Anda di halaman 1dari 3

Ronald Ingle, et all.Wound healing with honey.September 2006, Vol. 96, No.

9 Ronald et all2006, melakukan penelitian tentang perbandingan antara madu dan intrasite gel untuk menyembuhkan luka, mengukur kepuasan pasien, mencatat efek samping dan biaya yang digunakan. Penelitian ini dilakukan di Africa selatan dengan sampel sebanyak 40 pasien yang memiliki kedalaman luka < 2 cm2 dan luasnya < 100 cm2. Metode penelitian yang digunakan yaitu randomized control trial. Hasil penelitian menunjukan bahwa luka yang diberikan madu dan intra site gel tidak ada perbedaan yang signifikan dalam penyembuhan luka, perawatan luka dengan menggunakan madu aman, memuaskan dan lebih hemat biaya yang dikeluarkan.

Mamatha, et all. Hone y as an Antimicrobial Age nt Against Pseudomonas Aeruginosa Isolate d from Infe cte d Wounds. J Gl ob I nf ect D i s. 2012 Apr-Jun; 4(2): 102105

Vishnu Prasa d Shenoy, Mamat ha Ballal,

PG Shiv ananda,

and I ndira Bairy 2012,

meneliti lima puluh bakteri Pseudomonas aeruginosa yang di isolasi dari luka dengan tujuan untuk menilai kekuatan antibacterial dengan membandingkan antara madu, dengan antibiotic yang berbeda dan detol di india. Antibiotic yang digunakan gentamicin (10 g), amikacin (30 g), ceftazidime (30 g), ciprofloxacin (5 g), neti llin (30 g), cefotaxime (30 g), piperaci llin (100 g), and imipenem (10 g). Sedangkan madu yang digunakan 100% murni,mengandung 80 g gula alami, natrium 17 mg, kalium 138 mg, kalsium 13 mg, besi 1 .5 mg, and posfor 5 mg dan di sterilkan dengan menggunkan sinar ultraviolet. Hasil penelitian menunjukan Madu yang alami, memiliki aktivitas terhadap Pseudomonas. aeruginosa dapat dijadikan sebagais alternatif pilihan topikal dalam pengobatan luka infeksi. .

Madu sangat bermanfaat bagi kesehatan salah satunya sebagai antibakteri. Berdasarkan penelitian Vishnu Prasa d Shenoy, Mamatha Ballal, PG Shiv ananda, and I ndira Bairy 2012, sebanyak Lima puluh bakteri Pseudomonas aeruginosa yang diisolasi dari luka dengan tujuan untuk menilai kekuatan antibacterial yang terdapat dalam madu. Penelitian dilakukan dengan cara membandingkan antara menggunakan madu, antibiotik yang berbeda dan detol di india. Untuk Antibiotic yang digunakan gentamicin (10 g), amikacin (30 g), ceftazidime (30 g), ciprofloxacin (5 g), neti llin (30 g), cefotaxime (30 g), piperaci llin (100 g), and imipenem (10 g), Sedangkan madu yang digunakan 100% murni, mengandung 80g gula alami, natrium 1 7 mg, kalium 1 38 mg, kalsium 13 mg, besi 1.5 mg, and posfor 5 mg dan madu di sterilkan terlebih dahulu dengan menggunkan sinar ultraviolet. Hasil penelitian

menunjukan bahwa madu yang alami dapat melawan terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif pengobatan topikal dalam pengobatan luka infeksi. Selain madu sebagai antibakteri sama efektifnya dengan intersite gel dan biayanya murah sehinnga dapat digunakan sebagai alternative untuk perawatan luka, berdasarkan hasil penelitian Ronald Ingle, et all 2006, tentang perbandingan antara madu dan intrasite gel mengenai menyembuhkan luka, mengukur kepuasan pasien, mencatat efek samping dan biaya yang dikeluarkan. Penelitian ini dilakukan di Africa selatan dengan sampel sebanyak 40 pasien yang memiliki kedalaman luka <2 cm2 dan luasnya < 100 cm2 dengan metode randomized control trial. Hasil penelitian menunjukan bahwa luka yang diberikan madu dan intra site gel tidak signifikan berbeda dalam penyembuhan luka, akan tetapi dalam perawatan luka dengan menggunakan madu lebih aman, memuaskan dan lebih hemat biaya yang dikeluarkan

Anda mungkin juga menyukai