Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Gaharu adalah tanaman berkayu keras seperti tanaman manggis, tanaman mangga, tanaman jati, tanamansengon, dan lain-lain.Tanaman ini banyak tumbuh di kawasan hutan tropis, tapi tidak berarti sulit tumbuh di pekarangan rumah.Tanaman gaharu bisa dibilang mampu tumbuh di mana saja di daerah tropis seperti negeri kita ini. Gaharu adalah sejenis kayu dengan berbagai bentuk dan warna yang khas, serta memiliki kandungan kadar damar wangi, berasal dari tanaman atau bagian tanaman penghasil gaharu yang tumbuh secara alami dan telah mati, sebagai akibat dari proses infeksi yang terjadi baik secara alami atau buatan pada tanaman tersebut, dan pada umumnya terjadi pada Aguilaria sp.atau disebut gaharu. Gaharu memiliki tiga karateristik wangi (sortimen) yang pertama disebut abu gaharu, damar/gubal gaharu dan kemedengan. Abu gaharu adalah serbuk kayu gaharu yang dihasilkan dari proses penggilingan atau penghancuran kayu gaharu sisa pembersihan atau pengerokan. Damar/gubal gaharu adalah sejenis getah padat dan lunak, yang berasal dari tanaman atau bagian tanaman penghasil gaharu, dengan aroma yang kuat, dan ditandai oleh warnanya yang hitam kecoklatan, dan kemedangan adalah kayu yang berasal dari tanaman atau bagian tanaman penghasil gaharu, memiliki kandungan damar wangi dengan aroma yang lemah, ditandai oleh warnanya yang putih keabu-abuan sampai kecoklat-coklatan, berserat kasar, dan kayunya yang lunak. Indonesia merupakan salah satu Negara penghasil gaharu terbesar di dunia, namun saat ini potensinya menurun, bahkan gaharu sudah menjadi jenis yang langka ditemukan. Beberapa jenis pohon penghasil gaharu sebagian besar termasuk dalam famili Themeleaceae, terutama dari genus Aquilaria dan Gyrinops, yang dapat menghasilkan gubal gaharu dengan kualitas terbaik (harga tinggi). Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam penanaman gaharu diperlukan pengetahuan yang memadai dalam bidang silvikultur (teknik budidaya) dan teknologi untuk

mempercepat mendapatkan gubal gaharu (inokulasi). Tanpa mengetahui kedua masalah tersebut diatas, rasanya sulit untuk mendapatkan hasil gaharu yang memuaskan. Perlu diketahui bahwa tidak semua pohon gaharu menghasilkan gubal gaharu, hanya pohon yang terinfeksi cendawan tertentu saja yang dapat menghasilkan gubal gaharu. Sehingga secara alami pohon gaharu yang dapat menghasilkan gubal, prosentasenya sangat kecil, Oleh karena itu diperlukan teknologi inokulasi untuk mempercepat terbentuknya gubal gaharu. Kebutuhan gaharu dunia sangat besar. Kuota Indonesia 300 ton per-tahun baru dapat dipenuhi 10% ini pun lebih banyak didapatkan dengan cara ilegal. Saat ini tanaman gaharu sudah mulai langka akibat banyaknya penebangan liar yang dilakukan terhadap gaharu tanpa meneliti terlebih dulu apakah tanaman-tanaman tersebut telah terinfeksi dan menghasilkan damar wangi.Karena itu, banyak tanaman gaharu sehat yang ditebang sia-sia. Karena kebutuhan akan gaharu tersebut dan mahalnya harga dari tanaman ini orang berlomba-lomba untuk mendapatkan tanaman gaharu ini. Yang menjadi permasalahan sekarang adalah cara pengambilan dari cairan baik ghubal,dhamar dan kemedengan yang terdapat dalam tanaman gaharu dengan cara menebang tanaman penghasil gaharu, sebagai akibat terjadinya akumulasi damar wangi yang disebabkan oleh infeksi pada tanaman. Adapula yang mengambil cairan dengan cara menuggu tanaman gaharu sampai mati hal ini tidak menjadi masalah karena tidak merusak tanaman yang nantinya akan merusak habitat dari tanaman gaharu. Oleh karena alasan inilah saya mencoba untuk menawarkan solusi untuk mendapatkan cairan pada tanaman gaharu tanpa menebang tanaman gaharu untuk mengetahui apakah terdapat getah gubal/damar dari tanaman gaharu ini dengan cara mendeteksi wangi yang dalam hal ini gas yang dikeluarkan oleh getah gubal/damar dari batang pohon gaharu tersebut. 1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diangkat dari penelitian ini adalah : 1. Bagaimana cara mengetahui dari keberadaan getah gubal/damar gaharu tanpa merusak pohon gaharu tersebut? 2. Bagaimana merancang dan membuat detektor cairan gubal/damar gaharu?

3. Bagaimana efektifitas hasil pengujian detektor cairan gubal/damar gaharu pada batang gaharu ?

1.3.

Tujuan

Adapun tujuan dari Usulan Program Kreativitas ini yaitu: : 1. Dapat mengetahui keberadaan dari getah gubal dan damar yang terdapat di dalam batang tanaman gaharu. 2. Dapat menghasilkan alat untuk mendeteksi cairan yang terdapat di dalam batang tanaman gaharu. 3. Dapat mengetahui efektivitas detector gubal gaharu pada batang pohon gaharu tersebut.

1.4.

Batasan Masalah

Untuk memfokuskan pembahasan dalam penelitian ini, maka permasalahan di batasi pada hal-hal berikut : 1. Sensor yang digunakan adalah sensor TGS 2610. 2. Alat ini hannya mengukur konsentrasi gas (ppm). Dimana pada proses pengukurannya tidak terfokus pada jarak pengukuran. 3. Program yang digunakan adalah program CodeVision AVR.. 4. Tidak melakukan pengujian fisis terhadap sifat fisis yang lain.

5. Tidak membahas tentang sifat kimia dari gas gaharu.

1.5.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini dalah sebagai berikut : 1. Hasil tugas akhir ini diharapkan menjadi tolak ukur dan pemicu motivasi berkarya untuk dikembangkan pada masa yang akan datang.. 2. Memberikan pemikiran baru dan wawasan baru pada bidang elektro dan instrumentasi khususnya bidang lingkungan. 3. Menjaga kelestarian dari pohon gaharu.

Anda mungkin juga menyukai