Anda di halaman 1dari 28

Working with children

STIKES PERTAMEDIKA

OUTLINE
Family Situations in which children may need home care workers How children develop and how to work with them

Problems that affect the family and how children react to stress
How you can help strengthen families through work with parent or caregivers

TUJUAN
1. menjelaskan situasi di mana anak-anak mungkin perlu pekerja Home Care 2. Mengidentifikasi setidaknya satu cara pekerja home care dapat membantu pengasuh dalam memenuhi setiap lima kebutuhan dasar manusia 3. menyebutkan lima tahap perkembangan anak 4. Menyebutkan beberapa perilaku khas anak-anak pada setiap tahap Perkembangan 5. menjelaskan cara-cara di mana pekerja home care dapat membantu anak-anak di semua lima tahap perkembangan

Lanjutan.
6. Mengidentifikasi cara-cara untuk menggunakan empat kunci untuk komunikasi yang baik ketika bekerja dengan anak-anak pada usia yang berbeda 7. Mengidentifikasi beberapa masalah stres yang terjadi dalam keluarga 8. Menjelaskan bagaimana anak-anak, anak-anak usia sekolah, dan remaja mungkin bereaksi terhadap masalah keluarga / stres 9. menjelaskan bagaimana stres dapat mempengaruhi kemampuan keluarga untuk memenuhi dasar kebutuhan manusia 10. Mengidentifikasi beberapa cara untuk bekerja dengan orang tua dan pengasuh untuk memperkuat keluarga

Situasi keluarga di mana anak-anak mungkin membutuhkan pekerja home care


Penyakit kronis anak atau orang tua Cacat Prematurity Post-trauma Kekerasan dalam rumah tangga, abuse, neglect, drug abuse or alcoholism oleh orang tua

Kebutuhan dasar manusia

Cara Mengembangkan Anak dan bekerja dengan mereka


1. Tahap perkembangan Anak 2. Kebutuhan Anak Sesuai Tahap tumbuh kembang

KEBUTUHAN DASAR ANAK


1. Kebutuhan fisik biomedis (Asuh) 2. Kebutuhan emosi / kasih sayang (Asih) 3. Kebutuhan Stimulasi Mental (Asuh)

Asuh
Pangan / gizi mrp kebutuhan terpenting Perawatan kesehatan dasar a.l imunisasi, pemberian ASI, penimbangan BB teratur Papan / pemukiman yg layak Higiene perorangan, sanitasi lingkungan Sandang Kesegaran jasmani

Asih
Pd tahun2 pertama kehidupan hub yg erat, mesra, selaras ant ibu / penggantinya dg anak mrp syarat mutlak u/ menjamin tumbang yg selaras baik fisik, mental maupun psikososial Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun2 pertama kehidupan mpy dampak negatif pada anak yang disebut dg Sindrom Deprivasi Maternal Kasih sayang dari ortu akan menciptakan ikatan yg erat (bonding) dan kepercayaan dasar (basic trust)

Asah
Stimulasi mental mrp cikal bakal dlm proses belajar pd anak. Hal ini mengembangkan perkembangan mental psikososial : kecerdasan, ketrampilan, kemandirian, kreatifitas, agama, kepribadian, moral etika, produktifitas dsb

Tahap-tahap Tum-bang Anak


Menurut Soetjiningsih
1. Masa Pre natal * embrio : konsepsi 8 mgg * fetus : 9 mgg lahir Masa bayi : 0 1 tahun * masa neonatus : 0 28 hari - neonatus dini : 0 7 hari - neonatus lanjut : 7 28 hari * masa pasca neonatus : 29 hari 1 tahun Masa Pra Sekolah : 1 6 tahun Masa Sekolah : 6 18/20 tahun * Pra remaja : 6 10 tahun * Remaja : - dini : 8 13 th (W), 10 15 th (L) - lanjut : 13 18 th (W), 15 20 th (L)

2.

3. 4.

Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan janin intra uterin : 1. Masa embrionik : wkt pertumb 8 mgg I dg ciri tjd deferensiasi yg cepat dr ovum yg dibuahi mjd su/ organisme yg scr anatomik tlh terbentuk mjd manusia (12mgg) 2. Masa fetal : mulai mgg 12 40 (trimester II & III) ditandai pertumb cepat & peningkatan fs organ uk. Panjang, BB (II). Trimester III pertumb tjd terutama dlm ukuran besar khususnya penambahan jar sub kutan dan jar otot

Perkembangan Psikoseksual Sigmund Freud


1. Oral ( 0 1 tahun) - kepuasaan pada mulut - memberikan kebahagiaan : menghisap, menelan, memainkan bibir, makan kenyang - mengeluarkan air liur, menangis, menggigit Kep : Fasilitasi kepuasan lewat mulut : minum lewat botol, menyusui utk mengurangi ketakutan

