Anda di halaman 1dari 17

BAGIAN ILMU PENYAKIT JIWA FK UKRIDA JAKARTA

Laporan Kasus Psikiatrik Psikotik


STATUS PSIKIATRI NOMOR REKAM MEDIS Nama Pasien Masuk RS tanggal Rujukan/Datang sendiri/Keluarga Riwayat Perawatan : 034417 : Tn. V : 06-03-2013 : Datang dibawa oleh keluarga ke RSKO : 2010, 2011, dan 2012 di rehabilitasi di Dulos

I. Nama

IDENTITAS PASIEN : Tn. V : Medan, 8 Mei 1987 : Laki-laki : Indonesia : katolik : semester akhir di Universitas Pancasila : Tidak bekerja : Belum Menikah : jl. Inpres no 51, rt/rw: 006/003 kelurahan: Tengah, Kecamatan: Kramat jati

Tempat & tanggal lahir Jenis kelamin Suku bangsa Agama Pendidikan Pekerjaan Status Perkawinan Alamat

II.

RIWAYAT PSIKIATRIK

Data diperoleh dari : Autoanamnesis: tanggal 14 Maret 2013 pukul 11.30 WIB

A. KELUHAN UTAMA Pasien dibawa ke RSKO karena sering sering marah marah dan menendang saudaranya sejak 4 bulan yang sebelum masuk rumah sakit. B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG Pasien diantar oleh pihak keluarga ke RSKO karena sering marah marah dan melakukan kekerasan terhadap saudaranya sejak 4 bulan yang lalu. Pasien merasa bahwa dirinya marah-marah tanpa sebab karena pasien merasa ingin marah-marah. Pasien mengatakan bahwa ada seorang laki-laki yang mengajaknya berkelahi, pasien mengatakan hanya mendengar suara saja yang mengajaknya berkelahi, sehingga pasien sangat marah. Saat saudara pasien datang, pasien marah-marah dan kemudian menendang saudaranya tersebut berkali-kali hingga saudaranya terjatuh tetapi tidak berdarah, hanya memar di kaki. Pasien mengatakan pasien harus marah dengan saudaranya karena yakin bahwa saudaranya tersebut ingin menguasai harta orangtua pasien. Pasien mengatakan tangannya sering berkeringat tanpa sebab dan sering menyangka bahwa dirinya sakit jantung, dan sering menanyakan tentang penyakit paru-paru basah, yang kemudian dihubungkan dengan penyakit jantung. Dari rekam medis yang didapatkan dari keluarga pasien, pasien sering marah-marah tanpa sebab yang jelas, sering tertawa sendiri, mudah tersinggung atas perkataan orang lain, sering mencurigai orang lain akan menguasai harta orangtuanya sejak 4 bulan SMRS, kemudian keluarga pasien kembali membawa pasien ke tempat rehabilitasi yang berpedoman pada keagamaan, tetapi setelah 4 bulan, pasien tidak mengalami perubahan dan masih marahmarah dan menendang saudaranya, kemudian keluarga pasien membawa pasien ke rsKO cibubur.

C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA: 1. Gangguan psikiatrik. Marah-marah dan menendang tante dan ibu kandung pasien 2. Riwayat gangguan medik. Tidak ada 3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif. Merokok saat pasien duduk dibangku SMP kelas 1 sebanyak 10 batang perhari, awalnya pasien diajak dan ditawarkan oleh temannya. Ganja sejak duduk di bangku SMA kelas 2 pertama kali ditawarkan juga oleh teman sekolahnya, ganja dipakai dengan cara dihisap, saat pertama kali menghisap ganja pasien tidak merasakan apapun, saat beberapa kali menghisap pasien sudah mulai merasa rileks. Pada awalnya memakai ganja sebanyak seperempat. Lexo sebanyak 1 tablet sebesar 10mg dicampur kopi sejak duduk dibangku SMA kelas 2 diajak oleh temannya. Setelah konsumsi lexo, pasien merasa jauh lebih tenang daripada sebelumnya, pasien merasakan seperti terbang. 4. Riwayat gangguan sebelumnya.

2010

2012

2013

Keterangan: Pada bulan desember tahun 2010 masuk rehabilitasi DULOS selama 4 bulan dikarenakan ganja dan lexo dengan keluhan marah-marah, mudah tersinggung, halusinasi(+). Pada bulan april 2012 masuk kembali direhabilitasi di tempat yang sama dikarenakan ganja dan alcohol dengan keluhan yang sama yaitu marah-marah yang lebih parah sampai menendang orang tua, mudah tersinggung, halusinasi suara (+). Dirawat selama 4 bulan.
3

Pada bulan November 2012 masuk kembali di rehabilitasi dengan keluhan marahmarah sampai menedang tante pasien, mudah tersinggung, halusinasi untuk berkelahi dengan seseorang yang diyakini ada. Setelah 4 bulan di rehabilitasi di DULOS, pasien masih berperilaku yang sama sehingga dibawa keluarga ke rsKO pada bulan maret 2013. D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI :

1.Riwayat perkembangan fisik : Pasien merupakan anak yang diharapkan. Selama kehamilan tidak ada kelainan. Pasien lahir cukup bulan. Tidak terdapat trauma lahir, kelainan fisik, maupun cacat bawaan. Tumbuh kembang fisik dan motorik normal seperti anak-anak pada umumnya. 2.Riwayat perkembangan kepribadian :

A)Masa kanak-kanak : Hubungan pasien dengan keluarga sangat baik dan tidak terdapat gangguan pada kemampuan pasien untuk komunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ini adalah masa-masa pasien sekolah dasar, pasien lulus SD tepat waktu.

B)Masa remaja : Pada masa-masa pasien sekolah SMP dan SMA, pasien lulus SMP dan SMA tepat waktu. Pasien termasuk seorang murid mudah terpengaruh oleh teman-teman yang mempunyai kebiasaan buruk. SMP kelas 1, pasien pertama kali merokok yang ditawarkan teman-temannya. Suatu hari pasien pernah diancam oleh anak-anak SMA dan didesak untuk merokok sebanyak 3 batang dalam 1 hisapan. SMA kelas 2 pasien pertama kali mencoba ganja dan perilaku pasien mulai tidak baik. SMA kelas 3 pasien ditawarkan teman-temannya mencoba obat LEXO

C)Masa dewasa : Pada masa dewasa muda, pasien masuk perguruan tinggi Universitas Pancasila jurusan PERBANKAN, saat sebelum masuk rehabilitasi pasien sedang menjalani semester akhir di perguruan tersebut.

3. Riwayat pendidikan :

A)SD : sekolah dasar dilalui tepat waktu, lulus 6 tahun, pasien mempunyai banyak teman dan tamat B)SMP : SMP dilalui tepat waktu 3 tahun, mempunyai banyak teman dan tamat. Kelas 1 SMP pasien sudah mulai merokok. C)SMA : SMA kelas 2 dilalui pasien mulai mencoba ganja untuk pertama kalinya, Pasien lulus SMA tepat waktu yaitu 3 tahun. D) PERGURUAN TINGGI : saat ini pasien sedang menempuh pendidikan di Universitas Pancasila jurusan PERBANKAN semester akhir.

4.Riwayat pekerjaan : Pasien belum bekerja.

5.Kehidupan beragama :

Pasien seorang penganut agama Katolik. Namun, sepanjang umurnya pasien jarang berdoa dan jarang ke gereja. Satu keluarga beragama katolik dan rajin beribadah, pasien sangat sulit bahkan tidak pernah ikut ke gereja sejak duduk di bangku SMA.

6.Kehidupan sosial dan perkawinan : Pasien mengatakan belum menikah dan belum pernah pacaran, dan tidak pernah melakukan hubungan seksual.

