Presentan : dr. Sabrina Septiani Purba dr. Irfan Ferdinand dr. Ngakan Ketut Darmawan
RSJ Prof. dr. V. L. Ratumbuysang 2013
DEFINISI
Penyakit infeksi sistemik Disebabkan oleh virus hepatotropik Peradangan dan nekrosis pada hati Terjadi rangkaian kelainan klinik, biokimia, imunoserologi dan morfologi hati Waktu < 6 bulan
ETIOLOGI
27 nm.
Cara penularannya terutama melalui oro-fekal
antara 5 14 tahun .
3 jalur penularannya :
Penularan melalui kulit (pola penularan horizontal)
Apparent perkutaneous innoculation suntikan(paling efektif), tranfusi darah dan produknya, tindakan bedah, tusuk jarum, tattoo, tindik, hemodialisis, serangga penghisap darah. Inapparent percutaneous inocculation lesi kecil, goresan,
Masa inkubasi 45-160 hari rata-rata 120. Menyerang semua usia. Resiko penularannya pada aktivitas homoseksual, memiliki banyak pasangan seksual, memakai obat melalui suntikan IV, hemodialisis kronik, pekerja sosial di bidang kesehatan, transfusi darah (sekarang sudah jarang karena ada pemeriksaan rutin). Terdapat keadaan pembawa kronik.
sekitar 30-60nm.
Penularan parenteral, kontak seksual (HBV)
PATOGENESIS
Efek sitopatik HAV Reaksi imunitas
Virus hepatotropikreaksi imunitas humoral terhadap antigen virus merusak sel hati Reaksi utama adalah cell mediated. Reaksi sitotoksi sel T melawan antigen virus khusus atau antigen membran yang diubah oleh virus, merusak sel-sel hati. Hepatosit yang diselimuti antibodi dihancurkan oleh daya sitotoksik sel dari reaksi imunologik.
Tidak kuning
Tidak ada flu like syndrome atau penyakit gastrointestinal. Simptomatik menunjukkan tanda ikterus
Fase ikterik
Urine menjadi berwarna gelap dan sklera menguning. Gejala-gejala prodromal mereda Demam menghilang, nafsu makan kembali, rasa tidak enak diperut serta muntah-muntah berangsur-angsur menghilang. Kadang-kadang masih terasa lesu sampai beberapa minggu.
Pemeriksaan fisik tidak ikterik 2.8%, subikterik 22.7%, ikterik pada 74.4 %pasien. Pembesaran hati pada 67%
Hepatitis B
Masa Inkubasi - Waktu antara penularan dan timbulnya gejala - Berkisar 1 6 bulan (rata-rata 60 75 hari) Fase praikterik(prodromal) Keluhan awal non spesifiks: malaise, rasa lemas, lelah, anoreksia, mual sampai muntah, terjadi perubahan pada indera rasa dan penciuman, panas yang tidak tinggi, nyeri otot-otot, rasa tidak enak pada perut bagian atas tengah/kanan; pada sebagian kecil penderita dapat timbul serum sickness like sindrom(febris, urtikaria, atralgia). Perubahan warna urine menjadi coklat sering sudah dapat dilihat antara 1-5 hari sebelum timbul ikterus. fase prodromal ini berlangsung sekitar 3-14 hari.
