLB No. 00503/207/09/051/11 STP No. 00201/107/00/051/11 SKPLB No. 00084/201/09/441/11 SKPLB No. 00194/203/09/441/11 SKPLB No. 00054/240/09/441/11

Jenis Pajak
Types of Tax
PPh badan/ Corporate Income Tax PPh pasal 21/ Income Tax Art. 21 PPh pasal 23/ Income Tax Art. 23 PPN/ Value Added Tax PPN (sanksi administrasi)/ VAT (administration fines) PPh pasal 21/ Income Tax Art. 21 PPh pasal 23/ Income Tax Art. 23 PPh pasal 4 ayat 2/ Income Tax Art. 4 (2)

Jumlah
Amount
64.124.099.279 (3.601.993.127) (973.003.171) (4.294.696.375) (584.312.436) (5.238.632.671) (83.337.024) (36.724.594) 49.311.399.881

Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar No. 00025/406/10/093/12 tanggal 14 September 2012 Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak lebih bayar atas pajak penghasilan badan tahun 2010 sebesar Rp49.596.683.742, selisih antara taksiran pajak penghasilan dengan hasil pemeriksaan pajak sebesar Rp20.286.296 sebagai pengurang pada beban lain-lain pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Selain itu Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) untuk masa pajak 2010 atau masa JanuariDesember 2010 secara keseluruhan dengan jumlah sebesar Rp7.413.136.091 dan dibebankan pada beban lain-lain pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Rincian surat ketetapan pajak tersebut adalah sebagai berikut:

Based on the Decree of Overpayment Tax No. 00025/406/10/093/12 dated September 14, 2012, the company received the result of overpayment tax assessments of the corporate income tax in 2010 that was about IDR49,596,683,742. The deviation between the total income tax and the total tax assessment reaching to IDR20,286,296 as a reduction of other burdens in the statement of comprehensive profit and loo in the current year. In addition, the company also received an assessment letter on tax underpayment and STPs (STP) for the 2010 tax period or period of January to December 2010 as a whole with the amount of IDR7,413,136,091 and was charged to other expenses in the ccomprehensive income statement for the current year. The details of the tax assessments are as follows:

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

193

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Surat Pajak
Letter of Tax
SKPLB No. 00025/406/10/093/12 SKPKB No. 00020/201/10/441/12 SKPKB No. 00014/201/10/093/12 SKPKB No. 00009/203/10/093/12 SKPKB No. 00266/207/10/441/12 SKPKB No. 00267/207/10/441/12 SKPKB No. 00268/207/10/441/12 SKPKB No. 00269/207/10/441/12 SKPKB No. 00270/207/10/441/12 SKPKB No. 00271/207/10/441/12 SKPKB No. 00272/207/10/441/12 SKPKB No. 00273/207/10/441/12 SKPKB No. 00274/207/10/441/12 SKPKB No. 00275/207/10/441/12 SKPKB No. 00276/207/10/441/12 SKPKB No. 00277/207/10/441/12 STP No. 00198/107/10/441/12 SKPLB No. 00054/240/09/441/11

Jenis Pajak
Types of Tax
PPh badan/ Corporate Income Tax PPh pasal 21/ Income Tax Art. 21 PPh pasal 21/ Income Tax Art. 21 PPh pasal 23/ Income Tax Art. 23 PPN/ Value Added Tax PPN/ Value Added Tax PPN/ Value Added Tax PPN/ Value Added Tax PPN/ Value Added Tax PPN/ Value Added Tax PPN/ Value Added Tax PPN/ Value Added Tax PPN/ Value Added Tax PPN/ Value Added Tax PPN/ Value Added Tax PPN/ Value Added Tax PPN (sanksi administrasi)/ VAT (administration fines) PPh pasal 4 ayat 2/ Income Tax Art. 4 (2)

Jumlah
Amount
49.596.683.742 (4.451.341.298) (2.621.326.755) (187.010.075) (11.333.223) (11.333.223) (11.333.223) (11.333.223) (11.333.223) (11.333.223) (11.333.223) (11.333.223) (11.333.223) (11.180.071) (11.026.919) (10.873.768) (18.378.198) 42.183.547.651 49.311.399.881

194

2012

Laporan Tahunan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

195

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

196

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Laporan Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance Report

we convert opportunities into achievement with Accountable decision making

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

197

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Program Penerapan Tata Kelola Perusahaan


Dalam usaha pencapaian visi untuk menjadi perusahaan jaringan yang tangguh, mampu tumbuh dan berkembang dalam persaingan global, penerapan GCG secara konsisten menjadi sebuah kebutuhan bagi Perusahaan. Pemerintah sebagai pemegang saham, telah menerbitkan serangkaian peraturan perundangan yang merupakan kaidah, norma ataupun pedoman korporasi yang diperlukan dalam sistem pengelolaan BUMN. Melalui Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Per- 01 /MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara, Menteri BUMN selaku pemegang saham telah mewajibkan penerapan GCG secara konsisten dan berkelanjutan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri ini dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku serta anggaran dasar BUMN.

Implementation of Good Corporate Governance


In order to achieve the vision to become a great network enterprise, to be able to grow and develop in global competition, Good Corporate Governance (GCG) has consistently become a necessity for the Company. Government as a shareholder, has issued a series of laws and regulations which are the rules, norms or corporate guidelines required in the management system of State Owned Enterprises (SOEs). Through the decree of Minister of State Owned Enterprises (SOEs) Number : Per- 01 /MBU/2011 dated 1 Agustus 2011 On the Implementation of GCG of SOEs, the minister as a shareholder has required the consistent and sustainable implementation of GCG based on the provision and articles of association of SOEs.

Model GCG Perusahaan


The Companys GCG Model

1
Anggaran Dasar Perseroan
Charter Company

Peraturan Perundang-undangan
Regulation Legislation

Pedoman Tata Kelola Perusahaan


Guidance Corporate Governance

Peraturan Teknis dan Pelaksanaan


Technical Regulations and Implementation

Praktek Terbaik yang Lazim di Perusahaan Lain


Best Common Practices in Other Companies

Aturan Berlaku
Applicable Rules

Program Komite Komisaris


Program of Commissioner Committee

Panduan Komnas GCG


Guide of Komnas GCG

Panduan bagi Komisaris dan GCG


Guide for Commissioner and GCG

Standar Operasional Prosedur (SOP)


Operational Standards Procedure (SOP)

Praktek Terbaik yang Lazim di Perusahaan


Best Common Practices in Company

Review

198

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Sebagai Perusahaan BUMN, Pos Indonesia secara terus-menerus meningkatkan penerapan praktikpraktik Tata Kelola Perusahaan yang baik guna memaksimalkan nilai Perusahaan, mendorong pengelolaan Perusahaan yang profesional, transparan dan efisien dengan cara menerapkan prinsip TARIF yaitu Transparancy, Accountability, Responsibility, Independency and Fairness, sehingga dapat memenuhi kewajiban secara baik kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, mitra bisnis serta pemangku kepentingan. Kesadaran akan pentingnya GCG dan berupaya terus menerus dalam melakukan improvement dan menjadikannya sebagai bagian dari Budaya Perusahaan di dalam menerapkan GCG, merupakan langkah-langkah komitmen yang dilakukan setiap insan Pos Indonesia dalam menjalankan praktik-praktik bisnis yang sehat dan berkesinambungan dalam pengelolaan kegiatan usahanya. Sebagai wujud komitmen Perusahaan dalam penerapan GCG dan sejalan dengan harapan

As one of SOEs, Pos Indonesia continuously improve the implementation of GCG practices to maximize the value of the corporate, encourage a professional, transparancy, and efficient GCG by applying TARIF principles which are Transparancy, Accountability, Responsibility, Independency and Fairness so that it can better fulfill the obligations to the Shareholders, the Board of Commissioners (BOC), business partners and stakeholders. The awareness on the importance of GCG, continuous improvement and make it as a part of the corporate culture in the implementation of GCG, is a commitment of every employees of Pos Indonesia in running a sound and sustainable business practices in the management of business activities.

As our commitment in the implementation of GCG and in line with the expectations of the

INTERNALISASI SOSIALISASI
INTERNALIZATION SOCIALIZATION

PENERAPAN DAN IMPLEMENTASI


APPLICATION AND IMPLEMENTATION

BUDAYA PERUSAHAAN
CULTURE COMPANY

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

199

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

dari para stakeholders, berdasarkan peraturan perundangan tersebut, Perusahaan telah membangun pemahaman dan sistem tata kelola perusahaan secara berkelanjutan sebagai kerangka kerja yang diatur dalam kebijakan penerapan GCG. Sejak tahun 2002, sebagai acuan maupun referensi untuk menerapkan praktek bisnis yang sehat dan beretika, Perusahaan telah menerbitkan Pedoman Penerapan Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) yang selalu ditinjau dan dimutakhirkan secara berkala. Selain kebijakan Tata Kelola Perusahaan, beberapa manual GCG yang telah disusun dan dimiliki Pos Indonesia antara lain Board Manual, Pedoman Etika Bisnis dan Tata Perilaku (Code of Conduct), Charter Komite Komisaris yaitu Charter Komite Audit dan Charter Komite Manajemen Risiko Usaha dan Investasi, Charter SPI, Kebijakan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Kebijakan Media Komunikasi, Kebijakan Manajemen Risiko serta Kebijakan Tata Kelola Teknologi Informasi. Dalam melengkapi manual GCG, selain melakukan pemutakhiran kebijakan sesuai dengan adanya perubahan Anggaran Dasar dan peraturan Kementerian BUMN serta dengan adanya perkembangan bisnis Pos saat ini, Perusahaan juga menyusun manual GCG yang belum terpenuhi.

stakeholders, based on these regulations, the Company has built an understanding and a sustainable corporate governance system as a framework which is set out in the implementation of GCG policy. Since 2002, as guidelines and reference to implement sound and ethical business practices, the Company has issued Guidelines for Implementation of Corporate Governance (the Code of Corporate Governance) which is reviewed and updated periodically. In addition to Corporate Governance policy, Some manuals of GCG have been compiled and owned by Pos Indonesia, such as, Board Manual, Code of Business Ethics and Code of Conduct, Commissioner committee Charter which are Audit Committee Charter, Business Risk Management and investment Committee Charter, Internal Audit Charter, Policy of State Officials Wealth Report (LHKPN), Communication Media Policy, Risk Management and Information Technology Governance Policy. In completing the GCG manual, in addition to updating the policy in accordance with the amendments to the Articles of Association and regulations of the Ministry of SOEs and postal business development nowadays, the Company is also preparing the unmet GCG manual.

yang signifikan. Salah satu kegiatan mendukung Self Assessment of GCG Implementation pelaksanaan implementasi GCG di PT Pos Indonesia in 2011 (Persero), adalah dengan melaksanakan kegiatan Assessment Penerapan GCG dan pelaksanaan Self Assessment Penerapan GCG (ketika pada tahun kegiatan tidak diselenggarakan Assessment Penerapan GCG) serta senantiasa menindaklanjuti rekomendasi hasil penilaian GCG. Sehubungan pada tahun 2010 telah dilaksanakan kegiatan assessment GCG, maka tahun 2011 dilakukan kegiatan Self Assessment Penerapan GCG oleh internal Perusahaan. Kegiatan Self Assessment GCG tahun 2011 dilaksanakan pada triwulan pertama tahun 2012, dengan maksud untuk secara terus menerus

Self Assesment Praktek terbaik implementasi GCG dilakukan secara Penerapan GCG terus menerus dengan mengupayakan peningkatan Tahun 2011

The best practice of GCG Implementation is performed continuously by seeking a significant improvement. One of the activities supporting the implementation of GCG implementation in PT Pos Indonesia (Persero), is by carrying out self assessment of the GCG implementation and the Implementation of self assessment (when this activity is not organized that year) and always follow up the results of GCG assessment. In 2010, GCG Assessment Activity had been held, so that in 2011 the implementation of GCG Self Assessment was carried out by the Companys internal. The activity of GCG Self Assessment in 2011 was carried out at the first quarter of 2012, in order to continuously make improvements in GCG infrastructure and a comprehensive GCG

200

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

melakukan penyempurnaan terhadap infrastruktur GCG serta praktik-praktik tata kelola secara komprehensif telah diterapkan di seluruh jajaran Perusahaan. Selain itu juga mempunyai tujuan untuk memberikan gambaran mengenai kondisi penerapan GCG di Perusahaan serta membantu Perusahaan mengidentifikasikan area yang memerlukan perbaikan atau penyempurnaan (area of improvement) dan merumuskan rekomendasi perbaikan yang diperlukan. Dalam pelaksanaannya, Self Assessment GCG dimaksud adalah melakukan review tindak lanjut hasil penilaian GCG tahun sebelumnya selain itu juga melakukan penilaian berdasarkan indikator dan parameter pengukuran yang disusun oleh Tim Penyusunan Instrumen Pengukuran Penerapan GCG dari Internal perusahaan yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi. Instrumen indikator dan parameter yang digunakan dalam melakukan Self Assessment GCG tersebut disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011, dimana instrumen indikator dan parameter yang telah disusun dapat ditetapkan sebagai acuan untuk mengukur seberapa besar penerapan konsep dan praktik-praktik GCG secara komprehensif telah dilaksanakan di seluruh jajaran Perusahaan dan dapat memberikan gambaran mengenai kondisi penerapan GCG di PT Pos Indonesia (Persero). Hasil dari Self Assessment penerapan GCG tahun 2011 disimpulkan ke dalam kriteria penilaian sebagai berikut :

practices had been implemented in all levels of the Company. Besides that, it also aims to provide an overview of the GCG implementation conditions as well as to help company in identifying areas that need improvement or refinement (area of improvement) and to formulate recommendations for improvement as needed. In practice, GCG Self Assessment is reviewing follow-up results of GCG Assessment previous year and assessing based on indicators and measurement parameters compiled by measurement instrument development team of GCG implementation. The team was from the companys internal and formed by joint decree of BOC and board of Directors (BOD). The instrument indicators and parameters used in conducting the GCG self assessment was compiled by Minister of SOEs numbers: PER-01/MBU/2011. The instrument indicators and parameters that had been developed can be set as a reference to measure how much the application of concepts and practices of GCG has been comprehensively implemented in all levels of the Company and provide insight of GCG implementation condition at PT. Pos Indonesia (Persero).

The result of the GCG self assessment in 2011 can be concluded into criteria as follows:

No
1

Color

Warna

Proses/Infrastruktur
Process/Infrastucture
Proses/infrastruktur tata kelola masih belum berjalan/tersedia, perlu ditindaklanjuti segera dengan penyempurnaan
The process/infrastructure of governance is still not running / available, must be followed up immediately with completion

Warna MERAH RED Color

Warna KUNING YELLOW Color Warna HIJAU Green Color

Proses tata kelola telah berjalan atau infrastruktur telah ada, namun masih diperlukan penyempurnaan
The process of governance process has been running or infrastructure has existed, but it still needs improvement

Proses/infrastruktur tata kelola telah berjalan baik/diatur dengan jelas.


The process/infrastructure of governance has run well/ clearly arranged.

Daerah perbaikan atau penyempurnaan (Area of Improvement) adalah area yang mendapat warna merah dan kuning. Penyempurnaan ini dilakukan sebagai persiapan dalam menghadapi assessment penerapan GCG tahun 2012 oleh asesor eksternal.

The areas of improvement are the areas that get the red and yellow colors. The improvement is conducted to prepare the GCG assessment in 2012 by an external assessor.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

201

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Indonesia (Persero) sekaligus mengupayakan Assessment of GCG Implementation perbaikan implementasi GCG yang terus menerus, in 2012 pada triwulan pertama tahun 2013 dilaksanakan kegiatan assessment penerapan GCG tahun 2012. Namun persiapannya telah dimulai sejak akhir tahun 2012. Bekerjasama dengan Tim BPKP Perwakilan Propinsi Jawa Barat sebagai asesor external, kegiatan assessment penerapan GCG tahun 2012 didahului dengan sosialisasi parameter baru sesuai Salinan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN nomor: SK-16/S.MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara. Scorecard pada SK16 tersebut terdiri dari: 6 Aspek Penilaian, 43 Indikator, 153 Parameter dan 572 FUK (Faktor Uji Kriteria). Sosialisasi parameter GCG tersebut dilakukan oleh Tim BPKP dihadapan unit-unit kerja di Pos Indonesia yang terkait dengan kegiatan assessment GCG. Sasaran dan ruang lingkup kegiatan adalah proses dan struktur penerapan GCG di PT Pos Indonesia (Persero) selama tahun 2012 dengan memperhatikan periode sebelum maupun sesudahnya sepanjang memiliki kaitan sebagai dasar pengambilan simpulan. Dengan parameter baru ini, penerapan GCG dinilai berdasarkan 6 (enam) aspek, yaitu : 1. Komitmen terhadap penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Secara Berkelanjutan. 2. Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal. 3. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. 4. Direksi. 5. Pengungkapan dan Keterbukaan Informasi. 6. Aspek lainnya. Skor dan capaian yang diperoleh dari hasil assessment penerapan GCG tahun 2012 adalah sebesar 78,07. Pencapaian ini akan terus ditingkatkan dengan melakukan perbaikanperbaikan struktur maupun prosedur pelaksanaannya hingga mencapai praktik terbaik (best practice), dan memastikan penerapan prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran di setiap lini Perusahaan.

Assesment Untuk memperoleh gambaran yang faktual Penerapan GCG mengenai kondisi penerapan GCG di PT Pos Tahun 2012

To obtain a factual picture of the GCG implementation condition at PT Pos Indonesia (Persero) as well as to improve the continuous GCG implementation, the assessment of the implementation of GCG in 2012 had been held in the first quarter of 2013 and the preparations had been started since the end of 2012. In cooperation with team from State Controller Agency (BPKP) West Java as external assessors, GCG assessment in 2012 was preceded by socialization on new parameters corresponding to Copies of Secretary of Ministry of SOEs decree number: SK-16/S.MBU/2012 on indicator / Parameter of Assessment and Evaluation of the GCG Implementation Procedures at the State-Owned Enterprises (SOEs). Scorecard on the SK-16 consists of: 6 Aspect of Assessment, 43 indicators, 153 parameters and 572 FUK (Test Criteria Factor). Socialization on GCG parameters was conducted by the team from State Controller Agency (BPKP) in front of related working units in Pos Indonesia. Objectives and scope of activities are the process and structure of GCG implementation in PT Pos Indonesia (Persero) during 2012 with respect to the period before and after as long as it has relation to be a basis for making conclusions.

With these new parameters, the application of GCG assessed by 6 (six) aspects, namely: 1. Commitment to the implementation of Good Corporate Governance Sustainable. 2. Shareholders and the AGM / Owner Capital. 3. Board of Commissioners / Board of Trustees. 4. Directors. 5. Disclosure and Disclosure. 6. Other aspects. Scores and Achievement obtained from assessment results of the GCG implementation in 2012 was 78.07. This achievement will be improved by conducting improvements in the structure and implementation procedures in order to achieve best practices, and ensure the implementation of the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness in every line of the Company.

202

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Capaian Tahun 2012 No.


Aspects of Testing/Indicator/Parameter

Aspek Pengujian/Indikator/Parameter

Bobot

Achievement In 2012

Weight

Score
I II III IV V VI Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Secara Berkelanjutan
Commitment to a Sustainable GCG Implementation

Skor

%
54,99 88,63 91,01 82,29 62,08 0 78,07

7,00 9,00 35,00 35,00 9,00 5,00

3,85

Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal


Shareholders and Shareholder General Meeting/Capital Owner

7,98 31,85 28,80 5,59 0 78,07

Dewan Komisaris/Dewan Pengawas


The Board of Commissioners/Board of Trustees

Direksi
The Board of Directors

Pengungkapan Informasi dan Transparansi


Disclosure and Transparency

Aspek Lainnya
Other Aspects

JUMLAH / TOTAL

100,00

The aspect of the Board of Commissioners Aspek Dewan Komisaris mendapat skor dan capaian got a score of 91.01 and the performance 91,01 dengan klasifikasi sangat baik, yang artinya classification is excellent, which means that tata kelola pada Dewan Komisaris sudah berjalan the governance of the Board of Commissioners dengan semestinya. Hanya masih ada beberapa (BOC) is running properly. There are some parameter yang memerlukan penyempurnaan. parameters that need improvement. While Sedangkan pada aspek Direksi tata kelola yang dinilai on the aspect of Board of Directors (BOD), tidak hanya pada Direksi saja tetapi merupakan the aspect assessed is a combination of the gabungan antara Direksi, Sekretaris Perusahaan Directors, Corporate Secretary and Internal dan SPI. Pada aspek Direksi mendapat skor dan audit. In the aspect of BOD got a score of capaian 82,29 dengan klasifikasi baik, namun masih 82.29 and the performance classification is terdapat kekurangan yang memerlukan perbaikan good. There are still deficiencies that pada beberapa parameter dari aspek require improvement in some Direksi, SPI dan Penyelenggaraan NED R E C parameters of this fungsi Sekretaris V OM GO PAN OD aspect. Perusahaan yang O Y G m a s i h memerlukan Aturan main dan praktik bisnis yang sehat dan beretika peningkatanSistem, Struktur, dan Proses peningkatan.
T R A N S P A R A N S I A K U N T A B I L I T A S R E S P O N S I B I L I T A S I N D E P E N D E N S I

F A I R N E S S

KOMITMEN

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

203

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Sebagai wujud dari Komitmen Direksi dalam penerapan GCG, pada tahun 2012 ini Perseroan telah memasukkan Peningkatan Capaian Skor sebagai salah satu unsur indeks kinerja Perseroan (key performance indicators).

As a manifestation of the commitment of the Board of Directors in the implementation of GCG, in 2012, the Corporate has included the Increasing of Achievement Score as one element of the corporate performance index (key performance indicators).

Laporan Pelaksanaan GCG


GCG Report
Memenuhi amanat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Per01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara, perseroan telah melakukan berbagai langkah dalam menerapkan dan mengembangkan pedoman dengan sistem yang lebih fleksibel dan teruji agar sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik antara lain: Fulfilling the mandate of Minister of SOEs No: Per01/MBU/2011 on Implementation of Good Corporate Governance (GCG) on State-Owned Enterprises, the company has taken various steps to implement and develop guidelines with a more flexible and tested system to conform to the principles of good corporate governance, such as:

Aspek Hak dan Tentang hal-hal yang perlu mendapat Tanggung Jawab persetujuan/keputusan dari pemegang saham, Pemegang Saham/ RUPS RUPS telah memberikan persetujuan semua
Aspects of the Rights and Responsibilities of Shareholders/ Shareholder General Meeting

transaksi penting yang memerlukan persetujuan, memberikan pengesahan RKAP yang disampaikan oleh direksi, mengesahkan laporan dan penghitungan tahunan serta pengesahaan laba Perseroan, menetapkan auditor eksternal, serta menetapkan gaji direksi dan komisaris. Pelaksanaan RUPS telah sesuai dengan ketentuan dengan dilaksanakan secara tepat waktu. RUPS dilaksanakan dengan didahului pemanggilan kepada pemegang saham dan pengambilan keputusan serta risalah RUPS yang dibuat telah sesuai dengan ketentuan.

It was about the things that needed to get approval / decision of the shareholders, the Shareholder General Meeting has approved all significant transactions, Work Plan and Budget (RKAP) that was given by the Board of Directors, the annual report and the calculation of the Companys profit and set the external auditors, as well as determined the salary of directors and commissioners. The Shareholder General Meeting has been implemented in accordance with the provisions in a timely manner. The Shareholder General Meeting (RUPS) was implemented by previously calling the shareholders, making decision, and making the treatise in accordance with the provisions.

204

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Komisaris dan Direksi diputuskan oleh RUPS dengan komposisi dan kualifikasi sesuai dengan yang dibutuhkan Perusahaan serta menetapkan aturan perangkapan jabatan bagi anggota komisaris dan direksi. RUPS juga telah menetapkan sistem penilaian kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) bagi calon anggota direksi sesuai peraturan yang berlaku dan telah menetapkan sistem penilaian direksi secara formal dan kolegial, serta menetapkan dan menerapkan sistem insentif untuk komisaris dan direksi.

Commissioners and the Board of Directors had been decided by the Shareholder General Meeting (RUPS) in accordance with the composition and qualifications required, the Shareholder General Meeting (RUPS) also set the rules for the positions of commissioners and directors, set a fit and proper assessment system (fit and proper test) for the board of directors, established a formal and collegial assessment system for board of directors, decided and implemented a system of incentives for commissioners and directors.

Perseroan telah memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code Of Corporate Governance), Panduan Bagi Komisaris dan Direksi (Board Manual), Pedoman Perilaku (Code Of Conduct), Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter), Piagam Komite Investasi dan Risiko Usaha, Piagam SPI (Internal Audit Charter), Kebijakan Teknologi Informasi, Kebijakan mengenai hak-hak dan kewajiban karyawan, Kebijakan mengenai hak konsumen, Kebijakan mengenai hak dan kewajiban pemasok, Kebijakan mengenai hak-hak dan kewajiban Perseroan kepada kreditur, Kebijakan mengenai tanggungjawab sosial Perseroan.

The Corporate has a Code of Corporate Governance, Board Manual, the Code of Conduct, Audit Committee Charter, Investment Committee and Business Risk Charter, Internal Audit Charter, policy of Information Technology, policy of the rights and obligations of employees, policy of consumer rights, policy of the rights and obligations of the supplier, policy of the rights and obligations of the corporate to creditors, policy of social responsibility.

Aspek Kebijakan Good Corporate Governance


Aspects of Good Corporate Governance

Kesempatan pembelajaran bagi Dewan Komisaris dengan menyelenggarakan program pengembangan ( knowledge dan skill) bagi Komisaris. Komisaris dilengkapi dengan kejelasan fungsi dan pembagian tugas. Pelaksanaan tanggung jawab dan otoritas Komisaris dengan menetapkan mekanisme pengambilan keputusan dan menyusun rencana kerja setiap tahun. Komisaris memberikan masukan atas RJPP Tahun 2012-2016 dan RKAP 2013. Arahan Komisaris terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan Perseroan dengan mengkaji kelayakan visi dan misi korporasi, mendapatkan laporan tentang kinerja IT, mengefektifkan komunikasi antara Komisaris dengan Direksi dan jajarannya di luar rapat

Learning opportunity for the Board of Commissioners by administering the program development (knowledge and skills) for the Commissioner. Commissioners were equipped with the clarity of function and division of tasks. Implementation of responsibilities and authority of the Commissioner was by establishing decisionmaking mechanisms and preparing a work plan every year. Commissioner provided input on Long Term Plan Year 2012-2016 and Work Plan and Budget 2013. Direction of the Commissioner to the Board of Directors on the implementation of plans and policies of the corporate was by assessing the feasibility of the vision and mission, obtaining reports on IT performance, streamlining communication between the Commissioners and

Penerapan GCG pada Dewan Komisaris


GCG Implementation on the Board of Commissioners

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

205

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Komisaris, melakukan otorisasi atas transaksi atau tindakan yang memerlukan persetujuan, mengajukan calon auditor eksternal kepada RUPS, serta berpartisipasi aktif dalam meningkatkan citra Perseroan; Kontrol Komisaris terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan Perseroan dengan memantau dan membahas kepatuhan Direksi terhadap ketentuan perundangan yang berlaku dan tersedianya akses bagi Komisaris atas informasi Perseroan. Komisaris berperan dalam pemilihan calon Anggota Direksi dengan memberikan kriteria calon anggota Direksi yang baru dan menyampaikan usulan kepada pemegang saham. Komisaris telah melakukan tindakan terhadap (potensi) benturan kepentingan yang menyangkut dirinya dan melaksanakan keterbukaan informasi. Pertemuan rutin Komisaris dilakukan dengan jumlah rapat yang sesuai dengan ketentuan dan tingkat kehadiran yang cukup tinggi serta menyusun tata tertib rapat, membuat risalah rapat yang mencantumkan Dinamika Rapat dan menandatanganinya sebagai otorisasi risalah rapat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

board of directors, and also the staff, authorizing on the transaction or approving, nominating candidates for external auditor to the Shareholder General Meeting, as well as actively participating in improving the corporate image. The control of the Commissioner to the Board of Directors on the Implementation of plans and policies was by monitoring and discussing the board of directors compliance with regulation and ensuring the availability of access to information of the corporate for the Commissioners. Commissioner plays a role in the selection of candidates for Board of directors by providing criteria for new Board members and submitting a proposal to shareholders. Commissioner has taken action against the (potential) conflict of interest and implementing information disclosure. Commissioners conducted regular meetings with a number of meetings in accordance with the provisions and had quite high attendance rates, made treatise of meetings that included dynamics of meeting and signing it as an authorization of the meeting treatise in accordance with regulations.

yang mendukung pelaksanaan fungsi komite dan GCG Implementation on the Committee of independensi dari Komite Komisaris. Commissioners Komite dilengkapi dengan kerangka acuan pelaksanaan tugas berupa Job Descriptions, Pengangkatan anggota Komite Audit sesuai dengan ketentuan, dan diketuai oleh salah satu anggota Dewan Komisaris serta membuat laporan kepada Komisaris.

Penerapan GCG Keberadaan Komite Komisaris sesuai peraturan pada Komite perundangan yang berlaku dengan keanggotaan Komisaris

The existence of the Commissioners in accordance with the laws and regulations that support the implementation of function and independence of the Committee of Commissioners. Committee was provided with frame of work such as Job Descriptions, appointment of Audit Committee members in accordance with the provisions, and chaired by one member of the Board and made report to the Commissioner.

206

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Direksi dilengkapi dengan kejelasan fungsi, pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas melalui Struktur Organisasi yang sesuai dan dilengkapi dengan uraian tugas/tanggung jawab, serta menempatkan pejabat yang sesuai kualifikasi. Direksi berperan dalam perencanaan Perseroan dengan menyampaikan RJPP dan menjabarkannya di dalam RKAP serta mengidentifikasi setiap peluang bisnis. Direksi berperan dalam pemenuhan target kinerja Perseroan dengan menyusun sistem pengukuran kinerja Perseroan, mengambil keputusan melalui analisis yang memadai, menerapkan sistem teknologi informasi, sistem peningkatan mutu dan pelayanan, serta melakukan pengadaan barang dan jasa sesuai dengan ketentuan. Direksi melakukan kontrol terhadap implementasi rencana kebijakan perseroan dengan cara membuat laporan pelaksanaan IT, laporan sistem manajemen kinerja, menindak lanjuti hasil pemeriksaan SPI. Tindakan Direksi terhadap (potensi) Benturan Kepentingan dengan menerapkan kebijakan penanganan benturan kepentingan, membuat surat pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan, dan menyusun mekanisme mencegah pengambilan keuntungan pribadi bagi Direksi dan senior manajer, melakukan keterbukaan informasi dengan memberikan informasi yang relevan kepada pemegang saham dan informasi yang relevan kepada Stake holders lainnya serta perlakuan yang sama dalam pemberian informasi pelaksanaan pertemuan rutin dengan tingkat kehadiran 90,00%, menyusun tata tertib Rapat Direksi, membuat risalah rapat dan menyimpannya serta memberikan salinan risalah Rapat Direksi kepada seluruh Direksi dan membuat mekanisme validasi risalah rapat.

Directors was provided with clarity of function, division of tasks, responsibilities and authorities, organizational structure, job description/ job responsibilities, and put a suitably qualified officials to be directors.

Penerapan GCG pada Direksi


GCG Implementation of the Board of Directors

Directors have roles in the corporate planning by delivering long term plan (RJPP) and detailing it in the Work Plan and Budget (RKAP), identifying business opportunities. Directors played a role in meeting targets of corporate by making the corporates performance measurement system, taking decisions through the appropriate analyzes, implementing information technology systems, quality improvement systems and services, as well as procuring goods and services in accordance with the provisions. Directors controlled the implementation of the corporates plan by making report on the implementation of IT, performance management system reports, and followed-up results of the internal audit.

Directors actions against the (potential) conflict of interest were implemented by applying the policy of conflicts handling, making statement that they do not have a conflict of interest, and developing mechanisms to prevent self profitmaking for the Directors and senior managers, disclosuring the information by providing relevant information for shareholders and other Stakeholders and equal treatment in informing the implementation of regular meetings with 90% attendance rate, arranging the order of Board of Directors meetings, making treatise of meetings and filling it, providing a copy of the treatise for the board of Directors and creating a validation mechanism of meeting treatise.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

207

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

GCG Implementation personel yang memadai. SPI menjalankan on Internal Audit Unit perannya sebagai pengawas dan evaluator dengan pelaksanaan audit dan pemantauan tindak lanjut. Untuk menjamin independensi SPI, SPI telah dilengkapi dengan SPI Chapter.

Penerapan GCG SPI dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung pada SPI keberhasilan pelaksanaan tugas dengan kualitas

Internal audit was equipped with qualified personnels to support the success of task implementation. Internal Audit performed its role as audit supervisor and evaluator and monitored the follow up of audit results. To ensure the independence of the internal audit, it has been equipped with Internal Audit chapter. Internal audit played role as strategic partners for the management by providing feedback on the achievement of business strategies to the Board of directors.

SPI menjalankan peran sebagai mitra strategis (strategic partner) bagi manajemen dengan memberikan masukan tentang upaya pencapaian strategi bisnis kepada Direksi.

tugasnya dengan kualifikasi Sekretaris GCG Implementation on Perusahaan yang memadai dan struktur the Corporate Secretary organisasi Sekretaris Perusahaan sesuai dengan kebutuhan. Sekretaris Perusahaan menjalankan fungsinya dengan pemberian Informasi yang Materiil dan Relevan Kepada stakeholders, bertugas sebagai Pejabat Penghubung antara Perusahaan dengan stakeholders, mendokumentasikan risalah RUPS dan Rapat Direksi.

Penerapan GCG Sekretaris Perusahaan dilengkapi dengan faktorpada Sekretaris faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan Perusahaan

Corporate Secretary was equipped with qualified people to support the successful execution of the duties.The organizational structure of corporate secretary was based on the need.

Corporate Secretary carried out their functions by providing material and relevant Information to the stakeholders, serving as Liaison Officer between the Corporate and stakeholders, documenting the Shareholder General Meeting and Board of Directors meetings treatise.

Aspects of Perseroan juga menyediakan media untuk Information Disclosure mengkomunikasikan pedoman perilaku kepada stakeholders di luar Perseroan.

Aspek Perseroan menyediakan kemudahan akses Pegungkapan informasi tentang Perseroan serta informasi Informasi (Disclosure) praktek dan penerapan GCG kepada stakeholders.

The corporate provided access to information about the corporate, information practices, and GCG implementation to the stakeholders. The corporate also provided a medium for communicating the code of conduct to the stakeholders.

membuat komitmen dengan Komitmen Perseroan Commitment penandatanganan kontrak manajemen, memberikan reward dan punishment atas penerapan pedoman perilaku, kepatuhan Perseroan terhadap peraturan yang berlaku.

The company made a commitment by signing a management contract, giving rewards and punishments upon the implementation of the code of conduct, obeying the regulations.

208

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

209

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Hasil Assessment Penerapan GCG


GCG Implementation Assessment Results
Sebagai sarana pengukuran dan pengujian penerapan GCG pada tahun 2012, Perseroan melakukan assessment penerapan GCG dengan berpedoman pada KEPMEN BUMN No. 117 Tahun 2002 Tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah diperbaharui dengan Permen No. 01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada badan Usaha Milik Negara dan Surat Edaran Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : SE-14/MBU/2010 tanggal 11 November 2010. Setelah pada tahun 2010 assessment dilakukan oleh Tim Independent dari BPKP Kantor Perwakilan Jawa Barat, pada tahun 2012 perseroan berinisiatif untuk melakukan Program Review yang meliputi Evaluasi Tindak Lanjut Atas Rekomendasi Yang Dihasilkan assessment sebelumnya dan Evaluasi Mandiri (Self Assessment) Penerapan GCG dengan didampingi oleh Tim dari BPKP Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Barat. Hasil Evaluasi Tindak Lanjut Atas Rekomendasi Yang Dihasilkan Sebelumnya adalah 86% telah ditindak lanjuti. Selanjutnya pada Evaluasi Mandiri (Self Assessment) penerapan GCG yang dilaksanakan berdasarkan Metode dan Prosedur Evaluasi yang dikembangkan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bersama Kementerian BUMN sesuai kesepakatan tanggal 19 Oktober 2006, yang terdiri dari 5 Aspek, 50 Indikator, 160 Parameter (4 Non Aplicable) capaian skornya adalah skor 76,96 dari skor maksimal 100 dengan predikat Cukup Baik. Hasil Self Assessment tersebut menunjukkan adanya perbaikan dari capaian skor yang diperoleh pada assessment sebelumnya. Hal ini mengindikasikan adanya upaya yang sungguh-sungguh dan terus menerus dilakukan oleh seluruh insan perseroan untuk memperbaiki kualitas penerapan GCG di Perseroan. As a means of measuring and testing the implementation of GCG in 2012, the corporate conducted the assessment of GCG implementation based on KEPMEN of SOEs No. 117 2002 on the Implementation of Good Corporate Governance of StateOwned Enterprises (SOEs) that have been updated with PERMEN No. 01/MBU/2011 on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in the State-Owned Enterprises and the circular Letter from the State Minister of SOEs No.: SE-14/MBU/2010 dated 11 November 2010. After conducting assessment in 2010 by Independent Team (the representative Officer of state controller agency West Java), in 2012 the company took the initiative to conduct program reviews that included follow-up evaluations on recommendation resulted from previous assessment and Self Assessment of the GCG implementation, assisted by team of state controller agency Officer of West Java Province. The evaluation results showed that 86% of the recommendation has been followed up. The self Assessment on GCG implementation was conducted based on the evaluation methods and procedures which were developed by the State Controller Agency with the minister of SOEs based on agreement on October 19, 2006. It consisted of 5 aspects, 50 indicators, 160 parameters (4 Non applicable) with achievement score 76.96 out of a maximum score of 100 with Average criteria. The self-assessment results showed an improvement from previous assessment score. It indicated a serious and continuous efforts performed by all employees of the corporate to improve the quality of GCG implementation.

210

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

78,5
78,06

78 77,5 77 76,5 76 2010 2012


76,96

Grafik Perkembangan Pencapaian Skor Assessment Penerapan GCG


Graph of Progress on Assessment Score of GCG implementation

Secara garis besar pencapaian skor assessment penerapan GCG tahun 2012 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Broadly speaking, the achievement of selfassessment scores on GCG Implementation in 2012 can be seen in the following table: Capaian Bobot Aktual Actual Achievement Weight
7,518 7,7077 23,1964 5,1488 23,4434 2,4849 2,82 57,0935 6,125 6,7377 85,1818

No.

Aspects of Testing /Indicators

Aspek Pengujian/Indikator

Bobot Maksimal

Maximum Weight
9 8 27 6 27 3 3 66 7 10 100

Persentese

Percentage

I II III

Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham/ RUPS Rights and Resposibilities of Shareholders/RUPS Kebijakan GCG GCG Policy Penerapan GCG GCG Implementation a. Komisaris Commissioner b. Komite Komisaris Commissioner committee c. Direksi Directors d. SPI Internal Audit e. Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary

85,18 83,53 96,35 85,91 85,81 86,83 82,83 94 86,51 87,5 67,38

IV V

Pengungkapan Informasi Information disclosure Komitmen Commitment JUMLAH / TOTAL

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

211

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Rencana Tindak Lanjut atas Hasil Self Assessment Tahun 2012


Dalam upaya memperbaiki kinerja pencapaian praktik-praktik terbaik penerapan GCG, Perseroan telah membuat Rencana Tindak Lanjut yang terdiri dari 46 butir sebagai berikut:

Follow-up Plans of Self Assessment Result 2012


In order to improve the performance of GCG implementation, the corporate has made the Action Plan which consisted of 46 items as follows:

No.
I II III

Aspek Pengujian/Indikator
Aspects of Testing /Indicators
Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham/RUPS Rights and Resposibilities of Shareholders/RUPS Kebijakan GCG GCG Policy Penerapan GCG GCG Implementation a. Komisaris Commissioner b. Komite Komisaris Commissioner committee c. Direksi Directors d. SPI Internal Audit e. Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary

Rencana Tindak Lanjut


Follow Up Plan
9 8 27 6 27 3 3 66 7 10

IV V

Pengungkapan Informasi Information disclosure Komitmen Commitment JUMLAH

100

Struktur Tata Kelola Perusahaan


Structure of GCG
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, organ utama perusahaan terdiri dari Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris serta Direksi yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap organ mempunyai peran penting dalam pelaksanaan GCG secara efektif. Hal terpenting According to the Law of the Republic of Indonesia No. 40 of 2007 on Limited Company, the main organ of the company consists of Shareholders through Shareholder General Meeting (RUPS), the Board of Commissioners and the Board of Directors. They all have their own authority and responsibility based on their respective functions as stipulated in the Articles of Association and regulations. Each organ has a critical role in the effective GCG implementation. The important thing in GCG policy is the clear separation of

212

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

dalam kebijakan tata kelola perusahaan adalah adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab yang jelas di antara organ perusahaan. RUPS merupakan wadah para pemegang saham yang memiliki wewenang yang tidak dilimpahkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Direksi bertanggung jawab penuh atas pengelolaan Perusahaan sesuai amanah yang diberikan, sedangkan Dewan Komisaris melakukan pengawasan yang memadai terhadap pengelolaan yang dilakukan oleh Direksi serta melakukan penasihatan agar kinerja Perusahaan lebih baik. Dewan Komisaris dan Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Dewan Komisaris telah membentuk komite-komite khusus yang bertugas membantu Dewan Komisaris dan memberi saran sesuai ruang lingkup tugas komite yang bersangkutan. Komite-komite di bawah Dewan Komisaris adalah Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko Usaha dan Investasi. Selain itu, Direksi telah membentuk organ-organ pendukung yaitu Sekretaris Perusahaan dan Satuan Pengawasan Internal (SPI) yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

duties and responsibilities among its organs. The Shareholder General Meeting (RUPS) is a means of shareholders who have authority and do not delegate it to the Board of Commissioners and Board of Directors. Directors are fully responsible for the management of the Company in accordance with mandate, while the Board of Commissioners supervise adequately to the management carried out by the Board of Directors and give advice in order to make a better company performance.

Board of Commissioners and Board of Directors are appointed and dismissed by the Shareholders General Meeting (RUPS). The Board of Commissioners has established special committees assigned to assist and advise the Board of Commissioners based on the scope of each committee. Committees under the Board of Commissioners are Audit Committee and Business Risk Management and Investment Committee. In addition, the Board of Directors has established the supporting organs. They are the Corporate Secretary and Internal Audit Unit (IAU), which reports directly to President Director.

Shareholder General Meeting

RUPS

Direksi
Board of Directors

Dewan Komisaris
Board of Commissioners

ORGAN UTAMA
Main Organ

ORGAN PENDUKUNG
Supporting Organ Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary

SPI
Internal Audit Unit

Komite Manajemen Risiko Usaha dan Investasi


Investment & Business Risk Management Committee

Komite Audit
Audit Committee

Struktur Tata Kelola Perusahaan di PT Pos Indonesia (Persero)


The Structure of Corporate Governance of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

213

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)


Shareholders General Meeting
Dalam struktur tata kelola perusahaan, RUPS merupakan organ Perseroan yang mempunyai kedudukan tertinggi serta mempunyai segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Komisaris. Melalui wadah RUPS, Direksi, Komisaris dan Pemegang Saham mengadakan pertemuan dan pengambilan keputusan-keputusan Perseroan yang bersifat strategis. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan RUPS dalam Perseroan terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS Tahunan diadakan dua kali yaitu RUPS mengenai persetujuan Laporan Tahunan dan RUPS mengenai persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan. In the corporate governance structure, the Shareholder General Meeting (RUPS) was a corporate organ that has the highest position and authorities that were not given to the board of commissioners and directors. Through the Shareholder General Meeting (RUPS), Directors, Commissioners and Shareholders conducted meeting and making strategic decision of the corporate. In accordance with the Articles of Association, the RUPS consisted of the Annual and extraordinary. Annual RUPS was held twice which was about the approval of annual report and work plan and budget of the corporate.

dengan Undang-Undang Perseroan The Implementation Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan, pada of the Shareholder General Meeting (RUPS) tahun 2012 ini telah dilaksanakan dua kali RUPS sebagai berikut:

Pelaksanaan RUPS Sesuai

In accordance with the law of Limited Company and the Articles of Association of the corporate, the Shareholders General Meeting (RUPS) had been held twice in 2012 as follows:

Capaian Tahun 2012 No Tanggal /Tempat


Date /Place

Undangan
Invitation Number

The content of Meeting


RUPS Pengesahan RKAP tahun 2013 PT Pos Indonesia (Persero) Ratification of Work Plan and Budget of PT Pos Indonesia (Persero) in 2013
RUPS Pengesahan Laporan Manajemen tahun 2012 PT Pos Indonesia (Persero) Ratification of Management Report of PT Pos Indonesia (Persero) in 2012

Isi Rapat

Achievements of 2012 Komisaris


Commissioners

Pemegang Saham
Shareholders

Direksi
Directors

Undangan Rapat Selasa, 22 Januari 2013 Ruang Rapat Kementrian BUMN Lt 12 Jl. Medan Merdeka Selatan No.13Jakarta 10110 I
Tuesday, 22 January 2013 Meeting Room of Ministry of SOEs12th Floor Jl. Medan Merdeka Selatan No.13-Jakarta 10110

Undangan Direksi Nomor : 290/ Setper-1/0113


No : 290/ Setper-1/0113

II

Undangan Rapat Selasa, 21 Mei 2013 Ruang Rapat Kementrian BUMN Lt 12 Jl. Medan Merdeka Selatan No.13-Jakarta 10110
Tuesday, 21 May 2013 Meeting Room of Ministry of SOEs 12th Floor Jl. Medan Merdeka Selatan No.13-Jakarta 10110

Undangan Direksi Nomor :2391/ Setper-1/0513


No :2391/ Setper-1/0513

214

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Pada RUPS tersebut dihadiri oleh Deputi Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN yang diberikan kuasa subtitusi oleh Menteri Negara BUMN selaku pemegang saham, seluruh Dewan Komisaris dan Seluruh Direksi Perseroan. Keputusan yang diambil pada RUPS tersebut adalah: 1. Mengesahkan RKAP Perseroan tahun 2012 2. Mengesahkan Rencana Kerja Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan tahun 2012 3. Mengesahkan RKA Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun 2012 4. Menyetujui Key Performance Indicators (KPI). Selain menghasilkan keputusan-keputusan tersebut di atas, RUPS juga memberikan arahanarahan sebagai berikut: a. RKAP, RKA PKBL dan Rencana Kerja Pengawasan Dewan Komisaris tahun 2012 yang disahkan merupakan pedoman kerja dalam pengelolaan Perseroan oleh Direksi dan pengawasan Dewan Komisaris. Selanjutnya, Direksi berkewajiban untuk menyampaikan laporan berkala secara tepat waktu atas pelaksanaan RKAP tahun 2012, yang meliputi laporan perkembangan operasional dan keuangan Perseroan serta Dewan Komisaris memberikan tanggapan, pendapat dan saran secara triwulanan kepada Pemegang Saham. b. Target-target Perseroan dalam RKAP tahun 2012 di bidang produksi maupun perolehan pendapatan merupakan target minimal, sedangkan target-target biaya adalah target maksimal dalam penggunaannya. RKAP tersebut agar disosialisasikan kepada seluruh karyawan dan menjadi komitmen bersama dalam pelaksanaannya. Sejalan dengan siklus manajemen Plan-Do-Check-Action (PDCA), maka terhadap pelaksanaannya RKAP ini akan di evaluasi, di monitor dan di bahas antara Direksi dengan Kementerian BUMN secara berkala. Apabila dari hasil pembahasan ditemukan permasalahan, Direksi diminta segera mengupayakan perbaikan dengan menyusun Corrective Action Matrix. c. Sejalan dengan arahan Menteri Negara BUMN agar tahun 2012 Perseroan tetap mengalami

The Shareholder General Meeting (RUPS) was attended by the Deputy of the Infrastructure and Logistics Ministry of SOEs that was given power of substitution by the Minister of SOEs as a shareholder, the Board of Commissioners and the Directors. The decisions taken at the RUPS are: 1. Ratifying the Corporate Work Plan and Budget in 2012 2. Ratifying the Work Plan of the board of commissioners in 2012 3. Ratifying the Work Plan and Budget of Partnership and Community Development Program in 2012 4. Approving the Key Performance Indicators (KPI) In addition to generating decisions mentioned above, Shareholders General Meeting also gave directions as follows: a. RKAP, RKA PKBL and Work Plan Supervision of the Board of Commissioners in 2012 that has been approved was work guidelines for the directors in managing the corporate and for the Board of Commissioners in supervising the directors. Therefore, the Board of Directors was obliged to submit periodic reports in time for the implementation of the corporates work plan and budget (RKAP) in 2012, including operational and financial progress reports of the corporate and then the Board of Commissioners provided feedback, opinions and suggestions on a quarterly basis to the shareholders. b. In Work Plan and Budget 2012, The Corporates target in production and revenue was minimal, whereas the cost target was maximum in use. The Work Plan and Budget needed to be disseminated to all employees and became the commitment in its implementation. In line with the management cycle of Plan-Do-Check-Action (PDCA), the implementation of Corporates Work Plan and budget would be evaluated, monitored and discussed between the Ministry of SOEs and the Directors periodically. If the problem was found in the discussion, the directors were required to seek immediate improvements by developing Corrective Action Matrix. c. In line with the direction of the Minister of SOEs that the Company should continue to

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

215

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

pertumbuhan, RUPS meminta agar Direksi secara konsisten menjaga rasio pertumbuhan laba usaha terhadap pertumbuhan penjualan melalui peningkatan efisiensi biaya atau optimalisasi pendapatan. d. Dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa, Direksi diminta untuk memberdayakan fungsi pengadaan sebagai bagian kegiatan utama (Primary Activity) antara lain melalui pembentukan sistem manajemen pasokan (Supply Management System) dan pemanfaatan IT (e-Procurement). e. Dalam rangka menggali dan meningkatkan potensi dan sumberdaya yang dimiliki Perseroan, Direksi diminta melakukan Job Mapping, Job Analysis, dan Evaluasi dalam rangka menyempurnakan organisasi Perseroan.

experience growth in 2012, The Shareholders General Meeting requested the Board of Directors to consistently keep the profit growth ratio in sales by improving cost efficiencies or revenue optimization. d. In order to improve efficiency and effectiveness in the procurement of goods and services, the Directors were required to empower the procurement function as part of the Primary Activity, such as by the establishment of the supply management system and the use of IT (e-Procurement). e. In order to explore and enhance the potential and resources of the Corporate, the Directors were required to do Job Mapping, Job Analysis, and Evaluation to accomplish the corporates organization.

RUPS Mengenai RUPS tahun 2012 tentang Pengesahan Laporan Persetujuan Keuangan yang berakhir 31 Desember 2011 Laporan Tahunan 2011 1. RUPS tahun 2012 tentang Pengesahan
Shareholders General Meeting Regarding the Approval of Annual Report 2011

Laporan Keuangan dengan risalah RUPS nomor: RIS-18/D3.MBU./2012 tanggal 12 Juni 2012 memutuskan hal-hal sebagai berikut : a. Persetujuan dan Pengesahaan Laporan Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Tahun Buku 2011 dan Penyajian Kembali Laporan Keuangan Tahun Buku 2010 dan 2009 yang telah diaudit oleh KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan sesuai dengan laporannya nomor : KNT&R-109/12 tanggal 29 Maret 2012. b. Persetujuan dan Pengesahaan Laporan Tahunan PKBL Tahun Buku 2011 termasuk Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan sesuai dengan laporannya nomor: KNT&R0140/12 tanggal 29 Maret 2012. c. Menetapkan penggunaan laba bersih tahun 2011 sebesar Rp143.991.511.016,00 dengan komposisi sebagai berikut : 1) Program Bina Lingkungan sebesar Rp2.879.830.220,00 atau 2,00%. 2) Cadangan sebesar Rp141.111.680.796,00 atau 98%.

Shareholders General Meeting 2012 on the Approval of Financial Statements ended December 31, 2011. 1. Shareholder General Meeting 2012 on the ratification of Financial Statement with the treatise of Shareholder General Meeting number: RIS-18/D3.MBU./2012 dated 12 June 2012 resolved the following: a. Approval and ratification of the Financial Statements PT Pos Indonesia (Persero) 2011 and Restatement of Financial Statement 2010 and 2009, which were audited by KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Partners in accordance with the report number: KNT & R-109/12 dated March 29, 2012. b. Approval and ratification of Annual Report 2011, including financial statements, had been audited by KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Partners in accordance with the report number: KNT & R-0140/12 dated March 29, 2012. c. Determination on the use of net profit in 2011 amounted to IDR143,991,511,016.00 with the following composition: 1) Community Development Program of IDR2,879,830,220.00 or 2.00%. 2) Reserves of IDR141,111,680,796.00 or 98%.

216

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

d. Penetapan : 1) Gaji Direktur Utama tahun 2012 sebesar Rp 67.000.000,00 per bulan, gaji Wakil Direktur Utama 95%, Anggota Direksi 90%, Komisaris Utama 40% dan Anggota Dewan Komisaris 36% dari gaji Direktur Utama. 2) Tunjangan dan/atau fasilitas yang akan diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN nomor Per-07/ MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010. 3) Gaji/honorarium serta tunjangan dan fasilitas bagi Direksi dan Dewan Komisaris berlaku terhitung efektif sejak tanggal 1 Januari 2012. 4) Tantiem diberikan untuk kinerja tahun buku 2011 sebesar Rp3.600.000.000,00 (pajak ditanggung penerima). Komposisi besarnya tantiem adalah Direktur Utama 100%, Wakil Direktur Utama 95%, Anggota Direksi 90%, Komisaris Utama 40% dan Anggota Dewan Komisaris 36% dari Direktur Utama.

e. Persetujuan penunjukan kembali KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo dan Rekan untuk melaksanakan audit Laporan Keuangan, audit Evaluasi Kinerja, audit Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan dan Pengendalian Intern serta audit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2012. 2. Disamping itu pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memberikan arahan sebagai berikut: a. Buku Laporan Tahunan Tahun Buku 2011, tanggapan Dewan Komisaris, Risalah PKBL dan Laporan Hasil Evaluasi Capaian KPI Tahun 2011 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Risalah Rapat Umum Pemegang Saham ini.

d. Determination: 1) The Salary of President Director in 2012 of IDR67,000,000.00 per month, Vice President was 95%, Member of the Board of Directors was 90%, Chairman of Board of Commissioners was 40% and member of the board of the commissioner was 36% of the salary of the President Directors. 2) Allowances and/or facilities provided to the Board of Directors and Board of Commissioners referred to the regulation of Minister of SOEs No: Per-07/MBU/2010 number dated December 27, 2010. 3) Salary/honorarium and allowances and facilities for the Board of Directors and Board of Commissioners was effective since January 1, 2012. 4) Bonus was awarded for the performance in 2011 amounted to IDR3,600,000,000.00 (tax borne by the recipient). The composition of the bonus was as follows: the bonus of President Director was 100%, Vice President was 95%, Member of the Board of Directors was 90%, Chairman of Board of Commissioners was 40% and the member of board of commissioners was 36% of the President Directors bonus. e. Approval of the reappointment of KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo and Partners to carry out audit of the Financial statements, the Performance Evaluation, the Compliance to Laws, the Internal Control and the Partnership and Community Development Program 2012. 2. Beside that, the Shareholders General Meeting provides guidance as follows: a. Annual Report 2011, response of the Board of Commissioners, treatise of Partnership and Community Development Program, and evaluation report of KPI Achievement in 2011 were an integral part of the treatise of the Shareholder General Meeting.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

217

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

b. Temuan, catatan dan saran Auditor yang termuat dalam laporannya selama tahun 2011 serta laporan evaluasi Komisaris atas kinerja Satuan Pengawas Intern (SPI) dan Kantor Akuntan Publik (KAP) agar ditindaklanjuti secara tuntas oleh Direksi dalam tahun 2012. Selanjutnya, temuan yang sama dalam bidang yang sama tidak boleh terjadi lagi pada masa yang akan datang. Hasil tindak lanjut tersebut agar dilaporkan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham. c. Direksi agar mengusulkan secara tersendiri atas beberapa permohonan sebagai berikut: 1) Konversi Cadangan ke Modal Disetor dalam rangka memperbaiki struktur modal perusahaan; 2) Penghapusbukuan Aktiva Mesin Sortir Surat MPC Jakarta; 3) Penambahan penyertaan modal PT Pos Indonesia (Persero) pada PT Bhakti Wasantara Net (PT BWN) sebesar Rp12.367.000.000; 4) Optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk menunjang kegiatan usaha Perseroan; 5) Penghapusbukuan kendaraan operasional yang sebelumnya sudah mendapatkan ijin prinsip Pemegang Saham Nomor: RIS-43/D3.MBU/2011 d. Sesuai Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, dan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik serta menunjuk surat Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor: R-1246/01-12/03/2012 tanggal 30 Maret 2012 dan Nomor: R-837.G/10-12/02/2012 tanggal 29 Februari 2012 tentang Undangan Pengisian dan Klarifikasi LHKPN Model KPK-A maka bagi anggota Direksi atau anggota Komisaris yang belum menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara, agar memenuhi kewajiban dimaksud.

b. The findings, notes and suggestions from the auditors contained in the Auditors report 2011 and report on the performance evaluation of the Commissioner of Internal Audit Unit (IAU) and the Public Accounting Firm (KAP) was followed completely by the Board of Directors in 2012. Therefore, similar findings in the same field should not happen again in the future. The follow-up results was reported to the Board and Shareholders. c. Board of Directors proposed independently on some requests as follows: 1) Converting Reserves to Paid-in Capital in order to improve the corporates capital structure; 2) Writing-off Assets on Sort Mail Machinery MPC Jakarta; 3) Increasing equity of PT Pos Indonesia (Persero) to PT Bhakti Wasantara Net (PT BWN) of IDR12,367,000,000; 4) Optimizing the utilization of the Companys resources to support the business activities of the Company; 5) Writing-off operational vehicles that had previously been permitted by the Shareholders Number: RIS-43/ D3.MBU/2011. d. According to Law No. 28 Year 1999 on State administration of Clean and Free of Corruption, Collusion and Nepotism, and the regulation of Minister of SOEs No. PER-01/MBU/2011 on the Implementation of GCG and Anti-Corruption, and the Letter from Anti Corruption Commission No. R-1246/01-12/03/2012 dated March 30, 2012 and No. R-837.G/10-12/02/2012 dated February 29, 2012 on Invitation to fill and clarify the State Official Wealth Report (LHKPN) Model KPK-A, so that for the members of Directors or Commissioners obliged to give the State officials Wealth Report.

218

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

e. Dalam rangka Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Bina Lingkungan Direksi diminta: 1) Melakukan upaya kerjasama/sinergi dengan BUMN lain untuk melakukan penyaluran program kemitraan dan bina lingkungan agar penyaluran dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan lebih tepat sasaran. 2) Membuat perencanaan penyaluran program kemitraan dengan cara pembentukan cluster unit usaha mitra binaan, apabila diperlukan Perusahaan dapat bekerjasama dengan BUMN Pembina PKBL lain yang memiliki keahlian dalam pembentukan cluster. 3) Melakukan pemetaan atas kondisi sosial ekonomi disekitar wilayah usaha perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dalam penyaluran dana PKBL di wilayah tersebut serta berkoordinasi dengan koordinator wilayah setempat. Memanfaatkan penggunaan dana hibah ke Program Kemitraan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka mendukung kegiatan yang mampu memberikan nilai tambah bagi mitrabinaan, serta melakukan sinkronisasi terhadap penggunaan dana hibah tersebut untuk kegiatan promosi, pendidikan, dan pelatihan. 4) Dalam rangka menciptakan mitra binaan yang mandiri dan berkualitas, perusahaan agar lebih meningkatkan pembinaan/pendampingan terhadap mitra binaannya. 5) Berperan aktif dalam Program Pengentasan Kemiskinan oleh BUMN, dengan kompetensi dan sumberdaya yang dimiliki perusahaan. 6) Memfokuskan penyaluran PKBL pada sektor yang benar-benar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama dalam rangka pengentasan kemiskinan. 7) Memanfaatkan dana Program Bina Lingkungan secara efektif, sehingga

e. In the framework of the SOEs Partnership Program with a Small Business and Community Development, The Directors were requested to: 1) Make cooperation/synergy with other SOEs to distribute funds of the partnerships and community development program to be more effective. 2) Make a plan to distribute funds for partnership program by forming cluster of partners business units, and if it was needed, the corporate could cooperate with other SOEs that had expertise in cluster formation. 3) Do mapping on the socio-economic condition of the area around the corporates business, as consideration in distributing CSR funds in the region and coordinate with the local area coordinator. Exploit the use of grant effectively and efficiently for the Partnership Program in order to support the activities that can provide added value to trained partners, and synchronize the use of the grant for promotional activities, education, and training. 4) In order to create self-trained and qualified partners, the corporate needed to further improve the coaching/mentoring. 5) Actively participate in the Poverty Alleviation Program by the SOEs based on the corporates competence and resources. 6) Focus on the distribution of Partnership and Community Development Program on sectors that can really boost the economy, especially in the context of poverty alleviation. 7) Utilize the fund of Partnership and Community Development Program

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

219

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

manfaatnya dapat dirasakan baik oleh masyarakat sekitar perusahaan, calon mitra binaan dan mitra binaan, khususnya pada sektor peningkatan kesehatan, penyediaan sarana/prasarana umum dan sektor pelestarian alam. 8) Mempersiapkan system pengelolaan akuntansi untuk mengantisipasi penerapan Pedoman Akuntansi PKBL Revisi 2012. 9) Melakukan inventarisasi piutang dengan status diragukan dan macet, serta mengusahakan pemulihannya. f. Memperhatikan kebutuhan Kementerian BUMN akan data BUMN yang akurat dan tepat waktu, diminta kepada Direksi untuk secara rutin menyampaikan copy laporanlaporan di bawah ini kepada Asisten Deputi Riset dan Informasi baik berupa buku (hardcopy) maupun softcopy (file pdf): 1) Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan dan Laporan Hasil Evaluasi Kinerja perusahaan tahun buku 2011; 2) Laporan Manajemen Tahunan (Audited) tahun buku 2011; 3) Risalah RUPS Tahunan tahun buku 2011. g. Direksi diminta untuk melengkapi dan memutakhirkan informasi/data PT Pos Indonesia (Persero) berdasarkan periode pelaporannya pada sub portal BUMN dan Portal Kementerian BUMN yaitu Portal Publik zz (www.bumn.go.id), Portal Executive Information System/EIS zz (http://eis.bumn.go.id/internal), Portal SDM zz (http://sdm.bumn.go.id/internal), Portal PKBL zz (http://pkbl.bumn.go.id/internal), dan Portal Aset zz (http://aset.bumn.go.id/internal) h. Direksi dan Dewan Komisaris diminta untuk senantiasa menerapkan prinsip-

effectively, so the benefits can be felt by the public around the corporate, the prospective foster partners and trained partners, particularly in the sectors of health promotion, provision of public facilities / infrastructure and nature conservation. 8) Prepare accounting management system to anticipate the implementation of Accounting Guidelines for Partnership and Community Development Program Revised edition 2012 9) Conduct an inventory of receivables with doubtful and loss status, and seek the recovery. f. Pay attention to the needs of the Ministry of SOEs on accurate and in time data, the Directors are required to submit regular reports to the Assistant Deputy for Research and Information in the form of books (hardcopy) or softcopy (pdf file): 1) Independent Auditors Report on the Corporates Financial Statements and Performance Evaluation Report year 2011; 2) Annual Management Report (Audited year 2011; 3) Treatise of the Annual Shareholders General Meeting year 2011. g. Complete and update the information/ data of PT Pos Indonesia (Persero) based on reporting period at sub portal of SOEs, public portal of the Ministry of SOEs. zz (www.bumn.go.id), Portal of Executive Information System/EIS zz (http://eis.bumn.go.id/internal), Portal of Human Resource zz ( h t t p : / / s d m . b u m n . g o . i d / i n t e r n a l ) , Portal of Partnership and Community Development Program zz (http://pkbl.bumn.go.id/internal), and Portal of Asset zz (http://aset.bumn.go.id/internal) h. Apply the principles of Good Corporate Governance (GCG) as the regulation of

220

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

prinsip Good Corporate Governance (GCG) sebagaimana Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 yang meliputi transparansi, kemandirian dan akuntabilitas dalam setiap tahapan pengelolaan perusahaan. Implementasi GCG di masa mendatang diharapkan dapat lebih baik lagi dan berdampak positif bagi kemajuan perusahaan. i. Direksi agar memperhatikan tanggapan dan catatan-catatan Dewan Komisaris serta arahan Pemegang Saham baik tahun ini tahun sebelumnya dan melaporkan pelaksanaannya kepada Kementerian BUMN.

Minister of SOEs No. PER-01/MBU/2011 dated August 1, 2011 which includes transparency, independence and accountability in every stage of the corporates management. The GCG implementation in the future is expected to be better and gives positive impact on the progress of the corporate.

i. Observe the response, notes, and direction of the board of commissioners and shareholders this year or previous year, and report the implementation to the minister of SOEs.

Proses penyusunan RKAP PT Pos Indonesia (Persero), telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-101/M-BUMN/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan BUMN, yang mencakup tahapan persiapan, penentuan target, penyusunan rencana, kompilasi, penyelesaian, pembahasan pada tingkat Direksi, pembahasan dengan Dewan Komisaris dan penyampaian kepada Pemegang Saham dan penetapan RKAP. RKAP PT Pos Indonesia (Persero) tahun buku 2012 disusun berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: 17/Dirut/0112 tanggal 5 Januari 2012 dan memperhatikan Surat Tanggapan Dewan Komisaris Nomor: 529/DEKOM/1211 tanggal 20 Desember 2011 serta hasil Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 20 Desember 2011 yang dihadiri Kuasa Pemegang Saham dari Menteri Negara BUMN, Dewan Komisaris dan Direksi PT Pos Indonesia (Persero). RKAP tersebut telah mendapat persetujuan Kementerian BUMN berdasarkan surat Nomor: RIS-71/D3.MBU/2011 tanggal 20 Desember 2011.

The process of preparing Work Plan and Budget (RKAP) of PT Pos Indonesia (Persero), in accordance with the Decree of Minister of SOEs No. Kep-101/M-BUMN/2002 dated June 4, 2002 on Guidelines for Preparation of SOEs Work Plan and Budget, which includes stages of preparing, targeting, planning, compilling, completing, discussing at the Board of directors level, discussing at the Board of Commissioners and delivering to the Shareholders and determining the Work Plan and Budget. The Work Plan and Budget (RKAP) of PT Pos Indonesia (Persero) year 2012 was prepared based on the decree of the Board of Directors No. 17/Dirut/0112 dated January 5, 2012, and paid attention to Response Letter of the board of Commissioners Number: 529/DEKOM/1211 dated December 20, 2011 and the results of the Shareholders General Meeting dated December 20, 2011 which was attended by Authorized Shareholders of Ministry of SOEs, the Board of Commissioners and Board of Directors of PT Pos Indonesia (Persero). The Work Plan and Budget had been approved by Ministry SOEs based on letter No. RIS-71/D3.MBU/2011 dated December 20, 2011. The results and follow-up of the Shareholders General Meeting are as follows:

RUPS tahun 2012 tentang Persetujuan Rencana Kerja Anggaran 2012


Shareholder General Meeting 2012 on the Approval of the Work Plan Budget 2012

Adapun hasil keputusan RUPS dan tindak lanjut adalah sebagai berikut:

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

221

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

No
1

Keputusan dan Arahan RUPS


Decisions and Referrals of GMS
RKAP yang disahkan ini merupakan pedoman kerja dalam pengelolaan perusahaan oleh Direksi dan sebagai sarana pemantauan dan pengawasan bagi Dewan Komisaris. Untuk itu RKAP tahun 2012 agar dijabarkan dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Triwulanan. Selanjutnya Direksi dan Dewan Komisaris berkewajiban menyampaikan laporan berkala secara tepat waktu atas pelaksanaan RKAP tahun 2012, yang meliputi laporan triwulanan, laporan semesteran dan laporan berkala lainnya sesuai dengan ketentuan kepada Pemegang Saham. The Work Plan and Budget that had been approved was guidelines for the board of Directors in managing the corporate and as a means of monitoring and supervising for the Board of Commissioners. Therefore, the Work Plan and Budget needed to be detailed in the form of Action and Budget Plan Quarterly. Then, Board of Directors and Commissioners should report the implementation of the Work Plan and Budget 2012 periodically and timely, including quarterly, semester, and other periodic reports to the Shareholders. Terhadap amanah UU No.38 Tahun 2009 tentang Pos yaitu penyehatan PT. Pos Indonesia (Persero) dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, Pemegang Saham mendukung langkah-langkah yang telah ditempuh oleh Manajemen, antara lain melalui pembentukan Komite Penyehatan PT. Pos Indonesia. Selanjutnya, Direksi diminta untuk terus aktif memonitor rumusan program kerja penyehatan dan pelaksanaannya sesuai jadwal yang telah ditetapkan, sehingga PT. Pos Indonesia (Persero) benar-benar siap dan mampu bersaing menghadapi liberalisasi industri pos pada waktunya nanti. According to the mandate of Law No.38 of 2009 on the restructuring of PT Pos Indonesia (Persero) in the period of 5 (five) years, shareholders support the steps that had been taken by management, including through the establishment of the Restructuring Committee of PT. Pos Indonesia. Therefore, the Directors are required to continuously and actively monitor the program formulation and its implementation based on schedule that had been set, so PT. Pos Indonesia (Persero) would be ready and able to face the liberalization of the postal industry in the future.

Tindak Lanjut
Follow-up
Laporan Triwulanan baru dibahas pada bulan berikutnya,dengan demikian penyampaian laporan berkala triwulan IV / 2012 kepada Pemegang Saham dilakukan setelah disampaikan Direksi kepada Dekom. Pemantauan atas pelaksanaan RKAP tahun 2012 dilakukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan infomasi kinerja bulanan yang disampaikan Direksi, serta sekaligus telaahan dilakukan Dewan Komisaris pada saat pembahasan RRKAP 2013 berdasarkan data prognosa tahun 2012. Quarterly reports was discussed in the following month. Thus, the delivery of periodic reports quarter IV/ 2012 to the Shareholders would be done after the Board of Directors delivered it to the BOC. Monitoring of the implementation of The Work Plan and Budget in 2012 was conducted by the Board of Commissioners based on the information of monthly performance delivered by the Directors, and the Board of Commissioners gave response during the discussion of RRKAP 2013 based on the prognosis data in 2012.

Upaya penyehatan perusahaan terus dilakukan antara lain: memasukkan penyehatan PT. Pos Indonesia dalam RPP Pos; memperbaiki RJP Pos Indonesia 2012-2016, dan berbagai upaya strategis lainnya seperti mempersiapkan Pos Indonesia bagian dari Sistem Logistik Nasional (Sislognas). Restructuring the company continuosly carried out by putting the restructuring program of PT. Pos Indonesia into RPP; improving short term plan (RJP) Pos Indonesia 2012-2016, and other various strategic efforts such as preparing Pos Indonesia as part of the National Logistics System (Sislognas)

222

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

No
3

Keputusan dan Arahan RUPS


Decisions and Referrals of GMS
Direksi diminta untuk melakukan efisiensi dan meningkatkan pengendalian biaya operasional dan non operasional (cost control) secara lebih cermat di berbagai bidang, sehingga tidak terjadi penurunan tingkat profitabilitas perusahaan. Anggaran pendapatan perusahaan merupakan target minimal yang semaksimal mungkin harus dicapai oleh perusahaan, sedangkan anggaran biaya merupakan jumlah maksimal dan dalam pelaksanaannya diupayakan seefisien mungkin dengan melakukan cost reduction program. Directors are required to do the efficiency and improve the control of operating and nonoperating costs more closely in various fields, so there is no decline in the profitability of the corporate. Revenue budget is the minimum target that should be achieved by the company, while the budget was at the maximum amount and its implementation should be as efficient as possible by doing cost reduction program. Untuk pencapaian target KPI tahun 2012, Kuasa Pemegang Saham meminta agar realisasi KPI/ Kontrak ManajemenTahun 2012 harus lebih baik dibandingkan dengan realisasi KPI/Kontrak Manajemen Tahun 2011. Untuk menjamin kepastian pencapaian target KPI tersebut, diminta kepada Dewan Komisaris dan unit pengendalian internal perusahaan untuk melakukan monitoring capaian KPI secara triwulanan. In achieving KPI targets in 2012, the autorized Shareholders required that the realization of KPI / Management Contract year 2012 should be better than year 2011. To guarantee the certainty of achieving KPI targets, the Board of Commissioners and the corporates internal control unit are requested to monitor the achievement of KPI on quarterly basis.

Tindak Lanjut
Follow-up
Pelaksanaan kegiatan audit keuangan dan operasi (audit rutin) serta audit investigasi dan audit lainnya, selama ini tetap mengacu kepada pedoman tata kerja yang sudah ditetapkan, yang selalu mempertimbangkan prinsip efektif dan efisien, sehingga pengendalian terhadap penggunaan anggaran biaya terlaksana dan profitabilitas perusahaan dapat terjaga. The implementation of financial and operation audit (routine audit) as well as investigation and other audit, still referred to the guidelines that had been established. The principle of the most effective and efficient in every aspects should always be considered. Thus, the control in the use of budget can be implemented and maintained profitability.

1. Monitoring KPI dilakukan Dewan Komisaris dari Laporan Triwulanan / Laporan Manajemen karena sampai dengan triwulan III / 2012 sistem informasi manajemen yang terintegrasi masih belum selesai / dilaporkan implementasinya kepada Dekom. 2. Monitoring KPI juga dilakukan melalui review Komite Audit pada kesempatan rapat Komite Audit dengan Manajemen. 3. KPI Unit Kerja SPI (Pusat dan Perwakilan) untuk Triwulan III/2012 ini menggunakan rumusan : Jumlah Tindak Lanjut Hasil Audit x 100% Jumlah temuan Hasil Audit = 465 x 100% 1131 = 41,11%. 1. KPI monitoring was conducted by BOC based on Quarterly Report / Management Report until the third quarter / 2012. It was because the integrated management information system was still unfinished / the report had not been delivered to BOC. 2. KPI monitoring was also done through a review of the Audit Committee on a meeting between the Audit Committee and Management. 3. The Key Performance Indicator (KPI) of Internal Audit Unit (Center and Representative) for the 3th Quarter /2012 used formula as follows:
Total Number of Follow-Up Audit Results x 100% Total Number of Audit findings = 465 x 100% 1131 = 41,11%.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

223

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

No
5

Keputusan dan Arahan RUPS


Decisions and Referrals of GMS
Direksi diminta mengambil langkah-langkah penyelesaian atas hal-hal yang menghambat pelaksanaan investasi secara optimal selama ini, antara lain seperti aturan dan mekanisme pengadaan barang dan jasa dalam perusahaan. Directors were required to take steps of settlement of the things that hindered the implementation of the optimal investment during this time, such as the rules and mechanisms for procurement of goods and services within the corporate.

Tindak Lanjut
Follow-up
Penyempurnaan aturan dan mekanisme pengadaan barang dan jasa dalam perusahaan sudah selesai dilaksanakan, dituangkan dalam Keputusan Direksi No. KD 41/Dirut/0512 tanggal 29 Mei 2012 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa PT. Pos Indonesia (Persero). Diberlakukan mulai tanggal 1 Juli 2012. Completion of the rules and mechanisms for procurement of goods and services within the corporate had been completed, It was included in the Board of Directors Decree No. KD 41/Dirut/0512 dated May 29, 2012 on Guidelines for Procurement of Goods and Services PT. Pos Indonesia (Persero). It was started on July 1, 2012. Perjanjian pinjaman untuk keperluan Capital Expenditure RKAP 2012 dilakukan pada Triwulan IV 2012, yang bersumber dari Bank BNI. The loan agreement for the purposes of Capital Expenditure of Work Plan and Budget 2012 was conducted on the Fourth Quarter 2012, and it was funded by Bank BNI.

Untuk pembiayaan Capital Expenditure yang berasal dari pinjaman, Direksi diminta untuk mengutamakan sumber pendanaan dari dalam negeri agar defisit dalam pembiayaan pemerintah dapat ditekan sesuai arahan Presiden Republik Indonesia terkait dengan kebijakan Pinjaman Hutang Luar Negeri (PHLN). The financing of Capital Expenditure was from loans, so that the Directors were required to give priority to domestic sources of funding in order to reduce deficit of the governments finance as directed by the President of the Republic of Indonesia in terms of foreign policy Debt Loans (PHLN). Kerjasama usaha dengan berbagai pihak hendaknya dilaksanakan untuk mencapai sasaran efisiensi biaya dan efektifitas layanan pelanggan sekaligus memperbesar penguasaan pasar. Dalam melaksanakan kerjasama usaha dimaksud, Direksi di bawah pengawasan Dewan Komisaris, diminta memperhatikan ketentuan/peraturan yang berlaku serta mengedepankan praktek bisnis yang sehat. Business cooperation with various parties should be implemented to achieve the goal of cost efficiency and customer service effectiveness as well as enlarging the market share. In carrying out the cooperation, the Board of Directors under the supervision of the Board of Commissioners, was asked to pay attention to the provisions / regulations as well as promoting a healthy business practices.

1. Dewan Komisaris telah memberikan arahan serta melakukan pengawasan kepada Direksimelalui mekanisme rapat berkala Komisaris dengan Direksi (Rakomdir): a. Rakomdir tanggal 31 Juli 2012, tentang Perjanjian Kredit Investasi ke Bank BNI, Dekom menyampaikan dalam proses realisasi belanja investasi dari pinjaman ini agar dilakukan secara prudent melalui proses manajemen risiko serta dikonsultasikan kepada Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan Investasi pada organ Dewan Komisaris. b. Rapat Internal Dekom tanggal 26 September 2012, tentang Pembentukan JV Pos Mandiri, Dewan Komisaris memahami bahwa sebagaimana rapat yang dimaksud pada tgl 31 Juli 2012 merupakan pemaparan awal untuk perusahaan melakukan proses bisnis terhadap rencana kerja terkait dengan JV. Namun demikian pada saat rapat belum ada keputusan yang mengikat, mengingat : - Baru ada pemaparan awal; - Belum dilengkapi dengan Due diligence (financial maupun legal); - Di RKAP belum tercantum; - Financialmodelling yang diusulkan belum dibahas untuk didetailkan; - Sebaiknya usulan ini ditunda tahun berikutnya dan dimasukkan dalam RKAP 2013 dan mengacu kepada RJPP.

224

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

No

Keputusan dan Arahan RUPS


Decisions and Referrals of GMS

Tindak Lanjut
Follow-up
2. Untuk memperluas kerjasama usaha dengan berbagai pihak dilakukan dengan cara memanfaatkan pola cross selling dari adanya kerjasama dalam satu core business harus juga dikembangkan ke core business lain, demikian juga optimalisasi sinergy BUMN, dilakukan dengan : - TNP2K, kerjasama dalam penyaluran Beasiswa Siswa Miskin (BSM) untuk murid SMP di seluruh Indonesia - Pertamina, kerjasama untuk kiriman dokumen dan logistik - Bank Mandiri - PT. Merpati Nusantara Airlines, kerjasama dalam bidang tiketing dan pengangkutan kiriman pos. - PT. Bukit Asam, kerjasama untuk kiriman surat, paket dan logistik - PT. Semen Tonasa, kerjasama untuk kiriman surat, paket dan logistik 3. Kerjasama usaha juga dilakukan dengan mengaitkan biaya eksploitasi dengan peluang pendapatan yang diperoleh dari vendor, pada Triw. III dilakukan dengan: - Jawa Pos untuk belanja iklan dengan kiriman dokumen dan paket. - PT. Garuda Indonesia untuk belanja transportasi udara dengan kerjasama kiriman Surat dan Paket Dalam Negeri. 4. Meskipun pola kerjasama usaha dilakukan dengan prinsip cross selling, tetap memperhatikan tata kelola bisnis yang sehat dengan memperhatikan prinsip GCG, Manajemen Risiko dan aturan mengenai pengadaan barang dan jasa. 5. Dalam setiap melaksanakan kegiatan audit keuangan dan operasi,naskah yang terkait yang menjadi dasar perikatan dengan pihak eksternal, misal Perjanjian Kerja Sama (PKS), yang meliputi analisis CBA, Tarif, masa laku, kewenangan pejabat pembuat PKS, kelancaran pembayaran serta unsur GCG, selalu diperiksa. 6. Sudah direalisasikan dengan diterbitkan-nya Keputusan Direksi Nomor:KD 69/DIRUT/0812 tanggal 14 Agustus 2012 tentang Pedoman Pembuatan Perjanjian. 7. Terkait dengan kerjasama dengan pihak lain, Direksi telah memperbaharui berbagai kebijakan, antara lain: - KD 87/Dirut/1111 tanggal 30 Nopember 2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan Proyek Bisnis PT. Pos Indonesia (Persero). - KD 88/Dirut/1111 tanggal 30 Nopember 2011 tentang Pengelolaan Piutang Usaha Suratpos dan Paketpos Dalam Negeri PT. Pos Indonesia. - KD 69/Dirut/0812 tanggal 14 Agustus 2012 tentang Pedoman Pembuatan Perjanjian.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

225

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

No

Keputusan dan Arahan RUPS


Decisions and Referrals of GMS

Tindak Lanjut
Follow-up
1. The Board of Commissioners had provided direction and surveillance mechanisms to the directors through the mechanism of regular meetings with the Board of Commissioners (Rakomdir): a. The meeting with the board of directors dated July 31, 2012, on agreement of Credit Investment with Bank BNI, the BOC advised that the process of realization of the investment expenditure of the loan should be done in prudent manner through the risk management process and consultation with the surveillance committee of risk management and Investment at the BOC organs. b. Internal meeting of BOC dated 26 September 2012, on the establishment of JV Post Mandiri, the Board understands that the meeting on July 31, 2012 was an early exposure for the company to do business based on the work plan related to the JV. However, the meeting has not made any decision for some reasons: - There was an initial exposure; - Not equipped with due diligence (financial and legal); - has not listed in work plan and budget; - The proposed financial modelling has not been discussed to be detailed - The proposal should be postponed until next year, included in the Work Plan and Budget 2013 and referred to the Long Term Plan/ 2. To expand cooperation with various parties, it should be done by utilizing cross selling patterns of the cooperation within the core business and another core business. To optimize the synergy of SOEs, some cooperation has been done with: - TNP2K, cooperation in the distribution of Poor Students Scholarship (BSM) for junior high school students in Indonesia - Pertamina, cooperation for document delivery and logistics - Bank Mandiri - PT. Merpati Nusantara Airlines, cooperation in the field of ticketing and postal items transportation. - PT. Bukit Asam, cooperation for mail delivery, parcel and logistics - PT. Semen Tonasa, cooperation for mail delivery, parcel and logistics 3. Business cooperation is also done by associating exploiting cost with the opportunity of earned income from vendors. In this quarter, some cooperation has been done with: - Jawa Pos for ad spending by shipment of documents and packages - PT. Garuda Indonesia for air transportation spending by shipment of domestic Mail and Package

226

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

No

Keputusan dan Arahan RUPS


Decisions and Referrals of GMS

Tindak Lanjut
Follow-up
4. Although the pattern of business cooperation is done with the principle of cross selling, it should consider the principles of good corporate governance, risk management and rules on procurement of goods and services 5. In every financial audit activities and operations, the related manuscript will become the basis of engagement with the external parties, such as the Agreement of Cooperation (MCC), which includes analysis of the CBA, rates, validity, authority of officials that make the agreement of cooperation, payments and other elements of good corporate governance, should always be examined. 6. The decree of Board of Directors No.: KD 69/ DIRUT/0812 dated August 14, 2012 on Guidelines of Development Agreements has been issued and realized 7. Related to cooperation with other parties, the Board of Directors has renewed the policies, such as:/ - KD 87/Dirut/1111 dated 30 Nopember 2011 on the Guidelines for the Implementation of the Project Business at PT. Pos Indonesia (Persero). - KD 88/Dirut/1111 dated 30 Nopember 2011 on the Management of Accounts Receivable of domestic Suratpos and Paketpos of PT. Pos Indonesia. - KD 69/Dirut/0812 dated 14 Agustus 2012 on Guidelines of Development Agreements.

Direksi diminta mampu mempertahankan kepercayaan Pemerintah sebagai pelaksana penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Umum (PSO) sekaligus aktif berkoordinasi untuk memperbaiki aturan dan pembiayaan yang lebih reasonable ataspelaksanaan PSO oleh PT. Pos Indonesia (Persero). Directors are required to maintain the trust Government as the implementing organization Public Service Obligations (PSOs) at once actively coordinate to improve the rules and more reasonable financing ataspelaksanaan PSO by PT. Pos Indonesia (Persero).

Berupaya meningkatkan kualitas penye-lenggaraan Layanan Pos Universal (LPU) serta kapabilitas SDM dalam tata kelola administrasi yang mendukung terlaksana-nya sistem pembukuan dan pelaporan PSO yang akuntabel melalui aktivitas sosialisasi dan internalisasi ke setiap unit kerja yang terkait. Konsultan yang ditunjuk telah menjajaki melakukan kajian awal terhadap sistem pencatatan LPU yang lebih mandiri. In order to improve the quality of Universal Postal Service as well as human resource capabilities to supports the implementation of accountable bookkeeping and PSO reporting system through socialization and internalization activities to related work unit, the appointed consultants have conducted an initial assessment of Universal Postal Service recording system more independently.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

227

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

No
9

Decisions and Referrals of GMS

Keputusan dan Arahan RUPS

Tindak Lanjut
Follow-up
1. Penetapan SAP sebagai sistem aplikasi ERP yang akan digunakan, berdasrkan: Surat Dirut No. 1403/ DIRUT/1209 tgl 30-12-2009 dan KD.05/DIRUT/0112 tgl 19-1-2012. 2. Pembangunan Proyek Simkugpos berbasis SAP modul FICO sudah dilakukan Kick Off pada tgl 23 Juli 2012 dan akan selesai pada 6 Desember 2013, dengan fase/tahapan project sbb: - Project Preparation: 23 Juli 3 Agst 2012 - Blueprint Business: 6 Agst 26 Okt 2012 - Realization: 29 Okt 2012 18 Jan 2013 - Final Preparation: 21 Jan 15 Feb 2013 - Go Live Support/Pilotting; 18 Feb 29 Mar 2013 - Roll Out; 1 Apr 6 Des 2013. 3. Penyempurnaan sistem Akuntansi Keuangan dilakukan dengan mem-bangun SIMKUGPOS berbasis SAP-FICO, saat ini telah memasuki tahap penyelesaian penyusunan Blueprint. 4. Untuk menjembantani penyusunan laporan keuangan sentralisasi sebelum SAP-FICO selesai dibuat Aplikasi sistem Antara yaitu Sistem Pelaporan Keuangan (SPK) berbasis WEB dan telah diimple-mentasikan mulai bulan Juli 2012, sesuai dengan SE.56/Dirut/0612 tanggal 29 juni 2012. 5. Sementara pengembangan SPK terus dilakukan khususnya tentang MCS (Management Controll System) pemusat-an transaksi antar kantor dan interface aplikasi bisnis dengan SPK. 1. Determination of the SAP as ERP application system that will be used, is based on Letter of President Director No. 1403/DIRUT/1209 dated 3012-2009 and KD.05/DIRUT/0112 dated 19-1-2012./ 2. The kick off of Project development of SAP FICObased Simkugpos has already done on July 23, 2012 and will be completed on December 6, 2013, with phases / stages of the project as follows: - Project Preparation: 23 Juli 3 Agst 2012 - Blueprint Business: 6 Agst 26 Okt 2012 - Realization: 29 Okt 2012 18 Jan 2013 - Final Preparation: 21 Jan 15 Feb 2013 - Go Live Support/Pilotting; 18 Feb 29 Mar 2013 - Roll Out; 1 Apr 6 Des 2013. 3. The Completion of Financial Accounting system is done by developing SAP FICO-based SIMKUGPOS. Now, it is at final stage of completion and Blueprint preparation. 4. To bridge the preparation of the centralization of financial statements before the completion of SAP-FICO, Antara application system (Web-Based Financial Reporting System) has been implemented starting on July 2012, according to SE.56/Dirut/0612 on 29 June 2012. 5. The development of Financial Reporting System (SPK) especially about MCS (Management Controll System) on the centralization of inter-office transactions and business applications interface with SPK.

Direksi diminta mampu menyelesaikan penyempurnaan Sistem Akuntansi Keuangan sehingga dapat dilakukan secara real time, berfungsi sebagai alat pengendalian dalam perusahaan dan kalkulasi Cost of Production/Service. Disamping itu, dimintakan agar dalam laporan Manajemen (Tahunan) dapat diperbandingkan antara anggaran dan realisasinya (audited) sehingga dapat dipakai sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja dan pengambilan keputusan. Directors are required to complete the Financial Accounting System so that it can be done in real time, serve as a means of control in the company and the calculation of Production Cost / Service. In addition, it is requested that the Annual Management report can be compared between budget and realization (audited) so that it can be used as a tool to evaluate the performance and decision making.

228

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Board of Commissioners
Susunan Dewan Komisaris pada tahun 2012 sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN selaku RUPS Nomor KEP-172/ MBU/2011 tanggal 2 Mei 2012 perihal Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris Perseroan (Persero) PT Pos Indonesia (Persero) sehingga susunan Dewan Komisaris adalah sebanyak lima orang yang terdiri dari unsur di luar Perseroan sebagai berikut : Komisaris Utama : Daddy Hariadi Komisaris : Tumpak Hatorangan Panggabean Komisaris : Harry Zacharias Soeratin Komisaris : Farid Harianto Komisaris : Basuki Yusuf Iskandar Board of Commissioners in 2012 in accordance with the Decree of the Minister of State Owned Enterprises as shareholder No. KEP-172 / MBU/2011 dated May 2, 2012, concerning Appointment and Dismissal of Members of the Board of Commissioners of PT Pos Indonesia (Persero) that the Board of Commissioners are as many as five people consisting of elements outside of the Company as follows: Chief Commissioner : Daddy Hariadi Commissioner : Tumpak Hatorangan Panggabean Commissioner : Harry Zacharias Soeratin Commissioner : Farid Harianto Commissioner : Basuki Yusuf Iskandar

Dewan Komisaris

Komposisi Dewan Komisaris


Composition of the Board of Commissioners

Pada saat laporan ini disusun, terjadi pergantian anggota Dewan Komisaris. Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Perseroan PT Pos Indonesia (Persero) Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Nomor KEP-238/MBU/2012 tanggal 21 Juni 2012 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perseroan PT Pos Indonesia (Persero) maka tmt 21 Juni 2012 Farid Harianto diberhentikan sebagai anggota Dewan komisaris. Disamping itu pada tanggal 21 November 2012 berdasarkan keputusan pemegang saham perseroan (Persero) PT Pos Indonesia di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Nomor KEP-416/MBU/2012 tanggal 21 November 2012 tentang pemberhentian dan pengangkatan Komisaris Utama Daddy Hariadi digantikan oleh Basuki Yusuf Iskandar.

By the time this report was writing, there had been a change of members of the Board of Commissioners. Based on the decision of Shareholders of PT Pos Indonesia (Persero) outside the Shareholder General Meeting No. KEP-238/MBU/2012 dated June 21, 2012 on Appointment and Dismissal of Members of the Board of Commissioners of PT Pos Indonesia (Persero), started on June 21, 2012 Farid Harianto was dismissed as a member of the Board of Commissioners. Meanwhile, on November 21, 2012 based on the decision of shareholders (Persero) PT Pos Indonesia outside the Shareholder General Meeting No. KEP-416/MBU/2012 dated 21 November 2012 on the Appointment and Dismissal, Chief Commissioner, Daddy Hariadi was subtituted by Basuki Yusuf Iskandar.

Pergantian Dewan Komisaris


Substitution of Board of Commissioners

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

229

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

The Division of diatur secara intern oleh Komisaris. Dewan Duties of the Board of Commissioners Komisaris telah menyusun pembagian tugas Komisaris yang dituangkan dalam Risalah Rapat Komisaris tanggal 16 Oktober 2012 dan telah ditandatangani oleh semua Komisaris sebagai berikut : zz Daddy Hariadi, sebagai Komisaris utama menangani koordinasi semua bidang pengawasan dan tugas masing-masing anggota komisaris. zz Harry Zacharias Soeratin, menangani bidang pengawasan keuangan termasuk Komite Audit dan Komite Investasi dan Resiko.

Pembagian Tugas Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris pembagian kerja diantara para anggota Komisaris

Under the Articles of Association of the Corporate, the division of duties among the members of the Board of Commissioners is set internally by the Commissioner. The Board of Commissioners has established the division of duties as outlined in the Commissioners Meeting treatise dated October 16, 2012 and has been signed by all Commissioners as follows: zz Daddy Hariadi, as the chief commissioner, handles the coordination of all areas of supervision and duty of each member of the commissioner. zz Harry Zacharias Soeratin, handles areas including financial supervision including Audit Committee and the Investment and Risk Committee.

No

Nama
Name

Jabatan
Position

Appointment Basis

Dasar Pengangkatan

TmT Menjabat
Date
21 November 2012 November 21, 2012

Jabatan lain diluar Perusahaan


Other Position

Daddy Hariadi

Komisaris Utama President Commissioner

KEP-166/MBU/2009 tanggal 11 Agustus 2009 dated August 11, 2009

Direktur Utama PT Laju Perdana Indah President Director of PT Laju Perdana Indah

Harry Z. Soeratin

Komisaris
Commissioner

KEP-89/MBU/2008 tanggal 30 Mei 2008 dated May 30, 2008

Tenaga Pengkaji Sumber Daya Aparatur, Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan Reviewer of Apparatus Resource, General Secretariat of the Ministry of Finance

Basuki Yusuf Iskandar

Komisaris
Commissioner

KEP-101/MBU/2011 tanggal 11 Mei 2011 dated May 11, 2009

Sekjen Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. General Secretary of the Ministry of Communication and Information

230

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

zz Basuki Yusuf Iskandar, menangani bidang pengawasan operasional. zz Tumpak Hatorangan Panggabean, menangani bidang pengawasan SDM dan Umum. zz Farid Harianto, menangani bidang pengawasan pemasaran dan pengembangan. Sampai dengan saat ini (31 Desember 2012), Dewan Komisaris telah menjabat selama 4 tahun 5 bulan.

zz Basuki Yusuf Iskandar, handles field operations supervision zz Tumpak Hatorangan Panggabean, handles HR and General supervision. zz Farid Harianto, handles the marketing and development supervision. Up to now (December 31, 2012), the Board of Commissioners had served for 4 years and 5 months.

No

Nama
Name

Jabatan
Position

Appointment Basis
KEP-235/MBU/2008 tanggal 25 November 2008 dated November 25, 2008 KEP-219/MBU/2009 tanggal 6 Oktober 2009 dated October 6, 2009 KEP-44/MBU/2010 tanggal 25 Maret 2010 dated March 25, 2010 KEP-166/MBU/2009 tanggal 11 Agustus 2009 dated August 11, 2009

Dasar Pengangkatan

TmT Menjabat
Date

Jabatan lain diluar Perusahaan


Other Position

Tumpak Hatorangan Panggabean

Komisaris
Commissioner

Farid Harianto

Komisaris
Commissioner

Staf Ahli Wapres Advisor to the Vice President Deputy for Social Welfare and Poverty Alleviation / Executive Secretary - National Team For The Acceleration of Poverty Reduction (TNP2K) Office Of The Vice President Deputy for Social Welfare and Poverty Alleviation / Executive Secretary - National Team For The Acceleration of Poverty Reduction (TNP2K) Office Of The Vice President

Bambang Widianto

Komisaris
Commissioner

KEP-416/MBU/2012 tanggal 21 November 2012 dated November 21, 2012

Karyono Supomo

Komisaris
Commissioner

KEP-416/MBU/2012 tanggal 21 November 2012 dated November 21, 2012

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

231

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Independence of the Antar anggota Dewan Komisaris dan antara Board of Commissioners anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda (menantu/ipar) sehingga dapat menjamin independensi Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya, dan tidak terdapat kemungkinan terjadinya kolusi dan nepotisme.

Independensi Anggota Dewan Komisaris, sebanyak lima orang, Dewan Komisaris terdiri dari berbagai unsur di luar Perseroan.

Members of the Board of Commissioners consists of five people. They are from various elements outside the Corporate. Among members of the Board of Commissioners and between the Board of Commissioners and the Board of Directors, there are no family relationship by blood to the third generation either vertically or horizontally or relationship by marriage (in law) to ensure the independence of the Board of Commissioners in carrying out their duties, and there is no possibility of collusion and nepotism.

Hubungan Keluarga dengan Nama


Name Family relationship with

Hubungan Keuangan dengan


Family relationship with

Komisaris
Commissioner x x x x x

Direksi
Director x x x x x

Pemegang Saham
Shareholder
x x x x x

Komisaris
Commissioner x x x x x

Direksi
Director x x x x x

Pemegang Saham
Shareholder
x x x x x

Daddy Hariadi Harry Z. Soeratin Basuki Yusuf Iskandar Tumpak Hatorangan Panggabean Farid Harianto

Keterangan Note: (v) ada hubungan relationship (x) tidak ada hubungan no relationship

Duties of the Board of Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas Commissioners melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasehat kepada Direksi. Berdasarkan Anggaran Dasar, Pasal 15 (1) Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan jalannya Perseroan pada umumnya baik mengenai Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksana Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

Tugas Berdasarkan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Dewan Komisaris tentang Perseroan Terbatas, Pasal 1 (6), Dewan

According to Law No. 40 year 2007 on Limited Companies, Article 1 (6), the Corporates Board of Commissioners is the organ that is in charge of supervising generally and / or specifically in accordance with the Articles of Association and advising the Board of Directors. Based on the Articles of Association, Article 15 (1) The Board of Commissioners supervises the Corporates management policy that is managed by the board of directors as well as provides advice to the Directors, including executive oversight of the Corporates LongTerm Plan, Work Plan and Budget and the provisions of the Articles of Assosiation and decision of Shareholder General Meeting, as well as the laws and regulations, for the benefit of the Corporate and in accordance with the aims and objectives of the Corporate.

232

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Sesuai dengan kewajiban Dewan Komisaris yang dituangkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan, dimana Dewan Komisaris wajib melaporkan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan kepada Pemegang Saham, bahwa Dewan Komisaris telah melaporkan tugas pengawasan kepada Pemegang Saham cq Menteri BUMN setahun sekali. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan selama tahun 2012, secara umum kegiatan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris termasuk namun tidak terbatas pada hal-hal berikut : 1. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perusahaan yang dituangkan dalam RKAP dalam bentuk melakukan review kinerja Perusahaan secara periodik, memberikan rekomendasi dan persetujuan atas tindakan korporasi yang dilakukan oleh Direksi serta melakukan pengawasan proses produksi di lapangan. 2. Memastikan terselenggaranya praktek Good Corporate Governance (GCG) di Perseroan sesuai dengan kaidah dan norma GCG yang berlaku umum. 3. Melaksanakan pengawasan jalannya sistem pengendalian internal Perusahaan, dibantu oleh Komite Audit, hal ini untuk memastikan terselenggaranya pengendalian internal yang efektif serta mendorong sistem pelaporan yang transparan dan akuntabel. 4. Dalam rangka meningkatkan efektivitas tugas pengawasan, Dewan Komisaris juga senantiasa mengikuti program pengembangan diri melalui keikutsertaan dalam acara seminarseminar dan konferensi, kursus singkat yang diselenggarakan oleh instansi/lembaga swasta maupun Pemerintah.

According to the obligation of Board of Commissioners in the Articles of Association of the Corporate, the Board of Commissioners has to report the result of supervision that had been made to the Shareholders, in this case is the Minister of SOEs once a year. In carrying out the function of supervision during the year 2012, in general, the activities of the Board of Commissioners includes but not limited to the following: 1. Direct, monitor and evaluate the implementation of the Corporates strategic policies that are set in the Work Plan and Budget in the form of reviewing the Companys performance periodically, providing recommendation and approving corporate action that is conducted by the Board of Directors as well as supervising the production process in the field. 2. Ensure the implementation of Good Corporate Governance (GCG) practices at the corporate based on the GCG principles and norms. 3. Supervise the internal control system of the corporate assisted by the Audit Committee, it is to ensure the effective implementation of internal control and encourage the transparant and accountable reporting systems. 4. In order to improve the effectiveness of supervisory duties, the Board of commissioners consistently follows the selfdevelopment program by participating in conferences and seminars, short courses organized by the private institutions or government.

Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Dewan Komisaris Tahun 2012


The Implementation of Supervision Function of the Board of Commissioners in 2012

Dalam rangka mengefektifkan pengawasan Komisaris terhadap Direksi dan jajarannya serta memastikan pemenuhan kewajibannya, Komisaris telah menyusun dan menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Komisaris. Pada tahun 2012, Komisaris merencanakan kegiatan, namun tidak terbatas pada :

In order to streamline the supervision of the board of Commissioner to the Board of Directors and staff as well as to ensure its compliance with obligations, the Commissioner has developed and adopted the Work Plan and Budget of the board of Commissioner. In 2012, Commissioner planned activities, but were not limited to:

Program Kerja Dewan Komisaris Tahun 2012


Work Programme of Board of Commissioners in 2012

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

233

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

1. Rapat rutin Komisaris (Internal dan dengan Direksi). a. Rapat internal Komisaris b. Rapat dengan Direksi c. Rapat dengan Komite Audit 2. Melakukan kunjungan lapangan. 3. Melakukan audit dengan bantuan tenaga ahli. 4. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku 2012 kepada RUPS. 5. Memberikan persetujuan kepada Direksi yang terkait pengelolaan perusahaan sesuai kewenangan Komisaris. 6. Memberikan pengarahan kepada jajaran manajemen dalam penyusunan RKAP 2013. 7. Menghadiri seminar/konferensi baik di dalam maupun di luar negeri. 8. Mengadakan studi banding mengenai industri perposan di dalam maupun di luar negeri.

1. Commissioners regular meeting (Internal and with directors). a. Commissioners internal meeting b. Meeting with directors c. Meeting with audit committee 2. Conduct field visits 3. Conduct audits with the help of experts. 4. Provide a report on the supervisory duties that had been carried out during 2012 to the Shareholder General Meeting 5. Give approval to the Board of Directors related to the corporates management based on commissioners authority 6. Provide guidance to the management team in the preparation of Work Plan and Budget 2013. 7. Attend seminars / conferences both domestic and abroad. 8. Conduct a comparative study of the postal industry both domestic and abroad.

bisnis dilakukan sesuai dengan best practice, The Focus of Board of Commisioners memonitor pelaksanaan program investasi in 2012 perusahaan berjalan sesuai dengan target agar dapat memberikan dampak pada peningkatan produktivitas dan efisiensi serta memastikan bahwa hubungan kemitraan Perusahaan dengan pelanggan berjalan dengan baik. Sedangkan fokus pengawasan Dewan Komisaris pada tahun 2013 adalah antara lain memantau kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Terkait dengan beberapa hal yang masih perlu diperbaiki pada tahun 2012 dalam pelaksanaan pengawasan yang sesuai dengan kaidah GCG antara lain meningkatkan efektivitas hubungan kerja antara Komite Audit dengan SPI, menerapkan Self Assessment penilaian kinerja Dewan Komisaris, melakukan evaluasi penerapan prinsip-prinsip GCG yang telah dilakukan pihak manajemen Perseroan, serta terus memberikan arahan kepada Direksi untuk penerapan sistem manajemen resiko dengan pemetaan resiko Perusahaan yang berstruktur dan lebih baik.

Fokus Pengawasan Adapun fokus pengawasan Dewan Komisaris Dewan Komisaris pada tahun 2012 adalah memastikan proses Tahun 2012

The focuses of the supervision of the Board of Commissioners in 2012 were to ensure the business processes that were carried out in accordance with best practices, monitor the implementation of the investment program in accordance with the corporate target in order to get an impact on improving productivity and efficiency, and ensure that the Corporates partnerships with customers run well. While the focus of the supervision of the Board of Commissioners in 2013 is monitoring the activities of Corporate Social Responsibility (CSR). There were things that still needed to be improved under supervision in 2012 in accordance with the rules of corporate governance, such as, increasing the effectiveness of the working relationship between the Audit Committee and internal audit, implementing self assessment on performance appraisal of BOC, evaluating the application of corporate governance principles that had been made by the Companys management, as well as providing direction to the Board of directors for implementation of risk management systems by mapping a structured risk assessment of the Corporate.

234

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi merupakan hal yang sangat penting sehingga setiap organ Perseroan dapat bekerja secara optimal, efektif dan efisien dalam pencapaian visi, misi dan tujuan Perseroan, berdasarkan prinsipprinsip yang dijabarkan dalam Board Manual bagi Dewan Komisaris dan Direksi. Sesuai dengan tugas dan kewenangan yang diberikan dalam Anggaran Dasar Perusahaan, Dewan Komisaris memberikan tanggapan atas langkah korporasi yang diusulkan oleh Direksi secara tepat waktu, relevan dan akurat. Selama Tahun 2012, Dewan Komisaris telah memberikan surat rekomendasi maupun persetujuan terhadap aksi korporasi yang dilakukan oleh Direksi.

Work relationship between BOC and BOD was a very important in order to make every organs in the Corporate can work optimally, effectively, and efficiently in achieving the vision, mission and objectives of the Corporate, based on the principles outlined in the Manual for the Board of Commissioners and Board of Directors.

Tanggapan, Rekomendasi dan Persetujuan Dewan Komisaris terhadap Aksi Korporasi yang dilakukan Direksi

Response, Recommendation According to the duties and authority granted and Approval of the Board of Commissioners in the Articles of Association, the Board of to the Board of Directors Commissioners give response in time, relevant Actions and accurate to the corporate action that is proposed by the Board of Directors. During the year 2012, the Board of Commissioners had given letters of recommendation or approval for corporate action.

Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi merupakan hal yang sangat penting sehingga setiap organ Perseroan dapat bekerja secara optimal, efektif dan efisien dalam pencapaian visi, misi dan tujuan Perseroan, berdasarkan prinsipprinsip yang dijabarkan dalam Board Manual bagi Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut : 1. Prinsip keterbukaan, artinya hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi tidak berdasarkan kepentingan pribadi dan tidak ada sesuatu yang disembunyikan (no vested interest). 2. Prinsip formal, yaitu hubungan Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan fungsi/ tanggung jawab masing-masing dan dilaksanakan melalui prosedur yang berlaku. 3. Prinsip kelembagaan, yaitu dalam setiap pelaksanaan tugas dan fungsinya Dewan Komisaris dan Direksi mewakili kelembagaan sebagai collegial (dewan). 4. Harmonis, yaitu sedapat mungkin mengeliminir perpecahan yang dapat merugikan Perseroan. 5. Saling menghormati, yaitu dalam setiap tindakan yang diambil sesuai dengan tugas, kewajiban, kewenangan masing-masing, tidak mencampuri yang bukan kewenangannya. 6. Mitra, yaitu hubungan antara Dewan Komisaris dengan Direksi merupakan partner kerjasama yang memiliki komitmen yang sama untuk kepentingan Perseroan.

Work relationship between BOC and BOD was very important in order to make every organs in the Corporate can work optimally, effectively, and efficiently in achieving the vision, mission and objectives of the Corporate, based on the principles outlined in the Manual for the Board of Commissioners and Board of Directors as follows: 1. Principles of openness means that the work relationship between BOC and BOD is not based on personal interests and there is no vested interest. 2. Formal principle, means that the relationship between BOC and BOD is based on its functions/responsibilities and it is carried out through the procedure. 3. Institutional principles, means that in every execution of its duties and functions, the BOC and BOD represents the institutional as collegial (council). 4. Harmony, means that as far as possible to eliminate the fraction that can harm the Corporate. 5. Mutual respect, means that any action taken is based on the duties, obligations, authorities, and do not interfere other authorities. 6. Partners, means that the relationship between BOC and BOD is partner that has the same commitment for the corporates interests.

Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi


The Relationship Between BOC and BOD

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

235

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Pengangkatan dan Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Pemberhentian Komisaris dituangkan dalam Anggaran Dasar Dewan Komisaris

Perusahaan, sebagai berikut : The Appointment and Dismissal of 1. Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Board of Directors Komisaris dilakukan oleh RUPS; 2. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris ditetapkan 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan; dan 3. Pengangkatan Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS; 4. Anggota Dewan Komisaris diangkat dari calon-calon yang diusulkan oleh Pemegang Saham dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS; 5. Anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu dapat diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS dengan menyebutkan alasannya, yaitu antara lain: a. Tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik; b. Tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau ketentuan Anggaran Dasar; c. Terlibat dalam tindakan yang merugikan Perseroan dan/atau negara; d. Melakukan tindakan yang melanggar etika dan atau/kepatuhan yang seharusnya dihormati sebagai anggota Dewan Komisaris BUMN; e. Dinyatakan bersalah dengan putusan Pengadilan yang mempunyai ketentuan hukum yang tetap; f. Mengundurkan diri.

Appointment and Dismissal of Board of Commissioners is set in the Articles of Association, as follows: 1. Appointment and Dismissal of Board of Commissioners is conducted by the Shareholders General Meeting; 2. The tenure of the Board of Commissioners is set of 5 (five) years and may be reappointed for one (1) term; 3. The Board of Commissioners is appointed and dismissed by the Shareholders General Meeting; 4. Member of the Board of Commissioners shall be appointed from nominees proposed by shareholders and the nomination binds the Shareholder General Meeting; 5. Member of the Board of Commissioners may be dismissed at any time by decision of the General Meeting by stating the reasons, which are; a. Cannot do their job properly; b. Do not implement the provisions of the legislation and / or the Articles of Association; c. Engage in actions that harm Corporate and / or state; d. Perform actions that violate ethical and or / obedience that should be respected as a member of the Board of Commissioners of SOEs; e. Found guilty by the court that has permanent legal provisions; f. Resign.

Fit and Proper Test of Komisaris dilakukan oleh Pemegang Saham Board of Commissioners melalui mekanisme RUPS. Pemilihan Komisaris dilakukan melalui tes uji kelayakan dan kepatuhan (fit and proper test) di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Fit and Proper Test Penilaian kinerja Dewan Komisaris secara Dewan Komisaris keseluruhan dan masing-masing anggota Dewan

Performance assessment of BOC as a whole and of each member of the Board of Commissioners is conducted by the Shareholders through the mechanism of Shareholders General Meeting. The election of Commissioners was conducted through fit and proper test in the Ministry of StateOwned Enterprises (SOEs).

236

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Kegiatan rutin yang dilakukan oleh Dewan Komisaris meliputi rapat-rapat rutin baik internal Dewan Komisaris maupun Rapat Gabungan dengan Direksi, kunjungan ke lapangan (on the spot) secara periodik, serta berbagai bentuk kegiatan pengawasan lainnya dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku. RAPAT DEWAN KOMISARIS Agenda rutin yang dibahas dalam Rapat Dewan Komisaris meliputi evaluasi ( review) kinerja bulanan dan triwulanan Perseroan, monitoring dan evaluasi tindak lanjut permasalahan, dan membahas hal-hal khusus yang memerlukan persetujuan Komisaris serta permasalahan aktual yang perlu mendapat klarifikasi dari manajemen. Dalam pembahasan materi tertentu, dihadirkan pula Tim Audit yang ditugaskan Komisaris. Selama tahun 2012, Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat sebanyak 24 kali meliputi 12 kali rapat internal Dewan Komisaris, dan 12 kali rapat gabungan dengan Direksi. Praktek ini telah sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan pasal 8 dan Board Manual pada point 10 yang mengamanatkan rapat Dewan Komisaris diselenggarakan minimal 12 kali dalam setahun. Rapat Dewan Komisaris Tahun 2012 telah dihadiri Komisaris sesuai Anggaran Dasar Perseroan pasal 11 ayat 3a dan Board Manual Bab 13 Angka 8b Tentang Rapat Komisaris. Presentase kehadiran masing-masing anggota Komisaris dalam rapat Dewan Komisaris tahun 2012 mencapai 96% dari total rapat yang diselenggarakan, dengan rincian sebagai berikut:

Routine activities carried out by the Board of Commissioners includes regular meetings both internal and Joint Meeting with the Board of Directors, field trips (on the spot) periodically, as well as various other forms of surveillance activities with reference to the regulations.

Kegiatan Rutin Dewan Komisaris


Routine Activities of the Board of Commissioners

BOARD OF COMMISSIONERS MEETING Routine agenda discussed in the meeting of the Board of Commissioners includes evaluating (reviewing) monthly and quarterly performance of the Corporate, monitoring and evaluating followup of problems, and discussing specific matters that required the approval of the Commissioner as well as the actual problems that needed clarification from management. In discussing a certain material, it is also presented by Audit Team assigned by the Commissioners. During 2012, the Board of Commissioners held 24 meetings including 12 internal meetings of the Board of Commissioners, and 12 joint meetings with the Board of Directors. This practice has been in accordance with the Articles of Association, Article 8 and Board Manual on point 10 which mandates that the board meetings should be held at least 12 times a year. Meeting of the Board of Commissioners in 2012 was attended by the Commissioner based on the Articles of Association Article 11 subsection 3a and Board Manual Chapter 13 Figures 8b About Meeting of the Board of Commissioners. Percentage of attendance of each member of the Board of Commissioners in the Commissioners meeting in 2012 reached 96% of the total meetings held, with the following details:

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

237

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

No
1

Tanggal
Date
26 Januari 2012
January 26, 2012

Agenda Rapat
Meeting Agenda
1. Tuntutan Gaji Ke-14; The demands on the 14th salary; 2. Penolakan Restrukturisasi/Perubahan Struktur Organisasi; Rejection of Restructuring / Change Organizational Structure; 3. Lain-lain others. 1. Membahas Surat Meneg BUMN Nomor S-375 tgl 5 Desember 2011 tentang Kebijakan Meneg BUMN dalam pengurusan dan Pengawasan BUMN. Discussion on Letter from Ministry of SOEs No. S-375 dated December 5, 2011 on the State Enterprise Policy in the administration and surveillance of SOEs 2. Pembentukan Komite Pemantau Manajemen Risiko (ref. Pasal 18 ayat 2 Peraturan Meneg BUMN no Per 01/ MBU/2011) Establishment of Risk Management Surveillance Committee (ref. Article 18 paragraph 2 of Ministerial Regulation No. Per 01/MBU/2011) 3. Pembahasan KPI Dekom (ref. Pasal 15 ayat 1 Peraturan Meneg BUMN no. Per 01/MBU/2011) Discussion of KPI of BOC (ref. Article 15 subsection 1 Ministerial Regulation no. Per 01/MBU/2011 4. Pembahasan Laporan Manajemen Triwulan/LM s.d Triwulan IV/2011 (LM Masih belum Diterima) Discussion of Quarterly Management Reports / Quarterly IV/2011 sd LM (LM Still not Received) 5. Laporan Kegiatan KA s.d Triwulan IV/2011 Quarterly Activities Report KA until IV/2011 6. Surat Dirut tentang permohonan perpanjangan jangka waktu perjanjian kredit dengan Bank CIMB Niaga dan BNI. PRESIDENT DIRECTOR Letter of request for extension of credit agreement with Bank CIMB Niaga and BNI 7. Isue tentang tuntutan DPP SPPI Issues about demands of DPP SPPI 8. Lain-lain sesuai usulan. Others 1. Memenuhi pelaksanaan peraturan Meneg. BUMN no.Per 01/MBU/2011 tentang Penerapan GCG di BUMN tentang: Meet the implementation of Ministerial regulation of SOE no.Per 01/MBU/2011 about GCG implementation in the SOEs a. Pembentukan Komite Pemantau Manajemen Risiko (ref. pasal 18 ayat 2 Peraturan Meneg. BUMN no.Per 01/MBU/2011). Establishment of Risk Management Surveillance Committee (ref. Article 18 subsection 2 of Regulation of Minister of SOE no.Per 01/MBU/2011 b. Pembahasan Key Performance Indicators Dewan Komisaris (ref. pasal 15 ayat 1 Peraturan Meneg. BUMN no. Per 01/MBU/2011). Discussion of Key Performance Indicators of BOC (ref. Article 15, subsection 1 Regulation of Minister of SOE no. Per 01/MBU/2011). 2. Pembahasan atas surat-surat yang disampaikan kepada Dewan Komisaris (terlampir detail surat masuk) namun diprioritaskan untuk diputuskan adalah sbb: Discussion on the papers submitted to the Board of Commissioners (attached details of incoming mail) but the priority was decided as follows: a. Permohonan Izin Perjalanan Dinas ke Luar Negeri; Permit Application for Official Travel Abroad; b. Permohonan Persetujuan penghapusan aktiva mesin sortir surat di MPC Jakarta milik PT Pos Indonesia (Persero); Application for Approval of writing off letter sorting machine at MPC Jakarta owned by PT Pos Indonesia (Persero); c. Permohonan Izin persetujuan penghapusan aktiva barang Inventaris milik PT Pos Indonesia (Persero); Permit Application for approval of removal Inventory assets owned by PT Pos Indonesia (Persero); d. Permohonan penghapusbukuan aktiva tetap milik PT Pos Indonesia (Persero) berupa Tanah dan Bangunan Kp cabang Yogyakarta Airport dengan cara tukar menukar; Writing off the fixed assets owned by PT Pos Indonesia (Persero) in the form of land and building branch Kp Yogyakarta Airport by way of exchange; e. Permohonan penghapusbukuan aktiva tetap milik PT Pos Indonesia (Persero) berupa Tanah dan Bangunan Kp cabang Manggar Belitung dengan cara tukar menukar; Writing off the fixed assets owned by PT Pos Indonesia (Persero) in the form of land and building branch Kp manggar Belitung by way of exchange; f. Permohonan penghapusbukuan aktiva tetap milik PT Pos Indonesia (Persero) berupa Tanah dan Bangunan Kp cabang Tanjungraja dengan cara tukar menukar Writing off the fixed assets owned by PT Pos Indonesia (Persero) in the form of land and buildings by Kp branch exchange Tanjungraja g. Permohonan penghapusbukuan Aktiva Tetap milik PT Pos Indonesia (Persero) Eks Kantorpos Pelabuhan Ratu; Writing off the fixed assets owned by PT Pos Indonesia (Persero) in the form of ex. post office Pelabuhan Ratu; h. Permohonan Penghapusbukuan Aktiva Tetap Kendaraan Bermotor Roda 4 dan 6 Writing off the fixed assets owned by PT Pos Indonesia (Persero) in the form of Vehicles of 4 and 6 wheels; i. milik PT Pos Indonesia (Persero). PT Pos Indonesia (Persero) owned by PT Pos Indonesia (Persero).

26 Januari 2012
January 26, 2012

16 Februari 2012
February 16, 2012

238

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

DH

HS

BYI

THP

FH

BW

KS

Jumlah

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

239

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

No

Tanggal
Date

Agenda Rapat
Meeting Agenda
3. Tanggapan Dekom atas Laporan Manajemen Triwulan IV/2012; Responses of BOC on the Quarterly Management Report IV/2012 4. Lain-lain sesuai usulan Komisaris. Others

27 Maret 2012
March 27, 2012

1. Pembahasan atas surat-surat yang disampaikan kepada Dekom. Discussion on the papers submitted to BOC. 2. Lain-lain sesuai usulan. Others 1. Pembahasan atas surat-surat yang disampaikan kepada Dewan Komisaris (terlampir detail surat masuk) : Discussion on the papers submitted to the Board of Commissioners (attached details of incoming mail): a. Informasi Manajemen; Information of Management; b. Permohonan Izin persetujuan penghapusan aktiva barang Inventaris milik PT Pos Indonesia (Persero); Application for approval of removal Inventory asset owned by PT Pos Indonesia (Persero); c. Usulan Debt to Equity Swap (DES) PT Bhakti Wasantara Net (BWN); Proposed Debt to Equity Swap (DES)of PT Bhakti Wasantara Net (BWN); d. Perjanjian Kredit dengan Bank Mandiri. Credit Agreement with Bank Mandiri. 2. Lain-lain sesuai usulan Komisaris. Others 1. Rencana Jangka Panjang (RJP); Long Term Plan 2. Tambahan Usulan Yang Perlu Mendapat Penetapan Keputusan RUPS; Add more proposals that needed approval of BOC 3. Lain-lain sesuai usulan Komisaris. Others 1. Membahas surat usulan Direksi tentang Permohonan pinjaman kredit Investasi kepada Bank BNI untuk program belanja investasi RKAP 2012 sebesar Rp150 miliar; Discussed the proposed letter of Directors about the application of investment credit loan to Bank BNI for investment expenditure program of Work Plan and Budget 2012 amounted to IDR150 billion; 2. Tanggapan atas Laporan Manajemen Triwulan II Tahun 2012 dan Laporan Informasi Manajemen pada organ Dekom (Tabel Arahan RUPS dan Realisasi Proker Dekom); Response to the 2nd Quarter management Report 2012 and Reports on Management Information of BOC (Table of direction and Realization of Work Plan and Budget and implementation on GMS); 3. Penetapan KAP atas Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2012 dan TOR Pengadaan Jasa KAP; Determination of Public Accountant Firm on Audit of Financial Statements Year 2012 and the TOR Procurement of public Accountant Firm; 4. Lain-lain: Others: a. Penetapan kembali Ketua dan satu anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan Investasi; Re-appointment of the Chairman and member of the Enterprise Risk Management surveillance Committee and Investment; b. Laporan Hasil Review Internal Control tahun 2010/2011 (follow up surat masukan KA dan rekomendasi assessment penerapan GCG oleh BPKP); Report of Internal Control Review of the year 2010/2011 (follow-up letter input of KA and recommendations of GCG assessment by State Controller Agency ); 5. Lain-lain sesuai usulan Komisaris. Others 1. Pembahasan atas surat-surat yang perlu mendapat persetujuan Dewan Komisaris sbb: Discussion on the papers that need to be approved by the Board of Commissioners as follows: a. Surat Dirut perihal Permohonan Rekomendasi Penghapusbukuan Aktiva Tetap Milik PT Pos Indonesia (Persero) Berupa Tanah dan Bangunan Rumah Dinas Kpc Sengkang dengan cara tukar menukar; Letter concerning the Recommendation to Write-off fixed asset of PT Pos Indonesia (Persero) in the form of the Land and Building Department of KPC Sengkang by way of exchange; b. Surat Dirut perihal Permohonan Ijin Persetujuan Penghapusan Aktiva Barang Inventaris Milik PT Pos Indonesia (Persero); Letter concerning the Recommendation to Write-off fixed asset of PT Pos Indonesia (Persero); c. Surat Dirut perihal Pemberian tunjangan transportasi kepada Direksi sebagai tindak lanjut surat dirut perihal Pengadaan kendaraan Direksi; Letter concerning the transport allowance for the Board of Directors as a follow-up letter regarding the procurement of vehicles for BOD; d. Surat Dirut perihal Budget Review RKAP 2012; Letter regarding Budget Review 2012; e. Surat Dirut perihal Permohonan Ijin Pembentukan JV Pos-Mandiri. Letter regarding the establishment of the independent JV post. 2. Lain-lain (sesuai usulan Komisaris); Others (as proposed by the Commissioner); a. Persetujuan RKA dan Program Kerja Dekom th 2013; The approvement of Work Plan and Budget of BOC year 2013; b. Review Tindak lanjut temuan BPK. Follow-up Review of State Controller Agency

20 April 2012
April 27, 2012

8 Juni 2012
June 8, 2012

31 Juli 2012
July 31, 2012

26 September 2012

September 26, 2012

240

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

DH

HS

BYI

THP

FH

BW

KS

Jumlah

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

241

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

No

Tanggal
Date
19 Oktober 2012
October 19, 2012

Agenda Rapat
Meeting Agenda
1. Penetapan Calon Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko Usaha dan Investasi; Determination of Candidate Members Business Risk Management Oversight Committee and Investment; 2. Pembahasan atas surat-surat yang perlu mendapat persetujuan Dewan Komisaris sbb: Discussion on the papers that needed to be approved by the Board of Commissioners as follows: a. Surat Dirut perihal Usulan Pendirian Anak Perusahaan PT Pos Pariwisata Indonesia; Letter regarding Proposed Establishment of Subsidiary PT Pos Pariwisata Indonesia b. Surat Dirut perihal Permohonan Rekomendasi atas Penghapusbukuan Aktiva Tetap Milik PT Pos Indonesia (Persero) Berupa Bangunan Gedung Kp cabang Tuban Badung Denpasar; Letter of Recommendation concerning the Application for Writing-off the Fixed Assets owned by PT Pos Indonesia (Persero) in the form of Building at Kp Tuban Badung Denpasar branch; 3. Pembahasan Hasil Rapat Komite Audit dengan Dewan Komisaris dan Manajemen; Discussion of the result of Audit Committee Meeting with the Board of Commissioners and Management; 4. Lain-lain (sesuai usulan Komisaris); Others (as proposed by the Commissioner);

27 November 1. Perkenalan Komisaris baru dan lama; Introduction to the new and old Commissioner; 2012
November 27, 2012

2. Pembahasan; Pembahasan; a. Laporan Manajemen s.d Triwulan III/2012; 3rd Quarterly /2012 Management Report b. Draft RJP tahun 2012-2016; Draft of Long term Plan year 2012-2016; c. RKAP Belanja Investasi Tahun 2013 (Capex Tahun 2013). Work Plan and Budget for Investment Spending in 2013 (Capex in 2013). 3. Lain-lain sesuai usulan. Others 1. Konsultasi terkait Kondisi Hubungan Industrial dan Ketenagakerjaan. Consultation related to Industrial and Labor Relations. 2. Kondisi Lainnya di Perusahaan. Other conditions in the Company 3. Lain-lain. Others. Klarifikasi hasil audiensi Dewan Komisaris dengan DPP-SPPI. Clarification of the hearing results between Board of Commissioners and DPP-SPPI. 1. Laporan Manajemen s.d Triwulan III Tahun 2012; Management Report up to Third Quarter 2012 2. RKAP Investasi Tahun 2013; Work Plan and Budget for Investment in 2013 3. RJPP Tahun 2012-2016; Long term Plan Year 2012-2016; 4. Progress Report PSO; Progress Report of PSO; Progress Report PSO; 5. Lain-lain sesuai usulan Others 1. Ijin Pendirian PT Pos Properti Indonesia; Property Establishment Permit of PT Pos Indonesia; 2. Ijin Joint Venture Pos-Mandiri-Taspen; Permit for Joint Venture between Post-Mandiri-TASPEN 3. Penambahan penyertaan modal pada PT Pos Logistik Indonesia sebesar 350M; Increase the capital of PT Pos Logistik Indonesia by 350M; 4. Lain-lain sesuai usulan. Others as proposed. 1. Tanggapan Dewan Komisaris atas RKAP PT Pos Indonesia (Persero) tahun 2013; Response to the Board of Commissioners on Work Plan and Budget of PT Pos Indonesia (Persero) in 2013; 2. Tanggapan Dewan Komisaris atas RJPP PT Pos Indonesia (Persero); Response of the Board of Commissioners on Long Term Plan PT Pos Indonesia (Persero); 3. Usulan Debt to Equity Swap PT BWN; Proposed Debt to Equity Swap PT BWN; 4. KPI Dewan Komisaris tahun 2013; Key Performance Indicators of Board of Commissioners in 2013; 5. Lain-lain sesuai usulan (hasil pelaksanaan Self Assessment KPI Dekom Tahun 2012). Others (The result of KPI self assessment implementation of BOC in 2012).

7 Desember 2012
December 7, 2012

12 Desember 2012
December 12, 2012

12 Desember 2012
December 12, 2012

17 Desember 2012
December 17, 2012

20 Desember 2012
December 20, 2012

242

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

DH

HS

BYI

THP

FH

BW

KS

Jumlah

Keterangan Note: DH Daddy Hariadi HS Harry Z. Soeratin BYI Basuki Yusuf Iskandar THP Tumpak Hatorangan Panggabean FH Farid Harianto

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

243

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

MEETING OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS The meetings between the Board of Commissioners and the Board of Directors held during the year 2012 were 10 times with the agenda and the presence of the Board of Commissioners and Board of Directors as follows:

Rapat antara Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2012 dilaksanakan sebanyak 10 kali dengan agenda dan kehadiran Dewan Komisaris serta Direksi sebagai berikut :

No
No

Tanggal
Date

Meeting Agenda

Agenda Rapat

Kamis, 26 Januari 2012 Thursday, January 26, 2012

1. Surat Keputusan Meneg.BUMN nomor : KEP-236/MBU/2011 Decree of Ministry of SOEs number: KEP-236/MBU/2011 2. Surat Meneg BUMN nomor S-375 tgl 5 Desember 2011 The letter from Ministry of SOEs number S-375 dated December 5, 2011 3. Surat Dirut yang memerlukan jawaban peneguhan dari Dekom atas permohonan Direksi yang berinisiatif dan melakukan tindakan untuk mengajukan permohonan perpanjangan jangka waktu perjanjian kredit kepada Bank CIMB Niaga dan BNI. Directors letter requiring confirmation of BOC to the request of the Board of Directors who take the initiative and action to extend the credit agreement with Bank CIMB Niaga and BNI./ 4. Laporan Manajemen/LM s.d Triwulan IV/2011 (LM masih belum diterima) dan Laporan Keuangan Tahun 2011. Management Report up to fourth quarter/2011 (had not accepted yet) and the Financial Statements for 2011 5. Isue tentang tuntutan DPP SPPI (hasil audiensi DPP SPPI dengan Dekom), antara lain mengusulkan pembayaran gaji ke-14 dan Restrukturisasi/perubahan struktur organisasi. Issues concerning the demands of SPPI DPP (DPP hearing results with BOC SPPI), such as proposing the payment of 14th salary and restructuring / organizational changes. 6. Lain-lain sesuai usulan Others 1. Laporan Keuangan Audited Tahun Buku 2011 Audited Financial Statements 2011 2. Progress Report PT BWN Progress Report of PT BWN 3. Progress Report Penyusunan RJP 2012-2016 The Progress Report of the preparation of long term plan 2012-2016 4. Implementasi KD.01/Dirut/0112 tgl 2 Januari 2012 ttg Organisasi dan Tata Kerja PT Pos Indonesia (Persero) Implementation of KD.01/Dirut/0112 dated January 2, 2012 on Organization and Administration of PT Pos Indonesia (Persero 5. Progress Report Proyek SIMKUG Progress Report of SIMKUG Project 6. Lain-lain sesuai usulan Others 1. Laporan Manajemen Triwulan I Tahun 2012; Management Report First Quarter 2012; 2. Progress Report RJP; Progress Report of Long Term Plan; 3. Lain-lain sesuai usulan. Others 1. Pembahasan Materi Pra RUPS : Materials Discussion of Pre Shareholder General Meeting: a. Laporan Tahunan Tahun Buku 2011; Annual Report 2011; b. Perubahan Anggaran Dasar; Amendments to the Articles of Association 2. Lain-Lain sesuai usulan. Others

Selasa, 27 Maret 2012 Thursday, March 27, 2012

Jumat, 20 April 2012 Friday, April 20, 2012

Selasa, 15 Mei 2012 Tuesday, May 15, 2012

244

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Kehadiran Presence Komisaris Commissioners


DH HS BYI THP FH BW KS Jumlah Jumlah IKM SP ES

Direksi Directors
SR I TP BS Jumlah Jumlah

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

245

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

No
No

Tanggal
Date

Meeting Agenda

Agenda Rapat

Jumat, 8 Juni 2012 Friday, June 8, 2012

1. Presentasi Bisnis Kemitraan dengan Perbankan; Business Partnership with Banking Presentation; 2. Progress Report RJP; Long Term Plan; 3. Tambahan usulan Yang Perlu Mendapat Penetapan Keputusan RUPS; The additional proposals that needed decision of Shareholders General Meeting; 4. Lain-lain sesuai usulan. Others 1. Laporan Konsultan SKHA tentang Joint Venture; SKHA Consultants report on Joint Venture 2. Laporan Manajemen Triwulan II Tahun 2012; Management Reports of Second Quarter 2012; 3. Determination of Financial Statement Audit 2012; Penetapan KAP Audit Laporan Keuangan 2012; 4. Lain-lain sesuai usulan. Others. 1. Penandatanganan PKS dengan KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo dan rekan tentang Pekerjaan Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2012 dan Audit Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun 2012; Signing of Agreement with public accountant Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo and colleagues about job Audit of Financial Statements Financial 2012 and Audit Implementation Partnership and Community Development Program in 2012; 2. Kick Off Meeting KAP. Kick Off Meeting KAP. 3. Lain-lain sesuai usulan. Others. 1. Reporting Perkembangan JV Pos Mandiri; Reporting Developments of JV Post Mandiri 2. RKAP Tahun 2013; Work Plan and Budget 2013; 3. Lain-lain sesuai usulan. Others. 1. Laporan Manajemen Triwulan III/2012; 3rd Quarterly Management Report 2012; 2. RKAP Investasi tahun 2013; Work Plan and Budget of Investment in 2013; 3. RJPP tahun 2012-2016; Long term plan 2012-2016; 4. Progress Report PSO; Progress Report of PSO; 5. Lain-lain sesuai usulan. Others 1. Permohonan Ijin Pendirian PT Pos Properti Indonesia; Permit Application for Establishment of PT Pos Indonesia Property; 2. Permohonan Ijin Joint Venture Pos-Mandiri-Taspen; Application for Permit Joint Venture Post-Self-TASPEN; 3. Permohonan Ijin Penambahan penyertaan modal pada PT Pos Logistik Indonesia sebesar 350M; Addition Permit Application for a capital investment in Indonesia by PT Pos Logistics 350M; 4. Lain-lain sesuai usulan. Other suitable proposal.

Selasa, 31 Juli 2012 Tuesday, July 31, 2012

Senin, 27 Agustus 2012 Monday, August 27, 2012

Rabu, 24 Oktober 2012 Wednesday, October 24, 2012

Rabu , 12 Desember 2012 Wednesday, December 12, 2012

10

Senin, 17 Desember2012 Monday, December 17, 2012

246

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Kehadiran Presence Komisaris Board of Commissioners


DH HS BYI THP FH BW KS Jumlah Total IKM SP

Direksi Board of Directors


ES SR I TP BS Jumlah Total

Keterangan Note: DH Daddy Hariadi HS Harry Z. Soeratin BYI Basuki Yusuf Iskandar THP Tumpak Hatorangan Panggabean FH Farid Harianto

IKM I Ketut Mardjana SP Sukatmo Padmosukarso ES Entis Sutisna SR Setyo Riyanto I Ismanto TP Tavip Parawansa BS Budi Setiawan

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

247

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

KUNJUNGAN LAPANGAN DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan peninjauan langsung ke lapangan untuk mengetahui situasi teknis di lapangan dan memastikan bahwa pengelolaan Perseroan berlangsung sesuai dengan RKAP yang telah ditetapkan RUPS RKAP Tahun 2012. Untuk memperluas cakupan obyek yang diawasi, dalam setiap kunjungan Dewan Komisaris dibagi dalam beberapa kelompok sesuai dengan tugas dan bidang pengawasan dari masing-masing anggota Komisaris meliputi kunjungan ke Area dan Unit-Unit Pelaksana Teknis termasuk fasilitas sosial dan fasilitas umum serta melakukan pertemuan dengan para karyawan. Sepanjang tahun 2012, telah dilaksanakan kunjungan kerja Dewan Komisaris ke Area dan Unit Pelaksana Teknis. Hasil kunjungan Dewan Komisaris dituangkan dalam laporan tertulis dengan cakupan laporan berupa PICA (Problem Identification and Corrective Action) meliputi laporan mengenai praktek yang dilakukan saat ini beserta permasalahan yang timbul, akibat dari praktek dan permasalahan disertai dengan saran/ rekomendasi Dewan Komisaris untuk mengatasi permasalahan tersebut. Laporan ini selanjutnya disampaikan kepada Direksi dan jajaran terkait untuk dijadikan bahan tindaklanjut.

BOARD OF COMMISSIONERS FIELD VISIT Board of Commissioners supervised and observed directly to the field to determine technical situation on the spot and ensured that the corporate management in accordance with Shareholders General Meeting, Work Plan and Budget in 2012. To expand the scope of monitored objects, in each visit Commissioners were divided into groups according to the assignment and supervision of each of the Board members covered visits to the area and Technical Implementation Units which included social public facilities as well as meeting with the employee.

Throughout the year of 2012, the visit had been held by BOC to area and Technical Implementation Unit. Result of the visits was set in the form of report which coveraged PICA (Problem Identification and Corrective Action). It included a report on the current practices along with the problems arose as a result of the practice and also the the advice / recommendation of the BOC to overcome the problems. This report would be submitted to the Board of Directors to be used as follow-up.

Shareholding of perusahaannya, baik secara langsung maupun Board of Commissioners tidak langsung.

Kepemilikan Saham Seluruh Anggota Dewan Komisaris tidak ada Dewan Komisaris yang memiliki saham di Perseroan maupun anak

All members of the Board of Commissioners has no shares in the Corporate or its subsidiaries, either directly or indirectly.

248

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Penilaian kinerja Dewan Komisaris secara keseluruhan dan masing-masing anggota Dewan Komisaris dilakukan oleh Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No : PER-01/ MBU/2011 tgl 1 Agustus 2011 (yang merupakan penyempurnaan dari Keputusan Menteri BUMN No : KEP-117/MMBU/2002 tgl 31 Juli 2002) hal Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara, RUPS wajib menetapkan Indikator Pencapaian Kinerja (Key Performance Indicators) Dewan Komisaris berdasarkan usulan dari Dewan Komisaris yang bersangkutan. Indikator Penilaian Kinerja merupakan ukuran penilaian atas keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengawasan dan pemberian nasihat oleh Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/ atau Anggaran Dasar.

BOC performance assessment as a whole and of each member of the Board of Commissioners is conducted by the Shareholders through the mechanism of Shareholders General Meeting. In accordance with the Regulation of the Minister of SOEs No.: PER-01 / MBU/2011 dated August 1, 2011 (which was a refinement of the Ministerial Decree No. SOE: KEP-117/M-MBU/2002 dated July 31, 2002) on the implementation of Good Corporate Governance on State-Owned Enterprises, Shareholders General Meeting should establish Key Performance Indicators based on the proposal of the Board of Commissioners. Assessment Performance Indicator is a measurement of the success of the performance of duties and responsibilities by monitoring and advising the Board of Commissioners in accordance with the provisions of laws and regulations and / or statutes.

Penilaian Kinerja Dewan Komisaris


Performance Appraisal of Board of Commissioners

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

249

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Selanjutnya Dewan Komisaris wajib menyampaikan laporan triwulanan perkembangan realisasi Indikator Pencapaian Kinerja kepada para Pemegang Saham/Menteri.

The next Board of Commissioners should submit quarterly progress reports as a realization of Key Performance Indicators to the Shareholders / ministry.

Prosedur Penetapan Remunerasi Anggota Dewan Komisaris


Remuneration Determination Procedure of Board of Commissioners

Penentuan Penghasilan Dewan Komisaris berpedoman pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: Per-07/MBU/2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN.

Income Determination of Board of Commissioners is based on the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No.: Per-07/MBU/2010 on Guidelines for Determination of Income of Directors, the Board of Commissioners, and the Board of Trustees of SOEs. Commissioners set salaries based on the following formula:

Gaji Dewan Komisaris ditetapkan berdasarkan rumus sebagai berikut :

Gaji = Gaji Dasar x Faktor Penyesuaian Industri x Faktor Penyesuaian Inflasi x Faktor Jabatan
Salary = Basic Salary x Industrial Adjustment Factor x Inflation Adjustment Factor x Position Factor

Komponen
Component
Gaji/Honorarium Dasar Salary/Honorarium Basis Indeks Dasar Basic Index

Keterangan
Explanation
(Indeks dasar/100 x Rp 15 juta) (basic index/100 x Rp 15 juta) 60% Indeks Pendapatan + 40% Total Aktiva 60% Income Index + 40% total Assets t s.d. 400% s.d. 400% Besarnya Faktor Penyesuaian ditetapkan oleh RUPS/Menteri atas usul Direksi, dengan mempertimbangkan sector industry sejenis yang terukur (benchmark), kondisi persaingan usaha (competitiveness) atau kompleksitas usaha, dan kelangkaan Sumber Daya Manusia The adjustment factor is determined by the Shareholders General Meeting/ Minister based on the proposal of the Board of Directors, by putting similar industry sector (benchmarks) into consideration, the condition of competition (competitiveness) or the complexity of the business, and the scarcity of Human Resources Jabatan Komisaris Utama : 40% dari Direktur Utama, Jabatan anggota Komisaris: 36% dari Direktur Utama President Commissioner position: 40% of the President Director, Member of the Board of Commissioners position: 36% of the President Director 50% dari realisasi inflasi tahun sebelumnya yang dipergunakan dalam rangka penyusunan laporan keuangan pemerintah pusat. 50% from the previous year inflation used in order central government financial statements.

Faktor Penyesuaian Industri Industrial Adjustment Factor

Faktor Jabatan Title Factor

Faktor Inflasi Inflation factor

250

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Penetapan remunerasi Dewan Komisaris mengacu pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan Tahun Buku 2012 tanggal 12 Juni 21012 dan juga mengacu pada keputusan Pemegang Saham Perseroan di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2010 Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pos Indonesia (Persero) No : KEP-09/ D1.MBU/2011 tanggal 28 Juli 2011. Besarnya remunerasi Dewan Komisaris tersebut salah satunya ditentukan oleh besarnya Faktor Penyesuaian Industri (FPI) dimana besarannya merupakan hasil pembahasan Tim Ad Hoc Kementrian BUMN. Sesuai dengan keputusan hal tersebut di atas, maka ditetapkan besarnya remunerasi dan fasilitas bagi Dewan Komisaris Perseroan tahun 2012 berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) dimana, Komisaris Utama dan Anggota Komisaris masing-masing mendapat honorarium sebesar 40% atau Rp. 26.800.000,dan 36% atau Rp 24.120.000,- dari gaji Direktur Utama per bulan. Gaji Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) untuk tahun 2012 ditetapkan sebesar Rp 67.000.000,- ( Enam Puluh Tujuh Juta Rupiah) per bulan.

Determination of Remuneration refers to the decision of the Board of Commissioners of the Shareholders General Meeting 2012 on June 12, 2012 and also refers to the decision of limited companys extraordinary Shareholders General Meeting 2010 and the Board of Directors of the Company (Persero) PT Pos Indonesia (Persero) No: KEP-09 / D1.MBU/2011 dated July 28, 2011. The amount of the remuneration of the Board of Commissioners is determined by the Adjustment Factor Industries (FPI) and the result of the discussion of Ad Hoc Ministry of SOEs.

Remunerasi Dewan Komisaris


Remuneration of the Board of Commissioners

In accordance with the decision above, it was determined that the remuneration and facilities for the Board of Commissioners in 2012 based on the Decree of the Board of Directors of PT Pos Indonesia (Persero) where, Chief Commissioner and Commissioners Members each received honorarium of 40% or Rp. 26,800,000, - and 36% or Rp 24,120,000, - of salary of the President Director per month. The salary of President Director of PT Pos Indonesia (Persero) in 2012 was Rp 67 million, - (Sixty-Seven Million Rupiah) per month.

1. Tunjangan Komunikasi diberikan per bulan sebesar 5% dari Honorarium. 2. Tunjangan transportasi diberikan setiap bulan sebesar maksimal 20% (dua puluh persen) dari honorarium apabila tidak disediakan fasillitas kendaraan oleh Perseroan. 3. Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan diberikan sebesar 1 (satu) kali Honorarium. 4. Santunan Purna Jabatan: Sesuai surat dari Sekretaris Kementrian BUMN No: S/236/S MBU/2002 tgl 3 Mei 2002, Dewan Komisaris diikutsertakan dalam Program Asuransi atau Tabungan Pensiun yang beban premi/iuran ditambah Pajak Penghasilan (PPh) tahunannya ditanggung sepenuhnya oleh Perseroan.

1. Communications allowance per month was 5% of the honorarium. 2. Transportation allowances was given every month for a maximum of 20% (twenty percent) of the honorarium if it was not provided by the facility of vehicle. 3. Holiday Allowance was given by 1 (one) time of the honorarium. 4. Benefit(s): In accordance with the letter of the Secretary of the Ministry of SOEs No.: S/236/S MBU/2002 dated May 3, 2002, the Board of Commissioners was included in Insurance Program or Pension Savings in which the premium expense / fee and tax (Income Tax) annually borne by the corporate.

Tunjangan Dewan Komisaris


Allowances of Board of Commissioners

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

251

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

a. Diberikan berupa premi asuransi paling banyak 25% (dua puluh lima persen) dari honorarium. b. Pemberian premi tersebut sudah termasuk di dalamnya premi untuk asuransi kecelakaan dan kematian. c. Tunjangan pakaian dinas diberikan dalam bentuk natura sebanyak 2 (dua) stel per tahun sesuai dengan yang telah dianggarkan dalam RKAP 2012.

a. Provided in the form of insurance premi maximum of 25% (twenty five percent) of the honorarium. b. Premi for accident and death had already been included in the insurance. c. Uniforms benefit was given in the form of 2 (two) sets of uniform per year according to the Work Plan and Budget 2012 that had been budgeted in 2012.

Fasilitas 1. Dewan Komisaris tidak diberikan fasilitas Dewan Komisaris kendaraan.

BOC Facility 2. Fasilitas kesehatan diberikan kepada Dewan Komisaris, dan 1 (satu) orang istri/suami serta maksimum 3 (tiga) orang anak yang belum mencapai usia 25 tahun (belum pernah menikah atau belum pernah bekerja) sebesar pemakaian (at cost). 3. Fasillitas bantuan hukum diberikan sebesar kebutuhan. 4. Fasilitas perkumpulan profesi diberikan hanya 1 (satu) keanggotaan.

1. No vehicle facility for The Board of Commissioners. 2. Health facility was given to the Board of Commissioners, and 1 (one) wife / husband and a maximum of 3 (three) children who had not reached the age of 25 years (had not married or had never worked). 3. Legal aid facility was given based on the needs. 4. Professional association facility was given to only one (1) membership.

Organ Pendukung Untuk membantu tugas Komisaris dalam Dewan Komisaris melaksanakan tugas pengawasannya, komisaris
Supporters dibantu oleh organ pendukung komisaris yaitu Organs BOC Sekretariat Dewan Komisaris dan Komite Komisaris.

To assist the Commissioner in carrying out its supervisory duties, the commissioner is assisted by a supporting organ commissioners, they are the Secretariat of the Commissioners and the committee of Commissioners.

Secretary of the Board of dipimpin oleh seorang Sekretaris Komisaris. Commissioners Sekretaris Komisaris diangkat berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor: SK-629/ Dekom/1209 tgl 3 Desember 2009. Sekretaris Dewan Komisaris mempunyai tugas utama membantu kelancaran tugas Dewan Komisaris. Uraian kerja Sekretaris Dewan Komisaris ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: SK-629/ Dekom/1209 tgl 3 Desember 2009 sebagai berikut:

Sekretaris Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, Komisaris Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretariat Dewan Komisaris yang

In the day-to-day duties, the Commissioner was assisted by the Secretariat of the Board of Commissioners, led by a Secretary to the Commissioners. Commissioners are appointed by the Secretary of Commissioner Decision Number: SK-629/Dekom/1209 dated December 3, 2009. Secretary of the Board of Commissioners has primary responsibility to help the job of Board of Commissioners. Job descriptions of the Secretary of the Board of Commissioners was set up by the Decree of Board of Commissioners Number: SK629/Dekom/1209 dated December 3, 2009 as follows:

252

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

1. Menyusun rencana kerja/kegiatan regular tahunan Dewan Komisaris; 2. Menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas Dewan Komisaris; 3. Mengadministrasikan dan mendokumentasikan semua dokumen yang terkait dengan kegiatan Dewan Komisaris; 4. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di Perusahaan dalam rangka penyediaan sarana/prasarana pendukung tugas Dewan Komisaris; 5. Menyusun konsep laporan reguler Dewan Komisaris kepada Pemegang Saham; 6. Menyusun konsep tanggapan Dewan Komisaris dalam RUPS; 7. Memberikan informasi kepada Dewan Komisaris mengenai regulasi yang terkait dengan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris; 8. Menyusun anggaran tahunan Dewan Komisaris dan melaporkan realisasi penggunaannya secara reguler kepada Dewan Komisaris.

1. Set up the Work plan / annual regular activities of Board of Commissioners; 2. Prepare the materials needed for the implementation of the job of Board of Commissioners; 3. Administer and document all documents related to the activities of the Board of Commissioners; 4. Coordinate with the work units in the corporate in providing the facilities/ infrastructure to support the job of Board of Commissioners; 5. Draft the concept of BOC regular reports to Shareholders; 6. Draft the concept of response of the Board of Commissioners in the Shareholder General Meeting; 7. Provide the information to the Board of Commissioners of the regulations related to the implementation of the duties of the Board of Commissioners; 8. Set the annual budgeting of the board of commissioners and report the realization of the budget regularly to the Board of Commissioners.

Penetapan remunerasi Sekretaris Dewan Komisaris mengacu pada keputusan RUPS PT Pos Indonesia (Persero) Tahun Buku 2012 tanggal 12 Juni 2012 yang menyebutkan honorarium, tunjangan dan fasilitas Sekretaris Komisaris ditetapkan oleh Komisaris. Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris, Sekretaris Dewan Komisaris mendapat honorarium sebesar 15% dari gaji Direktur Utama yang ditetapkan dalam RUPS yaitu Rp. 67.000.000,-. Disamping itu juga mendapatkan santunan sosial berupa tunjangan transport dan komunikasi. Dalam hal Perseroan mendapatkan laba, kepada Sekretaris Dewan Komisaris diberikan insentif kinerja sebesar 15% dari tantiem yang diterima Direktur Utama.

The determination of remuneration of Secretary of the Board of Commissioners refers to The Shareholder General Meeting of PT Pos Indonesia (Persero) in 2012 dated June 12, 2012 which mentioned honoraria, allowances and facilities of the secretary of the board of commissioners. In accordance with the Decree of the Board of Commissioners, the Secretary of the Board of Commissioners received honorarium by 15% of the salary of the President Director which is Rp. 67 million, -. Besides, the secretary of the board of commissioners will get social benefits such as transportation and communications allowances. If the corporate earns the profit, the Secretary of the Board of Commissioners will get the performance incentive of 15% of the bonus received by the Director.

Remunerasi Sekretaris Dewan Komisaris


Remuneration of Secretary of the Board of Commissioners

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

253

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Komite-Komite di Bawah Dewan Komisaris


Committees under the Board of Commissioners
Komite Audit Pembentukan Komite Audit merupakan salah Audit Committee satu langkah penting untuk mewujudkan sistem dan pelaksanaan pengawasan yang kompeten dan independen dan dalam rangka menerapkan tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip GCG yang berlaku. Komite Audit Dewan Komisaris dibentuk sejak tahun 2003 berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 08/Kep-KU/20013 tanggal 27 Oktober 2013 tentang Pembentukan Komite Audit. Pembentukan tersebut mengacu pada Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-103/MBU/2002 tgl 4 Juni 2002 dan telah diperbaharui dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER05/MBU/2006 tgl 20 Desember 2006 tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara serta di perbaharui kembali dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: Per-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris BUMN.
The establishment of Audit Committee is one important step to realize the system and to implement a competent and independent surveillance, and to implement good corporate governance in accordance with principles of good corporate governance. The Audit Committee of the Board of Commissioners was formed in 2003 by decision of the Board of Commissioners Number: 08/Kep-KU/20013 dated October 27, 2013 on the establishment of the Audit Committee. Formation refers to the Decree of Ministerial of SOEs No.: KEP-103/MBU/2002 dated June 4, 2002 and has been updated with the regulation of Minister of SOEs Number: PER05/MBU/2006 dated December 20, 2006 on the Audit Committee for State-Owned Enterprises and on it was re-update by the regulation of the Minister of SOEs Number: Per-12/MBU/2012 dated August 24, 2012 on Supporting Organ of BOC of SOEs.

Tujuan Pembentukan Tujuan Pembentukan Komite Audit adalah Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam rangka

The purpose of melakukan pengawasan terhadap kebijakan the Audit Committee Formation Direksi dalam pengurusan Perseroan di bidang sistem pengendalian internal Perseroan dan GCG, proses perencanaan, pelaksanaan dan hasil audit serta kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku.

The purpose of the Audit Committee formation is to assist the Board of Commissioners in supervising the policy of Board of Directors in the managing the corporate in the field of corporates internal control systems and good corporate governance, planning process, implementation and results of the audit, and compliance with laws and regulations.

Persyaratan Anggota Sesuai dengan Pedoman Kerja Komite Audit, Komite Audit anggota Komite Audit Perseroan dipersyaratkan
Requirements to be harus memiliki integritas yang baik dan Member of Audit Committee pengetahuan serta pengalaman kerja yang cukup di bidang pengawasan pemeriksaan; tidak memiliki kepentingan keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan konflik kepentingan terhadap Perseroan dan mampu berkomunikasi secara efektif.

In accordance with the guidelines of the Audit Committee, the Audit Committee members are required to have good integrity, knowledge and sufficient work experience in the field of supervision; do not have a personal interests that can cause a negative impact and conflict of interest against the corporate and are able to communicate effectively.

254

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Sesuai dengan Pedoman Kerja Komite Audit, anggota Komite Audit PT Pos Indonesia (Persero), salah seorang anggota Komite Audit harus memiliki latar belakang pendidikan akuntansi dan keuangan (minimal S1) dan memahami proses bisnis di Perseroan serta memahami manajemen resiko.

In accordance with the guidelines of the Audit Committee, member of Audit Committee of PT Pos Indonesia (Persero), a member of the Audit Committee should have a background in accounting and finance education (minimum S1) and understand the business processes in the company and understand risk management.

Kompetensi dan Keahlian Anggota Komite Audit


Competence and Expertise of Audit Committee Members

Ketua dan Anggota Komite Audit ditetapkan Dewan Komisaris yang mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-05/MBU/2006 tgl 20 Desember 2006 tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara serta di perbaharui kembali dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: Per-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris BUMN. Adapun susunan Komite Audit adalah sebagai berikut:

Chairman and Member of the Audit Committee Komposisi is set by the Board of Commissioners that refers Composition to regulation of the Minister of SOEs No.: PER05/MBU/2006 dated December 20, 2006 on the Audit Committee for State-Owned Enterprises and re- update with the regulation of the Minister of SOEs Number: Per-12 / MBU/2012 dated August 24, 2012 on Supporting Organ of BOC of SOEs. The composition of the Audit Committee is as follows:

Jabatan
Position

Nama
Name

Decree of Ministrial of SOEs


146/Dekom/0410 160/Dekom/0511 280/Dekom/0413 172/Dekom/0610 210/Dekom/0610 261/Dekom/0412 172/Dekom/0610 210/Dekom/0610 261/Dekom/0412 665/Dekom/1112 172/Dekom/0610 210/Dekom/0610 261/Dekom/0412 210/Dekom/0610 261/Dekom/0412 665/Dekom/1112

Keputusan Meneg BUMN

Periode
Period

Ketua Komite Audit Chairman Anggota Komite Audit Member Anggota Komite Audit Member Anggota komite Audit Member Anggota Komite Audit Member Anggota komite Audit Member

Harry Zacharias Soeratin

Mei 2010 s.d April 2013 May 2010 s.d April 2013 Juni 2010 s.d sekarang June 2010 s.d Now Juni 2010 s.d November 2012 June 2010 s.d November 2012 Juni 2010 s.d April 2012 June 2010 s.d April 2012 Juni 2011 s.d April 2012 June 2011 s.d April 2012 November 2012 s.d sekarang November 2012 s.d Now

Prihartono

Riko Hendrawan

Ina Primiana Nono Sukarna Kandi Sofia Senastri Dahlan

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

255

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Wewenang dan Komite Audit bertanggung jawab : Tanggung Jawab 1. Membantu Dewan Komisaris
Authorities and Responsibilities

guna memastikan kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal perusahaaan, 2. Memastikan bahwa informasi yang dikeluarkan perusahaan telah melalui prosedur review yang cukup; 3. Menilai perencanaan, pelaksanaan dan hasil audit; serta mendorong penyempurnaan pengendalian internal dan GCG.

The audit committee is responsible for: 1. Assist the Board of Commissioners to ensure the adequacy and effectiveness of internal control systems of company, 2. Ensure that the information released by the company has been through the sufficient review procedures; 3. Assess the planning, implementation and results of the audit, as well as encourage the improvement of internal control and good corporate governance. The Audit Committee is authorized to: 1. Propose the external auditor to the Board to be submitted to and determined by the Shareholder General Meeting 2. Coordinate with internal audit and utilize the audit result of internal audit, review the Management Report periodically in carrying out the evaluation of the performance and compliance of the working units of the corporate. Each treatise of the Audit Committee Meeting in carrying out its duties and functions, is reported to the Board of commissioners along with opinions and suggestions. If there are things that need to get the attention of the Board of Commissioners, the audit committee has the authority to access records or information of the Corporate.

Komite Audit berwenang : 1. Mengusulkan auditor eksternal kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada dan ditetapkan oleh RUPS. 2. Dalam melaksanakan evaluasi atas kinerja dan kepatuhan unit-unit kerja Perseroan, Komite Audit berkoordinasi dengan SPI dan memanfaatkan hasil audit SPI disamping melakukan penelaahan terhadap Laporan Manajemen berkala. Setiap risalah rapat yang dibuat dalam Rapat Komite Audit dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, dilaporkan kepada Dewan Komisaris disertai dengan pendapat dan usulan, jika ada hal-hal yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris. Komite audit memiliki wewenang untuk mengakses catatan atau informasi Perseroan.

Anggota Komite Audit bukan berasal dari Independence of Audit Committee karyawan Pos Indonesia. Disamping itu semua Members Anggota Komite Audit tidak memiliki hubungan keluarga dan keuangan dengan sesama anggota Komite Audit, Dewan Komisari dan Direksi.

Independensi Mengacu pada kebijakan Menteri Negara BUMN Anggota No: S-375/MBU.Wk/2011 tgl 5 Desember 2011, Komite Audit

Referring to the policy of the Minister of SOEs No.: S-375/MBU.Wk/2011 dated December 5, 2011, Member of Audit Committee are not employees of PT Pos Indonesia (Persero). Besides, all members of the Audit Committee do not have a family and financial relationship with fellow members of the Audit Committee, the Board of Commissioner and Board of Directors.

256

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Selama tahun 2012, Komite Audit telah melakukan rapat internal Komite Audit sebanyak 12 kali yang dihadiri seluruh anggota Komite Audit.

During 2012, the Audit Committee had conducted an internal meeting of the Audit Committee attended by all members of the Audit Committee for 12 times.

Rapat Komite Audit


Audit Committee Meetings

Nama
Name
Harry Z Soeratin Prihartono Riko Hendrawan Ina Primiana Nono Sukarna

Jabatan
Position
Ketua Komite Audit Chairman of Audit Committee Anggota Komite Audit Audit Committee Member Anggota Komite Audit* Audit Committee Member* Anggota Komite Audit** Audit Committee Member** Anggota Komite Audit*** Audit Committee Member***

Kehadiran
Presence
12 10 9 4 7

%
100% 83% 75% 33% 58%

Selain pertemuan dengan Komisaris, Komite Audit juga mengadakan pertemuan/rapat dengan Auditor Eksternal dan Biro/Bagian yang diadakan sesuai dengan Program kerja dan kebutuhan. Selain rapat tersebut, Komite Audit juga mengikuti rapat internal Dewan Komisaris sebanyak 14 kali, dan rapat bersama Direksi - Dewan Komisaris sebanyak 7 kali. Komite audit juga melaksanakan kunjungan rutin ke unit kerja bersama-sama Komisaris.

Besides the meeting with the Commissioner, the Audit Committee also holds a meeting / conference with the External Auditor and Bureau / Section. It is held in accordance with the work program and needs. In addition to these meetings, the Audit Committee also attends internal meetings with BOC for 14 times, and the joint meeting of Directors-Board of Commissioners for 7 times. The audit committee also carries out regular visits to the work unit together with Commissioners.

Kegiatan dan hasil kerja Komite Audit selama tahun 2012 dibandingkan dengan Program kerja/ rencananya, dapat digambarkan sebagai berikut:

Activities and the work of the Audit Committee Kegiatan dan during the year 2012 compared to the work Realisasi Tahun 2012 programs / plans, can be described as follows: Plan and Realization of Activities in 2012

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

257

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

No
1

Program Kerja
Work Program
Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Effectiveness of Internal Control Systems

Implementation
Komite Audit dengan dukungan dari SPI telah melaksanakan reviu efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan melalui rapatrapat dengan manajemen terkait, antara lain: Audit Committee with the support of internal audit has undertaken review of the effectiveness of internal control systems through meetings with relevant management, such as: 1. Mereviu tentang sistem penganggaran dan akuntansi manajemen PT Pos Indonesia (Persero) bahwa perusahaan telah memiliki prosedur penyusunan RKAP yang termuat dalam Keputusan Direksi namun tidak update untuk implementasinya belum dilaksanakan seutuhnya dan masih mengacu sepenuhnya kepada Keputusan Menteri nomor 101/MBU/2002 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Badan Usaha Milik Negara. Untuk sistem informasi akuntansi PT Pos masih menggunakan sistem pencatatan manual dan sekarang sedang pembangunan sistem penganggaran secara elektronik (Simkug Pos). Dampak atas sistem manual tersebut adalah ketepatan dan keakuratan data-data atau laporan. Reviewing about budgeting and accounting management system of PT Pos Indonesia (Persero) that the company had procedures of Work Plan and Budget preparation included in the decree of Board of Directors but it had not updated and had not yet fully implemented and still refers entirely to the Ministerial Decree number 101/ MBU/2002 on Work Plan and budget of the State-Owned Enterprises. For accounting information systems PT Pos was still using manual recording system and now, electronic budgeting system is still being developed (Simkug Post). The impact on the manual system is lack of precision and accuracy of the data or reports 2. Reviu proses pelaporan keuangan yang tepat waktu dan akurat berbasis korporat (simkug pos), masih belum terkelola dengan baik sebagaimana harapan yaitu tepat waktu dan konsistensi. Komite Audit selalu meminta progress reportnya. Selain itu Komite Audit berpesan agar dalam implementasinya dilakukan menyeluruh dalam arti antara kantor pusat dan area tidak ada perbedaan, misalnya dikantor pusat sudah menggunakan simkug pos tetapi didaerah masih menggunakan pencatatan manual. Corporate based review of the financial reporting process timely and accurately (simkug post), is still not well managed as well as the expectations which are on time and consistency. Audit Committee always asks the progress report. In addition, the Audit Committee advises that the implementation can be done entirely both in central office and the region. It should not be any difference, for example, the central office has used simkug post but regions still use manual recording 3. Reviu terkait biaya SDM, khususnya data PSL yang diminta Komite Audit, pada saat rapat manajemen menyanggupi penyampaian data pada tanggal 13 Juli 2012, dengan anggapan data yang diminta akan mudah disajikan. Namun demikian, ternyata permintaan data yang diminta, dibreakdown per tahun. Hasil studi oleh Boz and co terkait technical competency, ada dua hal terkait SDM yaitu organisasi dan RKA SDM. Di RKA sudah disusun program kerja, namun rincian per program kerja tidak disajikan secara detil di RKA. Sosialisasi visi, misi, dan budaya perusahaan kepada jajaran SDM di level bawah. Review of related HR costs, particularly the PSL data that is requested by Audit Committee. At the meeting, management undertakes submission of the data on July 13, 2012, assuming that the requested data will be easily presented. However, the requested data is broken down per year. The study by Boz and co-related to technical competency, there are two things related to the human resources, they are organization and Work Plan and Budget of Human Resource. Work plan has been drafted in Work Plan and Budget, but the details per work program is not presented in detail such as socialization of vision, mission, and organization culture to human resource at a lower level.

Pelaksanaan

Tanggal
Date
10 dan 27 Februari 2012, 26 April 2012, 11 Mei 2013 dan 7 September 2012. 10 and 27 February 2012, 26 April 2012, 11 May 2013 dan 7 September 2012.

258

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

No

Program Kerja
Work Program

Implementation
4. Sesuai dengan arahan Dewan Komisaris terkait dengan penilaian kinerja karyawan PT Pos Indonesia (Persero) mengacu pada Key Performance, namun sampai dengan saat ini KPI dimaksud masih terbatas pada proforma saja. In accordance with the direction of the Board of commissioners in relation to the performance appraisal of employees of PT Pos Indonesia (Persero), it refers to the Key Performance, but up to this time the key performance indicator is still limited to only proforma.

Pelaksanaan

Tanggal
Date

Laporan Keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan PSAK Financial statements are presented fairly in accordance with PSAK

1. Terkait COA, terdapat kendala, ada 2 hal yaitu pembangunan dan implementasi ERP dan sosialisasi COA. Jika terjadi perbaikan mendasar dari COA untuk RKAP. development and implementation of ERP and socialization of COA. There is a fundamental improvement of the COA for Work Plan and Budget. 2. Komite Audit menargetkan agar bulan Juli sudah mulai disusun RKAP tahun 2013, tetapi Mundur 4 bulan dan disarankan agar melakukan kontak dengan BPKP untuk mereviu COA atau memanggil konsultan E&Y. Audit Committee targets that the work plan and budget 2012 has been started on July, but the time of implementation is late for 4 months. Therefore, the audit committee suggests to contact The state controller Agency to review the COA or get the consultant of E & Y. 3. Terdapat kendala lain yaitu Implementasi SAP belum selesai, sedangkan COA sudah selesai. Sedangkan menurut update terakhir, Senin tanggal 10 Desember 2012 validasi final COA oleh konsultan Harry Eddy. There is other constraint: the SAP Implementation has not finished yet, while the COA has been completed. Meanwhile, according to the last update, Monday, December 10, 2012 final validation of COA will be validated by the consultant Harry Eddy. 4. Melakukan pengecekan terhadap asset-aset PT Pos Indonesia (Persero) yang akan dihapusbukukan ataupun dipindahtangankan sesuai dengan arahan Dewan Komisaris. Check the assets of PT Pos Indonesia (Persero) which will be written off or transferred in accordance with the direction of the Board of Commissioners. 1. Komite Audit belum menerima Laporan realisasi PKPT triwulan 3 dan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). Ketua Komite Audit mengingatkan jika ada clossing audit disuatu waktu, maka Komite Audit diikutsertakan dan mohon jadwal exit meeting-nya disampaikan kepada Dewan Komisaris cq Komite Audit. The Audit Committee has not received the third quarter report on PKPT and Inspection Report (LHP). Chairman of the Audit Committee warned if there is Closing audit, the Audit Committee shall be included and the exit meeting schedule shall be informed to the the Board of Commissioners and Audit Committee. 2. Ketua Komite Audit meminta agar Komite Audit dimasukkan ke dashboard berpassword, yang bertujuan agar bisa berkomunikasi dan pada setiap kegiatan SPI, Komite Audit dapat dilibatkan. Chairman of the Audit Committee requested that the Audit Committee can be included in the password dashboard, in order to be able to communicate and involve in every internal audit activities..

6 dan 27 Januari 2012, 17 Februari 2013, 21 Maret 2012, 7 September 2012, 5 Oktober 2012, 2 November 2012 dan 7 Desember 2012. January 2012, 17 February 2013, 21 March 2012, 7 September 2012, 5 October 2012, 2 November 2012 and 7 December 2012.

Efektivitas Satuan Pengawasan Intern Effectiveness of Internal Audit

2 Maret 2012 dan 25 Mei 2012 2 March 2012 and 25 May 2012,

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

259

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

No
4

Program Kerja
Work Program
Efektivitas Independen Auditor (KAP) Effectiveness of Independent Auditors (KAP)

Implementation
1. Penunjukkan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang melakukan audit atas Laporan Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) tahun buku 2012 dilakukan dengan cara penunjukkan langsung yaitu KAP Kosasih Nurdiyaman Tjahjo dan Rekan sebagai penugasan ke-2 (dua) setelah tahun 2011 bertugas sebagai auditor independen untuk PT Pos Indonesia (Persero). Dalam proses penunjukkannya Komite Audit mengacu pada Term Of Reference (TOR) yang ditandatangani bersama oleh Anggota Dewan Komisaris selaku Ketua Komite Audit dan Direktur Keuangan selaku pemberi kerja dan disertai dengan Engginer Estimate-nya. Appointment of Public Accountant (KAP) that will audit the financial statements of PT Pos Indonesia (Persero) 2012 is conducted by directly appointed KAP Kosasih Nurdiyaman Tjahjo and Partners as their second assignment after in 2011 serving as an independent auditor to PT Pos Indonesia (Persero). In the process of appointment, the audit committee refers to the terms of reference (TOR) signed by the member of commissioner as the chairman of Audit Committee and Director of Finance as an employer, and estimate engineer. 2. Terdapat tambahan penugasan kepada KAP, sekaligus pembelajaran perusahaan untuk tahap melakukan audit interim, yaitu dengan melakukan audit review untuk posisi per 30 Juni 2012. There is an additional assignment to the public accountant, as well as the company learning to do the audit interim, ie by reviewing audit for the position per June 30, 2012. 3. Dalam pelaksanaannya KAP melaporkan progresnya setiap 3 (tiga) minggu sekali kepada Komite Audit. In its implementation, public accountant reported progress every three (3) weeks to the Audit Committee 1. Personil Komite sebanyak 2 (dua) orang. There are 2 (two) personnels of Committee. 2. Mereviu dan memberikan tanggapan atas laporan manajemen berkala PT Pos Indonesia (Persero). Reviewing and responding to periodic management reports of PT Pos Indonesia (Persero). 3. Mereviu dan memberikan tanggapan atas laporan auditor eksternal. Reviewing and responding to the external auditors report. 4. Membantu tugas-tugas tambahan Dewan Komisaris, seperti sampling atas stock opname terhadap penghapusan asset, review berbagai risiko. Assisting additional tasks of BOC, such as sampling on the inventory check on deletion of assets, 1. Mengawal proses penyusunan RKAP dan memberikan tanggapan terhadap RKAP tahun 2012. Oversee the process of preparation of Work Plan and Budget and provide feedback to the Work Plan and Budget 2012. 2. Mengawal penyusunan dan kewajaran Rencana Jangka Panjang Perusahaan, khususnya dengan tujuan adanya kesesuaian antara RJPP dengan RKAP. Oversee the preparation and fairness of the Companys Long Term Plan, particularly the suitability between Long Term Plan and Work Plan and Budget

Pelaksanaan

Tanggal
Date
6 dan 30 Juli 2012, 9 Agustus 2012 dan 7 September 2012. 6 dan 30 Juli 2012, 9 Agustus 2012 dan 7 September 2012.

Kesesuaian dengan ketentuan yang berlaku Conformity with the applicable provisions

20 Januari 2012, 3 Februari 2012, 2 Maret 2012 dan 27 maret 2012. 20 January 2012, 3 February 2012, 2 March 2012 dan 27 march 2012.

Reviu Rencana Jangka Panjang dan RKAP Review of the Long Term Plan and Work Plan And Budget.

7 September 2012 dan 7 Desember 2012. 7 September 2012 dan 7 December 2012.

260

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Selama tahun 2012, Komite Audit telah menyusun dan menyampaikan laporan hasil kegiatan kepada Dewan Komisaris sebagai berikut di bawah ini:

During 2012, the Audit Committee prepared and Pelaporan submitted report on their activities to the Board of Hasil Kegiatan Reporting Results Commissioners as follows below: of Activities

No
1

Program Kerja
Work Program
Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Effectiveness of Internal Control Systems

Implementation
1. Komite Audit dengan dukungan dari SPI telah melaksanakan reviu efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan melalui rapat-rapat dengan manajemen terkait, antara lain: Audit Committee with the support of internal audit has undertaken review of the effectiveness of internal control systems through meetings with relevant management, 2. Mereviu tentang sistem penganggaran dan akuntansi manajemen PT Pos Indonesia (Persero) bahwa perusahaan telah memiliki prosedur penyusunan RKAP yang termuat dalam Keputusan Direksi namun tidak update untuk implementasinya belum dilaksanakan seutuhnya dan masih mengacu sepenuhnya kepada Keputusan Menteri nomor 101/ MBU/2002 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Badan Usaha Milik Negara. Untuk sistem informasi akuntansi PT Pos masih menggunakan sistem pencatatan manual dan sekarang sedang pembangunan sistem penganggaran secara elektronik (Simkug Pos). Dampak atas sistem manual tersebut adalah ketepatan dan keakuratan data-data atau laporan. Reviewing about budgeting and accounting management system of PT Pos Indonesia (Persero) that the company had procedures of Work Plan and Budget preparation included in the decree of Board of Directors but it had not updated and had not yet fully implemented and still refers entirely to the Ministerial Decree number 101/MBU/2002 on Work Plan and budget of the State-Owned Enterprises. For accounting information systems PT Pos was still using manual recording system and now, electronic budgeting system is still being developed (Simkug Post). 3. Reviu proses pelaporan keuangan yang tepat waktu dan akurat berbasis korporat (simkug pos), masih belum terkelola dengan baik sebagaimana harapan yaitu tepat waktu dan konsistensi. Komite Audit selalu meminta progress reportnya. Selain itu Komite Audit berpesan agar dalam implementasinya dilakukan menyeluruh dalam arti antara kantor pusat dan area tidak ada perbedaan, misalnya dikantor pusat sudah menggunakan simkug pos tetapi didaerah masih menggunakan pencatatan manual. Corporate based review of the financial reporting process timely and accurately (simkug post), is still not well managed as well as the expectations which are on time and consistency. Audit Committee always asks the progress report. In addition, the Audit Committee advises that the implementation can be done entirely both in central office and the region. It should not be any difference, for example, the central office has used simkug post but regions still use manual recording. 4. Reviu terkait biaya SDM, khususnya data PSL yang diminta Komite Audit, pada saat rapat manajemen menyanggupi penyampaian data pada tanggal 13 Juli 2012, dengan anggapan data yang diminta akan mudah disajikan. Namun demikian, ternyata permintaan data yang diminta, dibreakdown per tahun. Hasil studi oleh Boz and co terkait technical competency, ada dua hal terkait SDM yaitu organisasi dan RKA SDM. Di RKA sudah disusun program kerja, namun rincian per program kerja tidak disajikan secara detil di RKA. Sosialisasi visi, misi, dan budaya perusahaan kepada jajaran SDM di level bawah. Review of related HR costs, particularly the PSL data that is requested by Audit Committee. At the meeting, management undertakes submission of the data on July 13, 2012, assuming that the requested data will be easily presented. However, the requested data is broken down per year. The study by Boz and co-related to technical competency, there are two things related to the human resources, they are organization and Work Plan and Budget of Human Resource. Work plan has been drafted in Work Plan and Budget, but the details per work program is not presented in detail such as socialization of vision, mission, and organization culture to human resource at a lower level 5. Sesuai dengan arahan Dewan Komisaris terkait dengan penilaian kinerja karyawan PT Pos Indonesia (Persero) mengacu pada Key Performance, namun sampai dengan saat ini KPI dimaksud masih terbatas pada proforma saja. In accordance with the direction of the Board of commissioners in relation to the performance appraisal of employees of PT Pos Indonesia (Persero), it refers to the Key Performance, but up to this time the key performance indicator is still limited to only proforma.

Pelaksanaan

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

261

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

No
2

Program Kerja
Work Program
Laporan Keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan PSAK Financial statements are presented fairly in accordance with PSAK

Implementation
1. Terkait COA, terdapat kendala, ada 2 hal yaitu pembangunan dan implementasi ERP dan sosialisasi COA. Jika terjadi perbaikan mendasar dari COA untuk RKAP. Related to COA, there are 2 obstacles: the development and implementation of ERP and socialization of COA. There is a fundamental improvement of the COA for Work Plan and Budget. 2. Komite Audit menargetkan agar bulan Juli sudah mulai disusun RKAP tahun 2013, tetapi Mundur 4 bulan dan disarankan agar melakukan kontak dengan BPKP untuk mereviu COA atau memanggil konsultan E&Y. Audit Committee targets that the work plan and budget 2012 has been started on July, but the time of implementation is late for 4 months. Therefore, the audit committee suggests to contact The state controller Agency to review the COA or get the consultant of E & Y. 3. Terdapat kendala lain yaitu Implementasi SAP belum selesai, sedangkan COA sudah selesai. Sedangkan menurut update terakhir, Senin tanggal 10 Desember 2012 validasi final COA oleh konsultan Harry Eddy. There is other constraint: the SAP Implementation has not finished yet, while the COA has been completed. Meanwhile, according to the last update, Monday, December 10, 2012 final validation of COA will be validated by the consultant Harry Eddy. 4. Melakukan pengecekan terhadap asset-aset PT Pos Indonesia (Persero) yang akan dihapusbukukan ataupun dipindahtangankan sesuai dengan arahan Dewan Komisaris. Check the assets of PT Pos Indonesia (Persero) which will be written off or transferred in accordance with the direction of the Board of Commissioners./ 1. Komite Audit belum menerima Laporan realisasi PKPT triwulan 3 dan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). Ketua Komite Audit mengingatkan jika ada clossing audit disuatu waktu, maka Komite Audit diikutsertakan dan mohon jadwal exit meeting-nya disampaikan kepada Dewan Komisaris cq Komite Audit. The Audit Committee has not received the third quarter report on PKPT and Inspection Report (LHP). Chairman of the Audit Committee warned if there is Closing audit, the Audit Committee shall be included and the exit meeting schedule shall be informed to the the Board of Commissioners and Audit Committee. 2. Ketua Komite Audit meminta agar Komite Audit dimasukkan ke dashboard berpassword, yang bertujuan agar bisa berkomunikasi dan pada setiap kegiatan SPI, Komite Audit dapat dilibatkan. Chairman of the Audit Committee requested that the Audit Committee can be included in the password dashboard, in order to be able to communicate and involve in every internal audit activities. 1. Penunjukkan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang melakukan audit atas Laporan Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) tahun buku 2012 dilakukan dengan cara penunjukkan langsung yaitu KAP Kosasih Nurdiyaman Tjahjo dan Rekan sebagai penugasan ke-2 (dua) setelah tahun 2011 bertugas sebagai auditor independen untuk PT Pos Indonesia (Persero). Dalam proses penunjukkannya Komite Audit mengacu pada Term Of Reference (TOR) yang ditandatangani bersama oleh Anggota Dewan Komisaris selaku Ketua Komite Audit dan Direktur Keuangan selaku pemberi kerja dan disertai dengan Engginer Estimate-nya. Appointment of Public Accountant (KAP) that will audit the financial statements of PT Pos Indonesia (Persero) 2012 is conducted by directly appointed KAP Kosasih Nurdiyaman Tjahjo and Partners as their second assignment after in 2011 serving as an independent auditor to PT Pos Indonesia (Persero). In the process of appointment, the audit committee refers to the terms of reference (TOR) signed by the member of commissioner as the chairman of Audit Committee and Director of Finance as an employer, and estimate engineer. 2. Terdapat tambahan penugasan kepada KAP, sekaligus pembelajaran perusahaan untuk tahap melakukan audit interim, yaitu dengan melakukan audit review untuk posisi per 30 Juni 2012. There is an additional assignment to the public accountant, as well as the company learning to do the audit interim, ie by reviewing audit for the position per June 30, 2012 3. Dalam pelaksanaannya KAP melaporkan progresnya setiap 3 (tiga) minggu sekali kepada Komite Audit. In its implementation, public accountant reported progress every three (3) weeks to the Audit Committee

Pelaksanaan

Efektivitas Satuan Pengawasan Intern Effectiveness of Internal Audit

Efektivitas Independen Auditor (KAP)

262

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

No
5.

Program Kerja
Work Program
Kesesuaian dengan ketentuan yang berlaku Conformity with the provisions

Implementation
1. Personil Komite sebanyak 2 (dua) orang. There are 2 (two) personnels of Committee 2. Mereviu dan memberikan tanggapan atas laporan manajemen berkala PT Pos Indonesia (Persero). Reviewing and responding to periodic management reports of PT Pos Indonesia (Persero). 3. Mereviu dan memberikan tanggapan atas laporan auditor eksternal. Reviewing and responding to the external auditors report./ 4. Membantu tugas-tugas tambahan Dewan Komisaris, seperti sampling atas stock opname terhadap penghapusan asset, review berbagai risiko. Assisting additional tasks of BOC, such as sampling on the inventory check on deletion of assets, reviewing various risks./ 1. Mengawal proses penyusunan RKAP dan memberikan tanggapan terhadap RKAP tahun 2012. Oversee the process of preparation of Work Plan and Budget and provide feedback to the Work Plan and Budget 2012. 2. Mengawal penyusunan dan kewajaran Rencana Jangka Panjang Perusahaan, khususnya dengan tujuan adanya kesesuaian antara RJPP dengan RKAP. Oversee the preparation and fairness of the Companys Long Term Plan, particularly the suitability between Long Term Plan and Work Plan and Budget.

Pelaksanaan

6.

Reviu Rencana Jangka Panjang dan RKAP Review of the Long Term Plan and Work Plan And Budget.

Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit telah diperlengkapi dengan Piagam Komite Audit yang disahkan oleh Dewan Komisaris pada bulan Oktober 2009. Piagam ini berisi Latar Belakang Dibentuknya Komite Audit, Visi, Misi dan Tujuan, Struktur Organisasi, Keanggotaan, Masa Jabatan, Tugas Wewenang dan Kewajiban, Program Kerja Tahunan, Pelaksanaan Program Kerja Tahunan, Rapat, Pelaporan, Tindak Lanjut Rekomendasi.

In performing its duties, the Audit Committee has been equipped with the Audit Committee Charter adopted by the Board of Commissioners in October 2009. This charter contains the establishment background of the Audit Committee, Vision, Mission and Goals, Organizational Structure, Membership, Tenure, Responsibilities and authorization, Annual Work Program, the implementation of the Annual Work Program, Meetings, Reporting, Follow-up Recommendations.

Penjelasan Mengenai Piagam Komite Audit (Committee Audit Charter)


Explanation Regarding Audit Committee Charter

Prihartono
Tempat Tanggal Lahir: Place and Date of Birth: -

Profil Komite Audit


Profile of Audit Commitee

Prof. Dr. Ina Primiana, SE, MT


Tempat Tanggal Lahir: Bandung, 13 Februari 1962
Place and Date of Birth: Bandung, February 13, 1962

Dr. Riko Hendrawan.,QIA, ACP.,CSCP.,CPHR.


Tempat Tanggal Lahir: Tangerang, 26 April 1975
Place and Date of Birth: Tangerang, April 26, 1975

Nono Sukarna
Tempat Tanggal Lahir: Ciamis, 9 April 1953
Place and Date of Birth: Ciamis, April 9, 1953

Kandi Sofia Senastri Dahlan


Tempat Tanggal Lahir: Bandung, 25 Juni 1965
Place and Date of Birth: Bandung,June 25, 1965

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

263

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Direksi

Board of Directors
Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang berjumlah 7 orang, yang salah seorang diantaranya diangkat sebagai Direktur Utama dan 6 orang lainnya sebagai Direktur Bidang. Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS untuk masa Jabatan 5 Tahun. Pengangkatan Direksi melalui mekanisme penilaian kepatutan dan kelayakan yang pada waktu pengangkatannya berpedoman kepada Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-04/ MBU/2009 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemberhentian Dan Pengangkatan Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara serta Anggaran Dasar Perseroan. Susunan Direksi beserta masa jabatan selengkapnya sebagai berikut: Company shall be managed and led by the Board of Directors with the total of 7 people, one of whom was appointed as President Director and 6 others as Field Director. Directors are appointed and dismissed by the Shareholders General Meeting for 5 years. Appointment of the Board of Directors through the mechanism of the fit and proper assessment was based on the Regulation of the Minister of SOEs No. PER-04 / MBU/2009 on Requirements and Procedure of Appointment and Dismissal of Members of the Board of Directors of SOEs and the Articles of Association of the Corporate. The Board of Directors and their tenure will be explain in the table as follows:

Nama
Name
I Ketut Mardjana Sukatmo Padmosukarso Tavip Parawansa Setyo Riyanto Ismanto Budi Setiawan Entis Sutisna Direktur Utama President Director Wakil Direktur Vice President

Jabatan
Position

Masa Jabatan
Tenure
4 tahun 4 years 4 tahun 4 years 2 tahun 2 years 4 tahun 4 years 4 tahun 4 years 2 tahun 2 years 4 tahun 4 years

Direktur Keuangan Director of Finance Direktur Ritel dan Properti Director of Retail and Property Direktur Operasi Surat Pos dan Logistik Director of Mail and Packages Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan Director of Technology and Financial Services Direktur SDM dan Umum Director of General Affairs and Human Resource

Substitution of sebagai berikut: the Board of Directors 1. Direktur Utama : I Ketut Mardjana 2. Wakil Direktur Utama : Sukatmo Padmosukarso 3. Direktur Ritel dan Properti : Setyo Riyanto 4. Direktur Surat dan Paket : Ismanto 5. Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan : Budi Setiawan 6. Direktur Keuangan : Tavip Parawansa 7. Direktur SDM/Umum : Entis Sutisna

Pergantian Sepanjang tahun 2012 tidak terdapat Direksi pergantian Direksi. Saat ini susunan Direksi

Throughout the year of 2012, there is no substitution of Directors. Currently the Board of Directors as follows: 1. President Director : I Ketut Mardjana 2. Vice President : Sukatmo Padmosukarso 3. Director of Retail and Property: Setyo Riyanto 4. Director of Mail and Packages : Ismanto 5. Director of Technology and Financial Services: Budi Setiawan 6. Director of Finance: Tavip Parawansa 7. Director of General Affairs and Human Resource : Entis Sutisna

264

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Antar para anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis kurus maupun garis ke samping, termasuk hubungan yang timbul karena perkawinan.

Within the members of the Board of Directors and between the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners, it should not have family relationships to the third degree, both vertical and horizantal, including relationships caused by marriage.

Independensi Direksi
Independence of the Board of Directors

Hubungan Keluarga dengan Nama


Name Family relationship with
Direksi Director x x x x x x x Komisaris Commissioner x x x x x x x Pemegang Saham Shareholder x x x x x x x

Hubungan Keuangan dengan


Family relationship with
Direksi Director x x x x x x x Komisaris Commissioner x x x x x x x Pemegang Saham Shareholder x x x x x x X

I Ketut Mardjana Sukatmo Padmosukarso Tavip Parawansa Ismanto Budi Setiawan Setyo Riyanto Entis Setisna

Keterangan Note: (v) ada hubungan relationship (x) tidak ada hubungan no relationship

Untuk kejelasan sistem dan struktur hubungan antar organ perseroan, kewenangan, tugas dan hubungan kerja masing-masing organ perseroan agar sejalan dengan Prinsip Tata Kelola Perseroan yang baik maka Perseroan telah menyusun pedoman berupa Panduan Bagi Komisaris dan Direksi (Board Manual). Pedoman ini disusun oleh Direksi dan Komisaris pada bulan Juni tahun 2011 yang berisikan: 1. Komposisi dan Pembagian Tugas Direksi 2. Tugas dan wewenang Direksi 3. Hak dan Kewajiban Direksi 4. Uraian Tugas Direksi 5. Pelimpahan Tugas dan Kewenangan 6. Penetapan Kebijakan Direksi 7. Rapat Direksi 8. Program Orientasi dan Pengembangan 9. Informasi Kepemilikan Saham Direksi dan Keluarga 10. Etika Jabatan 11. Perencanaan, Pelaporan dan Evaluasi 12. Hubungan Kerja Komisaris dan Direksi

For the clarity between the system and the structure of the company organ, authority, duties and working relationship of each organs of the company in line with the Coorporates Principles of Good Governance, the Corporate has established guidelines for Commissioners and Board of Directors (Board Manual). The guidelines were developed by the Board of Directors and Commissioners in June of 2011 which contains: 1. Composition and Distribution of Duties of Directors 2. Duties and authorities of the Board of Directors 3. Rights and Responsibilities of Directors 4. Directors Job Description 5. Delegation of Duties and Authority 6. Determination of Board of Directors Policy 7. Board of Directors 8. Orientation and Development Program 9. The Information of Directors and Family Shareholding 10. Ethics Position 11. Planning, Reporting and Evaluation 12. Employment Relations between Commissioners and Directors
Laporan Tahunan Annual Report

Pedoman Kerja Direksi (Board Manual)


Working Guidelines of the Board of Directors

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

265

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Tugas Direksi Direksi bertugas menjalankan segala tindakan


The Board of Directors yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan Duties untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi wajib mencurahkan tenaga, pikiran, perhatian, dan pengabdiannya secara penuh pada tugas, kewajiban dan pencapaian tujuan Perseroan, mematuhi Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung jawaban serta kewajaran. Di samping itu setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan dengan mengindahkan undang-undang yang berlaku.

Directors in charge of running all the action relating to the management of the Company for the benefit of the Company and in accordance with the intent and objectives of the Company and represent the Company both within and outside court on all things and all events the limitation as limitation set out in legislation, Articles of Association and / or the resolution of the GMS.

In performing its duties, the Board of Directors shall devote energy, thought, attention, and full devotion to duty, obligations and the achievement of objectives of the Company, comply with the Articles of Association of the Company and legislation and mandatory implement the principles of professionalism, efficiency, transparency, independence, accountability, accountability and fairness. in addition to that each member of the Board of Directors shall in good faith full responsibility and duty for the benefit of the Company and the heed to the laws in force.

266

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

1. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perseroan. 2. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau beberapa anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas nama Direksi atau mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan. 3. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau beberapa orang pekerja Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain, untuk mewakili Perseroan didalam dan di luar pengadilan. 4. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan ketentuan penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja yang melampui kewajiban yang ditetapkan peraturan perundang-undangan, harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari RUPS. 5. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perseroan. 7. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan serta mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan / atau Keputusan RUPS.

1. Establish policies for managing corporate. 2. Arrange a devolution of authority of the Board of Directors to a person or members of the Board of Directors to take decisions on behalf of the Board of Directors or represent the Corporate inside and outside the court. 3. Organize the devolution of authority to one or more employees of the corporate either individually or jointly to represent the corporate inside and outside the court. 4. Set the terms of employment of the Corporate including remuneration, pension or retirement benefits and other income for the workers of the Corporate based on the legislation in force, the provisions of the determination of salary, pension or retirement benefits and other income for workers who exceed the obligations set by the legislation, must receive prior approval from the Shareholder General Meeting. 5. Appoint and dismiss employees of the Corporate based on law and regulations in force. 6. Appoint and dismiss the corporate secretary. 7. Do all acts and other actions regarding the management and ownership of the Corporates assets, bind the corportae with other parties and / or other parties to the corportae and represent the Company inside and outside the court on all things and all events, with restrictions as stipulated in the laws and regulations, the Articles of Association and / or the decision of the Shareholder General Meeting.

Kewenangan Direksi
Authority of the Board of Directors

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

267

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Obligations of the Board of Directors

Kewajiban 1. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya Direksi usaha dan kegiatan Perseroan sesuai
dengan maksud dan tujuan serta Kegiatan Usahanya. Menyiapkan pada waktunya rencana jangka Panjang Perseroan, rencana Kerja dan Anggaran perusahaan dan perubahannya serta menyampaikan Kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan RUPS. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Rencana Jangka panjang Perseroan dan rencana Kerja dan Anggaran Dasar Perseroan. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, dan Risalah Rapat Direksi. Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud pertanggungjawaban pengurus Perseroan, serta dokumen keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam undangundang tentang Dokumen Peseroan. Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk diaudit. Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Kepada RUPS untuk disetujui dan disahkan, serta laporan mengenai hak-hak Perseroan yang tidak tercatat dalam pembukuan antara lain sebagai akibat penghapus bukuan piutang. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan. Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba Rugi yang telah disahkan oleh RUPS kepada Menteri yang membidangi hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2.

1. Seek and guarantee the implementation of the Corporates business and activities in accordance with the purpose, objectives and business activities. 2. Prepare Long-term plans of the Corporate, Work plan and budget, and amendments and deliver it to the Board of Commissioners and Shareholders to get approval of Shareholder General Meeting. 3. Provide an explanation to the Shareholder General Meeting regarding the Corporates long-term plan, work plan, and the Articles of Association. 4. Make Shareholder Register, Special Register, treatise of Shareholder General Meeting, and treatise of the Board of Directors meeting. 5. Make the Annual Report of the Corporate as a form of accountability of the board, as well as financial documents referred to the laws on Corporate Documents. 6. Compile financial reports based on Financial Accounting Standards and submit to Public Accountant to be audited. 7. Deliver the Annual Report including Financial Statements to the Shareholder General Meeting to get approval, as well as a report on the rights of the Corporate which are not recorded in the books, as a result of writing off credit. 8. Provide an explanation to the Shareholder General Meeting regarding the Annual Report. 9. Deliver the balance Sheet and Income Statement that has been approved by the Shareholders General Meeting to the Minister who is in charge of law and human rights in accordance with the provisions of the legislation.

3.

4.

5.

6.

7.

8. 9.

268

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

10. Menyampaikan laporan perubahan susunan Pemegang Saham, Direksi dan Dewan Komisaris kepada Menteri yang membidangi Hukum dan Hak Asasi Manusia. 11. Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan tahunan dan Dokumen Keuangan Perseroan. 12. Menyimpan di tempat kedudukan perseroan: Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen Keuangan perseroan serta dokumen perseroan lainnya. 13. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan standar akuntasi keuangan dan berdasarkan prinsip pengendalian intern, terutama fungsi pengurusan, pencatatan, peniympanan dan pengawasan. 14. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris dan /atau Pemegang Saham. 15. Menyiapkan susunan organisasi perseroan lengkap dengan perincian dan tugasnya. 16. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang dinyatakan atau yang diminta anggota Dewan Komisaris dan para Pemegang Saham. 17. Menyusun dan menetapkan blue print organisasi Perseroan. 18. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar ini dan yang ditetapkan oleh RUPS berdasarkan peraturan Perundangundangan.

10. Submit reports of the changes in composition of Shareholders, the Board of Directors and Board of Commissioners to the Minister who is in charge of Law and Human Rights. 11. Maintain the register of Shareholders, the Special Register, treatise of Shareholder General Meeting, treatise of the Board of Commissioners and Board of Directors Meeting, Annual Reports and Financial Statement of the corporate. 12. Store the register of Shareholders, the Special Register, treatise of Shareholder General Meeting, treatise of the Board of Commissioners and Board of Directors Meeting, Annual Reports and Financial Statement of the corporate and other corporates documents. 13. Construct an accounting system based on the financial accounting standards and internal control principles, especially the function of the management, recording, storing and monitoring. 14. Provide periodic reports in the manner and time in accordance with the regulations and other reports whenever requested by the Board of Commissioners and / or the Shareholders. 15. Set up a companys organizational structure completed with the details and job descriptions. 16. Provide an overview of everything that is stated or requested by the Board of Commissioners and the Shareholders. 17. Prepare and establish the Corporates organizational blueprint. 18. Conduct other obligations in accordance with the provisions stipulated in Articles of Association and approved by the Shareholder General Meeting based on legislation.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

269

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Rapat Direksi Agenda rutin yang dibahas dalam Rapat Direksi


Board of Directors meliputi evaluasi (review) kinerja bulanan dan Meeting triwulanan Perseroan, monitoring dan evaluasi tindak lanjut permasalahan, dan membahas halhal khusus yang memerlukan persetujuan Direksi serta permasalahan aktual yang perlu mendapat klarifikasi dari manajemen.

Routine agenda discussed in the Meeting of the Board of Directors includes the evaluation (review) of monthly performance and the quarterly report, monitoring and evaluation of follow-up problems, and discussion on specific issues that require the approval of the Board of Directors as well as the actual problems that need to get clarification from management. In a discussion of certain material, it is also presented by Senior Vice President, Vice President and officials related to the material discussed. Jumlah Hadir Number of Attendance
44 44 44

Dalam pembahasan materi tertentu, dihadirkan pula Senior Vice President, Vice President dan pejabat yang terkait dengan materi pembahasan.

No

Nama Name
I Ketut Mardjana Sukatmo Padmosukarso Ismanto

Jabatan
Position
Direktur Utama President Director Wakil Direktur Utama Vice President Direktur Surat dan Paket Director of Mail and Packages Direktur Ritel dan Properti Director of Retail and Property Direktur Operasi Surat Pos dan Logistik Director of Mail and Packages Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan Director of Technology and Financial Services Direktur SDM dan Umum Director of General Affairs and Human Resource

Hadir Attend
41 37 37

Tidak Hadir Not Attend 3 7 7

Persentase Percentage 93,18% 84,09% 84,09%

a b c

Setyo Riyanto

44

36

81,82%

Budi Setiawan

44

38

86,36%

Tavip Parawansa

44

39

88,64%

Entis Sutisna

44

43

97,73%

Decision of the Risalah Rapat Direksi. Namun demikian Keputusan Board of Directors dapat pula diambil di luar rapat Direksi sepanjang seluruh anggota Direksi setuju tentang cara dan materi yang diputuskan.

Keputusan Pada dasarnya segala keputusan Direksi diambil Direksi dalam Rapat Direksi yang kemudian dibuatkan

Basically, all the decisions taken in the Board of Directors Meeting will be noted in meeting treatise. However, decisions can also be taken outside the meeting as long as all of the Board of Directors agreed on the manner and the matter that are decided.

270

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Penilaian kinerja Direksi secara keseluruhan dan masing-masing anggota Direksi dilakukan oleh Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No: PER-01/MBU/2011 tgl 1 Agustus 2011 (yang merupakan penyempurnaan dari Keputusan Menteri BUMN No: KEP-117/MMBU/2002 tgl 31 Juli 2002) hal Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara, RUPS wajib menetapkan Indikator Pencapaian Kinerja ( Key Performance Indicator ).

Overall performance of the Board of Directors and each member of the Board of Directors are assessed by Shareholders through the mechanism of Shareholder General Meeting. In accordance with the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No.: PER-01/MBU/2011 date August 1, 2011 (which is a refinement of the Ministerial Decree No.:KEP-117/M-MBU/2002 dated July 31, 2002) on the Implementation of Good Corporate Governance on State-Owned Enterprises, The Shareholder General Meeting must establish Key Performance Indicators (Key Performance Indicator). The Shareholder General Meeting on the ratification of the Work Plan and Budget 2012 dated May 21, 2013 set the rules of the assessment system for Directors both collegially and individually and set out in the Management Contract as a benchmark in evaluating the success rate. The achievement of KPI as contained in the Review of the Key Performance Indicator (KPI) Report 2012 by the Independent Accountants Kosasih & Partners.

Penilaian Kinerja Direksi


Performance Evaluation of the Board of Directors

RUPS tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2012 tanggal 21 Mei 2013 menetapkan aturan mengenai sistem penilaian bagi Direksi baik kolegial maupun Individual yang tertuang dalam Kontrak Manajemen sebagai tolok ukur dalam mengevaluasi tingkat keberhasilan. Adapun Pencapaian KPI sebagaimana termuat dalam Laporan Reviu Atas Laporan Key Performance Indicator (KPI) Tahun 2012 oleh Akuntan Independen Kosasih & Rekan.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

271

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Remuneration Procedure Nomor: Per- 07/MBU/2010 Tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, Dan Dewan Pengawas BUMN. Gaji Direksi ditetapkan berdasarkan rumus sebagai berikut:

Prosedur Penetapan Penentuan Penghasilan Direksi berpedoman Remunerasi Direksi pada Peraturan Menteri Negara BUMN

Income determination of the Board of Directors based on the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No.: Per-07/MBU/2010 On Guidelines of Income Determination for Directors, the Board of Commissioners, and the Board of Trustees of SOEs. Directors salaries are set based on the following formula:

Gaji = Gaji Dasar x Faktor Penyesuaian Industri x Faktor Penyesuaian Inflasi x Faktor Jabatan
Salary = Basic Salary x Industrial Adjustment Factor x Inflation Adjustment Factor x Position Factor

Perseroan dapat memberikan Tantiem kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris, dalam hal Perseroan mengalami peningkatan kinerja.

The corporate can provide a performance bonus to the members of the Board of Directors and Board of Commissioners, if the corporate experienced performance improvement. Directors revenue in 2012 including the Performance Bonus in 2012 and the amount of Industries Adjustment Factor is determined by the Shareholders outside the Shareholder General Meeting. It is based on the discussion result of Ad Hoc team of Ministry of SOEs on Remuneration of Directors and Board of Commissioners / Board of Trustees and then confirmed by the Decree of the Board on Payroll, Benefits and Other Facilities for the Board of Directors of PT Pos Indonesia (Persero).

Penghasilan Direksi tahun 2012 termasuk Tantiem atas Kinerja Perseroan tahun buku 2012 dan besarnya Faktor Penyesuaian Industri (FPI) ditetapkan oleh Pemegang Saham secara tersendiri di luar RUPS berdasarkan hasil pembahasan Tim Ad Hoc Kementerian BUMN tentang Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas melalui Keputusan Pemegang Saham di luar RUPS tentang Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris PT Pos Indonesia (Persero) yang kemudian ditegaskan melalui Surat Keputusan Direksi tentang Penggajian, Tunjangan dan Fasilitas Lainnya Bagi Direksi PT Pos Indonesia (Persero) menetapkan Remunerasi Direksi.

272

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Gaji Direktur Utama untuk tahun 2012 adalah Rp. 67.000.000,00 per bulan, gaji Wakil Direktur Utama 95%, dan gaji Direktur lainnya, masingmasing 90 % dari gaji Direktur Utama. Tantiem diberikan untuk kinerja tahun buku 2011 sebesar Rp 3.600.000.000,00 (pajak ditanggung penerima). Komposisi besarnya tantiem adalah Direktur Utama 100%, Wakil Direktur Utama 95%, Anggota Direksi 90%, Komisaris Utama 40% dan Anggota Dewan Komisaris 36% dari Direktur Utama

President Directors salary in 2012 was Rp. 67,000,000.00 per month, the salary of the Vice Director was 95%, and other Directors salary was 90% of the salary of the President Director. The performance bonus was given for the performance in 2011 amounted to Rp 3,600,000,000.00 (tax borne by the recipient). The composition of the bonus is President Director is 100%, Vice President is 95%, member of the Board of Directors is 90%, the chief of commissioner is 40% and member of board of commissioner is 36% of President Directors bonus.

Renumerasi, Tunjangan dan Fasilitas Direksi


Remuneration, Allowances and Facilities

Untuk meningkatkan kompetensi berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya, Perseroan memfasilitasi pengembangan Direksi. Dalam kurun waktu tahun 2012, Direksi telah mengikuti berbagai In House Training, pelatihan, seminar, workshop dan konferensi.

To improve the competencies related to the duties and responsibilities, the corporate facilitates the development of the Corporates Board of Directors. In the period of 2012, the Directors had followed many In-House Trainings, trainings, seminars, workshops and conferences.

Program Pengembangan Direksi


Board Development Program

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

273

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Topik dan Fokus Isu Tahun 2012


Topics and Focus in 2012

Fokus manajemen Perseroan di tahun 2012 adalah FIX THE BASICS pada optimalisasi produksi, penguatan infrastruktur dan kemitraan berkelanjutan.
The focus of corporate management in 2012 was FIX THE BASIC on optimalizing products, strengthening infrastructure, and sustaining partnerships.

274

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

275

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Pengendalian Internal
Internal Control
Dengan mempedomani Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: Per - 01 /Mbu/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara, sistem pengendalian intern perseroan mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Lingkungan pengendalian intern dalam Perseroan yang dilaksanakan dengan disiplin dan terstruktur, yang terdiri dari: a. Integritas, nilai etika dan kompetensi karyawan; b. Filosofi dan gaya manajemen; c. Cara yang ditempuh manajemen dalam melaksanakan kewenangan dan tanggung jawabnya; d. Pengorganisasian dan pengembangan sumber daya manusia; dan e. Perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Direksi. 2. Pengkajian terhadap pengelolaan risiko usaha (risk assessment), yaitu suatu proses untuk mengidentifikasi, menganalisis, menilai pengelolaan risiko yang relevan. 3. Aktivitas pengendalian, yaitu tindakantindakan yang dilakukan dalam suatu proses pengendalian terhadap kegiatan Perseroan pada setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi BUMN, antara lain mengenai kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian atas prestasi kerja, pembagian tugas, dan keamanan terhadap aset Perseroan. 4. Sistem informasi dan komunikasi, yaitu suatu proses penyajian laporan mengenai kegiatan operasional, finansial, serta ketaatan dan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan oleh BUMN. 5. Monitoring, yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian intern, termasuk fungsi internal audit pada setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi BUMN, sehingga dapat dilaksanakan secara optimal. Sebagai penjabaran dari proses pengendalian internal ini, Perseroan telah melakukan beberapa hal sebagai berikut: Based on the regulation of Minister of SOEs Number: Per - 01 / Mbu/2011 on Implementation of Good Corporate Governance (GCG) On StateOwned Enterprises, the corporates internal control system include as follow:

1. Internal control in the Corporate is executed with discipline and structured, which consists of: a. Integrity, ethical values and competence of employees; b. Philosophy and management style; c. How the Management carry out the responsibilities and authorities; d. Organization and development of human Resources; e. Attention and direction made by the Board of Directors. 2. Assessment of business risk Management is a process for identifying, analyzing, assessing relevant risk management. 3. Control Activities are the actions carried out in a process of controlling the activities of the Corporate at any level and units of the SOEs organizational structure, such as the authority, authorization, verification, reconciliation, assessment of job performance, job descriptions, and security of the assets of the Company. 4. Information and communication System is a process of preparing a report on the operational and Financial activities, and adherence and compliance with the provisions of laws and regulations of SOEs. 5. Monitoring is the process of assessment on the quality of internal control systems, including internal audit function at every level and unit of state-owned enterprises in the organizational structure, so it can be implemented optimally. As the elaboration of the internal control process, the Corporate has conducted some of the following:

276

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

a. Penataan Struktur Organisasi Struktur Organisasi Perseroan yang sebelumnya berpedoman pada Surat Keputusan Direksi tentang Perubahan/ Penyesuaian Struktur Organisasi PT Pos Indonesia (Persero). b. Pengawasan efektifitas pengendalian internal oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI).

a. Structuring Organizational Structure Organizational Structure of the Company is previously guided by the Decree of the Board on Change/ adjustment of Organizational Structure of PT Pos Indonesia (Persero). b. Controlling the effectiveness of internal control by the Internal Audit Unit (IAU).

Sekretaris Perseroan
Corporate Secretary
Untuk memenuhi kewajiban Direksi dalam menyelenggarakan fungsi Sekretaris Perusahaan sesuai yang diamanatkan di dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor 1/MBU/2011, Direksi mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan melalui Surat Keputusan Direksi tentang Mutasi dan Promosi Karyawan di Lingkungan PT. Pos Indonesia (Persero). Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Tuwuh Widodo. To fulfill the obligations of Directors in carrying out the function of corporate Secretary as mentioned in the Ministerial Regulation No. 1/ MBU/2011, the Board of Directors appointed a Corporate Secretary by Decree of the Board of Directors on the Employees Mutation and Promotion in PT. Pos Indonesia (Persero). The corporate Secretary is chaired by Tuwuh Widodo.

Dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, Sekretaris Perusahaan berpedoman pada Uraian Jabatan yang tercantum pada SK Direksi tentang Penataan Struktur Organisasi Dan Uraian Jabatan (Job Description) di Lingkungan PT Pos Indonesia (Persero).

In day-to-day duties, the Corporate Secretary refers to Job Description listed at directors decree on Organizational Structure and job description in PT Pos Indonesia (Persero).

Pedoman Kerja Sekretaris Perseroan


Working Guidelines of Corporate Secretary

Fungsi dan peran Sekretaris Perusahaan adalah Pejabat Penghubung (Liaison Officer) yang membantu Direktur Utama dalam penerapan prinsip-prinsip GCG khususnya transparansi, dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas serta menatausahakan serta menyimpan dokumen perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan risalah Rapat Direksi, Rapat Dewan Komisaris dan RUPS.

The function and role of the Corporate secretary is the Liaison Officer who assists the President Director in the implementation of good corporate governance principles in particularly the principle of transparency, and provides the information required by the Board of Directors and Board of Commissioners / Board of Trustees as well as administers and stores corporates documents, including but not limited to List of Shareholders, the treatise and the Special Register of Directors Meeting, the Board of Commissioners meeting and the Shareholder General Meeting.

Fungsi Sekretaris Perseroan


The functions of the corporate secretary

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

277

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Tugas dan Dalam mewujudkan fungsi tersebut di atas, Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas dan

Duties and tanggung jawab sebagai berikut: Responsibilities 1. Memonitor persiapan acara rapat Direksi, Komisaris dan rapat koordinasi antar Direktorat serta rapat lain di lingkungan Kantor Pusat serta menyiapkan agenda dan notulen rapat. 2. Mengawasi pendistribusian surat masuk dan keluar dari pihak internal maupun eksternal. Mengawasi pengarsipan copy surat masuk dan keluar dari dan ke Direksi, copy surat- surat keputusan Direksi, dan dokumen-dokumen penting Perseroan seperti Anggaran Dasar/Akte Pendirian Perseroan, dan ketentuan Perundangundangan yang terkait dengan Korporasi: UU BUMN, Peraturan Pemerintah, Keputusan Kementerian BUMN, SK Pengangkatan Direksi dan Komisaris, Biodata Direksi dan Komisaris dll. 3. Memeriksa dan menyetujui permintaan surat/ dokumen dari Bagian lain. 4. Menyusun pedoman internal pembuatan kontrak pengadaan barang/jasa yang terkait dengan aspek hukum. 5. Memberikan rekomendasi kesesuaian aspek hukum calon rekanan untuk dimasukkan dalam daftar rekanan perusahaan. 6. Memberikan rekomendasi aspek hukum semua Surat Perjanjian/Kontrak, MOU dan surat-surat berharga yang berhubungan dengan pihak yang mengikatkan diri dengan perusahaan. 7. Menyelesaikan aspek legal IPO, pendirian anak perusahaan maupun kerjasama dengan mitra strategik (ISO, JOA, BOT, dll) dan membina hubungan dengan investor/mitra strategik. 8. Memonitor pelaksanaan GCG. 9. Menyiapkan laporan triwulan tentang kepatuhan korporasi terhadap penerapan peraturan perundang-undangan. 10. Memonitor penyediaan informasi dan memberikan pelayanan informasi kepada pihak-pihak terkait sesuai kewenangan. 11. Mengelola penyelenggaraan publikasi korporasi untuk pihak internal maupun eksternal.

In order to realize the functions mentioned above, the corporate secretary has duties and responsibilities as follows: 1. Monitor the preparations of Directors meetings, coordination meetings between the Commissioner and the Directorate as well as other meetings at HeadOffice and prepare the agenda and treatise of the meeting. 2. Oversee the distribution of incoming and outgoing mail from internal and external parties. Oversee the documentation of a copy of the entry and exit letter to and from the Board of Directors, a copy of Directors decree, and other important documents such as the Companys Articles of Association/ Articles of Corporates establishment, and the provisions of laws and regulation related to the Corporation: SOE Act, Government Regulations, decree of Ministry of SOE, decree of Appointment of Directors and Commissioners, CV of Directors and Commissioners etc. 3. Examine and approve the request letter / document from another section. 4. Formulate internal guidelines for contract procurement of goods / services related to the legal aspects. 5. Provide recommendation on the legal suitability of prospective partners to be included in the list of companys partners. 6. Provide legal advice on all aspects of the Agreement / Contract, MOU and securities related to parties that bind themselves to the company. 7. Resolve the legal aspects of the IPO, the establishment of a subsidiary as well as cooperation with strategic partners (ISO, JOA, BOT, etc.) and build relationships with investors / strategic partners. 8. Monitor the implementation of GCG. 9. Prepare quarterly reports on the corporate compliance toward laws and regulations. 10. Monitor the provision of information and provide information to the relevant parties based on their authority. 11. Manage the implementation of corporate publications for internal and external parties.

278

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

12. Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan Direksi dalam rangka pertemuan dengan pihak internal, eksternal maupun kegiatan protokoler. 13. Memonitor pelaksanaan kegiatan protokoler Perseroan. 14. Mengelola kegiatan Liaison Office (LO) Jakarta. 15. Menyusun pedoman tentang prosedur dan metodologi dalam identifikasi, pengukuran, pengelolaan dan pengawasan/pengendalian risiko. 16. Mengkoordinasi proses identifikasi dan analisis risiko, pengukuran risiko dan perumusan sistem pengelolaan risiko. 17. Memberikan opini dari segi risiko kepada BOD atas setiap investasi. 18. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pengelolaan risiko terhadap semua proses bisnis. 19. Membuat laporan pelaksanaan program dan kegiatan Bagian Sekretaris Perusahaan.

12. Prepare materials to meet the needs of the Board of Directors for internal, external meeting, and protocol activities. 13. Monitor the implementation of the protocol of the Corporate. 14. Manage activities Liaison Office (LO) in Jakarta. 15. Develop guidelines on the procedures and methodology in the identification, measurement, management and monitoring / controlling risk. 16. Coordinate the identification process and risk analysis, risk measurement and risk management systems formulation. 17. Provide an opinion in terms of risk to the BOD for any investment. 18. Implement the monitoring and evaluation of risk management for all business processes. 19. Make a report on the implementation of programs and activities of The Corporate secretary.

Secara struktural, Sekretaris Perusahaan bertanggungjawab kepada Direksi, dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang membawahi empat orang Kepala Urusan yaitu Kepala Urusan Sekretariat dan Protokoler, Kepala Urusan Humas, Kepala Urusan Manajemen Resiko, Legal, Kepatuhan dan Hubungan Investor, serta Kepala Urusan Rumah Tanggal. Sesuai SK Direksi Nomor 01-SKEP/05.D1/05.10/ I/2011 tanggal 17 Januari 2011 tentang Penataan Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan (Job Description) di Lingkungan PT Pos Indonesia (Persero), struktur Organsasi Bagian Sekretaris Perusahaan.

Structurally, the Secretary of company is responsible to the Board of Directors, headed by a Chief who supervises four Heads, they are Head of the Secretariat and Protocol Affairs, Head of Public Relations, Head of Risk Management, Legal, Compliance and Investor Relations, and Head of domestic affairs.

Struktur Organisasi Sekretaris Perseroan


Organizational Structure of the Secretary of Company

According to decree of Directors Number 01SKEP/05.D1/05.10 / I/2011 dated January 17, 2011 on Organizational Structure and Job Description in PT Pos Indonesia (Persero), the organizational structure of the secretary of Company:

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

279

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Organizational Structure Perusahaan membawahi 3 (tiga) Vice President, 9 of The Secretary of (sembilan) Manager. Company

Struktur Organisasi Formasi jabatan yang tersedia dalam struktur Bagian organisasi diatas sebanyak 13 jabatan semuanya Sekretaris Perusahaan sudah terisi sesuai dengan ketentuan. Sekretaris

Formations available in the organizational structure above are 13 positions that have been filled in accordance with the provisions. The secretary of company supervises three (3) Vice President, 9 (nine) Manager.

Laporan Kegiatan Dalam kaitan fungsi dan tugasnya, Sekretaris


Activity Report Perusahaan telah mengadakan beberapa kegiatan terkait dengan stakeholders dan keterbukaan informasi yang telah dilakukan di tahun 2011 adalah: 1. RUPS sebanyak 2 kali 2. Rapat Direksi sebanyak 42 kali 3. Laporan Manajemen sebanyak 1 kali 4. Laporan Tahunan sebanyak 1 kali Selain kegiatan tersebut, Sekretaris Perseroan juga telah memfasilitasi pelaksanaan acaraacara.

Regarding to the functions and duties, the Secretary of the Company has conducted several activities related to stakeholders and information disclosure in 2011 such as: 1. 2. 3. 4. 2 (two) Shareholder General Meetings 42 (fourty two) Board of Directors meetings 1 (one) Management Report 1 (one) Annual Report

In addition to these activities, the Secretary of Company has also facilitated the implementation of events.

Profil Sekretaris Perusahaan


Profile of Secretary of Company

Tuwuh Widuodo
Tempat Tanggal Lahir
Place and Date of Birth

Tulungagung, 14 Januari 1963


Tulungagung, January 14, 1963

Pendidikan
Education

Sarjana Ekonomi Manajemen


Bachelor in Economy Management

Tanggal Mulai Menjabat


Date of started the position

8 September 2011
September 8, 2011

280

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Penyebarluasan informasi secara transparan baik kepada stakeholders dan shareholder maupun kepada masyarakat umum dipandang sangat perlu. Hal ini sebagai upaya Perseroan untuk memenuhi salah satu prinsip dalam GCG yaitu asas transparansi dan untuk mendukung diberlakukannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Media yang selama ini digunakan Perseroan untuk penyebarluasan informasi adalah melalui internet/web dan media massa. Perseroan memiliki beberapa website yang dapat diakses oleh publik melalui alamat sebagai berikut: 1. Website resmi Perseroan : www.posindonesia. co.id 2. Subportal Perseroan di website Kementerian BUMN : http://www.bumn.go.id/PT. Pos Indonesia (Persero)5/ Fungsi website tersebut adalah untuk penyebarluasan informasi secara transparan baik kepada stakeholders dan shareholder maupun kepada masyarakat umum, membangun citra Perseroan dan sebagai media promosi. Selain melalui website/internet, Perseroan juga secara rutin menerbitkan company profile, mencetak brosur, publikasi melalui surat kabar, majalah dan media lainnya dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pameran/ekspo. Untuk lingkungan internal, Perseroan menerbitkan Majalah Merpati Pos. Perseroan telah melakukan restrukturisasi jaringan lokal (Local Area Network/ LAN) Kantor Pusat dan saat ini LAN Kantor Pusat menggunakan teknologi Virtual LAN yang lebih handal untuk mengakses web intranet, sistem e-mail Perseroan dan internet. Untuk sistem komunikasi data dan informasi antar Area/Unit Pelaksana Teknis dan Kantor Pusat, Perseroan telah menerapan teknologi Wide Area Network (WAN) dengan menggunakan VSAT (Very Small Apperture Terminal), Fiber Optic dan WaveLAN sehingga masing-masing Area/ Unit Pelaksana Teknis dapat melakukan panggilan telepon, pengiriman data, laporan dan berita melalui teknologi ini.

