A. Topik
B.Tujuan
1. Tujuan Umum Klien dapat menyalurkan energi dari destruktif menjadi konstruktif.
2. Tujuan umum a. Klien dapat mengekspresikan perasaan marahnya dengan kostruktif b. Klien dapat meningaktan hubungan intrapersonal c. Klien dapat mengungkapkan perasaan leganya setelah menyalurkan energi
C.Landasan teori :
a. Pengertian Terapi aktivitas kelompok adalah suatu upaya untuk memfasilitasi psikoterapis terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota. Secara umum tujuan terapi aktivitas kelompok adalah meningkatkan kemampuan uji realitas melalui komunikasi dan umpan balik dengan atau dari orang lain, melakukan sosialisasi, meningkatkan kesadaran terhadap hubungan reaksi emosi dengan tindakan atau perilaku denfensif, dan meningkatkan motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif dan
afektif. Secara khusus tujuannya adalah meningkatkan identitas diri, menyalurkan emosi secara konstruktif, meningkatkan ketrampilan hubungan interpersonal atau social.
Di samping itu tujuan rehabilitasinya adalah meningkatkan ketrampilan ekspresi diri, social, meningkatkan kepercayaan diri, empati, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pemecahan masalah.
- Focal conflic model Dikembangkan berdasarkan konflik yang tidak disadari dan berfokus pada kelompok individu. Tugas leader adalah membantu kelompok memahami konflik dan membantu penyelesaian masalah. Misal ; adanya perbedaan pendapat antar anggota, bagaimana masalah ditanggapi anggotadan leader mengarahkan alternatif penyelesaian masalah.
- Model komunikasi Dikembangkan berdasarkan teori dan prinsip komunikasi, bahwa tidak efektifnya komunikasi akan membawa kelompok menjadi tidak puas. Tujuan membantu meningkatkan ketrampilan interpersonal dan social anggota kelompok. Tugas leader adalah memfasilitasi komunikasi yang efektif antar anggota dan mengajarkan pada kelompok bahwa perlu adanya komunikasi dalam kelompok, anggota bertanggung jawab terhadap apa yang diucapkan, komunikasi pada semua jenis : verbal, non verbal, terbuka dan tertutup, serta pesan yang disampaikan harus dipahami orang lain.
- Model interpersonal
Tingkah laku (pikiran, perasaan dan tindakan) digambarkan melalui hubungan interpersonal dalam kelompok. Pada model ini juga menggambarkan sebab akibat tingkah laku anggota merupakan akibat dari tingkah laku anggota yang lain. Terapist bekerja dengan individu dan kelompok, anggota belajar dari interaksi antar anggota dan terapist. Melalui proses ini, tingkah laku atau kesalahan dapat dikoreksi dan dipelajari.
- Model psikodrama Dengan model ini dapat memotivasi anggota kelompok untuk berakting sesuai dengan peristiwa yang baru terjadi atau peristiwa yang lalu, sesuai peran yang diperagakan. Anggota diharapkan dapat memainkan peran sesuai peristiwa yang pernah dialami.
c. Metoda
Kelompok didaktik Kelompok social terapeutik Kelompok insipirasi represif Psikodrama Kelompok interaksi bebas
C. KLIEN
1. Klien yang dipilih merupakan klien dengan gangguan perilaku kekerasan 2. Pasien diseleksi berdasarkan pada kesamaan diagnosa keperawatan yang muncul dengan mengidentifikasi tanda dan gejala masalah keperawatan yang dialami oleh pasien.
D. PENGORGANISASIAN
1. Waktu pelaksanaan
2. Tim terapis
Tugas :
a. Membuka dan menutup jalannya TAK b. Memimpin jalannya TAK c. Menjelaskan prosedur TAK serta menjelaskan peraturan dalam TAK d. Memotivasi keaktifan klien dalam kegiatan e. Mampu menggunakan umpan balik untuk memberikan kesadaran pada anggota kelompok terhadap dinamika yang terjadi f. Mengkaji hambatan kelompok,konflik interpersoanal dan tingkat kompetisi g. Mengkaji seberapa jauh anggota kelompok mengerti serta melaksanakan yang dilaksanakan.
Tugas :
Fasilitator : yayan
Tugas :
a. Memotivasi audiens untuk mengikuti TAK sampai selesai b. Memotivasi audiens untuk aktif terlibat dalam TAK c. Memberikan reinsforcement positif setelah terlibat TAK d. Mampu memfasilitasi klien yang kurang aktif e. Mampu menjadi role model bagi klien
Observer : Widi
Tugas :
a. Mampu mengobservasi jalannya permainan. b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal dari klien selama berlangsungnya kegiatan. c. Mencatat keaktifan masing masing anggota.
3. Metode
4. Media
1.Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi. b. Membuat kontrak dengan klien. c. Menyiapkan alat dan tempat pertemuan.
2.Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Memberikan salam kepada klien 2. Memperkenalkan nama dan nama panggilan kepada klien 3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien
b. Evaluasi validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini 2. Menanyakan aturan TAK yang lalu
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan 2. Menjelaskan waktu TAK 3. Menjelaskan aturan TAK yaitu : Bila ingin keluar kelompok harus seijin pemimpin TAK Mengikuti TAK dari awal sampai akhir Fokus dan konsentrasi Melaksanakan TAK dengan tertib Memakai sarung selama permainan berlangsung 4. Menjelaskan tentang kegiatan TAK Dibentuk dalam dua kelompok masing masing kelompok jumlah 8 orang. Setiap klien harus memakai sarung serta berebut bola dan berusaha memasukkan ke gawang lawan.
Satu kelompok mempunyai kapten. Klien dapat mengungkapkan perasaannya diakhir acara.
3.Tahap kerja
a. Tentukan gawang masing masing kelompok. b. Tentukan kapten masing masing kelompok c. Setiap klien mempunyai kesempatan membuat skor atau gol. d. Setiap klien yang mampu mengegolkan dikaih reward berupa uplose dan motivasi dari fasilitator.
4.Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Menanyakan perasaan klien setelah kegiatan. 2. Memberikan reinforcement positif terhadap perilaku klien yang positif.
b. Tindak lanjut
Menganjurkan klien menyalurkan marah dengan cara kegiatan penyaluran energi yang positif.
1. Menyepakati topik untuk TAK yang akan datang 2. Menyepakati waktu dan tempat
http://setiyanidwi.blogspot.com/2012/03/terapi-aktivitas-kelompok-perilaki.html