Anda di halaman 1dari 2

Apa Itu Undang-Undang Bioterorisme"?

Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah UndangUndang Bioterorisme, namun banyak di antara kita yang belum mengetahui seutuhnya apa yang dimaksud dengan undang-undang tersebut. Pemerintah Indonesia, khususnya Departemen Pertanian bersama pihak-pihak ter-kait sedang mengkaji lebih mendalam mengenai undang-undang tersebut dan dampaknya bagi kita. Seperti telah kita ketahui, sejak peristiwa 11 September 2001 yang lalu, Pemerintah Amerika Serikat (AS) berusaha sedemikian rupa untuk menghindari kemungkinan terjadinya pengulangan serangan terorisme. Salah satu yang diperkirakan dapat menjadi sumber serang-an teroris itu adalah pasokan bahan makanan. Oleh karena itu, pada tanggal 12 Juni 2002 Presiden George W. Bush telah mensahkan undangundang yang disebut Public Health Security and Terorism Prepardnes and Response Act of 2002 (PL 107-188) (undang-undang mengenai perlindungan kesehatan masyarakat dan penangkalan terorisme). Undang-undang ini selanjutnya disebut Bioterorism Act atau kita terjemahkan bebas Undang-Undang Biotero-risme. Undang-undang ini terdiri atas 5 judul (titles) dan yang terpenting atau erat kaitannya dengan aktivitas ekspor dari negara di luar AS adalah ketentuan yang tertuang dalam Judul III (Title III) yang menyangkut ketentuan atau peraturan mengenai keselamatan dan keamanan bagi penyediaan bahan pangan dan obat-obatan (protecting safety and security of food and drug supply) di AS. Peraturan ini berlaku untuk pengusaha atau importir bahan makanan di AS. Namun karena pasokan bahan pangan ini sebagian berasal dari eksportir di luar AS (termasuk Indonesia), maka secara tidak langsung importir di AS akan meminta eksportir terkait mengirim data/informasi untuk memenuhi per-syaratan yang diminta oleh Pemerintah AS. Peraturan pelaksanaan undang-undang ini sedang dalam proses penyusunan. Pemerintah AS telah memberi wewenang kepada Menteri Pertanian (Secretary of Agriculture) melalui US Food and Drug Administration (US-FDA), setara Ditjen Pengawasan Obat dan Makanan di Indonesia, untuk menyusun peraturan-peraturan pelaksanaan yang berkaitan dengan perlindungan terhadap penyediaan bahan pangan (protection of the food supply). Peraturan ini sudah harus dipublikasikan dan dilaksanakan pada tahun 2003 (tepatnya 12 Desember 2003). Judul III ini memuat 4 pasal (sections) yang menjelaskan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: 1. Keharusan mendaftar fasilitas yang digunakan (Pasal 305). Ketentuan ini mengharus-kan pemilik atau pengelola atau agen yang mengelola suatu fasilitas pangan baik di dalam negeri (AS) maupun di luar negeri untuk mendaftar (alamat, pemilik, dan lain-lain) kepada US-FDA. Pengertian fasilitas adalah pabrik, gudang, pabrik pengemas yang membuat, memproses, mengemas, dan menyimpan bahan pangan. Pendaftaran ini dapat dilakukan oleh importir yang berada di AS dengan meminta eksportir Indonesia mengisi formulir yang telah disediakan. Menteri Pertanian AS melalui US-FDA di-minta menerbitkan peraturan pelaksanaan pendaftaran selambat-lambatnya tanggal 12 Desember 2003. 2 . Penyusunan dan pemeliharaan catatan/data (Pasal 306). Ketentuan ini memberi we-wenang kepada Menteri Pertanian untuk me-nentukan sumber terdekat dari asal dan pe-nerima bahan pangan yang dikirim atau di-terima. Ketentuan ini ditujukan untuk memu-dahkan US-FDA menilai atau melacak bila ditemui ancaman yang serius membahayakan kesehatan manusia atau hewan. Mereka yang terkena ketentuan ini adalah yang mem-buat, memproses, mengemas, membawa, mendistribusikan, menerima, menyimpan, dan mengimpor bahan pangan. Menteri Pertanian AS diminta telah menerbitkan peraturan pelaksanaannya selambat-lambatnya 12 Desember 2003. 3. Pemberitahuan awal bagi bahan pangan impor yang dikapalkan (Pasal 307). Ketentuan ini mengatur importir agar menyampaikan pemberitahuan awal kepada US-FDA mengenai bahan pangan yang akan dikapalkan. Pemberitahuan ini harus mencakup deskripsi lengkap produk, nama pembuat (pabrik), nama kapal, nama petani bila diketahui, negara asal, negara di mana produk dikapalkan, dan pelabuhan tujuan. Menteri Pertanian AS diminta telah menerbitkan peraturan pelaksanaannya selambat-lambatnya tanggal 12 Desember 2003. Disebutkan pula, apabila peraturan pelaksanaan ini belum diterbitkan, maka pasal 307 ini tetap mensyaratkan agar importir menyampaikan pemberitahuan kepada US-FDA tidak kurang 8 jam dan tidak lebih dari 5 hari sampai ketentuan dimaksud berlaku efektif. 4. Penahanan administratif (Pasal 303). Ketentuan ini memberi kewenangan kepada Menteri Pertanian AS melalui US-FDA untuk memerintahkan penahanan bahan pangan bila seorang pejabat atau petugas yang berwenang menemukan bukti yang meyakinkan

atau informasi yang menunjukkan bahan yang dapat memberikan dampak negatif atau buruk atau kematian bagi manusia atau hewan. Menteri Pertanian AS melalui US-FDA diminta menyusun peraturan pelak-sanaan untuk mempercepat proses per-adilannya, khususnya bagi makanan yang cepat rusak. Seperti dijelaskan di atas, peraturan pelaksanaannya sedang disusun untuk mulai diberlakukan pada tanggal 12 Desember 2003. Menunggu waktu efektif berlakunya UndangUndang Bioterorisme tersebut, pemerintah AS memberi kesempatan kepada berbagai pihak terkait untuk meminta klarifikasi bagi hal-hal yang tidak jelas. Isi dari undang-undang ini juga menunjukkan bahwa pihak yang sangat terkait dari undang-undang ini adalah para pengusaha atau eksportir bahan makanan. Apakah undangundang ini akan mempersulit ekspor bahan

makanan dari Indonesia atau menambah biaya, tentunya asosiasi eksportir haruslah mengkaji lebih serius peraturan pelaksanaannya dan masih ada waktu sedikit untuk itu. KBRI di Washington DC menginformasikan bila ada yang berminat mencari informasi lebih dalam mengenai Undang-Undang Bioterorisme, dapat mengakses melalui website dengan alamat: http:// www.fda.gov/oc/bioterrorism/bioact.html. (Sumber kawat dari KBRI Washington DC). Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Balai Penelitian Pascapanen Pertanian Jln. Raya Ragunan 29A Pasarminggu Jakarta12540 Telepon : (021)7820024 Faksimile: (021)7820024 E-mail : balitpasca@deptan.go.id balitpasca2001@hotmail.com

Anda mungkin juga menyukai