Dissemination of information in a transparent manner to both stakeholders and shareholders as well as to the general public is considered very important. It is the Corporates efforts to meet one of the principles in the corporate governance that is the principle of transparency and to support the enactment of Law No. 14 of 2008 on Public Information. Media that has been used by the Corporate to disseminate the information is through the internet / web and mass media. The Company has a number of websites that can be accessed by the public through the following address: 1. Official Website of the corporate: www. posindonesia.co.id 2. Subportal of corporate at the website of Ministry of SOEs: http://www.bumn.go.id/PT. Pos Indonesia (Persero)5/ The function of the website is to disseminate information transparently to both stakeholders and shareholders as well as to the general public, to build the image of the Corporate and as a promotional media. Other than through the website / internet, the Corporate also regularly publishes company profile, brochure printing, publication in newspapers, magazines and other media and participates in various exhibitions / expos. For the internal of PT Pos, the Company issued Merpati Post Magazine. The Corporate has restructured the local network (Local Area Network / LAN) of the Headquarters and currently has used more reliable Virtual LAN technology to access intranet web, e-mail systems and Internet.

Akses Informasi dan Data Perusahaan


Access to Information and Data of Company

For data communication systems and information inter Area / Technical Unit and the Head Office, the Corporate has applied technology of Wide Area Network (WAN) using VSAT (Very Small Apperture Terminal), Fiber Optic and WaveLAN so that each area / Technical Unit can make phone calls, send data, reports and news through this technology.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

281

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

sejumlah media, baik media lokal maupun media Corporate Communication nasional. Sepanjang tahun 2012, sebagian besar Activities artikel merupakan pemberitaan dengan kesan positif.

Aktivitas Sejumlah pemberitaan yang berkaitan dengan Komunikasi kegiatan maupun kinerja Perseroan termuat di Korporat

A number of reports related to the activities and performance of the corporate is contained in media, both local and national. Throughout the year of 2012, most of the article is the news with positive impression.

282

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Satuan Pengawas Intern (SPI)


Internal Audit Unit (SPI)
PT Pos Indonesia (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus dapat mempertanggungjawabkan segala dan hasil usahanya kepada pemegang saham, seluruh pegawai, pelanggan dan stakeholders lainnya. Manajemen dituntut mengelola perusahaan dengan baik (Good Coporate Governance) dengan menjalankan prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, dan kewajaran atas seluruh aktivitas perusahaan, serta menyajikan laporan keuangan/kegiatan yang informatif, handal dan dapat dipercaya. Akuntabilitas dan responsibilitas manajemen kepada stakeholders tentu harus dinilai dan dievaluasi, baik dari aspek ketaatan pada peraturan, efisiensi dan efektifitas kegiatan. Untuk mencapai tujuan dimaksud, Satuan Pengawasan Internal (SPI) PT Pos Indonesia (Persero) selaku aparat fungsional yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama dituntut berperan optimal membantu Top Management menjalankan fungsi pengawasan. SPI harus mampu memberikan masukan dan rekomendasi terhadap kelemahan dan penyimpangan dalam pelaksanaan operasional dan keuangan, baik menyangkut ketaatan peraturan, penilaian efisiensi dan efektifitas kegiatan dari seluruh lini organisasi di lingkungan perusahaan. Dalam mengemban tugas dan fungsi tersebut, SPI tentu dituntut untuk selalu meningkatkan kompetensi dan menjalankan tugas dan fungsi secara profesional, bertindak objektif, bersikap independen dan menjujung tinggi kode etik dan norma pemeriksaan. Agar SPI berjalan sesuai dengan visi, misi dan tujuan pembentukannya, maka diperlukan Internal Audit Charter, sehingga dicapai adanya kesamaan pemahaman terhadap tugas, fungsi dan kewenangan SPI, baik oleh Direksi, Komisaris maupun seluruh jajaran manajemen perusahaan. Di sisi lain, eksistensi dan pelaksanaan tugas SPI dapat diterima dan didukung oleh seluruh unit kerja di lingkungan perusahaan, serta menjadi pedoman bagi seluruh Auditor Internal SPI dalam menjalankan tugas dan fungsinya. PT Pos Indonesia (Persero) is a State Owned Enterprise (SOE) should be accountable for all his efforts and results to shareholders, all employees, customers and other stakeholders.

Management is required to manage the company well (Good Coporate Governance) to follow the principle of transparency, independence, accountability, and fairness for all activities of the company, as well as presenting the financial statements / events that are informative, reliable and trustworthy. Accountability and management responsibility to the stakeholders would be assessed and evaluated, both from a regulatory compliance, efficiency and effectiveness of activities. To reach this objective, the Internal Audit Unit (IAU) PT Pos Indonesia (Persero) as the functional apparatus that is responsible to the Managing Director prosecuted play optimally assist top management oversight. SPI must be able to provide input and advice to the flaws and irregularities in the implementation of operational and finance, both related to regulatory compliance, efficiency and effectiveness assessment of activity across organizational lines within the company. In carrying out its duties and functions, the SPI is certainly required to always improve their competence and perform the duties and functions in a professional, objective act, act independently and upholds ethical codes and norms examination.

In order for SPI runs based on vision, mission and objectives of its formation, it would require the Internal Audit Charter, to achieve a common understanding of the duties, functions and powers SPI, either by the Board of Directors, Commissioners and all levels of corporate management. On the other hand, the existence and implementation of SPI tasks can be accepted and supported by all units of work in a corporate environment, serha be a guideline for all SPI Internal Auditor in carrying out its duties and functions.
Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

283

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Profil Kepala Bagian SPI


Profile of Head of Internal Audit

Gusti Ngurah Sugiarta Yasa


Tempat Tanggal Lahir
Place and Date of Birth

Denpasar, 6 Mei 1964


Denpasar, May 6, 1964

Pendidikan
Education

Pasca Sarjana UGM


Post Graduate of UGM

Tanggal Mulai Menjabat


Date of started the position

26 Maret 2012
March 26, 2012

Working Guidelines ditandatangani oleh Direksi. Internal Audit of Internal Audit Charter memuat visi, misi, wewenang dan Kewajiban SPI. Di samping Internal Audit Charter , SPI juga terdapat perangkat berupa: 1. Pedoman Kerja SPI Isi dari Pedoman Kerja SPI ini adalah latar belakang serta maksud dan tujuan dibentuknya SPI, wewenang dan tanggung Jawab SPI, standar independensi, standar kemampuan/ keahlian, standar lingkup kerja audit, standar pelaksanaan dan pelaporan audit, standar pengelolaan , serta pemberlakuan Pedoman SPI. 2. Langkah-langkah Pemeriksaan Kerja Operasional Secara Umum SPI Isi dari Langkah-langkah Pemeriksaan Kerja Operasional Secara Umum SPI ini adalah tujuan dan manfaat buku pedoman pemeriksaan, arti istilah-istilah, struktur organisasi SPI, langkahlangkah kerja pemeriksaan operasional secara umum, dan kertas kerja pemeriksaan. 3. Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaaan Isi dari Pedoman Pelaksaaan Kegiatan Pemeriksaan ini adalah maksud penyusunan audit, pengertian dan tujuan internal auditing, perencanaan pemeriksaan, pengujuan pemeriksaan, bukti pemeriksaan, temuan hasil audit, kertas kerja pemeriksa, penyampaian hasil pemeriksaan dan tindak lanjut. 4. Kode Etik (Standar Perilaku) SPI Hasil kerja SPI sangat bermanfaat bagi pimpinan dan unit kerja untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Hasil itu akan dapat dipakai dengan penuh keyakinan apabila pemakai jasa, mengakul tingkat profesionalisme Standar Perilaku yang

Pedoman Kerja Dalam menjalankan tugasnya, SPI mempunyai SPI acuan kerja berupa Internal Audit Charter yang

In performing its duties, internal audit has a reference in the form of Internal Audit Charter, which was signed by the Board of Directors. Internal Audit Charter contains the vision, mission, authority and obligation of internal audit. In addition to the Internal Audit Charter, Internal audit is equipped with: 1. Working Guidelines of Internal Audit The contents of the Working Guidelines of internal audit are the background and the purpose of the establishment of Internal audit, authority and responsibility, independence standards, standards of ability / expertise, the scope of audit work, audit execution and report, management standards, as well as the implementation of Internal Audit Guidelines. 2. The Steps of Operational Work Inspection in General Contents of Work Operational Inspection of Internal audit are the purpose and benefits of the examination handbook, the terms definition, organizational structure of internal audit, steps of operational inspection in general and paper checks. 3. Guidelines for Inspection Activities The contents of this Guidelines are the objectives of audit preparation, definitian and purpose of internal auditing, inspection planning, examination testing, evidence of examination, the findings of the audit, the examiner paperwork, delivery and follow-up examination. 4. Code of Conduct of Internal Audit SPI working very beneficial to the leadership and work units to improve overall company performance. The results will be used with confidence if the service users, the level of professionalism mengakul Standards of Conduct that requires self-discipline auditors

284

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

menuntut disiplin diri auditor yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kode etik. Kode Etik mengatur prinsip dasar prilaku, yang dalam pelaksanaannya memerlukan pertimbangan yang seksama dari masingmasing auditor. Pelanggaran terhadap Kode Etik dapat berakibat yang bersangkutan diberi peringatan, diberhentikan dari tugas audit atau perusahaan.

in accordance with legislation and codes of conduct. Code of conduct set basic principles, which in practice requires careful consideration of each auditor. Violation of the Code of Conduct may result in question was given a warning, dismissed from duty or corporate audit.

SPI mempunyai tugas melakukan penilaian dan pemeriksaan yang independen untuk menganalisis, mengevaluasi pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan operasional dan keuangan perusahaan, serta memberikan opini dan masukan guna perbaikan kinerja perusahaan dalam rangka membangun tata kelola perusahaan yang baik dan benar sesuai ketentuan perusahaan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas dimaksud, SPI menyelenggarakan fungsi: 1. Membantu Direktur Utama merumuskan kebijakan pengawasan internal perusahaan. 2. Perencanaan audit yang meliputi: a. Penetapan tujuan audit dan lingkup pekerjaan. b. Memperoleh Informasi pendahuluan (background information) tentang kegiatan atau objek yang akan diaudit. c. Menentukan jumlah dan kompetensi auditor yang diperlukan untuk melaksanakan audit. d. Prosedur kerja tim dalam kegiatan audit. 3. Pelaksanaan pengawasan/audit internal meliputi: a. Audit keuangan dan operasi, serta audit operasional di seluruh unit kerja perusahaan. b. Verifikasi dan pengamanan asset perusahaan. c. Menilai efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya. d. Menilai kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan kebijakan, rencana, prosedur, hukum dan peraturan lainnya. e. Mengevakuasi kehandalan sistem pengendalian internal setiap unit kerja termasuk mengevaluasi pelaksanaan GCG dan risk management.

Internal Audit has its mission to evaluate and Tugas dan Fungsi inspect independently through analysing, Duties and Purposes evaluating operation, and managing corporate operation and finance. They also give the opinion and recommendation as for building a good corporate governance.

To do the mission above, internal audit conduct the job as follows: 1. Assist president director to design corporate internal audit policies. 2. Audit planning which are: a. Deciding audit goals and scope of work. b. Gaining back ground information about activities or object which will be audited. c. Deciding how many auditor with relevant competencies. d. Standardizing the audit procedures. 3. Implement internal audit activities through: a. Financial and operational audit trough all level of corporate organization b. Verification and security of corporate assets. c. Assessment of the efficiency and effectivity of corporate resources d. Assessment compliance between the work implementation with in policy, planning, and regulations e. Evaluation the reliability af internal control system at all level as well as evaluation the implementation of GCG and Risk Management.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

285

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

f. Menyusun dan melaporkan hasil audit kepada DIrektur Utama dan atau Pimpinan unit kerja terkait. 4. Pengembangan kualitas sistem audit meliputi: a. Pedoman/standar acuan, instrument pengukuran, metode dan teknik audit, procedure kerja tim, dan sebagainya. b. Pengembangan dan peningkatan kompetensi dan keahlian auditor melalui pendidikan formal, pelatihan, seminar dan sebagainya.

f. Drafting and reporting audit result to president director and/or the unit manager respectively. 4. Develop audit system quality through: a. Guidance, reference, measurement instrument, method and audit technique, working procedure, and so on. b. Development and capacity building and auditor competency through formal education, training, and seminar.

Wewenang a. Menetapkan rencana kerja dan anggaran serta


Authority b. sasaran dan program audit SPI. Memperoleh akses penuh terhadap sumber daya informasi yang meliputi dokumen, pencatatan, personal dan fisik harta kekayaan perusahaan termasuk sumber daya informasi berbasis Teknologi Informasi di seluruh Unit Kerja perusahaan yang berkaitan dengan tugas audit internal. Melakukan pengawasan, pemeriksaan dan evaluasi terhadap kehandalan, efektivitas dan efisiensi system pengendalian internal perusahaan di unit kerja termasuk pelaksaan tugas khusus dari Direktur Utama. Dalam hal-hal yang khusus SPI dapat melakukan kontrak kerja dengan pihak lain untuk membantu melakukan audit sekaligus untuk tujuan transfer knowledge. Memberi penilaian dan rekomendasi hasil audit dan memonitor tindak lanjutnya untuk memastikan bahwa rekomendasi tersebut telah dilakukan penanganan yang tepat.

a. Establish Internal Audit annual budget plan and objectives and programing. b. Gaining full acces to information resources including documents, record or notes, personel, company assets, at all level in organization.

c.

d.

c. Implementing audit, verification, and evaluation to reliability, effechuveness, and effeciency of corporate internal control system at all level as well as special task from President Director. d. In special cases Internal Audit can sign a contract with third parties to assist audit activity as well a tranfor knowledge. e. Score the valuation and recommendation of audit result and monitor the follow up to asecertain that the recommendation has been done.

e.

Struktur SPI Kepala Bagian SPI bertanggung jawab langsung


The Structure of kepada Direktur Utama dan membawahi 3 orang Internal Audit Deputi dan 1 Sekretariat serta tim auditor.

The head of Internal Audit is responsible directly to the President Director and supervises 3 Deputies, 1 Secretariat and the audit team.

Bagan Struktur SPI Sesuai KD 01/Dirut/2012 tentang Penataan Struktur


Structure chart of Organisasi Dan Uraian Jabatan (Job Descriptions) Internal Audit di Lingkungan PT Pos Indonesia (Persero). Struktur Organisasi Bagian SPI, adalah sebagai berikut:

According to KD 01/Dirut/2012 on Organizational Structure and Job Descriptions in PT Pos Indonesia (Persero). Organizational Structure of internal audit is as follows:

286

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Kepala Satuan Pengawas Internal


Head of Internal Audit Unit

Manajer Sekretariat SPI


Secretariat Manager

Kepala Perwakilan SPI


Chief Representative of Internal Audit Unit

Deputi Bidang Pengawasan Operasional


Deputy of Operational Surveillance

Deputi Bidang Pengawasan Keuangan


Deputy of Financial Surveillance

Deputi Bidang Pengawasan Teknologi


Deputy of Technology Surveillance

Wakil Perwakilan SPI


Vice Representative of Internal Audit Unit

Kelompok Auditor SPI


Auditor Group of Internal Audit Unit

Kelompok Auditor Perwakilan SPI


Representative of Auditor Group

Perkembangan Sumber Daya Manusia bagian SPI


Table of Internal Audit Human Resource Development

Kepala SPI yang menjabat saat ini mulai menduduki posisinya sejak 23 Maret 2012. Para Deputi, Kepala perwakilan SPI, dan kelompok Auditor memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda beda terdiri dari Strata 2, Strata 1 dan D3 bidang Keuangan, Manajemen, dan Perposan. Dalam menjalankan tugasnya, juga dibantu oleh Karyawan sebanyak 30 orang.

Head of Internal Audit occupied the position Kualifikasi SPI since March 23, 2012. The Deputies, Chief of Qualifications of Internal Audit Internal Audit representatives, and Auditor groups have different educational background which consists of S2, S1 and D3 majoring in Finance, Management, and postal. In performing its duties, the head of internal audit is assisted by 30 staffs.

Secara bergilir personel SPI diberikan pendidikan dan pelatihan berupa kursus jabatan, kursus audit, seminar dan workshop yang dilakukan secara berkesinambungan untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam fungsinya sebagai auditor intern.

In rotation, personnel of internal audit is given education and training in the form of office course, audit courses, seminars and workshops which are conducted on an ongoing basis to improve the competence and ability as an internal auditor.

Pengembangan Kompetensi Auditor


Auditor Competency Development

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

287

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Constraints in the tidak memperoleh hambatan dalam mengakses Implementation of the dokumen yang dibutuhkan. Hasil temuan Internal Audit Program pengawasan internal telah disampaikan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan dan permasalahan yang ada telah disampaikan melalui surat intern kepada Direktur Utama.

Hambatan- Pelaksanaan program pengawasan intern oleh SPI hambatan dalam dilaksanakan sesuai standar pengawasan internal. Pelaksanaan Program SPI Selama pelaksanaan program pengawasan

The implementation of internal control by the internail audit has been conducted based on the standard of internal control. During the implementation, there is no constraints in accessing the documents required. Internal control findings have been presented in the Audit Reports and existing problems have been delivered through internal mail to the President Director.

Akuntan Perseroan
Company Accountant
Berdasarkan Keputusan RUPS Mengenai Persetujuan Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Perseroan Tahun 2012 serta laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan diaudit oleh KAP Kosasih & Rekan. Kantor Akuntan Publik tersebut telah melakukan audit laporan keuangan sejak tahun 2010 dan tahun ini merupakan tahun ke ketiga. Pelaksanaan audit oleh KAP dilaksanakan sesuai standar audit. Selama pelaksanaan audit tidak memperoleh hambatan dalam mengakses dokumen yang dibutuhkan. Hasil audit telah disampaikan dalam laporan audit dan permasalahan yang ada telah disampaikan melalui management letter kepada Direksi. Based Shareholder General Meeting on Approval of Annual Report, Financial Statements 2012 and the financial statements of the Partnership and Community Development audited by KAP Kosasih & Partners. The public accounting firm has audited the financial statements since 2010 and this year is the third year. The implementation of audit is conducted based on audit report standards. During the audit, there is no constraints in accessing the documents required. Audit results have been presented in the audit report and the existing problems have been delivered through the management letter to the Board of Directors.

288

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Peraturan Perilaku (Etika Perseroan)


Rules of Conduct (Corporate Ethics)
In the development of GCG, the Company has prepared the Business Ethics and Conduct (Code of Conduct). Companies seek the best implementation of ethical standards in carrying out its business activities in accordance with the vision, mission and culture Cintapos that contains the values of business ethics and code of conduct for every human Pos Indonesia, which is used in the operations of daily work. The company is fully aware that a good relationship with stakeholders and increase Shareholder value in the long term can only be achieved through business integrity in all our business activities as stated in the Code of Business Ethics and Conduct. Dalam pengembangan GCG, Perusahaan telah menyusun Pedoman Etika Bisnis dan Tata Perilaku (Code of Conduct). Perusahaan mengupayakan penerapan standar etika terbaik dalam menjalankan aktivitas bisnisnya sesuai dengan visi, misi dan budaya Cintapos yang berisikan nilai-nilai etika bisnis dan tata perilaku bagi setiap insan Pos Indonesia, yang menjadi acuan dalam kegiatan operasional pekerjaan sehari-hari. Perusahaan menyadari sepenuhnya bahwa hubungan yang baik dengan pemangku kepentingan dan peningkatan nilai Pemegang Saham dalam jangka panjang hanya dapat dicapai melalui integritas bisnis dalam setiap aktivitas bisnis Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Pedoman Etika Bisnis dan Tata Perilaku. Substansi Aturan Perilaku dimaksudkan agar dapat mewujudkan nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh insan Pos menjadi tindakan nyata dalam operasional sehari-hari dalam berinteraksi dengan sesama Insan Pos maupun dengan stakeholderss lainya. Sehingga Aturan Perilaku ini dapat dijadikan bahan referensi pencegahan timbulnya permasalahan maupun ketika menghadapi situasi dilematis yang sulit diantisipasi. Komitmen untuk melaksanakan praktik-praktik GCG atau Tata Kelola Perusahaan yang baik adalah salah satunya dengan menginterpretasikan perilaku yang terkait dengan Etika Bisnis dan Tata Perilaku. Dalam penerapannya, Pedoman Etika Bisnis dan Tata Perilaku ditandatangani oleh seluruh insan Pos Indonesia dan diperbarui pada setiap awal tahun selain itu setiap pimpinan unit kerja diwajibkan untuk melakukan sosialisasi untuk mempertahankan kejujuran, integritas, dan keadilan dalam seluruh aktivitas bisnis di unit kerjanya.

Substance code of Conduct is intended to realize the noble values espoused by the Corporate into concrete actions in daily operations to interact with other people as well as other stakeholders. So as this Code of Conduct can be used as material reference or prevention of problems when facing a difficult situation.

Commitment to implement good corporate governance practices or good Corporate Governance is one of them by interpreting the behavior associated with the Business Ethics and Conduct. In its application, Business Ethics and Code of Conduct signed by all employees Pos Indonesia and updated at the beginning of each year than any unit leader is required to disseminate to maintain honesty, integrity, and fairness in all business activities in his unit.

Pedoman Etika Bisnis dan Tata Perilaku merupakan sekumpulan norma, nilai serta tindak perbuatan yang diyakini oleh jajaran Perusahaan sebagai suatu standar perilaku yang ideal bagi Perusahaan. Perilaku yang ideal tersebut wajib dikembangkan berdasarkan nilai-nilai luhur yang diyakini dapat menjadi budaya kerja Perusahaan.

Guidelines for Ethics and Business Conduct is Muatan a set of norms, values and actions which are Aturan Perilaku believed to act by the Company ranks as a The Code of Conduct standard of behavior that is ideal for Company. Ideal behavior shall be developed based on noble values that are believed to be the work culture of the Company.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

289

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Dari nilai-nilai luhur yang telah ada pada Perusahaan, ditetapkan aturan Perilaku yang secara garis besar berisi sebagai berikut: STANDAR ETIKA BISNIS Perusahaan mengembangkan Pedoman Etika Bisnis yang merupakan standar perilaku dalam berbisnis dan menjadi panduan bagi Perusahaan sebagai suatu entitas, dalam berinteraksi dan berhubungan dengan para pemangku kepentingan. Penerapan etika bisnis diharapkan dapat membantu Perusahaan untuk meningkatkan kinerja dengan tetap memperhatikan kepentingan dari para shareholder dan stakeholders secara beretika dan berlandaskan peraturan dan hukum yang berlaku. Standar etika bisnis misalnya mengatur bagaimana setiap insan Pos mempunyai integritas dalam melakukan seluruh aktivitas bisnis dan pekerjaannya, perlakuan setara dan pemenuhan hak para pemangku kepentingan, pembinaan dan pengembangan karyawan, benturan kepentingan, keterbukaan informasi, pengelolaan lingkungan dan lain-lainnya. STANDAR TATA PERILAKU Standar tata perilaku harus dimiliki setiap insan Pos dan menjadi panduan dalam berinteraksi dan berhubungan, dalam melakukan seluruh aktivitas bisnis dan pekerjaan sehari-hari. Penerapan tata perilaku diharapkan dapat menjadikan insan Pos mempunyai integritas, sikap jujur, adil dan mendahulukan kepentingan Perusahaan di atas kepentingan pribadi. Standar tata perilaku misalnya bagaimana bersikap terhadap sesama insan Pos, atasan, bawahan, dapat menjaga kerahasiaan data dan informasi Perusahaan, menghindari benturan kepentingan dan penyalahgunaan jabatan, menjaga aset Perusahaan, keterlibatan dalam berpolitik, gratifikasi, entertainment, dan lain-lainnya.

Of the noble values that already exist in the Company, which are defined behavior rules outline containing the following: CODE OF BUSINESS ETHICS Code of Business Ethics developing company which is a standard of behavior in business and guide the Company as an entity, in interacting and dealing with stakeholders. Application of business ethics is expected to help companies to improve performance by taking into account the interests of shareholders and stakeholders are ethical and based on applicable laws and regulations.

Standards of business ethics such as regulating how every individual has Pos integrity in conducting all business activities and work, equal treatment and fulfillment of the rights of stakeholders, coaching and employee development, conflict of interest, disclosure of information, environmental management, and others. GOVERNANCE STANDARDS OF BEHAVIOUR Governance standards of behavior must be owned by every member of Post and became a guide in interacting and relating, in doing all business activities and daily work. Implementation of codes of conduct is expected to make the post man with integrity, fairness, justice and put the Companys interests above personal interests. Governance standards of behavior such as how to behave towards fellow beings Pos, superiors, subordinates, to maintain the confidentiality of the data and company information, avoiding conflicts of interest and abuse of office, maintaining the Companys assets, involvement in politics, gratuities, entertainment, and others.

290

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Mekanisme Pelaporan atas Dugaan Penyimpangan


Whistleblowing System
Saat ini Perusahaan sedang mengembangkan Whistleblowing System (WBS) yang mengatur mengenai mekanisme pelaporan atas dugaan penyimpangan di Perusahaan sebagaimana tertuang di dalam kebijakan Panduan Penerapan GCG di PT Pos Indonesia (Persero). Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam penyampaian laporan mengenai dugaan pelanggaran antara lain : setiap dugaan pelaporan pelanggaran akan ditindaklanjuti, identitas pelapor harus jelas, tidak ada hukuman yang dijatuhkan bagi pelapor kecuali pelapor terlibat di dalamnya, menjaga kerahasiaan pelapor, hasil tindak lanjut pelaporan pelanggaran disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris sesuai dengan ruang lingkup dan tanggungjawab masingmasing. Perusahaan menyusun kebijakan Whistleblowing System yang mencakup prosedur dan aspek-aspek yang diperlukan untuk mengimplementasikan dan mengelola WBS khususnya terkait dengan perlindungan Pelapor dan tindak lanjut penanganannya. Aspek-aspek WBS terdiri dari aspek struktural, aspek operasional, dan aspek perawatan ( maintenance ). Aspek struktural merupakan aspek yang berisikan elemen-elemen infrastruktur Whistleblowing System. Aspek Operasional merupakan aspek yang berkaitan dengan mekanisme dan prosedur kerja Whistleblowing System . Aspek perawatan (maintenance ) merupakan aspek yang memastikan bahwa Whistleblowing System ini dapat berkelanjutan dan meningkat efektifitasnya. Currently, the Company is developing Whistleblowing System (WBS) that governs the reporting mechanism for alleged irregularities in the Company as set out in the Implementation Guide GCG policy in PT Pos Indonesia (Persero). Some important things to note in the submission of reports regarding alleged violations include: reporting any suspected violations will be acted upon, the identity of the reporting should be clear, there is no punishment meted out to the complainant unless the complainant engaged in it, maintaining the confidentiality of the complainant, the result delivered the follow-up reporting violations to the Board of Directors and the Board of Commissioners in accordance with the scope and responsibilities of each.

Company develops policies and procedures of Whistleblowing System that cover aspects required to implement and manage WBS particularly associated with protecting Reporting and follow-up treatment. WBS aspects consist of structural aspects, operational aspects, and aspects of care (maintenance). Structural aspect is an aspect that contains the elements of infrastructure Whistleblowing System. Operational aspects are aspects related to the mechanisms and working procedures Whistleblowing System. Aspects of care (maintenance) is an aspect that ensures that the Whistleblowing System can be sustainable and increase effectiveness.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

291

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Manajemen Risiko
Risk Management
Dalam rangka Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai dengan yang telah diamanatkan pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: Per-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara, Direksi berkomitmen membangun dan melaksanakan program manajemen risiko korporasi secara terpadu dan terstruktur. In the implementation of GUG which has been mandated in the Regulation of the Minister of SOEs No.: Per-01 / MBU/2011 on The Implementation of Good Corporate Governance (GCG) On StateOwned Enterprises, the Board of Directors is committed to build and implement corporate risk management programs integratedly and structurally.

Unit yang Ditunjuk Pada dasarnya, masing-masing unit dan bagian Menjalankan Fungsi bertanggung jawab dalam pelaksanaan program Manajemen Resiko

manajeman resiko di lingkungan kerja masingAssigned Units to Run Risk Management masing. Namun demikian Direksi telah memberi Function penugasan kepada unit kerja yang ada dan relevan untuk menjalankan fungsi mitra dalam melakukan penerapan manajemen risiko di semua lini unit kerja termasuk proyek investasi. Adapun unit kerja yang ditunjuk melaksanakan fungsi ini adalah Urusan Manajemen Resiko, Legal, Kepatuhan dan Hubungan Investor yang berada di bawah struktur organisasi Bagian Sekretaris Perusahaan. Dalam setiap pengambilan keputusan Direksi, selalu mempertimbangkan risiko melalui mekanisme penyelenggaraan rapat internal Direksi maupun rapat Direksi dengan senior manajemen dan pihak terkait yang dimuat dalam risalah rapat. Dalam mengambil keputusan selalu berdasarkan pertimbangan dan analisis yang mendasari pengambilan keputusan dengan melalui Feasibility Study / Studi Kelayakan.

Basically, each unit and division was responsible in the implementation of risk management programs in the work place. However, the Directors had assigned to the existing and relevant units to run the function of partners in conducting risk management across all lines of business units including investment projects. The assigned units that were carrying out this function were Affairs Risk Management, Legal, Compliance and Investor Relations under the organizational structure of Corporate Secretary.

The decision of BOC, always considered the risk through the the mechanism of the implementation of internal meetings of Directors, meeting with senior management and related parties. All of these would be included in the treatise of the meeting. Taking the decision would always be based on the consideration and analysis of the underlying decision making through the Feasibility Study.

Pedoman Dengan tujuan untuk mengatur penerapan Manajemen Resiko manajemen risiko di lingkungan perusahaan

Risk Management dan memastikan agar pengelolaan risiko bisnis Guidelines perusahaan dapat berlangsung secara terstruktur dan sistematis maka pada tahun 2012 Perseroan sedang menyusun Pedoman Manajemen Resiko dan ditargetkan akan selesai pada pertengahan tahun 2012.

With an aim to regulate the implementation of risk management in a corporate environment and to ensure that the corporates business risk management could run structurally and systematically, so that in 2012 the Company was drafting the Risk Management Guidelines and was targeted to be completed in mid 2012.

292

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Sebagai wujud komitmen Direksi dalam penerapan manajemen resiko di perseroan, selama periode tahun 2012 ini Perseroan mengadakan berbagai kegiatan yang mendukung penerapan manajemen risiko yaitu menugaskan karyawan yang menangani manajemen resiko untuk mengikuti serangkaian pelatihan manajemen resiko dan diberikan kesempatan untuk melakukan study banding ke perusahaan yang telah menerapkan manajemen resiko. Selain itu Direksi juga mengikutsertakan karyawan Bagian Satuan Pengawasan Intern untuk mengikuti pelatihan audit manajemen resiko. Program pengembangan selanjutnya di tahun 2012, Direksi telah merencanakan untuk membentuk unit tersendiri yang menjalankan fungsi manajemen risiko. GAMBARAN UMUM MENGENAI MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN SISTEM

As our commitment to the Board of Directors in the application of risk management in the corporate, during the period of the year 2012 the Corporate held variety of activities that support the implementation of risk management by assigning employees who who were assigned to perform risk management to follow a series of risk management training and they were be given the opportunity to conduct comparative studies to companies that have implemented risk management. In addition the Board of Directors also includes Internal Audit Section employee training audit for risk management. Further development of the program in 2012, the Board of Directors had planned to form a separate unit that perform the function of risk management.

Program Pengembangan Manajemen Risiko


Risk Management Development Program

OVERVIEW OF THE MANAGEMENT SYSTEM

CORPORATE

RISK

a. Sebagai bagian dari tata kelola Perusahaan, Pemerintah selaku pemegang saham telah menunjukkan komitmennya terhadap pentingnya manajemen risiko. Hal ini dibuktikan dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-1/MBU/2011 tentang Tata Kelola Perusahaan yang baik pada BUMN. b. Langkah antisipatif Direksi untuk mengimplementasikan manajemen risiko Perusahaan telah secara dini dituangkan dalam kebijakannya dalam bentuk Keputusan Direksi PT. Pos Indonesia (Persero) Nomor: KD.22/DIRUT/0407 tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko PT. Pos Indonesia (Persero). c. Pelaksanaan pengelolaan risiko berada dalam kendali Sekretariat Perusahaan dan secara teknis dilakukan oleh Bagian Good Corporate Governance (GCG) dengan level jabatan setingkat Manajer sesuai KD.70/DIRUT/1105 tanggal 29 November 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja PT. Pos Indonesia (Persero) yang pelaksanaannya dipertegas dalam SE.57/ DIRUT/0706 tanggal 7 Juli 2006. d. Menyadari adanya perbedaan esensial antara GCG dengan manajemen risiko,

a. As part of corporate governance, the Government as shareholder has demonstrated its commitment to the importance of risk management. This is evidenced by the enactment of the Minister of SOEs Number: PER-1/MBU/2011 about good corporate governance in SOEs. b. Directors anticipatory steps to implement the corporate risk management has been set out in the policy in the form of decree of the Directors of PT. Pos Indonesia (Persero) Number: KD.22/DIRUT/0407 dated 5 April 2007 on Guidelines for Risk Management of PT. Pos Indonesia (Persero). c. Implementation of risk management is in the control of the Company Secretariat and technically it is performed by the GCG division with the level of manager based on KD.70/ DIRUT/1105 dated 29 November 2005 on the Organization and Administration of PT. Pos Indonesia (Persero) whose implementation is emphasized in SE.57/DIRUT/0706 dated July 7, 2006. d. Recognizing the essential difference between the GCG with risk management,

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

293

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

maka Manajemen memisahkannya dalam 2 (dua) bagian yaitu Bagian GCG dan Bagian Manajemen Risiko akan tetapi dalam kendali Divisi Komunikasi Korporat dan Manajemen Risiko dan masih melaporkan pertanggungjawabannya kepada Sekretaris Perusahaan (Sesper). Hal ini tertuang dalam KD.54/DIRUT/0909 tentang Organisasi dan Tata Kerja PT. Pos Indonesia (Persero) tanggal 9 September 2009. e. Dalam perkembangannya, Manajemen masih menganggap belum cukup vital perannya sehingga levelnya dinaikkan menjadi Divisi tersendiri yaitu Divisi Manajemen Risiko (MR) dan GCG sesuai KD.01/DIRUT/0112 tentang Organisasi dan Tata Kerja PT. Pos Indonesia (Persero). Walaupun secara struktur organisasi, Divisi MR dan GCG masih dalam kendali Sesper, akan tetapi supervisinya langsung dibawah Wakil Direktur Utama. f. Divisi MR & GCG merancang strategi/kebijakan manajemen risiko korporasi, menyusun metodologi identifikasi, memfasilitasi unit kerja dalam pengelolaa risiko untuk setiap tahapan proses bisnis/regulasi dalam bentuk identifikasi, penilaian, pengendalian, dan penanganannya. JENIS RISIKO DAN CARA PENGELOLAANNYA Perusahaan memiliki 2 (dua) kelompok produk yaitu: a. Surat & paket (mail & parcel) dengan lini bisnis: zz Express Mail Service untuk layanan surat/ dokumen dan barang ke luar negeri zz Pos Express zz Pos Kilat Khusus zz Kilat zz Biasa b. Bisnis Jasa Keuangan dengan lini bisnis: zz Pospay dengan varian pembayaran PLN, TELKOM, premi asuransi, PDAM, pulsa ponsel, cicilan kredit KPR, KPM, produk elektronik; zz Wesel terdiri dari weselpos instan (WI), weselpos prima, international money order (IMO), Western Union (WU); zz Giropos;

the Management separates it into two (2) sections: GCG and Risk Management section but under the control of the Division of Corporate Communications and Risk Management and these sections report to the Corporate Secretary (Sesper). This was stated in KD.54/DIRUT/0909 on the Organization and Administration of PT. Pos Indonesia (Persero) dated 9 September 2009. e. During its development, management still considers the role is very vital so that the level is raised into a separate division. It is the Division of Risk Management and GCG based on KD.01/DIRUT/0112 on the Organization and Administration of PT. Pos Indonesia (Persero). Although in the organizational structure, the division of risk management and GCG is still controlled by corporate secretary, the supervision is directly under the Vice President. f. The division of risk management and GCG designs the strategy / corporate risk management policy, formulates identification methodology, facilitates risk management unit to work in all phases of the business / regulation in the form of identification, assessment, control, and treatment. THE TYPE AND MODE OF RISK MANAGEMENT The Company has two (2) groups of products namely: a. Mail and packages with line of business: zz Express Mail Service for mail services / documents and goods abroad zz Pos Express zz Overnight Delivery zz Express zz Regular b. Business with Financial Services business lines: zz Pospay with variant payments for PLN, TELKOM, insurance, taps, mobile phone rate, credit installments mortgage, car loan, electronic products zz Money order consists of weselpos instan (WI), weselpos prima, international money order (IMO), Western Union (WU); zz Giropos;

294

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

zz Penyaluran Dana; zz Pembayaran Pensiun. Mengingat variasi layanan yang beragam disertai fungsi support yang juga berperan signifikan dalam pengelolaan risiko Perusahaan, maka Perusahaan mencoba membagi menjadi dua kelompok pengelola risiko dalam 2 (dua) bagian yakni Bagian Manajemen Risiko Bidang Keuangan, Teknologi & Bisnis Jasa Keuangan dan Bagian Manajemen Risiko Bidang Surat & Paket dan Dukungan Umum (properti, outlet, sumberdaya manusia, dan lain-lain). Karakteristik proses bisnis mail & parcel sangat berbeda dengan bisnis jasa keuangan, dengan demikian pemetaan risiko untuk masing-masing proses bisnis perlu kehati-hatian mendalam sehingga identifikasi risiko tepat sasaran. Proses bisnis bisnis mail & parcel secara umum mengikuti pola collecting, processing, transporting, delivery dan reporting lebih dikenal dengan istilah CPTDR yang terbagi menjadi 2 (dua) sisi yaitu kiriman outgoing (yang akan dikirimkan ke kantor tujuan) dan kiriman incoming (yang diterima dari kantor asal). Jenis-jenis risiko: Risiko Strategis adalah risiko yang muncul akibat adanya keputusan-keputusan strategis Perusahaan, pelaksanaan keputusan yang tidak sesuai atau dorongan dari luar Perusahaan (lingkungan bisnis) yang dapat berakibat pada bisnis Perusahaan. Risiko strategis dapat berakibat signifikan terhadap pencapaian tujuan strategis Perusahaan. Risiko Operasional adalah risiko yang terdapat dalam kegiatan operasional sehari-hari perusahaan yang baik secara langsung maupun tidak langsung muncul dari ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, orang dan sistem atau dari kejadian di luar kendali perusahaan, termasuk ancaman bencana. Risiko Keuangan adalah risiko yang muncul sebagai akibat adanya penyimpangan atau variasi

zz Distribution of fund zz Payment of pension With various services and supporting functions that also play a significant role in the Companys risk management, the company divides it into two groups of risk management namely risk management in financial, Technology & Business of Financial Services and risk management in Mail & Package and General Support (property, outlets, human resources, etc.).

Characteristics of mail and parcel business process is very different from the financial services business, thus risk mapping for each business process needs to be thorough and careful in order to identify the risk precisely. Mail and parcel business processes generally follow the pattern of collecting, processing, transporting, delivering and reporting - better known as C-P-T-D-R. They are divided into 2 (two) sides namely outgoing shipment (which will be sent to the office of destination) and incoming submissions (received from the office of origin). The types of risk: Strategic risk is the risk resulted by the Companys strategic decisions, improper implementation of decisions or impulse from outside of the company (business environment). The strategic business can result significantly in the achievement of the companys strategic objectives.

Operational risk is the risk in the day-to-day operations of the company either directly or indirectly resulted from inadequate or failed internal processes, people and systems or events beyond the companys control, including the disaster.

Financial risk is the risk that resulted from irregularities or variations of the Companys

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

295

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

dari performansi keuangan Perusahaan yang diakibatkan oleh pergerakan atau gejolak variabel tertentu, seperti nilai tukar, tingkat suku bunga, inflasi, termasuk compliance laporan keuangan. Risiko Legal adalah konsekuensi logis atas kerjasama PT. Pos Indonesia (Persero) dengan pihak lain dalam rangka akuisisi pelanggan, sinergi pemanfaatan infrastruktur (teknologi, sarana, sumberdaya manusia), utilisasi asset, pengadaan barang/jasa, dan lain-lain. Risiko Counterparty adalah risiko yang timbul sebagai konsekuensi adanya perikatan dengan pihak lain. Risiko Reputasi adalah risiko tergerusnya product image (citra produk) dan atau corporate image (citra korporat) sebagai akibat terganggunya kualitas kinerja produk (layanan). Risiko operasional terjadi untuk setiap rantai proses C-P-T-D-R dengan konsekuensi cukup beragam. Pemicu risiko untuk masingmasing rantai proses bermula saat pelanggan mengirimkan surat/paket di kantorpos. Kesalahan umum terjadi saat informasi alamat tidak akurat yang berakibat salah salur ketika disortir. Konsekuensinya, kiriman akan diangkut ke kantorpos tujuan dengan alat transportasi ke arah yang tidak seharusnya sehingga surat/ paket terlambat diterima oleh penerima karena kantorpos yang tidak seharusnya menerima akan meneruskan surat/paket dimaksud ke alamat yang seharusnya, tentu saja setelah terlebih dulu menelusuri alamat yang tepat. Risiko operasional tersebut berdampak strategis karena akan menggerus reputasi (brand) korporasi dan menurunkan daya saing produk. Secara finansial, risiko keuangan muncul karena pelanggan kecewa sehingga beralih ke pesaing dan pada gilirannya menurunkan revenue Perusahaan. Risiko keuangan yang langsung berpengaruh terhadap Perusahaan adalah piutang pendapatan. Hal ini timbul akibat adanya mekanisme pembayaran melalui fasilitas kredit bagi pelanggan korporasi dimana pembayarannya

financial performance caused by the trends of certain variables, such as exchange rates, interest rates, inflation, including compliance financial report. Legal risk is the logical consequence of the cooperation between PT. Pos Indonesia (Persero) and other parties in the context of customer acquisition, infrastructure synergies (technology, facilities, human resources), asset utilization, procurement of goods / services, and others. Counterparty risk is the risk that arises as a consequence of engagement with other parties.

Reputation risk is the risk of decrease of product image and or corporate image (corporate image) as a result of disruption of the quality of products performance (services). Operational risk occurs for each chain of C-PT-D-R process with diverse consequences. Risk triggers for each chain process begins when the customer sends a mail/ package in post office. Common mistake occurs when address information is inaccurate which causes wrong distribution in sorting process. Consequently, the shipment will be transported to different destination so mail/ packeges will be received late by the recipient. It is because the post office that is not supposed to receive the mail/ packages will forward it to the the right address, after tracing the exact address first.

Operational risk has strategic impact as it would damage the reputation (brand) and lower corporate competitiveness. Financially, the financial risks arise due to disappointed customers. They switch to competitors and in turn it will reduce the Companys revenue. Financial risks that directly affect the Company is receivable income. This arises due to the mechanism of payment through credit facilities for the corporate customers in which the payments are not entirely within the time agreed in the contract.

296

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

tidak seluruhnya sesuai dengan waktu yang disepakati dalam kontrak. Risiko operasional lain dimana Perusahaan tidak memiliki alternatif pengganti adalah saat kiriman outgoing diangkut menggunakan kapal laut, dimana kapal laut yang digunakan pada umumnya adalah kapal penumpang. Penggunaan kapal penumpang untuk angkutan kirimanpos karena skedulnya lebih terkendali. Berbeda dengan pesawat udara, keberangkatan kapal penumpang paling cepat 3 (tiga) hari sekali untuk rute yang sama. Hal ini mengakibatkan kirimanpos mengalami penundaan selama waktu tunggu tersebut. Pada selang waktu tunggu tersebut terdapat potensi keberangkatan kapal niaga (kargo atau angkutan barang), namun tidak efektif karena rute kapal niaga tidak selalu sama dengan kapal penumpang. Pengangkutan kirimanpos dengan kapal laut dapat juga dilakukan sepenuhnya menggunakan kapal niaga. Untuk penggunaan kapal niaga tidak bisa secara go show (langsung berjalan sesuai harapan) namun perlu pra kondisi melalui konsolidasi (di Kantorpos menggunakan kontainer) atau di gudang EMKL di kawasan pelabuhan yang semuanya membutuhkan waktu panjang. Kondisi tersebut sulit dikendalikan karena tidak ada alternatif penggunaan alat angkutan laut lainnya. Pengangkutan kirimanpos udara biasanya menggunakan pesawat penumpang, dengan pertimbangan frekuensi, jadwal (jam) kerangkatan, rute penerbangan, dan tarifnya dapat memenuhi SLA bisnis surat dan paket. Risiko muncul ketika kebijakan Penerbangan menetapkan prioritas barang yang diangkut adalah bagasi penumpang, perishable goods, dan barang negara. Dihadapkan dengan situasi seperti ini, kirimanpos yang sudah dimuat dapat diturunkan (unloaded) kembali, akibatnya flight delay untuk kirimanpos dan terlambat tiba di kantor tujuan. Other operational risks in which the Company has no alternative is outgoing shipments which are transported by ship. The ship used in general is passenger ships and it is used because of strict schedule.

Unlike the aircraft, the fastest passenger ship departs 3 (three) days for the same route. This results in delay of post delivery during the waiting time. During the waiting interval, it is potential to depart by commercial ships (cargo or freight), but it is not effective as the routes of commercial ships are not always the same as the passenger ship.

Post delivery freight by ship can also be done entirely using commercial ships. Unfortunatelly, the use of commercial ships can not go show (straight run as expected) but need pre-conditions through consolidation (use containers in the post office) or EMKL warehouse in the port area in which require long time.

The condition is difficult to control because there is no alternative to the use of other marine transport. Air freight of post delivery typically use passenger aircraft, with consideration of frequency, schedule of departures, flight routes, and the charge can meet SLA business letters and packages. Risk arises when a policy of Flight set priority stuff that can be transported is the passengers baggage, perishable goods, and the states goods. Because of this situation, post delivery which is already loaded can be unloaded. In turn, it results in delay and will arrive late at the destination.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

297

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Risiko Delivery: Risiko tidak terantarnya kirimanpos dapat disebabkan oleh alamat tidak jelas, alamat tidak ditemukan akibat adanya pemekaran wilayah dan tingginya pertumbuhan perumahan penduduk, malasnya pengantar, atau dengan sengaja tidak diantar karena berbagai alasan. Risiko Reporting: Kurangnya tingkat kedisiplinan petugas pelaksana dalam mengingput data pada aplikasi web i-POS sehingga status kirimanpos seolah belum sampai pada penerima. Lain halnya dengan proses bisnis bisnis jasa keuangan, risiko diawali dari front end saat interaksi pelanggan dengan petugas loket, back end (data processing di Data Center DC), interaksi sistem antara host Pos dengan host Biller, jaringan koneksi antara Kantorpos/Agen dengan Server di DC dan fungsi Data Recovery Center (DRC). Secara teknikal, risiko di sisi front end berkaitan erat dengan perilaku pemangku kepentingan. Mulai dari top management di pelaksana teknis, supervisi hingga petugas pelaksana rentan sekali terjadinya risiko. Kecenderungan pemangku kepentingan tersebut antara lain menggabungkan pekerjaan dalam satu bagian dan menitipkan password kepada salah seorang petugas pelaksana, sehingga memungkinkan petugas terkait dapat melakukan fraud. Teknisnya, pelaku memiliki akses terhadap saldo pemegang rekening dan memiliki kapasitas untuk menarik saldo dan/atau memindahbukukan ke rekening tertentu. Risiko operasional lainnya, akibat perangkat keras (hardware: PC/notebook/laptop) hang, jaringan (network) disconnect/time out, aplikasi error, atau server down. Kedua jenis risiko operasional tersebut berdampak strategis karena mengakibatkan turunnya kredibilitas (reputasi) dan peta kompetisi Perusahaan dan secara finansial pada gilirannya menurunkan revenue. Risiko keuangan juga terjadi khususnya masalah

Delivery risk: The risk of undelivered post delivery can be caused by unclear address, the address can not be found due to the expansion of residential areas and high population growth, the laziness of courier, or other various reasons

Reporting Risk: A lack of officers discipline to input data on i-POS web application results the status of post delivery that is not updated.

Different from the financial services business process, risk is started from front end (customers interaction with the clerk), the back end (data processing in the Data Center - DC), the interaction system between the host Post and the host Biller, a network connection between Post office/ Agent and Server in DC and the function of Data Recovery Center (DRC). Technically, the risk on the front end is closely related to the behavior of stakeholders. Starting from the top management in the technical implementation, supervisor, and field officer are vulnerable to risks. The tendencies of the field officer are combining the work in one section and leaving the password to other officer, so that it allows the related officer to perform fraud. Technically, the doer has access to the balance of the account holder and has the capacity to withdraw the balance and / or transfer to a specified account.

Other operational risks are because the hardware (hardware: PC / notebook / laptop) is hang, network disconnects (time out), application is error, or server is down. Both types of operational risk cause strategic impact because they decline the credibility (reputation) and competitions map of the company and financially reduce revenue. Financial risk is also occured particularly in the liquidity of the company. It is because the deposit

298

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

likuiditas Perusahaan terganggu akibat setoran yang terjadi di kantorpos cabang baru efektif paling cepat keesokan harinya karena jarak antara kantorpos cabang dengan Kantorpos Pemeriksa (Induknya) berjauhan. Outstanding hasil setoran pembayaran sangat material jumlahnya. Berbeda dengan risiko counterparty bisnis surat & paket, risiko counterparty bisnis jasa keuangan bersifat sangat strategis karena interaksi antara host Pos dengan host Biller berlangsung setiap hari kerja secara real time on line. Cara pengelolaan: Sejalan dengan pengelompokan bisnisnya, Perusahaan membagi dua cara pengelolaan risiko: 1. Dengan telah mendarah-dagingnya terminologi CPTDR di kalangan internal, cara pengelolaan risikonya pun dipetakan sesuai dengan masing-masing rantai proses tersebut antara lain: a. Pada tahap collecting petugas loket (front liner) telah memastikan bahwa: zz Hardware, spesifikasi perangkat support terhadap sistem secara keseluruhan; zz Operating system kompatibel dengan aplikasi layanan; zz Network, jaringan koneksi tersedia dan bandwidth-nya mencukupi untuk berinteraksi dengan middle end dan/ atau back end; zz Brainware, well trainned (computer literate dan mampu menyelesaikan trouble shooting); zz Alamat penerima dan pengirim dikonfirmasikan kepada pengirim telah tepat dan benar berikut kodepos sebagai upaya service excellence; zz Input data pada aplikasi i-POS dientry setelah proses konfirmasi; b. Pada tahap processing: zz Petugas khusus yang menyerahkan kiriman outgoing telah memastikan bahwa: -- Jumlah kiriman fisik sesuai dengan jumlah yang tertulis dalam i-POS bukti serah;

from branch office can be effective the next day and the distance between the branch and Examiner post office is apart. The Outstanding of deposit are very material for the company.

In contrast to the counterparty risk of business letters and packages, financial services business counterparty risk is very strategic because the interaction between the host Post by host Biller takes place every weekday in real time on line How to manage: In line with its grouping business, the Company divides risk management into 2 (two): 1. Because the term of CPTDR is very familiar among internal, the risk management is also mapped based on each chain process includes: a. At the stage of collecting, the clerk (front liner) has ensured that: zz Hardware, software specification support to the system as a whole zz The operating system is compatible with the application service; zz Network, network connection is available and the bandwidth is sufficient to interact with the middle end and / or back end; zz Brainware, well trainned (computer literate and able to complete trouble shooting); zz The recipients and the senders address, and the postcodes have been confirmed to the sender correctly as an effort of service excellence; zz Input data on i-POS web application after confirmation process; b. In the processing stage: zz Special officer who handed outgoing shipment has ensured that: -- The number of physical shipment is in accordance with what has written in the i-POS proof of delivery;

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

299

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

zz Petugas yang menerima kiriman outgoing (petugas sortir) telah memastikan bahwa: -- Jumlah kiriman fisik sesuai dengan jumlah yang tertulis dalam i-POS bukti serah; -- Menandatangani i-POS bukti serah sebagai tanda validitas; -- Sortir kiriman sesuai pigeon hole tujuannya; -- Pemeriksaan uji petik sebagai bukti penendalian oleh Supervisor; -- Memasukan kiriman ke dalam kantongpos dan/atau anak kantong sesuai jadwal tutupan pos yang telah ditetapkan; -- Pembuatan i-POS bukti serah kepada pihak petuas angkutan. c. Pada tahap transporting: Moda transportasi yang digunakan untuk mengangkut kiriman terdiri dari pesawat udara, kapal laut dan angkutan darat seprti armada milik Perusahaan/kontrak charter, kereta api, bis dan lain-lain. zz Pengelolaan risiko alat angkutan udara, telah tertuang dalam kontrak (perjanjian) dan dipastikan bahwa: -- Agen penerbangan sepakat dengan service level agreement (SLA) yang dijanjikan kepada pelanggan; -- Tersedianya alotment dan flight scheduled sesuai SLA; -- Alternatif mengikutsertakan kirimanpos dengan next fligth schedule pesawat milik maskapai yang sama saat terjadi delay; -- Pemanfaatan maskapai lainnya jika karena satu dan lain hal tidak memungkinkan menggunakan pesawat sesuai jadwal. zz Pengelolaan risiko alat angkutan laut Mengingat kirimanpos yang diangkut dengan kapal laut adalah layanan paketpos biasa sehingga moda transportasi laut berupa angkutan penumpang dengan alternatif angkutan niaga dan tidak alternatif pilihan yang lain, maka keduanya tetap digunakan.

zz The officer who receives the outgoing delivery (sorting workers) has ensured that: -- The number of physical shipment is as the same as number written in the i-POS proof of delivery; -- Signing i-POS as an evidence of validity; -- Sorting items based on destination hole pigeon; -- Examination test as evidence of control by the Supervisor; -- Put the delivery into kantongpos (bag) and / or sub kantongpos depends on schedule; -- Preparation of i-POS proof of delivery to freight officer. c. At the transporting stage: Modes of transportation used to transport the shipment consists of aircraft, ships and land transport such as the companys armada, charter contract, trains, buses and others. zz Risk Management of air transport equipment, has stated in the contract (agreement) and confirmed that : -- Airlines agent agreed with service level agreement (SLA) that was promised to the customer; -- Availability of time alotment and flight schedule based on SLA; - - Alternatives to include post delivery into the next flight schedule owned by the same airlines during the delay; -- Use of other airlines if for some reason it is impossible to use aircraft as scheduled. zz Risk management of sea freight Considering post delivery that are transported by ship is a regular service so that sea transportation modes is passengers transportation or alternatively use commercial transportation and if there is no other choice, then both are still used.

300

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

zz Pengelolaan risiko alat angkutan darat Alternatif pengganti moda transportasi darat cukup banyak sehingga penanganan risiko relatif terencana dengan baik. d. Pada tahap delivery zz Proses distribusi: zz Perusahaan harus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang standar penulisan alamat yang benar; z z Perusahaan harus memiliki data base jalan antar dan senantiasa updated ; zz Perusahaan harus memiliki peta wilayah antara disesuaikan dengan perkembangan pemekaran wilayah dan pemukiman penduduk. e. Pada tahap reporting zz Khusus untuk beberapa kantorpos yang telah menggunakan delivery channel (Portable Data Terminal PDT) untuk mempercepat akselerasi proses status kiriman oleh pelanggan, walaupun untuk saat ini masih batch file, belum real time on line. zz Imbauan secara gradual dan intensif untuk mengingatkan petugas pelaksana agar secara rutin tiap akhir dinas bahwa kirimanpos telah berhasil diantar dan langsung diinput kedalam aplikasi web i-POS. 2. Mengingat proses bisnis bisnis jasa keuangan lebih dari 90% melibatkan sistem teknologi, maka treatment atas risiko cenderung lebih bersifat spesifik, antara lain: a. Di sisi front end telah dipastikan (terjamin) bahwa: zz Hardware, spesifikasi perangkat support terhadap sistem secara keseluruhan; zz Operating system kompatibel dengan aplikasi layanan; zz Network, jaringan koneksi tersedia dan bandwidth-nya mencukupi untuk berinteraksi dengan middle end dan/ atau back end; zz Brainware, well trainned (computer literate dan mampu menyelesaikan trouble shooting);

zz Risk management of land transportation Alternative for land transportation modes are many so that risk management is relatively well planned. d. At the delivery stage zz The distribution process: zz Company has to disseminate to the public about the standards of writing correct address; zz The company should have a database of the street and constantly update the data; zz The company should have a customized map of the residential and the expansion area. e. At the reporting stage zz Some post offices have used the delivery channel (Portable Data Terminal - PDT) to accelerate the process of shipment status by customers. At this moment, it is still a batch file, not real time on line. zz Gradually and intensively remind the field officers to directly input the information into the i-POS web application if post delivery has successfully delivered.

2. More than 90% of the financial service business process involves technology systems so that the treatment of risk tends to be more specific, namely: a. At the front end it has been confirmed (assured) that: zz Hardware, hardware specification supports the whole system; zz The operating system is compatible with the service application; zz Network, network connection is available and the bandwidth is sufficient to interact with the middle end and / or back end; zz Brainware, well trained (computer literate and able to complete trouble shooting);

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

301

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

zz One time password (OTP) yang memerintahkan supervisor/manajer pelayanan untuk me-reset password setiap hari sebagai langkah antisipasi menghindari terjadinya fraud. b. Di sisi middle end telah dipastikan (terjamin) bahwa: zz Hardware, spesifikasi perangkat support terhadap sistem secara keseluruhan; zz Capacity, kapasitas server akomodatif terhadap peak transaction atau terhadap hasil conquerent test; zz Network, jaringan koneksi tersedia dan bandwidth-nya mencukupi untuk berinteraksi dengan back end dan front end; zz Brainware, programmer dan/atau analyst; zz Sarana pendukung, kondisi ruangan, electricity supply cukup termasuk back up-nya, stabilitas cooling system dan lain-lain. c. Di sisi back end (DC) telah dipastikan (terjamin) bahwa: zz Hardware, spesifikasi perangkat support terhadap sistem secara keseluruhan; zz Software, operating system compatible dengan aplikasi midde end dan front end; zz Capacity, kapasitas server akomodatif terhadap peak transaction termasuk kemungkinan tambahan transaksi hasil akuisisi pelanggan baru; zz Network, bandwidth cukup dan multi operator sebagai back up jaringan koneksi; zz Brainware, pengelolanya certified officer zz Manajemen DC & DRC, data base terkelola dengan baik, host Pos dengan host biller connected dan compatible, DRC berfungsi mirroring terhadap DC termasuk jaringan koneksinya tersedia dengan bandwidth cukup, sarana pendukung memadai seperti pasokan listrik termasuk back up-nya, cooling system stabil, petugas pelaksana well trainned.

zz One-time password (OTP) ordered the supervisor/manager of the service to reset the password every day as a precaution to avoid the occurrence of fraud. b. At the middle end it has been confirmed (assured) that: zz Hardware, hardware specification supports the whole system; zz Capacity, server capacity accommodates the peak transaction/ conquerent test result; zz Network, network connection is available and the bandwidth is sufficient to interact with the back end and front end; zz Brainware, programmers and/or analysts; zz Supporting facilities, room conditions, including sufficient electricity supply and the back up, stability of cooling system and others. c. At the back end (DC), it has been confirmed (assured) that: zz Hardware, hardware specification supports the whole system; zz Software, operating system is compatible with middle end and front end applications; zz Capacity, the server capacity is accomodative to the peak transaction including the possibility of additional transaction from new customer acquisition result; zz Network, sufficient bandwidth and multi-operator as a back-up network connection; zz Brainware, the manager is a certified officer; zz DC & DRC management, the wellmanaged database, host post and host biller are connected and compatible, DRC functions as mirror toward the DC including the availability of network connections with sufficient bandwidth, sufficient supporting facilities such as power supplies including the back up, stable cooling system, well trainned field officer.

302

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

3. Pelatihan dan Seminar Beberapa pelatihan, seminar atau workshop yang telah diikuti oleh Tim Divisi Manajemen Risiko dan Good Corporate Government dalam upaya melengkapi kompetensi dan kapasitas, antara lain: a. Workshop Enterprise Risk Management b. Fraud Auditting c. Risk Control Self Assessment (RCSA) d. Risk Governance 4. Benchmarking Berdasarkan informasi dari penyelenggara workshop, kami melakukan benchmarking pengelolaan risiko Perusahaan berbasis Enterprise Risk Management (ERM) ke PT. Timah (Persero) Tbk., pada bulan September 2012 sebagai upaya pencarian best practice implementasi pengelolaan risiko Perusahaan. Secara esensial, pengelolaan risiko korporasi PT. Timah (Persero) Tbk berbasis ERM dengan bantuan konsultan relatif berhasil walaupun masih terus dikembangkan. Pembagian tugas pokok yang clear antara Manajemen Risiko Usaha dan Investasi (MRUI) sebagai unit kerja yang memfasilitasi pengelolaan risiko Perusahaan dengan unit kerja lainnya. Relevansinya, hasil benchmarking menjadi salah satu rujukan implementasi dengan beberapa penyesuaian secara situasional. 5. Review atas efektivitas Sistem Manajemen Risiko Perusahaan a. Hasil sementara asesmen penerapan GCG Tahun 2012 oleh BPKP yang menyatakan bahwa ada peningkatan nilai jika dibandingkan dengan hasil asesmen Tahun 2010.

3. Training and Seminars Some training, seminar or workshop has been followed by the Division of Risk Management and Good Corporate Government in order to complete the competency and capacity, namely: a. Workshop Enterprise Risk Management b. Fraud Auditting c. Risk Control Self Assessment (RCSA) d. Risk Governance 4. Benchmarking Based on information from the workshop organizers, we benchmark the Enterprise Risk Management (ERM)-based Company at PT. Timah (Persero) Tbk, on September 2012 to seek the implementation of best practice of the Companys risk management. Essentially, corporate risk management of PT. Timah (Persero) Tbk that is based on ERM is relatively successful with the help of consultants, but it still being developed. Division of the main tasks is clear between Business Risk and Investment Management as a work unit that facilitates the Companys risk management with other work units. The result of benchmarking become the reference with some situational adjustments.

5. Review on the effectiveness of the Companys Risk Management System a. The temporary assessment results of the GCG implementation in 2012 by State Controller Agency states that there is a value increase when it is compared with the assessment results in 2010.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

303

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

b. Fraud Profile

b. Fraud Profile Data Fraud Tahun 2012 Berdasarkan Jenis Layanan


Fraud Data in 2012 Based on Services

No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Jenis
Kas Wesel Giro Lain-Lain Peny. Dana Pensiun Perampokan SOPP Tabanas BPM Suratpos Paketpos JUMLAH

PERB
PERB
61 7 7 13 3 13 4 4 4 8 2 3 129

BSU
BSU
9.509.428.678 6.862.262.203 3.960.423.176 2.527.300.407 1.172.230.078 796.549.885 636.360.970 467.364.115 402.298.328 161.704.275 79.291.500 76.116.708 26.651.330.323

%
35,68 25,75 14,86 9,48 4,40 2,99 2,39 1,75 1,51 0,61 0,30 0,29

Types of Services
Kas Wesel Giro Others Peny. Dana Pension Robbery Sopp Tabanas Bpm Suratpos Paketpos TOTAL

Pelaku Fraud Berdasarkan Posisi


Fraud Doer Based on Position

No
1 2 3 4 5 6 7

Jenis
Supervisor Ka KPC Petugas Loket Staff Front Office Pengantar Staff Back Office Lainnya JUMLAH 129 23 53 27 10 3 4 9

%
17,83 41,09 20,93 7,75 2,33 3,10 6,98 100,00 TOTAL

Types
Supervisor Head of KPC Counter Staff Front Office Staff Courier Back Office Staff Lainnya

Pelaku Fraud Berdasarkan Jenis Kelamin


Fraud Doer Based on Gender

No
1 2

Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan JUMLAH

Jumlah
Amount
117 12 129

%
90,70 9,30 100,00 TOTAL

Gender
Male Female

304

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Pelaku Fraud Berdasarkan Usia


Fraud Doer Based on Age

No
1 2 3 4 5 6 7

Kelompok Usia
50 s/d 54 45 s/d 49 40 s/d 44 35 s/d 39 30 s/d 34 25 s/d 29 20 s/d 24 JUMLAH

Jumlah
Amount
11 51 47 10 8 2 0 129

%
8,53 39,53 36,43 7,75 6,20 1,55 100,00 TOTAL

Age
50 s/d 54 45 s/d 49 40 s/d 44 35 s/d 39 30 s/d 34 25 s/d 29 20 s/d 24

Pelaku Fraud Berdasarkan Status


Fraud Doer Based on Status

No
1 2

Status Pegawai
Tetap Tidak Tetap/Tko JUMLAH

Jumlah
Amount
125 4 129

%
96,90 3,10 100,00

Status
Permanent Not Permanent /Contract TOTAL

Distribusi Karyawan Pos per Desember 2012


Distribution Pos Officers per December 2012

No
1 2 3 4 5 6 7

Kelompok Usia
50 56 45 49 40 44 35 39 30 34 25 29 20 24 JUMLAH

Jumlah
Amount
4.096 6.752 5.337 1.687 1.073 916 309 20.170

%
20,31 33,48 26,46 8,36 5,32 4,54 1,53 100,00

Age Interval
50 56 45 49 40 44 35 39 30 34 25 29 20 24 TOTAL

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

305

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Catatan: zz Berdasarkan layanan yang diekelola, kontribusi layanan jasa keuangan memegang peranan dengan nilai Rp 13.661.127.785,00 atau 51,26% terhadap Fraud; zz Berdasarkan kelompok usia, karyawan Pos terdistribusi optimal pada kelompok usia 40 sampai dengan usia 49 sebanyak 12.089 orang atau 59,94%; zz Berdasarkan kelompok usia, pelaku fraud didominasi usia 40 sampai dengan 49 tahun yaitu sebanyak 98 orang atau 75,97%; zz Berdasarkan level jabatan, mayoritas pelaku fraud adalah pemegang posisi managerial (supervisor dan kepala kantorpos cabang) sebanyak 76 orang atau 58,92%. Sementara pelaksana teknis sebanyak 37 atau 28,68%. Memperhatikan catatan tersebut di atas dapat dianggap bahwa karyawan pos saat ini potentially committed to doing fraud. Kondisi demikian, patut diwaspadai probabilitas (likelihood) terjadinya fraud oleh karyawan tetap laki-laki pada usia dimaksud. c. Manajemen Fraud z z Outsourcing proses pick up dan delivery kiriman remise dari kantorpos pemeriksa ke kantorpos cabang secara timbal balik kepada pihak perbankan. Yang sudah berjalan adalah Area IV Jakarta dan Area XI Makassar dengan PKS Nomor: 1494/ CMD/X/12-1786/RITEL/2012 dan Nomor: 209/RITELX/2012-045/ PKS/MKS.UT/POA/XI/2012 tanggal 1 November 2012 zz Divisi Manajemen Risiko dan GCG telah menyampaikan positioning paper kepada unit terkait perihal materi rekomendasi untuk menyempurnaan standard operating procedure (SOP); zz One time password (OTP) yang memerintahkan supervisor/manajer pelayanan untuk me-reset password

Notes: zz Based on types of services, contribution of financial services against Fraud is Rp 13,661,127,785.00 or 51.26%;

zz By age group, the optimal distributed Postal employees in the age group of 40 to 49 is 12.089 people or 59.94%;

zz By age group, the Fraud doer dominated by age 40 to 49 years is 98 people or 75.97%; z z Based on the position, the majority of Fraud doer who hold managerial position (the supervisor and head of branch) is 76 people or 58.92%. While the technical officer is 37 or 28.68%. Concerning the above records, it can be considered that the current postal employees are potentially committed to doing fraud. This condition, should anticipate the probability (likelihood) of doing fraud by male permanent employees at the age group. c. Fraud Management zz Outsourcing process of pick-up and delivery from examiner post office to branch post office is reciprocally checked to the banks. The process that has been running is Jakarta Area IV and Area XI Makassar with Cooperation agreement Number: 1494/CMD/X/12-1786/RITEL/2012 and Number: 209/RITELX/2012-045/ PKS/MKS.UT/POA/XI/2012 dated 1 November 2012. zz Division of Risk Management and GCG has delivered a positioning papers to related units on recommendation matter to complete standard operating procedure (SOP); zz One-time password (OTP) orders the supervisor / manager of the service to reset the password every day as a

306

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

setiap hari sebagai langkah antisipasi menghindari terjadinya fraud. zz Review pengelolaan risiko atas diterbitkannya Surat Perintah Kerja (SPK) dan Perjanjian Pelaksanaan Kerjasama pengadaan barang dan jasa sebagai tindak lanjut dari pengumuman pemenang setelah proses pengadaan tuntas; zz Peningkatan knowledge, skill, dan attitude pelaksana teknis dan supervisor termasuk kepala kantorpos cabang; zz Pemberlakuan Sistem Manajemen Kinerja Individu (SMKI) untuk menilai kinerja karyawan dan Sistem Manajemen Kinerja Unit (SMKU) yang secara bertahap diterapkan di Area dan Pelaksana Teknis; zz Peningkatan reward bagi karyawan dalam bentuk fasislitas car ownership program (COP) bagi para vice president (VP), pembayaran tunjangan kinerja unit untuk seluruh karyawan; zz Menyusun kebijakan tentang wishleblowing system, yang akan diselesaikan pada Triwulan kedua Tahun 2013. zz Rencana implementasi SAP FICO pada Triwulan kedua 2013. zz Menyusun risk register sebagai basis utama penetapan risk profile Perusahaan mulai triwulan pertama 2013. d. Periodisasi Manajemen Risiko Perusahaan zz Tahun 20092011 merupakan periode risk awareness di setiap layer organisasi; zz Tahun 2012 2013 merupakan periode implementasi risk identification zz Tahun 2014 Risk mapping zz Tahun 2015 Implementasi total ERM zz Tahun 2016 Asessment

zz

zz

zz

zz

zz

precaution to avoid the occurrence of fraud. Review of risk management on the issuance of Work Order and the Cooperation Agreement on the Implementation of goods and services procurement as a follow up to announce the winner after a thorough procurement process; Developing knowledge, skills, attitude of the technical officers and supervisors, including the head of the branch office; Enforcement of Individual Performance Management System to assess employees performance and Unit Performance Management Systems which are gradually applied in the area and technical officers; Increasing reward for the employees in the form of car facilities ownership program for the vice president (VP), the payment of bonuses to all employees of the unit; Developing wishleblowing system policy, which will be completed in the second quarter in 2013.

zz Planning to implement SAP FICO in the second quarter of 2013. zz Developing risk register as the main base of the Companys risk profile determination that will begin at the first quarter of 2013. d. Periodization of Companys Risk Management zz Year 2009 2011 was a period of risk awareness at every layer of organization; zz Year 2012 2013 was a periode of risk identification zz Year 2014 Risk mapping z z Year 2015 total ERM implementation zz Year 2016 Asessment

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

307

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Prospek Usaha
Business Prospect
308
Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

we apply the standards of good corporate governance to be a P rofessional company

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

309

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Prospek PT Pos Indonesia (Persero)


The Prospect of PT Pos Indonesia (Persero)
Keberadaan Pos Indonesia sebagai network company dititikberatkan pada jaringan yang dimilikinya. Jaringan Pos Indonesia mampu menjangkau hingga ke pelosok terjauh Nusantara (last mile) menjadi tulang punggung dalam keseluruhan layanan yang ditawarkan oleh Pos Indonesia. Agar mampu memperkuat bisnisnya sehingga dapat menjadi network company unggulan, Pos Indonesia akan membutuhkan fleksibilitas untuk dapat menangkap peluang kerja sama dengan pelaku industri, dengan berbagai bentuk kemitraan yang sesuai dengan kebutuhan. Pos Indonesia merencanakan membentuk beberapa anak perusahaan berupa perseroan terbatas untuk dapat mengakomodasi kebutuhan kecepatan pengambilan keputusan. Dengan membentuk perseroan-perseroan terbatas yang dinaungi oleh suatu perusahaan holding pada saat kondisi layak dan memungkinkan di masa depan, diharapkan perusahaan dapat meningkatkan keunggulan kompetitif dengan fokus dan skala usaha yang lebih ekonomis. Selain itu, pengelompokan anak-anak perusahaan tersebut ke dalam suatu holding juga akan menciptakan corporate leverage sehingga dapat meningkatkan bargaining position perusahaan dan menciptakan sinergi yang optimal melalui integrasi vertikal. Anak perusahaan baru yang direncanakan untuk dibentuk adalah PT Pos Kurir Indonesia (menangani bisnis surat dan paket), PT Pos Jasa Keuangan (menangani bisnis jasa keuangan), PT Postmart Indonesia (menangani bisnis ritel), PT Pos Properti Indonesia (menangani bisnis properti), dan PT Pos Hospitality. Anak perusahaan baru tersebut akan melengkapi jajaran anak perusahaan yang telah didirikan yaitu PT Pos Logistik Indonesia dan PT Bhakti Wasantara Net (BWN). Dengan rancangan tersebut, Pos Indonesia di masa depan akan menjadi salah satu perusahaan BUMN dengan jaringan yang paling luas dan menjangkau seluruh pelosok Indonesia melalui: The existence of PT Pos Indonesia as a network company is focused on its network. Pos Indonesia network is capable of reaching up to the fartest corners of the archipelago (last mile), becomes a backbone of the overall service offered by Pos Indonesia. To be able to strengthen its business so that it can serve as a flagship network company, Pos Indonesia will need the flexibility to be able to capture the opportunities of cooperation with industry players, with various forms of partnerships as needed. Pos Indonesia plans to establish several subsidiary companies in the form of a limited liability company to be able to accommodate the needs of decision-making speed. By forming limited liability corporations shaded by a holding company in feasible and possible conditions in the future, it is expected for the company to increase the competitive advantage with a more economical focus and scale. Moreover, the grouping of subsidiary companies into a holding would also create corporate leverage so as to improve the bargaining position of the company and to create optimal synergies through vertical integration.

New subsidiary companies planned to be formed are PT Pos Kurir Indonesia (handling business mails and packages), PT Pos Jasa Keuangan (dealing with financial services business), PT Postmart Indonesia (handling retail business), PT Pos Properti Indonesia (handling business property), and PT Pos Hospitality. The new subsidiaries will complement the series of subsidiaries has been established, namely PT Pos Logistik Indonesia and PT Bhakti Wasantara Net (BWN). With the draft, Pos Indonesia in the future will be one of the state-owned companies with the most extensive network and reach all corners of Indonesia through:

310

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

zz layanan pengantaran surat, zz layanan pengantaran barang melalui Pos Kurir (paket) maupun Pos Logistik, zz layanan keuangan untuk kebutuhan pengiriman uang dan pembayaran tagihan melalui Pos Jasa Keuangan, zz didukung oleh optimasi jaringan fisik melalui Pos Properti dan diversifikasi usaha melalui Pos Hospitality dan Post Mart untuk meraih kesempatan, zz dan dihubungkan oleh TI terintegrasi bersinergi dengan BWN. Lebih lanjut, keterkaitan antar rantai proses dari masing-masing lini bisnis Pos Indonesia merupakan konsekuensi logis dari kebutuhan untuk bersinergi dan berintegrasi seperti yang diilustrasikan berikut ini:

zz mail delivery service, zz delivery service of goods through Pos Kurir (package) or Pos Logistik, z z financial services to the needs of remittances and bill payments via Post Financial Services, zz supported by the optimization of physical network through Pos Properti and business diversification through Pos Hospitality and Post Mart to grab the opportunity, zz and connected by an integrated IT in synergy with BWN. Furthermore, the relationship between the process chains from each business line of Pos Indonesia is a logical consequence of the need for synergy and integration as illustrated below:

Stuktur Bisnis ke Depan


Future Business Structure

Pos Kurir Indonesia

Pos Logistik Indonesia

Pos Jasa Keuangan Indonesia

Pos Ritel Indonesia

Pos Property Indonesia

PT Bhakti Wasantara Net

PSO Mail Parcel Commercial Mail AdMail

Warehousing Freight Forwarding Regulated Agent Distribution

Remitance Pospay Bank Channeling Fund Distribution

E-commerce Post Shop Pos Market Chain (Rural Logistic)

Aset Management Hospitality

Networking Internet Content

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

311

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Kerja sama dan sinergi antara lini bisnis sangat kritikal diperlukan oleh Pos Indonesia untuk menghadapi persaingan dan menjadi network company unggulan. Hal ini dilatarbelakangi oleh interkoneksi dan keterhubungan masing-masing lini bisnis yang saling mendukung satu sama lain. Pengiriman surat, barang, dan jasa keuangan yang didukung oleh jaringan fisik, kantor pos, agen

Cooperation and synergies between business lines is critically required by Pos Indonesia to face the competition and became the flagship company network. This is motivated by interconnection and interconnectedness of each line of business that support each other mutually. Delivery of mail, goods, and financial services are backed by a physical network, post

Bisnis Warehousing
Warehousing Business

Formulasi strategi warehouse


Warehousing strategy formulation

Perencanaan dan pemilihan site warehouse


Warehousing planning and site selection

Implementasi dan scheduling


Implementation and scheduling

Bisnis Transportasi
Transportation Business

Formulasi strategi logistik


Logistic strategy formulation

Perencanaan network logistik


Logistic network planning

Implementasi dan scheduling rencana network


Implementation and scheduling of networking plan

Bisnis Surat dan Paket


Mail and Parcel Business

Formulasi strategi surat dan paket


Mail and Parcel strategy formulation

Perencanaan pengelolaan network


Network planning and management

Implementasi dan scheduling rencana network


Network plan implementation and scheduling

C
Collection
Collection

Bisnis Retail
Retail Business

Formulasi strategi retail


Retail strategy formulation

Perencanaan network dan pemilihan site


Network planning and site selection

Implementasi rencana network retail


Implementation of network retail plan

Bisnis Properti
Property Business

Formulasi strategi pengelolaan aset


Assets management strategy formulation

Perencanaan dan penentuan fungsi


Function planning and definition

Benchmark harga dan feasibility study


Benchmark price and feasibility study

Roadshow dan mencari aliansi


Roadshow and alliances search

Bisnis Jasa Keuangan


Financial Service Business

Formulasi strategi jasa keuangan


Financial service strategy formulation

Perencanaan footprint dan pemilihan site


Footprint planning and site selection

Formulasi strategi operasional


Operational strategy formulation

Operasi outlet dan agen


Outlet and agent operational

JV BankPos
JV BankPos

Formulasi strategi bank


Bank strategy formulation

Perencanaan footprint dan pemilihan site


Footprint planning and site selection

Formulasi strategi operasional Pengumpulan dana pihak ketiga


Operational strategy formulation Third party fund collection

312

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

pos, dan dihubungkan oleh jaringan TI secara terintegrasi menjadi gambaran Pos Indonesia sebagai satu kesatuan. Dengan melakukan aktivitas bisnis secara utuh demikian, maka Pos Indonesia dapat menawarkan one stop solution kepada konsumen, sehingga mampu bersaing dan menjadi network company terdepan dalam kancah persaingan.

offices, postal agents, and linked by a network of integrated IT into the image of Pos Indonesia as a whole. By doing such business activities as a whole, Pos Indonesia can offer one stop solution to customers, so it can compete and become the leading network company in the competitive arena.

Transportasi logistik terjadwal


Scheduled logistic transportation

Operasional warehouse
Warehouse operational

Monitoring performa warehouse


Warehouse performance monitoring

Transportasi logistik terjadwal


Scheduled logistic transportation

Monitoring network logistik (utilisasi)


Logistik network monitoring (utilization)

RUTE PRIMER
Primary Route

P1
Mail processing

P2
Bag processing

T
Transportasi
Transportation

P3
Bag processing

P4
Mail processing

D
Delivery
Delivery

Processing pucuk surat Processing kantong

Processing kantong Processing pucuk surat

RUTE SEKUNDER
Secondary Route

RUTE TERSIER
Tertiary Route

Memperoleh supply barang


Acquiring goods supply

Transportasi supply barang terjadwal


Scheduled goods supply transportation

Operasional toko
Store operational

Monitoring performa portofolio toko


Store performance monitoring

Implementasi rencana kerja sama


Implementation of cooperation plan

Operasionalkantor pos
Post office operational

Operasional aset properti


Property asset operational

Transportasi logistik terjadwal


Scheduled logistic transportation

Monitoring performa portofolio


Portofolio performance monitoring

Transportasi logistik cabang terjadwal


Scheduled branch logistic transportation

Pelaksanaan transaksi
Transaction Implementation

Pelaporan dan monitoring performa


Performance reporting and monitoring

Pemberian kredit
Credit distribution

Transportasi logistik dokumen cabang terjadwal


Sceduled transportation of branch document logistic

Operasional cabang bank


Bank branch operational

Pelaporan dan monitoring performa


Performance reporting and monitoring

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

313

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Strategi Strategi Transformasi Bisnis dan unit Pendukung Transformasi selama pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Unit Bisnis dan Unit Pendukung tahun 2012 s.d 2016 seperti digambarkan dalam
Business Unit rumah strategi di bawah ini: Transformation Strategy and Supporting Units

Business Transformation Strategy and Supporting units in the implementation of 2013 Long Term Plan till 2016 as described in the following strategic house:

Transformation Strategy of
SURAT DAN PAKET
Mail and Parcel

STRATEGI TRANSFORMASI
JASA KEUANGAN
Financial Service

LOGISTIK
Logistic

1
Merebut kembali posisi pemimpin pasar bisnis surat dan paket:
Reclaiming the market leader position of mail and parcel service Membangun kembali kepemimpinan Suratpos dan Paketpos
Rebuilding leadership of Suratpos and Paketpos

2
Mengembangkan perusahaan logistik yang efisien dan efektif
Developing an efficient logistic company Membangun Perusahaan Logistik yang efisiensi dan kompetitif
Developing an efficient and competitive logistic company

3
Mempertahankan bisnis jasa keuangan dan memperluas portofolio produk dan layananlayanan Jasa Keuangan
Maintaining financial service business and expanding product and services portfolio of financial service Mempertahankan dan mengembangkan portofolio produk saat ini
Maintaining and developing the current products portofolio

Perluasan portofolio produk dan layanan


Portofolio expansion of products and services

Struktur regulasi yang berkelanjutan dan efisien


Ongoing and efficient regulatory structure

Memaksimalkan kesempatan yang ada


Maximizing existing opportunities

4 5

Mendapatkan kembali pangsa pasar


Regaining market share

Ekspansi bisnis secara in-organic


In-organic business expansion

Menentukan model kerja sama untuk memperluas portofolio produk


Determining cooperation model to expand product portofolio

Mempertahankan basis pelanggan


Maintenance of customer basis

Sinergi bisnis dengan Poslog


Business synergy with Poslog

SISTEM PENDUKUNG
Supporting System

Merevitalisasi Pos Indonesia menjadi perusahaan berkinerja tinggi


Revitalizing PT Pos Indonesia into a high-performance company

Memperkuat program budaya perusahaan dan komunikasi internal


Stenghtening company culture and internal communication program

314

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Tranformasi menjadi leading network company harus ditunjang oleh bisnis yang kuat di masingmasing unit usaha, dengan tetap mengedepankan sinergi anatar unit usaha. Secara ringkas, strategi untuk masing-masing bisnis akan dijabarkan sebagai berikut.

Tranformation to become a leading network company should be supported by a strong business in each business, while promoting synergy between business units. In summary, the strategy for each business will be outlined as follows.

POS INDONESIA
Pos Indonesia
RITEL
Retail

PROPERTI
Property

TEKNOLOGI INFORMASI
Information Technology

4
Menambah jaringan Kantor Pos dan mengembangkan portofolio produk dan layanan bisnis ritel:
Additioning Post Office Network and expanding products and services portofolio of Retail business

5
Mengoptimalkan nilai dan utilisasi aset properti:
Optimizing value and utilization of property assets Mengoptimalkan nilai aset properti bagi pihak internal dan eksternal
Optimizing property assets value for internal and external parties

6
Revitalisasi dan pengembangan bisnis PT BWN
Business revitalizing and developing of PT BWN Penyehatan PT BWN
Restructuring of PT BWN

1
Mempertahankan dan mengambangkan portofolio produk ritel saat ini serta bisnis ritel baru berbasis on-line
Maintaining and expanding the existing retail products portofolio and new online-based retail business

Menyempurnakan kontrol serta pengawasan yang lebih baik terhadap kinerja unit bisnis
Completing a better control and monitoring on business unit performance

Peningkatan dan pengambangan portofolio bisnis


Enhancement and Development of business portofolio

Menambah jumlah Kantor Pos


Additioning the optimized number of post office

Memperbaiki kualitas layanan outlet


Improving the quality of outlet service

Meningkatkan efisiensi organisasi dan kapabilitas sumber daya manusia


Improving organizational efficiency and human recource capabilities

Integrasi sistem TI melalui perencanaan yang menyeluruh


Integrating IT system through a comprehensive planning

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

315

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Mail and paket standar dan layanan prima atau premium Parcel Business (termasuk surat premium), sejalan dengan tren industri pos global, yaitu pengguna layanan pos di Indonesia saat ini dan di masa depan menginginkan kecepatan dan ketepatan. Segmen utama yang ditargetkan adalah pelanggan korporat mencakup industri perbankan, telekomunikasi, asuransi, listrik, dan air bersih. Pos Indonesia akan meningkatkan penetrasi ke pasar korporat dengan layanan-layanan seperti corporate postal management dan Admail (essential mail dan advertising mail) sesuai dengan kebutuhan pelanggan pada segmen ini, yang juga telah terbukti menjadi kontributor pendapatan industri pos di negara yang telah maju. Segmen lain yang menjadi sasaran adalah pasar UKM dan belanja online (e-commerce). Pasar UKM diproyeksikan akan tumbuh semakin kuat, seiring dukungan pemerintah dan dukungan

Bisnis Surat Pos Indonesia menekankan fokus penciptaan dan Paket nilai bisnis surat dan paket pada pengiriman

Pos Indonesia emphasized the focus of value creation in business letter and parcel delivery standards and excellent service pack or premium (including securities premium), in line with the trend of the global postal industry, the postal service users in Indonesia today and in the future want speed and accuracy. The main segments targeted are corporate customers including banking, telecommunications, insurance, electricity, and clean water. Pos Indonesia will increase its penetration into the corporate market with services such as corporate postal management and Admail (essential mail and advertising mail) according to customer requirements in this segment, which has also been shown to be a contributor to the postal industry revenue in a country that has been developed. Other segments of the target are the SME market and online shopping (e-commerce). SME market is projected to grow even stronger, as the support of the government and the

316

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

industri perbankan dalam membangun industri UKM dalam negeri. Pos Indonesia sebagai salah satu engine of growth pembangunan Indonesia dengan cakupan jaringan yang dapat menghubungkan seluruh wilayah Indonesia akan turut serta aktif mengambil peranan penting dalam pertumbuhan industri UKM di Indonesia. Di samping pertumbuhan UKM, pertumbuhan penetrasi internet di Indonesia secara langsung mendorong pertumbuhan e-commerce, didukung dengan masuknya penyedia layanan e-commerce internasional di Indonesia yang akan membuka peluang besar bagi Pos Indonesia sebagai pengantar paket e-commerce yang dapat diandalkan. Secara keseluruhan, layanan surat dan paket Pos Indonesia didukung oleh variasi jenis produk yang beragam dengan berbagai fitur yang berbeda meliputi produk standar, premium (kilat khusus, express dan kiriman korporat atau Admail), dan internasional (EMS, re-mailling, Express post LN, dan Paketpos Cepat & Biasa LN).

banking industry in building SMEs industry in the country. Pos Indonesia as one of Indonesias development engines of growth with the coverage of the network that connects all parts of Indonesia will participate actively taking an important role in the industrial growth of SMEs in Indonesia. In addition to the growth of SMEs, the growth of Internet penetration in Indonesia directly encourages the growth of e-commerce, supported by the inclusion of international e-commerce service provider in Indonesia that will open up great opportunities for Pos Indonesia as a reliable transporter of e-commerce package.

Overall, mails and packages services of Pos Indonesia is supported by a diverse variety of products with different features including standard products, premium (special delivery, express and corporate delivery or Admail), and international (EMS, re-mailling, Express post LN, and Fast & Paketpos Cepat & Biasa LN).

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

317

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Bisnis Logistik Bisnis logistik merupakan konsekuensi logis dari


Logistic Business jasa pengantaran. Pos Indonesia menekankan fokus penciptaan nilai bisnis logistik pada layanan transportasi (freight forwarding) dan pergudangan (warehousing). Pasar yang dituju adalah korporasi dengan fokus industri yang bergantung pada kelancaran rantai pasok seperti: barang elektronik, makanan dan minuman, kertas, sparepart dan perlengakapan otomotif, dan kosmetik. Sebagai upaya sinergi dengan bisnis surat dan paket Pos Indonesia, Pos Logistik akan fokus pada layanan yang membutuhkan kompetensi logistik seperti pergudangan, Full-Truck-Loads (FTL), pengelolaan rantai pasok (Supply Chain Management-SCM), sebagai cargo agent untuk layanan Less-Truck-Loads (LTL), dan juga dapat menjadi penyelenggara jasa transportasi primer darat, laut, dan udara bagi Pos Indonesia.

Logistics business is a logical consequence of the delivery service. Pos Indonesia emphasizes the focus on value creation of logistics business on transport services (freight forwarding) and warehousing. Target markets are corporations with a focus on industries that depend on the smoothness of the supply chain such as: electronics, food and beverage, paper, spare parts and automotive supplies, and cosmetics.

As a business synergy with mail and parcel services of Pos Indonesia, Post Logistics will focus on services that require logistic competencies such as warehousing, FullTruck-Loads (FTL), supply chain management (SCM), as a cargo agent for Less -TruckLoads (LTL) service, and also can be a primary provider of transportation services by land, sea, and air for Pos Indonesia. Meanwhile,

318

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Sementara itu, bisnis surat dan paket Pos Indonesia akan terfokus pada layanan pengiriman surat dan paket dengan berat tidak terbatas (unlimited). Bila pada kegiatan operasinya layanan surat dan paket Pos Indonesia membutuhkan transportasi khusus, maka Pos Logistik dapat bertindak sebagai pendukung operasi. Selain berkolaborasi dengan pihak internal, salah satu opsi yang akan dikaji lebih lanjut untuk meningkatkan daya saing ke depan adalah kerja sama dengan penyedia transportasi terdedikasi, baik darat, laut maupun udara. Kolaborasi Pos Logistik dan Pos Indonesia tersebut merupakan salah satu bentuk pemanfaatan jaringan sehingga mampu mendukung upaya pencapaian Pos Indonesia sebagai network company unggulan di masa depan.

mails and packages business of Pos Indonesia will focus on the service delivery of mail and parcel with unlimited weight. If in its operational activities the mail and parcel services of Pos Indonesia require special transportations, then Pos Logistik is able to act as support for the operation. In addition to collaborating with internal parties, one option that will be studied further to improve competitiveness in the future is collaboration with dedicated transport providers, whether by land, sea or air. The collaboration between Pos Logistik and Pos Indonesia is one form of network utilization to support the efforts to network Pos Indonesia as a leading company in the future.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

319

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Bisnis Pos Indonesia menekankan fokus penciptaan Jasa Keuangan nilai bisnis jasa keuangan pada kiriman uang
Financial Service Business (remitansi) dan PosPay. Segmen pasar yang dituju adalah kalangan pekerja dan perusahaan yang memerlukan jasa pembayaran tagihan berbasis ritel dengan jangkauan lokasi geografik yang luas, sebagai contoh PLN, Telkom, PDAM, dan juga institusi pemerintah seperti Ditjen Pajak. Sebagai langkah diversifikasi, tanpa meninggalkan kompetensi bisnis inti, Pos Indonesia akan membentuk kerja sama Joint Venture (JV) layanan keuangan yang berbentuk Bank Pos dengan salah satu bank BUMN. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan akses produk jasa keuangan yang lebih komplit, sehingga Pos Indonesia dapat bersaing dengan keberadaan bisnis bank sebagai kompetitor utama. Hal ini sejalan pula dengan semangat sinergi BUMN untuk membangun Indonesia.

Pos Indonesia emphasizes the focus of creating business value of financial services in money transfers (remittances) and PosPay. Target market segments are the workers and companies that require retail-based bill payment services to a broad range of geographic locations, for example PLN, Telkom, PDAM, and also government institutions such as the Directorate General of Taxation. As a diversification measure, without leaving the core business competencies, Pos Indonesia will establish a Joint Venture (JV) partnership of financial services in the form of a Bank Pos with one of the state-owned banks. This cooperation is expected to improve access to financial services products that is more complete, so Pos Indonesia can compete with the existence of the bank business as major competitors. This is in line with the spirit of synergy to build Indonesia.

320

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Selain itu, melalui karakteristik khusus Pos Indonesia yang memungkinkan distribusi dana ( fund distribution) yang menjangkau cakupan daerah yang lebih luas, cepat dan efektif kepada unbanked population, Pos Indonesia dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada inisiatif nasional terkait postal financial inclusion. Produk-produk jasa keuangan Pos Indonesia saat ini sangat dikenal oleh pasar menengah ke bawah sehingga memiliki kedekatan dengan rakyat. Hal ini menjadi pembeda sekaligus kekuatan produk jasa keuangan Pos Indonesia karena kemampuannya untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas khususnya di daerah rural. Selanjutnya, ke depan Pos Indonesia dapat memberikan kredit mikro kepada masyarakat melalui JV Bank Pos.

Additionally, through a special characteristic of Pos Indonesia, which allows the fund distribution that reaches a wider, faster, and more effective area coverage to the unbanked population, Pos Indonesia can make a significant contribution to national initiatives related to financial inclusion. Financial services products of Pos Indonesia are very well-known by the lower middle market that has closeness to the people. It is a differentiator as well as the strength of financial services products of Pos Indonesia because of its ability to reach a wider public, especially in rural areas. Furthermore, in the future Pos Indonesia will be able to provide micro-credit to the community through the Joint Venture of Bank Pos.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

321

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Bisnis Ritel Pos Indonesia memiliki jaringan fisik berupa 3.481


Retail Business kantor pos dan didukung oleh ribuan agen pos. Keberadaan jaringan fisik tersebut merupakan kunci untuk memberikan akses layanan kepada pasar ritel. Melalui cakupan dan keberadaan bisnis ritel dalam pemberian layanan Pos Indonesia secara terpadu, bisnis ritel merupakan bentuk optimasi jaringan bagi keseluruhan bisnis Pos Indonesia. Penekanan fokus penciptaan nilai bisnis ritel terletak pada produk konsinyasi, filateli, dan Post Shop. Post Shop merupakan lini bisnis baru Pos Indonesia yaitu penempatan convenience store bersinergi dengan berbagai kantor pos di seluruh Indonesia. Post Shop mengusung konsep one-stop shopping, yaitu suatu gerai belanja yang menjual barang kebutuhan seharihari masyarakat dan juga memberikan produk/ layanan Pos Indonesia seperti pengiriman surat, jasa keuangan, pembelian perangko, dan berbagai produk jasa yang diminati segmen pelanggan yang menjadi fokus. Sedangkan Plazapos adalah situs belanja online yang menjual berbagai produk elektronik, produk-produk tradisional Indonesia, maupun barang-barang mewah. Inti dari keberadaan bisnis ritel melalui Post Shop adalah memberikan daya tarik baru bagi masyarakat untuk singgah di jaringan fisik Pos Indonesia, yang kemudian dapat meningkatkan minat masyarakat untuk sekaligus aktif mempergunakan kembali jasa Pos Indonesia. Kemudahan ini akan menjadi nilai tambah kantor pos dibandingkan. Di lain pihak, inti keberadaan Plazapos sebagai situs belanja online adalah sebagai upaya Pos Indonesia untuk melengkapi rantai nilai (value chain) melalui kontribusi bisnis surat dan paket Pos Indonesia sebagai media pengantaran Plazapos. Bisnis e-commerce serupa telah terbukti berhasil pada negara lain seperti Korea Post dan Australia Post. Bagi Pos Indonesia, pengembangan Plazapos juga mampu mengoptimalkan jaringan yang dimiliki sekaligus bersinergi dengan bisnis Pos Indonesia yang lain terutama surat dan paket.

Pos Indonesia has a physical network of [3814] post offices and is supported by thousands of postal agents. The existence of the physical network is the key to provide services access to the retail market. Through the extent and existence of retail business in the provision of integrated services of Pos Indonesia, retail business is a form of network optimization for overall business of Pos Indonesia. The focused emphasize of retail business value creation lies in the consignment, philately, and Post Shop. Post Shop is a new business line of Pos Indonesia, namely convenience store placement together with various post offices throughout Indonesia. Post Shop brings the concept of one stop shopping, namely a shopping outlet that sells peoples daily needs and also provide products/services of Post Indonesia such as mail delivery, financial services, purchasing stamps, and various product and services of interest to customer segments focus. While Plazapos is an online shopping site that sells a variety of electronic products, traditional products of Indonesia, as well as luxury goods. The core of the retail business presence through Post Shop is providing a new attraction for people to stop at the physical network of Pos Indonesia, which then can increase the interest of the community to once again actively use services of Pos Indonesia. This convenience will be an added value compared to the post office. On the other hand, the existence of core Plazapos as online shopping site is an attempt Pos Indonesia to complete the value chain through the contribution of mail and parcel business of Pos Indonesia as delivery Plazapos media. Similar e-commerce business has proven successful in other countries such as Korea Post and Australia Post. For Pos Indonesia, the development of Plazapos is also able to optimize its network as well as in synergy with other businesses of Pos Indonesia, especially mails and packages.

322

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Pos Indonesia juga akan mengembangkan channel distribusi yang tidak memerlukan beban investasi aset tetap melalui sistem keagenan. Keberadaan jaringan fisik yang mencakup 3.481 kantor pos dan didukung oleh tambahan 836 Kantor Pos Desa, 318 Agen Pos Desa, 427 Agen Pos Koperasi, dan 1.600 Pos Keliling Desa, membuka peluang bagi Pos Indonesia untuk menjadi bagian dalam rencana nasional pengembangan daerah rural ke depan. Dalam konteks tersebut, Pos Indonesia akan melakukan aktivitas inkubasi untuk pengembangan bisnis rural.

Pos Indonesia also will develop a distribution channel that does not require fixed asset investment through the agency system. The existence of the physical network that includes 3,814 post offices and is supported by an additional 836 Post Office Village, 318 Village Postal Agent, 427 Post Cooperatives agents and 1600 of Rural Post, opening opportunities for Pos Indonesia to be a part of the national plan of rural development in the future. In this context, Pos Indonesia will conduct business incubation activities for rural development.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

323

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Bisnis Properti Pos Indonesia dengan jumlah aset lebih dari Property Business 3.132 lokasi di seluruh Indonesia memberikan kelebihan sekaligus tantangan tersendiri. Kondisi ini menjadikan Pos Indonesia sebagai salah satu BUMN dengan ketersebaran yang sangat luas dan merata di seluruh Indonesia. Namun, kondisi ini juga menjadikan biaya operasional dan perawatan aset cukup tinggi karena terdapat aset yang idle. Untuk mengatasinya Pos Indonesia perlu melakukan optimalisasi aset.
Strategi optimalisasi aset Pos Indonesia adalah dengan membentuk anak perusahaan yang akan fokus pada bisnis properti. Anak perusahaan tersebut pada salah satu lini bisnisnya akan memfokuskan kepada konsep bisnis perhotelan kelas menengah atau bintang tiga. Bisnis perhotelan segmen ini dinilai cukup menjanjikan karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi, desentralisasi, semakin meratanya kegiatan perekonomian di daerah, dan maraknya penerbangan berbiaya rendah berdampak positif terhadap meningkatnya pergerakan masyarakat khususnya untuk kegiatan yang berkaitan dengan bisnis atau usaha. Pos Indonesia telah mengidentifikasi 158 lokasi potensial untuk dioptimalisasikan. Namun

Pos Indonesia with total assets of more than 3,800 locations across Indonesia provides advantages as well as challenges. This condition makes the Pos Indonesia as one of the stateowned company broadly scattered and evenly distributed throughout Indonesia. However, this condition also makes a high operational and maintenance costs because there are idle assets. To overcome this problem, Pos Indonesia needs to do asset optimization. The asset optimization strategy of Pos Indonesia is to establish a subsidiary that will focus on the business property. This subsidiary in one business line will focus on the concept of the middle class or a three star hospitality business. Hospitality business segment is considered quite promising due to the high economic growth in Indonesia, decentralization, the more even distribution of economic activity in the region, and the rise of low-cost airlines have a positive impact on the increasing movement of people, especially for activities related to the business.

Pos Indonesia has identified 158 potential sites to be optimized. But with the principle of prudence

324

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

dengan prinsip kehati-hatian dan pertimbangan ketersediaan sumber daya, dalam jangka pendek hingga menengah hanya akan dipilih 22 lokasi yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan untuk dibangun sendiri yang kemudian akan dikelola oleh profesional dengan kompetensi memadai. Lokasi-lokasi terpilih terdapat di kotakota yang memiliki pergerakan pebisnis kecil dan menengah, memiliki ukuran lahan pada kisaran 3.000 m2, dan dinilai tidak akan mengganggu operasional Pos Indonesia apabila dikembangkan. Pos Indonesia telah merencanakan pelaksanaan satu proyek pada 2012-2013, diikuti oleh 98 lokasi pada 2013-2014, 50 lokasi pada 2014-2015 dan sembilan lokasi lain pada 2015-2016. Skema pengembangan untuk 129 lokasi akan dilaksanakan dengan skema KSU, tujuh lokasi dengan skema KSO dan 22 lokasi dioptimalisasikan dengan melakukan investasi sendiri. Lokasi yang dalam kondisi idle dan aset potensial lain tidak akan ditinggalkan, karena melalui anak perusahaan, lokasi-lokasi tersebut akan dikembangkan dengan skema Kerjasama Usaha (KSU) dan tetap mengacu kepada kajian Highest Best Use (HBU) hasil kajian konsultan properti untuk masingmasing lokasi terkait.

and consideration the availability of resources, in the short to medium term only 22 locations across the island of Sumatra, Java and Kalimantan will be selected to build which will then be managed by professionals with adequate competence. Selected locations are in towns that have small and medium business movements, having sizes in the range of 3,000 m2 of land, and will not interfere with the operational of Pos Indonesia if developed.

Pos Indonesia has planned the implementation of one project in 2012-2013, followed by 98 locations in 2013-2014, 50 sites in 2014-2015 and nine other locations in 2015-2016. Development schemes for 129 locations will be implemented with JV scheme, with seven locations with JO schemes and 22 locations will be optimized by investing on its own. Locations in idle condition and other potential asset will not be abandoned, because through its subsidiaries, these locations will be developed with the Joint Venture (JV) scheme and still refer to the study of Highest Best Use (HBU), property consultant assessments for each related locations.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

325

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Bhakti Wasantara Net Pos Indonesia untuk efisiensi biaya jaringan. Business Keberadaan BWN ke depan akan menjadi mitra strategis Pos Indonesia, yaitu untuk mendukung kebutuhan teknologi informasi dengan didukung pemahaman yang telah diperoleh dengan melayani Pos Indonesia. Keberadaan BWN ke depan juga akan menjadi growth story keberhasilan Pos Indonesia mengembangkan anak perusahaan. Pos Indonesia akan menekankan fokus penciptaan nilai bisnis BWN pada pasar eksternal di luar Pos Indonesia utamanya pada layanan PosPay sebagai main agent, karena kompetensi BWN selama ini yang telah menunjukkan keandalan untuk menangani peran tersebut. Ke depan, dengan dukungan komitmen sumber daya, BWN juga akan dapat mengoptimalkan keunggulan lain yang dimiliki seperti lisensi Internet Service Provider (ISP) yang saat ini sangat dibatasi penerbitannya.

Bisnis Bhakti Semula, keberadaan PT Bhakti Wasantara Wasantara Net Net (BWN) merupakan bagian dari upaya

Initially, the presence of PT Bhakti Wasantara Net (BWN) is a part Pos Indonesia efforts in network cost efficiency. The existence of BWN in the future will be a strategic partner of Pos Indonesia, which is to support the need of information technology supported by the understanding that has been gained by serving Pos Indonesia. The existence of BWN in the future will also be a success story of Pos Indonesia growth to develop its subsidiaries.

Pos Indonesia will emphasize the focus of business value creation of BWN on external markets outside Post Indonesia mainly on PosPay service as the main agent, since the competency of BWN all this time that has demonstrated reliability to handle that role. Going forward, with the support of the commitment of resources, BWN will also be able to optimize its other excellences such as an Internet Service Provider (ISP) license which is currently very limited in publication.

326

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Strategi ke Depan
Upcoming Strategies
Analisis kondisi internal dan eksternal Pos Indonesia menjadi basis penetapan strategi perusahaan tahun 2012 hingga 2016. Kondisi internal Pos Indonesia yang meliputi kondisi dan layanan yang ditawarkan masing-masing unit bisnis menjadi dasar pengembangan bisnis Pos Indonesia ke depan. Bertolak dari hal tersebut, kemampuan masing-masing bisnis untuk mengeksplorasi dan mempenetrasi peluang eksternal dapat mendukung Pos Indonesia untuk mencapai tujuan perusahaan yang ingin dicapai, yaitu bertransformasi menjadi network company berkinerja tinggi secara berkelanjutan. Pengembangan bisnis Pos Indonesia akan selalu didukung oleh fungsi-fungsi pendukung bisnis yang krusial seperti TI dan SDM sehingga terjadilah keselarasan antar unit bisnis dan fungsi pendukung di dalam Pos Indonesia untuk bersama-sama menyukseskan pencapaian tujuan perusahaan. Analysis of internal and external conditions of Pos Indonesia becomes the basis of the determination of the companys strategy in 2012 to 2016. Pos Indonesias internal conditions include conditions and services offered by each business unit to business development foundation of Pos Indonesia in the future. Starting from this, the ability of each business to explore and penetrate the external opportunities will support Pos Indonesia to achieve the companys goals to be achieved, which is transformed into a of high-performing network company on an ongoing basis. Pos Indonesia business development will always be supported by business support functions such as IT and crucial human resources so that there is alignment between business units and support functions in Pos Indonesia to jointly succeeding the attainment of corporate goals.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

327

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Sasaran Dengan menggunakan kerangka Kriteria Penilaian Strategis Kinerja Unggul (KPKU) BUMN, rumusan sasaran
Strategic strategis yang akan dicapai perusahaan pada Objectives tahun 2016 sebagai berikut:

By using the framework of Superior Performance Assessment (SPA) criteria, the formulations of strategic objectives to be achieved by the company in 2016 are as follows:

No.

Perspektif
Perspective

Sasaran Strategis
Strategic Goals
Mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 31,5% atau total pendapatan konsolidasian Rp10,2 triliun. Achieve revenue growth of 31,5% or a total consolidated revenue Rp10,2 trillion Mencapai pangsa pasar sebesar 30% *) Achieve market share of 30% *)

KPI
KPI
Revenue growth Revenue growth EBITDA growth EBITDA growth Market Share (mail, parcel, jaskug) Market Share (mail, parcel, financial service) Customer Satisfaction Index (CSI) Customer Satisfaction Index (CSI) Respon time to complain handling Respon time to complain handling Ganti rugi Compensation SWP SDT Down Time Down Time Employee Engagement Index (EEI) Employee Engagement Index (EEI) Jam latihan/ karyawan Hours of training/employee Produktivitas karyawan Emplotee productivity GCG Indeks GCG Index Skor KPKU SPA score Realisasi Program Kerja Work Plan Realization Pencapaian fisik program Physical program achievement Tingkat Efektifitas Penyaluran dana Effectiveness Levl of Disbursement Tingkat Kolektibilitas Pinjaman Loan Collectability Rate

Keuangan dan Pasar Financial and Market

Efektivitas Fokus Pelanggan Effectiveness of Customer Focus

Indeks Kepuasan Pelanggan 95% *) Customer Satisfaction Index 95% *)

Komplen 95% Complaint 95% Ganti Rugi 0,01% Compensation 0,01% Standar Waktu Penyerahan (SWP) menjadi 95% Standard Delivery Time (SDT) to 95% Down time layanan jaskug maksimal 0,02%. Down time service of financial service maximum 0,02%. Peningkatan EEI minimal 75 Increased EEI minimum 75

Efektivitas produk dan proses Effectiveness of Product and Process

Fokus tenaga kerja Focus on Labor

Peningkatan Kompetensi Karyawan minimal 15 jam lat/ karyawan Enhanced Employees Competency minimum 15 hours training/employee Peningkatan produktivitas karyawan Enhanced Emploree Productivity Meningkatkan efektivitas GCG menjadi 90% Improve the effectiveness of GCG to 90%. Mencapai skor KPKU 576 (emerging industry leader) Achieve SPA score of 576 (emerging industry leader) Investasi. 100% Investment. 100%

Kepemimpinan, Tata Kelola, dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan Leadership, Governance, and Social Responsibility

Program Kemitraan Bina Lingkungan rata-rata 90% Partnership and Community Development Program an average of 90%.

