Anda di halaman 1dari 2

Varietas Unggul Adpokat dari Sumatera

Varietas unggul baru sangat dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pasar yang terus berubah dan memberikan alternatif yang lebih beragam bagi konsumen. Tiga varietas unggul baru adpokat telah dilepas oleh Menteri Pertanian sebagai varietas unggul. Ketiga varietas unggul tersebut diharapkan dapat memperbaiki produktivitas dan kualitas buah adpokat di tanah air.

dpokat berasal dari Amerika Tengah dan sudah menyebar luas di berbagai negara. Di Indonesia, tanaman ini sudah menyebar luas di hampir seluruh wilayah dengan nama lokal yang berbeda. Indonesia tercatat sebagai negara penghasil adpokat terbesar kedua di dunia setelah Meksiko. Adpokat yang ada di Indonesia sangat beragam, baik bentuk, ukuran, warna dan rasa buah, bentuk dan ukuran biji, maupun produktivitas tanamannya. Keragaman yang tinggi ini disebabkan oleh terjadinya persilangan secara alami selama bertahun-tahun. Di satu sisi, kondisi ini menyebabkan kualitas buah yang dihasilkan rendah, karena sangat bervariasi, sehingga buah sulit dipasarkan. Namun di sisi lain, keragaman yang tinggi memberikan peluang untuk mendapatkan varietas unggul yang diinginkan oleh pasar melalui eksplorasi, evaluasi, dan seleksi terhadap populasi indigenous adpokat yang ada. Prospek pengembangan komoditas adpokat di Indonesia sangat cerah, baik ditinjau dari aspek pasar, pemenuhan gizi masyarakat

maupun kondisi agroekosistemnya. Buah adpokat banyak diminati oleh konsumen dalam dan luar negeri. Kandungan gizi buah adpokat sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Kandungan lemak pada daging buah adpokat sangat tinggi, tetapi lemaknya merupakan lemak tak jenuh yang mudah dicerna, sehingga bermanfaat untuk memfungsikan organ-organ tubuh secara baik serta dapat menurunkan kolesterol dalam darah. Adpokat dapat tumbuh pada kisaran iklim dan lahan yang cukup luas sehingga dapat dikembangkan pada berbagai daerah yang memiliki kondisi agroekosistem yang berbeda. Para peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Buah, Solok, sejak tahun 1998 melakukan eksplorasi ke daerah-daerah sentra produksi adpokat di Sumatera Barat. Kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi terhadap tingkat produktivitas, kualitas buah, serta ketahanan terhadap hama dan penyakit utama pada tahun 1999-2001. Hasil evaluasi di lapangan dan laboratorium selama 3 tahun kemudian dibandingkan dengan varietas yang sudah dilepas

sebagai varietas unggul ditambah dengan informasi dari masyarakat dan pedagang. Dari evaluasi tersebut terpilih tiga calon varietas unggul yang memiliki beberapa keistimewaan. Ketiga calon varietas unggul tersebut selanjutnya disosialisasikan untuk mengetahui preferensi konsumen. Sosialisasi dan promosi dilakukan melalui ekspose hasil penelitian dan pameran hortikultura yang diikuti oleh para petani, peneliti, pejabat, pengusaha, dan pemerhati lainnya. Berdasarkan hasil ekspose tersebut, ternyata ketiga calon varietas unggul ini sangat diminati terutama oleh para pengusaha dan disarankan untuk dilepas sebagai varietas unggul. Calon varietas adpokat ini juga telah dipublikasikan melalui majalah Trubus No. 387 bulan Februari 2002. Tulisan adpokat ini menarik perhatian Ibu Megawati Sukarnoputri (Presiden RI). Sekarang bibit adpokat tersebut telah ditanam di kebunnya. Berdasarkan hasil evaluasi, analisis, promosi, dan publikasi selama 3 tahun, ketiga calon varietas adpokat ini diusulkan untuk dilepas sebagai varietas unggul nasional dengan nama Mega Murapi, Mega Paninggahan, dan Mega Gagauan. Mega Murapi Tanaman atau pohon induk tunggal Mega Murapi ditemukan di Nagari Muara Pingai, Kecamatan Junjungsirih Kabupaten Solok. Tanaman berasal dari biji dan sudah berumur sekitar 18 tahun. Keunggulan dari

Varietas unggul adpokat Mega Murapi (kiri), Mega Paninggahan (tengah), dan Mega Gagauan (kanan).

