Anda di halaman 1dari 19

ASPEK HUKUM DALAM KESEHATAN KERJA

Kusbaryanto

UUD 45 ps.27 ay 2 Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan ~pekerjaan dan penghidupan yang layakhak manusia yang mendasar dan memungkinkan seseorang untuk melakukan aktifitas atau bekerja dalam kondisi yang sehat, selamat bebas dari resiko akibat kerja maupun kecelakaan kerja

Pendahuluan

UU Ketenagakerjaan no.13 2003 th Ketenagakerjaan---segala hal yg

berhubungan dg tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan sesudah bekerja Tenaga kerja---setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat ~Pembangunan ketenagakerjaan diselenggarakan atas asas

1. Mendayagunakan tenagakerja secara optimal dan manusiawi 2. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan menyediakan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan 3. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja 4. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya

Tujuan pembangunan ketenagakerjaan

~perlindungan atas hak-hak dasar pekerja untuk untuk berorganisasi dan berunding dg pegusaha ~perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja ~perlindungan khusus thd wanita,anak dan orang muda serta penyandang cacat ~upah dan jaminan sosial tenaga kerja

Cakupan perlindungan tenaga kerja

~pengusaha yg mempekerjakan tenaga kerja penyandang cacat wajib memberikan perlindungan sesuai dengan jenis dan derajat kecacatannya, misl penyediaan aksesibilitas, pemberian alat kerja dan alat pelindung diri yg sesuai dg jenis dan derajat kecacatannya(ps 67)

Penyandang cacat

~larangan mempekerjakan anak kecuali bagi anak antara 13 15 th untuk pekerjaan ringan sepanjang tidak mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik, mental dan sosial, serta memenuhi persyaratan seperti: a- ijin tertulis orang tua/wali b- ada perjanjian kerja antara pengusaha dg orang tua/wali c- waktu kerja maksimum 3 jam

Mempekerjakan anak

e- keselamatan dan kesehatan kerja f- ada hubungan kerja yg jelas g- menerima upah sesuai ketentuan(a,b,f,g dikecualikan bagi anak yg bekerja pd usaha keluarganya)(ps 68,69) ~pemerintah berkewajiban melakukan upaya penanggulangan anak yg bekerja diluar hubungan

Lanjutan

~pekerja/buruh perempuan yg berumur kurang dr 18 th dilarang dipekerjakan antr pk 23.00 s/d 07.00 ~dilarang mempekerjakan pekerja/buruh perempuan hamil yg menurut keterangan dokter berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan kandungannya maupun dirinya apabila bekerja antr pk 23.00 s/d 07.00 ~pengusaha wajib menyediakan angkuatan antar jemput bagi pekerja/buruh perempuan yg berangkat bekerja antr pk 23.00 s/d 05.00

Perempuan

Ketentuan waktu kerja yg wajib dilasanakan ialah: ~7 jam sehari dan 40 jam seminggu untuk 6 hr kerja dlm seminggu ~8 jam sehari atau 40 jam seminggu untuk 5 hr kerja dlm seminggu ~~ketentuan waktu kerja tsb tidak berlaku bagi sektor usaha atau pekerjaan tertentu misl

Waktu kerja

Pengusaha yg mempekerjakan pekerja/buruh melebihi waktu kerja tsb harus memenuhi syarat: ~ada persetujuan pekerja/buruh yg bersangkutan ~waktu kerja lembur paling banyak 3 jam dalam sehari dan 14 jam dlm seminggu dan pengusaha wajib membayar upah kerja lembur.(ps 78)

Lanjutan

Pengusaha wajib memberi istirahat dan cuti meliputi: ~istirahat antara jam kerja, sekurang-kurangnya setengah jam setelah bekerja selama 4 jam terus-menerus dan waktu istirahat tersebut tidak termasuk jam kerja ~istirahat mingguan 1hari untuk 6 hr kerja dalam seminggu atau 2 hr untuk 5 hr kerja dlm seminggu ~cuti tahunan sekurangkurangnya 12 hari kerja setelah pekerja/buruh bekerja selama 12

Istirahat dan cuti

~istirahat panjang sekurangkurangnya 2 bl dan dilakukan dalam th ke 7 atau ke 8 masingmasing 1 bl bagi pekerja/buruh yang telah bekerja selama 6 tahun secara terus-menerus pada perusahaan yg sama

Lanjutan

~pengusaha wajib memberi kesempatan yang secukupnya pada pekerja/buruh untuk

~pekerja/buruh yang dalam masa haid merasakan sakit dan memberitahukan pada pengusaha, tidak wajib bekerja pada hari 1 dan 2 waktu haid ~ pekerja/buruh perempuan berhak memperoleh istirahat selama 1,5 bulan sebelum saatnya melahirkan dan 1,5 bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan

Wanita haid, melahirkan dan menyusui

~pekerja/buruh perempuan yang mengalami keguguran kandungan berhak memperoleh istirahat 1,5 bulan atau sesuai dengan surat keterangan dokter kandungan atau bidan(ps 82) ~pekerja/buruh perempuan yang anaknya masih menyusui harus diberi kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja(ps 83)

Lanjutan

~setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas: ~keselamatan dan kesehatan kerja ~moral dan kesusilaan ~perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia sera nilai-nilai agama. ~untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktifitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan

Keselamatan dan kesehatan kerja

Lanjutan
~setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem

~Sanksi pidana kurungan paling singkat 1 bulan dan paling lama 12 bulan dan atau denda paling sedikit 10 juta rupiah dan paling banyak 100 juta rupiah terhadap pelanggaran pasal 67, 71 ay 2, 76, 78 ay 2,79 ay 1, 85 ay 3 ~sanksi pidana pidana denda paling sedikit 5 juta rupiah dan paling banyak 50 juta rupiah terhadap pelanggaran pasal 78 ay 1

Sanksi

a. teguran b. peringatan tertulis c. pembatasan kegiatan usaha d. pembekuan kegiatan usaha e. pembatalan persetujuan f. pembatalan pendaftaran g. pemberhentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi h. pencabutan ijin terhadap pelanggaran ps 87

Sanksi administratif

Anda mungkin juga menyukai