328

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Menghadapi pasar surat yang mulai jenuh, pasar paket dan logistik yang terus tumbuh, jasa transaksi keuangan yang makin ketat persaingannya, dan meningkatnya perdagangan secara on-line sehingga permintaan akan jasa distribusi/pengantaran makin tingi, di masa depan Pos Indonesia di arahkan untuk mampu bertransformasi menjadi perusahaan jaringan terbesar di Indonesia. Keberadaan Pos Indonesia sebagai perusahaan jaringan di titik beratkan pada pengembangan infrastruktur, konektivitas dan dan jasa yang terintegrasi didukung teknologi. Perbaikan pada infrastruktur jaringan antara line on-line dengan 3800 kantor pos dan perbaikan sistem aplikasi bisnis telah mampu meningkatkan kemampulabaan perusahaan sejak tahun 2009. Untuk membangun perusahaan jaringan ke depan, perusahaan menggunakan referensi keberhasilan transformasi administrasi pos dunia menjadi perusahaan sukses dalam pemanfaatan pengembangan jaringan pelayanan, pengembangan layanan dan pengembangan sdm. Beberapa contoh administrasi Pos yang berhasil melakukan transformasi sebagai perusahaan jaringan antara lain perusahaan yang mampu menambah jaringan pelayanan untuk peningkatan kiriman paket melalui e-commerce antara lain Australia Post mampu meningkatkan pengiriman paket melalui e-commerce mencapai 70% dengan memanfaat kombinasi keberadaan 4.500 Kantor Pos sebagai toko serba ada dan layanan e-commerce, Correios-Pos Brasil, sukses memanfaatkan 17.000 jaringan kantorposnya untuk layanan e-commerce dan untuk jaringan pelayanan Bank, China Post juga mampu memanfaatkan 77.000 jaringan kantorposnya untuk jaringan e-commerce dan pelayanan bank untuk melayani sebagai besar masyarakat pedesaan. Pemanfaatan jumlah jaringan kantor pos untuk pendapatan paket melalui e-commerce juga berhasil dilakukan oleh Japan Post melalui layanan Furusato, Korea Post melalui lalayanan e-post shopping. Sedang untuk peningkatan pelayanan keuangan baik melalui transaksi keuangan, bank dan asuransi berhasil dilakukan oleh Japan Post melalui Japan Postal Saving Bank,dan Postal

Facing saturating market of mail, package and logistic market that continues to grow, financial transaction services that are increasingly tight competition, and increasing on-line trade so that the demand for service distribution/delivery is getting high, Pos Indonesia in future will be directed to be able to transform to become the largest network company in Indonesia. The existence of Pos Indonesia as a network company emphasizes on the development of infrastructure, connectivity and services that are integrated and supported by technologies. Improvements to the network infrastructure between 3800 line online post offices and repair business application systems has been able to improve the profitability of the company since 2009. To build a network company in the future, the company uses the reference of successful transformation of world postal administrations to become a successful company in the utilization of services network development, services development and human resource development. Some examples of successful Pos administration to transform into a network company are: Companies which are able to add the network to increase package delivery through e-commerce package including: Australia Post is able to improve the package delivery through e-commerce to reach 70% by utilizing a combination of the presence of 4500 Post Offices as a one-stop shop and e-commerce services; Correios-Pos Brazil, successfully utilizing its17,000 post offices network for e-commerce services and network services for Bank; China Post is also able to utilize its 77,000 post offices for e-commerce network and banking services to serve most of rural communities. Utilization number for the post office network to achieve package revenue through e-commerce is also successfully carried out by the Japan Post service through Furusato, Korea Post via e-post shopping service. Meanwhile, the increase of the financial services either through financial, bank and insurance transactions is managed by Japan Post via Japan Postal Savings Bank and Postal

Transformasi Pos Indonesia menjadi Network Company


Transformation of Pos Indonesia to become a Network Company

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

329

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Insurance sehingga mampu memobilisasi dana masyarakat menjadi sumber dana kedua bagi perintah setelah APBN-nya. Poschta Rossii-Rusia melalui Cyber Money. Transformasi perusahaan dari perusahaan postal menjadi network company dilakukan melalui strategi peningkatan jumlah jaringan kantor pos, pengembangan bisnis perusahaan, dan keterhubungan jaringan pelayanan dan sistem bisnis perusahaan didukung infrastruktur teknologi dan SDM termasuk membangun jejaring dengan mitra bisnis untuk memanfaatkan jaringan infrastruktur dan pelayanan perusahaan sehingga mampu membangun nilai tambah bagi mitra, perusahaan dan pelanggan, melalui penyediaan jasa kurir , tansaksi keuangan, logistik , ritel, properti dan teknologi. Berikut ini dirumuskan Strategi dan Program Unit Bisnis dan Unit Pendukung untuk mewujudkan visi dan mencapai sasaran strategis: STRATEGI DAN PROGRAM BISNIS SURAT DAN PAKET Selama 2012-2016, Pos Indonesia akan menajamkan fokus penciptaan nilai bisnis surat dan paket pada layanan korporat dan produk paket. Hal ini sejalan dengan peluang eksternal produk-produk tersebut dan dengan mempertimbangkan risiko strategis yang dapat muncul pada bisnis surat dan paket. Tren industri pos di Indonesia didominasi oleh pengiriman surat korporat dan pertumbuhan sektor UKM serta e-commerce yang menjadi peluang bagi Pos Indonesia, terutama terkait dengan pengiriman barang (paket). Pengembangan produk tersebut juga merupakan upaya untuk memitigasi risiko strategis makin turunnya pangsa pasar bisnis surat dan paket Pos Indonesia. Risiko strategis lain yang dapat muncul adalah risiko tidak tersedianya informasi internal yang memadai untuk mendukung penetrasi pasar. Hal ini akan dimitigasi melalui kerja sama dengan fungsi TI Pos Indonesia dalam pengembangan sistemsistem terkait, sebagai contoh pengembangan

Insurance so as to mobilize public funds into the second source of funds for the government after the state budget. Poschta Rossii-Russia through Cybermoney. The transformation of the company from the postal company to company network is conducted by utilizing the strategy of: the increase of the number of the post office network, the development of companies business, and the connectivity of network services and company business systems supported by technology infrastructure and human resource development including networking with business partners to utilize the companys network infrastructure and services so as to build added value for partners, companies and customers, through the provision of courier services, transaction of finance, logistics, retail, property and technology. Here is formulated the Strategy and Program of Business Units and Supporting Units to realize the vision and achieve strategic objectives: STRATEGIES AND PROGRAMS FOR MAILS AND PACKAGES BUSINESS During 2012-2016, Pos Indonesia will sharpen the focus of value creation business of mails and packages to corporate services and package product. This is in line with external opportunities of these products and taking into account the strategic risks that can arise in a mail and parcel business. Postal industry trend in Indonesia is dominated by corporate mail delivery and growth of the SME sector as well as e-commerce which becomes an opportunity for Pos Indonesia, particularly associated with the package delivery. This product development is also an effort to mitigate the strategic risk of decline in market share of mail and parcel business of Pos Indonesia. Another strategic risk that can arise is the risk of the unavailability of adequate internal information to support market penetration. This would be mitigated by working with the IT function of Pos Indonesia in the development of related

330

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Customer Relationship Management (CRM) sebagai sistem terintegrasi untuk kegiatan penjualan. Pada bisnis surat dan paket, Pos Indonesia bertekad untuk mendapatkan kembali dan mempertahankan penguasaan pangsa pasar surat dan paket yang potensial melalui inisiatif strategi dan program kegiatan. Hal ini diilustrasikan melalui matriks keterkaitan antara sasaran, strategi, dan program kegiatan yang menggambarkan arah pengembangan perusahaan sebagai berikut.

systems, for example the development of Customer Relationship Management (CRM) as an integrated system for sales activities. On mails and packages business, Pos Indonesia is determined to regain and maintain the control of mails and package market share potential through strategic initiatives and program activities. This is illustrated through a matrix of linkages between objectives, strategies, and programs that describe the activities towards the development of the company as follows.

STRATEGI BISNIS
Business Strategy

PROGRAM KEGIATAN
Activities Program

Achievement Target

SASARAN PENCAPAIAN

1.

Mendapatkan kembali pangsa pasar


Reclaiming market share

1.1.

Mengembangkan layanan corporate postal management


Developing services of corporate postal management

1.2.

Meningkatkan volume pengiriman surat melalui layanan Admail


Increasing mail shipment volume through Admail services

1.3.

Meningkatkan penetrasi produk paket


Increasing parcel product penetration

Surat dan Paket Rp4,9 triliun


Mail and Parcel IDR4,9 trillion

2.

Mempertahankan basis pelanggan


Maintaining customer basis

2.1. 2.2.

Mengembangkan program loyalitas konsumen


Developing costumer loyality program

Mengembangkan segmentasi pelanggan


Developming customer segmentation

3.

Memanfaatkan kemampuan yang ada untuk mendukung kinerja


Utilizing the existing capability for performance supporting

3.1.

Menetapkan sinergi dengan Pos Logistik


Determining synergy with Pos Logistic

Mancakup kelanjutan program kegiatan untuk inisiatif strategi pembenahan (fix the basic) yang telah dibentuk sebelum penyelarasan pada tahun 2012.
Including the continuation of activity program for improvement strategy (fix the basic) inititative has been formed before the alignment on 2012.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

331

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

STRATEGI DAN PROGRAM POS LOGISTIK Dengan kompetensi pengelolaan logistik dan pengalaman Pos Indonesia yang panjang dalam pengiriman barang, Pos Logistik diharapkan menjadi motor perubahan bagi Pos Indonesia untuk dapat menjadi leading network company. Hal ini disebabkan oleh pembentukan Pos Logistik yang merupakan salah satu upaya optimalisasi pemanfaatan jaringan yang selama ini telah terbentuk. Selain itu dalam rangka mendukung inisiatif IPO, Pos Logistik dinilai dapat memberikan nilai tambah terhadap Pos Indonesia untuk menarik calon investor. Pos Logistik memiliki visi untuk menjadi penyedia layanan logistik yang terintegrasi, andal, dan terpercaya. Dengan penekanan fokus penciptaan nilai bisnis logistik melalui konsolidasi dan integrasi menyeluruh layanan transportasi (freight forwarding) multimoda yang meliputi transportasi darat, laut, udara, dan layanan pergudangan (warehousing), Pos Logistik diharapkan dapat bersaing dengan pemain-pemain logistik utama di Indonesia. Hal ini didukung oleh inisiatif peningkatan kapabilitas dan layanan Pos Logistik sehingga menjadi kunci utama untuk membuka peluang menuju pasar yang lebih besar. Kemampuan Pos Logistik untuk meraih kesempatan dalam pasar yang lebih besar juga dapat mendukung pencapaian target yang ditetapkan oleh Pos Indonesia. Untuk memenuhi harapan pertumbuhan dan mendukung arahan utama Pos Indonesia menjadi leading network company, Pos Logistik ditujukan untuk dapat meningkatkan skala bisnisnya secara cepat, tepat, dan terarah. Peningkatan skala bisnis Pos Logistik akan dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, akan dilakukan penguatan basis pendapatan melalui akuisisi pasar captive market baik pada Pos Indonesia maupun penetrasi pasar-pasar eksternal unggulan dengan memanfaatkan kekuatan aset dan jaringan yang dimiliki saat ini. Pada tahap kedua, peningkatan skala bisnis akan difokuskan pada pengembangan kapabilitas untuk dapat bersaing dan merebut pasar yang saat ini dikuasai oleh para pemain

STRATEGY AND PROGRAM OF POS LOGISTIK With logistics management competence and long experience of Pos Indonesia in the delivery of goods, Pos Logistik is expected to be the motor of change for Pos Indonesia to be the leading network company. This is caused by the formation of the Pos Logistik which is one of the efforts to optimize the utilization of the network that has been formed. In addition, in order to support the initiative of the IPO, Pos Logistik is regarded to be able to provide added value to Pos Indonesia to attract potential investors. Postal Logistics has a vision to become an integrated, reliable and trustworthy logistics service provider. With emphasis focused on logistics business value creation through consolidation and thorough integration of transport services (freight forwarding) multimodal transport covering land, sea, air, and warehousing services, Pos Logistik is expected to compete with the major players in the Indonesian logistics. This is supported by the initiative of increasing the capability and service of Pos Logistik so that it becomes the main key to open up opportunities to the larger market. Pos Logistik ability to seize opportunities in larger markets can also support the achievement of the targets set by Pos Indonesia. To meet the growing expectations and support the main landing of Pos Indonesia to become a leading network company, Pos Logistik is intended to be able to increase the scale of its business in a fast, precise, and purposeful way. The increasing business scale of Pos Logistik will be conducted in two phases. In the first phase, revenue base will be strengthened through the acquisition of a captive market both at Pos Indonesia and the penetration of external markets by leveraging assets and network strength owned today. In the second phase, scaling up the business will be focused on developing the capability to be able to compete and win the market which is currently dominated

332

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

logistik besar melalui kerja sama dengan pihak eksternal. Selanjutnya, Pos Logistik diharapkan dapat melakukan akuisisi dua tahap pada tahun 2013 dan 2015. Akuisisi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas Pos Logistik sehingga mampu mendukung jati diri Pos Indonesia di masa depan sebagai network company. Perencanaan strategis Pos Logistik melalui akuisisi pasar internal (Pos Indonesia) maupun eksternal juga membutuhkan pertimbangan risiko strategis. Terdapat risiko kolaborasi antara Pos Logistik dan Pos Indonesia yang berjalan tidak optimal karena kolaborasi tersebut tidak menyentuh level operasional. Untuk memitigasinya, dibutuhkan

by major logistics players through cooperation with external parties. Furthermore, Pos Logistik is expected to acquire two stages of acquisition in 2013 and 2015. The acquisition is expected to enhance the capability of Pos Logistik to support the identity of Pos Indonesia in the future as the company network. Pos Logistik strategic planning through internal (Pos Indonesia) and external market acquisition also requires strategic risks consideration. There is a risk of collaboration between Pos Indonesia and Pos Logistik which does not run optimally because the collaboration does not touch the operational level. To mitigate, a detailed

skema kolaborasi yang detail bagi kedua entitas yang diikuti oleh sosialisasi mengenai kolaborasi tersebut. Selain itu, risiko lain yang dapat timbul yaitu kerja sama atau akuisisi yang tidak dapat berlangsung sesuai rencana dikarenakan tidak berhasilnya proses integrasi. Hal ini dapat dimitigasi melalui pembenahan internal untuk memperkuat posisi Pos Logistik sekaligus menunjukkan potensi Pos Logistik kepada calon mitra atau calon perusahaan yang akan diakuisisi. Selain itu dibutuhkan perencanaan yang matang dalam melakukan proses integrasi baik dengan pihak eksternal maupun internal. Selama kurun waktu tahun 2012 hingga 2016, Pos Logistik memiliki tujuan pencapaian untuk meningkatkan skala bisnis logistik yang dimanifestasikan dalam inisiatif strategi dan program kegiatan. Hal ini diilustrasikan melalui matriks keterkaitan antara sasaran, strategi, dan program kegiatan yang menggambarkan arah pengembangan perusahaan sebagai berikut.

collaboration scheme is needed both entities, followed by socialization on the collaboration. In addition, other risks that may arise, namely cooperation or acquisition, cannot take place as planned due to unsuccessful integration process. This can be mitigated through internal restructuring to strengthen the position of Pos Logistik and shows potential of Pos Indonesia to prospective partners or prospective company to be acquired. Besides, careful planning is needed in the process of integration with both internal and external parties.

During the period of 2012 to 2016, Pos Logistik has a goal attainment to scale up logistics business which is manifested in strategic initiatives and program activities. This is illustrated through a matrix of linkages between objectives, strategies, and programs that describe the activities towards the development of the company as follows.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

333

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

STRATEGI BISNIS
Business Strategy

PROGRAM KEGIATAN
Activities Program

Achievement Target

SASARAN PENCAPAIAN

1.

Memaksimalkan kesempatan yang ada


Maximizing existing opportunities

1.1.

Melakukan formalisasi kerja sama dengan Pos Indonesia


Performing Cooperation formalizing with Pos Indonesia

1.2.

Mengeksplorasi dan meraih kesempata eksternal


Exploring and achieving external opportunities

Pos Logistik Rp1,1 triliun


Pos Logistik IDR1.1 trillion

2.

Ekspansi bisnis secara in-organic


In-organic business expansion

2.1.

Kemitraan antara Pos Logisik dengan pihan eksternal


Partnership between Pos Logistic and External parties

2.2.

Merger dan/atau akuisisi dengan penyedia layanan logistik lain


Mergering and/or acquisitioning with other logistic service providers

Mancakup kelanjutan program kegiatan untuk inisiatif strategi pembenahan (fix the basic) yang telah dibentuk sebelum penyelarasan pada tahun 2012.
Including the continuation of activity program for improvement strategy (fix the basic) inititative has been formed before the alignment on 2012.

STRATEGI DAN PROGRAM BISNIS JASA KEUANGAN Produk jasa keuangan Pos Indonesia sangat dikenal oleh pasar menengah ke bawah. Hal tersebut menjadi pembeda sekaligus kekuatan produk jasa keuangan Pos Indonesia karena dengan jaringan yang menjangkau seluruh pelosok Indonesia, Pos Indonesia mampu menjangkau area rural dan membuka kesempatan untuk meningkatkan postal financial inclusion. Oleh karena itu, rakyat Indonesia yang selama ini belum mendapatkan akses terhadap layanan jasa keuangan dapat menikmati layanan tersebut. Hal ini menjadi manifestasi nyata Pos Indonesia sebagai network company yang mampu menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia. Penciptaan nilai bisnis jasa keuangan di atas terlihat dari pengembangan produk-produk jasa keuangan yang meliputi kiriman uang

STRATEGY AND BUSINESS PROGRAMS OF FINANCIAL SERVICES Financial services products of Pos Indonesia are very well known by the lower middle market. It is a differentiator as well as the strength of financial services products of Pos Indonesia as the network that reaches all corners of Indonesia, Pos Indonesia is able to reach out to rural areas and open up opportunities to improve financial inclusion. Therefore, the people of Indonesia who have yet to get access to financial services can enjoy the service. It is a real manifestation of Pos Indonesia as a network company that is able to become the motor of the Indonesian economy.

Business value creation in the financial services above is seen from the development of financial services products including money transfers

334

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

(remitansi) dan PosPay. Segmen pasar yang dituju adalah kalangan pekerja dan perusahaan yang memerlukan jasa pembayaran tagihan berbasis ritel pada posisi geografik yang luas (contoh PLN, Telkom, PDAM, dan institusi pemerintah seperti Ditjen Pajak). Selain itu, bisnis jasa keuangan Pos Indonesia juga memungkinkan distribusi dana (fund distribution) yang lebih cepat dan efektif kepada masyarakat yang belum menikmati layanan jasa keuangan. Di luar pengembangan produk, bisnis jasa keuangan akan melakukan diversifikasi tanpa meninggalkan jalur kompetensi bisnis inti melalui kerja sama JV. Hal ini dilaksanakan dengan membentuk sebuah Bank Pos dengan salah satu bank BUMN. Selain bank, JV juga akan dikembangkan secara lebih luas dengan pelaku industri pegadaian, asuransi, keuangan syariah, dan pembiayaan (multifinance). Kekuatan jaringan Pos Indonesia yang mampu menjadikannya sebagai network company terdepan di masa mendatang akan berpadu dengan kapabilitas mitra kerja sama JV dari berbagai industri tersebut untuk mampu memberikan layanan jasa keuangan yang terintegrasi. Hal ini juga sejalan dengan salah satu tujuan Pos Indonesia yaitu memberikan layanan jasa keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat sekaligus telah mempertimbangkan risiko strategis yang dapat timbul yaitu risiko persaingan usaha. Melalui kerja sama ini, Pos Indonesia akan menawarkan ragam produk yang makin bervariasi dan ditunjang oleh akses yang makin luas. Hal ini diharapkan akan membantu meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat. Selain itu, hal ini juga akan memitigasi risiko strategis sehingga Pos Indonesia dapat bersaing dengan perusahaan perbankan sebagai kompetitor utama. Diversifikasi dan pengembangan produk jasa keuangan juga akan didukung oleh program kegiatan untuk peningkatan kompetensi SDM. Selain agar seluruh program kegiatan lain dapat berjalan optimal, program kegiatan ini juga ditujukan untuk memitigasi risiko strategis tidak terpenuhinya kompetensi SDM yang memadai bagi bisnis jasa keuangan.

(remittances) and PosPay. Target market segments are among the workers and companies that require retail-based bill payment services to large geographic position (eg PLN, Telkom, PDAM, and government institutions such as the Directorate General of Taxation). In addition, the financial services business of Pos Indonesia also allows the distribution of funds (fund distribution) more quickly and effectively to the people who have not enjoyed financial services. Beyond product development, financial services business will diversify without leaving the track core business competencies through JV cooperation. This is done by setting up a Post Bank with one of the state-owned banks. In addition to banks, the JV will also be developed more widely with the mortgage industry, insurance, Islamic finance, and finance (multifinance). Pos Indonesia network power that is capable of making it the leading network company in the future will chime in with the same capabilities JV partners from the industry to be able to provide integrated financial services. It is also in line with one of the goals of Pos Indonesia, which provides financial services to the whole society as well have considered the strategic risks that may arise, namely the risk of competition. Through this cooperation, Pos Indonesia will offer a range of products supported by more varied and wider access. It is expected to help to boost economic growth in the community. In addition, this will also mitigate the strategic risks that Pos Indonesia can compete with corporate banking as major competitors.

Diversification and development of financial services products will also be supported by a program of activities to increase HR competencies. In addition that the entire other activities program can be run optimally, this activities program is also intended to mitigate the risk of non-fulfillment of strategic competence adequate human resources for the financial services business.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

335

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Secara lebih detail, bisnis jasa keuangan memiliki tujuan pencapaian untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnis jasa keuangan melalui perluasan portofolio produk yang akan diraih melalui inisiatif strategi dan program kegiatan Hal ini diilustrasikan melalui matriks keterkaitan antara sasaran, strategi, dan program kegiatan yang menggambarkan arah pengembangan perusahaan sebagai berikut.

In more detail, the financial services business has the achievement goal to maintain and develop the financial services business through the expansion of its product portfolio will be achieved through strategic initiatives and program activities, illustrated through a matrix of linkages between objectives, strategies, and programs that describe the activities towards the development of the company as following.

STRATEGI BISNIS
Business Strategy

PROGRAM KEGIATAN
Activities Program

Achievement Target

SASARAN PENCAPAIAN

1.

Mempertahankan dan mengembangkan portofolio produk saat ini


Maintaining and developing existing product portofolio

1.1.

Mengembangkan kapasitas Customer Understanding Analytics (CDA)


Developing capability of Customer Understanding/ Analytics (CDA)

1.2.

Memperkuat pangsa pasar Pos Indonesia dalam pasar remitansi


Strengthening market share of Pos Indonesia in remittance market

1.3.

Mengembangkan footprint lokasi dan jaringan/ jangkauan


Developing footprint: location and network/range

1.4.

Memfokuskan pemasaran terhadap tenaga kerja industri padat karya


Focusing marketing on intensive industry labors

1.5.

Mengembangkan produk remitansi untuk menembus segmen account-to-cash


Developing remittance products to penetrate account-to-cash segment

1.6.

Mempertimbangkan strategi penetapan harga (repricing strategy)


Considering repricing strategy

Jasa Keuangan Rp2,7 triliun


Financial Service IDR2.7 trillion

1.7.

Melaksanakan strategi pemasaran yang terfokus kepada produk unggulan


Performing marketing strategy focused on excellent products

1.8.

Meningkatkan jumlah dan kompetensi SDM sesuai dengan pertumbuhan layanan jasa keuangan
Increasing the number and competency of Human Resource based on the growth of financial service provicer

2.

Menentukan model kerja sama untuk memperluas portofolio produk


Determining cooperation model to expend product portofolio

2.1.

Membentuk aliansi strategis untuk memperluas portofolio produk


performing strategic alliance to expand products portofoliio

Mancakup kelanjutan program kegiatan untuk inisiatif strategi pembenahan (fix the basic) yang telah dibentuk sebelum penyelarasan pada tahun 2012.
Including the continuation of activity program for improvement strategy (fix the basic) inititative has been formed before the alignment on 2012.

336

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

STRATEGI DAN PROGRAM BISNIS RITEL Bisnis ritel yang menopang bisnis-bisnis lain di dalam Pos Indonesia menjadikan bisnis ritel sebagai perekat bagi keseluruhan portofolio bisnis Pos Indonesia. Cakupan bisnis ritel Pos Indonesia adalah sebagai berikut: zz Pengelolaan front line dari seluruh layanan Pos Indonesia, yaitu seluruh loket kantor pos di seluruh Indonesia yang dikelola oleh Subdit Ritel. zz Penjualan produk-produk filateli dan konsinyasi. zz Pengelolaan agen pos. Dalam rangka mentransformasikan Pos Indonesia sebagai network company, Subdit Ritel akan mengembangkan lini bisnis baru yaitu Post Shop dan Plazapos serta meningkatkan pendapatan dari unit filateli dan konsinyasi. Post Shop merupakan lini bisnis baru oleh Pos Indonesia yaitu penempatan convenience store di berbagai kantor pos di seluruh Indonesia. Post Shop mengusung konsep one stop shopping, yaitu suatu gerai belanja yang menjual barangbarang kebutuhan sehari-hari masyarakat dan juga memberikan produk/layanan Pos Indonesia seperti pengiriman surat, jasa keuangan, pembelian perangko, dan lain-lain. Sedangkan Plazapos adalah situs belanja online yang menjual berbagai produk elektronik, produkproduk tradisional Indonesia, maupun barangbarang mewah. Post Shop merupakan sarana dari transformasi Pos Indonesia menjadi network company yang memberikan berbagai layanan kepada konsumen dengan mengandalkan jumlah dan ketersebaran gerai Post Shop. Perencanaan

RETAIL BUSINESS STRATEGY AND PROGRAMS Retail businesses that support the other businesses in Pos Indonesia make retail business as a glue for the overall business portfolio of Pos Indonesia. The scopes of Pos Indonesia retail business are as follows: zz Management of the front line of the whole services of Pos Indonesia, which is the whole post office counters in Indonesia managed by Retail Sub. z z Sale of philatelic products and consignment. zz Management of postal agents. In order to transform Pos Indonesia as a network company, Retail Sub will develop new business lines namely Post Shop and Plazapos and increasing revenue from philately unit and consignment. Post Shop is a new line business by Pos Indonesia, namely the placement of convenience stores in various post offices throughout Indonesia. Post Shop brings the concept of one stop shopping, namely a shopping outlet that sell items of daily needs of the community and also provide products/services such as mail delivery Pos Indonesia, financial services, purchasing stamps, and others. Meanwhile, Plazapos is an online shopping site that sells a variety of electronic products, traditional products of Indonesia, as well as luxury goods. Post Shop is a means of transforming Pos Indonesia to become a network company that provides various services to consumers by relying on the number of outlets and distribution of Post Shop agents. Strategic planning of

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

337

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

strategis bisnis ritel Pos Indonesia melalui pengembangan Post Shop maupun Plazapos juga membutuhkan pertimbangan risiko strategis yang dapat timbul. Salah satu risiko strategis terkait pengembangan Post Shop yaitu risiko kegagalan beradaptasi dengan perubahan pola belanja konsumen. Hal ini akan dimitigasi melalui strategi pemasaran yang disesuaikan dengan target konsumen yang berbeda-beda antar area di Indonesia. Selain itu terdapat pula risiko persaingan usaha dalam bisnis e-commerce. Untuk memitigasi hal ini, Plazapos bekerja sama dengan pihak ketiga sehingga dapat memperkaya portofolio produk dan meningkatkan daya saingnya. Selama kurun waktu 2012-2016, strategi bisnis ritel adalah menambah jaringan kantorpos dan mengembangkan portofolio produk dan layanan bisnis ritel. Adapun programnya adalah sebagai berikut: zz Mempertahankan dan mengembangkan portofolio produk ritel saat ini serta produk baru berbasis online. zz Menambah jumlah kantorpos dan optimasinya. zz Memperbaiki kualitas layanan outlet.

Pos Indonesia retail business through the development and Plazapos and Post Shop also requires consideration of the strategic risks that may arise. One of the strategic risks related to the development of Post Shop is the risk of failure to adapt to changes in consumer spending patterns. This would be mitigated through marketing strategies that are tailored to target consumers across different areas in Indonesia. There are also risks of competition in the e-commerce business. To mitigate this, Plazapos collaborates with third parties so that they can enrich its product portfolio and improve its competitiveness.

During the period 2013-2017, the retail business strategy is to add post office network and develop a portfolio of products and services retail business. The programs are as follows: zz Maintaining and developing current retail product portfolio as well as new online-based products. zz Increasing the number of post offices and their optimization. zz Improving the quality of service outlets.

338

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

STRATEGI BISNIS
Business Strategy

PROGRAM KEGIATAN
Activities Program

Achievement Target

SASARAN PENCAPAIAN

A.1. Mempertahankan dan mengembangkan portofolio produk filateli saat ini


Maintaining and developing product portfolio of philately today

A.1.1. Menambah channeling penjualan Produk Filateli


Channeling addition of Philately products sale

A.1.2. Mengembangkan produk filateli sebagai merchandise


Developing philately products as merchandise

A.1.3. Mengajukan inisiatif kenaikan tarif perangko dan penyesuaian pembagian pendapatan
Proposing initiative rise of stamp rate and the adjustment of income share

A.1.4. Melakukan strategi pemasaran produk filateli yang berfokus terhadap produk unggulan
Performing marketing strategy of philately products which focuses on excellent products

A.2. Meningkatkan pendapatan konsinysi


Increasing consignment income

A.2.1. Meningkatkan fee pendapatan dari penjualan materai


Increasing income fee from revenue stamp sale

A.3. Mempersiapkan peluncuran Post Shop


Preparing the launch of Post Shop

A.3.1. Memformulasikan loket terpadu


Formulating integrated outlets

A.4. Meluncurkan dan mengembangkan Post Shop


Launching and developing Post Shop

A.4.1. Meluncurkan piloting Post Shop


Launching Post Shop piloting

A.4.2 Melakukan kajian bisnis mengenai pembentukan anak perusahaan PT Post Mart
Performing business research on the formation of PT Post Mart subsidiary

Ritel Rp430 miliar


Retail IDR430 billion

A.4.3 Melakukan ekspansi cakupan dan jaringan bisnis Post Shop


Conducting expansion of range and network of Post Shop business

A.5. Menetapkan dan mengembangkan konsep bisnis ritel e-commerce Plazapos sebagai pendukung bisnis surat dan paket
Determining and developing e-commerce retail business concept of Plazapos as support for mail and parcel business

A.5.1. Menentukan model bisnis dan strategi yang tepat


Determining the appropriate business and strategy model

A.5.2. Merancang strategi pemasaran yang efektif dengan berfokus kepada pasar yang tepat
Designing an effective marketing strategy focusing on the right market

A.5.3. Membangun basis konsumen melalui aktivitas pencitraan


Building customer base through imaging activities

A.5.4. Menjaga mutu pelayanan guna meningkatkan kepuasan bagi seluruh pihak terkait (merchant, customer, dan partner)
maintain the quality of service in order to improve the satisfaction of all parties

A.5.5. Membuka peluang bagi masyarakat untuk memasang iklan di situs Plazapos
Opportunities for the community to put an ad on the site Plazapos

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

339

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Berikut digambarkan matriks keterkaitan antara strategi dan program bisnis ritel sebagai berikut:

The following matrix describes the relationship between strategy and retail business program:

STRATEGI BISNIS
Business Strategy

PROGRAM KEGIATAN
Activities Program

Achievement Target

SASARAN PENCAPAIAN

B.1. Mengembangkan agen pos


Developing post agents

B.1.1. Meningkatkan fee pendapatan dari penjualan materai


Increasing income fee from revenue stamps sale

B.2.1. Meningkatkan daya tarik bisnis keagenan dengan pembenahan skema bisnis yang ditawarkan kepada para agen
Increasing the attractiveness of agency business with a business improvement schemes offered to the agent

B.2.2. Mengambangkan sistem TI untuk pemantauan kinerja agen pos


Developing IT systems for monitoring agent performance post

B.2.3. Sosialisasi mengenai agen pos kepada masyarakat


Socialization of agents heading to the community

B.2.4. Kerja sama pengelolaan kantor pos dengan mitra usaha dalam rangka peningkatan jaringan dengan bentuk model kantor pos berbasis komunitas
Management cooperation of the post office with business partners in order to increase the network form of the community based model of post office

B.2.5. Penyediaan layanan Pos Indonesia terpadu dengan menggabungkan agen pos jasa kurir dan agen pos jasa keuangan
Post Indonesa integrated service delivery by combining postal agent services and postal financial services postal agents

Ritel 430 M
Retail IDR430 billion

B.2.6. Mempersiapkan tiap agen pos dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam penyediaan layanan Pos Indonesia terpadu, dan pemberlakuan fee berbasis target untuk setiap agen baru dengan kriteria tertentu
Preparing each postal agency with the competencies required in the provision of Pos Indonesia integrated services and the implementation of target-basaed fee for each new agent with certain criteria

C.1. Memperbaiki kualitas pelayanan dan diversifikasi jenis outlet Pos Indonesia
Improving service quality and diversification of Pos Indonesia outlet types

C.1.1. Melakukan review dan analisis terhadap kinerja kegiatan operasional outlet kantor pos dan agen pos
Conducting a review and analysis of the performance of the operational activities of the post office outlets and postal agents

C.1.2. Melakukan perbaikan yang dibutuhkan untuk memperbaiki kualitas layanan pos
Conducting improvements needed to improve the quality of postal services

C.1.3. Ekspansi penambahan outlet dengan berbagai metode seperti agen pos, rumah pos, pos desa, dan lain-lain
Outlet additional expansion with the a variety of methods such as postal agencies, post houses, village post, etc.

C.1.4. Mengimplementasi loket terpadu


Implementing an integrated outlet

C.2. Meningkatkan kompetensi internal


Increasing internal competencies

C.2.1. Membangun sistem TI yang secured dan terintegrasi untuk mendukung kegiatan operasional e-commerce
Building secured and integrated IT systems to support e-commerce operations

C.2.2. Mengembangkan kompetensi karyawan untuk dapat memberikan kontribusi maksimum kepada setiap unit kerja
Developing employee competencies to provide maximum distribution to each unit of work

340

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

STRATEGI PROPERTI

DAN

PROGRAM

BISNIS

STRATEGY AND PROGRAM OF PROPERTY BUSINESS One asset optimization strategy Pos Indonesia to be done is to focus on the concept of the middle class or a three star hospitality business. It is considered quite promising due to the decentralized and increasingly unequal distribution of economic activity in the area, will have an impact on the increasing movement of people, especially for activities related to the business or businesses. Pos Indonesia is able to optimize its assets so as to reach out to new economic centers above. In addition, asset optimization can also be used as a form of development of network quality. Shape optimization in addition to hospitality also will also still to be developed with the Joint Venture (JV) scheme Enterprises and the Joint Operation (JO) with reference to the assessment of Highest Best Use (HBU) results of property consultants for each of the linked site. Property asset optimization of Pos Indonesia also requires consideration of the strategic risks that may arise. One of the strategic risks is the risk of delays due to delays in the establishment of a business plan subsidiaries. The risk will be mitigated through the appointment of an independent party to assist Pos Indonesia in the establishment of its subsidiaries. Another strategic risk that may arise is not obtaining the permits at the site of potential assets that can be done to mitigate the appointment of an independent party to assist the process of licensing. In more detail, the property business purposes of Pos Indonesia are to improve asset optimization and control business performance supported by strategic initiatives and program activities. This is illustrated through a matrix of linkages between objectives, strategies, and programs that describe the activities towards the development of the company as follows.

Salah satu strategi optimalisasi aset yang akan dilakukan Pos Indonesia adalah dengan memfokuskan kepada konsep bisnis perhotelan kelas menengah atau bintang tiga. Hal ini dinilai cukup menjanjikan karena dengan desentralisasi dan semakin meratanya kegiatan perekonomian di daerah, akan berdampak terhadap meningkatnya pergerakan masyarakat khususnya untuk kegiatan yang berkaitan dengan bisnis atau usaha. Pos Indonesia dapat mengoptimalisasi asetnya sehingga mampu menjangkau sentra-sentra ekonomi baru di atas. Selain itu, optimalisasi aset juga dapat digunakan sebagai wujud pengembangan kualitas jaringan. Bentuk optimalisasi selain perhotelan juga masih akan dikembangkan dengan skema Kerja Sama Usaha (KSU) dan Kerja Sama Operasi (KSO) dengan tetap mengacu kepada kajian Highest Best Use (HBU) hasil kajian konsultan properti untuk masing-masing lokasi terkait. Optimalisasi aset properti Pos Indonesia juga membutuhkan pertimbangan risiko strategis yang dapat timbul. Salah satu risiko strategis adalah risiko tertundanya rencana bisnis karena keterlambatan pendirian anak perusahaan. Risiko tersebut akan dimitigasi melalui penunjukan pihak independen untuk membantu Pos Indonesia dalam pendirian anak perusahaan. Risiko strategis lain yang dapat timbul adalah tidak diperolehnya izin-izin di lokasi aset potensial sehingga untuk memitigasinya dapat dilakukan penunjukan pihak independen untuk membantu proses perizinan. Secara lebih detail, tujuan bisnis properti Pos Indonesia adalah untuk meningkatkan optimalisasi aset dan pengendalian kinerja bisnis yang didukung oleh inisiatif strategi dan program kegiatan. Hal ini diilustrasikan melalui matriks keterkaitan antara sasaran, strategi, dan program kegiatan yang menggambarkan arah pengembangan perusahaan sebagai berikut.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

341

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

STRATEGI BISNIS
Business Strategy

PROGRAM KEGIATAN
Activities Program

Achievement Target

SASARAN PENCAPAIAN

1.

Mengoptimalkan nilai aset properti bagi pihan internal dan eksternal


Optimizing the property asset values for internal and external parties

1.1.

Membentuk anak perusahaan yang membidangi bisnis properti


Forming subsidiary in property business

1.2.

Memfokuskan optimalisasi terhadap lokasi aset potensial melalui kerja sama investasi/kemitraan
Focusing the optimalization on potestial asset locations through investment/partnership cooperation

1.3.

Mempertahankan pola penyewaan aset properti yang telah berlangsung


Maintaining rental pattern on ongoing poperty assets

1.4.

Melakukan investasi sendiri untuk bisnis hospitality/perhotelan


Conducting self-investment for hospitality business

Properti Rp938 miliar


Property IDR938 billion

2.

Mendapatkan kontrol serta pengawasan yang lebih baik terhadap kinerja unit bisnis
Gaining a better control and monitoring of business units performance

2.1.

Melakukan pendataan terhadap harga sewa dan nilai kontrak kerja sama dari seluruh aset properti per Area
Collecting data on rental proce and contract value from all property assest per area

2.2.

Memisahkan akun pencatatan kode rekening/ referensi dan kode produk bisnis
Separating recording account of account/reference codes and business product codes

342

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

STRATEGI DAN PROGRAM BWN Peran BWN ke depan akan menjadi mitra strategis Pos Indonesia dalam mendukung kebutuhan solusi TI. Hal ini dapat diperoleh dengan sinergi antara BWN dengan fungsi TI Pos Indonesia serta pengembangan kapabilitas BWN sebagai penyedia jasa layanan Internet, pendukung layanan payment, dan pengadaan perangkat TI. Selain itu, BWN juga akan memperkuat jejaknya sebagai penyedia layanan jaringan dan solusi TI sehingga mampu berkembang secara optimal dalam meraih pasar eksternal. Saat ini Pos Indonesia menekankan fokus penciptaan nilai bisnis BWN untuk pasar eksternal. Salah satunya adalah melalui peran BWN sebagai main agent pada layanan PosPay. BWN telah memiliki kompetensi untuk menangani peran tersebut. Di masa depan, dengan dukungan komitmen sumber daya yang solid, BWN juga akan mengoptimalkan keunggulan lain yang dimiliki untuk mengembangkan layanannya. Perencanaan strategis BWN juga membutuhkan pertimbangan risiko strategis yang dapat timbul. Salah satu risiko strategis adalah risiko tidak tersedianya pendanaan usaha. Hal ini akan dimitigasi dengan pembenahan pembukuan BWN melalui restrukturisasi keuangan. Selain itu terdapat pula risiko strategis tidak memadainya SDM dalam pelaksanaan program kegiatan BWN. Hal ini akan dimitigasi melalui penguatan organisasi dan tata kelola perusahaan yang di dalamnya mencakup peningkatan jumlah dan kompetensi SDM di BWN. Selama 2012 hingga 2016, tujuan pencapaian BWN adalah untuk repositioning peran BWN menjadi business enabler Pos Indonesia dan perusahaan penyedia layanan ICT solution yang didukung oleh inisiatif strategi dan program kegiatan. Hal ini diilustrasikan melalui matriks keterkaitan antara sasaran, strategi, dan program kegiatan yang menggambarkan arah pengembangan perusahaan sebagai berikut.

STRATEGIES AND PROGRAMS OF BWN BWN role in the future will be a strategic partner for Pos Indonesia to support the needs of IT solutions. It can be obtained by the synergy between BWN and the IT function of Pos Indonesia and the capabilities development of BWN as Internet service providers, payment services support, and procurement of IT equipment. In addition, BWN will also strengthen his footsteps as a network service provider and IT solutions so as to achieve optimal development in the external market. Currently, Pos Indonesia emphasizes on the focus of BWN business value creation to external markets. One is through BWN role as the main agent in the service PosPay. BWN has the capability to handle that role. In the future, with the support of a solid commitment of resources, BWN will also optimize the slot-owned to develop its services.

BWN strategic planning also requires consideration of the strategic risks that may arise. One of the strategic risks is the risk of unavailability of venture funding. This would be mitigated by improvements of BWN bookkeeping through financial restructuring. There are also strategic risks of inadequate HR in the implementation of program activities BWN. This would be mitigated by strengthening the organization and corporate governance in which include increasing the number and competence of human resources in the BWN. During 2012 to 2016, achievement objectives of BWN is for repositioning the role of BWN as business enabler of Pos Indonesia and ICT solution provider companies which are supported by strategic initiatives and program activities. This is illustrated through a matrix of linkages between objectives, strategies, and programs that describe the activities towards the development of the company as follows.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

343

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

STRATEGI BISNIS
Business Strategy

PROGRAM KEGIATAN
Activities Program

Achievement Target

SASARAN PENCAPAIAN

1.

Penyehatan kondisi BWN


Restructuring of BWN condition

1.1.

Restrukturisasi keuangan
Financial restructurization

1.2.

Penguatan organisasi dan tata kelola perusahaan


The strenghtening of organization and company management

1.3.

Pengurusan tambahan izin lisensi layanan bisnis


Maintenance of business services license permit additional

2.

Peningkatan dan pengembangan portofolio bisnis


Increasing and development of business portfolio

2.1.

Mengembangkan portofolio produk layanan jaringan Pos Indonesia (Network Outsourcing Service)
Developing portfolio of Pos Indonesia network service products (Network Outsourcing Service)

BWN Rp103 miliar


BWN IDR103 billion

2.2.

Mendukung pengembangan bisnis jasa keuangan Pos Indonesia dalam layanan PosPay/SOPP
Supporting the development of financial service business of Pos Indonesia in PosPay/SOPP service

2.3.

Mempertahankan dan mengembangkan portofolio layanan IT solution untuk Pos Indonesia


Maintaining and developing portfolio of IT solution services for Pos Indonesia

STRATEGI DAN PROGRAM FUNGSI TI Fungsi TI sebagai pendukung operasional Pos Indonesia merupakan fondasi keberhasilan perusahaan. Fungsi TI di dalam Pos Indonesia yang mendukung unit bisnis dan fungsi pendukung lain menjadi salah satu isyarat bahwa dukungan TI bersifat menyeluruh dan dibutuhkan oleh setiap elemen perusahaan. Teknologi akan mendukung integrasi jaringan fisik dan bisnis-bisnis Pos Indonesia. Bertolak dari hal tersebut, strategi fungsi TI selama kurun waktu 2012-2016 akan

STRATEGY AND PROGRAM OF IT FUNCTIONS IT function as an operational support of Pos Indonesia is the company success foundation. IT function in Pos Indonesia supporting business units and other support functions becomes one signal that IT support is comprehensive and every element required by the company. Technology will support the integration of physical network and Pos Indonesia businesses. Starting from this point, the strategy of the IT function during the 2013-2017 period will

344

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

difokuskan untuk melakukan penyempurnaan aplikasi dan infrastruktur TI. Hal ini juga didukung dengan optimalisasi organisasi TI sehingga fungsi TI dapat mengoptimalkan perannya. Melalui strategi tersebut, fungsi TI diharapkan dapat mentransformasi Pos Indonesia menjadi perusahaan berkinerja tinggi yang akan dijabarkan dengan inisiatif strategi dan program kegiatan sebagai berikut. Mentransformasi Pos Indonesia menjadi perusahaan berkinerja tinggi Inisiatif strategi untuk tujuan pencapaian di atas adalah sebagai berikut. Mengintegrasikan sistem TI melalui perencanaan yang menyeluruh Program kegiatan untuk inisiatif strategi di atas adalah sebagai berikut. zz Penyempurnaan dan pengembangan aplikasi untuk fungsi pendukung zz Untuk menyukseskan program kegiatan di atas, dibutuhkan identifikasi area perbaikan dan pengembangan fungsi pendukung yang antara lain sebagai berikut.

focus on perfecting the application and IT infrastructure. It is also supported by the IT organization optimalization so that IT function can optimize its role. Through this strategy, the IT function of Pos Indonesia is expected to transform into a high-performing company that will be outlined with strategic initiatives and program activities as follows.

Transforming Pos Indonesia into a highperformance company Strategy initiatives for the achievement objectives above are as follows. Integrating IT systems through comprehensive planning Program of activities for strategic initiatives above are as follows. zz Improvement and development of applications for support functions zz To succeed the program activities above, areas improvement identification and development of support functions needed are as follows.

Area Perbaikan Fungsi Pendukung Pos Indonesia


Development Area of Pos Indonesia Support Function

Fungsi

Function
Keuangan dan Akuntansi Finance and Accounting SDM HR

Area Pengembangan
Area Development
Implementasi ERP dan integrasi ERP dengan sistem jasa keuangan Implementing the ERP and integrated ERP to financial service system. Penyempurnaan aplikasi SIM SDM, dan pengembangan aplikasi Human Resources Information Management (HRIS) The improvement of HR SIM application and the development of Human Resources Information Management (HRIS) application Pengembangan Data Warehouse dan Executive Information System (EIS) untuk standardisasi The development of Data Warehouse and Executive Information System (EIS) to standardize Analisis data bisnis dan pengembangan aplikasi IT Service Management (ITSM) The data analysis and develop the IT Service Management (ITSM) application

Teknologi Informasi Information Technology

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

345

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

STRATEGI DAN PROGRAM FUNGSI SDM Kompetensi SDM yang berkualitas merupakan aset perusahaan dalam menunjang pencapaian sasaran bisnis dan tujuan perusahaan yang harus dioptimalkan pengelolaannya oleh fungsi SDM. Selama kurun waktu 2012 hingga 2016, strategi fungsi SDM Pos Indonesia akan difokuskan untuk mencapai pengelolaan SDM yang efektif dan efisien dengan berbasis kompetensi dan kinerja. Pencapaian ini akan diperoleh melalui peningkatan kualitas dan pengembangan fungsi SDM secara menyeluruh di setiap unit fungsi SDM yang dimulai dari organisasi fungsi SDM, sistem pengembangan kompetensi dan karier, perencanaan kebutuhan karyawan yang terarah, standardisasi proses rekrutmen dan seleksi, struktur imbalan kerja, balas jasa/ rewards, dan kesejahteraan yang kompetitf, rencana suksesi yang komprehensif, serta dukungan sistem informasi SDM yang akurat dan terpadu. Upayaupaya ini akan didukung dengan pengembangan dan pelestarian budaya perusahaan, sehingga budaya perusahaan dapat mengakar dan menjadi jiwa bagi keseluruhan elemen Pos Indonesia. Secara lebih detail, berikut ini adalah penjabaran tujuan, masing-masing inisiatif strategi, dan program kegiatan fungsi SDM selama 2012-2017. Pengelolaan SDM yang efektif dan efisien dengan berbasis pada kompetensi dan kinerja Inisiatif strategi untuk tujuan pencapaian di atas adalah sebagai berikut. 1. Pengelolaan, penyediaan, dan pengembangan kompetensi karyawan Pos Indonesia yang berfokus kepada tuntutan bisnis di sektor industri pada masing-masing unit bisnis. Program kegiatan untuk inisiatif strategi di atas adalah: 1.1. Menyediakan standar kompetensi dan menyusun direktori kebutuhan kompetensi di level korporat dan masingmasing unit bisnis.

STRATEGY AND PROGRAM HR FUNCTION Competence of qualified human resources is a company asset in supporting the achievement of the company business goals and objectives that should be optimized by managing the HR function. During the period 2012 to 2016, the HR function strategy of Pos Indonesia will be focused to achieve effective and efficient management of human resources which are based on competency and performance. This achievement will be obtained by improving the quality and development of the HR function as a whole in each function unit of HR ranging from HR function organization, competence and career development system, the targeted employees needs planning, standardizing the process of recruitment and selection, employee benefits structure, remuneration/rewards, and competitive welfare, comprehensive succession planning, and the support of accurate and integrated human resource information systems that support. These efforts will be supported by the development and preservation of the culture of the company, so that corporate culture can take root and become the soul of the whole element Pos Indonesia. In more detail, the followings are description of the purpose, each strategic initiative, and activity programs of HR function during 2012-2017. Effective and efficient human resources manaegement based on competence and performance Initiative strategies for the achievement of the above objectives are as follows. 1. Management, provision and development of employee competencies of Pos Indonesia, which focuses on the demands of business in the industrial sector in each business unit. Program of activities for the above strategic initiatives are: 1.1. Providing competency standards and arranging directory of requirement needs in corporate level and each business unit.

346

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Langkah-langkah yang dibutuhkan: zz Memahami proses bisnis di masingmasing unit bisnis serta peran dan tanggung jawab dari tiap-tiap fungsi di unit bisnis dan unit lainnya. zz Me-review dan mengidentifikasi kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki di level korporat dan level unit bisnis untuk mencapai KPI yang disyaratkan unit bisnis dan unit lainnya. zz Mengembangkan model kompetensi perusahaan dan menyusun direktori kompetensi perusahaan berdasarkan kompetensi di tiap-tiap unit bisnis dan unit lainnya. zz Menetapkan standar kompetensi berdasarkan level kompetensi di tiaptiap unit bisnis dan unit lainnya zz Kompetensi yang telah ditetapkan harus tercantum dalam uraian tugas dan tanggung jawab tiap-tiap posisi dan jenjang jabatan. zz Mengembangkan sistem informasi manajemen kompetensi terkait dengan pengelolaan fungsi-fungsi sumber daya manusia lainnya. 1.2. Menyusun katalog dan kurikulum program pelatihan dan pengembangan Langkah-langkah yang dapat dilakukan: zz Mengidentifikasi program pelatihan dan pengembangan (penugasan, pekerjaan proyek, atau rotasi) berdasarkan direktori kompetensi yang telah disusun untuk tiap-tiap posisi di unit bisnis dan unit lainnya. zz Menyusun kurikulum program pelatihan dan pengembangan berdasarkan jenjang jabatan, jalur karier, individual development plan (rencana pengembangan individu) serta nilai-nilai, dan budaya perusahaan. zz Melakukan analisis kebutuhan program pelatihan dan pengembangan bagi tiap-tiap posisi dan individu di unit bisnis dan unit lainnya secara berkala satu tahun sekali, bekerja sama

Steps are required: zz Understanding the business processes in each business unit as well as the roles and responsibilities of each function in the business unit and other units. zz Reviewing and identifying the competencies that must be held at the corporate level and business unit level to achieve the required KPI business unit and other units. zz Developing company competency model and formulate company competency directory based on competencies in each business unit and other units. zz Setting standards of competence based on the level of competence in each business unit and other units zz Competencies have been defined should be listed in the job description and responsibilities of each position and level of the position. zz Developing competency management information systems related to the management functions of other human resources. 1.2. Compiling a catalog and curriculum training and development programs The steps to do: zz Identifying training and development programs (assignments, project work, or rotation) based on competency directory has been compiled for each position in the business unit and other units. zz Developing curriculum of training and development program based on the hierarchy, career paths, individual development plan and values, and corporate cultures.

zz Conducting analysis of the needs of training and development program and development for each individual position and business unit and other units on a regular basis once a year,

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

347

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

zz

zz

zz

zz

dengan manajer lini masing-masing unit. Menyusun rencana dan anggaran tahunan program pelatihan dan pengembangan individu serta rencana pelaksanaannya. Menyusun kebijakan dan prosedur program pelatihan serta pengembangan dan implementasinya. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran pelatihan secara triwulanan. Mengoptimalkan penggunaan sistem informasi SDM perusahaan dalam pelaksanaan rencana kerja dan anggaran pelatihan.

zz

zz

zz

zz

working closely with line managers of each unit. Developing plans and annual budgets of individual training and development program and implementation plan. Developing policies and procedures of training program development and the implementation. Evaluating the implementation of the Work Plan and Budget of training on a quarterly basis. Optimizing the use of human resource information systems of company in the implementation of work plans and training budgets.

1.3. Mengembangkan Standar Proses Rekrutmen dan Seleksi Karyawan Perusahaan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan: zz Menetapkan strategi rekrutmen dan seleksi karyawan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan. z z Menyusun kebijakan dan prosedur rekrutmen serta seleksi karyawan meliputi tahapan-tahapan prosesnya, materi tes seleksi, perangkat, dan metode seleksi untuk setiap posisi dan jabatan, serta keterlibatan pihak ketiga dalam proses seleksi. zz Mendefinisikan peran dan tanggung jawab fungsi Direktorat SDM serta KPI-nya dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan untuk memenuhi kebutuhan di unit bisnis dan unit lainnya di perusahaan. zz Melakukan evaluasi terhadap kebijakan dan prosedur rekrutmen serta seleksi karyawan yang telah dijalankan saat ini untuk perbaikan yang berkelanjutan secara berkala setiap dua tahun sekali. zz Mengoptimalkan penggunaan sistem informasi SDM perusahaan dalam pelaksanaan standar proses

1.3. Developing standards for Employee Recruitment and Selection Process Measures to be done: zz Establishing employee recruitment and selection strategy to meet the needs of the company in accordance with the required competencies. z z Developing policies and procedures for recruitment and selection of employees includes the stages of the process, selection test materials, devices, and methods of selection for each position and post, as well as third-party involvement in the selection process. zz Defining roles and responsibilities of the Directorate of Human Resources functions and his KPI in the recruitment and selection of employees to meet the needs of the business unit and other units in the company. zz Conducting an evaluation of the policies and procedures of recruitment and selection of employees who have been executed at this time for continuous improvement on a regular basis every two years. zz Optimizing the use of information systems of corporate HR in the implementation of standards in the

348

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

rekrutmen dan seleksi di perusahaan yang mencakup penyimpanan databank pelamar, identifikasi profil karyawan yang dibutuhkan, tracking status proses rekrutmen dan seleksi, data penempatan karyawan baru, dan pelaporannya. 1.4. Menyusun Perencanaan Karier Karyawan dan Rencana Suksesi Langkah-langkah yang dapat dilakuan: zz Mengidentifikasi dan merancang job family dari setiap jabatan atau posisi yang ada di perusahaan. zz Mengembangkan jalur karier pada masing-masing fungsi sesuai dengan job family yang ditetapkan. zz Menetapkan kebijakan dan prosedur pengangkatan dalam jabatan/ kenaikan jabatan meliputi kriteria dan persyaratannya. zz Mengidentifikasi karyawan dengan talenta dan kinerja yang tinggi berdasarkan penilaian kinerja, potensi, dan aspirasinya, yang akan dikelompokkan dalam kategori talent pool sesuai kebijakan perusahaan dalam rangka regenerasi untuk menduduki posisi/jabatan kunci di perusahaan zz Melaksanakan program pengembangan karier dan kompetensi karyawan dengan talenta dan kinerja terbaik yang telah memenuhi persyaratan. zz Melakukan pemantauan kompetensi, kinerja, dan aspirasi terhadap karyawan yang masuk dalam kategori talent pool melalui sistem pengelolaan kinerja karyawan. zz Mengoptimalkan penggunaan sistem informasi SDM perusahaan untuk menyusun database kepegawaian dalam melakukan mutasi, rotasi, seleksi jabatan, dan pelatihan serta promosi jabatan karyawan untuk mendukung kinerja perusahaan.

recruitment and selection process that includes a storage company databank of applicants, employee profiles required identification, tracking status of the recruitment and selection process, the data placement of new employees, and reporting. 1.4. Constructing Employee Career Planning and Succession Planning Measures that to be done are: z z Identifying and designing job family of every post or position in the company. zz Developing a career path for each function in accordance with the established job family. zz Establishing policies and procedures for in-service appointmentpromotion including the criteria and requirements. zz Identifying employees with talent and high performance based on assessment of performance, potential, and aspirations, which are grouped in categories according to company policy talent pool in order to regenerate for the position/key position in the company z z Implementing career development program and the competence and performance of employees with the best talent meets the requirements. zz Monitoring the competence, performance, and aspirations of the employees in the category of talent pool through employee performance management system. zz Optimizing the use of HR information systems to compile a database of corporate personnel in performing mutation, rotation, position selection, and training and promotion of employees to support the companys performance.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

349

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

2. Melakukan right sizing jumlah SDM di unit bisnis dan perusahaan Program kegiatan untuk inisiatif strategi di atas adalah: 2.1. Menyusun perencanaan tenaga kerja yang strategis bagi perusahaan Langkah-langkah yang dapat dilakukan: zz Melakukan audit komposisi SDM untuk pemetaan kebutuhan karyawan perusahaan ditinjau dari sudut usia, pendidikan, profil kompetensi (teknis dan perilaku), serta jenjang jabatannya, baik jangka pendek (satu tahun) maupun jangka panjang (lima tahun) sesuai inisiatif-inisiatif yang direncanakan perusahaan. zz Melakukan analisis kesenjangan antara jumlah karyawan yang tersedia saat ini dengan hasil pemetaan kebutuhan karyawan perusahaan untuk jangka pendek dan jangka panjang. zz Menyusun proyeksi anggaran biaya pemenuhan kebutuhan karyawan di perusahaan beserta proses akuisisinya. zz Mengidentifikasi sumber-sumber pemenuhan karyawan baik secara internal (rotasi, promosi, atau transfer dari kontrak menjadi permanen) maupun secara eksternal (perekrutan fresh graduates, experienced professional, atau contract based professional). zz Mengoptimalkan penggunaan sistem informasi SDM perusahaan dalam perencanaan kebutuhan karyawan, sumber-sumber pemenuhan kebutuhan karyawan, realisasi pemenuhannya serta pelaporannya. zz Melakukan analisis yang komprehensif terhadap kemungkinan dilakukannya perbaikan komposisi karyawan secara signifikan, baik dari aspek usia maupun pendidikan.

2. Performing the right sizing of HR number in business units and corporate Program of activities for the above strategic initiatives are: 2.1. Strategic Workforce Plannning for the company The steps to do: zz Undertaking an audit of human resources composition for mapping the needs of the companys employees to be reviewed in terms of age, education, competency profiles (technical and behavioral), as well as the post level, both short-term (one year) and long term (five years) as the initiatives planned by the company. zz Performing gap analysis between the number of employees that are available today with the mapping of needs of corporate employees for short and long term. zz Developing budget projections to meet the needs of employees in the company and the process of acquisition. z z Identifying the sources of employee compliance both internally (rotation, promotion, or transfer of the contract to be permanent) and externally (the recruitment of fresh graduates, experienced professionals, professional or contract based). zz Optimizing the use of HR information systems in the companys planning of employees need, the sources of employee fulfillment, the realization of fulfillment and reporting. zz Performing comprehensive analysis to the possibility of a significant improvement in employee composition, both from the aspect of age and education.

350

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

3. Menerapkan struktur imbalan kerja dan kesejahteraan yang kompetitif dibandingkan dengan sektor industri sejenis Program kegiatan untuk inisiatif strategi di atas adalah: 3.1 Menetapkan strategi dan kebijakan pemberian imbalan kerja dan kesejahteraan karyawan sesuai degan kondisi dan tuntutan bisnis perusahaan Langkah-langkah yang dapat dilakukan: zz Me-review dan melengkapi job description dan job analysis untuk setiap posisi yang ada di perusahaan. zz Melakukan job evaluation pada setiap posisi yang ada dalam organisasi dengan mengukur faktorfaktor antara lain besaran tanggung jawab, kontribusi jabatan terhadap pencapaian tujuan perusahaan, risiko jabatan, dan tingkat kesulitan jabatan. zz Penyusunan job grading berdasarkan hasil job evaluation. zz Membangun struktur pengupahan berdasarkan job evaluation dan job grading dengan memperhatikan halhal terkait karakteristik dan kebutuhan organisasi, rasio perbedaan bobot pekerjaan antar jabatan (job value), kinerja kemampuan perusahaan, upah minimum, dan kondisi pasar. zz Mengembangkan struktur pengupahan yang fleksibel sesuai dengan kebutuhan bisnis dan kondisi ekonomi masyarakat. zz Mengembangkan struktur pengupahan yang mendorong pencapaian prestasi dan kinerja bisnis perusahaan. zz Mengoptimalkan penggunaan sistem informasi SDM perusahaan dalam melakukan simulasi penghitungan penyesuaian imbalan kerja dan kesejahteraan karyawan.

3. Implementing a competitive employee benefits and welfare structure compared to similar industry sector Program of activities for the above strategic initiatives are: 3.1 Establishing strategies and policies for employee benefits administration and employees welfare in accordance with the conditions and demands of the companys business The steps to do: zz Reviewing and completing job description and job analysis for each position in the company. zz Conducting job evaluations at each position within the organization to measure factors such as the amount of responsibility, contribution to the achievement of corporate objectives position, risk of position, and positions difficulty level. zz Preparation of job grading based on the results of job evaluation. zz Building a wage structure based on job evaluation and job grading with respect to matters related to the characteristics and needs of the organization, the ratio of the weight difference between office work (job value), the company performance capabilities, the minimum wage, and market conditions. zz Developing a flexible wage structure according to business needs and economic conditions of society. zz Developing a wage structure that encourages achievement and business performance of the company. zz Optimizing the use of Companys HR information systems in performing simulations to calculate adjustments to employee benefits and employee benefits.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

351

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

3.2. Mengembangkan standar proses pengelolaan dan penilaian kinerja karyawan sebagai implementasi dari Performance Management System Langkah-langkah yang dapat dilakukan: z z Menyusun kebijakan dan standar proses pengelolaan penilaian kinerja karyawan sesuai dengan pencapaian KPI tiap-tiap individu yang rasional dan sejalan dengan kriteria penilaian kinerja yang ditetapkan perusahaan. zz Menetapkan mekanisme penilaian yang berimplikasi terhadap proses promosi, penyesuaian kompensasi, ataupun pengembangan karir bagi tiap individu dalam organisasi/perusahaan. zz Melakukan evaluasi terhadap implementasi pengelolaan penilaian kinerja yang telah dijalankan secara periodik setiap tahun untuk memastikan bahwa penilaian kinerja terhadap peningkatan kontribusi karyawan telah berjalan dengan efektif. zz Mengoptimalkan penggunaan sistem informasi SDM perusahaan dalam melakukan pencatatan, pemantauan, validasi, dan evaluasi kinerja karyawan berikut pelaporannya. 3.3. Mengimplementasikan sistem informasi SDM perusahaan yang akurat, terpadu, dan terpercaya serta otomasi proses administrasi data karyawan secara real time online Langkah-langkah yang dapat dilakukan: z z Me-review secara keseluruhan proses-proses transaksi pengelolaan SDM dan mengidentifikasi prosesproses yang dapat dilakukan secara otomasi dengan menggunakan aplikasi sistem informasi agar lebih efisien, akurat, terpadu, terpercaya, dan konsisten. zz Mengidentifikasi data-data karyawan perusahaan yang akan dibuatkan master database -nya dalam satu single database .

3.2. Developing standards management process and performance appraisal as the implementation of a Performance Management System The steps to do: zz Developing policies and standards of employee performance appraisal management process in accordance with the KPI achievement of each individual is rational and consistent with the performance criteria set by the company. zz Establishing appraisal mechanism with implications for the promotion process, the adjustment of compensation, or career development for each individual in the organization/company. zz Evaluating the performance appraisal management implementation has been executed periodically every year to ensure that the assessment of performance against an increase in employee contributions has been carried out effectively. zz Optimizing the use of company human resource information system in recording, monitoring, validating, and evaluating employee performance as well as the reports. 3.3. Implementing accurate, integrated, and reliable HR information system of company as well as automation of employee data administrative processes in real time online The steps to do: zz Reviewing the overall transaction processes of human resource management and identifying processes that can be performed using the automated information system application to be more efficient, accurate, integrated, reliable, and consistent. z z Identifying the data that will be company employees made her master database in a single database.

352

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

zz Mengembangkan aplikasi sistem informasi untuk administrasi karyawan yang memungkinkan beberapa proses administrasi dapat diinput sendiri secara langsung oleh karyawan secara real time. zz Bersama unit terkait untuk melakukan studi dalam menentukan aplikasi sistem informasi SDM yang unggul, yang dapat memenuhi kompleksitas kebutuhan database karyawan perusahaan dan pelaporannya. 4. Fungsi SDM sebagai strategic business partner (mitra bisnis strategis) unit bisnis dan perusahaan Program kegiatan untuk inisiatif strategi di atas adalah: 4.1. Redefinisi fungsi SDM Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah: zz Mengidentifikasi tantangan SDM dalam lima tahun ke depan berdasarkan rencana dan tujuan bisnis, baik dari tiap-tiap unit bisnis maupun perusahaan. zz Me-review dan meredefinisi fungsi, organisasi, kompetensi serta proses bisnis fungsi SDM agar dapat menjawab tantangan-tantangan dan tujuan bisnis perusahaan dalam sistem pengelolaan SDM melalui: zz Mendefinisikan dan mengklarifikasikan kembali peran dan tanggung jawab fungsi SDM dalam inisiatif pencapaian tujuan bisnis. zz Merancang mekanisme kolaborasi, komunikasi, koordinasi, dan pelaporan yang efektif dan efisien baik di antara fungsi SDM maupun dengan unit bisnis dan unit lainnya. z z Me- review efektivitas dan efisiensi proses bisnis fungsi SDM dalam pengelolaan karyawan sebagai bagian dari inisiatif pencapaian tujuan bisnis.

z z Developing information systems applications for that employee administrative to allow several administrative processes to be input directly by employees in real time. zz Together with related units conducting a study to determine the application of superior human resources information system, which can meet the needs of the complexity of the companys employee database and the reports. 4. HR function as a strategic business partner of business unit and corporate Program of activities for the above strategic initiatives are: 4.1. Redefinition of the HR function Steps to do are: zz Identifying the human resource challenges in the next five years based on business plans and goals, both from each business unit and company. zz Reviewing and redefining the functions, organization, competence and process of HR business function in order to address the challenges and business objectives in human resources management system through: zz Defining and clarifying the roles and responsibilities of the HR function within the business goal achievement initiatives. zz Designing mechanisms of collaboration, communication, coordination, and reporting are effective and efficient in both the HR function and the business unit and other units. zz Reviewing the effectiveness and efficiency of human resource function business processes in the employee management as part of the initiative of achieving business goals.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

353

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

zz Mengidentifikasi dan menyusun indikator kunci keberhasilan KPI fungsi SDM untuk memastikan kontribusi fungsi SDM sejalan terhadap rencana dan pencapaian tujuan bisnis. zz Mengidentifikasi dan menyusun kompetensi-kompetensi baik soft skill ataupun technical skill di area fungsi SDM. zz Memutakhirkan uraian tugas dan tanggung jawab setiap posisi yang ada dalam organisasi fungsi SDM. zz Menyusun kebijakan dan prosedur terkait inisiatif fungsi SDM. zz Membangun hubungan industrial yang harmonis untuk menciptakan sinergi antara manajemen dan serikat pekerja dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. 4.2. Menjalankan fungsi pengembangan organisasi perusahaan Langkah-langkah yang dapat dilakukan: zz Melakukan kajian pengembangan organisasi sesuai dengan kebutuhan unit bisnis dan unit lainnya di perusahaan. zz Memfasilitasi penerapan pengembangan organisasi sesuai kebutuhan unit bisnis dan unit lainnya di perusahaan. zz Menyusun uraian masing-masing fungsi di dalam organisasi unit bisnis dan unit lainnya hingga menjadi uraian pekerjaan. zz Mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan masing-masing fungsi atau posisi di organisasi unit bisnis dan unit lainnya. zz Melakukan re-view dan pengkinian atas kebijakan dan prosedur terkait pengembangan organisasi dan SDM.

zz Identifying and developing key success indicators of KPI of HR function to ensure the contribution of the HR function is along with the plan and the achievement of business goals. zz Identifying and developing the competencies of both soft skills and technical skills in the area of HR functions. zz Updating job descriptions and responsibilities of each position in the organization of the HR function. zz Developing policies and procedures related to initiatives of HR function. zz Building a harmonious industrial relation to create synergy between management and unions in the achievement of corporate goals both short term and long term.

4.2. Performing development function of corporate organization The steps to do: zz Conducting a study of the development of the organization in accordance with the needs of the business unit and other units in the company. zz Facilitating the implementation of appropriate organizational development needs of business units and other units in the company. zz Developing a description of each function within the organizations business units and other units to a job description. zz Identifying the competencies required of each function or position in the organizations business units and other units. zz Reviewing and updating policies and procedures related to organizational development and human resources.

354

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

zz Melakukan kajian terhadap nilai-nilai dan budaya perusahaan yang berlaku dan keselarasannya terhadap tujuan pencapaian bisnis perusahaan di masa depan. 4.3. Mengimplementasikan budaya perusahaan dalam setiap kegiatan unit bisnis dan unit lainnya di perusahaan dan menyelenggarakan programprogram yang meningkatkan employee engagement karyawan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan: z z Me- review implementasi nilainilai dan budaya perusahaan saat ini serta memfasilitasi bentukbentuk perilaku yang menunjang implementasi nilai-nilai dan budaya perusahaan. zz Mengimplementasikan nilai-nilai dan budaya perusahaan dalam aspek operasional perusahaan dan program-program kegiatan karyawan, serta memasukkannya sebagai bagian dari penilaian kinerja. zz Menggali faktor-faktor utama di perusahaan yang berpengaruh terhadap komitmen dan kontribusi karyawan. zz Menyusun program-program peningkatan komitmen dan kesejahteraan karyawan berdasarkan faktor-faktor utama yang telah teridentifikasi. zz Merancang media dan saluran komunikasi yang efektif dan efisien bagi karyawan dalam menyalurkan aspirasinya dan menyuarakan pendapatnya kepada manajemen. zz Memberi kesempatan dan akses kepada karyawan untuk dapat terlibat dan terinformasikan atas setiap inisiatif bisnis yang dilakukan perusahaan. zz Menunjukkan komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan melalui program-program kesejahteraan karyawan yang nyata dan secara berkala.

zz Conducting a study of the prevailing values and culture of corporate and its alignment to the achievement of the companys business objectives in the future. 4.3. Implementing corporate cultures in every business unit activities and other units in the company and organizing programs that enhance employee engagement. The steps to do: zz Reviewing the implementation of the values and culture of the company as well as facilitating other forms of behavior that support the implementation of corporate values and culture. zz Implementing the values and culture of the company in the operational aspects of the company and employee activity programs, and include it as part of the performance assessment. zz Exploring the key factors that affect the companys commitment and employee contributions. zz Developing programs to improve employee commitment and wellfare based on the key factors that have been identified. zz Designing media and communication channels that are effective and efficient for employees to channel their aspirations and voice their opinions to management. zz Providing opportunities and access for employees to be involved and informed of any business initiative by the company. z z Demonstrating the companys commitment to improve the welfare of employees through real and periodical employee benefits programs.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

355

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Keseluruhan inisiatif strategi dan program kegiatan di atas dapat terlaksana dengan baik dan mencapai tujuan dengan memperhatikan faktorfaktor kunci keberhasilan sebagai berikut. zz Terdapat visi yang sama dalam mencapai keberhasilan pengelolaan fungsi SDM yang efektif dan efisien dengan berbasis kompetensi dan kinerja. zz Komitmen dan dukungan dari seluruh elemen Pos Indonesia dalam menjalankan inisiatif strategi dan program kegiatan fungsi SDM demi tercapainya tujuan perusahaan. zz Terdapat target-target inisiatif strategi dan program kegiatan fungsi SDM yang jelas dan terukur sebagai standar kinerja yang harus dicapai. zz Dilaksanakannya pemantauan (monitoring) atas setiap pelaksanaan program kegiatan fungsi SDM secara periodik untuk memastikan pelaksanaan kegiatan tetap pada jalurnya dan hambatan-hambatan yang dihadapi dapat segera diatasi. zz Peran sebagai strategic business partner (mitra bisnis strategis) bagi unit bisnis dan unit lainnya di Pos Indonesia terefleksi dalam setiap perilaku dan kegiatan fungsi SDM. Melalui komitmen yang tinggi dan kerja sama yang solid, Pos Indonesia dapat menjadi salah satu perusahaan dengan kemampuan dan kualifikasi SDM yang tinggi dan adaptif terhadap perubahan dan tantangan zaman.

Overall strategic initiatives and program activities above can be done well and achieve the objectives with respect to the key factors of success are as follows: zz There is a shared vision in achieving successful management of human resource functions effectively and efficiently with competencybased and performance-based. zz The commitment and support of all elements of Pos Indonesia in implementing strategic initiatives and program activities of the HR function in order to achieve company goals. zz There are strategic targets initiatives and program activities of the HR functions which are clear and measurable as performance standards that must be achieved. z z Implementation of monitoring on every execution of the program of activities of HR functions periodically to ensure the implementation of the activities on track and obstacles encountered can be overcome. zz The role as a strategic business partner for the business unit and other units in Pos Indonesia is reflected in the behavior and activities of every HR function. Through a strong commitment and solid cooperation, Pos Indonesia can be one of the companies with a high and adaptive ability and qualifications of human resources to changes and challenges of the times.

356

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Pengembangan Usaha
Untuk mendukung pencapaian sasaran perusahaan pada tahun 2013 maka sebagai penjabaran dari Strategi Perusahaan, telah ditetapkan Kebijakan Perusahaan, yaitu: zz Optimalisasi pertumbuhan pendapatan dan melaksanakan program efisiensi biaya untuk menjamin capaian laba perusahaan di Tahun 2013 (short term) antara lain : Perbaikan dan perluasan sistem dan jaringan operasi surat dan paket, jasa keuangan yang utamanya untuk memperbaiki kualitas layanan dan pricing yang kompetitif zz Melakukan re-engineering proses bisnis, sistem dan struktur permodalan dan operasi dalam rangka menurunkan harga pokok produksi sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing perusahaan antara lain: Perbaikan fungsi Kantor Pos di rural area, perencanaan sistem IT, sistem akuntansi dan marketing communication strategy. zz Perencanaan dan strategi pengembangan bisnis antara lain: E-commerce, Postshop, Perhotelan, dan Join Venture Pos Mandiri untuk layanan keuangan. zz Perbaikan dan peningkatan penggunaan aplikasi dan teknologi informasi pada proses bisnis dan layanan serta pendukung. zz Program perbaikan manajemen SDM agar mampu mendorong karyawan untuk berkinerja tinggi dalam rangka peningkatan pendapatan, peningkatan kualitas layanan, Sistem PMS (SMKI/ SMKU) To support the achievement of the company targets in 2013, then as a translation of the Companys strategy, the Company has established policies, namely: zz Optimization of revenue growth and implementing programs of cost efficiency to ensure the companys earnings in 2013 (short term), such as: Repairing and expansion of systems and networking of mail and parcel operations, financial services primarily to improve the quality of competitive service and pricing zz Conducting re-engineering business processes, systems and capital structure and operations in order to reduce the cost of production in order to increase the competitiveness of companies, among others: Repairing function of Post Office in rural areas, planning of IT systems, accounting systems and marketing communication strategy. zz Planning and business development strategies include: E-commerce Postshop, Hospitality, and JV Post - Mandiri for financial services. zz Improved and increased use and application of information technology and business process services and support. zz HR management improvement program in order to encourage employees to high performance in order to increase revenue, improve service quality, PMS System (ISMS / SMKU)

Business Development

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

357

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Secara garis besar, program Revitalisasi Perusahaan digambarkan sebagai berikut,

Generally, Corporate Revitalization program is described as follows:

Revitalization Program of Pos Indonesia

PROGRAM REVITALISASI POS INDONESIA

1
Merebut kembali posisi pemimpin pasar bisnis mail dan parcel
Regaining leader position of mail and parcel business market

2
Mengembangkan perusahaan logistik yang efisien dan efektif
Developing efficient and effective logistic company Meningkatkan skala bisnis logistik
Increasing the scale of logistic business

3
Mempertahankan bisnis jasa keuangan transaksional dan memperluas portofolio produk dan layanan
Maintaning transactional financial service business and expanding products and services portfolio Mempertahankan dan mengembangkan portofolio produk yang ada
Maintaining and developing current products portfolio

1 2 3

Merebut kembali pasar bisnis mail dan parcel


Regaining market share of mail and parcel business

Mempromosikan penggunaan surat


Promoting the use of email

Meningkatkan efisiensi model jaringan operasi


Increasing mode efficiency of operation network

Memperluas portofolio layanan dan produk


Expanding products and services portfolio

Menyusun model partnership untuk ekspansi produk


Developing partnership model for product expansion

Memastikan struktur regulasi yang efisien dan sustainable


Ensuring efficient and sustainable regulation structure

Merevitalisasi Pos Indonesia menjadi perusahaan berkinerja tinggi


Revitalizing Pos Indonesia as a high performance company

Meluncurkan program komunikasi internal


Launching internal communication program

Meningkatkan efisiensi organisasi dan kapabilitas SDM


Increasing organization efficiency and HR capability

Integrasi sistem TI ke rencana yang menyeluruh


Integrating IT system to a comprehensive plan

Sumber Source Analisa Booz & Company

Prioritas Strategis
Strategic Priority

Inisiatif Strategis
Strategic Initiative

358

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Implementasi organisasi berbasis SBU ini akan diiringi dengan Performance Management System (PMS) yang berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) Board of Directors yang lebih tajam dan berorientasi jangka panjang. Sistem penilaian kinerja ini akan dikaitkan secara erat dengan sistem insentif yang nantinya didasarkan pada kinerja masing-masing Unit Kerja. Penerapan KPI dalam PMS tersebut diupayakan melalui: zz Penerapan Satuan Kinerja Unit yang selanjutnya akan diturunkan ke level Satuan Kinerja Unit (Individual KPI). zz Penajaman Individual KPI setiap pegawai pada level officer yang mendukung dan sejalan dengan KPI Satuan Unit Kerja (SKU) nya. zz Melakukan proses penjejakan, evaluasi dan pemberian feedback pelaksanaan Individual KPI melalui kepala unit kerja secara periodik. Pos Indonesia sebagai organisasi berbasis kinerja harus mampu mengidentifikasi, mengelola dan menghargai lebih pegawai yang memiliki kinerja dan kompetensi di atas rata- rata secara khusus. Hal ini merupakan upaya PT.Pos Indonesia (Persero) untuk menjaga dan mengembangkan para top talent untuk berkontribusi lebih maksimal. Sejalan dengan hal tersebut, maka dilakukan kegiatan sebagai berikut: zz Mengidentifikasi dan menyelenggarakan program akselerasi kepada pegawai dengan kinerja baik dan potensial dari level supervisor hingga ke level manajerial (bawah), menengah dan puncak. zz Memberikan program pengembangan khusus kepada para talent berupa penempatan pada posisi menantang, special project assignment, program sertifikasi dan special training & development program.

Implementation of the SBU-based organizations will be accompanied by the Performance Management System (PMS) which is based on Key Performance Indicators (KPI) Board of Directors which are sharper and long-term oriented. The performance appraisal system will be closely linked with the system of incentives that will be based on the performance of each Unit. Implementation of KPI in PMS is sought through: zz Implementation of Unit Performance which will then be lowered to the level of Unit Performance (Individual KPI). zz Enhancing Individual KPI of every employee at the officer level which supports and in line with its KPI Work Unit (WU). zz Conducting processes of tracking, evaluation and feedback distribution of Individual KPI through the head unit periodically. PT Pos Indonesia (Persero) as a performancebased organization must be able to identify, manage and appreciate more employees who have performance and competence above average in particular. This is an attempt PT.Pos Indonesia (Persero) to maintain and develop the top talent to contribute more optimally. In line with this, then do the following activities: z z Identifying and conducting an accelerated program to employees with good performance and potential from supervisory level to the managerial level (bottom), middle and top. zz Providing special programs for the development of talent in the form of placements in challenging positions, special project assignments, special certification programs and training & development programs.

Performance Management System (PMS) & Talent Management


Performance Management System (PMS) & Talent Management

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

359

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

IFRS (International Financial Reporting Standard) Good Corporate Governance

Hasil dari corporate governance rating yang dilakukan Standard & Poors beberapa tahun yang lalu membuktikan, bahwa praktik GCG di beberapa perusahaan BUMN maupun swasta IFRS (International telah mendorong perbaikan citra, pengembangan Financial Reporting dan peningkatan nilai perusahaan di mata publik. Standard) Good Corporate Governance Kondisi eksternal perusahaan pasca diberlakukannya UU No. 38 tahun 2009, dihadapkan pada makin besarnya nilai persaingan terkait dengan liberalisasi industri pos, disamping makin kuatnya keinginan masyarakat dan pemerintah untuk pemberantasan korupsi, yang ditandai gencarnya exploitasi berita tentang issue korupsi. Jika hal ini tidak diantisipasi dengan baik oleh perusahaan, dengan memperbaiki standar layanan dan harga, maka selain dapat menimbulkan risiko kerugian financial karena kalah bersaing, juga risiko kerugian reputasi yang membawa dampak jauh lebih mahal, terkait dengan pemulihannya. Tujuan akhir dari penerapan GCG adalah budaya perusahaan yang kuat dan tangguh sehingga bisa menjadi well governed company, yang merupakan tujuan akhir jangka panjang Pos Indonesia yaitu meningkatkan value baik bagi pemegang saham maupun bagi seluruh stakeholders. Komitmen GCG diartikan sebagai aturanaturan tertulis dan upaya perusahaan untuk melaksanakan aturan-aturan tsb, serta perhatian yang sungguh-sungguh terhadap kepentingan stakeholders. Komitmen yang meliputi penerbitan sosialisasi pedoman penerapan GCG (code of GCG), budaya perusahaan serta penerbitan pedoman etika bisnis dan pedoman perilaku (code of conduct). Komitmen tersebut akan dilanjutkan pada tahun 2013, yang meliputi tindak lanjut dan monitoring melalui assesment terhadap pelaksanaan GCG, serta penerbitan Keputusan Direksi tentang Internal Control System, penyempurnaan infrastruktur GCG, penyusunan Statement of Corporate Intent (SCI 2011-2013).

The results of the corporate governance rating by Standard & Poors few years ago proved, that the practice of good corporate governance in some SOEs and private companies have been pushing image enhancement, development and improvement of corporate value in the public eye. External conditions after the enactment of Law No.38 Year 2009, faced with the growing competition value associated with the liberalization of the postal industry, in addition to the growing strength of the people and the government wishes to eradicate corruption, which marked the incessant exploitation of news about the issue of corruption. If this is not anticipated by the company, by improving standards of service and price, then in addition to a risk of financial loss due to competition, also carry the risk of loss of reputation effects are much more expensive, associated with recovery. The final aim of the application of GCG is a strong and firm corporate culture so that it can be a well-governed company, which is the ultimate goal of long-term PT Pos Indonesia, which increases value for both shareholders and for all stakeholders. GCG commitment is defined as the written rules and the companys efforts to implement these rules, as well as a genuine concern for the interests of stakeholders. Commitments include the publication of guidelines for the implementation of GCG socialization (code of GCG), corporate culture and publishing guidelines for business ethics and code of conduct. The commitment will be continued in 2013, which includes follow-up and monitoring through assessment of the implementation of GCG, and the issuance of Directors Decision on Internal Control System, improving corporate governance infrastructure, preparation of Statement of Corporate Intent (SCI 2011-2013).

360

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Pos Indonesia kini tengah giat melakukan program penyehatan perusahaan dalam menghadapi persaingan pasar yang terbuka sejalan dengan yang diamanatkan Undang-Undang No. 38 Tahun 2009 tentang Pos. Sehubungan dengan program restrukturisasi dan penyehatan tersebut membutuhkan investasi yang cukup besar, maka alternatif pendanaan yang tepat adalah melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO). Melalui IPO Pos Indonesia diharapkan dapat lebih meningkatkan kinerja dan nilai tambah perusahaan di samping meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemilikan saham perusahaan. Hal ini sejalan dengan maksud dan tujuan privatisasi sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), antara lain terutama untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan, menciptakan struktur keuangan dan manajemen keuangan yang baik dan kuat, serta menciptakan struktur industri yang sehat dan kompetitif. Sejalan dengan hal itu pula Pos Indonesia telah merancang Program Revitalisasi 2012 2016, di mana rencana IPO tahun 2013 adalah sebagai salah satu milestone transformasi perusahaan. Persiapan internal Pos Indonesia untuk IPO yang telah dilakukan sejauh ini sebagai berikut: zz Pembentukan Proyek Persiapan IPO internal Pos Indonesia berdasarkan Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) No. 54/Dirut/0711 tanggal 17 Juli 2011, yang tugas utamanya adalah mempersiapkan perusahaan untuk melakukan penawaran umum perdana di pasar modal. zz Penunjukan Financial Advisor (FA) PT Ernst & Young Indonesia sejak bulan Januari 2012. Tugas utama konsultan FA adalah menyiapkan aspek komersial dan keuangan Pos Indonesia dalam kaitannya dengan persiapan perusahaan menuju perusahaan terbuka. Dari aspek persiapan internal perusahaan ini, konsultan FA melakukan uji tuntas laporan keuangan dan perpajakan, kemudian dilanjutkan dengan analisa aset dan liabilitas perusahaan. Selanjutnya konsultan

PT Pos Indonesia (Persero) is now actively undertaking corporate restructuring program in the face of open market competition in line with the mandate of Law No. 38 In 2009 on Post. In connection with the restructuring program and the restructuring will require considerable investment, then the appropriate alternative funding mechanism is through an Initial Public Offering (IPO). Through IPO, PT Pos Indonesia (Persero) is expected to further improve the performance and value of companies in addition to increasing public participation in the ownership of company stock. This is consistent with the intent and purpose of privatization as mandated in Law No. 19 of 2003 on State-Owned Enterprises (SOEs), among others, mainly to improve the efficiency and productivity of the company, creating a financial structure and financial management are good and strong, as well as creating a healthy and competitive industry structure. In line with this, PT Pos Indonesia (Persero) has designed Revitalization Program from 2012 to 2016, where IPO plans in 2013 is one of the milestones in the transformation of the company. Internal preparation PT Pos Indonesia (Persero) for the IPO has been done so far as follows: z z Establishment of internal IPO Project Preparation of PT Pos Indonesia (Persero) by decision of the Directors of PT Pos Indonesia (Persero) No. 54/Dirut/0711 dated July 17, 2011, whose main task is to prepare the company for an initial public offering on the stock market. zz Appointment of Financial Advisor (FA) of PT Ernst & Young Indonesia since January 2012. The main task of the FA consultant is preparing the commercial and financial aspects of PT Pos Indonesia (Persero) in relation to the preparation of the company to the public company. From the aspect of the companys internal preparation, FA consultant performs a due dilligence of financial and taxation reports, followed by an analysis of assets and liabilities of the company. Furthermore, FA

Rencana IPO PT Pos Indonesia (Persero)


IPO Plans of Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

361

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

zz

zz

zz

zz

zz

FA akan membantu menyusun equity story guna keperluan IPO. Penunjukan Konsultan Hukum internal pra IPO perusahaan sebagai komplementer aspek persiapan internal perusahaan yang telah dimulai dengan konsultan FA, sehingga baik aspek komersial dan legal dalam proses pra IPO dapat tuntas dikerjakan. Konsultan hukum internal pra IPO ini akan mengkaji seluruh kontrak-kontrak yang ada di perusahaan, mereview semua dokumen dan statuta aset perusahaan serta menetapkan dokumentasi untuk legal audit. Persiapan proses Revaluasi Aktiva Tetap bersama divisi Properti sebagai pilihan Perusahaan untuk memperbesar aktiva sehingga memperbaiki struktur hutang dan permodalan serta proses pengkinian besaran nilai Imbalan Paska Kerja (PSL) oleh Aktuaris bersama divisi Pelayanan SDM sesuai PSAK 24 Revisi 2010 sekaligus melakukan kajian bersama FA Ernst & Young Indonesia atas dampak pengakuan nilai Imbalan Paska Kerja terhadap potensi akumulasi defisit keuangan Perusahaan. Kajian Kuasi-Reorganisasi bersama FA sebagai alternatif pilihan untuk memperoleh awal yang baik dimana Perusahaan tidak lagi memiliki saldo defisit pada neraca dan memungkinkan Perusahaan untuk membagikan dividen. Penyusunan Business Plan 2012 2016 dengan konsultan PT Ernst & Young Indonesia. Business Plan ini telah memuat prospek dan target perusahaan hingga tahun 2016 yang cukup progresif dan menjanjikan pertumbuhan perusahaan yang sangat prospektif. Penyusunan Business Plan yang memuat langkah-langkah strategis perusahaan ini akan membantu pemahaman calon investor terhadap prospek Pos Indonesia di mana di dalamnya memuat program peningkatan target kinerja keuangan dari sekitar Rp 3,06 triliun pada tahun 2011 menjadi kurang lebih Rp 11 triliun pada akhir tahun 2016. Pelaksanaan pemeringkatan perusahaan (corporate rating) oleh PT Pemeringkatan Efek Indonesia (PEFINDO), pelaksanaan konsultansi Good Corporate Governance

zz

zz

zz

zz

zz

consultant will help develop equitystory for purposes of the IPO. Appointment of internal Legal Consultant pre IPO companies as complementary aspects of the companys internal preparations that have begun with FA consultant, so that both the commercial and legal aspects of the pre-IPO process can be completely done. Pre-IPO internal legal counsel will review all existing contracts in the company, reviewing all of the documents and the statutes of the companys assets as well as establish legal documentation for audit. Preparation of Fixed Asset Revaluation process with property division as an option to increase the Companys assets to improve debt structure and capital as well as the process of updating the value of PostEmployment Benefits (PSL) by Actuaries along with HR Services division in accordance with SFAS No. 24, Revised 2010 and conduct studies with FA Ernst & Young Indonesia on the impact of the recognition of the value of Post-Employment Benefits to the Companys potential accumulation deficit financial. Quasi-Reorganization studies with FA as an alternative option to get a good start in which the Company no longer has a deficit balance on the balance sheet and enable the Company to pay dividends. Preparation of Business Plan 2012 - 2016 by consultants Ernst & Young Indonesia PT. Business Plan has included prospects and targets of company through 2016 which are quite progressive and promising a highly prospective growth of company. Preparation of Business Plan contains the strategic steps of the company will help the understanding of the potential investors on the prospects of PT Pos Indonesia (Persero) in which the program includes improved financial performance targets of about Rp 3, 06 trillion in 2011 to approximately Rp. 11 trillion at the end of 2016. Implementation of the rating companies (corporate rating) by PT Indonesia Stock Rating (PEFINDO), the implementation Good Corporate Governance (GCG) consultancy,

362

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

(GCG), pelaksanaan konsultansi media campaign bagi peningkatan corporate image, serta rencana Seminar Nasional persiapan IPO Pos Indonesia

the implementation of the media campaign consulting for improving corporate image, as well as the plan of National Seminar IPO preparation of PT Pos Indonesia (Persero)

Terkait dengan rencana Pos Indonesia untuk menjadi network company, Pos Indonesia memiliki beberapa perencanaan investasi strategis untuk menunjang perkembangan perusahaan di masa depan. Beberapa proyek investasi tersebut adalah pengembangan bisnis properti, akuisisi Pos Logistik terhadap pemain logistik lain, dan rencana akuisisi lembaga keuangan di Indonesia. Perencanaan investasi tersebut merupakan proyek-proyek yang membutuhkan modal dan pendanaan cukup besar. Oleh karena itu, opsi pendanaan menjadi salah satu komponen penting dalam perencanaan investasi Pos Indonesia. Kombinasi sumber dana internal dan eksternal dapat digunakan sebagai alternatif pendanaan investasi perusahaan. Beberapa opsi pendanaan yang dapat dilakukan oleh Pos Indonesia adalah melalui: zz Sumber dana internal Pos Indonesia Beberapa opsi pendanaan internal yang dapat dipergunakan oleh Pos Indonesia dalam membiayai investasinya adalah pendapatan kas dari hasil skema kerja sama dalam bisnis properti dan penjualan materai serta PSO. Melalui pendanaan ini, Pos Indonesia mampu memperoleh tambahan dana secara lebih murah. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa opsi pendanaan ini saja mungkin tidak mampu membiayai keseluruhan proyek investasi. Selain itu, jangka waktu untuk menghasilkan dana yang dibutuhkan kurang dapat diprediksi sehingga dapat berdampak terhadap pelaksanaan proyek investasi terkait. zz Sumber dana eksternal Pos Indonesia Opsi ini merupakan pendanaan yang diperoleh dari luar Pos Indonesia. Bentuk sumber pendanaan eksternal dapat berupa pinjaman bank, obligasi, maupun IPO. Pendanaan melalui pinjaman bank dan obligasi dapat memberikan akses pendanaan

Associated with Post Indonesia plans to become a network company, Pos Indonesia has several strategic investment plans to support the development of the company in the future. Some of these investment projects are property development, acquisition of Pos Logistik to other players, and the acquisition plan of financial institutions in Indonesia. The investment plan is a project requiring considerable capital and funding. Therefore, funding options becomes one important component of investment planning of Pos Indonesia. The combination of internal and external sources of funding can be used as an alternative investment fund companies.

Rencana Pendanaan Pos Indonesia


Financing Plan of Pos Indonesia

Several funding options that can be done by Pos Indonesia is through: zz Internal fund sources of Pos Indonesia Some internal financing options that can be used by Pos Indonesia to finance investment are cash income from the scheme of cooperation in the sale of business property and stamp duty and PSO. Through this funding, Pos Indonesia is able to obtain additional funds more cheaply. However, it should be noted that this funding options alone may not be able to finance the entire project investment. In addition, the period of time to generate the funds needed less predictable so it can have an impact on the implementation of investment projects related. zz Sources of external funding Pos Indonesia This option is an external funding obtained from Pos Indonesia. Forms of external funding sources may include bank loans, bonds, or IPO. Funding through bank loans and obligatons may provide faster access to funding. In addition, companies can obtain tax relief on

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

363

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

yang lebih cepat. Selain itu, perusahaan dapat memperoleh keringanan pembayaran pajak dari beban bunga pinjaman. Akan tetapi, adanya biaya bunga ini juga dapat membebani perusahaan terutama terkait dengan fleksibilitas arus kas perusahaan. Opsi pendanaan eksternal lain dapat diperoleh melalui IPO. Pos Indonesia berencana untuk melakukan IPO pada tahun 2015. Pemilihan waktu IPO merupakan salah satu pertimbangan agar dana yang tergalang dapat diperoleh secara optimal. Melalui IPO, Pos Indonesia dapat meningkatkan akses pendanaan dan kredibilitas perusahaan sebagai perusahaan terbuka. Akan tetapi, dibutuhkan sumber daya yang signifikan untuk melakukan IPO termasuk biaya dan waktu yang harus dialokasikan.

loan interest expense. However, the cost of these interests can also load the company primarily related to the companys cash flow flexibility.

Other external funding options can be obtained through the IPO. Pos Indonesia plans to conduct an IPO in 2015. The timing of the IPO is one of the considerations that garnering funds may be obtained optimally. Through the IPO, Pos Indonesia can increase access to funding and credibility of the company as a public company. However, it takes significant resources to do the IPO, including the costs and time that must be allocated.

Pengelolaan Organisasi dengan Bentuk Holding dan Anak Perusahaa


Organizational Management with Holding and Subsidiary Forms

Dalam upaya meningkatkan daya saing yang tinggi, manajemen mempertimbangkan opsi untuk membentuk Pos Indonesia menjadi perusahaan holding atau induk dengan beberapa anak perusahaan apabila situasi dan kondisi untuk opsi tersebut sudah memungkinkan. Pertimbangan ini didasarkan pada kebutuhan perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya sehingga menjadi fully diversified , mempercepat pengambilan keputusan, dan untuk menghadapi dinamika persaingan bisnis yang ada sehingga dapat meningkatkan nilai portofolio perusahaan melalui peningkatan efisiensi dan kinerja perusahaan. Dengan membentuk unit bisnis perusahaan menjadi perseroan-perseroan terbatas yang dinaungi oleh suatu perusahaan holding , diharapkan perusahaan dapat meningkatkan keunggulan kompetitif dengan fokus dan skala usaha yang lebih ekonomis. Selain itu, pengelompokan anak-anak perusahaan tersebut ke dalam suatu holding juga akan menciptakan corporate leverage sehingga dapat menciptakan sinergi melalui integrasi vertikal serta meningkatkan bargaining position Pos Indonesia terhadap mitra usaha.

In an effort to increase high competitiveness, management considers options to form Pos Indonesia as a holding or parent company with several subsidiaries when the situation and conditions for these options is possible. This consideration is based on the company needs to develop its business so as to be fully diversified, accelerate decision-making, and deal with the dynamics of competition existing businesses so as to increase the value of portfolio companies through improved efficiency and performance of the company.

By forming a business unit of the company into limited liability corporations shaded by a holding company, it is expected that the company can improve the companys competitive advantage with a more economical focus and scale. Moreover, grouping of the company subsidiaries into a holding would also create corporate leverage so as to create synergies through vertical integration and to improve the bargaining position of Pos Indonesia to business partners.

364

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Pos Indonesia saat ini telah memiliki dua anak perusahaan dan merencanakan membentuk empat anak perusahaan baru yang berasal dari unit bisnis yang ada saat ini. Keempat anak perusahaan baru yang direncanakan adalah PT Pos Kurir Indonesia (menangani bisnis surat dan paket), PT Pos Jasa Keuangan (menangani bisnis jasa keuangan), PT Postmart Indonesia (menangani bisnis ritel) dan PT Pos Properti Indonesia (menangani bisnis properti). Berdasarkan hasi kajian terhadap model-model bentuk perusahaan holding dengan anak-anak perusahaan serta dengan mempertimbangkan kondisi Pos Indonesia saat ini serta rencana bisnis ke depan, model yang dapat menjadi acuan dalam menciptakan hubungan induk dan anak perusahaan yang sesuai dengan kondisi Pos Indonesia adalah model pengaruh utama (stand alone influence).

Pos Indonesia currently has two subsidiaries and is planning to form four new subsidiaries derived from the business units that exist today. Four new subsidiaries planned are PT Pos Kurir Indonesia (handling mail and parcel business), PT Pos Jasa Keuangan (handling financial services business), PT Postmart Indonesia (handling retail business) and PT Pos Properti Indonesia (handling property business).

Based od result study of the form models of holding company with subsidiaries as well as taking into account the current condition of Pos Indonesia as well as future business plans, model which can be a reference in creating the parent and subsidiary relationship in accordance with the conditions of Pos Indonesia is a model of stand alone influence.

Pos Indonesia (Induk/parent)

Anak Perusahaan A
Subsidiary A

Anak Perusahaan B
Subsidiary B

Dalam model ini peran induk perusahaan adalah memastikan anak perusahaan dapat beroperasi sebagai unit bisnis yang mandiri, memberikan keuntungan bagi dirinya dan induk perusahaan, serta memiliki hak-haknya sendiri sebagai suatu bisnis unit dan entitas legal. Induk perusahaan dapat mempengaruhi keputusan strategis dan kinerja anak perusahaan tergantung kepada tingkat otonomi serta tingkat desentralisasi proses pengambilan keputusan yang diterapkan oleh induk perusahaan terhadap anak perusahaan. Pengaruh induk perusahaan bisa

In this model, the role of the parent company is to make sure subsidiaries can operate as independent business units, provide benefits for themselves and the parent company, as well as having their own rights as legal entities and business units. Parent company can influence strategic decisions and performance depending on the level of subsidiary autonomy and decentralized levels of decision-making processes adopted by the parent company to the subsidiaries. Influence of the parent company can be different for each of its subsidiaries through various means, such

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

365

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

berbeda-beda terhadap tiap anak perusahaannya melalui berbagai cara, diantaranya dengan menetapkan pejabatnya pada posisi strategis di anak perusahaan, melakukan kontrol terhadap perencanaan keuangan (budgetary review ), melakukan kajian dan pengawasan atas perencanaan anak perusahaan (strategy review), atau melibatkan diri sebagai pembuat keputusan dalam hal investasi modal (capital investment decisions ). Hubungan pelaporan pada model ini dilakukan langsung dari anak perusahaan ke induk perusahaan yang dikenal sebagai simple reporting. Pelaporan-pelaporan yang dimaksud adalah pelaporan pekerjaan operasional dan keuangan yang dilakukan secara reguler dengan jangka waktu yang telah disetujui anak perusahaan dan induknya (per bulan, triwulan, semester atau tahunan). Pelaporan ini dilakukan anak perusahaan melalui perwakilan induk perusahaan yang telah ditunjuk sebelumnya (executive committee ). Bentuk pengawasan dan kendali induk perusahaan dalam model ini terfokus kepada pengawasan dan kendali finansial anak perusahaan serta terhadap fungsifungsi pendukung operasional bisnisnya yaitu fungsi Legal, SDM, Keuangan, maupun TI dalam mendukung tercapainya target- target financial anak perusahaan. Salah satu dari kekuatan model ini adalah keleluasaan bagi anak perusahaan dalam menumbuhkembangkan bisnis mereka. Mengingat bahwa jenis usaha anak perusahaan Pos Indonesia berbedabeda maka keleluasan gerak ini dapat memberikan mereka kesempatan mengembangkan bisnis di masing-masing sektor

as by setting its officials in strategic positions in subsidiaries, taking control of financial planning (budgetary review), reviewing and monitoring of the subsidiary plan (strategy review), or involved as decision-makers in terms of capital investment (capital investment decisions).

Reporting relationships in the model is done directly from the subsidiaries to the parent company known as a simple reporting. Reportings in question are operational and financial reporting work done on a regular basis with a term that has been approved by subsidiaries and parent (per month, quarter, semester or yearly). This reporting is done through a subsidiary of the parent companys representative who has been designated previously (executive committee). Form of supervision and control of the parent company in this model focuses on the financial supervision and control of subsidiaries as well as support functions to its business operations namely functions of Legal, HR, Finance, and IT in support of the achievement of financial targets subsidiaries.

One of the strengths of this model is flexibility for subsidiaries in order to develop their business. Given that subsidiaries business type of Pos Indonesia vary, then the motion flexibility gives them the opportunity to develop business in each industry sector in a more focused and competitive way. This discretion must be based

366

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

industrinya dengan lebih terfokus dan berdaya saing tinggi. Keleluasaan ini tentunya harus berdasarkan arahan dan pengawasan strategis dari Pos Indonesia sebagai induk perusahaan. Pengawasan atas laporan finansial dan kinerja operasional yang dilakukan induk perusahaan terhadap anak perusahaan memungkinkan proses penyusunan anggaran yang lebih terpercaya oleh anak perusahaan sehingga dapat diterima oleh induk perusahaan. Yang menjadi pertimbangan dari penerapan model ini adalah tuntutan terhadap induk perusahaan yang harus dapat menjaga tingkat intensitas dari pengawasan finansial mereka terhadap anak perusahaan. Pengawasan finansial yang terlalu ketat dapat mengakibatkan anak perusahaan menjadi lebih fokus hanya kepada pencapaian jangka pendek bisnisnya. Melalui pembentukan anak perusahaan ini Pos Indonesia dapat mengelola risiko bisnisnya secara lebih spesifik sekaligus dapat meningkatkan modal melalui pendekatan kepada investor dengan tetap memegang peranan dalam penentuan arah bisnis dan investasi anak perusahaan. Pos Indonesia dapat menjalankan model ini dalam waktu dekat apabila unit bisnis dan Pos Indonesia telah siap dengan hal-hal yang terkait kesiapan organisasi, kepemimpinan dan struktur tata kelola, kompetensi sumber daya manusia, infrastruktur, inisiatif change management serta hal-hal penting lainnya yang perlu dilakukan dalam pembentukan anak perusahaan. Di masa depan, pada saat kondisi perusahaan lebih matang, Pos Indonesia merencanakan eksplorasi model skema hubungan induk dan anak perusahaan yang lebih sesuai dengan perubahan yang terjadi.

on the strategic direction and oversight of Pos Indonesia as the parent company. Monitoring of financial reporting and operational performance of the subsidiaries to the parent company allows the budgeting process by subsidiaries to be more reliable that it is acceptable to the parent company.

The application of this model also consideres the claims against the parent company which should be able to maintain the level of intensity of their financial oversight of the subsidiary. Financial supervision that is too tight can cause subsidiaries to become more focus only on achieving shortterm business.

Through the establishment of itscsubsidiaries, Pos Indonesia can manage their business risks more specifically as well as to raise capital through an approach to investors with a fixed role in determining the direction of the business and investment of subsidiaries. Pos Indonesia can run this model in the near future if the business units and Pos Indonesia have been prepared with things related to the readiness of the organization, leadership and governance structure, competency of human resources, infrastructure, change management initiatives as well as other important things that need to be done in the formation of a subsidiary. In the future, when conditions of company are more mature, Pos Indonesia plans tyo explore schematic model of parent and subsidiary relationships which is more in line with the changes taking place.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

367

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Logistik Rural Pos Indonesia dalam Sistem Logistik Nasional (Sislognas)


Logistics of Rural Pos Indonesia in the National Logistics System (Sislognas)

Dengan mengandalkan jaringan yang luas dan terkoneksi dengan baik serta didukung oleh infrastruktur logistik yang memadai, pengembangan program logistik rural akan difokuskan untuk menjadi inisiatif pendukung Sislognas. Perpres No. 26 tahun 2012 tentang Sislognas memposisikan Pos Indonesia sebagai salah satu penggerak program Sislognas sesuai faktor-faktor di bawah ini:

By relying on a vast and well connected network and supported by adequate logistics infrastructure, logistics rural development program will be focused on supporting the initiative Sislognas. Perpres. 26 of 2012 on Sislognas positions Pos Indonesia as one of the driving program in accordance Sislognas factors below:

Faktor Penggerak Sislognas


Driving Factors of Sislognas
Regulasi, Peraturan dan Perundangan
Regulation, Rule, and Legislation

Manajemen Sumber Daya Manusia


Management of Human Resource

Teknologi Informasi dan Komunikasi


Technology of Information and Communication

Pelaku dan Penyedia Jasa Logistik


Agents and Providers of Logistic Service

Komoditas Penggerak Utama


Main Driver of Commodity

Visi Logistik Indonesia


Vision of Logistic Indonesia

Informasi Transportasi dan Perdagangan


Infrastructure of Transportation and Trade

Program logistik rural Pos Indonesia akan membantu pemerintah dalam mencapai tujuan Sislognas yaitu mewujudkan sistem logistik yang terintegrasi, efektif, dan efisien untuk meningkatkan daya saing di pasar regional, global, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pemerataan yang menyeluruh. Adapun salah satu tujuan spesifik Sislognas adalah menjamin ketersediaan komoditas pokok dan strategis di seluruh wilayah Indonesia dengan harga yang terjangkau untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan mendorong pencapaian masyarakat adil dan makmur, hingga akhirnya memperkokoh keutuhan Republik Indonesia. Pos Indonesia yang memiliki jaringan fisik yang kuat mampu menjadi kunci dalam pengembangan Sislognas. Melalui kapabilitas dan kapasitasnya yang besar untuk melakukan penetrasi ke daerahdaerah rural di seluruh Indonesia, jaringan fisik Pos Indonesia dinilai sebagai aset utama untuk mencapai kantung-kantung pasar dan menghubungkannya dalam satu jaringan online terpadu.

Pos Indonesia rural logistics program will assist the government in achieving the Sislognas goals, namely realizing integrated, effective, and efficient logistics system to increase competitiveness in the regional, global market and improving public welfare through comprehensive equalization. One of the specific objectives of Sislognas is to ensure the availability of basic and strategic commodities throughout Indonesia at an affordable price to support national food security and encourage the achievement of a just and prosperous society, and eventually strengthen the integrity of the Republic of Indonesia. Pos Indonesia, which has a strong physical network is able to be the key in the development of Sislognas. Through the great capability and capacity to penetrate into rural areas across Indonesia, the physical network of Pos Indonesia is considered as a major asset to reach pockets of the market and connect online in one integrated network.

