Anda di halaman 1dari 3

PARASITOLOGI Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan, flora normal yang paling sering ditemukan pada system

genitalia, terutama pada vagina yaitu spesies Lactobacillus acidophilus. Selain itu ditemukan juga flora normal lainnya, yang terutama terdiri dari empat spesies utama yaitu L. crispatus, L.gasseri, L. jensenii dan, L. iners.(Jakobsson, 2008) Sedangkan beberapa pathogen etiologi infeksi traktus genitalis dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Bakteri Beberapa bakteri yang sering menyebabkan infeksi traktus genitalis ini adalah Neisseria gonorrhoeae, Gardnerella vaginalis, dan Treponema pallidum. Bakteri lain yang dapat menyebabkan infeksi traktus genitalis adalah Chlamydia trachomatis, Mycoplasma hominis, dan Donovania granulomatis.(Daili, 2007) a. Neisseria gonorrhoeae Neisseria gonorrhoeae merupakan kuman etiologi dari gonorrhea.. Bakteri ini merupakan spesies Neisseria dan termasuk dalam famili Neisseriaceae. Gonokokus termasuk golongan diplokokus berbentuk biji kopi berukuran lebar 0,8 u dan panjang 1,6 u, bersifat tahan asam. Pada sediaan langsung dengan pewarnaan Gram bersifat gram negative, terlihat di luar dan di dalam leukosit, tidak tahan lama di udara bebas, cepat mati dalam keadaan kering, tidak tahan suhu diatas 390C dan tidak tahan zat desinfektan. Secara morfologik terdiri atas 4 tipe, yaitu tipe 1 dan 2 yang bersifat virulen, dan tipe 3 dan 4 yang bersifat non virulen. (Daili, 2007;Lai-King, Whitlow,2004) b. Gardnerella vaginalis kuman ini merupakan genus Gardnerella dan menjadi etiologi pada bacterial vaginosis. Tidak mempunyai kapsul, tidak bergerak, dan berbentuk batang Gram negative atau variable gram, tes katalase, oksidase, reduksi nitrat, indole, dan urease semuanya negative. Bersifat anaerob fakultatif, (Judanarso,2007) c. Treponema pallidum Merupakan bakteri etiologi sifilis. Termasuk dalam ordo Spirochaetales, famili Spirochaetacheae, dan genus Treponema. Bentuknya sebagai spiral teratur, panjangnya antara 6-15 um, lebar 0,15 um, terdiri atas delapan sampai dua puluh

empat lekukan. Diluar tubuh kuman cepat mati, sedangkan dalam darah untuk tranfusi dapat hidup tujuh puluh dua jam. (Natahusada,2007; Whitlow, 2004) 2. Virus Virus yang sering menyebabkan infeksi traktus genitalis antara lain adalah Herpes simplex virus, Human papiloma virus, Molluscum contagiosum virus, dan Human immunodeficiency virus. a. Herpes simplex virus Virus ini merupakan etiologi herpes simpleks. Terdapat 2 tipe yaitu tipe I dan tipe II yang merupakan virus hominis dan berupa virus DNA. Pembagian tipe I dan II berdasarkan karakteristik perumbuhan pada media kultur, antigenic marker, dan lokasi klinis. (Daili, 2007) 3. Protozoa Protozoa yang paling sering menyebabkan infeksi traktus genitalis adalah Trichomonas vaginalis yang merupakan agen etiologi trikomoniasis. Merupakan flagelata berbentuk filiformis, berukuran 15-18 mikron, mempunyai 4 flagella dan bergerak seperti gelombang. Berkembang biak secara belah pasang memanjang dan dapat hidup dalam suasana pH 5-7,5. Pada suhu 500C akan mati dalam beberapa menit, tetapi pada suhu 00C dapat bertahan sampai 5 hari. (Daili, 2007) 4. Fungus paling sering ditemukan adalah Candida albicans yang dapat menyebabkan Vulvovaginitis, balanitis, dan balanopostitis. Fungus ini dapat diisolasi dari kulit, mulut, selaput mukosa vagina, dan feses orang normal. Merupakan family Cryptococcaccae dengan subfamily Candidoidea dan genus Candida. Sel-sel jamur kandida berbentuk bulat , lonjong, atau bulat lonjong dengan ukuran 2-5 x 3-6 sampai 2-5,5 x 5-28,5. Berkembang biak dengan memperbanak diri dengan spora yang tumbuh dari tunas, disebut blastospora. (Siregar, 2005) 5. Ektoparasit Dapat ditemukan ektoparasit berupa Phthirus pubis yang bermanifestasi menjadi pedikulosis pubis dan Sarcoptes scabei var. hominis yang bermanifestasi menjadi scabies. (Daili, 2007)

DAFTAR PUSTAKA Daili, Sjaiful Fahmi. 2007. Tinjauan Penyakit Menular Seksual (P.M.S) dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta Daili, Sjaiful Fahmi. 2007. Gonore dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta Daili, Sjaiful Fahmi. 2007. Trikomoniasis dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta Jakobsson, Tell. 2008. Lactobacillus iners and the normal vaginal flora. Clinical Microbiology Department og=f Clinical and Experimental Medicine Faculty of Health Sciences Linkoping University; Sweden Judanarso, Jubianto. 2007. Vaginosis Bakterial dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta Natahusada, E.C;Adhi Djuanda, 2007. Sifilis dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta Siregar, R.S. 2005. Penyakit Jamur Kulit edisi 2. Penerbit Buku kedokteran EGC. Jakarta Whitlow, Charles B. 2004. Bacterial Sexually Transmitted Diseases in Clinics In Colon and Rectal Surgery volume 17 number 4. Department of Colon and Rectal Surgery: New Orleans

Anda mungkin juga menyukai