E.RIWAYAT KELUARGA :

Pasien adalah anak ke-4 dari lima bersaudara.

keterangan

Perempuan Laki-laki pasien

Ibu pasien usia 62 tahun, sebagai pensiunan guru SMP, sekarang hanya sebagai ibu rumah tangga. Ayah pasien usia 64 tahun bekerja sebagai wiraswastawan instalasi PLN. Kakak perempuan pasien yang pertama usia 32 tahun bekerja sebagai karyawan swasta dan belum menikah, kakak perempuan pasien kedua berusia 30 tahun bekerja juga sebagai karyawan dan belum menikah, kakak laki-laki pasien berusia 28 tahun bekerja sebagai wiraswasta di bidang mesin mobil, sedangkan adik pasien berusia 17 tahun masih sekolah SMA. E. SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG :

Pasien tinggal bersama keluarga, ibu dan ayah serta adik dan kakak pasien. Kondisi sosial ekonomi lebih dari cukup. Pencari nafkah adalah ayah. Ayah pasien bekerja sebagai wiraswastawan, ibu pasien sebagai pensiunan guru SMP. Interaksi keluarga dengan pasien baik, pasien sering berkumpul dengan anggota keluarga. Namun pasien sekarang jarang berkumpul dengan keluarga, pasien lebih senang berada di kamar menonton TV. 4 bulan terakhir pasien sering marah-marah sampai menendang saudara sepupunya dan meyakini bahwa saudaranya tersebut ingin merebut harta milik keluarganya, pasien meyakini hal tersebut karena pasien mendengar halusinasi suara yang mengatakan bahwa saudaranya tersebut akan mengambil harta keluarganya. III. STATUS MENTAL A. DESKRIPSI UMUM 1. Penampilan :
Seorang pria berpenampilan sesuai umur, berambut lurus hitam pendek, berkulit Sawo matang, menggunakan kaos hitam dan celana pendek dan menggunakan sandal jepit untuk 6

alas kakinya. Perawatan diri baik terlihat dari kebersihan tubuh dan pakaiannya yang selalu berbeda setiap hari.

2. Kesadaran a. Kesadaran sensorium / neurologic : Compos mentis b. Kesadaran psikiatrik : Tidak tampak terganggu 3. Perilaku dan aktivitas psikomotor a. Sebelum wawancara : pasien tampak sedang membaca sebuah artikel. b. Selama wawancara : Pasien tenang, tampak santai, dapat menjawab pertanyaan dengan baik, konsentrasi agak terganggu c. Sesudah wawancara : Pasien kembali ke kamarnya setelah bersalaman. 4. Sikap terhadap pemeriksa : OS kooperatif (menjawab pertanyaan dengan baik). 5. Pembicaraan : a. Cara berbicara intonasi. b. Gangguan berbicara : Tidak ada. : Spontan, volume suara sedang, nada suara ada

B. ALAM PERASAAN (EMOSI) 1. Suasana perasaan (mood) : iritabel (dysthym) 2. Afek ekspresi afektif a. Arus : Sedang b. Stabilisasi : Stabil c. Kedalaman : Dangkal d. Skala diferensiasi : Menyempit e. Keserasian : Serasi f. Pengendalian impuls : Cukup g. Ekspresi : Tumpul h. Dramatisasi : Tidak ada i. Empati : Dapat dirabarasakan

C. GANGGUAN PERSEPSI a. Halusinasi : ada

Berupa halusinasi auditorik berupa ada seorang laki-laki yang mengajaknya berkelahi, hal ini dirasakan sejak 3 tahun SMRS. b. Ilusi : Tidak ada c. Deperesonalisasi : Tidak ada d. Derealisasi : Tidak ada D. SENSORIUM DAN KOGNITIF (FUNGSI INTELEKTUAL) 1. Taraf pendidikan : Tamat SMA.