2. Anal (1 3 tahun)
Kepuasan sekitar anus Senang dapat melakukan sendiri BAK/BAB sendiri Akan menahan dan melakukan sendiri Belajar mengontrol sendiri Konsep kebersihan Konsep ketepatan waktu Kontrol diri Belajar mandiri

Keperawatan : riwayat pola eleiminasi Latihan toilet Kelangsungan pola eliminasi di RS Jangan latihan toilet di RS Terima regresi selam di RS

3. Phalik (3 -6 tahun)
Senang mempermainkan alat kelamin Dekat dengan ortu lawan jenis Bersaing dengan ortu sejenis Mempertahankan keinginannya Egosentis Sosial interaksi

Kep : Usahakan perawat jenis kelamin yg berbeda

4. Laten ( 6 12 tahun)
Orientasi sosial Pertumbuhan intelektual dan sosial Banyak teman / sebaya Agresivitas lebih terkontrol Privasi sudah diperhatikan Sudah memperhatikan tampilan diri

Keperawatan : Mempunyai rasa malu semua intervensi diusahakan tertutup khususnya pada bagian tertentu

5. Genital (12 18 tahun)


Pemusatan pada genital Penentuan identitas Belajar tdk tergantung dr ortu Bertanggung jawab pd diri sdr Tertarik dg lawan jenis Kelompok sebaya Konflik diri Ambivalen

Keperawatan : Informasi ttg perawatan diri dan seksualitas

Perkembangan Psikososial Erikson


Percaya VS Tidak Percaya (0-1tahun) Percaya bahwa lingkungan akan memberikan apa yang dibutuhkan pemenuhan makan, istirahat, sentuhan, kebersihan Alat u/ berhub dg dunia luar : mulut, indera dg perantara ortu Hub yg harmonis ant ibu dan anak mll pemenuhan kebutuhan anak akan percaya Hub tdk harmonis anak kurang percaya Keperawatan : Dampak hospitalisasi : pemenuhan kebut fisik dan psikologis (makan, minum, kebersihan, aman, hadirkan orang terdekat, nyeri kolaborasi pemberian analgesik, istirahat)

Otonomi VS Ragu
Alat gerak dan rasa matang Percaya pd lingkungan Meningkatkan kemampuan mengontrol tubuhnya Hub egosentris Lingkungan memberikan support dan keyakinan Menggunakan kekuatannya untuk bergerak dan berbuat sesuatu sesuai dg kemauannya Mandiri, kontrol eliminasi, motorik bebas

Keperawatan :
Biarkan anak dg kebebasan sesuai dengan kondisi anak Makan sendiri, pakai baju sendiri, kebersihan sendiri Kaji riwayat kemandirian dlm kebersihan, makan, minum, BAB/BAK, gerak

Inisiatif VS Rasa Bersalah (4-6 th)


Belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingk Inisiatif dlm permainan Melakukan tugas tugas tertentu Aktif di luar rumah Cenderung menang sendiri Hubungan segitiga ayah-ibu-anak mrp identitas Ortu melatih mengintegrasikanperan sosial dan tanggung jawab sosial Banyak tanya, kritis
Keperawatan : Penurunan kecemasan dg ekspresi perasaan melalui permainan

Industri VS Inferior (6-12 thn)


Dapat menyelesaikan tugas Menghasilkan sesuatu dari aktifitas mis : OR, sekolah, rumah, masyarakat Belajar bersaing dan kooperatif dg orla Hub guru dg teman sebaya Keperawatan : Fasilitasi kelangsungan untuk sekolah walaupun di RS

Identitas VS Difusi Peran (Pubertas)


Perub fisik dan jiwa, dimana biologis menyerupai dewasa Blm mpy hak yang sama dg dewasa Mrp masa standarisasi diri, mencari identitas sexsual Ortu sbg pelindung dan nilai utama menurun Peran kelompok meningkat Identitas positif ditandai dg : harapan yg optimis thd masa depan, memperoleh kepastian diri, pengembangan, pemantapan harapan utk berprestasi, memperoleh identitas seksual Identitas negatif : tidak mampu mengatasi konflik, bingung mencari identitas diri, kehilangan kepercayaan diri Keperawatan : Penjelasan masalah kesehatan yg berhub seksualitas

Masalah yang mungkin terjadi pada keluarga


a. b. c. d. e. f. Status sosial ekonomi keluarga Dinamika keluarga Penyakit dan cedera Mental Alkoholisme dan penyalahgunaan narkoba kekerasan dalam rumah tangga

Respon
Efek pada keluarga Efek pada anak dalam setiap perkembangan

Peran perawat home care Memperkuat Keluarga


Memahami peran dan fungsi keluarga Memahami dinamika keluarga dan tanggapan terhadap penyakit dan stres menghormati keluarga sumber daya, gaya hidup dan budaya

Tugas baca
Module 9 : Working with people with developmental disabilities Understanding developmental disabilities Developmental disabilities and home care

Anda mungkin juga menyukai