Resistensi terhadap aliran darah meningkat Ateroma ( kompleks aterosklerosis ) Penurunan kemampuan pembuluh vascular untuk melebar Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2 miokardium ( Resiko tinggi penurunan cardiac output) ( Gangguan pertukaran gas) ( Nyeri dada ) Perdarahan, Kalsifikasi, Trombosis
Infark Miokardium
Ada 2 macam jenis nyeri dada, yaitu : Nyeri dada pleuritik Nyeri dada pleuritik biasa lokasinya posterior atau lateral. Sifatnya tajam dan seperti ditusuk. Nyeri dada pleuritik dapat disebabkan oleh difusi pleura akibat infeksi paru, emboli paru, keganasan atau radang subdiafragmatik; pneumotoraks dan pneumomediastinum. Nyeri dada non pleuritik Nyeri dada non pleuritik biasanya lokasinya sentral, menetap atau dapat menyebar ke tempat lain. Paling sering oleh kelainan di luar paru. Kriteria WHO: Klasifikasi Berat Badan Kurang Kisaran Normal Berat Badan Lebih Para-Obes Obes Tingkat I Obes Tingkat II Obes Tingkat III
IMT (kg/m) < 18,5 18,5 24,9 < 25 25,0 - 29,9 30,0 - 34,9 35,0 39,9 > 40
Tahap awal gagal jantung Kebutuhan kerja fisis Respon jantung kurang memadai Cardiac output Perfusi jaringan O 2 Sirkulasi darah tidak mencukupi untuk metabolisme
A T P
Terjadi metabolisme anaerob Kurang dapat mengatasi penimbunan asam laktat di otot Asam laktat
Fat igu e
Cardiac output
Perfusi jaringan
O2
Very tired
Feature Wheezing Systemic syndrome Eosinofil level IgE level Filarial antibodies DEC response TPE often often High High High present Lofllers syndrome Rare Rare Moderate Moderate ? ? Chronic eosinophilic pneumonia often often Moderate To high ? Absent Absent Allergic aspergillo sis often often high high Absent Absent Vasculitis syndrome Absent often Low Low moderate Absent Absent to Idiopathic hypereosin ofilia Absent Often High Low to moderate Absent Absent Drug allergy Absent Often Moderate To high high Absent Absent Other helminthic infections possible Variable Variable Moderate To high possible possible
Faktor usia degenerative penurunan densitas (kepadatan) epitel dan diferensiasi aberrant di serat-serat lensa akumulasi dari serpihan-serpihan epitel gangguan pembentukan serat lensa dan homeostasis hilangnya kejernihan lensa lensa keruh penglihatan buram TIO meningkat aliran darah ke retina dan Terjadi penekanan serabut-serabut saraf (akson-akson) iskemia Kematian serabut saraf Impuls ke otak tidak tersampaikan visus turun tajam & mendadak Faktor usia Proses degenerative denaturasi protein lensa mata Lensa menjadi keruh pada sebagian atau seluruh massa lensa ketika cahaya masuk cahaya terbiaskan oleh adanya halangan akibat lensa yang keruh penglihatan seperti berasap / berkabut.
Degenarasi lensa (katarak senile) : faktor resiko (fisik, kimia, penyakit predisposisi, genetik dan gangguan perkembangan, infeksi virus pada perkemabangan janin, usia) kekeruhan pada lensa tajam penglihatan (biasanya pada katrak nuklear terjadi miopi akibat peningkatan daya refraksi lensa, pada katarak senile yang imatur) + kekeruhan pada sebagian lapis lensa mengakibatkan penglihatan kabut
Katarak imatur : volume lensa bertambah tekanan osmotic bahan lensa meningkat lensa mencembung hambatan pupil glaucoma sekunder Katarak intumesen : lensa degenerative menyerap air lensa bengkak dan besar mendorong iris bilik mata jadi dangkal bendungan cairan mata TIO meningkat glaukoma akut kongesti
TIO meningkat kompresi stuktur bilik mata depan gangguan aliran darah di konjungtiva atau badan siliar Pelebaran pembuluh darah a.konjungtiva anterior dan a.siliaris anterior (mixed injection) mata merah TIO meningkat kompresi stuktur bilik mata depan pelebaran PD nyeri periorbital (dirasakan sakit kepala) aktivasi saraf otonomparasimpatis aktif efek ke sal.cerna mual muntah
TIO meningkat aliran darah ke retina dan Terjadi penekanan serabut-serabut saraf (aksonakson) iskemia Kematian serabut saraf Impuls ke otak tidak tersampaikan visus turun tajam & mendadak
Shigella
Salmonella
ETEC
EIEC
Kolera
6-72 jam +
6-72 jam ++ -
Mual, muntah Nyeri perut Nyeri kepala lamanya sakit Sifat tinja: Volume Frekuensi Konsistensi Darah Bau Warna Leukosit Lain-lain
2-3 hari
Kramp 3 hari
Banyak Terus menerus Cair Amis khas Seperti cucuian beras air
Symptom
atau
tanpa
Dehidrasi
ringan
Dehidrasi
berat,
kehilangan
kehilangan BB>9%
Kesadaran
Baik
Denyut jantung
Normal
Normal meningkat
bradikardi,
Kualitas nadi Pernapasan Mata Air mata Mulut lidah Cubitan kulit Cappilary refill Ekstremitas Kencing dan
Lemah, kecil tidak teraba Dalam Sangat cowong Tidak ada Sangat kering
ditambah 1 atau lebih tanda lain Terapi Rencana terapi A Rencana terapi B
Rencana terapi C
Tabel 7. Penetuan derajat dehidrasi menurut WHO 1995 Menurut tonisistas darah, dehidrasi dapat dibagi menjadi:3 dehidrasu isotonic, bila kadar Na+ dalam plasma antara 131-150 mEq/L dehidrasi hipotonik, bila kadar Na+<131 mEq/L dehidrasi hipertonik, bila kadar Na+>150 mEq/L
Hipotonik Menurun sekali Menurun sekali Basah Apatis Isotonik + Menurun Menurun Kering Koma Hipertonik + Menurun Tidak jelas Kering sekali Irritable, hiperfleksi Sirkulasi Nadi Tekanan darah Banyaknya kasus Jelek sekali Sangat lemah Sangat rendah 20-30% Jelek Cepat dan lemah Rendah 70% Relatif masih baik Cepat, dan keras Rendah 10-20% apatis,
Gejala Rasa haus Berat badan Turgor kulit Kulit/ selaput lendir Gejala SSP
Infeksi Virus
Demam
Diare
Hipernatremi
Hipokalemi
Kejang
Peristaltik berkurang
Perut Kembung
10