368

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Melalui kolaborasi antar unit bisnis serta didukung oleh sistem TI yang terintegrasi sebagai infrastruktur utama, Pos Indonesia nantinya akan menjadi penyedia layanan satu atap untuk logistik rural yang berfokus pada tiga pilar utama yaitu ritel, jasa keuangan dan logistik. Ritel sebagai ujung tombak penjualan akan menjadi penyedia jasa penjualan dalam bentuk e-lelang untuk hasil komoditas. Jasa keuangan akan menjadi penyelenggara resmi registrasi resi gudang dan penyaluran pembiayaan mikro kredit usaha rakyat (KUR). Dua layanan utama tersebut akan didukung oleh Pos Logistik sebagai penyedia layanan pengiriman, distribusi, dan pergudangan untuk mendukung kelancaran operasional. Saat ini pengembangan program logistik rural masih dalam tahap inkubasi, yaitu pembentukan model bisnis yang sedang dalam proses pengerjaan. Selain itu, karena belum terdapatnya data yang memadai untuk mendukung perhitungan finansial dan jadwal pelaksanaan yang masih dapat berubah, program logistik rural tidak tercakup ke dalam roadmap inisiatif strategi dan proyeksi keuangan RJP Pos Indonesia tahun 2012-2016. Meskipun masih dalam tahap inkubasi, tetapi untuk mendukung inisitatif ini di masa depan, diperlukan langkah-langkah pengembangan program logistik rural sebagai berikut: zz Pembentukan dan pematangan model bisnis yang terarah dan terukur sebelum pengoperasian program logistik rural oleh suatu unit bisnis. zz Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pengembangan operasional dan infrastruktur program logistik rural dengan unit bisnis terkait. Selain itu diperlukan juga adanya komitmen tinggi dari keseluruhan elemen Pos Indonesia yang mencakup dukungan pembiayaan dari perusahaan, dukungan dari unit bisnis terkait dalam pengembangan operasional, dan infrastruktur program logistik rural.

Through collaboration among business units and supported by an integrated IT system as the main infrastructure, Pos Indonesia will become a one-stop service provider for rural logistics that focuses on three main pillars, namely retail, financial services and logistics. Retail as a spearheading sale will be a financial service provider in the form of e-auctions for commodity results. Financial services will be the official organizer of registration of warehouse receipts and disbursement of micro finance business credit (KUR). These two main services will be supported by Pos Logistik as a provider of delivery, distribution, and warehousing services to support the smooth operation. Today the development of rural logistic program is still in the incubation stage, namely the formation of business models that are under construction. In addition, because of the presence of data is not sufficient to support a financial calculation and implementation schedule is still subject to change, rural logistics programs not covered in the roadmap initiative strategy and financial projections CPR Pos Indonesia in 2013-2017. Although still in the incubation stage, but to support this initiative in the future, the necessary steps to develop rural logistics program as follows: zz The formation and maturation of the targetted and measured business model before the operation of the program by a rural logistics business unit. zz Coordinating all operational activities and infrastructure development programs in rural logistics related business units.

Other task includes is the high commitment of all the elements of Pos Indonesia, which includes financial support from the company, the support of business unit operations involved in the development, rural infrastructure and logistics programs.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

369

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Untuk mencapai tujuan perusahaan, beberapa poin penting menjadi kunci keberhasilan bagi perusahaan. Dimulai dari adanya komitmen Manajemen, penentuan indikator kinerja, pelaksanaan yang didukung oleh pemantauan dan pelaporan serta evaluasi berkala, hingga Key to Success Program pendanaan yaitu ketersediaan pendanaan dan and the Role of komitmen untuk investasi bagi pelaksanaan dan Program Management pengembangan bisnis. Office (PMO) in Escorting Implementation of Program Activities Dengan memperhatikan kunci sukses program kegiatan di atas, pelaksanaan program kegiatan perlu didukung oleh sebuah fungsi yang bertanggung jawab untuk membantu pengelolaan seluruh program kegiatan perusahaan yaitu melalui Program Management Office (PMO). Demi suksesnya pelaksanaan program kegiatan, PMO akan melakukan hal-hal sebagai berikut: zz Membantu memformalisasikan dan mensosialisasikan RJP Pos Indonesia kepada pihak terkait. Sebelum sosialisasi dilakukan, sedapat mungkin prioritas, tujuan, dan sasaran dari program kegiatan sudah matang dan tidak sering berubah. Bila diperlukan perubahan, setiap perubahan akan dikaji, disetujui, dan diformalisasi segera oleh direksi Pos Indonesia, sehingga dijadikan acuan untuk penyusunan program kegiatan secara lebih rinci. zz Membantu Manajemen dalam meyakinkan dan mendapatkan dukungan dari para pemangku kepentingan utama serta pihak Manajemen Pos Indonesia untuk menjalankan program kegiatan yang telah dicanangkan, termasuk keterkaitan antar program kegiatan. zz Mengembangkan governance untuk pengelolaan program yang digunakan sebagai acuan oleh pengelolaan masing-masing progam. zz Membantu Manajemen dalam menjabarkan dan mendokumentasikan program kegiatan menjadi rencana detail untuk pelaksanaan dan pengendalian program kegiatan dengan tetap memperhatikan misi dan strategi Pos

Kunci Sukses Program Kegiatan dan Peran Program Management Office (PMO) dalam Mengawal Pelaksanaan Program Kegiatan

To achieve companys goals, some important points become the key to success for the company. Starts from the management commitment, determination of performance indicators, implementation supported by monitoring and periodic reporting and evaluation, to the availability of funding and funding commitments for investments for the implementation and business development. By considering the key to success in the program activities, the implementation of the program of activities need to be supported by a function that is responsible for all program management activities helping the company through the Program Management Office (PMO). For the successful implementation of program activities, the PMO will do the following things: z z Assisting the formalizing and disseminating CPR Pos Indonesia to related parties. Prior to socialization, priorities, goals, and objectives of the program of activities should be ready and not frequently changed. If needed change, any change will be reviewed, approved, and soon formalized by directors Pos Indonesia, so as a reference for the preparation of the program of activities in more detail. zz Assisting the management in convincing and getting support from key stakeholders as well as the Management of Pos Indonesia to run a program of activities that have been implemented, including the linkages between program activities. z z Developing governance for the management of the program used as a reference by the management of each program. zz Assisting management in describing and documenting activities program into a detailed plan for the implementation and control of activities program with regard to the mission and strategy of Pos Indonesia. This includes

370

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

zz

zz

zz

zz

zz

Indonesia. Hal ini mencakup perencanaan manajemen sumber daya, manajemen biaya, manajemen proyek, manajemen risiko, dan manajemen komunikasi. Seluruh pencapaian program kegiatan akan diukur dengan milestone pencapaian dan memiliki ukuran atau indikator keberhasilan program kegiatan. Mengindentifikasi interdependensi antar program, antara lain dalam hal penggunaan sumber daya, pangsa pasar, dan teknologi. PMO akan memfasilitasi pengambilan beberapa keputusan secara terpusat. PMO akan mengelola keterkaitan antar program kegiatan dan berfokus kepada identifikasi, pemantauan, dan pengendalian keterkaitan yang ada. Hal in akan menciptakan sinergi antar program sehingga dapat mencegah ketidakefisienan seperti sumber daya yang tidak diberdayakan secara optimal, jadwal yang tumpang tindih, dan manajemen silo. Menjabarkan kebutuhan sumber daya untuk setiap program kegiatan secara rinci dengan memperhatikan keberadaan dan kebutuhan sumber daya yang ada agar dapat dipakai secara optimal. Membuat rencana komunikasi dan pemberian informasi yang dibutuhkan kepada para pemangku kepentingan secara tepat waktu, akurat, dan konsisten. Melaporkan dan mendokumentasikan hasil kerja program kegiatan kepada para pemangku kepentingan. Laporan ini memberikan informasi yang akurat, tepat waktu, dan ringkas yang meliputi status terkini dari anggaran, kemajuan jadwal, KPI program kegiatan, risiko, masalah, dan perubahan-perubahan yang terjadi. Mengidentifikasi dan menilai risiko kegagalan progam kegiatan secara berkala sejak perencanaan hingga saat pelaksanaan program kegiatan. Melalui hal ini, rencana mitigasi risiko yang efektif akan ditentukan dan dilaksanakan oleh pihak terkait.

the planning of resource management, cost management, project management, risk management, and communication management. The whole achievement of program activities will be measured by the achievement of milestones and success indicators in size or activity program. z z Identifying the interdependence between programs, such as in terms of resource utilization, market share, and technology. PMO will facilitate some centralized decision-making. PMO will manage the linkages between program activities and focus on the identification, monitoring, and control of the interrelationships that exist. It in will create synergies between the programs so as to prevent inefficiencies as resources are not optimally empowered, overlapping schedule, and management of silo. zz Describing the human resource requirements for each activity program in detail with respect to the presence and needs of existing resources to be used optimally. zz Creating a communication plan and the provision of necessary information to stakeholders in a timely, accurate, and consistent way. z z Reporting and documenting the work result of activity program to stakeholders. This report provides information that is accurate, timely, and concise covering the current status of the budget, schedule progress, KPI activities program, risks, issues and changes that occur. zz Identifying and assessing the failure risk of activities program regularly from the planning to the implementation of the current program of activities. Through this, an effective risk mitigation plan will be determined and implemented by the relevant parties.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

371

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

zz Menentukan progress dan keberhasilan PMO berdasarkan metrik yang akan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat memberikan hasil yang diinginkan. Metrik ini akan dipantau dan diperbarui selama berjalannya program kegiatan. zz Membantu mengindentifikasi programprogram kegiatan yang sudah menjadi bagian dari kegiatan rutin yaitu bagian dari proses bisnis normal untuk dikeluarkan dari daftar program kegiatan. zz Membantu Manajemen dengan berbagai sarana untuk memotivasi para karyawan. Salah satu sarana tersebut adalah bahan untuk sosialisasi benefit bagi karyawan bila berhasil melaksanakan program kegiatan. zz Khusus untuk implementasi sistem informasi yang krusial dan membutuhkan waktu panjang, PMO akan memfasilitasi adanya pihak atau fungsi independen yang bertugas untuk melakukan verifikasi dan validasi atas output dan outcome terhadap desain/ persyaratan (requirement) awak dan tujuan sistem tersebut. zz Mempersiapkan program change management dalam menjalankan insiatifinisiatif tersebut untuk memastikan setiap pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat ataupun terdampak dalam setiap kegiatan tidak hanya mengetahui dan mengerti adanya pelaksanaan kegiatan tersebut, tetapi juga memiliki tekad yang tinggi dalam menyukseskannya

z z Determining the progress and success of the PMO based on metrics to be analyzed in advance so as to provide the desired results. These metrics will be monitored and updated during the course of the program activities. z z Helping to identify the programs of activities that have become part of routine activity that is part of the normal business process to be removed from the list of activities program. zz Assisting management with the means to motivate employees. One means is the material for the socialization benefits for employees if successfully implement the activities program. z z Special for the implementation of information system which is cucial and requires a long time, the PMO will facilitate an independent party or function assigned to perform verification and validation of the outputs and outcomes of the design / requirements (requirement) crew and objectives of the system. z z Preparing change management program in performing initiatives to ensure each stakeholder involved or affected in any activity not only knowing and understanding the implementation of these activities, but also has a high determination in it a success

372

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

373

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

we are O bsessed with innovation to bring success

374

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Laporan Pendukung Bisnis


Report of Business Support
Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

375

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Pengelolaan Sumber Daya Manusia


Human Resource Management
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan transformasi PT Pos Indonesia, oleh karena itu tujuan pengelolaan SDM yang ingin diteruskan adalah mengembangkan SDM berbasis kompetensi antara lain dengan program kegiatan: Redefinisi fungsi SDM, Penyediaan SDM yang kompeten dan pengembangan kompetensi, Right sizing jumlah SDM di unit bisnis dan organisasi, sistem Informasi SDM yang dapat diandalkan, dan pengembangan budaya perusahaan. Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) berfokus pada upaya untuk menyiapkan karyawan menjadi karyawan yang unggul dalam sikap, pengetahuan dan keahlian. Transformasi Manajemen Sumber Daya Manusia ke Manajemen Strategis SDM merupakan langkah yang terus dilakukan untuk mencapai optimalisasi fungsi pe-ngelolaan SDM yang lebih tinggi yaitu Human Capital Management. Di dalam mengelola SDM, Perseroan memegang prinsip bahwa sumber daya manusia merupakan aset utama untuk masa depan perusahaan. Jumlah karyawan PT Pos Indonesia (Persero) sampai dengan akhir tahun 2012 adalah sebanyak 20.170 orang, mengalami penurunan 1,38% jika dibandingkan dengan jumlah karyawan pada akhir tahun 2011 sebanyak 20.202 orang. Dalam tahun 2012 perusahaan telah melakukan rekrutasi karyawan intake lulusan Politeknik pos (D-III) dan Sarjana (S-1) yang antara lain dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan SDM perusahaan khususnya untuk posisi tenaga Supervisor di UPT dan regenerasi tenaga manajerial baik di UPT, Area maupun Kantor Pusat. Salah satu aspek di dalam ruang lingkup fungsi SDM yang sedang dalam pertimbangan adalah pengelolaan Imbalan Pasca Kerja (IPK) yang menjadi beban Pos Indonesia saat ini dan masa datang. Hal ini perlu dikelola dengan tepat dan benar agar dapat memberikan win-win solution bagi perusahaan dan karyawan serta patuh kepada regulasi yang berlaku. Human Resource (HR) is one of the key factors in the successful transformation of PT Pos Indonesia. Therefore, the goals of HR management to be addressed are to improve competence-based HR through the following programs: Redefinition of HR Function, Provision of Competent HR and competence development, Right Sizing of HR number in business and organization units, reliable HR information system, and the development of corporate culture. Human Resource Development (HRD) focuses on the effort to prepare employees to develop their excellence attitude, knowledge, and skill. The Transformation of Human Resource Management to Strategic Management of HR is one continuous effort in order to obtain the optimum so-called HR management-function that is Human Capital Management. In managing HR, the company holds a principle that human resource is the main asset for their future business.

The number of employees of PT Pos Indonesia (Persero) by the end of 2012 was 20.170. This number was 138 lesser than that of the end 0f 2011, that was 20.202.

In 2012, the company had recruited new employees with undergraduate and graduate acadamic backgrou. This reqruitment was meant to meet companys need of HR, particularly for the position of Technical Unit Supervisor, as well as to serve the managerial regeneration issue for Administrative Task/Post Office, Area Office, and Headquarter. One aspect in HR coverage that is under consideration is the management of PostEmployment Benefits (IPK) that loads Pos Indonesia in both present time and future. This issue requires proper and correct management that complies with the valid regulation in order to provide win-win solution for the company and employees.

376

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Komposisi SDM Berdasarkan Struktur


The Composition of HR Based on Directorate

No
A EXECUTIVE

Description

URAIAN

2012

Director of Subsidiary Company Region Director Regional Division (Rdiv) Senior Man (SM Area) Post Master (Type A, B, C, D, E) Post Office Manager Ka. Unit Operasi Jumlah Executive

4 72 216 6 66 364

STRATEGIC STAFF/SENIOR MANAGER


Senior Vice President Vice Presidents Head Quarter Managers Regional Division Internal Audit (Kaper SPI) Senior Specialist/Profesional Staff/Auditor (SA/Sm Ktr Pusat) Jumlah Strategic Staff 11 39 108 11 160 329

MANAGER
Head Quarter Assistant Managers Junior Specialist/Profesional Staff/Auditor Regional Manager Regional Division General Affair Regional Division Assistant Managers Profesional Staff (FP Divre) Jumlah Manager 7 566 179 15 193 205 1.147

SUPERVISOR
Post Office Supervisors Post Office Assistant Supervisors Post Master (Type F, G) Jumlah Supervisor 1.767 553 3.366 5.686

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

377

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

No
E OPERATOR/STAFF
1. Collecting: a. Counter Officers

Description

URAIAN

2012

2.025 454 2.479

b. Account/Customer Service Officers Sub Jumlah Collecting

2. Processing: a. Back Office Officer 1.464

3. Transporting: a. Driver 662

4. Delivery: a. Postman 5.225

5. Supporting: a. Administration b. Security c. Cleaning Service d. Other/CBS/MPP Sub Jumlah Supporting Sub Total Supporting 2.012 784 10.147 12.626 20.170

Jumlah Operator Number of Operators JUMLAH SDM Total SDM

378

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Komposisi Pegawai Tahun 2012 Berdasarkan Jenjang Pendidikan


The 2012 Employee Composition Based on Level of Education

No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Deskripsi
Doktor/S3 Pasca Sarjana/S2 Sarjana/S1 Sarjana Muda Diploma IV/D4 Diploma III/D3 Diploma II/D2 Diploma I/D1 SLTA dan Sederajat SLTP dan Sederajat SD dan Sederajat JUMLAH

Jumlah
Amount
6 114 1.428 53 2 572 22 177 13.365 2.911 1.520 20.170

Description
Doctoral Degree Master Degree Bachelor Degree Associate Degree Diploma IV/D4 Diploma III/D3 Diploma II/D2 Diploma I/D1 Senior High School Junior High School Elementary School TOTAL

Komposisi Pegawai Tahun 2012 Berdasarkan Masa Kerja


The 2012 Employee Composition Based on Work Period

No
1 2 3 4 5 6 7 8

Deskripsi
35 40 tahun 30 35 tahun 25 30 tahun 20 25 tahun 15 20 tahun 10 15 tahun 5 10 tahun 0 5 tahun JUMLAH

Jumlah
Amount
146 2.188 5.378 6.404 2.144 2.251 184 1.475 20.170 TOTAL

Description
35 40 years 30 35 years 25 30 years 20 25 years 15 20 years 10 15 years 5 10 years 0 5 years

Komposisi Pegawai Tahun 2012 Berdasarkan Jabatan


The 2012 Employee Composition Based on Position

No
1 2 3 4 5

Deskripsi
Executive Strategic Staff Manager Supervisor Operator/Staff JUMLAH

Jumlah
Amount
364 329 1.165 5.686 12.626 20.170

Description
Executive Strategic Staff Manager Supervisor Operator/Staff TOTAL

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

379

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Realisasi Program Kerja RKAP Tahun 2012


The Realization of RKAP Work Program of 2012

No
A

Realisasi Program Kerja Tahun 2012


Work Plans Performed in 2012
Divisi Pengelolaan Karir dan Asesmen SDM The Division of Career Management and HR Assessment
Manning Pejabat Struktural dalam rangka penyesuaian Organisasi Baru. Manning of Structural Officers in terms of New Organization adjustment. Penunjukan dan pengangkatan pejabat struktural di lingkungan Kantor Pusat meliputi Senior Vice President, Vice President, Manager telah selesai dilakukan. Untuk pejabat di Area telah di tetapkan Kepala Area masing-masing untuk 11 Area, masih ada 4 ( empat ) Kepala Area Jasa Keuangan yang masih harus di tetapkan. The appointment and assignation of structural officers in the Central Office comprising Senior Vice President, Vice President and Manager had been done. For the officer Area, Area Chiefs had been fixed for 11 areas, however there were 4 (four) Area Chiefs of Financial Service who were yet being fixed. 1. Melakukan validasi dan verifikasi terhadap job desk Unit Pelaksana Teknis dengan mengambi 15 sampling Kantor Pos dengan kelas kantor yang berbeda dilakukan secara on the spot. Validation and verification of the job descriptions for the Post Office (UPT) by taking 15 samples of Post Office from different level through on the spot performance. 2. Melakukan evaluasi terhadap job desk unit kerja di Kantor Pusat dan Area yang telah direvisi oleh unit kerja yang bertalian. Evaluated the job descriptions of working units in the Headquarter and Area that had been revised by the related working units.

95

Penyempurnaan Job Grading. Improving the Job Grading.

80

Divisi Pelayanan SDM Division of HR Services


Kajian peningkatan Program Pensiun Karyawan dan Pensiunan. The Study of Employee Pension and Pension Program Improvement Pembahasan Tim peningkatan kesejahteraan pensiun, ditinjau dari kajian hukum dan kajian kebutuhan keuangan untuk diajukan kepada pemerintah. Formation of a specific group discussion with specific task to study matters related to Welfare Pension by referring to the law and the financial needs to be proposed to the government.

90

Divisi Learning Center Division of Learning Center


Pelatihan untuk meningkatkan kompetensi SDM. Training to improve HR competency. a. Pelatihan Korporasi Corporation Traning - Pelatihan Kepala Kantor Pos Cabang Training Head of Branch Post Office - Pelatihan Kepala Unit Pelaksana Operasi Training of Head of Operational Executive Unit Pelaksanaan pelatihan sebanyak 2 kelas The training was executed for 2 classes. Penetapan Materi Determining the material Penetapan Fasilitator Determining the Facilitators Pembuatan Modul Pembelajaran Prepared Learning Modul Persiapan Pelaksanaan Pelatihan Preparation for Traning TNA / TNA Benchmarking/ Studi Literatur Benchmarking/ Literature Study to determine the external facilitators.

100

95

380

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

No

Realisasi Program Kerja Tahun 2012


Work Plans Performed in 2012
- LATPIM I/II/III LATPIM I/II/III - Pelatihan Manajer UPT Training of Post Office Managers b. Pelatihan Fungsional Functional Training - Risk Based Audit Batch II sd IV Risk Based Audit Batch II sd IV - Oracle Data Warehouse Builder & Intelligence Tools Oracle Data Warehouse Builder & Intelligence Tools - SPB Online Batch I & II SPB Online Batch I & II - Overview SAP FICO Fungsi/Bisnis Overview SAP FICO Function/Business - Overview SAP FICO TI Overview SAP FICO TI - Analisis Kompetensi Batch I & II Competence Analysis of Batch I & II - TOT Area TOT Area - TOT Fasilitator MT TOT Facilitator MT - Audit Teknologi Informasi Information Technology Audit - Aplikasi Sistem Penyusunan Laporan Keuangan UPT, Area System Application of Financial Statement Compilation UPT, Area - Seminar Jasa Keuangan Survey Kepuasan Pelanggan The Seminar of Financial Service The Survey of Customer Satisfaction - Seminar/Workshop Dalam Negeri dan Luar Negeri Domestic and Abroad Seminar/Workshop - APPC Bangkok. APPC Bangkok. Menentukan Fasilitator Eksternal Determining External Facilitators TNA / TNA Penyusunan Materi Material Compilation

%
90 70

Pelaksanaan Pelatihan Training Implementation Pelaksanaan Pelatihan Training Implementation

100

100

Pelaksanaan Pelatihan Training Implementation Pelaksanaan Pelatihan Training Implementation Pelaksanaan Pelatihan Training Implementation Pelaksanaan Pelatihan Training Implementation Pelaksanaan Pelatihan Training Implementation Pelaksanaan Pelatihan Training Implementation Pelaksanaan Pelatihan Training Implementation Pelaksanaan Pelatihan Training Implementation

100 100

100 100

100 100 100 100

100 Pelaksanaan Pelatihan Training Implementation

100 Pelatihan Seminar/Workshop Seminar Training/Workshop Pelatihan Seminar/Workshop Seminar Training/Workshop 100

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

381

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Teknologi Informasi
Information Technology
Pos Indonesia memandang bahwa Bagian Teknologi Informasi merupakan bagian yang strategis dalam mendukung kemudahan akses informasi mengingat wilayah kerja Pos Indonesia yang tersebar di remote area. TI yang handal juga akan mendukung efisiensi operasional perusahaan, meningkatkan kemampuan sebagai perencana dan pengendali jalannya operasional perusahaan yang dilaksanakan di Unit Kerja/ Distrik, terselenggaranya proses database perusahaan secara cepat, tepat, dan akurat serta tersentralisasi dan terintegrasi. Keberhasilan TI dalam mendukung bisnis dalam memberikan pelayanan yang realtime dan peningkatan akurasi dan kecepatan pengambilan keputusan akan dilanjutkan perannya dalam mentransformasi Pos Indonesia menjadi perusahaan berkinerja tinggi dan mengoptimalisasikan organisasi TI dengan rincian program sebagai berikut: 1. Meningkatkan peran TI mentransformasi perusahaan berkinerja tinggi melalui program kegiatan: mengintegrasikan sistem TI melalui perencanaan yang menyeluruh; menyempurnakan dan pengembangan aplikasi untuk fungsi bisnis; dan menyempurnakan infrastruktur TI. 2. Mengoptimalisasikan organisasi TI antara lain melalui tata kelola dan operasional TI antara lain menyempurnakan tata kelola TI; pemutakhiran rencana strategis TI dan implementasi Enterprise Architecture; dan implementasi Information Security Management System (ISMS) untuk memperoleh sertifikasi ISO: 27001. Pos Indonesia considers that Information Technology is a strategic part in supporting the easy information access because of the widespread working areas of Pos Indonesia that is mainly in the remote areas. A reliable IT shall support the company operational efficiency, improve its capability as planner and controller of company operational performed in the working units/districs, implement companys database process system that is fast, accurate, precise and at the same time centralized and integrated. IT achievement in supporting the business in providing real-time service and imporoved time and accuracy in making decision will be continued in order to transform Pos Indonesia into high-perfomance company by taking into account its IT organization with the following programs: 1. Improve the IT role to transform highperformance company through the programs: IT integrated system with comprehensive planning; improve and develop the applications for function and business, and improve the IT infrastructure. 2. Optimize IT organization through the governance and IT operational by improving the IT governance, renewing IT strategic plans, implementing Enterprise Architecture, and implementing Information Security Management System (ISMS) in order to achive the ISO: 27001 sertification.

382

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

383

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Realisasi Program Kerja RKAP Tahun 2012


The Realization of RKAP Work Program of 2012

No
A
1

Realisasi Kerja yang Dilakukan pada Tahun 2012


Work Plans Performed in 2012 Divisi Infrastrukur Teknologi Informasi The Division Of Information Technology Infrastructure
Peremajaan perangkat IT dengan pola sewa. IT device renewal through renting. 1. Pelaksanaan seat management I (PT. Adora) dan II (PT. Prima Yasa) berjalan. Implementing the on-going seat management I (PT. Adora) and II (PT. Prima Yasa). 2. Pelaksanaan seat management Kantor Pusat : Implementing the seat management for the Central Office: a. Penyusunan TOR / Spesifikasi. Assembling TOR / Specification. b. Permintaan proses pengadaan. Demand procurement process. c. Penetepan pemenang / SPK. Determination of winners / SPK. d. Koordinasi implementasi dgn pihak mitra. Coordinating with the partnership. . 3. Pelaksanaan seat management nasional Implementing the national seat management a. Koordinasi degan pihak Principal PC/ Notebook Coordinating with the Principal PC/ Notebook party b. Koordinasi dengan Ka.Area IT untuk jumlah/ jenis kebutuhan perangkat di UPT/Area. Coordinating with the IT Chief Area regarding the number/kinds of devices in the UPT/Area c. Penyusunan TOR / Spesifikasi. Assembling TOR / Specification d. Permintaan proses pengadaan. Demand procurement process. 1. Pembelian PDU dan PSU data center. Purchasing the data center of PDU and PSU. 2. Maintenance rutin AC dan FM200. Regular maintenance for AC and FM200.

95

Maintenance Data Center dan Disaster Recovery Center (DRC). Maintenance of the Data Center and Disaster Recovery Center (DRC). Pengembangan system data warehouse Improvement of Warehouse Data System

100 90

Sedang dilakukan identifikasi terhadap kendala implementasi Touls Owb Oracle yang telah dimiliki perusahaan. Sedang dilakukan identifikasi terhadap kendala implementasi Touls Owb Oracle yang telah dimiliki perusahaan. Identification on the obstacles in implementing companys Touls Owb Oracle was being done.

50

384

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

No
4

Realisasi Kerja yang Dilakukan pada Tahun 2012


Work Plans Performed in 2012
Maintenance System dan Jaringan. System and Network Maintenance 1. Penerapan Radius Server Untuk GPRS: The application of Server Radius for GPRS: a. Sudah beroperasi 2 Radius Server. Two (2) Server Radius had been operated. b. Semua simcard GPRS sudah terdaftar di Server Radius. All GPRS GPRS had been registered in the Server Radius. c. monitoring terhadap simcard sudah bisa dilakukan. Monitoring over simcards was executable. 2. Penambahahan lisensi Anti Virus: Extending the Anti Virus licenses: a. Pendataan Jumlah lokasi yang akan ditambah Anti virus Recording the number of sites for implementing the Anti virus b. Dokumen sudah lengkap untuk diajukan ke bagian Pengadaan Documents wer complete and ready to be proposed to Supply Department 3. Persiapan DRC: Preparation of DRC: Sudah dilakukan Segmentasi di Data Center Segmentation had been performed in the Data Center 4. Pengadaan jaringan 3.746 lokasi: Extending the networks in 3.746 sites: Proses di pengadaan Being processed in the Supply Dept. 5. Perbaikan LAN UPT: Repairing the LAN at the UPT: Sudah selesai sesuai pengajuan Ka Area IT Finished , in accordance with the proposal to the IT area 6. Perbaikan LAN Kantor Pusat: Repairing the LAN at the Central Office: Perbaikan wifi di Jl. Cilaki dan Jl. Jakarta. Repairing the wifi at Jl. Cilaki dan Jl. Jakarta.

%
100

10

70

70

100

100

Mengintegrasikan sistem TI melalui perencanaan yang menyeluruh Program kegiatan untuk inisiatif strategi di atas adalah sebagai berikut. Penyempurnaan dan pengembangan aplikasi untuk fungsi pendukung untuk menyukseskan program kegiatan di atas, dibutuhkan identifikasi area perbaikan dan pengembangan fungsi pendukung yang antara lain sebagai berikut.

Integrating the IT system through comprehensive planning. The program for strategy initiatives can be described as follow. Improving and developing the applications for the supporting functions. In order to put the program in its top performance, area repairing identifications and developing the supporting functions are required.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

385

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Area Perbaikan Fungsi Pendukung Pos Indonesia


The Area of Repairing the Supporting Functions of Pos Indonesia

Fungsi

Function
Keuangan dan Akuntansi Finance and Accounting SDM HR

Area Pengembangan
Area Development
Implementasi ERP dan integrasi ERP dengan sistem jasa keuangan Implementing the ERP and integrated ERP to financial service system. Penyempurnaan aplikasi SIM SDM, dan pengembangan aplikasi Human Resources Information Management (HRIS) The improvement of HR SIM application and the development of Human Resources Information Management (HRIS) application Pengembangan Data Warehouse dan Executive Information System (EIS) untuk standardisasi The development of Data Warehouse and Executive Information System (EIS) to standardize Analisis data bisnis dan pengembangan aplikasi IT Service Management (ITSM) The data analysis and develop the IT Service Management (ITSM) application

Teknologi Informasi Information Technology

Penyempurnaan dan pengembangan aplikasi untuk fungsi bisnis Penyempurnaan dan pengembangan aplikasi untuk fungsi bisnis meliputi area-area berikut ini.

The Improvement and Development of the Application for Business Functions comprise the followings:

386

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Area Pengembangan untuk Fungsi Bisnis


Area Development for Business Function

Bisnis

Business
Surat dan paket Mails and Packages

Area Pengembangan
Area Development
Penyempurnaan IPOS, pengembangan Mobile-based IPOS, implementasi Portable Data Terminal (PDT), dan implementasi RFID-based process Improved IPOS, developed Mobile-based IPOS, the implementation of Portable Data Terminal (PDT), and the implementation of RFID-based process Pengembangan Sistem Layanan Keuangan Terpadu (SLKT) dan implementasi Smart Card dan Card Management System. Developing Integrated System of Financial Service (SLKT) and implementing Smart Card and Card Management System. Pengembangan sistem e-commerce Plazapos.com dan penyempurnaan sistem point-of-sales Ritel antara lain melalui customer database, aplikasi perdagangan online yang terintegrasi dengan sistem logistik, sistem pembiayaan, informasi harga, dan lain-lain. The development of e-commerce Plazapos.com system and the improvement of point-of-sales Retail system through customer database, logistic-integrated online sales system, financing system, price information, etc. Penyempurnaan Property Management System (PMS) Improving the Property Management System (PMS) Penyempurnaan aplikasi Loket Terpadu dan Agensi Terpadu, pengembangan Enterprise Service Bus (ESB) dan pengembangan CRM The improvement of integrated Counter and Agency applications, the development of Enterprise Service Bus (ESB), and the development of CRM

Jasa Keuangan Financial Service

Ritel Retail

Properti Property Seluruh fungsi bisnis All business functions

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

387

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

The Improvement of 1. Peremajaan perangkat TI (Seat Management) IT Infrastructures dan Desktop Management. 2. Konsolidasi jaringan TI. 3. Penyempurnaan infrastruktur Data Center. 4. Pengembangan Disaster Recovery Center (DRC). 5. Penyempurnaan sistem keamanan TI. 6. Pengembangan sarana pendukung operasional dan keamanan loket.

Penyempurnaan Penyempurnaan infrastruktur TI dapat dilakukan Infrastruktur TI melalui:

The Improvement of IT Infrastructures can be done through: 1. IT device renewal (Seat Management) and Desktop Management. 2. IT network consolidation. 3. The improvement of Data Center infrastructures. 4. The development of Disaster Recovery Center (DRC). 5. Th improvement of IT security system. 6. The development of operational supporting structures and counter security.

terdapatnya peluang perbaikan Mengoptimalisasikan Dengan Organisasi TI dan peningkatan organisasi dan tata kelola Optimizing the ITs TI, maka pada tahun 2013 akan dilakukan Organization inisiatif dan program kegiatan yang bertujuan untuk mengoptimalkan peran Fungsi TI untuk keseluruhan perusahaan. Program kegiatan untuk inisiatif strategi di atas adalah sebagai berikut.

With the open opportunity on repairing and improving IT organization as well as its governance, in 2013 initiatives and programs that are meant to optimize the role and function of IT for the overall company are going to be implemented.

Mengoptimalisasi tata kelola dan operasional TI Hal ini akan dilakukan melalui: 1. Penyempurnaan tata kelola TI. 2. Pemutakhiran rencana strategis TI dan implementasi Enterprise Architecture. 3. Implementasi Information Security Management System (ISMS) untuk memperoleh sertifikasi ISO: 27001. Mengoptimalisasi tata kelola dan operasional TI Hal ini akan dilakukan melalui: 1. Komitmen dan dukungan manajemen Pos Indonesia untuk mendukung pengembangan teknologi yang mencakup aplikasi/sistem dan infrastruktur. 2. Penyusunan spesifikasi kebutuhan pihak pengguna (user) akan fungsi aplikasi/sistem TI secara detail dan disetujui oleh pihak pengguna. 3. Keterlibatan pihak pengguna dalam pelaksanaan proyek untuk memastikan bahwa aplikasi/sistem yang dikembangkan memenuhi kebutuhan pengguna. 4. Untuk program kegiatan yang dilakukan oleh pihak ketiga, kompetensi dan pengalaman dalam pekerjaan yang dilakukan serta solusi TI

Optimizing the IT governance and operational will be executed through: 1. The improvement of IT governance. 2. The renewal of IT strategic plans and the implementation of Enterprise Architecture. 3. The implementation of Information Security Management System (ISMS) in order to achieve ISO: 27001 sertification. The key to success of the overall initiative strategy and program comprises: 1. Commitment and support from Pos Indonesia management to develop technological improvement comprising the application/ sistem and the infrastructures. 2. Specified needs for the users regarding the IT function of the application/sistem in details and the users approve them. 3. User involvement during the projects to ensure that the system/application under development meets the users needs. 4. For the program worked out by the third party, the competence and experience in their field as well as the IT solution

388

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

yang digunakan merupakan kunci keberhasilan program kegiatan. 5. Manajemen proyek dan koordinasi yang baik dengan pihak ketiga. 6. Lingkup pekerjaan dan pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas antara Pos Indonesia dengan pihak lain.

applied are the key to success in the program. 5. Project management and fine coordination with the third party. 6. The definite of working scope and the task distribution and responsibilities between Pos Indonesia and other parties.

Bisnis surat dan paket Pos Indonesia memiliki salah satu program kegiatan untuk meningkatkan penetrasi produk paket. Salah satu pendorong program kegiatan tersebut adalah tren peningkatan belanja online. Melalui bisnis ritel, Pos Indonesia telah berinisiatif untuk mengembangkan kembali bisnis e-commerce (Plazapos.com) agar dapat berperan sebagai pendukung layanan pengiriman paket atas barang yang dijual. Di masa depan, Plazapos membutuhkan program-program kegiatan agar memiliki daya saing tinggi sehingga dapat mendukung bisnis surat dan paket secara optimal. Program kegiatan untuk inisiatif strategi di atas adalah sebagai berikut. MENENTUKAN MODEL BISNIS DAN STRATEGI YANG TEPAT AGAR PLAZAPOS DAPAT MENDUKUNG BISNIS INTI TANPA BERBENTURAN DENGAN PARA MITRA BISNIS E-COMMERCE DI PASAR

The business of mail and package of Pos Indonesia has one (of many) program to improve the penetration of the package products. The one that supports this program is the increasing trend of online shopping. Through the retail business, Pos Indonesia has the initiative to redevelop the e-commerce business (Plazapos.com) in order to support the package delivery service over the products offered. In the future, Plazapos requires any programs in order to be highly competitive so that it can support the mail and package business optimally. The programs for the strategic initiatives are as follow: TO DETERMINE THE BUSINESS MODEL AND PROPER STRATEGY SO THAT PLAZAPOS CAN SUPPORT THE CORE BUSINESS WITHOUT ANY CONFLICTING INTEREST WITH THE E-COMMERCE BUSINESS PARTNER IN THE MARKET. The step to be taken is to determine the short and long terms goal regarding the development of Plazapos, the target market, and the portfolio of the product to be developed. It is expected that this step can yield the e-commerce business strategy without any conflicting interest with other e-commerce business partners at the market and it can be sustainable. Plazapos has set the products of Indonesian heritage as its business focus. Additionally, Plazapos also conducts a study to cooperate with the third party to improve the products portfolio. In the following two years, Plazapos cooperates with the partner having the fine experience and portfolio in order to complete the portfolio of the Plazapos products as illustrated below:

Menetapkan dan Mengembangkan Konsep Bisnis Ritel E-commerce Plazapos Sebagai Pendukung Bisnis Surat dan Paket
Establishing and developing the retail business concept of e-commerce Plazapos to support mail and package business.

Langkah-langkah yang diperlukan adalah penentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang mengenai pengembangan Plazapos, target pasar yang dituju, dan portofolio produk yang ingin dikembangkan. Sehingga dapat menentukan strategi bisnis e-commerce yang dapat mendukung bisnis inti tanpa berbenturan dengan para mitra bisnis e-commerce di pasar dan dapat sustainable. Plazapos telah menetapkan produk Indonesian Heritage sebagai fokus bisnis. Selain itu, Plazapos juga melakukan kajian untuk bekerja sama dengan pihak ketiga dalam rangka memperkaya portofolio produk. Untuk dua tahun ke depan, Plazapos bekerja sama dengan mitra yang memiliki pengalaman dan portofolio baik sehingga dapat melengkapi portofolio produk Plazapos seperti diilustrasikan sebagai berikut.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

389

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Mitra Kerja Sama dan Segmentasi Produk Plazapos


Business Partners and Product Segmentation of Plazapos

Plaza Pos
Indonesian Herritage
(Sarinah & merchant lokal)

Gadget dan elektronik


(Connecting Life)

Luxury Goods
(Connecting Life)

Ke depannya, Plazapos akan mengembangkan produk filateli dan layanan jasa keuangan sebagai portofolio produk tambahan. Selain itu, agar dapat mengembangkan bisnis e-commerce secara optimal di masa depan, dapat dipertimbangkan wacana untuk membentuk Plazapos sebagai salah satu entitas bisnis tersendiri. a. Merancang strategi pemasaran yang efektif dengan berfokus kepada pasar yang tepat Langkah-langkah yang diperlukan adalah: segmentasi dan penetapan target pasar, positioning Plazapos di target pasar yang tepat. dan perancangan strategi promosi, fokus penentuan produk sesuai dengan citra yang akan dibangun atau pangsa pasar yang ditargetkan. Salah satu upaya promosi yang dapat dilakukan adalah melalui pengiriman brosur-brosur promosi Plazapos yang disertakan bersama pengiriman barang. b. Membangun basis konsumen melalui aktivitas pencitraan Langkah-langkah yang diperlukan adalah: implementasi rancangan strategi pemasaran, kemudahan transaksi dalam hal pembayaran ataupun pengiriman, dan pemberlakuan sistem membership untuk menciptakan database pelanggan. c. Menjaga mutu pelayanan guna meningkatkan kepuasan bagi seluruh pihak terkait (merchant, customer dan partner). Langkah-

In the future, Plazapos will develop philately products and financial services as the additional products in the portfolio. Other than that, in order to develop the e-commerce business in the future, the issue under consideration is to make Plazapos as a separate business entity. a. To design an effective marketing strategy focused on the right market. The steps required are: segmentation and market target fixation, Plazapos positioning in the right market, product determination in accordance with the image to be characterized or the target market. One of the promotional strategies applicable is through Plazapos brochures attached to the product delivery.

b. To build the base for customer through the imaging activities. The steps required are: the implementation of marketing strategy design, ease of transaction in terms of payment or delivery, and the application of membership system in order to record customers database. c. To maintain the quality service to improve satisfaction for any affiliated party (merchant, customer, and partner). The

390

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

langkah yang diperlukan adalah: menyiapkan dan menjaga informasi mengenai produk dalam katalog produk yang lengkap dan akurat, mengembangkan tampilan muka yang userfriendly melalui klasifikasi produk sehingga mempermudah navigasi, penetapan SLA yang jelas, memberikan jaminan pelayanan, melakukan evaluasi, dan perbaikan dari waktu ke waktu termasuk terhadap mitra bisnis. MEMBUKA PELUANG BAGI MASYARAKAT UNTUK MEMASANG IKLAN DI SITUS PLAZAPOS Pemasangan iklan di Plazapos dapat dijadikan sumber pendapatan lain melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menetapkan skema pemasangan iklan di Plazapos. Beberapa opsi skema yang dapat diterapkan adalah skema sewa slot, pay-perview, dan pay-per-click. 2. Menyediakan space beriklan di situs Plazapos. 3. Menetapkan strategi pricing dan pemasaran untuk pemasangan iklan. Di awal pengembangan Plazapos, harga yang kompetitif merupakan salah satu upaya menarik pemasang iklan. Strategi pricing tersebut juga dapat disesuaikan dengan model iklan yang ditawarkan oleh Plazapos.

steps required are: to prepare and record product information in the complete and accurate product catalogue, to redesign the user-friendly home menu through product classifications to ease web navigation, clear SLA fixation, to provide service guarantee, to render evaluation, and to maintain continuous repairing procedure to the business partner. TO OPEN THE OPPORTUNITY FOR THE SOCIETY TO ADVERTISE IN PLAZAPOS SITES Advertising in Plazapos can be made as other income source through the following steps: 1. Setting the scheme of advertising procedure in Plazapos. Several options applicable are the scheme of slot, pay-per-view, and pay-perclick. 2. Providing advertising space at Plazapos sites. 3. Determining the pricing and marketing strategies for advertising. In its early development, Plaza pos set competitive price as an effort of attracting the customers. This pricing strategy can also be adjusted with the advertising model offered by Plazapos.

Program kegiatan untuk inisiatif strategi di atas adalah sebagai berikut. 1. Membangun sistem TI yang secured dan terintegrasi untuk mendukung kegiatan operasional e-commerce. Hal-hal yang dapat dipersiapkan dan dipenuhi untuk menunjang keberhasilan program pengembangan sistem TI yang memadai adalah kesiapan dana dan komitmen Pos Indonesia untuk membentuk tim khusus, investasi software dan hardware yang dibutuhkan, dan pelatihan bagi SDM. Pengembangan sistem TI ini meliputi pengembangan sistem e-commerce Plazapos. com dan penyempurnaan sistem pointof-sales Ritel antara lain melalui customer

The programs for strategy initiatives are as follow: 1. To build a secured and integrated IT system to support the e-commerce operational activity. The issues that can be prepared and fulfilled to support the success of the proper IT development program are the fund steady and commitment of Pos Indonesia to establish special team, the investment of software and hardware, and the training for the HR. The IT development consists of developing the e-commerce system of Plazapos.com and improving the Retail point-of-sales system through customer database, online

Meningkatkan Kompetensi Internal


Improving the Internal Competition

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

391

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

392

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

database, aplikasi perdagangan online yang terintegrasi dengan sistem logistik, sistem pembiayaan, informasi harga, dan lain-lain. Selain itu diperlukan pula integrasi dengan payment providers dan Fungsi TI sehingga dapat menunjang sistem pembayaran e-commerce Pos Indonesia. 2. Mengembangkan kompetensi karyawan untuk dapat memberikan kontribusi maksimum kepada unit kerja ritel khususnya e-commerce Hal ini dapat dicapai melalui: penetapan kriteria perekrutan karyawan untuk mendukung bisnis ritel, menyusun atau merevisi ulang SOP dan deskripsi pekerjaan yang spesifik untuk unit e-commerce . memberi pelatihan dan sosialisasi untuk pengembangan kompetensi personel TI Pos Indonesia di bidang e-commerce , dan evaluasi periodik. Tujuan pencapaian bisnis ritel untuk mengembangkan portofolio produknya memiliki beberapa kunci sukses sebagai berikut: zz Kemampuan Pos Indonesia untuk memahami dan mengeksplorasi pola belanja konsumen yang senantiasa berubah. Hal ini erat kaitannya dengan bisnis ritel yang banyak meliputi sektor konsumsi, sehingga untuk mengoptimalkan potensi pasar dibutuhkan kepekaan terhadap selera dan tren konsumsi masyarakat. zz Kemampuan Pos Indonesia untuk memberikan kemudahan bagi konsumen dalam mengakses dan menggunakan layanan e-commerce. Hal ini termasuk situs yang mudah diakses, informasi produk yang memadai, sistem pembayaran yang mudah dilakukan dan aman, serta sistem pengiriman yang aman dan tepat waktu.

sales application integrated to logistic system, financing system, price information, etc. Additionally, payment provider and IT Funtction integration are also required to support the payment system of Pos Indonesia e-commerce. 2. To develop employee competence so that it can provide maximum contribution to retail working units, particularly e-commerce. This can be achieved through: the establishment of employee recruitment criteria to support the retail business, compiling and revising the Porcedures (SOP) and job description sepicifically for the e-commerce unit, training and dissemination information for IT personels competence of Pos Indonesia particularly in e-commerce, and the periodical evaluation. The goals of the retail business achievement are to develop the portfolio products having several key to success as follow: zz The ability of Pos Indonesia to comprehend and explore the customers changing shoping pattern. It relates closely to the retail business comprising the consumption sectors. Therefore, in order to optimize the potential market, sense on the customer taste and society consumption trend is required. zz The ability of Pos Indonesia to provide easiness for the customers in accessing and using the e-commerce service. It consists of easy-access sites, proper product information, easy and secured payment system, and the on-time and secured delivery system.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

393

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

being S piritual in the midst of challenges makes us stay humble and care for others

394

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmental Responsibility 2012 395
Laporan Tahunan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan salah satu Kebijakan Strategis Perusahaan, sebagai komitmen perusahaan untuk mempertanggungjawabkan dampak operasinya dalam dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan, serta terus menerus menjaga agar dampak tersebut menyumbang manfaat kepada masyarakat dan lingkungan hidupnya.
Social and environmental responsibility is one of the Corporates Strategic Policy, as the companys commitment to account for the impact of its operations in the social, economic, and environmental dimensions, as well as continually keep these impacts contribute benefits to society and the environment.

396

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

397

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Program PKBL dan Pengembangan Masyarakat


PT Pos Indonesia (Persero) telah menjalankan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dalam rangka melaksanakan Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 dan Surat Edaran Menteri BUMN No. SE-21/ MBU/2008 tanggal 24 Desember 2008 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan melalui pemanfaatan dana dari pembagian laba perusahaan.

PKBL Program and Community Development


PT Pos Indonesia (Persero) has been running the Partnership and Community Development Program in order to implement the SOE Ministerial Regulation No. PER-05/MBU/2007 April 27, 2007 and Circular Minister No. SE-21/MBU/2008 dated December 24, 2008 about the SOE Partnership Program with the Small Business and Environmental Assistance Program through the utilization of funds from corporate profits.

Kondisi Umum Kegiatan Program Kemitraan dan Program Bina General Conditions Lingkungan (PKBL) PT Pos Indonesia (Persero) dimulai pada tahun 1994, yang pada waktu itu berdasarkan Keputusan Direksi Perum Pos dan Giro tanggal 28 Desember 1994 nomor: 222/Peg/Dirutpos/1994 dengan nama Gugus Bina Mitra Pos. Selanjutnya dengan mengacu kepada Keputusan Menteri Keuangan No. 60/ KMK.016/1996 tanggal 9 Februari 1996 berubah menjadi Unit Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK). Seiring dengan perkembangan organisasi, berdasarkan Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor: KD.45/Dirut/0803 tanggal 21 Agustus 2003 Unit PUKK berubah menjadi Unit Program kemitraan dan Program Bina Lingkungan (Unit PKBL) dengan mengacu kepada Keputusan Menteri BUMN Nomor: 236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003.
Berdasarkan Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) tanggal 10 November 2006 nomor: KD.65/Dirut/1106 dilakukan penataan kembali organisasi Unit PKBL sedangkan pada tahun 2007 berdasarkan Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) tanggal 31 Agustus 2007 nomor: KD.45/ Dirut/0807 Unit PKBL berubah menjadi Divisi PKBL, sejalan dengan Peraturan Menteri BUMN tanggal 27 April 2007 Nomor: Per-05/MBU/2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan. Terkait dengan restrukturisasi PT Pos Indonesia (Persero), Organisasi dan Tata

Activities of the Partnership and Community Development Program (CSR) PT Pos Indonesia (Persero) was initiated in 1994, which at that time by the decision of Board of Directors Perum Pos and Giro dated December 28, 1994 number: 222/Peg/Dirutpos/1994 as Cluster Development Partners Pos. Furthermore, by referring to the Decree of the Minister of Finance No. 60/ KMK.016/1996 dated February 9, 1996 turned into SME and Cooperatives (PUKK) Unit. Along with the development of the organization, by decision of the Directors of PT Pos Indonesia (Persero) Number: KD.45/Dirut/0803 dated August 21, 2003 PUKK Unit changed to Unit Partnership Community Development Program (PKBL Unit) by referring to the Decree of the Minister of SOEs Number: 236/MBU/2003 dated June 17, 2003. Based on the decision of the Directors of PT Pos Indonesia (Persero) dated November 10, 2006 numbers: KD.65/Dirut/1106 realignment of Partnership unit was conducted and in 2007 by decision of the Directors of PT Pos Indonesia (Persero) dated August 31, 2007 number: KD.45/Dirut/0807 Partnership Unit changed to the Division of PKBL, in accordance with state regulation on April 27, 2007 Number: 05/ MBU/2007 About Partnership Program With State Owned Small Business and Environmental Assistance Program. Associated with the restructuring of PT Pos Indonesia (Persero), Organization and

398

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Kerja PKBL diatur kembali dengan Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) tanggal 30 Desember 2009 Nomor: KD.77/Dirut/1209 tentang Organisasi dan Tata Kerja Divisi Bina Lingkungan Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) yang dipimpin oleh seorang Vice President (VP) dan membawahi 2 (dua) Bagian yaitu, Bagian PKBL dan Bagian CSR, Keuangan dan Umum. Kegiatan pokok PKBL meliputi Program Kemitraan dalam bentuk pembinaan terhadap usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN dan Program Bina Lingkungan yang merupakan program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN di wilayah usaha BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Sejak Program Kemitraan dilaksanakan, hingga akhir triwulan II/2012 tercatat 40.951 usaha kecil yang telah dibina yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia melalui 26 Unit PKBL Daerah (Unit PKBLD) dengan total perputaran dana pinjaman (Dana Kemitraan) mencapai Rp465.592.025.134. Dana Kemitraan yang dikelola sebagian besar merupakan take over dari PT Telkom (Tbk) dan PT Indosat (Tbk) pada tahun 1996. Terkait dengan kondisi keuangan Perusahaan, penerimaan dana yang bersumber dari penyisihan laba BUMN Pembina (cq PT Pos Indonesia) untuk kegiatan PKBL baru diterima pada tahun 2009. Sedangkan dari laba tahun 2010 tidak ada penyisihan sesuai dengan Keputusan RUPS Nomor: 43/De/ MBU/2013 tanggal 23 Juni 2013. Dirproyeksikan PKBL akan menerima penyisihan laba tahun 2011 sebesar Rp 2.879.830.220. Dana pinjaman yang diterima Mitra Binaan pada umumnya dipergunakan untuk tambahan modal kerja dan perluasan usaha. Banyak Mitra Binaan yang berhasil mengembangkan usahanya disertai dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja, namun tidak sedikit yang mengalami kegagalan bahkan mengalami kebangkrutan yang pada akhirnya meninggalkan piutang macet.

Administration of PKBL was set back by the decision of the Directors of PT Pos Indonesia (Persero) dated December 30, 2009 Number: KD.77/Dirut/1209 on the Organization and Administration of the Community Development Division of PT Pos Indonesia (Persero) which is led by a Vice President (VP) and a charge of 2 (two) subdivision, namely PKBL section and CSR Section, Finance and General Affairs. The main activities of PKBL includes the Partnership Program in the form of guidance to small businesses in order to be resilient and self-sufficient through the use of state-owned enterprises funds from the profit and Community Development Program, which is the community empowerment program of social condition by state-owned enterprises in the region through the use of state funds from the profits of SOEs. Since the Partnership program was executed, until the end of the quarter II/2012, there were 40,951 small businesses that have fostered the spread in all parts of Indonesia through 26 regional unit of PKBL (PKBLD unit) with a total turnover of loan funds (Partnership Fund) reaching IDR465,592,025,134. Partnership funds managed are mostly taken over from PT Telkom and PT Indosat in 1996. Associated with the financial condition of the Company, the receipt of funds derived from state income disbursement of Trustees (cq PT Pos Indonesia) for CSR activities was received in 2009. While the profit in 2010, there was no disbursement in accordance with the Decree of the General Meeting of Shareholders No: 43/De/ MBU/2013 dated June 23, 2013. Dirproyeksikan Partnership will receive the disbursement for profit in 2011 amounted to IDR2,879,830,220. Partnership funds managed are generally used for additional working capital and business expansion. Many Trained Partners who successfully develop their business accompanied by an increase in employment, but others have failed even to bankruptcy and ultimately leaves bad debt.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

399

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Hingga akhir triwulan II/2012 kolektibilitas sisa pinjaman (pinjaman umum dan khusus) adalah sebagai berikut:

Until the end of the quarter II/2012, the collectability of remaining loan (general and special loans) are as follows:

Uraian
Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah Pinjaman Bermasalah JUMLAH

Jumlah
Total
23.717.796.927,00 3.989.742.724,00 1.146.284.289,00 77.802.161.896,00 106.655.985.836,00 50.627.733.075,00 157.283.718.910,00

Description
Pass Substandard Doubtful Loss Total Problem Loans Total Amount

Tingginya pinjaman macet antara lain disebabkan: a. Usaha Mitra Binaan bangkrut. b. Mitra Binaan meninggal dunia dan tidak ada ahli waris yang bersedia membayar pinjaman/ tunggakan pinjaman. c. Mitra Binaan tidak bersedia membayar karena uang yang diterimanya dianggap sebagai hibah. d. Alamat Mitra Binaan tidak jelas/tidak lengkap sehingga sulit dilacak, khususnya periode 1999 ke bawah. e. Mitra Binaan wanprestasi dengan berbagai alasan. f. Hasil survey menunjukkan kelayakan untuk menerima pinjaman Dana Kemitraan, namun setelah masa angsuran berjalan pembayarannya tersendat. g. Dengan berbagai alasan, pembayaran angsuran pinjaman harus dijemput ke tempat Mitra Binaan.

The high of non-performing loans is partly due to: a. Partners bankrupt businesses. b. Partners died and no heirs willing to pay the loan / loan arrears. c. Partners are not willing to pay because the money received is considered as grants. d. Partners unclear/incomplete address so it is difficult to trace, especially down the 1999 period. e. Partners defaults for various reasons. f. The survey results demonstrate the feasibility of the Partnership Fund to receive a loan, but after the installment period is started, the payments faltered. g. With a variety of reasons, installment loan payments must be picked up to the Trained Partners location.

400

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Langkah-langkah yang telah diambil untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas antara lain sebagai berikut: a. Menetapkan kebijakan bahwa 75% waktu kerja para Kepala Unit PKBLD berada di luar untuk kegiatan penagihan (bagian dari monitoring). b. Meningkatkan pengiriman surat tagihan terhadap Mitra Binaan yang beralamat di luar kota. c. Memperketat persyaratan pengajuan pinjaman: zz Persyaratan alamat calon Mitra Binaan yang jelas, lengkap, dan mudah dikunjungi (dalam jangkauan) serta wajib memiliki Kartu Keluarga. zz Mewajibkan Mitra Binaan menyerahkan agunan berupa sertifikat tanah (SHM/ SHGU/SHGB). zz Mengenakan persyaratan asuransi jiwa terhadap Mitra Binaan. d. Meningkatkan batas maksimum penyaluran pinjaman untuk setiap Mitra Binaan yang semula Rp25.000.000 menjadi Rp40.000.000 (kontra prestasi). e. Menaikkan masa angsuran dari 24 kali menjadi 36 kali angsuran agar Mitra Binaan tidak terlalu berat menanggung beban angsuran (kontra prestasi). f. Menekankan hak dan kewajiban Mitra Binaan pada saat pelatihan manajerial dan penyerahan pinjaman.

The steps that have been taken to overcome the problems mentioned above are as follows: a. Establishing a policy that 75% of working time of PKBLD Unit Heads are out for collection activities (part of monitoring). b. Improving the delivery of invoices to Partners which is located outside the city. c. Tightening the requirements for loan application: zz The requirements of candidates Partners to have a clear, complete, and easy to visit address (within range) and must have a family certificate. zz Requiring Partners to cede collateral of land certificate (SHM / SHGU / HGB). zz Imposing a life insurance requirement of the Trained Partners. d. Increasing maximum limit of loan distribution to every Trained Partner which was originally IDR25,000,000 to IDR40,000,000 (cons achievement). e. Increasng the installment period from 24 times to 36 times installments so that Partners do not have burden of installment that is too high (cons achievement). f. Emphasizing the rights and obligations of Partners at managerial training and loan delivery.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

401

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Gambaran Singkat Pencapaian realisasi RKA tahun 2012 sebagai berikut: Pelaksanaan PKBL a. Program Kemitraan (PK). tahun 2012
Brief Overview of PKBL Implementation 2012 1) Sumber dan penggunaan dana.

Realization of PKBL in 2012 are as follows: a. Partnership Program (PP) 1) Sources and Uses of Funds

Uraian
Ketersediaan Dana : a. Dana tersedia b. Penggunaan dana (pinjaman dan hibah) c. Sisa dana ( a b ) Pendapatan : a. Jasa pinjaman, bunga deposito, jasa giro b. Beban operasional c. Surplus/defisit ( a b ) Investasi (barang inventaris kantor)

Jumlah
Total
1.146.284.289,00 28,976,267,026.00 23,417,785,966.00 5,558,481,060.00

Description
Availability of Funds: Funds available Use of Funds (Loans and Grants) Remaining Funds( a b ) Revenue: 3,318,858,117.00 Loans Services, interest on deposits, clearing services Operasional Expenses Surplus/deficit ( a b ) Investment (Office Inventory)

1,999,571,608.00 1,319,286,509.00 40,149,000.00

2) Penambahan Mitra Binaan (MB) dan penyaluran pinjaman.

2) Addition of Trained Partners (TP) and loan distribution. Tahun 2012 / Year 2012

Sektor Usaha

Jumlah IMB / Number of TP Posisi 31 Des 2011 Posisition Des 31, 2011
7.060 21.072 681 1.149 336 780 7.080 1.791 40.677

Business Sector

Penambahan 2012 Addition 2012


87 286 20 1 19 99 512

Jumlah Total
7.147 21.358 681 1.169 337 799 7.907 1.791 41.189

Penyaluran Pinjaman (Rp.) Loan Distribution (Rp.)


4.080.000.000 10.655.000.000 530.000.000 30.000.000 325.000.000 5.345.000.000 20.965.000.000 2.138.354.560

Industri / Industry Perdagangan / Trade Pertanian / Agriculture Peternakan / Livestock Perkebunan / Plantation Perikanan / Fisheries Jasa / Services Lainnya / Others Sub Jumlah Sub Total Pembinaan MB Coaching of TP JUMLAH TOTAL AMOUNT

40.677

512

41.189

23.103.354.560

3) Pembentukan cluster. 4) Penyisihan dari laba tahun buku 2011 diperuntukan bagi Program BL yaitu sebesar Rp2.879.830.220.

3) Formation of cluster. 4) Disbursement of interest for fiscal year 2011 intended for Community Development (CD) program was IDR2,879,830,220.

402

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

5) Dana Pembinaan Mitra Binaan (Hibah) sebesar Rp3 juta atau sebesar 10% dari penyaluran dana. Dana pembinaan Mitra Binaan 2012 adalah sebesar Rp2.138.354.560 atau sebesar 7,12% dari penyaluran tahun 2012. 6) Kolektibilitas. 7) Kinerja. b. Program Bina Lingkungan (BL).

5) Trained Partners Development Fund (Grant) of IDR3 million or 10% of the distributed funds. Trained Partners Development Fund in 2012 was amounted to IDR2,138,354,560 or by 7.12% of the distribution in 2012. 6) Collectability. 7) Performance. b. Community Development Program (PKBL)

No
1

Uraian
Sumber Dana : a. Saldo Awal b. Penyisihan laba Jumlah Dana tersedia

2012

Description
1.Source of Funds:

233.425.964 2.015.881.154 2.249.307.118

Initial Balance Revenue Disbursement The amount of Funds Available 2. Use of Funds

Penggunaan Dana a. Bantuan korban bencana alam b. Bantuan Pendidikan/pelatihan c. Bantuan Peningkatan kesehatan d. Sarana & Prasarana Umum e. Bantuan sarana Ibadah f. Bantuan pelestarian alam Jumlah Penggunaan Dana SISA DANA (1-2) 73.000.000 500.000 62.500.000 185.932.485 50.000.000 371.932.485 1.877.374.633

Victims of Natural Disasters Aid Education/Training Aid Health Improvement Aid Public Facilities and Infrastructure Places of Worships Aid Conservation Assistance Total of Funds Used REMAINING FUNDS (1-2) SOE Care :

BUMN Peduli a. Dana/sisa dana tersedia b. Penyisihan dana JUMLAH DANA BUMN PEDULI 100.039.699 863.949.066 963.988.765

Funds/Remaining Funds Available Disbursement for Funds TOTAL OF SOE CARE FUNDS

Laba tahun buku 2011 adalah sebesar Rp2.879.830.220, dari penyisihan laba tersebut dipisahkan 70% untuk Program Bina Lingkungan yaitu sebesar Rp2.015.881.154 dan 30% untuk Program BUMN Peduli yaitu sebesar Rp863.949.066. Penyaluran Bina Lingkungan cenderung dilaksanakan berdasarkan proposal yang diterima mengingat dana yang tersedia relatif kecil apabila dibandingkan dengan luasnya wilayah binaan yang bersifat nasional.

Disbursement of profit from fiscal book 2011 was IDR2,879,830,220, from the disbursement 70% was for the Community Development Program in the amount of IDR2,015,881,154 and 30% for SOEs Care Program in the amount of IDR863,949,066. Distribution of Community Development tended to be implemented based on the proposals received given the relatively small fund available when compared with the extent of the target area which is national.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

403

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Overview of sebagai berikut: Work Plan in 2013 a. Program Kemitraan (PK). 1) Sumber dan penggunaan dana.

Program Kerja Pada tahun 2013, kegiatan Program Kemitraan (PK) Selanjutnya dan Program Bina Lingkungan (BL) direncanakan

In 2013, the activities of Partnership Program (PP) and Environmental Management Program (EM) are planned as follows: a. Partnership Program (PP) 1) Plan of source and use of funds

No
1

Uraian
Ketersediaan Dana : a. Dana tersedia b. Penggunaan dana (pinjaman dan hibah) c. Sisa dana ( a b )

2012

Description
Availability of Funds:

233.425.964 233.425.964 2.015.881.154

Funds available Use of funds (loan and grants) Remaining funds ( a b ) Revenue:

Pendapatan a. Jasa pinjaman, bunga deposito, jasa giro b. Beban operasional c. Surplus/defisit ( a b ) 73.000.000 500.000 62.500.000

a. Loans Service, interest of deposits, Clearing Service b. Operasional expenses c. Surplus/deficit ( a b ) Investation (office inventories)

Investasi (barang inventaris kantor)

2) Rencana penambahan Mitra Binaan dan penyaluran pinjaman

2) Plan of adding Trained Partners (TP) and loan distribution Rencana Jumlah / Total Plan:

Sektor Usaha

Jumlah MB / Total TP 31 Des 2011 31 Dec 2011


7.147 21.358 681 1.169 337 799 7.907 1.791 41.189

Business Sector

Penambahan 2013 Addition 2013


101 271 2 10 2 10 130 526

Jumlah Total
7.248 21.629 683 1.179 339 809 8.037 1.791 41.715

Rencana Penyaluran Pinjaman (Rp.) Loan Distribution Plan (Rp.)


4.150.000.000 15.750.000.000 150.000.000 550.000.000 50.000.000 500.000.000 7.700.000.000 150.000.000 29.000.000.000 3.000.000.000

Industri / Industry Perdagangan / Trade Pertanian / Agriculture Peternakan / Livestock Perkebunan / Plantation Perikanan / Fisheries Jasa / Services Lainnya / Others Sub Jumlah Sub Total Pembinaan MB Coaching of TP JUMLAH TOTAL AMOUNT

41.189

526

41.715

32.000.000.000

404

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

3) Rencana pembentukan cluster

3) Cluster formation plan

Rencana tahun 2013 / Plan year 2013

Sektor Usaha
Sektor Industri Sektor Perdagangan Sektor Pertanian Sektor Peternakan Sektor Perkebunan Sektor Perikanan Sektor Jasa Sektor Lainnya JUMLAH

Cluster Cluster
2 2

MB TP
20 20

Pinjaman (Rp) Loan (Rp.)


1.000.000.000 1.000.000.000

Business Sector
Industry Sector Trade Sector Agriculture Sector Livestock Sector Plantation Sector Fishery Sector Service Sector Other Sectors Total Amount

4) Rencana kolektibilitas sisa pinjaman

4) Collectability of Remainder Loan Plan Rencana tahun 2013 Plan year 2013

No
1

Sektor Usaha
Kolektibilitas : Lancar Krg. Lancar Diragukan Macet Sub jumlah

Cluster Cluster
29.461.546.927 3.989.742.724 996.284.289 73.486.497.896 107.934.071.836 50.627.733.075 158.561.804.910

MB TP

Business Sector
Collectability: Pass Substandard Doubtful

465.660.000 465.660.000 465.660.000

Loss Sub Total Problem Loans TOTAL (1+2)

Pinjaman Bermasalah JUMLAH (1+2)

5) Rencana kinerja

5) Performance plan Kinerja Tahun Performance Year 2011 2012


1 1 1 1 Loan availability level Collectability Level TOTAL

Uraian Kegiatan
Tingkat ketersediaan dana Tingkat kolektibilitas JUMLAH

Activity Description

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

405

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

b. Rencana penyaluran Dana Bina Lingkungan

b. Distribution plan of Community Development Fund

No
1

Uraian
Sumber Dana : a. Saldo Awal b. Penyisihan laba Jumlah Dana tersedia

Rencana Tahun 2013


Plan Year 2013

Description
Source of Fund:

1.877.374.633 5.018.000.000 6.893.374.633

Initial Balance Provision of Income Total of funds available Use of Funds

Penggunaan Dana a. Bantuan korban bencana alam b. Bantuan Pendidikan/pelatihan c. Bantuan Peningkatan kesehatan d. Sarana & Prasarana Umum e. Bantuan sarana Ibadah f. Bantuan pelestarian alam 250.000.000 500.000.000 150.000.000 450.000.000 500.000.000 250.000.000 1.504.800.000 3.604.800.000 3.288.574.633

Victims of Natural Disasters Aid Education/Training Aid Health Improvement Aid Public Facilities and Infrastructure Places of Worships Aid Conservation Assistance SOE Care Disbursement Total use of funds REMAINING FUNDS (1-2) SOE Care:

Penyisihan BUMN Peduli Jumlah Penggunaan Dana SISA DANA (1-2)

BUMN Peduli a. Dana/sisa dana tersedia b. Penyisihan dana JUMLAH DANA BUMN PEDULI 963.988.765 1.504.800.000 2.468.788.765

Funds/remaining funds available Sinking funds TOTAL FUNDS OF SOE CARE

Struktur Organisasi PKBL


Organizational Structure of PKBL

Berdasarkan Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) tanggal 3 Januari 2012 nomor: KD.01/ Dirut/0112 tentang Organisasi dan Tata Kerja PT Pos Indonesia (Persero), struktur organisasi PKBL adalah sebagai berikut:

Based on the decision of the Directors of PT Pos Indonesia (Persero) dated January 3, 2012 number: KD.01/Dirut/0112 on the Organization and Administration of PT Pos Indonesia (Persero), organizational structure of PKBL are as follows:

406

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Struktur Organisasi PKBL PT Pos Indonesia (Persero)


The Structure of PKBL Organization of PT Pos Indonesia (Persero)

Direktur Utama
President Director

Direktorat Ritel dan Properti


Directorate of Retail and Property

Direktorat
Directorate

Direktorat SDM dan Umum


Directorat of Human Resource and General

Sub Direktorat Ritel


Sub Directorate of Retail

Sub Direktorat SDM


Sub Directorate of Human Resource

Sub Direktorat Umum dan Bina Lingkungan


Sub Directorate of General and Development

Bagian CSR
CSR Unit

Divisi Bina Lingkungan


Community Development Division

Bagian PKBL
PKBL Unit

PUSAT
Central Area Area Ritel
Retail Area

WILAYAH
Area SDM
Human Resource Area

Kantor Pos
Post Office

Unit PKBLD (11)


PKBLD Unit (11)

Unit PKBLD (15)


PKBLD Unit (15)

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

407

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Keterangan : 1. Direktur SDM dan Umum adalah Direktur Pembina PKBL. 2. Divisi Bina Lingkungan Perusahaan berada 2 (dua) tingkat di bawah Direktur dengan komposisi sebagai berikut: a. VP Bina Lingkungan. b. Manajer PKBL. c. Manajer CSR, Keuangan, dan Umum. d. FP PKBL (2 Orang) e. FP CSR (2 Orang) f. Staf (4 orang). 3. Unit PKBLD (Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Daerah) adalah pelaksana teknis di daerah yang terdiri dari 11 Unit PKBLD

Description: 1. Director of Human Resources and General Affairs is Trustee Director of PKBL 2. Division of Community Development Company is two (2) levels below the Director with the following composition: a. VP of Community Development. b. PKBL managers. c. Manager of PKBL, Finance, and General Affairs. d. FP Partnership (2 people) e. FP CSR (2 people) f. Staff (4 people). 3. PKBLD Unit (the Regional Partnership and Community Development Program) is a technical operation in the region consisting of

Wil pos
Wil pos

Serial No.
1

No. Urut

Unit PKBLD
PKBLD Unit

Tempat Kedudukan
Location

Personalia/Pegawai Personnel/Employee Kanit Kanit


1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Staf / Staff Peg Emp


1 1 1 1 1 1 1 1 Outsourcing 1 1 -

Jumlah Total
2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2

I 2 3 II 4 5 III 6 7 8 IV V 9 10 11 VI 12 VII 13

Propinsi Sumatera Utara Nangroe Aceh Darussalam Propinsi Sumatera Barat Propinsi Riau Propinsi Sumatera Selatan Propinsi Lampung Propinsi Jambi Propinsi Bengkulu DKI Jakarta Propinsi Jawa Barat Propinsi Jawa Tengah DI Yogyakarta Propinsi Jawa Timur

Ktr. Divre I di Medan Kantorpos Bandaaceh Ktr. Divre II di Padang Kantorpos Pekanbaru t Ktr. Divre III Palembang Kantorpos Bandarlampung Kantorpos Jambi Kantorpos Bengkulu Ktr. Divre IV Jakarta Ktr. Divre V Bandung Ktr. Divre VI Semarang Kantorpos di Yogyakarta Kantor Divre VII Surabaya

408

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

berkedudukan di Kantor Divisi Regional dan 15 Unit PKBLD berkedudukan di Kantorpos di ibukota propinsi. 4. Pertangungjawaban keuangan PKBL dibuat tersendiri/terpisah dari pertangungjawaban keuangan PT Pos Indonesia (Persero) sedangkan kegiatan CSR merupakan beban anggaran PT Pos Indonesia (Persero). Jumlah pegawai yang bertugas di tingkat Pusat sebanyak 11 (sebelas) orang sedangkan di Wilayah sebagai pelaksana teknis (Unit PKBLD) sebanyak 42 (empat puluh dua) orang dengan komposisi (kondisi akhir Semester I/2012) sebagai berikut:

11 units located in the Regional Division Office and 15 Units of PKBLD located in the provincial capital. 4. Financial accountability of PKBL is made on its own/separated from the financial accountability of PT Pos Indonesia (Persero), while CSR activity is a budgetary burden of PT Pos Indonesia (Persero). Number of employees which are at the Head Quarter are 11, whilst at the area as technical operation (Unit PKBLD) are 42 with the composition are as follows:

Post Area

Wil. Pos

Serial No.
14

No. Urut

Unit PKBLD
PKBLD Unit

Tempat Kedudukan
Location

Personalia/Pegawai Personnel/Employee Kanit Kanit


1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 -

Staf / Staff Peg


Emp 1 1 1 11 11 22 Outsourcing Outsourcing 1 1 1 1 6 6

Jumlah Total
2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 42 11 53

Propinsi Bali Propinsi Nusa NTB Propinsi NTT Propinsi Kalimantan Selatan Propinsi Kalimantan Tengah Propinsi Kalimantan Timur Propinsi Kalimantan Barat Propinsi Sulawesi Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara Propinsi Sulawesi Tengah Propinsi Sulawesi Utara Propinsi Papua Propinsi Maluku

Ktr. Divre VIII Denpasar Kantorpos Mataram Kantorpos Kupang Ktr. Divre IX Banjarbaru Kantorpos Palangkaraya Kantorpos Samarinda Kantorpos Pontianak Ktr. Divre X Makassar Kantorpos Kendari Kantorpos Palu Kantorpos Manado Ktr. Divre XI Jayapura Kantorpos Amboina Sub jumlah Pusat JUMLAH

VIII

15 16 17 18

IX 19 20 21 22 X 23 24 XI 25 26

25

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

409

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

The Implementation of Work Plan and the Budgetting of Partnership Program and Community Development Year 2012

PELAKSANAAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN TAHUN 2012

Informasi Rencana a. sumber dan penggunaan dana PK. Kerja dan PKBL tahun 2012
Information of Work Plan and PKBL year 2012

a. The sources and uses PP fund Realisasi Semester I/2012


Realization Semester I/2012

No
No

Description

Uraian

RKA 2012
RKA 2012

Prognosa Semester II/2012 Prognosis Semester II/2012

Prognosa Pencapaian 2012 % Prognosis Achievement 2012 %

dalam juta Rupiah In billion IDR A 1 2 Dana Tersedia / Funds available Saldo Awal Initial Balance Penerimaan Income a. Penyisihan dari Laba Disbursement for Profit b. Penggantian Defisit Recoupment of Deficit c. Angsuran Pokok Pinjaman Principal Installment d. Lain-lain Others Jumlah Dana Tersedia Funds Available B Penggunaan Dana / Use of Funds Penyaluran Modal Kerja Umum Distribution of General Working Capital Penyaluran Modal kerja Khusus Distribution of Special Working Capital Hibah / Grant Lain-lain / Others Jumlah Penggunaan Dana Total Use of Funds 33.000.00 12.517.79 10.900.00 23.417.79 70.96 2.610.00 19.800.00 33.840.17 8.856.29 334.23 20.976.27 8.000.00 17.086.62 16.856.29 334.23 28.976.27 85.13 85.63 11.430.17 11.785.74 9.086.62 11.785.74 103.11

30.000.00

11.115.00

9.850.00

20.965.00

69.88

3 4

3.000.00

1.088.35

1.050.00

2.138.35

71.28

410

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

No
No

Description

Uraian

RKA 2012
RKA 2012

Realisasi Semester I/2012


Realization Semester I/2012

Prognosa Semester II/2012 Prognosis Semester II/2012

Prognosa Pencapaian 2012 % Prognosis Achievement 2012 %

dalam juta Rupiah In billion IDR C D 1 2 3 4 Sisa Dana Tersedia = A-B Remaining Funds Available = A-B Pendapatan / Income Jasa Pinjaman Loan Service Bunga Deposito Interest of Deposit Jasa Giro Clearing Services Lain-lain Others Jumlah Pendapatan Total Income E F G H Beban Operasional Operasional Expense Surplus/Defisit (D-E) Surplus/Deficit (D-E) Pengeluaran Investasi Investment Expense Saldo Akhir = C+F-G Final Balance= C+F-G 3.484.00 500.00 2.00 3.986.00 2.703.00 1.282.50 80.00 2.042.67 1.421.16 296.70 1.717.86 1.064.57 653.29 25.15 9.086.92 1.300.00 300.00 1.00 1.601.00 935 666.00 15.00 6.837.62 2.721.16 596.70 1.00 3.318.86 1.999.57 1.319.29 40.15 6.837.62 78.10 119.34 50.00 83.26 83.26 102.87 50.19 334.74 840.17 8.458.48 6.186.62 5.558.48 661.59

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

411

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

b. Pendapatan dan beban

b. Income and Expenses Realisasi Semester I/2012


Realization Semester I/2012

No

Description

Uraian

RKA 2012
RKA 2012

Prognosa Semester II/2012 Prognosis Semester II/2012

Prognosa Pencapaian 2012 % Prognosis Achievement 2012 %

dalam juta Rupiah In million IDR 1 Pendapatan / Income a. Jasa Pinjaman Loan Services b. Bungan Deposito Interest of Deposits c. Jasa Giro Clearing Service d. Lain-lain Others Jumlah 1 / Total 1 2 Beban / Expenses a. Pembinaan Training b. Upah tenaga kerja harian/ honorer Wages for Day Labors c. Administrasi dan umum Administration and General Affairs d. Pemeliharaan Maintenance e. Sewa Rent f. Penyusutan Depreciation g. Penyisihan Disbursement h. Pengeluaran lainnya Other Expenses Jumlah 2 / Total 2 3 4 Surplus/Defisit (1-2) Surplus/Deficit (1-2) O.R (%) 2:1 O.R (%) 2:1 1.100.00 73.00 390.56 32.55 350.00 35.00 740.56 67.55 67.32 92.54 3.986.00 11.430.17 3.484.00 500.00 2.00 11.785.74 1.421.61 296.70 1.717.86 9.086.62 1.300.00 300.00 1.00 1.601.00 11.785.74 2.721.16 596.70 1.00 3.318.86 103.11 78.10 119.34 50.00 83.26

1,170.00 205.00 156.00 20.00 2.724.00 1,262.00 68.34

535.03 67.67 37.64 13.49 1,076.94 640.92 62.69

450.00 60.00 40.00 15.00 950.00 651.00 59.34

985.03 127.67 77.64 28.49 2,026.94 1.291.92 61.07

84.19 62.28 49.77 142.44 74.41 102.37 89.37

412

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

c. investasi

c. Investment Realisasi Semester I/2012


Realization Semester I/2012

No

Description

Uraian

RKA 2012
RKA 2012

Prognosa Semester II/2012 Prognosis Semester II/2012

Prognosa Pencapaian 2012 % Prognosis Achievement 2012 %

dalam juta Rupiah In million IDR 1 Kendaraan Bermotor Vehicles a. Roda 2 / 2 wheels b. Roda 4 / 4 wheels Jumlah Kendaraan Bermotor Jumlah Kendaraan Bermotor 2 Inventaris Kantor Number of vehicles Jumlah Investasi (1+2) Total Investment(1+2) -

80 80

25.15 25.15

15.00 15.00

40.15 40.15

50.19 50.19

d. jumlah Mitra Binaan menurut sektor usaha.

d. Number of Trained Partners by business sector Realisasi Semester I/2012


Realization Semester I/2012 47 151 8 1 4 70 281 231 Prognosa Semester II/2012 Prognosis Semester II/2012 40 135 12 15 29

No
No

Bussiness Sector

Sektor Usaha

Real s.d 31-12RKA 2012 2011 RKA 2012 Real up to 31-12-2011


7,228 21,529 690 1,169 344 816 7,929 1,791 41.496 7,060 21,072 681 1,149 336 780 7,808 1,791 40,677

Prognosa Pencapaian 2012 % Prognosis Achievement 2012 %


7,147 21,358 681 1,169 337 799 7,907 1,791 41,189 98.88 99.21 98.70 100.00 97.97 97.92 99.72 100.00 99.26

1 2 3 4 5 6 7 8

Industri Industry Perdagangan Trade Pertanian Agriculture Peternakan Livestock Perkebunan Plantation Perikanan Fishery Jasa Service Lainnya Others Jumlah / Total

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

413

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

e. Jumlah Mitra Binaan menurut Propinsi

e. Total Trained Partners based on province. Real Smt I/12


Real Smt I/12 15 18 13 16 9 17 11 13 11 13 11 10 9 17 21 10 12 17 10 14 14 281 Prognosa Smt II/12 Prognosis Smt II/12 11 15 10 12 12 15 10 17 10 7 12 14 17 17 10 16 15 11 231 Prognosa s.d 2012 Prognosis s.d 2012 1,198 1,634 1,797 1,450 1,239 1,299 1,126 1,287 1,434 2,582 3,183 1,339 2,567 1,106 1,496 977 1,137 1,486 1,455 1,765 2,001 1,938 1,560 1,730 1,132 1,271 41,189 Pencapaian % Achievement

No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Propinsi
Province

Real s.d RKA 2012 31-12.11


RKA 2012 1,213 1,638 1,797 1,450 1,261 1,298 1,161 1,300 1,427 2,604 3,209 1,343 2,604 1,108 1,508 1,001 1,131 1,478 1,478 1,768 2,014 1,956 1,576 1,759 1,143 1,271 41,496 Real s.d 31-12.11 1,198 1,608 1,779 1,435 1,216 1,271 1,117 1,258 1,408 2,559 3,155 1,316 2,549 1,084 1,496 954 1,103 1,448 1,445 1,743 1,968 1,913 1,546 1,705 1,132 1,271 40,677

%
98.76 99.76 100.00 100.00 98.26 100.08 96.99 99.00 100.49 99.16 99.19 99.70 98.58 99.82 99.20 97.60 100.53 100.54 98.44 99.83 99.35 99.08 98.98 98.35 99.04 100.00 99.26

NAD / NAD Sumut / North Sumatra Sumbar / West Sumatra Riau / Riau Jambi / Jambi Bengkulu / Bengkulu Sumsel / South Sulawesi Lampung / Lampung DKI / DKI Jakarta Jabar / West Java Jateng / Central Java DIY / DIY Jatim / East Java Bali / Bali NTB / West Nusa Tenggara NTT / East Nusa Tenggara Kalbar / West Borneo Kalteng / Central Borneo Kaltim / East Borneo Kalsel / South Borneo Sulut / North Sulawesi Sulteng / Central Sulawesi Sultra / Southeast Sulawesi Sulsel / South Sulawesi Maluku / Maluku Papua / Papua Jumlah / Total

414

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

f. penyaluran pinjaman menurut sektor usaha

f. Loan distrubution by business sector


Prognosa Semester II/2012 Prognosis Semester II/2012

No

Bussiness Sector

Sektor Usaha

Realisasi Semester I/2012 RKA 2012 RKA 2012 Realization


Semester I/2012

Prognosa Pencapaian 2012 % Prognosis Achievement 2012 %

dalam juta Rupiah In million IDR 1 2 3 4 5 6 7 8 Industri / Industry Perdagangan / Trade Pertanian / Agriculture Peternakan / Livestock Perkebunan / Plantation Perikanan / Fishery Jasa / Service Lainnya / Others Jumlah / Total 4,650 16,800 750 500 250 1,700 5,350 30,000 2,080 5,855 230 30 125 2,795 11,115 2,000 4,800 300 200 2,550 9,850 4,080 10,655 530 30 325 5,345 20,965 69.88 87.74 63.42 106.00 12.00 19.12 99.91

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

415

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

g. penyaluran pinjaman menurut propinsi

g. Loan distribution based on province Realisasi Smt


Realization Smt I/2012 4 400 1,300 600 500 425 655 480 700 500 600 540 600 500 400 430 500 500 700 700 400 510 600 400 400 575 11,115

No

Propinsi
Province
2 NAD / NAD Sumut / North Sumatra Sumbar / West Sumatra Riau / Riau Jambi / Jambi Bengkulu / Bengkulu Sumsel / South Sulawesi Lampung / Lampung DKI / DKI Jakarta Jabar / West Java Jateng / Central Java DIY / DIY Jatim / East Java Bali / Bali NTB / West Nusa Tenggara NTT / East Nusa Tenggara Kalbar / West Borneo Kalteng / Central Borneo Kaltim / East Borneo Kalsel / South Borneo Sulut / North Sulawesi Sulteng / Central Sulawesi Sultra / Southeast Sulawesi Sulsel / South Sulawesi Maluku / Maluku Papua / Papua Pusat / Central Jumlah / Total

RKA 2012
RKA 2012

Prognosa Smt II/12


Prognosis Smt II/12 5 470 600 500 500 600 500 600 700 500 460 500 605 600 700 465 700 500 350 9,850

Prognosa 2012 Prognosis 2012 6=4+5 895 655 600 980 1,200 500 1,200 1,040 1,040 1,200 900 890 1,000 1,105 1,300 1,400 400 975 1,300 900 400 925 20,965

Pencapaian Achievement

dalam juta Rupiah In million IDR 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 3 7=6:3 68.85 109.17 120.00 98.00 100,00 33.33 75.00 69.33 57.14 75.00 90.00 59.33 62.50 73.67 86.67 140.00 40.00 97.50 86.67 75.00 40.00 92.50 69.88

1,000 1,200 1,500 1,600 1,500 2,100 1,600 1,000 1,500 1,600 1,500 1,500 1,500 1,000 1,000 1,000 1,500 1,200 1,000 1,000 400 30,000

416

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

h. penyaluran dana Hibah

h. Distribution of Grant funds


Realisasi Smt I/2012 Realization Smt I/2012 Prognosa Smt II/12 Prognosis Smt II/12 Prognosa 2012 Prognosis 2012

No

Description

Uraian

RKA 2012
RKA 2012

Terpakai % Used %

dalam juta Rupiah In billion IDR 1 2 3 4 Pendidikan/Pelatihan Education/Training Pemagangan Apprenticement Promosi, Pameran & Pemasaran Promotion, Exhibition & Marketing Penelitian dan Pengembangan Research and Development Jumlah / Total 1,300.00 500.00 1,200.00 3,000.00 313.12 775.24 1,088.35 400.00 350.00 300.00 1,050.00 713.12 350.00 1,075.24 2,138.35 54.86 89.60 71.28

i. Kolektibilitas sisa pinjaman; Realisasi per 30-6-2012


Realization per 30-6-2012 Special Loan

i. Collectability of remaining loans. Prognosa per 31-12-2012


Prognosis per 31-12-2012 Special Loan

No

Uraian

Pinj Umum
General Loan

Pinj Khusus

Pinj Umum
General Loan

Pinj Khusus

Description

dalam juta Rupiah In million IDR 1 Kolektibilitas: Piutang Lancar Piutang Kurang Lancar Piutang Ragu-ragu Piutang Macet Jumla 1 2 Pinjaman bermasalah: Yang tidak tertagih Bencana alam dan kerusakan Jumlah 2 Jumlah (1+2) 1,520 9,108 50,628 156,818 466 41,520 9,108 50,628 158,668 466 23,718 3,990 1,146 77,336 106,190 466 466 27,068 3,740 896 76,336 108,040 466 466 Collectability: Pass Substandard Doubtful Loss Total 1 Problem Loans: Uncollected Natural Disaster and Damages Total 2 Total (1+2)

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

417

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

j. Kinerja. Realisasi Smt I/2012


Realization Smt I/2012

j. Performance. Prognosa 2012


Prognosis 2012

No
1

Uraian
Tingkat efektifitas penyaluran dana
Dana yang Disalurkan Dana yang Tersedia x 100%

Kenaikan
Kenaikan

Description
Effectivity level of funds distribution

12,203 22,360 54.58

23,103 31,363 73.66 19.09

Distributed funds Funds available

x 100%

Skor Efektifitas pinjaman 2 Tingkat Kolektibilitas pinjaman


Rata-rata tertimbang kolektibitas Pinjaman yang disalurkan

Loan Effectivity Score Loan collectibility level


Collectability weighted mean Distributed loans

x 100%

26,997 106,190 25.42

30,097 108,506 27.74 2.31

x 100%

Skor Kolektibilitas Pinjaman Total Skor(1+2)

1 1

1 1

Loan Collectability Score Total Score (1+2)

k. penyaluran dana Bina Lingkungan.

k. Funds Distribution of Community Development. Realisasi Semester I/2012


Realization Semester I/2012

No
No

Description

Uraian

RKA 2012
RKA 2012

Prognosa Semester II/2012 Prognosis Semester II/2012

Prognosa Pencapaian 2012 % Prognosis Achievement 2012 %

dalam juta Rupiah In billion IDR A 1 Sumber Dana / Funds Source Sumber dana Program BL: Fund Source of CD Program: a. Saldo Awal Initial Balance b. Sumbangan dari BUMN Pembina Donation from SEO Trustee Jumlah Sumber Dana Total of Source Fund
21,381,863 233,425,964 127,493,479 233,425,964 1,091.70

1,827,000,000

2,015,881,154

2,015,881,154

110.34

1,848,381,863

233,425,964

2,143,374,633

2,249,307,118

121.69

418

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

No
No

Description

Uraian

RKA 2012
RKA 2012

Realisasi Semester I/2012


Realization Semester I/2012

Prognosa Semester II/2012 Prognosis Semester II/2012

Prognosa Pencapaian 2012 % Prognosis Achievement 2012 %

dalam juta Rupiah In billion IDR B a. Dana Tersedia Funds Available b. Penggunaan Dana Use of Funds 1. Bantuan korban bencana alam Victims of Natural Disasters Aid 2. Bantuan Pendidikan/ pelatihan Education/TrainingAid 3. Bantuan Peningkatan Kesehatan Health Improvement Aid 4. Pengembangan Prasarana Umum Public Facilities and Infrastructure 5. Bantuan sarana Ibadah Places of Worship Aid 6. Bantuan pelestarian alam Conservation Assistance 7. Beban oprasional Operational Expenses Jumlah Penggunaan Dana Total Use of Fund (b) c. Sisa dana (a-b) Remaining Fund (a-b) BUMN Peduli / SOE Cares a. Dana/sisa dana tersedia Fund/Remaining fund available b. Penyisihan dana Fund Disbursement Jumlah Dana BUMN Peduli Total fund of SOE Cares
246,452,800 100,039,699 100,039,699 100,039,699 150,000,000 1,848,381,863 233,425,964 2,143,374,633 2,249,307,118 121.69

450,000,000

33,000,000

40,000,000

73,000,000

16.22

100,000,000

500,000

500,000

0,50

400,000,000

12,500,000

50,000,000

62,500,000

15,63

400,000,000

49,932,485

136,000,000

185,832,485

46,48

300,000,000

10,000,000

40,000,000

50,000,000

16.67

1,800,000,000 48,381,863

105,932,485 127,493,479

266,000,000 1,877,374,633

371,932,485 1,877,374,633

20,66 3,880,33

783,000,000

863,949,066

863,949,066

1,028,452,800

100,039,699

963,988,765

963,988,765

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

419

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Informasi Metode a. Metode Penyaluran PK Penyaluran PK Metode penyaluran PK yang dilakukan oleh dan BL yang Divisi Bina Lingkungan Perusahaan didasarkan Dilaksanakan
Information of PP and CD Distribution Method Conducted

hasil observasi yang cermat terhadap proposal pengajuan PK dan lapangan, meliputi beberapa tahapan yaitu : zz Pengajuan Pemohonan Pinjaman oleh Calon MB dengan melengkapi persyaratan yang telah ditetapkan. zz Divisi Bina Lingkungan Perusahaan (Daerah) melakukan pemeriksaan administrasi setiap permohonan untuk mengetahui kelengkapan persyaratan yang dilampirkan, permohonan yang tidak memenuhi persyaratan tidak di survey dan surat permohonan yang bersangkutan dikembalikan. zz Divisi Bina Lingkungan Perusahaan (Daerah) melakukan survey lapangan dengan mempertimbangkan urutan penerimaan permohonan, proyeksi jumlah Mitra Binaan dan alokasi dana yang ditetapkan Divisi Bina Lingkungan Perusahaan (Pusat). zz Divisi Bina Lingkungan Perusahaan (Pusat) menetapkan jadwal validasi ke Daerah untuk melaksanakan peninjauan lapangan terhadap calon Mitra Binaan dengan memeriksa ulang administrasi persyaratan, dan membandingkan kebenaran informasi yang diajukan Daerah pada saat survey dengan kondisi sebenarnya di lapangan. zz Setelah validasi selesai dilaksanakan, tahapan berikutnya menyiapkan perikatan dengan Mitra Binaan, melakukan pengarahan kepada Mitra Binaan dan melakukan penyerahan Pinjaman serta pembuatan laporan.

a. Distribution Method of PP Distribution Method of PP conducted by Community Development Division of Company is based on the results of careful observation of the proposal of PP and field, includes several stages, namely: zz Candidate Filing Requests for loans by TP candidates by completing the requirements that have been set. zz Community Development Division of Company (regional) performs administrative investigation for each application to determine the completeness of requirements attached, the application that does not meet the requirements will not be surveyed and the letter of application concerned will be returned. zz Division of Community Development Company (Regional) conducts field surveys by considering the order of receipt of the request, the projection of Trained Partners candidates and the allocation of funds set out by the Community Development Division of the Company (Central). zz Community Development Division of Company (Central) sets a schedule validation to the area to carry out a review of the field of Partners candidates by re-examining the administrative requirements, and comparing the accuracy of the information proposed by the Region at the time of the survey with actual field conditions. z z After validation has been completed, the next stage is preparing engagement with Trained Partners, conducting briefing to Trained Partners and performing Loan handover as well as report preparation. b. Distribution Method of CD Funds The aim of the distribution of Community Development funds is improving the quality of community groups who receive community development funds.

b. Metode Penyaluran dana BL Sasaran yang ingin dicapai dari penyaluran dana Bina Lingkungan adalah peningkatan kualitas kelompok masyarakat yang menerima penyaluran dana Bina Lingkungan.

420

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Terkendala dengan dana yang tersedia dan luasnya wilayah binaan, maka penyaluran didasarkan hasil penilaian/observasi yang cermat baik terhadap proposal maupun lapangan. Usulan baik dari daerah maupun pusat oleh Divisi Bina Lingkungan Perusahaan diperiksa ulang, dievaluasi, dan ditetapkan besaran kebutuhan dana yang layak diberikan dengan mempertimbangkan dana yang tersedia. Apabila memungkinkan dilakukan peninjauan lapangan sehingga dapat dibandingkan antara rencana anggaran biaya yang diusulkan dengan kondisi sebenarnya. Strategi penyaluran dana Bina Lingkungan bertumpu pada anggota/kelompok masyarakat yang benar-benar memerlukan bantuan pemberdayaan yang diperoleh melalui kajian baik proposal maupun lapangan.

Constrained by available funds and the extent of the target area, then the distribution is based on careful assessment/ observation result both on the proposal or the field. Community Development Division of the Company review, evaluate, and determine the appropriate amount of fund needed by considering available funds of proposals both from local and central. If possible, a review of the field is conducted so it can be compared to the budget plan proposed by the actual conditions. Community Development funds strategy relies on member/group of people who really need empowerment help gained through the study of both the proposal and the field.

Alokasi dana PK dan BL yang telah disetujui RUPS 2 (dua) tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Fund allocation for PP and CD which have been Jumlah approved by RUPS for the last 2 (two) years are as Alokasi Dana PK dan BL follows:

yang Diputuskan RUPS/ RPB


Total of PP and CD Fund Allocation decided by RUPS/ RPB.

Uraian
Penyisihan untuk PK Penyisihan untuk BL Jumlah Penyisihan

Tahun / Year

Jumlah 2011
Total
2.879.830.220 2.879.830.220

2010
-

Description
Disbursement for PP Disbursement for CD Total Disbursement

2.879.830.220 2.879.830.220

Kegiatan BUMN Peduli tahun 2012 dilaksanakan pada bulan Agustus 2012 yaitu melalui kegiatan Pasar Murah BUMN Peduli di Kota Bogor. Berdasarkan penyisihan laba tahun 2011 sebesar Rp2.879.830.220 diproyeksikan penyisihan untuk BUMN Peduli pada tahun 2012 sebesar Rp863.949.066 (30% x Rp2.879.830.220).

SOE Care activities in 2012 was conducted in August 2012, namely through SOE Cares Thrift Market in Bogor city. Based on the disbursement of income in 2011 which amounted to IDR2,879,830,220, the allowance for SOE Cares in 2012 was projected of IDR863,949,066 (30% x IDR2,879,830,220).

Informasi Mengenai Penyaluran BUMN Peduli Selama 2 (dua) Tahun Terakhir


Information on the distribution of SOE Care for the last 2 (two) years

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

421

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

The development activities of Trained Partners Informasi Mengenai Kegiatan pembinaan Mitr Binaan periode 2010 Kegiatan Pembinaan dan 2011 adalah sebagai berikut (dalam ribu): from 2010 and 2011 were as follows (in thousands): Mitra Binaan Selama 2 (dua) Tahun Terakhir Pembinaan MB Tahun / Training of TP Year Informasi mengenai kegiatan pembinaan Mitra Binaan selama 2 (dua) tahun terakhir

Uraian Kegiatan
MB / TP
Pendidikan/Pelatihan Promosi, Pameran & Pemasaran Penelitian dan Pengembangan Pemagangan/ studi banding JUMLAH Alokasi anggaran % penyerapan 296 27 438 74,88

2010

2011

Activity Description
731.810 782.813 Education/Training Promotion, Exhibition & Marketing Research and Development Apprenticeship/ comparative study 1.514.623 Total Budget Alocation % absoprtion

Rp / IDR
309.639 435.038 2.879.830.220 1.800.000 41,37

MB / TP
516 42

Rp / IDR

730 76,43

2.500.000 60,58

Perhitungan Kinerja yang akan dicapai diproyeksikan sebagai Kinerja 3 (tiga) berikut: Tahun Terakhir
Performance Calculation of 3 (three) previous years

Projected achievement to achived were projected as follows:

URAIAN
Tingkat ketersediaan dana Tingkat kolektibilitas JUMLAH

Tahun / Year

2010
0 1 1

2011
0 1 1

2012
0 1 1

Description
Level of Fund availability Level of Collectability Total

Kolektibilitas Piutang yang disalurkan pada 3 (tiga) tahun terakhir sebagai berikut :

Collectability of accounts receivable distrubuted for the last 3 (three) years were as follows:

URAIAN
Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet JUMLAH

Rp / IDR

2010
2,332,918,092 993,568,800 453,706,889 1,393,285,000 15,173,478,781

2011
11,241,793,946 2,796,847,924 645,731,400 610,145,000 15,294,518,270

2012
9,946,226,889 127,500,000 10,073,726,889

Collectability
Pass Substsandard Doubtful Loss Total

422

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Tahun
Year
2010 2011

Location
Sulut/Tondanxo -

Lokasi

Business Sector
Perikanan -

Sektor Usaha

Jumlah / Total Cluster


1 MB / TP 12 -

Jumlah TK Total of TK
41 -

Informasi Mengenai Perkembangan Cluster yang Dibentuk Selama 2 (dua) Tahun Terakhir
Information regarding the development of clusters formed for 2 (two) years

Kendala pokok yang dihadapi dalam penyelenggaraan Program Kemitraan adalah tingginya pinjaman macet dan pinjaman bermasalah yang masing-masing hingga posisi akhir triwulan II tahun 2012 sebagai berikut:

Principal constraints encountered in the implementation of the Partnership Program is the high of non-performing loans and non-performing loans, respectively until the end of the second quarter position in 2012 as follows:

Kendala yang Dihadapi dan Upaya yang Dilakukan Mengatasi Masalah


Obstacles faced and the efforts made to overcome the problem

Pinjaman Macet
Problem Loans

Non Performing Loans

Rp78.802.161.896,00 Rp50.627.733.075,00

Pinjaman Bermasalah

TOTAL Rp129.429.894.971,00

a. Penyebab terjadinya pinjaman macet dan bermasalah adalah sebagai berikut: zz Usaha Mitra Binaan bangkrut. zz Mitra Binaan meninggal dunia dan tidak ada ahli waris ysng bersedia membayar pinjaman/tunggakan pinjaman. zz Mitra Binaan tidak bersedia membayar pinjaman karena uang yang diterimanya dianggap sebagai hibah. zz Alamat Mitra Binaan tidak jelas/tidak lengkap sehingga tidak dapat dilacak. zz Mitra Binaan wanprestasi dengan berbagai alasan. zz Hasil survey menunjukkan kelayakan untuk menerima pinjaman namun setelah masa angsuran berjalan pembayarannya tersendat. zz Dengan berbagai alasan, pembayaran angsuran pinjaman harus dijemput ke alamat Mitra Binaan,

a. Causes of non-performing loans and problem loans are as follows: zz Business Partners bankrupt. zz Partners died and no heir arrives willing to pay the loan / loan arrears. zz Partners are not willing to pay the loan because the money received is considered as grants. zz Address Partners unclear/incomplete that it cannot be tracked. zz Partners defaults for various reasons. z z The survey results demonstrate the feasibility to receive the loan, but after a period of installment payments faltered. zz With a variety of reasons, payment of loan installments should be picked up to address of Trained Partners.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

423

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

b. Langkah-langkah yang ditempuh untuk mengatasi kendala yang dihadapi: zz Menetapkan kebijakan dalam alokasi waktu kerja bahwa 75% waktu kerja para Kepala Unit PKBLD berada di lapangan untuk kegiatan penagihan. zz Meningkatkan pengiriman surat tagihan terhadap Mitra Binaan yang beralamat di luar kota. zz Memperketat persyaratan pinjaman : z z Persyaratan alamat calon Mitra Binaan harus jelas dan lengkap, mudah dikunjungi serta wajib memiliki Kartu Keluarga. zz Mewajibkan Mitra Binaan menyerahkan agunan berupa sertifikat tanah (SHM/ SHGU/SHGB). zz Mengenakan persyaratan asuransi jiwa. zz Meningkatkan batas maksimum penyaluran pinjaman pertama untuk setiap Mitra Binaan yang semua Rp25.000.000 menjadi Rp40.000.000,- (kontra prestasi). zz Menaikkan masa angsuran dari 24 kali menjadi 36 kali agar Mitra Binaan tidak terlalu berat menanggung beban angsuran (kontra prestasi). zz Menekankan hak dan kewajiban Mitra Binaan pada saat Pelatihan Manajerial dan penyerahan pinjaman.

b. The steps taken to overcome the obstacles encountered: zz Establishing a policy in the allocation of work time that 75% of working time of PKBLD Unit Heads are in the field for collection activities. zz Improving the delivery of invoices to Partners located outside the city zz Tightening lending requirements: zz Partners candidate addresses requirements should be clear and complete, easy to visit and must have a family certificate. zz Requiring Partners to cede collateral of land certificate (SHM/SHGU/HGB). zz imposing a life insurance requirement. zz Increasing maximum limit for each of the first loan disbursement Partners are all IDR25,000,000 to IDR40,000,000 (cons achievement). zz Increasing the installment period from 24 times to 36 times so that Partners do not bear installment burden that is too high (cons achievement). zz Emphasizing the rights and obligations of Partners at the time of Managerial Training and submission of the loan.

Masalah khusus Barang-barang inventaris kantor yang sudah


Special Cases rusak atau tidak layak lagi dipergunakan (sejak dimulainya penyelenggaraan PKBL) sangat menyulitkan dalam penyimpanannya. Penghapusan barang-barang tersebut belum dapat dilaksanakan mengingat ketentuan yang mengaturnya belum ada.

Office inventory items that are damaged or cannot properly used (since the commencement of the Partnership) give difficulty to be storage. Elimination of these items cannot be implemented given that there is no provisions set yet.

424

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN BERIKUTNYA
Work and Budget Plan of Partnership and Development Program Year 2013

a. Sasaran, Strategi Penyaluran, dan Pembinaan Mitra Binaan. Sasaran yang akan dicapai pada tahun 2013 adalah terbinanya usaha kecil yang profesional dalam melaksanakan kegiatan usaha dengan daya serap pasar yang tinggi terhadap produk yang dihasilkan sehingga mampu meningkatkan daya serap tenaga kerja. Dengan semakin menurunnya ketersediaan dana pinjaman karena tingginya pinjaman kategori macet, maka peningkatan percepatan perputaran dana merupakan kebijakan yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran yang ditetapkan. Hal ini ditempuh melalui intensifikasi kegiatan monitoring/penagihan terhadap Mitra Binaan yang mempunyai tunggakan. Strategi penyaluran pinjaman bertumpu pada usaha kecil yang perputaran produknya tinggi sehingga menjamin kelancaran pembayaran angsuran pinjaman. b. Rencana Penyaluran Dana Program Kemitraan 1) Rencana Sumber dan Penggunaan Dana

a. Targets, distribution strategies, and Program Kemitraan Partnership Program Development of Trained Partners. Targets to be achieved by 2013 are the development of professional small business in conducting business with high market absorption of the resulting product so as to increase the absorption of labor. With the decline in availability of funds due to high of non-performing loan category, the increase in cash flow acceleration is a policy that will be adopted to achieve the objectives set. This is achieved through intensification of monitoring/billing of the Development Partners who have arrears.

Loan distribution strategy relies on small businesses with high turnover products so as to ensure smooth payment of loan installments. b. Distribution Plan of Partnership Program Fund. 1) Source and Use of Fund Plan 5=4-3 2 Prognosa 2012 Prognosis 2012

1
A 1 2

2
Dana Tersedia Funds available Saldo Awal Initial balance Penerimaan Revenue a. Penyisihan dari laba Provisions of Interest b. Penggantian Difisit Deficit Replacement c. Angsuran Pokok Pinjaman Loan Principal Installment d. Lain-lain Others Jumlah Dana Tersedia Total funds available

dalam juta Rupiah In million IDR

11,786 16,856 334


28,976

6,838 5,016 27,706 39,560

(4,948)

(41.98)

5,016 10,850 (334)


10,584

64.37 36.53

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

425

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

1
B

2
Penggunaan Dana Funds Source Penyaluran Modal kerja Umum Distribution of General Working Capital Penyaluran Modal kerja Khusus Distribution of Special Working Capital Hibah Grants Lain-lain Others Jumlah Penggunaan Dana Total Use of Fund

5=4-3 2

Prognosa 2012 Prognosis 2012

dalam juta Rupiah In million IDR -

20,965

29,000

8,035

38.33

3 4

2,138 314
23,148

3,0000 32,000

862 (314)
8,582

40.29 (100.00)
36.65

C D 1 2 3 4

Sisa Dana Tersedia = A-B Remaining Funds Available = A-B Pendapatan Revenue Jasa Pinjaman Loan Service Bungan Deposito Deposits interest Jasa Giro Clearing Service Lain Others Jumlah Pendapatan Total Revenue

5,558 2,721 597 1 3,319 2,000 1,319 40 6,838

7,560

2,001

36.01

4,154 500 2 4,656 2,771 1,885 80 9,365

1,433 (97) 1 1,337 771 566 40 2,527 52.66 (16.21) 100.00 40.29 38.58 42.88 99.26 36.96

E F G H

Beban Operasional Operational Expenses Surplus/Defisit (D-E) Surplus/Deficit (D-E) Pengeluaran Investasi Investment Disbursement Saldo Akhir = C+F-G Final Balance = C+F-G

426

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

2) Rencana Pendapatan dan Beban Prognosa 2012 Prognosis 2012

2) Revenues and Expenses Plan Pencapaian Achievement Baru New % Description

No

Uraian

RRKA 2013 RRKA 2013

(dalam juta)

dalam juta Rupiah In billion IDR 1 Pendapatan a. Jasa pinjaman a. Bunga Deposito c. Jasa Giro d. Lain-lain Jumlah 1 2 Bebas a. Pembinaan b. Upah tenaga harian/ honorer c. Administrasi dan Umum d. Pemeliharaan e. Sewa f. Penyusutan g. Penyisihan h. Pengeluaran lainnya Jumlah 2 3 4 Surplus/Defisit= 1-2 O.R (%) 2:1 741 68 985 128 78 28 2,027 1,292 61.07 1,100 120 1,182 225 144 32 2,803 1,854 60.19 359 52 197 97 66 3 776 562 (0.88) 48.54 77.63 20.00 76.23 85.48 10.58 38.26 43.47 (1.44) 2,721 597 1 3,319 4,154 500 2 4,656 1,433 (97) 1 1,337 40.29 52.66 (16.21) 100.00 Income Loan Service Interest of Deposit Clearing Service Others Total 1 Miscellaneous Training Cost of Day Labors Administration and General Affairs Maintenance Rent Depreciation Disbursement Other expenses Total 1 Surplus/Defisit= 1-2 O.R (%) 2:1

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

427

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

3) Rencana Investasi. Prognosa 2012 Prognosis 2012

3) Investment Plan Kenaikan Increasement Bsu New


40 40 99.26 99.26

No
1

Uraian
Kendaraan Bermotor a. Roda 2 b. Roda 4 Jumlah kendaraan bermotor

RRKA 2013 RRKA 2013

Description
Vehicles

40 40

80 80

2 wheels 4 wheels Number of Vehicles Procurement of 2 (two) pcs of Vault Office Inventory Total Investment(1+2)

2 3

Pengadaan 2 (dua) buah brangkas Inventaris Kantor Jumlah Investasi (1+2)

4) Rencana penambahan menurut sektor usaha

Mitra

Binaan

4) Trained Partners Additioning Plan by Business Sector.