2. Pengetahuan umum : Cukup (dapat menjawab apabila ditanyakan siapa presiden Indonesia sekarang) 3. Kecerdasan 4. Konsentrasi 5. Orientasi : a. Waktu : Baik (pasien dapat menyebutkan waktu wawancara yaitu : Rata-rata (dapat menjawab pertanyaan matematika perkalian) : Cukup

tanggal 14 maret 2013 jam 12.00) b. Tempat RSKO Jakarta) c. Orang perempuan) d. Situasi : Baik (pasien tahu dokter muda sedang wawancara untuk : Baik (pasien dapat membedakan dokter, suster, laki-laki, : Baik (pasien tahu sekarang sedang berada di ruang Detox,

mencari tahu kondisi penyakitnya) 6. Daya ingat : a. Tingkat : Jangka panjang Jangka pendek sarapan) Segera detik) b. Gangguan : Tidak ada 7. Pikiran abstraktif : buruk (pasien tidak mengerti makna nasi sudah menjadi bubur) 8. Visuospatial : Baik (pasien dapat menggambarkan jam dan waktu sesuai diminta) 9. Bakat kreatif : Tidak ditemukan (pasien mengatakan sedang mencari bakatnya) 10. Kemampuan menolong diri sendiri : Baik (pasien dapat makan, mandi sendiri) : Baik (pasien dapat menyebut nomor setelah 15-20 : Baik (pasien dapat mengingat tanggal lahir) : Baik (pasien dapat mengingat makanan waktu

E. PROSES PIKIR 1. Arus pikir : o Produktifitas : Baik, suara jelas dan lantang, inkoherensi (-), flight of ideas (+). o Kontinuitas : Baik, menjawab sesuai pertanyaan. o Hendaya bahasa : Tidak ada o Asosiasi longgar (pasien mengatakan manusia dapat terbang walaupun tidak menggunakan alat bantu). 2. Isi pikir : o Preokupasi dalam pikiran : Tidak ada o Waham : ada. (pasien meyakini bahwa saudaranya akan mengambil harta keluarganya, pasien juga meyakini bahwa dirinya menderita penyakit jantung), o Obsesi : Tidak ada o Fobia : Tidak ada o Gagasan rujukan : Tidak ada. o Gagasan pengaruh : Tidak ada

F. PENGENDALIAN IMPULS Baik, selama wawancara pasien dapat berlaku dengan tenang dan tidak menunjukkan gejala yang agresif. G. DAYA NILAI 1. Daya nilai sosial : Baik (pasien mengatakan wajar apabila seorang menyiksa dan memukul orang ) 2. Uji daya nilai : Baik 3. Daya nilai reabilitas : Terganggu, terdapat halusinasi auditorik dan visual. H. TILIKAN Derajat 2, pasien merasa bingung dan tidak mengerti harus atau tidak untuk dirawat di RSKO

I. RELIABILITAS Pasien dapat dipercaya IV. PEMERIKSAAN FISIK A. STATUS INTERNUS 1. Keadaan umum 2. Kesadaran 3. Tekanan darah 4. Nadi 5. Pernafasan 6. Suhu 7. Sistem kardiovaskuler gallop 8. Sistem respirasi 9. Sistem gastrointestinal normal 10. Extremitas : Tonus otot baik, akral hangat, tremor (-). : ronkhi -/-, : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa, bising usus : Baik : Compos mentis : 110/80 mmHg : 80 x/menit : 20x/menit : 36.3 C : Bunyi jantung I-II regular, tidak ada murmur dan

Kesan: pemeriksaan fisik dalam batas normal. B. STATUS NEUROLOGIK Refleks fisiologis (+) Refleks Patologis Konsul neurologi : Kaku kuduk (-), reflex Babinski (-), Hoffman troumer (-). : tidak perlu : reflex bisep (+), reflex trisep (+), reflex APR (+), reflex KPR

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan penunjang yang dianjurkan: 1) Pemeriksaan lab hematologi, pemeriksaan imuno serologi, pemeriksaan kimia darah 2) Pemeriksaan urinalisis 3) Pemeriksaan EKG 4) Pemeriksaan radiologi

