Anda di halaman 1dari 12

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan DVT dibagi menjadi dua,yaitu: 1. Profilaksis ( tromboprofilaksis) Tromboprofilaksis ditujukan pada pasien yang berisiko 2. DVT Terapi. Ditujukan pada pasien yang secara objektif sudah didiagnosa sebagai DVT.

Profilaksis
Profilaksis Dengan 2 cara: 1. Cara Mekanis Mobilisasi dini Elevasi tungkai15-22 cm - melancarkan aliran darah vena Kompres hangat - meningkatkan sirkulasi mikrovaskular Latihan gerak sendi ( range of motion ) - gerakan fleksiekstensi. Meningkatkan aliran darah di vena yang masih terbuka ( patent ) Pemakaian kaos kaki elastis ( elastic stocking) aliran darah vena 1,5x aliran basalnya Pilihan pertama untuk mencegah DVT pada pasien yang dirawat inap dalam jangka waktu yang lama.

2. Cara Farmakologis aktivasi koagulasi darah (profilaksis farmakologi) Heparin Meningkatkan efek antitrombin III dalam menetralkan trombin dan protease serum lainnya Diberikan subkutan dosis 5000 U, satu jam sebelum operasi dan setelah operasi (setiap 8-12 jam Dapat menurunkan risisko 50-70% Cara ini tidak memerlukan pemantauan laboratorium, sederhana, tidak mahal, aman

Warfarin Efektif untuk mencegah DVT pada semua pasien yang berisiko DVT. 5 atau 10 mg malam sebelum operasi atau malam setelah operasi. Lama profilaksis pada penggunaan warfarin adalah 7-10 hari. Regimen ini kurang menyenangkan karena memerlukan monitoring laboratorium.

LMWH (Low Moleculer Weight Heparin) Lebih efektif dibanding yang lainnya, terutama pd trombosis vena proksimal Meningkatkan aktifitas efek antitrombin III, anti faktor Xa Secara subkutan, 40 mg satu kali sehari, pada diberikan 12 jam sebelum pembedahan dan dilanjutkan sehari sekali selama tujuh hari.

Obat Antiplatelet Aspirin telah diteliti sebagai profilaksis terhadap DVT (dosis >100 mh/hr) Menurunkan DVT prosimal dan distal sebesar 30-40% pada pasien pembedahan general Tetapi proteksinya lebih rendah dibanding antikoagulan lainnya.

TERAPI
Tujuan terapi -> cegah embolisasi trombus, resolusi trombus untuk hindari sindroma pasca flebitis dan percepat fibrinolisis. Antikoagulan Prinsip pemberian Save dan Efektif Save -> tidak menyebabkan perdarahan Efektif -> hancurkan trombus dan cegah timbul trombus baru dan emboli Heparin Dimulai dengan heparin 4-5 hari Dilanjutkan dg warfarin untuk memperlama proteksi rekurensi trombosis Efek samping ->perdarahan , trombositopenia, hipersensitifitas

LMWH (Low Molecular Weight Heparin) Waktu paruh yang lebih panjang Tanpa pemantauan laboratorium Jarang sebabkan perdarahan, trombositopeni dan osteoporosis sedangkan efek antitrobiknya setara dengan heparin. Tidak dapat menembus barier plasenta, dapat digunakan pada wanita hamil. LMWH (enoxaparin) diberikan dalam dosis 2mg/kgBB/hari subkutan.

Antikoagulan Oral Antikoagulan oral perlu diberikan sesudah terapi awal heparin . Terapi lanjutan ini mencegah rekurensi DVT. Menggunakan kumarin (warfarin) yang merupakan sediaaan antagonis vitamin K.

Komplikasi
Komplikasi yang perlu diperhatikan pada pasien trombosis vena dalam (DVT), ialah: Emboli pulmoner (EP) Sindrom pasca trombosis (SPT) atau sindrom pasca flebitis

Prognosis
Proximal DVT -> serius dan bahaya, bisa menyebabkan emboli paru. Proximal DVT yang tidak diobati -> 10% jadi emboli paru yang fatal. Proximal DVT yang tidak diobati dengan adekuat menimbulkan risiko 20-50% kekambuhan peristiwa thromboemboli. Calf-vein thrombosis -> kejadian emboli paru yang rendah (<1%). Calf vein thrombosis yang tidak diobati dengan baik -> Perluasan thrombus sampai vena poplitea atau vena yang lebih proximal.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai