Anda di halaman 1dari 6

1.

Latar Belakang Masalah Koperasi menurut undang-undang adalah adalah badan usaha yang

beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Pengelolaan koperasi dilakukan oleh pengurus koperasi yang di pilih oleh anggota koperasi melalui rapat anggota, oleh sebab itu akan timbul pemisahan fungsi antara pemilik (anggota) dengan Pengelola (pengurus). Tanggung jawab pengurus terhadap anggota diwujudkan dalam penyampaian laporan keuangan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT). Laporan keuangan akan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam membuat keputusan ekonomis, sehingga laporan keuangan harus mencerminkan secara wajar kejadian finansial badan usaha koperasi. Seperti diketahui bahwa untuk pengambilan keputusan dibutuhkan suatu informasi yang dapat dipercaya (reliable) sehingga tidak menyesatkan bagi pemakai. Dalam memperoleh informasi yang dapat dipercaya atas laporan keuangan, maka koperasi memerlukan auditor independet untuk mengaudit laporan keuangan yang disajikan oleh pengurus koperasi. Kell, Boynton dan Ziegler (2001) menjelaskan bahwa kebutuhan akan independen audit atau eksternal audit atas laporan keuangan disebabkan adanya 4 (empat) kondisi, yaitu: (1) Pertentangan Kepentingan (Conflict of Interest), (2) Konsekuensi

(Consequence), (3) Kompleksitas (Complexity), (4) Keterpencilan (Remoteness). Empat kondisi di atas secara bersama-sama membentuk adanya risiko informasi (information risk), yaitu risiko bahwa laporan keuangan mungkin tidak benar,

tidak lengkap, atau bias. Oleh karena itu, dapat d ikatakan bahwa audit laporan keuangan dapat meningkatkan kredibilitas laporan keuangan dengan cara menekan risiko informasi. Kualitas informasi laporan keuangan menekankan kepada informasi yang relevan. Informasi yang relevan ini berguna sebagai alat pengambilan keputusan usaha yang dilakukan pemakai laporan keuangan. Wild, JJ, Subramanyam, KR, dan Halsey, RF (2008) kualitas informasi akuntansi yang diinginkan adalah: (1) Relevan (relevance) merupakan kapasitas informasi untuk memengaruhi suatu keputusan dan merupakan kualitas primer pertama atas informasi akuntansi, (2) Andal (reliability) merupakan karakteristik penting dalam informasi keuangan. Untuk menjadi andal, informasi harus dapat diverifikasi, disajikan dengan jujur, dan netral, (3) Dapat dibandingkan (comparability) berarti bahwa informasi diukur dengan cara yang sama pada berbagai perusahaan (sesuai Standar Akuntansi Keuangan). Imbalan atas jasa audit yang dilakukan oleh auditor independen bukan tidak berpengaruh terhadap apapun. Tetapi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan memberikan manfaat ekonomi yang cukup banyak. Kell, Boynton dan Ziegler (2001) mengemukakan bahwa manfaat ekonomi dari audit laporan keuangan adalah: (1) Akses ke pasar modal, (2) Biaya modal yang lebih rendah, (3) Penangguhan Inefisiensi dan kecurangan, (4) Peningkatan pengendalian dan oprasional.

Koperasi aktif yang ada di Kota. Semarang berkisar 1104 koperasi, dan 121 diantaranya adalah Koperasi Pegawai Republik Indonesai. Persepsi manajemen akan mempengaruhi terhadap permintaan jasa eksernal audit, oleh sebab itu dalam penelitian ini yang akan dijadikan sampel adalah KPRI dengan alasan bahwa koperasi tersebut berada di perkotaan dan Pengurusnya rata-rata mempunyai pendidikan yang cukup sehingga diharapkan mereka telah mengerti manfaat audit dan menggunakan jasa eksternal audit. Atas dasar masalah masalah diatas maka perlu dianalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi KPRI terhadap permintaan jasa eksternal audit. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Oyong lisa (2011) dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan jasa audit pada KPRI di Jawa tengah. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah pada variabel dan sampel penelitian. Penelitian terdahulu menggunakan faktor jumlah anggota, skala koperasi, biaya audit, jumlah kewajiban, persepsi manajemen dan SDM badan pengawas. Sedangkan penelitian sekarang menambahkan variabel likuiditas seperti dalam penelitian Ardiansyah, MN (2008) dalam pengaruh karakteristik koperasi terhadap permintaan jasa audit di semarang. Perbedaan sampel penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian terdahulu menggunakan sampel koperasi KPRI di kabupaten Lumajang. Sedangkan pada penelitian ini mengambil sampel koperasi KPRI di kota semarang. Alasan penelitian ini dilakukan kembali adalah menguji kembali apakah dengan menggunakan teori yang sama tetapi dengan variabel dan sampel