10

VI.IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA Pasien laki-laki berumur 25 tahun, beragama katolik, belum menikah dan tidak bekerja, pada tanggal 6 maret 2013, pasien datang ke RSKO bersama orang tuanya, karena sering marah marah dan menendang saudara pasien sampai terjatuh, sering berhalusinasi auditorik, menurut pengakuan keluarganya pasien sering tertawa sendiri, dan sering curiga terhadap orang lain. Pasien memiliki riwayat penggunaan narkoba. Pasien mengaku merokok saat duduk dibangku SMP kelas 1 sebanyak 10 batang sehari dan menggunakan ganja sejak kelas 2 SMA sebanyak 1 amp, dan terakhir menggunakan ganja 4 bulan SMRS sebanyak 3 amp, dan juga memiliki riwayat pemakaian lexo sejak SMA kelas 3 terakhir mengkonsumsi sebanyak 1 tablet 12 mg. Riwayat pendidikan pasien, Pendidikan sedang kuliah di universitas Pancasila semester akhir fakultas Perbankan. Pasien adalah seseorang yang mudah terpengaruh dengan pergaulannya. Pasien tidak pernah ke gereja. Dari keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat gangguan jiwa. Kesadaran neurologis pasien compos mentis, keadaan umum tampak sehat. Perilaku dan aktivitas psikomotor pasien cukup aktif dan bicaranya tegas, suara jelas dan lamban dan dapat menjawab pertanyaan serta menceritakan yang dialami pasien. Suasana perasan pasien adalah iritabel, Sensorium dan kognisi pasien dalam batas normal. Pasien mempunyai halusinasi auditorik sejak 4 bulan SMRS, pasien mengatakan melihat sosok laki-laki yang mengajaknya berkelahi. Pasien juga mempunyai arus pikir dengan asosiasi longgar. Daya nilai sosial baik dan daya nilai realitas pasien terganggu. Tilikan pasien derajat 2 yaitu pasien tidak mengerti apakah pasien harus di rawat atau tidak. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan neurologis dalam batas normal. VII. FORMULA DIAGNOSTIK Susunan formulasi diagnostik ini berdasarkan pada ikhtisar penemuan bermakna dengan urutan untuk evaluasi multiaksial, seperti berikut : Aksis I Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, kasus dapat dinyatakan dalam gangguan kejiwaan berupa : 1. Gejala psikotik berupa : Afek yang serasi, banyak ide, tilikan yang buruk, halusinasi auditorik, waham bizzare, waham paranoid tipe rujukan.
11

2. Gangguan ini termasuk gangguan mental organik : terdapatnya gangguan dikarenakan penggunaan zat 3. Termasuk ke dalam psikosis 4. Working diagnosa: gangguan mental organik akibat penggunaan ganja dengan gejala psikotik, skizofrenia masuk dalam F20.0 Aksis II Tidak ditemukan gangguan kepribadian dan retardasi mental. Aksis III Tidak terdapat gangguan fisik Aksis IV Ditemukannya masalah psikososial dan lingkungan. Aksis V Global Assement Functioning Scale (GAF) Skala GAF setahun sebelum: 20-11 (bahaya mencederai diri dan orang lain) Skala GAF pada saat dievaluasi: 60-51 (gejala sedang, moderat, disabilitas sedang)

VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL Aksis I Aksis II Aksis III Aksis IV Aksis V : Gangguan skizofrenia paranoid (F20.0) : Tidak ditemukan gangguan keperibadian dan retardasi mental : Tidak ditemukan gangguan klinis : adanya gangguan psikososial : Skala GAF setahun sebelum: 20-11 (bahaya mencederai diri dan orang lain) Skala GAF pada saat dievaluasi: 60-51 (gejala sedang, moderat, disabilitas sedang)

IX. PROGNOSIS Factor yang mempengaruhi kearah prognosis baik: 1. Tidak ada faktor herediter 2. Adanya dukungan keluarga 3. Tidak ada penolakan dari lingkungan 4. Pasien cukup kooperatif Factor yang mempengaruhi kearah prognosis buruk:
12

1. Pasien mudah terpengaruh 2. Pasien mudah tersinggung

Dapat disimpulkan prognosisnya adalah Ad vitam Ad fungsionam Ad sanationam : bonam : dubia : bonam

X. DAFTAR MASALAH Organobiologik : Ganja

Psikologi/ Psikiatri : Adanya halusinasi auditorik, waham bizzare, waham paranoid, waham paranoid rujukan Sosial : Tidak mau berkumpul dengan keluarga.

