C. Ciri-ciri Pokok
Penelitian kausal komparatif bersifat ex post facto, artinya data yang dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung. Peneliti mengambil satu atau lebih akibat (sebagai dependent variables) dan menguji data itu dengan
menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab saling hubungan dan maknanya. Keunggulan-keunggulannya 1. Metode kausal komparatif adalah baik untuk berbagai keadaan kalau metode yang lebih kuat, yaitu metode eksperimental, dapat digunakan: a. Apabila tidak selalu mungkin untuk memilih, mengontrol, dan
memanipulasikan faktor-faktor yang perlu untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat secara langsung. b. Apabila pengontrolan terhadap semua variabel kecuali variabel bebas sangat tidak realistik dan dibuat-buat, yang mencegah interaksi normal dengan lainlain variabel yang berpengaruh. c. Apabila kontrol dilaboratorium untuk berbagai tujuan penelitian adalah tidak praktis, terlalu mahal, atau dipandang dari segi etika diragukan. 2. Studi kausal-komparatif menghasilkan informasi yang sangat berguna mengenai sifat-sifat gejala yang dipersoalkan. 3. Perbaikan-perbaikan dalam hal teknik, metode statistik, dan rancangan dengan kontrol parsial pada akhir-akhir ini telah membuat studi kausal-komparatif itu lebih dapat dipertanggungjawabkan. Kelemahan-kelemahan 1. Kelemahan utama setiap rancangan ex post facto adalah tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas. 2. Sukar untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab yang relevan telah benar-benar tercakup dalam kelompok faktor-faktor yang sedang diselidiki. 3. Faktor penyebab bukanlah faktor tunggal, melainkan kombinasi dan interaksi antara berbagai faktor dalam kondisi tertentu untuk menghasilkan efek yang disaksikan, menyebabkan persoalannya sangat kompleks. 4. Suatu gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dan sebab-sebab ganda, tetapi dapat pula disebabkan oleh sebab pada kejadian tertentu dan oleh dan selain sebab pada kejadian lain.
5. Apabila saling berhubungan antara dua variabel telah dikemukakan, mungkin sukar untuk menentukan mana yang sebab dan mana yang akibat. 6. Kenyataan bahwa dua, atau lebih faktor saling berhubungan tidaklah mesti memberi implikasi adanya hubungan adanya hubungan sebab akibat. 7. Menggolong-golongkan subjek ke dalam kategori dikotomo untuk tujuan perbandingan, menimbulkan persoalan, karena kategori-kategori semacam itu sifatnya kabur, bervariasi dan tidak mantap. 8. Studi komparatif dalam situasi alami tidak memungkinkan pemilihan subjek secara terkontrol.
D. Langkah-langkah pokok
1. Definisikanlah masalah. 2. Lakukan penelaahan kepustakaan. 3. Rumuskan hipotesis-hipotesis. 4. Rumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis itu serta prosedurprosedur yang akan digunakan. 5. Rancang cara pendekatannya: a. Pilihlah subjek-subjek yang akan digunakan serta sumber-sumber yang relevan. b. Pilihlah atau susunlah teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data. c. Tentukan kategori-kategori untuk mengklasifikasikan data yang jelas, sesuai dengan tujuan studi dan dapat menunjukkan kesamaan atau saling hubungan. 6. Validasikan teknik untuk mengumpulkan data, dan interpretasikan hasilnya dalam cara yang jelas dan cermat. 7. Kumpulkan dan analisis data. 8. Susun laporannya.
DAFTAR PUSTAKA
Arief Furchan. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan (terjemahan dari buku: Introduction to Research in Education oleh Donald Ary, dkk.). Usaha Nasional Surabaya Indonesia. Fraencel, Jakc R. and Wallen, Norman E. 1990. How to Design and Evaluate Research in Education. USA: Mc Graw-Hill. Riyanto, Yatim. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC. Suryabrata, Sumadi. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.