Anda di halaman 1dari 6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara

tertutup menggunakan kuesioner terhadap 102 responden yang tinggal di Desa Rukoh Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh pada bulan Juli 2012 yang memenuhi kriteria inklusi, maka didapatkan data yang akan dianalisis. Hasil penelitian ini digambarkan secara berurutan dimulai dari data demografi responden meliputi umur dan pekerjaaan responden, dilanjutkan dengan analisa data univariat meliputi distribusi frekuensi pengelolaan sampah, pengetahuan dan sikap serta analisa data bivariat untuk mengetahui pengaruh antara variabel dependen dan variabel independen. 4.1.1 Data Demografi Responden Berdasarkan hasil penelitian diperoleh identitas responden berdasarkan umur responden yang tinggal di Desa Rukoh Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh, selengkapnya dapat dilihat pada tabel distribusi di bawah ini: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dan Pekerjaan di Desa Rukoh Kota Banda Aceh Tahun 2012 No. Karakteristik Frekuensi Persentase (%)
1. Umur - 20-30 tahun - 31-40 tahun - 41-50 tahun - 51-60 tahun Pekerjaan - Bidan - Dosen - Guru - IRT - PNS - Swasta 12 55 31 4 1 1 10 53 23 14 11,8 53,9 30,4 3,9 1,0 1,0 9,8 52,0 22,5 13,7

2.

31

32

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa dari 102 responden yang diteliti, terdapat perbedaan tingkat umur responden di Desa Rukoh Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh, dimana persentase tertinggi berada pada umur 3140 tahun berjumlah 55 responden (53,9%). Dan terdapat juga perbedaan pekerjaan responden dimana persentase tertinggi adalah responden yang bekerja sebagai IRT yang berjumlah 53 reponden (52,0%). 4.1.2 Pengelolaan Sampah Tingkat pengelolaan sampah responden di Desa Rukoh Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh dikategorikan berdasarkan kriteria, baik bila nilai x > 8 dan kurang baik bila nilai x 8. Hasil pengkategorian tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengelolaan Sampah Responden di Desa Rukoh Kota Banda Aceh Tahun 2012 Frekuensi Persentase Pengelolaan Sampah (n) (%) Baik 40 39,2 Kurang Baik 62 60,8 Total 102 100,0 Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa distribusi frekuensi pengelolaan sampah responden yang berada pada kategori baik sebanyak 40 responden (39,2%) dan kategori kurang baik sebanyak 62 responden (60,8%). 4.1.3 Pengetahuan Tingkat pengetahuan responden di Desa Rukoh Kota Banda Aceh dikategorikan berdasarkan kriteria, baik bila nilai x > 9 dan kurang baik bila nilai x 9. Hasil pengkategorian tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan 4.3. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Pengelolaan Sampah di Desa Rukuh Kota Banda Aceh Tahun 2012 Frekuensi Persentase Pengetahuan (n) (%) Baik 67 65,7 Kurang Baik 35 34,3 Total 102 100,0

33

Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 102 responden yang diteliti, mayoritas responden memiliki pengetahuan baik dalam pengelolaan sampah sebanyak 67 responden (65,7%) dan pengetahuan kurang baik sebanyak 35 responden (34,3%). 4.1.4 Sikap Sikap responden di Desa Rukoh Kota Banda Aceh dikategorikan berdasarkan kriteria, baik bila nilai x > 35 dan kurang baik bila nilai x 35. Hasil pengkategorian tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan 4.3 di bawah ini: Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Sikap Responden tentang Pengelolaan Sampah di Desa Rukoh Kota Banda Aceh Tahun 2012 Frekuensi Persentase Sikap (n) (%) Positif 43 42,2 Negatif 59 57,8 Total 102 100,0 Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 102 responden yang diteliti, mayoritas responden memiliki sikap negatif dalam pengelolaan sampah sebanyak 59 responden (57,8%) dan sikap positif sebanyak (42,2%). 4.2 Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pengelolaan Sampah di Desa Rukoh Kota Banda Aceh 43 responden

4.2.1 Hubungan Pengetahuan dengan Pengelolaan Sampah Berdasarkan hasil penelitian di Desa Rukoh Kota Banda Aceh, hasil analisa uji statistik hubungan pengetahuan dengan pengelolaan Sampah di Desa Rukoh Kota Banda Aceh, selengkapnya disajikan pada Tabel 4.5 dibawah ini: Tabel 4.5 Hubungan Pengetahuan Responden dengan Pengelolaan Sampah di Desa Rukoh Kota Banda Aceh Tahun 2012
Pengetahuan Baik Kurang Baik Total Pengelolaan Sampah Baik Kurang Baik n % n % 32 47,8 35 52,2 8 22,9 27 77,1 40 39,2 62 60,8 Total N 67 35 102 % 100 100 100 P value 0,014