XI RENCANA TATALAKSANA Psikososial: 1. Terapi perilaku 2. Terapi keluarga 3. Terapi kelompok

Psikofarmaka : 1. Risperidone 2x2 mg 2. THP (Trihexilphnidil ) 2x 2 mg

13

HASIL WAWANCARA DENGAN PASIEN Koas Pasien Koas Pasien Koas Pasien Koas : Selamat siang : Selamat siang : Namanya siapa? : Valencius : Valencius lebih suka dipanggil dengan apa? Abang atau mas atau nama? : Valen saja : Valen, ada yang bisa saya bantu? Valen ada keluhan apa sampai datang ke sini? Pasien Koas Pasien : Marah-marah : Marah-marah kenapa ya? : Ada yang mengajak saya berantem, saya ga bisa liat orangnya tapi Cuma bisa dengar suaranya saja Koas Pasien : yang ngajak berantem itu Valen kenal? Terus ngajak berantemnya gimana? : saya ga kenal. Ya ngajak berantem aja, ga ada alasan yang jelas kenapa dia mau ngajak berantem, jadi ya saya juga jadi emosi gara-gara diajakin berantem gitu, jadi saya marah-marah Koas Pasien : terus marah-marahnya ke siapa aja? : marah-marah ke semua orang, sampe mama saya pernah kena tending tapi ga sampe jatoh sih, itu kejadiannya taon 2010, dan diajak sama mama ke Dulos untuk ngikutin ibadah tapi kaya tempat rehabilitasi tapi yang berdasarkan keagamaan, itu direhab selama 4 bulan, terus istirahat pulang ke rumah selama 1 tahun, terus masuk lagi ke Dulos taon 2012 dirawat selama 4 bulan, kemudian sewaktu di rumah setelah dirawat saya konsumsi ganja lagi, dan terakhir saya marah-marah sampe nendang sodara saya sampe sodara saya sepertinya babak belur, akhirnya di masukin lagi ke Dulos, setelah 4 bulan langsung ke rsKO
14

Koas Pasien

: tadi katanya marah-marah sama sodaranya Valen? Kenapa tuh? : saya marah gara-gara saya denger ada yang bilang kalo sodara saya itu mau ngambil hartanya bokap, akhirnya saya marah-marah sambil saya tendang dia, dia babak belur sampai terjatuh tapi ga berdarah sih

Koas

: Valen yakin tuh dia mau ngambil harta bokap? Siapa yang bilang kalo dia mau ambil harta?

Pasien

: saya denger suara-suara aja, saya sih yakin kalo dia mau ngambil harta, soalnya dia pinter ngomong sih. O ya, saya mau Tanya kalo misalnya tangan sering keringetan itu kenapa ya? Apa gara-gara sakit jantung ya? Terus kalo paru-paru basah itu karena jantung ya?

Koas

: emangnya Valen sakit jantung? Terus udah keringetan berapa lama? Jantungnya deg-degan ga? Atau Valen ada kepikiran sesuatu ga? Paru-paru basah Cuma berhubungan dengan paru-paru aja, dan harus ada sesak nafas

Pasien

: ga tau sih, ooohhh ga berhubungan sama sakit jantung ya, tapi saya sering tiba-tiba keringetan gitu, dan anehnya Cuma di tangan sama kaki aja.. saya ga ada kepikiran apa-apa, ga lagi mikirin apa-apa juga tapi ini keringetnya keluar.. ada hubungan sama jantung ga ya?

