Anda di halaman 1dari 10

MODUL 13 Risk Based Inspection

Risk Based Inspection ( RBI ) adalah metode untuk menentukan rencana pemeriksaan ( Peralatan mana saja yang perlu diperiksa, kapan diperiksa, dan metode pemeriksaan apa yang sesuai ) berdasarkan resiko kegagalan suatu peralatan. Menurut API Reccomended Practice 580, RBI adalah Risk assessment dan manajemen proses yang berfokus pada kegagalan peralatan karena kerusakan material. Dengan RBI bisa dibuat inspection program berdasarkan risk yang terjadi. Menurut konsep RBI, Resiko (Risk) = PoF x CoF PoF (Probability of failure) adalah kemungkinan terjadinya kegagalan pada suatu periode tertentu. CoF (Consequence of failure) adalah konsekuensi apabila suatu equipment gagal. CoF ada empat macam yaitu : 1. konsekuensi keselamatan (jumlah personel yang cedera atau meninggal). 2. Ekonomi (jumlah uang yang hilang akibat berhentinya produksi). 3. Lingkungan (polutan yang mencemari lingkungan). 4. Hukum dan perundang-undangan. Tahapan pertama dari RBI disebut screening atau kualitatif RBI. Tujuannya untuk memilah-milah equipment mana saja yang diperioritaskan untuk diinspeksi. Dalam tahap ini, PoF dan CoF dinyatakan secara kualitatif yaitu rendah dan tinggi. PoF rendah x CoF rendah = Risk rendah, maka pada equipment dengan risk ini cocok diterapkan corrective maintenance. PoF Rendah x CoF tinggi = Risk menengah, maka cocok diterapkan preventive maintenance. PoF Tinggi x CoF Tinggi = Risk tinggi, maka harus dilakukan analisis detail untuk menentukan rencana pemeriksaan. komponen dengan Risk dibawa ketahap kedua untuk di analisis lebih detail. Dalam tahap kedua ini dilakukan evaluasi PoF dan CoF secara detil, kemudian dapat ditentukan kapan waktu tercapainya limit risk sebagai dasar penentuan waktu pemeriksaan. Selain itu, juga ditentukan metode pemeriksaan yang sesuai. Adapun komponen dengan risk rendah dan menengah tetap diperhatikan (tidak boleh dilupakan). Analisa RBI biasanya dijalankan dalam tiga model perhitungan : 1. Perhitungan resiko current / pada saat ini / dianalisa. 2. Model perhitungan resiko pada saat mendatang tanpa inspeksi.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc MANAJEMEN PEMELIHARAAN

3. Model perhitungan resiko pada saat mendatang setelah recommended inspeksi dilaksanakan. Aplikasi Risk Based Inspection dilapangan Umumnya dalam praktek RBI dipakai untuk peralatan yang statik seperti pipa, yang berfungsi menampung / membawa fluida bertekanan. Modus kerusakan yang umum dianalisis adalah korosi, crack, dan fatique. Adapun aplikasi untuk minyak dan gas dan peralatan yang dilindungi adalah proses perpipaan, Boiler, dan Heat exchanger. Prinsip metode pemeriksaan RBI adalah prinsip dalam memperhitungkan Remaining Live suatu peralatan. Hasil dari RBI selain Remaining Live, adalah target reach date, jadi kita tau kapan pemeriksaan berikutnya harus dilakukan sekaligus dengan metodenya. Analisis RBI Beberapa persamaan yang digunakan dalam perhitungan Risk Based Inspection (RBI) antara lain : 1. Mengetahui Laju korosi yang terjadi berdasarkan ASME B 31.4 dengan persamaan berikut.:
6 CR = 3,45.10

W A.T .D

2. Sebelum masuk kepada kualifikasi RBI maka di Estimasikan terlebih dahulu nilai Remaining Live dari Boiler dengan rumusan sebagai berikut :
Re maining Live = tactual tmin ..........( years ), corrosion rate

Remaining Live yang dihitung disini adalah berdasarkan laju korosi yang terjadi pada saat terjadi suhu yang tidak stabil pada pipa Boiler. 3. Berdasarkan data kegagalan yang ada maka kita kalkulasikan nilai MTBF ( Mean Time Between Failure )
MTBF = MTBF = umur operasi jumlah kegagalan Jumlah tube.masa operasi.waktu kegagalan jumlah kegagalan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc MANAJEMEN PEMELIHARAAN

