PT. Gunung Madu Plantations (PT.

GMP)

 PT. Gunung Madu Plantations (PT.GMP) didirikan pada tahun 1975 untuk menjawab ajakan pemerintah yang menyadari kesenjangan antara produksi dan konsumsi gula dalam negeri yang terus membesar. PT.GMP merupakan usaha patungan antara PT Redjo Sari Bumi, PT Pipit Indah, dan Kwok Investment (HK) Ltd dengan status perusahaan/pabrik penanaman modal asing.
Kuok Investment (Partner asing) 45.00 % PT Pipit Indah (Partner lokal) PT Redjo Sari Bumi (Partner lokal) : : 27.50 % : 27.50 %

 Lokasi perkebunan PT.GMP terletak di Gunung Batin, Kabupaten Lampung Tengah (sekitar 90 Km arah utara Bandar Lampung) dengan luas areal 36,000 HA terdiri dari tanaman tebu seluas 25,000 HA dan sisanya berupa, areal pabrik, perumahan, kantor, jalan, lebung, rawa, dan lain-lain.

 Produk utama PT GMP adalah gula kristal putih yang lebih dikenal dengan Gula Gunung Madu, untuk keperluan pasar domestik sedangkan hasil sampingan (CoProduct) dari industri gula adalah tetes (molasses)

 Visi dan Misi PT. GMP Visi: Menjadi produsen gula yang paling efisien dan kompetitif di ASEAN dengan menerapkan sistem pertanian berkelanjutan dan menciptakan peluang usaha berbasis pertanian serta pengembangan produk (diversifikasi). Misi: Mendukung program pemerintah dalam usaha mencapai swasembada gula nasional. Membantu pengembangan daerah sekitar Meningkatkan kesejahteraan karyawan Meningkatkan keuntungan pemegang saham

 PT. GMP menyerap tenaga kerja sekitar 1800 orang sebagai pegawai tetap, ditambah 8500 orang sebagai tenaga kerja harian dan musiman pada waktu musim giling (AprilOktober). Di luar musim giling (Oktober-Maret), tenaga kerja harian yang dapat terserap masih sekitar 4000 orang, sedangkan bagian workshop PT. GMP sendiri terdiri dari 218 pekerja.

 Hari kerja di PT GMP yaitu Senin sampai Sabtu. Jam kerja pada hari Senin sampai Kamis yaitu: 07.00-12.00 dan 13.30-15.30 (istirahat jam 12.0013.30). Jam kerja hari Jumat yaitu:07.00-11.30 dan 13.30-15.30 (istirahat jam 11.30-13.30) sedangkan jam kerja pada hari Sabtu hanya setengah hari yaitu: 07.00-12.30. Minggu merupakan hari libur kecuali bagi yang piket. Piket dilaksanakan dari jam 07.00-17.30. Karyawan dan pekerja harian mendapat jatah cuti selama 12 hari.

Workshop
Bagian workshop dikepalai oleh seorang Kepala Divisi yaitu Bapak Ir. Bambang Rahardjo. Workshop adalah bagian yang mencakup proses perawatan dan perbaikan mesin. Mesinmesin yang menjadi objek kerja berasal dari tiap bagian proses kerja PT GMP, diantaranya bagian plantation dan fabrication.

 workshop memiliki tujuan untuk memulihkan kerja mesin dengan harapan dapat memaksimalkan proses produksi yang dilakukan. Pada bagian ini dilakukan perawatan mesinmesin pada musim non giling hingga menjelang musim giling pengerjaan mesinmesin yang memerlukan pengecekan setiap beberapa bulan/setiap mesin digunakan selama 250 jam (service terencana) dan perbaikan mesin-mesin yang rusak sesuai order pada tiap bagian kerja (service tak terencana) agar berfungsi maksimal pada proses produksi.

 Bagian workshop terdiri dari workshop sentral dan workshop divisi yang dikunjungi dalam plant survey kali ini adalah workshop sentral karena merupakan workshop pusat dan yang terbesar di GMP. Jumlah pekerja di seluruh workshop sebanyak 180 orang, dimana 65 pekerja berada di workshop sentral. Bagian ini terdiri dari bengkel las, bengkel elektrik, bengkel tambal ban, bengkel bubut dan sentral ware house yang merupakan gudang serta terdiri dari beberapa spare part. Workshop sentral memiliki tanggungjawab untuk memelihara dan memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi pada alat-alat berat untuk panen dan traktor-traktor untuk memanen serta alat-alat lainnya.

Traktor 96H 48 Type 6640

Truk bak

alat-alat yang ada pada workshop sentral. Alat pemotong besi/Blunder Alat ini terdiri dari dua buah tabung yaitu LPG dan tabung oksigen serta selang untuk pengelasan atau pemotongan besi. Alat Pelindung Diri (APD) Buldozer Merupakan alat yang digunakan pada moncong buldozer untuk mengolah tanah. Trailer Mounted Platform Alat ini buat menderek alat transport lain. Alat pembuat busing