Fase ikterik. Sekitar 1-6 minggu, umumnya anak lebih cepat menghilang. Rasa malaise, cepat lelah, dan anoreksia masih berlangsungdan nyeri abdomen kanan atas bertambah. Bila ikterus berlangsung lama kolestasis Dalam fase ini teraba hepatomegali ringan, nyeri tekan, splenomegali ringan, dan limpadenopati servikal terdapat pada 10-15 % kasus. Fase penyembuhan (konvalesen) Rasa malaise dan cepat lelah kadang masih terus dirasakan hepatomegali dan nyeri tekan juga berkurang. Sekitar 2-21 minggu. penyembuhan klinis dan biokimia sempurna 3-4 bulan setelah timbulnya ikterus
Hepatitis C
Ringan aktivitas enzim amino transferase, adanya anti-HBc. Pola fluktuasi kenaikan aminotransferase 50% HCV kronis akan memburuk menjadi sirosis
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi : pada bayi dan anak kecil biasanya memiliki
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Serum amino transverase SGOT/SGPT meningkat 400-4000 iu
Ikterik mulai terlihat pada terlihat pada sklera dan kulit saat serum
bilirubin mencapai >43mol/L(2,5 mg/L). serum bilirubin biasanyan meningkat dari 5-20 mg/dL.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Mual dan muntah, pemasukan karbohidrat yang tidak adekuat dan cadangan glikogen hepar yang rendah hipoglikemia pada hepatitis yang berat. Serum alkalinfosfatase dapat normal atau sedikit meningkat
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Fraksi gamma globulin (IgM lebih spesifik) meningkat. Kadar
IgG dan IgM serum meningkat pada 1/3 pasien selama fase
hepatits virus akut. Tapi kadar IgM serum lebih spesifik meningkat pada hepatitis A akut. Selama fase hepatitis virus
DIAGNOSIS BANDING
Stadium pre-ikterik Penyakit abdomen yang akut yang perlu pembedahan apendicitis akut, gastroentritis akut.
Stadium ikterik
Kolestasis
PENCEGAHAN
Hepatitis A
Isolasi pasien terhadap lingkungan sekitarnya tidak mempengaruhi penyebaran penyakit ini. Immune Serum Globulin (ISG) harus diberikan pada orang-orang yang berhubungan erat dengan pasien dan anti HAV(-). Semua orang yang terpapar sumber infeksi seperti makanan dan air harus diberi ISG Vaksinasi hepatitis A turis atau personal militer yang mengunjungi daerah-daerah endemis, anak-anak di TK, kaum homosexual,dan pekerja-pekerja yang menangani tinja.
Hepatitis B
Ada 3 cara :
Perbaikan higiene dan sanitasi mengurangi
penularan infeksi HBV horizontal. Pencegahan penularan parenteral penapisan HbsAg pada darah pratransfusi, sterilisasi alat-alat kedokteran secara virusidal, penggunaan alat parenteral disposible.
Imunisasi
PENGOBATAN
Istirahat mutlak di tempat tidur bebas dari ikterus. Konvalesensi tidak diperkenankan sampai pasien bebas gejala, hati tidak lagi nyeri dan kadar bilirubin dalam serum kurang dari 1,5 mg/dl. Lamanya konvalesensi seharusnya 2x dari
PENGOBATAN
Obat kortikosteroid tidak mengubah derajat nekrosis sel hati, tidak mempercepat penyembuhan, ataupun mempertinggi imunisasi hepatis viral.
Pemantauan lanjutan Pasien perlu dilihat 3-4 minggu setelah pulang dari rumah sakit, dan jika perlu, kontrol setiap bulan selama tiga bulan berturut-turut. Perhatian khusus perlu diberikan pada kekambuhan ikterus dan pada ukuran hati dan limpa. Pemeriksaan yang perlu dikerjakan adalah bilirubin, transaminase dan petanda hepatitis B jika sebelumnya positif. Alkohol sebaiknya dihindari selama 6 bulan (bila mungkin 1 tahun) Aktivitas fisik biasanya perlu dibatasi hingga gejala mereda dan fungsi hati kembali normal.
KOMPLIKASI
Hepatitis fulminan dicirikan oleh tanda dan gejala gagal hati akut/ penciutan hati, kadar bilirubin serum meningkat cepat, pemanjangan waktu protrombin yang sangat nyata dan koma hepatik HBV /HDV.
PROGNOSIS
Pada kasus yang tidak berkomplikasi, penyembuhan dimulai satu atau dua minggu setelah awitan ikterus, dan berlangsung 2 hingga 6 minggu. Feses dengan cepat memperoleh warnanya kembali, ikterus berkurang dan warna kuning menjadi lebih muda. Bila splenomegali maka akan segera mengecil. Tetapi hepatomegali baru akan kembali normal setelah beberapa minggu kemudian. Temuan laboratorium dan hasil tes fungsi yang abnormal dapat menetap selama 3 hingga 6 bulan. Untuk Hepatitis A prognosis pada umumnya baik dan pasien sembuh sempurna. Angka mortalitas pada statu keadaan epidemi yang besar adalah 1:1000.
DEFINISI
Suatu sindrom klinis dan patologis yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi, ditandai oleh berbagai tingkat peradangan dan nekrosis pada hati yang berlangsung terus menerus tanpa penyembuhan dalam waktu paling sedikit 6 bulan.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan biokimiawi menunjukan: Hiperbilirubinemia AST ( SGOT ) meningkat ALT ( SGPT ) meningkat Alkalinphosphatase meningkat Hipoalbuminemia ( < 3,5 gram % ) Hiperglobulinemia
Pemeriksaan virus marker (petanda serologik) Hepatitis B : HBsAg + Anti-HBs IgM HBcAg Anti-HBeAg
Hepatitis C
: IgM VHC
ETIOLOGI
Dikenal 4 kelompok etiologi hepatitis kronik :
Infeksi virus :
Virus hepatitis B, C dan D Penyakit hati autoimun Obat : metildopa, isoniazid, aspirin, nitrofurantoin, oksifenisatin Kelainan genetik : 1. 2. 3. Penyakit Wilson Defisiensi LI Antitripsin
GAMBARAN KLINIK
Yang terpenting mencari tanda-tanda penyakit hati kronik yaitu : stigmata hepar kronik
Spider naevi Eritema palmaris Ginekomastia Hiperpigmentasi Asites Alopecia Splenomegali , hepatomegali Ikterus Jari tabuh ( clubbing finger )
TERAPI
Pengobatan biasanya sulit kalau sudah masuk ke hepatitis kronis. Harus dilakukan pendekatan secara holistik. Tidak dianjurkan untuk bed rest yang berkepanjangan, aktivitas dan latihan kebugaran jasmani dapat dilanjutkan secara bertahap. Diet cukup kalor dan cukup protein. Medikamentosa Hepatitis B : Interferon -2a + Analog Nukleosida Hepatitis C : Interferon -2a + Ribavirin
PROGNOSIS
Hepatitis B kronis, prognosis sejalan dengan
PROGNOSIS
Usia lebih dari 40 tahun juga berpengaruh kurang baik terhadap prognosis. Komplikasi yang ditakuti adalah karsinoma hati primer. Hal
PROGNOSIS
Pada sebagian kasus lainnya, hepatitis C kronik persisten dan kronik aktif berubah menjadi keadaan yang lebih serius, bahkan berlanjut
menjadi sirosis.
Sebagian besar sirosis dan karsinoma hati di
D A F TA R P U S TA K A
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Noer HM, Sundoro J. Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati. Sulaiman HA, Akbar HN, Lesmana LA, dkk (ed). Hepatitis A. Jayabadi. 2007. pg 193-199 Dienstag JL. Harrisons Gastroenterology and Hepatology. Longo DL, Fauci AS, et al (ed). Acute Viral Hepatitis. The McGraw-Hill Companies. 2010. pg 349-375 Akbar HN. Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati. Sulaiman HA, Akbar HN, Lesmana LA, dkk (ed). Hepatitis B. Jayabadi. 2007. pg 201-208 Dienstag JL. Harrisons Gastroenterology and Hepatology. Longo DL, Fauci AS, et al (ed). Chronic Hepatitis. The McGraw-Hill Companies. 2010. pg 390-375 Pawlotsky JM. Is Hepatitis Virus Resistance to Antiviral Drugs a Threat?. Gastroenterology 142: 1369-1372. 2012 Sulaiman HA. Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati. Sulaiman HA, Akbar HN, Lesmana LA, dkk (ed). Hepatitis C. Jayabadi. 2007. pg 211-226 Hirlan. Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati. Sulaiman HA, Akbar HN, Lesmana LA, dkk (ed). Hepatitis Delta. Jayabadi. 2007. pg 249-253 Matsubayashi K, Sakata H, Ikeda H. Hepatitis E Virus Infection and Blood Transfusion in Japan. ISBT Science Series 6: 344-349. 2011 Wenas NT. Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati. Sulaiman HA, Akbar HN, Lesmana LA, dkk (ed). Hepatitis E. Jayabadi. 2007. pg 255-258
TERIMA KASIH