Koas pasien koas

: ga ada sih, tapi coba Valen harus cek dulu : iya ya (agak ragu) : valen make ganja udah dari kapan? ngerokok ga? Ada minum obat-obat ga? Biasanya berapa banyak?

pasien

: make ganja udah dari SMA kelas 2, rokok udah dari SMP Kelas 1, minum obat namanya lexo, dan semuanya ditawarin teman-teman. Waktu SMP kelas 1, saya pernah dikeroyok sama anak-anak SMA disuruh ngisep rokok 3 batang sekali isap rokoknya, tapi teman-teman saya yang liat saya digituin ga ada yang nolongin atau lapor guru gitu, saya malah ditinggal. Biasanya saya ganja 1amp itupun kalo ada, kalo ga ya ga konsumsi. Kalo lexo sih 1 hari 1 tablet

koas

: terus sama keluarga gimana? Baik ga? Sering kumpul-kumpul sama keluarga?
15

Pasien

: keluarga baik, kalo dulu sih sering, tapi sejak saya sering marah-marah jadi malas untuk kumpul sama keluarga.

Koas Pasien Koas Pasien

: menurut Valen, Valen sakit ga? Valen perlu ga dibawa ke sini? : saya juga bingung sih, perlu ga perlu kali ya dibawa kesini : perasaan Valen sekarang gimana? : perasaannya sih biasa-biasa aja, ga lagi mikirin apa-apa. Waktu marahpun Cuma mikir mau marah, akhirnya jadi marah

Koas

: Valen waktu masih kecil suka main sama binatang ga? Atau punya binatang peliharaan di rumah?

Pasien

: ga ada binatang peliharaan di rumah, saya ga suka sama binatang, suka ngotorin tempat.

Koas

: Valen sama temen-teman deket banget? Sering pergi kemana aja kalo lagi nongkrong? Pernah pacaran?

Pasien

: sama temen-temen sih deket tapi ga terlalu deket juga, sering nongkrong di belakang sekolah dulu waktu masih sekolah. Saya pernah pacaran 2x tapi Cuma sebentar, masing-masing kurang lebih 6 bulan, ga ada yang sampai 1 tahun, gara-gara ketauan nge ganja sama temen-temen

Koas Pasien

: kalo pacaran seringnya kemana? : seringnya di rumah, ngobrol di ruang tamu. Terkadang makan siang bareng

Koas Pasien

: Valen pernah ke diskotik? Ngapain aja disana? : pernah, Cuma beberapa kali. Disana Cuma minum aja, nongkrong sama temen-temen

Koas Pasien

: valen, kalo dibilangin ada manusia bisa terbang menurut kamu gimana? : manusia mungkin aja bisa terbang kalo dia punya ilmu-ilmu tertentu, tapi kalo ga punya ya ga bisa

16

Koas

: Valen, kamu ngerti peribahasa? Kalo saya menanyakan peribahasa tentang nasi telah menjadi bubur artinya apa?

Pasien Koas Pasien Koas

: nasi telah menjadi bubur. Ya sudah makan aja : valen kamu punya bakat ga? Seperti nulis, gambar, nyanyi, nari : bakat sih lagi dicari, sampai sekarang sih belum ada : Valen, kalo misalnya udah keluar dari sini kamu mau ngapain? Mau kerja atau lanjut kuliah?

Pasien

: mau berenti aja dari kampus, soalnya saya masuk UNSILA karena dibilangin sama temen saya kalo bisa cepet selesai kuliahnya

Koas Pasien Koas

: kira-kira Valen mau stop nge ganja ga? : mau stop tapi susah : jadi bisa saya simpulkan Valen bingung ya apa valen harus kesini atau tidak, valen juga sering marah-marah, sampe nendang saudara valen gara-gara valen yakin dia mau merebut harta orangtua valen, valen juga denger suarasuara yang ngajak berantem, tapi ga ada orangnya. Valen pernah menggunakan ganja dan yang terakhir itu 4 bulan SMRS, valen juga yakin bahwa manusia yang memiliki ilmu dapat terbang. Demikian wawancara hari ini, para dokter pasti akan membantu menyelesaikan permasalahan valen, terima kasih Valen

Pasien

: sama-sama

17

Anda mungkin juga menyukai