11

varietas ini antara lain adalah produksinya cukup tinggi, berkisar antara 350-450 buah/pohon/tahun atau 180-225 kg/pohon/tahun, dan dapat berbuah sepanjang tahun (bisa panen 3-4 kali setahun). Kualitas buahnya sangat baik, yaitu daging buah tebal (1,9-2,1 cm), berwarna kuning mentega dengan cita rasa manis pulen, tekstur lembut dan hampir tidak berserat. Bobot buah berkisar 400-600 g, tetapi ada juga yang mencapai 1.000 g. Bentuk buah bulat agak lonjong, permukaan kulit kasar dengan warna kulit hijau tua. Pohon induk tunggal ini telah dilepas sebagai varietas unggul oleh Menteri Pertanian melalui keputusan No. 519/Kpts/ PD.210/10/2003 dengan nama Mega Murapi. Mega Paninggahan Pohon induk tunggal Mega Paninggahan ditemukan di daerah sentra produksi adpokat Desa Kampung Tangah, Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjungsirih, Kabupaten Solok. Pohon induk berasal dari biji dan telah berumur sekitar 26 tahun. Produksi buahnya sangat tinggi,

yaitu antara 880-100 buah/pohon/ tahun atau 300-350 kg/pohon/ tahun dan dapat berbuah sepanjang tahun (panen 3-4 kali setahun). Ukuran buahnya lebih kecil dari Mega Murapi, yaitu 250-400 g sehingga cocok untuk konsumsi satu orang, tetapi ada pula yang bobotnya sampai 700 g. Bentuk buah lonjong, warna kulit merah maron dengan permukaan halus, daging buah tebal (1,8-2,1 cm) berwarna kuning mentega dengan cita rasa manis pulen, tekstur halus dan lembut, serta hampir tidak berserat. Tanaman ini telah dilepas sebagai varietas unggul berdasarkan surat keputusan Menteri Pertanian No. 520/Kpts/PD.210/10/2003 dengan nama Mega Paninggahan. Mega Gagauan Pohon induk Mega Gagauan ditemukan di daerah sentra produksi adpokat di Desa Parumahan Bawah-Paninggahan, Kecamatan Junjungsirih, Kabupaten Solok. Seperti halnya dengan Mega Murapi dan Mega Paninggahan, Mega Gagauan ini juga berasal dari biji dan telah berumur sekitar 15 tahun. Pro-

duksinya lebih rendah dibandingkan dengan kedua varietas lainnya, yaitu hanya 220-230 buah/pohon/ tahun atau 140-175 kg/pohon/tahun. Buahnya agak unik, berbentuk bulat dan berukuran besar (600800 g) bahkan ada yang bobot buahnya lebih dari 1.200 g. Buah adpokat sebesar ini tampaknya cocok untuk konsumsi keluarga kecil di Indonesia. Kualitas buahnya cukup baik dengan ketebalan daging buah 1,9-2,2 cm, warna kuning muda, rasa manis agak pulen, tekstur lembut dan halus. Adpokat unggul ini telah dilepas sebagai varietas unggul berdasarkan SK Mentan No. 521/Kpts/PD.210/10/ 2003 dengan nama Mega Gagauan (M. Jawal Anwarudin Syah) .

Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Balai Penelitian Tanaman Buah Jln. Raya Solok Aripan km 8 Kotak Pos 5 Solok 27532 Telepon : (0755) 20137 Faksimile : (0755) 20592 E-mail : rif@balitbu.go.id

12

Anda mungkin juga menyukai