Anda di halaman 1dari 3

http://www.megindo.

net/cinemags/slapclap/the-karate-kid/

SlapClap
The Karate Kid July 23rd, 2010 | 14:53 by Runtime: 140 min The Sleeper Hit of the Year

Saat pertama kali mendengar proyek daur ulang The Karate Kid, banyak pikiranpikiran skeptis disematkan terhadap film yang diproduseri Will Smith ini. Mulai dari ambisi pribadi aktor spesialis blockbuster tersebut dalam upayanya mengorbitkan sang anak; Jaden, pemilihan aktor Asia yang telah melanglang buana di Hollywood; Jackie Chan, hingga perubahan seting lokasi kejadian yang berpindah ke Cina dengan mengusung seni beladiri kung fu sebagai jualan utamanya, bukan karate yang menjadi judul dari film itu sendiri. Dengan berbagai sentimen negatif tersebut, ekspektasi terhadap film yang menghabiskan dana sebesar US$40 juta ini menjadi tidak terlalu tinggi. Wajar, karena melihat sejarah banyaknya film rameke hanya menjadi perusak kisah orisinilnya. Sebagai seorang aktor yang telah terlibat dalam industri perfilman selama puluhan tahun, Will Smith terlihat menyiapkan dengan baik film yang diharapkan dapat melambungkan nama sang putra yang sebelumnya telah memperlihatkan bakat luar biasa melalui Pursuit Of Happiness dan The Day The

Earth Stood Still. Dan hasilnya, sebuah pengalaman yang memuaskan yang membuat The Karate Kid menjadi salah satu film musim panas yang paling mengejutkan.

Film yang di Cina diedarkan dengan judul The Kung Fu Kid ini secara umum berhasil lepas dari versi orisinilnya, namun beberapa adegan ikonik yang ada dari versi terdahulu tetap dipertahankan. Sebut saja quote terkenal Wax On, Wax Off saat Miyagi melatih Daniel dengan mencuci mobil, berubah menjadi Pick It On, Pick It Off saat Mr. Han melatih Xiao Dre dengan cara menyuruhnya membuka dan mengenakan kembali jaketnya. Tapi yang paling klasik dari The Karate Kid versi orisinil adalah adegan jurus bangau yang kini berubah menjadi jurus ular. Walaupun kedua jurus terdengar berbeda, namun saat Xiao Dre mempraktekkan jurus tersebut di adegan pamungkas, hanya terlihat sedikit perbedaan saja dengan jurus bangau milik Daniel. Yang menjadi tontonan menarik lainnya adalah koreografi adegan pertarungan yang terasa sangat hidup seperti adegan pertarungan dari film laga dewasa. Seluruh pukulan, tendangan, dan bantingan terlihat sangat nyata. Film ini tidak hanya menawarkan aksi laga belaka, namun beberapa adegan berhasil membuat yang menyaksikannya terharu maupun tertawa terbahak. Untuk akting, dapat dikatakan ini merupakan salah satu akting terbaik Jackie Chan dalam film produksi Hollywood yang ia bintangi. Kemistri antara dirinya dengan Jaden terasa sangat kuat. Hal ini tentu saja didukung dengan akting Jaden yang pasti membuat bangga sang ayah. Adegan emosianal Jaden saat ia

mempertanyakan program latihan dari sang mentor terasa sangat nyata. Hal ini tidak terlepas dari pengulangan adegan yang sama hingga berkali-kali yang membuat penonton merasa geregetan akan latihan yang monoton. Dan saat makna dari adegan tersebut dijelaskan, rasa penasaran tersebut menjadi sebuah kepuasan tersendiri. Tidak banyak yang menjadi catatan dari film yang mengeksplor Cina dengan sangat menawan ini. Tapi yang layak menjadi sorotan adalah perubahan usia karakter utama, yang sebelumnya berusia remaja dengan seting SMA, berubah menjadi anak-anak dengan usia 12 tahun. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan usia pra-remaja tersebut, namun saat ada adegan yang menggambarkan ketertarikan emosional terhadap lawan jenis, bahkan hingga adegan di balik layar, maka itu menjadi masalah. Benarkah anak seusia itu sudah merasakan gejolak cinta yang begitu menggebu hingga ingin mencium pasangannya? Judul yang terasa sangat salah ini juga menjadi ganjalan tersendiri. Hal ini diperparah dengan adanya adegan saat Xiao Dre mengatakan kepada ibunya bahwa yang akan ia pelajari adalah kung fu, bukan karate. Selain itu ikatan emosional antara Dre dengan sang ibu terasa kurang dieksplor, sehingga aktris Taraji P. Henson hanya terlihat sebagai tempelan saja. Para penonton awam dijamin akan menikmati film yang berhasil memuncaki tangga box office di minggu perilisannya ini tanpa peduli mereka telah melihat cerita yang sama ratusan kali. Lagi pula, bukankan orisinalitas menjadi kata yang sangat langka di Hollywood saat ini. Paling tidak The Karate Kid berhasil memberikan hiburan memuaskan di tengah banyaknya film musim panas yang mengecewakan. Seperti judul soundtrack dari film ini yang dinyanyikan oleh Justin Bieber dan Jaden Smith, Never Say Never.

Previous Slap Clap Copyright 2010 Cinemags Magazine. Jl. Ranggamalela No. 3, Dago-Bandung. Indonesia

Anda mungkin juga menyukai