Anda di halaman 1dari 7

BRUCELLOSIS

BRUCELLOSIS (Penyakit Keluron Menular)

Apa yang dimaksud dengan Brucellosis? Brucellosis adalah penyakit keluron menular pada hewanyang disebakan oleh bakteri Brucella abortus yang menyerang sapi,domba, kambing, babi, dan hewan /ternak lainnya.

MengapaBrucellosis ditakuti ? Brucellosis bersifat zoonosa artinya penyakit tersebutmenular dari hewan ke manusia. Menimbulkan kerugian ekonomi akibat keguguran, gangguanreproduksi dan turunnya produksi susu pada sapi perah.

Apa sumberpenularan Brucellosis ? Hewan/Ternak penderita Brucellosis Bahan makanan asal hewan dan bahan asal hewan yangmengandung bakteri brucellosis

Bagaimana carapenularan Brucellosis Penularan kepada manusia :

Melalui saluran pencernaan, misalnya minum air susuyang tidak dimasak yang berasal dari ternak penderita Brucellosis. Susu segardi Indonesia berasal dari ternak sapi perah. Oleh karena itu ternak sapi perahmenjadi obyek utama kegiatan pemberantasan Brucellosis. Melalui selaput lendir atau kulit yang luka, misalnyakontak langsung dengan dengan janin atau plasenta (ariari/bali). Dari sapipenderita Brucellosis.

Penularan diantara hewan/ternak

Melalui saluran kelamin dari perkawinan alam atau kawinbuatan. Penularan mekanism melalui serangga Melalui kandang dan alat yang tercemar kumanBrucellaSp.

BagaimanaTanda-tanda Bruscellosis Pada Sapi?

Demam dan keguguran (keluron). Keguguran biasanya terjadipada kebuntingan berumur 5~8 bulan. Keguguran dapat terjadi satu, dua atau tiga kali kemudianmemberikan kelahiran normal (kemajiran yang bersifat sementara) Kemajiran yang menetap (permanen) Dari Vagina keluar carian (kokotor) yang bersifatinfeksius karena mengandng bakteri brucella. Kadang-kadang tidak keguguran tetapi mengalami: Retensio plasenta (plasenta tidak keluar dalam 12 jam setelah beranak), Mastitis (radang ambing), Hygroma (kengkak air) pada lutut, Produksi susu menurun , Pada ternak jantan terjadi peradangan pada buah zakar(orchitis) dan anak buah zakar (epididimitis)

Bagaimanatindakan pencegahan dan pemberantasan brucellosis ? Pada manusia:

Susu atau bahan makanan dimasak sebelum dikonsumsi Dihindari kontak langsung dengan janin atau plasentayang mengandung kuman Petugas harus menggunakan sarung tangan (plasticglofis) pada saat palpasi rektal (kokodok)

Pada hewan/ternak

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor828/Kpts/OT.210/10/98 tentang Pediman Pemberantasan Penyakit Hewan KeluronMenular (Brucellosis) pada ternak, metode pemberantasan dilaksanakan dengancara test dan slaughter. Pengujian Brucellosis secara teratur pertahun melaluipemeriksaan susu (Milk Ring Test) dan darah (Rose bengl test ComplementFixation Test) terhadap seluruh populasi sapi perah, umur 1 tahun ke atas Pengawasan lalu lintas ternak. Ternak yan gmasuk kedalam wilayah Jawa Barat harus dilengkapi dengan Surat Keterangan NegatifBrucellosis yang berlaku selama satu tahun

Bagaimanapenanganan ternak pada kasus Brucellosis? Ternak penderita Brucellosis ditempatkan terpisah(diisolasi) dari ternak sehat. Untuk pencegahan penularan pada ternak sehat maka ternakpenderita Brucellosis harus secepatnya disembelih bersyarat (1x24 jam):

Seluruh organ perut, kelenjar getah bening, ambing dantulang harus dimusnakan.

