Anda di halaman 1dari 2

Nama : Gayuh Prastya NIM : 2008730010 1.

Mekanisme muntah, lemas dan nyeri seluruh tubuh terutama ekstremitas serta hubungan dengan penurunan produksi urin Mual dan muntah dapat dianggap sebagai suatu fenomena yang terjadi dalam tiga stadium : 1. Mual, 2. Retching (gerakan dan suara sebelum muntah), dan 3. Muntah. Stadium pertama, mual dapat dijelaskan sebagai perasaan yang sangat tidak enak di belakang tenggorokan dan epigastrium, sering menyebabkan muntah. Gejala dan tanda mual seringkali adalah pucat, meningkatnya salvias, hendak muntah, hendak pingsan, pingsan, berkeringat, dan takikardi. Retching adalah suatu usaha involunter untuk muntah, seringkali menyertai mual dan terjadi sebelum muntah, terdiri atas gerakan pernapasan spasmodic melawan glotis dan gerakan inspirasi dinding dada dan diafragma. Stadium akhir, muntah didefinisikan sebagai suatu reflex yang menyebabkan dorongan ekspulsi isi lambung atau usus atau keduanya ke mulut. Pusat muntah menerima masukan dari korteks serebral, organ vestibular, daerah pemacu kemoreseptor dan serabut aferen. Muntah terjadi akibat rangsangan pada pusat muntah, yang terletak di daerah postrema medulla oblongata di dasar ventrikel keempat. Muntah dapat dirangsang melalui jalur saraf aferen oleh rangsangan nervus vagus dan simpatis atau oleh rangsangan emetic yang menimbulkan muntah. Jalur eferen menerima sinyal yang menyebabkan terjadinya gerakan ekspulsif otot abdomen, gastrointestinal, dan pernapasan yang terkoordinasi dengan epifenomena emetic yang menyertai disebut muntah. Muntah dianggap penting karena dapat menjadi indicator berbagai keadaan, salah satunya substansi emetic eksogen seperti uremia atau gagal ginjal yang dapat menurunkan nilai GFR dan menyebabkan penurunan produksi urin Nyeri terdapat empat proses. Transduksi nyeri adalah proses rangsangan yang mengganggu sehingga menimbulkan aktivitas listrik di reseptor nyeri. Transmisi nyeri melibatkan proses penyaluran impuls nyeri dari tempat transduksi melewati saraf perifer sampai terminal di medulla spinalis dan jaringan neuron-neuron pemancar yang naik dari medulla spinalis ke otak. Modulasi nyeri melibatkan aktivitas saraf

melalui jalur-jalur saraf desendens dari otak yang dapat mempengaruhi transmisi nyeri setinggi medulla spinalis. Persepsi nyeri adalah pengalaman sunjektif nyeri yang bagaimanapun juga dihasilkan oleh aktivitas transmisi nyeri oleh saraf. Lemas dan nyeri seluruh tubuh diakibatkan karena substansi emetic eksogen, seperti uremia atau gagal ginjal. Uremia berpengaruh terhadap aliran darah yang mengalir dalam ginjal. Karena kegagalan fungsi ginjal, darah tidak sepenuhnya tersaring dengan baik, oleh karena itu darah kekurangan nutrisinya, maka saraf pun kekurangan nutrisi yang terkandung dalam darah, misalnya vitamin B. maka menyebabkan nyeri seluruh tubuh dan merasa lemas. Dan terutama nyeri pada lengan dan kaki dikarenakan berada pada perifer yang bergantung pada suhu. Dan dapat juga diakibatkan karena keseimbangan metabolic fosfat yang berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai