Anda di halaman 1dari 2

Virtopsi suatu alternatif untuk autopsi konvensional Abstrak Saat ini, laporan autopsi disusun berdasarkan pada metode

e subjektif dan deskriptif. Perkembangan teknik imagistik mengarahkan pada perkembangan metode objektif, noninvasif dan nondestruktif, dimana peralatan termasuk dalam kedokteran forensik. Hal ini membangun konsep virtopsi, suatu alternatif untuk autopsi konvensional menggunakan teknik imagistik, yang hasilnya dikuantifikasi sebagai perbandingan. Hasilnya menunjukkan bahwa jika menggunakan bentuk dan metoda objektif yang menyelamatkan bukti forensik, beberapa data penting untuk ekspertise, seperti aspek morfopatologi, tanda vital dan responnya, sebab kematian, rekonstruksi kejadian superior dari apa yang diberikan oleh autopsi konvensional, berada melalui domain yang menawarkan informasi yang lebih sedikit. Pada saat yang bersamaan, virtopsi mewakili suatu alternatif untuk komunitas religius yang tidak menerima autopsi. Secara etik, virtopsi berada diantara metode-metode yang mendukung penghormatan kepada manusia, hak untuk intimasi bahkan setelah kematian Autopsi ( berasal dari bahasa Yunani autopsi, yang artinya untuk melihat dengan mata seseorang) adalah suatu metoda sejak dulu kala. Yang pertama kali menggunakannya adalah bangsa Cina, yang menggunakannya untuk memeriksa organ dalam binatang. Bangsa Mesir kuno menerapkan pada manusia juga. Walaupun saat ini, perkembangan yang nyata telah dilakukan, namun sekarang laporan autopsi masih berdasarkan pada metode subjektif, manual, deskriptif. Bersamaan dengan hal itu, perkembangan teknik mengembangkan metode objektif dan, pada saat bersamaan, metode noninvasif / minimal invasif dan investigasi nondestruktif yang termasuk dalam domain imagistik. Perkembangan teknik pencitraan CT dan NMR memberikan ide untuk menggunakannya pada investigasi pos mortem. Pengunaan imagistik pada kedokteran forensik memberikan beberapa keuntungan : 1. Profesional, mengkontribusikan keseragaman penilitian fakta-fakta, yang juga mendukung pemahaman yang lebih baik dari kejadian. 2. Ilmiah, melalui perkembangan protokol baru dan serial imagistik. 3. Sosial, mawakili alternatif untuk komunitas religius tertentu dan kebudayaan tertentu yang tidak menerima autopsi, karena tubuh manusia adalah suatu wujud bahkan setelah kematian dan, diwaktu yang sama mengeliminasi stres emosional dari keluarga jenazah, keberadaan keyakinan yang salah dan mitos.metode ini juga memfasilitasi pemeriksaan jenazah yang terinfeksi atau keracunan.

Penggunaan imagistik pada forensik ada bermacam macam. Micro-imagary (microCT, microNMR) menawarkan kesempatan pemeriksaan histologi nondestruktif dari spesimen yang diawetkan secara alami melalui bagian-bagian pada gambar tridimensional.

Pengambilan digital pada detail terkecil di permukaan kulit dapat dicapai melalui modeling digital 3D pada permukaan, serta metode ini berperan untuk identifikasi dari pihak terduga, sesuai dengan bentuk, ukuran dan sudut pengambilan. Sebagai gambaran biokimia tubuh, mereka menguhubungkan antara penelitian balistik dan penelitian forensik.

Anda mungkin juga menyukai