Daging dilayuan sekurang-kurangnya 24 jam dari waktupemotongan.

PENANGGULANGAN WABAH FLU BURUNG


Penyebab Avian Influenza

Virus Yang Tergolong : Famili :Orthomyxoviridae Genus : VirusInfluenza Tipe A 8 RNA Gene Segments 2 Glikoprotein Permukaan Penting : Hemaglutinin (H) :16

Neuraminidase (N) : 9 Subtipe Virus AI Ditentukan Berdasarkan H DAN N

Sifat-Sifat Virus Avian Influenza

Mudah Mengalami Mutasi Virus Mudah Mati Di Luar Tubuh Ayam (Tidak Stabil Di Lingkungan)

Mudah mati oleh panas, kekeringan, sinar ultraviolet, dan berbagai desinfektan yang umum di lapangan (deterjen, Bahan yang mengandung formalin, yodium amonium kuaternar, NA-Hipoklorit, Klorin, Senyawa Fenol)

Ekologi Virus Avian Influenza

Virus AI dapat menginfeksikan berbagai jenis unggas dan mamalia dan menimbulkan penyakit yang fatal. Hospes alami dan reservoir virus AI adalah unggas air liar Unggas air biasanya menunjukan infeksi pencernaan asimptomatik, tetapi dapat membebaskan virus dalam jumlah yang besar melalui feses Virus HPAI tidak ditemukan pada reservoir unggas liar

Cara Penularan Virus AI

Horizontal Dapat menular secara aerosol (kontak dekat - pernapasan) atau kotoran/bahan yang tercemar mulut Langsung: kontak dengan ayam sakit atai reservoir virus AI (unggas lain) Tidak langsung: orang, bahan, perlengkapan/alat, kendaraan yang tercemar oleh virus AI

Sumber Virus AvianInfluenza

Ayam Sakit Leleran tubuh (hidung, mulut, mata) Feses Unggas Lain Yang Tertular Virus AI Burung puyuh, itik, angsa, burung peliharaan, burung liar Burung peliharaan sebagai sumber infeksi virus HPAI yang potensial Hewan lain (mungkin) Mamalia (khususnya babi) Manusia (pernah kontak dengan virus AI) Bahan, Peralatan, kendaraan yang tercemar virus AI

FLU BABI (SWINE INFLUENZA)


SEJARAH PANDEMIK FLU

Tahun 1918 1919 di Spanyol disebut dengan Spanish Flu, penyebab utama virus H1N1 menyebabkan kematian 50 juta orang. Tahun 1968 1969 di Hongkong disebut Flu Hongkong, penyebab utama virus H3N2 menyebabkan kematian 1 juta orang Tahun 2009 di Amerika Utara (USA+Mexico), Eropa, Afrika, Australia, Selandia Baru dan Asia termasuk Indonesia, kematian 238 orang (sumber WHO, 24 Juni 2009), penyebab nya adalah virus H1N1

APA ITU FLU BABI (SWINE INFLUENZA)

Penyakit pernafasan pada babi yang disebabkan oleh Virus influenza type A (Orthomyxovirus) H1N1 , H1N2, H3N1, H3N2, H4N6 serta rekombinan lainnya H1N1 dan H3N2 yang paling umum dan berbahaya (high patogenic) Hewan rentan (mudah terinfeksi) adalah babi termasuk babi hutan (celeng) Virus tidak tahan panas, asam, detergen, tidak tahan lama di udara terbuka dan Desinfektan

MACAM-MACAM TIPE VIRUS INFLUENZA Famili : Orthomyxoviridae (RNA Virus)

Tipe A : Avian atau Unggas, Manusia, Babi, Kuda, mamalia Tipe B : Hanya Manusia Tipe C : Manusia, tidak menyebabkan penyakit yang parah