Selanjutnya dikalkulasikan Nilai Failure rate ( ) pada Boiler :

1 , MTBF

4. Maka dapat ditentukan nilai Probability of Failure ( PoF ) :


PoF =1 e ( * jumlah
kegagalan

),

Remaining Live
Sebelum masuk kepada kualifikasi RBI maka di Estimasikan terlebih dahulu nilai Remaining Live dari Boiler dengan rumusan sebagai berikut :
Re maining Live = tactual tmin ..........( years ), corrosion rate

Remaining Live yang dihitung disini adalah berdasarkan laju korosi yang terjadi pada saat terjadi suhu yang tidak stabil pada Boiler. Dimana : tactual = tebal saat dilakukan inspeksi ( mm ) tmin = tebal minimal yang diizinkan ( mm ) corrosion rate = laju korosi ( mm / year ) sementara untuk Tube, untuk menentukan nilai t min berdasarkan ASME B 31.4 adalah sebagai berikut
P.D , untuk Tube, 2.0,72.Sy.E

t min =

Dimana : P = Pressure design...... ( Mpa ) D = Diameter Luar( mm ) E = Longitudinal or spiralweld joint efficiency factor Sy = Specified minimum yield stress..( Mpa ) Metode Analisa RBI

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc MANAJEMEN PEMELIHARAAN

Berdasarkan data kegagalan yang ada maka kita kalkulasikan nilai MTBF ( Mean Time Between Failure )
MTBF = MTBF = umur operasi jumlah kegagalan Jumlah tube.masa operasi.waktu kegagalan jumlah kegagalan

.( 3.15 )

( Mr S Smalley and Mr J B Wintle and Mr B W Kenzie, Best practice for risk based inspection as a part of plant integrity management, Royal and Sun Alliance Engineering, 17 York Street, Manchester, Halaman : 111 ) Selanjutnya dikalkulasikan Nilai Failure rate ( ) pada Boiler :

1 , MTBF

( Mr S Smalley and Mr J B Wintle and Mr B W Kenzie, Best practice for risk based inspection as a part of plant integrity management, Royal and Sun Alliance Engineering, 17 York Street, Manchester, Halaman : 112 ) Maka dapat ditentukan nilai Probability of Failure ( PoF ) :
PoF =1 e ( * jumlah
kegagalan

),

( Mr S Smalley and Mr J B Wintle and Mr B W Kenzie, Best practice for risk based inspection as a part of plant integrity management, Royal and Sun Alliance Engineering, 17 York Street, Manchester, Halaman : 113 ) Nilai tersebut diatas dikalkulasikan dengan menggunakan Excel sehingga dapat diestimasikan Weibull untuk Boiler guna menentukan kapan terjadinya kegagalan berikutnya. Qualitative RBI RBI terbagi atas qualitative dan quantitative, untuk bisa menganalisa RBI qualitative dapat kita analisa berdasarkan table berikut : Table Qualitative Ranking of likehood Category VH H M Keterangan Biasa /rutin terjadi pada suatu fasilitas/ bagian Terjadi dalam tempo waktu tertentu Terdapat kejadian pada system serupa pada industri

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc MANAJEMEN PEMELIHARAAN

L VL

Tidak pernah terjadi di industri tapi aada kemungkinan bisa terjadi Tidak terjadi, kecil kemungkinan untuk terjadi

( Mr S Smalley and Mr J B Wintle and Mr B W Kenzie, Best practice for risk based inspection as a part of plant integrity management, Royal and Sun Alliance Engineering)

STUDI KASUS ANALISA RBI PADA BOILER


Remaining live Dengan diperolehnya laju korosi maka kita kalkulasikan terlebih dahulu nilai Remaining Live dari Pipa. Berdasarkan API 570 yang terlihat pada persamaan untuk menentikan nilai Remaining Live adalah sebagai berikut:
Re maining Live = tactual tmin ..........( years ), corrosion rate