34

Berdasarkan Tabel 4.5 diperoleh hasil bahwa dari 67 responden dengan pengetahuan baik yang melakukan pengelolaan sampah dengan baik sebanyak 32 responden (47,8%) dan yang melakukan pengelolaan sampah kurang baik sebanyak 35 responden (52,2%). Sementara itu dari 35 responden dengan pengetahuan kurang baik, yang melakukan pengelolaan sampah dengan baik sebanyak 8 responden (22,9%) dan yang melakukan pengelolaan sampah kurang baik sebanyak 27 responden (77,1%). Setelah dilakukan uji statistik (Chi Square) didapatkan nilai p=0,014 sehingga dapat diketahui bahwa hipotesa diterima, yang berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan pengelolaan sampah di Desa Rukoh Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh. 4.2.2 Hubungan Sikap dengan Pengelolaan Sampah Berdasarkan hasil penelitian di Desa Rukoh Kota Banda Aceh, hasil analisa uji statistik hubungan sikap dengan pengelolaan sampah di desa Rukoh Kota Banda Aceh, selengkapnya disajikan pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Hubungan Sikap Responden dengan Pengelolaan Sampah di Desa Rukoh Kota Banda Aceh Tahun 2012
Sikap Positif Negatif Total n 23 17 40 Pengelolaan Sampah Baik Kurang Baik % n % 53,5 20 46,5 28,8 42 71,2 39,2 62 62,8 Total N 43 59 102 % 100 100 100 P value 0,012

Berdasarkan Tabel 4.6 diperoleh hasil bahwa dari 43 responden dengan sikap positif yang melakukan pengelolaan sampah dengan baik sebanyak 23 responden (53,5%) dan yang melakukan pengelolaan sampah dengan kurang baik sebanyak 20 responden (46,5%). Sementara itu responden dengan sikap negatif berjumlah 59 responden, yang melakukan pengelolaan sampah dengan baik sebanyak 17 responden (28,8%) dan yang melakukan pengelolaan sampah dengan kurang baik sebanyak 42 responden (71,2%). Setelah dilakukan uji statistik (Chi Square) didapatkan nilai p=0,012 sehingga dapat diketahui bahwa hipotesa kerja diterima, yang berarti ada hubungan antara sikap responden dengan pengelolaan sampah di Desa Rukoh Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh.

35

4.3 4.3.1

Pembahasan Hubungan Pengetahuan Responden Pengelolaan Sampah di Desa Rukoh Kota Banda Aceh dengan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan ibu dengan pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Rukoh Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh dengan p value < 0,05). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Purnamasari (2012) pada ibu rumah tangga di Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes yang menyatakan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku pembuangan sampah dengan nilai p value (0,000). Hasil yang sama juga didapatkan oleh Kartika (2008) dalam penelitiannya yang menemukan adanya korelasi yang bermakna antara pengetahuan masyarakat terhadap pemilahan sampah. Pengetahuan dapat menanamkan pengertian dan cara berfikir serta tingkah laku yang mendukung pelestarian lingkungan hidup khususnya dalam pengelolaan sampah. Hal ini berarti bahwa tingkat pengetahuan sangat berpengaruh terhadap peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga (Artiningsih, 2008). Penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2003) mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan faktor yang menentukan dalam mengambil suatu keputusan, semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang semakin baik pula seseorang menelaah dan bertindak dalam melakukan suatu hal. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar ibu rumah tangga di Desa Rukoh Kecamatan Syiah Kuala telah memiliki pengetahuan yang baik tentang sampah rumah tangga, pengelolaan dan dampak yang ditimbulkan oleh sampah tersebut namun sebagian besar pengelolan sampah rumah tangga di Desa Rukoh juga masih kurang baik, hal ini mungkin karena tingkat pengetahuan masyarakat di Desa tersebut masih dalam tingkatan tahu atau memahai, belum berada pada tingkatan aplikasi, sehingga walaupun tingkat pengetahuan tinggi namun tidak terlihat pada perubahan perilaku menjadi lebih baik seperti melakukan pengelolan sampah dengan baik. Selain itu perilaku seseorang juga di pengaruhi oleh beberapa faktor, salah-satunya adalah faktor pendukung atau faktor kemungkinan, sering disebut kondisi lingkungan yang memudahkan

36

perbuatan dari individu atau organisasi, termasuk ketersediaan fasilitas, kemudahan untuk menjangkau sarana kesehatan dan keadaan sosial ekonomi budaya (Notoatmojo, 2003). 4.3.2 Hubungan Sikap Responden dengan Pengelolaan Sampah di Desa Rukoh Kota Banda Aceh Berdasarkan hasil penelitian didapatkan adanya hubungan antara

pengetahuan dengan pengelolaan sampah di Desa Rukoh Kota Banda Aceh dengan p value < 0,05. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Hidayat (1992) dan Riyadi (2000) yang mendapatkan bahwa sikap responden mempunyai hubungan dengan perilaku responden dalam penanganan sampah. Hasil yang sama juga didapatkan oleh Purnamasari (2012) bahwa adanya hubungan antara sikap dengan perilaku pembuangan sampah dengan nilai p value 0,004. Penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Notoatmodjo (2003) bahwa sikap merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang. Sikap. Menurut Sunaryo (2002) sikap merupakan reaksi yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek, baik yang bersifat intern maupun yang ekstern sehingga manifestasinya tidak dapat langsung terlihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan dari prilaku seseorang. Sikap itu mempunyai tiga komponen pokok yaitu: petama kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek. Kedua kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu obyek. Ketiga kecenderungan untuk bertindak. Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh. Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, berfikir, keyakinan dan emosi memegang peranan penting (Notoatmodjo, 2003). Azwar (2009) menyatakan bahwa ada beberapa faktor pembentuk sikap yaitu pengalaman pribadi, orang lain, media massa, lembaga pendidikan, kebudayaan, dan emosional.

Anda mungkin juga menyukai