GEJALA KLINIS PADA BABI

Demam tinggi Babi sering batuk (menyalak) Keluarnya discharge (lendir) dari hidung yang berlebihan Bersin bersin Kesulitan bernafas (dyspnea) Nafsu makan berkurang Lemah dan lesu, bulu kusam dan mukosa mata kotor Pada babi bunting bisa mengalami keguguran (abortus)

CARA PENULARAN ATAU TRANSMISI PENYAKIT

Sering terjadi di negara 4 musim, terutama pada musim gugur atau salju (musim dingin) Bisa juga terjadi di negara tropis pada musim apa saja dan kapan saja Proses penularan sangat cepat , melalui kontak langsung, udara, droplet (ingus/ cairan tubuh) dan peralatan tercemar TIDAK DITULARKAN MELALUI PRODUK PANGAN ASAL BABI (DAGING, SOSIS, dll)

PROSES PENULARAN KE MANUSIA

Flu Babi bisa menular ke manusia tapi kejadiannya sangat jarang (di Mexico penderita tidak ada sejarah pernah kontak dengan babi) Gejala apabila manusia terinfeksi flu babi : Demam tinggi di atas 38 C Batuk, gatal-gatal, sakit kepala, badan nyeri dan linu, hidung tersumbat atau meler terus Kadang bisa terjadi muntah-muntah atau diare Penularan melalui kontak langsung atau dari manusia lain yang terinfeksi (kontak langsung atau udara)

SIFAT PENYAKIT

Bisa bersifat akut (sangat cepat, dalam hitungan jam sampai hari) Bisa juga bersifat kronis atau subklinis (proses lama hari-minggu) Hal di atas tergantung terhadap sistem kekebalan (sistem imun) tubuh babi tersebut dan jenis virus yang menginfeksi

DIAGNOSA ,PENGOBATAN DAN PENGENDALIAN

Bisa di diagnosa berdasar gejala klinis, isolasi virus (identifikasi jenis virus) di laboratorium menggunakan rapid test, ELISA, maupun PCR Untuk pengobatan sejauh ini tidak ada yang efektif, tapi untuk mencegah infeksi sekunder bakteri bisa diberikan antibiotika dan supportive therapy (pengobatan bertujuan untuk mengurangi keparahan pada gejala klinis yang terjadi) Vaksinasi, memperketat importasi babi dan produk turunannya, Good farming Practices, Biosecurity, dan animal welfare (kesejahteraan hewan)

LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL YANG DILAKUKAN

Monitoring dan surveilans terhadap usaha peternakan babi yang berada di wilayah Jawa Barat Melakukan pengawasan secara ketat lalu lintas ternak babi hidup dan produk daging babi segar Melakukan pengawasan terhadap pemotongan ternak babi dengan menerapkan pemeriksaan ante mortem dan Post mortem serta hanya mengijinkan babi yang sehat saja yang dipotong Kegiatan sosialisasi Biosecurity di RPH babi, kandang maupun pos pengawasan lalu lintas ternak

Bekerja sama antar instansi terkait

SARAN DAN REKOMENDASI

Penertiban izin usaha peternakan babi sesuai dengan Perda tentang pengaturan usaha ternak babi. Pengawasan ketat terhadap lalu lintas ternak babi hidup dan produk asal babi Pengawasan yang ketat di RPH babi dengan penerapan pemeriksaan ante dan post mortem Untuk lalu lintas ternak babi hidup antar Kab/Kota dan atau antar Provinsi harus diperiksa Dokter Hewan, dan hanya ternak yang sehat yang dapat dilalulintaskan serta harus dilengkapi SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan) dari daerah asal Melakukan Kegiatan Sosialisasi tentang : tata laksana pemeliharaan babi dan menghindari pencemaran lingkungan, pemisahan ternak babi dengan ternak lainnya, peningkatan biosecurity, sistem pelaporan dini apabila ditemukan babi yang diduga terinfeksi flu babi kepada petugas kesehatan hewan berwenang