No
a. b. c. d. e. f. g. h.

Sektor Usaha
Industri Perdagangan Pertanian Peternakan Perkebunan Perikanan Jasa Lainnya Jumlah

Prognosa Penambahan RKA 2012 2013 2013 Prognosis Addition 2013 RKA 2013 2012
7,147 21,358 681 1,169 337 799 7,907 1,791 41,189 101 271 2 10 2 10 130 526 7,248 21,629 683 1,179 339 809 8,037 1,791 41,715

Pencapaian Achievement % 1.41 1.27 0.29 0.86 1.25 1.64 1.64 1.28

Description
Industry Trade Agriculture Livestock Plantation Fishery Service Others Total

428

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

5) Rencana penambahan menurut propinsi

Mitra

Binaan

5) Trained Partners Additioning Plan by Province.

No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Sektor Usaha
NAD Sumut Sumbar Riau Jambi Bengkulu Sumsel Lampung DKI Jabar Jateng DIY Jatim Bali NTB NTT Kalbar Kalteng Kaltim Kalsel Sulut Sulteng Sultra Sulsel Maluku Papua Jumlah

Prognosa Penambahan 2012 2013 Prognosis Addition 2013 2012


1,198 1,634 1,797 1,450 1,239 1,299 1,126 1,287 1,434 2,582 3,183 1,339 2,567 1,106 1,496 977 1,137 1,486 1,455 1,765 2,001 1,938 1,791 1,560 1,730 1,132 1,271 28 32 22 26 18 20 37 24 28 34 29 16 26 9 10 19 39 12 26 20 20 14 17 -

RKA Kenaikan 2013 Increasement RKA 2013 %


1,198 1,662 1,829 1,472 1,265 1,317 1,146 1,324 1,458 2,610 3,217 1,368 2,583 1,132 1,505 987 1,156 1,525 1,467 1,791 2,021 1,958 1,791 1,574 1,747 1,132 1,271 100.00 101.71 101.78 101.52 102.10 101.39 101.78 102.87 101.67 101.08 101.07 102.17 100.62 102.35 100.60 101.02 101.67 102.62 100.82 101.47 101.00 101.03 100.90 100.98 100.00 100.00

Description
NAD North Sumatra West Sumatra Riau Jambi Bengkulu South Sulawesi Lampung DKI Jakarta West Java Central Java DIY East Java Bali West Nusa Tenggara East Nusa Tenggara West Borneo Central Borneo East Borneo South Borneo North Sulawesi Central Sulawesi Southeast Sulawesi Southeast Sulawesi South Sulawesi Maluku Total

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

429

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

6) Rekapitulasi Mitra Binaan menurut sektor usaha

6) Trained Partners Business Sector.

Recapitulation

by

No

Propinsi
Province
Industri Dagang
Industry Trade

Sektor Bisnis / Business Sector


Tani
Agriculture

Ternak
Livestock

Kebun
Plantation

Ikan
Fishery

Jasa
Service

Lainnya
Others

Jumlah

Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

NAD NAD Sumut North Sumatra Sumbar West Sumatra Riau Riau Jambi Jambi Bengkulu Bengkulu Sumsel South Sulawesi Lampung Lampung DKI DKI Jakarta Jabar West Java Jateng Central Java DIY DIY Jatim East Java Bali Bali NTB West Nusa Tenggara NTT East Nusa Tenggara Kalbar West Borneo Kalteng Central Borneo Kaltim East Borneo 8 7 2 4 6 6 7 3 16 7 9 3 13 15 12 10 12 10 23 9 9 24 11 6 11 6 1 2 2 3 7 10 8 12 2 6 8 9 12 5 2 1 6 28 32 22 26 18 20 37 24 28 34 29 16 26 9

16 17 18 19

3 4 2

8 7 22 9 1 2

2 7 12 1

10 19 39 12

430

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

No
20 21 22 23 24 25 26

Propinsi
Province
Kalsel South Borneo Sulut North Sulawesi Sulteng Central Sulawesi Sultra Southeast Sulawesi Sulsel South Sulawesi Maluku Maluku Papua Papua Jumlah Total

Sektor Bisnis / Business Sector


Industri Dagang
Industry Trade

Tani
Agriculture

Ternak
Livestock

Kebun
Plantation

Ikan
Fishery

Jasa
Service

Lainnya
Others

Jumlah

Total
26 20 20 14

3 1 6 4

13 8 10 14 9

1 1 4 3

9 7

17 -

101

271

10

10

130

526

7) Rencana Penyaluran pinjaman menurut sektor usaha

7) Loan Distribution Plan by Business Sector

No

Bussiness Sector

Sektor Usaha

Prognosa
Prognosis

RRKA 2013 / RKA 2013


Umum
General Khusus Special

Kenaikan
Increasement

Jumlah Total

dalam juta Rupiah In billion IDR 1 2 3 4 5 6 7 8 Industri / Industry Perdagangan / Trade Pertanian / Agriculture Peternakan / Livestock Perkebunan / Plantation Perikanan / Fishery Jasa / Service Lainnya / Others Jumlah Pembinaan MB Jumlah / Total 20,965 2,138 23,10t3 4,080 10,655 530 30 325 5,345 4,150 15,750 150 550 50 500 7,700 150 29,000 3,000 32,000 asd 4,150 15,750 150 550 50 500 7,700 150 29,000 3,000 32,000 138.33 140.29 138.51 153.85 144.06 101,72 147,82 103.77

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

431

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

8) Rencana penyaluran pinjaman menurut propinsi

8) Loan Distribution Plan by Province

No

Bussiness Sector

Sektor Usaha

Prognosa
Prognosis

RRKA 2013 / RKA 2013


Umum
General Khusus Special

Kenaikan
Increasement

Jumlah Total

dalam juta Rupiah In billion IDR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 NAD / NAD Sumut / North Sumatra Sumbar / West Sumatra Riau / Riau Jambi / Jambi Bengkulu / Bengkulu Sumsel / South Sulawesi Lampung / Lampung DKI / DKI Jakarta Jabar / West Java Jateng / Central Java DIY / DIY Jatim / East Java Bali / Bali NTB / West Nusa Tenggara NTT / East Nusa Tenggara Kalbar / West Borneo Kalteng / Central Borneo Kaltim / East Borneo Kalsel / South Borneo Sulut / North Sulawesi Sulteng / Central Sulawesi Sultra / Southeast Sulawesi Sulsel / South Sulawesi Maluku / Maluku Papua / Papua Jumlah Pembinaan MB Jumlah / Total 895 655 600 980 1,200 500 1,200 1,040 1,200 1,200 900 890 1,000 1,105 1,300 1,400 400 975 1,300 900 400 925 20,965 2,138 23,103 1,300 1,200 1,200 1,200 1,300 1,400 1,300 1,200 1,300 1,300 1,200 1,400 1,300 1,000 1,200 1,500 1,500 1,200 1,200 1,400 1,200 1,000 1,200 29,000 3,000 32,000 29,000 3,000 32,000 138.33 140.29 138.51 1,300 1,200 1,200 1,200 1,300 1,400 1,300 1,200 1,300 1,300 1,200 1,400 1,300 1,000 1,200 1,500 1,500 1,200 1,200 1,400 1,200 1,000 1,200 129.73 145.25 183,21 122.45 108.33 280.00 108.33 115.38 108.33 108.33 133.33 157.30 130.00 0.00 108,60 115.38 107.14 300.00 123.08 107.69 133.33

432

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

9) Rencana penyaluran Dana Pembinaan Mitra Binaan

9) Fund Distribution Plan of Trained Partners Development

RKA 2013 RKA 2013 No

Uraian

MB / TP

Bsu / Bsu

Description

dalam juta Rupiah In million IDR 1 2 3 4 Pendidikan/Pelatihan Promosi, Pameran & Pemasaran Lainnya Penelitian dan Pengembangan Pemagangan/Studi Banding Jumlah 526.00 115.00 50.00 691.00 900.00 1,560.00 540.00 3,000.00 Education/Training Promotion, Exhibition & Other Marketing Research and Development Apprenticeship/Comparative Study Total

10) Rencana kolektibilitas sisa pinjaman Per 31-12-2012


Per 31-12-2012

10) Collectability Plan of Remaining Funds Prognosa per 31-12-2012


Prognosis per 31-12-2012 Special Loan

No

Uraian

Pinj Umum
General Loan

Pinj Khusus
Special Loan

Pinj Umum
General Loan

Pinj Khusus

Description

dalam juta Rupiah In billion IDR 1 Kolektibilitas: Piutang Lancar Piutang Kurang Lancar Piutang Ragu-ragu Piutang Macet Jumlah 1 2 Pinjaman bermasalah: Yang tidak tertagih Bencana alam dan kerusakan Jumlah 2 Jumlah (1+2) 27,068 3,740 896 76,336 108,040.32 9,108.00 41,519.73 9,108.00 50,627.73 158,668.05 465.66 466 465.66 29,461.55 3,989.74 996.28 73,486.50 107,934.07 9,108.00 41,519.73 9,108.00 50,627.73 158,561.80 465.6 466 466 Collectability: Pass Substandard Doubtful Loss Total 1 Problem Loans: Uncollected Natural Disaster and Damages Total 2 Total (1+2)

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

433

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

11) Rencana kinerja

11) Performance Plan.

No
1

Uraian
Tingkat efektifitas penyaluran dana
Dana yang Disalurkan Dana yang Tersedia x 100%

Tahun 2012
Year 2012

RRKA 2013
RRKA 2013

Kenaikan
Increasement

Description
Effectivity level of funds distribution

23,103 31,363 73.66

32,000 38,698 82.69 9.03

Distributed funds Funds available

x 100%

Skor Efektifitas pinjaman 2 Tingkat Kolektibilitas pinjaman


Rata-rata tertimbang kolektibitas Pinjaman yang disalurkan

Loan Effectivity Score Loan collectibility level


Collectability weighted mean Distributed loans

x 100%

30,097 108,506 27.74

34,103 109,800 31.06 3.32

x 100%

Skor Kolektibilitas Pinjaman Total Skor(1+2)

1 1

1 2

2 3

Loan Collectability Score Total Score (1+2)

c. Usulan Alokasi Dana untuk Program Kemitraan. Untuk pendanaan kegiatan Program Kemitraan tahun 2013, terkait dengan proyeksi laba PT Pos Indonesia (Persero) (laba setelah pajak) Tahun Buku 2012 sebesar Rp250,8 miliar, diusulkan penyisihan untuk pendanaan kegiatan Program Kemitraan (PK) sebesar 2% dari laba setelah pajak, atau sebesar Rp5,016 miliar. d. Rencana Kegiatan Pembinaan Mitra Binaan. 1) Anggaran pembinaan Mitra Binaan.

c. Proposed Allocation of Funds for Partnership Program. Partnership Program for funding activities in 2013, associated with projected earnings of PT Pos Indonesia (Persero) (profit after tax) for financial year 2012 amounted to IDR250.8 billion, the proposed provision for funding the activities of the Partnership Program (PK) of 2% of profit after tax, or IDR5.016 billion. d. Trained Partners Development Activities 1) Budget of Trained Partners Development

No
1 2 3 4

Uraian
Pendidikan/Pelatihan Promosi, Pameran & Pemasaran Lainnya Penelitian dan Pengembangan Pemagangan/Studi Banding Jumlah

RKA 2013 RKA 2013 MB / TP


526.00 115.00 50.00 691.00

Bsu / Bsu
900.00 1,560.00 540.00 3,000.00

Description
Education/Training Promotion, Exhibition & Other Marketing Research and Development Apprenticeship/Comparative Study Total

434

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

2) Kegiatan pembinaan Mitra Binaan

2) Activities of Trained Partners Development

No
1 2

Uraian
Pendidikan/Pelatihan Promosi, Pameran & Pemasaran Lainnya a. Inacraf b. PKBL BUMNExpo c. Ramadhan Fair d. Indocraft e. Gelar KUKM f. Regional

RKA 2013 RKA 2013 MB / TP


526

Bsu / Bsu
900.000.000

Description
Education/Training Promotion, Exhibition & Other Marketing

15 15 15 15 15 40 50 691

200.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000 560.000.000 540.000.000 3.000.000.000

Inacraf PKBL BUMNExpo Ramadhan Fair Indocraft Gelar KUKM Regional Apprenticeship/ Comparative Study Total

Pemagangan/Studi banding Jumlah

e. Rencana Kerjasama Penyaluran. Mengingat terbatasnya dana yang tersedia dan cenderung terus menurun karena tingginya pinjaman macet, maka penyaluran pinjaman dilaksanakan sendiri (tidak bekerjasama dengan PKBL/penyalur lain). f. Rencana Pembentukan dan Pengembangan Cluster. Penyaluran pinjaman Dana Kemitraan berbasis cluster direncanakan sebagai berikut:

e. Distribution Cooperation plan. Given the limited funds available and are likely to continue to decline due to high nonperforming loans, the loan distribution is carried out alone (not in collaboration with PKBL/ other dealers). f. Cluster Formation and Development Plan. Distribution of cluster-based Partnership Loan Funds is planned as follows:

No
1 2

Location
Semarang Denpasar Jumlah

Lokasi

Business Sector
Industri Kerajinan

Sektor Usaha

Jumlah / Total Cluster


1 1 2

MB / TP
20 20 40

Jumlah TK Total of TK
50 50 40

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

435

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

a. Sasaran, Kebijakan, Strategi Penyaluran Program Bina Lingkungan. Sasaran yang ingin dicapai dari penyaluran Bina Lingkungan adalah peningkatan kualitas kelompok masyarakat yang menerima penyaluran dana Bina Lingkungan. Terkendala dengan dana yang tersedia dan luasnya wilayah binaan, maka penyaluran didasarkan hasil penilaian/observasi yang cermat baik terhadap proposal maupun lapangan. Strategi penyaluran dana Bina Lingkungan bertumpu pada anggota/kelompok masyarakat yang benar-benar memerlukan bantuan pemberdayaan yang diperoleh melalui kajian baik proposal maupun lapangan. b. Rencana Penyaluran Dana Bina Lingkungan.

a. Distribution Targets, Policies, Strategies of Community Development Program. Target to be achieved from the distribution of Community Development is improving the quality of community groups who receive community development funds. Constrained by available funds and the extent of the target area, then the distribution is based on careful assessment/ observation result both from proposal and the field. Community Development fund distribution strategy relies on member/group of people who really need help empowerment gained through the study of both the proposal and the field. b. Funds Distribution Development Plan for Community

No
A 1

Description
Sumber Dana / Sources of Fund Sumber dana Program BL: Fund Source of CD Program: a. Saldo Awal Initial Balance b. Penyisihan Laba Provision of Funds Jumlah Sumber Dana Total of Source Fund

Uraian

Tahun 2012
Year 2012

RRKA 2013
RRKA 2013

233,425,964 2,015,881,154 2,249,307,118

1,877.374.633 5,016.000.000 6,893,374.633

804.270

306.467

B a. Dana Tersedia Funds Available b. Penggunaan Dana Use of Funds 1. Bantuan korban bencana alam Victims of Natural Disasters Aid 2. Bantuan Pendidikan/pelatihan Education/TrainingAid 3. Bantuan Peningkatan Kesehatan Health Improvement Aid
73,000,000 500,000 250.000.000 500.000.000 150.000.000 684.932

436

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

c. Usulan Alokasi Dana untuk Program Bina Lingkungan. Untuk pendanaan kegiatan Program Bina Lingkungan tahun 2013, terkait dengan proyeksi laba PT Pos Indonesia (Persereo) (laba setelah pajak) Tahun Buku 2013 sebesar Rp250,8 miliar, diusulkan penyisihan untuk pendanaan kegiatan Bina Lingkungan (BL) sebesar 2% dari laba setelah pajak, atau sebesar Rp5,016 miliar.

c. Proposed Allocation of Funds for Community Development Program. For the financing of the Community Development Program in 2013, associated with projected earnings of PT Pos Indonesia (Persero) (profit after tax) for financial year 2013 amounts to IDR250.8 billion, the proposed provision for the financing of Community Development (CD) of 2% of profit after tax, or by IDR5.016 billion.

Program Bina Lingkungan


Community Development Program

No

Description
4. Pengembangan Prasarana Umum Public Facilities and Infrastructure 5. Bantuan sarana Ibadah Places of Worship Aid 6. Bantuan pelestarian alam Conservation Assistance 7. Alokasi BUMN Peduli Allocation for SOE Cares Jumlah Penggunaan Dana Total Use of Fund (b) c. Sisa dana (a-b) Remaining Fund (a-b) BUMN Peduli / SOE Cares a. Dana/sisa dana tersedia Fund/Remaining fund available b. Penyisihan dana Fund Disbursement Jumlah Dana BUMN Peduli Total fund of SOE Cares

Uraian

Tahun 2012
Year 2012
62,500,000 185,932,485 50,000,000 371,932,485 127,493,479

RRKA 2013
RRKA 2013
450.000.000 500.000.000 250.000.000 1.504.800.000 3,604,800,000 1,877,374,633

%
720.000 268.915 500.000

969.208 1,877,374,633

100,039,699 863,949,066 963,988,765

963.988.765 1.504.800.000 2.468.788.765

963.606

256.101

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

437

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Perlindungan terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Protection for Employment, Occupational Health and Safety
Kebijakan
Policy

Manajemen PT Pos Indonesian (Persero) menghormati dan mengakui hakhak pribadi karyawan, tidak melakukan diskriminasi atas dasar apapun dan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan untuk berkembang dan memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Management of PT Pos Indonesian (Persero) respects and recognizes the private rights of employees, does not discriminate on any grounds and provide equal opportunity for all employees to develop and provide the best for the company.

Hak dan kewajiban karyawan dijamin oleh Perusahaan yang dituangkan dalam Manajemen Perjanjian Kerja Bersama (PKB). PT Pos Indonesian Rights and obligations guaranteed (Persero) memberikan by the Companys employees kebebasan berorganisasi di PT as outlined in the Collective Pos Indonesian (Persero) sepanjang Bargaining Agreement tidak bertentangan dengan ketentuan (CBA). perundang-undangan yang berlaku. Management of PT Pos Indonesia (Persero) gives freedom-organization in PT Pos Indonesian (Persero) as long as it is not contrary to the provisions of the applicable legislation.

438

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

PT Pos Indonesian (Persero) berkewajiban melaksanakan praktek Kesela-matan dan Kesehatan Kerja (K3) di seluruh unit kerjanya dan menjamin hak karyawan untuk mendapatkan perlindungan atas keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moral kerja, serta perlakuan yang sesuai dengan martabat, moral dan ketentuan yang berlaku. Pos Indonesian PT (Persero) is obliged to carry out the practice of Occupational Safety and Health (K3) across its businesses and ensure the right of employees to get the protection of safety, health and work moral maintenance, and treatment in accordance with dignity, moral and applicable regulations.

Perusahaan selalu berupaya menjaga dan menciptakan iklim kerja yang kondusif bagi karyawan. The company always tries to maintain and create conducive working environment for employees.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

439

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Kegiatan yang KETENAGAKERJAAN Dilakukan


Activities had been Anggota Serikat Pekerja Pos Indonesian (SPPI) conducted adalah Karyawan PT Pos Indonesian (Persero) yang sudah terdaftar sebagai anggota SPPI, yaitu sebanyak 19.782 orang. Sepanjang tahun 2012, Direksi memfasilitasi dan memberi dukungan sepenuhnya terhadap kegiatan SPPI, antara lain: Pelatihan Pengurus SPPI yang dilaksanakan di DPD-SPPI Surabaya, diikuti 281 peserta, yang terdiri dari Pengurus Pusat, Daerah, dan Cabang. Layanan Konsultasi dilaksanakan sesuai keperluan, apabila ada keluh kesah karyawan. Tahapan penyelesaian keluh kesah karyawan adalah dibicarakan dan diselesaikan dengan Atasan Langsung, dengan Atasan yang lebih tinggi, selanjutnya apabila belum terselesaikan diteruskan kepada SPPI Pusat, dan diselesaikan secara Bipartit. Bilamana penyelesaian secara Bipartit tidak memberikan hasil maka keluh kesah Karyawan diselesaikan sesuai Undang Undang No. 2 Tahun 2004 berikut peraturan pelaksanaannya. Selama tahun 2012, tidak ada kasus ketenagakerjaan yang diselesaikan secara Tripartit. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) SERTA LINGKUNGAN Dalam setiap aktivitas kerja operasionalnya, PT Pos Indonesia senantiasa memperhatikan dan melaksanakan aspek yang berkaitan dengan K3 dan Lingkungan. Sepanjang tahun 2012, kegiatan K3 dan Lingkungan yang dilaksanakan meliputi: zz Penyediaan alat perlindungan diri dan alat pemadam kebakaran. zz Melakukan tera ulang secara berkala terhadap alat pemadam kebakaran yang ada, sesuai ketentuan yang berlaku. zz Membuat dan memasang rambu-rambu berupa anjuran dan peringatan di setiap tempat di Kantor Area Pos dan Kantorpos serta di tempat-tempat yang rawan kecelakaan guna mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. zz Menyediakan biaya khusus untuk K3 dan biaya kese-hatan karyawan dalam RKAP.

EMPLOYMENT Indonesian Postal Workers Union members (SPPI) are employees of PT Indonesia (Persero) who have been registered as members of SPPI, as many as 19,782 people. Throughout the year 2012, the Board of Directors facilitated and provided support to the activities of SPPI, namely: SPPI Management Training conducted in DPD-SPPI Surabaya, followed by 281 participants, consisting of the Executive, Regional, and Local Committee. Consulting Services are implemented as needed, if any employee complaints. Stage of completion of employee grievances are discussed and resolved with Direct Supervisors, with a higher person in charge, then if unresolved it will be forwarded to the Centre SPPI, and resolved in bipartite way. When bipartite settlement does not provide the results, then employee grievances will be resolved according Law No. 2 of 2004 and its implementing regulations. During the year 2012, no labor cases were resolved in Tripartite.

OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY (K3) AND THE ENVIRONMENT In any operational work activities, PT Pos Indonesia always considers and implements the relevant aspects of K3 and Environment. Throughout the year 2012, K3 and Environment activities undertaken included: zz Providing personal protective equipment and fire extinguishers. zz Performing periodic calibration of the existing fire extinguishers, according to applicable regulations. zz Creating and installing signs in the form of advice and warnings at any place in the Post Office areas post offices and in places that are prone to accidents in order to prevent the occurrence of accidents and occupational diseases. zz Providing special charge to K3 and health costs of employees in CBP.

440

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

zz Menyediakan pelayanan kesehatan di setiap Kantor Area Pos/Kantorpos atau pun dengan cara bekerja sama dengan Rumah Sakit atau Klinik setempat. zz Mengikutkan semua karyawan dalam program Jaminan Asuransi Tenaga Kerja berupa Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pelayanan Kesehatan. PT Pos Indonesia lebih mengedepankan tindakan preventif dalam melaksanakan K3, melalui pencegahan terjadinya kecelakaan kerja dan membekali tenaga kerja dengan pengetahuan/ konsep K3 sebelum memulai pekerjaan. Sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman karyawan dan keluarga akan kesehatan dan pola hidup sehat, Perusahaan memberikan penyuluhan dan pelatihan mengenai pencegahan penyakit demam berdarah, kesehatan gigi & mulut serta pemberian edukasi kesehatan sesuai penyakit yang diderita oleh pasien. PT Pos Indonesia juga memberikan perhatian khusus pada pembinaan rohani yang diyakini dapat mendorong sikap positif pada diri karyawan.

zz Providing health services in every Post Office Area/post offices or cooperate with local hospital or clinic. z z Including all employees in Employment Insurance Benefit programs in the form of Work-Related Accident Benefit, Death Benefit, Provident Fund Benefit, Health Care Benefit PT Pos Indonesia emphasizes preventive actions to implement K3, through the prevention of accidents and equip the workforce with the knowledge/concepts of K3 before starting work. In an effort to improve understanding of employee and family of health and healthy lifestyles, the Company provides education and training on the prevention of dengue disease, dental and oral health and the gives health education of appropriate disease suffered by the patient. PT Pos Indonesia also gives special attention to spiritual formation that is believed to encourage a positive attitude on the employee.

KESETARAAN GENDER DAN KESEMPATAN KERJA Berdasarkan jenis kelamin, karyawan PT Pos Indonesia didominasi oleh karyawan laki-laki, yang mencapai 83%. Hal ini tidak terkait dengan adanya diskriminasi gender, namun lebih banyak karena karakteristik kegiatan operasional dan lokasi Kantor pos yang sebagian besar berada di remote area. Dalam proses rekrutmen, pengangkatan, penjenjangan karir karyawan, dan sistem remunerasi, Perusahaan tidak melakukan kebijakan yang diskriminatif. Sepanjang tahun 2012, tidak pernah ada laporan terjadinya tindak diskriminasi yang terkait dengan ras, agama, warna kulit, jenis kelamin, afiliasi politik, kebangsaan maupun status sosial di semua unit kerja Perusahaan. Dengan demikian, tidak terdapat dampak negatif terhadap keuangan Perusahaan terkait dengan kesetaraan gender dan kesempatan kerja.

GENDER EQUALITY OPPORTUNITIES

Terkait Praktik Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan By sex, PT Pos Indonesia is dominated by male Keselamatan Kerja
employees, which reaches 83%. It is not related to gender discrimination, but more because of the characteristics of the operational activities and the location of the post office are mostly located in remote areas. In the process of recruitment, appointment, employee career development and remuneration systems, the Company does not undertake discriminatory policies. Financial Impact Related to Practices of Employment, Health, and Work Safety

AND

EMPLOYMENT Dampak Keuangan

Throughout the year 2012, there is no report of discrimination related to race, religion, color, sex, political affiliation, nationality or social status in all work units of the Company. Thus, there is no negative impact on the Companys financial related to gender equality and employment opportunities.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

441

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

PENGGUNAAN TENAGA KERJA LOKAL Sebagai salah satu BUMN yang bergerak dalam bidang jasa dengan Kantor Cabang yang tersebar di seluruh pelosok tanah air, PT Pos Indonesia memiliki tanggungjawab pada masyarakat sesuai dengan visi dan misi, antara lain melalui penggunaan tenaga lokal. Dari 20.170 Karyawan, sebanyak 79% dari jumlah Karyawan berasal dari putera daerah, sedangkan 21% Karyawan adalah dari berbagai etnis di Indonesia. Dengan demikian, penggunaan tenaga kerja lokal tidak berdampak negatif terhadap keuangan Perusahaan. SARANA DAN KESELAMATAN KERJA PT Pos Indonesia berkewajiban untuk melindungi keselamatan tenaga kerjanya, terutama yang lokasi pekerjaannya atau sifat pekerjaannya memiliki risiko tinggi. Perusahaan telah menyediakan alat pelindung diri, meliputi helm, jaket dan tas pengantar, sarung tangan, serta masker bagi Karyawan yang bertugas di bagian Antaran pos dan Pos Keliling Desa (PKD). Perusahaan juga memasang rambu-rambu K3 sebagai rambu peringatan, serta bendera dan spanduk K3. Untuk keperluan sarana keselamatan kerja dan biaya pencegahan lainnya, selama tahun 2012 PT Pos Indonesia telah mengeluarkan dana sebesar 12% dari biaya Karyawan.

THE USE OF LOCAL WORKFORCE As one of the companies involved in the field of services with Branch Offices spread throughout the country, PT Pos Indonesia has a responsibility to the public in accordance with the vision and mission, including through the use of local labor. Of 20,170 employees, 79% of them are from native people, while 21% of employees are from various ethnic groups in Indonesia. Thus, the use of local labor does not negatively impact the Companys financial.

MEANS AND SAFETY EQUIPMENTS PT Pos Indonesia is obliged to protect the safety of its workforce, especially if the work location or nature of the work has a high risk. The company has been providing personal protective equipment, including helmets, jackets and bags, gloves, and masks for employees who served in the postal delivery section and Rural Post (PKD). The company also put up K3 signs as warning signs, as well as K3 flags and banners. For the purposes of safety facilities and other prevention, for the year 2012 PT Pos Indonesia has issued a total of 12% of the employees costs.

Manajemen perusahaan tidak diperkenankan memberi atau menerima segala bentuk imbalan, baik langsung maupun tidak langsung. Management of the company is not allowed to give or receive any form of compensation, either directly or indirectly.

Perusahaan memberikan layanan yang sama kepada semua pelanggan. The company provides the same services to all customers.

442

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Perlindungan Konsumen
Customer Protection
Sesuai dengan karakteristik industrinya, Pelanggan PT. Pos Indonesia (Persero) terbagi menjadi tiga golongan, yaitu: 1. Pelanggan Ritel adalah masyarakat perorangan yang menggunakan layanan jasa PT Pos Indonesia. Karakteristik pelanggan ini biasanya memanfaatkan jasa pos tidak secarfa rutin dan transaksi dilakukan di loketloket Kantor pos/Agenpos. 2. Pelanggan Korporat adalah pelanggan yang menggunakan jasa pos yang bertindak untuk dan atas nama perusahaannya, dengan frekuensi penggunaan jasa pos cenderung rutin dalam setiap bulan, yang dikuatkan dengan adanya Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan memiliki Account di Kantor pos (Giropos), misalnya antara lain: PT Taspen, Asabri, Pertamina, Pergadaian, Telkom, PLN, PDAM dll. 3. Pelanggan Pemerintah dan Perbankan, contohnya: Direktorat Jenderal Perpajakan, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Bank Mandiri, BRI, BTN, dll. In accordance with the characteristics of the industry, Customers of PT. Pos Indonesia (Persero) are divided into three categories, namely: 1. Retail customers are individual people who use the services of PT Pos Indonesia. Characteristics of these customers usually use regular postal service not routinely and transaction one at post office counters/ Agenpos. 2. Corporate customers are customers who use postal services acting for and on behalf of the company, with the frequency of the use of postal services tend to be regular in every month, boosted by a Cooperation Agreement (CA) and have accounts in post office (Giropos), for example: Taspen, Asabri, Pertamina, Pegadaian, Telkom, PLN, PDAM etc. 3. Government customers and Banking, for examples: the Directorate General of Taxation, Ministry of Welfare Coordinator, Bank Mandiri, BRI, BTN, etc.

Perusahaan memenuhi komitmennya dari segi tarif, kualitas, waktu tempuh kiriman, jaminan produk maupun layanan purna jual sesuai ketentuan perusahaan, peraturan dan perundangan yang berlaku. Company meet its commitments in terms of tariff, quality, travel time delivery, product warranty and after-sales service in accordance with company rules and regulations.

Perusahaan menghormati hak-hak pelanggan sesuai dengan peraturan yang berlaku. The Company respects the rights of customers in accordance with applicable regulations

Kebijakan terhadap Konsumen


Policy towards Costumers

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

443

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Sebagai perusahaan yang bertanggungjawab terhadap konsumen, PT Pos Indonesia memiliki komitmen yang tinggi untuk menunaikan tanggung jawab kepada konsumen/pelanggan. Bagi PT Pos Indonesia, kepuasan pelanggan adalah bentuk pelayanan yang fundamental dan penting. PT Pos Indonesia berkomitmen untuk mengimplementasikan program-program kepuasan pelanggan dengan mengkampanyekan pentingnya pelayanan prima (Service Excellence) dalam budaya budaya Perusahaan.

As a company that is true to its customers, PT Pos Indonesia has a high commitment to fulfill the responsibilities to consumers/ customers. For PT Pos Indonesia, customer satisfaction is a fundamental and important service form. PT Pos Indonesia is committed to implementing programs campaigned vigorously for customer satisfaction with excellent service (Service Excellence) in the corporate culture.

Kebijakan terhadap Pihak Ketiga


Policy towards Third Party

Perusahaan memperlakukan pihak ketiga sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan perkembangan bisnis perusahaan. The company treats third parties as an integral part of the companys business development

Perusahaan akan membeli hasil produk jasa pihak ketiga dengan ketentuan harga yang sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku. The company will buy the service product of third party with price Perusahaan provisions in accordance with memandang pihak the applicable rules and ketiga sebagai mitra sejajar, regulations dengan asas kebersamaan, keterbukaan dan kejujuran. The company is looking at the third party as an equal partner, with the principle of solidarity, openness and honesty

444

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Selama tahun 2012, sebagai pelaksanaan dari tanggungjawab PT Pos Indonesia kepada konsumen, PT Pos Indonesia telah melaksanakan kegiatan berikut: 1. PT Pos Indonesia telah mengembangkan Pusat Informasi dan Pengaduan Pelanggan di bagian Customer Service dan via telpon ke Pos Call 161 di setiap Kantor pos, di samping melalui aplikasi e-Post pada website (www. posindonesia.co.id). 2. Melakukan Pengukuran Kepuasan Pelanggan Untuk mengetahui Voice of Customer, Perseroan setiap tahun menyelenggarakan Survei Kepuasan Pelanggan secara rutin. Hasil dari survei tersebut dievaluasi dan dijadikan sebagai feedback oleh pihak manajemen untuk meningkatkan kinerjanya. Indeks kepuasan pelanggan menggunakan skala 10-100, dengan diwakili oleh beberapa produk yang intensitas penggunaannya tinggi oleh konsumen. Tingkat indeks kepuasan pelanggan sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini.

During 2012, as the implementation of the responsibility of PT Pos Indonesia to the consumer, PT Pos Indonesia has carried out the following activities: 1. PT Pos Indonesia has developed an Information and Customer Complaint Center at the Customer Service and Call via call to Post 161 in every post office, in addition to the application of e-Post via the website (www. posindonesia.co.id). 2. Performing Customer Satisfaction Measurement To find out the Voice of Customer, the Company annually organizes regular Customer Satisfaction Surveys. Results of the survey are evaluated and used as feedback by the management to improve its performance. Customer satisfaction index uses a scale of 10-100, represented by several products that are highly used by consumers. Index level of customer satisfaction are listed in the following table.

Program Kerja yang dilakukan


Work Programs Conducted

No. I
A 1. 2. 3. 4.

Tipe Produk

Indeks Kepuasan Konsumen Customer Satisfaction Index

Product Type

2010

2011
Mail & Parcel Service Type:

Layanan Ritel / Retail Services:


Jenis Layanan Mail & Parcel : Surat Kilat Khusus (SKH) Paket Pos Kilat Khusus (PpKH) Pos Express Express Mail Service (EMS) Rata-rata Indek Kepuasan 79,85 75,56 74,32 76,28 76,50 80,45 78,77 76,24 78,14 78,40 Express Mail (SKH) Express Parcel Post (PpKH) Express Post Express Mail Service (EMS) Average Satisfaction Index FInacial Service Type: 74,67 75,49 75,08 75,86 76,71 75,89 Pos Pay (SOPP) Weselpos Average Satisfaction Index

B 1. 2.

Jenis Layanan Jasa Keuangan : Pos Pay (SOPP) Weselpos Rata-rata Indek Kepuasan

II
1. 2. 3. 4.

Layanan Korporat / Corporate Service:


Surat Kilat Khusus (SKH) Paket Pos Kilat Khusus (PpKH) Pos Express Express Mail Service (EMS) Rata-rata Indek Kepuasan 77,39 78,56 81,72 80,81 79,62 79,32 79,52 82,68 81,79 80,87 Express Mail (SKH) Express Parcel Post (PpKH) Express Post Express Mail Service (EMS) Average Satisfaction Index

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

445

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Tingkat indeks kepuasan pelanggan tahun 2011 terjadi peningkatan jika dibandingkan tahun 2010. Pengukuhan tingkat kepuasan pelanggan tahun 2012 belum dilakukan karena adanya perubahan struktur organisasi.

Level of customer satisfaction index increased in 2011 when compared to 2010. Customer loyalty level determination of 2012 has not been conducted due to changes in organization structure.

meningkatkannya melalui berbagai program Efforts to Improve Services kegiatan, di antaranya : zz Mengadakan temu pelanggan (Customer gathering) pada saat even-even tertentu. zz Memberikan izin kepada pelanggan untuk audit mutu produk. zz Berkoordinasi dengan MarkPlus secara formal melalui seminar atau forum terbuka maupun koordinasi non formal. zz Bekerjasama dengan berbagai media komunikasi, baik skala nasional maupun lokal, untuk menginformasikan berbagai produk dan layanan PT Pos Indonesia.

Upaya Perusahaan senantiasa berupaya memberikan Meningkatkan pelayanan yang terbaik dan berusaha Pelayanan

Company constantly strives to provide the best service and try to increase it through various programs of activities, including: zz Holding a customer gathering at the time of certain events. zz Granting permission to the customer to audit the quality of the product. zz Coordinating with MarkPlus formally through seminars or forums open and non-formal coordination. zz Working with a variety of communication media, both nationally and locally, to inform a variety of products and services of PT Pos Indonesia.

Dampak Keuangan KESEHATAN DAN KESELAMATAN KONSUMEN terkait Tanggung Jawab Produk

HEALTH AND CONSUMER SAFETY PT. Pos Indonesia (Persero) has a Quality Assurance Department and Management system of Quality Management to handle quality control services, to always follow the Standard Operational Procedure so as not to endanger the health and safety of consumers and workers. PT. Pos Indonesia (Persero) seeks to comply with the rules of eligibility of products sold, that it has never faced the demands of regulations or code of conduct violations product sales. During 2012, there has been no violation of laws and regulations and other provisions relating to the health and safety of consumers on the use of postal services. Thus, there is no financial impact thereof.

PT. Pos Indonesia (Persero) telah memiliki Bagian Financial Impact Related to Quality Assurance dan Pengelolaan Sistem Product Liability Manajemen Mutu untuk menangani pengendalian mutu layanan, dengan selalu mengikuti Standard Operational Procedure sehingga tidak membahayakan kesehatan dan keselamatan konsumen dan pekerja. PT. Pos Indonesia (Persero) berupaya untuk mentaati aturan kelayakan produk yang dijual, sehingga tidak pernah menghadapi adanya tuntutan pelanggaran peraturan atau kode etik penjualan produk. Selama 2012, tidak terdapat adanya pelanggaran peraturan perundanganundangan maupun ketentuan lain yang terkait dengan kesehatan dan keselamatan konsumen atas penggunaan layanan pos. Dengan demikian, tidak terdapat dampak keuangan yang ditimbulkannya. INFORMASI PRODUK Jenis layanan yang dihasillkan PT Pos Indonesia (Persero) merupakan produk jasa, sebagai solusi

PRODUCT INFORMATION Type of service which produced PT Pos Indonesia (Persero) is a service product, as a solution to the

446

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

bagi kebutuhan konsumen, yang disajikan dalam beberapa level layanan, yaitu standar, prioritas, dan perlakuan khusus. Layanan dengan level standar dan prioritas dideliver dalam bentuk mass product, sedangkan layanan dengan perlakuan khusus dideliver sesuai dengan permintaan pelanggan (negotiable) yang tertuang dalam kontrak perjanjian dengan pelanggan. Informasi produk yang berkaitan dengan jaringan layanan, bentuk dan ukuran, jadwal keberangkatan dan waktu sampainya kiriman, serta tarif dituangkan pada brosur produk, papan pengumuman di ruang umum (vestibule) di setiap Kantor pos, dan website (www.posindonesia. co.id), serta dapat dilakukan jejak lacak (track and trace) oleh pelanggan melalui aplikasi e-post pada www.posindonesia.co.id. Terhadap semua produk layanan pos dilakukan pengujian kualitas produk. Biaya pengujian kualitas produk tersebut menjadi tanggungjawab PT Pos Indonesia (Persero). PELAYANAN PELANGGAN PENGADUAN DAN KLAIM

needs of consumers, which is served in several levels of service, which is standard, priority, and special treatment. Services with standard and priority level are delivered in the form of a mass product, while services with special treatment are delivered according to customers request (negotiable) as stipulated in the contract with the customer. Information products related to network services, shapes and sizes, the scheduled departure and arrival time delivery, as well as the rates are set forth on product brochures, bulletin boards in public spaces (vestibule) at any post office, and a website (www.posindonesia. co.id) , and track and trace can be done by the customer via e-post on www.posindonesia.co.id. Product quality testing is conducted to all postal services. The cost of product quality testing becomes the responsibility of PT Pos Indonesia (Persero). CUSTOMER SERVICES COMPLAINTS AND CLAIMS

PT. Pos Indonesia (Persero) telah mengembangkan Pusat Informasi dan Pengaduan Pelanggan melalui petugas Customer Service, Kotak saran dan Pos Call 161 di setiap Kantor pos, termasuk juga untuk jejak lacak (track and trace) kiriman oleh pelanggan dapat dilakukan melalui aplikasi e-Post pada www. posindonesia.co.id. PT. Pos Indonesia (Persero) selalu mengutamakan prinsip keterbukaan dan kejujuran dalam melakukan setiap transaksi dengan pelanggan. Perusahaan berupaya memberikan tanggapan yang cepat apabila ada pengaduan dan ketidakpuasan dari pelanggan. Layanan pengaduan kepada Perusahaan dapat disampaikan melalui telepon, surat, email atau tatap muka langsung ke bagian terkait di Kantor pos, Kantor Area Pos, dan Kantor Pusat. Berdasarkan hasil evaluasi internal, pengaduan pelanggan sebagian besar dalam bentuk klaim keterlambatan dalam penyampaian kiriman. PT. Pos Indonesia (Persero) berupaya menyelesaikan klaim mutu, sesuai dengan prosedur yang berlaku sehingga permasalahan dengan pelanggan dimaksud dapat segera diselesaikan. Di samping itu PT Pos Indonesia selalu berusaha untuk mewujudkan zero-defect dalam pelayanan.

PT. Pos Indonesia (Persero) has developed an Information and Complaint Center for Customer through Customer Service officer, Suggestion Boxes and Post Call 161 at any post office, as well as to track and trace shipment by the customer can be done through the application of e-Post at www.posindonesia.co.id. PT. Pos Indonesia (Persero) always gives priority to the principle of openness and honesty in conducting any transactions with customers. Company seeks to provide a fast response when there is a complaint and dissatisfaction of customers. Service complaints to the Company can be submitted by telephone, mail, email or in person to the relevant sections in the Post office, Post Office Area, and the Central Office. Based on the results of internal evaluation, customer complaints are mostly in the form of delay in submission of claims submissions. PT. Pos Indonesia (Persero) attempts to resolve the claims of quality, in accordance with the applicable procedures so that the problem with the customer is able to be resolved. In addition, PT Pos Indonesia will always strive to achieve zerodefect in giving service.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

447

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Perlindungan Lingkungan
Environmental Conservation
Kebijakan PT Pos Indonesia (Persero) memiliki komitmen
Policy yang tinggi terhadap lingkungan, yang tertuang melalui kebijakan strategis PT Pos Indonesia (Persero), yaitu Keberpihakan kepada lingkungan. Konsep Zero Emissions menjadi landasan bagi PT Pos Indonesia (Persero) dalam mengelola lingkungan. Perusahaan menerapkan strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu pada proses produksi dengan tujuan mengurangi risiko terhadap manusia dan lingkungan. Hal ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta untuk menunjukkan komitmen Perusahaan pada pelestarian dan perlindungan lingkungan. PT Pos Indonesia (Persero) has a strong commitment to the environment, through the strategic policies contained by PT Pos Indonesia (Persero), the partiality to the environment. Zero Emissions concept becomes the foundation for PT Pos Indonesia (Persero) in managing the environment. Company applies a preventive and integrated environmental management strategy in the production process in order to reduce risks to humans and the environment. It refers to the Law No. 32 Year 2009 on the Protection and Management of the Environment and to demonstrate the companys commitment to conservation and environmental protection.

yang tercakup dalam program BUMN Peduli dan Environmental Conservation Program Pelestarian Alam, yaitu penanaman Activities pohon dalam rangka gerakan tanam 1 miliar pohon dan dalam rangka Hari Bhakti Postel di sekitar wilayah kerja PT Pos Indonesia (Persero), antara lain: pohon mahoni, mangga, durian, rambutan, pohon pucuk merah, dll.

Aktivitas Sepanjang tahun 2012, Perusahaan telah Pelestarian melaksanakan aktivitas pelestarian lingkungan Lingkungan

Throughout the year 2012, the company has been carrying out environmental conservation activities covered by the programs of SEO Cares and Nature Conservation Program, which is planting trees in order to plant 1 billion trees movement and in order of Bhakti Postel Day around the working area of PT Pos Indonesia (Persero), among others: mahogany, mango, durian, rambutan, red bud tree, etc.

448

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Pengelolaan lingkungan bertujuan untuk mengurangi dampak negatif kegiatan perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat serta meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan. PT Pos Indonesia (Persero) memiliki komitmen yang tinggi untuk dapat menghasilkan kemasan produk yang ramah lingkungan. Sepanjang tahun 2012, aktivitas pengelolaan lingkungan PT Pos Indonesia (Persero) adalah sebagai berikut: zz AMDAL, Pemenuhan terhadap ketentuan AMDAL. zz Pemanfaatan kembali amplop dan sampul dinas bekas. zz Amplop dan sampul surat dinas yang bekas pakai dalam persuratan internal antar Kantor pos digubakan kembali dengan cara diberi lidah sampul yang baru. zz Mengutamakan korespondensi secara paperless, yang diarahkan pada pemanfaatan korespondensi melalui email, sms, dll.

Environmental management aims to reduce the negative impacts of corporate activities on the environment and society as well as to improve the performance of sustainable environmental management. PT Pos Indonesia (Persero) has a strong commitment to produce products that are environmentally friendly packaging. Throughout the year 2012, environmental management activities of PT Pos Indonesia (Persero) is as follows: z z EIA, Compliance with the provisions of the EIA. zz Reusing envelopes and wraparound service marks. z z Envelopes and services cover letter are reused in internal correspondence between the post office by given back the new tongue. zz Prioritizing paperless correspondence, which is directed at the use of correspondence via email, texting, etc..

Aktivitas Pengelolaan Lingkungan


Environmental Management Activities

PT Pos Indonesia (Persero) mewajibkan dilakukannya monitoring, evaluasi dan pelaporan pengelolaan lingkungan oleh setiap Unit Pelaksana Teknis/Kantor pos secara rutin dengan tujuan untuk memastikan operasional kantor memenuhi standar kriteria yang berlaku.

PT Pos Indonesia (Persero) requires monitoring, evaluation and reporting of community development by each Technical Unit / post office on a regular basis in order to ensure the office meets the operational standards applicable criteria.

Aktivitas Pemantauan Lingkungan


Environmental Monitoring Activities

Biaya untuk pengelolaan lingkungan meliputi biaya aktivitas pelestarian lingkungan, penelitian, penyusunan dokumen AMDAL, studi kelayakan proyek dan aktivitas pemantauan lingkungan. Sepanjang tahun 2012, PT Pos Indonesia (Persero) telah mengeluarkan biaya pengelolaan lingkungan.

Costs for community development include costs for environmental conservation activities, research, preparation of EIA documents, project feasibility studies and environmental monitoring activities. Throughout the year 2012, PT Pos Indonesia (Persero) has issued environmental management costs.

Biaya dan Penghargaan untuk Pengelolaan Lingkungan


Costs and Awards for Community Development

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

449

Profil PT Pos Indonesia (Persero) Profile of PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan kepada Pemegang Saham Report to Shareholders

Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Performance

Kegiatan Internal
Internal Activities
Coffee Morning Coffee Morning merupakan ajang pertemuan
Coffee Morning dan keterbukaan informasi antara pimpinan dan karyawan di Kantor Area Pos dan Kantorpos Pemeriksa (Kprk), dilaksanakan minimal sebulan sekali. Sedangkan di Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) diselenggarakan acara serupa dengan sebutan Forum Sumbang Saran. Pada acara tersebut, Direksi dan atau pimpinan unit menyampaikan paparan yang berkaitan dengan kinerja perusahaan, rencana dan strategi perusahaan ke depan, dan informasi-informasi terbaru, sedangkan karyawan diberi kesempatan untuk menyampaikan kinerjanya, permasalahan dan harapan mereka. Selama tahun 2012, telah terselenggara Coffee Morning sebanyak 12 (dua belas) kali. PT Pos Indonesia (Persero) juga kerapkali menyelenggarakan lomba desain prangko, lomba photo Pos, dan lomba Inovasi dan Kreativitas. Coffee Morning is a meeting place and information transparency between management and employees at the Post Office Area and Examiner Post Office (EPO), carried out at least once a month. While at the Head Office of PT Pos Indonesia (Persero), a similar event entitled Suggestions Contribution Forum is held. At the event, the Board of Directors and or head unit delivers explanation associated with the companys performance, plans and strategies of the company in the future, and the latest information, while the employees are given the opportunity to present their performance, problems, and expectations. During the year 2012, Coffee Morning has been held 12 (twelve) times. PT Pos Indonesia (Persero) also often holds a stamp design contest, photo contest Post, and Innovation and Creativity competition.

Rohani merupakan kegiatan Pembinaan Pembinaan Rohani pembinaan bagi karyawan muslim maupun

Recitation non muslim yang yang telah menjadi program tahunan perusahaan. Kegiatan ini merupakan media silaturahmi karyawan di PT Pos Indonesia (Persero), di samping untuk membangun jiwa spiritual karyawan sehingga tercipta keseimbangan dan keselarasan dalam kehidupan sosial baik sebagai karyawan maupun sebagai pribadi. Program Pembinaan Rohani dilaksanakan secara rutin setiap bulan dan pada peringatan hari besar keagamaan.

Recitation is a spiritual formation activity of Muslim employees which has become the companys annual program. This event is a media gathering for Muslim employees of PT Pos Indonesia (Persero), in addition to building a spiritual life of employees in order to create balance and harmony in social life, both as an employee and as a person. The program is conducted regularly every month and on the day of Islam commemoration.

upaya pembina rohani karyawan. Hari Besar Religious Commemoration Islam merupakan wadah bagi karyawan umat Islam dan perkumpulan Badan Dakwah & Hari Besar keagamaan lainya merupakan wadah bagi karyawan non muslim.

Peringatan Peringatan hari besar keagamaan merupakan Hari Besar salah satu media komunikasi di samping sebagai Keagamaan

Religious commemoration is one of the communications media in addition to the efforts of employees spiritual development. Islam holy days are forum for Muslim employees and Dawah associations & Christians Holy Days are forum for Christian employees.

450

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

Prospek Usaha Business Prospect

Laporan Pendukung Bisnis Report of Business Support

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan


Corporate Social and Environmetal Responsibility

Lomba Inovasi dan Kreativitas HUT PT Pos Indonesia (Persero) dilaksanakan secara rutin sekali dalam setahun, diikuti oleh peserta umum dari luar perusahaan dalam rangka menggali potensi pemikiran secara ilmiah dari masyarakat tentang PT Pos Indonesia. Dewan Juri berasal dari eksternal perusahaan, biasanya bekerja sama dengan Perguruan Tinggi, seperti Politeknik Pos Indonesia. Presentasi karya ilmiah dilaksanakan sebulan sebelum HUT PT Pos Indonesia, sedangkan pengumunan dan penyerahan hadiah dilaksanakan bertepatan dengan acara HUT PT Pos Indonesia (Persero).

Innovation and Creativity Anniversary Contest of PT Pos Indonesia (Persero) is routinely carried out once a year, followed by general participants from outside the company in order to explore the potential of scientific ideas from the community about PT Pos Indonesia. Juries come from external companies, usually in collaboration with universities, such as the Polytechnic Pos Indonesia. Presentation of scientific work is carried out one month before the anniversary of PT Pos Indonesia, while the announcement and award presentation ceremony held to coincide with the anniversary of PT Pos Indonesia (Persero).

Lomba Inovasi dan Kreativitas HUT PT Pos Indonesia (Persero)


Innovation and Creativity Contest of PT Pos Indonesia (Persero)

Lomba Inovasi dan Kreativitas di lingkungan kerja PT Pos Indonesia (Persero) berupa konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM), yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun sejak 1998, dengan tujuan mendorong inovasi dan kreativitas karyawan, serta menanamkan nilai-nilai inovasi dan perbaikan terus-menerus pada bidang tugas masing-masing gugus. Konvensi GKM tersebut mengacu pada DELTA (Delapan Alat dan Tujuh Langkah) dengan mengembangkan skema Daming Plan, Do, Check, dan Action (PDCA). Pencapaian kemajuan di PT. Pos Indonesia (Persero) tidak terlepas dari adanya kegiatan tersebut, yang diawali dari karya juara peserta lomba Inovasi & Kreativitas, seperti pengembangan jenis Tas Antaran, pengembangan e-Post dan penerapan SPK (Sistem Pelaporan Keuangan).

Competition Innovation and Creativity in the workplace PT Pos Indonesia (Persero) in the form of conventions Quality Circles (QCC), held annually since 1998, with the aim of encouraging innovation and creativity of employees, as well as instilling the values of innovation and continuous improvement in the field of each task group. The QC Convention refers to the ETSS (Eight Tools and Seven Steps) by developing a Daming scheme Plan, Do, Check, and Action (PDCA). Achievement of progress in PT. Pos Indonesia (Persero) is inseparable from the existence of these activities, which started from the work of champion participants of Innovation & Creativity competition, such as the development of Delivery Bags Type, development of e-Post and implementation of FRS (Financial Reporting System).

Lomba Inovasi dan Kreativitas di Lingkungan Kerja PT Pos Indonesia (Persero)


Innovation and Creativity Competition in the Workplace of PT Pos Indonesia (Persero)

Klub olah raga merupakan merupakan salah satu media komunikasi non formal yang dibentuk PT. Pos Indonesia (Persero) baik untuk lingkungan internal perusahaan maupun bagi lingkungan eksternal. Klub olah raga yang ada saat ini, klub Tennis Lapangan, Klub Futsal, Klub Bulu Tangkis, Komunitas Sepeda Pos dan Ikatan Motor Pos Indonesia (IMPI).

Sport clubs are ones of the non-formal Klub Olah Raga communication media established by PT. Pos Sports Club Indonesia (Persero) for both internal corporate environments and for the external environment. Sport clubs that exist today are Field Tennis club, Futsal Club, Badminton Club, Post Bike Community and Pos Indonesia Motorcycle Association (PIMA).

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

451

452

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Keuangan Konsolidasi


Consolidated Financial Statement

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

453

Halaman ini sengaja dikosongkan


This page is intentionally left blank

454

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TANGGAL 1 JANUARI 2011 / 31 DESEMBER 2010)/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND INDEPENDENT AUDITORS REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (WITH COMPARATIVE FIGURES AS OF JANUARY 1, 2011 / DECEMBER 31, 2010)

(MATA UANG RUPIAH / INDONESIAN CURRENCY)

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

455

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TANGGAL 1 JANUARI 2011 / 31 DESEMBER 2010)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND INDEPENDENT AUDITORS REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (WITH COMPARATIVE FIGURES AS OF JANUARY 1, 2011 / DECEMBER 31, 2010)

Daftar Isi/Table of Contents Halaman/Pages Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian. ......................... Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian ......................................... Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ...................... Laporan Arus Kas Konsolidasian ...................................... Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ............... 1-2 3 4 5-6 7 - 77 Statement of Directors Independent Auditors Report ......... Consolidated Statements of Financial Position Consolidated Statements of .......................................... Comprehensive Income ........ Consolidated Statements of Changes in Equity .................. Consolidated Statements of Cash Flows ...... Notes to the Consolidated Financial Statements

456

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

SURAT PERNYATAAN MANAJEMEN REPRESENTATIVE LETTERS

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

457

458

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

459

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS REPORT

460

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

461

462

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENT

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

463

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2012 and 2011 (With Comparative Figures as of January 1, 2011 / December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2d, 2e, 2q, 5, 29 Investasi pada surat berharga 2c, 2f, 6 Piutang usaha - setelah dikurangi cadangan piutang tidak tertagih sebesar Rp 17.028.296.359 pada 31 Desember 2012 dan Rp 14.551.519.983 pada 31 Desember 2011 (Rp 23.646.594.155 pada 1 Januari 2011) 2c, 2d, 7 Pendapatan yang masih harus diterima 4, 8 Pajak dibayar di muka 2p, 15a, 35 Aset lancar lainnya 2c, 2g, 2h, 9 JUMLAH ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Taksiran tagihan pajak penghasilan Aset tetap - setelah Dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 942.561.933.240 pada 31 Desember 2012 dan Rp 875.281.811.505 pada 31 Desember 2011 (Rp 775.758.965.769 Pada 1 Januari 2011) Properti investasi - bersih Aset tak berwujud Aset pajak tangguhan Aset tidak lancar lainnya JUMLAH ASET TIDAK LANCAR JUMLAH ASET

31 Desember 2012/ December 31, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 ASSETS

2.961.068.742.854 2.573.613.549

2.623.305.486.262 2.520.486.701

2.993.011.821.940

351.236.281.769 117.470.045.758 1.261.578.447 188.298.256.987 3.621.908.519.364

350.705.169.231 87.727.728.285 90.981.585 217.496.180.131 3.281.846.032.195

CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Investment in 3.065.787.900 securities Trade receivables - net of allowance for uncollectible amounts of Rp 17,028,296,359 as of December 31, 2012 and Rp 14,551,519,983 as of December 31, 2011 (Rp 23,646,594,155 345.314.670.348 as of January 1, 2011) 11.289.329.139 126.679.215.815 Accrued income Prepaid taxes Other current assets

3.479.360.825.142 TOTAL CURRENT ASSETS NON - CURRENT ASSETS Estimated claim for tax refund Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp 942,561,933,240 as of December 31, 2012 and Rp 875,281,811,505 as of December 31, 2011 (Rp 775,758,965,769 as of January 1, 2011) Investment properties - net Intangible assets Deferred tax assets Other non current assets TOTAL NON - CURRENT ASSETS TOTAL ASSETS

2p, 15e, 35

15.701.241.067

65.213.300.379

113.143.582.388

2h, 10 2k, 11 2l, 12, 35 2p, 15d 13

515.201.937.104 240.106.394.574 42.400.186.826 109.660.727.160 31.129.187.858 954.199.674.589 4.576.108.193.953

451.736.967.095 244.080.013.311 23.823.056.968 88.916.396.378 38.044.717.125 911.814.451.256 4.193.660.483.451

443.097.667.069 250.042.330.850 38.291.654.934 88.068.021.623 33.194.131.329 965.837.388.193 4.445.198.213.335

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara Keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

464

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012 and 2011 (With Comparative Figures as of January 1, 2011 / December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha 2c, 14, 35 Utang pajak 2p, 15b Biaya yang masih harus dibayar 2c, 16, 35 Pinjaman bank jangka pendek 2c, 19 Provisi jangka pendek 2c, 2m, 18, 35 Utang lainnya 2c, 2r, 17, 35 Pinjaman bank jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2c, 20 JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2c, 20 Liabilitas imbalan kerja 2s, 21 Liabilitas jangka panjang lainnya 2c, 22 JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG JUMLAH LIABILITAS BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM DITENTUKAN STATUSNYA EKUITAS Modal saham nilai nominal Rp 1.000.000 per saham Modal dasar 1.500.000 saham, Modal ditempatkan dan Disetor penuh 425.000 saham Setoran modal lainnya Saldo laba Komponen ekuitas Lainnya Kepentingan non pengendali JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

31 Desember 2012/ December 31, 2012

31 Desember 2011/ December 31, 2011

1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES Trade payables Taxes payable Accrued expenses Short-term bank loan Short-term provision Other payables Long-term bank loans current maturities TOTAL CURRENT LIABILITIES NON - CURRENT LIABILITIES Long-term bank loan - net of current maturities Employee benefits liability Other long-term liabilities TOTAL NON - CURRENT LIABILITES TOTAL LIABILITIES GOVERNMENT ASSISTANCE THAT YET TO STATE ITS STATUS EQUITY Capital stock Rp 1,000,000 par value per share Authorized 1,500,000 shares,

2.709.480.944.319 48.177.031.370 38.944.556.152 150.000.000.000 99.400.000.000 298.657.723.567

2.936.073.152.594 17.842.798.999 25.750.857.144 89.300.000.000 199.697.215.590

3.331.344.624.889 14.582.415.794 24.377.626.632 35.618.558.000 291.562.737.335

65.187.500.000 3.409.847.755.408

14.075.000.000 3.282.739.024.327

35.300.000.000 3.732.785.962.650

70.000.000.000 309.314.040.876 22.705.797.198 402.019.838.074 3.811.867.593.482

35.187.500.000 259.531.976.572 22.705.797.198 317.425.273.770 3.600.164.298.097

249.700.285.318 22.705.797.198 272.406.082.516 4.005.192.045.166

2o, 25

29.936.024.481

21.325.953.360

23 36 24 2b, 23

425.000.000.000 30.023.000.000 340.359.439.948 (1.608.494.680) (29.533.344.797) 764.240.600.471 4.576.108.193.953

425.000.000.000 170.752.058.651 (1.660.375.587) (30.531.522.191) 563.560.160.873 4.193.660.483.451

425.000.000.000 25.771.028.912 (1.115.074.388) (30.975.739.715) 418.680.214.809 4.445.198.213.335

Issued and fully paid 425,000 shares Other paid in capital Retained earnings Other component of equity Non-controlling interests TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara Keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

465

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes PENDAPATAN BERSIH Beban usaha Pemasaran Umum dan administrasi Jumlah Beban Usaha Pendapatan lain-lain Beban lain-lain LABA USAHA Pendapatan keuangan Beban keuangan LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan Beban Pajak Penghasilan - Bersih LABA BERSIH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali JUMLAH Jumlah laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali JUMLAH 2o, 28, 35 2o, 28, 35 2o, 26, 35 2o, 27, 35

2012 3.335.875.259.994

2011 3.006.012.251.120 NET REVENUE Operating expenses Marketing General and administrative Total Operating Expenses Other income Other expenses INCOME FROM OPERATIONS Finance income Finance cost INCOME BEFORE INCOME TAX BENEFIT (EXPENSES) INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred Income Tax Expense - Net NET INCOME OTHER COMPREHENSIVE GAIN (LOSS) TOTAL COMPREHENSIVE INCOME Net income attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests TOTAL Total comprehensive income attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests TOTAL

(77.914.593.722) (3.084.168.010.045) (3.162.082.603.767) 41.669.657.604 (9.818.023.942) 205.644.289.889 26.408.307.777 (19.720.656.008)

(65.206.643.488) (2.817.264.243.486) (2.882.470.886.974) 49.362.135.956 (21.669.413.890) 151.234.086.212 23.411.908.061 (18.178.035.039)

212.331.941.658

156.467.959.234

2p, 15c 2p,15d

(60.090.783.000) 20.744.330.782 (39.346.452.218) 172.985.489.440

(12.335.304.250) 848.374.755 (11.486.929.495) 144.981.029.739

51.880.907 173.037.370.347

(545.301.199) 144.435.728.540

172.487.312.046 498.177.394 172.985.489.440

144.536.812.215 444.217.524 144.981.029.739

172.539.192.953 498.177.394 173.037.370.347

143.991.511.016 444.217.524 144.435.728.540

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara Keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

466

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT POS INDONESIA (PERSERO)DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tanggal 1 Januari 2011 / 31 Desember 2010) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2012 and 2011 (With Comparative Figures as of January 1, 2011 / December 31, 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes (2.454.527.000) (2.454.527.000) (17.320.221.358) (1.296.545.347) 406.383.233.295 (30.865.219.880) -

Modal saham/ Capital Stock

Tambahan Modal disetor Lainnya/ Other Paid in Capital Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit) Jumlah/ Total Kepentingan Non Pengendali/ Non-Controlling Interest

Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual/ Unrealized loss on Change in Fair Value of Available for Sale Financial Assets

Jumlah Ekuitas/ Total Equity 375.518.013.415 (2.454.527.000) Balance as of January 1, 2010 Allocated profit for PKBL

Saldo 1 Januari 2010

23

425.000.000.000

Alokasi bagian laba PKBL

Jumlah Laba komprehensif tahun berjalan 45.545.777.270 181.470.959 45.727.248.229

(110.519.835)

45.616.728.394

Total comprehensive income current year

Saldo 31 Desember 2010/ 1 Januari 2011 25.771.028.912 (1.115.074.388)

23

425.000.000.000

449.655.954.524

(30.975.739.715)

Balance as of December 31, 2010/ 418.680.214.809 January 1, 2011

Jumlah Laba komprehensif tahun berjalan 170.752.058.651 30.023.000.000 (2.879.830.220) (100.529) (1.660.375.587) 144.981.029.739 (545.301.199)

144.435.728.540 594.091.683.064 30.022.899.471 (2.879.830.220)

444.217.524 (30.531.522.191) -

144.879.946.064 563.560.160.873 30.022.899.471 (2.879.830.220)

Total comprehensive income current year Balance as of December 31, 2011 Other additional paid-in capital Allocated profit for PKBL

Saldo 31 Desember 2011 -

23

425.000.000.000

Tambahan modal disetor lainnya

36

Alokasi bagian laba PKBL

Laporan Tahunan Annual Report

Setoran modal lainnya Kepentingan non pengendali entitas anak -

500.000.000

500.000.000

Non controlling interest of Subsidiary

2012
30.023.000.000 -

PT Pos Indonesia (Persero)


172.487.312.046 340.359.439.948

Jumlah Laba komprehensif tahun berjalan

51.880.907 (1.608.494.680)

172.539.192.953 793.773.945.268

498.177.394 (29.533.344.797)

173.037.370.347 764.240.600.471

Total comprehensive income current year Balance as of December 31, 2012

Saldo 31 Desember 2012

23

425.000.000.000

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

467

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Penyesuaian untuk rekonsiliasi laba komprehensif dan kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi: Alokasi laba untuk PKBL Penyusutan aset tetap dan properti investasi Amortisasi dan penyusutan aset tidak lancar lainnya Penyisihan penurunan nilai piutang Beban imbalan kerja Laba dari operasi sebelum perubahan aset dan liabilitas PERUBAHAN ASET DAN LIABILITAS USAHA Piutang usaha Pendapatan yang masih harus diterima Pajak dibayar di muka Aset lancar lainnya Aset pajak tangguhan Taksiran tagihan pajak penghasilan Aset tidak lancar lainnya Utang usaha Utang pajak Provisi jangka pendek Biaya yang masih harus dibayar Utang lainnya Pembayaran manfaat Kas Perubahan Aset dan Liabilitas Usaha Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 27 27

2012

2011 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Total comprehensive income current year adjustment to reconcile comprehensive income and net cash provided by operating activities: Allocated profit for PKBL Depreciation of fixed assets and investment property Amortization and depreciation of non current assets Allowance for uncollectable amounts Employee benefits expense Cash before Changes of Assets and Liabilities CHANGES OF ASSETS AND LIABILITIES Trade receivables Accrued income Prepaid taxes Other current assets Deferred tax assets Estimated claim for tax refund Other non current assets Trade payables Tax payable Short-term provision Accrued expenses Other payables Benefit paid Cash after Changes of Assets and Liabilities Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities

173.037.370.347

144.435.728.540

(2.879.830.220) 74.144.348.739 7.535.507.891 33.934.040.294 127.676.408.250 413.447.845.301

83.105.449.061 23.003.260.423 30.447.283.138 60.753.284.058 341.745.005.220

(3.160.380.356) (29.742.317.472) (1.170.596.861) 29.197.923.146 (20.744.330.782) 49.512.059.312 (24.389.243.208) (226.592.208.275) 30.334.232.371 10.100.000.000 13.193.699.010 98.960.507.977 (77.894.343.945) (152.394.999.083)

(35.837.782.021) (76.438.399.145) (90.981.585) (90.816.964.315) (848.374.755) 47.930.282.009 (4.850.585.797) (395.271.472.295) 3.260.383.205 53.681.442.000 1.373.230.510 (91.865.521.745) (50.921.592.804) (640.696.336.738)

261.052.846.218

(298.951.331.518)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara Keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

468

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Peningkatan (penurunan) aset Keuangan tersedia untuk dijual Perolehan properti investasi Perolehan aset tetap Perolehan aset tak berwujud Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Setoran modal kepentingan non pengendali Kenaikan (penurunan) pinjaman bank Peningkatan (penurunan) bantuan pemerintah yang belum ditentukan statusnya Peningkatan tambahan modal disetor lainnya Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 10 10 12

2012

2011 CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Increase (decrease) to available for sale of financial assets Acquisition of investment property Acquisition of fixed assets Acquisition of intangible assets Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Paid in capital non controlling interest Increase (decrease) in bank loans Increase (decrease) in Government assistance yet to state its status

(53.126.848) (2.890.608.267) (130.745.091.744) (26.112.637.749) (159.801.464.608)

545.301.199 (894.334.621) (84.888.096.927) (8.090.444.932) (93.327.575.281)

500.000.000 235.925.000.000 (29.936.125.018) 30.023.000.000 236.511.874.982

13.962.500.000 8.610.071.121 22.572.571.121

Net Cash Provided by Financing Activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENT CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT ENDING OF YEAR

337.763.256.592

(369.706.335.678)

2.623.305.486.262

2.993.011.821.940

2.961.068.742.854

2.623.305.486.262

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara Keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

469

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1.

UMUM Pendirian Perusahaan Kantor pos pertama di Indonesia didirikan di Batavia oleh Gubernur Jendral GW Baron. Pada tanggal 26 Agustus tahun 1746, yang pada waktu itu bernama Jawatan PTT, terjadi pengambilalihan Kantor Pusat PTT di Bandung oleh Angkatan Muda PTT dari pemerintah militer Jepang. Tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Bakti Postel. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 240 Tahun 1961, status Jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pos dan Telekomunikasi. Pada tahun 1965, PN Pos dan Telekomunikasi dibagi dua menjadi PN Pos dan Giro berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1965 dan PN Telekomunikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1965. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1978 mengubah status PN Pos dan Giro menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 tanggal 27 Februari 1995, Perum Pos dan Giro yang didirikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1984 dialihkan bentuknya menjadi Perusahaan Perusahaan (Persero) sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No. 9 Tahun 1969 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 1 Tahun 1969 tentang Bentuk-Bentuk Usaha Negara. Anggaran Dasar disusun sesuai dengan materi yang digariskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1995, bahwa Perusahaan didirikan dengan maksud dan tujuan untuk menyelenggarakan: a. Usaha Jasa Pos dan Giro b. Usaha-usaha lain yang menunjang penyelenggaraan usaha jasa pos dan giro sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Anggaran dasar PT Pos Indonesia (Persero), ditetapkan dengan Akta Notaris Achmad Abid, SH., sebagai pengganti Notaris Sutjipto, SH. Nomor 117 tanggal 20 Juni 1995 yang disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2-8182 HT.01.01 Tahun 1995 tanggal 29 Juni 1995, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 67 Tambahan Nomor 7039 tanggal 22 Agustus 1995. Anggaran dasar tersebut telah mengalami beberapa perubahan. Perubahan anggaran dasar Perusahaan terhadap UU No. 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas telah dilakukan sesuai dengan akta No. 164 tanggal 15 Agustus 2008 dihadapan Notaris Sutjipto, SH dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU78035.AH.01.02.TH.2008 tanggal 24 Oktober 2008. Perubahan terakhir pada tahun 2012 dengan Akta Notaris Nomor 74 tanggal 8 Agustus 2012 yang dibuat dan disampaikan oleh Notaris Aulia Taufani, SH., di Jakarta, tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero). Perubahan anggaran dasar tersebut antara lain menetapkan: a. Pemberhentian dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris PT Pos Indonesia (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-238/MBU/2012 tanggal 27 Juni 2012.

1.

GENERAL The Companys Establishment Indonesia's first post office was established in Batavia by Governor-General GW Baron. On August 26, 1746, this was called then as Bureau PTT. PTT Headquarter in Bandung was taken over by the young PTT from the Japanese military government. This date is celebrated as the Day of Consecrated Postel (Hari Bhakti Postel). Based on the Government Regulation No. 240 in 1961, the status of PTT Bureau was changed into a State Enterprise (PN) Post and Telecommunications. In 1965, PN Post and Telecommunications was next divided into PN Post and Giro and PN Telecommunications through Government Regulation No. 29 and No. 30, respectively. Government Regulation No. 9 in 1978 changed the status of Post and Giro as Perum. Based on Government Regulation of Republic Indonesia No. 5 dated February 27, 1995, Perum Post and Giro which was established through Government Regulation No. 24 of 1984, the Company changed its form as Limited Company as defined in the Law 9 of 1969 on Stipulation of Government Regulation in lieu of Law 1 of 1969 on State Business Forms. The Articles of Association are prepared in accordance with the material outlined in the Government Regulation No. 5 of 1995, wherein the Company was established with the sole purpose of conducting: a. Post and Giro Services b. Other businesses that support the implementation of postal and giro services in accordance with laws and regulations.

The Articles of Association of PT Pos Indonesia (Persero) were established based Notarial Deed No. 117 of Ahmad Abid, SH., in lieu of Sutjipto, SH. dated June 20, 1995, which was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia on its Decree No. C2-8182 HT.01.01 1995 dated June 29, 1995, and was published in the State Gazette No. 67 of the Republic of Indonesia Supplement No. 7039 dated August 22, 1995. The Articles of Association has been amended several times. One of which was based on Notarial Deed No. 164 of Notary Sutjipto, SH, dated August 15, 2008 to comply with the provisions of Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company. The amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights through its Decree No. AHU78035.AH.01.02.TH.2008 dated October 24, 2008. The latest amendment was on 2012 and was based on Notarial Deed No. 74 of Notary Aulia Taufani, SH., a notary in Jakarta, dated August 8, 2012, regarding the Statement of Decision Amendment Shareholder Limited Liability Company (Limited) PT Pos Indonesia (Persero). The amendments consist of: a. Dismissal and appointment of members of the Board of Commissioners of PT Pos Indonesia (Persero) based on Decree No. SK-238/MBU/2012 of the Ministry of State Owned Enterprises dated June 27, 2012.

470

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1.

UMUM (lanjutan) Pendirian Perusahaan (lanjutan) Perubahan anggaran dasar tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor: AHUAH.01.10-34777 tanggal 26 September 2012. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan antara lain meliputi bidang usaha jasa pos dan giro termasuk jasa keuangan secara tunai maupun berbasis giro (account), bidang usaha jasa komunikasi, jasa logistik, jasa retail, jasa keagenan dan jasa-jasa lain yang menunjang penyelenggaraan usaha jasa pos dan giro sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan bidang usaha pemanfaatan dan pengembangan sumber daya yang dimiliki untuk menunjang kegiatan usaha Perusahaan. Selain kegiatan usaha utama tersebut, Perusahaan dapat melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi sumber daya yang dimiliki untuk properti. Organisasi, Susunan Direksi dan Dewan Komisaris a. Struktur Organisasi Pada tahun 2012, PT Pos Indonesia (Persero) telah melakukan perubahan organisasi dan tata kerja sebagaimana ditetapkan dalam keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor KD.01/DIRUT/0112 tanggal 2 Januari 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja PT Pos Indonesia (Persero). Organisasi dan tata kerja ini mulai berlaku sejak 2 Januari 2012. Organisasi dan tata kerja untuk tingkat Area dan Pelaksana Teknis ditetapkan dengan Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) Nomor KD.17/DIRUT/0312 tanggal 1 Maret 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Area dan Pelaksana Teknis PT Pos Indonesia (Persero), dan mulai berlaku sejak 1 Maret 2012. Struktur organisasi PT Pos Indonesia (Persero) yang berlaku per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 1) Tingkat Pusat a. Unit organisasi yang melaksanakan peran penyelenggara Operating Business - Direktorat Surat dan Paket - Direktorat Teknologi dan Jasa Keuangan - Direktorat Ritel dan Properti

1.

GENERAL (continued) The Companys Establishment (continued) These amendments have been reported to the Ministry of Justice and Human Rights Republic of Indonesia through its Decree No. AHU-AH.01.10-34777 dated September 26, 2012. According to Article 3 of the Articles of Association, the Companys scope of business activities includes rendering postal services, which include financial services of cashbased accounts (account), business communications services, logistics services, retail services, agency services and other services that support the execution of postal and giro services in accordance with the existing legislation, and utilization and development of its resources to support business activities. In addition to the main business activities, the Company may conduct other business activities in order to optimize its property resources.

Organization, Directors and Commissioners a. Organizational Structure In 2012, based on Decision No. KD.01/DIRUT/0112 of the Boards of Director of PT Pos Indonesia (Persero) dated January 2, 2012, PT Pos Indonesia (Persero) has made changes on its organization and work. effective January 2 2012.

The organization and working procedures for Technical Area Level were defined on Decision No. KD.17/DIRUT/0312 of the Board of Directors of PT Pos Indonesia dated March 1, 2012, effective on such date.

The organizational structure of PT Pos Indonesia (Persero) as of December 31, 2012 are as follows: 1) Head Office Level a. Organization unit that conducted the role of Operating Business organizer - Directorate of Operations Letter Post and Parcels - Directorate of Technology and Financial Services - Directorate of retail and property

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

471

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1.

UMUM (lanjutan) Organisasi, Susunan Direksi dan Dewan Komisaris (lanjutan) a. Struktur Organisasi (lanjutan) 1) Tingkat Pusat (lanjutan) b. Unit organisasi yang melaksanakan peran penyelenggara Shared Service - Direktorat Keuangan - Direktorat Sumber Daya Manusia dan Umum c. Unit organisasi yang melaksanakan peran penyelenggara Corporate Office - Satuan Pengawas Internal - Sekretariat Perusahaan - Vice President Hukum - Change Management Office (CMO) d. Direktorat Surat dan Paket terdiri dari: Sub Direktorat Penjualan: Divisi Pengelolaan Penjualan Divisi Pos Internasional Sub Direktorat Operasi: Divisi Proses dan Transportasi Divisi Kolekting dan Antaran Divisi Pengendalian Sistem Operasi Vice President Suratpos Vice President Operasi Pengembangan Pengendalian Bisnis Sistem

1.

GENERAL (continued) Organization, (continued) Directors and Commissioners

a. Organization Structure (continued) 1) Head Office Level (continued) b. Organization unit that conducted the role of Shared Service organizer - Directorate of Finance - Directorate of Human Resources and General c. Organization that conducted the role of Corporate Office organizer - Internal Audit Unit - Corporate Secretary - Vice president of law division - Change Management Office (CMO) d. Directorate of Operations Letter Post and Parcels consist of: - Sub Directorate of sales: Sales Management Division International Post Division Sub Directorate of Operation: Processing and Transportation Division Collecting and Delivery Divison Division of Operational System Control Vice President of Business and Letter post Development Vice President of Operational System Control

e. Direktorat Teknologi dan Jasa Keuangan terdiri dari: - Sub Direktorat Teknologi informasi: Divisi Infrastruktur Teknologi Informasi Divisi Operasi Teknologi Aset Teknologi Informasi

e. Directorate of Technology and Financial Services consist of: - Sub Directorate of Information Technology: Infrastructure of Information Technology Division Technology Operation Division Assets of Technology Information Sub directorate of Financial Services: Pos Pay Division Money Transfer Division Fund distribution and Banking Partnership division Giro Financial service central Financial Service area Vice president of information technology planning and development Vice president of development Financial Services Bureau and

Sub Direktorat Jasa Keuangan: Divisi Pos Pay Divisi Transfer Uang Divisi Penyaluran Dana dan Kemitraan Perbankan Sentral Giro Layanan Keuangan Area Jasa Keuangan Vice President Perencanaan pengembangan Teknologi Informasi dan

Vice President Pengembangan dan Bursa Jasa Keuangan

472

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) Organisasi, Susunan Direksi dan Dewan Komisaris (lanjutan) a. Struktur Organisasi (lanjutan) 1) Tingkat Pusat (lanjutan) f. Direktorat Ritel dan Properti terdiri dari: - Sub Direktorat retail: Divisi Konsinyasi dan Filateli Divisi Outlet Divisi Agen Pos Mart Area Ritel Sub Direktorat Properti: Divisi Bisnis Properti Divisi Pengelolaan Properti Vice President Public Service Obligation (PSO) 1.

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) GENERAL (continued) Organization, (continued) Directors and Commissioners

a. Organization Structure (continued) 1) Head Office Level (continued) f. Directorat of retail and property: - Sub directorate of retail: Consignment and Philately division Outlet division Pos Mart Agent division Retail Area Sub Directorate of Property: Property Business division Property Management division Vice president of Public Service Obligation (PSO)

g. Direktorat Keuangan terdiri dari: Vice President Treasury dan Pajak Vice President Manajemen Keuangan Divisi Akuntansi Area Akuntansi h. Direktorat Sumber Daya Manusia: - Sub Direktorat Pengelolaan SDM: Divisi Learning Center Divisi Pelayanan Sumber Daya Manusia Divisi Pengelolaan Karir dan Asesmen Sumber Daya Manusia Area Sumber Daya Manusia

g. Directorate of finance consists of: Vice President of Treasury and Tax Vice President of Financial Management Accounting division Accounting Area h. Directorate of Human Resources: - Sub Directorate of Human Resource Management: Learning Center division Human Resource Service division Management of Career and HR assessment division Human Resources Area Sub Directorate of General Management and Company Environment : General division Procurement division Company Environment Development division Vice president strategy of Human resources

Sub Direktorat Pengelolaan Umum dan Bina Lingkungan Perusahaan : Divisi Umum Divisi Pengadaan Barang dan Jasa Divisi Bina Lingkungan Perusahaan Vice President Human Resource Strategy i.

i.

Satuan Pengawasan Internal (SPI), dipimpin oleh Kepala Satuan Pengawasan Internal yang berkedudukan Di Kantor Pusat, dibantu oleh Deputi Ka. SPI yaitu Deputi Bidang Pengawasan Operasional, Deputi Bidang Pengawasan Keuangan dan Deputi Bidang Pengawasan Teknologi serta dibantu oleh Kepala Perwakilan Satuan Pengawasan Internal yang berkedudukan di Area (KAPER SPI) meliputi; - Kantor Perwakilan SPI I berkedudukan di Medan - Kantor Perwakilan SPI II berkedudukan di Padang - Kantor Perwakilan SPI III berkedudukan di Palembang - Kantor Perwakilan SPI IV berkedudukan di Jakarta

Internal Audit Unit (SPI) is located in the Head Office and is being led by the Chief of SPI, assisted by Deputy Chiefs for Operational Control, Deputy Chiefs of Financial Control and by Deputy Chiefs of Technology Control, also assisted by Chief of Internal Unit Representatives (Kaper SPI) which are all located in the Regional Divisions which are as follows: Representative Medan Representative Padang Representative Palembang Representative Jakarta of SPI Office I located in of SPI Office II located in of SPI Office III located in of SPI Office IV located in

10

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

473

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) Organisasi, Susunan Direksi dan Dewan Komisaris (lanjutan) a. Struktur Organisasi (lanjutan) 1) Tingkat Pusat (lanjutan) j. Kantor Perwakilan SPI V berkedudukan di Bandung Kantor Perwakilan SPI VI berkedudukan di Semarang Kantor Perwakilan SPI VII berkedudukan di Surabaya Kantor Perwakilan SPI VIII berkedudukan di Denpasar Kantor Perwakilan SPI IX berkedudukan di Banjarbaru Kantor Perwakilan SPI X berkedudukan di Makassar Kantor Perwakilan SPI XI berkedudukan di Jayapura 1.

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) GENERAL (continued) Organization, (continued) Directors and Commissioners

a. Organization Structure (continued) 1) Head Office Level (continued) j. Representative of SPI Office V located in Bandung Representative of SPI Office VI located in Semarang Representative of SPI Office VII located in Surabaya Representative of SPI Office VIII located in Denpasar Representative of SPI Office IX located in Banjarbaru Representative of SPI Office X located in Makasar Representative of SPI Office XI located in Jayapura

Sekretariat Perusahaan terdiri dari: - Vice President Kesekretariatan - Vice President Komunikasi Korporat - Vice President Manajemen Risiko dan Good Corporate Governance (GCG)

Corporate Secretary consist of: - Vice President of Secretariat - Vice President of Corporate Communication - Vice President of Risk Management and Good Corporate Governance (GCG) Vice president of Law Change Management Office (CMO) consist of: - CMO Vice President in Strategy and Transformation area : Vice President of Planning and Company Development Vice President of Organizations Transformation, Human Resource Management and Finance. CMO Vice President in Business Revitalization area : Vice President of Financial Service Business Revitalization and Non Core Vice President of Mail, Parcel and Logistic Business Revitalization

k. Vice President Hukum l. Change Management Office (CMO) terdiri dari: - Wakil Kepala CMO Bidang Strategi dan Perubahan: Vice President Perencanaan dan Pengembangan Perusahaan Vice President Transformasi Organisasi, SDM dan Keuangan Wakil Kepala CMO Bidang Revitalisasi Bisnis: Vice President Revitalisasi Bisnis Jasa Keuangan dan Non Core Vice President Revitalisasi Bisnis Surat, Paket dan Logistik

k. l.

2) Tingkat Area Area adalah unit organisasi pengelolaan operasional dalam lingkupnya yang berlokasi di wilayah/lokasi dari unit-unit bisnis yang diberikan kewenangan sesuai dengan masing-masing perannya meliputi : penjualan, operasi surat dan paket, posadmail, jasa keuangan, ritel dan properti, teknologi, akuntansi dan sumber daya manusia. Organisasi Area terdiri dari: a. Area Penjualan b. Area Operasi c. Pos Admail d. Area Ritel

2) Area Level Area is operational management business unit in its scope that is located in territories/locations of business units that have been given authorization in accordance of its role, including: sales, mail and parcel operation, posadmail, financial service, retail and property, technology, accounting and human resource. Area Organization consist of : a. Sales Area b. Operational Area c. Pos Admail d. Retail Area

11

474

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1.

UMUM (lanjutan) Organisasi, Susunan Direksi dan Dewan Komisaris (lanjutan) a. Struktur Organisasi (lanjutan) 2) Tingkat Area (lanjutan) e. f. g. h. i. Area Teknologi Informasi Area Jasa Keuangan Area Akuntansi Area Sumber Daya Manusia Sentral Giro Layanan Keuangan

1.

GENERAL (continued) Organization, (continued) Directors and Commissioners

a. Organizational Structure (continued) 2) Area Level (continued) e. f. g. h. i. Information Technology Area Financial Service Area Accounting Area Human Resource Area Giro Financial Service Area

Wilayah kerja dan tempat kedudukan Area adalah: a. Area I Medan 20004; Wilayah kerja : Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam dan Provinsi Sumatera Utara. b. Area II Padang 25004; Wilayah kerja : Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau. c. Area III Palembang 30004; Wilayah kerja : Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Jambi, Provinsi Lampung, Provinsi Bengkulu, dan Provinsi Bangka Belitung. d. Area IV Jakarta 10004; Wilayah kerja : Provinsi dan Kotamadya/KabupatenDKI Jakarta, Banten, Bogor, Bekasi, Depok, Cibinong, Sawangan dan Pondokgede e. Area V Bandung 40004; Wilayah kerja : Provinsi Jawa Barat kecuali Bekasi, Bogor, Depok, Cibinong, Sawangan dan Pondokgede f. Area VI Semarang 50004; Wilayah kerja : Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. g. Area VII Surabaya 60004; Wilayah kerja : Provinsi Jawa Timur. h. Area VIII Denpasar 80004; Wilayah kerja : Provinsi Bali, Provinsi Nusa tenggara Barat dan Provinsi Nusa Tenggara Timur. i. Divre IX Banjarbaru 70704; Wilayah kerja : Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan dan Provinsi Kalimantan Timur. j. Area X Makasar 90004; Wilayah kerja : Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Tengah. k. Area XI Jayapura 99004; Wilayah kerja : Provinsi Maluku, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. 3) Tingkat Pelaksana Teknis Reprensentatives adalah pelaksana teknis dari Area yang berlokasi di daerah/lokasi dari unit-unit bisnis dan pendukung yang melaksanakan perannya meliputi kegiatan: penjualan, teknologi, akuntansi dan sumber daya manusia.

Area working territory and position is : a. Area I in Medan 20004: Province of Nanggroe Aceh Darussalam and North Sumatera. b. Area II in Padang 25004: Province of West Sumatra, Riau and Riau Islands. c. Area III in Palembang 30004: Province of South Sumatra, Jambi, Lampung, Bengkulu and Bangka Belitung. d. Area IV in Jakarta 10004: Province of Jakarta, Banten, District of Bogor, Bekasi, Depok, Cibinong, Sawangan and Pondokgede. e. Area V in Bandung 40004: West Java province excluding District of Bogor, Depok, Cibinong, Sawangan and Pondokgede. f. Area VI in Semarang 50004: Province of Central Java and Special Province of Yogyakarta. g. Area VII in Surabaya 60004: Province of East Java. h. Area VIII in Denpasar 80004: Province of Bali, West Nusa Tenggara and East Nusa Tenggara. i. Area IX in Banjarbaru 70704: Province of West Kalimantan, Central Kalimantan, South Kalimantan and East Kalimantan. j. Area X in Makasar 90004: Province of South Sulawesi, Southeast Sulawesi, West Sulawesi, North Sulawesi, Gorontalo Province and Central Sulawesi. Area XI in Jayapura 99004: the provinces of Maluku, North Maluku, Papua and West Papua.

k.

3) Techinal Executor Level Representatives are techinal executor from Area that is located in the territory/location of business units and supporter that conduct its role, including: sales, technology, accounting and human resource activities.

12

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

475

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1.

UMUM (lanjutan) Organisasi, Susunan Direksi dan Dewan Komisaris (lanjutan) a. Struktur Organisasi (lanjutan) 3) Tingkat Pelaksana Teknis (lanjutan) Pelaksana Teknis terdiri dari: a. Unit Operasi b. Unit Operasi Korporat c. Unit Operasi Pos Internasional d. Mail Processing Center e. Kantor Tukar Pos Udara Jakarta SoekarnoHatta f. Kantor Tukar Pos Laut Tanjungpriok g. Kantor Filateli Jakarta h. Kantor Pos i. Sales Representatives j. Akuntansi Representatives k. Teknologi Representatives l. Sumber Daya Manusia Representatives b. Direksi Susunan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor KEP167/MBU/2009 tanggal 11 Agustus 2009 dan Keputusan Menteri Negara BUMN nomor KEP172/MBU/2011 tanggal 25 Juli 2011 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan Perusahaan PT Pos Indonesia. Susunan Direksi per 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut: Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur SDM dan Umum Direktur Ritel dan Properti Direktur Surat dan Paket Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan c. Dewan Komisaris Susunan Dewan Komisaris berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor: KEP-166/MBU/2009 tanggal 11 Agustus 2009 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komisaris Perusahaan Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero). Berdasarkan surat Keputusan Menteri Negara BUMN No.KEP101/MBU/2011 tanggal 2 Mei 2011, Bapak Basuki Yusuf Iskandar diangkat sebagai Komisaris menggantikan Bapak Ashwin Sasongko.

1.

GENERAL (continued) Organization, (continued) Directors and Commissioners

a. Organizational Structure (continued) 3) Techinal Executor Level Technical executor consist of : a. Operational unit b. Corporate Operational unit c. Operational Unit of International Post d. Mail Processing Center e. Jakarta Air Mail Office Soekarno-Hatta f. g. h. i. j. k. l. Tanjung Priok Sea Mail Office Jakarta Philately office Post Office Sales Representatives Accounting Representatives Technology Representatives Human Resource Representatives

b. Board of Directors The composition of the Board of Directors of PT Pos Indonesia (Persero) is based on Decree No. KEP167/MBU/2009 of the Ministry of State-Owned Companies of the Republic of Indonesia dated August 11, 2009 and Decree No. KEP-172/MBU/2011 of the Ministry of State Enterprises dated July 25, 2011, which are regarding the Dismissal and Appointment of Members of the Company's Board of Directors of PT Pos Indonesia. The Composition of the Board of Directors as of December 31, 2012 and 2011 are as follows: President Director Deputy President Director Finance Director Director of Human Resources and General Affairs Director of Retail and Property Director of Mail and Parcel Director of Technology and Financial Services

I Ketut Mardjana Sukatmo Padmosukarso Tavip Parawansa Entis Sutisna Setyo Riyanto Ismanto Budi Setiawan

c. Board of Commissioners The composition of the Board of Commissioners is based on Decree No. KEP-166/MBU/2009 of the Ministry of State-Owned Enterprises of the Republic of Indonesia dated August 11, 2009, which is regarding the Dismissal and Appointment of the Commissioners of PT Pos Indonesia (Persero). Based on Letter No. KEP-101/MBU/2011 of the Ministry of State Enterprises dated May 2, 2011, Mr. Basuki Yusuf Iskandar was appointed as a commissioner replacing Mr. Ashwin Sasongko.

13

476

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1.

UMUM (lanjutan) Organisasi, Susunan Direksi dan Dewan Komisaris (lanjutan) c. Dewan Komisaris (lanjutan) Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham PT Pos Indonesia (Persero) di luar Rapat Umum Pemegang Saham tentang pemberhentian Anggota Dewan Komisaris PT Pos Indonesia (Persero) nama Bapak Farid Haryanto Nomor SK-238/MBU/2012 tanggal 27 Juni 2012. Susunan Komisaris per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris d. Karyawan Jumlah Karyawan PT Pos Indonesia (Persero) dan Entitas Anak per 31 Desember 2012 dan 2011 sejumlah 20.170 orang dan 20.202 orang (tidak diaudit). e. Penyelesaian Laporan Keuangan Laporan keuangan konsolidasi PT Pos Indonesia (Persero) dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 telah diselesaikan tanggal 25 Februari 2013. Informasi tentang Entitas Anak PT Pos Indonesia (Persero) memiliki 2 (dua) Entitas Anak yaitu PT Bhakti Wasantara Net (BWN) dengan kepemilikan saham sebesar 51% dan PT Pos Logistik Indonesia (PLI) dengan kepemilikan saham sebesar 99%. 1. PT Bhakti Wasantara Net PT Bhakti Wasantara Net (BWN) mengelola bisnis internet provider service. BWN didirikan di Jakarta dengan Akta Notaris Ivonne Barnetha Sinyal, SH., Nomor 7 tanggal 2 April 2001, dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI dengan Surat Keputusan Nomor C.02567 HT.01.01 Tahun 2001 tanggal 28 Juni 2001 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 11, Tambahan No. 1320 tanggal 5 Februari 2002. Pembentukan Entitas Anak tersebut didasarkan pada Surat Izin Menteri Keuangan RI Nomor S-620/MK.01/2000 tanggal 14 Desember 2000. Komposisi modal disetor BWN per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Basuki Yusuf Iskandar Bambang Widianto Harry Zacharias Soeratin Tumpak Hatorangan Panggabean Karyono Supomo

1.

GENERAL (continued) Organization, (continued) Directors and Commissioners

c. Board of Commissioners (continued) Based on PT Pos Indonesia (Persero) shareholders decision outside the Shareholders General Meeting about the dismissal of Mr. Farid Haryanto No. SK238/MBU/2012 dated June 27, 2012 from PT Pos Indonesia (Persero) Board of Comissioners. The Composition of the Board of Commissioners as of December 31, 2012 and 2011 are as follows: 2011 Daddy Hariadi Basuki Yusuf Iskandar Harry Zacharias Soeratin Tumpak Hatorangan Panggabean Farid Haryanto d. Employees The Company and Subsidiaries have 20,170 and 20,202 employees as of December 31, 2012 and 2011 (unaudited). e. Completion of Financial Statements The consolidated financial statements of PT Pos Indonesia (Persero) and Subsidiaries for the year ended December 31, 2012 were completed on March February 25, 2013. Subsidiaries Information PT Pos Indonesia (Persero) has 2 (two) Subsidiaries, namely PT Bhakti Wasantara Net (BWN) with 51% ownership and PT Pos Indonesia Logistics (PLI) with 99% ownership. 1. PT Bhakti Wasantara Net PT Bhakti Wasantara Net (BWN) is an internet service provider. BWN was established in Jakarta through Deed No. 7 of Ivonne Barnetha Sinyal, SH., dated 2 April 2001, and was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia through its Decree No. C.02567 HT.01.01 Year 2001 dated June 28, 2001 and was published in the State Gazete No. 11, Supplement No. 1320 dated February 5, 2002. The establishment of the Subsidiary was based on Permit No. S-620/MK.01/2000 of the Ministry of Finance dated December 14, 2000. The composition of the paid up capital of BWN as of December 31, 2012 and 2011 are as follows: President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner

14

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

477

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1.

UMUM (lanjutan) Informasi tentang Entitas Anak (lanjutan) 1. PT Bhakti Wasantara Net (lanjutan)

1.

GENERAL (continued) Subsidiaries Information (continued) 1. PT Bhakti Wasantara Net (continued) Persentase Pemilikan (%) / Percentage of Ownership (%) 51% 49%

Pemegang Saham/ Shareholders PT Pos Indonesia (Persero) PT Quantum Aksessindo Nusantara 2. PT Pos Logistik Indonesia

Saham/ Shares 9.507 9.134

Jumlah / Amount 9.507.000.000 9.134.176.471 2. PT Pos Logistik Indonesia

PT Pos Logistik Indonesia (PLI) mengelola berbagai bisnis jasa logistik. PLI didirikan pada tanggal 12 Januari 2012 berdasarkan Akta Notaris Etic Srimartini, S.H., MKN., No. 9. Akta pendirian Perusahaan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No: AHU-08351.AH.0101.Tahun 2012 tanggal 17 Februari 2012. Posisi kepemilikan modal saham Perusahaan tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

PT Pos Logistik Indonesia (PLI) manages and provides a variety of logistics services. PLI was established on January 12,2012 based on Notarial Deed No. 9 of Etic Srimartini, S.H., MKN. The deed of establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights in its Decision Letter No. AHU08351.AH.0101. Tahun 2012 dated February 17, 2012. The ownership composition as of December 31, 2012 and 2011 are as follows: Persentase Pemilikan (%) / Percentage of Ownership (%) 99% 1%

Pemegang Saham/ Shareholders PT Pos Indonesia (Persero) Yayasan Pendidikan Bhakti Pos

Saham/ Shares 99.000 1.000

Jumlah / Amount 49.500.000.000 500.000.000

Setoran modal sebesar Rp 49.500.000.000 dilakukan pada tanggal 5 Januari 2012. Berdasarkan keputusan pemegang saham PT Pos Logistik Indonesia diluar Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 14 Januari 2013 memutuskan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh PT Pos Logistik Indonesia sebesar Rp 49.500.000.000 yang diambil seluruhnya oleh PT Pos Indonesia (Persero). 3. Dana Pensiun Pos Indonesia (Dapenpos) PT Pos Indonesia (Persero) telah mendirikan Badan Hukum tersendiri yang mengurus kegiatan pengelolaan dana pensiun dan pembayaran pensiun dengan nama Dana Pensiun Pos (Dapensos). Pendiriannya didasarkan pada Surat Keputusan Direksi No. 52/Dirut/1998 tanggal 13 April 1998 dan telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Kep-397/KM.17/1998 tanggal 27 Juli 1998.

Paid up capital of Rp 49,500,000,000 was held on January 5, 2012. Based on the decision of shareholders of PT Pos Logistik Indonesia outside the general meeting of shareholders on January 14, 2013 decided raising capital paid in full and PT Pos Logistik Indonesia amounting to Rp 49.500.000.000 taken entirely by PT Pos Indonesia (Persero). 3. Pension Fund of Pos Indonesia (Dapenpos) PT Pos Indonesia (Persero) has established a separate legal entity which administers the pension fund management activities and payment of pensions under the name of Post Retirement Fund (Dapensos). Its establishment was based on Directors Decree No. 52/Dirut/1998 on April 13, 1998 and was approved by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia through No. Kep-397/KM.17/1998 dated July 27, 1998.

15

478

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1.

UMUM (lanjutan) Informasi tentang Entitas Anak (lanjutan) 3. Dana Pensiun Pos Indonesia (Dapenpos) (lanjutan) Program pensiun PT Pos Indonesia (Persero) sebagai Dana Pensiun Pemberi Kerja menganut Program Pensiun Manfaat Pasti. Dalam program ini, besarnya manfaat pensiun yang akan diterima oleh peserta pada saat pensiun ditentukan berdasarkan rumusan manfaat pensiun terdiri dari variabel masa kerja dan penghasilan dasar pensiun. Sedangkan besarnya iuran pemberi kerja dan jumlah liabilitas aktuaria serta asumsi yang digunakan didasarkan atas perhitungan aktuaris independen. Informasi tentang Entitas Asosiasi Berdasarkan Risalah RUPS PT Pos Indonesia (Persero) No.RIS-41/D3.MBU/2010 tanggal 23 Juni 2010 tentang persetujuan laporan tahunan tahun 2010, PT Valuta Pos telah dihapusbukukan pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan sebesar Rp1.250.000.000.

1.

GENERAL (continued) Subsidiaries Information (continued) 4. Pension Fund (continued) of Pos Indonesia (Dapenpos)

The pension plan of PT Pos Indonesia (Persero), whereas an Employer Retirement Fund adopted Defined Benefit Pension Plan. In this program, the amount of pension benefits to be received by the participants at the time of retirement pension benefits is determined which based on the formula consisting of a variable period of employment and basic retirement income. While the amount of employer contribution and the amount of actuarial liabilities and assumptions used are based on independent actuarial calculation. Associated Company Information Based on Minutes of Meeting of Annual Shareholders General Meeting PT Pos Indonesia (Persero) No. RIS41/D3.MBU/2010 dated June 23, 2010, which is regarding the Approval for 2010 Annual Report, investment in PT Valuta Pos amounting to Rp 1,250,000,000 has been written off from the Companys Consolidated Financial Statements. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Basis of Preparation Financial Statements of the Consolidated

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyusunan Konsolidasian Laporan Keuangan

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK) dan Keputusan Nomor KD.81/DIRUT/111 tentang Kebijakan Akuntansi tanggal 1 Nopember 2011; serta Peraturan Dinas (PD) V dan aturan-aturan tambahan. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif. Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada catatan ini.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK) and Decree No. KD.81/DIRUT/111 on Accounting Policy for November 1, 2011 and Regulation Department (PD) V and additional rules. As disclosed further in the relevant following notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011, both prospectively and retrospectively. The consolidated financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 1 (Revised 2009), Presentation of Financial Statements. The accounting policies in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those followed in the preparation of the Company and Subsidiaries consolidated financial statements for the year ended December 31, 2011, except for the adoption of several PSAKs effective January 1, 2012 as disclosed in the relevant notes herein.

16

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

479

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a. Dasar Penyusunan Konsolidasian (lanjutan) Laporan Keuangan

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a. Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements (continued) The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for the consolidated statements of cash flows and certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts. The consolidated statements of cash flows are prepared based on the indirect method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, which is the company and subsidiaries functional currency. b. Principles of Consolidation The consolidated financial statements include the financial statements of the subsidiaries mentioned in Note 1, in which the Company owns more than 50% share ownership, either directly or indirectly. All significant intercompany accounts and transactions have been eliminated. Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Company obtains control, and continue to be consolidated until the date when such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiary, more than half of the voting power of an entity. Losses within a subsidiary are attributed to the noncontrolling interest (NCI) even if that results in a deficit balance for the NCI. In case of loss of control over a subsidiary, the Company and its Subsidiary: a. derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; b. derecognizes the carrying amount of any NCI;

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep harga historis, kecuali laporan arus kas konsolidasian dan beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak. b. Prinsip - Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anaknya seperti yang disebutkan pada Catatan 1, yang dimiliki oleh Perusahaan dengan kepemilikan saham lebih dari 50%, secara langsung atau tidak langsung. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar Perusahaan, telah dieliminasi. Entitas-entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas-entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perusahaan dan Entitas Anak: a. menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; b. menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;

17

480

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Prinsip - Prinsip Konsolidasian (lanjutan) c. menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Principles of Consolidation (continued) c. derecognizes the cumulative differences, recorded in equity, if any; translation

d. mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; e. mengakui wajarnya; f. setiap sisa investasi pada nilai

d. recognizes the fair value of the consideration received; e. recognizes the fair value of any investment retained; f. recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and

mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian sebagai laba rugi; dan

g. mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan, secara langsung maupun tidak langsung, pada Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. c. Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK No. 55 (Revisi 2011) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK No. 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. PSAK No. 55 (2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, mengatur prinsipprinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan. PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.

g. reclassifies the parents share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate. NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiary not attributable directly or indirectly to the Company, which are presented in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owner of the parent entity. c. Financial Assets and Liabilities The Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 50 (Revised 2010) Financial Instruments: Presentation, PSAK No. 55 (Revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement and PSAK No. 60 Financial Instruments: Disclosures. These revised PSAKs have been applied prospectively. PSAK No. 50 (Revised 2010) Financial Instruments: Presentation, establishes the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities. PSAK No. 55 (Revised 2011) Financial Instruments: Recognition and Measurement, establishes principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. PSAK No. 60 Financial Instruments: Disclosures, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.

18

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

481

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Penerapan PSAK 60 memiliki dampak pada pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. (i) Klasifikasi Aset Keuangan Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan tersedia untuk dijual, jika sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal. Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, pendapatan yang masih harus diterima, piutang layanan usaha dan piutang pegawai diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, dan investasi surat berharga diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, jika sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, pinjaman bank jangka pendek, utang lainlain, provisi jangka pendek dan pinjaman bank jangka panjang yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. (ii) Pengakuan dan pengukuran Aset Keuangan Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial Assets and Liabilities (continued) The adoption of PSAK No. 60 has an impact on the disclosures in the consolidated financial statements. (i) Classification Financial Assets Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held to maturity investments or available for sale financial assets, as appropriate. The Company and Subsidiaries determine the classification of their financial assets at initial recognition. The Company and Subsidiaries financial assets consist of cash and cash equivalent, trade receivables, accrued income, accounts receivable from business services and employee receivables classified as loans and receivables, and investments in securities classified as available for sale financial asset. Financial Liabilities Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss or financial liabilities measured at amortized cost, as appropriate. The Company and Subsidiaries determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. The Company and Subsidiaries financial liabilities consist of trade payables, accrued expenses, short-term bank loans, other payables, short-term provision and long-term bank loans classified as financial liabilities measured at amortized cost. (ii) Recognition and Measurement Financial Assets Financial assets are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.

19

482

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (ii) Pengakuan dan pengukuran (lanjutan) Aset Keuangan (lanjutan) Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saat Perusahaan dan Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku dipasar. Pinjaman yang diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensive ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi. Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual selanjutnya diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui sebagai laba rugi komprehensif lain dalam cadangan nilai wajar sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya, pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui dalam pendapatan operasional lainnya, atau terjadi penurunan nilai, pada saat kerugian kumulatif direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam biaya keuangan dan dihapus dari cadangan nilai wajar.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial Assets and Liabilities (continued) (ii) Recognition and Measurement (continued) Financial Assets (continued) All regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date - the date that the Company and Subsidiaries commit to purchase or sell the asset. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the period generally established by regulation or convention in the marketplace concerned. Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method, except for those assets in which the interest calculation is not material. Gains or losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the financial assets are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. Available for Sale Financial Assets Available for sale financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available for sale or are not classified in any of the other three categories. After initial measurement, available for sale financial assets are subsequently measured at fair value with unrealized gains or losses recognized as other comprehensive income in the fair value reserve until the investment is derecognized, at which time the cumulative gain or loss is recognized in other operating income, or determined to be impaired, at which time the cumulative loss is reclassified to profit or loss in finance costs and removed from the fair value reserve.

