Anda di halaman 1dari 2

GAMBARAN KLINIS Manifestasi klinik dari kutaneus lupus eritematosus dibagi menjadi ACLE (Acute Cutaneous Lupus Erythematosus),

SCLE (Subacute Cutaneous Lupus

Erythematosus), dan CCLE (Chronic Cutaneous Lupus Erythematosus). Pembagian ini berdasarkan perjalanan dan beratnya SLE serta tidak berhubungan pada lamanya penderita menderita penyakit ini. a. ACLE Gambaran klinisnya berupa lokal dan generalisata. ACLE lokal berawal dari makula atau papula kecil pada wajah kemudian menjadi berkumpul dan hyperkeratosis. Predileksi terdapat pada wajah dengan gambaran classic butterfly rash serta terdapat edema dan eritema simetris yang terpusat pada malar dan hidung. Selain itu eritema dan edema juga ditemukan pada dahi, pipi termasuk daerah V pada leher dan bengkak berat pada wajah. ACLE generalisata terlokalisasi pada ekstensor tangan, tungkai dan buku-buku jari dengan gambaran erosi eksantema morbiliformis. Pada lipatan kuku juga terdapat eritema dan telengiektasis perivaskuler. Selain itu terdapat efloresensi yang mirip dengan makulopapular rash SLE dan lupus dermatitis fotosensitivitas. ACLE lokal dan generalisata dapat meluas atau mengecil bersamaan dengan aktifitas SLE yang mendasari. Bentuk akut ACLE mirip dengan TEN (Toxic Epidermal Necrolysis) tetapi pada ACLE memiliki faktor resiko terhadap paparan sinar matahari dengan onset lesi yang mendadak. Tetapi, lesi akibat paparan sinar UV ini dapat hilang dengan cepat dan paling lama sampai seminggu. Proses penyembuhannya tidak sampai menimbulkan jaringan parut kecuali jika ada infeksi sekunder. b. SCLE Kelainan kulit berupa papul atau macula eritema yang berkembang menjadi papuloskuama hyperkeratosis atau plak anular pada daerah yang terpapar sinar matahari seperti punggung atas, bahu, ekstensor tangan, daerah V pada leher dan sedikit pada wajah. Sama seperi ACLE lesi ini

akan sembuh tanpa terbentuknya jaringan parut tetapi bersifat permanen. Jika tidak permanen maka akan timbul telengiektasis dan vitigo-like leukoderma. Lesi pada SCLE pertama kali muncul sebagai eritema multiformis yang mirip dengan sindrom Rowell. Cedera yang terus menerus pada sel basal epidermal menyebabkan lesi anuler SCLE menjadi vesikobulosa kemudian timbul krusta. Dibandingkan dengan ACLE, lesi ini sembuh lebih lama serta terjadi perubahan pigmentasi dibandingkan dengan lesi pada ACLE. Tetapi pada ACLE lesinya lebih edematous dan minim hyperkeratosis. Selain itu, predileksi ACLE pada area malar sedangkan SCLE fokus pada leher, bahu, ekstremitas atas dan badan. SCLE juga mengenai wajah tetapi hanya pada bagian lateral. SCLE akan menjadi CCLE/DLE jika terjadi hipopigmentasi atau hiperpigmentasi, dermal atrofi, dan tersumbatnya folikel. Perbedaan SCLE dengan DLE jika pada DLE terjadi indurasi tetapi pada SCLE tidak terjadi indurasi serta pada histopatologi terdapat lesi yang lebih dalam. SCLE berkembang menjadi SLE (Systemic Lupus Erythematosus) jika terdapat faktor resiko seperti efloresensi papuloskuamosa, leucopenia, peningkatan ANA (Anti-Nuclear Antibodi) > 1:640 dan ditemukan antibody antidsDNA. c. CCLE

Anda mungkin juga menyukai