Untuk Pipa Diketahui DOut DIn P E Sy


t min =

= 0,0635m = 2,5 inchi = 0,0508m = 2 inchi = 1073 Psi =1 = 205 Mpa = 23206,03804
P.D , 2.0,72.Sy.E

t min = t min t min

1073.2,5 , 2.0,72.23206,03804.1 2682,5 = 33416,69 = 0,08027inchi 2,038858mm

Dimana :

t Actual = t Actual t Actual

Din DOut , 2 0,0635 0,0508 = 2 = 0,00635m 6,35mm

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc MANAJEMEN PEMELIHARAAN

Maka nilai Remaining Live dapat ditentukan sebagai berikut :


tactual tmin ..........( years ), corrosion rate 6,35 2,038858 = 108,57 years 0,03970512016

Re maining Live = Re maining Live =

Analisa RBI Diketahui : Kegagalan pada Pipa Pada tahun 2 operasi terdapat 2 buah pipa gagal Pada tahun 4 operasi terdapat 4 buah pipa gagal Keterangan : Jumlah pipa pada Boiler adalah 40 buah pipa Masa operasi saat ini 6 tahun, berdasarkan persamaan
MTBF = MTBF = umur operasi jumlah kegagalan Jumlah pipa.masa operasi + waktu kegagalan jumlah kegagalan

MTBF 1= MTBF 2= MTBF 3=

40 * 2 + 2 = 80 2 38 * 2 + 4 = 57 4 38 * 2 + 4 = 57 4

maka berdasarkan persamaan sebelumnya nilai Failure rate( ) : 1 = MTBF

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc MANAJEMEN PEMELIHARAAN

Maka:

1 =
2 =

1 = 0.0125 80 1 = 0.017544 57 1 = 0.017544 57

3 =

maka dapat ditentukan nilai probability of failure( POF ) berdasarkan persamaan( 3.17 ) sebagai berikut : POF = 1 e ( * jumlah kegagalan )

Maka :

POF 1= 1 e ( 0.0125*2 ) = 0.02469 POF2 = 1 e( 0.017544*4 ) = 0.06777 POF 1= 1 e ( 0.017544*0) = 0


Maka Realiability R(t) pada Pipa Boiler adalah sebagai berikut :
R (t ) = e ( . jumlah
kegagalan )

Maka:

R (t )1 = e ( 0.0125*2 ) = 0.97531 R(t ) 2 = e ( 0.017544*4 ) = 0.93223


R (t )3 = e ( 0.017544*0) = 1
Setelah mengetahui bahwa rumusan dari hal yang tengah diterapkan dalam excel adalah sebagai berikut : Estimasi Laju Kegagalan Pipa Boiler fail 1 2 3 TTF n(t) d(t) fail rate pof R(t) 2 40 2 0.0125 0.02469 0.97531 4 38 4 0.017544 0.06777 0.93223 0 38 0 0.017544 0 1

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc MANAJEMEN PEMELIHARAAN

Grafik . Estimasi Laju Kegagalan Pada Pipa Boiler

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc MANAJEMEN PEMELIHARAAN

Tabel . Matrix dari Pipa Boiler Pada mesin Boiler 1 2 3 4 5 A 0 0 0 0 0 B 0 0 0 0 0 C 0 0 34 0 0 D 2 4 0 0 0 E 0 0 0 0 0

Tabel . nilai prosentase Resiko dari Pipa Boiler Pada mesin Boiler Percentage Risk Rank High Medium High Medium Low Number 6 34 0 0 (%) 15% 85.00%

Dengan data diatas maka jadwal inspeksi berikutnya untuk Pipa Boiler adalah :

Re maining Live 108,57 = = 3,19 3 year 34 34

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc MANAJEMEN PEMELIHARAAN

Tabel . Mekanisme Kegagalan yang terjadi No 1 2 3 4 5 6 Penyebab Kegagalan Internal Corrosion External Corrosion Erosion Corrosion Stress Corrosion Crack Fouling Operator Error Tubes Ya Ya Ya Ya Ya Tidak

Tabel . Concequence Data No 1 2 3 4 Concequence Produksi / Bisnis Equipment Lingkungan Safety Konsekwensi Menyeluruh Tubes High Medium High Low Low Medium High

Tabel . Risk Analysis and Inspection Periode No 1 2 3 POF COF Risk Inspection Periode ( Year ) Tubes High Low High 3 Year

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc MANAJEMEN PEMELIHARAAN

10

Anda mungkin juga menyukai