20

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

483

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (ii) Pengakuan dan pengukuran Aset Keuangan (lanjutan) Aset keuangan tersedia untuk dijual (lanjutan) Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi aset keuangan tersedia untuk dijual apakah kemampuan dan niat untuk menjualnya dalam waktu dekat masih sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak tidak mampu untuk memperdagangan aset keuangan karena pasar tidak aktif dan niat manajemen untuk melakukannya secara signifikan berubahan di masa mendatang, Perusahaan dapat memilih untuk mereklasifikasi aset keuangan dalam kondisi yang jarang terjadi. Reklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan piutang diperbolehkan ketika aset keuangan memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Perusahaan dan Entitas Anak memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki aset-aset di masa mendatang atau sampai jatuh tempo. Reklasifikasi ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo hanya diperbolehkan ketika entitas memiliki kemampuan dan berkeinginan untuk menahan aset keuangan sedemikian rupa Untuk aset keuangan direklasifikasi keluar dari asset keuangan tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian sebelumnya atas aset tersebut yang telah diakui dalam ekuitas diamortisasi ke laporan laba rugi selama sisa umur dari investasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Selisih antara biaya perolehan diamortisasi baru dan arus kas yang diharapkan juga diamortisasi selama sisa umur aset dengan menggunakan suku bunga efektif. Jika selanjutnya terjadi penurunan nilai aset, maka jumlah yang dicatat dalam akun ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakui pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam Beban keuangan dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial Assets and Liabilities (continued) (ii) Recognition and Measurement Financial Assets (continued) Available for sale financial assets (continued) The Company and Subsidiaries evaluates its available for sale financial assets whether the ability and intention to sell them in the near term is still appropriate. When the Company and Subsidiaries are unable to trade these financial assets due to inactive markets and managements intention to do so significantly changes in the foreseeable future, the Company may elect to reclassify these financial assets in rare circumstances. Reclassification to loans and receivables is permitted when the financial assets meet the definition of loans and receivables and the Company and Subsidiaries has the intent and ability to hold these assets for the foreseeable future or until maturity. Reclassification to the held to maturity category is permitted only when the entity has the ability and intention to hold the financial asset accordingly.

For a financial asset reclassified out of the available for sale category, any previous gain or loss on that asset that has been recognized in equity is amortized to profit or loss over the remaining life of the investment using the effective interest rate. Any difference between the new amortized cost and the expected cash flows is also amortized over the remaining life of the asset using the effective interest rate. If the asset is subsequently determined to be impaired, then the amount recorded in equity is reclassified to profit or loss. Financial Liabilities Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs. Financial liabilities measured at amortized cost are initially stated at fair value less directly attributable transaction costs and are subsequently measured at amortized cost, using the effective interest rate method unless the effect of discounting would be immaterial, in which case they are stated at cost. The related interest expense is recognized within Interest Expense in the consolidated statements of comprehensive income. Gains and losses are recognized in the profit or loss when the financial liabilities are derecognized as well as through the amortization process.

21

484

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (iii) Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. (iv) Nilai Wajar Dari Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksitransaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arms length market transactions); referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain. (v) Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. (vi) Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial Assets and Liabilities (continued) (iii) Offsetting of Financial Instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal rights to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. (iv) Fair Value of Financial Instruments The fair values of financial instruments that are actively traded in organized financial markets, if any, are determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arms length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.

(v)

Amortized Cost of Financial Instruments Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

(vi) Impairment of Financial Assets The Company and Subsidiaries assess at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and Subsidiaries first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

22

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

485

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (vi) Penurunan Nilai Aset Keuangan Jika Perusahaan dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan dan Entitas Anak. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi. (vii) Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan dan Entitas Anak mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Perusahaan dan Entitas Anak telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan dan Entitas Anak tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial Assets and Liabilities (continued) (vi) Impairment of Financial Assets If the group determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a the group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company and Subsidiaries. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss. (vii) Derecognition Financial Assets The Company and Subsidiaries derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the groups have transferred its rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a pass through arrangement; and either (a) the groups have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the groups have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.

23

486

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) (vii) Penghentian Pengakuan (lanjutan) Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak jika: 1. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan dan Entitas Anak; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan dan Entitas Anak yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan dan Entitas Anak; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan Entitas Anak; 2. pihak yang berelasi dengan Perusahaan Entitas Anak; 3. suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan dan Entitas Anak sebagai venturer; 4. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan dan Entitas Anak atau induk; 5. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); 6. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau 7. suatu pihak adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan Entitas Anak atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan Entitas Anak. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial Assets and Liabilities (continued) (vii) Derecognition (continued) Financial Liability A financial liability is derecognized when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expired. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the profit or loss. d. Transactions with related parties A party is considered to be related to the Company and Subsidiaries if: 1. directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control with, the Company and Subsidiaries; (ii) has an interest in the Company and Subsidiaries that gives it significant influence over the Company and Subsidiaries; or;(iii) has joint control over the Company and Subsidiaries; 2. the party is an associate of the Company and Subsidiaries; 3. the party is a joint venture in which the Company and Subsidiaries are venturers; 4. the party is a member of the key management personnel of the Company and Subsidiaries or their parent; 5. the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d); 6. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or 7. the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Company and Subsidiaries, or of any entity that is a related party of the Company and Subsidiaries. The transactions are made based on term agreed by the parties such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.

24

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

487

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan) Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. e. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian terdiri dari kas ditangan dan bank dan deposito jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang. Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas terdiri dari kas dan deposito jangka pendek seperti dijelaskan di atas, setelah dikurangi saldo cerukan. f. Persediaan Perusahaan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), Persediaan. Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama, keluar pertama (first-in, first-out method). Penyisihan untuk persediaan usang dan/atau penurunan nilai persediaan, ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal, dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. g. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar dimuka diamortisasi dan dibebankan pada beban usaha selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight- line method). h. Aset Tetap Efektif 1 Januari, 2012, Perusahaan dan Entitas anak menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap. Revisi PSAK No.16 ini juga mengatur akuntansi tanah sehingga PSAK ini juga mencabut PSAK No. 47, Akuntansi Tanah, ISAK No. 25 yang juga berlaku efektif pada tanggal yang sama, memberikan pedoman lebih lanjut mengenai perlakuan beberapa hak atas tanah di Indonesia berserta biaya terkait. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Transactions with related parties (continued) All material transactions and balances with related parties are disclosed in notes to the consolidated financial statements. e. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents in the consolidated statements of financial position comprise cash on hand and in banks and short - term deposits with a maturity of three months or less. For the purpose of the consolidated statement cash flows, cash and cash equivalents consist of cash and short-term deposits as defined above, net of outstanding bank overdrafts. f. Inventories The Company and Subsidiaries applied PSAK No. 14 (Revised 2008), Inventory. Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost of inventories is determined using first-in first-out method. Allowance for inventory obsolescence and decline in the value of inventories are provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale. g. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized and change to operating expense over the beneficial periods benefited using the straight line method. h. Fixed Assets Effective January 1, 2012, the Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 16 (Revised 2011), Fixed Assets. The revised PSAK No. 16 also prescribes accounting for land and therefore, it also revoked PSAK No. 47, Accounting the Land . ISAK No. 25 Land Rights which was effective on the same date, provides further guidances related to the treatments of certain landrights in Indonesia and the related costs. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.

25

488

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Aset Tetap (lanjutan) Perusahaan dan Entitas anak memilih menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya, sehingga nilai buku aset tetap, merupakan harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Pengakuan dan Penilaian Aset Tetap sebagai berikut: Aset tetap bangunan Kelompok bangunan meliputi bangunan permanen yang dibangun sesuai standar Perusahaan masa manfaat ekonomis ditetapkan selama 20 tahun. Aset tetap bukan bangunan 1. Kelompok 1 : Harta yang dapat disusutkan dan tidak termasuk kelompok bangunan yang mempunyai masa manfaat tidak lebih dari empat tahun. 2. Kelompok 2 : Harta yang dapat disusutkan dan tidak termasuk kelompok bangunan yang mempunyai masa manfaat lebih dari empat tahun dan tidak lebih dari delapan tahun. 3. Kelompok 3 : Harta yang dapat disusutkan dan tidak termasuk kelompok bangunan yang mempunyai masa manfaat lebih dari delapan tahun dan tidak lebih dari enam belas tahun. 4. Kelompok 4 : Harta yang dapat disusutkan dan tidak termasuk kelompok bangunan yang mempunyai masa manfaat lebih dari enam belas tahun dan tidak lebih dari dua puluh tahun. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Biaya penggantian komponen suatu aset dan biaya inspeksi yang signifikan diakui dalam jumlah tercatat aset jika memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadinya dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Sehubungan dengan ISAK No. 25, hak atas tanah, termasuk biaya pengurusan legal hak yang timbul pada awal perolehan hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pembaharuan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi selama periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Fixed Assets (continued) The Company and Subsidiaries have chosen cost model as the accounting policy for their fixed assets, so the book value of fixed assets is the acquisition cost less accumulated depreciation and any impairment losses. Recognition and valuation of fixed assets are as follows: Building Buildings include permanent buildings built according to the Company and Subsidiaries standards which have useful lives of 20 years. Non building 1. Group 1 : Depreciable and has a useful life not more than four years. 2. Group 2 : Depreciable and has a useful life more than four years and but not more than eight years. 3. Group 3 : Depreciable and has a useful life more than eight years and but not more than sixteen years. 4. Group 4 : Depreciable and has a useful life more than sixteen years and but not more than twenty years. The cost of maintenance and repairs is charged to income as incurred. Significant cost of replacing part of assets and major inspection cost are recognized in the carrying amount of the assets if the recognition criteria are met. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statements of comprehensive income. In accordance with ISAK No. 25, landrights including the legal costs incurred at initial acquisition of landrights, are capitalized as past of the cost of the land and not amortized. Specific costs associated with the renewel or extension of land titles are deferred and amortized over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever is shorter.

26

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

489

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i. Aset Tetap (lanjutan) Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pembangunan, biaya pegawai langsung, biaya tidak langsung dan biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Nilai residu, estimasi masa manfaat dan metode penyusustan direview dan disesuaikan, setiap akhir tahun, bila diperlukan. j. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan dan Entitas Anak membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. k. Properti Investasi Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas anak menerapkan PSAK No. 13 (Revisi 2011), Properti Investasi. PSAK revisi ini mengatur pengakuan, pengukuran dan pengungkapan properti investasi yang meliputi pengukuran properti investasi yang diakui dalam akun sewa dicatat sebagai sewa pembiayaan dan pengukuran dalam laporan keuangan lessor atas properti investasi yang disediakan kepada lessee sebagai sewa operasi. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i. Fixed Assets (continued) Construction in progress are stated at cost. The acquisition cost includes construction cost, direct personnel costs, indirect costs and borrowing costs incurred during the construction period arising from the debt used for construction of the asset. The accumulated costs will be transferred to each related fixed asset at the time those are completed and ready for use.

The residual values, estimated useful lives, and depreciation method are reviewed and adjusted, at year end, if necessary. j. Impairment of Non-Financial Assets The Company and Subsidiaries assess at the end of each reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Company and Subsidiaries make an estimate of the assets recoverable amount. k. Investment Properties Effective January 1, 2012, the Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 13 (Revised 2011), Investment Property. The revised PSAK prescribes the recognition, measurement and disclosure of investment property which includes the measurement in a lessee's financial statements of investment property interests held under a lease accounted for as a finance lease and to the measurement in a lessor's financial statements of investment property provided to a lessee under an operating lease. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements. Investment properties are stated at cost including transaction cost less accumulated depreciation and impairment loss, if any, except for land which is not depreciated. Such cost includes the cost of replacing part of the investment properties, if the recognition criteria are met, and excludes the daily expenses on their usage. The Company and Subsidiaries investment properties consist of land, buildings, and infrastructure, which are held to earn rentals or for capital appreciation or both, and not to be used in the production or supply of goods or services for administrative purposes or sale in the daily business activities. Depreciation of buildings and improvements is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of assets which is 20 years.

Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi. Properti Investasi Perusahaan terdiri dari tanah, bangunan, dan prasarana, yang dikuasai Perusahaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administrasi atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Penyusutan bangunan dan prasarana dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset adalah 20 tahun.

27

490

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k. Properti Investasi (lanjutan) Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual. l. Aset Tidak Berwujud Aset tidak berwujud yang diperoleh secara terpisah diukur pada pengakuan awal pada biaya. Biaya aset tidak berwujud yang diperoleh dalam penggabungan usaha adalah nilai wajar pada tanggal akuisisi. Setelah pengakuan awal, aset tidak berwujud dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi akumulasi amortisasi dan akumulasi penurunan nilai, jika ada. Secara internal dihasilkan aset ingtangible, termasuk biaya pengembangan dikapitalisasi, tidak dikapitalisasi dan pengeluaran tercermin dalam laporan laba rugi pada tahun di mana pengeluaran tersebut terjadi. Masa manfaat dari aset tidak berwujud dinilai sebagai baik terbatas atau terbatas. Aset tidak berwujud dengan kehidupan terbatas diamortisasi selama masa manfaat ekonomis dan dinilai untuk penurunan nilai apabila terdapat indikasi bahwa aset tidak berwujud mungkin terganggu. Periode amortisasi dan metode amortisasi untuk aset tidak berwujud dengan umur manfaat yang terbatas ditinjau setidaknya pada setiap akhir periode pelaporan. Perubahan masa manfaat yang diharapkan atau pola yang diharapkan dari konsumsi manfaat ekonomi masa depan yang aset tersebut dicatat dengan mengubah periode amortisasi atau metode, yang sesuai, dan diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi. Biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset tidak berwujud amortisasi kategori. Aset tidak berwujud dengan masa manfaat terbatas tidak diamortisasi, tetapi diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya, baik secara individual maupun pada tingkat unit penghasil kas. Penilaian kehidupan terbatas ditinjau setiap tahun untuk menentukan apakah kehidupan terbatas terus menjadi supportable. Jika tidak, perubahan masa manfaat dari tak terbatas untuk terbatas dibuat secara prospektif.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k. Investment Properties (continued) An investment property should be derecognized upon disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from its disposal. Gains or losses arising from the retirement or disposal of an investment property is credited or charged to operations in the year the asset is derecognized. Transfers to investment properties should be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by the end of owner-occupation, commencement of an operating lease to another party or end of construction or development. Transfers from investment properties should be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by the commencement of owneroccupation or commencement of development with a view to sell. l. Intangible assets Intangible assets acquired separately are measured on initial recognition at cost. The cost of intangible assets acquired in a business combination is its fair value as at the date of acquisition. Following initial recognition, intangible assets are carried at cost less any accumulated amortization and accumulated impairment losses, if any. Internally generated ingtangible assets, excluding capitalized development cost, are not capitalized and expenditure is reflected in profit or loss in the year in which the expenditure is incurred. The useful lives of intangible assets are assessed as either finite or indefinite. Intangible assets with finite lives are amortized over the useful economic life and assessed for impairment whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired. The amortization period and the amortization method for an intangible asset with a finite useful life is reviewed at least at the end of each reporting period. Changes in the expected useful life or the expected pattern of consumption of future economic benefits embodied in the asset is accounted for by changing the amotization period or method, as appropriate, and are treated as changes in accounting estimates. The amortization on intangible assets with finite lives is recognized in profit or loss in the expense category consistent with the function of the intangible assets. Intangible assets with indefinite useful lives are not amortized, but are tested for impairment annually, either individually or at the cash-generating unit level. The assessment of indefinite life is reviewed annually to determine whether the indefinite life continues to be supportable. If not, the change in useful life from indefinite to finite is made on a prospective basis.

28

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

491

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l. Aset Tidak Berwujud (lanjutan) Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tidak berwujud diukur sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset dan diakui dalam laporan laba rugi ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya. m. Provisi Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Jika Perusahaan mengharapkan sebagian atau seluruh provisi diganti, maka penggantian tersebut diakui sebagai aset yang terpisah tetapi hanya pada saat timbul keyakinan pengantian pasti diterima. Beban yang terkait dengan provisi disajikan secara neto setelah dikurangi jumlah yang diakui sebagai penggantiannya. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, maka provisi dibatalkan. n. Pembagian Laba Sesuai dengan Akta Pendirian/Anggaran Dasar Perusahaan Nomor 117, pembagian laba bersih setelah pajak dipergunakan untuk Cadangan, Dividen, Tantiem dan Bina Lingkungan (prosentasenya ditetapkan tiap tahun dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). o. Pengakuan Pendapatan dan Beban (i) Pendapatan diakui sebesar nilai bruto, dicatat pada saat kemungkinan besar manfaat ekonomi akan diterima dan dapat diukur secara andal. Sebelum dikeluarkannya nota dinas dari Direktur Operasi No. 131/Dirop/0108, potongan pendapatan merupakan pengurang atas pendapatan Perusahaan, dan per 1 Maret 2008 Perusahaan tidak lagi memberlakukan kebijakan potongan pendapatan untuk bisnis komunikasi bagi pelanggan korporat customize (perlakuan khusus), sedangkan khusus untuk depot dan agen pos masih berlaku. Biaya/beban (kecuali penyusutan, amortisasi dan penyisihan), diakui pada saat terjadinya transaksi sebesar kas yang akan dan telah dikeluarkan atau sebesar harga barang dan atau jasa yang dikonsumsi.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l. Intangible assets (continued) Gains or losses arising from derecognition of an intangible asset are measured as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset and are recognized in profit or loss when the asset is derecognized. m. Provision Provisions are recognized when the Company and Subsidiaries have a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. Where the Company and Subsidiaries expect some or all of a provision to be reimbursed, the reimbursement is recognized as a separate asset but only when the reimbursement is virtually certain. The expense relating to any provision is presented in the profit or loss net of any reimbursement. Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.

n. Profit Sharing According to the Articles of Association through Deed No. 117, share of net profit after tax is used for Reserves, Dividends, Tantiem and Community Development (percentage set each year in the General Meeting of Shareholders (AGM)). o. Revenue and Expenses Recognition (i) Revenue is recognized at gross value, recorded at the time when economic benefits are likely will be accepted and can be measured reliably. Prior to the issuance of a memorandum from the Director of Operations No official. 131/Dirop/0108, discount is deducted from the Companys income, and as of March 1, 2008 the Company is no longer apply the policy of discount of income for business communication for corporate customers customized (special treatment), while specific to the postal booth and agents are still valid. Costs / expenses (excluding depreciation, amortization and provisions), are recognized when the transactions are for cash that will be and have been issued or for the price of goods or services consumed.

(ii)

(ii)

29

492

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) (iii) Biaya penyusutan, amortisasi dan penyisihan diakui secara periodik sebesar harga perolehan atau penurunan manfaat ekonomis atau kemungkinan tidak tertagihnya piutang pada periode berjalan. Sesuai dengan PSAK No. 23 tentang Pendapatan, Perusahaan mengakui dana penggantian penugasan Liabilitas Pelayanan Umum (KPU) sebagai pendapatan karena berkaitan dengan penggantian atas kegiatan jasa yang telah diberikan oleh Perusahaan, walaupun yang memberikan adalah pemegang saham (Pemerintah RI). Pemberian dana penggantian penugasan KPU tersebut sebagai subsidi (kompensasi) atas kegiatan pemberian jasa yang telah diberikan Perusahaan kepada masyarakat di daerah terpencil. Sesuai dengan PSAK No. 23 tentang Pendapatan, transaksi penerimaan dana bantuan Universal Post Union (UPU) dalam rangka program QSF-UPU berkaitan juga dengan peningkatan pelayanan pos internasional oleh Perusahaan sebagai anggota dari UPU dan APPU yang wajib memberikan layanan universal dengan mutu kepuasan kebutuhan pelanggan yang sesuai dengan standar organisasi, maka Perusahaan menyajikan transaksi ini sebagai pendapatan dari pos internasional.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o. Revenue and Expenses Recognition (continued) (iii) Depreciation, amortization and provision for periodic recognized at cost or decrease in economic benefits or the possibility of uncollectible accounts receivable in the current period. According to PSAK No. 23 of Revenue, the Company recognized a liability fund replacement of the assignment of General Services (KPU) as revenue as reimbursement for activities related to services that have been granted by the Company, although it given by the shareholder (Government of Republic of Indonesia). Replacement funding of assignment of KPU as subsidy (compensation) for the function of providing services that the Company has been awarded to communities in remote areas. According to PSAK No. 23 on revenue, transaction revenue grants of Universal Post Union (UPU) in order to program QSF-UPU is also associated with an increase in international postal services by the Company as a member of the UPU and Appu are obliged to provide universal service satisfaction with the quality of customer needs in accordance with organizational standards , the Company presents these transactions as revenue from international mail.

(iv)

(iv)

(v)

(v)

p.

Pajak Penghasilan Efektif 1 January 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK Nomor 46 (Revisi 2011), "Akuntansi Pajak Penghasilan". PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan masa depan pemulihan di masa depan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan transaksi dan peristiwa lainnya periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan PSAK revisi mengatakan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Beban pajak tahun berjalan dicadangkan berdasarkan pada estimasi penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer antara pencatatan komersial dan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa yang akan datang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.

p. Income Tax Effective January 1, 2012, the Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 46 (Revised 2011), Accounting for Income Taxes. The revised PSAK prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statement of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the consolidated financial statements. The adoption of the said revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements. Current income tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at th end of each of reporting period. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.

30

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

493

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p. Pajak Penghasilan (lanjutan) Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, yaitu dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah diberlakukan atau yang secara substansial telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Perubahaan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahaan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Nilai tercatat aset pajak tangguhan harus ditinjau kembali pada akhir periode pelaporan. Perusahaan dan Entitas Anak harus menurunkan nilai tercatat apabila laba fiskal tidak mungkin memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan. Penyesuaian terhadap liabilitas pajak dicatat pada saat menerima surat ketetapan pajak atau, jika dilakukan naik banding, pada saat hasil banding diputuskan. q. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No 10 (Revisi 2011), "Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing". PSAK revisi mengatur bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan. Setiap entitas mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsional. PSAK revisi ini telah diterapkan secara retrospektif dan penerapan yang memiliki dampak yang tidak signifikan terhadap laporan keuangan. Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku, sesuai publikasi terakhir oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, adalah sebagai berikut: 2012 1 Dolar Amerika Serikat (US$) 1 Euro Eropa (EUR) 1 Poundsterling Inggris (GBP) 1 Dolar Singapura (SGD) 9.670,00 12.809,86 15.578,86 7.907,12

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p. Income Tax (continued) Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantially enacted at the end of the reporting period. The change of the carrying value of deferred tax assets and liabilities caused by the change of tax rates is charged to the current year, except for transactions that previously had been charged or credited directly to equity. The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each the end of each reporting period. The Company and Subsidiaries shall reduce the carrying value if there will be no sufficient taxable income against all or part of deferred tax assets can be utilized. Adjustments to tax liabilities are recorded at the time of receiving tax assessment or, if appeal, when the appeal was decided. q. Foreign Currency Transactions and Balances Effective January 1, 2012, the Company adopted PSAK No. 10 (Revised 2011), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates. The revised PSAK prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency. Each entity considers the primary indicators and other indicators in determining its functional currency. This revised PSAK has been applied retrospectively and the adoption of which has no significant impact on the financial statements. Transactions involving foreign currencies are recorded at the exchange rates prevailing at the time the transactions are made. At the end of the reporting period, monetary assets and liabilities are adjusted to describe the last exchange rate which was published by Bank Indonesia on the current year. The resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year. The exchange rates used as of December 31, 2012 and 2011 were as follows: 2011 9.068,00 11.738,99 13.969,27 6.974,33 United Sates Dollar 1 (USD) European Euro1 (EUR) Gb Poundsterling 1 (GBP) Singapore Dollar 1 (SGD)

31

494

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) r. Imbalan Kerja Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), "Imbalan Kerja". PSAK No. 24 (Revisi 2010) memberikan pedoman untuk perhitungan dan tambahan pengungkapan atas imbalan kerja dengan beberapa ketentuan transisi. Ini memberikan pilihan bagi pengakuan keuntungan atau kerugian aktuaria selain menggunakan pendekatan koridor, yaitu, pengakuan langsung dari keuntungan atau kerugian aktuaria pada periode dimana keuntungan atau kerugian terjadi sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lainnya. Penerapan PSAK No 24 (Revisi 2010) tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk pengungkapan yang diperlukan. Perusahaan dan Entitas Anak memilih untuk mempertahankan kebijakan yang ada untuk mengenali keuntungan atau kerugian aktuaria, yang menggunakan pendekatan koridor. Perusahaan saat ini memberikan imbalan kerja dengan mengikutsertakan karyawan dalam program dana pensiun yang dikelola oleh Dana Pensiun PT Pos Indonesia (Persero). Perusahaan dan Entitas Anak telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 24 (Revisi 2010) tentang Imbalan Kerja. Imbalan kerja diakui sebagai beban sesuai dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan. Imbalan pasca kerja manfaat pasti dihitung dengan menggunakan asumsi aktuaria berdasarkan metode Projected Unit Credit. Metode ini menghitung beban pasca kerja atas jasa yang diberikan karyawan pada tanggal penilaian dengan memperhitungkan asumsi aktuaria diantaranya yaitu tingkat suku bunga, perkiraan pertumbuhan gaji dan estimasi tingkat pengembalian aset dana pensiun. Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuaria. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuaria ini melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada penghasilan atau beban selama rata-rata sisa masa kerja para karyawan yang bersangkutan. Perusahaan dan Entitas Anak harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan Undang-undang No.13/2003 tentang "Ketenagakerjaan" (UU Ketenagakerjaan). Program pensiun Perusahaan dan Entitas Anak berdasarkan perhitungan imbalan pensiun yang dilakukan oleh aktuaris yang menunjukkan bahwa perkiraan imbalan yang disediakan oleh program pensiun Perusahaan dan Entitas Anak akan melebihi imbalan pensiun minimal yang ditentukan oleh UU Ketenagakerjaan.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r. Employee Benefits Effective January 1, 2012, the Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 24 (Revised 2010), Employee Benefits. PSAK No. 24 (Revised 2010) provides guidance for the calculation and additional disclosures for employee benefits with some transitional provisions. It provides an option for recognition of actuarial gains or losses in addition to using the corridor approach, that is, the immediate recognition of actuarial gains or losses in the period in which such gains or losses occur as part of other comprehensive income. The adoption of PSAK No. 24 (Revised 2010) did not have significant impact on the consolidated financial statements, except for the required disclosures. The Companyand Subsidiaries chose to retain the existing policy for recognizing actuarial gains or losses, which is using the corridor approach. The Company and Subsidiaries are currently providing employee benefits to include employees in pension plans where in the pension fund is being managed by PT Pos Indonesia (Persero). The Company and Subsidiaries have applied PSAK No.24 (Revised 2010), "Employee Benefits". Employee benefits are recognized as an expense in accordance with the service that has been given by the employee. Defined benefit post-employment benefits is calculated using actuarial assumptions based on the Projected Unit Credit. This method calculates the postemployment expenses for services provided by employees at the date of assessment take into account the actuarial assumptions that include interest rates, wage growth estimates and the estimated rate of return on pension fund assets. Actuarial gain and loss arising from adjustments made based on experience and changes in actuarial assumptions. If the amount of actuarial gain or loss exceed 10% of present value of defined benefit liability or 10% of fair value of plan assets, the excess is charged or credited to income or expense over the average remaining service lives of the related employees. The Company and subsidiaries shall provide a minimum pension benefits in accordance with Law No.13/2003 on "Employment" (Labor Law). The Company and Subsidiaries pension plans is based on the calculation of pension benefits by an independent actuary that the expected benefits provided by a pension plan of the Company and Subsidiaries will exceed the minimum pension benefits determined by the Labor Law.

32

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

495

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3.

PENGGUNAAN ASUMSI Pertimbangan

PERTIMBANGAN,

ESTIMASI

DAN

3.

USE OF JUDGMENTS, ASSUMPTIONS Judgments

ESTIMATES

AND

Penyusunan laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan. Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan Entitas Anak. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan nilai piutang. Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan dan Entitas Anak sebelum penyisihan kerugian untuk penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 368.264.578.128 dan Rp 365.256.689.214 (Catatan 7). Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The preparation of the Company and Subsidiariess consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods. The following judgments are made by management in the process of applying the Company and Subsidiaries accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements. Classification of Financial Assets and Financial liabilities The Company and Subsidiaries determine the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No.55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company and Subsidiaries accounting policies. Allowance for Impairment of Trade Receivables The Company and Subsdiaries evaluate specific accounts where they have information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company and Subsidiaries use judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of their relationship with the customer and the customers current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company and Subsidiaries expect to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables. The carrying amount of the Company and Subsidiaries trade receivables before allowance for impairment losses as of December 31, 2012 and 2011 are Rp 368,264,578,128 and Rp 365,256,689,214, respectively (Note 7). Estimates and Assumptions The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Company and Subsidiaries based their assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company and Subsidiaries. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

33

496

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3.

SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Imbalan Kerja Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan Entitas Anak bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan liabilitas atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan.

3.

SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued) Estimates and Assumptions (continued) Employee Benefits The determination of the Company and Subsidiaries obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on their selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company and Subsidiariess assumptions are recognized immediately in the profit or loss as and when they occurred. While the Company and Subsidiaries believe that their assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company and Subsidiaries actual experiences or significant changes in the Company and Subsidiaries assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. Depreciation of Fixed Assets The costs of fixed assets are depreciated on a straightline basis over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be 4-20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company and Subsidiaries conduct their businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. Income Tax Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company and Subsidiaries recognize liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Deferred Tax Assets Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences, to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of the future taxable profits together with future tax planning strategies.

34

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

497

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

4.

DANA PENGGANTIAN PENUGASAN KEWAJIBAN PELAYANAN UMUM (KPU) PUBLIC SERVICE OBLIGATION (PSO) Dalam tahun 2012 dan 2011, Perusahaan telah memperoleh kompensasi (subsidi) dari Pemerintah atas Pelaksanaan Liabilitas Pelayanan Umum (KPU) Pos. Berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), besarnya dana KPU Pos untuk tahun anggaran 2012 dan tahun anggaran 2011 adalah sebagai berikut: Tahun/ Year 2012 2011 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran/ DIPA No. 0156/999-07.1.03/00/2012 No. 816/DJPT.2/KOMINFO/12/2010

4.

FUND REIMBURSEMENT OF PUBLIC OBLIGATION (PSO) ASSIGNMENT

SERVICE

In 2012 and 2011, the Company obtained compensation (subsidy) from the Government for the Implementation of the Public Service Obligation (PSO) of Postal. Based on the Letter of Approval Form Budget Implementation (DIPA), the amount of PSO funds for the fiscal year 2012 and 2011 are as follows: Tanggal/ Date 3 Mei 2012 / May 3, 2012 13 Desember 2010 / December 13, 2010 Jumlah/ Amounts 272.465.000.000 256.944.900.000

Pembayaran dana KPU tersebut oleh Pemerintah kepada PT Pos Indonesia (Persero) dilakukan secara bertahap per triwulan. Rincian penerimaan dana KPU tahun 2012 tersebut adalah sebagai berikut: Uraian/ Description Triwulan/Quarter I/2012 Triwulan/Quarter II/2012 Triwulan/Quarter III/2012 Triwulan/Quarter IV/2012 Tanggal Penerimaan/ Date of Receipt

Payment of PSO funds by the Government to PT Pos Indonesia (Persero) is performed quarterly. Details of receipts of PSO funds in 2012 are as follows: Jumlah/ Amounts 74.570.000.000 61.662.500.000 74.570.000.000 61.662.500.000 272.465.000.000

10 Juli 2012 / July 10, 2012 11 September 2012 / September 11, 2012 23 Nopember 2012 / November 23, 2012 20 Februari 2013 / February 20, 2013 Jumlah/ Total

Sisa dana KPU triwulan IV/2012 sebesar Rp 61.662.500.000 tercatat dalam pendapatan yang masih harus diterima per 31 Desember 2012 (lihat catatan No. 8). Rincian penerimaan dana KPU tahun 2011 tesebut adalah tersebut adalah sebagai berikut: Uraian/ Description Triwulan/Quarter I/2011 Triwulan/Quarter II/2011 Triwulan/Quarter III/2011 Triwulan/Quarter IV/2011 Tanggal Penerimaan/ Date of Receipt

The Remaining PSO funds for Quarter IV of 2012 amounting to Rp 61,662,500,000 was recorded as accrued income as of December 31, 2012 (Note 8). Details of receipts of PSO funds in 2011 are as follows: Jumlah/ Amounts 64.260.500.000 64.260.500.000 64.163.400.000 64.260.500.000 256.944.900.000

13 Juli 2011/ July 13, 2011 26 Agustus 2011/ August 26, 2011 23 Nopember 2011/ November 23, 2011 16 Pebruari 2012/ February 16, 2012 Jumlah/ Total

Sisa dana KPU triwulan IV/2011 sebesar Rp 64.260.500.000 tercatat dalam pendapatan yang masih harus diterima per 31 Desember 2011 (lihat catatan No.8). Dasar perhitungan untuk pengajuan atas penerimaan dana KPU tersebut adalah dengan menghitung dan menghimpun seluruh kerugian dari kantor-kantor pos terpencil.

The Remaining PSO funds for Quarter IV of 2011 amounting to Rp 64,260,500,000 was recorded as accrued income as of December 31, 2011 (Note 8). The fundamental calculation for the proposal of the acceptance of PSO funds is to calculate and gather all the losses from remote post offices.

35

498

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

5.

KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 2012 Kas Rupiah Bank Rupiah Pihak ketiga PT Bank Mega Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Saudara PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Syariah PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Artha Graha Tbk PT Bank Muamalat Tbk PT Bank Central Asia Tbk Bank lainnya 432.104.401.240

5.

CASH AND CASH EQUIVALENTS This account consists of: 2011 313.472.991.078 Cash on hand Rupiah Cash in banks Rupiah Third parties PT Bank Mega Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Saudara PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Syariah PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Artha Graha Tbk PT Bank Muamalat Tbk PT Bank Central Asia Tbk Others Banks

327.529.968.418 142.335.263.497 104.659.981.606 90.244.771.183 70.038.753.873 62.332.179.837 15.571.869.091 12.902.272.449 8.848.620.624 2.105.878.019 1.396.524.607 978.725.465 5.498.974.565 844.443.783.234

307.407.555.534 128.815.329.298 174.720.412.387 91.455.594.459 196.324.186.871 49.558.673.884 12.160.338.736 51.941.345.051 410.324.075 2.104.503.229 1.857.363.583 1.537.397.485 1.018.293.024.592

Pihak berelasi dengan Pemerintah (Catatan 29) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Bukopin Tbk Bank Indonesia

757.602.040.035 413.338.566.311 150.525.075.444 126.123.128.672 67.645.638.276 624.016.657 5.588.089 1.515.864.053.484 2.360.307.836.718

574.433.191.873 267.448.545.574 147.363.832.338 25.213.622.708 55.965.369.683 10.502.822.290 71.834.937 1.080.999.219.403 2.099.292.243.995

Government Related parties (Note 29) PT Bank Mandiri (Persero)Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Bukopin Tbk Bank Indonesia

Valuta Asing Pihak berelasi dengan Pemerintah (Catatan 29) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dolar AS AS$ 2.321.548,16 pada tahun 2012 dan AS$ 1.062.584,52 pada tahun 2011 Euro Eropa EUR 1.100.859,70 pada tahun 2012 dan EUR 366.470,08 pada tahun 2011

Foreign Currencies Government Related parties (Note 29) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk US Dollar USD 2.321.548,16 in 2012 and USD 1,062,584.52 in 2011 European Euro EUR 1,100,859.70 in 2012 and EUR 366,470.08 in 2011

22.449.370.664

9.653.543.430

14.101.858.637

4.301.988.605

36

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

499

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

5.

KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2012 Bank (lanjutan) Valuta Asing (lanjutan) Pihak berelasi dengan Pemerintah (Catatan 29) (lanjutan) GBP Inggris GBP 95.824,18 pada tahun 2012 dan GBP 1.499,90 pada tahun 2011 Dolar Singapura Sin$ 145.853,09 pada tahun 2012 dan Sin$ 97.893,11 pada tahun 2011 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dolar AS AS$ 23.161,60 pada tahun 2012 AS$ 42.622,55 pada tahun 2011

5.

CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2011 Cash in banks (continued) Foreign Currencies Government Related parties (Note 29) (continued) Great Britain Pound GBP 95,824.18 in 2012 and GBP 1,499.90 in 2011 Singapore Dollar SGD 145,853.09 in 2012 and SGD 97,893.11 in 2011 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dollar US USD 23,161.60 in 2012 and USD 42,622.55 in 2011

1.492.831.485

20.952.508

1.153.277.885

682.855.953

223.967.837 39.421.306.508

386.864.003 15.046.204.499 2.427.811.439.572

Sub jumlah kas dan bank Setara Kas Deposito on-call rupiah Pihak ketiga PT Bank Artha Graha Tbk Pihak berelasi dengan Pemerintah (Catatan 29) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Sub jumlah deposito on-call rupiah Deposito berjangka rupiah Pihak ketiga PT Bank Mega Syariah PT Bank Muamalat Tbk PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Syariah PT Bank Permata Tbk

2.831.833.544.466

Sub total cash on hand and cash in banks Cash Equivalent Deposit on-call - Rupiah Third party PT Bank Artha Graha Tbk Government Related parties (Note 29) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Sub total deposit on-call - Rupiah Time Deposits - Rupiah Third parties PT Bank Mega Syariah PT Bank Muamalat Tbk PT Bank Tabungan Pensiun Negara Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Syariah PT Bank Permata Tbk

10.000.000.000

50.000.000.000 50.000.000.000

25.000.000.000 35.000.000.000

23.026.301.370 10.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 2.000.000.000 45.026.301.370

4.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 14.000.000.000

37

500

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

5.

KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2012 Setara Kas (lanjutan) Deposito berjangka rupiah (lanjutan) Pihak berelasi dengan Pemerintah (Catatan 29) PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

5.

CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2011 Cash Equivalent (continued) Time Deposits - Rupiah (continued) Government Related parties (Note 29) PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

17.000.000.000 12.000.000.000 29.000.000.000

2.000.000.000 135.000.000.000 137.000.000.000 151.000.000.000

Sub jumlah deposito berjangka rupiah Deposito berjangka Dolar Amerika Pihak ketiga PT Bank UOB Indonesia Dolar AS - AS$ 502.073,38 pada tahun 2012 Pihak berelasi dengan Pemerintah (Catatan 29) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dolar AS - AS$ 1.000.000 pada tahun 2011 Sub jumlah deposito berjangka dolar Amerika Surat berharga jangka pendek Cek Bank/ Bank Draft/ Bank Note - Rupiah Sub jumlah setara kas Jumlah

74.026.301.370

Sub total time deposits - Rupiah Time Deposits - US Dollar Third party PT Bank UOB Indonesia Dollar US - USD 502,073.38 in 2012 Government Related parties (Note 29) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dollar US - USD 1,000,000 in 2011 Sub total time deposits - US Dollar Short-term Securities Bank Cheque/ Bank Draft/ Bank Note - Rupiah Sub total cash equivalents Total

4.855.049.585

4.855.049.585

9.068.000.000 9.068.000.000

353.847.433 129.235.198.388 2.961.068.742.854

426.046.690 195.494.046.690 2.623.305.486.262

Tingkat bunga efektif pada deposito on call dalam Rupiah dan Dolar AS adalah berkisar dari 2% - 8% untuk tahun 2012 dan 2011 dan mempunyai masa jatuh tempo 1 hari sampai dengan 31 hari. 6. INVESTASI SURAT BERHARGA Akun ini merupakan investasi jangka pendek pada surat berharga. Investasi dalam surat berharga Perusahaan dan Entitas Anak diklasifikasikan sebagai surat berharga yang tersedia untuk dijual dan dicatat sebesar nilai wajar dari masing-masing efek. Nilai wajar investasi surat berharga pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 2.573.613.549 dan Rp 2.520.486.701. Selisih antara harga perolehan dengan harga pasar yang belum terealisasi dicatat pada pendapatan komprehensif lainnya (Catatan 24). 6.

The effective interest rate on on-call deposits in Rupiah and US Dollar range from 2% - 8% in 2012 and 2011 and has a maturity of 1 day to 31 days.

INVESTMENT IN SECURITIES This account represents the short-term investments in marketable securities. Investments in securities of the Company and Subsidiaries are classified as available for sale financial assets and carried at fair value. The fair value of investment securities as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 2,573,613,549 and Rp 2,520,486,701. Difference between the cost and the market value is recorded in other comprehensive income (Note 24).

38

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

501

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

7.

PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha berdasarkan pihak-pihak adalah sebagai berikut: 2012 Pihak ketiga Pihak berelasi dengan Pemerintah (Catatan 29) Jumlah Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Jumlah Piutang Usaha - Bersih 345.549.939.121 22.714.639.007 368.264.578.128 (17.028.296.359) 351.236.281.769

7.

TRADE RECEIVABLES Detail of trade receivables based on parties are as follows: 2011

286.835.923.619 78.420.765.595 365.256.689.214 (14.551.519.983) 350.705.169.231

Third parties Government related parties (Note 29) Total Allowance for impairment Total Trade Receivables - Net

Rincian piutang usaha berdasarkan jenis pendapatan adalah sebagai berikut: 2012 Dalam Negeri Pendapatan suratpos dan paketpos Logistik Jasa keuangan Ritel Properti Filateli Lain-lain Sub jumlah Luar Negeri Pendapatan suratpos dan paketpos Jumlah Penyisihan penurunan nilai piutang usaha tahun berjalan Jumlah Piutang Usaha - Bersih

Detail of trade receivable based on types of revenue are as follows: 2011 Domestic Revenue from mails and parcels Logistics Financial services Retails Property Philately Others Sub total International Revenue from mails and parcels Total Allowance for impairment current year Total Trade Receivables - net

185.503.971.966 35.892.302.776 13.493.429.948 6.999.038.666 4.324.390.298 182.277.500 3.563.291.208 249.958.702.362 118.305.875.766 368.264.578.128 (17.028.296.359) 351.236.281.769

131.753.488.379 48.817.087.851 41.385.434.191 56.737.965.872 235.610.000 48.649.500 77.186.202 279.055.421.995 86.201.267.219 365.256.689.214 (14.551.519.983) 350.705.169.231

Mutasi cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2012 Saldo awal Cadangan penurunan nilai tahun berjalan Penyesuaian - piutang dapat ditagih kembali Jumlah (14.551.519.983) (4.256.377.692) 1.779.601.316 (17.028.296.359)

Movement of allowance for impairment are as follows: 2011 (23.646.594.155) 10.784.078.479 (1.689.004.307) (14.551.519.983) Beginning balance Provision for impairment Reversal of impairment Total

39

502

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

7.

PIUTANG USAHA (lanjutan) Aging piutang usaha dalam negeri per 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut:

7.

TRADE RECEIVABLES (continued) The aging of trade receivables - domestic as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:

2012 Pemerintah/ Government Sampai dengan 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan 1 - 2 tahun Di atas 2 tahun 13.206.894.174 6.094.054.607 995.572.047 1.743.900.464 674.217.715 22.714.639.007 Swasta/ Private 160.757.636.390 39.020.196.541 10.133.812.689 7.373.722.210 9.958.695.525 227.244.063.355 2011 Pemerintah/ Government Sampai dengan 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan 1 - 2 tahun Di atas 2 tahun 42.426.644.767 33.575.860.256 1.713.898.089 267.907.176 436.455.307 78.420.765.595 Umur piutang usaha luar negeri per 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut: 2012 Sampai dengan 2 tahun 2 tahun - 3 tahun 3 tahun - 4 tahun 4 tahun - 5 tahun 5 tahun - 6 tahun Di atas 6 tahun Jumlah 105.605.022.909 7.618.235.727 1.341.369.066 127.283.084 136.282.306 3.477.682.674 118.305.875.766 Swasta/ Private 126.983.963.320 34.815.274.599 20.925.793.634 6.534.394.070 11.375.230.777 200.634.656.400 Total/ Total 169.410.608.087 68.391.134.855 22.639.691.723 6.802.301.246 11.811.686.084 279.055.421.995 Up to 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months 1 -2 years More than 2 years Total/ Total 173.964.530.564 45.114.251.148 11.129.384.736 9.117.622.674 10.632.913.240 249.958.702.362 Up to 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months 1 -2 years More than 2 years

The aging of trade receivables - international as of December 31, 2012 and 2011 are as follows: 2011 81.340.372.716 4.167.343.971 122.665.775 131.236.334 143.608.517 296.039.906 86.201.267.219 Up to 2 years 2 - 3 years 3 - 4 years 4 - 5 years 5 - 6 years More than 6 years Total

Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang kerugian Perusahaan pada akhir periode pelaporan, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa pencadangan penurunan nilai cukup untuk menutupi kerugian jika terdapat piutang kerugian Perusahaan yang tidak dapat tertagih lagi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Based on a review of the status of receivable of Companys losses at the end of the reporting period, the Companys management believes that the allowance for impairment for receivable of Companys losses is adequate to cover possible losses from non-collection of receivables as of December 31, 2012 and 2011.

40

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

503

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8.

PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA Akun ini terdiri dari: 2012 Kewajiban Pelayanan Umum Meterai Layanan jasa Keuangan Pergudangan Bunga deposito berjangka rupiah Sewa ruang kantor Bunga deposito on call rupiah Forwarding distribution point LPG Pertamina Lainnya Jumlah 61.662.500.000 40.265.336.422 14.854.551.240 625.260.576 26.759.908 26.699.000 8.938.612 117.470.045.758

8.

ACCRUED INCOME This account consists of: 2011 64.260.500.000 14.192.596.600 3.305.101.660 9.540.033 3.242.777.189 348.006.036 2.369.206.767 87.727.728.285 Public service obligation Stamps Financial services Warehousing Interest time deposits Office rent Interest on on-call time deposits Forwarding distribution point LPG Pertamina Others Total

Saldo pendapatan yang masih harus diterima atas Kewajiban Pelayanan Umum (KPU) pada tanggal 31 Desember 2012 adalah Kewajiban Pelayanan Umum (KPU) triwulan IV/2012 (lihat catatan No. 4). 9. ASET LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari: 2012 Piutang lainya Piutang layanan usaha Layanan Western Union Layanan tabungan Layanan giropos Penyetoran billing Usaha lainnya Sub jumlah piutang layanan usaha Piutang pegawai Kecurangan/kelalaian pegawai Piutang pegawai lainnya Pinjaman pegawai Sub jumlah piutang pegawai Piutang lainnya pihak ketiga Entitas Anak Piutang lainnya Jumlah piutang lainnya Persediaan dan perlengkapan Persediaan - bersih Perlengkapan: Perangko Formulir serbaguna Jumlah persediaan dan perlengkapan 105.869.646.493 4.863.896.817 510.597.146 111.244.140.456 16.511.542.738 14.898.281.426 31.409.824.164 9.

The balance of accrued income of Public Service Obligation (PSO) as of December 31, 2012 represents the remaining funds of Public Service Obligations (PSO) at Quarter IV/2012 (Note 4). OTHER CURRENT ASSETS This account consists of: 2011 Other receivables Accounts receivable from business services Western union service Savings service Giropos service Deposit billing Other businesses Sub total account receivable from business services Employee receivables Fraud/negligence of employees Other employee receivables Employee loans Sub total employee receivables Other receivables of Subsidiaries Other receivables Total other receivables Inventories and supplies Inventories - net Supplies: Stamp Multifunction forms Total inventories and supplies

75.671.109.080 48.281.343.980 844.165.320 179.690.779 2.840.255.978 127.816.565.137 24.925.159.589 19.593.170.601 700.500.389 45.218.830.579

563.366.712 2.335.418.258 145.552.749.590

512.146.853 173.547.542.569

1.118.476.258 8.008.299.921 1.408.602.694 10.535.378.873

105.415.578 11.885.167.891 716.758.000 12.707.341.469

41

504

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9.

ASET LANCAR LAINNYA (lanjutan) 2012 Biaya dibayar di muka Sewa rumah pegawai Sewa gedung Premi asuransi Sewa tanah Dibayar di muka lainnya Panjar/uang muka Eksploitasi Operasional lainnya Biaya administrasi Iuran keanggotaan badan international Alat tulis kantor Jumlah biaya dibayar di muka Bank garansi jatuh tempo Aset tidak lancar yang siap dijual Jumlah Aset Lancar Lainnya 16.992.486.321 10.419.131.048 220.602.124 3.291.000 -

9.

OTHER CURRENT ASSETS (continued) 2011 24.322.689.947 1.688.018.518 455.452.966 51.903.004 2.916.887.070 Prepaid expenses Employee houses rental Building rental Insurance premium Land rental Other prepaid expenses Advances Exploitation Other operation Administration expenses International membership fees Stationaries Total Bank guarantee already matured Unused assets that are available for sale Total Other Current Assets

27.635.510.493 4.574.617.238 793 188.298.256.987

201.208.492 8.105.950 29.644.265.947 1.597.028.968 1.178 217.496.180.131

Piutang layanan usaha merupakan tagihan Perusahaan yang terkait dengan pelayanan jasa pihak ketiga. Piutang pegawai merupakan hak tagih Perusahaan dan Entitas Anak kepada pegawai yang dibuktikan dengan surat pernyataan tanggungjawab, yang terjadi akibat tanggungjawab pegawai atas berkurangnya aset atau kekayaan Perusahaan yang terdiri dari: - Piutang kecurangan/kelalaian pegawai merupakan piutang akibat kecurangan/kelalaian pegawai berdasarkan pemeriksaan intern. - Piutang pegawai lainnya merupakan kelebihan realisasi biaya kesehatan yang seharusnya ditanggung oleh pegawai. Perlengkapan merupakan perlengkapan pos yang belum digunakan terdiri dari perangko, benda filateli dan formulir serbaguna. Beban dibayar di muka merupakan beban yang pembayarannya telah dilakukan pada periode berjalan tetapi manfaat ekonominya dinikmati pada periode yang akan datang. Panjar adalah pembayaran kepada pihak intern Perusahaan untuk pengadaan barang/jasa dan lainnya yang bersifat sementara (menunggu pertanggungjawaban), yang terdiri dari: - Panjar eksploitasi untuk pembayaran kegiatan operasional perusahaan - Panjar investasi untuk pembelian barang-barang investasi - Panjar operasional Lainnya adalah untuk pembayaran selain eksploitasi dan investasi. Bank garansi merupakan kas dan atau bank yang dijaminkan kepada pihak ketiga dalam jangka waktu satu tahun.

Accounts receivable from business services are billings related to third-party services. Accounts receivable from employees are amounts rightfully collectible from employees based on the statement of employee responsibility, which consists of: Accounts receivable due to fraud/negligence which are determined based on internal examination. Other accounts receivable from employees are excess settlement of employee health costs that should be borne by the employees.

Supplies are unused postal supplies which consist of stamps, philatelic items and multifunction forms. Prepaid expenses are expenses for which payment has been made in the current period but the economic benefits will be received in future periods. Advances are payments to internal parties of the Company and Subsidiaries for procurement of goods/ services and others which are temporarily pending for settlement, which consist of: - Exploitation which is for the payment of the Company and Subsidiaries operating activities - Investments which is for acquisition of investment goods - Other operational which is for the payment of other matters other than advances for exploitation and investment. Cash and bank guarantee are cash or cash in bank which are secured by third parties within one year.

42

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

505

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10.

ASET TETAP Saldo dan mutasi aset tetap per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut.
Saldo Awal/ Beginning Balance 64.718.681.438 495.676.802.728 23.081.981.826 91.068.824.218 634.241.044.949 1.308.787.335.159 Penambahan/ Additions 27.360.967.020 23.499.822.930 637.193.380 45.781.638.108 97.279.621.438

10. FIXED ASSETS Balances and movements of fixed assets December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Reklasifikasi/ Reclassification 370.609.898 38.211.407.121 170.855.000 38.752.872.019 Saldo Akhir/ Ending Balance 92.450.258.356 557.388.032.779 23.719.175.206 90.781.853.112 680.193.538.057 1.444.532.857.510

as

of

2012 Biaya Perolehan Tanah Gedung kantor Rumah dinas Kendaraan bermotor Inventaris Sub jumlah Aset dalam Penyelesaian Gedung kantor Jumlah

Pengurangan/ Disposals 286.971.106 286.971.106

2012 Carrying Value Land Office building Company houses Vehicles Office equipment Sub total Construction in Progress Office building Total Accumulated Depreciation Office building Company houses Vehicles Office equipment Total Net Book Value

18.231.443.441 1.327.018.778.600

33.960.184.018 131.239.805.456

286.971.106

(38.960.614.625) (207.742.606)

13.231.012.834 1.457.763.870.344

Akumulasi penyusutan Gedung kantor Rumah dinas Kendaraan bermotor Inventaris Jumlah Nilai buku

259.919.936.755 8.783.849.635 90.062.129.860 516.515.895.255 875.281.811.505 451.736.967.095

20.885.937.024 866.241.444 641.523.842 45.173.390.531 67.567.092.842

286.971.106 286.971.106

(711.896) 711.896 -

280.805.161.883 9.650.091.079 90.416.682.596 561.689.997.682 942.561.933.240 515.201.937.104

2011 Biaya Perolehan Tanah Gedung kantor Rumah dinas Kendaraan bermotor Inventaris Sub jumlah Aset dalam Penyelesaian Gedung kantor Jumlah

Saldo Awal/ Beginning Balance 63.766.297.420 425.314.863.926 22.313.007.986 103.772.585.918 603.473.572.491 1.218.640.327.741

Penambahan/ Additions 978.850.000 39.221.577.362 768.973.840 606.746.000 33.232.042.682 74.808.189.884

Pengurangan/ Disposals 26.465.984 13.310.507.700 2.464.570.224 15.801.543.908

Reklasifikasi/ Reclassification 31.140.361.440 31.140.361.440

Saldo Akhir/ Ending Balance 64.718.681.438 495.676.802.728 23.081.981.826 91.068.824.218 634.241.044.949 1.308.787.335.159

2011 Carrying Value Land Office building Company houses Vehicles Office equipment Sub total Construction in Progress Office building Total Accumulated Depreciation Office building Company houses Vehicles Office equipment Total Net Book Value

37.962.331.490 1.256.602.659.231

11.409.473.390 86.217.663.274

15.801.543.908

(31.140.361.440) -

18.231.443.441 1.327.018.778.600

Akumulasi penyusutan Gedung kantor Rumah dinas Kendaraan bermotor Inventaris Jumlah Nilai buku

239.608.115.238 7.826.887.124 100.139.560.380 465.930.429.420 813.504.992.162 443.097.667.069

22.362.100.121 959.625.159 3.593.905.311 53.813.704.939 80.729.335.530

2.050.278.604 2.662.648 13.671.335.831 3.228.239.104 18.952.516.187

259.919.936.755 8.783.849.635 90.062.129.860 516.515.895.255 875.281.811.505 451.736.967.095

Beban penyusutan seluruhnya dibebankan pada beban usaha masing-masing sebesar Rp 67.280.121.735 dan Rp 80.729.335.530 pada tahun 2012 dan 2011. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 1.961.598.947.404 pada tahun 2012 dan Rp 1.399.978.032.000 pada tahun 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian dari risiko-risiko tersebut. 43

Total depreciation expense charged to operating expenses amounted to Rp 67,280,121,735 and Rp 80,729,335,530 in 2012 and 2011, respectively. On December 31, 2012 and 2011, fixed assets of the Company and Subsidiaries are insured against fire and other risks with insured value of Rp 1,961,598,947,404 in 2012 and Rp 1,399,978,032,000 in 2011. Management believes that insurance coverage is adequate to cover losses from such risks.

506

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10.

ASET TETAP (lanjutan) Jenis pemilikan hak atas tanah milik Perusahaan seluruhnya berupa Hak Guna Bangunan (HGB). Hak atas tanah tersebut akan berakhir dalam berbagai tanggal dari tahun 2028 sampai dengan tahun 2030. Manajemen berpendapat bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui atau diperpanjang kembali pada saat jatuh tempo. Aset dalam penyelesaian rata-rata telah mencapai persentase kurang lebih 50% dan 50% pada tahun 2012 dan 2011. Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset tetap. Pada tahun 2012 dan 2011, beberapa aset tetap tanah digunakan sebagai jaminan pinjaman bank (Catatan 20).

10. FIXED ASSETS (continued) The Company owned its land through land rights known as Right to Build (HGB). The land rights will expire on various dates from 2028 until 2030. The management believes that the land rights can be renewed or extended when they expire.

Approximately, construction in progress has been 50% and 50% completed in 2012 and 2011, respectively. Based on management review, there are no indications of impairment of fixed assets. In 2012 and 2011, some fixed assets land used as collateral of bank loan (Note 20). 11. INVESTMENT PROPERTIES Investment properties consist of lands or buildings or parts of a building or both which are dominated by the owner or tenant (lessee) through financial lease used to generate rental income or increasing its value or both and not used for operational activities. Balances and movements of investment properties for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows:

11.

PROPERTI INVESTASI Properti investasi merupakan aset tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya yang dikuasi oleh pemilik atau penyewa (lessee) melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan sewa atau kenaikan nilai atau kedua-duanya dan tidak digunakan untuk kegiatan operasional. Rincian saldo dan mutasi properti investasi untuk tahuntahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Saldo Awal/ Beginning Balance 135.230.064.313 137.553.603.944 1.126.229.141 273.909.897.398 Penambahan/ Additions 1.656.404.491 1.656.404.491

2012 Biaya Perolehan Tanah Gedung kantor Rumah dinas Sub jumlah Aset dalam Penyelesaian Gedung kantor Jumlah Akumulasi penyusutan Gedung kantor Rumah dinas Jumlah Nilai Buku

Pengurangan/ Disposals -

Reklasifikasi/ Reclassification (370.609.900) 154.123.676 (216.486.222)

Saldo Akhir/ Ending Balance 134.859.454.413 139.364.132.111 1.126.229.141 275.349.815.665

2012 Acquisition Cost Land Office buildings Company houses Sub total Construction in progress Office building Total Accumulated Depreciation Office buildings Company houses Total Net Book Value

273.909.897.398

1.450.690.000 3.107.094.491

(216.486.222)

1.450.690.000 276.800.505.665

29.213.583.911 616.300.176 29.829.884.087 244.080.013.311

6.835.089.454 29.137.550 6.864.227.004

36.048.673.365 645.437.726 36.694.111.091 240.106.394.574

2011 Biaya Perolehan Tanah Gedung kantor Rumah dinas Jumlah

Saldo Awal/ Beginning Balance 135.203.839.690 136.733.199.036 1.124.897.816 273.061.936.542

Penambahan/ Additions 26.224.623 868.110.000 1.331.325 895.665.948

Pengurangan/ Disposals 47.705.092 47.705.092

Reklasifikasi/ Reclassification -

Saldo Akhir/ Ending Balance 135.230.064.313 137.553.603.944 1.126.229.141 273.909.897.398

2011 Acquisition Cost Land Office buildings Company houses Total

44

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

507

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. PROPERTI INVESTASI (lanjutan)
2011 Akumulasi Penyusutan Gedung kantor Rumah dinas Jumlah Nilai Buku Saldo Awal/ Beginning Balance Penambahan/ Additions

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 11. INVESTMENT PROPERTIES (continued)
Pengurangan/ Disposals Reklasifikasi/ Reclassification Saldo Akhir/ Ending Balance 2011 Accumulated Depreciation Office buildings Company houses Total Net Book Value

22.458.224.065 561.381.627 23.019.605.692 250.042.330.850

6.755.359.846 54.918.549 6.810.278.395

29.213.583.911 616.300.176 29.829.884.087 244.080.013.311

Beban penyusutan atas properti investasi dibebankan pada beban usaha tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 6.864.227.004 dan Rp 6.810.278.395. Jenis pemilikan hak atas tanah milik Perusahaan seluruhnya berupa Hak Guna Bangunan (HGB). Hak atas tanah tersebut akan berakhir dalam berbagai tanggal dari tahun 2028 sampai dengan tahun 2030. Manajemen berpendapat bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui atau diperpanjang kembali pada saat jatuh tempo. Seluruh properti investasi telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada PT Jasindo yang polis pertanggungannya dijadikan satu dengan aset tetap (lihat catatan 10). Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, tidak terdapat indikasi penurunan nilai properti investasi. 12. ASET TAK BERWUJUD Saldo dan mutasi aset tak berwujud per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut.
Saldo Awal/ Beginning Balance Penambahan/ Additions

Depreciation expense on investment properties charged to operating expenses in 2012 and 2011 amounted to Rp 6,864,227,004 dan Rp 6,810,278,395, respectively. The Company owned its land through land rights known as Right to Build (HGB). The land rights will expire on various dates from 2028 until 2030. The management believes that the land rights can be renewed or extended when they expire.

The entire investment properties are insured against fire and other risks with PT Jasindo where in the coverage is binded together into one insurance policy with fixed assets (Note 10). Based on management review, there are no indications of impairment of investment properties. 12. INTANGIBLE ASSETS Balances and movements of intangible assets as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Reklasifikasi/ Reclassification Saldo Akhir/ Ending Balance

2012 Biaya Perolehan Perangkat lunak transformasi bisnis (transbis) Biaya yang ditangguhkan Sub Jumlah Aset dalam penyelesaian Perangkat lunak transpormasi bisnis Jumlah Akumulasi amortisasi Perangkat lunak transformasi bisnis (transbis) Biaya yang ditangguhkan Sub Jumlah Nilai Buku

Pengurangan/ Disposals

2012 Acquisition Cost Business transformation software (transbis) Deferred charges Sub total Assets in progress

26.712.650.000 5.473.071.210 32.185.721.210

10.739.080.290 5.290.377.460 16.029.457.750

37.451.730.290 10.763.448.670 48.215.178.960

32.185.721.210

10.083.180.000 26.112.637.750

10.083.180.000 58.298.358.960

Business transformation Total Accumulated amortization Business transformation software (transbis) Deferred charges Sub total Net Book Value

6.470.104.666 1.892.559.576 8.362.664.242 23.823.056.968

6.098.830.554 1.436.677.338 7.535.507.892

12.568.935.220 3.329.236.914 15.898.172.134 42.400.186.826

45

508

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12.

ASET TAK BERWUJUD (lanjutan)


Saldo Awal/ Beginning Balance Penambahan/ Additions

12. INTANGIBLE ASSETS (continued)


Pengurangan/ Disposals Reklasifikasi/ Reclassification Saldo Akhir/ Ending Balance

2011 Biaya Perolehan Perangkat lunak transformasi bisnis (transbis) Project Management Office Information Technology Biaya yang ditangguhkan Jumlah

2011 Acquisition Cost Busines transformation software (transbis) Project Management Office Information Technology Deferred charges Total Accumulated amortization Busines transformation (transbis) Project Management Office Information Technology Deferred charges Total Net Book Value

53.149.359.504 386.095.240 3.900.132.160 57.435.586.904

1.572.939.050 1.572.939.050

26.436.709.504 386.095.240 26.822.804.744

26.712.650.000 5.473.071.210 32.185.721.210

Akumulasi amortisasi Perangkat lunak transformasi bisnis (transbis) Project Management Office Information Technology Biaya yang ditangguhkan Jumlah Nilai Buku

18.538.612.714 240.940.229 364.379.027 19.143.931.970 38.291.654.934

1.528.180.549 1.528.180.549

12.068.508.048 240.940.229 12.309.448.277

6.470.104.666 1.892.559.576 8.362.664.242 23.823.056.968

Aset tak berwujud berupa perangkat lunak (software) komputer, termasuk pelatihan dan implementasi, dalam rangka menunjang kegiatan usaha perusahaan, seperti: sistem operasi, layanan jasa keuangan, dan pengolahan data akuntansi dalam pelaporan keuangan. Aset tak berwujud - biaya yang ditangguhkan merupakan penundaan pembebanan biaya yang dialokasikan untuk tahun berikutnya untuk pengurusan sertifikat bukan hak milik (HGB/HGU). 13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari: 2012 Piutang kerugian Perusahaan Penyisihan piutang kerugian Perusahaan Piutang kerugian Perusahaan - bersih Biaya dibayar di muka jangka panjang Bank garansi jangka panjang Aset yang belum digunakan Jumlah 213.622.599.671 (204.528.766.071) 9.093.833.600 21.876.854.258 158.500.000 31.129.187.858

Intangible assets are in the form of computer software, including training and implementation, that are use to support business activities, such as: operating systems, financial services, and accounting system use financial reporting. Intangible assets - deferred charges represents deferred expenses allocated for the following year for maintenance of the certificates which are not property rights (HGB/HGU). 13. OTHER NON CURRENT ASSETS This account consists of: 2011 183.293.256.595 (173.223.993.595) 10.069.263.000 24.357.994.125 3.617.460.000 38.044.717.125 Receivable of Companys losses Allowance fo impairment on Receivable of Companys losses Receivable of Companys losses - net Long term prepaid expenses Long term bank guarantee Unused assets Total

Mutasi cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2012 Saldo awal Cadangan penurunan nilai Jumlah 173.223.993.595 31.304.772.476 204.528.766.071

Movement of allowance for impairment are as follows: 2011 141.868.508.337 31.355.485.258 173.223.993.595 Beginning balance Provision for impairment Total

46

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

509

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13.

ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (lanjutan) Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang kerugian Perusahaan pada akhir periode pelaporan, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa pencadangan penurunan nilai cukup untuk menutupi kerugian jika terdapat piutang kerugian Perusahaan yang tidak dapat tertagih lagi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

13. OTHER NON CURRENT ASSETS (continued) Based on a review of the status of receivable of Companys losses at the end of the reporting period, the Companys management believes that the allowance for impairment for receivable of Companys losses is adequate to cover possible losses from non-collection of this account as of December 31, 2012 and 2011.

14.

UTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 2012 Utang layanan keuangan weselpos Weselpos remittance Weselpos berlangganan Weselpos kemitraan dalam negeri Sub jumlah Utang layanan giropos Utang penyaluran dana Pensiun TASPEN Penyaluran dana pemerintah ASABRI Pensiun ASABRI Pensiun DAPENPOS Pensiun Pegadaian Penyaluran dana penugasan lainnya Sub jumlah Utang pospay kemitraan perbankan Angsuran kredit KPR-BTN Setoran Bank Muamalat Angsuran kredit Citibank Tabungan e-batara dan setoran BTN Angsuran asuransi Angsuran kredit HSBC Angsuran kredit BII Angsuran kredit ANZ Panin Bank Angsuran kredit GE Finance Angsuran kredit BTPN Angsuran kredit Danamon Angsuran kredit BRI Angsuran kredit kemitraan bank lainnya Sub jumlah Kemitraan pembiayaan Angsuran kredit Adira Finance Angsuran kredit Summit Oto Finance Angsuran kredit FIF 38.047.091.861 18.075.719.524 3.469.349.567 59.592.160.952 1.422.947.117.782

14. TRADE PAYABLES This account consists of: 2011 80.288.390.088 3.832.350.366 84.120.740.454 1.874.044.232.012 Weselpos financial services payable Weselpos remittance Weselpos subscription Weselpos domestic Sub total Giropos services payable Funds distribution payable Pension of TASPEN Government distribution ASABRI Pension of ASABRI Pension of DAPENPOS Pension of Pegadaian Other distribution Sub total Pospay services payable Banking partners Installment loan from KPR-BTN Bank Muamalat Installment loan from Citibank E-Batara saving and BTN deposits Installment insurance Installment loan from HSBC Installment loan from BII Installment loan from ANZ Panin Bank Installment loan from GE Finance Installment loan from BTPN Installment loan from Danamon Installment loan from BRI Installment loan from other banks Sub total Finance companies Installment loan from Adira Finance Installment loan from Summit Oto Finance Installment loan from FIF

600.424.077.553 55.254.543.948 6.375.578.625 1.923.130.400 663.977.330.526

191.213.777.582 361.482.570.520 4.080.795.638 11.445.293.835 725.917.369 69.478.900 569.017.833.844

73.564.903.130 14.004.647.125 7.275.101.972 4.678.198.677 1.228.301.952 680.403.264 607.957.673 471.857.416 319.582.865 43.298.500 27.579.100 21.043.000 7.788.441 102.930.663.115

71.893.850.373 5.873.937.830 47.083.909.041 646.786.651 474.399.347 564.985.054 271.541.472 59.970.980 29.248.378 387.491.776 279.635.264 127.565.756.166

92.377.618.634 48.542.363.597 23.547.413.869

48.157.515.336 29.852.219.700 15.585.300.537

47

510

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14.

UTANG USAHA (lanjutan) 2012 Utang pospay (lanjutan) Kemitraan pembiayaan (lanjutan) Angsuran kredit Bussan Auto Finance Angsuran kredit WOM Angsuran kredit Mega Auto Finance Angsuran kredit Mandiri Tunas Finance Angsuran kredit Suzuki Finance Angsuran kredit kemitraan pembiayaan lainnya Sub jumlah Kemitraan biller Setoran penerimaan negara Pemerintah lainnya Setoran PBB Bea pabean Setoran PLN Setoran PAM/PDAM Setoran telekomunikasi dan selular Penjualan ticketing Kemitraan billers lainnya Sub jumlah Utang benda konsinyasi Benda meterai Lainnya Sub jumlah Utang layanan pos internasional Utang penggantian antaran kiriman surat dan paket posLuar Negeri Utang embalance EMS Utang terminal dues Udara Utang inward land rate Udara Utang IACD/Service Interior Utang terminal dues Laut Sub jumlah

14. TRADE PAYABLES (continued) 2011 Pospay services payable (continued) Finance companies (continued) Installment loan from Bussan Auto Finance Installment loan from WOM Installment loan from Mega Auto Finance Installment loan from Mandiri Tunas Finance Installment loan from Suzuki Finance Installment loan from other finance companies Sub total Biller counterparts Payment of state income Other payments to government Land and building tax (PBB) Customs duty Payment of electricity - PLN Payment of water -PAM/PDAM Payment of cellular telecommunication Sales of tickets Others billers counterparts Sub total Consignment goods payable Stamps Others Sub total International post service payables Reimbursement of International mail and parcel payable Embalance EMS payable Air terminal dues payables Air inward land rate payable IACD/Service interior payables Marine terminal dues payables Sub total

22.413.941.310 8.619.817.093 8.320.569.992 6.222.244.609 3.364.017.322 60.860.098.246 274.268.084.672

19.417.306.078 5.852.447.314 2.049.445.447 2.542.050.750 1.415.383.500 14.870.504.539 139.742.173.201

70.065.527.304 40.892.073.630 5.113.648.714 2.285.881.996 4.114.017.207 122.471.148.851

60.934.850.654 5.600.712.118 356.962.449 11.544.420.177 2.311.149.421 2.114.357.747 28.197.500 82.890.650.066

54.089.000 213.515.540 267.604.540

392.616.728 120.011.327 512.628.055

34.800.640.192 8.822.940.472 3.113.600.580 243.122.198 87.863.331 47.068.166.773

22.009.148.746 9.363.669.815 4.898.165.861 86.616.437 104.059.721 36.461.660.580

Utang PT BWN kepada pihak ketiga lainnya Jumlah

15.958.667.108 2.709.480.944.319

21.717.478.216 2.936.073.152.594

Payable of PT BWN to other third parties Total

48

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

511

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14.

UTANG USAHA (lanjutan) Utang layanan giropos termasuk atas dana untuk Program Keluarga Harapan (PKH), dimana dana tersebut didistribusikan kepada pihak yang berkepentingan (penerima bantuan dari pemerintah). Utang penyaluran dana merupakan utang atas dana titipan pensiun. Utang layanan keuangan pospay harus diselesaikan oleh Perusahaan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan masing-masing Perjanjian Kerja Sama dengan para mitra, yaitu antara 2 hari setelah tanggal transaksi sampai dengan tanggal 20 setiap bulan. Jika melebihi jangka waktu tertentu tersebut, Perusahaan akan dikenakan denda antara 1 permil sampai dengan 5%, untuk setiap hari keterlambatan.

14. TRADE PAYABLES (continued0 Giropos service payable includes of funds for the Program Keluarga Harapan (PKH), where the funds are distributed to interested parties (beneficiaries of the government assistance). Funds distribution payable represents entrusted pension funds. Pospay financial services payable should be completed by the Company within a specified period in accordance with their respective cooperation agreement with the partners, which is between two days after the date of transaction until the 20th day of every month. If it exceeds a certain period, the Company will be fined of 1% - 5% for each day of delay.

15.

PERPAJAKAN a. Pajak dibayar di muka Akun ini merupakan PPN sebesar Rp 1.261.578.447 dan Rp 90.981.585 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. b. Utang pajak 2012 Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pajak 25 Pasal 29 Pajak pertambahan nilai PPN WAPU Lainnya Jumlah c. Pajak penghasilan tahun berjalan Rekonsiliasi antara laba konsolidasian sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Laba komprehensif konsolidasian sebelum manfaat (beban) pajak sesuai laporan laba rugi komprehensif Dikurangi Laba Entitas Anak yang dikonsolidasi sebelum pajak penghasilan Laba sebelum beban pajak penghasilan 44.914.993 10.720.178.707 1.123.537.655 2.067.529.621 25.231.086.550 3.912.960.224 5.070.727.620 6.096.000 48.177.031.370

15. TAXATION a. Prepaid taxes This account represents VAT amounting Rp 1,261,578,447 and Rp 90,981,585 as December 31, 2012 and 2011. b. Taxes payable 2011 850.000 11.003.237.257 1.313.801.934 5.524.909.808 17.842.798.999 c. Current income tax The reconciliation between consolidated income before income tax benefit (expense) as shown in the consolidated statements of comprehensive income and estimated taxable income for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows: 2011 Profit before income tax as presented in the consolidated statement of comprehensive income Less: Income before income tax of condolidated Subsidiaries Income before income tax Income taxes Income tax art 4 (2) Income tax art 21 Income tax art 23 Income tax art 25 Income tax art 29 Value-added tax Value-added tax WAPU Others Total to of

212.331.941.658

156.467.959.234

1.506.374.964 210.825.566.694 49

1.109.322.610 155.358.636.624

512

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15.

PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak penghasilan tahun berjalan (lanjutan) 2012 Beda tetap SKPKB,denda pajak dan pajak final Pembinaan Jasmani dan Rohani Tunjangan pangan dan tunjangan duka pensiun Pemasaran properti Sumbangan dan bencana alam Pendapatan yang dikenakan PPh final Keselamatan dan kesehatan kerja Sub jumlah beda tetap Beda waktu Imbalan pasca kerja Penyisihan piutang Pemulihan piutang kerugian Perusahaan Pembayaran manfaat Sub jumlah beda waktu Taksiran laba kena pajak sebelum kompensasi rugi fiskal Kompensasi rugi fiskal Taksiran laba kena pajak setelah kompensasi Taksiran penghasilan kena pajak (pembulatan)

15. TAXATION (continued) c. Current income tax (continued) 2011 Permanent differences 9.696.461.242 3.178.122.952 2.523.767.796 758.712.516 372.129.000 (74.316.517.806) (57.787.324.300) 127.496.839.501 35.561.150.168 (1.779.601.316) (77.894.343.945) 83.384.044.408 236.422.286.802 236.422.286.802 236.422.286.000 22.998.205.344 2.355.747.541 200.552.200 Penalty and final tax Physical and Spiritual Guidance

Allowance for meals and pensions Property marketing Donation and disaster Income already subjected (87.149.473.020) to final income tax 7.032.100.882 Health and safety works (54.562.867.053) 9.697.468.893 30.447.283.138 40.144.752.031 140.940.521.602 (91.599.303.889) 49.341.217.713 49.341.217.000 Sub total permanent differences Temporary differences Employee benefits Allowance for impairment of accounts receivable Recovery of Companys losses Benefit payments Sub total timing differences Estimated taxable profit before fiscal loss compensation Fiscal loss compensation Estimated taxable profit after fiscal loss compensation Estimated taxable income (rounded)

Beban pajak penghasilan tahun berjalan dan utang pajak penghasilan Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: 2012 Beban pajak kini Perusahaan Entitas Anak Jumlah Pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan PPh pasal 23 PPh pasal 25 Jumlah Entitas Anak PPh pasal 23 Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka 59.105.571.500 985.211.500 60.090.783.000

The Company and its Subsidiary estimated income tax for the current year and estimated payable for income tax are as follows : 2011 12.335.304.250 12.335.304.250 Current income tax expense Parent Subsidiaries Total Prepaid income tax Company Article 23 Article 25 Total Subsidiaries Article 23 Total prepaid income tax

9.978.153.344 24.810.355.452 34.788.508.796 71.187.654 34.859.696.450

7.563.519.554 19.118.185.500 26.681.705.054 210.592.560 26.892.297.614

50

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

513

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15.

PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak penghasilan tahun berjalan (lanjutan) 2012 Taksiran tagihan (utang) pajak penghasilan tahun berjalan Perusahaan Entitas Anak Jumlah taksiran tagihan (utang) pajak penghasilan d. Pajak tangguhan Perhitungan manfaat (beban) pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku untuk tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Manfaat (beban) pajak tangguhan Perusahaan Imbalan paska kerja Penyisihan penurunan nilai piutang Hutang tantiem Rugi fiskal

15. TAXATION (continued) c. Current income tax (continued) 2011 Estimated claim for tax refund (income tax payable) for current year Company Subsidiaries Total estimated claim for tax refund (income tax payable)

(24.317.062.704) (914.023.846) (25.231.086.550)

14.346.400.804 210.592.560 14.556.993.364 d. Deferred tax

The deferred tax benefits (expense) computation of significant temporary differences between commercial and fiscal statements using tax rates in 2012 and 2011 are as follows: 2011 Deferred tax benefit (expenses) Parent Employee benefits Allowance for impairment of account receivable Tantiem payable Tax losses

12.400.623.889 8.445.387.213 (78.694.250) 20.767.316.852

2.424.367.223 5.565.102.772 (6.475.990.155) 1.513.479.840

Beban pajak tangguhan Entitas Anak Manfaat pajak tangguhan - bersih Aset pajak tangguhan terdiri dari:

(22.986.070) 20.744.330.782

(665.105.085) 848.374.755

Deferred tax expense Subsidiaries Deferred income tax benefit - net

Deferred tax assets consist of: 2012 2011 Parent Allowance for impairment of account receivable Allowance for inventory Tantiem payable Employee benefits

Perusahaan Penyisihan piutang Penyisihan persediaan Hutang tantiem Imbalan paska kerja 31.782.582.207 549.634.734 77.138.888.040 109.471.104.981 Entitas Anak Imbalan paska kerja Rugi fiskal 23.337.194.994 549.634.734 78.694.250 64.738.264.151 88.703.788.129

189.622.179 189.622.179

144.729.992 67.878.257 212.608.249 88.916.396.378

Subsidiaries Employee benefits Tax losses

Aset pajak tangguhan - bersih

109.660.727.160

Deferred tax assets - net

51

514

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15.

PERPAJAKAN (lanjutan) e. Taksiran tagihan pajak penghasilan Akun ini merupakan taksiran kelebihan pembayaran pajak penghasilan Perusahaan dan Entitas Anak yang menurut manajemen dapat diperoleh kembali, dengan rincian sebagai berikut: 2012 Taksiran tagihan pajak penghasilan Perusahaan 2010 2011 Penyesuaian tahun 2011 Sub jumlah Entitas Anak 2011 2012 Sub jumlah Jumlah f. Pemeriksaan pajak Pada tahun 2011, Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak berupa Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) untuk masa pajak 2009 atau masa Januari - Desember 2009 secara keseluruhan jumlah lebih bayar bersih sebesar Rp 49.311.399.881 dengan rincian sebagai berikut: Surat Pajak/ Tax Letters SKPLB No. 0067/406/09/051/11 SKPKB No. 0040/201/03/051/11 SKPKB No. 0089/203/09/051/11 SKPKB No. 00503/207/09/051/11 STP No. 00201/107/00/051/11 SKPKB No. 00084/201/09/441/11 SKPKB No. 00194/203/09/441/11 SKPKB No. 00054/240/09/441/11

15. TAXATION (continued) e. Estimated claim for tax refund Estimated claims for tax refund represents the Company and Subsidiaries over payment of income tax, which in managements opinion can be refunded, details are as follows: 2011 Estimated claim for tax refund Company 2010 2011 Adjustment for 2011 Sub total Subsidiaries 2011 2012 Sub total Total

14.346.400.804 1.060.072.434 15.406.473.238

50.656.307.015 14.346.400.804 65.002.707.819

210.592.560 84.175.269 294.767.829 15.701.241.067

210.592.560 210.592.560 65.213.300.379 f. Tax examination

In 2011, the Company received the tax examination result in the form of Tax Overpayment Assessment Letters (SKPLB), Tax Underpayment Assessment Letters (SKPKB) and tax assessment letter (STP) for the taxable year 2009 which has a net overpayment amounting to Rp 49,311,399,881: Jenis Pajak/ Type of tax Jumlah/ Amounts 64.124.099.279 (3.601.993.127) (973.003.171) (4.294.696.375) (584.312.436) (5.238.632.671) (83.337.024) (36.724.594) 49.311.399.881

PPh badan/ Corporate Income Tax PPh pasal 21/ Income Tax Art. 21 PPh pasal 23/ Income Tax Art. 23 PPN/ Value Added Tax PPN (sanksi administrasi)/ VAT (administration fines) PPh pasal 21/ Income Tax Art. 21 PPh pasal 23/ Income Tax Art. 23 PPh pasal 4 ayat 2/ Income Tax Art. 4 (2)

Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar No. 00025/406/10/093/12 tanggal 14 September 2012 Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak lebih bayar atas pajak penghasilan badan tahun 2010 sebesar Rp 49.596.683.742, selisih antara taksiran pajak penghasilan dengan hasil pemeriksaan pajak sebesar Rp 20.286.296 sebagai pengurang pada beban lain-lain pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Based on Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) No. 00025/406/10/093/12 dated September 14, 2012, the Company received the result of tax inspection overpayment of Corporate income tax 2010 amounting Rp 49,596,683,742. The difference between estimated claim for tax refund and tax inspection amounting Rp 20,286,296 as deduction in other expenses in the statement of comprehensive income.

52

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

515

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15.

PERPAJAKAN (lanjutan) f. Pemeriksaan pajak (lanjutan) Selain itu Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) untuk masa pajak 2010 atau masa Januari Desember 2010 secara keseluruhan dengan jumlah sebesar Rp 7.413.136.091 dan dibebankan pada beban lain-lain pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Rincian surat ketetapan pajak tersebut adalah sebagai berikut: Surat Pajak/ Tax Letters SKPLB No. 00025/406/10/093/12 SKPKB No. 00020/201/10/441/12 SKPKB No. 00014/201/10/093/12 SKPKB No. 00009//203/10/093/12 SKPKB No. 00266/207/10/441/12 SKPKB No. 00267/207/10/441/12 SKPKB No. 00268/207/10/441/12 SKPKB No. 00269/207/10/441/12 SKPKB No. 00270/207/10/441/12 SKPKB No. 00271/207/10/441/12 SKPKB No. 00272/207/10/441/12 SKPKB No. 00273/207/10/441/12 SKPKB No. 00274/207/10/441/12 SKPKB No. 00275/207/10/441/12 SKPKB No. 00276/207/10/441/12 SKPKB No. 00277/207/10/441/12 STP No. 00198/107/10/441/12

15. TAXATION (continued) f. Tax examination (continued) In addition, the Company also received the tax examination result in the form of Tax Underpayment Assessment Letters (SKPKB) and Tax Assessment Letter (STP) for the taxable year 2010 amounting to Rp 7,413,136,091 and recorded in other expenses in the statement of comprehensive income. the detail are as follows: Jenis Pajak/ Type of tax PPh badan/ Corporate Income Tax PPh pasal 21/ Income Tax Art. 21 PPh pasal 21/ Income Tax Art. 21 PPh pasal 23/ Income Tax Art. 23 PPN/ Value Added Tax PPN/ Value Added Tax PPN/ Value Added Tax PPN/ Value Added Tax PPN/ Value Added Tax PPN/ Value Added Tax PPN/ Value Added Tax PPN/ Value Added Tax PPN/ Value Added Tax PPN/ Value Added Tax PPN/ Value Added Tax PPN/ Value Added Tax PPN (sanksi administrasi)/ VAT (administration fines) Jumlah/ Amounts 49.596.683.742 (4.451.341.298) (2.621.326.755) (187.010.075) (11.333.223) (11.333.223) (11.333.223) (11.333.223) (11.333.223) (11.333.223) (11.333.223) (11.333.223) (11.333.223) (11.180.071) (11.026.919) (10.873.768) (18.378.198) 42.183.547.651

16.

BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: 2012 Biaya tenaga kontrak karya (TKK) Angkutan pos Investasi Pemakaian instalasi Gaji dan tunjangan pegawai Surat perintah bayar (SPB) Uang makan dan kerja lembur Bina mutu layanan Biaya pemeliharaan Satpam Pemasaran bisnis reguler Biaya pemeliharaan kesehatan Peningkatan prestasi kerja Biaya pajak daerah Honorarium petugas agen pos Administrasi Honorarium, biaya rapat dan seminar Biaya lainnya Jumlah 14.334.982.493 7.761.615.596 6.688.764.484 2.784.123.985 1.795.519.248 1.550.395.493 1.031.623.297 845.780.742 754.312.260 285.165.986 135.507.779 118.146.330 114.489.425 97.584.500 81.033.900 19.167.334 7.260.000 539.083.300 38.944.556.152

16. ACCRUED EXPENSES This accounts consist of: 2011 10.642.887.337 5.631.776.974 1.627.927.695 2.815.160.263 1.315.428.081 192.635.082 12.650.000 72.828.350 92.869.411 1.534.813.093 5.755.480 946.382.136 156.329.016 27.511.007 3.705.000 672.198.219 25.750.857.144 Outsourcing service (TKK) Postal delivery Advance of investment Installation usage Employee salary and allowance Payment order voucher (SPB) Meals allowance and overtime Service quality improvement Maintenance Security Marketing of regular business Health care maintenance Improvement of work performance Local tax Honorarium of agents Administration Honorarium, meeting and seminars Other expenses Total

53

516

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16.

BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR (lanjutan) Biaya yang masih harus dibayar terdiri atas utang surat perintah bayar (SPB), utang SPB ini timbul karena pengakuan biaya yang berhubungan dengan pengeluaran SPB tersebut (accrual basis), yang dapat dipengaruhi oleh dokumen pendukung yang tidak lengkap dari penanggung jawab anggaran (PJA) maupun bagian lokas yang belum mentransfer dana tersebut.

16. ACCRUED EXPENSES (continued) Accrued expenses mostly consist of payment order vouchers (SPB), which were caused by the recognition of expenses associated with the issuance of the SPB (accrual basis), due to incomplete supporting documents from the responsible budget authority (PJA) and Lokas unit that has not transferred the funds yet.

17.

UTANG LAINNYA Akun ini terdiri dari: 2012 Utang biaya Utang uang jaminan Pendapatan diterima di muka Pemanfaatan aset Bisnis pos standar Bisnis unit bisnis lainnya Non usaha lainnya 55.206.207.258 150.437.025.767 12.988.715.283 757.971.716 520.861.102 14.267.548.101 Utang kepada pegawai Lain-lain Utang lancar lainnya Tantiem Direksi/Komisaris 1.882.783.316

17. OTHER PAYABLES This account consists of: 2011 46.465.536.295 114.709.872.992 5.183.655.469 179.702.249 44.247.530 1.275.243.530 6.682.848.778 1.971.372.425 Payable to employees Others Other current liabilities Tantiem of Directors/Commissioner Payables Fund gurantee payable Prepaid income Asset utilization Postal standard business Other business units Other non operating expenses

76.513.290.723 76.513.290.723

29.552.808.100 314.777.000 29.867.585.100 199.697.215.590

Utang lainnya Entias Anak Jumlah

350.868.402 298.657.723.567

Other payable of Subsidiaries Total

Utang uang jaminan adalah penerimaan kas atau bank yang diterima dari pihak ketiga (mitra) sebagai utang uang jaminan di awal kerjasama. Untuk menghindari kerugian yang mungkin dialami oleh PT Pos Indonesia dalam pelaksanaan pekerjaan.

Fund guarantee payable is bank/ cash received from third parties (partners) as security deposits that were paid at the beginning of cooperation agreement with the Company. The purpose of deposits is to avoid losses that might experienced by the Company in the implementation of the work. 18. SHORT-TERM PROVISION This account represents the cost that is reserved for current liability that will be paid in the period of over 12 (twelve) months. This provision is recognized by the resulf of expenditure best estimation that will be needed to finish its current liability at the end of reporting date. The resulting estimate for the short-term provision as of December 31, 2012 and 2011 are Rp 99,400,000,000 and Rp 89,300,000,000, respectively.

18.

PROVISI JANGKA PENDEK Akun ini merupakan biaya yang dicadangkan atas kewajiban masa kini yang akan dibayarkan dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan. Provisi ini diakui sebesar hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan. Hasil estimasi per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 99.400.000.000 dan Rp 89.300.000.000.

54

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

517

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19.

PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK Akun ini merupakan pinjaman bank jangka pendek yang di peroleh dari PT Bank Mandiri (Persero) sebesar Rp 150.000.000.000 terhutang pada tanggal 31 Desember 2012. Pinjaman ini tanpa jaminan, dengan rincian sebagai berikut: Perjanjian Kredit Plafond Jangka Waktu Tujuan Tingkat Bunga Provisi Kredit : Persetujuan kredit No. CRO.KP/ 206/KMK/12 tanggal 26 September 2012. : Rp 300.000.000.000 : 26 September 2012 sampai dengan 25 September 2013. : Modal kerja sehari-hari. : 10% per tahun. : 0,25% per tahun dari besarnya plafond.

19. SHORT TERM BANK LOAN This accounts pertains to short-term bank loan obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounting to Rp 150,000,000,000 which is outstanding as of December 31, 2012. This loan has no collateral and with details as follows: Loan agreement Limit Period Purposes Interest rate Credit Provision : Loan approval No. CRO.KP/206/KMK/12 dated September 26, 2012. : Rp 300,000,000,000 : September 26, 2012 until September 25, 2013. : Daily working capital. : 10% per annum. : 0.25% per annum of the limit provided.

20.

PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG Akun ini terdiri dari: 2012 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Dikurangi bagian utang yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang - bersih setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 100.000.000.000 35.187.500.000 135.187.500.000 65.187.500.000

20. LONG-TERM BANK LOANS This accounts consist of: 2011 49.262.500.000 49.262.500.000 14.075.000.000 Less current maturities PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk

70.000.000.000

35.187.500.000

Long term loan - net current maturities

Pinjaman jangka panjang merupakan pinjaman kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h Bank Niaga) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan rincian sebagai berikut: PT Bank CIMB Niaga Tbk a. Perjanjian kredit : Persetujuan Kredit No 834/ADD/PTK/BDG/2004 tanggal 7 Desember 2004 dan perubahannya No. 108/AMD/CB/JKT/2011 tanggal 23 Maret 2011. Plafond : Rp 200.000.000.000 Jangka Waktu : 17 Maret 2011 sampai dengan 17 Maret 2015 Kegunaan : Pembiayaan investasi tambahan untuk proyek transformasi bisnis tahun 2011 Tingkat Bunga : 10% per tahun Provisi Kredit : 0,5% per tahun dari besarnya plafond Jaminan : 1. Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No. 3603/Sarijadi, Luas 43.785 m2. Terdapat di atas tanah tanah tersebut bangunan atas nama Perum Pos dan Giro dengan alamat Jl. Sari Asih No. 45, Bandung.

Details of the long term loans obtained from PT Bank CIMB Niaga Tbk (formerly Bank Niaga) and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk are as follows: PT Bank CIMB Niaga Tbk a. Loan agreement : Loan Approval No. 834/ADD/PTK/BDG/2004 dated December 7, 2004 and No. 108/AMD/CB/JKT/2011 dated March 23, 2011 for the amendment. Limit : Rp 200,000,000,000 Period : March 17, 2011 untill March 17, 2015 Purpose : To finance additional investment for business transformation 2011 Interest rate : 10% per annum Credit Provision : 0.5% per annum of amount of the limits provided Collaterals : 1. Land area of 43,785 m2 in Sari Asih street No. 45, Bandung with HGB No. 3603/Sarijadi. On this land, there is a building on under the name of Perum Pos and Giro.

55

518

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20.

PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (lanjutan) 2. Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No. 1695/Jati, Luas 7.544 m2. Terdapat di atas tanah tanah tersebut bangunan atas nama Perum Pos dan Giro dengan alamat Jl. Pemuda No. 79, Jakarta Timur. 3. Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No. 53/Kebon Waru, Luas 6.940 m2. Terdapat di atas tanah tanah tersebut bangunan atas nama Perum Pos dan Giro dengan alamat Jl. Jakarta No. 34, Bandung. 4. Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No. 37/Citarum, Luas 9.580 m2. Terdapat di atas tanah tanah tersebut bangunan atas nama Perum Pos dan Giro dengan alamat Jl. LLRE. Martadinata No. 38 (belakang Jalan Banda No.30), Bandung. Pembayaran : Secara angsuran 6 (enam) bulanan dengan angsuran sebesar Rp 25.000.000.000.

20. LONG-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank CIMB Niaga Tbk (continued) 2. Land of 7.544 m2 in Pemuda street No. 79, Jakarta Timu with HGB 1695/Jati. On this land, there is a building on under the name of Perum Pos and Giro. 3. Land area of 6.940 m2 in Jakarta street No. 34, Bandung with HGB No. 53/Kebon Waru. with an area On this land, there is a building on under the name of Perum Pos and Giro. 4. Land area of 9.580 m2 in LLRE. Martadinata street No. 38 (behind Banda street No.30), Bandung.land with HGB No. 37/Citarum. On this land, there is a building under the name of Perum Pos and Giro. Payment : 6 (six) monthly installments amounting to Rp 25,000,000,000 for each installment.

b. Perjanjian kredit : Persetujuan Kredit No. 405/CBG/JKT/2005 tanggal 7 Desember 2005 dan perubahannya No. 108/AMD/CB/JKT/2011 tanggal 23 Maret 2011. Plafond : Rp 100.000.000.000 Jangka Waktu : 17 Maret 2010 sampai dengan 17 Maret 2012 Kegunaan : Bridging Loan untuk pembiayaan Tingkat Bunga : 10% per tahun Provisi Kredit : 0,5% per tahun dari besarnya plafond Jaminan : 1. Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No. 3603/Sarijadi, Luas 43.785 m2. Terdapat di atas tanah tanah tersebut bangunan atas nama Perum Pos dan Giro dengan alamat Jl. Sari Asih No. 45, Bandung. 2. Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No. 1695/Jati, Luas 7.544 m2. Terdapat di atas tanah tanah tersebut bangunan atas nama Perum Pos dan Giro dengan alamat Jl. Pemuda No. 79, Jakarta Timur. 3. Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No. 53/Kebon Waru, Luas 6.940 m2. Terdapat di atas tanah tanah tersebut bangunan atas nama Perum Pos dan Giro dengan alamat Jl. Jakarta No. 34, Bandung. 4. Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No. 37/Citarum, Luas 9.580 m2. Terdapat di atas tanah tanah tersebut bangunan atas nama Perum Pos dan Giro dengan alamat Jl. LLRE. Martadinata No. 38 (belakang Jalan BandaNo.30), Bandung.

b.

Loan agreement : Loan Approval No. 405/CBG/JKT/2005 dated December 7, 2005 and its amendment No. 108/AMD/CB/JKT/2011 dated March 23, 2011. Limit : Rp 100,000,000,000 Period : March 17, 2010 until 17 March 17, 2012 Purpose : Bridging loan for financing Interest rate : 10% per annum Credit Provision : 0.5% per annum of amount of the limit provided Collaterals : 1. Land area of 43,785 m2 in Sari Asih street No. 45, Bandung with HGB No. 3603/Sarijadi. On this land, there is a building on under the name of Perum Pos and Giro. 2. Land area of 7.544 m2 in Pemuda street No. 79, Jakarta Timu with HGB 1695/Jati. On this land, there is a building on under the name of Perum Pos and Giro. 3. Land area of 6.940 m2 in Jakarta street No. 34, Bandung with HGB No. 53/Kebon Waru. with an area On this land, there is a building on under the name of Perum Pos and Giro. 4. Land area of 9.580 m2 in LLRE. Martadinata street No. 38 (behind Banda street No.30), Bandung.land with HGB No. 37/Citarum. On this land, there is a building under the name of Perum Pos and Giro.

56

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

519

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20.

PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (lanjutan) Pembayaran : Pembayaran dilakukan selambatlambatnya 1 (satu) bulan dari setiap tanggal penarikan pinjaman.

20. LONG-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank CIMB Niaga Tbk (continued) Payment : Payment is made 1 (one) month after each withdrawal date at the latest.

Pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 5 Januari 2013. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Perjanjian Kredit Plafond Jangka Waktu Kegunaan Tingkat Bunga Provisi Kredit Jaminan Pembayaran : Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, SH ., M.Kn., tanggal 29 Oktober 2012 nomor 62 : Rp 100.000.000.000 : 20 Juni 2012 sampai dengan 19 Juni 2017 : Pembiayaan belanja modal Perusahaan : 10% per tahun : 0,5% per tahun dari besarnya plafond : Jaminan dalam Perjanjian Kredit ini bersifat Clean Basis : Secara angsuran 6 (enam) bulanan dengan angsuran sebesar Rp 10.000.000.000.

The loan from PT Bank CIMB Niaga Tbk has been fully paid on January 5, 2013. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Loan agreement Limit Period Purposes Interest rate Provition Collateral Payment : Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, SH ., M.Kn., tanggal 29 Oktober 2012 nomor 62 : Rp 100.000.000.000 : June 20, 2012 until June 19, 2017 : To finance companys capital expenditure : 10% per annum : 0.5% per annum of amount of the limit provided : Clean basis : 6 (six) monthly installments amounting to Rp 10,000,000,000 for each installment.

21.

LIABILITAS IMBALAN KERJA Saldo liabilitas imbalan kerja kepada karyawan atas jasa yang telah diberikan sesuai PSAK No. 24 (revisi 2010) per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Perusahaan Entitas Anak Jumlah 308.555.552.159 758.488.717 309.314.040.876

21. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY The details of employee benefits liability for employee services provided in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2004) as of December 31, 2011 (2010) are as follows: 2011 258.953.056.602 578.919.970 259.531.976.572 Company Subsidiaries Total

Liabilitas imbalan kerja PT Pos Indonesia (Persero) per 31 Desember 2012 dan 2011 telah dihitung oleh aktuaris independen PT Gemma Mulia Inditama yang dituangkan dalam Laporan Valuasi untuk PT Pos Indonesia (Persero) per 31 Desember 2012 nomor 4711/PSAK-GMI/II/13 tanggal 1 Februari 2013 dan laporan Valuasi untuk PT Pos Indonesia (Persero) per 31 Desember 2010 nomor 4354/PSAK-GMI/I/11 tanggal 27 Januari 2011. Imbalan kerja untuk tahun berjalan dicerminkan pada laporan laba rugi komprehensif dan laporan posisi keuangan dengan rincian liabilitas imbalan kerja per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Employee benefits liability of PT Pos Indonesia (Persero) as of December 31, 2012 and 2011 have been calculated by PT Mulia Inditama Gemma, an independent actuary, as outlined in the Valuation Report No. 4711/PSAK-GMI/II/13 dated February 1, 2013 for 2012 and valuation Report No. 4354/PSAK-GMI/I/11 dated January 27, 2011 for 2011. The details of employee benefits for the current year reflected in the consolidated statements of comprehensive income and consolidated statements of financial position as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:

57

520

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21.

LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) a. Pesangon (lanjutan) Mutasi liabilitas yang diakui adalah sebagai berikut: 2012 Saldo awal Beban tahun berjalan Pembayaran manfaat selama tahun berjalan Liabilitas Imbalan Kerja 13.732.590.339 40.691.997.586 (13.732.590.339) 40.691.997.586

21. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) a. Severance (continued) The movements in the employee benefits liability are as follows: 2011 9.890.150.069 3.842.440.270 13.732.590.339 Beginning balance Provision during the year Payment during the year Employee benefits liability

Jumlah beban yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai berikut: 2012 Biaya jasa kini Beban bunga Amortisasi biaya jasa lalu Penyesuaian aktuaria Jumlah Biaya Imbalan Jasa Kerja 39.370.362.263 1.271.928.231 49.707.092 40.691.997.586 tahun

Total expenses recognized in consolidated statements of comprehensive income are as follows: 2011 2.127.407.189 1.500.558.832 214.474.249 3.842.440.270 Current service cost Interest cost Amortization of past service cost Actuarial adjustment Total employee benefit expenses

Jumlah untuk tahun berjalan dan empat sebelumnya adalah sebagai berikut:
2012 Nilai kini liabilitas imbalan kerja Nilai wajar aset program Positif (Defisit) pendanaan (Keuntungan)/ kerugian aktuaria yang belum diakui Liabilitas Imbalan Kerja 2011

Amounts for the current and previous four annual periods are as follows:
2010 2009 2008 Present value of defined benefit obligation Fair value of plan assets Surplus (Deficit) in plan Unrecognized actuarial gain (loss) Employee benefits liability

923.271.664.245 (568.802.494.255) 354.469.169.990

15.899.102.893 15.899.102.893

13.641.443.923 13.641.443.923

454.688.242 454.688.242

433.036.420 433.036.420

(313.777.172.404) 40.691.997.586

(2.166.512.554) 13.732.590.339

(3.751.293.854) 9.890.150.069

8.016.461.622 8.471.149.864

7.526.639.560 7.959.675.980

Aset program Kategori-kategori utama dari aset program dalam persentase dari nilai wajar dari jumlah aset adalah sebagai berikut: 2012 Instrumen ekuitas Instrument utang Properti Lain-lain Jumlah 266.485.624.040 830.116.573.955 56.757.487.500 144.680.117.662 20,5% 63,9% 4,4% 11,2%

Asset program The major categories of plan assets as a percentage of the fair value of the total assets are as follows: 2011 223.732.432.440 781.667.480.136 56.693.600.500 153.063.824.605 1.215.157.337.681 18,4% 64,3% 4,7% 12,6% 100,0% Equity instrument Debt instrument Property Others Total

1.298.039.803.157 100,0%

58

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

521

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21.

LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) a. Pesangon (lanjutan) Jumlah empat periode tahunan saat ini sebelumnya per tahun adalah sebagai berikut:
2012 Nilai kini liabilitas imbalan pasti Nilai wajar aset program 2011

21. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) a. Severance (continued) dan


2010

Amounts for the current and previous four annual periods are as follows:
2009 2008 Present value of defined benefit obligation Fair value of plan assets

901.052.709.791 (568.802.494.255) 332.250.215.536

15.899.102.893 15.899.102.893

13.641.443.923 13.641.443.923

454.688.241 454.688.241

433.036.420 433.036.420

b. Cuti Besar Mutasi liabilitas yang diakui adalah sebagai berikut: 2012 Saldo awal tahun Beban imbalan kerja Pembayaran manfaat Saldo akhir tahun 63.542.832.792 76.018.970.610 (48.303.003.606) 91.258.799.796

b. Leaves The movements in the employee benefits liability are as follows: 2011 59.385.825.039 45.785.856.617 (41.628.848.865) 63.542.832.791 Beginning balance Employee benefits expense Benefits paid Ending balance

Jumlah beban yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai berikut: 2012 Biaya jasa kini Beban bunga Amortisasi biaya jasa lalu Penyesuaian aktuaria Jumlah beban Imbalan Kerja 28.751.380.396 5.083.426.623 16.356.554.179 25.827.609.412 76.018.970.610

Total expenses recognized in consolidated statements of comprehensive income are as follows: 2011 24.885.808.764 6.532.440.754 16.356.554.179 (1.988.947.080) 45.785.856.617 Current service cost Interest cost Amortization of past service cost Actuarial adjustment Total employee benefit expenses

Liabilitas imbalan kerja diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2012 Nilai kini liabilitas imbalan kerja 91.258.799.796

Employee benefits liability recognized in consolidated statement of financial position are as follows: 2011 63.542.832.792 Present value of defined benefit obligation

59

522

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21.

LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) c. Tunjangan Pangan Penghasilan dan Tunjangan Perbaikan

21. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) c. Allowance of food and allowances earnings improvement The movements in the employee benefits liability are as follows: 2011 179.979.612.600 10.990.764.811 (9.292.743.939) 181.677.633.472 Beginning balance Employee benefits expense Benefits paid Ending balance

Mutasi liabilitas yang diakui adalah sebagai berikut: 2012 Saldo awal tahun Beban imbalan kerja Pembayaran manfaat Saldo akhir tahun 181.677.633.473 10.785.871.306 (15.858.750.000) 176.604.754.779

Jumlah beban yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai berikut: 2012 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu Amortisasi koreksi aktuaria Jumlah Biaya Imbalan Jasa Kerja 6.638.157.951 9.064.738.004 (4.917.024.648) 10.785.871.307

Total expenses recognized in consolidated statements of comprehensive income are as follows: 2011 4.625.521.577 11.870.490.243 (5.505.247.009) 10.990.764.811 Current service cost Interest Amortization of past service cost Amortization of actuarial adjustment Total employee benefit expenses

Liabilitas imbalan kerja diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2012 Nilai kini liabilitas imbalan kerja (Keuntungan)/kerugian aktuaria yang belum diakui Liabilitas Imbalan Kerja 170.807.613.781 5.797.140.998 176.604.754.779

Employee benefits liability recognized in consolidated statement of financial position are as follows: 2011 113.309.225.046 68.368.408.427 181.677.633.473 Present value of employee benefits liability Unrecognized actuarial loss Employee benefits liability

Asumsi dasar yang digunakan dalam menentukan liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut: 2012 Tingkat kenaikan gaji Tingkat bunga / diskonto Usia pensiun normal Tingkat pengunduran diri Tingkat cacat Tingkat mortalita 5% 8% 56 tahun 10% 1% Tabel Mortalita Indonesia 2011

The principal assumptions used in determining employee benefits liability are as follows: 2011 5% 11% 56 tahun 10% 1% CSO 1958 Salary growth rate Interest / discount rate Normal retirement age Resignation rate Invalid rate Mortality rate

Dasar Penetapan tingkat diskonto dengan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Going Concern Perusahaan 2. Pengembangan terhadap aset program pada Dana Pensiun Pos Indonesia diharapkan berada diatas 10%, sebagaimana tingkat bunga aktuaria yang dipergunakan pada Dana Pensiun Pos Indonesia saat ini adalah 10%. 3. Informasi yang diperoleh dari PT Pos Indonesia (Persero) tentang imbal hasil investasi yang telah dilakukan selama ini.

The factors considered in determining the charge in discount rate are as follows: 1. The going concern of the Company 2. Development of the assets in the Pension Fund program of Pos Indonesia was expected to be over 10%, as an actuarial interest rate on Dana Pensiun Pos Indonesia is 10%. 3. Information obtained from PT Pos Indonesia (Persero) about the yield of investments that have been made so far.

60

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

523

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21.

LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) Analisa sensitivitas terhadap tingkat diskonto: Liabilitas Imbalan pasca Kerja / Employee benefit liabilities Satu poin persentase kenaikan (9%) Satu poin persentase penurunan (7%) Dua poin persentase penurunan (6%) 282.288.635.248 290.665.703.595 294.994.809.483

21. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) Sensitivity analysis of the discount rate: Beban Imbalan pasca Kerja / Employee benefits expense 123.448.877.043 135.219.016.495 139.548.122.383 One percent increase (9%) One percent decrease (7%) Two percent decrease (6%)

Liabilitas Imbalan Kerja PT Bhakti Wasantara Net Liabilitas imbalan kerja PT Bhakti Wasantara Net per 31 Desember 2012 dan 2011 telah dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria yang dituangkan dalam Laporan Valuasi Liabilitas Imbalan Kerja untuk PT Bhakti Wasantara Net per 31 Desember 2010 nomor 1845/KIS/LA/03/2010 tanggal 4 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 nomor 1845/KIS/LA/03/2010 tanggal 4 Maret 2011. 2012 Saldo liabilitas awal tahun Beban tahun berjalan Pembayaran pesangon Saldo liabilitas akhir tahun 578.919.970 179.568.747 758.488.717

Employee Benefits Liability of PT Bhakti Wasantara Net Employee benefits liability of PT Bhakti Wasantara Net as of December 31, 2012 and 2011 have been calculated by PT Imam Kathir Sapto Sejahtera, an independent actuary, as outlined in the Actuarial Valuation Report No. 1845/KIS/LA/03/2010 dated March 4, 2011 for 2012 and No. 1845/KIS/LA/03/2010 dated March 4, 2011 for 2011.

2011 444.697.610 134.222.360 578.919.970 Beginning balance Current year charge Payment of retirement Ending balance

Jumlah beban yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai berikut: 2012 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu Amortisasi akumulasi (keuntungan) / kerugian aktuaria Jumlah Biaya Imbalan Jasa Kerja 93.195.502 72.597.140 4.310.431 9.465.674 179.568.747

Total expense recognized in the consolidated statements of comprehensive income are as follows: 2011 82.639.809 47.272.121 4.310.431 134.222.361 Current service cost Interest Amortization of past service cost Accumulated amortization of actuarial (gain) / loss Total employee benefits expense

2012 Nilai kini liabilitas imbalan kerja per 31 Desember (Keuntungan)/kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Nilai Kini Liabilitas Imbalan Kerja per 31 Desember 758.488.717 758.488.717

2011 907.464.246 (256.195.496) (72.348.780) 578.919.970 Current employee benefits liability Unrecognized actuarial gain/loss Unrecognized past service cost Current employee benefits liability at year end

61

524

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21.

LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) Asumsi dasar yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menentukan liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, rinciannya adalah sebagai berikut: 2012 Tingkat kenaikan gaji Tingkat bunga / diskon Tabel mortalita Usia pensiun normal Tingkat pengunduran diri Tingkat cacat 8% 8% TMI-III 55 tahun/years 10% 1%

21. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) The basic assumptions used by an independent actuary in determining employee benefits liability as of December 31, 2012 and 2011, are as follows: 2011 8% 11% TMI-III 55 tahun/years 10% 1% Salary growth rate Interest / discount rate Mortality table Normal retirement age Resignation rate Invalid rate

22.