yang berbeda akan menghasilkan hasil penelitian yang konsisten, sehingga hasil penelitian dapat memperkuat teori yang ada dan bisa digeneralisasikan.

2.

Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang diatas ada beberapa factor yang mempengaruhi

permintaan jasa audit. Maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh jumlah anggota terhadap permintaan jasa audit pada koperasi KPRI kota semarang. 2. Bagaimana pengaruh skala koperasi terhadap permintaan jasa audit pada koperasi KPRI kota semarang. 3. Bagaimana pengaruh biaya audit terhadap permintaan jasa audit pada koperasi KPRI kota semarang. 4. Bagaimana pengaruh jumlah kewajiban terhadap permintaan jasa audit pada koperasi KPRI kota semarang. 5. Bagaimana pengaruh persepsi manajemen terhadap permintaan jasa audit pada koperasi KPRI kota semarang. 6. Bagaimana pengaruh SDM badan pengawas terhadap permintaan jasa audit pada koperasi KPRI kota semarang.

7. Bagaimana pengaruh likuiditas terhadap permintaan jasa audit pada koperasi KPRI kota semarang. 3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Dari latar belakang masalah dan rumusan masalah yang dikemukakan penelitian ini memiliki tujuan, sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis pengaruh jumlah anggota terhadap permintaan jasa audit pada koperasi KPRI di kota semarang. 2. Untuk menganalisis pengaruh skala koperasi terhadap permintaan jasa audit pada koperasi KPRI di kota semarang. 3. Untuk menganalisis pengaruh biaya audit terhadap permintaan jasa audit pada koperasi KPRI di kota semarang. 4. Untuk menganalisis pengaruh jumlah kewajiban terhadap permintaan jasa audit pada koperasi KPRI di kota semarang. 5. Untuk menganalisis pengaruh persepsi manajemen terhadap permintaan jasa audit pada koperasi KPRI di kota semarang. 6. Untuk menganalisis pengaruh SDM badan pengawas terhadap permintaan jasa audit pada koperasi KPRI di kota semarang. 7. Untuk menganalisis pengaruh likuiditas terhadap permintaan jasa audit pada koperasi KPRI di kota semarang.

Sedangkan manfaat dari penelitian ini, di harapkan dengan dilakukannya audit laporan keuangan yang dilakukan oleh kantor akuntan public maka akan memberikan keyakinan pada pihak pemakai bahwa laporan keuangan yang disusun oleh manajemen, sehingga tidak menyesatkan pemakai laporan dalam pengambilan keputusan ekonomisnya. Karena begitu besarnya manfaat

ekonominya maka dalam hal ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Memberikan gambaran pada kantor akuntan public tentang seberapa besar faktor-faktor karakteristik perusahaan (jumlah anggota, skala koperasi, biaya audit, jumlah kewajiban, persepsi manajemen, SDM badan pengawas, likuiditas) dapat mempengaruhi permintaan jasa audit yang dilaahkan seluruhkukan oleh kantor akuntan public. 2. Memberikan sumbangan masukan bagi peneliti selanjutnya apakah variablevariabel bebas tersebut tetap konsisten apabila diterapkan pada perusahaan tertentu, misalna pada perusahaan jasa, koperasi dan sebagainya baik disuatu wilayah propinsi, ibu kota, bahkan seluruh Indonesia. 3. Memberikan masukan kepada manajemen perusahaan dan pemegang saham (pemilik) tentang jasa audit, manfaatnya apabila perusahaan telah dilakukan audit oleh kantor akuntan public serta manfaat ekonomis lainnya. 4. Memberikan wawasan kepada lingkungan koperasi supaya termotivasi untuk lebih professional didalam mengelola usahannya agar dapat mempertahankan kelangsungan usahanya.

Anda mungkin juga menyukai