WASPADA TERHADAP PENYAKIT ANTHRAX

WASPADA TERHADAPPENYAKIT ANTHRAX (CENANG HIDEUNG)

APA YANG DIMAKSUD DENGAN ANTHRAX? Anthraxmerupakan penyakit hewan menular yang disebabkan oleh bakter Bacillus Antracisbersifat ganas dan menyerang ternak sapi, kerbau, domba, kambing, kuda, babi,burung unta serta hewan lainnya seperti tikus, marmut, mencit dll. Anthrax sangat ditakuti karena : a. Bersifatzoonosa artinya penyakit tersebut dapat menular dari hewan ke manusia. b. Terjadiangka kematian yang tinggi pada hewan/ternak penderita anthrax dan jugamenyebabkan kematian pada manusia. c. Bakterianthrax dapat membentuk spora yang tahan hidup bertahun-tahun di dalam tanahsehngga sulit diberantas. Sumber penularan Anthrax adalah : a.Hewan/ternak penderita anthrax. b. Bahanmakanan pada hewan yang tercemar spora atau kuman anthrax. c. Tanah,tanaman dan air serta media lainnya yang tercemar spora atau kuman anthrax. BAGAIMANA CARA PENULARAN ANTHRAX? Penularan Anthrax pada hewan a. Hewanmemakan rumput yang mengandung tanah yang tercemar spora Anthrax. Tanahmengandung spora karena tercemar darah dan kotoran penderita anthrax. b. Kontak langsung dengan hewan penderita anthrax tidakbiasa terjadi. PenularanAnthrax pada manusia a. Kontak langsung dengan kuman penyakit yang ada ditanah/rumput, hewan yang sakit maupun bahanbahan yang berasal dari hewan sakitseperti kulit, daging/tulang dan darah. b. Bibit penyakit terhirup orang yang mengerjakan buluhewan (domba dll.) pada waktu menyortir. Penyakit dapat ditularkan melaluipernafasan bila seseorang menghirup spora anthrax tersebut. c. Memakan daging hewan yang sakit atau produk bahanhewan seperti sate, dendeng, abon. d. Gigitan vektor atau pembawa kuman Anthrax, misalnyalalat piteuk (Tabanus sp.) BAGAIMANATANDA-TANDA ANTHRAX PADA HEWAN DAN PENANGANANNYA Tanda-tanda Anthrax pada hewan a. Demam, gelisah, lemah, paha gemetar, nafsu makanhilang dan rubuh. b. Keluar darah dari dubur, mulut dan lubang hidung.Darah berwarna merah tua seperti kecap atau ter, agak berbau amis dan busukserta sulit membeku.

c. Pembengkakan di daerah leher, dada dan sisi lambung,pinggang dan alat kelamin luar. d. Kematian dalam waktu singkat tanpa disertaitanda-tanda sebelumnya. Jika terlihattanda-tanda di atas maka : a. Laporkan secepatnya ke Petugas Peternakan setempat. b. Dilaksanakan pengujian secara laboratorik untukkepastian diagnosa penyakit. c. Hewan/ternak penderita Anthrax dilarang kerasdisembelih dan harus diisolasi di di kandang sehingga tidak kontak denganternak lainnya. d. Hewan/ternak yang mati akibat Anthrax harus cepatdimusnahkan dengan cara dibakar dan dikubur di dalam lubang sedalam 2,5 meter,diberi kapur dan ditimbun kembali dengan tanah. e. Kandang, peralatan dan bahan lainnya yang tercemarspora atau kuman Anthrax harus didesinfeksi dan dibakar. f. Vaksinasi Anthrax terhadap hewan rentan di sekitarlokasi tertular Anthrax. g. Penertiban pemotongan liar di Rumah Pemotongan Hewan(RPH). h. Pengawasan lalu lintas ternak dan bahan asal hewan. i. Penutupan daerah oleh Bupati atau Walikota selama 14hari sampai dengan 3 bulan.

Anda mungkin juga menyukai