LIABILITAS JANGKA PANJANG LAINNYA Saldo ini merupakan utang kepada pemegang saham non pengendali PT Bhakti Wasantara Net yang terdiri dari: 2012 Utang kepada PT Quantum Aksesindo Nusantara Utang - Sub Ordinat PT Quantum Aksesindo Nusantara Jumlah 13.097.954.061 9.607.843.137 22.705.797.198

22. OTHER LONG - TERM LIABILITIES This is a payable balance to non-controlling shareholders of PT Bhakti Wasantara Net (BWN) consists of: 2011 13.097.954.061 9.607.843.137 22.705.797.198 Loan to PT Quantum Aksesindo Nusantara Loan - Sub Ordinate PT Quantum Aksesindo Nusantara Total

Utang kepada PT Quantum Aksesindo Nusantara (PT QAN) merupakan pinjaman dana yang diperoleh dari pemegang saham dan digunakan untuk pembayaran utang PT Bhakti Wasantara Net kepada pihak ketiga. Utang Sub Ordinat merupakan setoran pemegang saham ke kas PT Bhakti Wasantara Net. Keputusan pemegang saham yang berkekuatan sama dengan RUPS tanggal 15 Oktober 2003, menetapkan bahwa setoran tersebut dibukukan sebagai pinjaman modal kerja yang dapat dikonversikan menjadi kepemilikan atas saham PT Bhakti Wasantara Net dari masing-masing pemegang saham, apabila seluruh ijin yang diperlukan untuk hal tersebut telah diperolah. Sampai dengan saat ini, ijin yang diperlukan oleh PT Pos Indonesia (Persero) dari Menteri Negara BUMN untuk melakukan konversi utang sub ordinat menjadi modal saham belum diperoleh, sehingga transaksi ini belum bisa dilakukan. 23. MODAL SAHAM PENGENDALI a. Modal saham Berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H.,M.Kn., No.164 tanggal 15 Agustus 2008, susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Negara Republik Indonesia, sebanyak 425.000 saham atau dengan nilai nominal sebesar Rp 425.000.000.000. DAN KEPENTINGAN NON

Loan to PT Quantum Aksesindo Nusantara (PT QAN) is a loan obtained from stockholders and used for payments of PT Bhakti Wasantara Nets payable to third parties. Sub ordinate loan is a cash deposit of the stockholders of PT Bhakti Wasantara Net. Binding decision of the stockholders at the AGM on October 15, 2003, determined that the deposit is recorded as working capital loans that may be converted into ownership of the shares of PT Bhakti Wasantara Net from their respective stockholders, if all necessary permits have been obtained for this . Up to this time, permits are required by PT Pos Indonesia (Persero) from the Minister of State Enterprises to perform the subordinate loan conversion to equity shares have not been obtained, so that the transaction could not be done.

23. CAPITAL INTEREST

STOCK

AND

NON-CONTROLLING

a. Share Capital Based on Notarial Deed No.164 of Sutjipto, S.H., M.Kn., dated August 15, 2008, the shareholding of the Company is fully owned by the Republic of Indonesia with 425,000 shares or Rp 425,000,000,000 as of December 31, 2012 and 2011.

62

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

525

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23. MODAL SAHAM DAN PENGENDALI (lanjutan) b. Kepentingan non pengendali

KEPENTINGAN

NON

23. CAPITAL STOCK INTEREST (continued)

AND

NON-CONTROLLING

b. Non controlling interest


2012

Entitas Anak (kepentingan non pengendali) / Subsidiaries (Non controlling intereset) PT Bhakti Wasantara Net (PT Quantum Aksesindo Nusantara) PT Pos Logistik Indonesia (Yayasan Pendidikan Bhakti Pos) Jumlah

Persentase Pemilikan (%) / Percentage of Ownership (%)

Jumlah modal/ Total capital

Akumulasi keuntungan (kerugian) / Accumulated gain (losses)

Bagian kepentingan non pengendali / portion of non controlling interest

49%

9.134.176.471

(39.187.905.680)

(30.053.729.209)

1%

500.000.000

20.384.412

520.384.412 (29.533.344.797)

2011 Bagian kepentingan non pengendali / portion of non controlling interest

Entitas Anak (kepentingan non pengendali) / Subsidiaries (Non controlling intereset) PT Bhakti Wasantara Net (PT Quantum Aksesindo Nusantara)

Persentase Pemilikan (%) / Percentage of Ownership (%)

Jumlah modal/ Total capital

Akumulasi keuntungan (kerugian) / Accumulated gain (losses)

49%

9.134.176.471

(39.665.698.660)

(30.531.522.191)

PT Bhakti Wasantara Net (PT BWN) Modal disetor PT QAN merupakan modal disetor PT Quantum Aksesindo Nusantara (PT QAN) sebagai pemegang saham minoritas dengan porsi kepemilikan sebesar 49% dari modal saham disetor PT Bhakti Wasantara Net (PT BWN). Sehubungan dengan penyusunan laporan keuangan konsolidasian, walaupun entitas anak Perusahaan (PT BWN) mengalami akumulasi defisit yang melebihi jumlah modal disetor, maka hak PT QAN atas aset bersih PT BWN yang menjadi negatif bukan merupakan beban PT Pos Indonesia (Persero) dengan pertimbangan: a. Persentase kepemilikan saham PT BWN oleh PT Pos Indonesia (Persero) dan PT QAN relatif seimbang, yaitu masing-masing 51% dan 49%. b. Masing-masing pemegang saham bertanggung jawab atas operasional dan kerugian PT BWN baik itu sebagai dana pinjaman operasional ataupun Sub Ordinat (lihat catatan No. 22). c. Masing-masing pemegang saham menempatkan wakilnya dalam kepengurusan PT BWN, yaitu di Dewan Komisaris dan Direksi. d. Terdapat pernyataan dari pemegang saham untuk menanggung kerugian PT BWN sesuai dengan porsi kepemilikan saham masing-masing.

PT Bhakti Wasantara Net (PT BWN) Paid-up capital is capital paid of PT QAN as a minority stockholder with a 49% ownership share in PT Bhakti Wasantara Net (PT BWN).

In connection with the preparation of consolidated financial statements, although the Subsidiary (PT BWN) has an accumulated deficit in excess of the amount of paid-in capital, PT QANs right on the net assets of PT BWN which became negative will not be absorbed by PT Pos Indonesia (Persero) due to the following considerations: a. Percentage of ownership of PT Pos Indonesia (Persero) and PT QAN in PT BWN are relatively balanced, by owning 51% and 49%, respectively. b. Each stockholder is responsible for the operations and losses of PT BWN, may it be operational or subordinated loans (Note No 22). c. Each stockholder has representative officers in the Boards of Commissioners and Directors of PT BWN. d. Both of the stockholders agreed that they will bear any losses of PT BWN according to their respective ownership shares.

63

526

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23. MODAL SAHAM DAN PENGENDALI (lanjutan)

KEPENTINGAN

NON

23. CAPITAL STOCK INTEREST (continued)

AND

NON-CONTROLLING

b. Kepentingan non pengendali (lanjutan) PT Pos Logistik Indonesia (PT PLI) Saldo hak Yayasan Pendidikan Bhakti Pos Indonesia (YPBPI) sebagai kepentingan non pengendali PT PLI per 31 Desember 2012 dan 2011 terdiri dari: 2012 Modal Disetor Yayasan Pendidikan Bhakti Pos Indonesia Bagian akumulasi defisit Total kepentingan non pengendali 500.000.000 20.384.412 520.384.412

b. Non controlling interest (continued) PT Pos Logistik Indonesia (PT PLI) Rights of Yayasan Pendidikan Bhakti Pos Indonesia (YPBPI) as non-controlling interest of PT PLI as of December 31, 2012 and 2011 consist of: 2011 PT Yayasan Pendidikan Bhakti Pos Indonesia paid up capital Portion of deficit Total non controlling interest

24. PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN Akun ini merupakan selisih penilaian investasi surat berharga yang diklasifikasikan sebagai aset Keuangan tersedia untuk dijual yang dimiliki oleh Perusahaan: 2012 Nilai perolehan Nilai wajar Kerugian belum direalisasi atas aset keuangan tersedia untuk dijual 4.180.862.288 2.572.367.608 (1.608.494.680)

24. OTHER COMPREHENSIVE INCOME This account represents the difference in valuation of investment in securities classified as available for sale financial assets held by the Company: 2011 4.180.862.288 2.520.486.701 (1.660.375.587) Acquisition cost Fair value Unrealized loss on available for sale financial assets

25.

BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM DITETAPKAN STATUSNYA (BPYDS) Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 67 tahun 2012 tanggal 10 Agustus 2012 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perusahaan (Persero) PT Pos Indonesia, Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya telah ditetapkan statusnya sebagai penambahan penyertaan modal Pemerintah kepada Perusahaan dengan nilai sebesar Rp 30.022.899.470 (Catatan 36). Tahun Perolehan/ Year of Acquisition 2000 2005 2006

25. GOVERNMENT ASSISTANCE THAT YET STATED ITS STATUS (BPYBDS) Based on Government Regulation No. 67 year 2012 of the Republic of Indonesia, dated August 10, 2012, Republic of Indonesia gave additional paid in capital to PT Pos Indonesia (Persero), Government assistance that yet to state its status, has been determined its status to be the Governments additional paid in capital to the Company amounting to Rp 30,022,899,470 (Note 36).

Nama Aset Mekot X-Ray diperoleh dari Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Bangunan kantor dan kendaraan Roda empat diperoleh dari BRR Jumlah pada tahun 2010 Bangunan kantor dan kendaraan Roda empat diperoleh dari BRR Jumlah pada tahun 2011

Jumlah/ Amounts 12.823.339.510 5.727.590.000 2.775.023.850 21.325.953.360

Name of Assets Mekot X-Ray acquired from Directorate General of Postal and Telecommunication Office building and four wheel vehicles from BRR Total in 2010 Office building and four wheel vehicles from BRR Total in 2011

2011

8.610.071.121 29.936.024.481

64

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

527

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25.

BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM DITETAPKAN STATUSNYA (BPYDS) (lanjutan) Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Operasional Barang Milik Negara Eks BRR NAD-Nias kepada PT Pos Indonesia (Persero) Nomor : 363/SJ.3/Kominfo/5/2010 tanggal 14 Mei 2010 antar Kepala Biro Keuangan Kementrian telah diakui kekurangan pengakuan bantuan BRR NAD-Nias sebesar Rp 8.610.071.121, dengan rincian sebagai berikut: Lokasi/ Location Banda Aceh/Nias Banda Aceh/Nias Banda Aceh/Nias Banda Aceh/Nias

25. GOVERNMENT ASSISTANCE THAT YET STATED ITS STATUS (BPYBDS) (continued) Based on the Certificate of Asset Transfer No. 363/SJ.3/Kominfo/5/2010 of State-Owned Assets Operation dated May 14, 2010 between Ex-BRR NADNias to PT Pos Indonesia (Persero) and the Chief of the Bureau of the Ministry of Finance, there has been acknowledgement of lack of recognition of BRR NAD Nias amounting to Rp 8,610,071,121, with details as follows: Nilai Perolehan/ Amounts 7.805.551.110 160.900.000 472.051.235 171.568.776 8.610.071.121 Name of Assets Office Building Vehicles - Category II Office Equipment - Category I and II Furniture and Fixture Total

Nama Aset Gedung Kantor Kendaraan Bermotor Kel II Inventaris Kel I dan Kel II Perabot Kantor Lainnya Jumlah

Aset tersebut telah dioperasikan oleh Perusahaan sejak tahun 2007 dan dicatat sebagai aset tetap Perusahaan yang berasal dari Pemerintah (tambahan modal Pemerintah). Sesuai surat dari Tim Koordinasi Monitoring Penyelesaian BPYBDS, Kementerian BUMN No. S-03/BPYBDS/2010 perihal Rencana Tindak Koordinasi dan Monitoring Pencatatan BPYBDS, bantuan Pemerintah tersebut disajikan di dalam Laporan posisi keuangan diantara liabilitas dan ekuitas.

These assets have been operating by the Company since 2007 and are recorded as its fixed assets from the Government (Government additional capital). According to the Settlement Letter No. S03/BPYBDS/2010 of BPYBDS Monitoring Coordination Team, Ministry of Enterprise states the Action Plan for Coordination and Monitoring Recording BPYBDS, government assistance is presented in the consolidated statement of financial position between liabilities and equity. 26. NET REVENUES This account consists of:

26.

PENDAPATAN BERSIH Rincian pendapatan adalah sebagai berikut: 2012 Suratpos dan paket pos Jasa keuangan Ritel Logistik Properti Filateli Jumlah Potongan pendapatan Jumlah 1.905.473.830.504 1.146.038.907.739 157.209.152.052 66.818.277.039 44.171.790.178 26.410.397.130 3.346.122.354.642 (10.247.094.648) 3.335.875.259.994

2011 1.650.603.482.911 1.011.476.669.074 126.508.254.150 144.517.165.878 62.056.490.495 22.327.140.393 3.017.489.202.901 (11.476.951.781) 3.006.012.251.120 Postal mails and parcel Financial services Retail Logistics Property Philately Total Sales discount Total

27.

BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2012 Beban pemasaran Bisnis suratpos dan paketpos Bisnis jasa keuangan 42.262.485.720 27.412.386.139

27. OPERATING EXPENSES This account consists of: 2011 32.457.738.024 23.834.123.446 Marketing Postal mails and parcel Financial services

65

528

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27.

BEBAN USAHA (lanjutan) 2012 Beban pemasaran (lanjutan) Bisnis ritel Bisnis filateli Bisnis logistik Bisnis properti 3.663.219.055 2.380.484.408 1.437.305.884 758.712.516 77.914.593.722 Beban umum dan administrasi Pegawai Operasi Umum Penyusutan dan amortisasi Administrasi 1.852.134.738.249 878.018.037.381 239.862.817.933 81.679.856.630 32.472.559.852 3.084.168.010.045 Jumlah 3.162.082.603.767

27. OPERATING EXPENSES (continued) 2011 1.933.971.991 1.517.289.930 5.104.348.970 359.171.127 65.206.643.488 1.680.900.398.609 793.301.263.381 206.729.198.265 103.580.579.736 32.752.803.495 2.817.264.243.486 2.882.470.886.974 Total General and administrative Employees Operations General Depreciation and amortization Administration Marketing (continued) Retail Philately Logistics Property

28.

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Rincian pendapatan (beban) lain-lain adalah sebagai berikut: 2012 Pendapatan lain-lain Pendapatan aset tetap Lainnya Total pendapatan lain-lain Beban lain-lain Denda pajak Sumbangan bencana alam Total beban lain-lain Jumlah - Bersih 291.324.023 41.378.333.581 41.669.657.604

28. OTHER INCOME (CHARGES) Details of other income (charges) are as follows: 2011 4.656.273.074 44.705.862.882 49.362.135.956 Other income Fixed assets income Others Total other income Other expenses Tax penalty Donation for disaster Total other expenses Total - Net

(9.696.461.242) (121.562.700) (9.818.023.942) 31.851.633.662

(21.491.913.890) (177.500.000) (21.669.413.890) 27.692.722.066

29. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN BERELASI Rincian akun dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: a. Pihak berelasi dengan Pemerintah

29. NATURE AND PARTIES

TRANSACTIONS

WITH

RELATED

The details of transactions with related parties are as follows: a. Government related parties
Persentase terhadap jumlah aset / liabilitas / Percentages of total assets / liabilities

Saldo / Amount 2012 Bank (Catatan 5) Rupiah PT Bank Mandiri (Persero)Tbk 2011

2012

2011 Banks (Note 5) Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

757.602.040.035

574.433.191.873

16,56%

13,70%

66

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

529

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN BERELASI (lanjutan)

29. NATURE AND TRANSACTIONS PARTIES (continued)


Persentase terhadap jumlah aset / liabilitas / Percentages of total assets / liabilities 2011 2012 2011

WITH

RELATED

Saldo / Amount 2012 Bank (Catatan 5) Rupiah (lanjutan) PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank bukopin Tbk Bank Indonesia Dolar AS PT Bank Mandiri (Persero)Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk Euro Eropa PT Bank Mandiri (Persero)Tbk GBP Inggris PT Bank Mandiri (Persero)Tbk Dolar singapura PT Bank Mandiri (Persero)Tbk

413.338.566.311 150.525.075.444 126.123.128.672 67.645.638.276 624.016.657 5.588.089

267.448.545.574 147.363.832.338 25.213.622.708 55.965.369.683 10.502.822.290 71.834.937

9,03% 3,29% 2,76% 1,48% 0,01% 0,0001%

6,38% 3,51% 0,60% 1,33% 0,25% 0,002%

Banks (Note 5) Rupiah (continued) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Bukopin Tbk Bank Indonesia US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Euro PT Bank Mandiri (Persero) Tbk GBP PT Bank Mandiri (Persero) Tbk GBP PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

22.449.370.664 223.967.837

9.653.543.430 386.864.003

0,49% 0,005%

0,23% 0,01%

14.101.858.637

4.301.988.605

0,31%

0,10%

1.492.831.485

20.952.508

0,03%

0,0005%

1.153.277.885 1.555.285.359.992

682.855.953 1.096.045.423.902

0,03% 33,99%

0,02% 26,16%

Deposito on-call rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk

50.000.000.000 50.000.000.000

25.000.000.000 25.000.000.000

1,09% 0% 1,09%

0% 0,60% 0,60%

Deposit on-call - Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Deposito berjangka Rupiah PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk

17.000.000.000 12.000.000.000 -

2.000.000.000 135.000.000.000

0,37% 0,26% 0%

0% 0,05% 3,22%

Time Deposits Rupiah PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

67

530

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN BERELASI (lanjutan)

29. NATURE AND TRANSACTIONS PARTIES (continued)


Persentase terhadap jumlah aset / liabilitas / Percentages of total assets / liabilities 2011 2012 2011

WITH

RELATED

Saldo / Amount 2012 Dolar Amerika PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk

29.000.000.000

9.068.000.000 146.068.000.000

0% 0,63%

0,22% 3,49%

US Dollar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Saldo piutang usaha kepada pihak berelasi dengan Pemerintah masing-masing sebesar Rp 22.714.639.007 dan Rp 78.420.765.595 atau 0,50% dan 1,87% dari jumlah aset konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Ikhtisar sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan berelasi adalah sebagai berikut: Hubungan Berelasi/ Related Party PT Bhakti Wasantara Net PT Pos Logistik Indonesia PT Taspen (Persero) PT Asabri Dapenpos PT Pertamina Pegadaian Menkokesra Bank Rakyat Indonesia Bank Tabungan Negara Inkopabri Legiun Veteran PT Telkom PAM PLN Dirjen Bea Cukai Dirjen Pajak

The balance of trade receivables - Government related parties amounted to Rp Rp 22,714,639,007 and Rp 78,420.765,595 or 0.50% and 1.87% from total consolidated assets as of December 31, 2012 and 2011. Summary of nature and transactions with related parties, are as follows: Jenis Transaksi/ Type of Transactions Pendanaan,sewa fasilitas/ Financing, rental facility Logistik / Logistics SOPP (System Online Payment Point) SOPP SOPP SOPP SOPP SOPP SOPP SOPP SOPP SOPP SOPP SOPP SOPP SOPP SOPP, penjualan materai, jasa pos/ SOPP, sales of stamp and postal services

Sifat Hubungan Berelasi/ Nature of Relationship Entitas Anak/ Subsidiary Entitas Anak/ Subsidiary Sepengendali/ Under common control Sepengendali/ Under common control Associate Sepengendali/ Under common control Sepengendali/ Under common control Sepengendali/ Under common control Sepengendali/ Under common control Sepengendali/ Under common control Sepengendali/ Under common control Sepengendali/ Under common control Sepengendali/ Under common control Sepengendali/ Under common control Sepengendali/ Under common control Sepengendali/ Under common control Sepengendali/ Under common control

Jumlah imbalan (penghasilan) berupa gaji, honorarium dan tunjangan dibayarkan untuk Direksi dan Dewan Komisaris pada tahun 2012 masing-masing sebesar Rp 5.185.841.000 dan Rp 1.433.916.000 dan pada tahun 2011 masing-masing sebesar Rp 4.634.895.000 dan Rp 4.688.426.598.

Amount of employee costs in the form of salaries, honorarium and allowances paid to the Company and Subsidiaries Directors and Commissioners in 2012 amounted to Rp 5,185,841,000 and Rp 1,433,916,000 and Rp 4,634,895,000 and Rp 4,688,426,598 in 2011, respectively.

68

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

531

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30.

MANAJEMEN RESIKO Manajemen risiko Perusahaan bersifat dinamis dengan bertujuan untuk mengidentifikasi, mengukur, memetakan dan mengembangkan alternatif penanganan risiko atas porfolio instrumen keuangan. Dalam pelaksanaan manajemen risiko, Perusahaan mengidentifikasikan risikorisiko yang dihadapi terkait dengan instrumen keuangan, yaitu risiko pasar (tingkat suku bunga, nilai tukar), risiko likuiditas, risiko kredit. Masing-masing risiko tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Risiko Kredit Risiko kredit dalam piutang adalah ketidakpastian pelanggan pos tidak dapat membayar utangnya sesuai dengan PKS yang ditetapkan. Risiko ini teridentifikasi dari status debitur (pelanggan) dalam posisi bangkrut/pailit, kesulitan likuiditas (permintaan penjadualan ulang pembayaran), tidak dikenal alamat terakhir. Perbandingan piutang pendapatan macet dengan piutang pendapatan lancar s.d. 31 Desember 2012 sebesar 24,83% turun sebesar 39,89% tahun 2011 sebesar 64,72%. Walaupun terjadi penurunan, karena risiko kredit ini sangat tergantung pada kemampuan debitur/mitra, maka alternatif penanganan risiko adalah meningkatkan selektifitas pemberian fasilitas pembayaran kredit kepada perusahaan yang benar-benar bonafid. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 eksposur maksimum Perusahaan terhadap risiko kredit mendekati nilai tercatat bersih dari kas yang beredar di bank dan piutang usaha dengan rincian sebagai berikut: 2012 Kas dan setara kas Piutang usaha Aset lancar lainnya Piutang lainnya Jumlah 2.961.068.742.854 351.236.281.769 145.552.749.590 3.457.857.774.213

30. RISKS MANAGEMENT The Company and Subsidiaries risk management is dynamic with the purpose to identify, measure, map and develop alternatives for portfolio risk management of financial instruments. In the implementation of risk management, the Company and Subsidiaries identify the risks faced relating to financial instruments, namely market risk, liquidity risk, credit risk. Each of these risks can be explained as follows: a. Credit Risk Credit risk in receivables is due to uncertainty of postal customers who cannot pay their amounts due in accordance with the agreement. These risks are identified from the status of the customer in a position of bankruptcy, difficulty in liquidity (demand for rescheduling of payment), no last known address. Comparison of income receivable jammed with current revenue accounts until December 31, 2012 amounted to 24.83% fell by 39.89% in 2011 of 64.72%. Despite the decline, because credit risk is highly dependent on the ability of the debtor/partner, then the alternative treatment is to improve the selection of granting credit facilities only to actually bonafide parties.

As of December 31, 2012 and 2011 the maximum Company and Subsidiaries exposure of the credit risk approximates the net carrying amounts of the outstanding cash in bank and account receivable with details as follows : 2011 2.623.305.486.262 350.705.169.231 173.547.542.569 3.147.558.198.062 Cash and cash equivalents Trade receivables Other current assets Other receivables Total

Tabel berikut memberikan kualitas kredit dan analisis umur aset keuangan sesuai dengan peringkat kredit debitur yang pada tanggal 31 Desember 2012:
Jatuh tempo tetapi tidak ada penurunan/ Past due but not impaired < 1 tahun/ 1 year

The following table provides the credit quality and age analysis of the groups financial assets according to the groups credit ratings of debtors as of December 31, 2012:

Belum jatuh tempo dan tidak ada penurunan nilai/ Neither past Due nor impaired

Telah jatuh tempo dan ada penurunan/ Past due and impaired

Jumlah/ Total

Kas dan setara kas Piutang usaha Aset lancar lainnya Piutang lainnya

2.961.068.742.854 145.552.749.590 3.106.621.492.444

279.567.433.067 279.567.433.067

71.668.848.702 71.668.848.702

2.961.068.742.854 351.236.281.769 145.552.749.590 3.457.857.774.213

Cash and cash equivalents Trade receivables Other current assets Other receivables

69

532

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30.

MANAJEMEN RESIKO (lanjutan) a. Risiko Kredit (lanjutan) Kualitas kredit instrumen keuangan dikelola oleh Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan peringkat kredit internal. Instrumen keuangan diklasifikasikan sebagai "masa lalu karena tidak juga terganggu" meliputi instrumen kualitas kredit kelas tinggi karena ada sedikit atau tidak ada sejarah dari default pada kesepakatan berdasarkan surat kuasa, surat jaminan atau promissory note. "Masa lalu jatuh tempo tetapi tidak terganggu" adalah barang-barang dengan sejarah default sering namun jumlahnya karena masih tertagih. Terakhir, "melewati jatuh tempo dan gangguan" adalah mereka yang lama beredar dan telah dilengkapi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang. Manajemen yakin akan kemampuan Perusahaan dan Entitas Anak untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimum dengan membentuk penyisihan penurunan nilai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang berdasarkan data historis kerugian yang ada (Catatan 7). b. Risiko pasar Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Perusahaan dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko tingkat suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Perusahaan dan Entitas Anak menghadapi risiko pasar, risiko pertukaran mata uang asing tertentu. Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko yang timbul dari perubahan nilai tukar Rupiah sebagai mata uang pelaporan terhadap mata uang asing, terutama Dolar USD, EUR, GBP dan SGD. Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Perusahaan dan Entitas Anak terhadap fluktuasi nilai tukar berasal dari selisih nilai tukar antara Rupiah dan US Dolar. Bagian signifikan dari risiko nilai tukar mata uang asing merupakan kontribusi secara tunai dalam mata uang US Dolar, EUR, GBP dan SGD pada kas di bank. Perusahaan dan Entitas Anak memantau fluktuasi nilai tukar asing dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil tindakan yang diperlukan paling diuntungkan kepada Perusahaan dan Entitas Anak pada waktunya. Manajemen saat ini tidak mempertimbangkan kebutuhan untuk masuk ke dalam setiap mata uang forward / swap.

30. RISKS MANAGEMENT (continued) a. Credit Risk (continued) The credit quality of financial instruments is managed by the Company and Subsidiaries using internal credit ratings. Financial instruments classified under neither past due nor impaired includes high grade credit quality instruments because there was few or no history of default on the agreed terms based on the letter of authorization, letter of guarantee or promissory note. past due but not impaired are items with history of frequent default nevertheless the amount due are still collectible. Lastly, past due and impaired are those that are long outstanding and has been provided with allowance for impairment loss on receivables. Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk to the Company and Subsidiaries with set sufficient allowance for impairment losses to cover incurred losses arising from uncollectible receivables based on historical loss (Note 7). b. Market Risk Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Company and Subsidiaries are exposed to market risks, in particular, interest rate risk and foreign currency exchange risk. Foreign Exchange Risk The Company and Subsidiaries are exposed to market risks, in particular foreign currency exchange risk. Foreign currency exchange risk is the risk that arises from the changes of exchange rate of Rupiah as the reporting currency against foreign currencies, especially US Dollar, EUR, GBP and SGD currencies. Foreign currency exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company and Subsidiaries exposure to exchange rate fluctuations comes from the exchange rate difference between Rupiah and US Dollar. The significant portion of the foreign currency exchange risk is contributed by US Dollar EUR, GBP and SGD denominated cash in banks. The Company and Subsidiaries closely monitor the foreign exchange rate fluctuation and market expectation so it can take necessary actions benefited most to the Company and Subsidiaries in due time. The management currently does not consider the necessity to enter into any currency forward/swaps.

70

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

533

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30.

MANAJEMEN RESIKO (lanjutan) b. Risiko pasar Risiko nilai tukar adalah potensi penyimpangan dari hasil yang diharapkan karena fluktuasi nilai tukar. Risiko nilai tukar berdampak langsung pada penerimaan atau kewajiban karena Perusahaan melakukan transaksi dengan menggunakan valuta asing. Risiko ini sangat jelas tergambar atas transaksi pos internasional baik untuk jasa pos internasional ataupun dalam bidang administrasi pos (UPU). Berbagai kurs valuta asing digunakan terkait dengan counterpart negara masing-masing. Namun pada umumnya risiko nilai tukar dimulai pada saat mengakui transaksi pos internasional yang dimulai dengan kurs SDR. Penempatan dana pada portofolio valas, diyakini mampu untuk memitigasi risko nilai tukar tersebut. Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, dengan semua variabel lainnya tetap konstan, dengan pendapatan sebelum pajak yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011:

30. RISKS MANAGEMENT (continued) b. Market Risk Exchange rate risk is the potential deviation from expected results due to exchange rate fluctuations. Exchange rate risk has a direct impact on revenues or liabilities because the Company and Subsidiaries use foreign currency transactions. This risk is clearly illustrated by the transaction to postal internasional either for the international postal services or in the field of postal administrations (UPU). A variety of foreign exchange rates are used in connection with their respective state counterparts. But in general, exchange rate risk begins at recognition of international postal transactions that began with the SDR exchange rate. Placement of funds in foreign currency portfolio that is believed to be able to mitigate the exchange rate risks. The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in the Rupiah exchange rate against foreign currency, with all other variables held constant, to the Company income before tax for ended December 31, 2012 and 2011: Kenaikan (Penurunan) Mata Uang Asing/ Increase (Decrease) Foreign Currency Pengaruh pada laba sebelum pajak/ Effect on income before tax 7.148.088.575 (7.148.088.575) 14.101.858.637 (14.101.858.637) 1.153.277.885 (1.153.277.885) 1.492.831.485 (1.492.831.485)

31 Desember 2012/ December 31, 2012

USD EUR SGD GBP

4% - 4% 1% - 1% 1% - 1% 1% - 1% c. Liquidity Risk

c. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan dan Entitas Anak tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.

Liquidity risk is the risk that the Company and Subsidiaries are unable to meet its obligations when they fall due. The management evaluates and monitors cash - in flows and cash - out flows to ensure the availability of fund to settle the due obligation. In general, fund needed to settle the current and long term liabilities is obtained from sales activities to customers.

71

534

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30.

MANAJEMEN RESIKO (lanjutan) c. Risiko likuiditas (lanjutan) Tabel dibawah merupakan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak terdiskonto pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
2012 Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun Over 1 year up to 3 years 20.000.000.000 20.000.000.000 2011 Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun Over 1 year up to 3 years 14.075.000.000 14.075.000.000

30. RISKS MANAGEMENT (continued) c. Liquidity Risk (continued) The tables below summarize the maturity profile of the Companys financial liabilities based on contractual undiscounted payments at December 31, 2012 and 2011:

Dibawah 1 tahun/ Below 1 year Liabilitas keuangan Utang usaha Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Pinjaman bank jangka pendek Provisi jangka pendek Utang lain-lain Pinjaman bank jangka panjang Jumlah Liabilitas Keuangan 2.662.412.777.546 48.177.031.370 86.012.722.925 150.000.000.000 99.400.000.000 298.657.723.567 65.187.500.000 3.409.847.755.408

Lebih dari 3 tahun/ Over 3 years 50.000.000.000 50.000.000.000

Jumlah/ Total 2.662.412.777.546 48.177.031.370 86.012.722.925 150.000.000.000 99.400.000.000 298.657.723.567 135.187.500.000 3.479.847.755.408 Financial liabilities Trade payable Tax payables Accrued expenses Short-term bank loans Short-term provision Other payables Long-term bank loans Total Financial Liabilities

Dibawah 1 tahun/ Below 1 year Liabilitas keuangan Utang usaha Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Provisi jangka pendek Utang lainnya Pinjaman bank jangka panjang Jumlah Liabilitas Keuangan 2.936.073.152.594 17.842.798.999 25.750.857.142 89.300.000.000 199.697.215.590 14.075.000.000 3.282.739.024.325

Lebih dari 3 tahun/ Over 3 years 21.112.500.000 21.112.500.000

Jumlah/ Total 2.936.073.152.594 17.842.798.999 25.750.857.142 89.300.000.000 199.697.215.590 49.262.500.000 3.317.926.524.325 Financial liabilities Trade payable Tax payables Accrued expenses Short-term provision Other payables Long-term bank loans Total Financial Liabilities

Pengelolaan Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru.

Capital Management The primary objective of the Companys capital management is to ensure that it maintains a strong credit rating and healthy capital ratios in order to support their business and maximize shareholder value. The Company manages their capital structure and make adjustments to it in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the dividend payment to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares.

72

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

535

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30.

MANAJEMEN RESIKO (lanjutan) c. Risiko likuiditas (lanjutan) Pengelolaan Modal (lanjutan) Kebijakan Perusahaan adalah untuk mempertahankan struktur permodalan yang sehat dalam rangka untuk mengamankan akses untuk membiayai dengan biaya yang wajar. Tabel dibawah merupakan ringkasan jumlah modal Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011: 2012 Modal Setoran modal lainnya Saldo laba ditahan 425.000.000.000 30.023.000.000 309.217.600.471 764.240.600.471

30. RISKS MANAGEMENT (continued) c. Liquidity Risk (continued) Capital Management (continued) The Company policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost. The table below summarizes the total capital considered by the Company as of December 31, 2012 and 2011: 2011 425.000.000.000 169.091.683.064 594.091.683.064 Capital Stock Other paid in capital Retained Earnings

31.

KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar: Nilai wajar dari kas dan setara kas, piutang usaha, pendapatan yang masih harus diterima, piutang layanan usaha, piutang pegawai, utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, utang lainnya dan pinjaman bank jangka pendek mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Nilai wajar dari investasi surat berharga dinilai berdasarkan harga pasar. Nilai wajar dari utang bank mendekati nilai tercatat karena tingkat suku bunganya dinilai ulang secara berkala. Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan.
2012 Nilai Tercatat/ Carrying Value Aset keuangan Pinjaman dan piutang Kas dan Setara Kas Piutang usaha - bersih Pendapatan yang masih harus diterima Aset lancar lainnya Piutang layanan usaha Piutang pegawai Aset keuangan tersedia untuk dijual Investasi pada surat berharga Nilai Wajar/ Fair Value

31. FINANCIAL INSTRUMENTS The following methods and assumptions are used to estimate the fair value: The fair value of cash and cash equivalents, trade receivables, accrued income, account receivable from business services, employee receivables, trade payable, accrued expenses, other payable and short-term bank loan approximate thier carrying amounts largely due to short-term maturities of these financial instruments. Fair value of investment in securities are assessed by market rate. Fair value of bank loans approximately their carrying values largely due to their interest rates are frequently repriced. The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Companys financial instrument that are carried in the financial statements.
2011 Nilai Tercatat/ Carrying Value Nilai Wajar/ Fair Value Financial assets Loan and receivables Cash and cash equivalent Trade receivables - net

2.961.068.742.854 351.236.281.769 117.470.045.757 111.244.140.456 31.409.824.164

2.961.068.742.854 351.236.281.769 117.470.045.757 111.244.140.456 31.409.824.164

2.623.305.486.262 350.705.169.231 87.727.728.285 127.816.565.137 45.218.830.579

2.623.305.486.262 350.705.169.231 87.727.728.285

Accrued income Other current assets Account receivable from 127.816.565.137 business services 45.218.830.579 Employee receivables Available for sale financial assets

2.573.613.549

2.573.613.549

2.520.486.701

2.520.486.701

Investment in securities

73

536

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31.

KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)


2012 Nilai Tercatat/ Carrying Value Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi Utang usaha Biaya yang masih harus dibayar Pinjaman bank jangka pendek Provisi jangka pendek Utang lainnya Pinjaman bank jangka panjang Nilai Wajar/ Fair Value

31. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)


2011 Nilai Tercatat/ Carrying Value Nilai Wajar/ Fair Value Financial liabilities Financial liabilities measured at amortized cost Trade payables Accrued expenses Short-term bank loans Short-term provision Other payables Long-term bank loans

2.662.412.777.546 86.012.722.925 150.000.000.000 99.400.000.000 298.657.723.567 135.187.500.000

2.662.412.777.546 86.012.722.925 150.000.000.000 99.400.000.000 306.657.723.567 135.187.500.000

2.899.611.492.014 62.212.517.724 89.300.000.000 202.731.679.295 49.262.500.000

2.899.611.492.014 62.212.517.724 89.300.000.000 202.731.679.295 49.262.500.000

Estimasi nilai wajar PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: a. Tingkat 1: harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; b. Tingkat 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga); dan c. Tingkat 3: input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki instrumen keuangan berikut dicatat pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan:
31 Desember/ December 31, 2012 Aset Keuangan tersedia untuk dijual Surat berharga Tingkat 1/ Level 1

Fair value estimation PSAK No. 60 Financial Instruments: Disclosures requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy: a. Level 1: quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities; b. Level 2: inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices); and c. Level 3: inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) As of December 31, 2012, the Company and Subsidiaries had the following financial instruments carried at fair value in the statement of financial position:
Tingkat 2/ Level 2 Tingkat 3/ Level 3 Available for sale of financial assets Investment in securities

2.573.613.549

2.573.613.549

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perusahaan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 1.

The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date. The quoted market price used for financial assets held by the Company is the current bid price. These instruments are included in level 1.

74

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

537

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32.

ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING Saldo aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
2012 Mata Uang Asing Aset Kas dan Setara Kas USD EUR SGD GBP Piutang Usaha USD Jumlah Aset Liabilitas Utang jaminan USD Jumlah Aset 2.846.783 1.100.860 145.853 95.824 12.234.320,15 27.528.388.085 14.101.858.637 1.153.277.885 1.492.831.485 118.305.875.815 162.582.231.907 Ekuivalen Rupiah

32. ASSETS MONETARY AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES Balances of monetary assets and liability denominated in foreign currencies are as follows:
2011 Mata Uang Asing Ekuivalen Rupiah Assets Cash and Cash Equivalents USD EUR SGD GBP Account Receivables USD Total Assets Liability Guarantee Payable USD Total Assets

1.107.195,04 366.470,08 97.893,11 1.499,90 9.480.310,37

10.040.044.623 4.301.988.604 682.855.953 20.952.508 86.201.267.219 101.013.296.160

3.445.074,89

33.313.874.186 129.268.357.721

5.538.553,47

50.223.602.878 50.789.693.282

Pada tanggal 25 Februari 2013, kurs tengah yang dipakai adalah Rp 9.713 untuk 1 AS$, Rp 12.805 untuk 1 EUR, Rp 7.832 untuk 1 SGD, Rp 14.685 untuk 1 GBP. Apabila kurs tersebut digunakan pada tanggal 25 Februari 2013, maka aset - bersih akan bertambah sebesar Rp 398.033.499. 33. KONTIJENSI Perusahaan memiliki potensi kerugian yang cukup signifikan disebabkan oleh praktik kecurangan pegawai. Sampai saat ini beberapa kasus masih dalam tahap pemeriksaan, penyelidikan, penyidikan dan penuntutan oleh pihak penyidik yang telah memberikan estimasi kerugian sekurang-kurangnya sebesar Rp 10.674.000.000. Kasus-kasus tersebut adalah sebagai berikut: Kerugian perusahaan akibat kecurangan pegawai atas transaksi piutang yang tidak dibukukan baik pengakuan maupun pelunasannya di kantor pos Bandung Rp 356.000.000 yang sedang dalam proses penyidikan (belum disisihkan). Kerugian perusahaan akibat penyalahgunaan wewenangan pada saat pengadaan barang di Area Semarang sebesar Rp 444.000.000 (belum disisihkan). Kerugian perusahaan akibat penyalahgunaan setoran layanan jasa keuangan masing-masing sebesar (semuanya belum dilakukan penyisihan): a. Area Semarang Rp 553.000.000 b. Area Jakarta Rp 777.000.000 c. Area Banjarbaru Rp 8.544.000.000

As of February 25, 2013, the exchange rate used was Rp 9,713 to US$ 1, Rp 12,805 to 1 EUR, Rp 7,832 to 1 SGD, Rp 14,685 to 1 GBP. If such exchange rate had been used as of December 31, 2012, the net assets will decrease by Rp 398,033,499.

33. CONTINGENCY The Company has significant potential losses caused by fraudulent practices of its employees. Currently some cases are still under inspection, investigation, inquiry and prosecution on courts, being performed by prosecutors, who has given the estimated losses of at least Rp 10,674,000,000. The cases are as follows: Company loss due to employees fraud of receivable transaction that has not accounted its recognition or payment at Bandung post office, amounted Rp 356,000,000 that is still in investigation process. Company loss due to misuse of authority at the time of procurement of goods in Area Semarang amounted Rp 444,000,000 (not yet reserved) Company loss due to misuse of financial service deposit, each in the amount of (not yet reserved): a. Area Semarang b. Area Jakarta c. Area Banjarbaru Rp Rp Rp 553,000,000 777,000,000 8,554,000,000

75

538

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

34.

KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING Perusahaan telah membuat kesepakatan yang masih berlaku di masa depan dengan beberapa pihak yaitu: 1. Perum Damri, PT Pelni, dan PT Garuda Indonesia dalam kegiatan jasa angkutan pengiriman pos. 2. PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Negara Indonesia dalam mengelola kas Perusahaan dan seluruh unit Perusahaan. 3. Pemerintah, bank dan lembaga keuangan bukan bank dalam kegiatan penyaluran dana layanan jasa keuangan. 4. PT Dapensi Dwikarya dalam rangka pengadaan persewaan kendaraan untuk digunakan dalam operasional Perusahaan. 5. PT Dapensi Trio Usaha guna memenuhi kebutuhan SDM di lingkungan Perusahaan.

34. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS The Company has various agreements that are still effective in the future with the following entities: 1. Perum Damri,, PT Pelni, and PT Garuda Indonesia for Postal delivery transport services and activities. 2. PT Bank Mandiri Tbk and PT Bank Negara Indonesia for managing the Company and Subsidiaries cash and cash equivalents. 3. Government, bank and non-bank financial institutions for financial services funds activities. 4. PT Dapensi Dwikarya for the procurement of rented vehicles to be used in the operations of the Company and Subsidiaries. 5. PT Dapensi Trio Enterprises to provide manpowers needed the Company. 35. RECLASSIFICATION OF ACCOUNT Certain accounts in 2011 have been reclassified to conform to the presentation of 2012 consolidated financial statements. These reclassifications are as follows : Setelah Reklasifikasi/ After Reclassification 90.981.585 65.213.300.379 23.823.056.968 2.936.073.152.594 25.750.857.144 89.300.000.000 199.697.215.590 1.640.721.417.350 1.011.476.669.074 125.925.757.816 62.056.490.495 1.680.900.398.609 793.301.263.381 206.729.198.265 103.580.579.736 32.752.803.497 49.362.135.956 21.669.413.890 23.411.908.061 18.178.035.039 Prepaid taxes Estimated claim for tax refund Deferred expenses Intangible assets Trade payables Accrued expenses Short term provision Revenue Postal mails and parcel Financial services Retail Property General and administrative Employees Operations General Depreciation and amortization Administration Other income Other expenses Finance income Finance cost

35.

REKLASIFIKASI AKUN Akun-akun tertentu pada laporan keuangan konsolidasian tahun 2011 telah direklasifikasi kembali agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2012, yaitu : Sebelum Reklasifikasi/ Before Reclassification Pajak dibayar di muka Taksiran tagihan pajak penghasilan Biaya yang ditangguhkan Aset tak berwujud Utang usaha Biaya yang masih harus dibayar Provisi jangka pendek Utang lainnya Pendapatan Suratpos dan paket pos Jasa keuangan Ritel Properti Beban umum dan administrasi Pegawai Operasi Umum Penyusutan dan amortisasi Administrasi Pendapatan lain-lain Beban lain-lain Pendapatan Keuangan Beban Keuangan 65.304.281.964 3.580.511.634 20.242.545.334 2.899.611.492.014 148.478.054.019 225.560.702.109 1.642.600.072.538 1.034.151.033.193 125.944.293.694 62.114.676.333 1.594.835.385.524 923.199.273.539 148.253.317.612 134.027.862.873 33.620.147.523 48.144.302.994 23.175.705.344 -

76

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

539

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT POS INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT POS INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36.

TRANSAKSI SETELAH TANGGAL PELAPORAN Berdasarkan Akta Notaris Aryanti Artisari, SH., M.Kn. No. 3 tanggal 3 Januari 2013, para pemegang saham mengambil keputusan sebagai berikut: 1. Menyetujui pengeluaran / penempatan saham yang masih dalam simpanan (portepel) sejumlah 30.023 saham, masing-masing saham dengan nilai Rp 1.000.000 sehingga seluruhnya seharga Rp 30.023.000.000 yang seluruhnya diambil bagian oleh Negara Republik Indonesia. 2. Penambahan modal Negara Republik Indonesia ke dalam saham Perusahaan sebesar Rp 30.023.000.000 dengan cara sebagai berikut: a. Sebesar Rp 30.022.899.470 yang berasal dari pengalihan Barang milik Negara sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 67 tahun 2012. b. Sebesar Rp 100.530 yang berasal dari kapitalisasi sebagian cadangan Perusahaan sampai dengan tahun buku 2011. 3. Peningkatan modal ditempatkan / disetor Perusahaan yang semula Rp 425.000.000.000 menjadi sebesar Rp 455.023.000.000

36. TRANSACTION AFTER REPORTING DATE Based on Notarial Deed Aryanti Artisari, SH., M.kn No. 3 dated January 3, 2012, shareholders took decision as follows : 1. Approving expenses / shares placement that is still in deposits amounted 30.023 of shares, each share has the value of Rp 1,000,000, the total amount will be Rp 30.023,000,000

2. An increase in Government of Republic of Indonesia capital to the Company, amounted Rp 20,023,000,000 in the following way: a. Amounted Rp 30,022,899,470 that originated from the transfer of goods owned by the Country as stated in Government Regulation No. 67 year 2012. b. Amounted Rp 100,530 that originated from part of the capitalization of Companys allowance until book year 2011. 3. Increasing the companys paid up capital, from Rp 425,000,000,000 to Rp 455,023,000,000

77

540

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Informasi Tambahan
Additional Information

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

541

Profil Pejabat Senior


Profile of Senior Officials
Tuwuh Widodo
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Tuwuh Widodo adalah Sekretaris Perusahaan, yang Lahir di Tulungagung,Jawa Timur, Tanggal 14 Januari 196., Lulus Sebagai Sarjana Ekonomi Manajemen Tahun 1988 di Malang. Bergabung dengan PT Pos Indonesia (Persero) pada tanggal 1 Desember 1990. Pendidikan Postal Dikti Sarjana Tahun 1991 di Bandung. Tuwuh Widodo is the Corporate Secretary, who was born in Tulungagung, East Java, on January 14, 1963. Graduated as Bachelor of Management Economics 1988 in Malang. Joined PT Pos Indonesia (Persero) on the date December 1, 1990. Postal Higher Education Degree in 1991 in Bandung.

Herbon Opnalto
Senior Vice President Penjualan Senior Vice President of Sales
Herbon Opnalto adalah Senior Vice President Penjualan, yang lahir di Tg. Pauh Mudik, Jambi, Tanggal 17 Desember 1963. Lulus Pasca Sarjana Manajemen Pemasaran Tahun 2005 di Jakarta. Bergabung dengan PT Pos Indonesia (Persero) tanggal 1 Desember 1990. Dikti Sarjana Pendidikan Postal Tahun 1991 di Bandung. Herbon Opnalto is Senior Vice President of Sales, who was born in Tanjung Pauh Mudik, Jambi, on December 17, 1963. Post Graduate Degree in Marketing Management in 2005 in Jakarta. Joined PT Pos Indonesia (Persero) on December 1, 1990. Postal Higher Education Degree in 1991 in Bandung.

Zulkifli Assagaf
Senior Vice President Operasi Senior Vice President of Operations
Zulkifli Assagaf adalah Senior Vice President Operasi, yang lahir di Giran, Sulawesi Utara, Tanggal 12 Desember 1963, Lulus Sebagai Sarjana Ekonomi dan Studi Pembangunan Tahun 1987 di Manado. Bergabung dengan PT Pos Indonesia (Persero) pada 1 Desember 1990. Dikti Sarjana Pendidikan Postal Tahun 1991 di Bandung. Zulkifli Assagaf is Senior Vice President of Operations, who was born in Giran, North Sulawesi, Date December 12, 1963, graduated as Bachelor of Economics and Development Studies in 1987 in Manado. Joined PT Pos Indonesia (Persero) on December 1, 1990. Postal Higher Education Degree in 1991 in Bandung.

542

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Budhi Setyawan
Senior Vice President Teknologi Informatika Senior Vice President of Information Technology
Budhi Setyawan adalah Senior Vice President Teknologi Informatika, yang Lahir di Nganjuk, Jawa Timur, 28 Agustus 1974. Lulus sebagai Dokter Umum Tahun 2010 dari Seoul National University, Bergabung dengan PT Pos Indonesia (Persero) pada Tanggal 1 Oktober 1997. Budhi Setyawan is Senior Vice President of Information Technology, who was born in Nganjuk, East Java, August 28, 1974. Graduated as a General Practitioner in 2010 from Seoul National University. Joined with PT Pos Indonesia (Persero) on October 1, 1997.

Totok Wilutantyo
Senior Vice President Jasa Keuangan Senior Vice President of Financial Services
Totok Wilutantyo adalah Senior Vice President Jasa Keuangan, yang Lahir di Tulungagung,Jawa Timur, Tanggal 5 Mei 1961. Lulus Sebagai Sarjana Hukum Perdata Tahun 1988 di Surakarta. Bergabung dengan PT Pos Indonesia (Persero) tanggal 1 Desember 1990. Dikti Sarjana Pendidikan Postal Tahun 1991 di Bandung. Totok Wilutantyo is Senior Vice President of Financial Services, who was born in Tulungagung, East Java, on May 5, 1961. As a graduating Bachelor of Civil Law of 1988 in Surakarta. Joined PT Pos Indonesia (Persero) on December 1, 1990. Postal Higher Education Degree in 1991 in Bandung.

Harnito
Senior Vice President Ritel Senior Vice President of Retail
Harnito adalah Senior Vice President Ritel, yang lahir di Blora, Jawa Tengah, 8 Juni 1963. Lulus Program Pasca Ekonomi Manajemen UGM Tahun 1994. Bergabung dengan PT Pos Indonesia (Persero) pada tanggal 1 Oktober 1985. Dikti Pos tahun 1985 di Bandung dan Dikti Lanjutan 1993 di Bandung. Harnito is Senior Vice President of Retail, who was born in Blora, Central Java, June 8, 1963. Post-graduate Program Management Economics UGM 1994. Joined with PT Pos Indonesia (Persero) on October 1, 1985. Higher Postal Education in 1985 in Bandung and Higher Postal Advanced Education 1993 in Bandung.

Agus Yuhono
Senior Vice President Property Senior Vice President of Property
Agus Yuhono adalah Senior Vice President Property, yang Lahir di Tulungagung, Jawa Timur, 29 September 1959, Lulus Dikti Pos Tahun 1983 di Bandung. Bergabung dengan PT Pos Indonesia (Persero) tanggal 1 September 1983. Agus Yuhono is Senior Vice President of Property, who was born in Tulungagung, East Java, 29 September 1959, Post Graduate Higher Postal Education 1983 in Bandung. Joined with PT Pos Indonesia (Persero) on September 1, 1983.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

543

Hasanuddin
Senior Vice President Sumber Daya Manusia Senior Vice President of Human Resources
Hasanuddin adalah Senior Vice President Sumber Daya Manusia, yang lahir di Martapura, Kalimantan Selatan, 30 Oktober 1963. Lulus Program Pasca Sarjana Umum UGM Tahun 1993, Bergabung dengan PT Pos Indonesia (Persero) pada 1 Oktober 1986. Lulusan Dikti Pos 1986 di Bandung. Dikti Pos Lanjutan 1992 di Bandung. Hasanuddin is Senior Vice President of Human Resources, who was born in Martapura, South Kalimantan, October 30, 1963. UGM graduate Graduate Program in 1993. Joined with PT Pos Indonesia (Persero) on October 1, 1986. Post graduate Higher Postal Education 1986 in Bandung and and Higher Postal Advanced Education 1992 in Bandung.

Syahrial
Senior Vice President Umum dan Bina Lingkungan Perusahaan Senior Vice President of Public and Community Development Company
Syahrial adalah Senior Vice President Umum dan Bina Lingkungan Perusahaan, yang Lahir di Sei Pandahan, Sumatra Barat, 1 Desember 1962. Lulus Program Pasca Sarjana Umum Tahun 1993 di Jakarta. Bergabung dengan PT Pos Indonesia (Persero) pada 12 Desember 1990. Dikti Sarjana Pendidikan Postal Tahun 1991 di Bandung. Syahrial is Senior Vice President of Public and Community Development Company, who was born in Sei Pandahan, West Sumatra, December 1, 1962. General Graduate Program graduated in 1993 in Jakarta. Joined PT Pos Indonesia (Persero) on December 1, 1990. Postal Higher Education Degree in 1991 in Bandung.

Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa


Kepala Satuan Pengawas Internal (SPI) Head of Internal Audit Unit (IAU)
Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa adalah Kepala Satuan Pengawas Internal (SPI), yang lahir di Denpasar,Bali, 6 Mei 1964. Lulus Program Pasca Sarjana Umum UGM Tahun 1993 di Yogyakarta. Bergabung dengan PT Pos Indonesia (Persero) pada tanggal 1 Oktober 1986. Lulusan Dikti Pos 1986 di Bandung. Dikti Pos Lanjutan 1992 di Bandung. Gusti Ngurah Putu Yasa Sugiarta is the Head of Internal Audit Unit (IAU), who was born in Denpasar, Bali, May 6, 1964. Pass the Graduate Program in Public UGM 1993 in Yogyakarta. Joined with PT Pos Indonesia (Persero) on October 1, 1986. Post graduate Higher Postal Education 1986 in Bandung and and Higher Postal Advanced Education 1992 in Bandung.

Amrizal
Kepala Change Management Office (CMO) Head of Change Management Office (CMO)
Amrizal adalah Kepala Change Management Office (CMO), yang Lahir di Gadut, Sumatra Barat, 29 Agustus 1962. Lulus Pasca Sarjana UGM tahun 1993 di Yogyakarta. Bergabung dengan PT Pos Indonesia (Persero) pada tanggal 1 Oktober 1985. Lulusan Dikti Pos 1985 di Bandung dan Dikti Pos Lanjutan 1992 di Bandung. Amrizal is Head of Change Management Office (CMO), who was born in Gadut, West Sumatra, August 29, 1962. UGM Graduate graduate in 1993 in Yogyakarta. Joined with PT Pos Indonesia on October 1, 1985. Post graduate Higher Postal Education 1985 in Bandung and and Higher Postal Advanced Education 1992 in Bandung.

544

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Mulyanto
Wakil Kepala Change Management Office (CMO) Bidang Strategi dan Perubahan Deputy Head of Change Management Office (CMO) Sector Strategy and Change
Mulyanto adalah Wakil Kepala Change Management Office (CMO) Bidang Strategi dan Perubahan, yang lahir di Bandung, Jawa Barat, 8 Juli 1959. Lulus Dikti Pos Tahun 1982 di Bandung. Bergabung dengan PT Pos Indonesia (Persero) pada tanggal 1 April 1982. Mulyanto is Deputy Head of Change Management Office (CMO) Sector Strategy and Change, who was born in Bandung, West Java, July 8, 1959. Post graduate Higher Postal Education 1982 in Bandung. Joined with PT Pos Indonesia (Persero) on April 1, 1982.

Muhammad Yamin
Wakil Kepala Change Management Office (CMO) Bidang Revitalisasi Bisnis Deputy Head of Change Management Office (CMO) Business Revitalization Division
Muhammad Yamin adalah Wakil Kepala Change Management Office (CMO) Bidang Revitalisasi Bisnis, yang lahir di Palembang, Sumatra Selatan, 5 Januari 1964. Lulus Program Pasca Sarjana Manajemen UGM tahun 1993 di Yogyakarta. Bergabung dengan PT Pos Indonesia (Persero) pada tanggal 1 Oktober 1986. Lulusan Dikti Pos 1986 di Bandung dan Dikti Pos Lanjutan 1992 di Bandung. Muhammad Yamin is Deputy Head of Change Management Office (CMO) Business Revitalization Division, who was born in Palembang, South Sumatra, January 5, 1964. Passed the Post Graduate Program in Management in 1993 UGM Yogyakarta. Joined with PT Pos Indonesia (Persero) on October 1, 1986. Post graduate Higher Postal Education 1986 in Bandung and and Higher Postal Advanced Education 1992 in Bandung.

Sutoro
Kepala Proyek Regulasi dan Hubungan Kelembagaan Chief Regulatory and Institutional Relations Project
Sutoro adalah Kepala Proyek Regulasi dan Hubungan Kelembagaan, yang lahir di Cilacap, Jawa Tengah, 2 Oktober 1959. Lulus Program Pasca Sarjana Manajemen SDM Tahun 1996 di Jakarta. Bergabung dengan PT Pos Indonesia (Persero) pada tanggal 1 September 1983. Lulusan Dikti Pos 1983 di Bandung dan Dikti Pos Lanjutan 1993 di Bandung. Sutoro is Chief Regulatory and Institutional Relations Project, who was born in Cilacap, Central Java, October 2, 1959. Pass the Graduate Program in Human Resource Management 1996 in Jakarta. Joined with PT Pos Indonesia (Persero) on September 1, 1983. Post graduate Higher Postal Education 1983 in Bandung Higher Postal Advanced Education 1993 in Bandung.

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

545

KANTOR AREA POS SUMATERA UTARA dan ACEH 20004 Postal Area Office of North Sumatera and Aceh 20004 Jl.HM Yamin No.44 Medan 20231 Jabatan
Kepala Area Ritel Kepala Area Jasa Keuangan Kepala Area Operasi Kepala Area Penjualan Kepala Area Akuntansi Kepala Area SDM

Nama
Name
Achmad Pandu Rieswandhi Herkules Antoni Y Sianturi Fajar Kurnianto Fathoel Rosjad Syahrulla

Position
Head of Retail Area Head of Financial Service Area Head of Operation Area Head of Selling Area Head of Accounting Area Head of HRD Area

KANTOR AREA POS SUMATERA BARAT dan RIAU 25004 Postal Area Office of West Sumatera and Riau 25004 Jl.Khatib Sulaiman Padang 25133 Jabatan
Kepala Area Ritel Kepala Area Operasi Kepala Area Penjualan Kepala Area Akuntansi Kepala Area SDM Kepala Area Jasa Keuangan

Nama
Name
Suhatman Yoseph Sunardhi Rismadi Yuliardi Hasanul Usni Dodo

Position
Head of Retail Area Head of Operation Area Head of Selling Area Head of Accounting Area Head of HRD Area Head of Financial Service Area

KANTOR AREA POS SUMATERA SELATAN-LAMPUNG-JAMBI-BENGKULU 30004 Postal Area Office of South Sumatera - Lampung - Jambi - Bengkulu 30004 Jl.Kapten A.Rivai No.63 Pg 30135 Jabatan
Kepala Area Ritel Kepala Area Operasi Kepala Area Penjualan Kepala Area Akuntansi Kepala Area SDM Kepala Area Jasa Keuangan

Nama
Name
Apang Pramungtyas Jemil Abdel Nasser Sumanta Fery Sukartini Amza A.H. Budi Wuryanto Dimat Tjachrudi

Position
Head of Retail Area Head of Operation Area Head of Selling Area Head of Accounting Area Head of HRD Area Head of Financial Service Area

546

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

KANTOR AREA POS JAKARTA 10004 Postal Area Office of Jakarta 10004 Jl.Gedung Kesenian No.2 Jakarta 10710 Jabatan
Kepala Area Ritel merangkap Area Operasi Kepala Area Jasa Keuangan Kepala Area Penjualan Kepala Area Akuntansi Kepala Area SDM

Nama
Name
Junaidi Aan Anwarr Arief Setyanto Aris Yusanto Edy Mulawarman

Position
Head of Retail Area and Operation Area Head of Financial Service Area Head of Selling Area Head of Accounting Area Head of HRD Area

KANTOR AREA POS JAWA BARAT dan BANTEN 40004 Postal Area Office of West Java and Banten 40004 Jl.Pahlawan No.87 Bandung 40123 Jabatan
Kepala Area Ritel Kepala Area Operasi Kepala Area Jasa Keuangan Kepala Area Penjualan Kepala Area Akuntansi Kepala Area SDM

Nama
Name
Hairul Syafiudin Kusmianto Musholien Harjono R.Indro Subroto Asriadi Nurlianto

Position
Head of Retail Area Head of Operation Area Head of Financial Service Area Head of Selling Area Head of Accounting Area Head of HRD Area

KANTOR AREA POS JAWA TENGAH dan YOGYAKARTA 50004 Postal Area Office of Central Java and Yogyakarta 50004 Jl.Sisingamangaraja No.45 Semarang 50253 Jabatan
Kepala Area Ritel Kepala Area Operasi Kepala Area Jasa Keuangan Kepala Area Penjualan Kepala Area Akuntansi Kepala Area SDM

Nama
Name
Hari Purnama Wayan Santra Tobiin Kunkun Kuntara Erwin Mulyawan S. Weka Purwanto

Position
Head of Retail Area Head of Operation Area Head of Financial Service Area Head of Selling Area Head of Accounting Area Head of HRD Area

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

547

KANTOR AREA POS JAWA TIMUR 60004 Postal Area Office of East Java 60004 Jl.Krembangan Barat 73-75 Surabaya 60175 Jabatan
Kepala Area Ritel Kepala Area Operasi Kepala Area Jasa Keuangan Kepala Area Penjualan Kepala Area Akuntansi Kepala Area SDM

Nama
Name
Endro Pranowo Muhamad Hatta Parawansa Eka Pramuka Ananta Soemali Syamsul Bachri Paruhum Budi Santoson Bagja Ardi Mustawan

Position
Head of Retail Area Head of Operation Area Head of Financial Service Area Head of Selling Area Head of Accounting Area Head of HRD Area

KANTOR AREA POS BALI-NTT-NTB 80004 Postal Area Office of Bali-NTT-NTB 80004 Jl.Kapten Tjok Agung Tresna Denpasar 80234 Jabatan
Kepala Area Ritel Kepala Area Operasi Kepala Area Penjualan Kepala Area Akuntansi Kepala Area SDM

Nama
Name
I Made Wirya Suputra Endro Sarmono Abun Syabana Sudiyono Faebadodo Aguswan

Position
Head of Retail Area Head of Operation Area Head of Selling Area Head of Accounting Area Head of HRD Area

KANTOR AREA POS KALIMANTAN 70704 Postal Area Office of Kalimantan 70704 Jl.Basuki Rahmat No.2 Bjb 70711 Jabatan
Kepala Area Ritel Kepala Area Operasi Kepala Area Penjualan Kepala Area Akuntansi Kepala Area SDM Kepala Area Jasa Keuangan

Nama
Name
Akhmad Fauzi Wibowo Kersono Deni Rakhmat Daradjat Sumantri Hartati Purwanti Akhmad Taufik

Position
Head of Retail Area Head of Operation Area Head of Selling Area Head of Accounting Area Head of HRD Area Head of Financial Service Area

548

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

KANTOR AREA POS SULAWESI 90004 Postal Area Office of Sulawesi 90004 Jl.A.A.Pettarani Makassar 90222 Jabatan
Kepala Area Ritel Kepala Area Operasi Kepala Area Penjualan Kepala Area Akuntansi Kepala Area SDM Kepala Area Jasa Keuangan

Nama
Name
Akhmad Fauzi Wibowo Kersono Deni Rakhmat Daradjat Sumantri Hartati Purwanti Akhmad Taufik

Position
Head of Retail Area Head of Operation Area Head of Selling Area Head of Accounting Area Head of HRD Area Head of Financial Service Area

KANTOR AREA POS PAPUA dan AMBON 99004 Postal Area Office of Papua dan Ambon 99004 Jl.Pahlawan No.1 Abepura, Jayapura 99351 Jabatan
Kepala Area Ritel Kepala Area Jasa Keuangan Kepala Area Operasi Kepala Area Penjualan Kepala Area Akuntansi Kepala Area SDM

Nama
Name
Prihadi Mardi Raharjo Dnp Mahendratenaya Eko Yudo Prasongko Suryadi Atbaji Agung Purwanto

Position
Head of Retail Area Head of Financial Service Area Head of Operation Area Head of Selling Area Head of Accounting Area Head of HRD Area

KANTOR AREA TEKNOLOGI INFORMASI POS Office Area of Postal Information Technology Jabatan
Kepala Area Ritel Merangkap Area Jasa Keuangan Kepala Area Operasi Kepala Area Penjualan Kepala Area Akuntansi Kepala Area SDM

Nama
Name
Anggiat Napitupulu Frist Cornelis Rugebert Albertus Kurniadi Saputro Aspin Sihombingi Biwara Nuswahadio

Position
Head of Retail Area and Financial Services Area Head of Operation Area Head of Selling Area Head of Accounting Area Head of HRD Area

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

549

Alamat Kantor Pos Pemeriksa


Address of Main Post Office
Kantor Pos Post Office
BALIGE LHOSEUMAWE SIGLI LANGSA KUTACANE BANDAACEH GUNUNGSITOLI BINJAI KISARAN TAPAKTUAN MEULABOH MEDAN TEBINGTINGGIDELI RANTAUPRAPAT PEMATANG SIANTAR PADANGSIDEMPUAN SIBOLGA KABANJAHE TARUTUNG DUMAI TEMBILAHAN TANJUNGPINANG BATAM PADANG PANJANG PAINAN SAWAHLUNTO PADANG PARIAMAN LUBUKSIKAPING PEKANBARU PAYAKUMBUH BUKITTINGGI Jl. Samudra No.1 Jl. Teuku Umar No.2 Sigli 24114 Jl. Achmad Yani No.29 Jl. Achmad Yani No.91 Ktc 24611 Jl. T. Hamzah Bendahara No.33 Jl. Muhammad Hatta No.1 Jl. Sutomo No.25 Jl. Pahlawan No.2 Jl. Sudirman No.78 Jl. Teuku Cik Di Tiro No.2 Jl. Pos No.1 Medan 20111 Jl. Sutomo No.36 Jl. WR Supratman No. 51 Jl. Sutomo No.2 Jl. Merdeka No.5 Psp 22719 Jl. DR. FL Tobing No.40 Jl. Veteran No.2 Kabanjahe Jl. Sisingamangaraja No.200 Jl. Yos Sudarso No. 3, Dum 28814 Jl. Hang Tuah No.3 Tembilahan Jl. Brigjend katamso No. 47 Jl. Jend Sudirman Batam Center Jl. Soekarno Hatta No.1 Pp Jl. Prof Dr.Hamka, Painan Jl. A.Yani No.1 Sawahlunto 27411 Jl. Bagindo Azis Can No. 7 Padang Jl. Tugu Perjuangan 45 No.2 Jl. Jend Sudirman No.27 Jl. Jend Sudirman No.229 Pbr 28111 Jl. Jend Sudirman No.4 Py Jl. Jend Sudirman No.75 Bkt

Alamat
Address
Jl. DI Panjaitan No.4 Balige 22311 Fax 0632-21266

Telephone
0632- 21266 0645- 43026 0653-21412 0641- 21024 0629- 21013 0651-33985 0639-21440 061-8821483 0623-41895 0656- 21018 0655-7551292 061-4568940 0621- 21131 0624-21675 0622-23213 0634-21009 0631-22162 0628- 20054 0633-21414 0765-38603 0768-21838 0771-313038 0778-462496 0752-82044 0756-21505 0754-61001 0751-810548 0751-92185 0753-20050 0761-32661 0752-92030 0752-21393

Telepon

550

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Kantor Pos Post Office


SOLOK RENGAT KOTABUMI BANDARLAMPUNG MUARAENIM LUBUKLINGGAU PANGKALPINANG MUARABUNGO PRABUMULIH METRO LAHAT PALEMBANG TANJUNGPANDAN SUNGAIPENUH JAMBI BENGKULU BATURAJA CURUP CILEGON BOGOR SAWANGAN BEKASI PONDOK GEDE TANGERANG CIBINONG JAKARTA UTARA JAKARTA TIMUR DEPOK JAKARTA MAMPANG SERANG JAKARTA BARAT JAKARTA BARAT Jl. A. Yani No.8

Alamat
Address
Jl. Dt.Perpatian Nan Sbtg No. 17A

Telephone
0755- 20681 0769-21012 0724-21003 0721-253014 0734-421002 0733-321021 0717-431161 , 0747-21057 0713-320158 0725-44161 0731-321591 0711-350626 0719-21024 0748-21010 0741-22139 0736-22951 0735-320011 0732-21085 0254-391288 0251-321460, 0251-611412 021-8808166 021-84996481 021-5523440 021-87908578 021-4355305 021-4890777 021-77822932 021-5250876 0254-200419 021-5601206 021-8191846

Telepon

Jl. Kantor Pos No.5, Kb 34518 Jl. KH Ahmad Dahlan No.21 Jl. Jendral Sudirman No. 99 Jl. Garuda No.20 Jl. Jendral Sudirman No.18 Jl. Saleh Somad No.1 Jl. Urip Sumoharjo No. 821 Jl. A. H. Nasution No.1, Metro 34111 Jl. Prof Dr Emil Salim No.2 Jl. Merdeka No.3,Palembang 30132 Jl. Merdeka No.12 Jl. Jend Sudirman No.1 Jl. Sultan Taha No. 05 Jl. S. Parman No.111 Jl. A.Yani No. 56 Jl. Kartini No.6, Curup 39113 Jl. TB Ismail Kav Blok F No.105 Clg Jl. IR H. Juanda No.5 Jl. Raya Bojongsari No.1 Jl. Lapangan Multiguna No.7 Jl. Jati Makmur No.2 Jl. Daan Mogot No 11 Tangerang Jl. Tegar Beriman Blok B-4 No.7 Jl. Swasembada Timur XI No.37 Jl. Pemuda No.79 Jl. Sentosa Raya No.3 Jl. Kapten Piere Tendean No. 43 Jl. Veteran No.3 Serang Jl. Daan Mogot No.20 Jl. Matraman Raya No.222

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

551

Kantor Pos Post Office


RANGKASBITUNG JAKARTA TAMAN FATAHILLAH JAKARTA PUSAT JAKARTA SELATAN CIPUTAT CIPUTAT KARAWANG GARUT CIREBON INDRAMAYU TASIKMALAYA SUBANG CIMAHI CIANJUR MAJALENGKA SOREANG BANJAR UJUNGBERUNG SUKABUMI SUMEDANG CIAMIS PURWAKARTA KUNINGAN BANDUNG WATESYOGYA PATI PURWOKERTO PEKALONGAN SEMARANG SALATIGA YOGYAKARTA PURBALINGGA Jl. Multatuli No. 6

Alamat
Address

Telephone
0252-201007 021-6929035 021-3844188 021-75000222 021-74703072 0253-201021 0264-402341 0262-233832 0231-204733 0234-271200 0265-332572 0260- 411606 022-6654293 0263-260630 0233-281068 022-5891052 0265-742312 022-7834188 0266-222215 0261-202006 0265-771057 0264-200150 0232-871037 022-4207081 0274-773047 0295-381315 0281-637055 0285-421776 024-3543271 0298-323896 0274-377322 0281- 891147

Telepon

Jl. Taman Fatahillah No.3 Jakarta Jl. Lap Banteng Utara No.1 Jl. RS. Fatmawati No.10 Jl. RE Martadinata No.17 Jl. Bank Banten No.1 Pandeglang Jl. Alun-Alun Selatan No. 1 Jl. A.Yani No. 40 Garut 44117 Jl. Yos Sudarso No.9 Jl. Siliwangi No.6 Jl. Oto Iskandardinata No.6 Jl. A.Yani No 36 Subang Jl. Gatot Subroto No. 1 Cimahi Jl. Siti Jenab No.39 Cianjur 43211 Jl. Alun-Alun Timur No.3 Mjl 45411 Jl. Raya Soreang-Banjaran No.412 Jl. Kantor Pos No.221 Jl. AH Nasution No.28 Ujb Fax 022-7817060 Jl. A.Yani No. 42 Jl. P.Geusan Ulun No.82 Jl. Jend Sudirman No.2 Jl. K.K.Singawinata No.105 Jl. A.Yani No.2 Kuningan 45511 Jl. Asia Afrika No.49 BANDUNG Jl. Sutijab No.63 Wates 55611 Jl. P.Sudirman No.61 Pati 59112 Jl. Jend Sudirman No.435 Jl. Cendrawasih No. 1 Pekalongan Jl. Pemuda No.4 SEMARANG Jl. Prof. Moh.Yamin No.3 Jl. P.Senopati No.2 Jl. Alun Alun Utara No. 2

552

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Kantor Pos Post Office


SOLO PURWOREJO WONOSOBO PURWODADIGROBOGAN WONOGIRI TEMANGGUNG UNGARAN WONOSARIYOGYA SRAGEN SUKOHARJO PEMALANG BANTUL TEGAL TUBAN MOJOKERTO BONDOWOSO PAMEKASAN JEMBER MADIUN SURABAYA SELATAN PROBOLINGGO GRESIK PASURUAN PONOROGO LAMONGAN BOJONEGORO BLITAR TULUNGAGUNG SIDOARJO SURABAYA JOMBANG NGANJUK

Alamat
Address
Jl.Jend Sudirman No.8 SOLO 57111 Jl.Jend A Yani No.2 Pwr 54111 Jl.Pemuda No.9 Wonosobo 56311 Jl.Jend Sudirman No.4 Purwodadi Jl.Ahmad Yani No.168 Wonogiri Jl.S Parman 5 Temanggung Fax 0293-493324 Jl.MT Haryono No.10 Ungaran Jl.Brigjen Katamso No.12 Jl. Raya Sukowati No.193 Jl. Wandyopranoto No.12 Jl. A. Yani No.1 Pemalang Jl. Jend Sudirman No.114 Jl. Proklamasi No.2 Fax 0283-356162 Jl. Sunan Bonang No.8 Tuban Jl. A. Yani No.5, Mojokerto 61311 Jl. Jaksa Agung Suprapto No.9 Jl. Mesigit No.3 Jl. Sudirman No.5 Jember 68114 Jl. Pahlawan No.14 Jl. Jemur andayani No.75 Jl. Surojo No.33 Jl. Dr.Sutomo No.135 Jl. Alun-Alun Utara No.1 Jl. Soekarno Hatta No.55 Jl. Ki Sarmidi MS No.1 Lmg Jl. Trunojoyo No.1 Bojonegoro Jl. Mastri No.87 Blitar 66111 Jl. Kartini No.31 Jl. Sultan Agung No.50 Jl. Kebon Rojo No.10 Jl. KH Wahid Hasyim No.184 Jl. Supriyadi No.19

Telephone
0271-647214 0275-321054 0286-321026 0292-421055 0273-321007 0293-491162 024-6921002 0274-391129 0271-891005 0271-591600 0284-321078 0274-367471 0283-353265 0356-321490 0321-322545 0332-421130 0324-322216 0331-486166 0351-464454 031-8417778 0335-421621 031-3981786 0343-424042 0352-481401 0322-321018 0353-881140 0342- 801295 0355-321121 031-8921263 031-3522096 0321-861358 0358-321738

Telepon

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

553

Kantor Pos Post Office


KEDIRI BANGKALAN BANYUWANGI LUMAJANG NGAWI MAGETAN SUMENEP MALANG SITUBONDO DENPASAR SUMBAWA BESAR KUPANG SELONG BIMA SOE SOE ATAMBUA TABANAN MAUMERE GIANYAR SINGARAJA MATARAM ENDE PANGKALANBUN BALIKPAPAN PONTIANAK SAMARINDA SAMPIT TANJUNGREDEB BUNTOK SANGGAU PALANGKARAYA AMUNTAI

Alamat
Address
Jl.mayjend Sungkono No. 32 Jl.Trunojoyo No.2 Bangkalan 69111 Jl.Diponegoro No.1 Jl.Dr.Sutomo No.19 Lumajang Jl.Jaksa Agung Suprapto No.5 Jl.A Yani No.82 Magetan Jl. Urip Sumoharjo No. 5 Jl.Merdeka Selatan No.5 Jl.A.Yani No.129 Jl.Raya Puputan Renon Jl Garuda No. 99 Sumbawa Jl.Palapa No.1 Kupang 85111 Jl.Prof Moh Yamin.SH No.61 Jl.Gajah Mada Jl. Suharto No.10 Jl.Dr.Sutomo No.21, Wgp 87111 Jl.Letjen Suprapto No.5 Jl.Pahlawan No.4 Jl. Pos No.2 Maumere 86111 Jl.Abimanyu No.4, Gianyar 80511 Jl.Gajahmada No.156 Jl.Sriwijaya Mataram 83161 Jl.Basuki Rahmat No.15 Jl.Sutan Syahrir No.26 Jl.Jend Sudirman No.31 Jl.Sutan Abdurahman No.49 Ptk Jl.Gajah Mada No.15 Smr 75111 Jl.A Yani No.41 Jl.Pemuda No.542 Tanjungredeb Jl.Uria Mapas No.62 Jl.H Agus Salim No.42 Beringin Jl.Imam Bonjol No.3 Jl.Basuki Rahmat No.10

Telephone
0354-685161 031-3095105 0333-421075 0334-881103 0351-749021 0351-895009 0328-662421 0341-362255 0338-671300 0361-223565 0371-21290 0380-833225 0376-21249 0374-42083 0388-21103 0387-61407 0389-21203 0361-811001 0382-21042 0361-943190 0362-21788 0370-632645 0381-21203 0532-21035 0542-422340 0561-730641 0541-742664 0531-21040 0554-21036 0525-21024 0564-21004 0536-3224489 0527-61008

Telepon

554

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Kantor Pos Post Office


TENGGARONG KETAPANG BONTANG TARAKAN SINTANG KANDANGAN BATULICIN BANJARMASIN SINGKAWANG BANJARBARU KOTAMOBAGU PAREPARE MAMUJU BAUBAU KENDARI GORONTALO BULUKUMBA WATAMPONE MANADO MAKASSAR PALU PALOPO LUWUK SORONG MANOKWARI TIMIKA NABIRE BIAK TERNATE AMBON AMBON JAYAPURA MERAUKE Jl.Jend. A Yani No. 5 Jl.Dr.Sutomo No.4

Alamat
Address

Telephone
0541-661017 0534-32082 0548-23311 0551-21883 0565-21405 0517-21021 0518-70678 0511-3363745 0562-631009 0511-4772028 0434-21171 0421-21944 0426-21038 0402-21985 0401-329078 0435- 821808 0413-81010 0481-21044 0431-862007 0411-314616 0451-421102 0471-21016 0461-21134 0951-321718 0986-211088 0901-322588 0984-21148 0981-21858 0921-3122863 0911-352915 0916- 21017 0967-536161 0971-321655

Telepon

Jl.MT Haryono No.3 Bontang Jl.Jend Sudirman No. 12 Tarakan Jl. S. Parman No. 90 Jl.Merah Johansyah No.4 Jl.Transmigrasi No.5 Jl.Lambung Mangkurat No.19 Jl.Pemuda No.107 Jl.Panglima Batur Timur No.25 Jl.DI. Panjaitan No 244 Jl.Karaeng Burane No.1 Jl.Yos Sudarso No. 163 Jl.Murhum No.56 Jl.Dr Sam Ratulangi No.79 Jl.Ahmad Yani No. 16 Gt 96111 Jl.Kenari No.3 Bulukumba 92516 Jl.M. Husni Thamrin No. 7 Jl.SamRatulangi No.23 Jl.Slamet Riyadi No.10 Jl.Moh Yamin Jl.A Yani No.15 Palopo 91911 Jl.Brigjen Katamso No.2 Luwuk Jl.A Yani No.19 Sorong Jl.Siliwangi No.28 Manokwari Jl.Yos Sudarso No.17 Timika Jl.Yos Sudarso No.9 Nabire Jl.M Yamin No.59 Biak 98111 Jl.Pahlawan Revolusi No.154 Jl.Raya Pattimura No. 20 Jl. Pahlawan Revolusi No.17 Jl.Koti No.3 Jl.Brawijaya

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

555

Standar Kriteria Annual Report 2012


Cross Reference of 2012 Annual Report
Kriteria
Criteria
I.
1

Penjelasan
Description

Page

Hal.

Umum General
Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris. The Annual Report is presented in good and correct Indonesian, it is recommended to present the report as well as in English Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca. The Annual Report is printed with good quality using readable type and size of font Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas The Annual Report should clearly mention the identity of the company Nama Perusahaan dan Tahun Annual Report ditampilkan di: 1. Sampul muka; 2. Samping; 3. Sampul belakang; dan 4. Setiap halaman Name of the Company and the Year of Annual Report are displayed on: 1. Front cover 2. Book Spine 3. Back cover 4. Each page

Laporan tahunan ditampilkan di website Perusahaan The Annual Report is posted in the Companys website

II.
1

Ikhtisar Data Keuangan Penting Important Financial Data Highlight


Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun Information on the company business outcome in comparative form within 5 (five) financial years Informasi memuat antara lain: 1. Penjualan/pendapatan usaha 2. Laba (rugi) 3. Total laba (rugi) komprehensif 4. Laba (rugi) per saham The information includes: 1. Sales/operating revenue 2. Profit (loss) 3. Total comprehensive income 4. Net income per share Informasi memuat antara lain: 1. Modal kerja bersih 2. Jumlah investasi pada entitas lain 3. Jumlah aset 4. Jumlah liabilitas 5. Jumlah ekuitas The information includes : 1. Net working capital 2. Total investments on other entities 3. Total assets 4. Total liabilities 5. Total equities Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan The information includes 5 (five) general financial ratios and is relevant to the companys sector of industry 14

Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun Financial ratios in comparative form over period of 5 (five) financial years or since the commencement of business if the Company has been running its business activities less than 5 (five) years. Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun. Financial ratio in comparison for 5 (five) years book or since The information includes 5 (five) general financial ratios and is relevant to the companys sector of industry

14

15

556

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Kriteria
Criteria
4 Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik. Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik.

Penjelasan
Description
Informasi dalam bentuk tabel dan grafik yang memuat: 1. Harga saham tertinggi, 2. Harga saham terendah, 3. Harga saham penutupan, 4. Volume saham yang diperdagangkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada). The information on the share price in the form of tables and graphics includes : 1. The highest price 2. The lowest price 3. The closing price 4. The trading volume activity Informasi memuat: 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding) 2. Tingkat bunga/imbalan 3. Tanggal jatuh tempo 4. Peringkat obligasi/sukuk The information includes : 1. Total amount of issued bond/sukuk (islamic bond)/ convertible bond 2. Interest rate 3. Date of maturity 4. Bond/sukuk rating

Page

Hal.

Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konvertibel yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir. Information on outstanding bond, Shariah bond or convertible bond within the last 2 (two) financial years.

III.
1

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Report
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi. 3. Komite-komite yang berada dibawah pengawasan Dewan Komisaris. 4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada) Includes the following items: 1. Performance assessement of the Board of Directors in running the Company 2. Analysis on the business prospect formulated by the Board of Directors 3. Committees under the supervision of the Board of Commissioners 4. The change of Board of Commissioners composition (if any) Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Analisis atas kinerja perusahaan misalnya kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan. 2. Prospek usaha 3. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang telah dilaksanakan oleh perusahaan 4. Perubahan komposisi dewan Direksi (jika ada). Includes the following items: 1. The companys performance, encompassing among others strategic policies, comparison between achievement of results and targets and challenges faced by the company 2. Business prospects 3. I mplementation of Good Corporate Governance by the company 4. Changes in the composition of the Board of Directors (if any) 70-78

Laporan Direksi Board of Directors Report

84-91

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

557

Kriteria
Criteria
3 Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Signature of the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners.

Penjelasan
Description
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri 2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan. 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau: penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan. Should contain the following: 1. Signature to be affixed on a separate sheet 2. Statement that the Board of Directors and the Board of Commisioners are fully responsible for the contents of the annual report. 3. Signed by all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors by stating their names and positions. 4. Written explanation from the relevant parties is to be provided in a separate letter if there are any members of the Board of Commissioners or Board of Directors who do not sign the annual report or; Written explanation from other members is to be provided in a separate letter if there arent any written explanations from the relevant parties thereto

Page
96

Hal.

IV.
1

Profil Perusahaan Company Profile


Nama dan alamat lengkap perusahaan Name and address of the company Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website The information includes among others: the name and address, zip code, phone number, fax number, e-mail and website addresses Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada). Includes among others the date/year of establishment, name, and change to the companys name (if any) Uraian mengenai antara lain: 1. bidang usaha yang dijalankan sesuai dengan anggaran dasar yang telah ditetapkan; dan 2. penjelasan mengenai produk dan atau jasa yang dihasilkan Description should include among others: 1. The business line run in accordance with the predetermined Articles of Association; and 2. Description of the product produced or service provided Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan In the form of a chart, containing name and position Mencakup: 1. Visi dan misi perusahaan; dan 2. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris Includes: 1. Vision and Mission of the Company 2. Explanation that such vision and mission have been agreed upon by the Board of Directors/ Commissioners 18

Riwayat singkat perusahaan Company history in brief

22-26

Bidang usaha Business Line

27 28-33

4 5

Struktur organisasi Organizational Structure Visi dan misi perusahaan Vision and Mission of the Company

34-35 40-43

558

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Kriteria
Criteria
6 Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris Identity and curriculum vitae of the members of the Board of Commissioners

Penjelasan
Description
Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 6. Tanggal penunjukan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris Information includes among others: 1. Name 2. Position (including position in other company or institution) 3. Age 4. Education 5. Work experience 6. Date of the first appointment as members of the Board of Commisioners Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 6. Tanggal penunjukan pertama kali sebagai anggota Direksi Information includes among others: 1. Name 2. Position (including position in other company or institution) 3. Age 4. Education 5. Work experience 6. Date of the first appointment as members of the Board of Directors Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan 3. Pelatihan karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan 4. Biaya yang telah dikeluarkan Information includes among others: 1. Total employees for each level of organization 2. Total employees for each educational level 3. Employee training which has been carried out by illustrating equal opportunities for all of the employees 4. Cost which has been incurred Mencakup antara lain: 1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham 2. Nama direktur dan komisaris yang memiliki saham 3. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%, dan persentase kepemilikannya Mencakup antara lain: Information includes among others: 1. Name of shareholders holding 5% of share or more 2. Name of Directors and Commissioners holding shares 3. Public shareholders holding less than 5% of share

Page
79-83

Hal.

Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi Identity and curriculum vitae of the members of the Board of Directors

92-95

Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan) Total employees (comparative within the last 2 years) and description on their competency development (such as: education and training for employees).

374-379

Komposisi pemegang saham Composition of shareholders

50

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

559

Kriteria
Criteria
10 Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi List of subsidiary and/or associate

Penjelasan
Description
Informasi memuat antara lain : 1. Nama entitas anak/asosiasi 2. Persentase kepemilikan saham 3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak atau entitas asosiasi 4. Keterangan status operasi entitas anak atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi) Information includes among others: 1. Name of Subsidiary/Associate 2. Percentage of share owned 3. Information on business line of the subsidiary or associate company 4. Information of subsidiaries and associations operational status (has operated or has not operated yet) Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan Includes among others: 1. Chronology of share listing 2. Type of the corporate action that causes a change in total shares 3. Change in total shares from the early listing to the end of bookkeeping year 4. Name of the stock exchange where the companys shares are listed. Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan Efek lainnya 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah Efek lainnya 3. Perubahan jumlah Efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama Bursa dimana Efek lainnya perusahaan dicatatkan 5. Peringkat Efek Includes among others: 1. Chronology of other stock listing 2. Type of corporate action that causes a change in total other shares 3. A change in total other shares from the early listing through the end of bookkeeping year 4. Name of the stock exchange where the companys shares are listed. 5. Stock Rank Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik 3. Nama dan alamat Perusahaan Pemeringkat Efek Information includes among others: 1. Name and address of BAE 2. Name and address of Public Accountant Office 3. Name and addres of the Stock Rating Company Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan dan atau sertifikat 2. Tahun perolehan 3. Badan pemberi penghargaan dan atau sertifikat 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi Information includes among others: 1. Name of the award and/or certificate 2. Year of attainment 3. Grant awarding bodies 4. The validity period (for certification)

Page
51-53

Hal.

11

Kronologis pencatatan saham Chronology of share listing

50

12

Kronologis pencatatan Efek lainnya Chronology of other stock listing

50

13

Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal Name and address of stock exchange supporting institution and/or profession

54

14

Penghargaan dan atau sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional Award or certification received by the company, both national and international level.

55-57

560

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Kriteria
Criteria
15 Nama dan alamat entitas anak dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada) Name and add subsidiaries or incumbent members of the companys (if any)

Penjelasan
Description

Page
60-67, 540-549

Hal.

V.
1

Analisa dan Pembahasan Manajamen atas Kinerja Perusahaan Managements Discussion and Analysis
Tinjauan operasi per segmen usaha Review of operations per business segments Memuat uraian mengenai: 1. Produksi/kegiatan usaha; 2. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi; 3. Penjualan/pendapatan usaha; 4. Profitabilitas untuk masing-masing segmen usaha yang diungkapkan dalam laporan keuangan (jika ada) Description includes the following items: 1. Production, including process, capacity, and its development 2. Revenues and 3. Profitability Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan jumlah aset; 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas; 3. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi); 4. Pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif 5. Arus kas Analysis of the corporate financial performance, containing comparison with that of the previous year (in the form of narration and tables), including: 1. Current assets, non-current assets and total assets 2. Current liability, non-current liability and total liabilities 3. Sales/operating revenue, expenses and income 4. Other comprehensive income, and total comprehensive income 5. Cashflow 100-111, 112-119 136

Uraian atas kinerja keuangan perusahaan Explanation on Corporate financial performance

136

137 137 136, 138-150 136-137 137

Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan Discussion and analysis on Corporate solvability and collectability level

Penjelasan tentang : 1. Kemampuan membayar utang, baik jangka pendek maupun jangka panjang 2. Tingkat kolektibilitas piutang Explanation on: 1. Solvability 2. Collectability level Penjelasan atas: 1. Struktur modal (capital structure), 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy), Explanation on: 1. Capital structure 2. Capital structure policies

176-180

Bahasan tentang struktur modal (capital structure), dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy) Discussion on capital structure, and capital structure policy

151

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

561

Kriteria
Criteria
5 Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal Discussion on material contract for capital investment

Penjelasan
Description
Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatanikatan tersebut 3. Mata uang yang menjadi denominasi 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan Explanation on: 1. Objective of the contract 2. Source of the fund expected to meet the requirements of the contract 3. Denominated currency 4. Steps planned by the company to protect the risk of the concerned foreign currency position Note: If there is no such transaction, it should be revealed Penjelasan mengenai: 1. Besaran peningkatan/penurunan penjualan atau pendapatan bersih 2. Faktor penyebab peningkatan/penurunan material dari penjualan atau pendapatan bersih yang dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produksi atau jasa baru Explanation on: 1. The amount of net income or sales increase/Decrease 2. Factors causing the increase / decrease in sales or material from net income attributed to the amount of goods or services sold, and or the production or new service Ada atau tidak ada pengungkapan If there is no such transaction, it should be revealed

Page
133

Hal.

Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan/pendapatan bersih, maka berikan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produk If the financial statements show a significant increase or decrease of net sales/income, it should be accompanied with discussion on to what extent the change can be correlated to the total products or services sold and/or the presence of new products or services. Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan/ pendapatan bersih perusahaan serta laba perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai usahanya kurang dari 2 (dua) tahun Discussion on the impact of price changes on sales / revenue and net profit for 2 (two) years, or since the beginning of the business if just starting his business less than 2 (two) years. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan Material information and facts subsequent to the date of the accountants report

136-150, 163-175

176-180

Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan Description of significant events after the date of the accountants report, including the effects on the companys future performance and business risk. Note: if there were no significant events subsequent to the date of the accountants report, this should be stated. Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya Description of the companys prospects in relation to the industry and the economy in general, with supporting quantitative data from reliable sources Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar Description of the marketing aspects of companys products and services,includes marketing strategy and market share

133

Uraian tentang prospek usaha perusahaan Description of the companys prospects

308-326

10

Uraian tentang aspek pemasaran Description of the marketing aspects

120-130

562

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Kriteria
Criteria
11 Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir Description of the dividend policy and the dates and total dividend per share (cash and/or non cash) and total dividend per year declared and paid for the last 2 (two) years

Penjelasan
Description
Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah dividen 2. Jumlah dividen per saham 3. Payout ratio untuk masing-masing tahun Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya Includes the description of: 1. Total dividend 2. Total dividend per share 3. Payout ratio For each year Note: if no dividend was paid, state the reason Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana, 2. Rencana penggunaan dana, 3. Rincian penggunaan dana, 4. Saldo dana, dan 5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada) Includes a description of: 1. Total proceeds, 2. Plans to use the funds, 3. Details of the use of funds, 4. Fund balance, and 5. AGM approval date for the change of use of funds (if any) Memuat uraian mengenai: 1. Tujuan dilakukannya transaksi; 2. Nilai transaksi atau jumlah yg direstrukturisasi; 3. Sumber dana. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan Includes a description of: 1. The purpose of the transaction; 2. Transaction value or number that restructured; 3. Sources of funding. Note: If there is no such transaction, it should be revealed Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi; 2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 3. Alasan dilakukannya transaksi; 4. Realisasi transaksi pada periode berjalan; 5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; 6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan Includes a description of: 1. Name of transaction parties and the nature of the affiliation; 2. Explanations about the fairness of the transaction; 3. Reasons for the transaction; 4. Realization of transactions in the current period; 5. Company policies related to the review of the transaction mechanism; 6. Regulatory compliance and related provisions Note: If there is no such transaction, it should be revealed Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaan Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan The description shall include, among others: changes in legislation and its impact on companies Note: if there is no change in legislation that significantly, so that disclosed

Page
50

Hal.

12

Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana) Actual use of proceeds from the public offering (in the case of companies are still required to report actual use of funds)

50

13

Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi atau restrukturisasi utang/modal. Material information regarding the investment, expansion, divestiture, acquisition or restructuring debt / equity.

133

14

Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/ atau transaksi dengan pihak afiliasi. Information material transaction involving conflict of interest and / or transactions with affiliates.

133

15

Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan. Description of changes in laws and regulations that have a significant effect on the company

181-189

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

563

Kriteria
Criteria
16 Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi Elaboration on the change of accounting policies

Penjelasan
Description
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan The description includes among others any changes to the accounting policies, their reasons and impacts on the financial statement.

Page
181

Hal.

VI.
1

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance


Uraian Dewan Komisaris Elaboration from the Board of Commisioners Uraian memuat antara lain: 1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 3. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris 4. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan 5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris Includes a description of: 1. Description of responsibilities of the Board of Commissioners 2. Disclosure of remuneration procedures 3. Remuneration structure that shows the components of remuneration and the nominal amount per component for each member of the Board of Commissioners 4. Frequency of meetings and attendance at the meeting of Board of Commissioners 5. Training programs in order to improve the competence of the Board of Commissioners Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masingmasing anggota Direksi. 2. Frekuensi pertemuan 3. Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan 4. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi Includes a description of: 1. The scope of work and the responsibility of the members of the Board of Directors 2. Frequency of meeting 3. Attendance level of the members of the BOD in the meeting 4. Training program in order to improve the competence of the members of the Board of Directors Uraian mengenai: 1. Proses pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi 2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi 3. Pihak yang melakukan assessment Elaboration on: 1. Execution process of the assessment of the performance of the BOC and/or the BOD. 2. The criteria used for performing the assessment of the performance of the members of the BOC and/or the BOD. 3. The party performing the assessment. Mencakup antara lain: 1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 2. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek dan jangka panjang/pasca kerja untuk setiap anggota Direksi 3. Indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi Includes among others: 1. Disclosure of the procedures for determining remuneration. 2. Structure of remuneration indicating the type and amount of the short-term and long-term (post- working) payment for each member of the Board of Directors. 3. Performance indicator to measure the performance of the BOD. 229-253

Uraian Direksi Elaboration from the Board of Directors

264-275

Asesmen terhadap anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi Assessment of the members of the Board of Commissioner and/or the Board of Directors

233-236

Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Direksi Elaboration on the remuneration policies for Directors

272 272-273 271

564

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Kriteria
Criteria
5 Komite Audit Audit Committee

Penjelasan
Description
Mencakup antara lain: 1. Nama dan jabatan anggota komite audit 2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit 3. Independensi anggota komite audit 4. Uraian tugas dan tanggung jawab 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit 6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit Includes among others: 1. Name, and position of the members of the audit committee 2. Educational qualifications and work experience of the member of the audit committee 3. Independency of the members of the audit committee 4. Job description and responsibility 5. Brief report on the implementation of audit committees tasks. 6. Frequency of meeting and attendance level of the members of the audit committee. Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi 2. Independensi anggota komite nominasi 3. Uraian tugas dan tanggung jawab 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi Includes among others: 1. Name, position and curriculum vitae of the members of the nomination committee 2. Independency of the members of the nomination committee 3. Job description and responsibility 4. Brief description on the activities of the nomination Committee 5. Frequency of meeting and attendance level of the members of the nomination committee Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite remunerasi 2. Independensi anggota komite remunerasi 3. Uraian tugas dan tanggung jawab 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite remunerasi 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite remunerasi Includes among others: 1. Name, position and curriculum vitae of the members of the remuneration committee 2. Independency of the members of the remuneration committee 3. Job description and responsibility 4. Brief description on the activities of the remuneration committee 5. Frequency of meeting and attendance level of the members of the remuneration committee Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain 2. Independensi anggota komite lain 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain Includes among others: 1. Name, position and curriculum vitae of the members of other committees 2. Independency of the members of other committees 3. Job description and responsibility 4. Brief description on the activities of other committees 5. Frequency of meeting and attendance level of the members of other committees

Page
254-263

Hal.

Komite Nominasi Nomination Committee

Komite Remunerasi Remuneration Committee

Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan Other committees below the Board of Commissioners in the company

254-263

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

565

Kriteria
Criteria
9 Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan Job description and function of the Corporate Secretary

Penjelasan
Description
Mencakup antara lain: 1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan 2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan Includes among others: 1. Name and curriculum vitae of the corporate secretary 2. The implementation of corporate secretarys tasks Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal 2. Jumlah pegawai pada unit audit internal 3. Kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi audit internal 4. Struktur atau kedudukan unit audit internal 5. Uraian pelaksanaan tugas 6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal Includes among others: 1. Name of the Chairman of the Internal Audit Unit 2. The number of employees in the internal audit unit 3. Qualification/certification as an internal auditor 4. Structure or position of the internal audit unit 5. Task implementation 6. The party appointing/terminating the head of the internal audit unit. Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan 2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan 3. Besarnya fee audit dan jasa atestasi lainnya (dalam hal akuntan memberikan jasa atestasi lainnya bersamaan dengan audit) 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa financial audit Information includes among others: 1. The total period the accountant has performed audit over the companys annual financial statement. 2. The total period the Public Accountant Office has performed audit over the companys annual financial statement 3. The rate of the audit fee and other attestation services (in cases that the accountant provides attestation services in conjunction with the audit). 4. Other services provided by the accountantin addition to the financial audit. Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko 3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan 4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut Includes among others: 1. Elaboration on risk management system 2. Elaboration on the evaluation conducted over the risk management system effectiveness 3. Explanations on risks faced by the company 4. Efforts to manage the risks Mencakup antara lain: 1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern Includes among others: 1. Brief explanation on the internal management system 2. Explanation on the evaluation of the internal management system effectiveness.

Page
277-280

Hal.

10

Uraian mengenai unit audit internal Elaboration on Internal Audit Unit

276-277

11

Akuntan Perseroan Financial audit.

288

12

Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan Elaboration on corporate risk management

292-307

13

Uraian mengenai sistem pengendalian intern Elaboration on the internal management system

283-288

566

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Kriteria
Criteria
14 Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup Elaboration on the CSR related to environment

Penjelasan
Description

Page

Hal.

Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 448 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 448-449 449 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait program lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, dan lain-lain 4. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki 449 Information includes among others: 1. Policies 2. The activities undertaken, and 3. Financial impact/s arising from the environmentalrelated activities such as the use of material and environmentally friendly and recycled energy, the corporate waste management system, etc. 4. The environmental certification being held. Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 438 2. Kegiatan yang dilakukan dan 440-441 3. Dampak keuangan dari kegiatan 441-442 terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain Information includes among others: 1. Policies 2. The activities undertaken, and 3. Financial impact/s arising from any activities related to employment, occupation health and safety, employee turnover, work accident, training, and so on. Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain Information includes among others: 1. Policies 2. The activities undertaken, and 3. Financial impact/s arising from any activities related to social and community development such as the use of local manpower, the empowerment of the community living in the vicinity of the company, repair of social facilities and infrastructure, other forms of donation, and so on. Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lainlain Information includes among others: 1. Policies 2. The activities undertaken, and 3. Financial impact/s arising from any activities related to the responsibilities for products such as consumers health and safety, product information, facilities, the number of and settlement to consumers complaints, and so on. 398-401 410-423 423-424

15

Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja Elaboration on the CSR related to manpower, occupational health and environment.

16

Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan Elaboration on the CSR related to social and community development.

17

Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen Elaboration on the CSR related to the responsibilities to consumers.

443-444 445 446

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

567

Kriteria
Criteria
18 Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan Important issues faced by the company, the Board of Directors, and the members of the Board of Commissioners during the annual report period

Penjelasan
Description
Mencakup antara lain: 1. Pokok perkara/gugatan 2. Status penyelesaian perkara/gugatan 3. Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan Includes among others: 1. Lawsuit 2. Status of lawsuit settlement 3. The influence towards corporate financial condition Note: if there were no significant events subsequent to the date of lawsuit, this should be stated. Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website, media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya Elaboration on the availability of access to information and corporate data for the public, such as through website, mass media, mailing list, bulletin, etc. Memuat uraian antara lain: 1. Keberadaan kode etik 2. Isi kode etik 3. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi 4. Upaya dalam penerapan dan penegakannya 5. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan Includes among others: 1. The presence of code of conducts 2. The content of code of conducts 3. Statement that the code of conducts are applicable to all levels of organization 4. Efforts in its application and enforcement 5. Statements about corporate culture Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: 1. Penyampaian laporan pelanggaran 2. Perlindungan bagi whistleblower 3. Penanganan pengaduan 4. Pihak yang mengelola pengaduan. Containing elaboration on the whistleblowing system 1. Protection of whistleblowers 2. Grievance handling 3. The party addressing grievance

Page

Hal.

19

Akses informasi dan data perusahaan Access to information and corporate data

281-282

20

Bahasan mengenai kode etik Elaboration on code of conducts

289-290

21

Pengungkapan mengenai whistleblowing system Disclosure of whistle blowing system

291

VII.
1

Informasi Keuangan Financial Information


Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan Board of Directors Statement on Board of Directors Responsibility for Financial Statements Opini auditor independen atas laporan keuangan Opinion of the independent auditor about the Financial Statements Deskripsi auditor independen di opini The description of the independent auditor in the opinion Deskripsi memuat tentang: 1. Nama & tanda tangan 2. Tanggal Laporan Audit 3. No. ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik Decription includes: 1. Name & signature 2. Date of Audit Report 3. Number of Public Accountant Office permit and number of Public Accountant permit Kesesuaian dengan peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan Compliance with the regulations of Bapepam-LK No. VIII. G.11 regarding Board of Directors Responsibility for Financial Statements. 459

461

462

568

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Kriteria
Criteria
4 Laporan keuangan yang lengkap Comprehensive financial statements

Penjelasan
Description
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. Laporan posisi keuangan (neraca) 2. Laporan laba rugi komprehensif 3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan 6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan) To contain fully the reporting financial statement elements: 1. Report on financial position (balance sheet) 2. Comprehensive income statement 3. Statement of changes in equity 4. Cashflow Report 5. Notes to financial statement 6. Report on the financial position in early comparative period, which is presented at the time the entity imposes an accounting policy retrospectively, at the time it makes a representation of the financial statement posts, or at the time the entity reclassifies the posts in its financial statement (if relevant). Ada atau tidak ada pengungkapan sesuai dengan PSAK There is or was no disclosure in accordance with SFAS

Page
464

Hal.

Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan Disclosure in the note over the financial statement at the time the entity imposes an accounting policy retrospectively, or at the time it makes a re-presentation of the financial statement posts, or at the time the entity reclassifies the posts in its financial statement. Perbandingan tingkat profitabilitas Comparison of profitability level

Perbandingan laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya Comparison of the year-to-date profit (loss) to that of the previous year. Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan 2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi 3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan 4. Pengungkapan transaksi non kas dalam catatan atas laporan keuangan Meet the following requirements: 1. Categorized into three activity categories: operating, investing and financing activity 2. The use of direct method to report cashflow from operating activities 3. Separated presentation between cash receipt and or cash expenditure during the year-to-date on operating, investing and financing activities 4. Disclosure of non-cash transaction in the note over the financial statement.

466

Laporan arus kas Cashflow Statement

468

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

569

Kriteria
Criteria
8 Ikhtisar kebijakan akuntansi Accounting Policy Highlight

Penjelasan
Description
Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK 2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan 3. Pengakuan pendapatan dan beban 4. Aset Tetap 5. Instrumen Keuangan To include at least: 1. Statement of compliance with the SAK. 2. Basis for measurement and preparation of financial statemt. 3. Ackowledgement of income and expense. 4. Fixed assets 5. Financial statements Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi 2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait 3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas 4. Syarat dan ketentuan transaksi dengan pihak berelasi Information includes among others: 1. Name of the related parties, as well as the nature and relation of the related parties. 2. Amount of transaction along with its percentage against the total income and related expense. 3. Amount of balance along with its percentage against the total assets or liabilities. 4. Transaction terms and conditions with the related parties. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi 2. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini 3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan. 4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan. 5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak Information must include: 1. Explanation on the relation between tax expense (income) and accounting profits. 2. Reconciliation between fiscal and the calculation of the present tax expense 3. Statement that Taxable Profit from the reconciliation becomes the basis of filling in the Annual Taxation Return of Corporate Income Tax. 4. Description of assets and liabilities of the deferred tax acknowledged on the financial position report for each presenting period, and the amount of the expenses (income) of the deferred tax acknowledged on the earnings statement if the amount is not reflected on the number of assets or liabilities of the deffered tax acknowledged in the financial position report 5. Disclosure of the presence or the absence of tax dispute.

Page
479

Hal.

Pengungkapan transaksi pihak berelasi Disclosure of transaction by related parties

489

10

Pengungkapan yang berhubungan dengan Perpajakan Disclosure related to Taxes Disclosure related to Taxes

495

570

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Kriteria
Criteria
11 Pengungkapan yang berhubungan dengan Aset Tetap Disclosure related to Fixed Assets

Penjelasan
Description
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Metode penyusutan yang digunakan 2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model nilai wajar dan model biaya 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (model biaya) 4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi. Things that must be disclosed: 1. The depreciation method used 2. Elaboration on accounting policies selected, between the fair value model and cost model 3. The method and significant assumption used in estimating the fair value of fixed assets (revaluation model) or recording the fair value of fixed assets (cost value) 4. Reconcilliation of the registered gross amount and accumulation of the fixed asset depreciation at the beginning and in the end of the period by highlighting the addition, deduction and reclassification. Uraian mengenai SAK/peraturan yang telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif, yang belum diterapkan oleh perusahaan, dengan mengungkapkan: 1. Jenis dan tanggal efektif SAK/peraturan baru tersebut; 2. Sifat dari perubahan yang belum berlaku efektif atau perubahan kebijakan akuntansi; dan 3. Dampak penerapan awal SAK dan peraturan baru tersebut atas laporan keuangan. Elaboration on the SAK/ regulations that have been issued but have yet been made effective nor imposed by the company by disclosing: 1. Type and effective date of the SAK/regulations. 2. Nature of the amendments that have not been made effective or amendements to the accounting policies; 3. Impact of the early application of the SAK and new regulations on the financial statement. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi untuk setiap kelompok instrumen keuangan 2. Klasifikasi instrumen keuangan 3. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan 4. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas 5. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangannya Information includes: 1. Accounting requirements, conditions and policies for every financial instrument group 2. Classification of financial instrument 3. Fair value of every financial instrument group 4. Explanation on risk related to financial instrument: market risk, loan risk and liquidity risk 5. Objective and policies of corporate financial risk Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan 2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan Information includes: 1. Date of the financial statement authorization for being released; 2. The party responsible for authorizing the financial statement.

Page
488

Hal.

12

Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Lainnya The latest up-date of Financial Accounting Standard and other Regulations

479

13

Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan Disclosure related to financial instrument

483

14

Penerbitan laporan keuangan Release of financial statement

458

Laporan Tahunan Annual Report

2012

PT Pos Indonesia (Persero)

571

Halaman ini sengaja dikosongkan


This page is intentionally left blank

572

Tahunan 2012 Laporan Annual Report

PT Pos Indonesia (Persero)

Anda mungkin juga menyukai